glp kimia diploma.docx

32
Laporan Responsi Hari/Tanggal : Jum’at, 21 Maret 2014 Manajemen Laboratorium Pj Dosen : Ir. Boggy Prabodjo : Dwi Yuni Hastati, DEA PERANCANGAN GOOD LABORATORY PRACTICES (GLP) PADA LABORATORIUM SENTRAL KIMIA Kelompok 8/ BP1 Ayu Melinda J3E112045 Dessy Pratiwi J3E112038 Nurul Agustianingsih J3E112104

Upload: ainidp

Post on 11-Nov-2015

269 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Laporan ResponsiHari/Tanggal: Jumat, 21 Maret 2014Manajemen LaboratoriumPj Dosen: Ir. Boggy Prabodjo: Dwi Yuni Hastati, DEA

PERANCANGAN GOOD LABORATORY PRACTICES (GLP) PADA LABORATORIUM SENTRAL KIMIA

Kelompok 8/ BP1Ayu MelindaJ3E112045Dessy PratiwiJ3E112038Nurul AgustianingsihJ3E112104

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGANPROGRAM DIPLOMAINSTITUT PERTANIAN BOGOR2014

A. OrganisasiPada sistem organisasi di Laboratorium Sentral Kimia, kegiatan tersebut dipimpin dengan kepala laboratorium yang dibantu oleh seorang manajer mutu. Manajer mutu tersebut merupakan pimpinan atau penanggung jawab dari penyelia mutu, manajer teknis, manajer Human Relationship Development (HRD) dan administrasi keuangan. Kepala laboratorium ini bertanggungjawab atas seluruh komponen organisasi di laboratorium kimia tersebut. Pada pelaksanaan kontrol internal laboratorium kimia, memantau SOP, metode, dan record yang bertanggung jawab adalah manajer mutu. Penanggung jawab pada bagian teknik yang mencakup alat, bahan, dan pengujian pada kegiatan laboratorium adalah manajer teknis. Dalam pembuatan dan pengaturan jadwal pengujian, kalibrasi, validasi, dan adapun pembuatan pembukuan kegiatan pengujian dan keuangan yang bertanggung jawab adalah manajer HRD. Para manajer tersebut di bantu oleh para penyelia, analisis, dan pegawai administrasi keuangan dalam bidang masing-masing.Bagan 1. Struktur Organisasi Laboratorium

Tabel 1. Uraian tugasNo.JabatanUraian Tugas

1.Kepala LaboratoriumBertanggung jawab atas semua komponen organisasi di laboratorium kimia

2Manajer MutuBertanggung jawab atas pelaksanaan kontrol internal laboratorium kimia, bertanggung jawab untuk memantau, SOP, metode dan record

3Manajer TeknisBertanggung jawab atas bagian teknik, yang mencakup alat, bahan, dan pengujian pada kegiatan laboratorium

4Manajer HRD dan Administrasi keuanganBertanggung jawab atas pembuatan dan pengaturan jadwal pengujian, kalibrasi, validasi, pembukuan kegiatan pengujian dan bertanggung jawab atas keuangan

5Penyelia TeknisBertanggung jawab atas kontrol inventory laboratorium kimia, kebutuhan alat dan bahan kimia serta bertanggung jawab atas kondisi peralatan serta melakukan pemeliharaan dan pemerikasaan alat secara berkala.Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengujian-pengujian yang dilakukan dalam Lab kimia

6Pegawai Administrasi keuanganMembantu tugas manajer HRD dan Administrasi keuangan dalam pembuatan dan pengaturan jadwal pengujian, kalibrasi, validasi, pembukuan kegiatan pengujian dan bertanggung jawab atas keuangan

7Penyelia MutuMembantu manajer Mutu dalam pelaksanaan kontrol internal laboratorium kimia, bertanggung jawab untuk memantau, SOP, metode dan record

8Analis Melakukan seluruh pengujian di laboratorium kimia

B. Quality Assurance Unit (QAU) Seperti yang dikatakan Thaher (2005), Penerapan Good Laboratory Practices (GLP) merupakan penunjang dalam keefektifan sistem HACCP karena saat audit akan dilakukan sampling untuk menguji produk tersebut. Selain itu menurut Charles dan Hendrayana (2007), Perkembangan sistem manajemen secara umum telah meningkatkan kebutuhan untuk memastikan bahwa laboratoirium yang dioperasikan sesuai dengan ISO/IEC 17025:2008. Secara umum penggolongan laboratorium terdiri dari laboratorium ilmu dasar, ilmu terapan, ilmu pengemabangan, analitik, riset, manufaktur, dan pengujian mutu. Perencanaan GLP sesuai persyaratan ISO/IEC 17025:2008 bahwa memerlukan kegiatan untuk menjamin mutu laboratorium kimia, yaitu dengan membentuk Quality Assurance Unit (QAU).Quality Assurance Unit (QAU) dirancang unuk pelaksanaan audit internal laboratorium dan berfungsi sebagai kontrol internal. Adanya Quality Assurance Unit (QAU) ini kegiatan di laboratorium dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan hasil uji yang terpercaya dan akurat. Quality Assurance Unit (QAU) dapat beupa departemen terpisah atau individu. Quality Assurance Unit (QAU) ini bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi yang dilakukan terhadap penerapan GLP oleh badan pengontrol. Selain itu, Quality Assurance Unit (QAU) juga bertanggung jawab memonitoring fasilitas, personal, metode, praktik yangdilakukan, record, ad control SOP. Menjalankan fungsi manajemen bidang pengendalian/ pengawasan terhadap bahan kegiatan laboratorium, selama proses berlangsung, dan hasil yang diperoleh untuk mencapai spesifikasi yang ditetapkan. Dengan adanya Quality Assurance Unit (QAU) ini apabila terjadi kesalahan atau ketidaksesuaian, maka dapat segera diambil tindakan untuk mengatasi kesalahan dan ketidaksesuain tersebut.

C. PersonilPersonil menurut Hidayat (2001), men atau manusia disini diartikan sebagai tenaga kerja. Tenaga kerja manusia tetap berperan penting dalam perusahaan (dengan teknologi canggih atau tradisional) karena tenaga kerja manusia bekerja sebagai pengendali. Perusahaan perlu memperhatikan bagaimana mengelola tenaga kerja dengan sebaik-baiknya dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Personil dapat mempengaruhi mutu laboratorium, maka dari itu di butuhkan spesifikasi tingkat pendidikan yang sesuai, berikut spesifikasi laboratorium kimia:Tabel 2. Spesifikasi personil laboratorium kimiaJabatanKualifikasiPelatihan

Kepala Laboratorium Lulusan: S2 Kimia

Minimum S2 bidang Kimia Mampu Bebahasa Inggris Memiliki pengalaman yang luas dalam bidang Kimia selama 3 tahun Menguasai manajemen laboratorium di sektor regulasi atau industri.Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium (GLP, ISO 17025)

Manajer Administrasi dan Keuangan Lulusan : S1 Akuntansi

Minimum S1 bidang Akuntansi Pengalaman kerja minimal 1 tahun pada bidang Akuntansi Mampu menguasai computer Menguasai tentang PembukuanPelatihan Program Komputer

Manajer Mutu Lulusan : S1 Kimia

Pengalaman Kerja min 2 tahun Minimum S1 bidang Kimia Menguasai tentang manajemen mutu laboratorium Kimia Pelatihan Sistem Manajemen Laboratorium (GLP, ISO 17025) Telah mengikuti pelatihan K3 selama 6 bulan (mendapatkan sertifikasi)

Manajer Teknis Lulusan S1 Teknik MesinTelah mengikuti pelatihan K3 selama 6 bulan (mendapatkan sertifikasi)

Minimum lulusan S1 di bidang teknik analisis kimia Pengalaman Kerja min 2 tahun Menguasai GLP

Pelatihan GLP dan SOP Laboratorium Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengelolaan limbah laboratorium untuk memantapkan kompetensi yang dimilikinya

Manajer HRD Lulusan: S1 Psikologi

Minimum lulusan S1 Psikologi Menguasai Bahasa Inggris Pengalaman kerja minimal 2 tahunPelatihan Bahasa Inggris

Penyelia mutu Minimum lulusan D3 kimia

Penyelia Administrasi Keuangan Minimal SMK bidang Akuntansi Mampu menguasai komputer

Pegawai HRD Minimal SMA Mampu bahasa inggris

Penyelia teknis Minimum lulusan S1 bidang teknik analisis kimia atau D3 di bidang kimia Menguasai farmasi, kimia analitik, mikrobiologi atau bidang relevan lainnya dengan persyaratan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang memadaiMemberikan materi dan pelatihan mengenai SOP Laboratorium dan SOP Peralatan Lab

Analisis Minimal SMK jurusan Kimia Rata-rata nilai minimal 7,5

D. Penanganan Contoh Klien memberikan sampel untuk dilakukan pengujian, dan mengisi formulir yang telah disediakan. Penerima sampel mencatat sampel dan kemudian mendistribusikan kepada Manajer Teknis. Formulir penerimaan sampel uji disampaikan ke Manajer Umum untuk diketahui dan diparaf serta diarsipkan. Manajer Teknis menyampaikan sampel uji kepada penyelia. Penyelia menneruskan sampel uji kepada analis. Analis melakukan pengujian dan setelah selesai melaporkan dan menyerahkan hasil pengujian sementara kepada penyelia. Penyelia menerima hasil pengujian dari analis dan meneruskan kepada Manajer Teknis. Penyelia melakukan analisis data hasil pengujian dan Manajer Teknis menerbitkan laporan hasil pengujian dan memberikan informasi ke Manajer Mutu untuk ditanda tangani. Manajer Teknis memberitahukan bahwa analisa sampel telah selesai kepada bagian administrasi untuk diinformasikann kepada klien. Manajer Teknis memberikan laporan hasil pengujian kepada Manajer Umum. Manajer Umum menginstruksikan penyerahan Laporan Hasil Pengujian segera dilakukan. Administrasi segera menginformasikan bahwa analisa sampel telah selesai dan memberikan laporan hasil pengujian kepada klien.

E. Metode dan Prosedur PengujianBerdasarkan persyaratan ISO 17025 harus menggunakan metode yang sesuai untuk semua pengujian dan kalibrasi. Hal tersebut mencakup pengambilan contoh, transportasi, penyimpanan dan penyiapan barang untuk diuji. Untuk melakukan seluruh kegiatan di laboratorium kimia dibutuhkan instruksi penggunaan dan pengoperasian semua peralatan yang relevan. Semua instruksi yang ada di laboratorium Sentral Kimia dijaga tetap mutakhir dan harus selalu tersedia bagi personel. Metode dan prosedur pengujian yang digunakan Sentral Kimia harus sesuai acuan standar internasional, regional, atau nasional atau spesifikasi lain yang diakui. Pemilihan metode di Laboratorium Sentral Kimia menggunakan metode pengujian, metode kalibrasi, termasuk metode pengambilan contoh, yang memenuhi kebutuhan pelanggan dan sesuai dengan pengujian atau kalibrasi yang dilakukan. Laboratorium Sentral Kimia akan memberikan informasi tentang metode yang dipilih kepada klien, hal tersebut agar klien dapat mengetahui bahwa pengujian yang dilakukan telah sesuai dengan standar ISO. Salah satu metode yang digunakan yaitu pengujian kadar air dengan metode kering yang terlampir pada lampiran. F. Pencatatan DataLaboratorium Sentral Kimia mempunyai pencatatan yang terkoordinasi untuk penerimaan contoh, penyimpanan, tanggal pelaporan, data pengujian awal, dan pelaporan hasil akhir. Data pengujian awal tercatat dengan baik dalam log book atau lembar pengamatan data pada saat pengukuran dan ditandatangani bila ada perubahan. Lembar pengamatan data harus rinci termasuk bila terjadi penyimpangan dari spesifikasi pengujian atau metoda baku dengan alasan terjadinya deviasi. Rekord harus disimpan terutama untuk pekerjaan laboatorium dengan kontrak luar. Data-data yang tersedia dapat dimasukkan ke dalam komputer secara manual atau secara langsung harus diidentifikasi saat pemasukan data oleh yang bertanggungjawab. Setiap record atau catatan harus disimpan sampai waktu tertentu untuk keperluan suatu kontrak atau persyaratan legal. Pencatatan dan pelaporan penyelenggaraan tiap kegiatan laboratorium yaitu dengan melakukan pencatatan data penyelenggaraan tiap kegiatan dan melaporkan data tersebut kepada Kepala Laboratorium yang berwenang, berupa laporan lengkap pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan format yang ditetapkan. Pencatatan dan pelaporan rekapitulasi kegiatan dapat diselenggarakan setiap triwulan dan tiap tahun. Ruang lingkup pencatatan dan pelaporan, meliputi jenis data yang dikumpulkan, dicatat, dan dilaporkan. Jenis data tersebut mencakup instruksi kerja baik itu alat maupun pengecekan bahan kimia. Selain itu, kegiatan pokok yang dilakukan di laboratorium. Untuk memudahkan dapat menggunakan formulir standar yang telah ditetapkan dalam laboratorium kimia, Jenis formulir standar yang digunakan dalam pencatatan terlampir pada lampiran.... Dalam pencatatan laporan tersebut harus tercantum pembuat dokumen/rekaman, peninjau dokumen, dan pengesahan dokumen. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan persyaratan GLP.G. PelaporanHasil kerja di laboratorium Sentral Kimia harus dilaporkan dalam bentuk laporan hasil pengujian yang benar, jelas, tidak meragukan serta harus objektif, termasuk informasi yang terkait. Satuan Si (Internasional) dipakai dalam laporan hasil uji. Sedangkan format yang digunakan jelas dan mudah dimengerti oleh klien. tipe format pengujian dan pelaporan didesain dengan menggunakan heading yang sama dan telah distandarkan. Selain itu pada setiap pelaporan data harus terdapat halaman dan diberi angka berturut sesuai nomor seri. Selanjutnya pelaporan pengujian akan ditinjau kembali oleh manajemen teknis dan manajemen mutu. Hasil pengujian yang dilaporkan dalam angka dengan ketelitian dan sesuai metode pengujian. Laporan yang telah jadi harus bebas dari kesalahan, perubahan, ataupun koreksi. Isi laporan pengujian berisi informasi meliputi, nama, alamat laboratorium penguji; uraian lengkap dan identifikasi sampel; tanggal penerimaan sampel dan tanggal pengujian; uraian tentang sampling; pernyataan ketelitian dan detail hasil; metode pengujian; dan tanda tangan pengesahan.H. Keamanan LaboratoriumLaboratorium Sentral Kimia memiliki bangunan permanen dan fasilitas laboratorium sesuai dengan ISO 17025. Selain itu Sentral Kimia memiliki peraturan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja para pegawainya. Fasilitas laboratorium secara umum cukup baik untuk keperluan pengujian. Ruangan, disain, suhu dan kelembaban ruangan, pemisahan beberapa aktivitas, almari asam, pembersih debu dan gudang yang dicek kembali secara berkala.

LAMPIRANLampiran 1. Layout Laboratorium Kimia

14

14

65

2

8

9

3

12117 = Ruang Pengujian (3)

10

Keterangan : 1 = Ruang Alat dan Bahan7 = Ruang Pengujian (3) 2 = Ruang Pengujian (1)8 = Ruang Instrumen 3 = Ruang Pertemuan9 = Ruang Manajer dan Staff 4 = Ruang Pengujian (2) 10 = Ruang Data/Dokumen 5 = Ruang Bahan (2) 11 = Toilet 6 = Ruang Penimbangan Bahan 12 = Mushola

PENGECEKAN STOK BAHAN KIMIA

A. Tujuan Sebagai pedoman untuk pengecekan stok bahan kimia.B. Ruang Lingkup Meliputi semua jenis bahan kimia. C. Acuan PM/4.6/LSIH D. Penanggung Jawab Penyelia dan analis E. Tata Cara: 1) Stok bahan kimia yang ada dicek secara berkala. 2) Pengecekan bahan kimia meliputi bentuk, warna dan kondisi bahan. 3) Pengecekan dilakukan setiap 6 bulan sekali. 4) Pengecekan bahan kimia dicatat dalam log book pengecekan stok bahan kimia (DP/4.6.0.06/LSIH) F. Dokumen terkait DP/4.6.0.06/LSIH: log book pengecekan stok bahan kimia.

LABORATORIUM SENTRAL KIMIAJl. Bogor Baru 16770Telp : (0251) 8311400 Fax : (0251) 8321210Email : [email protected]. Bagian : IK/4.6.0.02/LSIH

Terbitan/Revisi : 00

Tanggal Terbit : 27 Maret 2014

Halaman : 1 dari 1

Dibuat oleh :

Ditinjau oleh :Disetujui :

PENGGUNAAN ALAT OVENA. Fungsi Alat Mengeringkan sampel/bahan B. Tata Cara 1) Pasangkan staker ke stop kontak2) Tekan tombol ON3) Atur suhu dan waktu4) Masukkan sampel/bahan5) Tunggu hingga waktu yang ditentukan6) Angkat sampel/bahan7) Tutup oven8) Tekan tombol OFF9) Lepaskan staker dari stop kontak

PENGGUNAAN ALAT DESTILASIA. Ruang Lingkup Instruksi kerja ini berlaku bagi mahasiswa ataupun analis yang akan menggunakan destilasi vapodest untuk destilasi makro B. Alat dan Bahan Alat Distilasi dan Bahan Air Jernih (air keran Leding) C. Referensi Prosedur layanan analisis laboratorium, Manual Alat D. Definisi Alat destilasi Vapodest (destilasi uap) adalah merupakan alat pembuat air suling (aquadest) murni untuk kerpeluan pelarut unsur/senyawa kimia dalam analisis unsur kimia di laboratorium E. Uraian Prosedur a. Buka tempat air utama b. Isi tempat air (2) dengan jalan membuka kerannya (1). Isi sebanyak seperti yang ditunjuk oleh panah tanda batas air (3) c. Tutup keran tempat air (1) d. Kondensor (4) akan terisi dengan air. Biarkan air mengalir dengan perlahan. e. Putar tombol pengatur tenaga (10) ke posisi 10 f. Bila air telah mendidih, putar pegangan (6) pada posisi hidup. Sebelum memulai seri yang baru, instrumen ini harus diuapkan selama 5 menit g. Putar pegangan (6) pada posisi mati h. Letakkan tabung destruksi yang berisi sampel yang encer hati-hati di dalam cincin karet (7) dan rapatkan dengan pegangan (8) i. Letakkan erlenmeyer yang berisi asam borat dibawah kondensor sedemikian rupa sehingga ujung kondensor sedikit tercelup pada larutan. j. Isi tempat NaOH (9) dengan 40 ml NaOH (40 %) dan biarkan turun perlahan-lahan ke tabung destruksi. Catatan : Bila larutan asam borat terhisap ke kondensor turunkan Erlenmeyer sebentar, sehingga ujung kondensor berada diatas permukaan larutan.k. Tutup tombol pelepas NaOH (10) l. Putar pegangan (6) pada posisi hidup m. Bila tetes destilasi yang pertama telah mencapai larutan asam borat yang sudah diberi indikator, warna akan berubah dari merah jambu ke hijau. n. Teruskan Proses destilasi untuk 3 menit berikutnya. o. Turunkan Erlenmeyer, sehingga ujung kondensor berada diatas permukaan larutan. p. Teruskan proses destilasi untuk 2 menit berikutnya q. Cuci ujung kondensor dengan aquadest (gunakan sesedikit mungkin) diatas Erlenmeyer tersebut r. Keluarkan tabung destruksi (hati-hati, panas) dan putar pegangan (6) pada posisi mati s. Isi tempat air (2) sampai batas tanda panah t. Untuk sampel selanjutnya teruskan dari point 8.

Catatan : Kecepatan destilasi hendaknya paling sedikit 5 ml/menit (telitilah dengan menggunakan aquadest)Gambar :Keterangan :

1. Keran tempat air 2. Tempat air 3. Tanda batas air 4. Kondensor (tabung kondensasi) 5. Tombol pengatur tenaga 6. Pegangan pelepas uap (I = posisi hidup, II=posisi mati) 7. Cincin penyambung dari karet 8. Pegangan untuk menahan Tabung destilasi 9. Tempat NaOH 10. Tombol untuk melepaskan NaOH 11. Pengatur Waktu

PENGGUNAAN ALAT NERACA ANALITIKA. Tujuan Instruksi kerja adalah penuntun untuk operator dari Timbangan Analitik Kern ABJ 220-4 dan memberikan informasi yang diperlukan untuk mengoperasikan timbangan dengan benar dan aman. B. Ruang Lingkup Kegiatan pemakaian Timbangan Analitik Kern ABJ 220-4 oleh seluruh pengguna Laboratorium Sentral Kimia C. Pihak Terkait Pihak-pihak berikut ini bertanggung jawab untuk penggunaan secara benar dan perawatan Timbangan Analitik Kern ABJ 220-4: Staff Laboratorium Kimia dan Peneliti D. Informasi Alat Ketelitian pembacaan : 0,1 mg Kisaran berat maksimum : 220 g Waktu respon : 3 detik Temperatur operasi : 10-30C Arus listrik : 12v DC Berat : sekitar 7 kg Cert. No : E. Dokumen Log book penggunaan alat

F. Prosedur Petunjuk Dasar Penggunaan 1. Hindarkan timbangan dari aliran udara langsung yang disebabkan oleh pintu atau jendela yang terbuka 2. Hindarkan dari goncangan saat menimbang 3. Letakkan timbangan pada tempat yang rata dan stabil 4. Hindarkan dari panas yang ekstrim atau perubahan suhu ruangan karena pemanasan atau sinar matahari langsung. Prosedur Kerja 1. Hubungkan alat dengan sumber listrik 2. Tunggu beberapa menit, timbangan akan melakukan cek prosedur dan kalibrasi. Setelah kalibrasi selesai, pada display akan menunjukkan off 3. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan timbangan 4. Display akan menunjukkan angka 0,0000 5. Letakkan bahan yang akan ditimbang pada pelat timbangan. Setelah stabil, display akan menunjukkan berat bahan. 6. Ambil bahan dari timbangan 7. Tekan tombol ON/OFF untuk mematikan timbangan 8. Timbangan dalam keadaan stand by, layar display menunjukkan waktu 9. Cabut aliran listrik apabila proses penimbangan sudah selesai.

PENGGUNAAN ALAT SPEKTROFOTOMETERA. Tata Cara1. Pasangkan kabel spektrofotometer pada stop kontak.2. Pasang spektrofotometer dengan jalan memutar tombol pengatur nol dan biarkan selama 20 menit.3. Pilih panjang gelombang yang diinginkan dengan jalan memutar tombol penyeleksi panjang gelombang dan tombol petunjuk panjang gelombang.4. Atur bacaan menjadi nol dengan tombol pengatur nol. (tempat sampel harus kosong dan tertutup).5. Masukkan blanko penunjuk pada tempat sampel, dan tertutup.6. Ukur deret standard dan sampel. Baca bacaan dalam % transmittance atau absorbance. Tempat sampel harus tertutup selama pengukuran.7. Bila pengukuran telah selesai, matikan spektrofotometer dengan jalan memutar tombol pengatur nol berlawanan dengan arah jarum jam.B. Instruksi Khusus1. Semua larutan yang akan diukur harus bebas gelombang udara.2. Kuvet harus diisi paling sedikit setengah penuh.3. Batas kuvet harus sejajar dengan batas dari tempat kuvet.C. Cara Mengganti Filter atau Phototube1. Matikan spektrofotometer, lepaskan dari stop kontak2. Letakkan spektrofotometer pada bagian belakangnya. Putar sekrup dan buka pintunya.3. Ganti filter atau phototube dengan memegang penjepit plastiknya. Jangan menyentuh filter atau phototube dengan jari karena akan mempengaruhi pengukuran.4. Pasang phototube yang sesuai. Sebuah titik pada phototube menyebabkan phototube tersebut hanya dapat dimasukkan pada satu posisi.5. Bila filter diperlukan, pasang filter pada tempat filter di bagian belakang pintu.

PENGGUNAAN ALAT DESIKATORA. Fungsi Alat Sebagai tempat penstabil berat bahan setelah di panaskan. B. Cara Kerja 1. Geser perlahan-lahan tutup alat ( jangan terlalu lebar ). 2. Masukkan bahan yang sudah di oven. 3. Geser kembali tutup alat hingga rapat 4. Diamkan beberapa menit. 5. Keluarkan bahan tersebut.

C. Cara Mematikan AlatDiamkan hingga dingin, kemudian dibersihkan.

INSTRUKSI KERJA PENGGUNAAN LABORATORIUM

A. Ruang LingkupProses kegiatan penggunaan laboratorium.B. PrinsipPenggunaan Laboratorium adalah kegiatan yang dilakukan analis.C. PeralatanLog book pemakaian laboratorium.D. Cara Kerjaa. Pengguna laboratorium harus mengisi Log book pemakaian laboratorium ke Bagianb. Administrasi.c. Bagian Administrasi memberikan kunci laboratorium ke pengguna atau analis.d. Pada saat penggunaan fasilitas laboratorium, penggunaan laboratorium harus mematuhie. semuat tata tertib yang berlaku di Laboratorium.f. Setelah selesai menggunakan fasilitas laboratorium, pengguna laboratorium mengisi Logg. book dan menyerahkan kunci laboratorium ke Bagian Administrasi

VERIFIKASI PEMBELIAN BAHAN1. Tujuan Sebagai pedoman untuk verifikasi pembelian bahan. 2. Ruang Lingkup Meliputi semua jenis bahan. 3. Acuan PM/4.6/LSIH 4. Penanggung Jawab Penyelia dan analis 5. Tata Cara: a. Bahan yang dibeli dicek oleh analis kesesuaiannya dengan spesifikasi bahan yang diminta diantaranya : b. jenis bahan c. bentuk bahan d. kondisi bahan e. tanggal kadaluarsa bahan f. h. Untuk air suling (aquades) untuk penelitian hal yang perlu dicek diantaranya : g. warna air : air harus bening h. air tidak berbau i. pH air 6-8 :pengecekan pH air dengan menggunakan pH meter j. Kandungan Cl dalam air : pengecekan dengan meneteskan AgNO3 dalam air dan tidak boleh terbentuk endapan putih keruh. k. Pengecekan hasil verifikasi bahan dicatat dalam DP/4.6.0.02/LSIH 6. Dokumen terkait DP/4.6.0.02/LSIH: Data Verifikasi bahan.

PENGECEKAN SUHU RUANG TIMBANGANNoHari/TglJamSuhuKelembaban udaraKeteranganTTD

Anonim. 2013. Instruksi KERJA ALAT DESIKATOR. http://tip.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/desikator.pdf. (27 maret 2014)Anonim. 2012. Petunjuk_Penggunaan_Alat.pdf. http://elearning.upnjatim.ac.id/courses/AG302/document/Petunjuk_Penggunaan_Alat.pdf?cidReq=AG302 (27 maret 2014)Anonim. 2013. neraca-analitik.pdf. http://tip.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/11/neraca-analitik.pdf (27 maret 2014)Anonim. 2013. g.-IK-09-Vapour-destilation.pdf. http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/2013/10/g.-IK-09-Vapour-destilation.pdfAnonim. 2011. Perbaikan-Surveillance-ISO-9001-oleh-LRQA1.pdf. http://lsih.ub.ac.id/wrp-con/uploads/2011/04/Perbaikan-Surveillance-ISO-9001-oleh-LRQA1.pdf

Menyampaikan sampel ujiMenandatangani laporan pengujianTgl :Dibuat Oleh :Ditinjau Oleh :Disetujui Oleh :C U S T O M E RMemberikan sampelMengisi formulirMenerima laporan hasil pengujianMencatat sampelA D M I N I S T R A S IMenerima hasil analisisMelakukan pengujianP E N Y E L I AA N A L I SMelakukan analisis data pengujianMenerima hasil pengujianM. T E K N I SM. M U T UMenginstruksikan penyerahan laporan pengujian dilakukanKEP L A BParaf dan arsip formulirMenginformasikan analisa sampel telah selesaiMeneruskan sampel uji Memberitahu analisa sampel selesaiMenerbitkan laporan hasil pengujianMenyampaikan formulir sampel ujiFlowchart Penanganan dan Penyiapan Contoh