geografi industri hoover
DESCRIPTION
Teori Industri menurut HooverTRANSCRIPT
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 1/7
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, perkembangan sektor industri di Indonesia menyebabkan terjadinya
percepatan munculnya bangunan industri, penambahan devisa negara, serta mengurangi
jumlah pengangguran. Namun, hal tersebut jika tidak diimbangi dengan kebijakan-
kebijakan yang kuat, analisa lokasi khususnya lokasi industri yang tepat, maka
keberadaan kawasan industri disamping memberikan dampak positif juga akan
mempengaruhi potensi, kondisi, dan mutu sumber daya alam dan lingkungan sekitar
(nonim, !""#$. %eberadaan sektor industri tersebut tidak terlepas dari pemilihan
lokasi yang didasarkan pada teori lokasi yang telah berkembang mulai dari teori klasik,
neo-klasik, sampai dengan teori lokasi modern.&eori lokasi sendiri dapat didefinisikan sebagai ilmu yang menyelidiki tata ruang
( spatial order $ kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari
sumber-sumber yang potensial, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap
keberadaan berbagai macam usaha'kegiatan lain baik ekonomi maupun sosial. (&arigan,
))*+$. ecara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit aktivitas ditentukan oleh
beberapa faktor seperti+ bahan baku lokal (local input $ permintaan lokal (local
demand$ bahan baku yang dapat dipindahkan (transferred input), dan permintaan luar
(outside demand $. (/oover dan 0iarratani, ))$
1.2. Rumusan Masalah
!. pa saja faktor-faktor yang menjadi kriteria penentu dalam &eori lokasi /oover1
. 2agaimana penerapan teori lokasi /oover menurut gejala return to scale and entry
di dalam kegiatan Industri 1
1.3. Tujuan
!. 3ntuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi criteria penentu dalam &eori lokasi
/oover.. 3ntuk mengetahui penerapan teori lokasi /oover menurut gejala return to scale and
entry di dalam kegiatan Industri.
BAB II
PEMBAHAAN
2.1. !akt"r#$akt"r %ang menja&' (r'ter'a )enentu &alam Te"r' l"kas' H""*er
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 1
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 2/7
&eori /oover (!"45$, muncul sebagai kritik terhdap teori yang dikemukakan oleh
6eber tentang lokasi industri, khususnya yang menyangkut biaya transport yang
terendah di dalam segitiga lokasional. /oover mengemukakakn lokasi pabrik atau
perusahaan dapat saja di titik pasar ataupun pada titik sumber bahan mentah, jadi tidak
hanya lokasi antaranya seperti pendapat 6eber. 7ang mendasari pendapat /oover juga
biaya transpor, dengan memperhitungkan assembly cost ditambah distribution cost .
8ada kasus industri yang berkiblat bahan mentah akan menempatkan lokasi
industri tersebut pada lokasi bahan mentah, begitu juga sebaliknya, industri yang
berkiblat pasar akan menempatkan industri pada lokasi pasar.
8ada kasus dimana pabrik ditemukan pada lokasi antara pasar dan sumber bahan
mentah, dapat diketahui industri tersebut memperhatikan non biaya transport. spek lain
yang penting dalam &eori /oover adalah transhipment point sebagai biaya tranpsort
paling rendah. ehubungan dengan itu perlu diketahui seluk beluk biaya break of bulk
point, tempat dimana cargo dipindahkan dari sarana transport jenis yang satu ke jenis
yang lain, misalnya tempat pelabuhan atau stasiun kereta api.
2erdasarkan atas asumsi persaingan bebas dan mobilitas tenaga. /oover
berpendapat bahwa lokasi industri ditentukan oleh biaya angkutan dan biaya produksi.
9akin jauh pasar yang dijangkau makin tinggi keuntungan. 9akin jauh daerah pasar
yang dilayani makin banyak yang harus diproduksi. umber bahan mentah dan pasar
lebih menentukan lokasi industri daripada biaya angkutan. 2iaya transport akan
mengikuti hukum diminishing returns./ukum ini akan menjadi titik :jenuh: ' batas bagi
perkembangan wilayah pasar.2iaya transport tidak selamanya berkembang secara linier,
ada titik tertentu yang discrete sehingga berpengaruh terhadap wilayah pasar.
8ada teori sebelumnya yaitu teori lokasi 8alander belum mencakup segi entry
dan diminishing returns. egi tersebut mendapat perhatian oleh ;dgar /oover, dimanateorinya masih banyak dipengaruhi oleh teori 8alander. 2erdasarkan atas asumsi
persaingan bebas dan mobilitas tenaga, /oover berpendapat bahwa lokasi industri
ditentukan oleh biaya angkutan dan biaya produksi.
2.2. Penera)an te"r' l"kas' H""*er menurut gejala return t" s(ale an& entr% &' &alam
keg'atan In&ustr'
8enerapan teori lokasi /oover menurut gejala return to scale and entry di dalam
kegiatan Industri 9isalnya pada industri pertambangan batu bara akan berlokasi di area
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 2
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 3/7
yang memiliki bahan dasar atau bahan mentah. kan tetapi, perlu dilihat sampai sejauh
mana pasar yang akan dijangkau. <angkauan ini ditentukan oleh tinggi harga yang
diminta oleh si pengusaha atau produsen dan dibayar oleh konsumen. ebaliknya harga
merupakan biaya produksi ditambah dengan biaya angkutan ke tempat lokasi konsumen
dalam hal ini diasumsikan kegiatan produksi telah memperhitungkan keuntungan. =leh
karena itu, semakin jauh pasar yang dijangkau, makin tinggi keuntungan yang diperoleh
pengusaha yang bersangkutan. 2ila seorang pembeli menghadapi dua produk yang satu
berlokasi di &! dan yang lain di &, maka pembeli dapat memilih untuk membeli dari
penjual yang menawarkan harga yang paling rendah. /oover memperhatikan berlakunya
law of diminishing returns dalam industri 9inuman, dimana hal tersebut sebagai
perbaikan terhadap teori 6eber. emakin jauh daerah pasar yang dilayani, semakin
banyak yang harus diproduksikan dan berlakulah hukum tersebut (Djojodipuro,
!""+!)#$.
(a$ Increasing >eturns
(b$ Decreasing >eturns
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 3
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 4/7
+am,ar 1. Batas Pasar Antara Dua In&ustr'
eperti pada gambar tersebut, maka sumbu tegak menggambarkan biaya produksi
dan juga keuntungan, sedangkan sumbu datar adalah daerah pasar berbentuk garis linear
yang dilayani oleh industri minuman &! dan &. %edua industri ini diasumsikan
berproduksi dibawah kondisi yang sama yaitu increasing returns atau ditinjau dari segi
biaya decreasing cost, selain itu, industri menghadapi harga yang satuan angkutan yang
sama pula. %ondisi yang pertama ditunjukkan oleh biaya yang bertambah kurang dari
sebanding dengan pertambahan luas pasar yang sama, sedangkan yang kedua
ditunjukkan oleh kemiringan garis angkutan yang sama. 2ila industri 9inuman yang
berlokasi di &! melayani pasar sejauh , maka biaya produksi (termasuk keuntungan$
industri tersebut di tempat lokasi industri adalah &! ?a dan a ?a@ menggambarkan bagaimana biaya angkutan meningkat dari pusat bahan mentah &! hingga di pasar
harga minuman per karton di adalah ? a@. 2ila pasar yang dilayani meluas hingga 2,
maka produksi harus ditingkatkan dan biaya produksi akan meningkat dengan a ? b.
0aris b ? b@ menunjukkan bagaimana biaya angkutan meningkat dari pusat industri
hingga ke 2, harga produk 9inuman ke 2 adalah 2 ? b@. 0aris a ? a@ dan b ? b@ berjalan
sejajar satu sama lain, karena harga satuan angkutan yang dihadapi oleh industri p yang
berlokasi di &! diasumsi tak berubah karena produksi yang makin besar tersebut. <ika
industri tersebut meluaskan pasar hingga A, maka biaya produksi akan makin meningkat
dengan b ? c yang lebih kecil daripada a ? b. 2erdasarkan atas uraian yang sama, dapat
ditemukan titik c. 0ambar ! (a$ menunjukkan bahwa a ? b, b ? c, c ? d berturut ? turut
semakin kecil. %eadaan ini menunjukkan terjadinya gejala increasing returns (decreasing
cost$. 2ila titik a@, b@, dan c@ dihubungkan satu sama lain, maka garis a@ b@ c@ merupakan
garis marjin (margin line$, garis ini merupakan tempat kedudukan harga penyerahan di
setiap pasar sepanjang pasar linear yang dapat dilayani. pa yang dapat dijalankan
industri tersebut di lokasi &! dapat pula dilaksanakan pada industri minuman berlokasi
di &. Dengan demikian diperoleh garis marjin bagi industri minuman kedua ini yang
bentuknya ditentukan oleh tinggi biaya dan kondisi produksi, sebagai akibat berlakunya
law of diminishing returns serta harga satuan angkutan. 8ada titik perpotongan kedua
garis marjin, kedua perusahaan tersebut menawarkan harga yang sama di tempat lain
salah satu menawarkan harga yang lebih rendah. &itik perpotongan tersebut sebagai
batas pasar kedua industri tersebut (Djojodipuro, !""+!)4-!)*$.
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 4
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 5/7
/oover juga mengatakan bahwa lokasi industri dapat ditentukan dengan
menggunakan isodapan seperti pada teori 6eber. Bokasi industri dapat berorientasi ke
tempat bahan mentah, pasar, atau di antara keduanya (Djojodipuro, !""+!)*$.
8ada gambar (b$, mengatakan bahwa industri menggunakan material di C
kemudian menjualnya di pasar 7, gradien biaya pemindahan C7 dan @ y@ menunjukkan
secara berurutan biaya pergerakan bahan jauh dari C dan biaya pendistribusian terhadap
pasar pada 7. <arak vertikal ke y merupakan tempat lokasi alternatif. 8emberhentian
atau terminal atau muatan pada sumber bahan dan 7y merupakan biaya terjadi dalam
pendistribusian jika pabrik tersebut ada pada pasar. %urva @@ y@@ merupakan biaya
transfer total (jumlah y dan @ y@$ dan menunjukkan lokasi biaya yang kecil pada y.
Dengan gradian conve, maka jumlah biaya lebih dibatasi di antara dan y. 8engaruh
dari titik trans-shipment diilustrasikan dengan mengasumsikan suatu kota & merupakan
biaya pemindahan tambahan yang terjadi. Bokasi dalam kota menghindarkan muatan
trans-shipment (pengiriman barang$ dan akan memberi keuntungan pada sumber
material (mith, !"!+5#-54$.
/oover juga berpendapat sama seperti 8alander, bahwa sumber bahan mentah dan
pasar lebih menentukan lokasi industri daripada biaya angkutan. <ika dijumpai suatu
lokasi dalam segitiga lokasi maka keadaan ini lebih ditentukan oleh tersedianya tenaga
murah di tempat tersebut. ehingga pengaruh biaya angkutan justru akan mendorong
industri untuk berlokasi di tempat bahan mentah, pasar, atau persimpangan lalu lintas
yang tidak jarang merupakan transport breaking point (Djojodipuro, !""+!)$.
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 5
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 6/7
BAB III
PENUTUP
3.1. -es'm)ulan
8enerapan teori lokasi /oover menurut gejala return to scale and entry di dalam
kegiatan Industri dapat di simpulkan 8ada kasus dimana suatu Industri selalu di tentukan
pada lokasi antara pasar dan sumber bahan mentah, sehinggah dapat diketahui bahwa
industri tersebut memperhatikan non biaya transport sebagai biaya tranpsort paling rendah
begitu juga dengan bahan mentah dan pasar selalu lebih menentukan lokasi industri dari pada
biaya angkutan.
dari teori lokasi /oover dapat di ketahui asumsi yaitu+
semakin jauh pasar yang di jangkau maka semakin tinggi keuntungan suatu Industri.
emakin jauh dan luas daerah pasar yang di layani maka semakin banyak yang harus
di produksi suatu industri &ersebut.
umber daya alam berupa bahan mentah dan peluang pasar semakin menentukan
lokasi berdirinya industri.
&eori lokasi ini berguna untuk mencari lokasiyang ekonomis dan memungkinkan di
mana keuntungan maksimal dapat di capai dengan berbagai faktor yang di
pertimbangkan dalam penentuan lokasi ini adalah ketersediaan bahan baku,upah
buru,jaminan keamanan,fasulitas penunjang,daya serap pasar lokal dan aksesibilitas
dari tempat produksi ke wilayah pemasran yang di tujuh.
3.2. aran
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 6
7/21/2019 Geografi Industri Hoover
http://slidepdf.com/reader/full/geografi-industri-hoover 7/7
Dalam %ajian 8enerapan teori lokasi /oover menurut gejala return to scale and entry
di dalam kegiatan Industri ini seharusnya setiap Industri di Indonesia menerapkan teori lokasi
hoover ini untuk mempertimbangkan lokasi industri dan jenis produksi dengan langakah awal
kebijakan dari pemerintah yang menganjurkan setiap industri mempertimbangkan
penggunaan teori lokasi hoover untuk kelancaran industri dan meminimalisir dampak
lingkungan yang di akikbatkan oleh adanya industri tersebut.
GEOGRAFI INDUSTRI “TEORI LOKASI HOOVER” Page 7