geologi dan genesa mata air-mata air waduk bentolo … hob-06 geologi dan genes… · hangat, dan...

12
PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA 325 GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO DAN SEKITARNYA, BLORA, JAWA TENGAH Rilo Restu Surya Atmaja 1 Dr. rer. nat. Doni Prakasa Eka Putra 2 1 Mahasiswa Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada 2 Dosen Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2, Bulaksumur, Yogyakarta 55281 Telp. +62-274-513668; Email : [email protected] SARI Di daerah Waduk Bentolo, Blora, Jawa Tengah dijumpai kumpulan mata air yang muncul saling berdekatan. Karakteristik fisika-kimia air tanah pada mata air tersebut berbeda. Salah satu mata air muncul di Waduk Bentolo diketahui pada tahun 2015 berbau menyengat dan berwarna kehitaman. Mata air kedua yang muncul tepat di sisi barat daya Waduk Bentolo diketahui berbau belerang, bersuhu hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang berada di selatan Waduk Bentolo tidak berbau dan memiliki DHL rendah. Faktor geologi dinilai berperan penting dalam genesa ketiga mata air tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kondisi geologi dan kaitannya dengan genesa mata air-mata air tersebut. Metode penelitian dilakukan pemetaan geologi, pemetaan hidrogeologi, serta analisis kimia air tanah. Hasil penelitian menunjukkan daerah penelitian tersusun atas litologi corraline rudstone, foraminiferal rudstone, floatstone, napal, dan wackestone. Struktur geologi mengontrol kondisi geologi dengan adanya antiklin menunjam, sesar turun, sesar geser kanan, dan sesar geser kiri. Pemetaan hidrogeologi mendapati mata air-mata air lain di daerah penelitian yang kemunculannya berkaitan dengan struktur geologi. Hasil analisis kimia air tanah menunjukkan sistem air tanah di daerah penelitian dibagi menjadi sistem air tanah atas, sistem air tanah menengah dan sistem air tanah bawah. Dari evaluasi penampang geologi, hidrogeologi dan kimia air tanah dapat disimpulkan bahwa ketiga mata air yang muncul di sekitar waduk Bentolo berasal dari sistem air tanah yang berbeda dimana kemunculan mata air dikontrol oleh kondisi geologi yang kompleks, sehingga tidak ada konektivitas hidrolika diantara ketiga mata air tersebut walaupun muncul sangat berdekatan. Kata kunci : geologi, mata air, Waduk Bentolo, Blora I. PENDAHULUAN Di sekitar Waduk Bentolo, Blora, Jawa Tengah dijumpai mata air-mata air yang muncul saling berdekatan, yaitu mata air dalam waduk Bentolo, mata air hangat Tinapan dan mata air Sendang Putri. Daerah penelitian berada di sekitar Waduk Bentolo meliputi Desa Tinapan dan sekitarnya, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, dan sebagian kecil Kecamatan Ngaringan, Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1). Menurut Said dan Sukrisno (1988) sebagian besar daerah penelitian secara hidrogeologi regional merupakan daerah air tanah langka. Sumur gali umumnya mengering pada musim kemarau, sehingga masyarakat mengambil air tanah dari air Waduk Bentolo, mata air Sendang Putri dan sumur bor. Karakteristik fisika-kimia air tanah yang muncul pada mata air-mata air di waduk Bentolo tersebut berbeda-beda. Mata air dalam Waduk Bentolo diketahui pada tahun 2015 mengeluarkan bau busuk menyengat, dan berwarna hitam sejak adanya pabrik gula di bagian upstream Waduk Bentolo. Mata air hangat Tinapan yang muncul di sebelah barat daya Waduk Bentolo diketahui bersuhu lebih hangat, berbau belerang, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) jauh lebih tinggi dibandingkan air pada mata air di sekitarnya. Mata air Sendang Putri yang muncul di sebelah selatan Waduk Bentolo diketahui

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

325

GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO

DAN SEKITARNYA, BLORA, JAWA TENGAH

Rilo Restu Surya Atmaja1

Dr. rer. nat. Doni Prakasa Eka Putra2 1Mahasiswa Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

2Dosen Departemen Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Jl. Grafika No. 2, Bulaksumur, Yogyakarta 55281

Telp. +62-274-513668; Email : [email protected]

SARI Di daerah Waduk Bentolo, Blora, Jawa Tengah dijumpai kumpulan mata air yang muncul saling

berdekatan. Karakteristik fisika-kimia air tanah pada mata air tersebut berbeda. Salah satu mata air

muncul di Waduk Bentolo diketahui pada tahun 2015 berbau menyengat dan berwarna kehitaman. Mata

air kedua yang muncul tepat di sisi barat daya Waduk Bentolo diketahui berbau belerang, bersuhu

hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang berada

di selatan Waduk Bentolo tidak berbau dan memiliki DHL rendah. Faktor geologi dinilai berperan

penting dalam genesa ketiga mata air tersebut. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kondisi geologi

dan kaitannya dengan genesa mata air-mata air tersebut. Metode penelitian dilakukan pemetaan

geologi, pemetaan hidrogeologi, serta analisis kimia air tanah. Hasil penelitian menunjukkan daerah

penelitian tersusun atas litologi corraline rudstone, foraminiferal rudstone, floatstone, napal, dan

wackestone. Struktur geologi mengontrol kondisi geologi dengan adanya antiklin menunjam, sesar

turun, sesar geser kanan, dan sesar geser kiri. Pemetaan hidrogeologi mendapati mata air-mata air

lain di daerah penelitian yang kemunculannya berkaitan dengan struktur geologi. Hasil analisis kimia

air tanah menunjukkan sistem air tanah di daerah penelitian dibagi menjadi sistem air tanah atas,

sistem air tanah menengah dan sistem air tanah bawah. Dari evaluasi penampang geologi, hidrogeologi

dan kimia air tanah dapat disimpulkan bahwa ketiga mata air yang muncul di sekitar waduk Bentolo

berasal dari sistem air tanah yang berbeda dimana kemunculan mata air dikontrol oleh kondisi geologi

yang kompleks, sehingga tidak ada konektivitas hidrolika diantara ketiga mata air tersebut walaupun

muncul sangat berdekatan.

Kata kunci : geologi, mata air, Waduk Bentolo, Blora

I. PENDAHULUAN

Di sekitar Waduk Bentolo, Blora, Jawa

Tengah dijumpai mata air-mata air yang

muncul saling berdekatan, yaitu mata air

dalam waduk Bentolo, mata air hangat

Tinapan dan mata air Sendang Putri. Daerah

penelitian berada di sekitar Waduk Bentolo

meliputi Desa Tinapan dan sekitarnya,

Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora, dan

sebagian kecil Kecamatan Ngaringan,

Kabupaten Grobogan, Provinsi Jawa Tengah

(Gambar 1).

Menurut Said dan Sukrisno (1988) sebagian

besar daerah penelitian secara hidrogeologi

regional merupakan daerah air tanah langka.

Sumur gali umumnya mengering pada musim

kemarau, sehingga masyarakat mengambil

air tanah dari air Waduk Bentolo, mata air

Sendang Putri dan sumur bor.

Karakteristik fisika-kimia air tanah yang

muncul pada mata air-mata air di waduk

Bentolo tersebut berbeda-beda. Mata air

dalam Waduk Bentolo diketahui pada tahun

2015 mengeluarkan bau busuk menyengat,

dan berwarna hitam sejak adanya pabrik gula

di bagian upstream Waduk Bentolo. Mata air

hangat Tinapan yang muncul di sebelah barat

daya Waduk Bentolo diketahui bersuhu lebih

hangat, berbau belerang, dan memiliki nilai

Daya Hantar Listrik (DHL) jauh lebih tinggi

dibandingkan air pada mata air di sekitarnya.

Mata air Sendang Putri yang muncul di

sebelah selatan Waduk Bentolo diketahui

Page 2: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

326

sama sekali tidak terpengaruh ketika air di

Waduk Bentolo tercemar, dan memiliki nilai

DHL yang lebih rendah. Kemunculan mata

air-mata air dengan variasi karakteristik

fisika-kimia air tanah diduga memiliki tipe

air tanah dan sistem air tanah berbeda yang

dipengaruhi oleh kondisi geologi setempat

yang kompleks. Faktor geologi ini

diperkirakan berperan penting dalam

kemunculan mata air-mata air dan

mempengaruhi karakteristik fisika-kimia air

tanahnya. Oleh karena itu, pemahaman

kondisi geologi dan pengaruhnya pada

genesa mata air-mata air di Waduk Bentolo

dan sekitarnya menjadi vital untuk

perlindungan keberlanjutan pemanfaatan

mata air-mata air tersebut.

II. KONDISI REGIONAL

Geologi Regional Daerah Penelitian

Secara fisiografis, daerah peneiltian menurut

Van Bemmelen (1949) termasuk dalam Zona

Perbukitan Rembang bagian barat.

Berdasarkan Pringgoprawiro (1983), Kadar

& Sudijono (1988) serta Datun dkk. (1996),

stratigrafi regional daerah penelitian tersusun

atas Formasi Tawun, Formasi Ngrayong,

Formasi Bulu, Formasi Wonocolo, Formasi

Ledok, dan Formasi Mundu. Struktur geologi

regional daerah penelitian antara lain antiklin

menunjam Grantil, sesar turun diperkirakan,

sinklin, sesar geser kiri diperkirakan, dan

sesar miring (Kadar & Sudijono, 1988; Datun

dkk., 1996).

Hidrogeologi Regional Daerah Penelitian

Secara regional, daerah penelitian tersusun

atas satuan hidrogeologi akuifer setempat

yang produktif melalui rekahan dan saluran

akuifer, akuifer produktif kecil setempat

berarti, daerah air tanah langka napal dan

batugamping, dan daerah air tanah langka

batulempung dan napal (Said dan Sukrisno,

1988).

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan pada

penelitian ini antara lain pemetaan geologi,

pemetaan hidrogeologi, analisis petrografi

sayatan tipis, dan analisis kimia air tanah.

Pemetaan geologi dilakukan untuk

mengetahui kondisi geologi daerah penelitian

meliputi sebaran satuan batuan,

geomorfologi, dan struktur geologi.

Pemetaan hidrogeologi dilakukan untuk

mengetahui ketinggian muka air tanah, arah

aliran air tanah, kemunculan air tanah,

mengukur pH, suhu, DHL (Daya Hantar

Listrik), dan TDS (Total Dissolved Solid).

Analisis petrografi pada sampel batu

gamping dilakukan untuk menentukan nama

batuan berdasarkan klasifikasi batugamping

Embry & Klovan (1971) dalam Boggs (2009).

Pengambilan sampel air tanah dan analisis

kimia air tanah dilakukan pada 15 lokasi.

Analisis kimia air tanah dilakukan pada

sampel air untuk mengetahui kadar

kandungan ion utama pada air tanah, tipe air

tanah dan sistem air tanah. Analisis dan

evaluasi kimia air tanah didasarkan pada

metode diagram Piper (Fetter, 2001) dan

metode diagram komposisi (Mazor, 2004).

Hasil pemetaan geologi, hidrogeologi dan

analisis kimia air tanah dievaluasi untuk

menentukan genesa mata air dan klasifikasi

mata air karst menurut Ford & Williams

(1989).

IV. DATA DAN ANALISIS

Hasil pemetaan geologi dan pengamatan

sampel sayatan tipis petrografi membagi

daerah penelitian dalam 6 satuan batuan

antara lain corraline rudstone, foraminiferal

rudstone, floatstone, napal, dan wackestone.

Struktur geologi yang dijumpai di daerah

penelitian antara lain antiklin menunjam

Tinapan, sesar turun diperkirakan

Kedungwungu, sesar turun diperkirakan

Tinapan, sesar turun diperkirakan Kajengan,

sesar geser kanan Sumberagung, sesar geser

kiri Kedungwungu, sesar geser kiri

diperkirakan Tinapan, sesar geser kanan

Kedungwungu, sesar turun diperkirakan

Kedungwaru (Gambar 2).

Hasil pemetaan hidrogeologi dan pengukuran

sifat fisika-kimia air tanah pada 14 sumur gali,

12 mata air, dan 3 sumur bor (Tabel 1)

menunjukkan bahwa air tanah mengalir ke

arah tenggara lalu berbelok ke selatan. Pola

Page 3: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

327

aliran air tanah dibagi menjadi 7 zona aliran

(Gambar 3). Pembagian zona aliran dibatasi

oleh keberadaan sesar geser yang

diasumsikan sebagai non-konduit, dimana

bidang strukturnya berperan sebagai

penghalang aliran air tanah. Satuan batuan

corraline rudstone, foraminiferal rudstone,

dan floatstone bersifat akuifer rekahan. Napal

bersifat akuiklud, dan wackestone bersifat

akuitard (Gambar 4). Berdasarkan nilai

DHL pada klasifikasi air tanah PAHIAA

(1986) dalam Hatori (2008), MA2, MA8, dan

SB2 diklasifikasikan sebagai air agak payau.

Hasil analisis kandungan kimia air tanah pada

15 sampel ditunjukkan pada Tabel 1. Nilai

reaction error sebesar < 25 % dianggap dapat

ditoleransi. Analisis diagram Piper membagi

tipe air tanah menjadi 5 (Gambar 5), antara

lain :

a. Alkali Kalsium Bikarbonat Klorida Sulfat

b. Alkali Kalsium Klorida Sulfat Bikarbonat

c. Kalsium Magnesium Bikarbonat

d. Kalsium Alkali Bikarbonat

e. Kalsium Alkali Bikarbonat Klorida Sulfat

Analisis diagram komposisi Cl-DHL

(Gambar 6) menunjukkan pola garis

sehingga menurut Mazor (2004)

mengindikasikan percampuran 2 sistem air

tanah/akuifer. Analisis diagram komposisi

digunakan untuk membagi sistem air tanah

menjadi 3 yaitu sistem air tanah atas, sistem

air tanah menengah, dan sistem air tanah

bawah. Sistem air tanah atas meliputi tipe air

tanah Kalsium Magnesium Bikarbonat,

Kalsium Alkali Bikarbonat, dan Kalsium

Alkali Bikarbonat Klorida Sulfat termasuk

dalam sistem air tanah atas. Tipe air tanah

Alkali Kalsium Bikarbonat Klorida Sulfat

pada SB2 termasuk pada sistem air tanah

menengah (percampuran). Tipe air tanah

Alkali Kalsium Klorida Sulfat Bikarbonat

pada MA2 termasuk pada sistem air tanah

bawah (Tabel 2).

V. DISKUSI

Pada peta hidrogeologi (Gambar 4),

sebagian besar mata air muncul pada bidang

sesar turun diperkirakan Kedungwungu dan

sesar turun diperkirakan Tinapan. Sesar turun

dinilai sangat berpengaruh pada kemunculan

mata air-mata air tersebut.

Untuk menentukan tipe dan genesa mata air

dibuat penampang model konseptual

hidrogeologi yang disusun dari data geologi,

hidrogeologi dan kimia air tanah. Hasil

evaluasi pada Gambar 8 dan Gambar 9

menunjukkan bahwa tipe mata air di daerah

penelitian yaitu tipe fault guided spring dan

impounded spring. Tipe mata air dari tiap

mata air disajikan pada Tabel 3.

Mata air Waduk Bentolo (MA1) (Gambar 9)

merupakan tipe fault guided spring yang

mana air dari sistem air tanah atas muncul ke

permukaan melalui bidang sesar turun

diperkirakan Tinapan. Walau pada sistem air

tanah yang sama dengan mata air Waduk

Bentolo, mata air sendang putri (MA3)

terbentuk oleh proses yang berbeda.

Mata air Sendang Putri dikategorikan sebagai

impounded spring (mata air terkurung),

dimana air tanah dangkal pada akuifer

rekahan foraminiferal rudstone terkurung

oleh napal yang bersifat akuiklud dan lebih

impermeable sehingga air tanah tersebut

mengalir melalui rongga batuan dan muncul

di dekat kontak akuifer dengan akuiklud.

Mata air Waduk Bentolo dengan mata air

Sendang Putri tidak berhubungan karena

dipisahkan oleh sesar geser kiri diperkirakan

Tinapan yang berperan sebagai batas kedap

air. Hal ini tercermin dari kedua tipe kimia air

tanah mata air tersebut yang berbeda.

Kandungan ion klorida (Cl-) sebagai ion

konservatif (Healy, 2010) pada kedua mata

air tersebut juga mendukung bahwa

keduanya tidak berhubungan, air mata air

Waduk Bentolo memiliki konsentrasi Cl- jauh

lebih tinggi dibandingkan air mata air

sendang putri padahal keduanya muncul

berdekatan.

Mata air hangat Tinapan yang bersuhu hangat

dan berbau belerang merupakan tipe fault

guided spring dimana air dengan konsentrasi

Cl- dan SO42- yang tinggi dari sistem air tanah

bawah mengalir melalui bidang sesar turun

Page 4: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

328

diperkirakan Tinapan (Gambar 9). Mata air

hangat Tinapan tidak berhubungan dengan

mata air Waduk Bentolo, tercermin pada tipe

air tanah yang berbeda. Walau muncul

berdekatan, air mata air hangat Tinapan pada

sistem air tanah atas mengalir melalui rongga

dan saluran bawah permukaan yang berbeda

dengan air mata air Waduk Bentolo. Hal

tersebut sesuai menurut Santoso (2013)

dimana disekitar Waduk Bentolo dijumpai

banyak sekali rongga dan saluran bawah

permukaan, dan juga didukung karena

batugamping bersifat heterogen dan

anisotropik (Ford & Williams, 1989).

Konsentrasi Cl- tinggi diinterpretasi berasal

dari air formasi di kedalaman. Bau belerang

dan kandungan SO42- diinterpretasi berasal

dari hasil interaksi air dengan mineral sulfida

atau batuan kaya sulfur anggota Formasi

Tawun di bawah permukaan. Mata air hangat

Tinapan juga tidak berhubungan dengan mata

air sendang putri karena dibatasi oleh sesar

geser kiri Tinapan, tipe air tanah berbeda dan

berasal dari sistem air tanah yang berbeda.

Hasil pemetaan hidrogeologi juga menjumpai

adanya mata air-mata air lain di sekitar

Waduk Bentolo selain ketiga mata air utama

tersebut. Evaluasi penampang model

konseptual hidrogeologi (Gambar 8 dan

Gambar 9) menunjukkan sebagian besar

mata air tersebut berupa fault guided spring

yang mana air sistem air tanah atas muncul ke

permukaan melalui bidang sesar turun

diperkirakan Tinapan dan sesar turun

diperkirakan Kedungwungu. Mata air

sendang kidul (MA6) merupakan tipe

impounded spring dimana genesa

kemunculannya sama dengan mata air

sendang putri. Perbedaan genesa mata air-

mata air tersebut juga tercermin pada

kandungan ion dan tipe kimia air tanahnya.

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Geologi daerah Waduk Bentolo dan

sekitarnya tersusun atas corraline rudstone,

foraminiferal rudstone, floatstone, napal, dan

wackestone. Struktur geologi secara intensif

merajam daerah penelitian. Sesar turun

berperan dalam kemunculan mata air. Sesar

geser berperan sebagai penghalang aliran air

tanah dan pembatas kemunculan tipe air

tanah.

Mata air waduk Bentolo merupakan tipe fault

guided spring yang mana air berasal dari

sistem air tanah atas. Mata air sendang putri

merupakan tipe impounded spring yang mana

muncul di permukaan akibat air tanah

dangkal pada akuifer rekahan corraline

rudstone terkurung oleh akuiklud napal. Mata

air hangat Tinapan merupakan tipe fault

guided spring yang mana air yang berasal

dari sistem air tanah bawah.

Air tanah pada ketiga mata air tersebut tidak

berhubungan. Perbedaan genesa ketiga mata

air tersebut tercermin pada tipe air tanah, dan

sistem air tanah yang berbeda-beda. Mata air-

mata air lain di sekitar Waduk Bentolo

umumnya berupa fault guided spring yang

muncul dari sistem air tanah atas melalui

bidang sesar turun, kecuali mata air sendang

kidul yang memiliki genesa yang sama

dengan mata air sendang putri.

Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu

melakukan pemetaan rongga dan saluran

bawah permukaan dengan metode geolistrik

dan melakukan analisis isotop meliputi

Deuterium (D), Oksigen-18 (18O), Tritium

(T), dan Radon pada air tanah untuk

menentukan genesa mata air secara lebih

akurat.

VII. ACKNOWLEDGEMENT

Penulis mengucapkan terima kasih kepada

Pusat Studi Lingkungan Hidup Universitas

Gadjah Mada dan Badan Lingkungan Hidup

Kabupaten Blora, Jawa Tengah yang telah

mendukung penelitian ini.

Page 5: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

329

DAFTAR PUSTAKA

Boggs, S. Jr., 2009, Petrology of Sedimentary Rocks, Second Edition, Cambridge University Press, New

York.

Datun, M., Sukandarrumidi, Hermanto, B., dan Suwarna, N., 1996, Peta Geologi Lembar Ngawi, Jawa

skala 1:100.000 Edisi Kedua, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Fetter, C.W., 2001, Apllied Hydrogeology, Fourth Edition, Prentice Hall, Inc., New Jersey.

Ford, D.C., dan Williams, P.W., 1989, Karst Geomorphology and Hydrology, Chapman & Hall, London.

Hatori, 2008, Studi Kerentanan Intrusi Airlaut di Kota Semarang, Jawa Tengah, (Tesis Magister

Teknik-tidak dipublikasikan), Teknik Geologi, FT UGM, Yogyakarta.

Healy, R.W., 2010, Estimating Groundwater Recharge, Cambridge University Press, New York.

Kadar, D., dan Sudijono, 1993, Peta Geologi Lembar Rembang, Jawa skala 1:100.000, Pusat Penelitian

dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Mazor, E., 2004, Chemical and Isotopic Groundwater Hydrology The Applied Approach, Third Edition,

Marcel Dekker, Inc., New York.

Pringgoprawiro, H., 1983, Biostratigrafi dan Paleogeografi Cekungan Jawa Timur Utara: Suatu

Pendekatan Baru, (Disertasi Doktor-tidak dipublikasikan), ITB, Bandung.

Said, H., dan Sukrisno, 1988, Peta Hidrogeologi Indonesia 1:250.000 Lembar VII Semarang (Jawa),

Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Bandung.

Santoso, A., 2013, Penentuan Adanya Rongga-Rongga Dalam Batuan Berdasar Metode Geolistrik

Daerah Rencana Pabrik Gula PT GMM Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora,

Jawa Tengah, Tidak dipublikasikan.

Van Bemmelen, R.W., 1949, The Geology of Indonesia, vol I.A. General Geology, Martinus Nyhoff,

Hague.

Page 6: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

330

TABEL Tabel 1. Data kemunculan air tanah, sifat fisika, dan kimia air tanah dari mata air dan sumur bor

Kemunculan Air

Tanah

Lokasi (UTM) Elevasi

(m) T (0C) pH

DHL

(µS/cm

)

TDS

(mg/L)

Kation (mg/L) Anion (mg/L) Reactio

n Error

(%) X Y

Na+ K+ Ca2+ Mg2+ Cl- HCO3- SO4

2-

MA1 (Mata Air

Waduk Bentolo) 522625 9227523 95 28 6,4 810 390 88 3 91,66 34,68 42 460,4 7 12,15

MA2 (Mata Air

hangat Tinapan) 522630 9227455 94 31,4 6,9 2800 1400 766 11 34,57 43,96 519,8 678,2 11 19,90

MA3 (Mata Air

Sendang Putri) 522624 9227295 93 26,6 6,5 700 340 26 2 19,3 70,82 9,5 460,4 10 -0,31

MA4 (Mata Air

Goa Banyu) 522792 9227748 95 28,5 6,6 760 370 88 11 82,01 27,84 17 522,6 18 5,38

MA5 (Mata Air

Kedungbiru) 521395 9229228 117 30,3 7,5 360 170 18 1 31,84 27,8 5 255,1 9 1,90

MA6 (Mata Air

Sendang Kidul) 522049 9226622 95 28,3 7 520 250 43 3 101,09 5,81 8 342,2 6 11,25

MA7 (Mata Air

Sendang Kalijalin) 523892 9227842 74 30,6 6,9 940 460 203 4 7,16 106,39 31,5 560 54 23,43

MA8 (Mata Air

Sendang Asin

Kalijalin)

524174 9227814 86 30,7 6,9 1710 840 927 9 108,26 20,31 243,7 603,5 17 47,10

MA9 (Mata Air

Sendang Lanang) 519903 9228370 172 26 7,1 540 260 34 2 76,42 27,08 1 385,8 1 8,60

MA10 (Mata Air

Sendang Pancur) 518094 9226995 158 26,5 6,7 610 290 37 2 89,15 28,05 6,5 398,2 8 10,07

MA11 (Mata Air

Sendang Wangi) 518362 9226746 141 30,1 6,7 740 360 79 4 8,76 92,12 8 510,2 7 13,90

MA12 (Mata Air

Sendang Brubulan) 519633 9226744 120 28,5 6,7 580 280 40 2 6,37 59,48 8 367,1 8 4,42

SB1 (Sumur Bor

Pabrik Gula 40 m) 522262 9227931 132 25.5 7 850 410 48 5 30,55 84,01 16 528,9 11 6,51

SB2 (Sumur Bor

Pabrik Gula 150 m) 522523 9227767 139 23.2 6.8 1560 770 240 7 51,46 57,63 214,9 597,3 19 4,91

SB3 (Sumur Bor

Pabrik Gula 60 m) 522442 9227602 116 30 6.6 600 290 17 2 17,51 56,1 2 398,2 4 -2,98

Page 7: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

331

Tabel 2. Tipe air tanah dan sistem air tanah

Tipe Air Tanah Lokasi

Sampel

Sistem Air Tanah

Kalsium Magnesium Bikarbonat

(Ca2+-Mg2+-HCO3-)

MA5

Sistem air tanah atas

SB3

Kalsium Alkali Bikarbonat

(Ca2+- Na++K+-HCO3-)

MA3

MA4

MA6

MA9

SB1

MA10

MA11

MA12

Kalsium Alkali Bikarbonat Klorida

Sulfat

(Ca2+- Na++K+-HCO3--Cl-- SO42-)

MA1

MA7

Alkali Kalsium Bikarbonat Klorida

Sulfat

(Na++K+-Ca2+-HCO3--Cl--SO42-)

SB2 Sistem air tanah menengah (percampuran)

Alkali Kalsium Klorida Sulfat

Bikarbonat

(Na++K+-Ca2+- Cl-- SO42--HCO3-)

MA2 Sistem air tanah bawah

Tabel 3. Tipe dan genesa mata air

Mata Air Tipe Mata Air Faktor Penyebab Kemunculan

MA5

Fault Guided Spring

Sesar turun diperkirakan

kedungwungu MA9

MA10

MA11

MA1

Sesar turun diperkirakan tinapan MA2

MA4

MA8

MA12

MA7 Sesar turun diperkirakan

kedungwaru

MA3 Impounded Spring (mata air

terkurung)

Air tanah dangkal pada akuifer

rekahan foraminiferal rudstone

yang memiliki banyak rongga dan

rekahan terkurung oleh napal yang

lebih impermeable (akuiklud)

MA6

Page 8: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

332

GAMBAR

Gambar 1. Daerah penelitian

Gambar 2. Peta geologi daerah penelitian

Page 9: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

333

Gambar 3. Peta pola dan arah aliran air tanah dengan struktur geologi

Gambar 4. Peta hidrogeologi daerah penelitian

Page 10: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

334

Gambar 5. Pembagian tipe air tanah diagram Piper

Gambar 6. Penentuan konektivitas hidrolika dan pembagian sistem air tanah dengan diagram komposisi

Cl-DHL

Page 11: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

335

Gambar 7. Peta hidrogeologi dan tipe air tanah

Gambar 8. Penampang model konseptual hidrogeologi sayatan A-B dan C-D

Page 12: GEOLOGI DAN GENESA MATA AIR-MATA AIR WADUK BENTOLO … HOB-06 Geologi Dan Genes… · hangat, dan memiliki nilai Daya Hantar Listrik (DHL) yang tinggi, namun mata air ketiga yang

PROCEEDING, SEMINAR NASIONAL KEBUMIAN KE-9 PERAN PENELITIAN ILMU KEBUMIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

6 - 7 OKTOBER 2016; GRHA SABHA PRAMANA

336

Gambar 9. Penampang model konseptual hidrogeologi sayatan E-F dan G-H