gereja dan ekonomi jemaat teologis terhadap...
TRANSCRIPT
GEREJA DAN EKONOMI JEMAAT
(Suatu Studi Sosio-Teologis Terhadap Pengembangan Usaha Jamur di
Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bogor)
Skripsi
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Teologi
Oleh:
EPE ABRAHAM SEMBIRING
712003047
FAKULTAS TEOLOGI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
ii
iii
Dengan ini Saya menyatakan bahwa Skripsi Saya yang berjudul:
“GEREJA DAN EKONOMI JEMAAT”
(Suatu Studi Sosio-Teologis Terhadap Pengembangan Usaha Jamur
di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bogor)
adalah hasil karya saya sendiri,
Tulisan yang serupa dengan judul Skripsi ini tidak pernah dituliskan sebelumnya
di dalam bentuk Skripsi.
.
Jika terbukti saya melakukan pelanggaran plagiasi atau melanggar ketentuan
akademis lainnya maka saya bersedia dicabut gelar saya.
Salatiga, 26 September 2012
Epe Abraham Sembiring
iv
SKRIPSI INI DIPERSEMBAHKAN KEPADA
BAPA E.P. SEMBIRING BRAHMANA & MAMA S. br. PURBA
“Don’t wait until tomorrow what you can do for today”
YUSAK HARRY FEBRIS SEMBIRING BRAHMANA
SIMION FERNANDO SEMBIRING BRAHMANA & DIAN MAYASARI &
KIKI SEMBIRING BRAHMANA
THEO AMINTA SEMBIRING BRAHMANA
“I cannot imagine a better place to live my life with, than brother and sister who
understand me, no matter good or bad i used to be”
v
MOTTO
“Our deepest fear is not that we are inadequate. Our deepest fear
is that we are powerful beyond measure. It is our light, not our
darkness that most frightens us. We ask ourselves, Who am I to
be brilliant, gorgeous, talented, fabulous? Actually, who are you
not to be? You are a child of God. Your playing small does not
serve the world. There is nothing enlightened about shrinking so
that other people won't feel insecure around you. We are all
meant to shine, as children do. We were born to make manifest
the glory of God that is within us. It's not just in some of us; it's
in everyone. And as we let our own light shine, we unconsciously
give other people permission to do the same. As we are liberated
from our own fear, our presence automatically liberates others.”
Dikutip dari buku “A Return to Love: Reflections on the Principles of "A
Course in Miracles"” oleh Marianne Williamson.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING…......…………………… i
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI……………………….……….. ii
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS….…………………………….. iii
LEMBAR PERSEMBAHAN….………………………………………. iv
MOTTO.................................................................................................... v
DAFTAR ISI………………………………………………………….... vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………. ix
SARIPATI…………………………………………………………….... xii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………….... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………. 5
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………….. 5
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………… 5
1.5 Metode Penelitian………………………………………………. 6
1.6 Sistematika Penulisan…………………………………………... 7
BAB II : TEORI PEMBERDAYAAN
2.1 Gambaran Umum Gereja dan Ekonomi………………………… 8
2.2 Pemberdayaan Ekonomi………………………………………… 10
2.3 Pemberdayaan Sosial……………………………………………. 15
vii
BAB III : USAHA PENGEMBANGAN JAMUR DI GEREJA BATAK
KARO PROTESTAN (GBKP) BOGOR
3.1 Gambaran Umum Konteks Sosial Masyarakat Kota Bogor…..... 28
3.1.1 Sejarah Singkat Kota Bogor………………………………. 28
3.1.2 Keadaan Penduduk Kota Bogor………………………….. 32
3.1.3 Keadaan Fisik Kota Bogor……………………………….. 33
3.2 Gambaran Umum Konteks Sosial Jemaat GBKP Bogor……… 35
3.2.1 Sejarah Singkat GBKP Bogor……………………………. 35
3.2.2 Struktur Organisasi GBKP Bogor 2009-2014………….... 38
3.2.3 Keadaan Jemaat GBKP Bogor…………………………… 39
3.3 Usaha Pengembangan Jamur GBKP Bogor……………………. 40
3.3.1 Gambaran Umum Usaha Pengembangan Jamur…………. 40
3.3.2 Budidaya Jamur Tiram GBKP Bogor “Mamre Karota Farm”… 42
3.3.3 Hasil Wawancara dengan Narasumber…………………… 48
BAB IV : ANALISA USAHA PENGEMBANGAN JAMUR DI GEREJA
BATAK KARO PROTESTAN (GBKP) BOGOR
4.1 Analisa Usaha Pengembangan Jamur di GBKP Bogor……….. 57
4.2 Analisa Pemahaman Jemaat Mengenai Usaha Jamur di GBKP Bogor.. 61
4.3 Refleksi Teologis………………………………………………. 64
BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………….. 66
viii
5.2 Saran untuk GBKP Bogor…………………………………….. 67
5.3 Saran untuk Fakultas Teologi – UKSW Salatiga……………… 68
DAFTAR PUSTAKA
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus karena
hanya dengan berkat, penyertaannya dan kasih setianya melalui pribadi di sekitar
penulis ketika penulis menghadapi begitu banyak permasalahan dan juga
tantangan. Tidak jarang juga penulis mengalami rasa ingin menyerah, namun
Tuhan Yesus hadir dalam kehidupan pribadi penulis dan juga dalam orang-orang
terdekat dengan penulis.
Penulis ingin menyempaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
berbagai pihak yang telah membantu penulis baik secara moral maupun materiil
dalam penyelesaian perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini :
1. Keluarga Besar Fakultas Teologi Universitas Kristen Satya Wacana, karena
dengan begitu banyak kesempatan yang diberikan kepada penulis, akhirnya
penulis bisa menyelesaikan perkuliahan serta penulisan skripsi ini dengan
baik. Karena penulis juga yakin tiap-tiap pribadi dalam ruang lingkup Fakultas
Teologi sudah pasti pernah penulis repotkan. Untuk terima kasih atas
kesabaran dan bantuannya selama ini.
2. Pdt. Yusak B. Setyawan, S.Si., MATS, Ph.D dan Pdt. Dr. Retnowati, karena
dengan kesabaran beliau dalam mendengarkan dan memberikan solusi bagi
permasalahan penulis selama menjalani perkuliahan.
3. Prof. Pdt. John A. Titaley Th.D dan Izaak Lattu, S.Si. M.A, karena telah
memberikan semangat kepada penulis dalam menjalani praktek maupun dalam
awal penulisan skripsi. Karena ide-ide yang telah beliau kemukakan telah
x
tersimpan dalam hati dan pikiran penulis untuk bekal bagi penulis melangkah
ke masa depan yang lebih baik lagi.
4. Dr. David Samiyono, MTS, MSLS dan Pdt. Dr. Thobias A. Messakh, yang
tentunya hanya karena kesabaran, arahan dan bimbingan beliau, penulis dapat
menyelesaikan skripsi penulis.
5. Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih, G.D.Th, MA, yang telah menguji penulisan
skripsi, dan juga memberikan saran kepada penulis untuk lebih baik lagi
dalam penulisan karya ilmiah.
6. Bu Budi, Pak Yamto dan Mba Dinda, yang telah dengan sabar mendengarkan
dan memberikan pendapat ketika penulis menghadapi permasalahan akademik
selama perkuliahan. Mohon maaf atas segala kesalahan yang diperbuat selama
ini.
7. Papah Pdt. E.P Sembiring, Mamah S. Purba dan adikku Theo, karena dengan
frekuensi kedatangan kalian, penulis semakin sadar akan tuntutan yang
semakin besar untuk menyelesaikan perkuliahan.
8. Ricky & Nia, Novendy & Evi, Bang Sony, Bang Karya, Ina, Risna, Daniel,
Jaya, Ocep, Juna & Yuni, Gito, Gilan, Yuri, Boyke di GBKP Bogor, terima
kasih untuk motivasi yang tiada henti.
9. Amang Pdt. Winner Sitorus dan Inang, Bang Darwin, Ruth, Daniel, Novita,
Wahyu, Haposan, Mima, Legis, Kornel, Anggi, Yefta, Dameria, Meylin, Nov
Hot, Nov Cold, Yosafat, Elvina, Romy, Ivan, Tyas, Benny, Enruh, Theresia
Neko, Nico di HKBP Cilacap, terima kasih atas dukungan kalian dan
penerimaan kalian selama praktek di HKBP Cilacap.
xi
10. David, Tian & Dian, Seno, Windu & Vita, Detri, Kias & Melly, Alvin, Rey,
Catur & Mitha, Ephi, Novista, Ance, Bayu, Mas Bimo & Mba Wiwin, David
Susanto, Cristy, Djoko, Yos, Yoyok, Daniel, terima kasih atas kebersamaan
yang selalu kita jaga dan bina selama ini.
11. Kak Dona, bang Piter, kak Rosa, bang Franky dan juga seluruh alumni dan
mahasiswa UKSW dari angkatan 1998-2011. Terima kasih atas saran dan
petuahnya yang memungkinkan penulis menyelesaikan perkuliahan ini.
12. Agan Dony dan Keluarga Besar KASKUS Regional Saung Amba. Terima
kasih atas saran dan informasinya. Kopdar lain kali penulis akan coba ikuti.
13. Keluarga Besar IGMK Salatiga, IPMABAS Salatiga, BaCem GBKP Salatiga,
Permata Runggun GBKP Semarang. Mohon maaf karena tidak pernah lagi
hadir dalam berbagai kegiatan yang telah direncanakan bersama-sama.
14. Semua orang yang pernah hadir di kehidupan penulis selama tinggal di
Salatiga. Walaupun nama kalian tidak disebutkan, bukan berarti kehadiran
kalian tidak berarti.
Akhirnya penulis juga menyadari segala keterbatasan dan kekurangan dari
tulisan ini, untuk itu besar harapan tulisan ini dapat ditanggapi dengan kritik yang
membangun bagi penulis dan demi penyempurnaan skripsi ini.
September 2012
Epe Abraham Sembiring
xii
SARIPATI
Laju pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat di Indonesia tidak dapat
dihindari lagi. Tentunya hal tersebut dapat terjadi dikarenakan partisipasi dan juga
kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu lapisan
masyarakat dalam ruang lingkup organisasi keagamaan, Gereja merasa memiliki
beban dan tanggung-jawab untuk turut serta membangun perekonomian Indonesia
melalui peningkatan taraf ekonomi dari jemaatnya. Dengan meningkatnya
ekonomi jemaat yang secara tidak langsung juga akan meningkatkan ekonomi
gereja sehingga bisa menopang seluruh kegiatan gereja untuk terlaksananya visi
dan misi dari gereja tersebut. Meningkatnya perekonomian jemaat, dapat juga
meningkatkan perekonomian masyarakat luas di luar Gereja.
Melalui penelitian penulis di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Bogor,
penulis menyadari bahwa Pengembangan Usaha Jamur di GBKP Bogor dalam
salah satu program dari Seksi Bapak, “Budidaya Jamur Mamre Karota Farm”
menyimpan suatu keinginan untuk menciptakan kondisi ekonomi jemaat yang
mandiri dan lebih baik. Adapun jenis jamur yang dibudidayakan yaitu jamur tiram
(Pleurotus cornucopiae atau Pleurotus sapidus). Usaha budidaya jamur yang
sudah dimulai sejak tahun 2007 di Desa Ciherang, Kampung Kahuripan,
Kecamatan Dramaga, Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan sebagian tanah
milik salah satu penatua yang luasnya kurang lebih 2ha. Jamur tiram putih sendiri
merupakan sayuran yang mengandung protein tinggi dan dapat melancarkan
pencernaan, sehingga mudah untuk dikonsumsi. Budidaya jamur tiram sanagt
mudah dilakukan dengan modal usaha yang tidak terlalu besar namun hasilnya
cukup tinggi. Prospek usaha budidaya jamur selain untuk budidaya, juga
direncanakn untuk tempat pelatihan bagi calon pensiunan, pemuda/karang taruna
dan masyarakat umum. Pemasaran pada saat ini masih dalam bentuk sayuran
jamur tiram putih, belum dibuat dalam bentuk olahan. Dalam rencana
pengembangan, produk akan di buat menjadi produk olahan seperti keripik jamur
dan rumah makan jamur dengan menu seperti sate jamur dan sup jamur.
Budidaya jamur sendiri sebagai salah satu realisasi dari apa yang Bapak
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampaikan mengenai perubahan pola pikir
dari mencari pekerjaan manjadi menciptakan lapangan pekerjaan
(entrepeneurship). Entrepeneurship sebagai salah satu jalan untuk melihat
peluang, melihat sesuatu yang baru. Dengan kondisi perekonomian jemaat yang
lebih baik dengan budidaya jamur tiram putih yang telah dilakukan oleh gereja
dan kondisi keuangan Gereja yang lebih baik, mampu mempertahankan
perekonomian Indonesia tetap stabil dan terus bertumbuh. Di sisi lain, apabila
setiap Gereja di Indonesia dapat mandiri secara ekonomi, semakin banyak
program yang bisa dilakukan oleh Gereja tanpa harus terbentur masalah keuangan
lagi, disamping itu juga dapat membantu tercapainya visi dan misi Gereja menuju
ke jemaat yang mandiri secara ekonomi.
Keyword : Empowerment; Entrepeneurship; Chruch and Economic