geomorfologi pulau jawa

Upload: arsil-yasim

Post on 21-Jul-2015

651 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

aa1

123


Geomorfologi jawa Menurut Van Bemmelen, secara fisiografis Pulau Jawa dapat dibagi ke dalam 7 kondisi geomorfik berikut : 1. Vulkan-vulkan berusia kuarter (Volcanoes-volcanoes) 2. Dataran Alluvial Jawa Utara (Alluvial plains nothern Java) 3. Antiklinorium Rembang Madura (Rembang Madura Anticlinorium) 4. Antiklinorium Bogor, Serayu Utara dan Antiklinorium Kendeng (Bogor, North Serayu, and Kendeng Anticlinorium) 5. Dome dan Igir di Zona Depresi Sentral (Dome and ridges in the central depretion zone) 6. Zona Depresi Sentral Jawa dan Zone Randublatung (Central depression zone of java, and Randublatung zona) 7. Pegunungan Selatan (Southern Mountains) Kondisi fisiografis Jawa, dari Selatan ke Utara dapat diuraikan sebagai berikut : Pengunungan Selatan (Southern Mountains) Pegunungan selatan sebagai hasil pelipatan pada Maosen dan berlanjut kearah Timu r yaitu ke Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur (Umbgrove,1949, 41). Pegunungan selatan Jawa merupakan pegunungan kapur dengan gejala karet dan dibeb erapa tempat bagian bawah dari formasi kapur ini didasari oleh endapan vulkanik andesit tua seperti dapat dilihat di Batur Angung (Formasi Nglanggran) dan di Me rawan. Pegunungan Selatan Jawa memanjang arah Barat-Timur yang dimulai dari bagi an Timur Teluk Tjiletuh di Jawa Barat sampai ke bagian Barat Segara Anakan. Dari Segara Anakan sampai ke Parangtritis, Zona Selatan (Pegunungan Selatan) mengala mi penenggelaman dengan sisa-sisa dibeberapa tempat yang masih berada di beberap a di atas permukaan air laut yaitu di Pulau Nusakambangan dan Karangbolong. Pada bagian yang mengalami penenggelaman ini untuk Jawa Tengah terisi oleh endapan-e ndapan yang berasal dari pengunungan Serayu Selatan.Di bagian Jawa Timur, pegunu ngan ini dimulai dari parangtritis sampai ke Blambangan. Nusa Barung adalah bagi an pegunungan Selatan yang berada diatas permukaan laut, sedangkan di Utara Nusa Barung yaitu dari Pasisiran sampai ke Puger pegunungan Selatan tertutup oleh en dapan yang berasal dari Komplek Ijang. Dome dan Igir-igir di Zona Depresi Sentral (Dome and ridges in the central Depression Zone) Daerah ini berupa pegunungan. Di Jawa Barat adalah pegunungan Bajah yang memanja ng dari Ujung Kulon sampai di Selatan Sukabumi. Bagian tepi Selatan Pegunungan B ajah ini menyentuh Laut. Di Jawa Tengah, berupa pegunungan Serayu Selatan yang m emanjang dari Majenang sampai ke pegunungan Kulonprogo. Zone Depresi Jawa Bagian Tengah Di Jawa Barat zona ini diduduki oleh vulkan-vulkan dalam posisi melingkar (G.Pat uhi, G. Tilu, G. Malabar, G. Mandalawangi, G. Talangabodas, G. Bukittunggal, G. Burangrang dan G. Tangkuban Perahu). Di Jawa Tengah vulkan-vulkannya posisi yang lurus mengarah Barat Timur. Sedangkan untuk daerah Jawa Timur di duduki oleh deretan kompleks vulkan seperti kompleks Lamongan, Kompleks Tengger-Semere, Komplek Ijang dan Komplek Ijen. Kal au dilihat secara keseluruhan maka deretan vulkan ini mengarah Barat-Timur denga n posisi agak ke Selatan apabila dibandingkan dengan deretan di bagian Baratnya (Jawa Tengah). Pada batas Jawa Tengah dan Jawa Timur terdapat vulkan yang mengar ah Utara Selatan yaitu vulkan Merapi dan Merbabu. Vulkan-vulkan ini tumbuh pada pertemuan sesaran antar Zone Ngawi-Kendeng Rodge dengan sesaran perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Barat Zona Bogor ini di antaranya diduduki oleh Tambakan Ridges. Sedangk an untuk Jawa Tengah antiklinorium ini berupa pegunungan Serayu Utara yang membe

ntang dari sebelah Utara Bumiayu sampai ke Barat Ambarawa. Di Jawa Timur adalah pegunungunan Kendeng yang membentangi dari sebelah Timur Ambarawa sampai ke sebe lah Barat Wonokromo. Daratan Alluvial Jawa Utara (Alluvial Palin of Northern Java) Tidak semua pantai Utara Jawa berupa dataran Alluvial, di Jawa Barat dataran All uvial ini (Dataran pantai Jakarta) membentang dari sekitar Teluk Bantam sampai k e Cirebon. Sedangkan untuk Jawa Tengah relatif lebih sempit dibanding dengan dat aran Alluvial Jawa Barat bagian Utara. Dataran alluvial di Jawa Tengah membentan g dari Timur Cirebon sampai ke Pekalongan. Kemudian dimulai lagi dari sekitar Ke ndal sampai Semarang dan dari Semarang dataran alluvial ini melebar sampai di da erah sekitar Gunung Muria. Di Jawa Timur Bagian Utara tidak diduduki oleh datara n alluvial melainkan oleh perbukitan yang memanjang dari Barat Purwodadi sampai ke Utara Gresik (Antiklinorium Rembang). Antiklinorium ini berlanjut ke Madura, yang terpisahkan oleh Selat Madura. Di Jawa Timur Dataran Alluvial yang relatif agak luas terdapat segitiga Jombang - Wonokromo Bangil dan diantaranya Bojonegor o Surabaya berbentuk memanjang. (koleksi file2 perkuliahan) GEOMORFOLOGI SUMATERA Pulau Sumatra memanjang dari Barat Laut ke tenggara dengan panjang 1.650 Km dari UleLhee sampai Tanjung Cina (Djodjo dkk, 1985, 41) lebar pulaudibagian Utara be rkisar 100 200 Km dibagian Selatan mencapai 350 Km. Secara garis besar topografi Pegunungan Sumatra dapat dibagi kedalam tiga bagian yang menjalur dari Barat La ut Tenggara sebagai berikut : A. Bagian Barat, daerah ini berupa dataran memanjang sepanjang pantai yang secara tidak menentu t erpotong oleh igir-igir yang menyentuh pantai. Dataran pantai memiliki lebar yan g di berbagai tempat tidak sama. Dataran pantai yang lebar hanya terdapat di beb erapa tempat di antaranya di Meolaboh dan Singkil di Sumatra Utara. B. Bagian Tengah, bagian ini merupakan jalur vulkanis (Inner Arc) yang menduduki bagian tengah Pul au Sumatra dengan posisi agak ke Barat. Jalur ini dikenal denan sebutan Bukit Ba risan. Bukit barisan ini memiliki lebar yang tidak sama. Bukit Barisan (Zone Bar isan) mengalami peristiwa-peristiwa geologis yang berulang-ulang dan kenampakan sekarang adalah sebagai hasil fenomena geologis yang terjadi pada Plio Pleistoce ne. Berdasarkan fenomenapada Plio Pleistocene maka zone Barisan dapat diuraikan menjadi tiga yaitu Zona Barisan Selatan, Zone Barisan Tengah dan Zona Barisan Ut ara (Van Bemmelen, 1949, 678). 1. Zona Barisan Sumatra Selatan dibagi menjadi tiga unit blok sesaran yaitu : a. Blok Bengkulu (The Bengkulu Block) Pada Bagian Barat membentuk monoklinal den gan kemiringan 5 10 derajat ke arah Laut India (Indian Ocean) dan tepi Timur Lau t berupa bidang patahan. Batas Timur Laut Blok Bengkulu adalah Semangko Graben, Ujung Selatan Semangko Graben berupa Teluk Semangko di Selat Sunda.Sedangkan pan jang Graben Semangko yang membentang dari Danau Ranau Kota Agung di Teluk Semang ko adalah 45 Km dan lebarnya 10 Km. b. Blok Semangko (Semangko Central Blok) Terletak diantara Zone Semangko Sesaran Lampung (Lampung Fault). Bagian Selatan dari blok Semangko terbagi menjadi bent ang alam menjadi seperti pegunungan Semangko, Depresi Ulehbeluh dan Walima, Hors t Ratai dan Depresi Telukbetung. Sedangkan bagian Utara Blok Semangko (Central B lock) berbentuk seperti Dome (diameter + 40 Km). c. Blok Sekampung (The The Sekampung Blok) Blok Sekampung merupakan sayap Timur Laut Bukit Barisan di sumatra Selatan. Blok ini merupakan Pasang Blok Bengkulu. Kalau dilihat secara keseluruhan makan Zone Barisan bagian Selatan (di daerah La mpung) memperlihatkan sebagai geantiklin yang besar di mana Bengkulu Block sebag ai sayap Barat Daya, lebar 30 Km kemudian Sekampung Blok sebagai sayap Timur Lau t, lebar 35 Km dan puncak geantiklinnya adalah central block (Blok Semangko) den gan lebar 75 Km. 2. Zone Barisan Sumatra Tengah Zona Barisan di daerah Padang memiliki lebar 140

Km dan bagian tersempit selebar 60 Km yaitu di Padang Sidempuan. Blok Bengkulu ( the bengkulu Block) dapat ditelusuri sampai ke Padang sebagai pembentuk sayap Ba rat Daya bukit Barisan (Zone Barisan). Di Utara Padang, sayap Bukit Barisan Bara t Daya di duduki oleh Danau Maninjau ( a volcano tectonic trought), Gunung Talak mau dan Gunung Sorikmarapi. Zone Semangko membenteng dari Danau Kerinci sampai k e Danau Singkarak. Zone ini oleh Tobler disebut Schicfer Barisan (Van Bemmelen, 1949, 667) membentang memanjang searah dengan Sistem Barisan baik di sumatra Ten gah maupun Sumatra Selatan. Sayap Timur Laut yang terletak di Utara Danau Singka rak ke Tenggara. Di sebelah Utara Danau Singkarak sampai ke Rau berstruktur Hors t dan Graben dengan posisi memanjang. 3. Zona Barisan Sumatra Utara dibagi menjadi dua unit yang berbeda (Van Bemmelen , 1949, 687) yaitu Tumor Batak dan pegunungan di Aceh. a. Tumor Batak (The Batak Culmination with the Lake Toba) Tumor Batak, panjang 2 75 Km dan lebar 150 Km. puncak tertinggi Gunung Sibuatan 2.457 m di bagian Barat Laut Toba, Gunung Pangulubao 2151terletak di bagian Timur Toba. Di bagian Tengg ara adalah G. Surungan 2.173 m dan dibagian barat adalah Gunung Uludarat 2.157 m . b. Pegunungan di Aceh Van Bemmelen menyebutkan bahwa pegunungan Barisan di Aceh belum banyak disingkap sehingga pembicaraan mengenai pengaruh penggangkatan pada plio-pleistocene terhadapsistem Barisan di Aceh sangat sedikit.Bagian utara Zon e Barisan dimulai dengan pegunungan di Aceh yang searah dengan Lembah Krueng Ace h. Jalur ini terus menyambung kearah Tenggara ke pegunungan Pusat Gayo dengan be berapa puncak seperti Gunung Mas 1.762m, Gunung Bateekebeue 2.840 m, Gunung Geur eudong 2.590 m, Gunung Tangga 2,500 m, Gunung Abongabong 2.985 m, G. Anu 2.750 m , Gunung Leiser 3.145 m, untuk G. Leuser letaknya agak ke Barat bila dibanding d engan posisi gunung lainnya. Dari uraian Zone Barisan maka terdapat satu keistimewaan di mana pada bagian pun cak Zone Barisan terdapat suatu depresi yang memanjang dari Tenggara ke Barat La ut. Depresi ini di beberapa tempat terganggu oleh lahirnya kenampakan baru sebag ai hasil peristiwa tekto-vulkanik naupun erupsi vulkan. C. Bagian Timur Bagian Timur Pulau Sumatra sebagian besar berupa hutan rawa dan merupakan datara n rendah yang sangat luas. Dataran rendah ini menurut Dobby merupakan dataran te rpanjang yang tertutup rawa di daerah tropik di Asia Tenggara (Djodjo dkk, 1985, 42). Bagian Timur Sumatra selalu mengalami perluasan sebagai hasil pengendapan material yang terbawa oleh aliran sungai dari sayap Timur Zone Barisan. Di bagian arah Barat Pulau Sumatra (di Samudera India) terdapat deretan pulau-pu lau yang bersifat non vulkanik. Rangkaian pulau-pulau ini merupakan outerarc. Po sisi pulau-pulau memanjang arah Barat Laut Tenggara. Di bagian Timur Pulau Sumat ra terdapat Kepulauan Riau, bangka, Belitung, Lingga, Singkep.