masalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran

22
Masalah tuntutan globalisasi dalam sistem pembayaran Nama : Nuraini Kelas : x-mia 4 absen : 28

Upload: nurainiai

Post on 22-Jan-2018

658 views

Category:

Education


4 download

TRANSCRIPT

Masalah tuntutan globalisasidalam sistem pembayaran

Nama : Nuraini

Kelas : x-mia 4

absen : 28

A. Pengertian Globalisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Globalisasi berartiproses masuknya ke ruang lingkup dunia. Secara makna kata,globalisasi adalah seluruh proses kehidupan manusia sehinggamendunia.

Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu,

antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

bergantung, terkait dan saling memengaruhi satu sama

lain yang melintasi batas negara.

karena di zaman / era modern ini agar bisamempermudah dalam pembelian barang atau pemberianuang jarak jauh maka diadakanlah sistem pembayaran.

Contoh :

1. Kita ingin memberi uang untuk keluarga kita yang beradajauh dari kita , maka kita dapat mentransfer uangtersebut melalui sistem pembayaran .

2. Indonesia ingin membeli suatu produk dari luar negeri, untuk mempermudah pembayaran maka indonesia dapatmelakukan pembayaran melalui sistem pembayaran.

Mengapa ada sistem pembayaran?

Bagaimana Cara sistem pembayaran dalamGlobalisasi?

cara pembayaran internasional yang umum digunakan untukmemenuhi segala kewajiban dalam transaksi ekonomi dan

keuangan internasional adalah:

1. Cash In Advance, Prepayment, Advance Payment

Cash In Advance adalah suatu cara pembayaran internasional yang dilakukan oleh pembeli atau importer kepada penjual atau eksportirsebelum barang dikapalkan. Pembayarannya dilakukan secara tunai, baiksecara keseluruhan, full payment atau sebagian, parsial payment. Pembayaran biasanya dilakukan dengan cara mentransfer dana secaralangsung ke rekening eksportir.

System ini biasa digunakan oleh importir dan eksportir yang belumsaling mengenal dan kurang saling percaya atau importir dan eksportir yang baru melakukan transaksi internasional. System ini juga digunakan dalamsituasi darurat seperti dalam keadaan perang. Selain itu system inidigunakan dengan alasan bahwa mata uang Negara importir termasuk matauang lemah, soft ccurrency yang beresiko tinggi. Pada system ini semuaresiko ditanggung langsung oleh importir, sehingga kebanyakan importirtidak menyetujui atau menggunakan system ini.

2. Open Account

Open account merupakan suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan setelah produk/barang dikirim dan terjual atau setelah jangkawaktu tertentu. System ini biasa dilakukan oleh importir dan eksportir yang sudah berhubungan dagang cukup lama, atau sudah saling kenal danpercaya penuh atas kredibilitas importirnya. System pembayaran ini biasadilakukan juga oleh perusahaan dan afiliasinya atau intra perusahaanmultinasional, MNC.Pada system pembayaran open account, penjual hanya mengirim fakturkepada pembeli untuk dibayar setelah jangka waktu tertentu sesuaidengan kesepakatan. System ini memberikan resiko yang tinggi padapenjual ketika terjadi kegagalan pembayaran, default oleh pembeli. Eksportir sepenuhnya hanya tergantung pada kredibilitas keuangan, integritas, dan reputasi dari importir untuk memenuhi kewajibannya.

3. Letter Of Credit. L/C

Letter of credit adalah suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing bank atas permintaan pembeli/importer yang ditunjukkan kepadapenjual/eksportir/beneficiary melalui advising/conforming bank denganmenyatakan bahwa issuing bank akan membayar sejumlah uang tertentu apabilasyarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C tersebut dipenuhi.Metoda ini memberikan keuntungan, baik kepada eksportir maupun importir. Eksportir dijamin akan menerima pembayaran, jika mampu menunjukkandokumen pengiriman barang yang sesuai dengan tertera dalam L/C. Bank berkewajiban memeriksa kelengkapan dokumen yang tercatat dalam L/C, tetapitidak bertanggung jawab terhadap kondisi fisik barang.Dokumen L/C tidak menjamin importir menerima barang sesuai dengan yang dipesan. Bank hanya bertanggung jawab dalam pemrosesan dan penelitiandokumen barang. Jika eksportir telah menyerahkan dokumen kepada bank dancocok dengan isi dokumen L/C, maka bank akan membayar eksportir sebesar nilaifaktur atau invoice-nya.

4. Draft, Wesel, Commercial Bill of Exchange

Draft merupakan sebuah dokumen yang prinsipnya berisi suatu intruksi darieksportir kepada importir untuk membayar barang atau produk yang telahdibelinya. Dalam Dokumen ini tertulis perintah dari eksportir, drawer yang ditujukankepada importir, drawee atau agennya untuk melakukan pembayaran sejumlahtertentu dan dalam jangka waktu atau tanggal tertentu kepada pihak yang ditunjukatau pemegang atau pembawa draft tersebut.Metode pembayaran ini lebih beresiko bagi eksportir karena tidak ada jaminan daribank importir. Artinya jika importir tidak mampu membayar draft yang dikirimkaneksportir, bank tidak memiliki kewajiban untuk menutup pembayarannya.

5. Consignment, KonsinyasiConsignment atau Konsinyasi adalah suatu metode pembayaran internasional yang dilakukan oleh importer kepada eksportir setelah produk atau barangnya lakuterjual kepada pihak ketiga. Dengan metoda ini eksportir akan mengirim barangkepada importir tetapi hak kepemilikan barang tersebut tetap dipegang oleheksportir.Dengan system ini, importir bertindak sebagai pemasaran dari pihak eksportir. Pembayaran baru dilakukan setelah importir mampu menjual barang danmenerima pembayaran dari penjualannya.Sistem ini memiliki resiko tinggi bagi eksportir sehingga System ini lebih banyakdigunakan oleh perusahaan afiliasi atau subsidiary dari perusahaan induk atauparent company.

6. Private CompensationPrivate compensation merupakan cara pembayaran internasional yang dilakukanantara importir dengan ekspotir dengan melakukan kompensasi penuh atausebagian utang-piutang. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Metoda inimenggunakan pihak ketiga untuk mengurangi atau meniadakan transfer valutaasing ke luar negeri.

Peran Indonesia dalam globalisasiekonomi

Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktifdalam berbagai lembaga ekonomiinternasional. Diantaranya adalah Bank Dunia,APEC, dan WTO. Indonesia jugaanggota organisasi negara-negara pengeksporminyak yang disebut OPEC(Organization

ofPetroleum Exporting Countries). Namun karena Indonesia saat ini merupakan

pengimpor minyak, maka keanggotaannya sedangdikaji lagi.

Dalam globalisasi ekonomi Indonesia berperan aktifdalam berbagai lembaga ekonomiinternasional. Diantaranya adalah Bank Dunia,APEC, dan WTO. Indonesia jugaanggota organisasi negara-negara pengeksporminyak yang disebut OPEC(Organization ofPetroleum Exporting Countries). Namun karena Indonesia saat ini merupakan pengimpor minyak, maka keanggotaannya sedang dikaji lagi.

Peran indonesia dalamglobalisasi ekonomi

1. ADB

ADB merupakan singkatan dari Asian Development Bank. Artinya, Bank Pembangunan Asia. ADB adalah lembaga keuanganpembangunan multilateral. Tujuannya membantu upayamengurangi tingkat kemiskinan di negara-negara kawasan Asia Pasifik (Aspas). Pemegang saham ADB terdiri dari berbagainegara. Jepang dan AS adalah pemegang saham terbesar.

ADB memiliki peran penting dalam mendukungpembangunan bagi Indonesia. Bentuknya berupa pinjaman yang diberikan melalui CGI. Pinjaman tersebut antara lain diberikanmelalui pembiayaan berbagai proyek-proyek kerja sama

13Peran indonesia dalamglobalisasi ekonomi

2. APECAPEC merupakan singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation. Lembagaini merupakan forum kerja sama ekonomi. Anggotanya adalah negara-negara

di kawasan Aspas, dibentuk pada tahun 1989. Tujuan kerja sama ini untukmemperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan. Keanggotaan APEC terdiri daribanyak negara, termasuk Indonesia. Perdagangan APEC mencapai 47 persen

dari perdagangan dunia. Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan aktif dalam pembentukan APEC. Mitra dagang utama Indonesia

sebagian besar berasal dari kawasan APEC. Kita memiliki potensi untukmemanfaatkan pasar APEC bagi ekspor maupun investasi.

3. Bank Dunia

Bank Dunia atau World Bank adalah salah satu badan khusus PBB. Bank Dunia berdiri tahun 1944. Pada awalnya, fokus utama bantuan Bank Duniadiperuntukkan bagi rekonstruksi pasca Perang Dunia II. Namun saat ini, Bank Dunia menfokuskan kegiatan pada upaya penurunan angka kemiskinan. Bank Dunia merupakan sumber dana pembangunan terbesar bagi negara-negara didunia. Kantor pusat Bank Dunia berada di Washington DC.

Bank Dunia memiliki peran penting dalam membantu pembangunandi Indonesia. Bantuan lembaga ini berupa pinjaman berbunga rendah. Bank Dunia merupakan bagian dari CGI, lembaga donor bagi Indonesia. CGI merupakan singkatan dari Consultative Group on Indonesia (CGI). Pinjaman dariBank Dunia kita gunakan untuk pendanaan proyek-proyek pembangunan. Misalnya, untuk perbaikan gedung sekolah, jalan raya, pembangkit listrik, danperbaikan infrastruktur lainnya.

4. WTO

WTO merupakan singkatan dari World Trade Organization. Artinya, Organisasi Perdagangan Dunia. Organisasi ini memiliki kewenanganmengatur dan mengawasi persetujuan perdagangan bebas antar negara.

WTO juga bertugas menjadi penengah bila terjadi perselisihanantara anggotanya. Organisasi ini resmi berdiri tahun 1995, menggantikanGATT (General Agreement on Tariffs and Trade). Artinya, PersetujuanUmum mengenai Tarif dan Perdagangan. GATT memuat aturan-aturansistem perdagangan internasional.

Peran Indonesia dalamGlobalisasi Ekonomi

Dampak Positif GlobalisasiEkonomi

1. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan

2. Mudah melakukan komunikasi

3. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)

4. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara5. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri

6. Mudah memenuhi kebutuhan

7. Produksi global dapat ditingkatkan8. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

Dampak Negatif Globalisasi

1. Kemungkinan hilangnya pasar produk ekspor Indonesia karenakalah bersaing dengan produksi negara lain yang lebih murahdan berkualitas. Misalnya produk pertanian kita kalah jauh dariThailand

2. Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehinggamematikan usaha-usaha di Indonesia. Misalnya, ancamanproduk batik Cina yang lebih murah bagi industri batik di tanahair.

3. Ancaman masuknya tenaga kerja asing (ekspatriat) di Indonesia yang lebih profesional SDMnya. Lapangan kerja di Indonesia yang sudah sempit jadi semakin sempit.

4. Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.5. Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia6. Memperburuk neraca pembayaran7. Sektor keuangan semakin tidak stabil

Ya, tentu saja ada. Contohnya dalam sistem pembayaran

menggunakan kartu kredit.. Dari sekian banyak

pengaduan sistem pembayaran ke Bank Indonesia, kartu

kredit menempati urutan pertama. Apa yang dikeluhkan

masyarakat terkait sistem pembayaran kartu kredit?

Apa ada Masalah dalam sistempembayaran?

Tercatat, sejak Agustus 2013 sampai Januari 2014, terdapat 86% dari 71 kasus

pengaduan adalah masalah kartu kredit. Itu berarti dari kurun waktu tersebutnya,

setidaknya ada 61 kasus tentang pembayaran kartu kredit yang dilaporkan.

Keluhan tentang. Didominasi tentang adanya bunga berbunga. Masyarakat masih

dikenakan bunga ketika tagihannya belum terbayar. Ini jelas pelanggaran, sebab BI

telah melarang adanya bunga berbunga alias compound interest.

“Bunga kartu kredit sebetulnya tidak boleh bunga berbunga. Bunga yang belum

terbayar tidak boleh diikutkan di perhitungan bulan selanjutnya. Ini yang banyak

terjadi,” kata Rosmaya, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan

Sistem Pembayaran BI.

Selain masalah bunga berbunga, laporan yang masuk terkait sistem pembayaran kartu

kredit yang bermasalah adalah tentang penagih utang (debt collector). Banyak

masyarakat yang mengadu kalau tidak sedikit debt collector yang melakukan tindakan

yang kurang baik saat menagih tunggakan.

Untuk mengatasi masalah ini, Bank Indonesia akan

mengkonfirmasi dengan pihak-pihak penerbit kartu kredit yang

bermasalah. Bahkan. Lebih jauh, BI siap memfasilitasi untuk

mempertemukan nasabah dan bank yang dilaporkan. Tentunya,

semua ini agar tercipta industri kartu kredit yang aman dan

nyaman.

Berita tentang keluhan sistem pembayaran kartu kredit seharusnya

menjadi bahan instropeksi bank-bank penerbit kartu kredit. Mereka

harus segera melakukan pembenahan agar pembayaran kartu

kredit tidak lagi mendapat komplain. Karena jika hal ini masih

berlangsung, itu justru akan berdampak bagi bank itu sendiri, dan

tentunya pada bisnis kartu kredit pada umumnya.