geodesi
DESCRIPTION
geomatikaTRANSCRIPT
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penginderaan jauh berkembang sangat pesat sejak lima dasawarsa terakhir ini.
Perkembangannya meliputi aspek sensor, wahana atau kendaraan pembawa
sensor, jenis citra serta liputan dan ketersediaannya, alat dan analisis data, dan
jumlah pengguna serta bidang penggunaannya.
Di Indonesia, penggunaan foto udara untuk survey pemetaan sumber daya telah
dimulai oleh beberapa instansi pada awal tahun 1970-an. Saat ini telah beredar
banyak jenis satelit sumber daya. Mulai dari negara maju seperti Amerika
Serikat, Kanada, Perancis, Jepang, Rusia, hingga negara-negara besar namun
dengan pendapatan per kapita yang rendah seperti India dan Republik Rakyat
Cina. Berbagai satelit sumberdaya yang diluncurkan itu menawarkan
kemampuan yang bervariasi, dari resolusi spasial 0,6 meter (QuickBirth milik
Amerika) hingga sekitar 1,1 kilometer (NOAA-AVHRR juga milik Amerika Serikat).
Berbagai negara di Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin, Asia dan bahkan
Afrika telah banyak memanfaatkan satelit itu untuk pembangunan
1.2 Mangsud dan Tujuan
Dengan mempelajari penginderaan jauh dan interpretasi citra diharapkan kita
dapat menumbuhkan kemampuan, sehingga mempunyai perspektif yang luas
mengenai eksistensi penginderaan jauh, baik pada masa lalu, masa sekarang
maupun masa yang akan datang.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memaparkan berbagai manfaat
dari penginderaan jauh di berbagai bidang baik di bidang geologi maupun yang
lainnya. Sehingga kita tahu apa itu penginderaan jauh, manfaat, fungsinya, dll.
II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Penginderaan jauh (atau disingkat inderaja) adalah pengukuran atau
akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak
secara fisik melakukan kontak dengan objek tersebut atau pengukuran atau
akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh,
(misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat
lain.Contoh dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit
cuaca.
Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk
mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi seperti lahan dan air dari
citra yang diperoleh dari jarak jauh dengan menggunakan sensor.
Data yang digunakan dalam penginderaan jauh dapat berbentuk hasil dari
variasi daya gelombang bunyi dan atau energi elektromagnetik.Sebagai contoh
grafimeter memperoleh data dari variasi daya tarik bumi (gravitasi), sonar pada
sistem navigasi memperoleh data dari gelombang bunyi dan maka kita
memperoleh data dari energi elektromagnetik. Data yang diperoleh itu dikelola
dan akan digunakan untuk kepentingan tertentu.
Salah satu pemanfaatan penginderaan jauh tersebut adalah Sistem
Informasi Geografi. Citra yang diperoleh melalui penginderaan jauh merupakan
data dasar atau input yang selanjutnya diolah dan disajikan oleh Sistem
Informasi Geografi. Posisi data dari citra Penginderaan Jauh dapat dikoreksi
kembali dalam Sistem Informasi Geografi. Dengan demikian, integrasi antara
data Penginderaan Jauh dengan Sistem Informasi Geografi akan memperoleh
informasi yang optimal sebagai data pemanfaatan wilayah.memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang
memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote sensing, bahasa Perancis télédétection, bahasa Jerman fernerkundung, bahasa Portugis sensoriamento remota, bahasa Spanyol percepcion remote dan bahasa Rusia distangtionaya. Di masa modern, istilah penginderaan jauh mengacu kepada teknik yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal yang berhubungan dengan astronomisebenarnya adalah penerapan dari penginderaan jauh (faktanya merupakan penginderaan jauh yang intensif), istilah "penginderaan jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan pengamatan cuaca
Beberapa Pengertian Penginderaan Jauh Oleh Para Ahli:1. Lillesand and KieferPenginderaan Jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah atau gejala dengan jalan menganalisis data yang didapat dengan
menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek, daerah atau yang dikaji.2. LindgrenPenginderaan jauh adalah bermacam-macam teknik yang dikembangkan untuk mendapat perolehan dan analisis informasi tentang bumi.3. SabinsPenginderaan jauh adalah suatu ilmu untuk memperoleh, mengolah dan menginterpretasi citra yang telah direkam yang berasal dari interaksi antara gelombang elektromagnetik dengan suatu obyek.Dari pemaparan para ahli mengenai definisi Penginderaan jauh (remote sensing) dapat disimpulkan bahwa Penginderaan jauh adalah suatu ilmu yang digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai permukaan bumi yang terdiri dari serangkaian komponen yang berupa sumber tenaga, objek, sensor, data dan pengguna data.
. Jenis Citra Penginderaan Jauh
1. Citra Foto (foto udara)
Foto udara direkam secara fotografik menggunakan kamera dan film
sebagai detektornya. Mempunyai karakteristik yaitu skala, geometri, dan
informasi tepi foto udara yang diaplikasikan untuk pemetaan dasar, aplikasi
untuk sumber daya alam (Pertanian, hidrologi, geologi, perubahan fungsi
lahan). Contoh foto udara yaitu : Foto udara konvensional, foto udara’small
format’, dan foto udara digital
2. Citra Non Foto (citra satelit)
Citra satelit direkam berdasarkan penyiaman (scanning) secara elektronik
pada pita magnetic. Contoh :
NOAA adalah Satelit cuaca milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada
bulan Juni 1979. Hingga kini telah diluncurkan 10 seri satelit NOAA
Landsat adalah program observasi bumi tertua.,dimulai pada tahun 1972
dengan nama ERTS-1, kemudian dilanjutkan dengan peluncuran seri ke-2
dengan nama baru yaitu landsat
ASTER-Terra adalah satu bagian dari lima sensor yang terdapat pada satelit
Terra yang mengorbit sinkron dengan matahari
Ikonos adalah satelit yang diluncurkan pada 4 September 1999 di California,
Amerika Serikat, Ikonos merupakan citra dengan resolusi spasial paling tinggi
Quickbird adalah satelit yang diluncurkan menggunakan roket Boeing delta-
11 pada 18 Oktober 2001 di California, Amerika Serikat
Hiperspektral (imaging spectrometri) adalah perolehan data dengan cara
simultan dengan jumlah saluran/band yang terlalu banyak dengaan panjang
gelombang yang sempit dan saling berdekatan.
Radar (radio detection) adalah system penginderaan jauh yang mengirim dan
menerima sinyal gelombang elektomagnetik
Warna Data Penginderaan Jauh
Warna merupakan satu dari Sembilan unsur interpretasi foto udara. Cahaya
putih dapat diuraikan menjadi tujuh warna dengan menggunakan optic, warna-
warna itu dipisahkan secara berurutan mulai panjang gelombang 0.4 – 0.7 um
sama sepertiyang tampak pada pelangi.
2.2 Keunggulan Inderaja
Menurut Sutanto(1994:18-23), penggunaan penginderaan jauh baik diukur dari
jumlah bidang penggunaannya maupun dari frekuensi penggunaannya pada tiap
bidang mengalami pengingkatan dengan pesat. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain :
(1) Citra menggambarkan obyek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan;
wujud dan letak
obyek yang mirip ujud dan letak di permukaan bumi, relatif lengkap, meliputi
daerah yang luas,
serta bersifat permanen.
(2) Dari jenis citra tertentu dapat ditimbulkan gambaran tiga dimensional apabila
pengamatannya
dilakukan dengan alat yang disebut stereoskop.
(3) Karaktersitik obyek yang tidak tampak dapat diwujudkan dalam bentukcitra
sehingga
dimungkinkan pengenalan obyeknya.
(4) Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi
secara terestrial.
(5)Merupakan satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
(6) Citra sering dibuat dengan periode ulang yang pendek.
gambar di atas merupakan analisis foto udara dengan stereoskop, di mana dua
foto udara suatu wilayah yang berdekatan bila dilihat dengan alat tersebut bisa
tampak gambaran tiga dimensionalnya.
2.3 Keuntungan Inderaja
Baik diukur dari jumlah bidang penggunaan maupun frekuensinya, penggunaan
penginderaan jauh pada saat ini meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan
oleh faktor-faktor dibawah ini :.
Citra menggambarkan objek, daerah, dan gejala di permukaan bumi dengan
wujud dan letak objek yang mirip dengan wujud dan letaknya di permukaan
bumi, relatif lengkap, meliputi daerah yang luas, dan bersifat permanen. Wujud
dan letak objek yang tergambar pada citra mirip dengan wujud dan letaknya di
permukaan bumi.
Citra merupakan sumber data multimatik karena citra dapat digunakan untuk
pelbagai bidang, seperti geografi, geologi, hidrologi, dan kehutanan. Penggunaan
citra dapat menggambarkan daerah yang luas.
2.4 Manfaat Inderaja
Tujuan utama dari penginderaan jauh adalah untuk mengumpulkan data
seumber daya alam dan lingkungan. Penginderaan jauh makin banyak
dimanfaatkan karena berbagai macam alasan sebagai berikut :
• Citra dapat dibuat secara cepat meskipun pada daerah yang sulit ditempuh
melalui daratan, contohnya hutan, rawa danpegunungan.
• Citra menggambarkan obyek dipermukaan bumi dengan wujud dan letak objek
mirip dengan sebenarnya, gambar relatif lengkap, liputan daerah yang luas dan
sifat gambar yang permanen
• Citra tertentu dapat memberikan gambar tiga dimensi jika dilihat dengan
menggunakan stereoskop. Gambar tiga dimensi itu sangat menguntungkan
karena menjyajikan model obyek yang jelas, relief lebih jelas, memungkinkan
pengukuran beda tinggi, pengukuran lereng dan pengukuran volume.
• Citra dapat menggambarkan benda yang tidak tampak sehingga dimungkinkan
pengenalan obyeknya. Sebagai contoh adalah terjadinya kebocoran pipa bawah
tanah.
• Citra sebagai satu-satunya cara untuk pemetaan daerah bencana.
Inderaja memiliki peran yang sangat besar dalam sistem informasi data dan
pengelolaannya. Peran tersebut antara lainuntuk mendeteksi perubahan data
dan pengembangan model di berbagai kepentingan.
Daya guna dari citra penginderaan jauh adalah
1) Pemetaan geologi/geomorfologi
2) Survey tanah,
3) Pemetaan Land Use,
4) Pemantauan sumber daya alam,
5) Pemantauan sumber daya alam,
6) Survey hidrologi,
7) Survey ekologi dan pengelolaan margasatwa.
Gambar. Manfaat penginderaan jauh
2 .5 Pemanfaatan Penginderaan Jauh Di Berbagai Bidang
2.5.1 Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Pemetaan serta sumber daya bumi dan
lingkungan
Pemanfaatan foto udara/citra hasil penginderaan untuk kegiatan pemetaan
merupakan kegiatan yang umum dilakukan pada saat sekarang. Kegiatan
pemetaan menggunakan foto udara lebih mudah dilakukan daripada pemetaan
secara manual. Beberapa keunggulan pemetaan menggunakan teknologi
inderaja antara lain :
Hasil inderaja dapat digunakan untuk memetakan daerah yang sangat luas
dengan cepat,
pemetaan manual biasanya hanya digunakan untuk memetakan daerah yang
sangat sempit.
Berbiaya lebih murah.
Dapat memetakan bermacam-macam peta tematik sekaligus
Proses pembuatan lebih cepat
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi inderaja untuk kegiatan di bidang
pemetaan misalnya untuk pemetaan daerah rawan genangan air di wilayah
Jakarta. Untuk membuat peta ini diperlukan lebih dahulu foto udara wilayah
Jakarta untuk di interpretasi lebih lanjut.
1.) Pemetaan Dibidang Pengganaan Lahan
Sementara itu, penggunaan lahan merupakan aktivitas manusia pada dan
dalam kaitannya dengan lahan, yang biasanya tidak secara langsung tampak
dari citra. Penggunaan lahan tidak memiliki satu definisi yang benar – benar
tepat di dalam keseluruhan konteks yang berbeda. Sedangkan penutup lahan
merupakan gambaran kostruksi vegetasi dan buatan yang menutup permukaan
lahan. Konstruksi tersebut merupakan konstruksi yang tampak dari sebuah citra
penginderaan jauh.
Pemetaan penggunaan lahan dan penutup lahan sangat berhubungan dengan
studi vegetasi, tanaman pertanian dan tanah dari biosfer. Karena data
penggunaan lahan dan penutup lahan sangatlah penting untuk sebuah
perencanaan. Lahan merupakan material dasar dari suatu
lingkungan, yang diartikan berkaitan dengan sejumlah karakteristik alami yaitu
iklim, geologi, tanah, toporafi, hidrologi dan biologi.
a. Pemetaan Penggunaan Lahan
Inventarisasi penggunaan lahan penting dilakukan untuk mengetahui
apakah pemetaan lahan yang dilakukan oleh aktivitas manusia sesuai dengan
potensi ataupun daya dukungnya. Penggunaan lahan yang sesuai
memperoleh hasil yang baik, tetapi lambat laun hasil yang diperoleh akan
menurun sejalan dengan menurunnya potensi dan daya dukung lahan
tersebut. Integrasi teknologi penginderaan jauh merupakan salah satu bentuk
yang potensial dalam penyusunan arahan fungsi penggunaan lahan.Dasar
penggunaan lahan dapat dikembangkan untuk berbagai kepentingan
penelitian, perencanaan, dan pengembangan wilayah.Contohnya penggunaan
lahan untuk usaha pertanian atau budidaya permukiman.
b. Penentuan Arahan Lahan
Penentuan batas-batas keserasian sumberdaya air merupakan salah satu
aspek utama dalam pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai bahan
pertimbangan penyusunan konsep tata ruang kawasan.Ketetapan penataan
tata ruang didasarkan pada tiga faktor yaitu lereng lapangan, jenis tanah
menurut kepekaannya terhadap erosi dan intensitas hujan harian wilayah
yang bersangkutan.Masing-masing faktor ditampilkan dalam tiap-tiap unit
lahan untuk mendapatkan angka skor yang secara makro dipergunakan untuk
menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung, kawasan
penyangga, kawasan budidaya atau kawasan pemukiman.Aplikasi GIS dapat
menyajikan Peta Arahan Penggunaan Lahan yang dibuat dari komposit Peta
Kelerengan, Peta Jenis Tanah dan Peta Curah Hujan. Dari ketiga peta ini dipilih
masing-masing data atributnya yang akan digunakan sebagai dasar dalam
membuat peta baru (Peta Arahan).
c. Penggunaan Lahan Pertanian
Dalam usaha memelihara konsistensi penggunaan lahan sebagai areal
pertanian maka diperlukan suatu sistem monitoring yang mampu mengamati,
menganalisa, menyajikan serta membuat model-model keputusan sehingga
aktifitas pertanian yang berkelanjutan tetap terjaga. Teknologi penginderaan
jauh merupakan salah satu teknologi pendekatan terintegrasi yang dapat
memodelkan masalah-masalah pertanian kaitannya dengan usaha menjaga
konsistensi penggunaan lahan (monitoring), proteksi stabilitas lingkungan
(analisis degradasi lahan dan identifikasi sumber air) dan analisa keruangan
(basis data spasial).
d. Penggunaan Lahan Kehutanan
Bidang kehutanan berkenaan dengan pengelolaan hutan untuk kayu
termasuk perencanaan pengambilan hasil kayu, pemantauan penebangan dan
penghutanan kembali, pengelolaan dan pencacahan margasatwa,
inventarisasi dan pemantauan sumber daya hutan, rekreasi, dan pengawasan
kebakaran. Kondisi fisik hutan sangat rentan terhadap bahaya kebakaran
maka penggunaan citra inframerah akan sangat membantu dalam penyediaan
data dan informasi dalam
rangka monitoring perubahan temperatur secara kontinu dengan aspek
geografis yang cukup memadai sehingga implementasi di lapangan dapat
dilakukan dengan sangat mudah dan cepat.
e. Penggunaan Lahan Perkebunan
Manfaat dari menggunakan RS dan teknologi GIS tergantung pada tingkat
keberhasilan penerapannya untuk menyelesaikan masalah spasial.Secara
umum, manfaat ini dapat dibagi menjadi empat kategori seperti efisiensi
ilmiah, teknologi, metodologi, dan ekonomi. Efisiensi ilmiah penginderaan jauh
data juga termasuk memperoleh fakta-fakta baru untuk menguatkan dan
klarifikasi sebelumnya dikenal kuantitatif, data kualitatif yang
dipelajari. Teknologi efisiensi berarti peningkatan produktivitas kerja
(terutama lapangan pekerjaan yang paling mahal), membuat norma-norma
untuk lapangan dan mempercepat proses pemetaan kebun, mengurangi
volume lapangan, memperpendek waktu yang diperlukan untuk survei dan
mengurangi jumlah karyawan yang terlibat monitoring kebun. Berdasarkan
manfaat dan aplikasi remote sensing dan GIS, sektor perkebunana telah
mengadopsi
pendekatan ini untuk mempelajari kerugian yang disebabkan faktor
lingkungan karena berbagai alasan.Meskipun kebun menderita berbagai
kerugian penyebab utama adalah kerusakan berat akibat serangan
Helopeltis.Jadi dalam proyek ini inisiatif telah dilakukan untuk mempelajari
kesehatan tanaman perkebunan menggunakan analisis tekstur dan
bagaimana kesehatan tenaman perkebunan tersebut mempengaruhi hasilnya.
Berikut ini contoh pemanfaatan interpretasi citra satelit penginderaan jauh
untuk penggunaan lahan dengan objek kajian Kecamatan Pedurungan, Kota
Semarang.
Peta hasil interpretasi citra SPOT5 tanggal perekaman 29 Juli 2005 disini
adalah Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Pedurungan Kota Semarang
Tahun 2005 dengan skala 1 : 50.000.di peta ini tergambarkan berbagai
penggunaan lahan yang ada di Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang
2.) Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab.
Data dan teknologi penginderaan jauh tentu saja dapat dimanfaatkan
terutama dalam kegiatan pemantauan bencana alam. Melalui data penginderaan
jauh dalam hal ini citra Landsat ETM+ dapat untuk mengetahui tutupan vegetasi
di daerah hutan atau adanya indikasi penggundulan hutan. Lapisan tanah yang
relatif tebal tersebut terutama sekali tersebar pada bagian lereng-lereng bawah,
sebagian tertutupi oleh tumbuhan hutan tropis savana (warna hijau), sebagian
dimanfaatkan penduduk setempat untuk tanaman semusim dan sebagian lagi
terutama tampak jelas pada citra satelit Landsat ETM+ spot berwarna merah
terang yang mengindikasikan lahan yang telah gundul
3.) Analisis eksploitasi sumber daya alam
Citra inderaja dengan resolusi spasial menengah (30 meter) dapat
memberikan gambaran mengenai wilayah pertambangan cukup baik. Untuk
dapat memperoleh gambaran wilayah pertambangan yang lebih detail,
penggunaan citra resolusi tinggi diperlukan. Lingkungan pertambangan secara
garis besar tampak pada citra dari perubahan kondisi lingkungan fisik seperti
misalnya perubahan bentuk mukabumi (landscape), perubahan tutupan vegetasi
(land cover) dan
akibat dari penggalian tambang, khususnya galian di permukaan bumi. Wilayah
pertambangan yang dikelola dengan baik pada umumnya relatif teratur, efisien
dan rapih sebaliknya apabila pengelolaannya kurang baik perusakan permukaan
tidak teratur dan acak.
2.5.2 Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dalam Geologi
Geologi adalah suatu bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian yang mempelajari
segala sesuatu mengenai planet Bumi beserta isinya yang pernah
ada. Merupakan kelompok ilmu yang membahas tentang sifat-sifat dan bahan-
bahan yang membentuk bumi, struktur, proses-proses yang bekerja baik di
dalam maupun diatas permukaan bumi yang telah, tengah dan akan terjadi.
Geologi dapat digolongkan sebagai suatu ilmu pengetahuan yang komplek,
mempunyai pembahasan materi yang beraneka ragam namun juga merupakan
suatu bidang ilmu pengetahuan yang menarik untuk dipelajari. Ilmu ini
mempelajari dari benda-benda sekecil atom hingga ukuran benua, samudra,
cekungan dan rangkaian pegunungan.
Seorang ahli geologi mempunyai tugas disamping melakukan penelitian-
penelitian untuk mengungkapkan misteri yang masih menyelimuti proses-proses
yang berhubungan dengan bahan-bahan yang membentuk bumi, gerak-gerak
dan perubahan yang terjadi seperti gempa-bumi dan meletusnya gunung api,
juga mencari dan mencoba menemukan bahan-bahan yang kita butuhkan yang
diambil dari dalam bumi seperti bahan tambang dan minyak dan gas bumi,
seorang ahli geologi
juga mempelajari sifat-sifat bencana alam, seperti longsor,tsunami, gunung
meletus, gempa-bumi dll; meraka dapat meramalkan dan memberi tahu
bagaimana cara menghindarinya.
Untuk dapat memahami ilmu geologi, pemahaman tentang konsep-konsep dan
hukum-hukum dalam ilmu geologi sangatlah penting dan merupakan dasar
dalam mempelajari ilmu geologi. Adapun hukum dan konsep geologi yang
menjadi acuan dalam geologi antara lain adalah konsep tentang
susunan, aturan dan hubungan antar batuan dalam ruang dan waktu. Pengertian
ruang dalam geologi adalah tempat dimana batuan itu terbentuk sedangkan
pengertian waktu adalah waktu pembentukan batuan dalam skala waktu geologi.
Konsep uniformitarianisme (James Hutton), hukum superposisi (Steno), konsep
keselarasan dan ketidakselarasan, konsep transgresi-regresi, hukum potong
memotong (cross cutting relationship) dan lainnya. Oleh karena itu penginderaan
jauh adalah salah satu teknologi yang digunakan oleh ahli-ahli geologi
Pakar geologi yang berkaitan dengan penanggulangan becana alam
memerlukan informasi dari tekhnologi ini untuk mengetahui memperkirakan
potensi dan melokalisasi daerah rawan bencana. Kegiatan alam tersebut dapat
diamati melalui foto citra indera jauh yang datanya dianalisis dan dipakai
sebagai dasar peta dampak lingkungan.
Selain itu, penginderaan jauh juga berguna untuk:
a) Menentukan struktur geologi dan macamnya.
b) Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu
vulkanik.
c) Pemantauan distribusi sumber daya alam.
d) Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
e) Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
f) Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan
aplikasisistem
informasi geografi (SIG). Perkembangan bentuk lahan ditentukan oleh proses pelapukan dan perkembangan tanah, erosi, gerakan massa tanah, banjir, sedimentasi, abrasi marine, iklim, gelombang laut, gravitasi bumi, dan biologi termasuk manusia. Ini merupakan proses eksogen. Perubahan bentuk lahan berpengaruh terhadap kondisi tanah, tata air (hidrologi), potensi bahan tambang, potensi bencana seperti banjir, erosi, dan longsor lahan, vegetasi, dan kegiatan manusia dalam bidang pertanian, permukiman, kerekayasaan, industri, rekreasi, dan pertambangan. Analisis tingkat bahaya erosi dilakukan dengan cara
memperkirakan (memprediksi) laju erosi tanah pada satuan-satuan lahan. Sedangkan untuk menghitung laju erosi tanah digunakan pendekatan persamaan “Universal Soil Loss Equation” (USLE) yang dikembangkan oleh Wischmeier dan Smith (1978) sebagai berikut:
A = RKLSCPketerangan :A = jumlah tanah yang hilang (ton/ha/tahun)R = erosivitas hujan tahunan rata-rata (mm/jam)K = indeks Erodibilitas TanahLS = Indeks Panjang dan Kemiringan LerengC = Pengelolaan Tanaman
Erosivitas Hujan merupakan kemampuan hujan untuk mengerosi tanah. Semakin tinggi nilai erosivitas hujan suatu daerah, semakin besar pula kemungkinan erosi yang terjadi pada daerah tersebut. Erodibilitas merupakan suatu ketahanan dari tanah yang yang menunjukkan resistensi partikel tanah terhadap pengelupasan dan transportasi partikel-partikel tanah oleh adanya energi kinetik air hujan dan ditentukan oleh sifat fisik dan kimia tanah serta vegetasi penutup tanah,
Adapun Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi adalah(1) melalui fungsi melindungi permukaan tanah dari tumbukan air hujan,(2) menurunkan kecepatan air larian,(3) menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya dan(4) mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalam menyerap air.
Wilayah yang mempunyai kriteria erosi sangat ringan seluas 13787.088 hektar (51,77%) dengan jumlah erosi kurang dari 15 ton/ha/tahun banyak ditemukan di formasi Karangsambung, di daerah basalt, dan gabro. Formasi Karangsambung merupakan suatu formasi dengan tanah berupa lempung sehingga air susah untuk permeabilitas. Kriteria erosi sedang mempunyai luasan sebesar 3804.078 hektar (14,28%) dengan jumlah erosi 60 sampai 180 ton/ha/tahun dan penyebarannya di sebelah barat dan timur pada DAS Lukulo Hulu. Dan kriteria erosi berat mempunyai luasan sebesar 1564.231 hektar (5,87%) dengan jumlah erosi 180 sampai 480 ton/ha/tahun dan erosi sangat berat seluas 1399.518 hektar dengan jumlah erosi lebih dari 480 ton/ha/tahun (5,26%).
2.5.3 Pemanfaatan Penginderaan Jauh Dalam Industri Migas
Laboratorium pengolahan citra yang dikelola oleh industri igas telah
memanfaatkan tekhnologi penginderaan jauh dalam berbagai aktivitas baik
dalam kegiatan intern, penelitian bersama, maupun dalam rangka pelayanan
jasa konsultasi tekhnologi kepada pihak luar.
Gambar. Pemanfaatan Indraja Dibidang MIGAS
2.5.4 Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Meteorologi dan Klimatologi
Pemanfaatan aplikasi penginderaan jauh untuk bidang meteorologi dan
klimatologi memiliki acuan yang sangat luas. Data yang dihasilkan oleh inderaja
penting untuk diterapkan guna mengetahui keadaan lingkungan atmosfer. Guna
memperoleh data lingkungan tentang atmosfer melalui inderaja, wahana yang
diperlukan adalah satelit. Di antara satelit-satelit yang digunakan untuk informasi
lingkungan atmosfer misalnya Synchronous Meteoroligical Satellite (SMS) yang
diluncurkan pada tanggal 17 Mei 1974. Generasi ke-tiga dari satelit tersebut
diganti namanya menjadi Geosyncronous Operational Environment Satellite
(GOES) yang diluncurkan pada 16 Oktober 1975.
Pemanfaatan di bidang meteorologi dan klimatologi :
a) Membantu analisis cuaca dengan menentuakn daerah tekanan rendah dan
daerah bertekanan
tinggi, daerah hujan, dan badai silkon.
b) Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
c) Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
d) Untuk pengamatan iklim suatu daerah mealui pengamatan tingkat kewarnaan
dan kandungan air di
udara.
1. Pengamatan iklim suatu daerah
Sejak tahun 1999 LAPAN telah mengembangkan dan mengoperasionalkan
model prediksi curah hujan bulanan di Indonesia berdasarkan suhu
permukaan laut Pasifik Tropik. Model prediksi curah hujan ini dapat
memprediksi kondisi curah hujan secara global di Indonesia untuk periode
4.
2. Analisis cuaca.
Data MTSAT kanal inframerah yang diterima kemudian diolah menjadi
suhu kecerahannya (brightness temperature) dan diklasifikasikan potensi
hujannya berdasarkan tinggi rendahnya suhu kecerahan awan. Semakin
rendah suhu awan akan menyebabkan terjadinya kondensasi sehingga
berpotensi tinggi untuk menimbulkan hujan, sebaliknya semakin tinggi
suhu awan maka potensi hujannya rendah.
3. Pemetaan iklim dan perubahannya
Dengan adanya citra dapat digunakan sebagai basemap dalam
pembuatan peta iklim. Dengan menginterpretasi peta akan di ketahui
perubahan iklim yang terjadi dari waktu ke waktu. Peta citra merupakan
citra yang telah bereferensi geografis sehingga dapat dianggap sebagai
peta. Informasi spasial yang disajikan dalam peta citra merupakan data
raster yang bersumber dari hasil perekaman citra satelit sumber alam
yang berupa iklim secara kontinu. Peta citra memberikan semua informasi
yang terekam pada bumi tanpa adanya generalisasi
2.5.5 Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Kependudukan
Pengeinderaan jauh menghasilkan data yang ringkas tentang lingkungan yan
berkenaan dengan bumi. Salah satu aplikasi yang nyata dari pemanfaatan hasil
pengeinderaan jauh dalam bidang kependudukan adalah untuk memetakan
distribusi spasial penduduk.
Gambar. Pemanfaatan Inderaja Di Bidang Kependudukan.
2.5.6 Pemanfaatan inderaja dalam bidang hidrologi
Pemanfaatan penginderaan jauh dalam kajian hidrologi antara lain:
1. Pengamatan DAS
Dalam hal ini, informasi spasial di Daerah Aliran Sungai atau daerah sekitar
yang mempengaruhinya perlu diketahui sesuai dengan kondisi riil saat ini.
Penggunaan data Penginderaan Jauh Landsat dapat memberikan gambaran
secara keruangan tentang bencana banjir dan longsor yang menimpa suatu
daerah
2. Pengamatan luas daerah dan intensitas banjir.
Citra penginderaan jauh satelit, dapat dimanfaatkan sebagai data untuk
memahami dan menganalisis luas areal yang tergenang oleh banjir secara
spasial.
3. Pemetaan pola aliran sungai.
Pola aliran merupakan pola dari organisasi atau hubungan keruangan dari
lembah-lembah, baik yang dialiri sungai maupun lembah yang kering atau tidak
dialiri sungai. Pola aliran dipengaruhi oleh lereng, kekerasan batuan, struktur,
sejarah diastrofisme, sejarah geologi dan geomerfologi dari daerah alairan
sungai. Dengan demikian pola aliran sangat berguna dalam interpretasi
kenampakan geomorfologis, batuan dan struktur geologi. Citra satelit yang
paling baik digunakan untuk pembuatan peta pola aliran adalah citra radar
yang menghasilkan kenampakan tiga dimensi yang paling baik. Keunggulan
dari citra radar salah satunya adalah sangat baik menggambarkan topografi
permukaan bumi. Pola aliran mempunyai berbagai jenis pola, diantaranya ialah
dendritic, paralel, radial, trelis, rectangular, centripetal, angular dan
multibasinal. Yang semuanya memiliki tipe sendiri-sendiri yang membedakan
antara satu pola aliran dengan pola aliran yang lain.
4. Studi sedimentasi sungai.
Kaitanya dengan sedimentasi sungai cintra penginderaan jauh dapat digunakan
untuk menganalisis perkembangan sedimentasi dari waktu kewaktu dengan
cara membandingkan citra dari waktu yang berbeda sehingga dapatb di
ketahui perkembangan sedimentasinya.
2.75.7 Pemanfaatan Inderaja Bidang Oceanografi
a) Pengamatan sifat fisis air seperti suhu, warna, kadar garam dan arus laut.
Dalam pengamatan sifat fisis air laut sebagi contoh adalah pengamatan
suhu air laut dengan menggunakan citra termal hal ini bisa dianalisis suhu
air laut dari waktu kewaktu secara keruangan.
b) Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi.
Menggunakan citra dapat diketahui daerah yang mengalami pengurangan
dan yang mengalami penambahan material
c) Mencari distribusi suhu permukaan.
d) Pengamatan pasang srut dengan gelombang lau (tinggi, frekuensi, arah).
III. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat kita ambil berdasarkan penjelasan pada lembar-lembar
sebelumnya, yaitu:
a. Penginderaan Jauh merupakan ilmu yang digunakan untuk mendapatkan
informasi mengenai
permukaan bumi seperti lahan dan air dari citra yang diperoleh dari jarak
jauh dengan
menggunakan sensor. Di bidang geologi, remote sensing digunakan
untuk mengetahui
potensi bencana di daerah tertentu.
b. Penginderaan Jauh dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti:
di Bidang
Oseanografi (SEASAT), di Bidang Hidrologi (LANDSAT/ERS, SPOT), di
Bidang Oseanografi
(SEASAT), di Bidang Meteorologi (METEOSAT, TIROS, DAN NOAA), dan di
bidang
Kehutanan.