geomagnet

13
IDENTIFIKASI ANOMALY MAGNETIK MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTULLERIK PADA KAMPUS UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Fisika Bumi Disusun oleh AHMAD SAMSUDIN 1127030003 Fisika VI/A JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

Upload: ahmad-samsudin

Post on 15-Sep-2015

11 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Fisika Bumi

TRANSCRIPT

  • IDENTIFIKASI ANOMALY MAGNETIK MENGGUNAKAN

    METODE MAGNETOTULLERIK PADA KAMPUS UIN SUNAN

    GUNUNG DJATI BANDUNG

    Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Fisika Bumi

    Disusun oleh

    AHMAD SAMSUDIN

    1127030003

    Fisika VI/A

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

    BANDUNG

    2015

  • I. TUJUAN

    a. Mengetahui cara menggunakan alat Geomagnet

    b. Mengetahui cara pengolahan data Geomagnet

    c. Mengetahui anomaly magnetik pada kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung

    II. ALAT DAN BAHAN

    a. 1 Set alat Geomagnet

    b. GPS (Global Position System)

    c. Alat tulis dan tabel data

    d. Peta titik kordinat yang akan diukur

    III. DASAR TEORI

    Metode magnetik merupakan metode pangolahan data potensial untuk memperoleh

    gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik magnetiknya. Metode ini

    didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada batuan yang timbul karena

    pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu terbentuk [1].

    Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi sangat dipengaruhi oleh oleh

    faktor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda yang bersifat

    mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan ataupun batuan tertentu.

    Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey untuk menentukan bentuk

    geometri dari bentuk basement, intrusi dan patahan. Metode magnetik didasarkan pada

    pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh

    adanya variasi distribusi benda termagnetisasi dibawah permukaan bumi (suseptibilitas)

    [2].

    A. Medan Magnet Bumi

    Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga

    elemen medan magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas

    kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :

    Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen

    horizontal yang dihitung dari utara menuju timur

    Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang

    horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke

    bawah.

  • Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada

    bidang horizontal.

    Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.

    Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. Untuk menyeragamkan

    nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International

    Geomagnetiks Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali.

    Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah

    luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun [3]. Medan magnet

    bumi terdiri dari 3 bagian :

    1. Medan magnet utama (main field)

    Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil

    pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan

    luas lebih dari 106 km2 [4].

    2. Medan magnet luar (external field)

    Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan

    hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari.

    Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir

    dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap

    waktu jauh lebih cepat [5].

    3. Medan magnet anomaly

    Medan magnet anomaly sering juga disebut medan magnet lokal (crustal

    field). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral

    bermagnet seperti magnetite, titanomagnetite dan lain-lain yang berada di

    kerak bumi [5].

    Gambar 1. Tiga elemen medan magnet bumi

  • Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran

    adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomaly magnetik).

    Secara garis besar anomaly medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik

    remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan

    yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan

    magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga

    sangat rumit untuk diamati. Anomaly yang diperoleh dari survei merupakan hasil

    gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen

    sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalynya bertambah besar.

    Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan

    diabaikan apabila anomaly medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama

    bumi [5].

    B. Sifat Kemagnetan Batuan

    Setiap jenis batuan mempunyai siafat dan karkteristik tertentu dalam medan

    magnet yang dimanifestasikan dalam parameter kerentanan magnetik batuan atau

    mineral (k). Hal inilah yang menjadi landasan digunakan metode magnetik untuk

    kepaentingan eksplorasi maupun geodinamika. Namun , nilai k suatu batua atau

    mineral dapat overlap satu dengan yang lainya, sehingga sulit untuk melakukan

    interpretasi yang berhubungan langsung dengan litologi dan akan lebih baik jika

    dilakukaaaan interpretasi terhadap strukturnya [6]. Berdasarkan nilai kerentanan

    magnettiknya, batuan atau mineral dapat di klasifikasikan menjadi :

    1. Diamagnetik

    Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya

    bahwa orientasi elektron orbital substansi ini selalu berlawanan arah denagn

    medan magnet luar. Contoh : Graphite, Marble, Quarts dan Salt

    2. Paramagnetik

    Mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan lebih besar dari 1, k

    tergantung pada temperature.

    3. Ferromagnetik, Anti Ferromagnetik, dan Ferrimagnetik

    Mempunyai nilai k positif dan besar, sekitar 106 kali dari diamagnetik atau

    paramagnetik. Material jenis ini mempunyai magnetisasi spontan tanpa medan

  • luar dan kemagnetanya dipengaruhi oleh suhu, yaitu kemagnetannya akan

    hilang pada suhu diatas suhu curie [7].

    IV. METODE PERCOBAAN

    A. Waktu dan Tempat

    Pengembilan data geomagnte ini dilakukan pada hari selasa tangal 12 Mei 2015

    pada pukul 15.00 WIB. Pengambilan data dilakukan pada setiap jalan di kampus

    UIN Sunan Gunung Dajati Bandung.

    B. Prosedur Pengambilan Data

    Gambar 2. Diagram Alir Percobaan

    1. Merangakai alat Proton Magnetometer (Geomagnet) sesuai petunjuk asisten

    2. Membuat titik-titik yang akan di ukur pada kertas

  • 3. Menentukan base station dan membuat station-station pengukuran (usahakan

    membentuk grid-grid). Ukuran grid disesuaikan dengan luas loaksi pengukuran,

    menentukan arah utara magnetik bumi.

    4. Membaca pengukuran medan magnet di station station pengukuran di setiap

    lintasan dan mencatat elevasi, posisi titik X dan Y serta waktu pembacaan ( jam,

    menit dan detik ).

    5. Pada saat yang bersamaan dilakukan pengukuran variasi harian base station.

    V. DATA DAN PEMBAHASAN

    A. Data

    Tabel 1. Data Lapangan Geomagnet

    No. Nilai

    Magnetik Time Jam Menit Detik Total Menit Sinyal Tvh

    1 44992.08 8:30 8 30 2 510.00 99 -9.17926316

    2 44994.29 8:35 8 35 2 515.00 99 -6.96926316

    3 44994.64 8:40:02 8 40 2 520.00 99 -6.61926316

    4 44995.12 8:45:02 8 45 2 525.00 99 -6.13926316

    5 44995.57 8:50:02 8 50 2 530.00 99 -5.68926316

    6 44995.76 8:55:02 8 55 2 535.00 99 -5.49926316

    7 44995.82 9:00:02 9 0 2 540.00 99 -5.43926316

    8 44995.72 9:05:02 9 5 2 545.00 99 -5.53926316

    9 44996.35 9:10:02 9 10 2 550.00 99 -4.90926316

    10 44997.14 9:15:02 9 15 2 555.00 99 -4.11926316

    11 44998.52 9:20:02 9 20 2 560.00 99 -2.73926316

    12 44999.3 9:25:02 9 25 2 565.00 99 -1.95926316

    13 44999.91 9:30:02 9 30 2 570.00 99 -1.34926316

    14 45000.47 9:35:02 9 35 2 575.00 99 -0.78926316

    15 45000.92 9:40:02 9 40 2 580.00 99 -0.33926316

    16 45001.49 9:45:02 9 45 2 585.00 99 0.230736842

    17 45002.49 9:50:02 9 50 2 590.00 99 1.230736842

    18 45003.09 9:55:02 9 55 2 595.00 99 1.830736842

    19 45003.83 10:00:02 10 0 2 600.00 99 2.570736842

    20 45005.26 10:05:02 10 5 2 605.00 99 4.000736842

    21 45006.13 10:10:02 10 10 2 610.00 99 4.870736842

    22 45006.9 10:15:02 10 15 2 615.00 99 5.640736842

    23 45007.17 10:20:02 10 20 2 620.00 99 5.910736842

    24 45007.69 10:25:02 10 25 2 625.00 99 6.430736842

  • 25 45008.32 10:30:02 10 30 2 630.00 99 7.060736842

    26 45009.13 10:35:02 10 35 2 635.00 99 7.870736842

    27 45010.4 10:40:02 10 40 2 640.00 99 9.140736842

    28 45010.43 10:45:02 10 45 2 645.00 99 9.170736842

    29 45011.16 10:50:02 10 50 2 650.00 99 9.900736842

    30 45010.54 10:55:02 10 55 2 655.00 99 9.280736842

    31 45012.76 11:00:02 11 0 2 660.00 99 11.50073684

    32 45013.65 11:05:02 11 5 2 665.00 99 12.39073684

    33 45015.5 11:10:02 11 10 2 670.00 99 14.24073684

    34 45018.65 11:15:02 11 15 2 675.00 99 17.39073684

    35 45022.47 11:20:02 11 20 2 680.00 99 21.21073684

    36 45022.23 11:25:02 11 25 2 685.00 99 20.97073684

    37 45022.05 11:30:02 11 30 2 690.00 99 20.79073684

    38 45020.98 11:35:02 11 35 2 695.00 99 19.72073684

    39 45020.1 11:40:02 11 40 2 700.00 99 18.84073684

    40 45019.09 11:45:02 11 45 2 705.00 99 17.83073684

    41 45018.53 11:50:02 11 50 2 710.00 99 17.27073684

    42 45016.56 11:55:02 11 55 2 715.00 99 15.30073684

    43 45016 12:00:02 12 0 2 720.00 99 14.74073684

    44 45016.04 12:05:02 12 5 2 725.00 99 14.78073684

    45 45014.78 12:10:02 12 10 2 730.00 99 13.52073684

    46 45013.73 12:15:02 12 15 2 735.00 99 12.47073684

    47 45013.62 12:20:02 12 20 2 740.00 99 12.36073684

    48 45013.31 12:25:02 12 25 2 745.00 99 12.05073684

    49 45012.93 12:30:02 12 30 2 750.00 99 11.67073684

    50 45010.97 12:35:02 12 35 2 755.00 99 9.710736842

    51 45012.01 12:40:02 12 40 2 760.00 99 10.75073684

    52 45011.99 12:45:02 12 45 2 765.00 99 10.73073684

    53 45011.61 12:50:02 12 50 2 770.00 99 10.35073684

    54 45010.5 12:55:02 12 55 2 775.00 99 9.240736842

    55 45010.07 13:00:02 13 0 2 780.00 99 8.810736842

    56 45010.26 13:05:02 13 5 2 785.00 99 9.000736842

    57 45010.41 13:10:02 13 10 2 790.00 99 9.150736842

    58 45010.28 13:15:02 13 15 2 795.00 99 9.020736842

    59 45009.56 13:20:02 13 20 2 800.00 99 8.300736842

    60 45009.63 13:25:02 13 25 2 805.00 99 8.370736842

    61 45009.86 13:30:02 13 30 2 810.00 99 8.600736842

    62 45007.6 13:35:02 13 35 2 815.00 99 6.340736842

    63 45004.5 13:40:02 13 40 2 820.00 99 3.240736842

    64 45001.91 13:45:02 13 45 2 825.00 99 0.650736842

    65 45001.98 13:50:02 13 50 2 830.00 99 0.720736842

    66 45000.41 13:55:02 13 55 2 835.00 99 -0.84926316

    67 44999.94 14:00:02 14 0 2 840.00 99 -1.31926316

    68 45001.13 14:05:02 14 5 2 845.00 99 -0.12926316

  • 69 45004.26 14:10:02 14 10 2 850.00 99 3.000736842

    70 45001.18 14:15:02 14 15 2 855.00 99 -0.07926316

    71 44998.5 14:20:02 14 20 2 860.00 99 -2.75926316

    72 44997.62 14:25:02 14 25 2 865.00 99 -3.63926316

    73 44993.69 14:30:02 14 30 2 870.00 99 -7.56926316

    74 44989.49 14:35:02 14 35 2 875.00 99 -11.7692632

    75 44989.29 14:40:02 14 40 2 880.00 99 -11.9692632

    76 44989.67 14:45:02 14 45 2 885.00 99 -11.5892632

    77 44988.06 14:50:02 14 50 2 890.00 99 -13.1992632

    78 44985.67 14:55:02 14 55 2 895.00 99 -15.5892632

    79 44984.95 15:00:02 15 0 2 900.00 99 -16.3092632

    80 44983.67 15:05:02 15 5 2 905.00 99 -17.5892632

    81 44982.49 15:10:02 15 10 2 910.00 99 -18.7692632

    82 44981.88 15:15:02 15 15 2 915.00 99 -19.3792632

    83 44980.85 15:20:02 15 20 2 920.00 99 -20.4092632

    84 44981.09 15:25:02 15 25 2 925.00 99 -20.1692632

    85 44981.34 15:30:02 15 30 2 930.00 99 -19.9192632

    86 44980.85 15:35:02 15 35 2 935.00 99 -20.4092632

    87 44980.14 15:40:02 15 40 2 940.00 99 -21.1192632

    88 44979.54 15:45:02 15 45 2 945.00 99 -21.7192632

    89 44978.41 15:50:02 15 50 2 950.00 99 -22.8492632

    90 44977.95 15:55:02 15 55 2 955.00 99 -23.3092632

    91 44977.63 16:00:02 16 0 2 960.00 99 -23.6292632

    92 44977.49 16:05:02 16 5 2 965.00 99 -23.7692632

    93 44977.28 16:10:02 16 10 2 970.00 99 -23.9792632

    94 44976.96 16:15:02 16 15 2 975.00 99 -24.2992632

    95 44976.44 16:20:02 16 20 2 980.00 99 -24.8126

    Gambar 3. Grafik Tvh

    y = 1E-08x4 - 3E-05x3 + 0.0331x2 - 15.016x + 47469

    44970

    44980

    44990

    45000

    45010

    45020

    45030

    0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.001200.00

    T vh

    T vh

    Poly. (T vh)

  • Tabel 2. Data peta contour anomaly magnetik

    X Y Z

    Count: 63 63 63

    1%-tile: 349250 9165547 -1144.383163

    5%-tile: 349321 9165557 -428.8944968

    10%-tile: 349348 9165658 -221.2318301

    25%-tile: 349393 9165850 19.20883652

    50%-tile: 349433 9166242 152.9868365

    75%-tile: 349478 9166519 206.5368365

    90%-tile: 349554 9166638 277.1841699

    95%-tile: 349581 9166655 369.3175032

    99%-tile: 349611 9166676 646.7761699

    Minimum: 349250 9165547 -1144.383163

    Maximum: 349616 9166676 816.0175032

    Mean: 349442.253968 9166189.49206 88.6772809844

    Median: 349433 9166242 152.9868365

    Geometric Mean: 349442.244596 9166189.48466 N/A

    Harmonic Mean: 349442.235224 9166189.47726 N/A

    Root Mean Square: 349442.263341 9166189.49947 302.513585847

    Trim Mean (10%): 349439.410714 9166189.42857 95.9518603414

    Interquartile Mean: 349435.40625 9166213.3125 137.98052403

    Midrange: 349433 9166111.5 -164.1828299

    Winsorized Mean: 349442.095238 9166195.52381 95.1104767511

    TriMean: 349434.25 9166213.25 132.929836505

    Variance: 6655.86994368 137907.189452 85000.0160633

    Standard Deviation: 81.5835151466 371.358572612 291.547622291

    Interquartile Range: 85 669 187.32799998

    Range: 366 1129 1960.4006662

    Mean Difference: 91.5596518177 428.339989759 284.634859863

    Median Abs. Deviation: 42 336 67.62066665

    Average Abs. Deviation: 62.1746031746 320.476190476 176.927587297

    Quartile Dispersion: 0.000121624734 3.64928286e-005 N/A

    Relative Mean Diff.: 0.000262016544 4.67304314e-005 N/A

    Standard Error: 10.2785567695 46.7867823982 36.7315478054

    Coef. of Variation: 0.0002334678025 4.05139532e-005 N/A

    Skewness: 0.206882153114 -0.283647684809 -1.32304670689

    Kurtosis: 2.88419632875 1.69486230564 7.51765115993

    Sum: 22014862 577469938 5586.66870202

    Sum Absolute: 22014862 577469938 14521.8069512

    Sum Squares: 7.69292341e+012 5.29319888e+015 5765411.58618

    Mean Square: 122109895409 8.40190299e+013 91514.4696219

  • B. Pembahasan

    Data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan selanjutnya dilakukan

    pengolahan dengan langkah sesuai dengan prosedur di atas, data dari sensor

    geomagnetik bergantung pada sinyal radar yang dpancarkan dari antenna magneto

    meter [7]. Kemudian hasil pengukuran lapangan dikoreksi dengan data medan

    magnetik utama bumi IGRF (International Geomagnetik Reference Field) dengan

    cara melakukan pengurangan, dengan rumus :

    Tobs - TIGRF ; dimana TIGRF = 42.923,1 nT (nano Testla)

    Selanjutnya adalah membuat kontur peta anomaly magnetik seperti pada Tabel

    2 Data anomaly magnetik diatas. Namun sebelumnya kita plot posisi (koordinat)

    stasiun pengambilan data, untuk melihat pola sebaran staton dan juga outlier posisi.

    Apabila terdapat outlier posisi, maka perlu dibuang karena akan mempengaruhi

    penggambaran kontur. Maka hasil akhir dari perhitungan diatas akan didapatkan

    nilai anomaly magnetik yang kemudian akan dimasukan kedalam softeare surfer dan

    diplot untuk melihat hasil anomaly magnetik tersebut. Plot yang dilakukan pada

    software surfer 12. Nilai anomaly ini merupakan campuran antara anomaly regional

    dan resudial, seperti yang terlihat pada Gambar 3 Peta kontur anomaly magnetik

    dibawah ini :

    Gambar 2. Peta kontur anomaly magnetik

  • Dari peta kontur anomaly magnetik diatas dapat dilihat bahwa intensitas

    magnetik yang cukup kuat ditandai dengan nilai anomaly negaif dan positif yang

    tidak jauh berbeda denga rentang -1200 nT sampai dengan +800 nT. Intensitas

    magnetik ini saling mendekati nol sehingga dapat dikatakan bahwa intensitas

    magnetik di daerah kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung cukup kuat. Nilai

    anomaly diatas didapatkan karena kemungkinan dipengaruhi oleh batuan sadimen

    vulkanik yang terdapat disekitar daerah pengukuran, mengingat kampus UIN Sunan

    Gunung Djtai Bandung berada pada daerah pegunungan.

    Dari peta kontur anomaly magnetik yang kita buat, selanjutnya kita

    menentukan/menarik penampang kontur untuk melakukan pemodelan struktur

    bawah permukaan. Penarikan penampang harus memperhatikan sebaran data yang

    reliable dan sebaliknya tegak lurus struktur yang ada, sehingga akan memudahkan

    dalam interpretasi data. Selain anomaly magnetik, data pengukuran juga

    memperlihatkan nilai tofografi atau ketinggian pengukuran dari pengukuran dari

    permukaan yang dapat digunakan sebagai acuan melakukan koreksi IGRF serta

    modeling. Pada peta ini diperlihatkan bahwa titik pengukuran tertinggi terdapat pada

    ketinggian 1200 mdpl dan terendah berada pada ketinggian 900 mdpl. Setelah

    dilakukan interpretasi data pada software surfer maka didapatkan model bagaimana

    keadaan tofografi daerah pengukuran seperti Gambar 2 di bawah ini :

    Gambar 2. Peta Kontur Tofografi 3 Dimensi (3D)

  • VI. KESIMPULAN

    Dari hasil interpretasi data didapatkan beberapa kesimpulan dari pengukuran

    geomagnet, yaitu :

    a. Kami dapat merangkai dan menggunakan alat geomagnet secara benar dalam

    mengambil data di lapangan.

    b. Kami dapat mengetahui cara pengolahan data geomagnet menggunakan

    software surfer dengan bantuan software excel.

    c. Peta kontur anomaly total daerah kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung

    mempunyai nilai antara -1200 nT sampai dengan +800 nT yang menunjukan

    bahwa intensitas magnetik cukup tinggi.

    d. Hasil pemodelan pada software surfer menunjukan bahwa struktur batuan pada

    daerah pengukuran adalah batuan sadimen vulkanik dari pegunungan

    manglayang sesuai dengan karakteristik nilai anomaly magnetik.

    VII. DAFTAR PUSTAKA

    [1] D. H. Putri, Analisis Data Magnetik untuk Mengetahui Posisi Batuan Sedimen Terhadap Batuan Beku dan Batuan Metamorf di Daerah Watuperahu Perbukitan

    Jiwo Timur Bayat Klaten, Geol. Phys., vol. 10, pp. 120127, 2014.

    [2] P. S. Geofisika and J. Fisika, Identifikasi Anomaly Magnetik di Daerah Prospek Panasbumi Arjuna - Welirang, 2012.

    [3] M. A. Massinai and S. Tolleng, Penerapan Metoda Geomagnet dalam Penggunaan Potensi Laterit Bijih Besi di Pangalasiang Donggala, Geologi, vol. 5, pp. 17, 203AD.

    [4] A. M. Cruse and J. S. Seewald, Low-molecular weight hydrocarbons in vent fluids from the Main Endeavour Field, northern Juan de Fuca Ridge, Geochim. Cosmochim. Acta, vol. 74, pp. 61266140, 2010.

    [5] D. S. Imran Hilman M, Wahyu Srigutomo, Pemodelan Magnetotellurik 2D Menggunakan Metode Elemen Batas, J. Mat. dan Sains, vol. 16, no. 02, pp. 8294, 2011.

    [6] T. P. M. Zaidan, Wahyu Hidayat, Aplikasi Geomagnet untuk Eksplorasi Bijih Besi di Daerah Kacang Bontor Belitung Barat, J. Sains dan Teknol. Indones., vol. 11, no. 2, pp. 133138, 2009.

    [7] J. Sampurno, Pendugaan Potensi Bijih Besi di Daerah Desa Bulik Kecamatan Nanga Bulik Kabupaten Lamndau Kalimantan Tengah dengan Metode Geomagnet, Positron, vol. 1, no. 1, pp. 2328, 2012.