golongan halogen
TRANSCRIPT
Golongan halogen :
KIMIA UNSUR : SIFAT-SIFAT HALOGEN
Dalam sistem periodik unsur, halogenmerupakan golongan yang berada padagolongan VIIA.Halogen berasal dari
kata “halit” yang artinya garam,halogen sendiri dapat diartikan sebagai pembentuk garam. Golongan
halogen merupakan golongan yang sangat reaktifmenangkap electron (oksidator). Pada umumnya golongan
halogenmenangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya. Karena kereaktifannya sangat tinggi halogen tidak
mungkin ada dalam keadaan bebas di alam.
1. Sifat-sifat yang dipengaruhi jari-jari atom
Semakin ke bawah kulit elektron semakin banyak sehingga dalam sistem periodik semakin ke bawah maka jari-jari atom
tambah besar.
• Dengan bertambahnya jari-jari atom berarti jarak orbital elektron terluar makin jauh letaknya dari inti atomnya.
Elektron pada orbital terluar akan semakin mudah melepaskan diri. Oleh karena itu, sifat keelektronegatifan halogen
senantiasa berkurang seiring dengan penambahan jari-jari atomnya.
• Halogen dapat menarik elektron sesamanya atau menarik elektron satu golongan yang keelektronegatifannya lebih
rendah (berada di bawahnya dalam sistem periodik).
• Kenaikan titik didih dn titik lebur halogen sebanding dengan naiknya nomor atom. Hal ini berhubungan dengan
banyaknya energy yang harus dipakai untuk mengatasi gaya tarik-menarik antara molekul-molekul zat, contohnya gaya
van der waals yang menarik molekul-molekul berdekatan satu sama lain. Gaya ini makin tinggi untuk molekul-molekul
kompleks yang memiliki banyak elektron.
2. Tingkat oksidasi asam-oksi halogen
Kecuali flour (F), halogen dapat membentuk asam-asam yang mengandung oksigen atau lumrahnya asam-oksi halogen.
Dalam kasus ini halogen memiliki biloks-biloks positif dan biloks positif ini adalah hal yang tidak biasa untuk halogen yang
sangat reaktif menangkap elektron. Setiap harga biloks ini memiliki nama khusus.
a. Biloks (+1) namanya diawali dengan hipo, diikuti dengan nama halogen lalu diakhiri dengan it. Singkatnya nama
asamnya menjadi : asam hipo(nama halogen)it. Contohnya asam hipoklorit
b. Biloks (+3) hanya diakhiri dengan –it, contohnya asam bromit
c. Biloks (+5) diberi akhiran –at, contohnya asam iodat
d. Biloks (+7) diberi awalan per- atau super- dan diakhiri –at, contohnyaasam perklorat
Sebenarnya kekuatan asam-basa halogen meliputi 2 tipe. Tipe yang pertama adalah asam halogenida. Asam ini hanya
terdiri dari unsurHidrogen dengan halogen, contohnya HF, HCL, HBr, dan selanjutnya pasti sudah tahu kan…
Untuk kekuatan keasamannya, nilainya sebanding dengan jari-jari
Asam yang kedua adalah asam yang barusan kita bahas, yaitu asam oksihalogen. Asam ini terdiri atas unsur O,H, dan
Halogen. Kekuatan asam oksihalogen sebanding dengan harga biloksnya. Bila harga biloksnya sama, maka kekuatan
keasamannya berbanding terbalik dengan jari-jari.
Golongan Halogen
9F, 17Cl, 35Br, 53I, 85At
1. Mempunyai tujuh elektron terluar (ns2 np6)
keelektronegatifan tinggi (mudah menangkap elektron)
oksidator kuat (mudah mengalami reduksi)
sangat reaktif ( di alam tidak ada unsur bebasnya)
bereaksi dengan semua logam, membentuk garam yang berikatan ion
bereaksi dengan sesama bukan logam, membentuk senyawa kovalen
unsur-unsur halogen berwujud molekul diatomik (X2)
2. Jari-jari atom semakin kebawah semakin besar
semakin kebawah kereaktifan berkurang
semakin kebawah sifat oksidator melemah( X2 yang atas mampu mengoksidasi X- yang bawah)
semakin kebawah titik didih semakin tinggi ( F2(g) , Cl2(g), Br2(l) , I2(s))
3. Pembuatan unsur Halogen
1. F2 diperoleh dari elektrolisis leburan KHF2
2. Cl2 diperoleh dari elektrolisis larutan atau leburan NaCl
3. Br2 diperoleh dari reaksi Cl2 terhadap senyawa bromida(Br-) dalam air laut
4. I2 diperoleh dari reduksi NaIO3 atau KIO3
4. Asam-asam halida (HX)
a. asam halida bersifat reduktor (F2 oksidator terkuat , I- reduktor terkuat)
b. Kekuatan asam , HI asam terkuat : <hcl<hbr<hi<hcl<hbr<hi<></hcl<hbr<hi<hcl<hbr<hi<>
c. Kereaktifan , HF asam halida paling reaktif <hbr<hcl<hf<hbr<hcl<hf<></hbr<hcl<hf<hbr<hcl<hf<>
d. Titik didih , HF titik didih tertinggi<hbr<hi<hf<></hbr<hi<hf<> Tingginya titik didih HF disebabkan adanya ikatan hidrogen
Adapun tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang halogen yaitu, Jons Jacob Barzelius
Jons Jakob Berzellius
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan
bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut
Halida. Sebenarnya dalam tubuh manusia pun terdapat senyawa-senyawa halogen. Misalnya Ion clorida (Cl) merupakan
anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan eksresi. Ion Iodida (I)
merupakan suatu komponen dalam pembentukan lapisan email gigi.
Akan tetapi unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Oleh
karena itu unsur-unsur nonlogam ini dinamakan HALOGEN, yang berasal dari katahalos=garam genes=pembentuk jadi
artinya pembentuk garam. Unsur nonlogam yang termasuk ke dalam golongan Halogen yaitu Fluor (F2), Klor (Cl2), Brom
(Br2), Iodium I2, dan Astatin (At2)
Unsur-unsur dalam golongan halogen
1. Fluor
Ditemukan dalam fluorspar oleh Schwandhard pada tahun 1670 dan baru pada tahun 1886 Maisson berhasil
mengisolasinya. Merupakan unsur paling elektronegatif dan paling reaktif.Memiliki konfigurasi elektron [He]2S22P5 .
Dalam bentuk gas merupakan molekul diatom (F2), berbau pedas, berwarna kuning mudan dan bersifat sangat korosif.
Serbuk logam, glass, keramik, bahkan air terbakar dalam fluorin dengan nyala terang. Dan tahukan kamu? Dengan
adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Flour memiliki titik didih -188⁰C dan titik lebur -220⁰C jika dibandingkan dengan unsur lainnya dalam halogen. Flour
merupakan unsur yang paling rendah titik didihnya,Massa atom Relatif/Mr dari Flour ini adalah 18,9984.
2. Klor
Ditemukan oleh Scheele pada tahu 1774 dan dinamai oleh Davy pada tahun 1810. Klor ditemukan di alam dalam
keadaan kombinasi sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit.Klor memiliki konfigurasi elektron
[Ne]3S23P5.Gas klor berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain. Klor dapat
mengganggu pernafasan, merusak selaput lender dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit.
Titik didih dari gas klor adalah -35⁰C dan titik leleh -220⁰C. Sedangkan massa atom relatif/Mr dari klor ini adalah 35,453.
3. Brom
Ditemukan oleh Balard pada tahun 1826. Brom memiliki konfigurasi elektron [Ar]4S24P5 merupakan zat cair berwarna
coklat kemerahan, agak mudah menguap pada temperatur kamar, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak dan
dapat menimbulkan efek iritasi pada mata dan kerongkongan. Bromin mudah larut dalam air dan CS2 membentuk
larutan berwarna merah, bersifat kurang aktif dibandingkan dengan klor tetapi lebih reaktif dari iodium.
Brom memiliki titik didih 59⁰C dan titik leleh -7⁰C. Massa atom relatif/Mr brom adalah 79,904.
4. Iodium
Ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Merupakan unsur nonlogam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan
yang memiliki konfigurasi elektron [Kr]5S25P5.Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-
biru berbau tidak enak (perih). Di alam ditemukan dalam air laut (air
asin) garam chili, dll. Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Dikenal
ada 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan di alam. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan
uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
Iodium memiliki titik didih 184⁰C dan titik leleh 144⁰C. Dengan Massa atom relatif/Mr 126,9045
5. Astatin
Merupakan unsur radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil
sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson, K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenal ada 20 isotop dari astatin, dan isotop At(210)
mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam disbanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat
membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bisa diketahui apakah At dapat membentuk molekul
diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah HAt dan CH3At.
Sifat-sifat Halogen
Sifat Kimia
Dalam membincangkan sifat kimia halogen, kadangkala fluorin dan astatin diabaikan. Hal ini demikian karena astatin
adalah bahan radioaktif. Fluorin juga mempunyai sifat-sifat anomali karena ukurannya yang kecil dan
keelektronegatifannya yang tinggi.
Sifat Fisik
Sifat-sifat fizik halogen berubah secara beransur-ansur apabila menuruni kumpulan. Beberapa sifat fizik halogen ialah
seperti:
D.Reaksi
Pendesakan
Dalam
halogen
terdapat
istilah reaksi
pendesakan,
reaksi
pendesakkan
ini terjadi jika
halogen yang
terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang
terletak dibawahnya.
Dan berlangsung atau tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen.
X2 Fluor (F2) Klor (Cl2) Brom (Br2) Iodium (I2)
1. Molekulnya Diatom
2. Wujud zat (suhu kamar) Gas Gas Cair Padat
3. Warna gas/uap Kuning muda Kuning hijau Coklat merah Ungu
4. Pelarutnya (organik) CCl4, CS2
5. Warna larutan (terhadap pelarut
4)Tak berwarna Tak berwarna Coklat Ungu
6. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
7. Pembentukan asam oksi Membentuk asam oksi kecuali F
8. Reaksi dengan logam (M) 2 M + nX2 2MXn (n = valensi logam tertinggi)
Contoh: F2 + 2KCl → 2KF +Cl2
Br- + Cl2 → Br2 + Cl-
Br2 + 2I- → Br- + I2
Br2 + Cl- → (tidak bereaksi)
I2 + Br- → (tidak bereaksi)
Reaksi dengan Logam
Halogen bereaksi dengan sebagian besar logam akan menghasilkan senyawa garam/halida logam.
Contoh :
2Na + Cl2 → NaCl
2Fe + 3Cl2 → 2FeCl3
Sn + 2Cl2 → SnCl4
Mg + Cl2 → MgCl2
2Al + 3Cl2 → 2AlCl3
Halida logam yang terbentuk bersifat ionik jika energi ionisasinya rendah dan logamnya memiliki biloks rendah. Hampir
semua halida bersifat ionik. Contoh Na+, Mg2+, Al3+. Sedangkan yang bersifat semi ionok adalah AlCl3
Reaksi dengan Non Logam
Halogen bereaksi dengan non-logam akan membentuk asam halida/senyawa halide. Halogen dapat bereaksi dengan
oksigen,fosfor, dan beberapa unsur lain.
Contoh :
Xe + F2 → XeF2
2Kr + 2F2 → KrF4
2P + 3Cl2 → 2PCl3
G.Reaksi dengan Metaloid
Halogen bereakksi dengan metaloid. Contoh:
2B +3Cl2 → 2BCl3
2Si + 2Cl2 → SiCl4