gtj (gigi tiruan jembatan)

8
Skenario 2 Perawatan Gigi Tuan Guntur Ibu Julaekah 41 tahun datang ke praktik drg. Wahyu ingin dilakukan perawatan gigi tiruan tetap untuk mengggantikan gigi depannya yang hilang. Berdasarkan hasil pemeriksaan intraoral, diketahui gigi 12 dan 22 hilang dan gigi 11, 13, 21 dan 23 dapat diindikasikan sebagai gigi penyangga. Konstruksi retainer ggi 11, 13, 21, dan 23 adalah tipe extracoronal retainer dengan menggunakan porcelain fused to metal . Pontic pada gigi 12 dan 22 menggunakan ridge lap pontic dengan desain porcelain fused to metal. Perawatan dimulai dengan melakukan pencetakan diagnostic dan dilanjutkan dengan preparasi pada gigi 11, 13, 21, dan 23 dengan akhiran preparasi berbentuk chamfer. Setelah prncrtakan fungsional pada gigi penyangga akan dilakukan pemasngan temporary bridge. Selanjutnya dilakukan penyesuaian warna gigi dan pasien diharapkan control kembali untuk dilakukan pemasangan percobaan gigi tiruan. Pada akhirnya, dilakukan insersi gigi tiruan tetap.

Upload: resti-ayu-indriana

Post on 28-Sep-2015

183 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

1. Ridge lap pontic : suatu pontik yang bentuknya sesuai dengan ridge atau linger alveolar dan biasanya bentuknya concave.2. Temporary bridge: gigi tiruan jembatan yang dipakai sementara selama gigi tiruan jembatan yang asli masih diproses dibuat biasanya dibuat dari akrilik.3. Extracoronal retainer: retainer yang retensinya berada di luar mahkota gigi penyangga.4. Chamfer: suatu akhiran cervical yang sudutnya membulat atau bentuk dengan potongan melintang yang melengkung, serta baik digunakan untuk bahan logam.

TRANSCRIPT

Skenario 2Perawatan Gigi Tuan Guntur Ibu Julaekah 41 tahun datang ke praktik drg. Wahyu ingin dilakukan perawatan gigi tiruan tetap untuk mengggantikan gigi depannya yang hilang. Berdasarkan hasil pemeriksaan intraoral, diketahui gigi 12 dan 22 hilang dan gigi 11, 13, 21 dan 23 dapat diindikasikan sebagai gigi penyangga. Konstruksi retainer ggi 11, 13, 21, dan 23 adalah tipe extracoronal retainer dengan menggunakan porcelain fused to metal. Pontic pada gigi 12 dan 22 menggunakan ridge lap pontic dengan desain porcelain fused to metal. Perawatan dimulai dengan melakukan pencetakan diagnostic dan dilanjutkan dengan preparasi pada gigi 11, 13, 21, dan 23 dengan akhiran preparasi berbentuk chamfer. Setelah prncrtakan fungsional pada gigi penyangga akan dilakukan pemasngan temporary bridge. Selanjutnya dilakukan penyesuaian warna gigi dan pasien diharapkan control kembali untuk dilakukan pemasangan percobaan gigi tiruan. Pada akhirnya, dilakukan insersi gigi tiruan tetap.

STEP 1Identifikasi Kata Sulit1. Ridge lap pontic : suatu pontik yang bentuknya sesuai dengan ridge atau linger alveolar dan biasanya bentuknya concave.2. Temporary bridge: gigi tiruan jembatan yang dipakai sementara selama gigi tiruan jembatan yang asli masih diproses dibuat biasanya dibuat dari akrilik.3. Extracoronal retainer: retainer yang retensinya berada di luar mahkota gigi penyangga.4. Chamfer: suatu akhiran cervical yang sudutnya membulat atau bentuk dengan potongan melintang yang melengkung, serta baik digunakan untuk bahan logam.

STEP 2Identifikasi Masalah1. Desain gigi tiruan jembatan yang sesuai dengan scenario2. Apa pertimbangan dokter gigi memilih:a. Ridge lap ponticb. Porselen fused to metalc. Extracoronal retainerd. Akhiran chamfer3. Bagaimana cara melakukan preparasi gigi penyangga dengan menggunakan bahan porcelain fused to metal?4. Bagaimana tahapan dalam pembuatan gigi tiruan jembatan?5. Apa saja fungsi dari temporary bridge?

STEP 3Brainstorming1. Desain Gigi tiruan jembatan berdasarkan kasus di scenario adalah: Gigi penyangga adalah gigi 11, 13, 21, dan 23 Tipe retainernya adalah tipe extracoronal retainer Tipe pontik yang digunakan adalah ridge lap pontic Akhiran preparasi yang digunakan adalah tipe chamfer Bahan yang digunakan adalah porcelain fused to metal2. Pertimbangan dokter gigi dalam memilih desain pada gigi penyanggaa. Ridge lap ponticBagian labial dari dasar pontik berkontak dengan linggir alveolus sedangkan bagian palatal menjauhi linggir ataupun sedikit menyentuh mukosa dari linggir. Sehingga mengakibatkan estetis pada bagian labial lebih baik, dan mudah dibersihkan pada bagian palatal.

b. Porselen fused to metalPorcelain fused to metal merupakan penggabungan kebaikan sifat logam yaitu kekuatan mekanisnya dan kebikan sifat dari poserlain yang ditinjau dari nilai estetisnya.c. Extracoronal retainerDisebut Extracoronal Retainer karena preparasi dan bidang retensi retainer ini sebagian besar ada di luar dentin atau diluar badan mahkota gigi. karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain : 1. Tidak mudah lepas. 2. Dapat melindungi gigi terhadap karies. 3. Dapat dirubah bentuk, ukuran dan oklusi. 4. Preparasi, pencetakan, pembuatan, dan penyemenan yang mudah. 5. Tidak mudah mengalami distorsi di bawah tekanan daya kunyah.d. Akhiran chamferAkhiran preparasi berbentuk chamfer sangat menguntungkan jika dipakai untuk mahkota porcelain. Selain itu, tipe jenis ini sering dipilih sebagai akhiran tepi untuk restorasi eksternal, mudah dibentuk, dan memberikan ruang ketebalan yang cukup memadai tanpa menyebabkan kontur yang berlebihan dari restorasi.

3. Cara preparasi gigi penyangga adalah :a. Ketebalan preparasi 18 20 mm b. Akhiran berbentuk chamfer, dengan chamfer 1 mm dibawah sub ginggivac. Gigi penyangganya berbentuk conusd. Preparasinya konvergen kea rah oklusal sebesar 3 5 derajate. Mengikuti bentuk anatomi gigif. Sejajar dengan sumbu gigig. Pararel kearah mesio distal

4. Tahapan pembuatan gigi tiruan jembatan adalah:a. Pemilihan warna Pemilihan waran dilakukan untuk menyesuaikan warna gigi tiruan dengan warna gigi asli dalm kedokteran gigi.b. Pencetakan diagnosticPencetakan diagnostic dilakukan untuk menentukan macam-macam perawatan yang akan dilakukan dan untuk mengetahui diagnostic dari pasien.c. Preparasid. Pencetakan fungsionalPencetakan fungsional dilakukan untuk mengetahui batas batas fungsional. Cara mencetaknya dengan menggunakan border molding. Bahan yang digunakan untuk mencetak adalah bahan elastomer. e. Pembuatan temporary brigef. Pengiriman ke dental labg. Insersi

5. Fungsi temporary bridge adalah:a. Untuk menjaga fungsi mastikasib. Untuk emnjaga rangsangan termal c. Untuk adaptasid. Untuk stabilisasi kedudukane. Untuk menjaga fungsi oklusif. Untuk menjaga estetikag. Hasil dari bentuk perawatan

STEP 4

Pemilihan WarnaPencetakan DiagnostikPreparasiPencetakan FungsionalPembuatan Temporary BridgeDental LabInsersiEvaluasi Pasca InsersiEvaluasi BiologisDesain dan KomponenTahapan PembuatanGigi Tiruan JembatanPertimbanganAnamnesaPemeriksaan IntraoralPemeriksaan EkstraoralPemeriksaan PenunjangDiagnostikKehilangan GigiKehilangan GigiDiagnostikPemeriksaan PenunjangPemeriksaan EkstraoralPemeriksaan IntraoralAnamnesaPertimbanganGigi Tiruan JembatanAnamnesaMapping

Kehilangan Gigi

Pemeriksaan Intraoral

Pemeriksaan Ekstraoral

Pertimbangan

Pemeriksaan Penunjang

Gigi Tiruan Jembatan

Diagnostik

Desain dan Komponen

Evaluasi Biologis

Tahapan Pembuatan

STEP 5LOMahasisa mampu memahami dan menjelaskan tentang:1. Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam pembuatan gigi tiruan jembatan2. Desain dan komponen gigi tiruan jembatan3. Evaluasi biologis4. Tahapan pembuatan gigi tiruan jembatan