gizi rizma

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi buruk adalah fenomena balita Indonesia yang tak terbantahkan. Keberadaannya menampar keras setiap kali bangsa ini harus memperingati hari gizi nasional yang ditetapkan pemerintah setiap tanggal 25 Januari. Satu persatu balita penderita gizi buruk terkuak melalui media. Seperti yang pernah penulis jumpai ketika di Makassar ada seorang ibu hamil dan bayinya yang meninggal dunia karena kelaparan. Sering kali kelaparan inilah yang menyebabkan gizi buruk. Ternyata masalah ini tidak hanya terjadi di Makassar. Kasus gizi buruk juga terjadi di NTT, Papua, bahkan Tasikmalaya. Menurut Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Departemen Pertanian (Deptan) RI Tjuk Eko Hari Basuki, 27 persen bayi di bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami gizi buruk1. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Adapun upaya untuk menanggulangi masalah ini sudah sering dilakukan oleh pemerintah yaitu melalui dinas kesehatan yang berkoordinasi dengan puskesmas atau rumah sakit setempat. Sebagai generasi muda tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi terus-menerus. Oleh karena itu, penulis berusaha mencari tahu berbagai hal tentang gizi buruk di Indonesia sebagaimana apa yang akan dibahas dalam makalah ini. 1

Upload: gerishelawimanda

Post on 13-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

htgshjd

TRANSCRIPT

Page 1: Gizi Rizma

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi buruk adalah fenomena balita Indonesia yang tak terbantahkan. Keberadaannya

menampar keras setiap kali bangsa ini harus memperingati hari gizi nasional yang

ditetapkan pemerintah setiap tanggal 25 Januari. Satu persatu balita penderita gizi buruk

terkuak melalui media. Seperti yang pernah penulis jumpai ketika di Makassar ada

seorang ibu hamil dan bayinya yang meninggal dunia karena kelaparan. Sering kali

kelaparan inilah yang menyebabkan gizi buruk.

Ternyata masalah ini tidak hanya terjadi di Makassar. Kasus gizi buruk juga terjadi di

NTT, Papua, bahkan Tasikmalaya. Menurut Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan

Pangan Departemen Pertanian (Deptan) RI Tjuk Eko Hari Basuki, 27 persen bayi di

bawah lima tahun (balita) di Indonesia mengalami gizi buruk1. Kondisi ini tentunya

sangat memprihatinkan. Adapun upaya untuk menanggulangi masalah ini sudah sering

dilakukan oleh pemerintah yaitu melalui dinas kesehatan yang berkoordinasi dengan

puskesmas atau rumah sakit setempat.

Sebagai generasi muda tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi terus-menerus. Oleh

karena itu, penulis berusaha mencari tahu berbagai hal tentang gizi buruk di Indonesia

sebagaimana apa yang akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari gizi buruk?

2. Apa saja faktor penyebab gizi buruk?

3. Apa saja tipe gizi buruk?

4. Apa akibat gizi buruk?

5. Bagaimana cara pencegahan gizi buruk?

6. Bagaimana cara pengobatan gizi buruk?

C. Tujuan Penulis

Tujuan umum:

Mengidentifikasi peran gizi buruk untuk kelangsungan hidup bayi, anak, dewasa dan

apa usaha pemerintah untuk menggalakkan progran tentang gizi buruk

1

Page 2: Gizi Rizma

Tujuan khusus:

1. Mengidentifikasi definisi tentang gizi buruk

2. Mengidentifikasi apa saja faktor penyebab gizi buruk

3. Mengidentifikasi apa saja tipe gizi buruk

4. Mengidentifikasi bagaimana cara pencegahan gizi buruk

5. Mengidentifikasi bagaimana cara pengobatan gizi buruk

D. Manfaat Penulis

2

Page 3: Gizi Rizma

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Gizi Buruk

Gizi buruk adalah bentuk terparah (akut), merupakan keadaan kurang gizi tingkat

berat yang disebabkan oleh rendahnya tingkat konsumsi energi, protein serta makanan

sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama. Itu ditandai dengan status gizi

sangat kurus ( menurut BB terhadap TB ) dan hasil pemeriksaan klinis menunjukkan

gejala marasmus, kwashiorkor atau marasmic-kwashiorkor. Ada beberapa cara untuk

mengetahui seorang anak terkena busung lapar (gizi buruk) yaitu :

1. Dengan cara menimbang berat badan secara teratur setiap bulan. Bila perbandingan

berat badan dengan umurnya dibawah 60% standar WHO-NCHS, maka dapat

dikatakan anak tersebut terkena busung lapar (Gizi Buruk).

2. Dengan mengukur tinggi badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai

dengan standar anak yang normal waspadai akan terjadi gizi buruk.

B. Faktor Penyebab Gizi Buruk

Banyak faktor yang yang mengakibatkan terjadinya kasus gizi buruk. Penyebab gizi

buruk terdiri dari penyebab langsung dan tidak langsung. Penyebab langsung

terjadinya gizi buruk, yaitu:

1. Kurangnya asupan gizi dari makanan

Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau

makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial

dan ekonomi yaitu kemiskinan. Bayi dan balita tidak mendapat makanan yang bergizi,

dalam hal ini makanan alamiah terbaik bagi bayi yaitu air susu ibu, dan sesudah usia

enam bulan anak tidak mendapat makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat,

baik jumlah dan kualitasnya. MP-ASI yang baik tidak hanya cukup mengandung

energi dan protein, tetapi juga mengandung zat besi, vitamin A, asam folat, vitamin B,

serta vitamin dan mineral lainnya. MP-ASI yang tepat dan baik dapat disiapkan

sendiri di rumah. Pada keluarga dengan tingkat pendidikan dan pengetahuan yang

rendah sering kali anaknya harus puas dengan makanan seadanya yang tidak

memenuhi kebutuhan gizi balita karena ketidaktahuan.

3

Page 4: Gizi Rizma

2. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi

Hal ini disebabkan oleh rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak

bisa menyerap zat-zat makanan secara baik. Terjadinya kejadian infeksi penyakit

ternyata mempunyai hubungan timbal balik dengan gizi buruk. Anak yang menderita

gizi buruk akan mengalami penurunan daya tahan sehingga anak rentan terhadap

penyakit infeksi. Disisi lain anak yang menderita sakit infeksi akan cenderung

menderita gizi buruk cakupan pelayanan kesehatan dasar terutama imunisasi,

penanganan diare, tindakan cepat pada balita yang tidak naik berat badan, pendidikan,

penyuluhan kesehatan dan gizi, dukungan pelayanan di posyandu, penyediaan air

bersih, kebersihan lingkungan akan menentukan tinggi rendahnya kejadian penyakit

infeksi. Mewabahnya berbagai penyakit menular akhir-akhir ini seperti demam

berdarah, diare, polio, malaria, dan sebagainya secara hampir bersamaan dimana-

mana, menggambarkan melemahnya pelayanan kesehatan yang ada di daerah.

Berbagai penelitian membuktikan lebih dari separuh kematian bayi dan balita

disebabkan oleh keadaan gizi yang jelek. Resiko meninggal dari anak yang bergizi

buruk 13 kali lebih besar dibandingkan anak yang normal. WHO memperkirakan

bahwa 54% penyebab kematian bayi dan balita didasari oleh keaadaan gizi anak yang

jelek.

C. Tipe Gizi Buruk

Tipe gizi buruk terbagi menjadi tiga tipe yaitu:

1. Kwasiorkor

Kwasiorkor memiliki ciri-ciri:

a. Edema (pembengkakan), umumnya seluruh tubuh (terutama punggung kaki dan

wajah) membulat dan lembab

b. Pandangan mata sayu

c. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut tanpa

rasa sakit danmudah rontok

d. Terjadi perubahan status mental menjadi apatis dan rewel

e. Terjadi pembesaran hati

f. Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk

g. Terdapat kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah

warna menjadi coklat kehitaman lalu terkelupas (crazy pavement dermatosis)

h. Sering disertai penyakit infeksi yang umumnya akut

i. Anemia dan diare.

4

Page 5: Gizi Rizma

2. Marasmus

Marasmus memiliki ciri-ciri:

a. Badan nampak sangat kurus seolah-olah tulang hanya terbungkus kulit

b. Wajah seperti orang tua

c. Mudah menangis/cengeng dan rewel

d. Kulit menjadi keriput

e. Jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/pakai celana

longgar)

f. Perut cekung, dan iga gambang

g. Sering disertai penyakit infeksi (umumnya kronis berulang)

h. Diare kronik atau konstipasi (susah buang air).

3. Marasmic-Kwashiorkor

Adapun marasmic-kwashiorkor memiliki ciri gabungan dari

beberapa gejala klinis kwashiorkor dan marasmus disertai edema yang tidak

mencolok.

D. Akibat Gizi Buruk

1. Menyebabkan kematian bila tidak segera ditanggulangi oleh tenaga kesehatan.

2. Kurang cerdas.

3. Berat dan tinggi badan pada umur dewasa lebih rendah dari normal.

4. Sering sakit infeksi seperti batuk,pilek,diare,TBC,dan lain-lain.

E. Pencegahan Gizi Buruk

Beberapa cara untuk mencegah terjadinya gizi buruk pada anak, yaitu:

1. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan. Setelah

itu, anak mulai dikenalkan dengan makanan tambahan sebagai pendamping ASI yang

sesuai dengan tingkatan umur, lalu disapih setelah berumur 2 tahun.

2. Anak diberi makanan yang bervariasi, seimbang antara kandungan protein, lemak,

vitamin dan mineralnya. Perbandingan komposisinya untuk lemak minimal 10% dari

total kalori yang dibutuhkan, sementara protein 12% dan sisanya karbohidrat.

3. Rajin menimbang dan mengukur tinggi anak dengan mengikuti program posyandu.

Cermati apakah pertumbuhan anak sesuai dengan standar di atas. Jika tidak sesuai,

segera konsultasikan hal itu ke dokter.

4.  Jika anak dirawat di rumah sakit karena gizinya buruk, bisa ditanyakan kepada

petugas pola dan jenis makanan yang harus diberikan setelah pulang dari rumah sakit.

5

Page 6: Gizi Rizma

5. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang tinggi

dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula. Sedangkan untuk proteinnya bisa

diberikan setelah sumber-sumber kalori lainnya sudah terlihat mampu

meningkatkan energi anak. Berikan pula suplemen mineral dan vitamin penting

lainnya. Penanganan dini sering kali membuahkan hasil yang baik. Pada kondisi

yang sudah berat, terapi bisa dilakukan dengan meningkatkan kondisi kesehatan

secara umum. Namun, biasanya akan meninggalkan sisa gejala kelainan fisik yang

permanen dan akan muncul masalah intelegensia di kemudian hari.

F. Pengobatan Gizi Buruk

1. Pada stadium ringan dengan perbaikan gizi.

2. Pengobatan pada stadium berat cenderung lebih kompleks karena masing-

masing penyakit harus diobati satu persatu. Penderitapun sebaiknya dirawat di

Rumah Sakit untuk mendapat perhatian medis secara penuh.

6

Page 7: Gizi Rizma

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Definisi Gizi Buruk

Gizi buruk adalah bentuk terparah (akut), merupakan keadaan kurang gizi tingkat

berat yang disebabkan oleh rendahnya tingkat konsumsi energi, protein serta makanan

sehari-hari dan terjadi dalam waktu yang cukup lama.

2. Faktor Penyebab Gizi Buruk

a. Kurangnya asupan gizi dari makanan

b. Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi

3. Tipe Gizi Buruk

a. Kwasiorkor

b. Marasmus

c. Marasmic-Kwashiorkor

4. Akibat Gizi Buruk

a. Penyebab kematian

b. Kurang cerdas

c. Berat dan tinggi badan menurun

d. Sering sakit

5. Pencegahan Gizi Buruk

a. Memberikan ASI eksklusif (hanya ASI) sampai anak berumur 6 bulan.

b. Asupan gizi yang seimbang.

c. Rajin menimbang dan mengukur tinggi badan.

d. Jika anak dirawat di rumah sakit, tanyakan pada petugas kesehatan jenis makanan

apa yang harus diberi saat keluar dari rumah sakit.

e. Jika anak menderita karena kekurangan gizi, maka segera berikan kalori yang

tinggi dalam bentuk karbohidrat, lemak, dan gula.

6. Pengobatan Gizi Buruk

a. Stadium ringan hanya dengan perbaikan gizi

b. Stadium berat lebih kompleks karena masing-masing penyakit harus diobati satu

persatu

7

Page 8: Gizi Rizma

B. Saran

Ketidakseriusan pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi buruk

terlambat. Seharusnya penanganan pelayanan kesehatan dilakukan disaat penderita gizi

buruk belum mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi buruk merebak barulah

pemerintah melakukan tindakan (serius). Keseriusan pemerintah tidak ada artinya apabila

tidak didukung masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat yang sudah

membudaya selama ini adalah,anak-anak yang menderita penyakit kurang mendapatkan

perhatian orang tua. Anak-anak itu hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan

kadar gizi dalam makanan yang diberikan. Apalagi kalau persediaan pangan keluarga

sudah menipis. Tanpa data dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan

terlalu cepat menyimpulkan bahwa adanya gizi buruk identik dengan kemiskinan. Dan

seharusnya para ibu mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk anaknya yang nantinya

anak tersebut dapat menolong sang ibu.

8

Page 9: Gizi Rizma

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi Dalam Daur Kehidupan Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku

Kedokteran EGC.

Fajar, Ibnu, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Moehji, Sjahmien. 1999. Ilmu Gizi. Jakarta : Bhratara.

Santoso, Soegeng, Ranti, Anne Lies. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : Rineka Cipta.

Nency, Y. 2005. Gizi Buruk, Ancaman Generasi Yang Hilang. Inpvasi Edisi Vol. 5/XVII/

November 2005: Inovasi Online

Notoatmojo, S. 2003. Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cetakan Ke-2.

Jakarta: Rineka Cipta

Lusa. 2009. “Gizi Buruk”. http://www.lusa.web.id diakses pada tanggal 9 Maret 2015 pukul

17.00 WIB

Panggah. 2008. “Makalah Gizi Buruk”. http://panggahmsunindra6a.blogspot.com diakses

tanggal 10 Maret 2015 pukul 17.00 WIB

Santi, Athye. 2012. “Tugas Makalah Gizi Buruk”. http://athyesanti.blogspot.com diakses

tanggak 16 Maret 2015 pukul 19.00 WIB

2012. “Makalah Gizi Buruk Lengkap”. https://blogbintang.files.wordpress.com diakses

tanggal 16 Maret 2015 pukul 19.30 WIB

9