ginjal

58
GINJAL GINJAL Ginjal merupakan suatu organ yang terletak retro peritoneal, yang berfungsi untuk mengatur (regulator). Lingkungan dalam tubuh (internal environment) Urin merupakan hasil kegiatan dari regulator tersebut. Ginjal mempertahankan keseimbangan lingkungan dalam ini dengan cara :

Upload: nurulaprisa

Post on 10-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

biokimia

TRANSCRIPT

  • GINJALGinjal merupakan suatu organ yang terletak retro peritoneal, yang berfungsi untuk mengatur (regulator). Lingkungan dalam tubuh (internal environment)Urin merupakan hasil kegiatan dari regulator tersebut. Ginjal mempertahankan keseimbangan lingkungan dalam ini dengan cara :

  • Mengeliminasi air Mengeliminasi produk akhir metabolisme yang tak menguap Mengeliminasi elemen elemen inorganik Mengeliminasi benda benda asing Menahan zat zat yang diperlukan oleh tubuh, untuk keperluan fungsi normal tubuh Pembentukan dan pengeluaran amonia

  • Dapat disimpulkan bahwa ginjal mengatur keseimbangan cairan, elektrolit, tekanan osmotik dan asam basa. Fungsi ini dikenal sebagai fungsi homeostatik dan mengeluarkan produk produk sisa metabolisme serta zat zat racun. Fungsi ini dikenal sebagai fungsi excretoir

  • Fungsi Homeostasis :Dilakukan bersamaan dengan fungsi dari :G.I tract KulitParu paru Fungsi hemoestasis ini dijalankan dengan cara :Filtrasi plasma Reabsorbsi selektif

  • Sekresi Pertukaran ion H dan pertukarann amonium ion Filtrasi Plasma Perhatikan skema :filtrasi plasma terjadi karena terdapatnya perbedaan tekanan dalam glomerulus dengan tekanan dalam tubuli pada capsula Bowman

  • Telah diketahui bahwa tekanan hidrostatik pada glomerulus = 45 mmHgTekanan onkotik merupakan tekanan yang berasal dari tekanan osmotik plasma, memberikan tekanan yang berlawanan arah (menahan) tekanan hidrostatikTekan onkotik ini pada vasa afferent = 20 mHg, sedangkan vasa efferent, karena telah terjadi filtrasi konsentrasi zat terlarut dalam plasma semakin tinggi = 25 mmHg

  • Dalam tubuli (intra tubuler) didapatkan tekanan = 10 mmHg yang merupakan tekanan / tahanan yang harus dilawan oleh tekanan hidrostatik Selisih tekanan histrostatik dengan jumlah tekanan onkotik dan tekan intratubuler disebut Tekanan Filtrasi EfektifKarena adanya tekan filtrasi ini, maka plasma dan bahan bahan yang terlarut di dalamnya (protein dan sel) akan terdorong ke dalam lumen tubuli

  • Jadi susunan cairan intra tubuler sama dengan susunan cairan ekstrasel lainnya, tanpa protein dan sel darah

    Glomerulo Filtration Rate (GFR)Adalah jumlah filtrat yang dibentuk oleh glomeruli kedua ginjal dalam satu menit Nilai normal pada dewasa = 120 ml/menit 1,73 m2b.s (luas permukaan tubuh)

  • Pada filtrat glomeruli terdapat bahan bahan yang masih berguna, seperti asam amino, glukosa dan lain lain. Zat zat ini akan direabsorbsi kembali sesuai dengan tubuh Keadaan yang menyebabkan gangguan filtrasi :Penurunan tekanan darah yang hebat Obstruksi pembuluh darah ginjal Peningkatan tekanan intratubuler (bendungan)Radang jaringan intertitial ginjal

  • Autoregulasi Dalam keadaan fisiologis, aliran darah ke glomeruli serta laju filtrasi dipertahankan dalam tingkat yang relatif konstan, walau terdapat perubahan darah dalam batas batas tertentu. Ini disebabkan karena terdapat penyesesuaian oleh tonus arteriol (tanpa melalui inervasi ginjal). Dengan adanya Autoregulasi ini dikira bahwa ginjal mempunyai sistem saraf intrinsik atau faktor faktor humoral intrinsik

  • Yang diduga yaitu Angio Tensin II (Vaso Contrictor) dan Prostaglandin (Vaso Dilator)

    Reabsorbsi Selektif Dimungkinkan karena fungsi dari sel sel tubuli yang berbeda beda untuk reabsorbsi zat dan juga adanya pengaruh dari anti Diuretik Hormaon (ADH)

  • Pada proses filtrasi glomeruli hanya berperan sebagai saringan. Zat zat yang permiabel terhadap membran kapiler glumeruli akan lolos. Zat zat yang masih berguna oleh tubuh akan reabsorbsi lagi Beberapa istilah dalam reabsorbsi :Low Threshold SubstanceAdalah zat zat yang sedikit atau tak ada samasekali direabsorbsi oleh tubuli. Contoh kreatinin, urea dan asam Urat

  • High Threshold Substances Adalah zat zat yang banyak dapat direabsorbsi. Jadi kemampuan sel sel tubuli untuk mengabsorbsi zat tersebut besar Contoh asam amino, glukosa bila dibutuhkan oleh tubuh dia akan direabsorbsi lagi

    Tubular Maximum (Tm) Adalah kemampuan maksimal dari tubuli untuk reabsorbsi suatu zat dalam satu menit

  • Reabsorbsi Natrium. Clorida dan Air Biasanya 60% - 80% ultrafiltrat glomerulus direabsorbsi di tubuli proximal. Jadi proses filtrasi tidak menyebabkan perubahan tekanan osmotik antara lumen tubuli dan plasma. Natrium, clorida dan air berdifusi secara pasif dari lumen tubuli ke dalam sel. Natrium kemudian ditransport secara aktif ke dalammmm ruangan intersel dengan clorida dan air mengikuti secara pasif

  • Selanjutnya direabsorbsi ke dalamm ruang peritubler dan lumen kapiler (lihat skema)Pemberian hormon mineralokortikoid diketahui menyebabkan terjadinya retensi seodium dan air di ginjal yang menyebabkan terangsangnya pembentukan dan pengeluaran Atrialnatri uretic peptide (ANP) oleh atrium jantung ANP menyebabkan terhambatnya reabsorbsi natrium di ginjal dan meningkatkan ekskresi Natrium dan air

  • Pada tubuli proximal reabsorbsi air terjadi secara Obligatory, maksudnya air masuk ke dalam sel sel tubuli secara pasif mengikuti zat zat lain yang diserap Pada pars decenden lengkung Henle, permeabel untuk air, tidak permebel untuk zat zat lain, sehingga cairan pada lumen tubuli di sini bersifat hiperosmotik Pada pars ascenden lengkung henle, tidak permiable untuk air, tetapi permiable untuk NaCl dan sedikit untuk urea.

  • Pada tubuli distal dan tubuli koligen, reabsorbsi air terjadi secara Fakultatif, maksudnya reabsorbsi air, tergantung pada kebutuhan tubuh. reabsorbsi di sini dipengaruhi oleh hormon A.D.H.Skema diambil dari review of physiological chemistry, Ed 17 Gambar, 39-3, 39-4

  • A.D.H (Anti Diuretic Hormon)Dibentuk pada hipotalamus pada secretory neuron, daerah neuron supra optik dan nuklei paraventrikularis Disimpan pada hipofise posterior Bekerja pada reseptor spesifik pada membran basal, sel tubuli distal dan koligen Merupakan komponen homeostatik yang paling sensitif

  • Faktor faktor yang mempengaruhi sekresi ADH :Neurogonik Emosi, nyeri, takut dan sebagainya Osmotik Melalui osmoreseptor pada diencefalon (hipotalamus anterior)Perubahan Volume Melalui volume receptor pada atrium kiri

  • Obat obat Morphin, eher dan nikotin merangsang ADH, alkohol menghambat

    Gangguan Reabsorbsi Pada umunya herediter dan terbatas gangguannya pada satu macam zat atau beberapa macam zat

  • Penyebab gangguan reabsorbsi antara lain :Kelainan endokrin Defek enzim (kelainan genetik)Penyakit penyakit atau racun yang menyebabkan kerusakan morfologis sel tubuli Contoh kelainan genetik / herediter sindroma de Toni Fanconi (Rachitis Hipophosphatemia

  • Renal glikosuria Vitamin D resisten rickets Hiperphosphaturia

    Sekresi Tubuli Sel sel tubuli dapat mengekskresikan zat zat tertentu seperti kreatinin, ion K, ion H, uricacid, bahan bahan asing (misalnya zat warna) diodrast, phenolred, P.A.H (Para Amino Hipurat

  • Maximal Tubular Secretory Capacity (Secretory Tm)Adalah kemampuan maximum dari tubuli untuk mensekresikan suatu zat dalam satu menit P.A.H = 80 mg/menit Diodrast = 50 mg/menitKegunaan secretory adalah untuk menilai jumlah jaringan ginjal (tubuli) yang masih berfungsi

  • Sekresi Ion H dan Pembentukan Amonia Fungsi ginjal sebagai pengatur homeostasis tubuh dalam hal ini adalah ikut bersama sama darah dan paru paru mengatur keseimbangan asam dan basa Untuk mempertahankan pH darah, agar tetap dalam batas batas normal maka :Darah mempertahankannya melalui sistem buffer (terutama uffer bikarbonat)

  • Paru paru mempertahankan melalui pengaturan pengeluaran CO2. Ginjal mempertahankan keseimbangan asam basa melalui :Mobilisasi ion ion H pada tubuli proximal Sekresi ion H pada tubuli distal Pembentukan amonia (NH4) pada tubuli distal Lihat gambar (diambil dari gambar 39-9, hal 665, Biochemistry Harper Ed. 17)

  • Hasil dari keseluruhan proses mulai dari filtrasi glomeruli selanjutnya sampai pada sekresi pada tubuli adalah cairan beserta zat zat yang terdapat di dalamnya, yang kemudian dikeluarkan dari ginjal disebut Urin Kelainan kelainan fungsi tubulus :Kelainan Endokrin, seperti :Hipofungsi korteks adrenal. Reabsorbsi Na kurang dan ekskresi K meningkat

  • Hiperfungsi korteks adrenal Hipofungsi kelenjer paratiroid Gangguan A.D.HKelainan genetik, yang dapat menimbulkan defek enzim enzim tubuli inborn error disease of metabolismKelainan klinik yang termasuk golongan ini adalah :

  • Renal glikosuria Renal aminoaciduria (cystinuria)De Toni Fanconi SyndromIdiopatik hiperkalsiuria

    3. Penyakit penyakit serta keracunan logam berat yang menyebabkan kerusakan / kelainan morfologi sel tubuli. Defisiensi vitamin C dan vitamin D

  • U R I N

    Sifat Sifat Fisik Volume normal = 600 2.500 ml/24 jam Berat jenis = 1.003 1.030Reaksi (pH) = 6 (4,6 8.0)Warna = Kuning mudaUnsur unsur Normal dalam urin Urea Kreatinin

  • garam dapur Protein (sedikit sekali)Na, P, S, KZat zat lain dalam jumlah kecil Unsur unsur Abnormal dalam urin Yang serin ditemukan :Protein Gula Benda benda keton

  • BilirubinDarah dan Hb (hemoglobin)Volume Kegunaan menetapkan volume adalah untuk menentukan :Faal ginjal Kelainan, keseimbangan cairan tubuh Menilai hasil pemeriksaan kuantitatif

  • Pengambilan sampel urin :Urin 24 jam Urin siang 12 jam Urin malam 12 jam Urin saat saat tertentu Urin sewaktu waktu Cara pengambilan :Urin S.P.P (supra pubic puncture)Mid Stream

  • Porsi (3 porsi, 4 porsi dan sebagainya)Bebas

    Berat Jenis Normal 1.003 1.030 (urin dalam 24 jam). Urin pagi b.j .. Karena fungsi pemekatan. Bila b.j > 1.030, curigai adanya glukosuri dan proteinuria

  • Warna Normal, berwarna kuning muda Kuning mudaKarena terdapatnya pigmen urokrom dan urobilin dalam urin Kuning :Normal Bilirubin meningkat Obat obatan dan zat zat diagnostika

  • Hijau / Biru :Obat obatan / diagnostika, MB dan Eva kuman Ps. Aeroginosa, B. PycyaneusMerah :Hb, Porpyrin, porfobilinObat obatan / zat diagnostika Kuman kuman prodigiosusCoklat :Urobilin meningkat, bilirubin hematin

  • Coklat tua / hitam :Melanin, darah, obat phenol Seperti susu :Pus, getah prostat, zat zat lemak, bakteri dan protein Reaksi / pHTujuan pengukuran pH :Untuk mendapatkan kesan pada gangguan pada keseimbangan asam basa

  • Mengetahui sebab infeksi E. Coli Asam Proteus Basa Cara pengukuran dengan memakai kertas indikator lakmus, nitrazin, universal dan lain lain

  • Kejernihan Urin yang baru, normal jernih. Bila keruh dari mula, bisa terkena :Fosfat meningkat, bakteri, unsur pada sedimen meningkat dan terdapatnya cairan lymphBau Urin Normal bau urea

  • Abnormal :Disebabkan oleh, makan makanan yang mengandung zat zat yang Volatile, obat obatan, amoniak, bau keton, bau busuk (pada keganasan)/CaUnsur Unsur/Keadaan keadaan AbnormalProteinuriaFisiologis (N=30 200 mg / 24 jam)

  • Patoligis :Prerenal proteinuria Renal proteinuria Postrenal proteinuria Bence Jones protein :Protein urin yang bersifat khas, di mana pada pemanasan antara 50600C akan mengendap

  • 0 50 60 1000C Larut Mengendap LarutBence Jones protein terdapat padat :Tumor tulang Leukemia kronik Multiple myeloma Glukosuria Normal ( 1 gr/hari )

  • Bisa berupa :Fruktosuria Pentosuria Galaktosuria Sebab glukosuria, Ekstra renal (Tm G. Normal)Renal (Tm G. Menurun)

  • Ketonuria Terjadi akibat dioksidasinya lemak untuk energi, hingga benda benda keton dalam darah meninggi dan dikeluarkan pada urin. Keadaan ini terdapat misalnya pada Diabetes Mellitus yang tidak terkontrol Bilirubinaria Hanya bilirubin direct yang ditemui di urin, ditemui pada penyakit penyakit hati tertentu

  • Darah dan Hemoglobinuria terdapat pada keadaan keadaan perdarahan ginjal dan sepanjang saluran kencing

  • PERCOBAAN FUNGSI GINJAL Kliren (Penjernihan)Adalah volume darah atau plasma yang dijernihkan terhadap satu macam zat yang diekskresikan ke dalam urin, dalam satu menit C=Kliren U =Konsentrasi zat dalam urin(mg/100 ml)V = Volume urin (ml/menit)P = Konsentrasi zat dalam plasma ( mg/100 ml)

  • Suatu zat yang diekskresikan, dapat berupa hasil :Filtrasi glomeruli Filtrasi + Sekresi Filtrasi + Reabsorbsi Kreatinin Kliren Keuntungan :Kreatini hanya difiltrasi Dapat digunakan menentukan GFRTidak diperlukan bahan penguji intravena. Normal 95 109 ml / menit

  • Cara :Pengumpulan urin 12 sampai 24 jam, minimal 2 jam Mulai percobaan urin dibuang dan catat waktunya Urin saat akhir percobaan juga ikut ditampung dan diukur jumlahnya Pada saat akhir percobaan diambil darah dan diukur konsentrasi kreatinin serta juga dihitung konsentrasi dalam urin

  • Waktu 12 atau 24 jam Urin urin ditampung dan diukur Dibuang volumenya

    PERCOBAAN PEMEKATAN Untuk mengetahui daya reabsorbsi tubuli Normal bila intake cairan dibatasi maka berat jenis urin akan meninggi

  • Cara menurut Mosenthal :Percobaan 24 jam Makan boleh 3 kali sehari, tapi tak boleh makanan banyak cairan Minum waktu makan 1 gelas (150-200 ml)Jangan minum kopi Percobaan mulai jam 7 pagi (urin dibuang), kemudian urin diambil pada jam 11, 15, 19 dan 7 pagi esoknya

  • Catatan :Urin Siang Jam 7-11 = .. ml Dan b.j = .Jam 11-15 = .. ml Dan b.j = .Jam 15-19 = .. ml Dan b.j = .Jumlah = .. MlUrin malam :Jam 19-7 pagi esoknya = .. ml dan b.j = .

  • Pada keadaan normal :Jumlah urin siang 2 4 kali urin malam Volume urin siang makin kecil dengan b.j makin meningkat ( > 1.018)Perbedaan b.j dan III >/9b.j urin malam >/ dari urin siang Pada keadaan faal ginjal menurun :Menetapnya volume dalam satu satuan waktu Ketiga porsi sama banyaknya Urian siang sama banyak dengan urin malam b.j menetap, lebih kurang 1.010 (1.008-1.012)

  • Kelemahan percobaan :Tak dapat menilai kerusakan secara kuantitatifTak dapat dilakukan pada keadaan keadaan seperti orang tua, penyakit jantung dan penyakit ginjal Hasil tak dapat dipercaya, bila ada retensi cairan (ascites, oedem, hidrotoraks)

  • PERCOBAAN PENCERNAAN Untuk menguji faal tubuli, megeluarkan cairan yang berlebihan Persiapan :Malam sebelum percobaan harus puasa Urin pagi esoknya ditampung Cara : Ukur volume dan b.j urin pagi tersebut, bila b.j >/1.022 lakukanlah :

  • Kencing lagi dan buang Minum 1.500 ml dalam 30 menit (catat waktu mulai minum)Urin ditampung tiap satu jam sebanyak 4 kaliUkur volume dan b.j tiap porsinya Percobaan bermakna bila :b.j urin pagi >/1.022Porsi jam I volume kira kira 400 ml b.j 1.001-1.003Volume makin kurang dan b.j makin meningkat Porsi IV voleme 100 ml, b.j 1.012-1.016 Jumlah I-IV >/1.200 ml

  • Tanda tanda kerusakan ginjal :b.j pagi < 1.022Tidak tercapai pengenceran, di mana b.j sampai 1.003

    PERCOBAAN PSP (Penolsulfa Ptalein)PSP akan berikatan dengan albumin PSP dikeluarkan ginjal secara filtrasi (terbanyak) dan juga secara sekresi

  • Persiapan :Tak perlu kencing sebelum percobaan Kira kira 1 jam sebelum percobaan, minum 400-500 ml ( harus habis sebelum suntikan diambil)Cara :Suntikan 6 mg PSP /1 ml intra vena (Catat waktu)Tepat 15 menit tampung urin . ITepat 60 menit tampung urin . II

  • Tepat 120 menit tampung urin . IIIUkur jumlah PSP tiap porsi, jangan digabungkan. Ukur volume dan tambahkan NaOH 10% sampai warna merah maksimal Tambah air sampai volume 900 ml dan tambah beberapa tetes NaOH, sampai merah dan tambah air sampai 1.000 mlPeriksalah segera dengan KOLORIMETER

  • Hasil :( 15 menit ) = .. ml, berisi % PSP( 60 menit ) = .. ml, berisi % PSP(120 menit ) = .. ml, berisi % PSPSelama 120 menit dikeluarkan = ....... PSP