gilang proyoga ali & findrawaty
TRANSCRIPT
Uji Komparasi Cepat Penyembuhan Luka Bersih Pada Kelinci (Lepus negricollis) Antara Pemberian Larutan Povidone-Iodine 10% Dan Lendir Bekicot (Achatina fulica).
Metodologi Penelitian
Gilang Prayoga AliFindrawati Hilamuhu
Latar BelakangPerawatan luka di klinik
biasanya menggunakan bahan anti septik seperti Etakidrine laktat dan Povidone iodine
Sekarang ini banyak orang yang mencari alternatif lain yang
lebih murah dengan beralih ke obat tradisional yang berasal
dari alam sekitarBahan alam yang dipercaya berkhasiat untuk mengobati luka salah satunya adalah
lendir Bekicot, bahan ini sering digunakan oleh para petani di
Jawa untuk mengobati luka akibat terkena sabit atau
cangkul di sawah
Rumusan masalah
Adapun permasalahan yang ditemukan dari latar belakang di atas diantaranya :
Bagaimanakah reaksi penyembuhan luka oleh lendir bekicot?
Bagaimanakah kandungan lendir bekicot?
Manakah yang lebih cepat penyembuhan luka antara lendir bekicot dan povidine iodine?
Tujuan
Tujuan penulisan ini adalah ;Bagaimana reaksi penyembuhan
luka oleh lendir bekicot.Bagaimana kandungan lendir
bekicot.Mana yang lebih cepat
penyembuhan luka antara lendir bekicot dan povidine iodine.
ManfaatAdapun manfaat penulisan ini sebagai berikut :Mengetahui secara global tentang penggunaan
lendir bekicot sebagai obat tradisional.Pemanfaatan obat-obat praktis dan murah
yang mudah di dapatkanMengetahui daya inflamasi kandungan lendir
bekicot sebagai obat-obatan alternatif.Memperkenalkan kepada masyarakat tentang
manfaat lendir bekicot.Mengetahui perbandingan daya penyembuhan
luka oleh lendir bekicot dengan obat merah biasa (Povidone iodine).
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS
Tinjauan Umum Mengenai Bekicot (Achatina fulica)
Menurut penelitian Emawati dan Sunari (1994), lendir bekicot memberikan reaksi positif terhadap pengujian kandungan protein. Protein dapat berupa senyawa-senyawa yang sangat kompleks, diantaranya adalah asam amino dan enzim. Protein dapat berfungsi dan berperan dalam pertumbuhan, pertahanan fungsi tubuh dan sebagai fungsi protektif yaitu pengganti jaringan dan sel-sel yang rusak. Berpijak dari fungsi protein ini, diperkirakan kandungan protein hewani pada lendir bekicot mempunyai nilai biologis yang tinggi, yaitu dalam penyembuhan dan penghambatan proses inflamasi.
Tahap Penyembuhan Luka
Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan alami untuk melindungi dan memulihkan dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah yang rusak, membersihkan sel dan benda asing dan perkembangan awal seluler bagian dari proses penyembuhan. Proses penyembuhan terjadi secara normal tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan perawatan dapat membantu untuk mendukung proses penyembuhan. Sebagai contoh, melindungi area yang luka bebas dari kotoran dengan menjaga kebersihan membantu untuk meningkatkan penyembuhan jaringan (Taylor, 1997)
Tinjauan Tentang Obat Merah (Povidone-Iodine) Sebagai Obat Luka
Povidone-iodine (PVP-I) adalah bahan kimia stabil kompleks dari polivinil (povidone, PVP) dan unsur yodium .
Larutan ini akan melepaskan iodium anorganik bila kontak dengan kulit atau selaput lendir sehingga cocok untuk luka kotor dan terinfeksi bakteri gram positif dan negatif, spora, jamur, dan protozoa. Bahan ini agak iritan dan alergen serta meninggalkan residu (Sodikin, 2002). Studi menunjukan bahwa antiseptik seperti povodine iodine toxic terhadap sel (Thompson. J, 2000). Iodine dengan konsentrasi > 3 % dapat memberi rasa panas pada kulit.
Hipotesis
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis dapat mengambil hipoteis yang akan di uji adalah “Terdapat Perbedaan Terhadap Cepat Penyembuhan Luka Buatan Pada Kelinci (Lepus negricollis) Antara Pemberian Larutan Povidone-Iodine 10% Dan Lendir Bekicot (Achatina fulica)”.
METODOLOGI PENELITIAN
Tempat Dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di
laboratorium Zoologi jurusan pendidikan Biologi Fakultas MIPA Universitas Negri Gorontalo. Penelitian ini membutuhkan waktu 10 hari untuk penyembuhan luka, yakni 13 – 23 November 2010.
Subjek PenelitianDalam penelitian ini yang menjadi subjek
penelitian adalah luka bersih buatan pada kelinci sebagai hewan percobaan yang diberi povidone-iodine 10 % dan lendir bekicot.
Metode Penelitian
Metode yang gunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yang dirancang untuk memperoleh komparasi atau perbandingan cepat penyembuhan luka bersih buatan pada kelinci yang diberi povidone-iodine 10 % dan lendir bekicot di ukur dengan luas permukaan luka terhadap penyembuhan.
Alat Dan BahanAlat1. Kandang Kelinci2. Set Alat Bedah3. Cotton Buds4. Sarung Tangan5. Plester6. Alat gelas (untuk
menampung lendir bekicot yang akan di ambil)
8. Mistar9. Masker
Bahan1. Larutan Povidone-
iodine 10%2. Bekicot (untuk
diambil lendirnya)3. 2 ekor Kelinci
(sebagai media untuk dilukai)
4. Kapas Pembersih5. Alkohol 70%6. Pakan Kelinci7. larutan Eter (untuk
pembiusan kelinci)
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
Variabel X1 : luas permukaan luka pada kelinci yang diberi larutan povidone-iodine 10%
Variabel X2 : luas permukaan luka pada kelinci yang diberi lendir bekicot (Achatina fulica).
Prosedur Penelitian
Sterilisasi Set Bedah dan Alat Gelas
Pemisahan Lendir Bekicot Dari Tubuhnya
Pembiusan Kelinci
Prosedur Inti
Pembuatan Luka Pada
Tubuh Kelinci
Pemberian Obat
Terhadap Luka Sebagai
Variabel X1 dan X2
Penutupan Luka
Pengamatan Perubahan dan Tahap
Pengukuran Luas
Permukaan Luka
Prosedur inti
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini maka peneliti mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti, dengan pengambilan data pada perubahan penyembuhan luka tiap harinya. Data berupa ukuran luas luka pada kelinci.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk menganalisis data digunakan uji kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan statistik uji t (T-test) dengan rumus :
(Sugiyono, 2007 : 122)
Teknik Analisis Data
Data Hasil Penelitian
Tabel 3. Hasil Penelitian Penyembuhan Luka Buatan Pada Kelinci (Lepus negricollis) Antara Pemberian Larutan Povidone-Iodine 10% Dan Lendir Bekicot (Achatina fulica).
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Ulangan Sampel
Pemberian Povidone-iodine 10%
(cm2)
Pemberian Lendir Bekicot(cm2)
1 4 4
2 4 4
3 3,70 3,80
4 2,64 2,40
5 2,41 2,28
6 2,22 2,07
7 2,05 1,92
8 1,88 1,82
9 1,75 1,64
10 1,51 1,44
Jumlah 28,8 25,37
Rata-rata 2,88 2,537
Analisis StatistikBerdasarkan tabel 3, diperoleh
rata-rata luas permukaan luka pada kelinci dengan pemberian Povidone-iodine 10% adalah 2,616 cm2 sedangkan rata-rata luas permukaan luka pada kelinci dengan pemberian Lendir bekicot adalah 2,537 cm2. Data perhitungan ini memperlihatkan adanya perbedaan cepat penyembuhan luka antara pemberian povidone-iodine 10% dengan lendir bekicot pada luka
Dari perhitungan secara statistik diperoleh nilai thitung = 0,17684 yang kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel pada taraf nyata α = 0,10 dengan derajat bebas (db) = n1 + n2 – 2 = 18 diperoleh nilai ttabel = 1,734. Nilai-nilai tersebut jika dibandingkan, maka diperoleh bahwa nilai thitung < ttabel. Dengan demikian hipotesis penelitian ditolak.
penyembuhan luka pada kelinci selain
dipengaruhi oleh penambahan obat dapat
pula dilihat pengaruh beberapa keadaan luka
dan kondisi yang mendukung untuk
penyembuhannya. Pada penelitian, hal-hal
demikian pula dapat diperhitungkan untuk
mendukung penutupan luka dalam
peyembuhannya.
perbedaan cepat penyembuhan luka kedua obat dapat terlihat namun dengan nilai statistic yang
tak berarti, artinya memiliki perbandingan
dengan kisaran yang tak jauh berbeda. Luas
permukaan luka lebih cepat menutup pada luka yang diberi lendir bekicot dibanding luka yang diberi
povidone-iodine 10%.
Pembahasan
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
Dalam pengamatan terjadi perbedaan kecepatan penyembuhan luka pada luka kelinci dari pemberian obat yang berbeda. Beberapa persen lebih cepat oleh lendir bekicot.
Dalam data statistic tidak terjadi perbedaan cepat penyembuhan luka secara nyata. Luas penutupan luka memiliki kisaran relative sama untuk penyembuhan pada kedua obat.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh pemberian lendir bekicot pada penyembuhan luka dengan teknik pengambilan ekstrak lendir yang sempurna.
Perlu dilakukan penelitan lebih lanjut mengenai penyembuhan luka oleh beberapa obat alternative masyarakat selain lendir bekicot, seperti getah pisang, lendir cacing tanah dan sebagainya.
Anonim. 2010. Povidone-iodine. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title= Kategori: Povidone-iodine &action=edit&redlink=1. Diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Kasiat Lendir Siput. Tersedia : http://4.bp.blogspot.com/_mM3jLlU9KM/Sb5CnHWv2UI/AAAAAAAAAAM/zesNTkI6svw/s1600-h/Siput. jpg. Diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Kelinci. http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kategori: Kelinci&action=edit&redlink=1. Diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Anonim. 2010. Lendir Bekicot Sebagai Obat Luka. Tersedia : http://afiat-sehatwalafiat.blogspot.com/2009/02/lendir-bekicotsebagai-obat-luka.html. Diakses tanggal 20 Oktober 2010.
Emmy, S., 1980. “Pengaruh Bahan Makanan terhadap Nilai Gizi Isi Perut Bekicot (Achatina fulica)”. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor.
Ernawati I. 1994. “Pemisahan Lendir Bekicot Serta Uji Mikrobiologi Fraksi Hasil Pemisahan Terhadap Echercia coli, Streptococcus haemoliticus, dan Candida Albicans secara in vitro”. Skripsi. Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta.
.
Haris , Rif Atiningtyas. 2009. “Efektivitas penggunaan iodin 10%, iodin 70 %, iodin 80%, Dan NaCl dalam percepatan proses penyembuhan Luka pada punggung tikus jantan sprague dawley”. Skripsi. Fakultas ilmu kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Juwono, Sugeng. 1989. “Bekicot Sebagai Obat”, Kedaulatan Rakyat, hal, 3.
Kopiang, I.P. 1988. “Beternak Bekicot Untuk Prancis”. Trubus.hal 8.
Oswari E. 1993. Bedah Dan Perawatannya. Jakarta : Gramedia
Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sunari S. 1994. ”Uji Mikro Fraksi-fraksi Hasil Pemisahan Lendir Bekicot Terhadap Salmonella thypi, Psuedomonas aureuginosa dan Candida albicans”. Skripsi. Fakultas Farmasi, UGM, Yogyakarta.
Thorek P. 1994. Atlas Teknik Bedah, Jakarta : EGC
Tim Penulis Penebar Swadaya. 2000. Budidaya dan Prospek Bisnis Bekicot. Cet. Ke-7. Depok : Penebar Swadaya.
Tripurnomorini, dkk. 2000. “Daya Antiinflamasi Lendir Bekicot Pada Mencit. Skripsi. Laboratorium Farmakologi dan toksikologi”. Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Terima KasihThank You