geologi iagi or id

Upload: hangga-pangibar-tukang-nongkrong

Post on 08-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    1/14

    Tulisan geologi popular dari IAGI

    tags: sangiran

    Sangiran Menjawab Dunia2010MARCH 23

    by RDP (admin)

    Penulis : Awang H Satyana

    Awal Maret 2010 yang lalu, sebuah paket terletak di meja

    saya, dikirim dari seorang teman di Yogyakarta Pak

    Budianto Toha (Geologi UGM). Saat dibuka, wah kejutan yang

    menyenangkan, sebuah buku berjilid keras berkertas

    mengkilap, penuh gambar dan foto, dicetak dengan baik,

    berjudul, Sangiran Menjawab Dunia. Penulisnya tak

    asing bagi saya, juga pasti bagi setiap pembaca artikel atau

    karya-karya arkeologi Indonesia, yaitu Harry Widianto dan

    Harry Truman Simanjuntak, dua ahli arkeologi senior

    Indonesia. Terima kasih Pak Bud, atas kejutan y ang istimewa

    ini, sesuai harapan Pak Bud saya menikmati membacanya.

    Buku Sangiran Menjawab Dunia diterbitkan oleh Balai

    Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran, sebuah lembaga y ang paling punya autorisasi untuk

    menerbitkannya. Penerbitan buku ini didukung secara penuh termasuk pendanaannya oleh

    Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pak Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah memberikan

    sambutan di buku ini. PakBibit pasti sadar bahwa Sangiran adalah warisan budaya dunia, yang

    sangat penting dalam dunia paleoantropologi, khususnya sejarah Homo erectus (Sangiran saat ini

    tempat terpenting di dunia untuk mempelajari Homo erectus). Pak Bibit berharap bahwa

    Sangiran bisa menjadi salah satu tujuan penting dalam Tahun Kunjungan Wisata Jawa Tengah

    2011.

    Dr. Harry Widianto saat ini adalah Kepala Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran,

    sedangkan Prof. Dr. Truman Simanjuntak adalah Director of Center for Prehistoric and

    Austronesian Studies di Jakarta. Keduanya juga adalah peneliti utama pada Puslitbang Arkenas(Arkeologi Nasional), pengajar dan penguji mahasiswa di beberapa perguruan tinggi di Indonesia

    maupun di beberapa negara. Februari 201 0 lalu saya bertemu dengan Pak Truman di TMII saat

    sama-sama diundang sebagai narasumber Seminar Atlantis y ang diadakan oleh penerbit buku

    Atlantis PT Ufuk (sudah saya ceritakan di milis ini). Saat itu, Pak Truman membedah buku

    Atlantis karya Prof. Arysio Santos itu berdasarkan arkeologi, sedangkan saya menganalisisnya

    RSS Feed Email Updates

    G E T F R E E U P D A T E S

    Get the latest and the greatest news delivered for

    free to your reader or your inbox:

    R E C E N T A R T I C L E S

    cagar geologi lokasi tipe

    upload image

    Pemikiran Alternatif: Tukang Besi Tidak

    Membentur Buton

    www.seis.nagoya

    pera

    Sumatra Stratigraphy From Surface to

    Basement

    test upload image

    APLIKASI GEOLISTRIK UNTUK

    EKSPLORASI HIDROGEOLOGI

    Blognya Ahli Geologi IndonesiaHome About this E-Zine IAGI Blogroll Central

    Java

    Disaster Gemology gempa Geofisika Geohidrologi Geology

    Basins

    Geoscience Pertambangan Petroleum

    Geology

    Regional

    Indonesia

    Review

    buku

    Rupa-

    rupi

    Tektonik Uncategorized

    Undangan Anggota Vulkanologi

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://geologi.iagi.or.id/2014/04/14/aplikasi-geolistrik-untuk-eksplorasi-hidrogeologi/http://geologi.iagi.or.id/2014/04/14/sumatra-stratigraphy-from-surface-to-basement/http://geologi.iagi.or.id/category/petroleum-geology/http://geologi.iagi.or.id/category/regional-indonesia/http://geologi.iagi.or.id/category/review-buku/http://geologi.iagi.or.id/category/rupa-rupi/http://geologi.iagi.or.id/category/undangan-anggota/http://geologi.iagi.or.id/category/vulkanologi/http://geologi.iagi.or.id/category/central-java/http://geologi.iagi.or.id/category/geology-basins/http://geologi.iagi.or.id/http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/2014/04/14/aplikasi-geolistrik-untuk-eksplorasi-hidrogeologi/http://geologi.iagi.or.id/2014/04/14/test-upload-image/http://geologi.iagi.or.id/2014/04/14/sumatra-stratigraphy-from-surface-to-basement/http://geologi.iagi.or.id/2014/04/23/pera/http://geologi.iagi.or.id/2014/04/23/www-seis-nagoya/http://geologi.iagi.or.id/2014/05/14/pemikiran-alternatif-tukang-besi-tidak-membentur-buton/http://geologi.iagi.or.id/2014/05/22/upload-image/http://geologi.iagi.or.id/2014/05/22/cagar-geologi-lokasi-tipe/http://geologi.iagi.or.id/feed/http://geologi.iagi.or.id/tag/sangiran/http://geologi.iagi.or.id/category/vulkanologi/http://geologi.iagi.or.id/category/undangan-anggota/http://geologi.iagi.or.id/category/uncategorized/http://geologi.iagi.or.id/category/tektonik/http://geologi.iagi.or.id/category/rupa-rupi/http://geologi.iagi.or.id/category/review-buku/http://geologi.iagi.or.id/category/regional-indonesia/http://geologi.iagi.or.id/category/petroleum-geology/http://geologi.iagi.or.id/category/pertambangan/http://geologi.iagi.or.id/category/geoscience/http://geologi.iagi.or.id/category/geology-basins/http://geologi.iagi.or.id/category/geohidrologi/http://geologi.iagi.or.id/category/geofisika/http://geologi.iagi.or.id/category/gempa/http://geologi.iagi.or.id/category/gemology/http://geologi.iagi.or.id/category/disaster/http://geologi.iagi.or.id/category/central-java/http://geologi.iagi.or.id/category/blogroll/http://geologi.iagi.or.id/about/http://geologi.iagi.or.id/about-2/http://geologi.iagi.or.id/http://geologi.iagi.or.id/
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    2/14

    berdasarkan geologi. Kesimpulan kami sama : Indonesia bukan Atlantis yang hilang itu. Karya-

    karya ilmiah Pak Harry Widianto tentang Homo erectus Sangiran banyak saya pelajari pada tahun

    2008 saat saya sedang menyusun sebuah makalah untuk PIT IAGI yang berhipotesis bahwa

    perkembangan lebih lanjut dari Homo erectus tidak berkembang di Sangiran, tetapi berkembang

    di aliran lebih hilir Bengawan Solo di wilayah Ngandong, Trinil dan Ngawi karena Sangiran saat itu

    tak layak huni lagi sebab Sangiran telah tererupsi sebagai mud volcano.

    Buku Sangiran Menjawab Dunia enak dibaca, penjelasannya mudah dipahami sebab ditujukan

    untuk pembaca umum, pekerjaan penataan letak dibuat artistik sehingga sejuk membacanya

    sebab banyak v ariasi pemandangannya. Buku ini menjelasakan secara komprehensif hal ihwal

    Sangiran sebagai situs paling penting Homo erectus di dunia. Tidak hanya Sangiran saja yang

    diterangkan, tetapi pembaca diperkenalkan dulu kepada beberapa perihal y ang berkaitan dengan

    manusia purba.

    Buku diawali dengan penjelasan tentang Gejolak Teori Evolusi Di Akhir Abad ke-19 dari cerita

    tentang Charles Darwin, sang pembentuk teori ev olusi 1859, kontroversi di seputarnya, para

    pembela dan penyerangnya, dan terakhir diceritakan tentang Eugene Dubois, dokter Belanda

    yang terobsesi dengan teori Darwin lalu datang ke Indonesia, mengembara ke Sumatra lalu Jawa

    dan akhirnya pada tahun 1891-1892 ia menemukan di Trinil, Ngawi apa yang diyakininya sebagai

    missing link antara kera dan manusia : fosil batok kepala, gigi dan tulang paha kiri -ketiganya

    membuat Dubois menyimpulkan bahwa ketiga ex fragmen yang ditemukannya itu milik suatu

    makhluk bukan kera bukan manusia. Bukan kera karena ketika diukur volume otaknya 900 cc(otak kera paling maju -simpanse 600 cc; otak manusia 1200 c c), lalu tulang pahanya

    menunjukkan bahwa sang empunyany a berjalan tegak (tentu saja Dubois tahu sebab ia seorang

    dokter ahli anatomi). Maka dua kata diberikannya untuk penemuan ini : Pithecanthrous erectus -

    manusia seperti kera (atau kera seperti manusia) yang berjalan tegak. Cocoklah ia sebagai missing

    link di antara kera dan manusia. Pada tahun 1980-an, nama genus Pithecanthropus diubah

    menjadi Homo, genus yang sama dengan manusia modern.

    evolusi hominid-manusia (widianto dan simanjuntak, 2009)

    Charles Darwin meninggal pada 1882, ia tak menyaksikan penemuan-penemuan fosil-fosil di

    sekeliling hominid (makhluk mirip manusia) yang menunjukkan apa yang digagas Darwin

    mungkin benar : ev olusi. Fosil-fosil yang ditemukan Dubois dan banyak ahli lainnya pada abad

    ke-20 telah dapat menunjukkan bahwa telah terjadi evolusi dari hominid paling primitif ke

    hominid paling modern dan mungkin juga manusia modern. Bahwa teori evolusi menimbulkan

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/wp-content/uploads/2010/03/evolusi-hominid-manusia-widianto-simanjuntak-2009.jpg
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    3/14

    ekskavasi arkeologi sangiran

    (widianto dan simanjuntak,

    2009)

    kontroversi yang besar saat Darwin hidup tentu salah satunya karena bukti-bukti fosil saat itu

    belum ditemukan. Meskipun bukti2 fosil telah sedemikian terang menunjukkan bahwa evolusi

    adalah fakta, sampai sekarang pun masih terjadi pro dan kontra ev olusi itu. Peperangan

    menjadi lebih seru lagi ketika kaum kreasionis Kristen maupun Islam maju serentak menyerang

    para evolusionis.

    Saat buku kiriman Pak Budianto Toha datang, saya sedang

    membaca sebuah buku yang baru diterjemahkan

    Kepustakaan Populer Gramedia Evolusi (Februari, 201 0)

    yang ditulis oleh seorang ahli yang berkontribusi signifikan

    kepada teori evolusi modern, Ernst Mayr. Mayr menulis

    buku komprehensif tentang evolusi ini pada tahun 2001

    saat usianya 97 tahun (bukan main). Geologi tentu erat

    berkaitan dengan evolusi yang dikemukakan Darwin,

    Darwin terinspirasi mengemukakan teorinya karena

    geologi, dan geologi juga yang berkontribusi saat ia

    menyusun teoriny a (lihat tulisan saya di Berita IAGI

    terakhir -edisi 2/2009 terbit saat PIT IAGI di Semarang-

    tentang bagaimana peranan Charles Lyell, salah satu bapak

    geologi modern, berkiprah saat Darwin menyusun

    teorinya).

    Bab kedua buku Sangiran Menjawab Dunia menerangkan

    lebih jauh lagi tentang evolusi hominid yang disusun berdasarkan penemuan seluruh fosil

    hominid di seluruh dunia : di Afrika, di Eropa, di Asia sampai di Jawa. Maka di dalam bab ini,

    tentu ada penjelasan tentang hominid paling primitif Australopithecus afarensis, kemudian

    berturut-turut dijelaskan tentang A. africanus hominid pemburu pertama, A. robustus yang

    berbadan kekar; lalu genus baru Homo muncul sebagai Homo habilis yang mulai membuat

    perkakas dari batu (terkenala sebagai kebudayaan Olduvai/Oldowan) dan akhirnya si hominid

    terkenal yang pintar bertukang dan pengembara pertama keluar dari Afrika : Homo erectus.

    Diceritakan pula di bab ini tentang Homo neanderthalensis dan Homo crromagnon yang hidup di

    Eropa sampai akhirnya Homo sapiens tertua yang muncul juga di Afrika sebelum mereka

    bermigrasi ke seluruh dunia. Bab ini dengan jelas menunjukkan timeline sejak Australopithecus

    afarensis (sekitar 7 Ma-juta tahun yang lalu) sampai suatu saat secara serentak pada 0,035 Ma

    (35.000 tahun yang lalu) muncul jenis baru manusia bernama Homo sapiens sapiens. Perjalanan

    panjang menuju manusia modern, tulis Widianto dan Simanjuntak (2009).

    Bab tiga buku Sangiran Menjawab Dunia mulai mengkhususkan pembahasan kepada Homo

    erectus, jenis hominid penghuni Sangiran, tetapi bab ini belum membahas Sangiran, baru

    membahas bagaimana pola kehidupan Homo erectus berdasarkan artefak-artefak yang

    ditinggalkannya. Dari artefak-artefak inilah para ahli arkeologi menyimpulkan suatu pola

    kehidupan. Bila ada fosil2 hominid pembuat artefak itu ditemukan, tentu sangat baik, dan itu

    terjadi di Sangiran. Bab ini menjelaskan bagaimana kapak genggam dibuat Homo erectus. Kapak

    genggam merupakan perkakas yang universal dari buday a paleolitikum yang ditemukan tersebar

    luas dari Afrika, Eropa sampai Asia. Secara umum, buday a kapak genggam ini disebut sebagai

    budaya Acheullian yang mulai muncul di Afrika Timur sejak 1,5 Ma. Bagaimana Homo erectus

    mengasah batu yang ditemukannya menjadi kapak dengan berbagai keperluan (penumbuk,

    pembelah, penusuk, dsb.) diceritakan di dalam bab ini.

    Situs Sangiran yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa

    Tengah mulai diceritakan di bab keempat buku ini dan seterusnya. Situs ini merupakan situs

    paling lengkap untuk hunian Homo erectus sejak 1 ,5 juta tahun yang lalu. Kolonisasi Jawa

    diperkirakan sudah berlangsung pada akhir Pliosen (1,8 jt tyl). Bukti-bukti ke arah itu didasarkan

    pada penemuan mamalia Archidiskodon berumur Pliosen Atas di situs Bumiayu. Migrasi Homo

    erectus melalui jembatan darat pada zaman es mulai terjadi pada Plistosen Bawah dan mulai

    menghuni Sangiran pada 1,5 jt tyl. Homo erectus tertua ditemukan di Afrika berumur 1,8 jt tyl.

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/wp-content/uploads/2010/03/ekskavasi-arkeologi-sangiran-1-widianto-simanjuntak-2009.jpg
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    4/14

    ekskavasi-arkeologi-sangiran-widianto-

    simanjuntak-2009

    Situs sangiran ditemukan oleh ahli paleontologi G.H.R. von Koenigswald pada tahun 1934 melalui

    artefak yang ditinggalkan Homo erectus di Desa Ngebung, Sangiran. Saat itu v on Koenigswald

    ditugaskan Belanda untuk menyusun biostratigrafi Jawa berdasarkan fosil mamalia. Penggalian

    yang dimulai pada tahun 1936 lalu menemukan fosil-fosil Homo erectus. Penemuan demi

    penemuan pun terjadi terus sampai dasawarsa terakhir ini, membuktikan bahwa Sangiran adalah

    situs Homo erectus y ang sangat penting.

    Penjelasan tentang Sangiran dimulai dengan

    menerangkan stratigrafi daerah Sangiran yang di

    salah satu formasinya ditemukan banyak fosil

    Homo erectus. Lapisan terbawah di Sangiran

    disusun oleh lempung biru Formasi Kalibeng

    berumur Pliosen Atas (2,4 Ma) berlingkungan

    pengendapan laut (dalam). Pengangkatan tektonik

    yang disertai aktivitas volkanik mengubah

    lingkungan Sangiran menjadi lingkungan rawa. Ini

    terjadi pada batas Plio-Pleistosen (1 ,8 Ma). Breksi

    lahar menandai peristiwa ini, yang diendapkan di

    atas lempung Kalibeng. Selama sebagai rawa, di

    Sangiran diendapkan lempung hitam Formasi

    Pucangan yang berlangsung sampai 0,9 Ma. Fosil

    paling tua ditemukan di bagian atas endapan iniberumur 1,0 Ma. Pasti Homo erectus yang lebih

    tua daripada ini ada sebab artefaknya yang

    berumur 1,2 Ma telah ditemukan. Antara 0.9-0.7

    Ma, di sekitar wilayah Sangiran terjadi

    pengangkatan kembali; daerah ini kemudian

    tererosi dan mengendapkan bahan rombakannya ke wilayah Sangiran berupa pecahan gamping

    dan materi v olkanik yang terkenal disebut lapisan Grenzbank (lapisan pembatas) sebab lapisan ini

    membatasi antara Formasi Pucangan di bawahnya dengan Formasi Kabuh di atasnya. Setelah 0,7

    Ma, wilayah Sangiran merupakan daerah penampung endapan v olkanik hasil letusan gunungapi-

    gunungapi di sekitarnya (Lawu-Merapi-Merbabu purba). Sangiran saat itu telah menjadi daratan.

    Di dalam Formasi Kabuh-lah banyak ditemukan fosil Homo erectus dengan umur 7 00.000-

    300.000 tahun. Pada 0,25 Ma diendapkan lagi breksi lahar yang mengakhiri Formasi Kabuh.

    Letusan volkanik masih terus terjadi sampai menjelang Resen, mengendapkan pasir v olkanik

    Formasi Notopuro.

    Fosil hominid tertua yang ditemukan di Sangiran saat ini berumur 1 Ma, tetapi artefaknya telah

    ditemukan di lokasi Dayu (masih di Sangiran) dan berumur 1,2 Ma. Artinya, masih mungkin

    terdapat Homo erectus yang lebih tua daripada 1 Ma. Berdasarkan semua fosil Homo erectus

    yang telah ditemukan di Sangiran dan sekitarnya (Kedungbrubus, Sambungmacan, Ngandong,

    Trinil, Ngawi), Pak Harry Widianto menyatakan bahwa Homo erectus di Sangiran ini bisa

    dikelompokkan menjadi tiga subspesies mengikuti penemuannya di lapisan tertua-termuda. Dari

    tua ke muda adalah : (1) Homo erectus arkaik -Plistosen Bawah 1,5-1,0 Ma ditemukan di bagian

    atas Formasi Pucangan, (2) Homo erec tus tipikal -Plistosen Tengah 0,9-0,3 Ma ditemukan di

    seluruh Formasi Kabuh, dan (3) Homo erectus progresif -Plistosen Atas 0,2-0,1 Ma ditemukan diFormasi Notopuro. Homo erectus progresif tidak ditemukan di Sangiran, tetapi di wilayah2 lebih

    hilir dari Sangiran (Kedungbrubus, Sambungmacan, Ngandong, Trinil, Ngawi).

    Mengapa Homo erectus progresif tidak

    ditemukan di Sangiran ? Karena tak lama setelah

    pengendapan Notopuro, terjadi mud volcanism

    di Sangiran, sehingga subspesies selanjutnya

    bermigrasi ke wilayah lebih hilir dan

    ditemukanlah fosil-fosilnya di sana, termasuk

    yang pertama kali ditemukan Dubois di Trinil.

    Begitulah kira-kira hipotesis yang say a

    kemukakan dalam makalah yang dipresentasikan

    di PIT IAGI 2008 (Sangiran Dome, Central Java :

    Mud Volcanoes Eruption, Demise of Homo erectus erectus and Migration of Later Hominid)

    Secara singkat, Pak Harry dan Pak Truman pun melanjutkan cerita Sangirannya dengan fosil-fosil

    binatang besar yang ditemukan di Sangiran. Bila Homo erectus hanya ditemukan di lapisan

    bagian atas Pucangan dan Kabuh; berbagai fosil vertebrata ditemukan di semua lapisan (Kalibeng,

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/wp-content/uploads/2010/03/ekskavasi-arkeologi-sangiran-widianto-simanjuntak-2009.jpg
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    5/14

    Pucangan, grenzbank, Kabuh, Notopuro). jenis vertebrata y ang paling sering ditemukan adalah

    jenis-jenis gajah purba, rusa, kerbau, sapi, banteng dan badak. Sebagian binatang ini sezaman

    dengan Homo erectus, mungkin menjadi binatang-binatang y ang diburunya. Penjelasan di

    Sangiran diakhiri dengan cerita tentang perjuangan para ahli arkeologi dan Pemerintah Indonesia

    untuk menjadikan Sangiran agar diakui sebagai situs warisan budaya dunia. Perjuangan itu

    berhasil dengan diakuinya Sangiran oleh Unesco PBB sebagai Warisan Budaya Dunia dengan

    nomor 593 (dokumen WHC-96/Conf.201 /21) tahun 1996. Pemerintah Indonesia sendiri tentu

    saja telah mengakui Sangiran sebagai Kawasan Cagar Budaya sejak 1 97 7 (SK Menteri Pendidikan

    dan Kebudayaan Nom 07 0/0/197 7 ).

    Bab lima buku Sangiran Menjawab Dunia menerangkan tentang fosil-fosil Homo erectus yang

    ditemukan di luar Sangiran, dimulai dengan fosil yang ditemukan Dubois di Trinil, di

    Kedungbrubus tempat pelukis Raden Saleh pernah menggali fosil-fosil vertebrata yang banyak

    ditemukan di sini dan dipercayai penduduk sebagai sisa peperangan Bharatayudha di padang

    Kurusetra, di Perning Mojokerto tempat sebuah atap tengkorak berumur tua (1 ,8 Ma) ditemukan

    dan menimbulkan kehebohan di kalangan para ahli karena ketuaannya sehingga peneraan umur

    bocah Perning ini diragukan, di Ngandong tempat Ter Haar dan Oppenoorth menemukan fosil-

    fosil yang kemudian dikenal sebagai Homo erec tus progresif berumur 300.000 tahun, di

    Sambungmacan tempat T. Jacob dan R.P Sujono menemukan fosil berupa atap tengkorak Homo

    erectus progresif dan perkakasanya, dan di Patiayam, lereng selatan Muria tempat yang menarik

    sebab Sartono menemukan geraham dan

    fragmen tengkorak Homo erectus y ang diperkirakan seumur dengan Homo erectus tipikal di

    Sangiran. Penemuan di Patiayam menarik sebab tempat ini terisolasi dari Sangiran pada zaman

    Homo erectus tipikal berkembang. Bagaimana kedua tempat ini (yang pada masa itu terpisah

    sebuah selat/laut) bisa dihuni pada saat yang bersamaan tentu menarik secara paleogeografi. Pak

    Yahdi Zaim, yang terlibat dalam

    penemuan fosil di Patiayam itu tentu bisa bercerita lebih jauh.

    Di dalam bab ini dijelaskan

    pula penemuan-penemuan

    terbaru fosil hominid atau

    artefaknya. Yang pertama

    adalah fosil yang pernah

    membuat heboh itu, yaitu

    Homo floresiensis y ang

    ditemukan di Liang Bua

    Flores pada bulan September

    2003. Umurnya kini sudah

    diketahui : 18.000 tahun dan

    disimpulkan sebagai Homo

    sapiens purba yang

    mengalami pengerdilan

    karena paleogeografi pulau

    terisolasi, seperti juga fosil gajah kerdil yang ditemukan di sini. Kini, subspesies manusia purba

    Flores ini disebut sebagai Homo sapiens floresiensis. Berikutnya, adalah situs-situs hunian

    hominid yang disebut Situs Semedo di Pegunungan Serayu Utara, Kecamatan Kedungbanteng,

    Tegal. Di sini ditemukan beberapa fosil v ertebrata dan perkakas hominid berupa kapak dan

    penyerut yang terbuat dari rijang dan batugamping kersikan. Fosil Homo erectus belum

    ditemukan di sini. Yang terakhir adalah Situs Bringin di Ngawi, tempat ditemukannya fosil-fosil

    vertebrata dan ala-alat batu yang morfologinya sama dengan milik Homo erectus progresif yang

    ditemukan di tempat lain. Fosil hominid belum ditemukan di sini.

    Bab enam buku ini, y ang merupakan bab terakhir, menjelaskan tentang rencana utama (master

    plan) pengembangan Situs Sangiran untuk menjadi pusat informasi peradaban manusia purba

    bertaraf internasional. Pengembangan ini berusaha sedemikian rupa agar Sangiran yang

    merupakan padang gersang ini tetapi yang sesungguhnya memuat informasi yang sangat penting

    tentang evolusi manusia dapat dinikmati dengan mudah oleh masyarakat umum. Maka, akan

    didirikan pusat-pusat informasi yang terletak dekat situs-situs penggaliannya, dibagi ke dalam

    empat klaster (cluster) : klaster Ngebung, Klaster Bukuran, Klaster Dayu dan Klaster Krikilan. Di

    setiap klaster akan didirikan berbagai sarana y ang akan memudahkan pengunjung memahami

    makna paleoantropologi dan

    arkeologi Homo erectus, termasuk kesempatan untuk mengamati sendiri tempat-tempat

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDF
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    6/14

    REPLY

    RDP PERMALINK

    March 29, 2010

    Res serias omnes extollo ex hoc die in alium diem adalah kata-kata Platius,

    penulis Yunani tahun 495 AD yang maknanya lebih kurang : apa-apa yang

    terasa susah pada hari ini (masa ini) belum tentulah susah pada hari lain

    (masa depan maksudnya). Itu rasanya cocok untuk menyebut penerimaan

    orang akan teori ev olusi. Dan, orang y ang tak ingin diyakinkan, percumalah

    diyakinkan.

    REPLY

    anam PERMALINK

    June 27, 2010

    kami senang masih banyak yang peduli pada negeri ini

    REPLY

    yosri PERMALINK

    August 16, 2010

    salam kenal pak,,

    saya ingin menanyakan, kenapa formasi di sangiran di rubah namanya,

    dimana sebelum nya formasi sangiran sama dengan nama formasi di

    pegunungan gendeng..

    terima kasih atas jawaban nya y a pak..?

    REPLY

    hartono wicitrokusumo,ir,mm PERMALINK

    August 22, 2010

    Sangiran sebagai pusat peradaban dunia dimasa purba. Apakah belum

    ditemukan hasil karya nenek moyang kita itu. Kami yakin pasti ada yang

    spektakuler. Mereka pasti perkasa, karena bisa hidup bersama hewan-hewan

    yang berukuran raksasa. Tuhan telah me-rahmat-i nya sehingga bisa

    menurunkan kita-kita yang berada diabad sekarang. Dari adanya fosil-fosil

    binatang laut yang ada, apakah menandakan banjir besar dikala nabi Nuh

    melanda sampai Sangiran? Maaf, ini pertanyaan orang awam yang kurang

    belajar arkeologi. Semangat terus para arkeolog kita. Indonesia semestinya

    menjadi mercusuar dunia!

    haruna sackura PERMALINK

    September 20, 2010

    pak salam kenal nama saya harunasaya seorang pelajar.bolehkah saya

    tnya..kalau TEORI DARWIN mengatakan cikal bakal manusia adalah

    ekskavasi (lubang penggalian) tempat para ahli mencari fosil dan artefak Homo erectus.

    Demikian, buku Sangiran Menjawab Dunia karya Dr. Harry Widianto dan Prof. Dr. Truman

    Simanjuntak. Seratus individu y ang telah ditemukan di Sangiran memang telah menjawab dunia,

    yang bertanya tentang bukti evolusi.

    Res serias omnes extollo ex hoc die in alium diem

    fromAr cheology, Rev iew buku , Rupa-rupi

    39 Responses leave one

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.yahoo.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=7139#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=6927#respondhttp://[email protected]/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=5906#respondhttp://kemala9.wordpress.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=5639#respondhttp://rovicky.com/http://geologi.iagi.or.id/category/rupa-rupi/http://geologi.iagi.or.id/category/review-buku/http://geologi.iagi.or.id/category/rupa-rupi/archeology/
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    7/14

    REPLY

    indra PERMALINK

    April 26, 2012

    Darwin memang tidak pernah menyebut langsung bahwa

    manusia berevolusi dari kera, tetapi tidak salah jika

    sebagian orang menerjemahkannya demikian. Darwin

    meyakini bahwa semua mahluk hidup berasal dari satu sel

    purba (satu nenek moyang) dan kemudian berevolusi secara

    fisik menuju bentuk yang semakin sempurna. Artinya,

    manusiasebagai mahluk yang paling sempurnajuga

    merupakan hasil evolusi dari mahluk lain. Hal tsb y ang

    umumnya tidak bisa diterima oleh banyak pihak. Setiap

    mahluk hidup adalah spesial, diciptakan secara khusus oleh

    Tuhan, terlebih manusia yang ditangani Tuhan dengan

    perlakuan istimewa.

    Hingga saat ini, teori evolusi darwin belum dapat dibuktikan.

    Sekalipun banyak mahluk hidup memiliki kemiripan ciri fisik,

    tetap bisa dikategorikan sebagai mahluk yang berbeda.

    REPLY

    Julimar PERMALINK

    September 26, 2010

    Ada yang perlu diluruskansetahu saya Darwin tidak pernah

    mengatakan bahwa kera adalah nenek moyang manusia. Dia

    hanya mengatakan bahwa kera dan manusia memiliki

    nenek moyang yang sama. Darwin mendasarkan pikirannya

    ini pada banyaknya kesamaan morfologi antara kera dengan

    manusia.

    REPLY

    kera.MENGAPA SEKARANG MASIH ADA KERA, BUKANNYA IKUT

    MENJADI MANUSIA?terima kasih atas jawabanya

    REPLY

    agam r PERMALINK

    October 1, 2010

    Bapak pengasuh Web Yth.

    Salam kenal..

    Mohon ijin untuk meng-copy artikel ini untuk ditayangkan di web

    indonesiakuno,

    terimakasih banyak.

    -agam-

    Achmadeus PERMALINK

    October 17, 2010Apakah kehidupan masa lalu ada pembiasaan manusia untuk berjalan tegak

    saat lingkungan dimana mereka hidup ada dlm habitat perburuan hewan

    predator purba ( ? ) Atau mereka terbiasa merunduk ketika predator mulai

    punah ( ? ) ,masihkah ada manusia moderen di zaman kini orang berjalan

    merunduk tanpa alasan? Atau adakah benang merah antara kuda di darat dgn

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=7676#respondhttp://indonesiakuno.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=16563#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=7610#respondhttp://www.museumgeologiku.blogspot.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=7568#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    8/14

    REPLY

    kuda laut? Mengapa mereka mirip sec ara fisik, apakah evolusi menjelaskan

    sirip kuda laut adalah hasil adaptasi ? Tidakah kemiripan di alam ini adalah

    hal yang wajar dan biasa, seperti juga manusia dan kera memiliki kesamaan.

    Karena akal dan kecerdasan manusia bisa meninggalkan masa2

    peradabannya tanpa merubah bentuk fisik. Bagaimana dengan kera? Apakah

    bercita2 mencerai pohon agar dapat terbiasa menapak tanah lantas dapat

    berjalan spt manusia? Gajah saja tak pernah punya niat merubah fisik meski

    dpt predikat hewan cerdas. Wallahu alam bissawab.

    REPLY

    agus supriyanto PERMALINK

    March 22, 2011

    sya puny a uneg uneg harusnya sangiran bisa menjadi wisata andalah tuk

    sragen. sangiran adalh sejarah ekosistem yang tiada taran nilanyakita

    harus bisa mengemas dengan apik bagai mana sangiran bisa menjadi wisata

    dunia.ini memang tidak gampang..tapi saya y akin klau ini bisa dikelola

    dengan serius..sragen akan makmur..

    bagai mana Pk Agus bupati sekarang..??????????????????????

    REPLY

    sommarosy PERMALINK

    April 1, 2011

    saya ingin dapatkan buku tersebut untuk koleksi perpustakaan gratis somma

    di desa saya .jika bapk yang terkait ada kesediaan untuk menyumbangkan

    mohon dikirim ke Perpustakaan SOMMA an Bpk Isomuddin RT 06 RW 04

    Kirig Mejobo Kudus 59381.terima kasih

    REPLY

    aristian PERMALINK

    May 24, 2011

    yang percaya ya percayalah, namun yang menjadi pertanyaannya adalah;

    akankan kelak manusia bisa berev olusi menjadi manusia yang bersay ap dan

    bisa terbang?, bukankan sudah disebutkan dalam kitab suci bahwa bentuk

    yang ini adalah yang paling sempurna. apakah itu tidak berarti bahwa bentuk

    manusia dari awal diciptakan ya begini/begitu keadaannya. Itu firman

    Tuhan, bukan kata siDarwin yang mengaku keturunan siKera.

    Tetapi terserahlah. silahkan difikirkan dengan logika Oke?

    REPLY

    Darmanto PERMALINK

    December 6, 2011

    OK saya salut dengan ahli Paleontologi dan Geologi bekerja untuk Sangiran

    yang mendunia

    Darmanto PERMALINKDecember 6, 2011

    OK saya salut dengan ahli Paleontologi dan Geologi bekerja untuk Sangiran

    yang mendunia. Semoga menjadi daya tarik sendiri sebagai informasi di

    masa lampau.

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=13217#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=10183#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=9646#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=9530#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=7860#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    9/14

    REPLY

    Dari: Darmanto tinggal di Pangkah Tegal

    REPLY

    haninunona PERMALINK

    January 13, 2012

    mau tanya , mengapa di sangiran di temukan banyak fosil ?

    > ada tempat tertentu yg mampu menyimpan

    (preserves) sisa-sisa mahluk hidup yg nantinya akan

    menjadi fosil. Misalnya di rawa-rawa, atau tempat yg

    sedimennya halus. Pada jaman dahulu (2 juta tahun lalu)

    daerah sangiran berupa rawa yg sedimennya halus,

    lempung

    .

    REPLY

    azadirra PERMALINK

    January 13, 2012

    like it..!!

    REPLY

    yhunda PERMALINK

    January 23, 2012

    asalam pak

    sya mohon izin copy artikel yah pak..soalx mau di persentasikan di skolh !

    Awam PERMALINK

    November 1, 2012

    Mas, sejarah itu tidak bisa dihapus.

    Nah pada tahun-tahun itu (saat ditemukannya fosil2

    tersebut) memang tidak ditemukan orang yang seperti

    sekarang.

    REPLY

    Fadly PERMALINK

    January 24, 2012

    Anda meyakini teori Darwin, berarti anda juga secara langsung meyakini

    bahwa leluhur anda adalah monyet.

    Saya tidak setuju teori darwin. Sesungguhnya teori ini amat sangat

    menyesatkan.

    Saya masih menganggap, 1.000.000 generasi leluhur saya dan lebih tua lagi

    adalah manusia murni meskipun dengan peradaban yang berbeda..

    Mohon jangan dipaksakan kepada orang lain untuk meyakini leluhurnya

    adalah monyet, sebagaimana anda percay a bahwa leluhur anda adalah

    seperti itu.

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://alaspikiran.blogspot.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14751#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14715#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14520#respondhttp://www.catatan-newry.blogspot.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14514#respondhttp://haninunona.tmblir.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=13218#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    10/14

    REPLY

    Ini justru tidak dipaksakan, karena berdasarkan runut waktu.

    REPLY

    Kemal Sayful R PERMALINK

    January 26, 2012

    Fondasi dasar pemahaman tonggak sejarah peradaban manusia ini adalah

    Teori Evolusi Darwin. Inti teori Darwin adalah bahwa makhluk hidup

    berevolusi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam, termasuk

    manusia. Disimpulkan bahwa manusia pada masa pra-sejarah memiliki

    tingkat kemampuan otak serta peradaban yang rendah atau primitif. Bukti-

    bukti evolusi tengkorak dan fosil manusia pra-sejarah diklaim untuk

    mengukuhkan bahwa peradaban masa kini adalah hasil dari ev olusi pra-

    sejarah yang jauh terbelakang. Charles Dawson, ahli palaentologi mengklaim

    menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di Piltdown,

    Inggris pada tahun 1 912. Tulang yang kemudian dijuluki Manusia Piltdown

    ini mirip tulang rahang hewan, namun gigi dan tengkoraknya seperti milik

    manusia. Ketika ditemukan, para arkeolog memperkirakan tulang manusia

    Piltdown berumur 500.000 tahun.

    Pemikiran dengan bukti-bukti artefak itu y ang dijadikan dasar untuk

    membedakan antara masa kini yang dilihat sebagai peradaban modern

    karena memiliki teknologi y ang maju, perilaku yang berperikemanusiaan

    serta menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia peradaban pra-sejarah y ang

    kuno, berteknologi rendah, berperilaku barbarian atau tidak beradab.

    Modern menjadi satu identitas baru sebagai sy arat untuk dikatakan lebih

    beradab dan memiliki peradaban. Modernisasi menjadi arahan dan mesin

    penggerak peradaban karena diidentikan dengan kebaruan dan kemajuan.

    Modern pun menjadi kata sifat yang juga dilekatkan dalam gaya hidup dan

    etos kerja manusia, yang dinamis, cepat, praktis dan profesional.

    Namun demikian, bukti-bukti sejarah y ang baru ditemukan mulai

    mempertanyakan pemahaman yang mengdikotomikan sejarah dan pra-

    sejarah dan soal peradaban manusia itu sendiri. Banyak ilmuwan yang

    memberikan bukti bahwa teori Darwin layak untuk diragukan. Pada tahun

    1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut

    menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak itu berasal dari manusia yang hidup

    beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari

    bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Agar terlihat mirip

    manusia, gigi-giginya ditambahkan dan persendiannya disumpal. Fosilpun

    diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno. Riset lain

    menunjukkan rekaman fosil yang merobohkan Teori Evolusi. Temuan tim

    riset University of California mengungkap sebuah bukti bahwa manusia dan

    simpanse berevolusi secara terpisah.

    REPLY

    Jefry PERMALINK

    January 30, 2012

    Saya suka membaca hal2 yang berhubungan dengan dunia arkeologi dan

    sangat puas membaca semua ulasan yang bapak sampaikan di blog ini

    Teruslah menggali dan menggali misteri supaya Indonesia lebih maju lagi,

    saya selalu mendukung anda..

    Subiyanto PERMALINK

    February 2, 2012

    Penemuan ilmiah yang luar biasa.Tentu akan menjadi bahan diskusi yang

    menarik dengan para penganut agama samawi, terutama tentang teori

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.pt46.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14881#respondhttp://sedot-wc.net/bloghttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14799#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=18844#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    11/14

    REPLY

    penciptaan manusia.Salam Sukses!

    REPLY

    wahyu nurhidayat PERMALINK

    February 29, 2012

    salam kenal pakk.. say a wahyu seorang mahassiswa jurusan teknik

    informatika, saya sangat ingin sekali mengemas teori tengtang manusia

    purba kedalam sebuah media informatika, dengan tujuan agar lebih banyak

    masyarakat yang berminat untuk mempelajarinya, akan tetapi saya kesulitan

    untuk mendapatkan materi dan teorinya karena perijinan penelitian di

    sangiran juga agak sulit,..

    REPLY

    nove PERMALINK

    May 22, 2012

    manusia purba yang ada diartikel diatas bentuknya mirip seperti kera dan

    ditemukan baik diluar dan didalam negri. Tapi bukan kan menurut Al Quran

    manusia pertama itu adam dan hawa yang bentuknya manusia seperti kita.

    Jadi apakah benar yang ditemukan itu manusia purba atau fosil gorila purba

    yang mirip seperti mausia, gorila juga bentuknya besar dan secara fisik mirip

    seperti manusia. mohon penjelasannya. terima kasih

    REPLY

    mamat PERMALINK

    June 30, 2012

    kalu sya berpendapat itu posil manusia biasa.dan bisa jadi dia adalah

    manusia atlantic.karen saya yakin pulau jawa serpihan dari benua atlantic

    REPLY

    edie sudono PERMALINK

    July 21, 2012

    Tuaan mana adam-hawa sama manusia purba ya?

    REPLY

    edie sudono PERMALINK

    July 21, 2012

    Tak mau tahu adalah kebodohan, asal percaya adalah kebodohan, katanya

    berfikir tapi pikiran tidak digunakan. Kenyataan adalah kenyataan. Ataukah

    illusi di dalam illusinya illusi seperti teori relativ itas.

    REPLY

    Kgs M Arief Hidayat PERMALINK

    September 30, 2012

    I Like It

    DRS. H. Kgs M Arief Hidayat Spd PERMALINK

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://yahoo.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=18432#respondhttp://yahoo.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=17653#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=17652#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=17270#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=16877#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=15533#respondhttp://m3309048wahyu.blogmhs.d3ti.mipa.uns.ac.id/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=14950#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    12/14

    REPLY

    September 30, 2012

    saya mau tanya mas siapa yang tau

    mengapa sangiran menjadi terkenal di dunia

    &

    mengapa kelestarian situs sangiran harus kita jaga? jelaskan !

    kalau tau kirim jawaban nya ke Email [email protected]

    atau kirim ke twitter saya @Ariefhidayat_7 1

    JWB Ya

    ,

    ,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.,.

    REPLY

    Kgs M Arief Hidayat PERMALINK

    September 30, 2012

    JWB NYAAAAAAAAAAA AAAAAAAA A PLISSS

    REPLY

    Ando Harapan Gurning PERMALINK

    January 9, 2013

    Teori Evolusi Darwin menjadi rumusan sementara tentang kemajuan alam

    semesta. Bila teori ini ditempatkan dengan penemuan arkeologis-sangiran,

    maka kemajuan kemanusiaan Sangiran bergerak ke mana ya? mudah-

    mudahan makin kita temukan.

    REPLY

    disa PERMALINKFebruary 25, 2013

    apakah bner kalau dlu tu nenek moyang nya seekor kera ..??????

    dhiia PERMALINK

    October 6, 2013

    seharusnya agama adalah pedoman hidup seorang manusia

    dalam setiap tindakannya termasuk dalam mempelajari

    pengetahuan (termasuk sains)

    apakah anda tidak mengakui bahwa sebuah keyakinan

    harusnya bisa dibuktikan dengan penjelasan yang rasional ??

    perlu anda tahu,, orang2 yang mempelajari sains tanpa bekal

    agama akan melahirkan saintis yang gak bermoral. karena

    yang ada dipikiran dan cara hidupnya hanya materi yang

    tiada habisnya

    REPLY

    Tito PERMALINK

    October 1, 2013

    Menurut saya, jangan mempersangkutkan ilmu agama/religi dengan ilmu

    pengetahuan karena sudut pandang ilmu agama dan ilmu pengetahuan tidak

    sejalan. karena ilmu pengetahuan menuntut penjelasan yang rasional,sedangkan agama menuntut keyakinan.

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=35738#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=22182#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=20315#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=18434#respondhttp://twitter/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=18433#respondmailto:[email protected]
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    13/14

    REPLY

    itu malah tidak rasional mereka mencoba menggali rahasia

    alam tanpa menggunakan pedoman agama sebagai mengukuh

    iman

    bisa2 nanti akan ada orang2 saintis yang mencari tahu Tuhan

    itu terbuat dari apa naudzubillah

    perdebatan itu akan tiada habisnya karena sebenarnya

    pedoman atau ideologi berfikir mereka itu gak rasional.

    karena tanpa agama..

    sampai sekarangpun teori evolusi yang menyatakan

    manusia itu evolusi dari kera bisa dipatahkan karena tidak

    ada penghubung antargen

    REPLY

    Felice Dorothy PERMALINK

    October 18, 2013

    Apa manfaat belajar materi manusia purba Sangiran dan Trinil bagi

    kehidupan sekarang dan yang akan datang ? Terima kasih

    REPLY

    pramono PERMALINK

    November 6, 2013

    sebenarnya fosil-fosil selain manusia kera yang di temukan hingga saat ini

    berjumlah ribuan, di antaranya telah berumur 150 jt-250 jt tahun, seperti

    ikan coleacanth yang di anggap sebagai moyangnya ikan-ikan modern, y ang

    terlihat di fosil 150 jt tahun yang lalu bentuknya masih sama dengan

    coleacanth yang di temukan nelayan pada tahun 1930, padahal ikan tersebut

    telah di ny atakan punah, demikian juga fosil kelelawar, laba-laba, semut,

    tawon dll mempunyai bentuk yang persis dengan hewan-hewan sekarang.

    jadi teori evolusi secara langsung tidak terbukti kebenarannya berdasarkan

    penemuan-penemuan fosil tersebut. sementara penemuan eugene dubois

    yang menyimpulkan fosil dari sangiran (gigi, tengkorak, tulang paha kiri)

    sebagai bukti adanya manusia-kera saya kira sangat lemah sekali, bagaimana

    kesimpulan bisa di tarik dari bukti-bukti yang sangat minim dan terbatas

    tersebut ???

    mudjiono PERMALINK

    January 15, 2014

    sebagai orang awam sangat sulit memahami teori ev olusi, namun dengan

    mudah menolak teori itu. sementara ilmuwan termasuk ahli geologi,

    arkeologi tentunya tidak mudah menolak teori evolusi, karena didukung

    data, fosil, dan sudah tentu melalui penelitian yang panjang. Charles Darwin

    dapat mengutarakan teori evolusi setelah berpay ah-payah mengikuti

    penjelajahan ilmiah kapal Beagle dari 1 831-1836, dari Inggris menjelajah

    sampai kep Galapagos samudera Pacific , menelusuri pantai Amerika Selatan

    bagian barat dan timur. bagi ilmuwan untuk menolak teori ev olusi, tentu saja

    harus melalui cara y ang sama seperti y ang ditempuh Charles Darwin.

    pertanyaannya, sekarang para penentang teori evolusi apa ada yang

    bersedia membiayai dan mendukung penelitian tentang asal-usul manusia.

    bagi umat beragama yang meyakini ajaran agamanya sangat bijak jika

    beriman pada kitab suci tanpa harus memusuhi para ilmuwan yang

    berpegang pada teori evolusi. Al Quran sendiri tidak menyatakan Adam

    sebagai manusia pertama di bumi, tetapi sebagai khalifah pertama di bumi.

    converted by Web2PDFConvert.com

    http://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://www.web2pdfconvert.com/?ref=PDFhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=37367#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=36571#respondhttp://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=35907#respond
  • 7/22/2019 Geologi Iagi or Id

    14/14

    Copyright 2 014

    REPLY

    REPLY

    bocah petualang PERMALINK

    February 5, 2014

    Saya coba cari-cari bukunya di toko-toko online tapi ga ada? Kira-kira di

    mana saya bisa mendapatkannya?

    REPLY

    retno PERMALINK

    April 30, 2014

    bapak pengasuh yth. saya retno yg kebetulan wong magetan tetangganya

    ngawi dan kebetulan punya koran di bali namanya Pos Bali. Mohon ijin kalau

    ada artikel-artikelilmiah populer di blog ini apakah boleh kami publikasikan

    di koran kami??? terimakasih.

    salam,

    retno

    Leave a Reply

    Name: (required):

    Email: (required):

    Website:

    Comment:

    Note:You can use basic XHTML in y our comments. Your email address will neverbe published.

    Subscribe to this comment feed via RSS

    Submit Comment

    Vig ilance Them e by The Th eme Foundry

    http://thethemefoundry.com/http://thethemefoundry.com/vigilance/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/feed/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=44413#respondhttp://posbali.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=41046#respondhttp://bocahpetualang.com/http://geologi.iagi.or.id/2010/03/23/sangiran-menjawab-dunia/?replytocom=40258#respond