peran ilmu geodesi pada pekerjaan bidang sumber daya air (sda)

7
1| Page Peran Ilmu Geodesi pada Pekerjaan dibidang Sumber Daya Air Sumarno, ST Staf BBWS Serayu Opak, Yogyakarta, email : [email protected] I. Abstrak Geodesi adalah suatu disiplin ilmu kebumian yang mempunyai sifat mendukung disiplin ilmu yang lain. Hasil pekerjaan dari bidang Geodesi ini bisa digunakan untuk mendukung pekerjaan – pekerjaan dibidang lainya seperti pertambangan, pertanahan, perpajakan dan lebih khususnya pada pekerjaan dibidang teknik Sipil baik dari yang tingkat sederhana maupun komplek. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat khususnya dibidang komputer dan teknologi informasi maka bidang geodesi mengalami perubahan ruang lingkup keilmuan dan keahlian teknik yang lebih dikenal dengan sebutan Geomatika. II. Pengertian Geodesi Geodesi secara umum diartikan sebagai cabang ilmu kebumian yang mempelajari tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi termasuk permukaan dasar laut. Dalam bahasa berbeda lainya, geodesi diartikan sebagai cabang matematika terapan yang melakukan pengukuran dan pengamatan untuk menentukan posisi titik dipermukaan bumi, ukuran, bentuk dan luas sebagian besar permukaan bumi serta gaya berat bumi yang kemudian menyajikan hasilnya menggunakan media tertentu. Pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kebumian tersebut (selanjutnya disebut dengan data spasial) dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dengan mendatangi langsung objek di lapangan dan melakukan pengambilan data (jarak dan sudut) menggunakan peralatan penunjang seperti pita

Upload: -mas-marno-

Post on 30-Jun-2015

860 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Paparkat tentang geodesi dan peran untuk pekerjaan - pekerjan dibidang pekerjaan umum terutama sumber daya air

TRANSCRIPT

Page 1: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

1 | P a g e

Peran Ilmu Geodesi pada

Pekerjaan dibidang Sumber Daya Air

Sumarno, STStaf BBWS Serayu Opak, Yogyakarta, email : [email protected]

I. Abstrak

Geodesi adalah suatu disiplin ilmu kebumian yang mempunyai sifat mendukung disiplin

ilmu yang lain. Hasil pekerjaan dari bidang Geodesi ini bisa digunakan untuk

mendukung pekerjaan – pekerjaan dibidang lainya seperti pertambangan, pertanahan,

perpajakan dan lebih khususnya pada pekerjaan dibidang teknik Sipil baik dari yang

tingkat sederhana maupun komplek. Dengan perkembangan teknologi yang begitu

cepat khususnya dibidang komputer dan teknologi informasi maka bidang geodesi

mengalami perubahan ruang lingkup keilmuan dan keahlian teknik yang lebih dikenal

dengan sebutan Geomatika.

II. Pengertian Geodesi

Geodesi secara umum diartikan sebagai cabang ilmu kebumian yang mempelajari

tentang pengukuran dan pemetaan permukaan bumi termasuk permukaan dasar laut.

Dalam bahasa berbeda lainya, geodesi diartikan sebagai cabang matematika terapan

yang melakukan pengukuran dan pengamatan untuk menentukan posisi titik

dipermukaan bumi, ukuran, bentuk dan luas sebagian besar permukaan bumi serta

gaya berat bumi yang kemudian menyajikan hasilnya menggunakan media tertentu.

Pengukuran dan pengamatan untuk mendapatkan data kebumian tersebut (selanjutnya

disebut dengan data spasial) dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Secara langsung dengan mendatangi langsung objek di lapangan dan melakukan

pengambilan data (jarak dan sudut) menggunakan peralatan penunjang seperti pita

Page 2: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

ukur, meteran, teodolit, watepass dan lain

tersebut diolah untuk mendapatkan posisi, ukuran dan bentuk dari objek yang

Pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan media lain tanpa

bersinggungan lansung dengan objek seperti dengan foto udara dan citra satelit.

Melalui media foto udara atau citra

berupa posisi, jarak, ukuran, bentuk dan luas.

Nilai posisi, jarak, ukuran, bentuk dan luas tersebut selanjutnya disajikan kepada

pengguna menggunakan media tertentu yang telah disepakati baik secara hardcopy

(peta kertas) maupun secara digital melalui media layar monitor sehingga

dimanfaatkan sesuai kebutuhan pengguna.

Gambar 1. Skema

III. Perkembangan Geodesi menjadi Geomatika

Dengan perkembangan teknologi di bidang komputer, informasi dan komunikasi yang

begitu cepat, disiplin ilmu geodesi mengalami perubahan dalam hal ruang lingkup

keilmuan dan bidang keahlian teknik.

Bidang keilmuan geomatika mengutamakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang berbasiskan pada spasial (

kebumian yang lain seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau dengan

1Diambil dari http://www.gd.itb.ac.id/?page_id=2

ukur, meteran, teodolit, watepass dan lain-lain. Selanjutnnya data hasil lapangan

dapatkan posisi, ukuran dan bentuk dari objek yang

Pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan media lain tanpa

bersinggungan lansung dengan objek seperti dengan foto udara dan citra satelit.

Melalui media foto udara atau citra satelit tersebut bisa diperoleh informasi objek

berupa posisi, jarak, ukuran, bentuk dan luas.

Nilai posisi, jarak, ukuran, bentuk dan luas tersebut selanjutnya disajikan kepada

pengguna menggunakan media tertentu yang telah disepakati baik secara hardcopy

(peta kertas) maupun secara digital melalui media layar monitor sehingga

dimanfaatkan sesuai kebutuhan pengguna.

Gambar 1. Skema pada pekerjaan dibidang Goedesi

Perkembangan Geodesi menjadi Geomatika

Dengan perkembangan teknologi di bidang komputer, informasi dan komunikasi yang

begitu cepat, disiplin ilmu geodesi mengalami perubahan dalam hal ruang lingkup

keilmuan dan bidang keahlian teknik. Perubahan ini dikenal dengan nama geomatika.

n geomatika mengutamakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Komunikasi yang berbasiskan pada spasial (ruang)1. Geomatika mencakup bidang ilmu

seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau dengan

http://www.gd.itb.ac.id/?page_id=2

2 | P a g e

lain. Selanjutnnya data hasil lapangan

dapatkan posisi, ukuran dan bentuk dari objek yang diamati.

Pengukuran secara tidak langsung dilakukan dengan memanfaatkan media lain tanpa

bersinggungan lansung dengan objek seperti dengan foto udara dan citra satelit.

satelit tersebut bisa diperoleh informasi objek

Nilai posisi, jarak, ukuran, bentuk dan luas tersebut selanjutnya disajikan kepada

pengguna menggunakan media tertentu yang telah disepakati baik secara hardcopy

(peta kertas) maupun secara digital melalui media layar monitor sehingga bisa

Dengan perkembangan teknologi di bidang komputer, informasi dan komunikasi yang

begitu cepat, disiplin ilmu geodesi mengalami perubahan dalam hal ruang lingkup

Perubahan ini dikenal dengan nama geomatika.

n geomatika mengutamakan pemanfaatan Teknologi Informasi dan

Geomatika mencakup bidang ilmu

seperti ilmu ukur tanah, penginderaan jauh (foto udara atau dengan

Page 3: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

3 | P a g e

gelombang elektromagnetik), kartografi, sistem informasi geografik (SIG), dan global

positioning system (GPS). Karena berkaitan dengan data spasial, maka geomatika

diperlukan pada bidang pekerjaan terkait Sumber Daya Air

IV. Teknologi baru di bidang Geomatika dan Pemanfaatannya di bidang SDA

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan teknologi di bidang geomatika mengalami

perkembangan yang begitu cepat. Perkembangan di bidang geomatika sangat erat

kaitannya dengan perkembangan di bidang komputer, informasi dan telekomunikasi.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

A. Total Station

Total station merupakan alat ukur sudut dan jarak secara elektronik yang terintegrasi

dalam satu unit. Pada alat ini, sudah dilengkapi dengan adanya processor untuk

melakukan perhitungan jarak, koordinat, beda tinggi, dan sudut secara langsung

sehingga pengguna tidak perlu melakukan perhitungan sendiri. Jadi secara

sederhana dapat dikatakan bahwa total station merupakan gabungan dari teodolit,

EDM (Electronic Distance Measurement) dan perangkat lunak pengolah data ukur

lapangan.

Penggunaan total station pada pekerjaan di bidang SDA seperti pengukuran profil

melintang dan memanjang pada pembuatan saluran irigasi, lokasi bangunan air,

pengukuran topografi dan pembuatan DED bendungan/ bangunan, monitoring

kondisi bendungan/dam dll tentunya sangat membantu karena memberikan hasil

yang lebih baik, akurat dan lebih cepat jika dibandingkan dengan teodolit.

B. Digital Photogrametry

Digital Photogrametry merupakan pengembangan dari fotogrametry analog.

Perbedaannya terletak pada instrument yang digunakan, metode pengolahan dan

Kemampuan Total station :

Data dapat disimpan dalam media perekam (on-board/internal, external

(elect field book) atau berupa card/PCMCIA Card) -> salah catat tidak

ada.

Mampu melakukan beberapa hitungan (misal: jarak datar, beda tinggi

dll) di dalam alat. Juga mampu menjalankan program-program survey,

misal : Orientasi arah, Setting-out, Hitungan Luas dll, kemampuan ini

tergantung type total stationnya.

Type tertentu mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan : kolimasi Hz &

V, kesalahan diametral, koreksi refraksi, dll. Hingga data yang didapat

sangat akurat.

Ketelitian dan kecepatan ukur sudut dan jarak jauh lebih baik dari

theodolite manual dan meteran

Data secara elektronis dapat dikirim ke PC dan diolah menjadi Peta

dengan program mapping software

Dll

Sumber : http://gpsmurah.com/blog/2010/04/apa-itu-total-station/

Page 4: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

4 | P a g e

format keluarannya. Fotogrametri atau aerial surveying adalah teknik pemetaan

melalui foto udara. Hasil pemetaan secara fotogrametrik berupa peta foto dan tidak

dapat langsung dijadikan dasar atau lampiran penerbitan peta

(http://id.wikipedia.org/wiki/Fotogrametri). Contoh pemanfaatan fotogrametri di

bidang SDA adalah pembuatan peta foto untuk monitoring pekerjaan pembanguan

suatu waduk atau bendungan, monitoring kondisi situasi di sekitar aliran sungai dan

pemetaan kondisi suatu wilayah yang terkena dampak bencana seperti gempa bumi

atau gunung meletus. Perkembangan selanjutnya dikenal dengan digital

photogrametry yang mempunyai kemampuan sama seperti analog photogrametry

dan juga kemampuan menghasilkan data ketinggian (DEM). Selain itu tentu digital

photogrametry ini memiliki hasil yang lebih akurat dan cepat karena dilengkapi juga

dengan system GPS/IMU pada saat pengukurannya.

C. Aerial / Terestrial Laser Scanning

Aerial / Terestrial Laser Scanning ini memanfaatkan teknologi scan laser untuk

merekam permukaan objek. Prinsip pengukuran adalah alat mengirimkan sinyal

laser ke suatu objek dan objek akan memantulkan kembali ke alat sehingga bisa

direkam. Data yang direkam akan memiliki nilai posisi dengan resolusi yang tinggi (

+ 15 cm, bisa digunakan untuk pembuatan peta topografi skala 1 : 500) dan dalam

sekali pengukuran (hitungan jam) mampu merekam ribuan titik permukaan objek.

Gambar 2. Contoh setting alat terrestrial laser scanning

Page 5: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

5 | P a g e

Teknologi ini bisa digunakan pada pekerjaan dibidang ke PUan khususnya SDA.

Berikut contoh penggunaannya :

Gambar 3. Contoh pengunaan terrestrial laser scanning

D. Global Positioning System

Global Positioning System atau dikenal dengan GPS merupakan sistem navigasi

berbasis satelit. Melalui GPS ini kita bisa memperoleh ukuran berupa posisi titik,

kecepatan dan waktu. Dalam kegiatan pemetaan, GPS digunakan untuk

pengukuran titik control pemetaan sehingga hasil ukuran nanti memiliki koordinat

global yang akurat dan presisi. Jenis GPS ini sangat beragam, mulai yang tipe

handheld untuk keperluan navigasi sampai yang tipe geodetic yang mampu

memberikan ketelitian skala millimeter. Teknologi GPS yang baru seperti CORS dan

Geomos (Geodetic Monitoring System). Geomos merupakan contoh pemanfaatan di

bidang dibidang SDA adalah untuk monitoring kondisi bendungan/dam atau

Page 6: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

6 | P a g e

bangunan SDA lain seperti yang sudah diterapkan pada bendungan jatiluhur, Jawa

Barat. Geomos meakukan pemantauan deformasi pada tubuh bendungan secara

berkala dan terus menerus, observasi berulang sehingga dihasilkan data yang dapat

menggambarkan perilaku bendungan. Berikut contoh penerapannya

Gambar 4. Contoh penggunaan GPS untuk monitoring Bendungan

E. Geographic Information System (GIS) dan Remote Sensing (RS)

Sebagai bentuk pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi,

geomatika mencakup proses transformasi data spasial dari berbagai sumber untuk

Page 7: Peran Ilmu Geodesi Pada Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air (SDA)

7 | P a g e

dijadikan sistem informasi, contohnya sistem informasi geografis (geographical

information systems, GIS) dan Remote Sensing (RS) dengan karakteristik ketelitian

tertentu (http://wikantika.wordpress.com). Prinsip dalam GIS dan RS adalah

pengunaan data spasial dalam suatu sistem informasi sehingga informasi yang

ditampilkan tidak hanya dalam bentuk table atribut, tetepi juga mampu

menunjukkannya pada suatu lokasi nyata dipermukaan bumi. Saat ini perangkat

lunak SIG dan RS sudah berkembang sedemikian pesat baik yang berbayar

(ArcPad, ArcInfo, ArcView, Autodesk, MapInfo Professional, MapInfo MetaData

Browser, MapObjects, IDRISI, PCI, ERMapper, ERDAS Imagine, AtlasGIS, SPANS

dll) maupun free/open sources (GRASS, GEOTRANS, OpenMap, GeoTools,

GPSTrans, Vis5D+, MapServer, GPS3D, GIS Viewer, GARNIX dll).

Dalam teknologi remote sensing, sudah bisa didapatkan data citra satelit

(IKONOS,Quick Bird) ataupun foto udara dengan resolusi/ketelitian tingkat meter

sampai sub meter.

Gambar 5. Contoh aplikasi GIS dan RS

Dibidang SDA tentu saja sistem informasi sumber daya air (SISDA) yang

digabungkan dengan GIS dan RS akan lebih mampu memberikan informasi yang

lengkap dan baik.

V. Kesimpulan

Pemaparan diatas tentang teknologi geomatika yang bisa digunakan dalam pekerjaan

dibidang SDA tentu tidak bisa mencakup secara keseluruhan. Kedepannya tentu akan

dijumpai teknologi baru di bidang geomatika yang lain yang bisa dimanfaatkan untuk

pekerjaan – pekerjaan bidang sumber daya air.