gerakan sayang ib1

6
GERAKAN SAYANG IBU A. PENGERTIAN Gerakan sayang Ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dan sinergis. GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alliance) yaitu suatu aliansi yang ditujukan untuk mengenang semua wanita yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan. Pita putih merupakan symbol kepedulian terhadap keselamatan ibu yang menyatukan individu, organisasi dan masyarakat yang bekerjasama untuk mengupayakan kehamilan dan persalinan yang aman bagi setiap wanita. GSI diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan seperti membuat tabulin, pemetaan bumil dn donor darah serta ambulan desa. Untuk mendukung GSI, dikembangkan juga program suami SIAGA dimana suami sudah menyiapkan biaya pemeriksaan dan persalinan, siap mengantar istri ke tempat pemeriksaan dan tempt persalinan serta siap menjaga dan menunggui saat istri melahirkan. Ø 3 (tiga) unsur pokok : Pertama : Gerakan Sayang Ibu merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan pemerintah. Kedua : Gerakan Sayang Ibu mempunyai tujuan untuk peningkatan dan perbaikan kualitas hidup perempuan sebagai sumber daya manusia. Ketiga : Gerakan Sayang Ibu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas. B. TUJUAN GERAKAN SAYANG IBU 1. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta menurunkan angka kematian bayi.

Upload: auliani-annisa-febri

Post on 07-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

GERAKAN SAYANG IBUA. PENGERTIANGerakan sayang Ibu (GSI) adalah gerakan yang mengembangkan kualitas perempuan utamanya melalui percepatan penurunan angka kematian ibu yang dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan masyarakat dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kepedulian dalam upaya integrative dan sinergis.GSI didukung pula oleh Aliansi Pita Putih (White Ribbon Alliance) yaitu suatu aliansi yang ditujukan untuk mengenang semua wanita yang meninggal karena kehamilan dan melahirkan. Pita putih merupakan symbol kepedulian terhadap keselamatan ibu yang menyatukan individu, organisasi dan masyarakat yang bekerjasama untuk mengupayakan kehamilan dan persalinan yang aman bagi setiap wanita.GSI diharapkan dapat menggerakkan masyarakat untuk aktif terlibat dalam kegiatan seperti membuat tabulin, pemetaan bumil dn donor darah serta ambulan desa. Untuk mendukung GSI, dikembangkan juga program suami SIAGA dimana suami sudah menyiapkan biaya pemeriksaan dan persalinan, siap mengantar istri ke tempat pemeriksaan dan tempt persalinan serta siap menjaga dan menunggui saat istri melahirkan. 3 (tiga) unsur pokok :Pertama : Gerakan Sayang Ibu merupakan gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat bersama dengan pemerintah.Kedua : Gerakan Sayang Ibu mempunyai tujuan untuk peningkatan dan perbaikan kualitas hidup perempuan sebagai sumber daya manusia.Ketiga : Gerakan Sayang Ibu bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas.B. TUJUAN GERAKAN SAYANG IBU1. Menurunkan angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas serta menurunkan angka kematian bayi.2. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai Penyakit menular Seksual (PMS).3. Meningkatkan pengetahuan ibu atau kaum perempuan mengenai perawatan kehamilan, proses melahirkan yang sehat, pemberian ASI Ekslusif dan perawatan bayi.4. Memantapkan komitmen dan dukungn terhadap Gerakan Sayang Ibu.5. Meningkatkan kepedulian dan dukungan sector terkait terhadap upaya-upaya penanggulangan penyebab kematian ibu dan bayi secara terpadu.6. Memantapkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam mengembangkan dan membangun mekanisme rujukan sesuai dengan kondisi daerah.7. Meningkatkan kepedulian dan peran serta institusi masyarakat dan swasta (LSM, organisasi kemasyarakatan, organisasi profesi) dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dalam pengumpulan data ibu hamil, bersalin dan nifas di tingkat kelurahan dan kecamatan.8. Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik pemerintah maupun swasta dalam pelayanan kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibui dan bayi.9. Meningkatkan upaya masyarakat dalam mengubah budaya masyarakat yang merugikan kesehatan ibu hamil, bersalin, nifas serta bayi yang dilahirkan.10. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan ibu hamil, bersalin, nifas serta perawatan bayi di setiap wilayah kelurahan dibawah koordinasi camat.C. SASARAN GERAKAN SAYANG IBUa) Langsung : Caten (Calon Penganten)Pasangan Usia Subur (PUS)Ibu hamil, bersalin dan nifasIbu meneteki masa perawatan bayiPria/Suami dan seluruh anggota keluargab) Tidak langsung : Sektor terkaitInstitusi kesehatanInstitusi MasyarakatTokoh masyarakat dan agamaKaum bapak/priaMedia massaD. RUANG LINGKUP GERAKAN SAYANG IBU1. Meningkatkan kualitas hidup perempuan dan anak melalui upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku suami istri dan masyarakat mengenai hak-hak Reproduksi dan Kesehatan Reproduksi.3. Menghilagkan hambatan-hambatan yang mempengaruhi upaya peningkatan kualitas hidup perempuan.E. STRATEGI GERAKAN SAYANG IBUMelalui pendekatan kemasyarakatan, dikembangkan dalam bentuk :1. Desentralisasi2. Kemandirian3. Keluarga4. KemitraanF. PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN GERAKAN SAYANG IBUMelalui langkah-langkah sebagai berikut :1. Identifikasi masalah2. Penentuan masalah3. Penentuan tujuan4. Pengembangan alternatif pemecahan masalah5. Penentuan rencana operasionalTerdiri dari : Langkah kegiatan ( jadwal kegiatan) Tenaga pelaksana Dukungan dana dan saran Monitoring dan Pelaporan Evaluasi kegiatanG. PELAKSANAAN KEGIATAN GERAKAN SAYANG IBU1. Unsur Opersionala. Kegiatan advokasi dan KIEb. Pengembangan pesan advokasi dan KIE GSIc. Pemberdayaan dalm keluarga, masyarakat dan tempat pelayanan kesehatand. Memadukan kegiatan GSI, pondok bersalin dan posyandu2. Unsur Pendukunga. Orientasi dan penelitianb. Pendataan, pemantauan, pemetaan bumil, bulin, bufas dan bayic. Pengembangan tata cara rujukand. Mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatane. Peningkatan peran bidan Tugas Pokok Satgas Gerakan Sayang Ibu meliputi :1. Menyusun rencana kerja dalam rangka menurunkan AKI dan AKB serta mengumpulkan dana untuk ambulance kecamatan dan tabulin.2. Advokasi kepada TOMA, TOGA dan TOPOL dapat mendukung GSI wilayah tersebut.3. Penyuluhan kepada keluarga serta bumil, bulin, bufas dan ibu yang mempunyai bayi di masyarakat.4. Mengumpulkan data informasi bumil, bulin, bufas dan bayi yang dilakukan.5. Memberikan tanda pada bumil beresiko tinggi untuk kemudian dipantau dan di informasikan ke bidan puskesmas.6. Membantu merujuk. Memantau Keberhasilan Gerakan sayang Ibu (GSI) Beberapa hal yang perlu dipantau untuk melihat keberhasilan pelaksanaan GSI antara lain :a) Sektoral terkait berperan aktif dalam kegiatan operasionalb) Setiap persalinan ditolong oleh tenakesc) Kecamatan dan kelurahan dapat melaksanakan kegiatan KIE dengan baikd) Kecamatan dan kelurahan dapat melakukan rujukan dengan baik artinya : Tersedianya kendaraan untuk membantu bumil melahirkan dan nifas yang membutuhkan Tersedianya biaya untuk rujukan Sarana pelayanan kedaruratan medik untuk setiap kasus emergensi kehamilan, persalinan dan nifasH. INDIKATOR KEBERHASILAN SEBELUM DAN SESUDAH GSISemakin dan mantapnya peranan organisasi masyarakat dalam GSI, seperti :1. Meningkatkan dan mantapnya masyarakat menjadi kader KIE GSI2. Mendata ibu hamil dalam lingkungannya termasuk data mengenai : Jumlah ibu hamil Umur kehamilan, riwayat kehamilan, persalinan dan rencana persalinan Mengenai kehamilan yang beresiko dan rencana tindak lanjutnya3. Menyampaikan data-data tersebut kepada Satgas GSI setempat4. Semakin tumbuhnya ide-ide baru dari masyarakatSemakin meningkat dan mantapnya pengetahuan dan pemahaman mengenai GSI, seperti :1. Mengenai kelainan kehamilan sedini mungkin dan segera membawanya ke fasilitas kesehatan.2. Mempersiapkan biaya persalinan dan perlengkapan bayi3. Memeriksakan ibu hamil di sarana kesehatan atau bidan terdekat minimal 4 kali4. Mempersiapkan segala kemungkinan yang dapat timbul selama kehamilan dan persalinan (mempersiapkan donor darah, kendaraan, dsb)5. Melaksanakan keadilan dan kesetaraan gender dalam rumah tangga6. Memberi keluarga untuk mendapatkan pendidikan Setinggi mungkin sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga :1. Menghindarkan perkawinan remaja putri sebelum usia 20 tahun2. Suami-istri merencanakan jumlah anak, waktu mengandung dengan mempertimbangkan kesehatan istri serta memberi peluang istri untuk meningkatkan potensinya dalam berbagai bidang kehidupan3. Semua kehamilan merupakan kehamilan yang diinginkan4. Memperhatikan makanan ibu hamil dan menghindarkan ibu hamil bekerja kerasIbu hamil semakin mengenali masalah kehamilan seperti :1. Menyiapkan biaya persalinan dan perawatan bayi2. Melaksanakan berbagai kegiatan demi kesehatan kehamilan dan kelahirannya3. Memberikan perawatan kepada bayi yang dilahirkanHambatan Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah baik dengan GSI ataupun Safe Motherhood telah memungkinkan ditambahnya sarana dan prasarana untuk mengajak ibu hamil dan melahirkan makin dekat pada pelayanan medis yang bermutu.Akan tetapi GSI juga menemui hambatan dalam pelaksanaannya, antara lain :1. Secara StrukturalBerbagai program tersebut masih sangat birokratis sehingga orientasi yang terbentuk semata-mata dilaksanakan karena ia adalah program wajib yang harus dilaksanakan berdasarkan SK (Surat Keputusan).2. Secara KulturalMasih kuatnya anggapan/pandangan masyarakat bahwa kehamilan dan persalinan hanyalah persoalan wanita.