gempa 2002 63

1
SNI-1726-2002 62 dari 63 ini, adalah perhitungan daya dukung yang diizinkan. Sebagai pendekatan, daya dukung nominal dapat dianggap 2 kali daya dukung yang diizinkan. Seperti diketahui, syarat yang harus dipenuhi pada uji beban adalah, bahwa pada beban uji 2 kali beban yang diizinkan, Fondasi harus masih menunjukkan sifat elastis. Seperti dapat dilihat, kekuatan ultimit Fondasi adalah lebih rendah dari kekuatan nominalnya. Di dalam rekayasa Fondasi pengertian kekuatan ultimit dan kekuatan nominal sering terbalik. Dalam literatur Eropa, kekuatan nominal disebut kekuatan karakteristik. B.2.5. Faktor reduksi kekuatan φ sangat bergantung pada beberapa hal, seperti mutu pengerjaan fondasi, sebaran variasi parameter tanah, metoda perhitungan kekuatan nominal maupun kekuatan ultimit, keandalan parameter tanah serta metoda pengujian yang dipakai untuk mendapatkannya, sifat beban (tarik, tekan, momen, geser). Karena itu tidak dapat ditetapkan satu nilai φ tetapi suatu kisaran, seperti ditunjukkan dalam Tabel P.1 dan Tabel P.2. Pada umumnya, nilai φ terendah dalam kisaran diambil jika dalam penentuan daya dukung nominal digunakan korelasi dengan nilai Test Penetrasi Standar (SPT). Nilai φ rata-rata dalam kisaran diambil jika digunakan korelasi dengan nilai Test Sondir (CPT). Nilai φ tertinggi dalam kisaran diambil jika digunakan parameter kuat geser dari hasil uji laboratorium atau dari hasil uji beban langsung sampai gagal.

Upload: lulus-prasetiyo

Post on 12-Jan-2016

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tenik sipil

TRANSCRIPT

Page 1: Gempa 2002 63

SNI-1726-2002

62 dari 63

ini, adalah perhitungan daya dukung yang diizinkan. Sebagai pendekatan, daya dukung nominal dapat dianggap 2 kali daya dukung yang diizinkan. Seperti diketahui, syarat yang harus dipenuhi pada uji beban adalah, bahwa pada beban uji 2 kali beban yang diizinkan, Fondasi harus masih menunjukkan sifat elastis. Seperti dapat dilihat, kekuatan ultimit Fondasi adalah lebih rendah dari kekuatan nominalnya. Di dalam rekayasa Fondasi pengertian kekuatan ultimit dan kekuatan nominal sering terbalik. Dalam literatur Eropa, kekuatan nominal disebut kekuatan karakteristik.

B.2.5. Faktor reduksi kekuatan φ sangat bergantung pada beberapa hal, seperti mutu pengerjaan fondasi, sebaran variasi parameter tanah, metoda perhitungan kekuatan nominal maupun kekuatan ultimit, keandalan parameter tanah serta metoda pengujian yang dipakai untuk mendapatkannya, sifat beban (tarik, tekan, momen, geser). Karena itu tidak dapat ditetapkan satu nilai φ tetapi suatu kisaran, seperti ditunjukkan dalam Tabel P.1 dan Tabel P.2. Pada umumnya, nilai φ terendah dalam kisaran diambil jika dalam penentuan daya dukung nominal digunakan korelasi dengan nilai Test Penetrasi Standar (SPT). Nilai φ rata-rata dalam kisaran diambil jika digunakan korelasi dengan nilai Test Sondir (CPT). Nilai φ tertinggi dalam kisaran diambil jika digunakan parameter kuat geser dari hasil uji laboratorium atau dari hasil uji beban langsung sampai gagal.