globalisasi masalah x

27
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”GLOBALISASI”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Nurdjali, selaku Dosen yang telah banyak memberi bantuan, arahan dan bimbingan dalam keseluruhan kegiatan penyusunan makalah ini 2. Kepada orang tua yang tercinta atas bimbingan, didikan dan kasih sayang. 3. Kepada seluruh teman-teman kuliah yang telah memberikan banyak bantuan. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik Makalah ini saya akui banyak kekurangan karena pengalaman yang saya

Upload: steff-rafael-z

Post on 30-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

read

TRANSCRIPT

Page 1: Globalisasi Masalah X

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang

kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala

berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga Saya

dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”GLOBALISASI”.

Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,

karena itu Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Nurdjali, selaku Dosen yang telah banyak memberi bantuan, arahan dan

bimbingan dalam keseluruhan kegiatan penyusunan makalah ini

2. Kepada orang tua yang tercinta atas bimbingan, didikan dan kasih sayang.

3. Kepada seluruh teman-teman kuliah yang telah memberikan banyak bantuan.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk

maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik Makalah ini saya

akui banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang.

Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberi masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata

penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

BAB I

Page 2: Globalisasi Masalah X

PENDAHULUA. Latar Belakang

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan

peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarabangsa dan antarmanusia

di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya poluler,

dan bentuk – bentuk interaksi yang lain sehingga batas – batas suatu negara

menjadi bias.

Dalam banyak hal, globalisais mempunyai banyak karakteristik yang

sama dengan internasionalisasi sehingga kedua isilah ini sering diperlakukan.

Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan

berkurangnya peran negara atau batas – batas negara.

B. Rumus masalah

1. Bagaimana caranya kita bisa mempertahankan kebudayaan kita

2. Janganlah kita mengganggap suatu hal dengan ringan atau gampang

3. Menjaga nilai – nilai gotong royong agar tidak menjadi individual.

4. dan janganlah kita mengikuti kebudayaan orang lain yang tidak baik

C. Tujuan

1. Agar kebudayan nenek moyang kita tidak punah

2. Generasi penerus bangsa tidak menggampangkan suatu pekerjaan dan menjaga

nilai – nilai gotong royong

D. Manfaat

1. Bagi pembaca:

Bisa menjaga kebudaayan bangsa kita

Bisa membimbing keturunan agar lebih baik

2. Bagi penulis

Menambah pengetahuan akan pesatnya kemajuan bagi bangsa

Page 3: Globalisasi Masalah X

BAB IIGLOBALISASI

2.1. Pengertian Globalisasi

Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.

Globalisasi belum memiliki definifi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working

definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang

memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah

yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terkait satu sama lain,

mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksitensi dengan

menyingkirkan batas – batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat, dan globalisasi

juga merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dan berbagai bidang

kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas –batas yang mengikat secara nyata,

sehingga sulit untuk di saring atau di kontrol.

Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung

oleh negara – negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif

atau curiga terhadapnya dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme

dalam bentuknya yang paling mutakhir. Negara – negara yang kuat dan kaya praktis

akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara – negara kecil makin tidak berdaya

karena tidak mampu barsaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar

terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang – bidang lain

seperti budaya dan agama.

Page 4: Globalisasi Masalah X

2.2. Konsep Globalisasi

Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah:

a. Malcom Waters

Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis

pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran

orang.

b. Emanuel Ritcher

Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang

sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan

persatuan dunia.

c. Thomas L. Friedman

Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme

dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah

menyatukan dunia.

d. Princenton N. Lyman

Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan

hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.

e. Leonor Briones

Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonomi namun juga mencakup

globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunan sosial, hak asasi manusia, dan

pergerakan wanita

Page 5: Globalisasi Masalah X

2.3.Proses Globalisasi

Perkembangan yang paling menonjol dalam era globalisasi adalah globalisasi

informasi, demikian juga dalam bidang sosial seperti gaya hidup. Serta hal ini dapat

dipicu dari adanya penunjang arus informasi global melalui siaran televise baik langsung

maupun tidak langsung, dapat menimbulkan rasa simpati masyarakat namun bisa juga

menimbulkan kesenjangan sosial. Terjadinya perubahan nilai-nilai sosial pada

masyarakat, sehingga memunculkan kelompok spesialis diluar negeri dari pada

dinegaranya sendiri, seperti meniru gaya punk, cara bergaul Berikut ini beberapa ciri

yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di dunia.

a. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang

seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa

komunikasi global terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan

massa semacam turisme memungkinkan kita merasakan banyak hal dari

budaya yang berbeda.

b. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling

bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional,

peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi

semacam World Trade Organization (WTO).

c. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama

televisi, film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini,

kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru

mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam budaya, misalnya dalam

bidang fashion, literatur, dan makanan.

d. Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup,

krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain.

Page 6: Globalisasi Masalah X

Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita

pada globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu.

Giddens menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita

turut ambil bagian dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang

ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan

ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker

menyebutkan globalisasi sebagai zaman transformasi sosial.

2.4. Tiori Globalisasi

Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya

dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:

a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang

memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di

seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan

kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang

homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama

mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik

perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan

menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.

Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah

fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk

penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah

bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai

sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian

membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

Page 7: Globalisasi Masalah X

b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka

berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika

memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme

telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa

yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau

evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.

c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.

Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan

oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh

jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat

bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan

yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang

sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa

proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya,

dapat dikendalikan

2.5. Macam – macam Gerakan Gobalisasi

a. Gerakan pro-globalisasi

Pendukung globalisasi (sering juga disebut dengan pro-globalisasi)

menganggap bahwa globalisasi dapat meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran ekonomi masyarakat dunia. Mereka berpijak pada teori

keunggulan komparatif yang dicetuskan oleh David Ricardo. Teori ini

menyatakan bahwa suatu negara dengan negara lain saling bergantung dan

Page 8: Globalisasi Masalah X

dapat saling menguntungkan satu sama lainnya, dan salah satu bentuknya

adalah ketergantungan dalam bidang ekonomi. Kedua negara dapat

melakukan transaksi pertukaran sesuai dengan keunggulan komparatif yang

dimilikinya. Misalnya, Jepang memiliki keunggulan komparatif pada produk

kamera digital (mampu mencetak lebih efesien dan bermutu tinggi)

sementara Indonesia memiliki keunggulan komparatif pada produk kainnya.

Dengan teori ini, Jepang dianjurkan untuk menghentikan produksi kainnya

dan mengalihkan faktor-faktor produksinya untuk memaksimalkan produksi

kamera digital, lalu menutupi kekurangan penawaran kain dengan

membelinya dari Indonesia, begitu juga sebaliknya.

b. Gerakan Anti Globalisasi

Antiglobalisasi adalah suatu istilah yang umum digunakan untuk

memaparkan sikap politis orang-orang dan kelompok yang menentang

perjanjian dagang global dan lembaga-lembaga yang mengatur perdagangan

antar negara seperti Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). "Antiglobalisasi"

dianggap oleh sebagian orang sebagai gerakan sosial, sementara yang

lainnya menganggapnya sebagai istilah umum yang mencakup sejumlah

gerakan sosial yang berbeda-beda. Apapun juga maksudnya, para peserta

dipersatukan dalam perlawanan terhadap ekonomi dan sistem perdagangan

global saat ini, yang menurut mereka mengikis lingkungan hidup, hak-hak

buruh, kedaulatan nasional, dunia ketiga, dan banyak lagi penyebab-

penyebab lainnya.

Page 9: Globalisasi Masalah X

2.6. Macam – macam Globalisasi

1. Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan

perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang

semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi

perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap

arus modal, barang dan jasa.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain

terjadi dalam bentuk-bentuk berikut:

a. Globalisasi Produksi

b. Globalisasi pembiayaan

c. Globalisasi tenaga kerja

d. Globalisasi jaringan informasi

e. Globalisasi Perdagangan

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi

sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional.

Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari perekonomian

global yang ditengarai dengan adanya kekuatan pasar dunia. Dibawah ini ada beberapa

kebijakan dan keburukan globalisasi ekonomi, diantaranya:

a. kebijakan globalisasi ekonomi

1. Produksi global dapat ditingkatkan

2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara

3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik

5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

Page 10: Globalisasi Masalah X

b. keburukan globalisasi ekonomi

1. Menghambat pertumbuhan sektor industri

2. Memperburuk neraca pembayaran

3. Sektor keuangan semakin tidak stabil

4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

2. Globalisasi Kebudayaan

Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat,

termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai

(values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga

masyarakat terhadap berbagai hal. Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan

aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-

aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya apabila disadari, bahwa tingkah laku

seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam alam pikiran orang yang

bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan seseorang adalah

kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu

keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat

semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari

perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye,

1966 ).

Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal

ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media

menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan

tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini

menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

Page 11: Globalisasi Masalah X

a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan

kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar

kebudayaannya.

3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.

4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan

lain lain.

6. Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia

BAB III

Metode PenelitianPenelitian ini menggunakan dua pendekatan, kuantitatif dan kualitatif dengan

pola “the dominant-less dominat design” dari Creswell (1994:177). Bagian pertama

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yakni melalui metode survey.

Pendekatan kuantitatif dijadikan sebagai pendekatan yang dominan dalam penelitian ini

karena tujuan penelitian untuk mengukur banyak variable dan membuat kesimpulan dari

pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman, atau karakteristik dari suatu

fenomena. Penelitian ini pun mengambil sampel dari suatu populasi yang banyak dan

tersebar dalam wilayah yang luas di Jawa Barat dan Kepulauan Riau.

Pendekatan kuantitatif ini menggunakan metode survey, karena mengambil

sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner sebagai alat pengukur data

pokok. Mc Millan & Schumacher (2001:304) menyatakan bahwa “dalam penelitian

Page 12: Globalisasi Masalah X

survey, peneliti menyeleksi suatu sampel dari responden dan menggunakan kuesioner

untuk mengumpulkan informasi terhadap variabel yang menjadi perhatian peneliti. Data

yang dikumpulkan kemudian digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik dari

populasi tertentu”. Neuman (1991: 267) juga menyatakan bahwa “para peneliti survey

mengambil sampel dari banyak responden yang menjawab sejumlah pertanyaan.

Mereka mengukur banyak variable dan membuat kesimpulan dari pertanyaan-

pertanyaan mengenai perilaku, pengalaman, atau karakteristik dari suatu fenomena”.

Dengan demikian penelitian ini memiliki karakteristik sebagaimana diungkapkan

Singleton & Straits (1999: 239) yaitu : 1) sejumlah besar responden dipilih melalui

prosedur sampling untuk mewakili populasi; 2) kuesioner sistematik digunakan untuk

bertanya mengenai sesuatu mengenai responden, dan mencatat jawaban-jawaban

mereka; dan 3) jawaban-jawaban tersebut dikode secara numerik dan dianalisis.

Langkah berikutnya dalam penelitian ini menggunakan paradigma tambahan

(kurang dominan) dengan pendekatan kualitatif untuk pendalaman. Pada tahap ini

ditambahkan metode wawancara. Pendapat yang membenarkan adanya penambahan

melalui informasi pelengkap dengan wawancara ini dikemukakan oleh Kerlinger

(2000:769) yang mengatakan: “... wawancara itu dapat digunakan sebagai penopang

atau pelengkap metode lain, tindak lanjut dalam menghadapi hasil yang tak

terduga/terharapkan, memvalidasikan metode-metode lain, menyelami lebih dalam

motivasi responden serta alasan-alasan responden memberikan jawaban dengan cara

tertentu.” Singarimbun dan Effendi (1995:9) mengemukakan pendapat serupa bahwa

penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner yang disiapkan sebelumnya,

kemudian diperkaya melalui wawancara maupun observasi kualitatif tersebut, maka

gambaran tentang fenomena sosial yang disajikan dalam tabel, menjadi semakin jelas,

menarik, dan lebih hidup nuansa-nuansa fenomena sosial.

Page 13: Globalisasi Masalah X

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMPN dan SMA/SMK di Jawa Barat

dan Batam. Populasi tersebut dipilih karena memiliki karakteristik yang terkait dengan

tujuan penelitian, yaitu daerah-daerah yang diasumsikan sangat deras terkena pengaruh

globalisasi. Karena ukuran populasi penelitian ini sangat besar dan tersebar luas secara

geografis di seluruh Jawa Barat dan Batam, maka perlu dilakukan pengambilan sampel.

Oleh karena kondisi populasi diasumsikan homogen, yakni menerima pelajaran Pkn di

sekolah dan berada dalam pengaruh globalisasi melalui media massa televisi, maka

teknik sampling yang dipilih adalah sampling acak aksidental, yakni memilih sampel

secara acak pada wilayah yang dikunjungi. Sebaran kota dan kabupaten lokasi

penelitian berdasarkan teknik sampling aksidental adalah (1) Bandung, (2) Sumedang,

(3) Majalengka, (4) Tasikmalaya, (5) Indramayu, (6) Cirebon, (7) Cianjur, dan (8) Batam.

Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis data diperoleh simpulan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Globalisasi menantang kekuatan penerapan unsur jati diri bangsa Indonesia melalui

agen budaya luar sekolah terutama media massa. Para siswa lebih tertarik dengan

budaya baru yang ditawarkan agen budaya luar sekolah terutama media televisi

dibandingkan dengan budaya kita sendiri yang ditanamkan di sekolah. Adanya

pertentangan antara nilai-nilai yang bersumber dari budaya adiluhung bangsa

Indonesia dengan nilai-nilai yang dibawa oleh agen globalisasi tersebut

mengakibatkan terjadinya konflik nilai pada diri siswa.

2. Terpaan media massa televisi memporakporandakan nilai-nilai adiluhung bangsa

Indonesia, sehingga para siswa sering menampilkan perilaku yang menyimpang dari

ukuran budaya kita. Gemerlapnya acara televisi, utamanya siaran televisi asing yang

Page 14: Globalisasi Masalah X

ditangkap oleh fasilitas parabola dan semacamnya, menyita perhatian dan waktu

para pelajar sehingga kegiatan menekuni pelajaran menjadi terganggu.

3. Tayangan televisi banyak sekali mengajarkan nilai-nilai yang menantang pencapaian

misi PKn dalam mendidik warganegara yang cerdas dan baik (smart and good citizen).

Tayangan televisi yang lebih mengutamakan aspek hiburan tidak berkontribusi positif

terhadap pembinaan warganegara yang terdidik (educated citizen). Budaya

konsumerisme yang dibawakan berbagai acara di televisi menggiring para pemirsa

termasuk para pelajar menampilkan gaya hidup konsumtif.

4. Tayangan televisi nasional sangat miskin nuansa pengembangan wawasan

kebangsaan dan cinta tanah air. Untuk mengimbangi adanya penetrasi nilai-nilai yang

tidak sesuai dengan budaya bangsa yang dibawakan oleh tayangan televisi asing

maupun nasional perlu dibuat tayangan tandingan yang sama menariknya yang sarat

akan nilai-nilai kebangsaan.

5. Format ideal pembelajaaran PKn adalah diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri,

ditopang oleh sejumlah mata pelajaran lain yang relevan untuk memperkuat aspek

tanggung jawab warganegara, dan disempurnakan oleh berbagai program kegiatan

ekstrakurikuler maupun ekstra mural yang diselenggarakan di sekolah maupun luar

sekolah termasuk pendidikan interventif dengan keluarga, organisasi sosial politik,

maupun media massa.

6. Pencapaian misi PKn dalam mendidik warganegara yang cerdas dan baik (smart and

good citizen) tidak hanya dilaksanakan dalam kegiatan kurikuler di kelas, akan tetapi

harus didukung oleh berbagai kegiatan ekstrakurikuler di luar kelas. Kenyataan yang

ada masih terjadi sebaliknya dimana pencapaian misi PKn dalam mendidik

warganegara yang cerdas dan baik (smart and good citizen) masih dibebankan pada

pundak guru PKn, belum menjadi tanggung jawab seluruh guru di sekolah.

Page 15: Globalisasi Masalah X

7. Suasana kehidupan di sekolah belum kondusif bagi upaya mencapai misi PKn dalam

mendidik warganegara yang cerdas dan baik (smart and good citizen). Tata tertib

sekolah belum menjadi alat yang efektif untuk mengendalikan perilaku siswa sebagai

warganegara muda (young citizen) yang santun dan berbudi pekerti luhur.

8. Beberapa kompetensi yang penting sebagai indikator seorang warganegara yang

cerdas dan baik adalah : (1) memiliki kemampuan untuk melihat dan mendekati

masalah sebagai anggota masyarakat global; memiliki kemampuan bekerja sama

dengan orang lain dengan cara yang kooperatif dan menerima tanggung jawab atas

peran/tugasnya di dalam masyarakat; (3) memiliki kemampuan memahami,

menerima, menghargai dan dapat menerima perbedaan-perbedaan budaya; (4)

memiliki kapasitas berpikir dengan cara yang kritis dan sistematis. Keinginan untuk

menyelesaikan konflik dengan cara tanpa kekerasan; (5) memiliki keinginan untuk

mengubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif untuk melindungi lingkungan

Kemampuan bersikap sensitif dan melindung hak asasi manusia (misalnya, hak

wanita, hak etnis minoritas, dan lain-lain); (6) memiliki keinginan dan kemampuan

untuk ikut serta dalam politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional.

BAB VIPENUTUP

A. Kesimpulan

1. Globalisasi merupakan suatu proses yang mencakup keseluruhan dalam

berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang

mengikat secara nyata, sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

2. Bahwa proses terjadinya globalisasi dalam aspek sosial terjadi dengan cara

melalui media televise baik secara langsung maupun tidak langsung, serta

melalui interaksi yang terjadi dimasyarakat.

Page 16: Globalisasi Masalah X

3. Bahwa dampak yang ditimbulkan era globalisasi pada aspek sosial yaitu terjadi

perubahan ciri kehidupan masyarakat desa yang tadinya syarat dengan nilai-nilai

gotong royong menjadi individual, serta sifat ingin selalu instant pada diri

seseorang.

4. Bahwa penanggulangan pada dampak era globalisasi pada aspek sosial

diantaranya diadakannya pembangunan kualitas manusia, pemberian life skill,

memberikan sikap hidup yang global dan menumbuhkan wawasan, identitas

rasional serta menciptakan pemerintahan yang transparan dan demokratis.

Page 17: Globalisasi Masalah X

Daftar Pustaka

Fakih, Mansour. (2008). Runtuhnya Teori Pembangunan dan Globalisasi. Yogyakarta: INSIST Press bekerjasama dengan Pustaka Pelajar.

Azra, A. (2008). “Nasionalisme, Etnisitas, dan Agama di Indonesia : Tantangan Globalisasi” dalam Jurnal Negarawan, No. 8, Mei 2008.

Page 18: Globalisasi Masalah X

GLOBALISASI

DISUSUN OLEH:

Nama : Steff Rafael ZNPM : 11.11.106.701201.1281Jurusan : Teknik MesinSemester : IV

Page 19: Globalisasi Masalah X

DAFTAR ISI

Halam Judul

Kata Pengantar

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar belakang

B. Masalah

C. Rumus Masalah

D. Tujuan

E. Manfaat

BAB II GLOBALISASI

2.1. Pengertian Globalisasi

2.2. Konsep Globalisasi

2.3. Proses Globalisasi

2.4. Teori Globalisasi

2.5. Macam – Macam Gerakan Globalisasi

2.6. Macam – Macam Globalisasi

BAB III Metode Globalisasi

A. Hasil Penelitian

BAB VI Penutup A. KesimpulanB. Saran