gizi dan angka kesakitan

6

Click here to load reader

Upload: taufik-rahman

Post on 04-Jul-2015

754 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gizi Dan Angka Kesakitan

GIZI DAN ANGKA KESAKITAN

Di Susun Oleh :

1. Nila Maulany NPM : 08.11.107.13201.00939

2. M.FAJRIANURNPM : 08.11.107.13201.00932

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA

2011

Page 2: Gizi Dan Angka Kesakitan

GIZI DAN ANGKA KESAKITAN

Dalam menentukan derajat kesehatan di Indonesia, terdapat beberapa indikator yang dapat di gunakan antara lain angka kematian bayi, angka kesakitan bayi, status gizi dan angka harapan hidup waktu lahir. Angka kesakitan bayi menjadi indikator kedua dalam menentukan derajat kesehatan anak, karena nilai kesakitan merupakan cerminan dari lemahnya daya tahan tubuh bayi dan anak balita. Angka kesakitan tersebut juga dapat dipengaruhi oleh status gizi, jaminan pelayanan kesehatan anak, pelindungan kesehatan anak, faktor sosial ekonomi dan pendidikan ibu.

Salah satu penyakit yang dapat menyerang anak adalah diare. Penyakit diare merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian anak di berbagai Negara termasuk Indonesia. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya, berupa perubahan peningkatan volume, keenceran dan frekuensi dengan atau tanpa lendir darah seperti lebih dari 3 hari dan pada neonates lebih dari 4 kali/hari.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (Word Health Organization/WHO) yang berjudul “Diarrhoea: why children are still dying and what can be done” menyebutkan, setiap tahun 1,5 juta anak balita meninggal dunia akibat diare. Penyakit itu menjadi penyebab kematian terbesar kedua pada anak balita .

Di Indonesia pada tahun 2008 dilaporkan telah terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa)

diare yaitu di 15 provinsi dengan jumlah penderita sebanyak 8.443 orang , jumlah kematian sebanyak 209 orang atau Case Fertility Rate (CFR) sebesar 2,48%. Sedangkan 2,5% kejadiannya terjadi di Jawa Tengah dengan jumlah penderita sebanyak 216 penderita, jumlah kematian 1 orang atau CFR sebesar 0,5% .

Penderita diare di kota Semarang pun pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 7,9% dari tahun sebelumnya yaitu yang hanya 29.943 penderita dengan angka kesakitan 20,11 per 1.000 penduduk . Mengingat diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, faktor risiko diare harus diminimaliskan . Salah satu faktor yang berhubungan dengan diare adalah pengetahuan ibu karenaanak balitamasih dalam pengasuhan ibu. Berdasaran hasil studi pendahuluanang sudah peneliti laksanakan pada bulan Maret 2010, didapatkan hasil 20% ibu berpengetahuan baik, 40% ibu berpengatahuan cukup dan 40% ibu berpengetahuan kurang mengenai penyakit diare dan ternyata 40% ibu yang berpengetahuan cukup dan kurang tersebut cenderung berpendidikan rendah .

Page 3: Gizi Dan Angka Kesakitan

No Nama Tahun JudulDesain

RancanganVariabel

HasilPenelitian

1.

2.

Iitati

Megasari, Jayanti

2007

2009

Pengaruh Program Pelatihan Pencegahan Diare Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Ibu Balita Di Kelurahan Rejosari Semarang

Hubungan Pengetahuan Ibu tentang Diare Dengan Perilaku Ibu Dalam Pencegahan Diare Pada Anak Balita Usia 1 – 5 tahun Di Wilayah RW V Desa Kaliprau Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang

Eksperimen Semu (Quasi Experiment Design)

Korelatif

Variabel independen : Program pelatihan pencegahan diare

Variabel dependen : pengetahuan dan sikap ibu balita tentang pencegahan diare

Variabel independen : pengatahuan ibu tentang diare

Variabel dependen : perilaku ibu dalam pencegahan diare

Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan, antara sikap sebelum dan sesudah pelatihan

Ada hubungan antara pengetahuan ibu tentang diare dengan perilaku ibu dalam pencegahan diare

Page 4: Gizi Dan Angka Kesakitan

DAFTAR PUSTAKA

1. DINKES Provinsi Jawa Tengah, Pengetahuan Ibu Tentang Diare, 2010 2. Hidayat .A.A, Status Gizi Dan Angka Kesakitan, 20083. Sintia Dewi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan, 2008