geomagnet
DESCRIPTION
Fisika BumiTRANSCRIPT
-
IDENTIFIKASI ANOMALY MAGNETIK MENGGUNAKAN
METODE MAGNETOTULLERIK PADA KAMPUS UIN SUNAN
GUNUNG DJATI BANDUNG
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Fisika Bumi
Disusun oleh
AHMAD SAMSUDIN
1127030003
Fisika VI/A
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2015
-
I. TUJUAN
a. Mengetahui cara menggunakan alat Geomagnet
b. Mengetahui cara pengolahan data Geomagnet
c. Mengetahui anomaly magnetik pada kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung
II. ALAT DAN BAHAN
a. 1 Set alat Geomagnet
b. GPS (Global Position System)
c. Alat tulis dan tabel data
d. Peta titik kordinat yang akan diukur
III. DASAR TEORI
Metode magnetik merupakan metode pangolahan data potensial untuk memperoleh
gambaran bawah permukaan bumi atau berdasarkan karakteristik magnetiknya. Metode ini
didasarkan pada pengukuran intensitas medan magnet pada batuan yang timbul karena
pengaruh dari medan magnet bumi saat batuan itu terbentuk [1].
Kemampuan suatu batuan untuk dapat termagnetisasi sangat dipengaruhi oleh oleh
faktor susceptibilitas batuan. Objek pengamatan dari metode ini adalah benda yang bersifat
mangnetik, dapat berupa gejala struktur bawah tanah permukaan ataupun batuan tertentu.
Metode ini dapat digunakan sebagai preliminary survey untuk menentukan bentuk
geometri dari bentuk basement, intrusi dan patahan. Metode magnetik didasarkan pada
pengukuran variasi intensitas medan magnetik di permukaan bumi yang disebabkan oleh
adanya variasi distribusi benda termagnetisasi dibawah permukaan bumi (suseptibilitas)
[2].
A. Medan Magnet Bumi
Medan magnet bumi terkarakterisasi oleh parameter fisis atau disebut juga
elemen medan magnet bumi, yang dapat diukur yaitu meliputi arah dan intensitas
kemagnetannya. Parameter fisis tersebut meliputi :
Deklinasi (D), yaitu sudut antara utara magnetik dengan komponen
horizontal yang dihitung dari utara menuju timur
Inklinasi(I), yaitu sudut antara medan magnetik total dengan bidang
horizontal yang dihitung dari bidang horizontal menuju bidang vertikal ke
bawah.
-
Intensitas Horizontal (H), yaitu besar dari medan magnetik total pada
bidang horizontal.
Medan magnetik total (F), yaitu besar dari vektor medan magnetik total.
Medan magnet utama bumi berubah terhadap waktu. Untuk menyeragamkan
nilai-nilai medan utama magnet bumi, dibuat standar nilai yang disebut International
Geomagnetiks Reference Field (IGRF) yang diperbaharui setiap 5 tahun sekali.
Nilai-nilai IGRF tersebut diperoleh dari hasil pengukuran rata-rata pada daerah
luasan sekitar 1 juta km2 yang dilakukan dalam waktu satu tahun [3]. Medan magnet
bumi terdiri dari 3 bagian :
1. Medan magnet utama (main field)
Medan magnet utama dapat didefinisikan sebagai medan rata-rata hasil
pengukuran dalam jangka waktu yang cukup lama mencakup daerah dengan
luas lebih dari 106 km2 [4].
2. Medan magnet luar (external field)
Pengaruh medan magnet luar berasal dari pengaruh luar bumi yang merupakan
hasil ionisasi di atmosfer yang ditimbulkan oleh sinar ultraviolet dari matahari.
Karena sumber medan luar ini berhubungan dengan arus listrik yang mengalir
dalam lapisan terionisasi di atmosfer, maka perubahan medan ini terhadap
waktu jauh lebih cepat [5].
3. Medan magnet anomaly
Medan magnet anomaly sering juga disebut medan magnet lokal (crustal
field). Medan magnet ini dihasilkan oleh batuan yang mengandung mineral
bermagnet seperti magnetite, titanomagnetite dan lain-lain yang berada di
kerak bumi [5].
Gambar 1. Tiga elemen medan magnet bumi
-
Dalam survei dengan metode magnetik yang menjadi target dari pengukuran
adalah variasi medan magnetik yang terukur di permukaan (anomaly magnetik).
Secara garis besar anomaly medan magnetik disebabkan oleh medan magnetik
remanen dan medan magnetik induksi. Medan magnet remanen mempunyai peranan
yang besar terhadap magnetisasi batuan yaitu pada besar dan arah medan
magnetiknya serta berkaitan dengan peristiwa kemagnetan sebelumnya sehingga
sangat rumit untuk diamati. Anomaly yang diperoleh dari survei merupakan hasil
gabungan medan magnetik remanen dan induksi, bila arah medan magnet remanen
sama dengan arah medan magnet induksi maka anomalynya bertambah besar.
Demikian pula sebaliknya. Dalam survei magnetik, efek medan remanen akan
diabaikan apabila anomaly medan magnetik kurang dari 25 % medan magnet utama
bumi [5].
B. Sifat Kemagnetan Batuan
Setiap jenis batuan mempunyai siafat dan karkteristik tertentu dalam medan
magnet yang dimanifestasikan dalam parameter kerentanan magnetik batuan atau
mineral (k). Hal inilah yang menjadi landasan digunakan metode magnetik untuk
kepaentingan eksplorasi maupun geodinamika. Namun , nilai k suatu batua atau
mineral dapat overlap satu dengan yang lainya, sehingga sulit untuk melakukan
interpretasi yang berhubungan langsung dengan litologi dan akan lebih baik jika
dilakukaaaan interpretasi terhadap strukturnya [6]. Berdasarkan nilai kerentanan
magnettiknya, batuan atau mineral dapat di klasifikasikan menjadi :
1. Diamagnetik
Mempunyai kerentanan magnetik (k) negatif dan sangat kecil artinya
bahwa orientasi elektron orbital substansi ini selalu berlawanan arah denagn
medan magnet luar. Contoh : Graphite, Marble, Quarts dan Salt
2. Paramagnetik
Mempunyai harga kerentanan magnetik (k) positif dan lebih besar dari 1, k
tergantung pada temperature.
3. Ferromagnetik, Anti Ferromagnetik, dan Ferrimagnetik
Mempunyai nilai k positif dan besar, sekitar 106 kali dari diamagnetik atau
paramagnetik. Material jenis ini mempunyai magnetisasi spontan tanpa medan
-
luar dan kemagnetanya dipengaruhi oleh suhu, yaitu kemagnetannya akan
hilang pada suhu diatas suhu curie [7].
IV. METODE PERCOBAAN
A. Waktu dan Tempat
Pengembilan data geomagnte ini dilakukan pada hari selasa tangal 12 Mei 2015
pada pukul 15.00 WIB. Pengambilan data dilakukan pada setiap jalan di kampus
UIN Sunan Gunung Dajati Bandung.
B. Prosedur Pengambilan Data
Gambar 2. Diagram Alir Percobaan
1. Merangakai alat Proton Magnetometer (Geomagnet) sesuai petunjuk asisten
2. Membuat titik-titik yang akan di ukur pada kertas
-
3. Menentukan base station dan membuat station-station pengukuran (usahakan
membentuk grid-grid). Ukuran grid disesuaikan dengan luas loaksi pengukuran,
menentukan arah utara magnetik bumi.
4. Membaca pengukuran medan magnet di station station pengukuran di setiap
lintasan dan mencatat elevasi, posisi titik X dan Y serta waktu pembacaan ( jam,
menit dan detik ).
5. Pada saat yang bersamaan dilakukan pengukuran variasi harian base station.
V. DATA DAN PEMBAHASAN
A. Data
Tabel 1. Data Lapangan Geomagnet
No. Nilai
Magnetik Time Jam Menit Detik Total Menit Sinyal Tvh
1 44992.08 8:30 8 30 2 510.00 99 -9.17926316
2 44994.29 8:35 8 35 2 515.00 99 -6.96926316
3 44994.64 8:40:02 8 40 2 520.00 99 -6.61926316
4 44995.12 8:45:02 8 45 2 525.00 99 -6.13926316
5 44995.57 8:50:02 8 50 2 530.00 99 -5.68926316
6 44995.76 8:55:02 8 55 2 535.00 99 -5.49926316
7 44995.82 9:00:02 9 0 2 540.00 99 -5.43926316
8 44995.72 9:05:02 9 5 2 545.00 99 -5.53926316
9 44996.35 9:10:02 9 10 2 550.00 99 -4.90926316
10 44997.14 9:15:02 9 15 2 555.00 99 -4.11926316
11 44998.52 9:20:02 9 20 2 560.00 99 -2.73926316
12 44999.3 9:25:02 9 25 2 565.00 99 -1.95926316
13 44999.91 9:30:02 9 30 2 570.00 99 -1.34926316
14 45000.47 9:35:02 9 35 2 575.00 99 -0.78926316
15 45000.92 9:40:02 9 40 2 580.00 99 -0.33926316
16 45001.49 9:45:02 9 45 2 585.00 99 0.230736842
17 45002.49 9:50:02 9 50 2 590.00 99 1.230736842
18 45003.09 9:55:02 9 55 2 595.00 99 1.830736842
19 45003.83 10:00:02 10 0 2 600.00 99 2.570736842
20 45005.26 10:05:02 10 5 2 605.00 99 4.000736842
21 45006.13 10:10:02 10 10 2 610.00 99 4.870736842
22 45006.9 10:15:02 10 15 2 615.00 99 5.640736842
23 45007.17 10:20:02 10 20 2 620.00 99 5.910736842
24 45007.69 10:25:02 10 25 2 625.00 99 6.430736842
-
25 45008.32 10:30:02 10 30 2 630.00 99 7.060736842
26 45009.13 10:35:02 10 35 2 635.00 99 7.870736842
27 45010.4 10:40:02 10 40 2 640.00 99 9.140736842
28 45010.43 10:45:02 10 45 2 645.00 99 9.170736842
29 45011.16 10:50:02 10 50 2 650.00 99 9.900736842
30 45010.54 10:55:02 10 55 2 655.00 99 9.280736842
31 45012.76 11:00:02 11 0 2 660.00 99 11.50073684
32 45013.65 11:05:02 11 5 2 665.00 99 12.39073684
33 45015.5 11:10:02 11 10 2 670.00 99 14.24073684
34 45018.65 11:15:02 11 15 2 675.00 99 17.39073684
35 45022.47 11:20:02 11 20 2 680.00 99 21.21073684
36 45022.23 11:25:02 11 25 2 685.00 99 20.97073684
37 45022.05 11:30:02 11 30 2 690.00 99 20.79073684
38 45020.98 11:35:02 11 35 2 695.00 99 19.72073684
39 45020.1 11:40:02 11 40 2 700.00 99 18.84073684
40 45019.09 11:45:02 11 45 2 705.00 99 17.83073684
41 45018.53 11:50:02 11 50 2 710.00 99 17.27073684
42 45016.56 11:55:02 11 55 2 715.00 99 15.30073684
43 45016 12:00:02 12 0 2 720.00 99 14.74073684
44 45016.04 12:05:02 12 5 2 725.00 99 14.78073684
45 45014.78 12:10:02 12 10 2 730.00 99 13.52073684
46 45013.73 12:15:02 12 15 2 735.00 99 12.47073684
47 45013.62 12:20:02 12 20 2 740.00 99 12.36073684
48 45013.31 12:25:02 12 25 2 745.00 99 12.05073684
49 45012.93 12:30:02 12 30 2 750.00 99 11.67073684
50 45010.97 12:35:02 12 35 2 755.00 99 9.710736842
51 45012.01 12:40:02 12 40 2 760.00 99 10.75073684
52 45011.99 12:45:02 12 45 2 765.00 99 10.73073684
53 45011.61 12:50:02 12 50 2 770.00 99 10.35073684
54 45010.5 12:55:02 12 55 2 775.00 99 9.240736842
55 45010.07 13:00:02 13 0 2 780.00 99 8.810736842
56 45010.26 13:05:02 13 5 2 785.00 99 9.000736842
57 45010.41 13:10:02 13 10 2 790.00 99 9.150736842
58 45010.28 13:15:02 13 15 2 795.00 99 9.020736842
59 45009.56 13:20:02 13 20 2 800.00 99 8.300736842
60 45009.63 13:25:02 13 25 2 805.00 99 8.370736842
61 45009.86 13:30:02 13 30 2 810.00 99 8.600736842
62 45007.6 13:35:02 13 35 2 815.00 99 6.340736842
63 45004.5 13:40:02 13 40 2 820.00 99 3.240736842
64 45001.91 13:45:02 13 45 2 825.00 99 0.650736842
65 45001.98 13:50:02 13 50 2 830.00 99 0.720736842
66 45000.41 13:55:02 13 55 2 835.00 99 -0.84926316
67 44999.94 14:00:02 14 0 2 840.00 99 -1.31926316
68 45001.13 14:05:02 14 5 2 845.00 99 -0.12926316
-
69 45004.26 14:10:02 14 10 2 850.00 99 3.000736842
70 45001.18 14:15:02 14 15 2 855.00 99 -0.07926316
71 44998.5 14:20:02 14 20 2 860.00 99 -2.75926316
72 44997.62 14:25:02 14 25 2 865.00 99 -3.63926316
73 44993.69 14:30:02 14 30 2 870.00 99 -7.56926316
74 44989.49 14:35:02 14 35 2 875.00 99 -11.7692632
75 44989.29 14:40:02 14 40 2 880.00 99 -11.9692632
76 44989.67 14:45:02 14 45 2 885.00 99 -11.5892632
77 44988.06 14:50:02 14 50 2 890.00 99 -13.1992632
78 44985.67 14:55:02 14 55 2 895.00 99 -15.5892632
79 44984.95 15:00:02 15 0 2 900.00 99 -16.3092632
80 44983.67 15:05:02 15 5 2 905.00 99 -17.5892632
81 44982.49 15:10:02 15 10 2 910.00 99 -18.7692632
82 44981.88 15:15:02 15 15 2 915.00 99 -19.3792632
83 44980.85 15:20:02 15 20 2 920.00 99 -20.4092632
84 44981.09 15:25:02 15 25 2 925.00 99 -20.1692632
85 44981.34 15:30:02 15 30 2 930.00 99 -19.9192632
86 44980.85 15:35:02 15 35 2 935.00 99 -20.4092632
87 44980.14 15:40:02 15 40 2 940.00 99 -21.1192632
88 44979.54 15:45:02 15 45 2 945.00 99 -21.7192632
89 44978.41 15:50:02 15 50 2 950.00 99 -22.8492632
90 44977.95 15:55:02 15 55 2 955.00 99 -23.3092632
91 44977.63 16:00:02 16 0 2 960.00 99 -23.6292632
92 44977.49 16:05:02 16 5 2 965.00 99 -23.7692632
93 44977.28 16:10:02 16 10 2 970.00 99 -23.9792632
94 44976.96 16:15:02 16 15 2 975.00 99 -24.2992632
95 44976.44 16:20:02 16 20 2 980.00 99 -24.8126
Gambar 3. Grafik Tvh
y = 1E-08x4 - 3E-05x3 + 0.0331x2 - 15.016x + 47469
44970
44980
44990
45000
45010
45020
45030
0.00 200.00 400.00 600.00 800.00 1000.001200.00
T vh
T vh
Poly. (T vh)
-
Tabel 2. Data peta contour anomaly magnetik
X Y Z
Count: 63 63 63
1%-tile: 349250 9165547 -1144.383163
5%-tile: 349321 9165557 -428.8944968
10%-tile: 349348 9165658 -221.2318301
25%-tile: 349393 9165850 19.20883652
50%-tile: 349433 9166242 152.9868365
75%-tile: 349478 9166519 206.5368365
90%-tile: 349554 9166638 277.1841699
95%-tile: 349581 9166655 369.3175032
99%-tile: 349611 9166676 646.7761699
Minimum: 349250 9165547 -1144.383163
Maximum: 349616 9166676 816.0175032
Mean: 349442.253968 9166189.49206 88.6772809844
Median: 349433 9166242 152.9868365
Geometric Mean: 349442.244596 9166189.48466 N/A
Harmonic Mean: 349442.235224 9166189.47726 N/A
Root Mean Square: 349442.263341 9166189.49947 302.513585847
Trim Mean (10%): 349439.410714 9166189.42857 95.9518603414
Interquartile Mean: 349435.40625 9166213.3125 137.98052403
Midrange: 349433 9166111.5 -164.1828299
Winsorized Mean: 349442.095238 9166195.52381 95.1104767511
TriMean: 349434.25 9166213.25 132.929836505
Variance: 6655.86994368 137907.189452 85000.0160633
Standard Deviation: 81.5835151466 371.358572612 291.547622291
Interquartile Range: 85 669 187.32799998
Range: 366 1129 1960.4006662
Mean Difference: 91.5596518177 428.339989759 284.634859863
Median Abs. Deviation: 42 336 67.62066665
Average Abs. Deviation: 62.1746031746 320.476190476 176.927587297
Quartile Dispersion: 0.000121624734 3.64928286e-005 N/A
Relative Mean Diff.: 0.000262016544 4.67304314e-005 N/A
Standard Error: 10.2785567695 46.7867823982 36.7315478054
Coef. of Variation: 0.0002334678025 4.05139532e-005 N/A
Skewness: 0.206882153114 -0.283647684809 -1.32304670689
Kurtosis: 2.88419632875 1.69486230564 7.51765115993
Sum: 22014862 577469938 5586.66870202
Sum Absolute: 22014862 577469938 14521.8069512
Sum Squares: 7.69292341e+012 5.29319888e+015 5765411.58618
Mean Square: 122109895409 8.40190299e+013 91514.4696219
-
B. Pembahasan
Data yang diperoleh dari pengukuran di lapangan selanjutnya dilakukan
pengolahan dengan langkah sesuai dengan prosedur di atas, data dari sensor
geomagnetik bergantung pada sinyal radar yang dpancarkan dari antenna magneto
meter [7]. Kemudian hasil pengukuran lapangan dikoreksi dengan data medan
magnetik utama bumi IGRF (International Geomagnetik Reference Field) dengan
cara melakukan pengurangan, dengan rumus :
Tobs - TIGRF ; dimana TIGRF = 42.923,1 nT (nano Testla)
Selanjutnya adalah membuat kontur peta anomaly magnetik seperti pada Tabel
2 Data anomaly magnetik diatas. Namun sebelumnya kita plot posisi (koordinat)
stasiun pengambilan data, untuk melihat pola sebaran staton dan juga outlier posisi.
Apabila terdapat outlier posisi, maka perlu dibuang karena akan mempengaruhi
penggambaran kontur. Maka hasil akhir dari perhitungan diatas akan didapatkan
nilai anomaly magnetik yang kemudian akan dimasukan kedalam softeare surfer dan
diplot untuk melihat hasil anomaly magnetik tersebut. Plot yang dilakukan pada
software surfer 12. Nilai anomaly ini merupakan campuran antara anomaly regional
dan resudial, seperti yang terlihat pada Gambar 3 Peta kontur anomaly magnetik
dibawah ini :
Gambar 2. Peta kontur anomaly magnetik
-
Dari peta kontur anomaly magnetik diatas dapat dilihat bahwa intensitas
magnetik yang cukup kuat ditandai dengan nilai anomaly negaif dan positif yang
tidak jauh berbeda denga rentang -1200 nT sampai dengan +800 nT. Intensitas
magnetik ini saling mendekati nol sehingga dapat dikatakan bahwa intensitas
magnetik di daerah kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung cukup kuat. Nilai
anomaly diatas didapatkan karena kemungkinan dipengaruhi oleh batuan sadimen
vulkanik yang terdapat disekitar daerah pengukuran, mengingat kampus UIN Sunan
Gunung Djtai Bandung berada pada daerah pegunungan.
Dari peta kontur anomaly magnetik yang kita buat, selanjutnya kita
menentukan/menarik penampang kontur untuk melakukan pemodelan struktur
bawah permukaan. Penarikan penampang harus memperhatikan sebaran data yang
reliable dan sebaliknya tegak lurus struktur yang ada, sehingga akan memudahkan
dalam interpretasi data. Selain anomaly magnetik, data pengukuran juga
memperlihatkan nilai tofografi atau ketinggian pengukuran dari pengukuran dari
permukaan yang dapat digunakan sebagai acuan melakukan koreksi IGRF serta
modeling. Pada peta ini diperlihatkan bahwa titik pengukuran tertinggi terdapat pada
ketinggian 1200 mdpl dan terendah berada pada ketinggian 900 mdpl. Setelah
dilakukan interpretasi data pada software surfer maka didapatkan model bagaimana
keadaan tofografi daerah pengukuran seperti Gambar 2 di bawah ini :
Gambar 2. Peta Kontur Tofografi 3 Dimensi (3D)
-
VI. KESIMPULAN
Dari hasil interpretasi data didapatkan beberapa kesimpulan dari pengukuran
geomagnet, yaitu :
a. Kami dapat merangkai dan menggunakan alat geomagnet secara benar dalam
mengambil data di lapangan.
b. Kami dapat mengetahui cara pengolahan data geomagnet menggunakan
software surfer dengan bantuan software excel.
c. Peta kontur anomaly total daerah kampus UIN Sunan Gunung Djati Bandung
mempunyai nilai antara -1200 nT sampai dengan +800 nT yang menunjukan
bahwa intensitas magnetik cukup tinggi.
d. Hasil pemodelan pada software surfer menunjukan bahwa struktur batuan pada
daerah pengukuran adalah batuan sadimen vulkanik dari pegunungan
manglayang sesuai dengan karakteristik nilai anomaly magnetik.
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] D. H. Putri, Analisis Data Magnetik untuk Mengetahui Posisi Batuan Sedimen Terhadap Batuan Beku dan Batuan Metamorf di Daerah Watuperahu Perbukitan
Jiwo Timur Bayat Klaten, Geol. Phys., vol. 10, pp. 120127, 2014.
[2] P. S. Geofisika and J. Fisika, Identifikasi Anomaly Magnetik di Daerah Prospek Panasbumi Arjuna - Welirang, 2012.
[3] M. A. Massinai and S. Tolleng, Penerapan Metoda Geomagnet dalam Penggunaan Potensi Laterit Bijih Besi di Pangalasiang Donggala, Geologi, vol. 5, pp. 17, 203AD.
[4] A. M. Cruse and J. S. Seewald, Low-molecular weight hydrocarbons in vent fluids from the Main Endeavour Field, northern Juan de Fuca Ridge, Geochim. Cosmochim. Acta, vol. 74, pp. 61266140, 2010.
[5] D. S. Imran Hilman M, Wahyu Srigutomo, Pemodelan Magnetotellurik 2D Menggunakan Metode Elemen Batas, J. Mat. dan Sains, vol. 16, no. 02, pp. 8294, 2011.
[6] T. P. M. Zaidan, Wahyu Hidayat, Aplikasi Geomagnet untuk Eksplorasi Bijih Besi di Daerah Kacang Bontor Belitung Barat, J. Sains dan Teknol. Indones., vol. 11, no. 2, pp. 133138, 2009.
[7] J. Sampurno, Pendugaan Potensi Bijih Besi di Daerah Desa Bulik Kecamatan Nanga Bulik Kabupaten Lamndau Kalimantan Tengah dengan Metode Geomagnet, Positron, vol. 1, no. 1, pp. 2328, 2012.