gelora proklamasi dan nasib indonesia -...
TRANSCRIPT
Ketua MPR Marzuki Alie melempar wacana membubarkaan KPK dan memaafkan para koruptor.
Wah Pak Marzuki dapat pesanan siapa...?
APBN yang sudah mencapai Rp1.300 triliun ternyata tak mensejahterakan masyarakat, dan tak mengurangi pengangguran.
Ya, jelas saja, yang lebih banyak menikmati APBN itu para pejabat, rakyatkan sebagai pelengkap penderita...
patuk...!
Dari lantai 17>>14
ruu rEsi GuDanGFraksi Gerindra Setuju, Karena Memberi Manfaat Buat Petani
Marissa HaquEJujurkan Keadilan
www.partaigerindra.or.id
FiGur>>15
PARtAi Gerakan indonesia Raya (Gerindra) menilai pemerintah buruk dalam mengelola anggaran negara melalui APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Pemerintah gagal mengelola APBN karena tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat. Sebaliknya, APBN menjadi instrumen “perburuan rente” bagi para oknum.
“Partai Gerindra menilai kondisi ini merupakan cermin dari salah urus negara yang dapat menyebabkan terjadinya lingkaran kemiskinan di indonesia. Hal ini disebabkan penerimaan yang belum maksimal, penyerapan anggaran yang tak rasional dan belanja yang tak efektif dan boros,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam keterangan pers di Restoran Pulau Dua, Selasa, 26 Juli 2011.
Menurut Fadli Zon, APBN adalah salah satu alat negara untuk kesejahteraan rakyat. Pasal 23 ayat 1 UUD NRi tahun 1945 menyatakan bahwa APBN merupakan wujud pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan UU, serta dilaksanakan secara terbuka dan bertanggungjawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. “Kenyataannya, pengelolaan APBN jauh panggang dari api. APBN tidak memberikan dampak signifikan bagi kesejahteraan rakyat,” ujar Fadli yang
Luk
isa
n k
as
ima
n Le
e
Indonesia RayaG e m a
juga Ketua Badan Komunikasi Partai Gerindra.
Wakil Ketua Badan Komunikasi Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menambahkan, banyak anggaran yang tidak efisien. “Anggaran vakansi, perjalanan pegawai negeri dan anggota DPR sebesar Rp21 triliun, ini angka yang sangat fantastis dan tidak efektif. Dana ini banyak dipakai untuk perjalanan studi banding ke sejumlah negara yang tidak jelas hasilnya,” kata Hashim.
Dana sebesar Rp21 triliun itu, menurut Hashim Djojohadikusumo, bisa dipangkas dan dialihkan untuk transportasi massal di DKi Jakarta yang membutuhkan dana Rp16 triliun (selama dua atau tiga tahun), atau untuk pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur. “Saya melihat betapa hancurnya infrastruktur pada saat ini. Di Kalimantan Barat antara Entikong dan Pontianak, dulu bisa ditempuh dengan empat jam, sekarang bisa 10 sampai 12 jam karena jalan hancur,” kata Hashim yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini.
Begitu pun dana Bantuan Sosial sebesar Rp61 triliun dan dana bantuan sosial di berbagai kementerian sebesar Rp63 triliun. “Kalau dijumlah menjadi angka yang sangat luar biasa untuk beberapa pos yang tujuannya tidak jelas,”
GEMa utaMa>>04
GErinDraSiap Jadi Inisiator Panja Mafia Anggaran
GElora
PRoKlAMASi 17 Agustus 1945 oleh Soekarno dan Hatta atas nama bangsa indonesia adalah tonggak utama berdirinya Negara Republik indonesia. Segala usaha perlawanan dan perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme ditujukan untuk satu citacita itu: kemerdekaan. Proklamasi adalah tanda kemerdekaan. tapi kemerdekaan untuk apa?
Proklamasi sebagai pilar utama Republik indonesia seringkali dilupakan. lihat saja, MPR Ri hanya “mengakui” empat pilar: Pancasila, UUD 1945, NKRi dan Bhineka tunggal ika. Empat pilar ini disosialisasikan ke seluruh elemen masyarakat dalam berbagai bentuk kegiatan. Namun, pilar yang terpenting lupa disosialisasikan yakni proklamasi.
tanpa proklamasi tak ada Pancasila, UUD 1945, NKRi dan Bhineka tunggal ika. Proklamasi membuka lembaran baru sejarah indonesia yang penuh penderitaan dan kemelaratan di bawah penjajahan. Kemerdekaan diharapkan menjadi pintu gerbang menuju kesejahteraan, kebahagiaan dan perdamaian. Citacita itu dituliskan dengan air mata, jiwa dan raga.
Kali ini kita merayakan proklamasi yang ke66. Nasib indonesia memang lebih baik ketimbang di zaman penjajahan. Kehidupan masyarakat umumnya terlihat berjalan normal, kondisi ekonomi makro sekilas baikbaik saja. Apalagi dalam bentuk angkaangka, indikator ekonomi tampak bagus.
Namun kalau kita berpijak pada realitas dan menjejakkan kaki di tanah, angkaangka itu tak mencerminkan kenyataan. Masih banyak kemiskinan dan pengangguran di sekitar kita. tak jauh dari pusat keramaian ibukota, kantongkantong kemiskinan menggelayut di bibir kali. Pengemis dan gelandangan menyebar di bawah gedunggedung pencakar langit yang penuh sesak kemacetan. Kesenjangan makin menganga. itu baru wajah Jakarta, pusatnya perputaran uang indonesia. Semakin jauh dari ibukota, potret kesulitan hidup itu semakin kelihatan.
Fenomena paling luar biasa tentu saja korupsi. tiada hari tanpa korupsi. Korupsi mewabah di semua lini kehidupan, menyeruak di setiap celah kegiatan. tak pandang bulu. Korupsi merasuki lembaga legislatif, eksekutif dan yudikatif. Korupsi menyebar ke partai politik, organisasi massa, organisasi keagamaan, hingga sekolah dan perguruan tinggi. Sampai kini belum ditemukan vaksin korupsi.
Sedangkan koruptor, mereka bebas berkeliaran. Semakin hilang rasa malu. televisi kita dihiasi berita korupsi tak hentihenti. Jumlah dana yang dicuri pun semakin fantastis. APBN menjadi sumber perburuan rente, sumber dari segala sumber korupsi. Padahal APBN seharusnya menjadi alat untuk kesejahteraan rakyat. Melalui politik anggaran yang berpihak pada kesejahteraan, mestinya kondisi rakyat semakin baik.
Kini, koruptor mampu melintasi berbagai benua. Satu tertangkap di Cartagena, Kolombia. Yang lain tetap merajalela. Korupsi adalah fenomena gunung es. ini baru pucuknya saja, belum sampai ke akarakarnya.
Sudah 66 tahun merdeka, nasib indonesia masih beginibegini saja. Salah satu negara terkorup di Asia.
Dirgahayu Republik indonesia! t FadLi Zon
Proklamasi dan nasib indonesia
aPbn Jadi instrumen Perburuan rente
tErbit 16 HalaMan/EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
kata adik Prabowo Subianto ini. Karena itu Hashim meminta perhatian terhadap APBN ini. “Kita prihatin karena banyak yang tidak efisien, bisa dihemat, atau untuk program atau proyek lain,” katanya.
Sementara Sadar Subagyo, anggota Bakom Partai Gerindra, menengarai kebocoran APBN bisa mencapai 55% yang terjadi di sektor penerimaan dan belanja. “Kebocoran di sektor belanja 30% dan di sektor penerimaan 25%. Kebocoran di sektor penerimaan karena ada Gayus besar dan Gayus kecil,” ujar Sadar Subagyo yang juga anggota Komisi Xi DPR Ri.
Berbagai indikasi yang menunjukkan bahwa APBN sebagai cerminan negara yang salah urus ini, menurut Fadli Zon, menjadi titik awal indonesia menuju negara gagal. Partai Gerindra menilai bahwa semangat perubahan dan keberpihakan kepada rakyat harus dimulai dari postur APBN yang berpihak pada kesejahteraan rakyat.
“APBN tak boleh menjadi sumber segala sumber korupsi. Mafia anggaran harus diberantas. Kebocoran dan pemborosan anggaran harus dihentikan. Untuk itu perlu dibangun kembali komitmen bersama dari semua pihak agar APBN menjadi instrumen untuk kesejahteraan rakyat,” kata Fadli Zon. t Budi sucahyo
karikatur :Yth. Redaksi Gema Indonesia Raya
Dengan ini kami informasikan bahwa sejak 1 Juni 2011 Sekretariat DPC Partai Gerindra Kota Surabaya telah menempati kantor baru di Jl. Gayungsari Barat ii/9 Surabaya 60235, telp 0318284513; Email [email protected] dan kantor Jl. Urip Sumohardjo telah ditutup.
Demikian segala bentuk informasi, suratmenyurat dan distribusi tabloid dll., mohon dikirim ke alamat tersebut diatas.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
DRs. BAGIYoN Wk.sekretaris DPC Partai
Gerindra Kota surabaya
Permohonan Kiriman Gema Indonesia Raya
Dengan ini kami memberitahukan dengan hormat bahwa kepengurusan DPC Partai Gerindra Kabupaten Rembang periode 20112015 telah terbentuk. Dalam upaya membangkitkan semangat jiwa kejuangan dalam membesarkan Partai Gerindra di Kabupaten Rembang sampai dengan tingkat pengurus anak cabang dan ranting beserta sayap partai, maka dengan ini kami mohon dikirim tabloid Gema Indonesia Raya dengan rincian: Pengurus DPC Partai Gerindra Kabupaten Rembang (17 orang); Dewan Penasihat DPC Partai Gerindra Kabupaten Rembang (8 orang); Pengurus PAC di 14 kecamatan (42 orang); sayap partai (5 orang); Ketua dan sekretaris pengurus ranting 294 desa (294 orang).
Apabila berkenan, tabloid dapat dikirim ke alamat: DPC Partai Gerindra Jl. Yos Sudarso No. 23A, Sumberjo, Rembang, Jawa tengah.
IR. suMAtoNo, ARCh
Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten
Rembang, Jawa tengah
Tidar Jawa Tengah Siap Jadi Distributor
Saya melihat tabloid Gema Indonesia Raya bagus, cukup berarti bagi kader dan simpatisan tunas indonesia Raya (tidar). Media ini sangat bagus untuk membangun komunikasi, apalagi kalau beritaberita daerah diangkat
keras menyoroti soal korupsi di APBN. Asal jangan seperti kata pepatah: gajah di pelupuk mata tak terlihat, kuman di seberang lautan terlihat. Saya berharap Gerindra benarbenar menjadi partai bersih dan jujur. Jangan diisi malingmaling anggaran.
AzIs ChAN Jalan Veteran, Padang,
sumatera Barat
Gerindra di Papua
Kami, kader Gerindra, merasa prihatin atas kejadian di Kabupaten Puncak, Papua, yang menewaskan 19 orang. Mohon kepada DPP untuk berhatihati mengeluarkan surat keputusan atau surat rekomendasi terutama menyangkut organisasi dan Pilkada.
Kami berharap kejadian ini tak terulang lagi. Hidup Gerindra.
M. RoBIANsYAhBanjar Baru
Kalimantan selatan
GIR harusnya jadi Tabloid Umum
Sudah tiga kali saya membaca tabloid Gema indonesia Raya (GiR). Perwajahannya bagus sekali, sudah sangat profesional. Begitu pula isinya, sangat berbobot. Sudah saatnya GiR ini menjadi tabloid umum yang bisa dijangkau
masyarakat luas. Mungkin jumlah halaman dan oplah juga harus ditambah. Apakah awak redaksi sudah punya arah ke sana? Saya yakin, setelah membaca GiR, banyak orang mau bergabung dengan Gerindra.
IlYAs RAsYID, shPare-Pare
sulawesi selatan
Redaksi:terima kasih. Redaksi menerima beberapa surat senada. sementara ini GIR sebagai tabloid internal Partai.
Selamatkan Kredibilitas KPK !
Dalam menyikapi polemik pembubaran KPK, patut diingat bahwa KPK adalah lembaga ad hoc yang dibentuk berdasarkan UU. Gagasan pembubaran KPK, selain melawan nurani publik, juga mengingkari rasionalitas law enforcement karena dibangun berdasarkan loncatan cara berpikir. Apakah jika hanya satu atau dua orang pimpinan KPK yang dianggap tidak kredibel, lantas lembaganya dibubarkan? Dengan logika berpikir yang sama, apakah DPR juga perlu dibubarkan jika beberapa anggotanya tersangkut masalah hukum? tentu tidak.
Daripada memperpanjang polemik pembubaran KPK, lebih baik kita concern pada
dalam tabloid ini. Selain itu, dalam setiap edisi ada beritaberita inovasi sehingga memberi semangat pada kami. Dengan adanya tabloid ini, maka tidar dan Partai Gerindra akan saling berlombalomba untuk mengadakan kegiatan.
Harapan kami agar tabloid ini terus berkembang, berita daerah terus diangkat, dan kami mengharap agar distribusi ditambah. Kami pun siap untuk menjadi distributor dan tabloid ini akan kami sebar ke anggota tidar dan berbagai perpustakaan di Jawa tengah.
ulul AufAKetua PD tidar
Jawa tengah
Perbanyak Berita Kegiatan Gerindra di Daerah
Salam hangat untuk segenap rekan di tabloid Gema Indonesia Raya. Alhamdulillah melalui tabloid ini, kami jadi tahu lebih banyak tentang informasi kegiatan/berita seputar Partai Gerindra. Melalui tabloid ini juga, kami berharap bisa memberikan sedikit sumbang saran yang mudahmudahan bisa berguna bagi perkembangan, pertumbuhan, serta perbaikan Partai Gerindra.
Sekedar usulan dan saran, bagaimana kalau di dalam tabloid Gema Indonesia Raya ini, kegiatan DPP Gerindra dan kegiatan Gerindra di daerah diperbanyak. Karena esensi dari kegiatan kepartaian itu terletak di mesin kerja partai dari tingkat pusat sampai daerah. Semakin banyak yang dikabarkan mengenai kegiatan Gerindra di tingkat pusat sampai daerah, maka para kader dan masyarakat luas menjadi tahu bahwa Partai Gerindra memiliki mesin kerja yang bergerak terus sepanjang hari. Hal ini bisa memicu motivasi para kader untuk berbuat lebih banyak lagi terhadap Partai Gerindra. itu saja usulan dari saya, semoga bermanfaat.
YuDhIsBiak, Papua
Gerindra Jangan Korupsi
Sebagai warga masyarakat, saya senang dengan liputan Gema indonesia Raya khususnya menyikapi soal korupsi. Mungkin Gerindra satusatunya Partai yang paling
upaya menyelamatkan dan memperkuat kredibilitas KPK yang mulai goyah. Pembentukan Komite Etik dalam mengusut dan menangani dugaan pelanggaran kode etik para pejabat KPK, patut diapresiasi sebagai manifestasi keseriusan KPK dalam merehabilitasi kredibilitasnya. Meski demikian, Komite Etik juga harus memastikan dan mengusut secara serius tudingantudingan M. Nazaruddin. Hasil verifikasi Komite Etik juga perlu dibeberkan secara gamblang kepada masyarakat agar kasus tersebut menjadi terang benderang. Kredibilitas KPK akan cepat terehabilitasi jika diikuti dengan tindakan konkret, yakni mengusut tuntas kasus Nazaruddin dan rekanrekannya.
Yang paling ditunggu publik sebenarnya adalah keberanian KPK dalam memanggil dan memeriksa beberapa nama yang disebut Nazarudin, termasuk Anas Urbaningrum, Ketua Umum Partai Demokrat. Sejauh ini, KPK masih berkelit dengan argumentasi belum adanya fakta hukum terkait keterlibatan namanama yang disebut Nazarudin. tampaknya, KPK cenderung berpihak pada eliteelite Demokrat yang kini menjadi lawan politik Nazarudin dengan mengamini bahwa tudingan Nazarudin tersebut tak lebih dari sekedar halusinasi an sich.
Selain memperkuat kredibilitas KPK, perlu juga dibentuk sebuah tim independen untuk mengawal seleksi calon pimpinan KPK. tim ini akan bekerja sejak proses seleksi, mengawal proses fit and proper test di DPR, dan terus mengawasi hingga para pimpinan terpilih itu bekerja. tim independen tersebut tidak perlu dilembagakan seperti Komisi Yudisial atau Kompolnas, melainkan cukup melibatkan unsurunsur luar yang kritis dan independen seperti tokoh agama, akademisi, serta kalangan kritis dari lSM. Keanggotaan tim independen ini, bisa diisi oleh orangorang yang berpihak pada upaya pemberantasan korupsi namun tidak bersedia masuk ke dalam sistem.
Bagaimanapun, KPK saat ini masih dibutuhkan dalam upaya pemberantasan korupsi. KPK tak perlu dibubarkan karena ekspektasi publik begitu besar dalam menunggu gebrakangebrakan KPK untuk memerangi praktik korupsi di indonesia, khususnya korupsi politik yang melibatkan kader maupun para politisi.
YusAK fARChANtenaga Ahli fraksi
Partai GerindraPeneliti Candidate Center, Mahasiswa Pasca sarjana
Ilmu Politikuniversitas Nasional
02 : suara rakyatEDisi 05/taHun i/aGustus 2011
iLustrasi susthanto
AlAmAt BAru dewan PimPinan Pusat Partai Gerindra
Jl. Harsono rm No.54 ragunan, Pasar minggu, Jakarta Selatan 12160telp: 62-21-789 2377, 780 1396 Fax : 62-21-781 9712 Email: [email protected]
GUBENUR DKi Jakarta merupakan jabatan prestisius. Maka tak urung banyak mengincar jabatan itu. tengoklah, setahun menjelang Pilkada (Pilkada Gubernur DKi Jakarta, 2012) mulai bermunculan kandidat yang mensosialisasikan diri dengan berbagai cara. Demikian pula partai politik, mulai pula mengincar sosok yang paling kredibel memimpin Jakarta, dan dipastikan akan memenangkan Pemilukada Gubernur DKi Jakarta tersebut.
Menurut Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKi Jakarta ir. HM Sanusi syarat untuk menjadi Gubernur DKi Jakarta adalah dia harus seorang strong leadership dan berani bertindak tidak populis. Nah, untuk mengetahui lebih jauh seputar Pemilukada Gubernur DKi Jakarta yang akan berlangsung 2011, berikut ini wawancara wartawan tabloid Gema Indonesia Raya, Ardi Wina ngun, dan fotografer Mustafa Kamal dengan Sanusi. Wawancara dengan alumni iStN ini berlangsung di Ruang Fraksi Partai Gerindra DPRD DKi Jakarta, Jl. Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Petikannya:
Meski Pemilukada DKI Jakarta berlangsung 2012, namun di berbagai sudut kota sudah bermunculan kandidat ‘berkampanye’ atau mensosialisasikan diri. Pendapat anda?
Peraturan kampanye memang belum ada, dan KPUD belum bergerak. lalu, siapa calonnya pun belum terdaftar, sehingga semua orang memungkinkan untuk melakukan sosialisasi, termasuk incumbent. Hampir semua billboard-bilboard kosong dipakai oleh incum-bent.
Menurut saya, hal demikian itu sahsah saja sepanjang tidak mengganggu kepentingan publik, tidak mengurangi estika yang ada. Kadang baliho atau spanduk mengurangi estetika yang ada, di tamantaman tibatiba dipasang billboard yang besarbesar, itu seharusnya bisa ditertibkan. Dalam hal ini polisi pamong praja mengalama dilematis, apa berani dia menertibkan baliho dan spanduk milik incumbent, paling yang bisa dite r
Pembina: Prabowo Subianto Pemimpin umum: Hashim Djojohadikusumo Pemimpin redaksi: Fadli Zon wakil Pemimpin redaksi: m. Asrian mirza dewan redaksi: Suhardi, Halida Hatta, Widjono Hardjanto, Ahmad muzani, martin Hutabarat, Amran Nasution, Kobalen, redaktur Pelaksana: Syahril Chilli redaktur: Budi Sucahyo, Helvi moraza, Subuh Prabowo, mustafa Kemal (Foto), Yong W Pati (Artistik) staf redaksi: Ardi Winangun, Iman Firdaus, m. Budiono, Wahyu mahardhika sekretaris redaksi: Wendra Wizar sirkulasi dan distribusi: Juanda Nurhakim Penerbit: Badan Komunikasi Partai Gerindra alamat redaksi dan usaha: Jl. Danau Jempang B II No 13, Bendungan Hilir, Jakarta 10210 telp. : 62-21 5785 3480 Fax. : 62-21 5785 2552 Email: [email protected] atau [email protected]
WaWancara : 03EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
Redaksi menerima artikel, berupa berita ataupun kolom serta foto dari anggota, pengurus pusat dan daerah serta simpatisan Partai Gerindra. Khusus untuk kalangan simpatisan diharap menyertakan identitas diri. Tulisan bisa dikirim via email ataupun pos.
Redaksi
Jakarta Butuh Gubernur Kuat dan Berani Tidak Populis
ketua Fraksi Gerindra dPrd dki Jakarta
HM. sanusi
tibkan milik non-incumbent.
Apakah DPD Partai Gerindra DKI Jakarta sudah punya calon Gubernur DKI Jakarta untuk 20122017?
Begini. Partai Gerindra lewat ketua DPDnya, taufik, melakukan komunikasi dengan beberapa partai. Mereka menyebut dirinya Panbers (Panitia Bersama), beranggotakan: Partai Gerindra, Partai Golkar, PDS, dan Partai Hanura. Panbers akan mensimulasikan kirakira kriteria gubernur itu seperti siapa? Meski demikian, bukan berarti Gerindra tidak memiliki calon, tetapi karena Gerindra sadar hanya memiliki 6 kursi di DPRD DKi Jakarta, padahal untuk bisa memiliki calon sendiri butuh 15 kursi, maka harus koalisi dengan partai lain. Panbers itu hanya menentukan seperti apa kriteria figur calon utama untuk DKi Jakarta 1. Anggota Panbers juga mungkin mencalonkan untuk nomor dua, tetapi itu pun tergantung dengan orang nomor satu. Karena, orang nomor dua harus bisa menguatkan nomor satu. Jadi, mekanismenya seperti itu.
Apa saja kriteria Gubernur DKI Jakarta menurut Partai Gerindra?
Sebagai sebuah partai, orientasinya pasti harus menang. Kriteria untuk gubenur adalah: pertama, untuk membangun Jakarta tidak diperlukan seorang yang hanya bermodalkan popularitas semata. Jakarta ini kompleksitasnya tinggi. Semua yang ada di indonesia berkumpul di Jakarta, sehingga perlu orang yang mempunyai kapasitas yang memadai untuk bisa membangun Jakarta; dan kriteria kedua, mempunyai kemampuan managerial dan leadership yang strong, mempunyai keberanian melakukan kebijakan yang dikatakan orang tidak populis.
Ketika Gerindra sudah mendukung salah satu calon, apa kiat untuk memenangkannya?
Sudah pasti Gerindra tidak bisa memiliki calon sendiri, sehingga harus berkoalisi de ngan partai lain. Untuk memenangkan seorang calon, tentu seluruh instrumen partai harus
berjalan. Buat Gerindra hal ini sudah sangat memadai, karena sampai ranting pun sudah dibentuk, dan sudah bisa digerakkan. Saya pikir di Jakarta, Gerindra sangat memadai karena tingkat floating massnya tinggi, dan orang banyak sudah kenal dengan Gerindra.
Di DPRD DKi Jakarta, meski Gerindra hanya memiliki 6 kursi namun mampu menjadi inspirator untuk berbagai kebijakan yang dilahirkan di DPRD DKi Jakarta. Dan itu harus terus dimainkan dan disosialisasikan agar masyarakat tahu bahwa kita berdiri untuk masyarakat. Kita masih paham betul doktrin dari Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, bahwa demokratisasi tidak akan berjalan kalau masyarakat tidak sejahtera.
Di lapangan seperti ada dua calon kuat yang akan bertarung, yakni incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi. Betul demikian?
Kedua calon itu, Foke (Fauzi Bowo) dan Nachrowi belum jelas mereka berdua itu calonnya siapa, partai mana? Karena keduanya samasama dari Partai Demokrat. Fauzi Bowo adalah anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat, sementara Nachrowi adalah Ketua DPD Partai Demokrat DKi Jakarta. Siapa yang mau dipilih Partai Demokrat belum jelas, karena sampai sekarang Demokrat belum mengambil keputusan, memilih Pak Fauzi Bowo atau Pak Nachrowi.
Apa yang harus dilakukan gubenur terpilih untuk Jakarta?
Sebetulnya peta masalah Jakarta itu sudah transparan, terbuka, dan kasat mata. Persoalan Jakarta itu adalah kemacetan, banjir, kaum pendatang, kemiskinan, dan kesehatan. Gubernur yang akan datang berani nggak melakukan ketegasan politik dan ketegasan kebijakan. Saya ambil contoh, pertumbuhan jalan di DKi Jakarta ini hanya 0.1%. Kita sudah tidak bisa membangun jalan, dan jalan pun sekarang dibuat tempat parkir, dan tidak ada penertibannya. Seharusnya gubernur memberikan contoh kepada camat dan walikota bahwa siapa yang tidak bisa membereskan
masalah itu diganti, sehingga yang lain tidak ikutikutan. Anda bisa lihat semua motor dan mobil parkir di sekitar mal, atau di jalanjalan milik DKi Jakarta.
Kemudian dalam masalah banjir, daerah Jakarta ini dilalui 13 sungai, yang semua bermuara di Jakarta. tiga belas sungai itu semuanya dibuang ke laut, nggak ada yang ditahan (dibendung). Kemudian global warming menyebabkan permukaan air laut tinggi sehingga masuk ke darat. Di sisi yang lain, kita kesulitan bahan baku air karena selama ini hanya mengandalkan sungai Citarum dengan Waduk Jatiluhurnya. Sebenarnya ke13 sungai itu bisa difungsikan seperti Jatiluhur, selain airnya dibendung juga bisa dijadikan bahan baku untuk cadangan air bersih. ini tidak terpikirkan, atau bisa jadi terbentur birokrasi pemerintah pusat. ini harus ada keberanian.
Ada pendapat, yang pas memimpin Jakarta ini militer atau pernawirawan militer, seperti Ali Sadikin, Sutiyoso dan lainnya?
Persoalannya bukan background militernya. Persoalannya adalah strong leadernya atau keberanian serta komitmen kepada sebuah kebijakan untuk kepentingan publik, meski tidak populis. Contohnya, Sutiyoso sukses membangun trans Jakarta. Dulu ketika hendak dibangun diprotes semua orang, tetapi sekarang disebut sebagai transportasi publik yang memadai.
Tawuran antarwarga dan antarpelajar masih saja terjadi di Jakarta, menurut Anda bagaimana solusinya?
tawuran antarwarga adalah deviasi dari sebuah jati diri. Kita semua lari dari Pancasila. Kita sejak kecil diajarkan bagaimana bergotongroyong, bagaimana saling menghargai. Sekarang hal itu tidak ada lagi. Sekarang hampir seluruh masyarakat Jakarta dengan gaya kapitalisme berproses menghilangkan nilainilai tenggang rasa dan kebersamaan. Contohnya, ketika tetangganya sakit, tetangganya jangankan mengantar ke rumah sakit, lewat depan rumahnya saja tidak mau. Kita sudah melihat ada penurunan jati diri bangsa. t
04 : GEMa utaMa
Foto mustaFa kemaL
EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
PENYiMPANGAN Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terjadi di semua sektor, mulai dari penerimaan hingga belanja negara. Bahkan, Sadar Subagyo, anggota Komisi Xi DPR Ri dari Fraksi Partai Gerindra mengungkapkan, kebocoran APBN mencapai 55%, dengan rincian: kebocoran di sektor penerimaan sebesar 25%, dan di sektor belanja negara sebesar 30%.
“Kebocoran penerimaan negara dari sektor pajak seperti yang dilakukan oleh Gayus tambunan dan temantemannya,” kata Sadar Subagyo.
Maka, tak berlebihan bila Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dalam sebuah diskusi di DPR menyebut APBN sebagai sumber korupsi. “APBN ini adalah suatu instrumen untuk menyejahterakan rakyat. tetapi dari postur dan implementasi yang ada, kami lihat APBN ini malah menjadi sumber korupsi dan perburuan rente,” kata Fadli Zon dalam diskusi bertajuk: “Menimbang Usulan Panja Mafia Anggaran” pada Kamis, 27 Juli 2011.
Kebocoran dan pemborosan anggaran serta sejumlah kasus
siap Jadi inisiator Panja Mafia AnggaranPartai Gerindra mewacanakan pembentukan Panitia Kerja (Panja) Mafia Anggaran DPR sebagai upaya membongkar praktikpraktik curang terkait dengan anggaran negara. Panja ini agaknya sangat dibutuhkan guna menyelamatkan uang rakyat.
oLeh Budi sucahyo
dugaan korupsi (permainan) dana APBN telah terjadi, di antaranya kasus suap pada proyek pembangunan Wisma Atlet di Palembang, dan proyek sarana pendidikan dan olahraga di Bukit Hambalang, Bogor, seperti diungkapkan mantan bendahara umum Partai Demokrat M. Nazaruddin melalui berbagai media dari tempat persembunyiannya.
Berangkat dari hal itu, Partai Gerindra mewacanakan pembentukan Panja Mafia Anggaran DPR sebagai upaya membongkar praktikpraktik curang terkait de ngan anggaran negara. “ide pertama memang dari kami. Kalau tidak ada yang menginisiasi ya kami yang menginisiasi. Kami siap menjadi inisiator,” kata Sadar Subagyo.
“Partai Gerindra mendukung DPR jika ada usulan pemben tukan Panja Mafia Anggaran untuk mengusut permainan dalam proses pembahasan dana penetapan anggaran. Karena dugaan penyelewe ngan dana APBN itu sudah menjadi domain publik,” kata Fadli Zon. Panja Mafia Anggaran ini diperlukan karena permainan anggaran itu melibatkan anggota DPR dalam
tendertender yang melibatkan kementerian.
Menurut Fadli Zon, Panja Mafia Anggaran ini bisa dijadikan sebagai pintu masuk untuk menelaah bagaimana rencana dan implementasi anggaran sehingga APBN bisa lebih efektif dan efisien untuk mencapai target pembangunan. Sebab, selama ini, perencanaan dan implementasi APBN masih belum jelas. Panja Mafia Anggaran dibentuk untuk dapat mengevaluasi APBN dengan tujuan agar APBN ke depan lebih efektif dan efisien untuk mendanai pembangunan.
“Evaluasi ini untuk membongkar perampokan uang rakyat melalui APBN,” ujarnya. Panja ini bisa menjadi pintu masuk untuk membenahi berbagai kebobrokan terkait penyalahgunaan keuangan negara yang ada dalam APBN.
“Kalau persoalan mendasar ini tidak dituntaskan, maka sampai kapanpun pembangunan bangsa ini tidak akan pernah berjalan baik. Mafia anggaran merupakan kejahatan ekonomi yang luar biasa,” katanya lagi. Berbagai pernyataan M. Nazaruddin terkait kasuskasus suap dalam berbagai proyek merupakan ekses atas keberadaan mafia anggaran yang mengeruk keuangan negara di ABPN.
Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, tamsil linrung mengakui bahwa mafia ang garan itu ada di DPR. Bukti adanya mafia anggaran itu dapat dilihat dari nilai APBN 2010 sebesar Rp1.320 triliun. Dari nilai itu, angka yang diajukan ke DPR sekitar Rp1.310 triliun. Selisih Rp10 triliun itu ber
peluang menimbulkan negosiasi dan permainan anggaran.
“Sudah ada beberapa yang ketahuan melakukan itu. Ada yang masih dalam proses hukum dan ada pula yang ditahan. Namun mafia anggaran bukan hanya di satu tempat, tapi diberbagai tempat. Dan, bisa terjadi kalau ada beberapa pihak yang bersepakat. Kalau tidak direspons eksekutif, tidak mungkin terjadi,” kata politisi PKS itu.
Secara pribadi, tamsil mendukung pembentukan Panja atau Pansus Mafia Anggaran. Apabila Panja sudah terbentuk, menurut dia, Panja harus menjalankan tugasnya secara komprehensif. Panja dapat melihat dari berbagai sudut dan menyelidiki banyak hal. “tidak hanya menyelidiki apa yang terjadi di legislatif, namun juga di eksekutif. Panja ini cukup strategis,” katanya.
terkait dengan mafia anggaran, Koordinator investigasi dan Advokasi lSM FitRA (Forum indonesia untuk transparansi Anggaran), Uchok Sky Khadafi mengungkapkan telah mengantongi dua bukti tertulis yang menunjukkan adanya mafia anggaran di DPR. Mafia itu terkait dengan anggaran untuk Dana Percepatan infrastruktur Daerah yang dikelola Banggar DPR.
Dua bukti itu adalah perjanjian kerja sama (MoU) antara anggota DPR dengan calo dan surat tagihan seorang pengusaha kepada tenaga ahli anggota DPR yang meminta uangnya dikembalikan terkait ketidakjelasan sebuah proyek yang dijanjikan di daerah. “ini indikasi adanya mafia anggaran,” katanya.
Karena itu, menurut Uchok,
jika DPR betulbetul menghendaki dibentukan Panja Mafia Anggaran maka Banggar DPR harus dibidik. Sebab, di Banggar DPR ini ada permainan yang berpotensi mengarah pada mafia anggaran.
“Kalau mau fokus, Panja harus bidik Banggar. Kemungkinan besar mafia itu terjadi di sana. Penyelewengan ada di situ. Komisi hanya mengusulkan anggaran, tapi Banggar yang memutuskan,” katanya.
Semua rapatrapat di Banggar sifatnya tertutup. “Jangankan wartawan, tenaga ahli anggota DPR saja tidak boleh masuk. Mereka yang menentukan atau mengeksekusi anggaran. Di sinilah rawan korupsi,” kata Uchok. Dia mendesak DPR segera membentuk panitia khusus mengusut masalah percaloan anggaran.
Fraksi Partai Gerindra DPR siap melobi fraksi lainnya untuk meloloskan gagasan pembentukan Panja Mafia Anggaran. Bagi Gerindra, Panja ini penting untuk membersihkan citra DPR. “Kita akan mengajak fraksifraksi lain demi kepentingan bangsa yang lebih luas. Momentum Nazaruddin ini harus digunakan untuk membersihkan DPR,” kata Martin Hutabarat, anggota DPR Fraksi Partai Gerindra.
Menurut Martin, usulan ini akan disampaikan secara resmi usai masa reses DPR yang akan berakhir 15 Agustus ini. Gerindra yakin, ide ini akan diterima oleh mayoritas fraksi di DPR. Dukungan terhadap wacana pembentukan Panja Mafia Anggaran ini memang telah dilontarkan oleh sejumlah partai. t
Gerindra
Lainnya *) tambang, listrik, gas air, konsumsi
Jasa Kemasyarakatan
Keuangan
Angkutan, Pergudangan, dan Komunikasi
Perdagangan
Konstruksi
Industri
Pertanian
0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00%
1.30%39.50% 20.63%
14.54% 14.29%2.50%
1.53%10.16% 23.81%
5.42% 4.26% 7.94%
20.68% 19.23% 1.59%
4.51%3,60%
20.63%
12.15% 15.60% 3.17%
39.87% 5.15% 7.94%
: 05EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
SEtiAP tahun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selalu meningkat. Namun, kenaikan APBN itu tidak memberikan kesejahteraan bagi rakyat indonesia. Hal ini memperlihatkan negara telah salah urus dalam soal APBN. Partai Gerindra melihat sejumlah indikasi yang mengarah pada buruknya pengelolaan APBN tersebut.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengungkapkan ada tujuh indikator dalam pengelolaan APBN yang buruk itu.
Pertama, pertumbuhan ekonomi yang tak sebanding dengan peningkatan kesejahteraan rakyat. ini memunculkan fenomena paradoks pertumbuhan ekonomi. “Walaupun ekonomi tumbuh positif, namun belum mampu menyerap tenaga kerja untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan secara signifikan. Paradoks ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi tak berkualitas,” jelas Fadli Zon.
Sudah seharusnya, lanjut Fa dli Zon, pertumbuhan diselaraskan dengan pengurangan kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja baru. Karena itu, Partai Gerindra mengusulkan untuk memasukkan indeks Pengentasan Kemiskinan dan indeks Penyerapan tenaga Kerja sebagai salah satu variabel asumsi makro dalam penyusunan APBN. “Selama ini asumsi makro hanya terdiri atas: pertumbuhan ekonomi, inflasi, kurs nilai tukar, bunga SBi,
Indikasi Postur APBN Cerminan Negara Salah UrusPartai Gerindra menyebutkan sedikitnya tujuh indikasi yang menunjukkan negara salah urus dalam hal APBN. Berbagai indikasi ini menjadi titik awal menuju negara gagal.
oLeh Budi sucahyo
lebih, yaitu sektor konsumsi (listrik, air, dan gas) tumbuh 20,63%. “Padahal hanya menyerap 1,3% tenaga kerja,” ungkap Fadli Zon.
ironisnya, alokasi dana untuk pertanian dalam APBN masih sangat rendah, di bawah 2,5%. APBN tidak memberi porsi yang banyak kepada sektor pertanian. “Hal ini tak menunjukkan keberpihakan pada sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian sebagian besar rakyat indonesia,” kata Fadli Zon.
Ketiga, penerimaan negara melalui pajak belum maksimal. Fadli Zon mengatakan tax ratio indonesia (1213%) jauh tertinggal dibanding Malaysia dan Thailand, atau bahkan Filipina. tax ratio indonesia lebih tinggi hanya bila dibandingkan dengan Kamboja, Bangladesh, dan Pakistan.
Dengan meningkatkan tax ra-tio menjadi sekitar 16% dari PDB, Fadli Zon menilai, penerimaan negara akan bertambah secara signifikan. Berdasarkan data yang ada, bila tax ratio tahun 2011 adalah 12,11% (setara Rp1.062 triliun) maka bila dalam 23 tahun naik menjadi 16% penambahan penerimaan negara mencapai Rp258 triliun. Sehingga penerimaan sektor pajak dapat melebihi Rp1.320 triliun.
“Partai Gerindra mengusulkan agar pemerintah fokus meningkatkan tax ratio sehingga utang luar negeri dapat dilunasi dan energi untuk
hanya mencapai 62% (total ratarata).
Dari total ratarata tersebut, hanya belanja pegawai saja yang realisasinya lebih dari 80%. “Selebihnya masih di bawah 75%, bahkan untuk belanja modal belum me nyentuh 50% (46%). Anehnya, dalam satu bulan (Desember), persentase tersebut bisa digenjot naik sehingga mencapai 100% (atau kurang 1 atau 2%),” kata Fadli Zon.
Bagi Fadli, ritual “menghabiskan anggaran” telah menjadi tradisi dalam penyerapan anggaran. Partai Gerindra menilai, penyerapan seperti ini tak efektif dan boros.
Kelima, anggaran belanja tak efektif. Selain penyerapan belanja pusat yang rendah, ada beberapa pos anggaran belanja yang tak efektif. Jika dana ini dapat dialokasikan untuk kegiatan produktif dan tepat sasaran, akan meningkatkan ekonomi rakyat.
Beberapa pos anggaran yang tak efektif antara lain: anggaran vakansi, termasuk untuk studi banding ke luar negeri dan kunjungan kerja mencapai Rp21 triliun. Pos anggaran sebesar itu, menurut Fadli Zon, bisa dihemat misalnya dengan hanya mengalokasikan sebesar Rp5 triliun untuk kunjungan ke luar negeri. “Sisanya sebesar Rp16 triliun misalnya bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kemacetan di DKi Jakarta,” ujarnya.
Kemudian, anggaran bantuan
sosial mencapai sekitar Rp61 triliun, dan anggaran bantuan sosial melalui kementerian dan lembaga sekitar Rp63 triliun. “Sayangnya penggunaan Bansos ini tidak jelas,” katanya. lalu, anggaran subsidi yang tidak efektif digunakan. “Dalam penilaian kami, realisasi anggaran subsidi dapat dihemat 50%,” kata Fadli Zon.
Keenam, pembangunan salah arah. Pembangunan tak memiliki prioritas yang fokus dan jelas. Ada 11 + 3 prioritas yang menjadi acuan pemerintah. “Kalau prioritas sampai 11, itu namanya bukan prioritas,” kata Fadli Zon. Seharusnya cukup 3 atau 5 bidang prioritas saja dengan ukuran dan target yang jelas.
Partai Gerindra mengusulkan
sektor pertanian menjadi prioritas, dengan menaikkan alokasi anggaran minimal 10%. Dengan strategi pembangunan terarah dan peningkatan anggaran pertanian, nilai tukar petani (NtP) dapat naik secara signifikan. Artinya, kesejahteraan dapat meningkat.
Ketujuh, korupsi di indonesia semakin hari semakin merajalela. Hasil survei Political & Economic Risk Consultancy (PERC) pada 2010 menyebutkan, indonesia mencetak nilai 9,07 dari angka 10 sebagai negara paling korup yang disurvei pada 2010. Nilai tersebut naik dari tahun lalu yang poinnya 7,69. “ini menempatkan indonesia sebagai negara terkorup dari 16 negara seAsia Pasifik,” tutur Fadli Zon. t
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0Indonesia Filiphina Thailand India USA China (RCC) Malaysia Pakistan Bangladesh Mexico Cambodia
14.3 14.4
17.0
10.9
18.417.0
15.5
8.9 8.5 8.09.7
harga minya k dunia, dan lifting minyak,” kata pria berkacamata ini.
Kedua, pertumbuhan hanya terjadi di sektor non-tradable. Untuk 2010, tradable sector yang notabene menyerap 55,62% tenaga kerja hanya tumbuh 15,7% saja. Pertumbuhan terbesar tradable sector adalah sektor pertanian yang mencapai 7,94%. Bandingkan dengan sektor nontradable yang tumbuh 80%
menggerakkan ekonomi semakin besar,” kata Fadli Zon.
Keempat, penyerapan anggaran tak rasional. Merujuk pada belanja Kementerian dan lembaga sebagaimana diakomodir dalam APBN melalui Daftar isian Pagu Anggaran (DiPA K/l) terjadi anomali dalam realisasinya. Partai Gerindra mencatat, data per November 2010 menunjukkan penyerapan anggaran
Penyerapan Tenaga Kerja, Kredit, dan Tingkat Pertumbuhan Per Sektor 2010
Perbandingan Tax Ratio (Skema OECD) Indonesia Dengan Negara lain Tahun 2009
labour kredit Growth
Sumber: Heritage Foundation/IMF
Dari berbagai sumber
Realisasi Belanja Kementerian dan Lembaga(Per 30 Juni dan 30 November 2010)
realisasi Penyerapan anggaran Juni (%) november (%)
Belanja Pegawai 45 83
Belanja Barang 24 61
Belanja Modal 13 46
Belanja Sosial 17 65
Total Rata-Rata 25 62
Dari berbagai sumber
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
Kemiskinan di Jakarta
06 : inDonEsiaEDisi 05/taHun i/aGustus 2011
SAAt ini di indonesia terdapat sebanyak 88 lembaga non struktural (lNS). Jumlah itu tergolong besar dibandingkan lembaga non kementerian yang jumlahnya hanya 28 buah atau jumlah kementerian yang 34 kementerian. Anggaran yang terserap untuk 88 lNS itu mencapai Rp38 triliun.
Data Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN dan RB) menunjukkan, anggaran untuk lembaga non kementerian setiap tahun cenderung naik. Sebagian besar anggaran tersebut dipakai untuk membiayai belanja pegawai. Anggaran negara tidak hanya tersedot untuk lNS dan non kementerian, tapi juga untuk satuan tugas (Satgas) dan tim yang dibentuk di bawah Presiden atau Wakil Presiden.
Misalnya, setiap tahun Dewan Pertimbangan Presiden dibiayai sebesar Rp48,8 miliar, tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Rp14,7 miliar), Satgas Reformasi Birokrasi (Rp1,1 miliar), Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan didanai Rp479,6 miliar, serta Satgas Pemberantasan Mafia Hukum (Rp10,8 miliar).
Dari 88 lNS yang terbentuk hingga tahun 2011, sebanyak 41 di antaranya dibentuk berdasarkan keputusan presiden dan peraturan presiden. Delapan lNS lain dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah, dan sisanya sebanyak 39 lembaga dibentuk untuk memenuhi amanat undangundang.
Guru Besar Hukum tata Negara Universitas indonesia Jimly Asshid
diqie mengakui, lNS ini dibentuk atas dasar niat mulia untuk mengurangi beban birokrasi dan efisiensi pelayanan umum. Namun, yang terjadi justru disfungsi kelembagaan negara karena reformasi kelembagaan dilakukan tanpa desain dan terintegrasi sebagai satu kesatuan.
Menurut Jimly, lNS yang dibentuk biasanya untuk kepentingan jangka pendek. Pembentukannya pun tanpa didasari pemahaman substansial dan terintegrasi. Akhirnya, tugas dan fungsi lembaga lama hanya dialihkan ke lembaga baru. tapi, pada kenyataannya, lembaga lama tak lagi menjalankan tugas dan fungsi yang sudah dialihkan itu, namun lembaga baru belum bekerja efektif.
Jimly mencontohkan lNS seperti Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pasca reformasi, BKKBN dibubarkan dan tugasnya dilimpahkan ke daerahdaerah. Namun, lima tahun kemudian, BKKBN tidak lagi menjalankan tugas, sedangkan daerah juga tidak berbuat apaapa.
Perampingan
Komisi ii DPR Ri telah lama menyoroti keberadaan lNS itu. Pada Desember 2009, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi sempat menyampaikan hasil kajian sejumlah pakar terkait keberadaan lNS yang menjamur. Kajian Sesneg mengusulkan penghapusan 13 lembaga dan penggabungan 39 lembaga lain. Keberadaan beberapa lembaga dianggap sudah tidak diperlukan lagi karena fung
sinya tumpang tindih. Anggota Komisi ii DPR dari
Fraksi Partai Gerindra, Mestariany Habie, mendukung langkah Sesneg untuk merampingkan beberapa lNS sebagai upaya reformasi birokrasi. “Pemerintah hendaknya harus merampingkan lembagalembaga yang tidak terstruktur, namun membebani APBN,” katanya.
Karena itu, Mestariany menagih janji pemerintah untuk memangkas sejumlah lNS. Sebab, banyak lNS yang keberadaannya sudah tidak lagi diperlukan, baik karena sudah tidak relevan lagi maupun tumpang tindih. Keberadaan lNS seperti itu hanya menambah beban anggaran negara.
“Saya kembali ingin mengingatkan rencana pemerintah menghapus 13 lembaga dan melakukan peng
Lembaga Non Struktural Membebani AnggaranKeberadaan lembaga Non Struktural (lNS) menjadi sorotan bukan hanya karena jumlahnya yang gemuk tapi juga keberadaan lembaga non struktural itu membebani anggaran.
oLeh Budi sucahyo
gabungan 39 lembaga non struktural,” ujarnya. Menurut politisi dari Partai Gerindra ini, pemangkasan akan berimplikasi signifikan terhadap penghematan anggaran negara.
Anggota Komisi ii DPR lainnya dari Fraksi Partai Gerindra, Harun Al Rasyid, juga mengkritik keberadaan lNS itu. Menurut Harun Al Rasyid, lembaga non struktural itu sudah terlalu banyak. Kehadiran lembaga non struktural karena adanya ketidakpercayaan terhadap lembaga negara konvensional.
“tapi akhirnya kehadiran lembaga non struktural itu justru malah mendelegitimasi lembaga negara yang ada. Semestinya lembaga non struktural itu bersifat ad hoc dan bubar saat lembaga negara yang ada sudah mapan menjalankan fungsinya,” kata Harun Al Rasyid.
Pemerintah akhirnya memang melakukan perampingan lNS. Belum lama ini, Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi menghapus empat lNS dan menggabungkan enam lNS lainnya. Empat lNS yang dihapus adalah Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan,
lEMBAGA nonstruktural (di sing kat lNS) adalah lembaga ne gara di indonesia yang diben tuk untuk melaksanakan fungsi sektoral dari lembaga pemerinta han yang sudah ada. lNS ber tu gas memberi pertimbangan kepada presiden atau menteri, atau dalam rangka koordinasi atau pelaksanaan kegiatan ter tentu atau membantu tugas ter tentu dari suatu kementerian.
lNS bersifat non struktural, dalam arti tidak termasuk dalam struktur organisasi kementerian atau pun lembaga pemerintah non kementerian. Kepala lNS umumnya ditetapkan oleh pre siden, tetapi lNS dapat juga di ke palai oleh menteri, bahkan wa kil presiden atau presiden sen diri. Sedangkan nomenklatur yang digunakan antara lain ada lah “dewan”, “badan”, “lem ba ga”, “tim”, dan lainlain.
Pembentukan lNS mulai ma rak pasca reformasi. Ada yang di bentuk melalui UU, PP, Per pres, ataupun Keppres. Pening ka tan jumlah lNS setiap tahunnya dapat menyebabkan tugas dan fungsi tumpang tindih deng an lembaga yang sudah ada, dan dapat menambah pengeluaran anggaran belanja negara, walau ada beberapa lNS yang tidak me merlukan anggaran besar.
Sepertiga dari jumlah lNS dibiayai oleh APBN. Pen danaan kegiatannya bergabung dengan pendanaan kegiatan ke menterian/lembaga, bukan se ba gai satuan kerja tersendiri. Hal ini dapat berimplikasi pada tum pang tindihnya tugas dan we wenang antara kementerian/lem baga dengan lNS yang nantinya dapat menyebabkan inefisiensi anggaran. t
Dewan Buku Nasional, Badan Kebijakan dan Pengendalian Perumahan dan Pemukiman Nasional, dan lembaga Koordinasi dan Pengendalian Peningkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat.
Sedangkan enam lNS yang digabung atau dilebur pada kementerian atau lembaga yang memiliki tugas hampir sama adalah Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentukbentuk Pekerjaan terburuk pada Anak dialihkan ke Kementerian tenaga Kerja dan transmigrasi (Kemenakertrans), Komisi Hukum Nasional dialihkan ke Kementerian Hukum dan HAM, Dewan Gula indonesia dialihkan ke Kementerian Pertanian (Kementan), Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi terpadu dialihkan ke Kementerian Pekerjaan Umum, Dewan Penerbangan dan Antariksa Nasional dialihkan ke lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (lapan), Dewan Pengembangan Kawasan timur indonesia dialihkan ke Kementerian Pembangunan Daerah tertinggal. t
Sekilas Lembaga Non Struktural
Foto mustaFa kemaL
Dewan pimpinan pusat Partai Gerindra
Ibadah Puasa Ramadhan
Mengucapkan Selamat Menunaikan
Idul Fitri 1432 Hdan Selamat
: 07EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
Minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin
Kunjungan Bakom Gerindra ke KompasBADAN Komunikasi (Bakom) Partai Gerindra berkunjung ke Kantor Redaksi Kompas di Jalan Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa, 19 Juli 2011. Dalam kunjungan itu Bakom Partai Gerindra dipimpin Ketua Bakom Fadli Zon, didampingi sekretaris M. Asrian Mirza, dan anggota lainnya di antaranya Sadar Subagyo, ida Sudoyo, irawan Ronodipuro. Mereka diterima Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun, Redaktur Pelaksana Budiman tanudiredjo, dan Pri Agung (Kepala Kompartemen Politik, Hukum, dan HAM).
Ketua Bakom Fadli Zon menjelaskan, kedatangan ke Redaksi Kompas untuk urun rembug mengenai APBN. “APBN ini menjadi cermin negara yang salah urus. APBN kita tidak pro rakyat dan pro kesejahteraan. APBN penuh dengan pemborosan dan tidak efisien. Juga masih banyak terjadi kebocoran dari sisi penerimaan,” katanya. Dia menambahkan, masalah APBN adalah masalah besar
PARtAi Gerakan indonesia Raya (Gerindra) menyelenggarakan rapat koordinasi dan verifikasi antara DPP Partai Gerindra dengan seluruh DPD pada hari Kamis, 28 Juli 2011, di Kantor DPP Partai Gerindra, Jalan Harsono RM, Ragunan, Jakarta Selatan. Rapat dihadiri oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi, Wakil Ketua Umum Fadli Zon, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan pengurus DPP, anggota DPR Ri Fraksi Partai Gerindra, serta para pengurus DPD.
Rapat diawali dengan menyanyikan lagu “indonesia Raya” dan Mars “Gerindra”, kemudian dilanjutkan sambutan Ketua Umum Partai Gerindra Prof. Dr. Suhardi. Setelah itu masingmasing DPD menyampaikan laporan hasil verifikasi parpol, yang dimulai dari DPD
Rapat Koordinasi dan Verifikasi Partai Gerindra
Provinsi Aceh dan diakhiri laporan dari DPD Papua Barat. Dalam laporannya, sebagian besar DPD telah merampungkan 100% verifikasi, bahkan tak sedikit DPD yang melaporkan verifikasi sudah mencapai tingkat ranting.
Sekalipun Mahkamah Konstitusi (MK) telah mengeluarkan putusan bahwa partai peserta Pemilu 2009 yang sudah memiliki badan hukum tak perlu lagi mengikuti verifikasi parpol untuk menjadi peserta dalam Pemilu 2014, DPP Partai Gerindra tetap menganggap verifikasi parpol sebagai sesuatu hal yang penting untuk melihat kesiapan mesin partai menghadapi Pemilu 2014. Di depan peserta rapat koordinasi dan verifikasi, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan kembali tujuan berdirinya Partai Gerindra, yaitu untuk melakukan perubahan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. t Bs
KPUD Puncak Tidak TanggapBentrokan antarwarga di ilaga, Kabupaten Puncak, Prov. Papua, pada 3031 Juli 2011 lalu, diduga melibatkan pihak lain yang sengaja mengacaukan suasana.
oLeh m. Budiono
DEWAN Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerakan indonesia Raya (Gerindra), melalui Ketua Badan Komunikasi (Bakom) Fadli Zon, menyatakan turut berbela sungkawa atas tewasnya 19 orang warga akibat bentrok antarpendukung bakal calon Bupati Kabupaten Puncak, Prov. Papua, Sabtu (30/7).
“Partai Gerindra sangat prihatin atas kejadian tersebut. Dan, menyayangkan peristiwa itu telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa,” ujar Fadli Zon.
Seperti diketahui, selama dua hari pada akhir Juli 2011 terjadi bentrokan antarwarga di ilaga, Kabupaten Puncak, Prov. Papua. Peristiwa ini disulut oleh penolakan KPUD Puncak terhadap Simon Alom, yang hendak mendaftarkan diri sebagai bakal calon (balon) bupati. Akibatnya, massa pendukung Simon marah dan menyerang kantor KPUD dan massa pendukung balon bupati lain.
Fadli menduga, adanya kemungkinan kelompok tertentu yang memang sengaja mendesain kerusuhan tersebut. Dan, patut menjadi perhatian semua pihak, kemungkinan adanya keterlibatan pihak tertentu, terutama oleh mereka yang menginginkan referendum atas Papua. Apalagi, di daerah tersebut ditemukan bendera organisasi Papua Merdeka (oPM).
Faktor lain yang tak kalah besar kontribusinya dalam kerusuhan itu adalah kurangnya komunikasi, baik antara Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) dengan partai, atau antara KPUD sendiri. Pelarangan pen
daftaran untuk balon bupati, seperti yang terjadi di Kabupaten Puncak tidak seharusnya terjadi. Masalah kekurangan persyaratan administrasi pada pendaftaran calon bupati jamak terjadi di Pemilukada manapun. Dan kekurangan persyaratan itu bisa dilengkapi pada kurun waktu tertentu.
Karena itu, DPP Partai Gerindra menyayangkan terjadinya pelarangan pendaftaran terhadap salah satu bakal calon Bupati Kabupaten Puncak, Prov. Papua, tersebut. Dan, itu merupakan sesuatu yang tidak lazim. Menurut Fadli Zon, seharus KPUD menerima pendaf taran calon tersebut, dan baru kemudian melakukan verifikasi. “lazimnya memang begitu,” ujar Fadli Zon.
Jadi, merupakan sesuatu yang aneh jika KPUD langsung menolak pendaftaran balon bupati Simon Alom tersebut. Kalaupun ada data yang meragukan, seperti dukungan partai politik, KPUD berhak melakukan klarifikasi ke DPP partai pengusung, sekaligus mendapatkan rekomendasinya. Karena itu, Fadli menyayangkan sikap KPUD yang menolak kedatangan Simon Alom beserta pendukungnya, dan menilai KPUD tidak taktis menanggapi persoalan itu.
Namun, Fadli Zon juga tidak menutup mata, bila di belakang hari ditemukan adanya kesalahan yang dilakukan oleh kader atau simpatisan Gerindra. Kalau itu memang terbukti adanya, kata Ketua Bakom, DPP tidak segansegan mengambil langkah tegas, sesuai aturan yang berlaku di partai. t
insiden ilaGa
yang ada di depan mata. “APBN menjadi perburuan rente,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Sadar Subagyo, anggota Komisi Xi DPR Ri yang membidangi masalah keuangan mempresentasikan kajian tentang APBN. Melalui slide tabeltabel, Sadar Subagyo memaparkan kajian atas APBN. “Anggaran bukan sekadar angka agregat,” katanya. Meskipun terjadi pertumbuhan, kata Sadar, pengangguran berkurang namun kemiskinan malah bertambah. “Mengapa bisa terjadi seperti itu karena pertumbuhan didominasi sektor nontradable,” ujarnya.
Rikard Bagun menanggapi positif pemaparan APBN yang disampaikan Partai Gerindra. “ini sangat bagus, dan akan kita pelajari,” ujarnya. Agar bisa dimengerti dan dipahami pembaca, menurut Rikard, perlu dikemas dalam tulisan yang tidak sekadar memaparkan angkaangka. t Bs
08 : inDonEsiaEDisi 05/taHun i/aGustus 2011
PEREMPUAN indonesia Raya (PiRA) adalah organisasi sayap Partai Gerindra untuk menghimpun dan memberdayakan perempuan indonesia. Didirikan pada 9 oktober 2008, visi PiRA adalah meningkatkan kesejahteraan perempuan indonesia dalam seluruh aspek kehidupan. Sedangkan misinya adalah meningkatkan ekonomi keluarga melalui pemahaman tentang pentingnya pendidikan, kesehatan, budi pekerti, sosial budaya kepada perempuan indonesia untuk kemandirian bangsa dan generasi penerus.
Saat ini PiRA dipimpin oleh Ketua Umum dr. Soemarjati Arjoso, S.Km., dengan Ketua Harian Dr. ir. Endang Setyawati Thohari, M.Sc., Duduk sebagai Dewan Pembina di antaranya Bianti Djiwandono, Maryani Djojohadikusumo, dan Halida Hatta. organisasi perempuan sayap Partai Gerindra ini sudah ada di seluruh provinsi dan kabupaten sesuai dengan keberadaan DPD dan DPC Partai Gerindra.
Sejak didirikan, PiRA sudah melakukan berbagai kegiatan seperti bakti sosial menyantuni 2000 kaum wanita papa di Jawa Barat, Rakernas Pengurus PiRA pada Juni 2009, seminar tentang kanker rahim dan pelayanan papsmear (2009), donor darah (2009), penye rahan bantuan ke PAUD Nomensen Jakarta timur (2009), pengobatan gratis para korban banjir di Desa Ponco dan Gempol Karawang, seminar 4 Pilar (Pancasila, UUD NRi tahun 1945, NKRi, dan Bhinneka tunggal ika), dan lokakarya kewirausahaan.
PiRA mempunyai prinsip le
PIRA Mengedepankan KARyA NyAtA
organisasi sayap Partai Gerindra, PiRA (Perempuan indonesia Raya) mempunyai prinsip lebih mengedepankan kerja dan karya. Delapan Program Aksi Partai Gerindra menjadi lokomotif perjuangannya.
oLeh ardi winanGun
bih mengedepankan kerja dan karya. Manifesto politik Partai Gerindra yang tertuang dalam Delapan Program Aksi untuk Kemakmuran Rakyat menjadi lokomotif perjuangan PiRA untuk kemenangan Partai Gerindra. Selain itu, organisasi yang bertujuan untuk menghimpun, menyalurkan, dan menyampaikan aspirasi anggota PiRA kepada Partai Gerindra ini juga disiapkan untuk memasok 30% calon legislatif perempuan untuk partai berlambang kepala burung garuda itu.
lebih jauh tentang Pira sebagai organisasi sayap Partai Gerindra, berikut perbincangan Gema Indonesia Raya dengan Ketua Harian PiRA, Dr. ir. Endang Setyawati Thohari, M.Sc., beberapa waktu lalu. Petikannya:
Sebagai sayap Partai Gerindra, apa tujuan didirikan PIRA?
Konsituen Partai Gerindra cukup berimbang antara lakilaki dan perempuan. Malah menurut saya, dinamika kaum perempuan sudah meluas. Hampir di semua sektor ada perempuan meski masih terbatas. Kehadiran PiRA ini adalah untuk lebih mendorong Partai Gerindra yaitu melalui gerakan perempuan. Jadi, tugas PiRA adalah melengkapi dan menyentuh aspek yang belum tersentuh dari programprogram yang dicanangkan Partai Gerindra.
tapi, bukan hanya sebagai pelengkap, tapi justru menjadi lokomotif. Kenapa? Karena program pemerintah tidak pernah mengoptimalkan kaum perempuan. Disinilah titik lemah yang akan kita rebut
untuk bisa mendorong dan memberdayakan kaum perempuan.
Apa saja kegiatan yang dilakukan PIRA?
PiRA sudah banyak melakukan kegiatan baik dalam bidang pendidikan maupun ekonomi kerakyatan. Selama tiga tahun ini, kita sudah membina ibuibu yang mempunyai potensi tapi tidak memiliki dana. Kita jembatani dengan mengemas dan memberikan teknologi yang lebih aplikatif sehingga mereka bisa mendapatkan nilai tambah dan meningkatkan penghasilannya.
Misalnya, membina seorang ibu yang menghadapi kesulitan dana. Setelah dibina, ia sekarang selalu juara satu dalam setiap perlombaan. Padahal, ia hanya mengemas tampilan olahan rempeyek. Rempeyek yang biasanya dihidangkan begitu saja, setelah dikemas dengan bagus, kita kirimkan kepada para pejabat yang punya perhatian terhadap ekonomi lemah. ternyata mendapat respon.
Dalam bidang pendidikan, kita sudah membina embrioembrio PAUD (pendidikan anak usia dini). Kita juga membekali ibuibu yang mengantar dan menunggui anaknya. Sambil menunggu, mereka kita bina untuk mengolah bawang merah. Bawang merah itu diolah dengan mengupas, menggoreng, dan kulitnya dijadikan pewarna. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari pemerintah karena bisa meningkatkan kesejahteraan rumah tangga.
Bagaimana pertumbuhan anggota PIRA?
Anggota PiRA semakin ba
nyak. Apalagi setelah berdiri Koperasi Mawar Melati. Pengurus Koperasi Mawar Melati kebanyakan adalah pengurus PiRA. Koperasi ini kita jadikan media untuk mensosialisasikan program organisasi dan mena rik anggota. ternyata banyak yang ingin bergabung menjadi anggota. ini menunjukkan bahwa program PiRA dan Partai Gerindra sangat menyentuh masyarakat. Saya belum mendapat laporan berapa jumlah anggota PiRA, tapi dalam setiap pertemuan selalu ada anggota baru.
Bagaimana keberadaan PIRA di daerah?
Sebenarnya PiRA sudah ada di setiap DPD dan DPC Partai Gerindra. Namun, karena ada perubahan di pengurus pusat maka pengurus di daerah belum kita sahkan secara resmi. Perempuan itu biasanya berkumpul melalui arisan dan kegiatan lainnya. Jadi, meskipun belum memiliki SK dari pengurus pusat, mereka sudah melakukan kegiatan di daerah. PiRA di Jawa tengah bukan main kegiatannya. Juga di Jabodetabek, sudah banyak kegiatan yang dilakukan PiRA.
Foto
we
nd
ra
wiZa
r
Apakah masih menghadapi kendala?
Sebenarnya tidak ada kendala yang berat. Kita hanya memerlukan komunikasi yang berkesinambungan. Perempuan itu lebih mudah dikoordinir dan banyak ide yang bisa dikembangkan sesuai dengan karakter dan potensi masingmasing. Yang penting, kita harus bijak dalam mengelola perempuan. Jangan sampai karena terlalu aktif di organisasi, kemudian melupakan rumah tangganya. Sebab, tugas pokok wanita atau istri adalah mengelola rumah tangga. Jadi, kegiatan PiRA juga disesuaikan dengan waktu luang di rumah tangga masingmasing.
Apakah PIRA juga mengeluarkan pernyataan atau sikap politik?
Untuk pernyataan atau sikap politik, kita justru ingin mengurangi. Bagi kita yang terpenting adalah aksi. Kita tidak mau menambah polemik dengan pernyataan atau
sikap politik. Sebaliknya, kita ingin menunjukkan bahwa PiRA melakukan dengan kerja nyata.
Apakah terbuka pula kerjasama dengan organisasi wanita lain?
Kita terbuka. Kita pernah mengadakan pelatihan yang dilakukan secara bersama. Dengan mendirikan Koperasi Mawar Melati, kita bersinergi dengan pemerintah dan organisasi lain. Dengan pemerintah kita pernah melakukan tiga ke giatan. Pertama, bekerjasama dengan Balitbang Kementerian Pertanian mengadakan agrowisata bertepatan dengan Hari Kartini 21 April. Sekitar 200 peserta dari Majalah Kartini Club, PiRA, ikatan Alumni Perancis, Majelis taklim Masjid Raya Bogor, mengunjungi pusat penelitian perkebunan dan pascapanen di Bogor. Banyak peneliti wanita yang mempunyai keahlian tapi tidak mendapat insentif dari pemerintah.
Kedua, kita mengadakan pameran pangan nusantara bekerja sama dengan Yayasan Srikandi. Yayasan itu adalah kumpulan istriistri orang asing. Dengan kegiatan ini, orangorang asing yang bekerja di
indonesia bisa memahami potensi lokal makanan indonesia. Kegiatan ini didukung oleh Dirjen P2HP (Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian) Kementerian Pertanian.
Dari kedua kegiatan itu, Kementerian Pertanian merasa puas karena programnya secara tidak langsung disosialisasikan. Selama ini, programprogram pemerintah hanya diketahui oleh aparaturnya sendiri. Dengan kegiatan itu, program bisa membumi dan dirasakan masyarakat.
Ketiga, kerjasama PiRA dengan Kementerian Koperasi dan UKM. ini bisa terjalin karena saya di Dekopin sebagai dewan pakar. Dengan kegiatan itu, Kementerian Koperasi dan UKM antusias ingin membantu Koperasi Mawar Melati. Kita pun diberi satu ruangan di Smesco, pusat pameran koperasi dan usaha kecil dan menengah, untuk memamerkan hasil karya perempuanperempuan kita. t
Foto
is
tim
ew
a
Dr. Ir. Endang Setyawati Thohari, M.Sc.
oLeh hasBy muhammad Zamri
(Staf Badan Komunikasi Partai Gerindra)
Setelah AntasariMenjadi PembunuhoLeh amran nasution
(Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra)
Tidak Boleh Berpolitik?
koloM : 09EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
Bekas Ketua KPK Antasari Azhar kini di penjara. Anehnya setelah itu pejabat KPK pada merapat ke tokoh Partai Demokrat...
PENGAMAt Hukum dan pengacara Juniver Girsang menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sepeninggal ketuanya Antasari Azhar, seperti harimau tak bertaring. Sejumlah kasus besar mandek. Padahal ketika didirikan pada 2002 diharapkan KPK bisa memberantas korupsi yang sudah meluas.
Contohnya kasus Bank Century merugikan keuangan negara Rp6,7 trilyun. Sekali pun penyelewengan itu sudah jelas antara lain melalui pemeriksaan BPK para pejabat KPK tetap bertahan bahwa mereka belum temukan indikasi korupsi di sana. tentu itu memunculkan kekecewaan publik terhadap KPK pimpinan Busyro Muqoddas.
“Karena itulah KPK perlu dievaluasi, apalagi sudah banyak yang menyimpang dari kode etik,” kata Juniver Girsang dalam diskusi di sebuah restoran di Cikini, Jakarta Pusat, 30 Juli lalu.
Pasca Antasari Azhar, kalau diamati, KPK menjadi pemain politik. Mereka menjebak dan menangkap para koruptor kecil seperti bupati dan gubernur yang berada di posisi “pinggiran’’, yaitu para bupati atau gubernur yang bukan berasal dari partai penguasa.
Sekadar contoh: KPK menangkap dan memenjarakan Syamsul Arifin, Gubernur Sumatera Utara merangkap pimpinan Partai Golkar daerah itu. Maka terkesan di mata rakyat KPK sudah berkerja menangkap para koruptor. Padahal di balik itu sesungguhnya KPK berperan melemahkan partai yang bersaingan dengan penguasa.
Setelah Antasari Azhar tersingkir para pejabat KPK seakan antrean menemui para tokoh penting Partai Demokrat. Sekarang KPK terpaksa membentuk Komite Etik dipimpin Penasihat KPK dan bekas tokoh HMi, Abdullah Hehamahua, guna memeriksa pelanggaran etik oleh sejumlah pentolan KPK. Mereka adalah Ketua KPK Busyro Muqoddas, Wakil Ketua KPK Chandra M.Hamzah, Deputi Penindakan dan Penyidikan KPK Ade Raharja, dan Juru Bicara KPK Johan Budi.
Ade Raharja, Chandra Hamzah, dan Johan Budi, dituduh menemui Ketua Umum Anas Urbaningrum akhir Juni lalu, guna “mengatur’’ agar kasus korupsi Wisma Atlet tak merebak kemanamana. Cukup hanya melibatkan Bendahara Umum Nazaruddin (kini buron) dan sejumlah staf perusahaan dan Sekretaris
ti Gubernur Bi Aulia Pohan (besan kandung Presiden SBY) dan mengusut korupsi it KPU – konon juga terkait perhitungan suara Pemilu 2009 – tampaknya membuat para pejabat KPK memilih berbaikbaik dengan para penguasa Partai Demokrat. t
Menpora Wafid Muharram yang memang sudah ditangkap KPK. Sementara Busyro menemui Anas dan Nazaruddin, ketika ia dalam proses pencalonan menjadi anggota KPK.
Pengalaman Antasari yang “menjadi’’ pembunuh setelah menangkap bekas Depu
iLus
tra
si yo
nG
w Pati
Pola pikir sebagian para politisi dan juga kita masyarakat pada umumnya seringkali menempatkan para agamawan, cendikiawan, intelektual, petani, buruh, serta profesi lainnya sebagai kelompok yang sebaiknya ja
ngan ikut di dalam dunia politik praktis, atau dengan kata lain, mereka dilarang berpolitik. Pandangan seperti ini sangat menggelikan dan perlu untuk kita kaji ulang.
Khusus terkait dengan larangan petani berpolitik, yang menggelikan adalah pernyataan tersebut pernah disampaikan langsung oleh Presiden SBY. Saya sempat tertawa terbahakbahak membaca berita yang memuat pernyataan presiden tersebut. Saya jadi bertanyatanya dalam hati, presiden kita ini sebenarnya paham politik atau tidak sih ? Politik menurut SBY itu apa? Kok dia melarang petani untuk berpolitik? Janganjangan SBY beranggapan bahwa politik itu sesuatu yang kotor, sesuatu yang penuh manipulatif. Makanya, dengan dalih ingin menjaga para petani, beliau melarang para petani untuk ikut berpolitik ? ini sungguh naif. Presiden SBY, dalam hal ini bukanlah sedang ingin melindungi petani, melainkan sedang melakukan pembodohan terhadap petani, dan juga terhadap seluruh Bangsa indonesia.
Entah dari mana dasarnya, sehingga banyak sekali yang beranggapan bahwa para agamawan, cendikiawan, intelektual, bahkan petani, dan golongan lainnya diharamkan untuk berpolitik. Padahal, tidak ada dalam satu teori di kamus politik manapun yang tidak
memperbolehkan seseorang, entah dia seorang agamawan, cendikiawan, intelektual, petani, ataupun lainnya, ikut ambil bagian dalam perpolitikan di negaranya. Bahkan, justru yang ada adalah mereka (para petani, agamawan, dll) justru wajib ikut ambil bagian. Kalau kita melarang mereka untuk berpolitik, lantas pertanyaannya, siapa yang boleh berpolitik? Para bandit dan para maling? Mungkin karena itulah, tidak mengherankan jika seandainya kondisi indonesia saat ini dipenuhi dengan politisi yang bermental bandit dan maling.
Para agamawan, cendikiawan, intelektual, petani, buruh, dan golongan lainnya, justru harus ikut terjun dalam dunia politik. Mereka tidak bisa diam saja berada di luar lingkaran politik praktis. Mereka harus terjun memperbaiki partai politik, memperbaiki kondisi politik indonesia yang semakin hari semakin karut marut. Yang justru tidak boleh adalah para agamawan, cendikiawan, intelektual,petani, atau siapapun dia, melakukan politik gaya maling, gaya bandit, itu yang haram.
Maka saya mengharapkan, agar kalian semua, para agamawan, para akademisi, para intelektual, buruh, petani, dan segenap elemen bangsa lainnya, mari terjun ke dalam dunia politik, tetapi jangan mainkan politik yang kotor dan menjijikan. t
KoNDiSi karut marut perpolitikan di indonesia semakin hari tampaknya semakin tak terkendali. Dunia politik di indonesia sekarang ini adalah sebuah dimensi dimana politik diterapkan dengan praktik yang tidak
sejalan dengan teori, teori yang tidak sejalan dengan pola pikir, dan pola pikir yang tidak sejalan dengan akal sehat. Sehingga kita tidak tahu lagi mana politik yang dijalankan untuk mencerdaskan, dan mana politik yang sedang membodohkan.
Politik yang seharusnya ditempatkan untuk tujuan yang mulia guna mensejahterakan seluruh rakyat, serta meningkatkan harkat dan martabat bangsa di depan bangsabangsa lainnya justru ditempatkan berada di alas yang kotor dan menjijikkan. Politisi kita memainkan politik dengan akrobat yang menggelikan. Pola pikir kita terhadap politik menjadi kelirukeliru.
Politisi kita memainkan politik dengan akrobat yang menggelikan. Pola pikir kita terhadap politik menjadi kelirukeliru...
iLu
str
as
i yo
nG
w P
ati
10 : GEMa DaEraH
Foto
do
k. d
Pd
Ge
rin
dr
a s
um
ate
ra
se
Lata
n
EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
SEHARi sebelum memasuki bulan Ramadhan (31/8), DPD Partai Gerindra Provinsi Di Yogyakarta menggelar diskusi bulanan, yang kali ini bertajuk: focus Group Discussion (FGD). tema diskusi adalah RUU Perubahan atas Undangundang No. 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
tampil sebagai pembicara dalam diskusi yang berlangsung di Jl. tamansiswa 109, Yogyakarta, itu adalah Ahmad Anfasul Marom dari strategic transformation Institute dengan topik: “Pola rekrutmen dan pembiayaan calon dalam mengikuti Pemilu”.
tampak hadir dalam diskusi tersebut, antara lain: unsur pimpinan DPD Partai Gerindra Provinsi Di Yogyakarta, pimpinan DPC Gerindra Kota Yogyakarta, Bantul,
USiANYA memang baru tiga tahun, namun kiprah Partai Gerakan indonesia Raya (Gerindra) tidak bisa dipandang sebelah mata. Buktinya, semakin hari, semakin banyak kiprah dan peran serta anggota Partai Gerindra dalam memberdayakan masyarakat.
Salah satunya ditunjukkan oleh ir. H. Nuroji, anggota DPR Ri Fraksi Partai Gerindra Dapil Jawa Barat Vi. Menyadari besarnya angka pengangguran di Kota Depok, H. Nuroji pun meluncurkan program pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budidaya perikanan air tawar.
Program tersebut telah dimulai di Rw 9, 10, 11, dan 12, kampung Curug, Kelurahan tanah Baru, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat. Rencananya, kegiatan budidaya perikanan air tawar tersebut akan dikembangkan hingga menjangkau kelompokkelompok
masyarakat terkecil. Syaratnya mereka harus serius dan mau menimba ilmu cara budidaya ikan yang benar.
Menurut Nuroji, budidaya ikan air tawar, khususnya lele, ini dipilih karena usaha ini terbilang sederhana dan bisa menyediakan lapangan pekerjaan. Apalagi, kebutuhan pasar terhadap jenis ikan lele masih sangat besar.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kegagalan, kata Nuroji, ia menyediakan tempat untuk mereka yang mau belajar. Para peminat dipersilakan datang secara berkelompok, dan Nuroji akan memfasilitasi, baik benih maupun pemeliharaannya.
“Dengan cara ini diharapkan usaha budidaya perikanan air tawar bisa menyerap tenaga kerja, sekaligus meningkatkan gizi masyarakat,” ujar Nuroji. t mBo
kota dePok
Gerindra Peduli Pengangguran
BanJarneGara
Calon Gerindra Menangkan Pemilukada
di yoGyakarta
Diskusi Bulanan Partai Gerindra yogyakarta
Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Sleman, serta anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra.
Ketua DPD Partai Gerindra Di Yogyakarta, H. Yoserizal, SH., dalam sambutannya menyatakan, FGD yang terkait dengan RUU Perubahan atas Undangundang Nomor 10 tahun 2008 tentang Pemilihan Anggota DPR Ri, DPD dan DPRD, akan dibahas dalam tiga kali pertemuan, dengan tiga topik berbeda. Yaitu, pola rekruitmen dan pembiaya an calon dalam Pemilu, pembagian daerah pemilihan, dan tata cara penghitungan suara, serta kompetensi calon anggota legislatif yang ideal.
Setelah mengikuti FGD, Yoserizal berharap, para peserta, khususnya jajaran pengurus DPD dan DPC Partai Gerindra, memiliki bekal pemahaman tentang UU yang berkaitan dengan Pemilu DPR, DPD dan DPRD.t mBo
ESPEKtASi masyarakat terhadap Partai Gerakan indonesia Raya (Gerindra) sebagai partai yang mengusung ide perubahan makin tinggi. Buktinya, satu persatu kader partai berlambang kepala burung Garuda berhasil memenangkan Pemilukada. terakhir, kader Gerindra meraih kemenangan pada Pemilukada Kabupaten Banjarnegara, Jawa tengah, pada Minggu (24/7).
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati H. Sutedjo Slamet Utomo SH. M.Hum dan Drs. H. Hadi Supeno M.Si., yang diusung Partai Gerindra bersama sembilan partai lainnya berhasil mengalahkan tiga pasangan kandidat lainnya, dengan meraih dukungan lebih dari 40% pemilih.
Kemenangan Sutedjo yang juga pengurus Himpunan Kerukunan tani indonesia (HKti) Banjarnegara – bersama Hadi Supeno, menurut Ketua DPD Partai Gerindra Jawa tengah Abdul Wachid, menunjukkan
keberhasilan Gerindra dalam memobilisasi para kader dan simpatisannya. Keberhasilan ini diharapkan mampu menjadi penguatan bagi Gerindra menuju pemilu 2014.
Untuk memenangkan calonnya, ujar Wachid lebih lanjut, DPD Gerindra bekerja keras dan bahu membahu bersama DPC dan DPAC seKabupaten Banjarnegara. organisasi sayap partai juga dilibatkan untuk mendukung pencalonan pasangan tersebut. “Kami juga mendapat dukungan moril dan material dari anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo, dalam pengadaan saksi,” jelas Wachid.
Selain Partai Gerindra, sembilan partai yang ikut mendukung keberhasilan H. Sute djo Slamet Utomo SH. M.Hum dan Drs. H. Hadi Supeno M.Si menjadi Bupati dan Wakil Bupati Banjarnegara adalah, Partai Golkar, PDi Perjuangan, PPP, PKS, PKNU, PBR, Partai Hanura, PPRN, dan Partai Barnas. t mBo
kota PaLemBanG
Pelantikan DPAC seKota PalembangJUMAt (22/7), kediaman Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Propinsi Sumatera Selatan, H. Nur iswanto SH, M.M., di Kompleks Atlet Jaka Baring, Palembang, Sumatera Selatan, tampak suasana riuh rendah. Ada apa? Pada hari itu, di rumah milik anggota DPR Ri dari Fraksi Partai Gerindra itu berlangsung acara perhelatan yaitu pelantikan 17 pengurus Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Gerindra seKota Palembang.
ini merupakan pelantikan pertama dari 16 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) seSumatera Selatan yang menurut rencana akan selesai 2012 mendatang. Pada acara pelantikan ini disaksikan oleh seluruh pimpinan DPD Partai Gerindra seProvinsi Sumatera Selatan, para penasihat DPD Partai Gerindra Provinsi Sumatera Selatan, para pengurus DPC, dan organisasi sayap Partai Gerindra.
Menurut Ketua DPD Partai Gerindra Sumatera Selatan H. Nur iswanto, pelantikan pengurus DPAC sengaja dilaksanakan tidak
serentak, tapi bertahap (satu per satu) hingga akan selesai 2012. Alasannya, “Karena kami ingin semangat dan suhu politik di kalangan warga, simpatisan dan anggota Partai Gerindra terus terjaga. Dan, pada 2013 hingga menjelang pemilu 2014, diharapkan Partai Gerindra benarbenar sudah memasyarakat,” katanya.
DPD Partai Gerindra Sumatera Selatan memang mematok target, perolehan suara Partai Gerindra pada 2014 bisa bertambah. Kalau saat ini jumlah keseluruhan anggota DPRD tingkat provinsi dan kabupatenkota tercatat 39 orang maka untuk 2014, Nur iswanto berharap, jumlah anggota dewan bisa meningkat menjadi 80 orang (provinsi dan kabupaten kota).
Untuk mencapat target itu, menurut Nur iswanto, semua harus bergerak. “Jangan hanya satu kelompok saja yang bergerak, tapi semua harus terus menerus bergerak. Dan, juga jangan sampai ada yang berbuat jahat, karena satu membuat ulah maka semua akan terkena imbasnya,” ujar Nur iswanto. t mBo
Foto
do
k. d
Pd
Ge
rin
dr
a d
ae
ra
h is
time
wa
yoG
yak
ar
taFo
to d
ok
. d
Pc
Ge
rin
Gr
a B
an
Jar
ne
Ga
ra
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
: 11EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
JamBi
Siapkan Amunisi Menuju 2014tERKABUlNYA permohonan uji materiil Pasal 51 ayat 1 UU No. 2 tahun 2011 terkait Perubahan atas UU No. 2 tahun 2008 tentang Ketentuan Verifikasi Partai Politik peserta Pemilu 2014, tak menyurutkan semangat Partai Gerindra melaksanakan ekspansi hingga ke tingkat masyarakat paling bawah.
Hal itu dibuktikan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Provinsi Jambi. Saat ini, DPD Partai Gerindra Jambi hampir merampungkan verifikasi data atas 11 DPC Kabupaten/Kota, dan 133 DPAC, serta lebih dari 950 Pimpinan Ranting dari 1349 desa di seluruh provinsi tersebut. Secara keseluruhan verifikasi ini rampung 15 Agustus 2011.
Keberhasilan DPD Partai Gerindra Jambi ini tak lepas dari adanya kesadaran bahwa sosialisasi meru
pakan kekuatan partai yang sebelumnya tak tergarap secara maksimal. Dan itu, menurut Ketua DPD Partai Gerindra Jambi ir. H. A. R. Sutan Adil Hendra MM, menjadi pelajaran berharga dalam meniti perjalanan menuju pemilu 2014.
“Kami memberlakukan persyaratan yang sangat ketat. Apabila ada DPC yang gagal merampungkan verifikasi di daerahnya, sesuai jadwal yang ditetapkan, maka pengurus bersangkutan harus secara ikhlas mundur dari jabatan yang diembannya,” kata Sutan Adil Hendra, membuka rahasia keberhasilannya.
Selain itu, menurut Sutan, mengurus partai secara baik dan benar harus didahului dengan niat yang baik pula. “Jadi, niat mengurus partai pun harus ditumbuhkan, bukan hanya dalam urusan ibadah saja,” ucapnya. t mBo
RAPAt konsultasi internal DPD Partai Gerindra dengan DPC dan DPAC seProvinsi Banten, Rabu (3/8), berlangsung meriah. Kerumunan massa yang berkumpul dikantor DPD Gerindra Provinsi Banten, di Jl. Raya Cilegon No. 7B Serang, Banten, membuat kemacetan di ruas jalan tersebut. Akibatnya ratusan kendaraan yang tengah ngabuburit (jalanjalan sambil menunggu waktu berbuka) terpaksa jalan merambat, dan suara klakson pun bersautan.
Gubernur Banten Hj. Ratu Atut Chosiyah tampak hadir di tengahtengah rapat konsultasi pimpinan DPC dan DPAC Gerindra seprovinsi Banten tersebut, dan sekaligus melihat langsung
Kendaraan Operasional untuk DPC Gerindra Banten
Banten
kesiapan Partai Gerindra dalam mendukung pencalonan dirinya pada Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur Banten, yang berlangsung 22 oktober nanti.
Ratu Atut dalam kesempatan itu, meminta jajaran pimpinan DPC dan DPAC Gerindra seprovinsi Banten untuk tetap pada komitmen mencalonkan dirinya dan H. Rano Karno sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Banten. ia berharap, Partai Gerindra tetap solid dan tidak terjadi perpecahan.
Menanggapi permintaan Ratu Atut itu, Sekjen DPP Partai Gerindra H. Ahmad Muzani yang hadir pada pertemuan itu, meminta
kader dan simpatisan Partai Gerindra turut menyukseskan Pemilukada ini, mulai pendaftaran, pemilihan hingga terpilihnya pasangan calon Gubernur Banten: Ratu Atut – Rano Karno.
Jadi, menurut Muzani,
pemimpinan Ratu Atut patut dilanjutkan, agar hasil pembangunannya semakin nyata,” kata Muzani.
Sebelum acara ditutup, tepatnya sesaat menjelang buka puasa, Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten H. Budi Heryadi, SE. SH., menyerahkan mobil operasional kepada 8 (delapan) DPC Partai Gerindra di Banten. Budi Heryadi berharap, mobil yang dihiasi lambang Gerindra dan foto Ketua Dewan Pembinan Prabowo Subianto ini bisa membantu pekerjaan DPC, terutama menghadapi Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur, serta pemilu 2014.
Dan, yang paling diharapkan oleh Budi, perolehan suara Gerindra di Banten meningkat. Kalau sekarang Gerindra Banten menempatkan hanya satu wakil di DPR Ri, maka pada 2014 Fraksi Gerindra dari Banten harus mampu mendudukkan 10 orang wakilnya. Artinya, kalau 2009 Gerindra memiliki 5,6% suara, maka 2014 nanti, kita harus mendapatkan lebih dari 10% suara. t mBo
Foto
do
k. d
Pd
Ge
rin
dr
a Ja
mB
i
Foto mustaFa kemaL
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
Turut Berduka Cita atas wafatnya:
bP. markus toeridho (Orangtua dari Ibu Anie Hashim Djojohadikusumo/
Mertua Bp. Hashim Djojohadikusomo, Anggota Dewan Pembina, Ketua Badan Seleksi Organisasi, Wakil Ketua Badan Komunikasi Partai Gerindra)
dalam usia 85 tahun (12 Oktober 1926 - 8 Agustus 2011) Semoga Arwah Mendiang Bp. Markus Toeridho Diterima Di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa. Amin
kader Gerindra harus terdaftar dan ikut mengawasi proses pendaftaran hingga pelaksaan Pemilukada. “Kader Gerindra harus benar benar menentukan pilihannya pada Hj. Ratu Atut, agar bisa langsung menang pada putaran pertama,” tandas Muzani, “Dan, bila telah terpilih, kader Gerindra ikut mengawal kepemimpinan Ratu Atut hingga 2016.”
Muzani menjelaskan alasan sehingga Gerindra mendukung pencalonan Ratu Atut, calon incumbent Gubernur Banten. Karena Gerindra menilai, Ratu Atut sebagai gubernur berhasil membangun Banten, sesuai dengan Delapan Program Aksi Partai Gerindra. “Karena itu, ke
DewAN PIMPINAN PuSAt PARtAI GeRINDRA
12 : EkonoMi kErakyatanEDisi 05/taHun i/aGustus 2011
SUASANA di Mal Glodok Kemayoran (MGK) terasa sepi, awal Agustus lalu. Padahal mal 11 lantai itu tak kalah dengan mal sejenis yang ada di Jakarta. Dilengkapi dengan 10 lift dan 54 eskalator, serta serat optik yang memungkinkan pengunjung menggunakan teknologi digital secara leluasa. Namun, fasilitas serba lengkap rupanya bukan jaminan bakal dibanjiri pengunjung. Sejak dibuka pada 2010, mal yang berada dekat dengan bekas Bandara Kemayoran, Jakarta Pusat, itu lebih banyak melompong. Geraigerai tenant (toko) lebih banyak yang tutup. Hanya ada beberapa tenant yang buka, yakni penjual barang elektronik dan traktor tangan untuk alat pertanian. “Dari dulu sepi. Kalau sudah sore, toko banyak tutup,” jelas seorang penjaga toko yang menjual traktor.
Bahkan untuk membeli makanan pun, cukup sulit. Pengunjung harus mencari toko penjual mi instan yang buka di sana, yang letaknya berada di tengah pertokoan. “Warung Mi” itu sebenarnya berupa toko, bukan berbentuk warung. Namun, menurut penjual, pengelola mal memberikan tokonya secara gratis, yang penting bayar listrik saja. Meski sudah disewa secara cumacuma, toh kondisi mal tetap
Jakarta, Kota Sejuta MalMoratorium mal di Jakarta hanya basabasi. Sebab, mal baru akan terus dibangun sampai 2013. Sementara pasar tradisional, tempat masyarakat kecil berdagang, dibiarkan sekarat.
oLeh iman Firdaus
sepi. Mudah sekali mencari parkir di sana, bahkan di setiap lantai.
Mal Glodok Kemayoran, adalah salah satu contoh yang kehabisan pelanggan, karena menjamurnya mal di Jakarta. Selain di Jakarta Pusat, masih ada juga mal di Jakarta Barat yang kondisinya sama. tapi meski tak disesaki lagi pengunjung, pembangunan mal tetap saja berjalan. Di sepanjang Jl. Gatot Subroto hingga Grogol, misalnya, setidaknya ada lima mal yang cukup berdekatan, yakni Mal Semanggi, Slipi Jaya, Mal taman Anggrek, Central Park, dan Mal Ciputra. Bahkan, jarak antara Mal Slipi Jaya, taman Anggrek, Central Park dan Mal Ciputra tidak sampai lima kilometer.
tepat di bundaran Slipi, kini sedang dibangun Gatot Subroto (SG) Mal. Mal yang berada tak jauh dari gedung DPR itu, sudah pasti akan membuat kemacetan di Jakarta makin parah. Sebab kawasan Slipi merupakan jalur lintasan dari berbagai arah. Singkat kata, Mal di Jakarta sudah sesak. Saat ini ada 68 mal yang beroperasi, tersebar di lima wilayah Jakarta.
Pemda DKi tampaknya cukup kewalahan dengan perkembangan mal yang tidak terkendali tesebut. Gubernur DKi Fauzi Bowo, dalam pembukaan Musyawarah Dae
rah Real Estate indonesia (REi) Vii DKi Jakarta di Hotel Nikko, pada Juni lalu, berencana melakukan moratorium alias penghentian sementara pemberian izin untuk pembangunan mal. “Akan segera dikeluarkan , namun moratorium ini hanya berlaku hingga akhir 2012,” kata Fauzi Bowo. Artinya, hingga akhir 2012 Pemda DKi Jakarta tidak akan mengeluarkan izin pembangunan mal baru.
Sedangkan mal yang saat ini sedang dalam tahap pembangunan dipersilahkan untuk melanjutkan pembangunannya. Saat ini ada tiga yang sudah dapat izin, dan boleh terus membangun yakni Mt Haryono Square, Kuningan City dan Kota Casablanca.
Menurut Fauzi, ide moratorium dilontarkan karena saat ini di Jakarta sudah banyak mal, dan belum semua termanfaatkan dengan baik. oleh sebab itu, Fauzi Bowo menekankan, lebih baik memanfaatkan mal yang sudah ada daripada membuka mal baru.
Gagasan ini terbilang paradoks. Kalau memang banyak mal yang tidak bisa dimanfaatkan, mengapa harus moratorium, bukan lebih banyak melakukan penghentian untuk selamanya? Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo
Subianto selaku Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh indonesia (APPSi), tak bosanbosannya mengingatkan, agar pembangunan mal jangan diteruskan, mengingat jumlah mal di Jakarta, contohnya Carrefour, sudah lebih banyak dari jumlah mal yang ada di negara asalnya, Prancis. Apalagi, penghentian sampai 2012 jelas bukan waktu lama. lagi pula, toh masih tetap ada yang sudah mengantongi izin, dan akan terus membangun.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja indonesia, Handaka Santosa, mendukung rencana Fauzi. ia mengatakan dengan moratorium, malmal yang ada akan memaksimalkan usahanya. Menurut Handaka, saat ini izin pembangunan mal yang dikeluar sudah banyak. “Jadi, jangan kaget jika setelah moratorium berlaku, masih saja terlihat adanya pembangunan mal,” paparnya.
Pada 2010 lalu, ada empat pusat belanja yang telah berdiri di Jakarta, yaitu Epicentrum Walk, Grand Paragon Gajah Mada, Cibubur Square dan Mall Gandaria. Beberapa mal lagi direncanakan berdiri di 2012, yaitu tebet Food Center, Ciputra World, dan Kemang Village. Kemungkinan menyusul Galeria Glodok atau Citylofts. ini membuktikan, pertumbuhan mal ini telah menempatkan Jakarta sebagai kota dengan mal terbanyak di dunia. Betapa tidak, di indonesia pasar modern ini berada di tengah kota, berada di jalan protokol padat lalu lintas, dan saat ini jumlahnya sudah mencapai 70 buah. luar biasa.
Pada saat yang bersamaan pasar
tradisional di Jakarta, yang merupakan tempat berkumpulnya pedagang kelas bawah, justru banyak yang tidak terawat, bahkan ditutup. Data yang dihimpun dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh indonesia (APPSi), dalam kurun waktu empat tahun terakhir sedikitnya sembilan pasar tradisional tutup. Contohnya: Pasar Kebon Melati, Pasar tulodong, Pasar Sudi Mampir, dan Pasar Kampung Melayu. Bangkrutnya pasar tradisional di Jakarta tersebut, jelas karena kalah bersaing dengan mal dan pasar modern.
Maka, benar apa dikatakan Prabowo Subianto bahwa sistem perekonomian indonesia tidak membela rakyatnya sendiri. Ketika berbicara di depan 1.000 pedagang pasar beberapa waktu lampau, Prabowo menegaskan, sistem perekomian yang dijalankan sekarang sangat tidak berpihak kepada masyarakat kecil dan ekonomi kerakyatan. Prabowo memberi contoh, pedagang kecil teramat sulit untuk mendapat kredit dari bank, sementara pengusaha besar dengan mudah mendapatkan kucuran dana untuk membiayai proyekproyek mewah, seperti mal dan apartemen, yang semuanya untuk kalangan atas.
“Saat ini uang dipakai untuk membiayai proyekproyek mewah,” tandas Prabowo. Maka, tak heran bila pedagang di pasar tradisional, yang kebanyakan pedagang bermodal kecil kalah bersaing. Padahal, pedagang kecil tradisonal memberikan kontribusi yang tidak sedikit terhadap perekonomian bangsa. Quo Vadis perekonomian indonesia. t
Foto mustaFa kemaL
: 13EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
SEPEKAN menjelang Ramadhan tiba, di Pasar induk Beras Cipi nang, Jakarta timur, terlihat beberapa spanduk tergantung di tokotoko beras, bertuliskan: “operasi Pasar Harga Beras Rp6.300/kg, Bulog dan tim oSHB (operasi Stablisasi Harga Beras)”. Spanduk itu bukan perkara aneh, sebab sering dipasang menjelang puasa dan lebaran. Pasalnya, harga beras menjelang hari besar keagamaan lebih sering melonjak tak terkendali. Walau, ope rasi pasar dilakukan, tak serta merta bisa menekan harga beras di tingkat konsumen. Maklum, kemampuan Bulog sebagai pelaksana operasi pasar juga terbatas.
Menurut Sugiyanto, seorang pedagang beras di Cipinang, kenaikan harga beras bisa disebabkan karena kebutuhan yang meningkat, juga karena ulah spekulan, dan bisa juga karena faktor yang ada di daerah produksi beras. “Beberapa daerah di Jawa timur dan Jawa tengah gagal panen. Petani banyak mengeluh dikarenakan hasil panen sangat mi
tak Ada Harga Murah Bagi Rakyat BawahPemerintah hanya bisa menanggulangi kenaikan harga kebutuhan pokok beras, sementara kebutuhan pokok lainnya, seperti cabai, telur, daging sapi dan lainnya pemerintah tak bisa berbuat apaapa.
oLeh iman Firdaus dan ardi winanGun
nim, mereka bisa menikmati panen Cuma sekitar 30%,” ujarnya. Meski demikian, Sugiyanto yakin, stok beras selama bulan puasa cukup.
Nah, bila harga beras bisa ditekan dengan operasi pasar, bagaimana dengan komoditas lain? Untuk komoditas lain, selain beras, yang juga kalah pentingnya, seperti telur, cabai, dan daging sapi yang sering meroket selama puasa dan menjelang lebaran, pemerintah agaknya tak bisa berbuat apaapa. Artinya, tidak bisa diatasi dengan operasi pasar, seperti halnya beras. Menghadapi kenaikan harga tersebut, para konsumen, terutama dari kalangan ibuibu, hanya bisa menggerutu: “Sekarang apaapa saja naik.”
Kenaikan harga menjelang dan selama bulan puasa hingga menjelang lebaran, memang cukup terasa pengaruhnya. Contohnya, di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Bandung, harga telur ayam perkilo yang biasanya Rp14 ribu naik menjadi Rp20 ribu. lalu, cabai merah keriting di Jakarta Pusat, yang tadi
nya dipatok di harga Rp20 ribu/kg kini naik menjadi Rp55 ribu sampai Rp60 ribu/ kg. Sedangkan daging sapi, sebelumnya Rp50 ribu per kg melonjak hingga menembus angka Rp62 ribu dan di beberapa pasar di Jakarta dan sekitarnya Rp70 hingga Rp80.000/ kg.
Menurut anggota Komisi Vi DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Abdul Wachid, salah satu pemicu kenaikan harga adalah permainan para spekulan, yakni dengan cara memainkan stok yang ada. Beras, misalnya, paling gampang dipermainkan dengan cara ditimbun. Karena itu, menurut Wachid, pemerintah harus cekatan membaca manajemen stok jauh sebelum hari keagamaan tiba. Menghadapi siklus tahunan, jauhjauh hari pemerintah semestinya sudah mendeteksinya, untuk pengamanan stok. “Jangan sampai siklus tahunan yang dipikirkan hanya menjelang ramadhan dan lebaran, sehingga membuat masyarakat resah dan gelisah,” katanya. Dan, tak kalah pentingnya, menurut Ab
dul Wachid, soal infrastruktur yang rusak. “infras truktur menghambat distribusi, dan berdampak langsung pada kenaikan harga,” katanya.
tapi, pemerintah menilai kenaik an harga saat ini masih dalam batas normal, karena berlakunya hukum supply and demand. Jadi, ketika kebutuhan meningkat dan barang yang tersedia terbatas maka harga akan melonjak, begitu juga sebaliknya, barang yang tersedia banyak dan permintaan kurang, tentu harga dengan sendirinya akan turun. tapi, pemerintah lupa, menjelang hari besar keagamaan umumnya para spekulan pun ikut mempermainkan harga. Nah, ada
lah tugas pemerintah untuk mengatasi para spekulan yang merasahkan masyarakat tersebut.
Nah, dalam posisi harga yang melambung, tak ada pilihan bagi masyarakat kecuali merogoh uang lebih banyak. Seorang pembeli di Pasar Modern BSD, Eva Kusumandari, mengatakan karena merupakan kebutuhan pokok seharhari, mau tak mau ia harus membeli, berapa pun harganya. Keluhan yang sama juga datang dari Dewi Wulansari. “Ya, harus menghadapi pilihan yang sulit, dibeli tapi biaya belanja membengkak, tak dibeli ya itu merupakan kebutuhan,” keluh ibu dari seorang anak itu. t
Perajin Tahu Tempe Semakin TertindasMasa depan para perajin tahu dan tempe berada di ujung tanduk. Belum lagi persoalan kekurangan kedelai teratasi, kini muncul masalah baru seputar pemakaian formalin, yang bisa membuat para perajin tahu Cina gulung tikar.
oLeh m. Budiono
FlUKtUASi harga kedelai terus mengusik ketenangan para perajin tahu dan tempe. Pasalnya, mereka kerap dihadapkan pada harga kedelai yang naik turun dengan alasan yang tidak bisa dimengerti. ini menyebabkan proses produksi tahu dan tempe disejumlah perajin kecil tidak stabil.
Masalah tersebut membuktikan bahwa komunitas pengusaha kecil umumnya, pengrajin tahu tempe khususnya, memang kurang mendapat perhatian dan pembelaan dari pemerintah. Persoalan naiknya harga kedelai merupakan satu dari sekian banyaknya masalah yang dihadapi para perajin tahu dan tempe.
Karena peduliannya ter hadap nasib para perajin tahu tempe, sebanyak 12 organisasi kemasyarakatan pada 27 Juli 2011 sepakat membentuk Forum Bersama Pembinaan industri Kecil. Forum itu dideklarasikan bertepatan dengan berlangsungnya lokakarya Pembinaan industri Kecil di Auditorium Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ke12 organisasi itu adalah: Himpunaan Kerukunan tani indonesia (HKti), Himpunan Perajin tahu indonesia (Hipertindo), YlKitangerang, Wahana tani dan Nelayan indonesia, oisca, ikatan Pemuda Desa, Dewan tani indonesia, Asosiasi Agrobisnis Bebek indonesia, Perhimpunan Bakso indonesia, dan Gerakan Muda Pem
bangunan indonesia.Forum Bersama ini, menurut
Sekjen Hipertindo Johanda Fadil, SH., dibentuk untuk memberikan pembinaan dan bantuan advokasi kepada para perajin tahu dan tempe. “Pembinaan dan bantuan advokasi kepada para perajin tahu dan tempe sangat dibutuhkan. Apalagi sekarang, persoalan dihadapi perajin terus bertambah,” katanya.
Misalnya, soal pemakaian formalin, terutama dalam proses pembuatan tahu Cina, menurut Johanda, menimbulkan efek domino. Peristiwa itu melahirkan premanisme di kalangan tertentu, baik kepolisian, lSM, dan pihakpihak lain yang mencari keuntungan pribadi. Betapa tidak, dengan berkedok pemeriksaan yang dilakukan oknum ter tentu,
ujungujungnya pemerasan.isu formalin ini telah me
ngakibatkan para perajin tahu tempe mengalami kerugian besar. Para perajin selain mengurangi produksi karena khawatir tidak laku, juga terancam membusuk akibat tidak menggunakan formalin. Kondisi ini membuat para perajin makin tertindas. Sementara pengusaha besar, yang bisa membayar oknumoknum tersebut, malah makin nekat menggunakan formalin, dan jumlah produksi nya meningkat.
“ini benarbenar ironis, dan membutuhkan penanganan serius oleh semua pihak. Jangan sampai para perajin kecil itu menutup usahanya, karena rasa takut yang berlebihan,” harap Johanda. t
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
Harga melonjak tak terkendali
Perajin tahu di Jakarta
14 : Dari lantai 17
SiStEM resi gudang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sektor agroindustri, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Hal ini dimungkinkan karena resi gudang merupakan instrumen yang dapat diperjualbelikan, dipertukarkan, dan dalam perdagangan derivatif dapat diterima sebagai alat penyelesaian transaksi kontrak berjangka.
Mengingat manfaat dari resi gudang itu buat kaum tani, maka Fraksi Partai Gerindra menyetujui RUU Sistem Resi Gudang disahkan menjadi undangundang. Sebab, kehendak untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan melindungi petani merupakan semangat utama dalam menyusun revisi Undangundang Nomor 9 tahun 2006 tentang Sistem Resi Gudang.
Dengan kondisi dan potensi hasil pertanian masyarakat yang cukup beragam, serta ketidakpastian harga hasil panen, keberadaan sistem resi gudang akan terasa sekali manfaatnya bagi petani. Manfaat itu, antara lain untuk memperpanjang masa penjualan petani pada waktu masa panen, sebagai agunan bank untuk pembiayaan proses produksi petani dan memberikan kepastian nilai minimum dari hasil produksi petani.
“Melalui sistem resi gudang, pemerintah dapat memantau sejumlah ketersediaan pangan yang ada di masyarakat,” ujar anggota Panja RUU Sistem Resi Gudang Komisi Vi Abdul Wachid, saat membacakan pandangan mini Fraksi Partai Gerindra. Sehingga, dengan adanya informasi ketersediaan pangan ini, pemerintah dapat menentukan kebijakan pangan secara efektif dan terencana dan dapat meng
hindari kelangkaan beras di daerahdaerah.Bahkan sebagai negotiable document, resi
gudang bisa menjadi jaminan atas suatu pinjaman atau diperdagangkan secara berjangka (future market). Selain itu, resi gudang juga dapat pula dimanfaatkan sebagai salah satu
ruu resi GudanG
Sadar Subagyo Ketua BAKN
ANGGotA Komisi Xi dari Fraksi Partai Gerindra Sadar Subagyo resmi menggantikan rekan sefraksinya Ahmad Muzani sebagai Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN). BAKN adalah salah satu alat kelengkapan DPR Ri. Posisi baru ini akan mulai efektif berjalan pada masa persidangan mendatang, Agustus.
Menurut Sadar, tugas baru yang diembannya ini bukanlah sebuah tugas mudah. Selain BAKN badan baru, yang dibentuk pada awal periode DPR 20092014, alat kelengkapan DPR ini memiliki tugas pengawasan yang bekerja sama dan berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan Ri melalui pimpinan DPR yang cakupannya luas.
Karena merupakan alat kelengkapan baru, masyarakat pun belum mengenal BAKN ini lebih jauh. “BAKN belum familiar, tidak seperti Baleg (badan legislasi yang memiliki fungsi legislasi) dan Banggar (badan anggaran yang memiliki fungsi penganggaran),” ujarnya.
Karena itu, tugas pertama yang akan dilakukannya adalah menyosialisasikan BAKN kepada masyarakat. Hal ini memang penting, karena alat kelengkapan yang satu ini bertugas menjalankan fungsi pengawasan bersama BPK. Sehingga, masyaralat bersama BAKN dapat melakukan kontrol bersamasama terhadap akuntabilitas keuangan di DPR.
tugas BAKN adalah: pertama, melakukan penelaahan terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK yang disampaikan kepada DPR. Kedua, menyampaikan hasil penelaahan kepada komisi. Ketiga, menindaklanjuti hasil pembahasan komisi terhadap temuan hasil pemeriksaan BPK atas permintaan komisi, dan keempat, memberikan masukan kepada BPK dalam hal rencana kerja pemeriksaan tahunan, hambatan pemeriksaan, serta penyajian dan kualitas laporan.
Keberadaan BAKN diatur dalam UU No. 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3). Banyak pihak mendesak, agar BAKN dapat bekerja maksimal dalam memberantas kecurangan atau penggelapan maka ada baiknya BAKN diberikan kewenangan yang luas, seperti di beberapa negara maju. Dengan koordinasi langsung, intervensi politik di tingkat pimpinan tak akan terjadi. Selama ini, karena MD3, BAKN tidak bisa melakukan koordinasi langsung dengan BPK. Jika ingin BAKN maksimal kerjanya, maka revisi ter hadap ketentuan ini harus dilakukan. t iF
oLeh iman Firdaus
alat spekulatif. Namun, demi menyempurnakan sistem
resi gudang yang sudah berjalan selama ini, perlu diberikan hak dan kewajiban kepada lembaga Dana Jaminan, serta mekanisme penyelesaian konflik dengan detail dan kompre
EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
Fraksi Gerindra Setuju, Karena Memberi Manfaat Buat Petani
FRAKSi Gerindra menyetujui disahkannnya revisi UU Nomor 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi. Persetujuan didasarkan pada pertimbangan bahwa undangundang tersebut dirasakan kurang memadai dalam merespon atau menampung dinamika industri komoditi berjangka. Karena itu, Fraksi Partai Gerindra menganggap penting dilakukan perubahan, karena indonesia merupakan produsen dan eksportir utama sejumlah komoditas yang diperdagangkan di bursa berjangka komoditas, baik di dalam maupun di luar negeri.
“indonesia sebagai salah satu negara penghasil utama sejumlah komoditi primer memiliki kepentingan besar untuk ikut berpartisipasi dalam proses pembentukan harga referensi dunia bagi komoditi tertentu, “ ujar anggota Komisi Vi Abdul Wachid saat membacakan pandangan mini Fraksi Gerindra pada saat pembahasan tingkat i RUU Perdagangan Berjangka Komoditi.
Jadi, RUU yang akan segera ketuk palu pada sidang paripurna mendatang ini, akan menjadi sarana pengelola risiko dalam mengatasi gejolak harga yang sering tidak menentu. Apalagi sebagai negara pertanian terbesar, indonesia sering dihadapkan pada kondisi di mana perdagangan berjangka tidak menguntungkan bagi kesejahteraan petani dan masyarakat pada umumnya. Yang diuntungkan
adalah pihak yang dapat mengakses bursa perdagangan berjangka komoditi tersebut.
Memang, selama ini perdagangan berjangka komoditi sangat rentan terhadap para spekulan yang mengambil untung dari permodalan dalam jangka pendek, sehingga cenderung merusak harga komoditi pertanian nasional. Di sisi lain, seiring perkembangan ekonomi pasar, pengelola risiko secara efisien juga perlu diperhatikan mengingat perdagangan berjangka komoditi dan perdagangan derivatif termasuk industri yang memiliki risiko tinggi.
Fraksi Partai Gerindra telah memberikan masukan terhadap RUU ini, yaitu batasan (definisi) tentang komoditi, upaya meningkatkan perlindungan bagi investor atau nasabah, dan peningkatan persyaratan modal bagi para pelaku di industri komoditi berjangka. “Kami juga menyambut baik berbagai perdebatan isu strategis, seperti pemberlakuan sistem kliring tunggal atau jamak dan pengaturan sistem perdagangan alternatif,” lanjut Wachid.
Selain itu, RUU ini diharapkan dapat memberikan motivasi baru kepada pelaku industri komoditi berjangka untuk terus meningkatkan transaksi komoditi ber jangka, sehingga melindungi kepentingan petani penghasil komoditi dapat terus ditingkatkan. t iF
ruu PerdaGanGan berJanGka komoditiMotivasi Baru Pelaku Industri Komoditi
mutasi di bakn
hensif diatur dalam undangundang ini.“Fraksi Partai Gerindra sangat mengha
rapkan agar undangundang yang direvisi ini dapat memberikan payung hukum yang lebih kuat bagi pelaksanaan sistem resi gudang di masa depan,” harap Wachid. t
Foto mustaFa kemaL
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
Sistem Resi Gudang banyak manfaatnya buat petani
FiGur : 15Fo
to is
time
wa
Foto
istim
ew
a
EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
PENDiDiKAN boleh berbeda, pengalaman juga bisa tidak sama, namun kalau nasib sudah berbicara, berbagai perbedaan itu tak berarti apaapa. Begitulah nasib drg. Putih Sari (27), anggota DPR Ri Fraksi Partai Gerindra. Seperti kata peribahasa: buah jatuh tak jauh dari pohonnya, begitu pula dara kelahiran Jakarta 20 Juli 1984 ini mengikuti jejak sang ayahnya, Haryanto taslam (Hartas), duduk sebagai wakil rakyat di Senayan.
Sebagai anggota DPR Ri, Putih dituntut untuk selalu siap bepergian, mengunjungi daerahdaerah terpencil yang mungkin tak pernah terbayangkan sebelumnya. Namun, semua tugas tersebut bisa dijalankan dengan baik, dan menganggapnya sebagai pengalaman manis yang takkan terlupakan. Karena, sejak lama atau semenjak ayahnya masih aktif sebagai anggota parlemen, Putih sudah terbiasa melihat jadwal perjalanan orangtuanya yang tak pernah sepi dari kesibukan.
Sebagai politisi muda, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Haryanto taslam dan Ani Agustina itu melihat beberapa kelemahan yang menempel pada lembaga DPR Ri. tanpa sungkan mengkritisi lembaga tempatnya mengabdi, Putih melihat terlalu banyak wacana yang berkembang di DPR, namun tidak banyak yang menjelma menjadi kenyataan.
Apalagi saat menemukan kondisi sosial yang masih jauh dari ideal, seperti masalah kemiskinan, kesehatan, dan kebersihan. Soal kesehatan misalnya, alumni Fakultas Kedokteran Gigi Universitas trisakti ini menilai memprihatinkan. “Banyak masyarakat miskin yang sulit mendapatkan pengobatan di saat sakit, karena pelayanan kesehatan terbatas,” ujar Putih. t mBo
Ikut Jejak Ayah
lAMA berkecimpung di dunia politik, tak membuat jiwa seni artis Marissa Haque pupus. terbukti, setelah tak menjadi anggota dewan dan gagal dalam bursa calon Gubernur Banten beberapa tahun lalu, selebritis tahun 1980an ini kembali ke jalur tarik suara. Meski tidak berdendang, bersama suami –ikang Fawzi icha, panggilan ibu dua anak ini, akhir Juni lalu mendatangi Mahkamah Konstitusi (MK) dan sengaja bertemu dengan Ketua MK Mahfud MD. Bukan mau berperkara, tapi memberikan kado lagu buat sang ketua, yang diberi judul “Jujurkan Keadilan”.
“Saya hanya untuk menyerahkan lagu yang sudah saya buat dengan ikang,” ungkapnya saat mengunjungi MK. lagu itu memiliki banyak makna. Awalnya lagu itu ditujukan sebagai kenangkenangan untuk Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM). Kebetulan icha, panggilan perempuan yang masih terlihat cantik ini, berhasil lulus master hukum dari kampus “biru” Yogyakarta itu. Nah, saat proses perekam selesai, terkuak berita surat palsu MK yang bikin heboh. Akhirnya, lagu itu pun sekalian dipersembahkan kepada Mahfud MD. “Saya kagum kepada beliau, selain karena dosen saya di UGM, saya percaya dengan sepak terjang beliau selama di MK yang tak kenal kompromi dalam menegakkan keadilan,” ujarnya memuji.
lagu berdurasi 3 menit 50 detik itu menyampaikan pesan agar keadilan harus berjalan di atas kejujuran, agar hukum di negeri ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan ilmu hukum, yaitu memberikan keadilan bagi rakyat. Dengan lagu bertema kejujuran itu, icha berupaya memberi dorongan kepada ketua MK, dan tentu saja kepada seluruh masyarakat indonesia yang masih jauh dari keadilan, dan langkanya kejujuran dari para pemimpin bangsa. t iF
Jujurkan Keadilan
Tidar Memang BedaPUNCAK peringatan ulang tahun ke3 tunas indonesia Raya (tidar) dan tidar Cup iii yang berlangsung di Semarang pada Juli 2010 sangat istimewa. Pasalnya, presenter acara musik Dahsyat, Raffi Ahmad, hadir dan sekaligus menyatakan diri masuk menjadi anggota tidar. Di atas panggung dan disaksikan sekitar 3000 anak muda Semarang dan kotakota di sekitarnya, pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, 17 Februari 1987, itu dikukuhkan oleh Pengurus Pusat tidar dengan pemberian nomor kartu anggota iDJK12440.03018 dengan nama yang tercantum di kartu itu: Raffi Farid Ahmad.
tentu pengukuhan itu suatu hal yang membanggakan bagi pacar Yuni Shara. tak heran selama acara Dies Natalis tidar iii, ia menggunakan kaos tidar. Alasan pria yang telah membintangi banyak sinetron, seperti Baim Anak sholeh, tunjuk satu Bintang, senandung Masa Puber, Aku Ingin hidup, itu mau bergabung dengan tidar karena organisasi ini berbeda dengan sayapsayap partai politik anak muda lainnya. “tidar berbeda dengan organisasi politik anak muda lainnya,” ujarnya.
Berbeda yang dimaksud oleh anak sulung dari 3 saudara pasangan Munawar Ahmad (alm) dan Amy Qanita itu adalah, bila organisasi politik anak muda lainnya hanya berbicara soal politik, tidar tidak demikian. “tidar juga menyuguhkan
berbagai kegiatan yang menjadi minat dan hobby anak muda,” Paparnya. Diungkapkan, tidar hadir juga tidak hanya menjelang pemilu namun hadir di saat anak muda lagi membutuhkan, seperti di saat liburan sekolah.
Apa yang dikatakan pria yang telah menelorkan beberapa album, seperti Jangan Bilang tidak, 50 tahun lagi, Cinta Ini, itu benar. tidar memang sering mengadakan acara yang digemari dunia anak muda, antara lain: lomba dance, cheerleader, band, funbike, pertandingan futsal dan basket, serta bakti sosial. Bahkan untuk lebih menarik minat peserta lomba dan pertandingan, panitia memberikan hadiah Rp10 juta. Kegiatan itu sendiri dilakukan untuk menggairahkan dan mengajak anak muda untuk berkompetisi di bidang olahraga dan seni.
Hadirnya Raffi Ahmad di dalam tidar akan membesarkan organisasi yang mempunyai filosofi lima Cinta, yakni: Cinta Diri, Cinta Sesama, Cinta Belajar, Cinta Kesantunan, dan Cinta indonesia. Dan, Raffi Ahmad menyatakan, siap mengisi kegiatankegiatan yang akan dilakukan tidar di berbagai daerah, tanpa diminta. Pengurus tidar Jawa tengah yang diketuai Ulul Aufa pun siap mengundang aktor ngetop SCtV Award 2006 dalam Dies Natalis iV tidar mendatang. t aw
Raffi Ahmad
Putih Sari
Marissa Haque
Foto
mu
sta
Fa k
em
aL
profil16 :
EDisi 05/taHun i/aGustus 2011
RAGU, kikuk dan kaget, itulah yang dirasakan H. Ricky Kurniawan, lc, sesaat setelah dilantik menjadi anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Gerindra pada 2009. Bagaimana tidak, Ricky yang merupakan adik kandung Fadli Zon, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, lebih banyak menghabiskan waktunya dengan dunia Pesantren, tibatiba mendapat salam hangat dan penghormatan dari orangorang penting Provinsi Jawa Barat. Sebagian dari merela itu malah menundukkan tubuhnya saat berjabat tangan.
shock culture seperti itu sempat menghinggapi dirinya selama beberapa hari. terlebih setelah fasilitas dan pin tanda keanggotaannya sebagai wakil rakyat menempel di bajunya. ia merasa seolaholah bisa terbang bebas, mengejar semua apa yang diinginkan.
Beruntung anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Zon Harjo (alm) dan Hj. Ellyda Yatim ini tidak sampai tergelincir dengan dunia barunya yang penuh kemilau. Dia sadar dari mana asalnya dan ke mana arah yang hendak dituju. Dunia pesantren, termasuk pengalamannya selama 10 tahun di Mesir – sebagian dari waktunya untuk menimba ilmu di Universitas AlAzhar telah mematangkan pikirnya, sehingga Ricky bisa bertahan dan tidak lupa diri.
Ricky sadar, keterlibatannya dalam dunia politik adalah amanah, “Ada maksud tuhan menempatkan saya di sini” ujar Ricky dengan rendah hati. Karena itu, semua dilakukan dengan ikhlas untuk memenuhi hadis Nabi SAW. Hadis yang dimaksud punya arti kurang lebih: “Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tak sanggup, maka dengan lidahnya. Jika lidah tak sanggup juga, maka dengan hatinya, dan yang demikian itu adalah selemahlemah iman”.
Melaksanakan perintah itulah yang menjadi tekad Ricky mengarungi dunia politik saat ini. Di tingkat pusat atau di daerah buatnya tidak menjadi persoalan. Yang penting, bisa turut berperan, memberi manfaat dan mendorong perubahan bagi masyarakat, karena sebaikbaik manusia adalah yang memberi
Anak Santri yang Prihatin Melihat IndonesiaDitinggal sang ayah pada usia 11 tahun, membuat H. Ricky Kurniawan lc, mudah tersengat saat mendengar kesulitan hidup orang lain. Kini, keinginannya membangun indonesia, mulai diretas dengan membangun sekolahsekolah dan perguruan tinggi berlabel gratis.
oLeh m. Budiono
manfaat bagi manusia lain. Apalagi, kata Ricky, dalam persoalan ber
sosialisasi dan menjalankan tugas, Anggota DPRD memiliki tingkat resistensi yang lebih tinggi dibanding DPR Ri. Belum ada anggota DPR Ri yang meninggal, seperti halnya Abdul Aziz Angkat (Ketua DPRD Sumut) yang meninggal karena dipukuli demonstran. “Kami tidak bisa hidup jauh dari rakyat, hak protokoler yang kami miliki tidak seperti yang melekat pada anggota DPR Ri,” ujar Ricky.
Anggota DPR Ri, menurut Ricky, adalah Pejabat Negara dengan kewenangan anggaran, legislasi, privilege, fasilitas serta kompensasi pensiun. Sementara DPRD bukan pejabat, melainkan unsur penyelenggara pemerintah dengan kewenangan dan fasilitas serba terbatas. “Sampai sekarang pun saya masih indekos bersama mahasiswa dan pekerja informal di Bandung” ujarnya.
Dengan tekad menjalankan perintah Nabi SAW, Ricky tidak pernah merasa pusing memikirkan bagaimana nasibnya nanti. terutama, nasibnya di dunia politik, apakah masih dipercaya menggenggam amanat seperti sekarang, atau sebaliknya. Ricky punya prinsip, kekuasaan itu sepenuhnya milik Allah. “Dia (Allah) yang memberikannya kepada siapa saja, dan bisa mengambilnya kapan saja. Kita sebagai manusia hanya bisa menjalani, tidak bisa menawar dan tidak tahu kapan semua itu akan terjadi,” kata Ricky. Yang terpenting, menurut Ricky, tidak lupa diri, tidak melupakan orangorang yang telah berjasa memberikan kita peluang, akses hingga kita ada di tingkat ini. Jangan pernah lupakan rak yat dan jangan pernah lupakan sejarah.
Karena itu, dalam kesibukannya sebagai Ketua Komisi A DPRD Jawa Barat, Ricky tetap menjalin hubungan dengan dunia pesantren khususnya dan umat islam pada umumnya. Suami dari terra Sa’adah Perdana ini masih aktif menyampaikan ceramah dan khutbah Jumat. Dia juga membentuk Forum Silaturahmi Alumni timur tengah di Jawa Barat sebagai wadah aspirasi dan kontribusi alumni timur tengah yang selama ini banyak terabaikan. Bersama Forum ini, Ricky turut
memprakarsai pembangunan SMP islam terpadu Al Bareer di Cisarua Bogor, yang merupakan sekolah gratis bagi anakanak yatim dan keluarga tak mampu.
Sebelum menjadi wakil rakyat Jawa Barat, ayah dari Muhammad Zufar al Bareer ini, aktif dalam lembaga iZiW (internazionale Zentrum Fur islamische Wischenchaften), sebuah lembaga islam yang berpusat di Hamburg Jerman yang dipimpin para ulama kharismatik timur tengah. Melalui lembaga ini, Ricky beserta beberapa alumni timur tengah juga tengah membangun pesantren gratis untuk anakanak petani miskin dan yatim piatu yang jauh dari akses pendidikan di pedalaman Jawa Barat. Rencananya, pesantren yang akan dibangun sebanyak 100 buah, dan baru 5 (lima) yang sudah terealisasi di daerah Cianjur.
Selain itu Ricky juga tengah merintis berdirinya Universitas islam imam Syafi’i di Kecamatan Pacet Cianjur. Universitas ini diharapkan menjadi universitas bertaraf internasional. Kuliahnya bebas biaya bahkan diberi beasiswa perbulan. Pengajarnya native langsung dari Mesir, Syiria, india dan Kuwait. Perkuliahan sudah berjalan dengan 150 mahasiswa meski banyak aral dan rintangan, terutama masalah perizinan para dosen. Yang patut disyukuri bahwa program ini tidak melibatkan anggaran APBN atau APBD, semua biaya didapat dari donatur muslim Kuwait dan beberapa negara Eropa.
Usaha dan kerja keras yang dilakukannya dalam membangun dunia pendidikan khususnya dan bangsa indonesia pada umumnya, tak lepas dari berbagai pandangan dan pendapatnya. Di mata Ricky, indonesia merupakan negara yang kaya raya. Sungai dan pulau di indonesia ribuan jumlahnya, luas wilayah dari Sabang sampai Merauke setara dari london hingga teheran. tanah subur, bumi kaya minyak, uranium, dan batubara yang ada di perut bumi indonesia terbesar di dunia. tapi mengapa rakyat indonesia tetap menjadi bangsa yang miskin?
Mestinya, menurut Ricky, tanah kita yang subur ini berlimpah beras, tapi kenapa impor beras masih saja berlangsung? tebu kita
terbesar di dunia, lalu mengapa mesti impor gula? luas lautan kita kedua terbesar di dunia setelah Kanada, namun kita mengandalkan garam impor. Karena itu, menurut Ricky, kemiskinan manusia indonesia adalah kemiskinan struktural. terjadi karena salah urus, dan bukan karena tidak adanya sumber dayanya. Kelaparan terjadi bukan karena tidak cukup makanan, melainkan karena orang miskin tidak punya hak atas makanan yang ada.
oleh karena itu, pria berkacamata kelahiran Jakarta, 29 Mei 1975, ini tidak terlalu percaya pada data dan angka, besaran penurunan kemiskinan di indonesia. ia lebih percaya terhadap fakta dan petunjuk langsung dari tuhan, yaitu momen idul Fitri dan idul Adha.
Dari kacamata seorang santri, kata Ri c ky, Harun Arrasyid seorang khalifah dari Dinas ti Abbasiyah menjadikan sulitnya mencari fakir miskin sebagai mustahik (penerima) zakat pada masa itu sebagai indikator tingkat kesejahteraan yang dicapai periode pemerintahannya. Artinya, selama fakir dan mis kin mudah ditemukan, dengan bertelanjang mata, seperti antrean zakat di Jawa timur pada idul Fitri yang memakan korban jiwa manusia demi Rp30 ribu. Kemudian antrean panjang manusia terinjakinjak demi seonggok daging pada idul Adha, lalu Daeng Basse, istri tukang becak yang hamil 7 bulan, mati kelaparan bersama keluarga karena tidak makan berharihari. termasuk fenomena antrean ribuan masyarakat, berharap mendapat obat dari bocah Ponari si dukun cilik di Jawa timur. Harusnya semua itu, menurut Ricky, telah membuka mata kita betapa sesungguhnya bangsa ini masih jauh dari sejahtera.
Wajahwajah mereka yang kuyu, lelah, lapar, putus asa dan menemui ajal itu adalah mewakili wajah 220 juta rakyat indonesia. Wajah indonesia bukan bukan diwakili oleh mereka yang ada di malmal atau antre di showroom mobil, atau yang berlomba membeli apartemen mewah di kota, dan bukan pula yang antre nonton konser artis luar negeri dengan tiket jutaan rupiah. t
Foto mustaFa kemaL
Ricky Kurniawan