KUNJUNGAN SITUS DASAR

KELOMPOK 4

I KADEK SUDANA WIRA DARMA 1401405017 AYU EKA PRATININGSIH 1401405012 JOFEL ELIEZER MALONDA 1401405020 BELLA FRESTI WIDIYANTI 1401405002 I WAYAN GEDE BAYU BOJANA 1401405031 NORMA PUTRIANI 1401405021 SENDY SAFITRI PAULINA 1401405038 ATIKA NOVIANA 1401405004 NOBERTUS NEKE 1401405034

GOA GARBA

Goa Garba terletak di Banjar Samigunung, Desa Pejeng Kelod, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar Bali.

Goa ini berada di sebelah barat DAS Pakerisan

Goa Garbha yang berada di bawah Pura Pengukur-ukuran ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan Pura pengukur-ukuran. Goa Garba diperkirakan dibangun pada tahun 1116 atau sekitar abad 12 Masehi pada masa pemerintahan Raja Jayapangus keturunan dari Karang Buncing dari Dalem Balingkang.

Di Goa Garbha terdapat gapura yang dibuat dari susunan batu padas dan memiliki anak tangga terbuat dari batu alam. Gapura tersebut pada jaman dahulu dikatakan sebagai pintu utama untuk menuju ke Pura Pengukur-ukuran.

Di salah satu susunan tangga yang terbuat dari batu alam tersebut terdapat bekas telapak kaki. Menurut cerita narasumber yaitu Bapak Dewa Rawan, telapak kaki tersebut merupakan telapak kaki dari Kebo Iwa

Selain itu, di Goa Garbha juga terdapat 3 ceruk dimana pada ceruk pertama terdapat fragmen arca kepala kala dan fragmen bangunan. Menurut cerita, pada ceruk pertama ini adalah tempat pengujian meditasi untuk kalangan dari masyarakat umum di dalam ceruk ini terdapat fragmen-fragmen bangunan

Ceruk kedua yaitu ceruk bagian tengah, dikatakan merupakan sebagai tempat meditasi khusus untuk kalangan yang berasal dari keluarga berdarah biru (bangsawan). Pada bagian atas ceruk terdapat sebuah tulisan berhuruf kadiri kwadrat yang berbunyi “sra”, namun artinya belum dapat dipastikan.

Ceruk ketiga merupakan ceruk yang memiliki fungsi yang sama dengan ceruk pertama yaitu tempat meditasi untuk masyarakat umum

PEMETAAN GOA GARBABagian atas

Bagian bawah