glossary - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi...

25
201 GLOSSARY 4:2:2: Sebuah istilah atau kode yang digunakan untuk menyatakan proses digitalisasi sinyal video. Sinyal video terdiri dari 3 komponen, yaitu satu sinyal Luminance (Y) dan dua sinyal Chrominance (U dan V). Sinyal Y mewakili gelap terangnya gambar, sedangkan sinyal U dan V mewakili informasi warna gambar. Untuk menjadikannya digital, ketiga sinyal (analog) ini harus melalui proses sampling terlebih dahulu, yaitu proses pengambilan sample untuk dijadikan kode-kode biner (digital). Makin sering sinyal itu diambil sampelnya, atau dengan kata lain frekuensi samplingnya makin tinggi, akan makin akurat hasilnya. Tapi ada konsekuensinya, yaitu makin tinggi frekuensi sampling berarti makin besar bandwidth yang dibutuhkan untuk mentransmisikannya dan dibutuhkan kapasitas memory yang lebih besar untuk menyimpannya. Menurut teori sampling, sinyal analog yang diubah menjadi digital akan dapat direkonstruksi kembali seperti semula apabila frekuensi samplingnya lebih dari 2 kali frekuensi tertinggi dari sinyal yang disampling. Berdasarkan kesepakatan kemudian ditentukan standar frekuensi sampling untuk sinyal Luminance (Y) adalah 13,5 MHz dan sinyal Chrominance (U dan V) masing-masing 6,75 MHz. Atas pertimbangan bahwa mata manusia tidak terlalu peka terhadap detail warna (Chrominance) tapi lebih lebih peka terhadap gelap terangnya gambar (Luminance), maka frekuensi sampling untuk sinyal Luminance 2 kali lebih tinggi dibanding frekuensi sampling sinyal Chrominance. Dari besarnya frekuensi sampling inilah kemudian muncul istilah 4:2:2 yang berarti dalam satu elemen gambar sinyal Y disampling sebanyak 4 kali sedangkan sinyal U dan V masing-masing sebanyak 2 kali. Dalam beberapa peralatan terdapat perbedaan sistem sampling. Misalnya, ada yang menggunakan sistem sampling 4:1:1 dan ada juga yang menggunakan sistem sampling 4:2:0. Sistem sampling 4:1:1 banyak ditemukan pada peralatan video NTSC, dimana sinyal Luminance disampling dengan frekuensi 13.5 MHz, sedangkan Chrominance disampling hanya dengan frekuensi 3,375 MHz. Menurut teorema sampling, pemakaian frekuensi sampling sebesar 3,375 MHz ini masih memenuhi syarat mengingat frekuensi tertinggi dari sinyal Chrominance NTSC dibatasi = 1,5 MHz. Tujuan dari penurunan frekuensi sampling ini adalah untuk mengemat bandwidth atau memory tanpa terlalu banyak mengorbankan kualitas sinyal yang dihasilkannya. Sistem sampling 4:2:0 banyak ditemukan pada peralatan video PAL dan SECAM. Dalam sistem ini angka 0 bukan berarti sinyal V tidak disampling, tapi hanya merupakan sebuah kode bahwa dalam satu garis scanning, sinyal Y, U dan V disampling dengan sistem 4:2:2 sedangkan pada garis berikutnya disampling dengan sistem 4:0:0 (hanya Y saja yang disampling sedangkan U dan V tidak) Dengan cara ini pemakaian bandwitdh atau memory menjadi lebih hemat, sementara kualitas sinyal yang dihasilkannya tidak banyak berkurang. Baca juga tentang Sampling, Kuantisasi , dan Video Komposit Bacaan lebih lanjut http://en.wikipedia.org/wiki/Chroma_subsampling AB Roll: Sebuah istilah yang digunakan pada proses editing dimana gambar yang diedit berasal dari dua buah mesin pemutar cassette (Player) yang diberi label A dan B. Gambar yang berasal dari kedua Player ini kemudian direkam ke dalam mesin perekam (VTR) secara bergantian. Penggunaan 2 buah Player A dan B secara bergantian inilah yang kemudian melahirkan istilah AB Roll. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.51. Acoustic wall: Dinding-dinding di dalam studio yang diberi lapisan peredam suara dengan tujuan agar dinding tersebut tidak memantulkan suara (tidak menimbulkan gema). ADC: Singkatan dari Analog to Digital Converter, yaitu suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital (berupa kode-kode biner). AES/EBU: Singkatan dari Audio Engineering Society / European Broadcasting Union, yaitu sebuah standar yang digunakan untuk menyalurkan dua kanal audio digital yang digagas oleh kedua organisasi

Upload: phungdieu

Post on 29-May-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

201

GLOSSARY 4:2:2: Sebuah istilah atau kode yang digunakan untuk menyatakan proses digitalisasi sinyal video. Sinyal video terdiri dari 3 komponen, yaitu satu sinyal Luminance (Y) dan dua sinyal Chrominance (U dan V). Sinyal Y mewakili gelap terangnya gambar, sedangkan sinyal U dan V mewakili informasi warna gambar. Untuk menjadikannya digital, ketiga sinyal (analog) ini harus melalui proses sampling terlebih dahulu, yaitu proses pengambilan sample untuk dijadikan kode-kode biner (digital). Makin sering sinyal itu diambil sampelnya, atau dengan kata lain frekuensi samplingnya makin tinggi, akan makin akurat hasilnya. Tapi ada konsekuensinya, yaitu makin tinggi frekuensi sampling berarti makin besar bandwidth yang dibutuhkan untuk mentransmisikannya dan dibutuhkan kapasitas memory yang lebih besar untuk menyimpannya. Menurut teori sampling, sinyal analog yang diubah menjadi digital akan dapat direkonstruksi kembali seperti semula apabila frekuensi samplingnya lebih dari 2 kali frekuensi tertinggi dari sinyal yang disampling. Berdasarkan kesepakatan kemudian ditentukan standar frekuensi sampling untuk sinyal Luminance (Y) adalah 13,5 MHz dan sinyal Chrominance (U dan V) masing-masing 6,75 MHz. Atas pertimbangan bahwa mata manusia tidak terlalu peka terhadap detail warna (Chrominance) tapi lebih lebih peka terhadap gelap terangnya gambar (Luminance), maka frekuensi sampling untuk sinyal Luminance 2 kali lebih tinggi dibanding frekuensi sampling sinyal Chrominance. Dari besarnya frekuensi sampling inilah kemudian muncul istilah 4:2:2 yang berarti dalam satu elemen gambar sinyal Y disampling sebanyak 4 kali sedangkan sinyal U dan V masing-masing sebanyak 2 kali. Dalam beberapa peralatan terdapat perbedaan sistem sampling. Misalnya, ada yang menggunakan sistem sampling 4:1:1 dan ada juga yang menggunakan sistem sampling 4:2:0. Sistem sampling 4:1:1 banyak ditemukan pada peralatan video NTSC, dimana sinyal Luminance disampling dengan frekuensi 13.5 MHz, sedangkan Chrominance disampling hanya dengan frekuensi 3,375 MHz. Menurut teorema sampling, pemakaian frekuensi sampling sebesar 3,375 MHz ini masih memenuhi syarat mengingat frekuensi tertinggi dari sinyal Chrominance NTSC dibatasi = 1,5 MHz. Tujuan dari penurunan frekuensi sampling ini adalah untuk mengemat bandwidth atau memory tanpa terlalu banyak mengorbankan kualitas sinyal yang dihasilkannya. Sistem sampling 4:2:0 banyak ditemukan pada peralatan video PAL dan SECAM. Dalam sistem ini angka 0 bukan berarti sinyal V tidak disampling, tapi hanya merupakan sebuah kode bahwa dalam satu garis scanning, sinyal Y, U dan V disampling dengan sistem 4:2:2 sedangkan pada garis berikutnya disampling dengan sistem 4:0:0 (hanya Y saja yang disampling sedangkan U dan V tidak) Dengan cara ini pemakaian bandwitdh atau memory menjadi lebih hemat, sementara kualitas sinyal yang dihasilkannya tidak banyak berkurang. Baca juga tentang Sampling, Kuantisasi, dan Video Komposit Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Chroma_subsampling AB Roll: Sebuah istilah yang digunakan pada proses editing dimana gambar yang diedit berasal dari dua buah mesin pemutar cassette (Player) yang diberi label A dan B. Gambar yang berasal dari kedua Player ini kemudian direkam ke dalam mesin perekam (VTR) secara bergantian. Penggunaan 2 buah Player A dan B secara bergantian inilah yang kemudian melahirkan istilah AB Roll. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.51. Acoustic wall: Dinding-dinding di dalam studio yang diberi lapisan peredam suara dengan tujuan agar dinding tersebut tidak memantulkan suara (tidak menimbulkan gema). ADC: Singkatan dari Analog to Digital Converter, yaitu suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital (berupa kode-kode biner). AES/EBU: Singkatan dari Audio Engineering Society / European Broadcasting Union, yaitu sebuah standar yang digunakan untuk menyalurkan dua kanal audio digital yang digagas oleh kedua organisasi

Page 2: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

202

itu (AES dan EBU). Ada tiga jenis media yang digunakan untuk menyalurkan sinyal AES/EBU, yaitu: kabel audio (balance), kabel coaxial (unbalance) dan fiber optic. AGC: Singkatan dari Automatic Gain Control, yaitu sebuah rangkaian elektronik yang didesain sedemikian rupa sehingga menghasilkan output yang tetap meskipun inputnya berubah-ubah. AGC sangat dibutuhkan terutama pada sistem komunikasi jarak jauh dimana kekuatan sinyal yang diterima mulai melemah dan berubah-ubah. AM: Singkatan dari Amplitudo Modulation, yaitu suatu teknik menyisipkan pesan (berupa sinyal baseband) ke dalam amplitudo sinyal pembawa. Hasilnya adalah: amplitudo sinyal pembawa menjadi berubah-ubah sesuai dengan besarnya sinyal baseband tersebut. Lihat juga tentang Baseband dan Sinyal Pembawa Ampere: Diambil dari nama ilmuwan Perancis (Andre Marie Ampere) yang telah berjasa merumuskan hubungan matematik antara arus listrik dan magnet yang ditimbulkannya. Nama Ampere kemudian diabadikan sebagai satuan untuk arus listrik. Antena: Jika dilihat dari fungsinya maka ada dua macam antena, yaitu antena pemancar dan antena penerima. Antena pemancar adalah sebuah konduktor yang diperlukan untuk mengalirkan arus listrik bolak-balik sehingga menghasilkan radiasi gelombang elektromagnetik. Sebaliknya, antena penerima adalah sebuah konduktor yang diperlukan untuk menangkap gelombang elektromagnetik itu agar menghasilkan arus listrik kembali. Antena Panel: Sebuah antena dan reflektor yang disusun sedemikian rupa sehingga berbentuk panel. Antena panel banyak digunakan pada pemancar TV karena memiliki gain yang besar dan mudah diarahkan ke arah tertentu untuk menjangkau wilayah yang diinginkan. Antena Parasitik (Elemen Parasitik): Adalah sebuah konduktor yang diletakkan di dekat dipole sehingga terinduksi oleh arus listrik bolak-balik yang mengalir pada dipole. Akibatnya, konduktor ini akan menghasilkan arus listrik bolak-balik dan dengan sendirinya akan memancarkan gelombang elektromagnetik. Jadi konduktor ini berfungsi sebagai antena tetapi bukan karena diberi catu daya melainkan karena terinduksi oleh dipole. Itulah sebabnya konduktor ini disebut parasit. Antena Parabola: Sebuah antena yang memanfaatkan piringan parabola sebagai media pematul gelombang elektromagnetik. Dengan adanya piringan parabola ini antena menjadi memiliki gain (factor penguatan) yang besar pada arah tertentu. Antena Yagi: Sebuah susunan konduktor yang terdiri dari dipole dan elemen parasitik. Ada dua jenis elemen parasitik, yaitu reflector dan director. Reflector berfungsi untuk mematulkan, sedangkan director untuk mengarahkan pancaran gelombang elektromagnetik (yang dihasilkan oleh dipole). Dengan menyusun reflector, dipole dan director sedemikian rupa maka gelombang elektromagnetik bisa dipancarkan ke arah tertentu dengan daya pancar yang lebih besar (dibanding arah lainnya). ASI: Singkatan dari Asynchronous Serial Interface, yaitu sinyal data serial di mana kode “start” dikirim sebelum data/informasi dikirim, dan kode “stop” dikirim setelahnya. Jenis komunikasi start-stop tanpa bantuan sinkronisasi waktu ini telah dipatenkan tahun 1916 dan merupakan satu-satunya teknologi yang membuat mesin cetak jarak jauh (teletype) bekerja dengan sempurna. Teknologi ini kemudian diadopsi untuk mengirimkan sinyal audio-video digital. Audio: Sinyal listrik yang berasal dari bunyi-bunyian. Bunyi berasal dari benda yang bergetar. Getaran ini akan menghasilkan tekanan pada udara di sekitarnya. Tekanan udara yang berubah-ubah akibat dari getaran itu kemudian dapat diubah menjadi sinyal listrik dengan menggunakan alat bantu yang disebut microphone. Sinyal listrik yang dihasilkan oleh microphone dan memiliki jangkauan frekuensi 20 s/d 20.000 Hz disebut sinyal audio. Bila jangkauan frekuensinya hanya 300 s/d 3400 kHz disebut sinyal voice. Komunikasi suara melalui telephone menggunakan sinyal voice, bukan audio.

Page 3: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

203

Automation: Sebuah sistem yang telah diprogram sedemikian rupa sehingga sistem ini dapat beroperasi sendiri sesuai dengan perintah-perintah yang telah diprogramkan ke dalamnya. Back light: Lampu untuk menerangi obyek gambar yang posisinya berada di belakang obyek gambar. Band Pass Filter (BPF): Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk menahan, membuang atau memantulkan komponen-komponen sinyal dengan frekuensi rendah dan juga frekuensi tinggi, sehingga hanya frekuensi pada band tertentu saja yang dilewatkan. Bandwidth: Lebar pita frekuensi yang diperlukan untuk mengirim suatu pesan melalui gelombang elektromagnetik. Barn Door: Pintu kecil berwarna hitam yang ditempatkan di depan casing lampu dan berfungsi untuk menghalangi penyebaran cahaya lampu agar tidak menyebar ke mana-mana. Base Station: Satu set peralatan yang dikemas dalam satu box sehingga dapat diletakkan dalam rak kabinet berukuran standar. Baseband: Sinyal dasar, yaitu sinyal listrik yang berisi informasi. Yang termasuk sinyal baseband adalah sinyal audio, video, voice dan deretan bit (data biner). Lihat juga sinyal Audio, Video dan Bit. BER (Bit Error Rate): Sebuah besaran yang menyatakan seberapa banyak kesalahan atau error dalam satu paket data yang diterima. Misalnya terukur BER = 2x10-6. Ini berarti ada kesalahan atau error sebanyak 2 (dua) dalam satu juta data yang diterima. Biner: Bilangan berbasis 2 yang hanya terdiri dari dua angka, yaitu 1 dan 0. Dan seperti matematika biasa, bilangan berbasis dua ini bisa dijumlahkan, dikurangi, dikali dan dibagi. Rangkaian elektronik ternyata dapat mewakili sifat-sifat dari bilangan biner ini, dimana angka 1 mewakili adanya tegangan dan angka 0 mewakili tidak adanya tegangan. Bahkan rangkaian elektronik mampu menyimpan kondisi “1” dan “0” serta mengeser bit-bitnya sehingga operasi arithmetik lain seperti kuadrat, pangkat, akar, persen dan juga fungsi logaritmik menjadi mungkin dilakukan. Dari sinilah kemudian lahir peralatan-peralatan komputasi berbasis bilangan biner, termasuk komputer. Bit: Singkatan dari Binary Digit. 1 bit (atau 1 digit biner) menyatakan 2 level, yaitu: 0 atau 1; 2 bit (atau 2 digit biner) menyatakan 4 level, yaitu: 00, 01, 10 dan 11; 3 bit (atau 3 digit biner) menyatakan 8 level, yaitu: 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110 dan 111; Demikian seterusnya, sehingga secara umum banyaknya level itu dinyatakan dengan 2n dimana n adalah nilai bit. Bit Rate: Kecepatan pengiriman data yang berbasis bilangan biner dalam satuan waktu. Sebagai contoh misalnya sebuah data biner dikirim dengan kecepatan = 1 Mbps. Artinya data tersebut dikirim dengan kecepatan satu juta bit dalam waktu satu detik. Blanking: Dalam proses scanning, pengambilan gambar dilakukan dengan sangat cepat secara garis per garis. Mulai dari garis paling atas hingga garis paling bawah. Dalam satu garis, proses scanning dilakukan dari kiri ke kanan, lalu turun ke garis berikutnya, dan mulai lagi dari kiri ke kanan. Demikian seterusnya hingga sampai ke garis paling bawah. Jadi proses scanning horizontal dimulai dari kiri ke kanan. Lalu bagaimana pada arah sebaliknya, yaitu ketika scanning bergerak dari kanan ke kiri? Nah pada saat itulah layar dipadamkan (dibuat hitam atau blank). Proses inilah yang disebut dengan blanking, yaitu pemadaman layar pada saat arah scanning bergerak dari kanan ke kiri. Selanjutnya, setelah semua garis dalam satu layar selesai di-scan, proses scanning masih terus berlanjut dan dimulai lagi dari garis paling atas hingga paling bawah. Nah pada arah sebaliknya, yaitu ketika

Page 4: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

204

scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua jenis, yaitu: blanking vertikal dan horizontal. Blanking vertikal adalah pemadaman ketika scanning bergerak dari bawah ke atas sedangkan Blanking horizontal adalah pemadaman ketika scanning bergerak dari kanan ke kiri. Black Burst: Sebuah sinyal yang terdiri dari pulsa sinkronisasi dan ledakan sinyal pembawa Chroma (burst). Tegangan pulsa sinkronisasi itu lebih rendah dari tegangan gambar hitam, sehinga jika dilihat di layar monitor pulsa sinkronisasi tidak akan terlihat karena lebih hitam dari hitam. Demikian juga dengan ledakan sinyal pembawa Chroma (Burst). Burst tidak akan tampil di monitor karena kemunculannya tepat pada saat blanking (pemadaman). Itulah sebabnya pulsa sinkronisasi yang dikirim bersama-sama dengan burst sering disebut dengan Black Burst. Burst: Berasal dari bahasa Inggris yang berarti ledakan. Dalam sinyal video, yang dimaksud Burst adalah sebuah sampel sinyal yang diambil dari osilator 4,43 MHz dan berisi hanya 8 perioda saja, lalu ditempatkan di belakang pulsa blanking (back porch), sehingga terlihat seperti ledakan sinyal (Burst). 4,43 MHz adalah frekuensi yang digunakan sebagi sinyal pembawa Chroma. Sampel sinyal yang hanya berisi 8 perioda ini perlu dikirim (bersama-sama dengan sinyal Luminance) sebagai referensi buat detektor sinkron (yang ada di pesawat penerima) untuk mengembalikan sinyal Choma seperti semula. Lihat juga tentang Video Komposit. Byte: Satu deret data sepanjang 8 bit, sehingga 1 byte sama dengan 8 bit. Di dalam komputer, susunan data 8 bit ini digunakan untuk mewakili satu karakter, misalnya huruf (a, b, c, d dst.), angka (1, 2, 3, 4 dst.) dan tanda baca lainnya (+, -, ?, : dlsb). Byte disingkat dengan B (huruf b besar) sedangkan bit disingkat dengan b (huruf b kecil). Byte juga digunakan sebagai satuan dari kapasitas penyimpanan data dalam hardisk, misalnya 120 GB, 500 GB, 2 TB dan seterusnya. Berhubung satu byte mewakili satu karakter maka akan lebih mudah melihatnya dari sudut pandang seberapa besar karakter yang bisa disimpan (dalam hardisk) ketimbang seberapa banyak data-data yang bisa disimpan. Sementara itu pada transmisi data, kecepatan pengiriman data dinyatakan dalam satuan bit per-second, bukan byte per-second. Sebagai contoh misalnya 64 kbps, 512 kbps, 2 Mbps dan seterusnya, bukan 64 kBps, 512 kBps atau 2 MBps. Sebab dalam sistem transmisi data, bit per-second itu berkaitan erat dengan satu siklus gelombang per-detik (hertz). CG: Singkatan dari Character Generator, yaitu sebuah komputer yang didesign khusus untuk membangkitan karakter berupa huruf (a, b, c, d, dst.), angka (1, 2, 3, 4 dst.) dan tanda baca lainnya (+, =, !, ?, dlsb.) dengan berbagai macam pilihan font, ukuran, warna dan segala variasinya. CG banyak digunakan untuk menambahkan informasi berupa teks ke dalam gambar yang sedang ditayangkan. CG / Graphic: Sebuah komputer yang dilengkapi dengan software khusus untuk membuat gambar-gambar 2D / 3D dengan komposisi yang menarik. Salah satu jenis gambar yang bisa dihasilkan adalah berupa karakter (huruf, angka dan tanda baca lainnya). Itulah sebabnya komputer penghasil gambar-gambar graphic ini bisa juga digungsikan sebagai CG (Character Generator). C/N: Carrier to Noise Ratio, yaitu suatu besaran yang menyatakan perbandingan antara besarnya kekuatan sinyal carrier terhadap noise. Makin besar nilai C/N berarti sinyal pembawa yang diterima semakin baik. Lihat juga tentang Carrier dan Noise. Carrier: Dari bahasa Inggris yang berarti pembawa. Dalam sistem komunikasi radio, yang dimaksud Carrier adalah sinyal dengan frekuensi radio (300 kHz – 300 GHz) yang bisa dimanfaatkan untuk membawa pesan agar bisa dikirim ke tempat lain via gelombang elektromagnetik. Dalam bahasa Indonesia sinyal carrier diterjemahkan menjadi sinyal pembawa.

Page 5: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

205

Cascade: Bertingkat-tingkat. Dalam konteks amplifier, cascade berarti amplifier yang disusun secara bertingkat-tingkat. Mulai dari penguat pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Tujuan dari penguatan yang bertingkat-tingkat ini adalah untuk mendapatkan daya output yang lebih besar. CCIR: Singkatan dari Consultative Committee on International Radio, yaitu sebuah lembaga internasional yang mengatur standarisasi peralatan yang menggunakan frekuensi radio. CCIR dibentuk pada tahun 1932 tapi pada tahun 1992 namanya diubah menjadi ITU-R (International Telecommunication Union on Radio Communication). CCU: Singkatan dari Camera Control Unit, yaitu sebuah alat yang digunakan untuk mengatur parameter-parametar pada kamera seperti: brigthness, contrast, warna, iris, gain, black level dsb. CCU hanya diperlukan pada sistem pengambilan gambar yang menggunakan kamera lebih dari satu (muli camera). Sebab pada prinsipnya output dari dua kamera tidak bisa sama persis, walaupun merk dan tipe kedua kamera itu sama. Itulah sebabnya diperlukan CCU untuk menyamakan output dari kamera-kamera yang sedang digunakan untuk pengambilan gambar dengan lebih dari satu kamera (multi camera). Centralized Editing: Sebuah sistem editing yang saling terhubung melalui jaringan di mana di dalam jaringan itu terdapat sebuah video storage berkapasitas besar sebagai pusat penyimpan data. Dengan adanya pusat penyimpan data ini maka pencarian file menjadi lebih mudah sehingga proses editing bisa lebih efektif dan efisien. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.5.4 Channel: Sering diterjemahkan menjadi kanal atau saluran, yaitu satu slot frekuensi (dengan bandwidth tertentu) yang diperlukan untuk mengirimkan informasi via gelombang radio. Chroma / Chrominance: Adalah dua buah sinyal baseband yang membawa informasi warna. Kamera video warna menghasilkan 3 buah sinyal video yang diberi label RGB (Red, Green dan Blue), yaitu tiga buah sinyal yang berisi informasi tentang tiga warna dasar: Merah, Hijau dan Biru. Gabungan dari ketiga warna dasar inilah yang mampu membentuk warna-warna lain. Teknologi TV berwarna muncul setelah siaran TV hitam putih sudah berlangsung belasan tahun lamanya, sehingga banyak sekali pesawat TV hitam putih yang sudah tersebar di mana-mana ketika teknologi TV berwarna ini muncul. Oleh karena menjadi penting untuk diupayakan agar pesawat TV hitam putih masih tetap dapat menerima siaran TV berwarna (kompatibel). Untuk mencapai tujuan itu, sinyal video RGB kemudian disusun menjadi sinyal Luminance (yang diberi label Y) dan dua buah sinyal Chrominance (yang diberi label U dan V), dimana: Y = 0.299 R + 0.587 G + 0.114 B U = R – Y = R - (0.299 R + 0.587 G + 0.114 B) = +0.701 R – 0.587 G – 0.114 B V = B – Y = B - (0.299 R + 0.587 G + 0.114 B) = –0.299 R – 0.587 G + 0.886 B Sinyal Luminance mewakili gelap terangnya gambar, sehingga sinyal ini menjadi kompatibel dengan TV hitam putih, sedangkan dua sinyal Chrominanance yang berisi informasi warna hanya bisa diterima oleh pesawat penerima TV berwarna. Di pesawat penerima TV berwarna, sinyal Luminance dan Chrominance itu kemudian dapat dikembalikan lagi menjadi 3 sinyal video warna dasar (RGB) dengan cara yang sederhana sebagai berikut: R = Y + (R – Y) G = Y – 0.510 (R – Y) – 0.186 (B – Y) B = Y + (B – Y) Dari tiga sinyal yang mengandung informasi warna dasar inilah gambar-gambar berwarna dapat di bangkitkan kembali di pesawat penerima TV berwarna. Selanjutnya lihat Video Komposit, Sinyal Warna dan Digitalisasi.

Page 6: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

206

Chroma Key: Sebuah proses pemberian efek khusus untuk menumpuk atau melapisi (layering) satu gambar dengan gambar lainnya untuk ditampilkan dalam satu layar dengan memanfaatkan warna (hue). Warna hijau adalah yang paling sering digunakan pada proses ini sebagai latar belakang, dimana warna hijau nantinya dapat dihilangkan dan kemudian digantikan dengan gambar yang lain. Lihat juga tentang Green Screen. Clamping: Dari bahasa Ingris yang berarti penjepit. Rangkaian Clamping berfungsi untuk menjepit rentetan pulsa sinkronisasi dari sinyal video yang muncul secara periodik agar berada pada satu level tegangan DC tertentu. Itulah sebabnya rangkaian Clamping sering disebut dengan DC restorer mengingat fungsinya yang mampu mengembalikan tegangan DC sinyal video akibat dari adanya kopling kapasitif. Coaxial: Dari bahasa Ingris yang berarti satu sumbu. Kabel coaxial terdiri dari dua buah konduktor, yaitu konduktor dalam (inner) dan konduktor luar (outer atau sheild), dimana kedua konduktor ini memiliki satu sumbu yang sama. Dengan kontruksi seperti ini maka kabel koaxial dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik dengan jarak tempuh yang lebih jauh. Bacaan selanjutnya: teks buku ini Bab 1.30. Combiner: Sebuah alat yang berfungsi untuk menggabungkan dua buah sinyal atau lebih sehingga outputnya bisa disalurkan ke satu tujuan. Constant Impedance: Sebuah rangkaian yang terdiri dari hybrid dan filter yang disusun sedemikian rupa sehingga tidak ada sinyal pantul yang kembali ke RF power amplifier. Dengan demikian rangkaian ini dilihat oleh power amp memiliki impedansi yang konstan. Constant Impedance diperlukan untuk menjembatani ketidak sesuaian impedansi antara tuner output power amplifier dengan rangkaian filter yang dipasang di output power amplifier. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.26 Converter: Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mengubah sinyal dari satu kondisi ke kondisi yang lain. Misalnya sinyal video dengan standar NTSC diubah ke PAL disebut dengan Standard Converter. Sinyal dari frekuensi IF diubah frekuensinya ke RF disebut dengan Up-Converter. Sinyal listrik diubah menjadi sinyal optic disebut dengan FO Converter. Sinyal analog diubah menjadi digital disebut A/D Converter. Cross Pole Interference Interferensi yang ditimbulkan oleh sinyal lain dengan polarisasi yang berseberangan. Yang dimaksud berseberang di sini adalah antara polarisasi Vertikal dengan Horizontal, atau antara polarisasi yang melingkar ke Kanan (RHCP) dengan yang melingkar ke Kiri (LHCP). Dalam sistem komunikasi satelit, besarnya interferensi ini harus lebih kecil atau maksimum sama dengan 30 dB, agar kedua sinyal dengan polarisasi yang saling bersebrangan itu tidak saling menggangu satu sama lain. Itulah sebabnya setiap antena SNG harus melakukan Cross Pole Interference Test terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mengirim gambar. Jika tidak dia bisa menginterferensi atau diinterferensi oleh sinyal lain dari polarisasi yang berseberangan. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 3.4 CRT: Singkatan dari Cathode Ray Tube (Tabung Sinar Katoda), yaitu tabung hampa udara yang berfungsi untuk menghasilkan gambar pada layar kacanya. Tabung gambar ini banyak digunakan pada pesawat penerima TV, monitor video dan monitor komputer. Alat ukur berbasis gambar seperti osiloskop, waveform dan vectorscope juga menggunakan tabung gambar ini. Tapi tabung gambar kini sudah tidak diproduksi lagi dan digantikan dengan LCD, Plasma dan layar datar lainnya. Cut to Cut Sebuah istilah dalam proses editing yang menyambung satu gambar dengan gambar lain tanpa disertai efek atau tambahan apapun ke dalam sambungan gambar-gambar itu.

Page 7: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

207

DAC Singkatan dari Digital to Analog Converter, yaitu suatu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk mengubah sinyal digital (berupa urutan kode-kode biner) menjadi sinyal analog. dB Singkatan dari desibel, yaitu satuan logaritmik berbasis 10 yang menyatakan perbandingan suatu daya terhadap daya lain sebagai referensi. Secara umum satuan desibel diperoleh dari: Po = 10 Log Po / Pref (dB) Contoh: +3 dBw adalah daya sebesar 2 watt dengan referensi daya sebesar 1 watt –3 dBw adalah daya sebesar ½ watt dengan referensi daya sebesar 1 watt +3 dBm adalah daya sebesar 2 miliwatt dengan referensi daya sebesar 1 miliwatt –3 dBm adalah daya sebesar ½ miliwatt dengan referensi daya sebesar 1 miliwatt +3 dB adalah penguatan daya sebesar 2 kali dibandingkan dengan daya inputnya sebagai refrensi –3 dB adalah penguatan daya sebesar ½ kali dibandingkan dengan daya inputnya sebagai referensi Dedoder: Sebuah alat yang berfungsi untuk menyusun kembali data-data yang berupa simbol-simbol sehingga menghasilkan informasi yang mudah dimengerti. Simbol-simbol itu berasal dari data yang telah dikodekan sedemikian rupa (encoded) sehingga menjadi padat dengan informasi. Nah fungsi Decoder adalah menyusun kembali simbol-simbol ini menjadi informasi yang utuh seperti semula. Pengkodean data menjadi simbol-simbol itu dilakukan di pengirim (oleh Encoder). Lihat juga tentang Encoder. De-Emphasis: Sebuah proses mengembalikan sinyal baseband pada kondisi seperti semula dengan jalan menurunkan amplitudo sinyal baseband seiring dengan kenaikan frekuensinya. Rangkaian De-Emphasis diperlukan di pesawat penerima FM sebagai konsekuensi dari adanya rangkaian Pre-Emphasis di sisi pemancar. Lihat juga tentang Pre-Emphasis. De-modulasi: Sebuah proses untuk mengambil kembali informasi (berupa sinyal baseband) yang terdapat di dalam sinyal pembawa. De-modulator: Sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil kembali informasi (berupa sinyal baseband) yang terkandung dalam sinyal pembawa. Deret Fourier: Sebuah pernyataan matematik yang memperlihatkan adanya hubungan antara sinyal dalam domain waktu dengan sinyal dalam domain frekuensi. Pernyataan matematik ini menyatakan bahwa setiap gelombang periodik (dalam domain waktu) yang bukan sinusoidal murni dapat dinyatakan sebagai jumlah dari deretan sinyal-sinyal sinus atau cosinus dengan frekuensi harmonik (domain frekuensi) yang tak berhingga banyaknya. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Fourier_series Detektor Fasa: Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mendeteksi beda fasa antara dua sinyal. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.18.4 Detektor Selubung: Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mengambil informasi (sinyal base band) yang terdapat pada amplitudo sinyal pembawa. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.12 Digital: Berasal dari bahasa Yunani, digitus, yang berarti jari-jemari. Normalnya, jumlah jari kaki atau tangan adalah 10. Angka 10 ini terdiri dari dua angka, yaitu: 1 dan 0. Nah dari sinilah kata digital itu berasal, yaitu sebuah teknologi yang memanfaatkan bilangan biner untuk menyatakan kondisi adanya tegangan (1) dan tidak adanya tegangan (0). Lihat juga tentang Biner dan Bit.

Page 8: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

208

Digitalisasi: Adalah proses pengubahan sinyal analog menjadi digital dalam bentuk kode-kode biner. Digitalisasi sinyal video melibatkan beberapa proses, yaitu proses pengkondisian sinyal, proses sampling dan kuantisasi. Pengkondisian sinyal meliputi penguatan sinyal (Amp) dan pembatasan bandwidth (LPF). Gambar diagram memperlihatkan proses digitalisasi sinyal video yang dimulai dari 3 sinyal warna dasar (RGB) hingga menjadi kode-kode biner 8 bit (digital). Lihat juga tentang Sampling dan Kuantisasi.

Dimmer: Adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya cahaya yang dihasilkan oleh lampu. Dengan alat ini maka cahaya yang mengenai obyek gambar dapat diatur sedemikian rupa sehingga menghasilkan suasana sebagaimana yang dibutuhkan. Diplexer: Sebuah alat yang berfungsi untuk menggabungkan Sinyal Gambar dan Sinyal Suara agar kedua sinyal ini dapat disalurkan ke dalam satu saluran transmisi. Lihat juga Sinyal Gambar dan Sinyal Suara. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini bab 1.28. Dipole: Adalah dua buah konduktor yang identik dan berfungsi sebagai antena. Ketika di aliri arus listrik (bolak-balik) antena ini akan menghasilkan radiasi gelombang elektromagnetik. Antena ini sengaja di buat dari dua konduktor yang identik (dipole) dengan tujuan agar pencatuan arus listrik pada keduanya bisa dilakukan secara simetris. Panjang antena yang paling efektif adalah ½ λ sehingga panjang masing-masing elemen dipole adalah ¼ λ. Lihat juga tentang Antena. Divider: Sebuah alat yang berfungsi untuk membagi-bagi sinyal agar bisa disalurkan ke beberapa tujuan. Down Link: Sinyal yang dipancarkan oleh satelit ke arah bumi. Dummy Load: Sebuah beban yang umumnya digunakan untuk pengetesan amplifier. Beban ini bersifat resistif sehingga impedansinya tidak dipengaruhi oleh frekuensi. Dengan demikian beban ini bisa digunakan untuk frekuensi kerja yang sangat beragam. DV / mini DV: Standar alat perekam dan pemutar cassete video yang disepakati oleh lebih dari 60 produsen elektronik terkemuka dunia. Standar ini menggunakan sistem sampling 4:2:0, resolusi 8 bit, rasio kompresi 1:5 dan data rate 25 Mbps. Produk sejenis tapi bersifat proprietary (hak milik / paten) adalah DVCam (Sony) dan DVCpro (Panasonic). Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.5.2 DVB: Singkatan dari Digital Video Broadcast, yaitu sebuah konsorsium beranggotakan lebih dari 200 Broadcaster, Pengembang Perangkat Lunak, Operator Jaringan, Pabrikan dan Lembaga Pembuat Undang-Undang dari berbagai negara yang menentukan standar teknologi untuk siaran televisi dan pengiriman data. Beberapa standar yang telah dikeluarkan diantaranya adalah: DVB-S / DVB-S2 untuk siaran TV via satelit, DVB-T / DVB-T2 untuk siaran TV teresterial, DVB-C untuk siaran TV via kabel coaxial dan DVB-H untuk perangkat genggam (hand held). Editing: Suatu proses pemotongan, penambahan, penyusunan dan pengolahan gambar (serta suara) untuk menghasilkan materi audio visual yang lebih menarik dan runut.

Page 9: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

209

EIRP: Singkatan dari Equivalent Isotropic Radiated Power, yaitu besarnya daya RF yang dipancarkan oleh sebuah antena dibandingkan dengan sinyal yang dipancarkan sebuah antena isotropis (dipole tunggal). Elevasi: Ketinggian suatu tempat terhadap permukaan laut. Dalam konteks antena parabola, elevasi diartikan sebagai kemiringan antena parabola itu terhadap permukaan bumi. Encoder: Sebuah alat yang berfungsi untuk menyusun data/informasi menjadi simbol-simbol. Diasumsikan bahwa dalam satu simbol mengandung banyak pesan di dalamnya. Dibanding mengirim semua data secara keseluruhan, pengiriman simbol akan banyak menghemat bandwidth. Sebab jumlah bit yang dikirim pasti menjadi lebih sedikit. Analoginya adalah, misalkan data yang akan dikirim berupa teks: “Penulisan bahasa Indonesia yang baik adalah sesuai dengan ejaan yang disempurnakan”, maka akan lebih hemat bila yang dikirim hanya: “Pnulisn bhs Ind yg baik adlh ssuai dng eyd” Lihat juga tentang Decoder. Ethernet: adalah sebuah sistem jaringan lokal yang digunakan untuk menghubungkan sekian banyak komputer dengan mengukuti standar IEEE 802.3. Pada awalnya jaringan ini menggunakan kabel coaxial sebagai media penghubungnya (10 Base-2) yang mampu mencapai jarak hingga 180 meter. Namun mengingat jumlah komputer yang bisa terhubung hanya 30 saja maka teknologi ini kemudian digantikan dengan sepasang kabel berpilin (twisted pair) yang lebih murah tapi lebih banyak komputer yang bisa terhubung. Kecepatan data yang mampu dilewatkan oleh jaringan ini terus berkembang mulai dari 10 Mbps (10 Base-T), 100 Mbps (100 Base-T atau Fast Ethernet) hingga 1 Gbps (Gigabit Ethernet). Fill Light: Adalah sumber cahaya yang digunakan untuk menerangi bayangan gelap pada obyek gambar akibat dari Key Light. Dengan demikian bayangan itu menjadi agak terang sehingga detailnya masih bisa ditangkap dengan baik oleh kamera. Lihat juga tentang Key Light dan Back Light. Filter: Sebuah alat atau rangkaian elektronik yang berfungsi untuk meredam, membuang atau memantulkan sinyal yang memiliki frekuensi-frekuensi tertentu dan meloloskan frekuensi-frekuensi yang lain. Firewire: Sebuah standar serial interface untuk mentransfer data secara real time dengan kecepatan tinggi hingga mencapai 400 Mbps (IEEE-1394a) atau 800 Mbps (IEEE-1394b). FM: Singkatan dari Frequency Modulation, yaitu suatu teknik menyisipkan pesan (berupa sinyal baseband) ke dalam frekuensi sinyal pembawa. Hasilnya adalah: frekuensi sinyal pembawa menjadi berubah-ubah sesuai dengan besarnya sinyal baseband tersebut. Frame: Satu set gambar yang lengkap dalam satu layar TV. Gambar yang lengkap ini dibangun dari dua buah medan, yaitu medan genap dan medan ganjil. Medan genap adalah hasil scanning pada garis-garis genap, sedangkan medan ganjil adalah hasil scanning pada garis-garis ganjil. Pembentukan gambar dari dua medan ini disebut dengan sistem interlace, dimana medan genap dan medan ganjil ini akan saling bertautan membentuk satu gambar yang lengkap. Dalam sistem PAL, terdapat 25 gambar yang lengkap dalam satu detik. Jadi dalam satu detik terdapat 50 medan (25 medan genap dan 25 medan ganjil). Pembentukan gambar dari dua medan ini dimaksudkan agar layar berkedip dengan lebih cepat, yaitu 1/50 detik, bukan 1/25 detik. Makin cepat layar berkedip, mata manusia tidak mampu mengikutinya, sehingga layar akan nampak tidak berkedip. Sebaliknya jika layar berkedip lebih pelan, mata akan mampu mengikuti kedipan itu sehingga akan terasa sangat mengganggu. Jadi jumlah medan (total) sebanyak 50 per detik itu dimaksudkan agar layar menjadi terlihat tidak berkedip. Lihat juga tentang Interlace dan Progressive Scan. Frame Synch: Lebih tepatnya adalah Frame Synchronizer, yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk menyamakan satu sumber sinyal video agar memiliki Pulsa Sinkronisasi (Horizontal/Vertikal) yang sama

Page 10: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

210

dan frekuensi serta sudut fasa sinyal Chrominance yang sama dengan sinyal video referensi. Dengan kata lain dalam satu frame gambar kedua sinyal video itu memiliki satu referensi yang sama, sehingga keduanya menjadi sinkron satu sama lain. Itulah tugas / fungsi dari Frame Synch. G/T: Gain over Temperatur Ratio, yaitu sebuah besaran yang mewakili sensitifitas dari sebuah sistem penerima. Di dalam komunikasi satelit, makin besar nilai G/T berarti sistem penerima itu makin sensitif, sehingga mampu menangkap sinyal-sinyal yang lemah. Gain: Faktor penguatan. Bisa dinyatakan dalam bilangan pengali, atau bisa juga dinyatakan dengan perbandingan secara logaritmik dalam satuan dB. Lihat juga tentang dB. Gelombang elektromagnetik: Gelombang yang dihasilkan oleh adanya aliran arus listrik yang berubah. Arus listrik yang berubah akan menghasilkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah akan mengasilkan medan listrik yang berubah. Medan listrik yang berubah akan menghasilkan medan magnet yang berubah. Demikian seterusnya sehingga akibat dari adanya arus listrik yang berubah-ubah itu akan dihasilkan gelombang listrik-magnet yang menyebar ke segala arah. Gelombang elektromagnetik ini memiliki amplitudo, frekuensi dan fasa yang bisa dimanfaatkan dalam rangka untuk menitipkan informasi atau pesan ke dalamnya. Genlock: Lebih tepatnya adalah Genlocking, yaitu suatu sistem sinkronisasi pada sumber-sumber sinyal video agar posisi pulsa sinkronisasinya sama dan sinyal chromanya juga sama dan sefasa. Dengan cara ini maka sinyal video yang berasal dari beberapa sumber itu dapat dicampur (mixing), cross fading (saling timpa), keying (dikunci oleh sinyal kontrol) dan diberi efek-efek khusus (special effect). Semua kamera professional memiliki kemampuan Genlocking. Demikian juga dengan beberapa peralatan lain seperti: Video Switcher, CG/ Graphic, Play out Server dan lain-lain. Tetapi tidak semua peralatan memiliki kemampuan Genlocking. Untuk peralatan yang tidak dilengkapi dengan sistem Genlocking diperlukan alat bantu disebut Frame Synchronizer untuk keperluan sinkronisasi. Lihat juga tentang Frame Synchronizer. Graphic: Lihat CG / Graphic Green Sreen: Layar berwarna hijau yang diletakkan di belakang obyek gambar. Background berupa warna hijau ini nantinya bisa dihilangkan dan diganti dengan gambar sebagai pengantinya. Proses ini penggantian warna hijau ini menjadi gambar lain disebut dengan Chroma Key. Dalam proses Chroma Key, warna apa saja sebenarnya bisa digunakan. Hijau lebih banyak dipilih karena warna ini jauh berbeda dari warna kulit manusia, sehingga penghapusan warna hijau tidak akan menghilangkan wajah dan kulit manusia sebagai obyek utama dalam gambar. Selain itu warna hijau memiliki amplitudo yang paling besar dibanding warna-warna lainnya sehingga warna ini mudah sekali ditangkap oleh kamera. Dengan demikian kebutuhan cahaya untuk menyinari warna hijau menjadi lebih sedikit. Warna biru juga sering digunakan, tapi warna biru akan membutuhkan lebih banyak cahaya. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Chroma_key GHz: Kependekan dari Giga Hertz. Satu Giga Hertz sama dengan 1 milyar Hertz. Lihat juga tentang Hz, kHz dan MHz. HD: Lebih tepatnya HDTV (High Definition TV), yaitu siaran televisi yang menampilkan gambar dengan resolusi (keteilitan) yang tinggi. Secara umum, gambar dengan resolusi di atas 720 garis horizontal dalam satu layar dimasukkan dalam kategori HD. HDD: Singkatan dari Hard Drive atau sering juga disebut Hardisk, yaitu alat penyimpan data pada sebuah komputer. Hardisk berisi satu atau lebih piringan keras berlapis bahan magnetik yang diputar pada sumbunya dengan kecepatan 7.500 rpm atau lebih. Penyimpanan / pembacaan data dilakukan oleh

Page 11: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

211

sebuah lengan dengan head di ujungnya. Kapasitas hardisk terus berkembang dari tahun ke tahun sehingga rasio antara harga terhadap kapasitasnya (dalam satuan MB) terus menurun. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hard_disk_drive Hue: Adalah salah satu sifat dari warna yang secara teknis didefinisikan (oleh CIE Technical Committee 8-01) sebagai suatu tingkat dimana sebuah stimulus (rangsangan) dapat dinyatakan sama atau berbeda dengan stimuli (perangsangnya) yang dinyatakan sebagai Merah, Hijau, Biru dan Kuning. Secara umum Hue adalah warna yang merupakan gabungan dari 3 warna dasar (Merah, Hujau dan Biru) dengan perpaduan / komposisi yang beraneka ragam. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Hue Hz: Singkatan dari Hertz yang diambil dari nama fisikawan Jerman (Heinrich Rudolf Hertz) sebagai orang pertama yang membuktikan keberadaan gelombang elektromagnetik, sehingga nama Hertz kemudian diabadikan sebagai satuan frekuensi. Lihat juga tentang kHz, MHz dan GHz High Pass Filter (HPF): Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk menahan, membuang atau memantulkan komponen-komponen frekuensi rendah sehingga hanya sinyal yang memiliki frekuensi tinggi saja yang dilewatkan (high pass). IF: Singkatan dari Intermediate Frequency. Dari bahasa Inggris yang diterjemahkan menjadi Frekuensi Antara atau Frekuensi Perantara, maksudnya adalah suatu frekuensi dimana proses modulasi atau proses demodulasi dilakukan. Sekedar contoh, dalam siaran radio FM misalnya, proses modulasi dilakukan di frekuensi = 10,7 MHz. Setelah itu sinyal FM ini digeser frekuensinya ke frekuensi 88 s/d 108 MHz untuk kemudian dipancarkan. Di pesawat penerima, sinyal yang disiarkan pada frekuensi 88 s/d 108 MHz itu lalu ditangkap dan kemudian digeser frekuensinya ke 10,7 MHz, baru kemudian didemodulasi untuk diambil sinyal audionya. Frekuensi 10, 7 MHz inilah yang dimaksud dengan Frekuensi Perantara (IF). Ingest: Memasukkan sinyal video (analog) atau file video (digital) ke dalam video storage/server dengan maksud agar file-file video tersebut bisa diproses lebih lanjut (diedit, ditayangkan atau disimpan). Sinyal atau file video yang diingest itu bisa berasal dari berbagai sumber, misalnya: Kamera, Video Switcher, VTR, IRD, Microwave Receiver, Card Reader, Hardisk dan Komputer. Inner: Konduktor bagian dalam pada kabel coaxial. Di dalam kabel coaxial terdapat dua buah konduktor: konduktor dalam dan konduktor luar. Konduktor yang berada di dalam disebut inner, sedangkan yang di luar disebut outer atau shield. Lihat juga tentang Coaxial dan Sheild. Interlace: Tepatnya interlace scan. Interlace berasal dari bahasa Inggris yang berarti bertautan. Dalam layar video, satu gambar dibentuk dari dua hasil scanning, yaitu scanning pada garis genap dan garis ganjil. Keduanya saling bertautan sehingga membentuk satu gambar yang lengkap dalam satu layar. Sistem scanning dengan metode interlace ini kemudian diberi kode “i”. Misalnya 480i, 576i dan 1080i. Angka di depan huruf “i” menyatakan jumlah total garis yang membentuk satu gambar yang lengkap. Angka ini mewakili resolusi (ketelitian) gambar dilihat dari segi jumlah garis-garis vertikal yang membentuknya. Lihat juga Frame dan Progressive Scan. IOT: Singkatan dari Inductive Output Tube, yaitu sebuah penguat tabung yang bekerja berdasarkan induksi di outputnya. Penguatan sinyal terjadi karena aliran elektron yang sedang dipercepat oleh tegangan tinggi diganggu oleh sinyal input. Ganguan dari ini kemudian menyebabkan aliran elektron di dalam tabung menjadi berubah-ubah. Aliran elektron yang berubah identik dengan arus listrik yang berubah. Arus listrik yang berubah-ubah inilah yang kemudian menginduksi antena loop yang dipasang di bagian output tabung. Jika tidak ada sinyal input, berarti aliran elektron tidak akan terganggu, dan

Page 12: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

212

dengan sendirinya tidak akan terjadi induksi. Sebab aliran elektron dalam tabung hanya akan berupa arus searah, dan arus searah tidak akan menginduksi konduktor atau antena di sebelahnya. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab. 1.23 IRD: Singkatan dari Integrated Receiver Decoder, yaitu sebuah pesawat penerima TV satelit yang sudah teringrasi, karena di dalamnya sudah ada rangkaian Tuner/RF unit, Demodulator, Decoder dan Digital to Analog Converter. Bahkan ada juga yang dilengkapi dengan kartu De-Srambilng (anti acak). Lihat juga Decoder. Key Light: Sumber cahaya yang digunakan untuk menerangi obyek gambar sehingga bentuk, ukuran dan detail dari obyek gambar itu dapat ditangkap dengan jelas oleh kamera. Key Light adalah sumber cahaya utama untuk menerangi obyek gambar. Lihat juga Fill Light dan Back Light. kHz: Singkatan dari kilo Hertz, yang berarti sama dengan seribu Hertz. Lihat juga Hz, MHz dan GHz. Kuantisasi / Level Kuantisasi: Kuantisasi adalah suatu proses pengubahan tegangan sampling sinyal analog menjadi kode-kode biner. Tapi bukan berarti kode 1 sama dengan ada tegangan dan kode 0 tidak ada tegangan. Bukan itu maksudnya. Maksudnya, sinyal analog itu bentuknya kontinyu. Ketika diambil sampelnya, seberapa teliti dia digantikan dalam bentuk kode-kode biner. Sebagai contoh misalnya sinyal sinus yang memiliki amplitudo mulai dari 0 sampai dengan 1 volt. Nah di antara 0 s/d 1 ada tegangan yang sangat kontinyu mulai dari 0.1 sampai dengan 0.9 volt. Itu jika dilihat dari ketelitian satu desimal. Tapi jika dilihat dengan ketelitian 2 desimal berarti ada tegangan 0.01 s/d 0.99 volt. Lalu jika dilihat dengan ketelitian 3 desimal berarti ada tegangan 0.001 s/d 0.999 volt. Demikian seterusnya hingga seberapa jauh ketelitian itu diperlukan. Demikian juga dengan kode-kode biner. Ketika sinyal analog itu disampling dengan ketelitian 1 bit misalnya, maka itu berarti hanya ada 0 dan 1 kemungkinan saja. Tapi jika disampling dengan 2 bit berarti akan ada 4 kemungkinan, yaitu: 00, 01, 10 dan 11. Dan Jika disampling dengan 3 bit berarti akan ada 000 s/d 111, demikian seterusnya hingga seberapa cukup ketelitian itu diperlukan. Banyaknya bit untuk menyatakan seberapa teliti sinyal analog itu disampling disebut dengan level kuantisasi. Sebagai contoh misalnya sinyal video disampling dengan level kuantisasi 8 bit. Itu berarti kemungkianan akan ada 28 = 256 level di setiap tegangan sampel, yaitu mulai dari 0 (0000.0000) sampai dengan 255 (1111.1111). Menurut standar ITU-R 601, sinyal Luminance (Y) yang menghasilkan gambar hitam ditetapkan pada level 16 (0001.0000) sedangkan gambar putih ditetapkan pada level 235 (1110.1011). Prinsip yang sama juga diterapkan pada sinyal Chrominance (U dan V), dimana amplitudo minimalnya ditetapkan pada level 128 (1000.0000) dan amplitudo maksimalnya ditetapkan pada level 225 (1110.0001). Untuk sinyal video, level kuantisasi sebesar 8 bit dianggap sudah mencukupi. Tetapi ada juga beberapa peralatan video yang menggunakan level kuantisasi 10 bit. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ketelitian (atau kualitas) sinyal hasil rekonstruksi yang lebih baik. Sementara itu untuk sinyal audio, level kuantisasinya malah jauh lebih tinggi, yaitu 16 bit. Hal ini disebabkan karena telinga manusia lebih peka terhadap kesalahan (dibanding mata), sehingga diperlukan level kuantisasi atau ketelitian yang lebih tinggi untuk menghasilkan sinyal audio yang benar-benar mirip dengan aslinya. Lihat juga tentang Sampling. LCD: Singkatan dari Liquid Crystal Display, yaitu layar datar yang kini banyak digunakan untuk menampilkan gambar pada pesawat penerima TV, monitor komputer dan lain-lain. Layar monitor ini berkerja berdasarkan perubahan polarisasi kristal cair akibat mendapat tegangan listrik. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Liquid_crystal_display Video tentang cara kerja LCD àhttp://www.youtube.com/watch?v=jiejNAUwcQ8

Page 13: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

213

Lighting Grid: Rangka-rangka besi yang digunakan untuk mengantung lampu-lampu di dalam studio. LNA: Singkatan dari Low Noise Amplifier, yaitu sebuah rangkaian penguat yang memiliki noise internal yang sangat rendah. Noise internal, yaitu noise yang berasal dari dalam rangkaian penguat itu sendiri, harus lah sangat rendah karena penguat ini akan digunakan untuk memperkuat sinyal yang sangat lemah. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini bab 3.10. LNB: Singkatan dari Low Noise Block Amplifier, yaitu sama dengan LNA tetapi di dalamnya sudah dilengkapi dengan rangkaian down converter, dimana rangkaian down converter ini berfungsi untuk menggeser frekuensi sinyal input ke frekuensi yang lebih rendah. Tujuannya adalah agar sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dapat disalurkan melalui kabel coaxial yang lebih panjang. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini bab 3.10. Loop: Rangkaian atau Lingkaran tertutup. Dalam konteks antena, antena loop berarti konduktor yang membentuk lingkaran tertutup sehingga arus listrik bisa mengalir di dalamnya. Dalam konteks rangkaian listrik, loop berarti sebuah rangkaian tertutup sehingga ada arus listrik yang mengalir dalam rangkaian itu. Loop Filter: Sebuah filter yang dipasang pada rangkaian PLL (Phase Locked Loop). Berhubung PLL merupakan sebuah rangkaian tertutup (loop) maka filter ini disebut dengan Loop Filter. LOS (Line of Sight): Dari bahasa Inggris yang diterjemahkan menjadi Bebas Pandang, yaitu sebuah istilah pada sistem komunikasi radio yang menggunakan frekuensi yang sangat tinggi (di atas 300 MHz) dimana antara antena pemacar dan antena penerima tidak boleh terhalang oleh benda apapun sehingga keduanya bisa saling melihat (Bebas Pandang). Dengan cara ini akan diperoleh kehandalan sistem komunikasi yang sangat tinggi. Low Pass Filter (LPF): Rangkaian yang berfungsi untuk menahan, membuang atau memantulkan komponen frekuensi tinggi sehingga hanya frekuensi rendah saja yang dilewatkan (low pass). LTO-5: Singkatan dari Linear Tape Open 5th Generation, yaitu sebuah media penyimpan data berbasis pita magnetik. Kata “Linear Tape” diadopsi dari teknologi Linear Tape File System (LTFS) dimana sistem ini memungkinkan komputer untuk melihat dan mengakses langsung file dan data-data yang tersimpan di dalam pita magnetiknya seperti layaknya hardisk atau flashdisk. Kata “Open” sengaja dipilih karena teknologi yang digunakan di sini merupakan Open Standard, jadi bukan proprietary atau hak milik / hak paten dari perusahaan tertentu, sedangkan angka 5 merupakan nomor generasinya. Generasi 5 memiliki daya tampung atau kapasitas penyimpanan data sebasar 1,5 TB dan kecepatan transfer data hingga 140 MBps. LTO generasi 6 (diluncurkan sejak bulan Juni 2012) memiliki kapasitas 2,5 TB dan transfer rate hingga 160 MBps. Berhubung LTO hanyalah sebuah media penyimpan, maka untuk menyimpan atau membaca data/file di dalamnya diperlukan sebuah alat khusus yang disebut LTO-Drive. Hal ini sama dengan CD-ROM dimana untuk membaca atau menyimpan data/file itu diperlukan CD-R/W Drive. Luminance: Sinyal video yang mewakili gelap terangnya gambar pada televisi berwarna. Lihat juga tentang Chrominance dan Video Komposit. Memory Card: Sebuah rangkaian elektronik yang dikemas dalam bentuk kartu (card) dan berfungsi untuk menyimpan data / file-file digital. Terdapat cukup banyak pilihan Memory card. Tiga diantaranya yang paling populer adalah SxS Card (Sony) dan P2 Card (Panasonic) dan SD Card (banyak merk). MHz: Singkatan dari Mega Hertz, yang berarti sama dengan 1 juta Hertz. Lihat juga Hz, kHz dan GHz.

Page 14: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

214

Mixer: Dari bahasa Ingris yang berarti alat pencampur. Dalam konteks pergeseran frekuensi, Mixer adalah sebuah rangkaian yang berfungsi untuk mencampur dua buah sinyal dalam rangka untuk memperoleh komponen frekuensi jumlah dan selisih dari kedua sinyal. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.19.3 Modulasi: Sebuah teknik untuk menyisipkan pesan (informasi) ke dalam sinyal pembawa, dimana pesan tersebut dapat disisipkan pada amplitudo, frekuensi atau fasa dari sinyal pembawa itu. Lihat juga AM dan FM. Modulator: Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk menyisipkan pesan (informasi) ke dalam sinyal pembawa, dimana pesan itu bisa disisipkan pada amplitudo, frekuensi atas fasa sinyal pembawa itu. MOS: Singkatan dari Media Object Server, yaitu sebuah sistem komunikasi berbasis .xml antara komputer di dalam Newsroom dengan Media Object Server seperti: Video Servers, Play out Servers, Character Generators, Komputer Graphic, Still Stores dan Teleprompter. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Media_Object_Server à www.mosprotocol.com. MPEG: Singkatan dari Motion Picture Expert Group, adalah sebuah kelompok kerja yang berisi para ahli (expert) yang dibentuk oleh ISO dan IEC untuk melakukan standarisasi terhadap pengkompresian sinyal audio dan video sedemikian rupa sehingga tidak banyak mengorbankan kualitasnya namun hemat memory bila disimpan dan hemat bandwdth ketika di transmisikan. Group ini telah berhasil membuat standar diantaranya yang paling populer adalah MPEG-1, MPEG-2 dan MPEG-4. MPEG-1 (1993): Standar pengkodean & sistem kompresi audio-visual dengan bitrate dibatasi maksimun hanya 1.5 Mbps. Hal ini dimaksudkan agar sinyal audio-video berdurasi 1 jam dapat disimpan ke dalam satu keping CD berkapasitas 700 MB. Dari proses standarisasi MPEG-1 inilah kemudian lahir sistem kompresi untuk audio yaitu: MPEG-1 Layer-III atau yang lebih dikenal dengan nama MP3. MPEG-2 (1995): Standar pengkodean & kompresi generik untuk sinyal audio video dengan bitrate yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, mulai dari 1,5 Mbps hingga 25 Mbps. MPEG-2 sengaja didesign untuk tujuan penyiaran, sehingga output yang dihasilkan memiliki standar kualitas broadcast. Itulah sebabnya MPEG-2 kemudian diadopsi untuk keperluan siaran TV digital (DVB-T, ATSC dan ISDB), transmisi satelit (DVB-S) dan distribusi siaran TV melalui Cable (DVB-C). Tidak ketinggalan MPEG-2 juga diadopsi untuk keperluan perekaman pada S-VCD dan DVD, bahkan juga Blue Ray (tapi khusus hanya untuk video Standard Definition, karena untuk High Definition menggunakan kompresi MPEG-4). MPEG-4: Mulai diperkenalkan tahun 1998 namun tidak banyak implementasi praktis yang dilakukan di lapangan, hingga pada bulan Mei 2003 MPEG-4 Part 10 diperkenalkan dan langsung disambut pasar dengan antusias. MPEG-4 Part 10 yang juga dikenal dengan nama lain H.264 atau AVC (Advance Video Coding) didesign ketika teknologi HDTV sudah mulai diterima pasar, sehingga perlu dilakukan sistem pengkodean baru agar sinyal HDTV itu dapat disimpan ke dalam piringan (disk) yang kecil dan juga dapat didistribusikan melalui saluran yang kecil seperti internet. Kini MPEG-4/H.264/AVC sudah banyak diaplikasikan pada keping Blue Ray, YouTube, TV digital (ATSC, ISDB-T dan DVB-T2), Transmisi Satelit (DVB-S dan DVB-S2) dan jaringan TV Cable (DVB-C). Software Adobe Flash Player dan Microsoft Silverlight juga menggunakan MPEG-4/AVC ini sebagai basis pengkodean dan sistem kompresinya. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/H.264/MPEG-4_AVC Multiplexer: Sebuah alat yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa sinyal untuk dijadikan satu group agar bisa dikirim melalui satu saluran (atau dipancarkan menggunakan satu pemancar). Tujuan utama dari penggabungan sinyal-sinyal ini adalah untuk berbagi sumber daya yang tersedia agar lebih efisien. Sebagai contoh misalnya ada 100 orang di Jakarta yang sedang melakukan hubungan telephone ke Surabaya secara bersamaan. Akan menjadi sangat mahal dan tidak praktis bila 100 orang ini masing-

Page 15: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

215

masing dilayani dengan satu kabel. Cara yang lebih murah dan lebih praktis adalah 100 sambungan telephone itu dikumpulkan di satu sentral, lalu digabungkan menjadi satu group, dan kemudian dikirim secara bersama-sama melalui satu saluran (via fiber optik misalnya). Dengan cara ini maka pemakaian sumber daya (berupa fiber optik itu) akan menjadi lebih efisien. Nah alat yang berfungsi untuk menggabungkan beberapa sinyal menjadi satu group itulah yang disebut multiplexer. Contoh lain misalnya pada siaran TV digital, dimana satu pemancar dapat menyiarkan 12 program yang berbeda secara bersamaan. Agar 12 program itu bisa disiarkan secara bersamaan, ke 12 program itu harus digabung menjadi satu group terlebih dahulu baru kemudian dipancarkan bersama-sama. Alat yang berfungsi untuk menggabungkan ke 12 program siaran itu ke dalam satu group (satu tansport stream) ini yang disebut Multiplexer. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Multiplexing Multiviewer: Sebuah alat yang berfungsi untuk menampilkan sekian banyak sinyal video ke dalam satu layar. Kapasitas Multiviewer itu bermacam-macam. Ada yang mampu menampilkan 8 gambar, 16 gambar, 32 gambar hingga 64 gambar ke dalam satu layar. Mux: Kependekan dari kata Multiplex, Multiplexing atau Multiplexer, yang pada intinya sama yaitu penggabungan beberapa sinyal menjadi satu group agar bisia dikirim secara bersamaan. Lihat juga tentang Multiplexer. Newsroom: Dari bahasa Ingris yang berarti Ruang Redaksi, yaitu sebuah ruang dimana para reporter, jurnalis dan editor bekerja saling bahu-membahu dalam membuat berita. Newsroom Automation: Ruang Redaksi yang dilengkapi dengan jaringan komputer dan terhubung ke satu server yang berfungsi sebagai bank data. Dengan cara ini maka pembuatan naskah berita menjadi lebih mudah karena didukung oleh data-data yang lebih lengkap. Penyimpanan data, pencarian data, penyusunan Rundown dan pengiriman naskah ke dalam Teleprompter semuanya menjadi lebih mudah dan berjalan secara otomatis sesuai kebutuhan. Bahkan CG, Graphic dan Playout server dapat kontrol dengan mudah dari Rundown karena semua perangkat itu terhubung ke jaringan dan saling berkomunikasi mengunakan bahasa / protokol yang sama. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.6 Nicam: Singkatan dari Near Instantaneous Companded Audio Multiplex, yaitu salah satu standar yang digunakan untuk mengirimkan sinyal suara stereo pada siaran televisi analog. Bacaan lebih lanjut àwww.distel.co.uk/data_nicam.htm àhttp://en.wikipedia.org/wiki/NICAM Noise: Gangguan atau sesuatu yang mengganggu. Sinyal-sinyal yang datang secara random dan berasal dari berbagai sumber dan mengganggu sinyal utama yang ingin ditangkap, itulah noise. Misalnya dua orang sedang berbicara di sebuah mall, tapi di latar belakang banyak sekali suara-suara berisik yang datangnya secara random dan berasal dari berbagai sumber sehingga dua orang itu harus mengeraskan suaranya agar bisa ditangkap oleh lawan bicaranya, seperti itulah yang dimaksud dengan noise; sesuatu yang mengganggu pembicaraan kedua orang itu. Dalam sistem komunikasi radio, hal yang sama juga terjadi. Jika ada satu sinyal yang ingin ditangkap tetapi terganggu oleh noise, maka tidak ada cara lain kecuali memperbesar daya pancarnya agar sinyal itu dapat diterima dengan jelas. Untuk itulah diperlukan sebuah tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar daya sinyal yang bisa ditangkap agar mampu mengalahkan noise. Tolok ukur itu adalah C/N, yaitu suatu besaran yang menyatakan besarnya kekuatan sinyal Carrier dibanding Noise. Lihat juga tentang C/N. NLE : Singkatan dari Non Linier Editing, yaitu proses penyusunan gambar (dan suara) menggunakan sebuah komputer yang sudah dilengkapi dengan software aplikasi yang dirancang khusus untuk keperluan ini. Dalam hal ini proses editing tidak lagi menyusun gambar-gambar secara berurutan (linier) melainkan memanipulasi data yang tersimpan dalam hardisk komputer dengan bantuan software aplikasi khusus. Itulah yang disebut dengan Non Linier Editing (NLE). Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.5.3

Page 16: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

216

NRCS: Singkatan dari News Room Computer System, yaitu fasilitas pembuatan berita di ruang redaksi yang sudah terkomputerisasi. Mulai dari pembuatan naskah, ingest, satellite feed, data feed, video capture, graphic, editing, audio dubing hingga play out dan teleprompter, semuanya sudah menggunakan peralatan berbasis komputer yang saling terhubung satu sama lain. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.7. Lihat juga tentang Newsroom Automation. NTSC: Singkatan dari National Television System Committee, adalah standar siaran televisi analog yang berasal dari Amerika. Dalam standar ini antara lain ditetapkan: Sistem scanning = interlace Jumlah garis aktif = 480 garis/frame Jumlah garis total = 525 garis/frame Jumlah frame = 30 frame/detik Bandwidth video = 4 MHz Bandwidth RF = 6 MHz Sistem modulasi suara = FM Sistem modulasi gambar = AM-Vestegial Side Band Frek. pembawa suara = 4,5 MHz di atas pembawa gambar Frek. penggeser chroma = 3,579545 MHz On Air: Sebuah istilah yang digunakan dalam siaran yang menyatakan bahwa materi siaran sedang dipancarkan ke udara. Materi siaran yang dimaksud bisa berupa siaran langsung dari studio atau berupa materi yang diputar dari mesin pemutar (VTR atau Play out server). On Air Automation: Penayangan materi-materi siaran yang berlangsung secara otomatis berdasarkan urutan yang telah ditentukan sebelumnya. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 2.2 Osilator: Suatu rangkaian listrik yang menghasilkan tegangan bolak-balik dengan amplitudo dan frekuensi tertentu. Amplitudonya ditentukan oleh titik kerjanya, sedangkan frekuensi osilasinya ditentukan oleh rangkaian resonator LC yang digunakan. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.13. Osilator Kristal: Sebuah osilator dimana frekuensi outputnya ditentukan oleh rangkaian resonator berupa Kristal Kuarsa (Quartz). Dalam hal ini Kristal Kuarsa dipilih karena frekuensi osilasi yang dihasilkannya sangat stabil. Osilator Kristal sering disebut juga dengan Osilator X-Tal. Lihat juga tentang Osilator dan X-Tal Osilator Lokal: Sebuah osilator yang digunakan untuk menggeser frekuensi sinyal. Pergeseran sinyal akan terjadi ketika sinyal yang akan digeser itu dijumlahkan dengan sinyal osilator dan dimasukkan ke dalam Mixer. Berhubung Mixer adalah sebuah sistem yang bersifat Non-Linier, maka hasil penjumlahan kedua sinyal itu akan menghasilkan frekuensi jumlah dan selisih. Frekuensi jumlah dan selisih inilah yang merupakan output dari penggeseran frekuensi itu. Dengan kata lain, Osilator Lokal menggeser frekuensi sinyal sejauh besarnya frekuensi Osilator Lokal itu sendiri. Outer / Sheild: Konduktor bagian luar dari kabel coaxial. Sering juga disebut Sheild (pelindung) mengingat konduktor luar ini memang berfungsi untuk melindungi medan listrik & magnet yang ikut mengalir bersamaan dengan arus listrik yang mengalir di kedua konduktor. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab. 1.30. PAL: Singkatan dari Phase Alternating Line, adalah standar siaran televisi analog yang berasal dari Jerman yang kemudian diadopsi untuk diberlakukan di Indonesia. Dalam standar ini antara lain ditetapkan: Sistem scanning = interlace Jumlah garis aktif = 576 garis/frame Jumlah garis total = 625 garis/frame

Page 17: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

217

Jumlah frame = 25 frame/detik Bandwidth video = 5 MHz Bandwidth RF = 7 MHz Sistem modulasi suara = FM Sistem modulasi gambar = AM-Vestegial Side Band Frek. pembawa suara = 5,5 MHz di atas pembawa gambar Frek. Penggeser chroma = 4.43361875 MHz Hal yang paling istimewa dari sistem PAL adalah: sudut fasa dari sinyal Chroma dibalik 180° setiap kali berganti garis (scanning horizontal). Maksudnya, sudut fasa dari sinyal Chroma pada garis-garis ganjil (medan ganjil) akan berbeda 180° dengan garis-garis genap (medan genap). Dengan melakukan pembalikan fasa ini maka kesalahan amplitudo dan kesalahan fasa akibat dari gangguan/noise selama dalam perjalanannya menjadi terkoreksi. Itulah sebabnya di dalam pesawat penerima TV PAL tidak ada alat pengatur/pengoreksi sudut fasa sinyal Chroma (hue), karena kesalahan fasa sudah terkoreksi melalui pembalikan fasa itu. Di pesawat penerima TV PAL yang disediakan hanya alat pengatur amplitudo sinyal Chroma yang berfungsi untuk mengatur besarnya kekuatan atau kekentalan warna. Berdasarkan adanya sistematika pembalikan fasa sebesar 180° di setiap pergantian garis inilah nama PAL berasal (Phase Alternating Line). Lihat juga tentang Chroma dan medan genap dan ganjil pada Frame dan Interlace. Panjang Gelombang: Adalah jarak yang ditempuh oleh sebuah gelombang dalam satu siklus. Panjang gelombang sering dinyatakan dalam simbol λ (lambda). Berhubung kecepatan gelombang radio sama dengan kecepatan cahaya (c) maka panjang gelombang dapat diketahui dari frekuensinya, dimana λ = c/f, dimana c adalah kecepatan cahaya yang besarnya = 300 juta meter perdetik. Dengan demikian mudah dihitung bahwa: Untuk frekuensi 3 MHz à panjang gelombangnya = 100 meter Untuk frekuensi 30 MHz à panjang gelombangnya = 10 meter Untuk frekuensi 300 MHz à panjang gelombangnya = 1 meter Untuk frekuensi 3 GHz à panjang gelombangnya = 10 Cm Untuk frekuensi 30 GHz à panjang gelombangnya = 1 Cm Parabola: Lihat Antena Parabola Paska Produksi: Adalah proses pengkayaan materi siaran seteleh proses produksi selesai dilakukan. Yang termasuk dalam Paska Produksi adalah: Editing, Penambahan Teks dan Graphic, Penambahan Special Effect, Penambahan Suara (Dubbing) dan Quality Control. Pembagi Frekuensi: Sebuah rangkaian yang berfungsi untuk membagi frekuensi. Rangkaian ini berkerja seperti penghitung pulsa (counter), dimana setiap kali ada sekian pulsa yang masuk ke inputnya dia akan mengeluarkan satu pulsa. Setiap kali ada 10 pulsa yang masuk ke inputnya, dia akan mengeluarkan satu pulsa. Maka rangkaian penghitung 10 pulsa ini sama dengan pembagi frekuensi dengan bilangan pembagi N = 10. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.18.2. Penggeseran Frekuensi: Pada prinsipnya frekuensi sinyal dapat digeser ke frekuensi berapapun asalkan persyaratannya dipenuhi. Penggeseran frekuensi dapat dilakukan dengan bantuan osilator dan mixer. Penggeseran frekuensi merupakan hal yang sangat penting, karena dengan cara inilah sinyal menjadi lebih mudah diatur, dikendalikan dan diambil kembali pesan yang terkandung di dalamnya. Penggeseran frekuensi adalah materi paling dasar dalam pelajaran sistem komunikasi radio. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.19 Play out: Sebuah mesin atau komputer yang berfungsi untuk memutar ulang rekaman materi siaran yang berada di dalamnya. Play List: Sebuah sistem yang berfungsi untuk menyimpan data-data tentang urutan materi-materi siaran yang akan disiarkan.

Page 18: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

218

PLL: Singkatan dari Phase Locked Loop, yaitu suatu sistem pengendalian frekuensi dengan cara mengunci beda fasa antara sinyal output dengan sinyal referensi. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.14 Po-Amp: Kependekan dari Power Amplifier, yaitu rangkaian penguat tahap akhir yang menghasilkan daya out paling besar. Polarisasi: Orientasi medan dari gelombang elektromagnetik yang tegak lurus dengan arah penjalarannya. Orientasi medan (listrik/magnet) ini bisa vertikal, horizontal atau melingkar ke kanan atau ke kiri. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 3.3 Power Handling: Kemampuan suatu alat dalam menyalurkan daya. Sebagai contoh misalnya saluran transmisi berupa kabel coaxial memiliki power handling 1 kW. Itu berarti daya yang mampu disalurkan oleh kabel coaxial itu maksimum adalah 1 kW. Pre-Emphasis: Suatu cara untuk menaikkan amplitudo sinyal baseband seiring dengan kenaikan frekuensinya. Hal ini disebabkan karena dalam sistem modulasi FM energi sinyal pembawa hanya terkonsentrasi pada sinyal baseband dengan frekuensi rendah saja. Itulah sebabnya amplitudo sinyal baseband ini perlu dinaikkan seiring dengan kenaikan frekuensinya agar dapat memodulasi sinyal pembawa secara lebih merata. Bacaan lebih lanjut teks buku ini Bab 1.51.1 Pre-Scaler: Rangkaian pembagi frekuensi yang mampu membagi frekuensi sinyal yang sangat tinggi. Pada umumnya rangkaian pembagi frekuensi berbasis TTL (Transitor Transistor Logic) hanya mampu membagi frekuensi hingga 50 MHz. Padahal dalam praktek, frekuensi sinyal yang akan dibagi bisa mencapai 1 GHz lebih. Untuk itulah Pre-Scaler dibutuhkan. Lihat juga tentang Pembagi Frekuensi. Progressive: Tepatnya progressive scan, yaitu suatu pembentukan gambar dengan cara melakukan scanning garis demi garis secara berurutan. Mulai dari garis 1, 2, 3, 4, 5 dst. Jadi bukan dari garis ganjil ke ganjil lalu disambung lagi dengan garis genap ke garis genap. Progressive scan muncul ketika teknologi komputer mulai berkembang, dimana sistem interlace tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan. Sebab pada sistem interlace terdapat satu kelemahan yang disebut dengan interline twitter, yaitu suatu cacat yang muncul pada gambar ketika obyek memiliki garis-garis yang mendekati resolusi layar. Sebagai contoh misalnya seorang artis yang tampil mengenakan baju dengan garis-garis yang rapat, maka di layar monitor akan muncul interline twitter (sering juga disebut flicker atau kedipan) pada garis-garis baju itu. Padahal gambar-gambar graphic pada komputer malah lebih detail dari sekedar garis-garis seperti pada baju. Itulah sebabnya sistem interlace tidak bisa lagi digunakan untuk layar komputer. Konsekuensinya adalah, diperlukan bandwitdh yang lebih besar untuk menyalurkan sinyal video dengan sistem progressive scan ini, karena dibutuhkan jumlah frame yang lebih banyak dalam satu detik (2x sistem interlace). Namun berhubung antara komputer dan layar monitor hanya membutuhkan kabel penghubung yang cukup pendek, maka masalah bandwidth ini dapat diatasi. Sementara siaran TV analog masih tetap menggunakan sistem interlace untuk menghemat bandwidth. Lihat juga tentang interlace. Quadratur: Suatu rangkaian elektronik yang berkaitan dengan sistem modulasi/demodulasi yang memanfaatkan dua buah sinyal yang sama tetapi berbeda fasa sebesar 90°. Sebagai contoh misalnya sistem modulasi QAM, QPSK dan Quadrature Detector. QAM (Quadrature Amplitude Modulation) adalah sistem modulasi AM dimana dua buah sinyal baseband masing-masing memodulasi dua buah sinyal pembawa yang sama tapi frekuensinya 90°, yaitu sinyal sinus dan sinyal cosinus. Kedua sinyal pembawa yang sudah termodulasi ini kemudian dijumlahkan agar bisa dikirim secara bersamaan. Dengan cara ini maka bandwidth yang dibutuhkan untuk menyalurkan dua buah sinyal baseband itu menjadi berkurang hingga setengahnya.

Page 19: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

219

Lihat juga tentang sinyal I (In-phase) dan Q (Quadratur) pada Video Komposit QPSK (Quadrature Phase Shift Keying) adalah suatu teknik modulasi yang memecah aliran data sinyal digital (data stream) menjadi dua, dimana setengah dari data stream ini masing-masing dimodulasikan ke dalam sinyal pembawa yang sama tetapi berbeda fasa 90°, yaitu sinyal sinus dan sinyal cosinus. Kemudian kedua sinyal pembawa yang sudah termodulasi itu dijumlahkan agar bisa dikirim secara bersamaan. Dengan cara ini maka bandwidth yang dibutuhkan untuk menyalurkan aliran data itu menjadi berkurang hingga setengahnya. Quadrature Detector adalah rangkaian detektor pada pesawat penerima radio FM dimana sinyal FM yang diterima dipecah menjadi dua. Salah satu dari sinyal itu lalu dilewatkan pada kapasitor yang cukup besar sehingga fasanya bergeser sebesar 90°. Sinyal yang sudah bergeser fasanya ini kemudian di masukkan ke dalam rangkaian resonator hingga menghasilkan frekuensi resonansi yang sama dengan frekuensi pembawanya. Dengan demikian menjadi ada dua buah sinyal pembawa tetapi keduanya berbeda fasa sebesar 90°. Kedua sinyal ini kemudian dimasukkan ke dalam rangkaian Detektor Fasa. Ketika salah satu sinyal pembawa itu termodulasi oleh sinyal baseband, maka kedua sinyal akan menghasilkan beda fasa. Beda fasa inilah yang kemudian dapat diambil kembali sebagai sinyal pemodulasi. Redundant: Berasal dari bahasa Ingris yang berarti mubadzir atau berlebihan. Dalam istilah teknis, yang dimaksud dengan redundant adalah adanya peralatan kedua sebagai cadangan jika peralatan utama mengalami gangguan atau rusak. Memang, pada dasarnya yang dibutuhkan hanya satu, yaitu peralatan utama, sehingga peralatan kedua sebagai cadangan dianggap berlebihan atau mubadzir. Namun pada kenyataanya tidak demikian. Peralatan kedua sebagai cadangan ini justru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kehandalan dari sebuah sistem. Sebagai contoh misalnya pemancar TV, dimana pemancar ini tidak boleh mati pada saat siaran sedang berlangsung. Jika suatu saat tiba-tiba pemancar ini mengalami gangguan, rusak atau mati, maka harus ada pemancar kedua yang menggantikannya. Sistem yang terdiri dari 2 peralatan seperti ini disebut dengan redundant. RF : Singkatan dari Radio Frequency, yaitu sinyal-sinyal listrik yang secara praktis dapat dipancarkan melalui sebuah antena agar menghasilkan gelombang elektromagnetik dalam rangka untuk menyampaikan suatu pesan / informasi. Yang masuk dalam kategori RF adalah sinyal-sinyal yang memiliki frekuensi 300 kHz hingga 300 GHz. RF Amp: Singkatan dari Radio Frequency Amplifier, yaitu rangkaian elektronik yang berfungsi untuk memperkuat sinyal-sinyal yang memiliki frekuensi radio (300 kHz s/d 300 GHz). Router: Sebuah alat yang berfungsi untuk mengirimkan paket data dari satu pengirim ke tempat yang dituju, melalui jaringan yang berbasis TCP/IP (Transfer Control Protocol / Internet Protocol). Sifat utama dari Router adalah dia akan memblokir semua nomor IP, kecuali yang izinkan (olehnya). Jadi di dalam Router terdapat daftar nomor-nomor IP yang diizinkan untuk lewat (diteruskan ke tempat tujuannya), sedangkan yang tidak terdaftar akan di blokir. Routing Switcher: Sebuah peralatan yang berfungsi untuk menghubungkan satu input sinyal video (dari sekian banyak input) ke satu tujuan / output. Jadi sinyal video ini perlu diarahkan dari satu input ke satu output melalui satu route tertentu. Berhubung cukup banyak sinyal input yang akan diarahkan, maka diperlukan switch. Dari dua kata route dan switch inilah Routing Switcher berasal. Routing Switcher punya banyak tipe, mulai dari 8 input 1 output (umumnya ditulis 8 x 1) kemudian 8 input 8 output (8 x 8) hingga 128 input 128 output (128 x 128). Rx: Sebuah istilah atau kode untuk menggantikan kata Receiver (Penerima). S/N: Sinyal to Noise Ratio atau perbandingan kekuatan sinyal terhadap noise. Umumnya dinyatakan dalam dB. Idealnya, sinyal (S) harus besar dan noise (N) sekecil mungkin. Pada peralatan pembangkit video digital, secara teoritis besarnya S/N bisa tak berhingga. Akan tetapi dalam kenyataannya tidak demikian mengingat masih sering terjadi cacat yang berasal dari berbagi sebab. Oleh karena itu nilai S/N yang dihasilkan secara umum bisa di dekati dari rumus berikut:

Page 20: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

220

S/N = 6N + 6 dimana N adalah jumlah bit (level kuantisasi / resolusi / ketelitian) dari sinyal video. Dengan demikian S/N = 54 dB untuk sinyal video (digital) yang disampling dengan resolusi 8 bit, sedangkan untuk sistem sampling dengan resolusi 10 bit akan menghasilkan S/N = 66 dB. Nilai S/N di atas 60 dB adalah merupakan nilai yang sangat ideal dari kualitas suatu sinyal. S/N berbeda dengan C/N. Sebab S/N menyatakan kualitas sinyal baseband sedangkan C/N menyatakan kualitas sinyal RF yang ditangkap oleh antena. Nilai S/N bisa lebih besar dari C/N bila di dalam proses demodulasi terdapat rangkaian De-Emphasis (pada sistem FM) atau FEC (pada sistem digital). Sampling: Dari bahasa inggris yang berarti pengambilan contoh (sample). Sinyal analog itu bentuknya mulus, kontinyu dan tidak ada yang patah. Untuk menjadikannya ke dalam kode-kode biner (digital) maka sinyal analog ini harus diambil contohnya dalam setiap perido tertentu. Seberapa sering sinyal analog ini diambil contohnya disebut dengan frekuensi sampling.

Menurut teorema sampling, agar sinyal analog itu bisa direkonstruksi kembali seperti semula maka besarnya frekuensi sampling harus lebih besar dari 2 kali frekuensi tertinggi dari sinyal analog yang disampling (gambar A). Jika frekuensi sampling lebih rendah dari frekuensi sinyal yang disampling, maka akan mengakibatkan hasil rekonstruksinya tidak sama dengan aslinya (gambar B). Satelit: Secara umum satelit adalah benda di ruang angkasa yang mengelilingi benda lain yang lebih besar karena gaya gravitasi di antara keduanya. Bulan adalah contoh benda alam yang mengelilingi bumi pada orbitnya, sehingga bulan disebut sebagai satelit bumi. Dalam konteks pesawat luar angkasa, satelit berarti sebuah benda yang berisi peralatan-peralatan tertentu yang diupayakan oleh manusia agar mengelilingi bumi pada orbit yang telah ditentukan. Khusus untuk keperluan tekomunikasi, satelit komunikasi diletakkan pada orbit geostasioner. Tujuannya adalah agar posisi satelit terhadap bumi selalu tetap. Dengan demikian antena parabola yang berada di bumi yang mengarah ke satelit ini akan selalu tetap / tidak perlu diubah-ubah. Scanning: Suatu metoda untuk mendapatkan gambar 2 demensi untuk kemudian diubah menjadi sinyal-sinyal listrik agar bisa dilihat, disimpan atau dikirim ke tempat lain. Lihat juga tentang interlace dan progressive. Scrambler: Sebuah alat yang berfungsi untuk mengacak sinyal video dengan cara menghilangkan pulsa sinkronisasi. Dengan demikian pesawat penerima tidak akan bisa memperoleh gambar dengan benar karena sinyal yang diterima tidak pernah sinkron (gambarnya menjadi acak). Gambar dapat kembali menjadi seperti semula bila di pesawat penerima dilengkapai dengan De-Scrambler.

Page 21: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

221

Istilah scrambling (pengacakan sinyal video) digunakan pada sinyal TV analog pada waktu teknologi digital belum begitu berkembang. Di era digital, istilah scrambling sering diganti dengan encryption. Pada prinsipnya scrambilng dan encryption adalah sama yaitu mengacak gambar. Bedanya, pada sinyal digital, pengacakan sinyal dilakukan dengan memanipulasi susunan data dengan pola-pola tertentu sehingga data yang diacak ini nantinya bisa dikembalikan lagi seperti semlua. SD: Lebih tepatnya SDTV (singkatan dari Standar Definition Television), yaitu siaran televisi yang menampilkan gambar dengan resolusi (ketelitian) standar. Untuk PAL dan SECAM resolusinya adalah 576 garis, sedangkan untuk NTSC ketelitiannya adalah 480 garis horizontal dalam satu layar. SDI: Singkatan dari Serial Digital Interface, sebuah standar yang digunakan untuk menyalurkan sinyal video digital yang murni (tidak dikompres dan tidak diacak) melalui sebuah kabel coaxial. Kelebihan lain dari standar ini adalah 4 kanal sinyal audio digital, dan juga Time Code, bisa dimasukkan ke dalamnya (sebagai option) sehingga cukup satu kabel coax saja untuk menyalurkan semua sinyal itu. Dengan demikian instalasi kabel di dalam studio menjadi lebih praktis. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Serial_digital_interface SECAM: Singkatan dari Sequentiel Couleur A Memoire, standar siaran televisi analog yang berasal dari Perancis. Dalam standar ini antara lain ditetapkan: Sistem scanning = interlace Jumlah garis aktif = 576 garis/frame Jumlah garis total = 625 garis/frame Jumlah frame = 25 frame/detik Bandwidth video = 6 MHz Bandwidth RF = 8 MHz Sistem modulasi suara = AM Sistem modulasi gambar = FM Frek. pembawa suara = 6 MHz di atas pembawa gambar Frek. Penggeser chroma = 4.43361875 MHz dengan sistem modulasi FM Satu hal yang paling istimewa dari standar SECAM adalah bahwa dua buah sinyal Chrominance (U dan V) tidak dikirim secara bersamaan tetapi bergantian. Itulah sebabnya di pesawat penerima diperlukan rangkian delay dan memory untuk memperoleh kembali sinyal U dan V itu secara bersamaan. Dari sinilah nama SECAM ini berasal, yaitu sinyal chrominance dikirim secara sequensial dan memerlukan sebuah memory (Sequentiel Couleur A Memoire). Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/SECAM Server: Sebuah komputer yang memiliki kemampuan melayani komputer-komputer lain di dalam sebuah jaringan. Oleh karena itu server pada umumnya memiliki kapasitas pengolahan data (processor) yang tinggi dan kapasitas penyimpanan data (hardik) yang besar. Set Top Box: Pesawat penerima TV digital dimana di dalamnya sudah dilengkapi dengan rangkaian Tuner/RF unit, Demodulator, Decoder dan Digital to Analog Converter, sehingga outputnya bisa langsung dihubungkan dengan pesawat TV biasa. Sheild: Konduktor bagian luar dari kable coaxial yang berfungsi untuk melindungi medang listrik dan medan magnet yang ada di dalamnya. Lihat juga tentang Outer dan Coaxial. Sinyal Gambar: Sinyal pembawa yang berisi informasi gambar. Informasi gambar terdapat pada sinyal video. Jadi yang dimaksud dengan Sinyal Gambar dalam siaran TV adalah sinyal pembawa yang termodulasi (secara AM) oleh sinyal video. Sinyal Suara: Sinya pembawa yang berisi informasi suara. Informasi suara terdapat pada sinyal audio. Jadi yang dimaksud Sinyal Suara dalam siaran TV adalah sinyal pembawa yang termodulasi (secara FM) oleh sinyal audio.

Page 22: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

222

Sinyal Warna: Sinyal RF yang berisi informasi tentang warna. Informasi warna terdapat dalam sinyal Chrominance (U dan V). Jadi yang dimaksud dengan Sinyal Warna dalam siaran TV adalah sinyal RF yang termodulasi (secara AM-DSB-SC ) oleh sinyal Chrominance (U dan V). Baca juga tentang Video Komposit. Skin Effect: Dalam bahasa Indonesia diterjemakan menjadi Efek Kulit. Maksudnya adalah sinyal dengan frekuensi tinggi hanya menjalar di bagian luar (kulit) konduktor. Makin tinggi frekuensi sinyal akan makin tipis kulit yang dilaluinya. Makin tipis kulit yang dilalui berarti makin kecil luas penampang konduktor yang dilalui. Makin kecil luas penampang konduktor berarti makin tinggi nilai resistansinya. Makin tinggi resistansi konduktor berarti makin tinggi redamanya. Jadi kesimpulannya adalah: makin tinggi frekuensi sinyal akan mendapat redaman yang makin tinggi dari konduktor yang dilaluinya. Inilah akibat dari Skin Effect. SNG: Singkatan dari Satellite News Gathering, yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk mengumpulkan berita dari lokasi kejadian ke studio melalui satelit. Pengumpulan berita melalui satelit didasarkan atas pertimbangan bahwa jangkauan satelit sangat luas, sehingga di lokasi yang sangat terpencil sekalipun berita masih dapat dikirim dari lokasi. Dan mengingat lokasi kejadian berita itu selalu berpindah-pinah dan acak, maka SNG itu harus mudah dibongkar pasang dan dipindah-pindah. Itulah sebabnya dibuat jenis SNG yang portable. Selain itu pemindahan SNG tidak selalu melalui jalur darat, tetapi sering kali harus melalui jalur udara. Itulah sebabnya muncul istilah Fly-Away SNG, yaitu SNG yang mudah dimasukkan ke dalam pesawat untuk dibawa ke tempat tujuan. Splitter: Sama dengan Devider, yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk membagi-bagi sinyal agar bisa disalurkan ke beberapa tujuan. SSD: Singkatan dari Solid State Drive, yaitu media penyimpan data yang dibangun dari jutaan transistor yang sangat padat. Sebagai media penyimpan, SSD lebih tahan banting dibanding hardisk karena SSD tidak memiliki komponen mekanik yang berputar. Selain itu SSD juga memiliki kecepatan akses data (read/write) hampir dua kali lipat dibanding hardisk. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Solid-state_drive Stasiun Bumi Yang dimaksud dengan Stasiun Bumi adalah satu set peralatan yang terletak di bumi dan berfungsi untuk menerima dan mengirim sinyal dari dan ke arah satelit. Pada umumnya Stasiun Bumi memiliki antena parabola berdiameter besar (di atas 4,5 meter). Jika diameter antenanya lebih kecil dari itu umumnya disebut VSAT (Very Small Aperture Terminal). Tapi dari segi fungsi, VSAT dan Stasiun Bumi itu sama, yaitu sama-sama mampu menerima dan mengirim sinyal dari dan ke arah satelit. Stasiun Relay: Sebuah sistem yang berfungsi untuk memancarkan / menyiarkan ulang sinyal yang diterimanya. Jadi pada dasarnya satu Stasiun Relay terdiri dari pesawat penerima dan pemancar. Jika yang diterima dan dipancarkan itu adalah siaran TV maka disebut dengan Stasiun Relay TV. STL: Singkatan dari Studio to Transmitter Link, yaitu satu set peralatan yang berfungsi untuk menyalurkan sinyal yang berasal dari studio menuju ke pemancar. Kebutuhan akan STL ini muncul karena sering kali terjadi pemancar tidak bisa ditempatkan di dekat studio melainkan harus ditempatkan di tempat lain yang lebih strategis sehingga diperlukan sebuah alat yang mampu menghubungkan keduanya. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 3.12. Switcher. Lihat Video Switcher. Synch: Sebuah istilah yang digunakan untuk menggantikan kata Synchronization Pulse (Pulsa Sinkronisasi), yaitu salah satu komponen dari sinyal video berbentuk pulsa yang muncul secara periodik dan berperan sebagai sinyal referensi dalam proses scanning. Dalam sinyal video, tegangan Pulsa Sinkronisasi lebih rendah dari level tegangan hitam. Jadi Pulsa Sinkronisasi itu lebih gelap dari hitam.

Page 23: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

223

Pada saat Pulsa Sinkronisasi muncul, maka layar akan menjadi lebih gelap dari pada hitam. Di saat itulah arah scanning berpindah dari arah semula. Itulah sebabnya Pulsa Sinkronisasi disebut juga dengan Pulsa Blanking. Lihat juga tentang Blanking. Synch Generator: Dari bahasa Inggris Synch Generator diterjemahkan sebagai Pembangkit Pulsa Sinkronisasi. Untuk TV berwarna, Synch Generator dilengkapi dengan Burst, yaitu sebuah sinyal sample 4,43 MHz sebanyak 8 perioda. Berhubung pulsa sinkronisasi adalah hitam, bahkan lebih hitam dari pada hitam, dan didalamnya terdapat sinyal Burst, maka Synch Generator sering pula disebut dengan Black Burst Generator. TCP/IP: Singkatan dari Transmission Control Protocol / Internet Protocol, adalah standar untuk sistem komunikasi atau pertukaran data antar komputer dalam suatu jaringan. Bacaan lebih lanjut: àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Transmission_Control_Protocol Teleprompter: Alat bantu baca bagi seseorang yang sedang menghadap kamera disebabkan karena dia harus menghindari membaca tulisan pada kertas yang berada di tangannya. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Teleprompter Time Code: Adalah sebuah data yang berisi informassi tentang Jam: Menit: Detik: frame yang diikut sertakan ke dalam sistem perekaman (audio, video dan film) sehingga menjadi referensi waktu dari setiap frame dalam materi yang direkam. Translasi Frekuensi. Lihat Penggeseran Frekuensi Transponder: Sering diartikan sebagai singkatan dari Transmitter dan Responder yang berarti suatu alat yang berfungsi untuk memancarkan sinyal sebagai respons dari sinyal yang diterimanya (responder). Dalam sistem komunikasi satelit, transponder menerima sinyal-sinyal dari bumi dan kemudian memancarkannya kembali ke bumi dengan frekuensi yang berbeda. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 3.2. TVRO: Singkatan dari Television Receive Only, yaitu satu perangkat alat yang terdiri dari: antena parabola, LNB, kabel coaxial dan satellite receiver (atau IRD) dan berfungsi untuk menerima siaran TV dari satelit. Peralatan ini tidak bisa digunakan untuk memancarkan sinyal (ke arah satelit), tetapi hanya bisa menerima saja. Itulah sebabnya diberi nama Receive Only. Tx: Sebuah istilah atau kode yang digunakan untuk menggantikan kata Transmitter (Pemancar). Up Converter: Peralatan yang berfungsi untuk menggeser frekuensi sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lain yang lebih tinggi. Up Converter terdiri dari osilalor lokal, mixer dan filter. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.20 Up Link: Sinyal yang dipancarkan dari bumi ke arah satelit. VCO: Singkatan dari Voltage Controlled Oscillator, yaitu sebuah osilator yang frekuensinya bisa diubah-ubah tergantung dari tegangan yang diberikan padanya. Perubahan frekuensi ini bisa terjadi karena di dalam osilator terdapat varaktor sebagai salah satu penentu frekuensi osilasinya. Varaktor adalah dioda yang diberi tegangan balik sehingga fungsinya berubah menjadi kapasitor. Besarnya nilai kapasitansi varaktor ditentukan oleh besarnya tegangan balik yang diberikan padanya. Oleh karena itu, dengan mengubah tegangan pada varaktor ini akan mengubah nilai kapasitansi varaktor, dan pada gilirannya akan mengubah besarnya frekuensi osilator. Vectorscope: Sebuah alat ukur yang digunakan untuk mem-visualisasikan sinyal Chroma sehingga nampak jelas besarnya amplitudo dan sudut fasanya. Amplitudo mewakili kekuatan/kekentalan warna (saturasi) sedangkan sudut fasa mewakili corak /warna itu sendiri (hue). Baca juga tentang Hue.

Page 24: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

224

Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Vectorscope Video: Sinyal baseband yang memiliki spektrum frekuensi yang sangat lebar (mulai dari 0 hingga 5 MHz) dan berisi informasi tentang gambar 2 demensi yang diperoleh dari proses scanning. Video Komposit: Sinyal video untuk televisi berwarna terdiri dari sinyal Luminance (Y) dan Chrominace (U dan V). Agar bisa dikirim bersamaan dengan sinyal Luminance, kedua sinyal Chrominance (U dan V) itu digeser frekuensinya ke frekuensi 4,43 MHz (tepatnya 4,43361875 MHz). Dalam sinyal video, di sekitar frekuensi 4,43 MHz ini merupakan bagian gambar yang kecil-kecil. Padahal mata manusia cenderung tidak peka terhadap bagian-bagian gambar yang kecil-kecil. Itulah sebabnya sinyal Chrominace itu digeser ke frekuensi 4,43 ini dengan pertimbangan tidak akan menimbulkan gangguan yang berarti pada mata.

Penggeseran frekuensi sinyal Chrominace dengan bantuan mixer dan osilator 4.43 MHz itu akan menghasilkan sinyal AM-DSB-SC (AM Double Side Band Supressed Carrier) dengan tujuan agar tidak perlu ada tambahan energi lagi untuk memancarkan sinyal carrier. Jadi berhubung sinyal AM-DSB-SC ini tidak mempunyai sinyal pembawa seperti layaknya sinyal AM, maka tidak bisa lagi dideteksi oleh detektor selubung, tapi harus menggunakan detektor sinkron. Artinya, sinyal ini harus digeser kembali ke frekuensi semula menggunakan sinyal osilator yang sama dengan yang digunakan di pemancar (harus sinkron). Itulah sebabnya pada sinyal video komposit terdapat sample dari sinyal osilator 4,43 MHz itu sebagai sinyal referensi untuk detektor sinkron. Sinyal sampel yang hanya berisi 8 perioda dari sinyal osilator 4,43 MHz itu disebut dengan Color Burst. Selanjutnya, dalam rangka untuk menghemat bandwidth, penggeseran frekuensi sinyal U dan V itu dilakukan dengan menggunakan satu sinyal yang sama tapi berbeda fasa sebesar 90°. Jadi sinyal U dimodulasikan ke dalam sinyal Cosinus sedangkan V dimodulasikan ke dalam sinyal Sinus. Hasilnya menjadi sinyal I (In-Phase) dan Q (Quadratur). Sinyal I dan Q ini kemudian dijumlahkan dengan sinyal Luminanace dan menghasilkan sinyal video komposit (lihat gambar diagram di atas). Lihat juga tentang Chrominance. Video Switcher: Sering disebut juga dengan Production Switcher atau Switcher saja, yaitu sebuah alat yang berfungsi untuk memilih dari sekian banyak sinyal video input untuk disalurkan ke satu output. Pada umumnya Video Switcher juga mampu mencampur dua atau lebih sinyal video input untuk membentuk sebuah komposisi gambar baru yang dibangun dari campuran dari sinyal-sinyal video itu. Itulah sebabnya Video Switcher sering disebut juga dengan Video Mixer. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Vision_mixer

Page 25: GLOSSARY - 2wijaya.com · 204 scanning begerak dari bawah ke atas, maka pemadaman sekali lagi dilakukan. Proses pemadaman ini disebut dengan blanking vertikal. Jadi blanking ada dua

225

Voice: Sinyal yang digunakan pada sistem komunikasi telephone, yaitu sinyal-sinyal listrik yang memiliki jangkauan frekuensi 300 s/d 3400 Hz. Frekuensi ini dipilih berdasarkan penelitian yang menyatakan bahwa telinga manusia paling peka terhadap frekuensi pada jangkauan ini. Lihat juga tentang Audio. Volt: Diambil dari nama fisikawan Italia (Alesandro Volta) sebagai orang pertama yang memperkenalkan listrik yang berasal dari reaksi kimia (batery). Atas jasanya itu namanya kemudian diabadikan sebagai satuan tegangan listrik. VSB: Singkatan dari Vestegial Side Band, yaitu sistem transmisi sinyal AM dengan memotong sebagian frekuensi side band-nya dan disisakan sekitar seperempat bagian saja. Tujuan pemotongan frekuensi ini adalah untuk menghemat bandwidth. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.7 VSB Filter: Filter yang digunakan untuk memotong sebagian frekuensi sinyal gambar (AM) sehingga menjadi sinyal AM-VSB (Ampitude Modulation – Vestegial Side Band). Lihat juga tentang VSB. VSWR: Singkatan dari Voltage Standing Wave Ratio, yaitu suatu besaran yang merupakan perbandingan antara tegangan maksimum dan tegangan minimum dari gelombang berdiri yang muncul akibat interaksi antara sinyal datang dan sinyal pantul. VSWR kemudian dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui seberapa besar sinyal yang dipancarakan oleh antena dan seberapa besar sinyal yang terpantul akibat perbedaan impedansi antara saluran transmisi dan antena. Watt: Diambil dari nama insinyur mesin Scotlandia (James Watt) yang telah mengubah wajah dunia dari era pertanian menuju era industri dengan memperkenalkan hasil karyanya berupa mesin uap yang sangat efisien. Atas jasanya ini namanya kemudian diabadikan sebagai satuan daya. Waveform: Bentuk gelombang. Gelombang fisik dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang, misalnya riak gelombang pada air atau tali. Tapi ada juga gelombang non fisik yang tidak kasat mata, seperti sinyal listrik atau gelombang elektromagnetik, sehingga diperlukan sebuah alat ukur untuk mengetahui bentuk dan ukurannya. Osciloscope adalah salah satu alat ukur untuk melihat bentuk dan ukuran gelombang listrik. Sebuah alat ukur yang khusus digunakan untuk melihat bentuk dan ukuran sinyal video disebut dengan Waveform. Waveguide: Saluran transmisi berupa tabung kosong berisi udara dimana dinding-dindingnya terbuat dari logam (konduktor). Potongan melintang dari tabung ini bisa berbentuk segi empat, lingkaran atau elips. Konstruksi fisiknya bisa dibuat secara rigid (kaku) atau flexibel (lentur / bisa ditekuk). Fungsinya adalah untuk menyalurkan gelombang elektromagnetik dengan faktor redaman yang kecil. Dalam bahasa Indonesia Waveguide sering diterjemahkan sebagai Bumbung Gelombang. Bacaan lebih lanjut: teks buku ini Bab 1.31. X-Tal: Singkatan atau istilah lain untuk Kristal, yaitu sebuah komponen yang berasal dari Kristal Kuarsa (Quartz). X-Tal banyak digunakan sebagai komponen penentu frekuensi dalam rangkaian osilator dengan tingkat kestabilan frekuensi yang sangat tinggi. Kristal Kuarsa (Quartz) juga banyak digunakan sebagai penentu waktu yang sangat presisi pada jam tangan dan jam dinding. Yagi: Lebih tepatnya Yagi-Uda, dua nama ilmuwan Jepang (Hidetsugu Yagi dan Shintaro Uda) yang berhasil mendapatkan gain pada antena dengan menambahkan elemen parasitik berupa reflector dan director. Susunan antena yang terdiri dari dipole, reflector dan director dengan gain yang cukup besar pada arah tertentu ini kemudian disebut dengan antena Yagi. Antena Yagi paling banyak digunakan sebagai antena penerima siaran TV karena konstruksinya mudah dibuat, harganya relatif murah tapi memiliki gain yang cukup tinggi (lebih dari 10 dB, tergantung jumlah elemen director). Lihat juga tentang Antena Parasitik dan Dipole. Bacaan lebih lanjut àhttp://en.wikipedia.org/wiki/Yagi-Uda_antenna