geliat ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/santunan2013/foml1372816466.pdf · cerpen rosmala sosok...

60
Imsakiyah Ramadhan 1434 H/2013 M MAJALAH ISSN 0216-0790 Edisi 06, Juni 2013 M/Syakban-Ramadhan 1434 H Rp. 10.000,- Geliat Ramadhan

Upload: ngotuong

Post on 03-Mar-2019

293 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

Imsakiyah Ramadhan 1434 H/2013 M

MAJALAH

ISSN 0216-0790

Edisi 06, Juni 2013 M/Syakban-Ramadhan 1434 H

Rp.

10.

000,

-

Geliat Ramadhan

Page 2: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

Sehubungan dengan banyaknya tunggakandan untuk kesinambungan

penerbitan Majalah Santunan,

mohon biaya pengganti ongkos cetak majalah setiap bulan SEGERA DILUNASI,

dan DIKIRIM LANGSUNG ke rekening

BRI Banda Aceh No. 00000037-01-002219-30-7BSM Banda Aceh No. 7070777775

atas nama MAJALAH SANTUNAN

MOHON PERHATIAN

Page 3: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

ISI

Edisi 06, Juni 2013 M/Syakban-Ramadhan 1434 H

MAJALAH

14-18 KANWIL

35 ISLAMIKA

Geliat Ramadhan

06-13 UTAMA

PERISTIWA

STYLEMengapa Stres

KELUARGASuami Pemalas di Warung Kopi

TAFSIRDari Mesjid ke Mesjid

DAYAHPesantren Hijau di Kota Wisata

OPINI

SAINSTRIMS; Aplikasi Ampuh Mengukur Capaian SPM Madrasah

BAHASA ACEH

BAHASA ARAB

BAHASA INGGRIS

TTS

MADRASAHAkrab dengan Burni Telongdan Weh Pesam

CERPENRosmala

SOSOKDari Baiturrahman, ke Teherandan Subulussalam

22

32

34

36

38

40

49

50

51

52

53

54

56

58

Dirjen HajiKumpulkan SemuaKakanwil

Masjid Sheikh Zayed Masuk Landmark

Terbaik Dunia

Page 4: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

04 SantunanJuni 2013

Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.

Redaksi Santunan yang terhormat.

Saya Kepala MAN Kota Sabang, merasa tersanjung juga dengan cerpen Ibu Evi Susilawati, tentang “Mafia Madrasah...,” edisi 05/Mei 2013. Saya bisa menyikapi dengan bijak, sesuai kemampuan saya. Namun dengan nama-nama lain yang terbawa dalam alur cerita itu, termasuk Dinas Pendidikan Kota Sabang, mungkin merasa ‘terusik’, dan ini akan menuai masalah, saya kira, dan ada yang ingin membawa ke ranah hukum, karena dianggap pencemaran nama baik

Sementara ini, rekan kerja saya masih bisa diredam, tidak tahu sikap

Semoga Tak Bermasalah>>SURAT

Dinas Pendidikan, dan yang saya sayangkan, redaksi tak ada konfirmasi terlebih dahulu. Ini merupakan tulisan yang kedua dari cerpennya (yang pertama menyangkut kisah pribadinya, mengenai seluk-beluk penceraiannya yang kami anggap hal biasa saja).

Saya berharap Santunan tetap santun dan tidak membantu ‘mendakwahkan’ ghibah. Entahlah.... Semoga tak menimbulkan masalah.....

Wassalam,

Drs. M. Nur([email protected])

Kepala MAN Kota Sabang

>>RALAT BERITASantunan Edisi 05 (Mei 2013/Rajab 1434 H), dalam rubrik Peristiwa hal. 25, di bawah judul "Kasi PAI TK dan PAUD Kunjungi TK", terdapat kekeliruan penulisan nama Kasi PAI pada PAUD dan TK Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh, yang tertulis Dra. Zubaidah. Seharusnya Dra. Faridah Andriani. Demikian, kekeliruan telah diperbaiki.

Redaksi

Tambahan Nama PenulisArtikel "Beuet Al-Qur’an dalam Mukernas Nasional Ulama Al-Qur’an" di Majalah Santunan Edisi 05 (Mei 2013/Rajab 1434 H), dalam rubrik Kanwil hal. 19, tertinggal nama pengirimnya. Seharusnya penulisnya: Muktasim Jailani, MA (Guru MIS Krueng Seukeuk Tangse Kab. Pidie Aceh, Staf Pengajar STAI Al-Aziziyah Samalanga). Mohon maaf dan terima kasih.

Redaksi

>>REDAKSI

Kakanwil Kementerian Agama Kementerian Aceh, di sela libur Diklat PIM I, menghadiri silaturrahmi Jajaran Kemenag Aceh dan Wartawan di Aula Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, 7 Juni 2013

Page 5: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

05SantunanJuni 2013

Puasa Ramadhan Memang Ibadah Unik

Ibadah puasa Ramadhan yang diwajibkan kepada orang-orang beriman di seluruh dunia bukanlah sekadar ibadah tanpa makna. Ibadah puasa di bulan suci ini sangatlah berbeda dengan ibadah lain, seumpama shalat, shadaqah, haji, dan amalan ibadah yang zahir lainnya. Karena, puasa adalah ibadah yang sangat privasi dan super rahasia. Artinya, seseorang berpuasa atau tidak hanyalah dia sendiri dan Allah saja yang mengetahuinya. Apalagi pada saat siang hari di bulan Ramadhan --walaupun ada sebagian saudara kita tidak berpuasa karena berbagai sebab-- namun kita melihat seluruhnya seperti sedang berpuasa. Hanya Allah dan hamba-Nya sendiri yang tahu, ia berpuasa atau tidak. “Tidaklah seorang anak Adam melakukan suatu amalan kebaikan, kecuali akan dituliskan baginya sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat kebaikan. Allah berfirman, “Kecuali puasa maka sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku dan Aku yang menentukan ganjarannya,” (HR. An-Nasaa’i).

Marhaban ya Ramadhan, tahun ini kembali seluruh umat Islam di dunia melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Inilah ibadah yang paling ditunggu-tunggu umat Islam. Ibadah yang datang setahun sekali. Kesempatan kepada umat Islam yang beriman untuk meningkatkan ibadah, memperbanyak amalan shalih, kesempatan kita bermuhasabah, menimbang dosa dan kesalahan untuk dibakar dengan meminta ampunan dari sang Khaliq.

Hanya orang fasiq dan dhalim yang mengabaikan kehadiran bulan Ramadhan, tentu saja mereka membenci dan mencaci datangnya bulan Ramadhan dan menganggapnya sebagai musibah, penjara jiwa yang datang untuk membatasi nafsu dan tingkah polahnya.

Marhaban ya Ramadhan mestinya bukan sekadar ucapan selamat datang semata. Bukan sekadar ramai-ramai memasang spanduk, baleho dan umbul-umbul, di tempat umum, di kantor atau masjid --sekadar mengikuti trend. Bukan pula menyambutnya dengan gegap gempita, seperti beramai-ramai ke pantai, ke tempat wisata setiap akhir bulan Sya’ban atau yang sering disebut “Pesta Rabu Abeh”. Bukan pula dengan berprilaku konsumtif, menimbun makanan dan minuman, mengikuti nafsu dan tawaran selera iklan di media massa.

Tanpa disadari, substansi menyambut Ramadhan sebagai bulan suci nan agung sudah tergerus oleh prilaku dan budaya konsumtif, hura-hura, dan kehilangan esensi dan makna dari makna menyambut dan mengisi Ramadhan itu.

Ramadhan adalah bulan membawa berkah dan rahmah. Bulan yang mestinya memberi semangat baru, inspirasi baru, motivasi baru, dalam setiap aktifitas kehidupan ruhiyah kita, aktifitas ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah setiap pribadi muslim. Ramadhan adalah bulan yang mestinya dapat mengisi kembali

SALAM<<

juniazi

Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha, Para Kepala Bidang Pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Penanggungjawab: H. Akhyar, S.Ag, M.Ag. Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi: H. Juniazi, S.Ag, M.Pd. Sekretaris Redakasi: Muhammad Yakub Yahya, S.Ag, M.Ag. Redaktur Pelaksana: Zarkasyi Yusuf. Wakil Redaktur Pelaksana: Ahsan Khairuna, S.Sos.I. Sidang Redaksi: H. Khairuddin Aba, S.HI, Mulyadi Nurdin, Lc, Muzakkir, S.Ag, Drs. H. Abdullah AR, M.Ag, Alfirdaus Putra, S.HI, Drs. Taharuddin, MA, Dra.Hj. Suri Arniansyah, Drs. Mardin. Desain dan Tata Letak: Jabbar Sabil, MA, Khairul Umami, S.Sos.I. Bidang Usaha. Koordinator: Munawar, SE, Marketing dan Iklan: Alfaizin, MM, Sirkulasi: Amwar Citra Hutabarat, S.Sos, Bendahara: Darwin, SE, Keuangan: Zamzarina, A.Md. Staf Sekretariat: Nurbaiti, SH, Hartati, A.Md, Saiful Mahdi, Fadhlan Mursal, A.Md. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh.kemenag.go.id. Email redaksi: [email protected]. Email Usaha: [email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan.Biro Daerah: Para Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Aceh

05SantunanJuni 2013

baterai jiwa kita. Bulan untuk mengecas dan merefresh menata ulang hablumminallah dan hamblumminannas kita umat Islam. Ramadhan sebagai “Syahrul Ibadah” harus dimaknai dengan semangat pengamalan ibadah yang sempurna. Ramadhan sebagai “Syahrul Fath” harus dimaknai sebagai bulan kemenangan atas keburukan nafsu dan angkara murka. Ramadhan sebagai ‘Syahrul Maghfirah” mestinya harus dapat memberikan garansi kepada setiap pribadi kita telah diampuni untuk sebelas bulan yang lewat dan sebelas bulan ke depan.

Ramadhan sebagai bulan sabar dan rukun, mestinya semangat kesabaran, kerukunan dan toleransi menghiasai kehidupan setiap pribadi muslim sebagai bagian dari umat beragama dan warga Negara.

Walaupun sebagian besar masyarakat kita saat ini dalam kondisi sulit akibat dari kenaikan BBM dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang juga ikut naik, harapan kita semoga tidak mengurangi semangat untuk beribadah, menyambut dan mengisi Ramadhan kali ini. Marilah kita mengisi bulan suci Ramadhan tahun ini dengan memperbanyak ibadah shalat sunat, membaca Al-quran, memperbanyak tasbih, tahmid, takbir dan istighfar dan lebih peduli kepada nasib orang fakir dan miskin, selalu berbakti kepada orang tua, kembali menyambung silaturrahim, memuliakan tamu, menjeguk orang sakit, dan amal-amal shalih yang lain untuk meraih derajat dan maqam yang tinggi sebagai pribadi muttaqin.

Ya Allah kami rindu dengan bulan Ramadhan, maka pertemukanlah kami dengannya dan berikanlah kami kekuatan untuk beribadah di dalamnya sebagaimana yang Engkau cintai dan ridhai.

Kepada seluruh pembaca dan relasi, pimpinan, redaksi dan seluruh pengelola Majalah Santunan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengucapkan “Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan tahun 1434 Hijriah/2013 Miladiyah, semoga kualitas ibadah Ramadhan tahun ini semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya. []

Page 6: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

06 SantunanJuni 2013

Geliat Ramadhan>>UTAMA

Akhir Semester Genap 2012/2013 lalu, usai wali murid dan siswa salaman dengan wali kelas, rapor pun dibawa pulang. Madrasah memang libur sejak

medio Juni, mungkin liburan hingga puasa enam (bulan Syawal), usai Idul Fitri 1434 H. Namun mengaji dan belajar tidak pernah libur. Songsong Ramadhan, masukilah bulan mulia dengan sunnah Nabi Saw. Rasulullah yang menerima wahyu pertama di bulan Ramadhan, memang mengajak kita sambut dan gembira dengan datangnya Ramadhan, Sayyidusy Syuhur. Namun, tapi tidak sampai kita masuki Ramadhan --selama Rajab dan Sya’ban sebelumnya, selama 29 atau 30 hari Ramadhan dan pascanya, dengan bid’ah, hura-hura, dan bahkan terjebak kesyirikan.

Dalam menyambut dan mengisi bulan Suci Ramadhan, banyak kegiatan yang dilakukan oleh umat Islam termasuk siswa di Madrasah untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Upaya mengasah dan mengisi jiwa, spirit anak ini, juga dilakukan oleh Madrasah di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Aceh.

Misalnya di MIN Paya Bujok Kota langsa, atau di MAN Model Banda Aceh, yang pada bulan Ramadhan kali ini, sebagaimana masa lalu, selalu mengisi dengan kegiatan yang jadi bagian dari program rutin Madrasah. Tentu ini sudah dirancang jauh-jauh hari. Adalah Pesantren Kilat, Kajian Keagamaan serta dalam bentuk praktek ibadah, serta Kegiatan Sosial lainnya, itu ‘menu wajib’ anak Madrasah.

“Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan tahun 1434 Hijriah/2013, semoga kualitas ibadah Ramadhan tahun ini semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya.[]

Page 7: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

07SantunanJuni 2013

UTAMA>>

Page 8: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

08 SantunanJuni 2013

Madrasah Libur, Mengaji Tidak

Usai wali murid dan siswa salaman dengan wali kelas, rapor pun dibawa pulang. Di gerbang madrasah (sekolah), nilai "baik" ditatap dengan seulas senyuman, dan nilai "cukup" biasa dilirik saja. Rangking "bagus" dari 30-an murid dalam kelas, dikabarkan bangga pada sesama ibu dan bapak, juga pada Komite Madrasah, sambil meninggalkan madrasah.

Setelah rapor merah, kuning, abu-abu, atau hijau dibagi, rata-rata pada pagi Sabtu (15 Juni) --juga di TPQ/TPA pada sorenya-- liburan pun dimulai, hingga Ramadhan (insya Allah awal puasa dimulai Selasa/Rabu (9/10 Juli). Jadi, selamat liburan, anakku, muridku. Ingat, pesan Abu Ummi, dan ustadz TPQ: madrasah (sikula) memang libur, tapi belajar (beuet) tak pernah libur.

Usai menatap rapor dengan angka-angka bisu itu, murid usia PAUD, TK, MI/SD, MTs/SMP, sampai MA/SMU, dua-tiga pekan itu memang tak diantar ke sekolah. Namun si kakak justru lebih awal ke kampus. Mau ujian final, penilaian di ujung semester genap. Lain lagi di pengajian: ada santri TPA/TPQ yang sudah diujiankan, bisa atau tidak, dan rapor pun mau dibagikan. Terus liburan pun bareng dengan sekolah, seperti kami di Masjid Raya Baiturrahman.

Namun ada balee beuet (lembaga

pengajian), TKQ (Taman Kanak-kanak Quran, 5-7 tahun), TPQ (Taman Pengajian Quran. 8-12 tahun), dan diniyah, yang belum terpikirkan mau ujian apa. Mungkin kurikulum dan silabus (bahan ajar) yang tak menentu, atau tak terkontrol. "Atau evaluasi di pengajian sore atau malam itu, ada atau tiada, tak berpengaruh apa-apa," sindir sebagian wali murid.

Ratusan ribu sang buah hati kita, umumnya sejak Senin (17 Juni) ini, awali liburan. Meskipun walinya tak punya dana dan anggaran mau ke mana. Janji boleh saja, mau ajak ke mana --jika anak rangking 10 besar-- tapi hujan kayak hari-hari ini, ditakar juga. Serta utang mobil, tanah, rumah, dan

perabotan tak alpa, tolong lunasi dulu! Ada yang liburan, hingga usai lebaran 1434 Hijriah.

Anakku, sekolah memang liburan, tapi belajar tetap, baik itu pengajian, les privat, membaca apa saja, sambilan liburan ke kampung. Muridku, jangan lihat kesibukan abu-ummimu, sebab ayah-mama memang sering liburan, tak sempat lagi belajar. Hai ayah dan mama, teladanilah ananada, dengan (pura-pura) rajin membaca. Ayah dan mama bersama-sama anak, mari berloma meraih rak buku, bukan malah berlomba-lomba dalam menghabiskan duit dan sisa waktu. Bersaing dalam, misalnya bertelat-telat pulang ke rumah, dari sandiwara dunia,

>>UTAMA

Page 9: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

09SantunanJuni 2013

cafe atau warung kopi. Anaku yang sedang berlibur, “Sungguh

hidup ini terlalu singkat untuk mengetahui segalanya, maka belajar yang penting-penting saja,” ingat orang pandai. “Sebagaimana menguah makanan, bacalah apa saja, namun jangan telan semuanya,” sambung orang bijak lain. Sebab ada lahapan yang kita kunyah itu tulang dan bulu, duri dan urat. Ada yang kita baca itu tak bermanfaat, belum perlu. Ilmu yang menyesatkan, mencelakakan, merendahkan martabat manusia, bukan bermanfaat namanya.

Ustadz dan dewan guru, moga jadi panutan hari ini, dengan banyak membaca, meski menjadi mutiara yang langka dan unik.

Kita menanti teladan dari guru, pengemban tugas malaikat, meski ini pun sudah jarang. Sosok yang diteladani murid, pendidik sekaligus pengajar, padahal salah satu anak kunci buat murid sukses, sejak berangkat dari rumah, jalanan, simpang lampu stop, pasar, kantor, café, hingga tiba ke sekolah.

Anakku, muridku, cita-cita luhurmu, mimpi indahmu, itu disebut hebat bukan cuma andai cakap terbang ke bulan, atau piawai memetik bintang-bintang. Namun visi hidup kita ini dinilai hebat, yang bermanfaat bagi manusia, seumur berapa pun kini dan nanti. Kami sering menemani tiga putra-putri di rumah yang mungil, saat menyimak serial Ipin Upin, film kartun made

in Malaysia, lewat layar kaca. Ipin dan Upin memang punya mimpi jadi kayak peneliti dan astronot.

Namun kawan kelasnya, lewat PR yang menggambar cita-cita, ada yang mau jadi tukang sampah, guru, koki, wartawan, dan seterusnya. Bu guru, kayak Bu Muslimah dalam Laskar Pelangi juga, memuji semua cita-cita itu. Guru sekolah mereka di sana, dalam serial Ipin Upin, telah membuka cakrawala demi satu cita-cita muridnya. Anak yang sukses dari ibu bapak yang mungkin guru, atau juga buruh kasar, mari isi Ramdhan dengan belajar. Taqabbalallaahu minnaa wa minkum. [muhammad yakub yahya]

UTAMA>>

Page 10: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

10 SantunanJuni 2013

Jangan Terlena dengan Simbolik

Proses yang paling penting dalam Islam itu adalah keikhlasan mengabdi kepada Allah SWT. Begitu kata H. Ridwan Qari saat ditemui Santunan di ruang kerja penceramah dan khatib itu. Menurut Ridwan, Kabid Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh itu, mungkin terdapat kesalahan pada masyarakat kita dalam penyambutan bulan Ramadhan tersebut. Seolah-olah bulan Ramadhan adalah ibadah yang lebih spesifik dan lebih tinggi derajatnya tentang keakraban kita dengan Allah daripada waktu-waktu yang lain. Sehingga dilakukan penyambutan sebagai sesuatu yang berbeda dan menganggap bulan Ramadhan itu sangat istimewa dibandingkan dengan bulan yang lain.

“Padahal, dalam Islam, kedekatan kita dengan Tuhan itu tidak ditentukan untuk bulan-bulan tertentu. “Sama sebetulnya, kapan pun, di mana pun, sebagaimana firman Allah, “Qul innaa shalaati wanusukii wamahyayaa wamamaati lillaahi Rabbil ‘aalamiin.” Kapan, di mana pun, dan bagaimana pun, kita harus selalu tawajju’ kepada Allah Swt,” katanya.

Ridwan Qari menambahkan, umat Nabi Muhammad SAW sebenarnya lebih banyak beramal selama 11 bulan di luar bulan Ramadhan. “‘Lahan’ amalnya lebih banyak, tetapi kalau memang dimaksudkan pengistimewaan bulan Ramadhan tersebut, sebagai start awal untuk memperbaiki kualitas diri, dan terus berlanjut pada bulan Syawal dan seterusnya, sampai dengan bulan Ramadhan berikutnya, itu baik,” ujar putra Takengon tersebut.

Menurutnya, sangat keliru kalau umat Islam menyambut bulan Ramadhan dengan makna memilih dalam bulan-bulan tertentu untuk hal kedekatan kepada Allah.

“Karena bertentangan dengan ayat tadi, sesungguhnya shalatku, ibadah-ibadahku yang lain, kurbanku, sadakahku misalnya, kewajibanku selama aku hidup dan kematianku lillaahi Rabbil ‘aalamiin,” kata Ridwan Qari.

Jangan menjadikan seolah-olah rahmat, keampunan, taubat, atau membaca Al-qur’an itu apa hanya ada pada bulan Ramadhan. Padahal semua tahu bahwa Al-Quran itu pedoman hidup umat Islam. “Hudal linnaas, hudallilmuttaqiin, kapan pun ada manusia, kapan pun ada orang muttaqin memang itu pedomannya, di luar atau di dalam bulan Ramadhan,” jelasnya.

Hal yang biasa terjadi sebenarnya sudah menjadi simbolik. Ketika bulan puasa sepertinya orang mulai taat, ketika bulan Ramadhan pergi maka kembali lagi seperti semula. “Karena itulah mungkin di akhir Ramadhan disebutkan, Nabi menyatakan kalau kamu menyembah Ramadhan, Ramadhan itu telah pergi, telah mati, tapi

kalau kamu menyembah Tuhan, Tuhan hidup selama-lamanya. Saya kira masyarakat sudah waktunya kita giring untuk menyadari Tuhan di dalam setiap aktifitasnya,” terang Ridwan Qari .

Beda StartPerbedaan dalam memulai (start) puasa

biasanya sering terjadi antara Pemerintah dengan Organisasi Islam yang berada di Indonesia. H. Ridwan Qari berpendapat bahwa sebenarnya perbedaan tersebut bagus, karena menurutnya, kalau memang fakta dan dalil-dalilnya lebih kuat untuk menentukan berbeda. “Saya kira masyarakat kita harus diberi kesadaran bahwa pada masa Nabi hidup pun perbedan memulai puasa sudah ada,” kata Ridwan. Cuma menurut Ridwan Qari, mungkin pada saat itu tidak di-ekspos atau tidak disampaikan, akibat tidak ada alat untuk menyebarkannya.

Penyampaian informasi dulu, tentunya tidak sama dengan saat ini. Dunia

Drs. H. Ridwan Qari, Kabid Urais dan Binsyar Kanwil Kemenag Aceh

>>UTAMA

Page 11: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

11SantunanJuni 2013

yang semakin canggih sudah memiliki telepon, streaming melalui televisi dan alat komunikasi lainnya. Pada masa Nabi tentunya kuda adalah kendaraan yang paling cepat pada zaman itu.

Ridwan Qari mengumpamakan ketika seorang sahabat melihat bahwa pada maghrib hilal terlihat, mulailah saat itu sahabat berangkat untuk memberikan informasi ke tempat yang jauh dengan mengendarai kuda sampai akhirnya menjelang imsak. Informasi yang diberikan hanya mengatakan bahwa hilal telah tampak dan harus memulai puasa.

Alasan menjelang hampir imsak atau sebelum subuh, karena sebelum subuh itu sudah mulai puasa yang pertama, karena pada maghribnya telah melihat hilal. Itu berarti ada kemungkinan bahwa tempat-tempat yang jauh sangat tergantung kepada hilal yang nampak pada tempat yang terjauh itu. Tidak seperti sekarang. Sekarang, di Saudi, orang berpuasa kita sudah tahu karena ada streaming. Jakarta sudah tahu karena bisa

disiarkan. Itu saja sebenarnya masalahnya. Saya pikir ketika perbedaan dalam hitungan Organisasi-organisasi Islam berbeda, kita harus menyadari bahwa perbedaan itu tidak mengapa.

“Nah bayangkan umpamanya ketika dilihat bulan oleh seseorang pada masa Nabi apa alat yang digunakan untuk menyampaikan informasi itu ke wilayah lain di luar tempat tinggal Nabi,” kata Ridwan Qari.

Beda hasil antara Organisasi Islam dengan negara karena menggunakan teori yang berbeda. Kalau umpamnya Muhammdiyah dia komit dengan wujudul hilal. Dengan teori wujudul hilal, dia tidak memerlukan rukiyah. Sementara di sisi lain, Organisai yang lain kebanyakan dan termasuk Pemerintah juga berpihak kepada yang kebanyakan itu menggunakan rukiyah sebagai penguatnya. Meskipun sebenarnya ketika disebutkan keadaan hilal pada waktu itu sudah 0 derajat atau 0,01 derajat, yang dalam pandangan Muhammaddiyah berarti sudah ada bulan baru, sudah ada wujudul hilal, sudah ada, meskipun tidak nampak menggunakan kasat mata atau menggunakan alat.

Sementara kita harus dipastikan dengan rukiyah bahwa wujudnya bulan itu meskipun sudah dua derajat posisi bulan itu di atas ufuk, kalau tidak nampak itu dianggap belum, karena menggunakan rukyatul hilal berdasarkan hadits Nabi itu. Saya kira dua teori itu benar, masyarakat kita, menurut saya, seilahkan beramal menurut keyakinannya.

Tidak perlu kita paksakan, harus seperti ini, harus seperti itu. Jangan pula saling mencaci, karena kebenaran itu ada pada Allah Swt. Sebatas ijtihad kemampuan-kemampuan yang penuh, yang dicurahkan para peneliti oleh para ilmuan, para ahli, saya kira itu tetap relatif. Yang benar itu adalah pengetahuan Tuhan itu sendiri.

Oleh karena itu, masyarakat kita, kita harapkan meyakini pendapat yang memang ia yakini. Dan tidak perlu mengatakan pendapat orang lain itu salah, karena semuanya sudah diuji berdasarkan ilmu pengetahuan. Masyarakat kita saya rasa perlu dicerdaskan jangan disibukkan berselisih untuk persoalan-persoalan yang sebenarnyab tidak perlu mengeluarkan energi untuk itu. Masih banyaki PR lain yang harus kita kedepankan untuk memajukan umat Islam. Selamat menunaikan puasa dan lebaran nanti, mohon maaf lahir dan batin. [ahsan/y]

Istilah sahur identik dengan bulan puasa, karena memang sahur itu artinya makan di penghujung malam untuk persiapan puasa. Ketika ditanya kapan waktu sahur yang te-pat? Jawabanya ialah, mulai pertenggah an malam hingga sebelum subuh (imsak).

Sebenarnya, tanpa sahur-pun, sebagian orang mampu dan kuat berpuasa sepanjang hari. Terbukti, banyak orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, tetapi jarang sahur. Ternyata mereka kuat menahan makan dan minum hingga magrib tiba. Namun sebai-knya sahur tetap dilakukan karena dalam sa-hur mengandung hikmah dan keberkahan.

Sahur itu hukumnya sunnah. Ber pahala yang melakukan dan tidak berdosa bagi yang meninggalkan. Karena  pentingnya sahur, secara khusus Nabi Saw menjelaskan tentang pentingnya sahur sekaligus pahala dan manfaatnya. 

Keberadaan sahur sebagai barakah san-gatlah jelas, karena dengan makan sahur berarti mengikuti sunnah, menum buhkan semangat serta meringankan beban yang berat bagi yang berpuasa, meskipun dalam makan sahur juga menyelisihi Ahlul Kitab karena mereka tidak melakukan makan sahur. Oleh karena itu Rasulullah SAW menamainya makan pagi yang diberkahi sebagaimana dalam dua hadits Al Irbadh bin Sariyah dan Abi Darda‘ radhiyallahu ‘an-huma, “Marilah menuju makan pagi yang diberkahi, yakni sahur.”

Disunnahkan mengakhirkan sahur se-saat sebelum fajar, karena Nabi SAW dan Zaid bin Tsabit r.a melakukan sahur, ketika selesai makan sahur Nabi SAW bangkit untuk shalat subuh, dan jarak (selang waktu) antara sahur dan masuknya shalat kira-kira lamanya seseorang membaca lima puluh ayat dalam Al Quran. [yakub/gema]

Bermula dari Sahur

Ir. H. Basri A Bakar, M.SiKetua Umum

Dewan Kemakmuran Masjid Aceh

UTAMA>>

Page 12: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

12 SantunanJuni 2013

10 Poin Puasa

Dalam khutbah Jumat (21/6), di Masjid Taqwa Muhammadiyah Banda Aceh, DR. Aslam Nur, MA (Dosen IAIN Ar-Raniry), sampaikan bahwa, jangan sampai kita masuki Ramadhan, selama Sya'ban dengan bid'ah dan terjebak syirik. Rasulullah Saw memang mengajak kita sambut dan gembira dengan datangnya Ramadhan, Sayyidusy Syuhur, tapi bukan dengan mandi-mandi ke laut, dan lewat tradisi yang menentang Sunnah Nabi.

Kita sering dikirimi penggalan doa, dan dimohon aminkan doa ini: Selamat berpuasa, taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana washiyamakum. Kita yang berpuasa, juga ada yang sukses, dan ramai pula yang gagal: cuma ada haus dan lapar. Andai 10 langkah ini kita tapaki, insya Allah kita akan sukses, selalu dapat poin sebelumnya, hingga usai Ramadhan.

Menurut Ketua Umum DPW BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia) Provinsi Aceh, Drs. H. Nasruddin Ibrahim, M.Ag, yang juga Kepala UPTD Kepenyuluhan dan Dai Perbatasan Di-nas Syariat Islam Aceh, ke 10 poin itu ialah:

Pertama, jika kita songsong Ramadhan penuh persiapan. Tibanya bulan suci ada rasa gembira, walau sedikit, atau ada sukacita kayak datang tamu agung, walau secuil, dan itu alamiah jika beriman. Ada warming up, pemanasan, memasuki puasa. Kedua, moga Ramadhan menghalangi indera kita, misalnya lidah ini dari menebar isu, bergunjing, upat, fitnah, namimah, ghibah, atau ‘lalat merah’.

Ketiga, dengan puasa menghambat mata ini dari menatap dan melotot dunia nyata dan dunia maya yang haram dan syubhat. Ramadhan datang, bisa menahan diri dari melihat aurat, atau dari kelamaan melihat anak gadis atau jejaka orang.

Keempat, kita punya target atau tekad untuk mengkhatamkan Alquran selama Ramadhan minimal sekali, ini pun salah satu

tipe yang menang Ramadhan. Bulan pertama diturunkan Kitab Suci dan perintah pertama untuk Iqra’ itu, malam Ramadhan, malam Qadar. Kelima, semangat bersedekah dan infak bertambah, bahkan nyaris disebut pemurah selama puasa. Sunnah Rasulullah, beliau amat pemurah, tapi bulan Ramadhan lebih pemurah lagi.

Keenam, buka puasa bukan menjadi ajang balas dendam atas apa yang luput di siang hari. Sahur dan buka puasa itu dua sunnah Rasulullah. Sangat kekenyangan saat subuh dan kekenyangan sekali saat maghrib dan isya, kita awasi tak demikian. Ketujuh, malam pun tiba, kita melewatinya luar biasa berbeda dengan dengan malam-malam lain. Ada beda, minimal sedikit, malam hari dalam 11 bulan dengan malam Ramadhan. Di samping shalat malam, banyak ibadah lain yang tidak boleh kelewatan, sejak malam pertama hingga lebaran.

Kedelapan, penghujung Ramadhan kita tak cuma asyik memperelok lahir, mempercantik rumah, menebalkan dompet, dan seterusnya yang luar, namun juga rajin memboboti batin, dan hati di dalam dengan sunnah Nabi pada 10 terakhir. Di mana-mana masjid dan mushalla memang minim jamaah, menjelang ‘ied, kita ramaikan, yang berarti satu lagi poin sukses sudah dikantong. Kesembilan, tak terkesan kayak hamba yang merdeka dengan habisnya puasa. Kita sedih dan menyesali Ramadhan sudah lewat. Sebab belum tentu kita akan jumpai dia tahun depan.

Kesepuluh, usai Ramadhan, tak hilang pula kealiman, dan tak luluh pula ketaatan. Asa puasa yaitu, agar aktivitas Ramadhan langgeng taatnya hingga Ramadhan ke depan. Jangan sampai kita mengatakan dengan gembira, selamat tinggal bulan agung. [muhammad yakub yahya]

Drs. H. Nasruddin Ibrahim, M.Ag, Ketua Umum DPW BKPRMI Aceh

>>UTAMA

Page 13: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

13SantunanJuni 2013

Ramadhan, bukan Bulan Tidur

Kami di Baiturrahman, memulai pekan pertama puasa dengan Kajian, Dialog di Radio, Pesantren Kilat (Pengkaderan), Bazar, Buka Puasa Bersama, Aksi Sosial dan lainnya. Kita berdampingan dengan TPQ Plus Baiturrahman --yang juga Ustadz-Ustadzahnya Remaja Masjid itu-- untuk aktifkan pengajian anak-anak. Di Baiturrahman, seperti ujar Muhammad Yakub Yahya, Direktur TPQ Plus Baiturrahman, pengajian murid dalam dan di halaman masjid itu pagi, bukan sore (sebagaimana di luar Ramadhan). Libur hanya di awal dan akhir bulan puasa. Wali Murid juga ada mengaji, sejak dhuha di teras masjid, sembari menanti anaknya pulang, jelang siang.

Pengjian tak libur, kajian mesti kencang. Ini menampik kesan, seakan Ramadhan, bulan tidur (tiduran). Banyak fenomena sosial yang menarik untuk diamati selama

Ramadhan. Di antaranya penuhnya masjid di siang hari, bukan hanya untuk shalat Zhuhur, tapi dilanjutkan 'tidur siang berjamaah'. Sebagian muslim percaya tidur siang di bulan Ramadhan bernilai ibadah, berdasarkan hadits, “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, do’anya dikabulkan, dan amalannya pun akan dilipatgandakan pahalanya.” (Hadits Riwayat Al Baihaqi).

Padahal, hadits tersebut bukanlah hadits 'shahih'. Meski ada beberapa hal yang sesuai dengan hadits yang shahih, namun khusus lafadz tidur, para ulama sepakat mengatakan statusnya, 'palsu'.

Adalah Al-Imam Al-Baihaqi yang menu-liskan lafadz itu di dalam kitabnya, Asy-Syu’ab Al-Iman. Lalu dinukil oleh As-Suyuti di dalam Al-Jamiush-Shaghir, seraya menyebut status hadits ini 'lemah'. Namun status 'lemah' ini justru dikritik para muhaddits lain. Menurut mereka, status hadits ini bukan hanya lemah, tetapi juga palsu.

Referensi ini menghenyakkan kita untuk mengevaluasi kebiasaan selama ini. Jangan sampai keyakinan bahwa tidur adalah ibadah malah menjadikan bulan Ramadhan sebagai 'bulan tidur berjamaah'. Kecuali jika kita punya hajat lain, seperti tradisi orang-orang Arab, tidur siang agar malam hari bisa mengerjakan shalat malam dengan khusyuk. Ramadhan itu, bahkan bulan banyak terjadi perang (dan menang) di masa silam.

Sikap seorang ulama besar pada zamannya, yaitu Fudhail bin Iyadh, patut kita teladani. Bila memasuki Ramadhan, ia bekerja dengan semangat lebih dari biasanya. Ketika ditanya alasannya, ia menjawab: “Bukankah Rasulullah Saw melalui hadis qudsinya menyampaikan bahwa Allah akan melipatgandakan pahala kebajikan dari 10 hingga 700 kali lipat. Kecuali puasa, sebab puasa itu khusus untuk Allah. Karenanya, tak ada alasan bagiku untuk bermalas-malasan. Inilah bulan panen pahala. Aku bekerja sambil tetap berpuasa, aku mendapat pahala. Kemudian hasil kerjaku itu, sebagian akan aku infakkan. Demikian aku mendapatkan keutamaan dan pahala tiga kali lipat.”

Umat Islam dituntut untuk menjalani Ramadhan dengan ibadah yang khusyuk, dan aktifitas serba produktif dan solutif. Detik demi detiknya menghasilkan sesuatu yang produktif bahkan menjadi solusi bagi kehidupan dunia dan akhiratnya. [yakub/gema]

Dalam menyambut bulan Ramadhan, sebagaimana biasanya, bagi Madrasah yang masih jadi favorit dan juga memiliki siswa terbanyak di Kota Langsa ini, kegiatan di madrasah jelang dan pada bulan Ramadhan lebih mengedepankan nilai-nilai ibadah seperti Pesantren Kilat. Selain itu kita juga praktekkan ibadah yang pernah diajarkan, misalnya dari pelajaran fiqih seperti praktek wudhu, shalat dan lain-lainya.

Di bulan Ramadhan, Madrsah juga lakukan kegiatan ‘familys day’ (hari keluarga) yang telah menjadi kegiatan rutin seminggu sekali di MIN Paya Bujok. Pada hari itu wali murid menjadi guru siswa untuk mengajarkan sekaligus mempresentasikan kemampuannya, misalnya praktek pembuatan toge, praktek buat kue dan lain-lain sesuai dengan kemampuan wali murid yang di tunjuk.

Pada bulan Ramadhan, 'familys day' yang dilakukan tetapi lebih kepada kegiatan-kegiatan keislaman, seperti ceramah agama yang melibatkan wali murid. Selamat meraup ganjaran bulan agung, dari keluarga besar MIN yang beralamat di depan Hotel Harmoni itu. [alfaizin/y]

Ajak Wali Siswa Familys DayHampir sama dengan MIN Paya Bujok, MAN Model Banda Aceh yang didirikan pada tahun 1957 yang beralamatkan di Jl. Pocut Baren No. 116 Kec. Kuta Alam, mempunyai agenda istimewa di Bulan Suci Ramadhan. Sebagaimana biasanya, kita adakan kegiatan Pesantren Kilat yang dilakukan selama 3 hari dan tiga malam.

Dengan agenda di dalamnya, siswa sahur bersama (tentu berbuka juga), tarawih bersama di madrasah. Menariknya, siswa masak sendiri untuk persiapan sahur dan berbuka pada 3 hari tersebut.

Kegiatan Pesantren Kilat, adalah program Madrasah yang dilakukan oleh Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) MAN Model Banda Aceh. Juga di isi dengan kegiatan Ceramah Agama dan Diskusi Keislaman, dengan melibatkan berbagai narasumber seperti narasumber diri ESQ (Emotional Spritual Quotion) dengan tujuan meningkatkan nilai-nilai keislaman, pengetahuan dalam pengendalian diri serta juga melatih kemandirian siswa. [alfaizin/y]

Menu Masak Sendiri

Drs. Ridwan Ali, M.PdKepala MAN Model Banda Aceh

Muzakkir, S.Pd.IKepala MIN Paya Bujok Kota Langsa

Muhammad Syarif, SHI, MH, Ketua Umum Remaja Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh

UTAMA<<

Page 14: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

14 SantunanJuni 2013

Keluarga Sakinah, KUA Teladan, dan Pembaca Kitab Kuning Terbaik, Dikukuhkan

Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar) Kanwil Kemenag Aceh, mengumumkan dan mengukuhkan para pemenang Keluarga Sakinah, KUA Teladan, dan Pembaca Kitab Kuning Terbaik tingkat Provinsi Aceh 2013, di Hotel Permata Hati, Aceh Besar (13/6).

Penyeleksian untuk pemenang yang sudah berlangsung sejak Senin (10/6) dan diikuti seluruh utusan dari kabupaten/kota di Provinsi Aceh itu ditutup oleh Gubernur Aceh yang diwakili oleh Sekda Aceh, Teuku Setia Budi.

“Keluarga Sakinah merupakan potret kehidupan keluarga muslim ideal yang

menjadi modal pembangunan masyarakat dan bangsa indonesia dan diharapkan darinya akan lahir generasi penerus yang bermanfaat agama, bangsa, negara, dan masyarakat,” ujar Pelaksana Harian (Plh) Kakanwil, Drs. H. Saifuddin AR.

“Jumlah peserta 108 orang, untuk Pembaca Kitab Kuning Terbaik dan KUA teladan diikuti oleh unsur penghulu dan KUA se-Aceh sedangkan untuk Keluarga Sakinah diikuti dari Masyarakat yang diusul oleh Kankemenag Kabupaten/Kota,” sambung Drs. H. Ridwan Qari, Kabid Urais-Binsyar.

Pemenang ditetapkan oleh panitia melalui Surat Keputusan yang dibacakan

oleh Drs. Suriadinata dan langsung dikukuhkan oleh Sekda Aceh, Teuku Setia Budi di depan para peserta dan undangan yang terdiri dari unsur Muspida Plus, Dinas terkait, Pemerintah Kabupaten Aceh Besar, Kankemenag Aceh Besar dan banda Aceh, serta Ketua BP4 Provinsi Aceh.

Pasangan Sayed Marwan Saleh - Sulasih Hasanah (Aceh Barat Daya), keluar sebagai Juara I Keluarga Sakinah Teladan. Sedangkan juara II dan III ditempati pasangan H. Ramli Yusuf - dan Rufaidhah, A.Md (Kota Sabang) dan Drs. H. A. Munir Basyir - Hj. Layla Sa’dah (Aceh Barat).

KUA dan Baca KitabT. Erdika dari KUA Syamtalira Bayu Aceh

Utara sebagai pemenang Juara I untuk KUA Teladan, diikuti Juara II dan III ditempati Azhari S.Ag dari KUA Mutiara Timur Pidie dan Sulaiman, S.Ag, MSI dari KUA Trienggadeng Pidie jaya sebagai juara ketiga.

Peraih Pembaca Kita Kuning Terbaik I, untuk kategori KUA diraih oleh Suhardi, SH dari Kankemenang Aceh Singkil, yang sekaligus akan mewakili Aceh ke tingkat Nasional. Sedangkan peraih Terbaik II dan III ditempati oleh Syamsul Bahri, SH.I dari Kankemenang Aceh Utara dan Samsul Hadi, S.Ag dari Kankemenang Kota Banda Aceh.

Pada kategori Pembaca Kitab Kuning Terbaik I, II, dan III bagi Penghulu, diraih H. Hari Gunawan, Lc, MA (Pidie Jaya), Sodikin Sulaiman, SH.I (Aceh Utara), dan Firdaus S.Ag (Kota Sabang). [amwarcitra]

16 Juni PAIF Unjuk KebolehanSeleksi Penyuluh Agama Islam

Fungsional Teladan tingkat Provinsi Aceh tahun 2013 digelar di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh (16/6). Acara yang berlangsung selama tiga hari ini dilaksanakan oleh bidang Penerangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf kantor wilayah kementerian agama provinsi Aceh.

Perwakilan kabupaten kota tersebut ‘bertarung’ untuk memperebutkan juara I. “Dari keseluruhan kabupaten kota, hanya Seumeulu yang tidak mengirimkan peserta untuk mengikuti kegiatan ini,” kata Sayed Khawaled.

Kasi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam sekaligus ketua panitia tersebut mengatakan ada beberapa kriteria penilaian yang dilakukan oleh panitia saat seleksi Penyuluh Teladan tersebut. “Mulai penilaian presentasi makalah, penyampaian materi dan bimbingan sampai penilaian laporan,”

kata Sayed. Sang juara I, II, dan III (Aceh Besar,

Aceh Utara, dan Aceh Tengah), nanti bisa

membawa nama Aceh menjadi lebih baik nantinya di Tingkat Nasional pada tahun ini. [ahsan/y]

>>KANWIL

Page 15: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

15SantunanJuni 2013

Menyikapi kebijakan baru Pemerintah Arab Saudi yang mengurangi kuota Jamaah Haji seluruh dunia sekitar 20 % pada Musim Haji 1434 H / 2013 M karena alasan rehab berat lingkungan Masjidil Haram dan sekitarnya, Dirjen Haji, Anggito Abimayu akan mengumpulkan seluruh Kakanwil Kemenag dan Pejabat Haji se Indonesia (13/6) di Sheraton Media Hotel, Jakarta.

Dirjen Haji sangat terkejut dengan perubahan kebijakan haji yang tiba-tiba ini. Pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin melakukan lobi-lobi supaya JCH yang sudah melunasi jangan sampai tidak bisa berangkat haji.

Sementara itu, masih diliput Republika, Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa bin Ibrahim al-Mubarak mengatakan bahwa pemangkasan kuota haji tersebut berlaku untuk semua negara muslim, tidak terkecuali Indonesia.

Kebijakan ini, kata Mustafa, diambil Pemerintah Arab Saudi supaya pelaksanaan ibadah haji tetap berlangsung dengan terdan nyaman, karena memang Dua Masjid Suci yang sedang direhabilitasi untuk sementara tidak dapat menampung jumlah jamaah sebagaimana biasa.

Kebijakan pengurangan kuota juga berlaku bagi pelaksanaan ibadah umrah, pihaknya belum bisa memastikan sampai kapan kebijakan ini akan normal kembali, pungkas Mustafa. [aba/republika online]

Dirjen Haji Kumpulkan Semua

Kakanwil

Saudi Minta Jamaah Tunda Pergi Haji

Arab Saudi menyerukan jamaah asing agar menunda rencana menunaikan ibadah haji pada tahun ini karena kegiatan perluasan yang sedang dilakukan di Masjidil Haram, Makkah. Seruan itu disampaikan melalui saluran televisi “Kitab Suci Al Quran” dari Makkah. Seruan yang tak pernah terjadi sebelumnya itu bertujuan mencegah ter-jadinya antrean panjang dan desak-desakan serta menjamin keselamatan jamaah.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi juga menyampaikan keputusan mengurangi

jumlah jamaah haji asing sebesar 20 persen dan jamaah dalam negeri hingga 50 persen untuk musim haji tahun ini.

Imam Besar Masjidil Haram, Sheikh Abdul Aziz Ash-Sheikh, telah mendukung tindakan tersebut dan menilai hal itu dilakukan demi kepentingan umat. Menurut jumlah resmi, 3,161 juta orang menunaikan ibadah haji pada tahun 2012 lalu. Namun, jumlahnya mencapai empat juta jika termasuk jamaah haji tidak resmi. [kemenag.go.id]

Pelatihan Petugas KloterPlh. Kanwil Kemenag, Drs H. Saifuddin AR menutup secara resmi Pelatihan petugas Haji Integrasi tahun 2014 di Asrama Haji Banda Aceh. Pelatihan sejak 5-14 Juni sukses. Ada 60 peserta yang mengikuti kegiatan ini, terdiri dari unsur kesehatan (36 orang), dan dari Kemenag (24 peserta).

Materi pembelajaran berjumlah 124 jpl (jam pelajaran) terdiri dari kelompok dasar 11 jpl, kelompok inti 38 jpl, dan kelompok penunjang 75 jpl.

"Bahwa capaian peserta pra test jumlah

persentase nilai secara keseluruhan adalah tertinggi 79, terendah 49, dan rata-rata pra test 65, 71. Pos test, jumlah persentase nilai secara keseluruhan adalah tertinggi 85, terendah 48, dan nilai rata-rata adalah 74, 00. Dari sisi penguasaan materi, para peserta mengalami peningkatan yang signifikan," urai Sekretaris Panitia, Drs. H. Abdullah AR.

Jumlah kasus yang dapat disimulasikan sebanyak 32 kasus dan secara simultan mampu di disimulasikan dengan baik sekali. [akhyar/amwar]

KANWIL>>

Page 16: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

16 SantunanJuni 2013

Rombongan Selangor Silaturrahmi ke KanwilDalam rintik hujan, pagi Selasa (11/6) setelah mengunjungi Dayah Markaz Al-Ishlah Al-Aziziyah, Lueng Bata, makam bersejarah, Gunongan, Taman Putroe Phang dan lain-lain, rombongan dari Selangor bersilaturrahmi ke Kanwil Kemenag Aceh. Rombongan yang di-guide-kan oleh Ustadz Mujiburrijal itu, diterima oleh Plh. Kakanwil Drs. H. Saifuddi AR, Kabid Madrasah, Drs. H. Efendi, M.Si, para Pasubbag, dan para Kasi.

Rombongan yang biasanya sampai empat dan lima hari di Aceh itu, yang juga diikuti oleh kaum ibu itu, antara lain Datok Sri Utama di Raja Datok Haji Mohamad Tamyeez bin Abdul Wahid, Datok Mufti Negeri Selangor; Prof Madya Datok Haji Abdul Halim bin Tamuri, Pengawasi Jabatan Kuasa Khutbah Negri Selangor, yang juga Ahli Majelis Agama Islam Selangor; Timbalan Pengarah Jais; Ahli-ahli Jawatan Khutbah Negeri Selangor; dan Pegawai Jabatan Agama Islam Selangor.

Mujiburrijal, yang juga host di TVRI

Banda Aceh, yang memandu rombongan Selangor seusai silaturrahim di Kanwil lalu ke Museum Tsunami itu, menilai Pemerintah seakan gersang konsep untuk Visit Aceh Years ini. Padahal yang ramai ke sini, islamic tourism, yang ingin ziarah, shalat, bahkan menyimak ceramah-cearamah semisal di Masjid Raya Baiturrahman. Mereka sejuk dengan pakaian yang islami. Padahal hasrat turis ke Aceh sangat banyak, tapi kayaknya Pemda kita tak siap, jika angka yang direncanakan di travel Malaysia jadi ke Aceh.

Terima kasih atas sambutan hangat untuk kami dari Selangor Malaysia. Jika di Kanwil Kemenag Aceh ada enam bidang (PAI, Madrasah, Penais, Urais Pensyar, Haji Umrah, dan PD Pontren), tapi kami di Selangor ada sembilan bidang, misalnya latihan, ta’mir, pidana, dan masjid. Demikian di antara balasan sambutan ketua rombongan, Datok Haji Marzuki bin Husin, yang sampaikan kata-kata silaturrahmi itu.

Plh. Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Saifuddin AR, sampaikan terima kasih

atas kunjungan dan kehadiran ke Kanwil Kemenag Aceh. Ini sebuah kehormatan bagi jajaran Kanwil Kemenag Aceh. Meskipun Kakanwil sedang mengikuti (dan untuk itu Plh Kakanwil, sampaikan maaf dan salam), tidak mengurangi kekhidmatan acara.

H. Saifuddin, yang juga Kabid PAI itu, menguraikan secara singkat profil Kanwil, seputar KUA, penyuluh, KUB, zakat waqaf, dan haji. Banyak juga disinggung hunbungan madrasah dengan sekolah dan Kemenag dan Kemendikbud RI.

Acara yang di-MC-kan oleh Fajriah Bakri,S.Ag dan diakhiri dengan doa yang dipandu Muhammad Yakub Yahya (staf Subbag Informasi dan Humas), terasa akrab. Apalagi sebelum doa diselingi dengan penyerahan cendera hati. Dari Kakanwil, ikut diserahkan untuk tamu jiran, sejumlah Majalah Santunan Kanwil Kemenag Aceh, dua edisi terakhir.

Dari tamu Malaysia yang berjumlah sekitar 20 kontingen itu, diserahkan selain cendera hati, buku-buku profil ‘Depag Selangor’, buku-buku berbahasa Jawoe, dan kue-kue yang bertaburkan coklat. “Ini bermakna keakraban dan kasih sayang,” nilai Juanda, fotografer, yang juga pantia dari tuan rumah.

Ada banyak kemiripan, bahkan raut pun mirip antara kami di Selangor dengan rekan di Aceh. “Saat saya lihat Pak Saifuddin, kayaknya mirip dengan kawan saya di Malaya,” sambut Datok Haji Marzuki bin Husin, Pengarah Jabatan Agama Islam Selangor, yang disambut senyum semua hadirin, bahkan oleh tamu yang bercadar hitam itu… hhhmmm. [yakub/akhyar/amwar/gepe/juanda/fajriah]

Umat Budha Rayakan WaisakUmat Budha seluruh Aceh memperingati

Waisak ke 2557/2013 dengan tema “Dengan Pelaksanaan Event Kebudayaan Perayaan Keagamaan Keharmonisan dan Perdamaian Tetap Terjaga di Aceh.”

Acara ini juga turut dihadiri Dirjen Bimas Budha Drs. A. Joko Wuryanto, S.Sos, S.Ag, M.Pd yang sengaja datang untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada seluruh umat Budha.

Joko mengapresiasi kerukunan umat beragama di Aceh, meskipun umat Budha minoritas, namun terasa hidup aman dan nyaman. Ia meminta agar ini terus di jaga agar berkesinambungan untuk masa yang akan datang.

Dalam acara yang digelar di Hall Hotel Sulthan, Banda Aceh turut dimeriahkan dengan intruksi Wushu dan rombongan yang

disambut dengan tarian Ranup Lampuan.Plh. Kanwil Aceh Drs. H. Saifuddin

AR, dalam sambutannya, meminta kepada seluruh warga Buddhis agar terus menjaga

kerukunan umat beragama, agar Aceh damai dan aman sebagaimana yang diharapkan.

Tarian SeribuTangan, memang luput dari jadwal, tapi acara sukses. [akhyar/citra]

>>KANWIL

Page 17: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

17SantunanJuni 2013

Meski TPQ Kecil, Buat Job Deskripsi“Meskipun TPQ atau TPA itu ada puluhan murid dan belasan ustadz-ah, mohon bagikan wewenang kerja (job deskripsi), dan percayakan mitra kerja kita, setelah kita membagi job itu. Buat sekretariat, minta sedikit ruang untuk persuratan dan arsip (tata usaha, administrasi, atau sekretariat), dan tunjuk bendahara, meskipun dia memegang bon, bukan kas (kontan). Sebab di samping ajang belajar menata diri dan beroraganisasi, job itu juga bermakna secara islami,” ajak Muhammad Yakub Yahya, MAg, Direktur TPQ Plus Baiturrahman dalam pelatihan TPQ se Aceh, di Oasis Hotel (28/5)

Dalam materi “Strukur, Tugas, dan Fungsi Pengurus TPQ”, Yakub sampaikan, bahwa sekarang database dan pelaporan TPQ perlu, baik diminta laporan atau data itu (mungkin untuk Dinas atau Kementerian) maupun untuk kalangan sendiri. Biasa akan sesegera mungkin dan seefektif mungkin pendataan didapati, jika ada sekretariat, dan dengan adanya job yang jelas.

Materi lain dalam orientasi tiga hari itu, “Spritualitas Ustadz-ah”, “Bedah Iqra’, dan

“10 Sifat Iqra” bersama H. Azhar, MA, serta “BCM (Bernyanyi, Bercerita, dan Bermain)” bersama Husni Suardi, SPd.

Ini Job TPQMuhammad Yakub Yahya, staf Humas

Kanwil, lanjutkan, di antara job itu (pengalaman di Baiturrahman), ialah:

ϖ Direktur dan Wakil Direktur meliputi aspek: (1). Kelembagaan; baik Eksternal maupun Internal, Luar dan Dalam; Hubungan-hubungan, Relasi, Kerjasama antar Lembaga, Lintas Sektoral, Donatur, Pengadaan dalam Jumlah Besar, Pengembangan Program, Karir Ustadz/ah, Aspek Sosial/Kunjungan Sosial, Kewalimuridan/POM, Kemasjidan, Kehumasan, Rapat-rapat, Pelatihan, Nonaktif dalam Jangka Lama, Penerimaan Ustadz/ah dan Murid Baru, Tasyakkur-HB3, Milad, Pelaporan, dst. (2). Bertanggung jawab dalam jalinan kerjasama serta pengawasan yang bersinergis, terhadap semua kegiatan Lembaga, dari atas sampai bawah, dalam dan luar lembaga, termasuk Sanggar dan semua elemen lain. Wakil Direktur (Wadir),

menjalankan tugas bersama Direktur.ϖ SEKRETARIS meliputi aspek: (1).

Keadministrasian dan kesekretariatan, Data-data, Surat-surat, Pengetikan, Penggandaan, Pengarsipan, Pelaporan, dst. (2). Inventarisasi Aset, Alat-alat Tulis, Percetakan Musiman (terbatas), Perpustakaan TPQ, Mading, Penerbitan, Penataan File Kabinet, Penataan File/ Data di Computer, dst. (3). Menyiapkan alat-alat rapat, notulen rapat, mensosialisasikan agenda sosial, agenda rapat, & hasil rapat, dst.

ϖ Bendahara meliputi aspek: (1). Keuangan; Infaq, Tunjangan, Transportasi, Denda, Pembelian, Pengadaan Rutin, Bon-bon, Pinjaman, Pelaporan, dst. (2). Penyiapan Kelengkapan Barang di ‘kios TPQ’, Pengadaan Alat Tulis dan Alat/ Bahan Ajar, Pengadaan Baju dll untuk Murid Baru/ Lama, dst.

ϖ Kabag Pengajaran dan Wakabag Pengajaran meliputi aspek: (1). Kepengajaranan/ Akademik; Roster, Kalender Akademik, Kurikulum, Silabus, Jadwal-jadwal, Absensi, Piket Shaf, Buku Pengontrol, Bidang Studi, Bel, dst; (2). Mutasi Ust/ah, Spesialis Ust/ah, Penerimaan Ust Baru, Disiplin/ Evaluasi Ust Lama, Dispensasi-dispensasi, Izin-izin, Koordinator, Kewalikelasan, dst; (3). Ujian, Rapor, Ijazah, Kesiapan Tasyakkur, dst.

ϖ Kabag Kemuridan dan Wakabag Kemuridan meliputi aspek: (1). Kemuridan; Kondisi Murid, Distribusi Murid, Kelengkapan Murid, Perlengkapan Murid, Absensi, Mutasi Murid, Murid Bermasalah, Kewalimuridan, dst; (2). Penerimaan Murid Baru, Kesiapan Tasyakkur, Ujian, Rapor, Ijazah, dst. [yyy]

Pgs Kakanwil H. Habib Badaruddin, S.Sos, Selasa (11/6) menghadiri workshop dan konsultasi program peningkatan kerukunan umat beragama antara pusat dan daerah tahun 2013 di Batam, Kepulauan Riau.

Workshop yang berlangsung sampai Kamis (13/6) dibuka Staf Ahli Menteri Agama RI bidang Kerukunan Umat Beragama dan HAM, Drs. H. Abdul Fattah, di Hotel Golden Vieu, Batam, Selasa (11/6), difasilitasi Pusat KUB Kemenag RI dan dihadiri seluruh Kabag TU dan Kasubbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag se Indonesia.

Staf Ahli Menag dalam sambutan pembukaan menjelaskan arti pentingnya memelihara kerukunan di negeri ini. “Diperlukan manajemen harmonisasi umat

beragama dalam menjawab persoalan KUB saat ini,” katanya.

Dari panitia diperoleh informasi, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh masukan dalam rangka penyusunan program kegiatan kerukunan umat beragama baik di pusat maupun daerah. Terbinanya kerjasama dan terwujudnya program strategis dan sinergik antara PKUB dan Kanwil Kemenag Provinsi dalam penanganan kerukunan umat beragama yang dapat menunjang visi dan misi Kemenag.

Acara ini diisi oleh Kepala Pusat KUB Kemenag RI, Prof. Dr. Achmad Gunaryo, dari Bappenas, Dirjen Kesbangpol Kemendagri dan Majelis Agama Pusat (MUI, PGI, KWI, PHDI, WALUBI dan MATAKIN). (aji)

Pgs Kakanwil Hadiri Workshop KUB di Batam

KANWIL>>

Page 18: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

18 SantunanJuni 2013

Rakor Madrasah: Menyegerakan Realisasi AnggaranRapat Koordinasi Bidang Pendidikan Madrasah dibuka oleh Pgs. Kepala Kanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos. Acara seusai apel pagi Senin itu, dihadiri Kasi Bidang Pendidikan Madrasah, 23 Kasi Pendidikan Madrasah dan Kasi Pendis, serta staf-stafnya.

"Bagi peserta, untuk dapat menyegerakan realisasi anggaran dalam DIPA khususnya 04 yang ada di Kabupaten/Kota dengan sisa waktu yang sangat singkat, enam bulan lagi, pasca 'rontoknya bintang' pada DIPA masing-masing," harap Pgs. Kanwil Kemenag, yang juga didampingi oleh Kabid Pendidikan Madrasah, Drs. Efendi, M.Si.

“Maka Kasi-kasi di derah harus dapat mengoptimalkan dan mengatur waktu antara pelaksanaan realisasi DIPA di daerah dengan kegiatan-kegiatan yang juga diselenggarakan di Kanwil dan di Kemenag RI, yang mana Kasi-kasi di Kabupaten/Kota pun juga menjadi pesertanya,” harap H. Habib

“Ke depan Kasi-kasi daerah akan jadi 'Bang Thaib' yang jarang-jarang pulang,” tamsil Habib (panggilan akrab H. Habib Badaruddin), yang disambut tepuk tangan peserta.

Berkaitan dengan distribusi guru, Pgs. Kakanwil mengingatkan, walau disadari sulit, masalah distribusi ini ditindaklanjuti di

Kabupaten/Kota, dan harus dilakukan agar adanya pemerataan guru di madrasah.

“Masih banyak yang belum memenuhi standar guru kita di madrasah, tetapi ke depan insya Allah pada tahun 2014 Diklat Kementerian Agama Provinsi Aceh akan berfungsi, seiring telah keluarnya Struktur Diklat, maka guru-guru akan mempunyai kesempatan lebih dalam hal peningkatan kapasitas dibandingkan dengan Aceh masih ke Diklat Medan, yang harus berbagi dengan daerah Sumut.”

Pelaksanaan Rakor akan diisi dengan agenda inti yaitu kegiatan panel dan diskusi berkaitan dengan Bidang Pendidikan Madrasah di antaranya, menyangkut Bantuan Siswa Miskin yang juga hadir perwakilan BRI Wialayah Provinsi Aceh, Sarana dan Prasarana, Pendidikan dan Tenaga Kependidikan dan juga Sistem Informasi yang dipimpin oleh Kasi-kasi di Bidang Pendidikan Madrasah Ketenagaan sebagaimana di sampaikan oleh Panitia, Choirul Shaleh, S.Ag. [alfaizin/yyy]

Seleksi KSM Menuju MalangBidang Pendidikan Madrasah laksakan seleksi KSM (Kompetisi Sains Madrasah) Tahun 2013, diikuti 116 peserta dari MA Kabupaten/kota se Aceh. Acara di buka oleh Kabid Madrasah Kanwil Kemenag Aceh, Drs. Efendi, M.Si (9/6).

Ketua Pelaksana KSM, Muntasyir, MA

yang juga Kasi Kesiswaan mengatakan, “Ajang Kompetisi Seni dan Olahraga (AKSIOMA) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2013, di tingkat provinsi dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dan di yang mendapatkan nilai tertinggi akan diikutkan pada Tingkat Nasional nantinya.”

“Master atau naskah soal untuk kebutuhan seleksi, disiapkan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, selanjutnya hasil seleksi tersebut dikirim ke Kementerian Agama RI, melalui Kasubdit Kesiwaan sekaligus untuk dilakukan pemeriksaan,” jelas Muntasyir

Lembar Jawaban masing-masing peserta sudah kita kirimkan, setelah seleksi berakhir, maka pengumuman hasil menunggu dari Jakarta. Bidang studi yang di seleksi, Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, Ekonomi dan Geografi. Tiap Kemenag Kabupaten/Kota mengirimkan enam orang, mewakili keenam bidang studi yang di perlombakan.

Di tempat yang sama salah seorang official dari Kota Banda Aceh M. Putra Aprullah, SE.Ak meyampaikan, peserta dan juga official sangat antusias mengikuti acara ini, karena dapat memberikan pengalaman dalam mengembangkan konsep pembelajaran sains di Madrasah. Kegiatan ini diharapkan dapat diselenggarakan setiap tahun mulai tingkat Madrasah, Kabupaten/Kota, dan Provinsi sehingga akan menumbuhkan pola pikir ilmiah bagi siswa madrasah. [alfaizin/y]

>>KANWIL

Page 19: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

19SantunanJuni 2013

Dialog KUB Hasilkan Rekomendasi

Pengaruh era globalisasi, reformasi di segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi politik dan desentralisasi pemerintahan dan otonomi daerah yang dialami masyarakat Aceh saat ini, jika tidak dikelola dan diberdayakan dengan baik akan memberi pengaruh pada kerukunan umat beragama di Aceh. “Adalah tugas kita bersama menjaga kerukunan hidup umat beragama di Serambi Mekkah ini.

Persatuan, kebersamaan, dan keutuhan harus tetap terjaga meskipun masyarakat Aceh berbeda agama, budaya, suku bangsa, daerah, partai politik, dan sebagainya,” demikian yang diutarakan H. Habib Badaruddin, S.Sos, Pgs Kakanwil Kemenag Aceh dalam sambutan pembukaan Dalog Antar Umat Beragama dan Dialog Antara Umat Beragama dengan Pemerintah Tahun 2013, yang dilaksanakan dari tanggal 6 s.d 8 Juni 2013 di Banda Aceh.

Inilah yang melatarbelakangi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provisi Aceh tahun 2013 melalui Sub Bagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragamai mengadakan dialog antar umat beragama dan dialog antara umat beragama dengan pemerintah.

Kegiatan ini merupakan salah satu tugas dan fungsi penting Kementerian Agama Aceh dalam rangka menjaga dan memelihara Kerukunan Umat Beragama di Provinsi Aceh. Dialog yang diikuti oleh 80 orang peserta yang terdiri dari pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi dan Kabupaten Kota dalam Provinsi Aceh. Juga dari unsur pemerintah (Kemenag, Kesbangpol, Dinas Syariat Islam, Satpol PP dan WH, Biro Isra, Kominda, Ormas Keagamaan Provinsi, Majelis Agama (Islam, Katolik, Kristen, Hindu dan Budha) dan utusan Kementerian Agama Kabupaten/Kota dalam Provinsi Aceh, bertujuan untuk;

1) Memperkuat kerukunan Antar Umat Beragama dan Antara Umat Beragama dengan pemerintah di Provinsi Aceh; 2) Mencegah timbulnya konflik antar umat beragama dan antar umat beragama dengan pemerintah di Provinsi Aceh; 3) Mengantisipasi isu-isu negatif terhadap umat beragama khususnya di Provinsi Aceh; 4) Memperteguh komitmen politik pemerintah dalam rangka menjaga dan memelihara kerukunan uamt beragama di Aceh; 5) Menggali kearifan lokal sebagai

khazanah budaya Bangsa dalam memperkuat kesatuan beragama, berbangsa dan bernegara; dan 6). Mempertegas komitmen pers untuk menjaga kerukunan, perdamaian, persatuan dan kesatuan di Aceh.

Birokrasi, praktisi dan akademisi akan menjadi narasumber dalam dialog ini: yaitu 1). Kebijaksanaan Kementerian Agama dalam membina dan memelihara Kerukunan Umat di Aceh oleh Kakanwil Kemenag Aceh, 2). Kerukunan Sebagai Jati Diri Masyarakat Aceh Oleh Tgk. H. Badruzzaman Ismail, SH. M.Hum. Ketua Majelis Adat Aceh. 3). Political Will Pemerintah Aceh Dalam Memperkuat Perdamaian dan Kerukunan Umat Beragama di Aceh oleh Dra. Hj. Nurmalis dari Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh. 5) Ajaran Agama Sebagai Perekat dan Pemersatu Umat Beragama, oleh Kamaruddin, MA. (Pusat Kajian Resolusi Konflik dan Perdamaian IAIN Ar-Raniry). 6) Potensi Konflik dan Integrasi Kehidupan Keagamaan di Aceh oleh M. Sahlan Hanafiah, MA. (Akademisi dan Praktisi HAM dan KUB Aceh). dan 7). Peran Pers Dalam Memelihara Kerukunan Hidup Umat M. Nasir Nurdin (Harian Serambi Indonesia).

Dialog ini melahirkan sejumlah rekomendasi antara lain: 1) Pemerintah Aceh, dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh diminta untuk lebih berkomitmen dalam menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama, intern umat beragama dan kerukunan antara umat beragama dengan pemerintah. 2) Dalam rangka memelihara kerukunan umat beragama di Aceh, Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota diminta untuk membentuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bagi daerah yang belum ada FKUB serta membina, membantu biaya operasional, sarana dan prasaran yang memadai kepada FKUB melalui APBA dan APBK setempat.

3) Pemilu Legislatif, Pemilu Presiden 2014 dan Pemilu Kepala Daerah diminta untuk tidak mempolitisasi agama dan umat beragama dalam politik praktis yang dapat mengganggu kerukunan hidup umat beragama di Aceh. 4) Pemerintah Aceh dan Pemerintah Kabupaten/Kota diminta untuk menindak tegas pelaku yang merusak kerukunan umat beragama di Provinsi Aceh. 5) Mendesak Pemerintah Aceh dan DPRA segera mengesahkan Qanun Tentang Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadat di Aceh. [juniazi]

KANWIL<<

Page 20: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah
Page 21: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah
Page 22: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

22 SantunanJuni 2013

Raker Perdana di Bireuen, Nanti di Simeulue

Santunan - Bireuen. Sebanyak 16 Kakankemenag (dari 23 Kepala di Aceh), ikuti Raker Rapat Kerja) Forum Komunikasi Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota

Provinsi Aceh (30/5). Di antara hasil acara di Aula Kankemenag Kabupaten Bireuen itu, menetapkan Simeulue sebagai tuan rumah Raker mendatang.

Kakankemenag Bireuen, Drs. H. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag, selaku tuan rumah menuturkan, “Kankemeneg Bireuen dipilih sebagai tempat pertemuan pertama kali untuk berlangsungnya acara komunikasi tingkat Kakankemenag. Pertemuan lanjutan Insya Allah akan kami laksanakan di Sinabang setelah Hari Raya Idul Fitri.”

Ke 16 Kakankemenag yang hadir, Drs. H. Herman, M.Sc (Aceh Singkil), Drs. H. Amiruddin Husein, MA (Aceh Jaya), Drs. H. Salahuddin, M.Pd (Aceh Besar), Drs. H. Ramlan (Kota Banda Aceh), Drs. M. Arif Idris, MA (Aceh Barat), Drs. Hamdan (Aceh tengah), Drs. H. Yunus Ibrahim, M.Pd (Kota Langsa), Drs. Djakfar M Nur (Pidie), Drs. Zulkifli Idris, M.Pd (Aceh Utara), Salamina, S.Ag (Plt Kakankemenag Aceh Tamiang), Drs. H. Faisal Hasan (Aceh Timur), Drs. Hasan Basri (Gayo Lues), Drs. Amrun Saleh, MA (Bener Meriah), H. M. Iqbal, M.Ag (Pidie Jaya), Drs. H. Salman Arifin, M.Ag (Kota Sabang), dan tuan rumah Drs. Zulhelmi A. Rahman, M.Ag. [najib zakaria/y]

MIS Beuridi, Membenah DiriSantunan - Bireuen. Antusias wali murid untuk menghadiri berbagai acara yang dilaksanakan MIS Tanjong Beuridi memang patut diacungi jempol, meski sekolah ini jauh dari perkotaan namun wali murid tetap ramai menyukseskan acara tersebut.

Seratusan lebih wali murid duduk dibawah tenda menyaksikan satu persatu anak mereka tampil, menampilkan keunggulan masing masing, misalnya: mengaji, menghafal al quran, penampilan rebana dan aneka tarian, baik tarian tradisional maupun tari kreasi baru pada acara perpisahan murid kelas enam dan penyerahan piala pemenang aneka lomba.

“Beginilah antusias wali murid di sekolah kami, selalu menyukseskan acara yang kami adakan,” kata Cut Wan Rukiah, SAg, kepala MIS Tanjong Beuridi.

Aneka lomba itu sendiri merupakan rutinitas tahunan, dimana dipenghujung semester sesame murid diuji yang tujuannya untuk meningkatkan motivasi mereka dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler.

Salah satu guru di sekolah tersebut, Muntadhar, SPdI menuturkan ekstra kurikuler menjadi satu daya tarik tersendiri bagi warga, hal inilah yang membuat dua desa disekitar desa Tanjong Beuridi Kecamatan Peusangan Selatan ikut mengantar anaknya ke sekolah ini.

“Ada klub bola kaki, rebana, tarian, inilah membuat nilai lebih sekolah kami dimata masyarakat sekitar,” kata jebolan fakultas

tarbiyah IAIN Ar Raniry banda aceh ini.Penjelasan lebih jelas lagi kami dapatkan

dari Ziauddin, mantan keuchik gampong setempat yang kini menjadi komite, dia menuturkan, awal pendirian MIS Tanjong Beuridi pada tahun 1995, saat itu mereka secara swadaya mendirikan bangunan sebagai tempat belajar, baru pada tahun 1996 mulai aktif belajar.

“Kami mendirikan sekolah ini, karena pada saat itu belum ada sekolah yang dominan pelajaran agama di sekolah sekolah,” kata Ziauddin, pensiunan TNI.

Selaku tokoh masyarakat dan komite sekolah, dia berharap agar pemerintah melalui kementrian agama menegerikan madrasah swasta tersebut. Dari informasi yang kami dapatkan, MIS tanjong Beuridi memiliki 20 guru, hanya delapan diantaranya yang PNS, selebihnya merupakan tenaga honor, dari segi jumlah siswa setiap tahun semakin bertambah jumlahnya, untuk tahun ajaran ini, madrasah swasta yang terletak 12 km dari kota Matangglumpang dua memiliki sembilan rombongan belajar, serta 213 murid. [najib/y]

>>PERISTIWA

Page 23: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

23SantunanJuni 2013

Kemenag Aceh Jaya Gelar Rakor Pontrendan Madin

Santunan- Calang. Guna mewujudkan manajemen yang akuntabel dan transparans pada Pondok Pesantren dan Madin Takmiliyah, Kemenag Aceh Jaya melaksanakan rapat koordinasi dengan seluruh pimpinan Pondok Pesantren dan Madin Takmiliyah yang berada dalam wilayah Kabupaten Aceh Jaya.

Acara yang dilaksanakan pada Senin (10/6) di Gedung BKG Kemenag Aceh Jaya ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada Pondok Pesantren dan Madin Takmiliyah yang sudah sejak lama menyelenggarakan pendidikan agama sehingga dapat menyelenggarakan

pendidikan yang lebih baik.Kakankemenag Aceh Jaya Drs. H.

Amiruddin Husein, M.A, dalam amanat pembukaannya mengatakan bahwa, pondok pesantren dan pendidikan keagamaan merupakan bagian dari lembaga pendidikan pemerintahan.

Dalam struktur organisasi Kementerian Agama Kabupaten Aceh Jaya sesuai dengan UU No 12 Tahun 2012, Pendidikan Keagamaan dan Pondok Pesantren (Pekapontren) penyelenggaraan teknisnya telah berubah dari sebelumnya dibawah Kasi Urais dan Haji menjadi bagian dari Kasi Pendidikan Islam. [hyrent/faizin/y]

Pembinaan Simpeg di Kemenag Aceh JayaSantunan- Calang. Kemenag Aceh Jaya sejak 12-13 Juni laksanakan pembinaan dan implementasi simpeg versi 4.0 kepada seluruh Satuan Kerja yang berada dalam wilayah Kementerian Agama Kabupaten Aceh Jaya.

Acara yang menghadirkan pemateri Agus Riyadi, MSI dari Biro Kepegawaian Kementerian Agama RI tersebut merupakan bagian dari pada penerapan KMA Nomor 503 Tahun 2003 tentang Penetapan Informasi

dan Manajemen Kepegawaian Sebagai Sistem Pengelolaan data dan Informasi Kepegawaian.

“Dengan dilaksanakan pembinaan Simpeg ini, maka pegawai Kemenag Kab Aceh Jaya diharap dapat melaksanakan inventarisir data pegawai dalam bentuk database, sehingga mampu melakukan verifikasi dan identifikasi terhadap data kepegawaian melalui Simpeg,” ajak Kakankemenag Aceh Jaya, Drs. H. Amiruddin, MA. [alfaizin/y]

Santunan - Kuala Makmu. Raudhatul Athfal (RA) Ruhul Ummat Jeuram, Nagan Raya yang di pimpin Hj.Wisma Rita, S.Pd mengadakan wisuda 23 santriwan-santriwati kelas B, tahun pelajaran 2012/2013. Acara ini juga turut dihadiri oleh Kakankemenag Kabupaten Nagan Raya Bapak Drs. Djulaidi. Ketua MPD dan sejumlah sepupuh pendidikan dan tokoh masyarakat turut menghadiri pelepasan santri-santri ini.

Santri-santri turut menampilkan kebolehannya dalam berbagai bidang seperti senam kebugaran, Cerdas-cermat, hafalan do’a dan ayat-ayat pendek. Tidak lupa juga santri-santri ini menampilkan tarian Ranup Lampuan yang diasuh oleh guru-guru pada RA Ruhul Ummat.

Dalam kesempatan pelepasan santri-santri ini, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Nagan Raya berpesan kepada Kepala RA Ruhul Ummat agar tetap mempertahankan prestasi yang telah ada, dan bisa terus menjadi RA terdepan di Nagan Raya. Kepada Wali Murid, beliau juga berpesan agar selalu menjadi mentor yang baik dalam hal mendidik anak, sebagai umat Islam kita wajib mengacu sebagaimana Lukmanul Hakim dalam mendidik anak-anaknya.

"Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada guru-guru karena telah bersedia mendidik anak-anak ini dengan sabar dan telaten. Juga meminta maaf atas kekhilafan dan tindakan yang tidak patut, dan kenakalan-kenakalan selama anak-anak mereka dalam proses pendidikan di RA ini. Sehingga ketika dikembalikan kepada kami orang tua telah menjadi anak-anak yang patut dibanggakan," sambut Orang Tua santri diwakili oleh Khairi, S.Pd.I. [zulyadi miska/y]

KakankemenagNagan Wisudakan

23 Murid RA

PERISTIWA>>

Page 24: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

24 SantunanJuni 2013

Bersama BDK Medan, Diklat IPA di PidieSantunan - Sigli. Kakankemenag Kabupaten Pidie bekerja sama dengan BDK (Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan) Medan gelar Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi Guru IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), selama seminggu di Sigli.

Balai Diklat Keagamaan Medan membe-rikan pembekalan Guru IPA pada acara Diklat Substantif Peningkatan Kompetensi bagi Guru IPA pada Madrasah di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kab. Pidie.

Setelah aktif ikut pembinaan selama tujuh hari (22 Mei-28 Mei 2013) yang dilaksanakan di Aula Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pidie, acara penutupan dilangsungkan Selasa, 28 Mei.

Kakankemenag Kabupaten Pidie, Drs. M. Jakfar M. Nur mengatakan, bahwa para bapak/ibu sekalian setelah adanya pembekalan selama tujuh hari agar dapat

diterapkan di sekolah masing-masing supaya mutu pendidikan dapat kita tingkatkan, agar dapat bersaing dengan daerah lain

Puting Beliung Robohkan Gedung MTsS BeunggaSantunan - Sigli. Sebuah gedung madrasah tsanawiyah (MTsS Beungga) Kecamatan Tangse ambruk akibat angin putting beliung. Peristiwa ini terjadi pukul 04.00 Wib Rabu (13/6). Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini, walaupun berdekatan dengan rumah warga.

Robohnya madrsah ini yang tepatnya berada di Cot Panah Gampong Krueng Seukeuk, yang bersebelahan dengan MIS Tgk. Chik Krueng Seukeuk ini amat mengejutkan warga yang bersebelahan dengan rumah warga.

Wak Nu, saksi mata yang mendengar

Santunan - Tapaktuan. Sejumlah 25 Siswa SMA/SMK dan MA mengikuti Pelatihan Jurnalistik di MAN Sawang Asel

MAN Sawang Gelar Pelatihan Jurnalistik

(Aceh Selatan). Kegiatan ini dilaksanakan atasbekerjasama dengan AJI Banda Aceh dan Muharram Jounalism College. Materi

yang diberikan selama tiga hari (10-12/6), "Pemahaman Ddasar Jurnalistik", "Kode Etik Jurnalistik", "Manajemen Majalah Dinding", "Praktek Wawancara Narasumber", dan "Praktek Menulis Berita".

Para siswa juga diajak berkreasi melalui media sosial dan blog di dunia maya. Melalui blog, siswa bisa menyalurkan bakat tulis-menulis. Ini seperti memindahkan tulisan di buku diari ke digital diary.

Ngeblog menjadi sebuah kegiatan positif untuk (selain menyuarakan suara hati pribadi) tapi juga melaporkan pelbagai kejadian di sekolah atau lingkungan sekitar. Ngeblog bisa dikembangkan siswa untuk mempelajari dunia tulis-menulis dan mengembangkan diri menjadi salah seorang pewarta warga (citizen reporter). [humas asel/aba]

gedebum terkejut dan langsung keluar menyaksikan gedung ini roboh. “Masya Allah, baru dua bulan gedung ini digunakan oleh siswa untuk belajar. Tapi apa daya, kalau ini adalah ketentuan Allah,” Wak Nu menandaskan.

Gedung yang berkonstruksi kayu ini merupakan gedung darurat yang dibangun masyarakat Gampong Krueng Seukeuk sebagai RKB MTsS Beungga secara gotong royong. Karena, selama ini siswa belajar sore dengan menggunakan RKB MIS Krueng Seukeuk. Dua ruang belajar plus satu ruang guru roboh. Pihak madrasah

langsung memindahkan aktifitas madrasah ke meunasah setempat, sambil menunggu tindak lanjut dari musibah ini.

Baihaqi, kepala MTsS yang didampingi Waka Muktasim Jailani dan Komite Madrasah Abubakar Arif menandaskan, bahwa dengan musibah ini untuk sementara proses belajar mengajar akan diselenggarakan di meunasah, apalagi jelang liburanan. Diharapkan, masya rakat dan pemerintah memperhatikan kondisi ini, sehingga pasca liburan, aktifitas belajar dapat normal kembali seperti sedia kala. [mj/citizen reporter/aba]

dan kalau perlu dengan negara lain apa lagi kita berada dalam era globalisasi. [humaskemenagpidie/yyy]

>>PERISTIWA

Page 25: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

25SantunanJuni 2013

Koperasi Mujur Kemenag Aceh Barat Adakan RATSantunan - Meulaboh. Koperasi Mujur Kantor Kementerian Agama Aceh Barat gelar RAT Tahun buku 2011 dan 2012 bertempat di aula Kantor Dinas Sosial dan Transmigrasi (11/6). Rapat anggota dihadiri oleh seluruh pengurus, pengawas dan para anggota koperasi, juga di hadiri oleh Kepala Disperindagkop dan UKM serta Pimpinan Bank Syariah Mandiri yang merupakan Mitra kerja KPRI MUJUR Kankemenag Kabupaten Aceh Barat, yang masing- masing sekaligus sebagai nara sumber pada acara RAT tersebut.

Ketua Panitia Pelaksana, Drs. Hasan Basri menyebutkan dari dua tahun buku ( 2011 dan 2012 ) belum terlaksana RAT, baru saat sekarang pada tahun 2013 dapat dilaksanakan RAT dengan jumlah peserta yang hadir mencapai 211 orang di tambah 62 orang yang memberikan mandat (surat kuasa ) mengikuti RAT, sehingga dari 545 orang anggota koperasi yang aktif KPRI-MUJUR kehadiran telah mencapai lebih kurang 60%.

Diharapkan pada RAT ini akan terpilih kembali pengurus dan pengawas periode 2013-2015 beserta program kerja dari pengurs yang terpilih nantinya. "Pengurus

sudah melakukan kerja penuh dengan tanggung jawab dan sinerjik untuk mensejahterakan para anggota, dan mengajak kepada seluruh anggota koperasi untuk berupaya memajukan koperasi dengan meningkatkan simpanan pokok dan simpanan wajibnya, karena koperasi merupakan relasi dalam mengembangkan perekonomian yang hakikatnya sepenuhnya

akan kembali kepada seluruh anggotanya," ajak Kakankemenag yang diwakili oleh Kasi Pendidikan Madrasah Drs. Tharmizi.

Akhirnya, RAT kembali terpilih Dewan Pengurus Drs. Tharmizi (Ketua ), M. Wahab Buchori, S.Ag (Sekretaris), Zaimar Isnani,SE (Bendahara), dan Anggota Dewan Pengawas Drs. Hasan Basri (Ketua), Juani, S.Ag dan Cut Rahman sebagai anggota. [jufrizal/y]

Madrasah Mengukir Prestasi UN dan LPISantunan - Meulaboh. Dua madrasah mencatat prestasi gemilang pada final sepak bola Liga Pendidikan Indonesia (LPI) tingkat SMP/MTs dan SMA/MA/SMK se Aceh Barat tahun 2013. Acara yang dilaksanakan di lapangan FIFA Cot Darat Kecamatan Suak Timah (31/5) itu, menenpatkan TIM LPI MTsN Pereureume di final mengalahkan saudaranya MTsN SuakTimah, dengan skor telak 4-1.

Derbi Madrasah lingkungan Kankemenag Aceh Barat ini menjadi tontonan menarik para pecinta olah raga di Aceh Barat yang juga disaksikan oleh Bupati Aceh Barat (H. T. Alaidinsyah), Kadis Pendidikan dan Pemuda Olah Raga (Suwanto), dan Kankemenag (H. M. Arif Idris, MA).

Dalam final tingkat SMA/MA lagi-lagi madrasah mendapatkan kemenangan, yaitu Tim LPI MAN SuakTimah cukup menjanjukan menang atas SMA Negeri–I Meulaboh dengan skor 3-1. “Dua madrasah yang merajai LPI Aceh Barat Tingkat SMP/MTsN yang diikuti 32 TIM dan Tingkat SMA/MA dan 23 Tim, MTsN Pereureume dan MAN Suak Timah, berhak mewakili TIM LPI Kabupaten Aceh Barat pada Ajang LPI Tingkat Provinsi Aceh di Banda Aceh,” ungkap Ketua Panitia, Suwanto, didampingi

Kasi Pendidikan Madrasah Drs.Tharmizi.“Apresiasi saya kepada kedua

madrasah, MTsN Pereureume dan MAN Meulaboh, yang telah membawa prestasi membanggakan buat Madrasah. Ini menandakan kebangkitan Madrasah di Aceh Barat, bukan saja di bidang akademik yang meraih 1-10 besar nilai tertinggi nilai UN se Aceh Barat Tahun Ajaran 2013/2014, tapi juga di bidang olah raga khususnya sepak bola," sanjung Drs. H. M. Arif Idris.

"Dari 17 madrasah yang ada di lingkungan Aceh Barat, 15 madrasah memperoleh kelulusan 100%, hanya dua MTs, MTsN Woyla 91, 67% dan MTsN Lambalek 87, 76%. Sehingga total kelulusan tingkat MTs di Kankemenag Aceh Barat mencapai 99,14%, dari 1039 peserta yang ikut UN. Sedangkan persentase tidak lulus sebesa 0,86% (9 0rang peserta)," jelas Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Aceh Barat, Drs. Tharmizi. [alfaizin/jufrizal/y]

PERISTIWA>>

Page 26: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

26 SantunanJuni 2013

Kakankemenag Galus Lantik PejabatSantunan - Blangkejren. Kakankemenag Gayo Lues Drs. Hasan Basri, Rabu (5/6 ), di Aula Kankemenag Gayo Lues melantik 1 orang Pejabat Eselon IV dalam lingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Gayo Lues dan 1 Kepala Madrasah. Pejabat yang dilantik tersebut, H. Hasbullah, S.Ag yang sebelumnya menjabat sebagai Penyuluh Agama, menjadi kepala Seksi Pendidikan Islam, dan Syamsul Bahri, S.Pd.I yang sebelumnya menjabat sebagi Kepala Seksi Pendidikan Islam dilantik menjadi menjadi Kepala MIN Ujung Baro.

”Jabatan adalah amanah, makanya amanah tersebut dijaga dan jangan mudah diprovokasi oleh pihak mana pun, juga dijalankan sesuai dengan tugas dan fungsi kita agar ke depan kankemenag Gayo Lues serta seluruh unit jajaran di bawahnya dapat menjalan kan tugas sebagaimana mestinya sesuai dengan apa yang telah diembankan oleh negara,” harap Kakankemenag.

Pak Hasan (panggilannya) mengharapkan agar kepala Kepala Madrasah yang berperan sebagia educator (pendidik), artinya wajib

menerapkan eksistensi pendidik dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala dengan memiliki alat pendidikan dalam karekternya yakni, kewibawaan, keteladanan, kasih sayang yang tulus, penguatan,ketegasan dalam mendidik. Sebagai administrator, berperan menjalankan tugas menata usaha data dan dokumen murid, kurikulum, dan pembelajaran personil, keuangan, sarana prasarana dan hubungan masyarakat.

Sebagai supervisor berperan membantu pertumbuhan profesionalitas baik melalui tehnik Individual, kelompok ataupun dengan kunjungan kelas. Sebagai pemimpin, kepala harus membimbing, membina, mempengaruhi,mengajak dan menggerakkan orang-orang.

Sebagai inovator, berperan secara dinamis dan kreatif untuk melakukan pembaharuan dan tidak terjebak pada kegiatan nihil. Sebagai Motivator yaitu kemampuan memberi penguatan, dorongan agar guru bekerja antusias dan bertanggung jawab. [humas kemenag galus/jufri/ali sadikin/y]

Bupati Resmikan KUASantunan - Takengon. Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM, didampingi Kakankemenag Kabupaten Aceh Tengah, Drs. H. Hamdan, serta beberapa pejabat di lingkungannya, meresmikan pemakaian gedung baru KUA Kecamatan Kute Panang (13/6). Hadir dalam acara tersebut seluruh unsur Muspika dan segenap tokoh masyarakat baik tingkat Kecamatan maupun Kampung ditambah dengan seluruh Kepala KUA se Aceh Tengah.

Dalam sambutannya, Kakankemenag menyampaikan, “Seiring dengan pemekaran Kecamatan dalam Kabupaten Aceh Tengah, pihak Kementerian Agama juga harus menyesuaikan diri dan mengusul beberapa kantor Kecamatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.”

“Pada awal tahun pemekaran, pihak Kemenag menyewa rumah penduduk bahkan kantor yang kebetulan tidak dipakai lagi, dan kini karena sudah memiliki gedung

yang baru, pihak Kemenag berkoordinasi baik dengan Pemda atau instansi terkait, supaya gedung yang ada dapat dimanfaatkan untuk gedung KUA sementara,” lanjut Hamdan.

Pada tahun 2012 yang lalu, ada enam

KUA Kecamatan di Aceh Tengah yang mendapat bantuan dana dari pemerintah melalui dana APBN, dua di antaranya dari dana APBNP, kedua gedung itu adalah KUA Kecamatan Kute Panang dan KUA Kecamatan Jagong. [humas kankemenag/y]

KakankemenagHadiri WisudaMIN 1 Bebesan

Santunan - Takengon. Kakankemenag Aceh Tengah dan Kasi Pendidikan Madrasah hadiri wisuda siswa MIN 1 Bebesen, Aceh Tengah (13/6). Selain rombongannya, hadir pula Ketua Komite, orang tua/wali murid, serta seluruh dewan guru.

“Jumlah siswa yang ikut diwisuda 78 orang. MIN 1 Bebesen tahun 2013 ini lulus 100% dan 1 (satu) orang siswa yang mendapat nilai tertinggi atas nama Mifta-hul Kamila dengan jumlah nilai rata-rata 8,5. Harapan kepada siswa supaya dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi yang berkualitas dan memi-liki relevansi ilmu yang dipelajari di MI dengan pendidikan ke jenjang berikut-nya,” harap Kepala MIN 1.

“Di samping beberapa kegiatan yang telah dilakukan di madrasah ini, prioritaskan juga program membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an. Ciptakan program ini ketika anak-anak sudah pulang sekolah, ada anak yang bisa dan mampu membaca Al-Qur’an. Mudah-mudahan dengan dijalankannya program ini nanti, kedepan kita sudah memiliki peserta yang dapat diikut sertakan dalam kompetesi MTQ, baik tingkat Kabupaten maupun Provinsi dan Nasional,” harap Kakankemenag, Drs. H. Hamdan. [humas Kankemenag ateng/y]

>>PERISTIWA

Page 27: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

27SantunanJuni 2013

Ateng Gelar Pembinaan SimpegSantunan - Takengon. Kankemenag Kabu-paten Aceh Tengah (Ateng) bersama utusan dari Biro Kepegawaian Sekjen Kemenag RI (Ayub, BA) gelar pembinaan dan implemen-tasi Simpeg Ver.4.0 untuk karyawan di ling-kungan Kankemenag Ateng (12/6). Acara di Aula Umah Pesilangen Kankemenag diikuti 45 orang, terdiri dari 30 Satker dan 14 KUA Kecamatan serta staf Kepegawaian.

“Pasang niat ikhlas dalam setiap menerima ilmu, ketika ada yang perlu didiskusikan, diskusikan dengan baik karena menghadirkan seseorang atau pejabat dari Pusat itu dalam kondisi seperti ini cukup susah untuk dihadirkan,” ajak Drs. H. Hamdan, Kakankemenag, yang didampingi Kasubbag TU, Saidi B, S.Ag.

“Pinmas adalah satuan organisasi di Pusat yang khusus mengelola jaringan,” setingkat eselon II atau Kakanwil. Tujuan dilaksanakannya Simpeg ini adalah untuk keperluan Dinas, sehingga segala sesuatu yang berkenaan dengan kedinasan dapat diketahui oleh seluruh pegawai yang ada di lingkungan Kemenag dengan memakai email baru dengan menambahkan kemenag di dalam email-nya sehingga seluruh email pegawai dapat terdaftar di Pinmas Pusat,” jelas pihak Biro Kepegawaian.

Tahun 2009 Biro Kepegawaian baru melaksanakan Simpeg online dengan ver 3.0, kemudian tahun 2011 – 2012 diperkenalkan Simpeg ver 4.0 sampai dengan saat sekarang ini. [humas kankemenag ateng/aba]

UKG di MAN 2 TakengonSantunan - Takengon. 164 guru MA/MTs di lingkungan Kankemenag Aceh Tengah ikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) di MAN 2 Takengon. Kegiatan Selasa (11/6) tersebut dihadiri oleh Kakankemenag Aceh Tengah (Drs. H. Hamdan), Kasi Pendidikan Madrasah (Drs. M. Syahri), staf Pendidikan

Madrasah (Rahmatan Fitra, SE), pengawas tingkat Dasar, Menengah/Atas dan Kamad (Kepala Madrasah) setempat

“Ini merupakan program yang sudah disepakati pada awal tahun 2013. Tujuannya untuk menguji kompetensi guru yang mana selama ini mengajar hanya di depan anak-

anak di depan kelas. Hari ini kita semua mau lihat, jangan sampai ada yang tidak mampu menjawab, ini perlu penalaran sedikit, tujuan akhir dari kegiatan ini adalah karena ada setiap tahun program pemerintah bagi guru di setiap Kabupaten/Kota akan diperlombakan baik di Dikbud ataupun Kemenag, kemudian di Provinsi sampai ke tingkat Nasional,” ujar Kakankemenag, sembari memberitahukan, bahwa tahun ini, ada guru MI yang mewakili Aceh Tengah yang mendapat Juara II di tingkat Provinsi, baik dalam lingkup Kemenag maupun Dikbud.

Kegiatan UKG ini dibagi menjadi 12 ruangan, tingkat MA dengan bidang studi Biologi, Fisika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, Ekonomi, Kimia, PKN, Sosiologi, Sejarah, Geografi. Tingkat MTs dengan bidang studi; IPA,Bahasa Indonesia, IPS, PKN, Penjaskes, Seni Budaya, Bahasa Inggris, Biologi, Matematika, dan Bimbingan Konseling. [humas kankemenag ateng /y]

Murid RA TK Mawar Gayo

DiwisudaSantunan - Takengon. Sebanyak 115 orang murid Raudhatul Athfal (RA) TK Mawar Gayo, rayakan acara wisuda di halaman RA TK Mawar Gayo. Wisuda ini dilaksanakan untuk murid RA tahun ajaran 2012/2013. Proses acara wisuda ini dihadiri oleh Kepala RA TK Mawar Gayo (Asmikawati, A.Ma.Pd), dewan guru dan seluruh orang tua murid.

“Selamat datang kepada orang tua/ wali murid yang telah bersedia hadir memenuhi undangan kami dalam rangka wisuda anak murid pada hari ini (Sabtu, 8/6). RA Mawar Gayo, salah satu RA binaan Kantor Kementerian Agama Kab. Aceh Tengah. RA Mawar Gayo telah banyak melahirkan murid yang sudah melanjutkan pendidikan ke tingkat MI di Kabupaten Aceh Tengah,” salam haru Asmikawati.

RA TK Mawar Gayo Kecamatan Lut Tawar, yang dikepalai Asmikawati, bersamanya ada lima guru negeri (dengan kepala), dan delapan guru honor. Usai wisuda, foto bersama wali pun sangat berkesan. [humas kemenag ateng/y]

PERISTIWA>>

Page 28: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

28 SantunanJuni 2013

Santunan - Singkil. Siswa MTsN Singkil terima rapor Semester Genap, Sekaligus kenaikan kelas. Jelang pembagan rapor (15/6), tampak siswa ceria dan senang karena menunggu hasil peneliaan perstasi dalam belajar yang sudah berjalan selama 6 bulan (satu semester).

“Pembagian raport kali ini memanggil wali murid yang punya nilai serta prilaku yang rendah, sementara siswa yang punya prestasi dan nilai baik akan menerima raportnya tanpa wali murud,” jelas Adnan

Senang, Rapor Diambil WaliMahmud, S.Pd.SD, selaku Wakil Kepala Kesiswaan.

Setelah pembagian rapotnya ini para siswa di harapkan agar tetap mempertahankan nilai dan prilakunya selama satu smesetr ini. Bagi siswa yang memliki nilai yang rendah dan anjlok di harapkan kedepan agar belajar dengan tekun dan memperbaiki sikap serta akhlakul karimah.

Setelah pembagian rapor, diliburkanlah selama dua minggu (16 Juni - 8 Juli). [mustafa/y]

Santunan - Kota Sabang. Seiring dengan berita ombak empat meter di Selat Malaka, yang memingsankan penumpang Kapal BRR, Kankemenag Kota Sabang juga diterpa musibah angin kencang (puting beliung) dan hujan deras (Kamis, 13/6), pukul 08.00 Wib.

Atap seng Kankemenag ikut berterbangan ke halaman kantor. Akibat hantaman badai, karyawan ikut kucar kacir berhamburan keluar dan prihatin terhadap keadaan musibah dan cobaan tersebut. Aktivitas rutin perkantoran langsung terhenti. Hujan deras terus berlangsung, sekalian air penuh

Badai Menerpa Kemenagmembasahi ruangan dan tergenang pada salah satu ruang Kasi Bimas Islam.

Pasca kejadian aktivitas perkantoran ikut terhenti para karyawan ikut bersama-sama bahu membahu membersihkan ruangan yang tergenang air dan mengumpulkan seng yang diterbangkan angin. Beberapa pohon di pinggir jalan utama Kota Sabang ikut bertumbangan ke jalan sehingga membuat aktivitas transportasi dan jaringan listrik terputus membuat semua aktivitas perkantoran di Kota Sabang juga ikut terhenti. [mahdi puteh/t. chairul anwar]

Santunan - Idi. Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) UPT Dinas Pendidikan Peureulak mengadakan perlombaan bidang studi PAI tingkat SD/MI yang dipusatkan di SDN 1 Peureulak dan MIN Peureulak pada selasa (28/05). Jenis perlombaan yang dilaksanakan yaitu cerdas cermat, pidato, azan dan MTQ.

Kepala UPTD Peureulak Idris,S.Pd yang didampingi Ketua panitia Drs.H.Ismail yang juga kepala MIN Peureulak mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia yang bersusah payah menyukseskan perlombaan ini, keduanya juga berharap agar kedepannya lebih sukses.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur Drs.H.Faisal Hasan memberikan apresiasi kepada para guru agama di wilayah peureulak yang telah mampu mengadakan perlombaan ini, “saya yakin kegiatan ini pasti berkat kekompakan dan kerjasama yang baik antara beberapa komponen, yaitu guru agama pada SD dan guru agama pada MI, guru agama dengan guru kelas, guru agama dan guru ketrampilan, dan kerjasama dengan petugas administrasi, dan tentu saja bimbingan dari kepala sekiolah/madrasah dan pengawas”, ujar Kakankemenag.

Pengumuman pemenang yang dibacakan oleh sekretaris panitia Agussalim, S.Pd.I lomba cerdas cermat juara I SDN 2 Peureulak, juara II SDN 1 Pereulak dan juara III MIN Sp.IV, lomba Azan juara I M.Naufal (SDN Snb Pidie), juara II Bakhtiar (MIS Kruet Lintang), juara III M.Syahim Syarwani (MIN Peureulak), untuk MTQ putra juara I M.Haikal (SDN 6 Peureulak), juara II M.Sirajul Alfarauqi (SDN 1 Peureulak), juara III M.Zakiatul Abrar (SDN Alue Tho), MTQ putri juara I Sahula Rusmi (MIN Peureulak), juara II Hikmatun Nafis( SDN Mtg Aron), juara III Lia Maulida (SDN 6 Peureulak), sedangkan pidato putra juara I diraih Agus Tia Nanda (SDN Alue Nireh), juara II M.Khairi (MIN Snb teungoh), juara III M.Nazar Rizki (SDS Pt.PPP Blang simpo), dan untuk pidato putri berturut-turut juara I,II dan III diraih Rosmaneli (SDN Cot Keh), Yuyun Amanda (MIN Peureulak) dan Salsabila (MIN Alue Nireh).

Berhasil keluar sebagai juara umum yaitu MIN Peureulak. Turut hadir pada acara penutupan yaitu Kakankemenag Atim, kepala UPTD DP peureulak, Kasi PAIS Kemenag, Pengawas, Kepala sekolah/madrasah, dewan guru dan seluruh peserta. [jamaluddin/y]

HadiahLomba PAIdi Atim

>>PERISTIWA

Page 29: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

29SantunanJuni 2013

Santunan - Idi. Forum Komunikasi Guru Pendidikan Agama Islam (FKG PAI) Taman Kanak-kanak (TK) Kabupaten Aceh Timur resmi terbentuk. Lewat pemilihan pengurus yang dilaksanakan oleh para guru PAI TK dan Kepala TK se Aceh Timur, bersama 80 peserta (30/5).

Acara pemilihan di di aula Kankemenag, dipandu oleh ketua IGTKI Aceh Timur, Asni, S.Pd.I, dan Ketua HIMPAUDI Aceh timur Aisyah, S.Pd, M.Pd. Pemilihan yang dilakukan secara demokratis melalui

Terbentuk, FKG PAI Aceh Timur

pemungutan suara itu, akhirnya terpilih Hj. Saryunis,S.Pd sebagai Ketua, Sekretarisnya Evi Zahayati,SE, dan Meriyanti, A.Ma sebagai Bendahara.

Kasi PAIS, Muslim, S.Ag, M.Si mengharapkan agar FKG PAI ini dapat berjalan dengan baik. “Dengan adanya FKG PAI ini agar dapat merumuskan program-program yang nantinya dapat berguna bagi pembinaan dan pengembangan guru PAI pada TK dan PAUD,” harap muslim. [jamaluddin/y]

Santunan - Idi. Kankemenag Aceh Timur laksanakan pembinaan dan implementasi SIMPEG versi 4.0 untuk Satuan Kerja setempat, dalam rangka meningkatkan pembinaan dan pemahaman mengenai aplikasi sistem manajemen kepagawaian.

Hadir sebagai pemateri pada kegiatan 13-14 Juni, di aula Kankemenag itu, Syafril Kando, Bambang Suryanto, S.Sos dan Maruli, S.Kom. Ketiganya sebagai pelaksana pada Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kemenag RI.

Implementasi Simpeg di Satker Aceh TimurPeserta yang hadir, petugas dari seluruh

Satker madrasah dan dari KUA. Kepada peserta diberikan materi dan akan dibuatkan user id/hak akses pengguna SIMPEG.

“Tanyakan langsung kepada pemateri mengenai aplikasi ini apa yang kurang dipahami, fokuslah dalam mengikuti semua materi, karena ini sangat berguna bagi satker secara khusus dan Kementerian Agama pada umumnya,” tantang Kakankemenag, Drs. H. Faisal Hasan, dalam arahannya. [jamaluddin/y]

Santunan - Blangpidie. Tgk. H. Faisal Amin, Anggota Komisi X DPRRI, dari daerah pemilihan Aceh, Rabu (5/6), dalam Kunjungan Kerja ke pantai barat selatan Aceh, berkesempatan silaturrahmi dengan Kakankemenag Aceh Barat Daya, Drs. H. Arijal, di Blang Pidie.

Dalam pertemuan informal itu Tgk. Faisal Amin kepada Kakankemenag Abdya menanyakan tentang kondisi kehidupan keagamaan, soal lembaga keagamaan di daerah tersebut. “Beliau juga menanyakan soal dana Beasiswa Siswa Miskin (BSM) yang dikelola Kementerian Agama setempat,” ujar Arijal kepada Santunan.

Kakankemenag dalam kesempatan itu meminta pemerintah pusat melalui Tgk.Faisal Amin dari PPP daerah pemilihan I untuk memperjuangkan Pembangunan Madrasah Terpadu di Abdya. Karena menurut Arijal, sampai saat ini belum ada madrasah terpadu di wilayahnya. Arijal juga meminta Tgk. Faisal memperjuangkan penegerian sejumlah madrasah swasta, baik pada tingkat MI, MTs maupun MA.

Menurut Arijal, Tgk. Faisal merespon positif keinginannya dalam rangka memajukan pendidikan agama dan keagamaan di wilayahnya. “Intinya beliau setuju soal pembangunan madrasah terpadu dan penegerian sejumlah madrasah di wilayahnya. Namun, ia berpesan semua itu harus diikuti sesuai prosedur yang ada,” jelasnya.

Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya, saat ini memiliki 435 PNS, mengelola MIN 15 buah, MIS 4 buah, MTsN 4 buah, MTsS 3 buah dan MAN 1 buah serta MAS 3 buah. Tahun 2013 ini Kemenag Abdya mengelola anggaran 15 Milyar lebih. [aji/jun]

Tgk. H. Faisal Amin, Silaturrahmi dengan

Kakankemenag Abdya

PERISTIWA>>

Page 30: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

Ramadhan H a r i Juli/ Agustus Imsak Shubuh Syuruq Dhuhur Ashar Maghrib Isya

1 Rabu 10 5:00 5:10 6:30 12:46 16:12 18:59 20:15

2 Kamis 11 5:00 5:10 6:30 12:46 16:12 18:59 20:15

3 Jum'at 12 5:00 5:10 6:30 12:46 16:12 18:59 20:15

4 Sabtu 13 5:00 5:10 6:30 12:46 16:12 18:59 20:15

5 Ahad 14 5:01 5:11 6:31 12:46 16:12 18:59 20:15

6 Senin 15 5:01 5:11 6:31 12:47 16:12 18:59 20:14

7 Selasa 16 5:01 5:11 6:31 12:47 16:12 18:59 20:14

8 Rabu 17 5:01 5:11 6:31 12:47 16:12 18:59 20:14

9 Kamis 18 5:01 5:11 6:31 12:47 16:12 18:59 20:14

10 Jum'at 19 5:01 5:11 6:31 12:47 16:12 18:59 20:14

11 Sabtu 20 5:01 5:11 6:32 12:47 16:12 18:59 20:14

12 Ahad 21 5:02 5:12 6:32 12:47 16:12 18:59 20:14

13 Senin 22 5:02 5:12 6:32 12:47 16:11 18:59 20:14

14 Selasa 23 5:02 5:12 6:32 12:47 16:11 18:59 20:14

15 Rabu 24 5:02 5:12 6:32 12:47 16:11 18:59 20:14

16 Kamis 25 5:02 5:12 6:32 12:47 16:11 18:59 20:13

17 Jum'at 26 5:03 5:13 6:32 12:47 16:11 18:59 20:13

18 Sabtu 27 5:03 5:13 6:32 12:47 16:10 18:59 20:13

19 Ahad 28 5:03 5:13 6:32 12:47 16:10 18:58 20:13

20 Senin 29 5:03 5:13 6:33 12:47 16:10 18:58 20:13

21 Selasa 30 5:03 5:13 6:33 12:47 16:10 18:58 20:13

22 Rabu 31 5:03 5:13 6:33 12:47 16:09 18:58 20:12

23 Kamis 1 5:04 5:14 6:33 12:47 16:09 18:58 20:12

24 Jum'at 2 5:04 5:14 6:33 12:47 16:08 18:58 20:12

25 Sabtu 3 5:04 5:14 6:33 12:47 16:08 18:58 20:11

26 Ahad 4 5:04 5:14 6:33 12:47 16:08 18:57 20:11

27 Senin 5 5:05 5:15 6:33 12:47 16:07 18:57 20:11

28 Selasa 6 5:05 5:15 6:33 12:47 16:07 18:57 20:10

29 Rabu 7 5:05 5:15 6:33 12:47 16:06 18:57 20:10Kordinat Mesjid Raya Baiturrahman

1. Ijtima’ awal bulan Ramadhan 1434 H, pukul 14:16:07 WIB, hari Senin 08 Juli 2013.M. Ketinggian hilal untuk markaz Pantai Lhoknga, Aceh Besar ( 5° 27’ 59” LU - 95° 14’ 32,2” BT ) = 0° 6’ 42” di atas ufuq. Tanggal 1 Ramadhan 1434 H jatuh pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2013 M.

2. Ijtima’ awal Syawal 1434 H pukul 04: 51: 20 WIB, hari Rabu 7 Agustus 2013.M. Ketinggian hilal untuk markaz Pantai Lhoknga, Aceh Besar (5° 27’ 59” LU - 95° 14’ 32,2” BT) = 2° 53’ 21” di atas ufuq. Tanggal 1 Syawal 1434 H, Jatuh pada hari Kamis tanggal 8 Agustus 2013 M

3. Penentuan tanggal 1 Ramadhan dan 1 Syawal akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama Republik Indonesia.

CATATAN1. Jadwal ini berlaku untuk Kota Banda Aceh, Kajhu,

Darussalam, Ulee Kareng, dan Sabang dan Sekitarnya2. Calang -1 menit3. Jantho -2 menit4. Sigli dan Meulaboh -3 menit5. Meureudu, Sukamakmue, Sinabang -4 menit6. Bireuen -5 menit7. Sp. Tiga Redelong, Takengon, Blangpidie -6 menit8. Lhokseumawe dan Tapaktuan -7 menit9. Lhoksukon dan Blangkeujeuren -8 menit10. Idi, Kutacane, dan Singkil -10 menit11. Langsa, Kuala Simpang, Subulussalam -11 menit

SUDAH TEPATKAH ARAH KIBLAT KITA ?

Ukurlah arah kiblat masjid, mushalla dan rumah menggunakan bayang-bayang matahari dengan

berpedoman kepada posisi matahari yang sedang berada pada titik zenit ka'bah (tepat di atas ka'bah), yaitu pada tanggal 28 Mei, Pukul 16.17.59 WIB dan

tanggal 16 Juli, Pukul 16.26.48 WIB

MAJALAH KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI ACEH

Untuk Banda Aceh ( Markaz 5° 33’ LU - 95° 19’ BT) dan sekitarnya

IMSAKIYAH RAMADHAN 1434 H / 2013 M

PERHITUNGAN BADAN HISAB DAN RUKYAT PROVINSI ACEH

Page 31: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah
Page 32: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

32 SantunanJuni 2013

Mengapa Stres?Rizqia Maulida, S. Psi, Anggota Dharma Wanita Kankemenag Kab. Aceh Utara

Stres, bukanlah hal yang asing lagi di dalam kehidupan, terlalu akrab bahkan telah menjadi perasaan yang menarik, karenakan setiap orang akan mengalaminya pada situasi-situasi yang menuntutnya bertindak sesuai dengan kewajiban dan keharusan yang terkadang di luar kapasitasnya, dan penuh tekanan. Apakah anda pernah mengalami stres? Stres adalah indikator pemicu atau bahkan merupakan sumber mula dari semua penyakit, sehingga yakinlah tidak ada seorang pun di dunia ini yang ingin mengalaminya.

Stres adalah...Kadang dengan mudahnya seseorang mengatakan bahwa dirinya

sedang dilanda stres ketika dihadapkan dalam berbagai permasalahan ringan yang ada. Atau sebaliknya, terkadang orang tersebut malah tidak menyadari sama sekali bahwa sebenarnya dirinya sudah dilanda stres dengan permasalahan yang dapat dikatakan berat.

Defenisi yang dituliskan di dalam buku Life is Beautiful: Hidup Tanpa Tekanan Stres oleh Abdurrahman Nusantari mengenai ‘Pengertian Stres’ (hlm. 13), dikatakan bahwa ‘stres’ berasal dari Bahasa Inggris, yang dikutip dari Kamus Oxford, memberi setidaknya dalam enam pengertian: 1) tekanan atau kecemasan yang disebabkan oleh masalah-masalah dalam kehidupan seseorang; 2) tekanan yang diberikan ke suatu benda itu atau menghilangkan bentuknya; 3) kepentingan khusus yang dirahkan kepada sesuatu; 4) suatu kekuatan ekstra yang dikerahkan ketika mengucapkan suatu kata khusus; 5) suatu kekuatan ekstra yang digunakan untuk membuat suara khusus dalam music; 6) penyakit yang ditimbulkan oleh kondisi fisik yang terganggu (Oxford Advanced Learner’s, hlm. 1.286).

Stres, suatu kondisi fisik atau ketegangan mental yang menghasilkan perubahan dalam sistem saraf autonomik (Wolman, 1973). Ia juga sebagai reaksi yang tidak khusus (nonspecific respons) dari tubuh terhadap berbagai tuntutan (Hans Seyle, 1976). Ia juga suatu keadaan yang dipengaruhi oleh gangguan mental atau emosional (Morst & Furst, 1979). Pada dasarnya, stres adalah reaksi seseorang terhadap setiap rangsangan yang mencemaskan dirinya. Reaksi itu bisa berupa penurunan kualitas fisik (fisiologis) atau penurunan kenyamanan perasaan (psikologis).

PenyebabSebab munculnya stres sebenarnya sangatlah mudah untuk

diketahui. Bertanyalah kepada diri sendiri, “Mengapa sih saya selalu merasa tidak tenang?” Dengan bertanya pada diri sendiri adalah sumber jawaban yang paling bisa diterima. Berbagai kenyataan yang menjadi stressor berkisar tentang hal apa yang menekan perasaan, apa yang mengeruhkan pikiran, dan bagaimana dada bisa merasa seakan sempit, dan kesemua dari jawaban itu merupakan faktor penyebab stres. Faktor lain pemicu stres dapat ditimbulkan dari kesulitan ekonomi, musibah berat yang melanda, kegagalan usaha, tekanan rasa jenuh, terlibat konflik, tekanan lingkungan, sanksi sosial, dan keyakinan yang merusak juga dapat menjadi penyebab terjadinya stres.

Stres itu sendiri berakar dari life style yang dijalani oleh individu sendiri. Gaya hidup yang hanya mementingkan materi dan kemudian mengabaikan aspek rohani, cenderung dapat memunculkan berbagai gejala ketidakseimbangan. Gaya hidup personal yang berorientasi pada harta, mengejar limpahan

kekayaan demi menikmati surga dunia dengan segala nafsu untuk dapat digolongkan ke dalam kelompok elite terkadang bisa mengubah pola pikir individu dan mengabaikan aspek rohani adalah fenomena yang sangat jelas terlihat di depan mata.

Pada umumnya orang yang stres akan memegang kepalanya dengan maksud mengatakan bahwa semua masalah menekan yang ada pada dirinya tertumpu pada otak. Sebenarnya bukan seperti itu. Stress itu adalah tekanan yang menimpa jiwa, keberadaannya bersarang di hati, melemahkan mental, stressor akan menyerang titik inti perasaan manusia yaitu hati (qalbu).

Sebuah hadits Nabawiyyah, sabda Rasulullah Saw yang artinya: “Ingatlah bahwa dalam tubuh itu ada segumpal daging. Jika ia baik maka baiklah seluruh tubuh, namun jika ia buruk maka buruklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia itu adalah qalbu (hati).” (HR. Bukhari-Muslim)

Orang tidak menyikapi kondisi dan tantangan dengan tepat dan bijaksana, menjadikan peradaban yang semakin maju dan glamour tersebut secara langsung atau pun tidak, akan membentuk jiwa masyarakat cenderung perilaku konsumtif. Bagi mereka yang memiliki keinginan lebih besar daripada kemampuan? Tentunya akan memiliki masalah, yang mungkin jika dibiarkan berlarut akan menjadi stres.

Perlu diketahui bahwa stres itu dipicu dari keadaan yang menekan, baik dari unsur luar misalnya meninggalnya orang terdekat, konflik-konflik kehidupan seperti perceraian dalam rumah tangga, atau pun pengaruh keadaan cuaca yang selalu berubah. Ada juga unsur dari dalam diri misalnya ketika menderita penyakit, mengalami kegagalan atas apa yang telah diusahakan. Stres sangat menimbulkan pengaruh ke dalam diri seseorang, baik berupa pengaruh fisik maupun kejiwaan, yang mengganggu kenyamanan hidupnya.

Tanda-tanda Stres berkaitan erat dengan tiga hal, yaitu segi afektif, kognitif,

dan fisik. Tanda-tanda yang kerap muncul pada perilaku stress dimulai dengan perasaan tertekan, sulit bersikap santai, selalu subjektif dalam menilai suatu masalah, kemudian berlanjut menjadi ketakutan dan kecemasan terus menerus mengakibatkan mengerjakan pekerjaan dengan tergesa-gesa, kurang percaya diri terhadap lingkungan, takut menghadapi kesulitan, ingin lari dari masalah, merasa selalu dalam konflik dan dampaknya adalah frustasi dan depresi, yang

>>STYLE

Page 33: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

33SantunanJuni 2013

dilihat dari gejala keseharian seperti susah tidur, mual dan merasa sakit lambung, nyeri di dada, pusing-pusing, napas tersengal-sengal, kontipasi atau diare, sakit pungung, otot menegang, lemah atau lesu, mulut dan tenggorokan kering, dan berkeringat.

Kiat menangani Diri sendiri yang paling mengenal penyebab dan bisa mencegah

stres, namun jika diri sudah mengalami kesulitan untuk mengatasinya maka dapat menjumpai dan meminta petolongan para profesional. Para pakar telah mempelajari pengembangan termasuk dalam hal mengatasi permasalahan yang terjadi mengenai stres. Dalam usaha mengatasi hal tersebut, kajian stres merupakan istilah yang familiar di dunia kedokteran dan psikologi.

Para psikolog akan menganalisa dan memberi solusi dapat berupa konseling atau pun melalui terapi. Dalam dunia kedokteran, dikenal dengan istilah psikiatri, yaitu studi dan penanganan gangguan mental. Psikiater akan menangani penderita stres yang membutuhkan penanganan gangguan jiwa secara medis.

Dikutip dari Life is Beautiful, ada beberapa cara-cara yang bisa menjadi solusi untuk anda dalam mengatasi stres yang melanda diantaranya berupa menikmati makanan bergizi, mengurangi makanan yang berlemak, menghindari bunyi-bunyian bising (lebih dari 85 decibel), menjalani hidup dengan lebih santai (tidak terlalu menuntut), membangun reputasi yang tinggi. Adapun terapi-terapi untuk mengatasi stres, yaitu melalui meditasi, yoga, relaksasi, dan biofeedback. Meditasi, dengan istilah kita seperti semedi atau bertapa. Dilakukan dengan duduk mengasingkan diri dari keramaian, duduk bersila dengan tenang, memusatkan pikiran, mengatur nafas secara teratur, terkadang sambil membaca kata-kata tertentu. Berbeda nama dengan yang diperkenalkan oleh negara-

negara berkultur Hindu dan Budha, praktik serupa disebut Yoga. Untuk relaksasi bermakna lebih luas, bisa seperti

metode yang digunakan oleh meditasi atau dengan mengendurkan otot-otot tubuh, mengambil nafas

dalam, dan rileks. Biofeedback merupakan teknik pengendalian saraf-saraf tidak

sadar (otonom), melalui tindakan pemberian hadiah atau hukuman untuk mengarahkan fungsi saraf autonom tersebut, teknik ini menggunakan peralatan canggih electroencephalograph.

Dalam Islam, dikenal Metode Zikrullah. Selain iman, hati membutuhkan dzikir. Dzikir memuat rahasia ketenangan jiwa, berupa amalan-amalan yang menyejukkan hati. Hati dan pikiran akan tenang jika pribadi mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Firman Allah, yang artinya: “Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa tentram karena berdzikir mengingat Allah. Ketahuilah bahwa dengan berdzikir mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Dari ke semua teknik diatas, hal-hal yang lebih sederhana dan mudah untuk diterapkan ditengah keseharian seperti misalnya melu-angkan waktu sejenak untuk melakukan hal-hal yang dise nangi/disu-kai. Berkumpul bersama keluarga, melakukan kegiatan ringan yang menjadi hobi seperti memasak menu makanan baru, berolahraga pagi, mendengarkan music kesukaan berirama slow, bermain alat musik, rekreasi ke suatu tempat baru yang selama ini menjadi tujuan namun selalu tertunda dikarenakan kesibukan.

Berbagai hal menarik yang dapat dilakukan, seperti berbagi cerita dengan teman, membagi permen manis kepada anak-anak kecil, dan satu hal yang paling sederhana yang dapat mengubah suasana hati menjadi ceria dan jauh dari stres adalah dengan tersenyum.

AkhirnyaSejauh mana kita mampu menghargai hidup ini, senilai itu pula

kualitas hidup yang akan kita peroleh. Perkembangan kemajuan zaman yang pesat sebaiknya dijadikan sarana yang memudahkan diri untuk bisa memaknai kehidupan, penuh rasa syukur agar lebih produktif dalam hal-hal positif, bukan untuk mengidentikkan diri dengan perilaku konsumtif yang penuh hura-hura dan menjadi manusia yang lalai dan melampaui batas.

Firman Allah, yang artinya: “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur.” (QS. At-Takatsur: 1-2). “Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 55)

Dan ketika musibah yang berat menghampiri diri bijaksanalah dengan memandangnya sebagai suatu cobaan atau ujian dari Allah. Solusi terbaik menghadapi musibah berat adalah dengan meyakini takdir Allah dan meridhoi takdir itu dengan menerimanya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Sabda Rasulullah Saw yang artinya: “Sesungguhnya besarnya pahala itu tergantung besarnya cobaan. Allah Ta’ala jika telah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji kaum itu. Maka siapa yang

ridha (terhadap ujian itu) baginya keridhaan (Allah), dan siapa yang murka (terhadap ujian itu), baginya kemurkaan (Allah).” (HR. At-Tirmidzi: menurutnya ini adalah Hadits Hasan)

Orang yang ridha akan takdir dari Allah, maka orang pun tersebut tidak akan mengalami yang dinamakan stres. Dan sebagai pribadi positif yang bermental sehat maka tentunya akan dapat mengambil hikmah dibalik dari suatu musibah berat, kegagalan, dan kesulitan dengan selalu berusaha, tanpa berputus asa. Yakinkan diri untuk selalu berfikir positif berusaha untuk menjadi pribadi yang sehat secara fisik tanpa mengenyampingkan konsumsi jiwa.

Firman Allah, yang artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al- Insyirah: 5-6). Semoga.... []

STYLE<<

Page 34: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

34 SantunanJuni 2013

Ramadhan:Rumahku Terasa Nikmat

Assalamu'alaikum Wr. Wb. Pengasuh Konsultasi Keluarga Yth.Rumah yang kami bangun dan kami tempati bersama

tidaklah besar, dan tidakpula terlalu kecil, dalam ukuran tinggal di gampong yang jauh dengan pusat kota. Saya seorang guru, tinggal bersama dua anak, karena sang suami mencari nafkah di luar Aceh. Tak seperti dua tahun lalu suami hanya mengirim belanja, tapi untuk Ramadhan tahun ini dia sudah mengabari bahwa akan pulang dan tetap bersama keluarga selama bulan Ramadhan.

Yang menjadi pertanyaan adalah: apa kiat yang harus saya lakukan di bulan Ramadhan ini, agar suami saya merasa sayang kepada anak-anak, sehingga tidak terpikir lagi untuk merantau? Apakah boleh bila melarang suami, agar tidak mencari rezeki di tempat yang jauh, maunya ia bisa mencari rezeki di tempat sendiri, dekat dengan istri dan anak.

Atas berkenannya memberi jawaban dan solusi, saya mengucapkan terimakasih, semoga Allah membalas-Nya sesuai amal yang bapak berikan, amin ya rabbal alamin!

Wassalam,Analian

di Meureudu, Pidie Jaya

Wa’alaikumussalam Wr. Wb. Pengasuh memberikan apresiasi kepada Anda selaku istri,di

mana hampir tak pernah terjadi ketidak sesuaian, apalagi yang namanya konflik di dalam keluarga. Anda selama ini tidak pernah mengeluh, karena suami Anda berada di tempat jauh. Kesabaran ini sudah ada sejak saat dan pasca akad nikah, karena Anda berdua sepakat bahwa suatu saat suami Anda akan merantau mencari nafkah. Kiranya hijrah itu memberikan makna positif untuk perubahan, agar lebih baik dari hari-hari sebelumnya.

Informasi yang disampaikan suami Anda bahwa ia akan pulang dan menjalankan ibadah Ramadhan bersama keluarga merupakan sesuatu yang positif. Karena Ramadhan memberikan nuansa tersendiri yang berbeda dengan bulan-bulan lain di luar Ramadhan. Ramadhan adalah bulan suci, di dalamnya sarat dengan nilai rahmat, keampunan bahkan terhindar dari api neraka, bila umat Islam menjalankan ibadah puasa dengan baik dilandasi keimanan dan keikhlasan.

Berkaitan dengan upaya apa yang akan anda lakukan ketika suami sudah pulang, pengasuh hanya menyarankan.

Pertama, sebagai seorang istri yang salihah dan amanah,

sudah tentu harus menyambut kepulangan suami dengan senang diiringi rasa syukur, tanpa mengharapkan sesuatu yang lebih, sambutlah ia dengan wajah senyum dan ceria, tutur kata yang sopan dan sikap lemah lembut.

Kedua, lakukanlah buka puasa bersama keluarga selama Ramadhan. Tidaklah berlebihan bila kita katakan Ramadhan sebagai bulan penguat dan pengokoh sebuah keluarga. Keutuhan dan kebersamaan Ini terlihat baik ketika sahur maupun saat berbuka, serentak mengawali berbuka dengan membaca “Bismillah”. Kondisi seperti ini sudah tentu tidak ada bahkan jarang terjadi di luar Ramadhan.

Ketiga, lakukanlah rutinitas amaliyah selama Ramadhan bersama keluarga dengan ikhlas dan disiplin. Perbanyaklah amal ibadah seperti shalat berjamaah, shalat tarawih, membaca al-Qur’an, serta amal-amal sunat lainnya.

Keempat, berdoalah dan memohon kepada Allah agar keluarga anda senantiasa dalam ridha dan lindungan-Nya. Ingat! doa orang yang sedang berpuasa itu maqbul (diterima oleh Allah Swt). Bila hal tersebut dilakukan secara terus menerus, selama Ramadhan, insya Allah rumah tangga dan seisinya terasa nikmat, dan menjadikan suami anda akan betah dan tidak bisa menjauhi anda dan anak-anaknya.

Di sisi lain, melarang suami untuk mencari nafkah di tempat yang berjauhan dengan istri dan anak, merupakan sesuatu yang kurang baik, karena mencari nafkah dan rezeki yang halal di mana saja dibolehkan, sekalipun yang lebih baik adalah di tempat/negeri sendiri.

Bila Anda bermusyawarah dan memberi saran agar suami Anda tidak lagi mencari nafkah di negeri orang, pengasuh menyarankan, pertama, agar ada solusinya, misalnya ada tempat usaha, kedua, adanya modal usaha, ketiga, memiliki skill tertentu dan sesuai dengan bidang keahliannya. Bila tiga hal ini ada, menurut pengasuh tidaklah ada halangan bila Anda sebagai isteri melarang bepergian jauh untuk mencari nafkah, karena di tempat sendiri tersedia fasilitas dan sesuai dengan bidang keahliannya.

Semoga Anda bersama suami dan anak-anak senatiasa di dalam hidayah dan ma’unah Allah Swt, terlebih lagi di dalam bulan suci Ramadhan, bulan mulia, bulan berkah, karena di samping Allah mewajibkan ibadah puasa, juga di dalam bulan ini, Allah Swt menurunkan al-Qur’an, menjadi petunjuk bagi manusia, khususnya umat Islam.

Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga rumah tangga anda semakin kokoh sakinah, mawaddah dan rahmah.[]

KONSULTASI KELUARGADiasuh oleh Dr. H. Abd. Gani Isa, SH, M.AgKetua BP4 Provinsi Aceh

Bagi pembaca atau masyarakat yang ingin berkonsultasi tentang keluarga, dapat juga mengirim surat ke alamat Redaksi Majalah Santunan Kanwil Kementerian Agama Aceh, Jl. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh, atau mengirim email ke [email protected]. Terima kasih.

Page 35: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

35SantunanJuni 2013

Masjid Sheikh Zayed Masuk Landmark Terbaik Dunia

ABU DHABI--Masjid Sheikh Zayed, Abu Dhabi masuk dalam 25 besar landmark terbaik dunia. Masjid tersebut sejajarkan diri dengan situs bersejarah suku Inca, Machu Picchu, Peru (urutan pertama), Taj Mahal (India) dan Golden Gate Bridge (AS).

"Sangat membahagiakan ketika masjid Sheikh Zayed mendapat rekomendasi masya rakat luas melalui TripAdvisor. Ini menan dakan masjid menjadi tujuan wisata budaya yang paling penting," kata Direktur Jenderal Masjid Sheikh Zayed, Yousif Al Obaidli, seperti dikutip The National, Kamis (27/6).

Tahun lalu, masjid ini mampu menarik 4.7 juta wisatawan dari seluruh dunia.

Sebanyak puluhan ribu jamaah dan wisatawan diprediksi akan menyambangi masjid pada Ramadhan mendatang.

Sebagai langkah antisipasi dari membludaknya pengunjung, pengelola masjid telah mempersiapkan jadwal tur khusus bulan suci yang berlangsung pada pukul 9 pagi hingga 2 siang.

Khusus hari Jumat, tur hanya dibuka pada pukul 10-11 siang. "Kami terus mendorong pengunjung untuk datang dan menikmati peradaban Islam yang direpresentasikan masjid Sheikh Zayed. Tentu, kami persiapkan pemandu resmi yang akan menemani wisatawan melalui komunikasi interaktif," kata dia. [rol]

Muslim Rusia Bantu Tuna Rungu Pelajari Alquran

MOSKOW -- Belum semua Muslim Rusia berkebutuhan khusus, utamanya mereka yang terkategori tuna rungu, dapat dengan mudah mempelajari Alquran.

Karena itulah, sebuah masjid di Moscow menawarkan kursus penerjemahan Alquran ke dalam bahasa isyarat.

Ketua Panitia Kurus, Yulia Zamletdinova, mengatakan, tujuan dibentuknya kursus ini adalah membantu mereka yang tuna rungu untuk dapat membaca dan mengkaji Alquran. "Anda tahu, sulit bagi mereka untuk belajar Alquran," katanya seperti dikutip Russia Beyond The Headlines, Kamis (27/6).

Ide ini muncul tahun 2012 lalu. Saat itu, Yulia dan teman-temanya mengetahui ada banyak Muslim Rusia yang kesulitan dalam mengkaji terjemahan Alquran karena keterbatasan indera mereka. Lalu ada permintaan dari mereka untuk diadakan kursus yang membantu kalangan Muslim

tuna rungu dalam mempelajari Alquran.Jamilya Zenina, salah satu penggagas

kursus mengatakan awalnya sulit mencari ruang untuk penyelenggaraan kursus ini. Beruntung, pendekatan yang dilakukan ke masjid, masalah itu dapat teratasi. "Pendidikan pun berlanjut tak hanya kalangan tuna rungu tapi juga tuna netra," tuturnya.

Penyelenggaran kursus dilaksanakan tiap Ahad. Setiap kelas berisi 10 orang. Peserta yang datang tidak hanya berasal dari Moscow tetapi seluruh wilayah Rusia. Di setiap penyelenggaraan kursus, panitia coba menyisipkan pesan kepada umat Islam agar memberikan perhatian lebih untuk masalah ini.[rol]

WASHINGTON -- Jeda sejenak dari rutinitas sebagai pemain football profesional, Hussain Abdullah memanfaatkannya untuk melakukan perjalanan panjang ke Tanah Susi.

"Tahun yang sangat indah," kata mantan pemain Minnesota Vikings ini, seperti dikutip The Kansas City Star, Selasa (28/5).

Selain pergi haji, Hussain juga melakukan perjalanan lintas negara selama Ramadhan. Bersama adiknya, Hussain menyambangi setiap masjid untuk berceramah dan berbagi pengalaman.

"Apa yang saya lakukan begitu luar biasa, khususnya ketika saya memutuskan pergi haji. Tidak mudah, tapi saya akhirnya bisa mengajak kedua orang tua saya pergi haji," kata dia.

Usai melaksanakan perjalanan spiritual itu, Hussain berencana kembali ke Liga Football Nasional (NFL). Namun, belum ada klub yang ingin meminangnya. "Saya percaya NFL itu bisnis," kata dia.

Tak butuh lama baginya untuk bermain. John Dorsey, Direktur Pencari Bakat Green Bay Packers lalu mengontaknya. Mendengar kabar itu, Hussain senang bukan kepalang.

"Saya puas dengan kesempatan ini. Saya suka sekali football, saya harus bermain. Tapi kalau memang tidak ada kesempatan lagi bermain, saya tahu ada kehidupan lain di luar sana," kata dia.[rol]

Di Puncak Karier Football, Putuskan

Pergi Haji

ISLAMIKA<<

Page 36: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

36 SantunanJuni 2013

Menarik bila dikaji bahwa perjalanan Rasulullah saw di malam Isra’ dengan start point dari masjidil Haram hingga masjidil Aqsha. Artinya titik start-nya adalah masjid dan finish-nya juga masjid sebelum menuju ke Sidratul Muntaha. Kenapa masjid? Jawabannya sederhana: layaknya sebagai hamba Allah kalau berangkat dari rumah Allah dan menuju rumah Allah pula, setelah itu baru singgah ke tempat-tempat yang lain.

Itulah sebabnya bangunan pertama yang dibangun Rasul ketika sampai ke Madinah adalah masjid, bukan rumah beliau atau sahabat-sahabatnya. Ini menunjukkan bahwa masjid sebagai simbol perjuangan. Tidak ada kebahagiaan tanpa masjid karena ia merupak sujud. Sujud adalah lambang kerendahan dan ketawadhuan seorang hamba. Hidup ini tidak dapat berjalan dengan kesombongan karena sifat ini melekat setan yang moyangnya adalah iblis, makhluk yang menggoda dan menyebabkan Adam terusir dari surga.

Masjid merupakan tempat ketenangan dan simbol keimanan. Rasulullah Saw menerangkan bahwa orang yang kamu lihat bolak-balik ke masjid sebagai persaksian keimanan. Kehadiran masjid dalam sebuah lingkungan sama maknanya menghadirkan satu media keimanan bagi masyarakatnya. Memakmurkan masjid juga bermakna memakmurkan dan menaburkan keimanan kepada masyarakat. Ketika manusia sudah pindah ke gedung lain, rumah, restoran, villa dan seterusnya maka masjid dianggap rumah tua dan klasik sekedar museum itu sama artinya sudah me’museumkan’ keimanan.

Kedudukan masjid dapat ditelusuri dari sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an, di antaranya adalah:

Di dalam ayat tersebut terlihat beberapa kata kunci yang penting untuk dibicarakan.

Pertama, lafaz buyut yang bermakna rumah.. Ulama berbeda pandangan tentang masjid (buyut) yang dimaksudkan dalam ayat. Ada yang berpendapat, maksudnya empat masjid yang dibangun oleh Nabi, yaitu: Ka’bah yang dibangun Ibrahim dan Ismail lalu dijadikan Allah sebagai kiblat kaum muslimin, Baitul Maqdis dibangun oleh Daud dan Sulaiman, masjid madinah yang dibangun oleh Rasulullah Saw dan masjid Quba yang dibangun oleh Rasulullah saw juga,l demikian disebutkan Ibn Buraidah.

An-turfa’a dalam tafsir ibn Katsir disebutkan bahwa masjid itu dibersihkan dan disucikan dari kotoran, ucapan dan perbuatan yang tidak layak dan perbuatan yang sia-sia. Qatadah sebagaimana dikutip Ibn Katsir menerangkan bahwa masjid itu dibangun, dimakmurkan dan disucikan. Disebutkan dalam Taurah:

"Ingatlah bahwa rumah-rumah-Ku di bumi adalah masjid, sesungguhnya barangsiapa yang berwudhu lalu menyempurnakan wudhu’nya, kemudian bertamu kepada-Ku di rumah-Ku maka Aku memuliakannya, dan hak orang bertamu mendapatkan kehormatan dari Yang menerima tamu." (diriwayatkan Abdurrahman ibn Abi Hatim dalam tafsirnya).

Pada poin ini, membangun masjid sebagai tempat orang bertamu kepada Allah sangat dianjurkan. Mewakafkah satu zak semen, besi atau

pun wujudnya atau uang yang dimilikinya maka diganjarkan oleh Allah Swt dengan surga.

"Dari Amirulmukmini, Utsman ibn Affan RA, ia berkata: aku mendengar Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang membangun masjid mengharapkan ridha Allah, Allah membangun baginya seumpama itu dalam surga." (Dikeluarkan dalam Shahihain).

Sebagai tanda kemuliaan, masjid tidak cukup dibangun saja tapi harus dirawat, dijaga dan dibersihkan sehingga memberikan kenyamanan kepada tamu Allah yang datang dan beribadah di dalamnya. Ironi, saat ini justeru tempat-tempat singgah itu tidak lagi masjid. Masyarakat memilih tempat lain yang lebih bersih, nyama dan indah. Masjid sekedar tempat shalat harian, kalau tidak dikatakan ‘jum’atan’. Kondisinya tidak terawat, terbengkalai, tidak dipedulikan, laksana rumah tua yang tidak berpenghuni.

Pembangun dan kemakmuran masjid tidak hanya diukur dengan bentuk fisik dan kemegahannya. Inti pemakmuran itu adalah bagaimana masjid dapat memberikan kontribusi spiritual kepada masyarakat untuk merubah pola hidup, sikap dan prilaku ke arah yang lebih Islami. Mesjid megah fisiknya disayangkan bila sepi dari orang-orang yang memakmurkannya. Masjid dalam kondisi seperti itu hanya sekedar tourism destination (tujuan wisata material) tidak wisata spiritual. Inilah yang di penghujung dunia menjadi kecenderungan manusia, bermegah-megah dengan bangun fisik masjid kemudian dibiarkan sepi dan sunyi dari orang yang memakmurkannya. Rasulullah Saw bersabda:

"Tidaklah muncul kiamat itu hingga manusia bermegah-megah dengan masjid." (HR. Imam Ahmad dan Ahlussunan kecuali al-Turmidzi).

Kemakmuran dan kebersihan masjid tetap dijaga dan dipelihara sehingga memberikan kesan kebersihan dan kesucian dalam Islam dan mesjid merupakan salah satu simbolnya. Alasan inilah mesjid agar dapat dijaga dan dihindari orang-orang yang dapat mengurangi kekhusyuan umat dalam masjid.

"Dari Watsilah ibn al-Asqa’, dari Rasulullah Saw: jauhkan masjid itu dari anak-anak kalian yang kecil, orang-orang gila di antara kalian, pembelian dan penjualan kalian, pertengakaran kalian da meninggikan suara kalian, melaksanakan hudud kalian, terhunusnya pedang kalian, jadikan dari pintu-

Dari Mesjid ke Mesjid(Kajian QS. Al-Nur: 36)DR. Fauzi Saleh, Lc, MADosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

>>TAFSIR

Page 37: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

37SantunanJuni 2013

pintu memperoleh kesucian dan cukuplah kalian dalam perhimpunan." (HR. Ibn Majah dan sanadnya dha'if).

Masjid menjadi tempat khusus bagi orang yang menfokuskan dirinya menghadap Allah, memberikan kesejukan dan ketenteraman jiwa. Konsentrasi ini perlu kehadiran jiwa, dibantu dengan suasana yang tenang dan nyaman, pandangan yang mengarah, dan teman shalih yang membantu untuk itu.

Baik, lafaz berikutnya adalah yusabbih, maksudnya adalah melaksanakan shalat lima waktu yang diwajibkan oleh Allah. Al-ghadat itu maknanya menurut sebagian mufassir shalat shubuh, al-ashal: dhuhur, ashar, maghrib dan Isya. Dengan kata lain, masjid merupakan tempat yang amat tepat yang mengagungkan dan mensucikan Allah dengan tanpa menafikan tempat-tempat lainnya.

Karena itu, masjid memiliki posisi dan fadhilah yang besar dalam kehidupan umat manusia. Karena itu, Allah menegaskan masjid tempat yang paling dicintai Allah sebagaimana diungkapkan dalam sebua hadits:

"Dari Abu Hurairah ra sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: tempat yang paling dicintai dalam dalam berbagai negeri adalah masjidnya, dan yang paling dimurkainya adalah pasar-pasarnya." (HR.Muslim).

Dicintai karena di dalamnya terdapat orang-orang yang merendahkan diri kepada Allah ditandai dengan kekhusyuan dan kedekatan diri kepada Allah. Mengisi shaf-shaf dalam mesjid dengan rapi dan teratur merupakan salah satu miniatur kehidupan sosial masyarakat yang tertata rapi dan tidak mudah diobrak-abrik oleh mereka yang tidak bertanggung jawab. Model dan sistem yang digunakan dalam jama’ah di dalam masjid sebenarnya mengajarkan bagaimana seseorang berkontribusi kepada sesama dan termasuk pula bagaimana mengkritik pemimpin (imam) dalam shalat. Caranya sangat sopan dengan cara mengucapkan subhanallah bagi lelaki dan menepuk tangan perempuan secara teratur dan sopan memberikan pendidikan yang sangat berharga bagi kehidupan masyarakat.

Kehadiran seseorang dalam jama’ah sangat penting agar mengetahui bagaimana irama dan dinamika. Penekanan ini terutama bagi mereka yang mudah menjangkau masjid agar tidak melaksanakan shalat di rumahnya kecuali dalam keadaan uzur. Dalam sebuah hadits disebutkan:

"Dari Ad-Daruquthni secara marfu’: tidak ada shalat bagi tetangga masjid kecuali di masjid."

Karena itulah, apresiasi yang besar dipersembahkan kepada mereka yang melaksanakan jama’ah di masjid, bahkan dianggap sebagai tamu Allah. Dalam sebuah hadits disebutkan:

"Barangsiapa berwudhu’ di rumahnya kemudian mendatangi masjid, maka ia adalah orang yang bertamu dengan Allah dan hak bagi orang yang bertamu itu dimuliakan oleh Yang menerima tamu itu." (Musannaf Ibn Abi Syaibah, Mu’jam ath-Thabrani al-Kabir)

Dalam sebuah hadits qudsi disebutkan:

"Apabila seorang mukmin hadir ke masjid, Allah tabaraka wa ta’ala berkata: hamba-Ku datang bertamu kepada-Mu, kewajiban-Ku memuliakannya, Allah Ta’ala tidak pernah meridhai seorang sebuah kemuliaan melainkan surga." (Tafsir Ibn Katsir).

Dalam nash di atas jelas betapa Allah memberikan posisi istimewa kepada orang yang hadir dan betah di mesjid sebagai berikut:

Pertama, orang hadir ke masjid merupakan tamu Allah. Penisbahan kepada Allah sebagai bentuk kemuliaan (takrim). Dengan kata lain, Allah adalah Dzat Yang Mulia dan kemuliaannya yang diberikan seorang hamba merupakan suatu hal yang luar biasa.

Kedua, pengakuan Allah sebagai tamu. Banyak yang menjadi tamu tetapi tidak diakui sebagai tamu. Allah memberikan sebuah pengakuan kepada orang yang hadir ke mesjid sebagai tamunya.

Ketiga, kemuliaan bagi orang tamu. Allah menjanjikan ‘hadiah’ yang paling istimewa berupa surga bagi orang yang setia menjadi tamu-Nya di masjid. Sebuah hadiah yang memiliki kekhasan dan kenikmatan yang tidak pernah didapatkan dalam dunia. Karena itu, betah menjadi tamu Allah dalam artian menggunakan waktu membaca al-Quran, shalat dan zikir di masjid menjadi sebuah keutamaan yang akan diberikan Allah pada hari kiamat kelak.

Dalam sebuah hadits:

"Barangsiapa yang mencinta Allah maka hendaklah mencintaiku, barangsiapa yang mencintaiku hendaklah mencintai sahabat-sahabatku, barangsiapa mencintai sahabat-sahabatku maka hendaklah mencintai al-Qur’an, barangsiapa mencintai al-Qur’an maka hendaklah mencintai masjid-masjid." (Lisanul Mizan karangan Ibn Hajar dan Mizanul I’tidal karangan Anas).

Kemakmuran masjid harus dioptimalkan dengan kegiatan yang dapat memberikan ketenangan rohani. Aktifitas-aktifitas sudah layaknya disentralkan di mesjid. Al-Qur’an afdhalnya dibaca di mesjid, diajarka, dipelajari, ditafsirkan di mesjid. Awali hidup kita dengan hadir ke masjid dan akhir hari ini juga dari masjid. Pintu masjid dijadikan Allah sebagai media menyalurkan keberkahan. Itulah sebabnya, ayunkan ke langkah masjid dan lewati pintunya dengan doa yang diajarkan Rasulullah Saw:

"Apabila seseorang kamu masuk ke dalam masjid, hendaklah ia membaca: ya Allah, bukalah bagiku pintu-pintu rahmatmu, dan apabila keluar bacalah: ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan karunia-Mu."

Apabila memasuki ke dalam, hormatilah rumah Allah ini dengan melaksanakan shalat dua rakaat yang sering disebut dengan tahiyyatul masjid sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

"Apabila salah seorang kamu masuk ke dalam masjid, maka hendaklah shalat dua rakaat sebelum duduk." (HR. Bukhari Muslim).

Sejuta kemuliaan Allah berikan kepada hamba-Nya melalui masjid. Karena itulah, Rasulullah Saw ketika hadir ke kota Madinah, bangunan pertama beliau saw bangun adalah masjid. Itulah awal kemenangan umat Islam. Semoga masjid tetap di hati umat…amin. []

TAFSIR<<

Page 38: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

38 SantunanJuni 2013

Pesantren Hijau di Kota Wisata

Kota Sabang merupakan destinasi wisata, baik wisatawan domestik maupun internasional. Sabang

menyimpan sejuta keindahan alam, terutama alam bahari. Di Bidang Pendidikan, Sabang memiliki Pondok Pesantren yang memadukan sistem pendidikan Pesantren modern Gontor dan kurikulum pendidikan Nasional. Pesantren Terpadu Al-Mujaddid yang terletak di Kelurahan Cot Ba’u Kota Sabang didirikan pada tanggal 9 Agustus 2000. Cikal bakal pendirian Pesantren Terpadu Al-Mujaddid dimulai dengan pembentukan yayasan Pesantren Terpadu Al-Mujaddid oleh Pemerintah Kota Sabang pada 10 Desember 1999.

Al-Mujaddid mengemban visi “sebagai lembaga Pendidikan Islam yang mencetak kader pemimpin, menjadi tempat ibadah serta sumber ilmu pengetahuan agama, umum, bahasa, tehnologi serta pengembangan life skill” Visi ini dijalankan melalui misi-misi: 1). mempersiapkan warga Negara yang berkepribadian Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Allah; 2). Mendidik dan mengembangkan generasi mukmim-muslim yang berbudi tinggi,

berbadan sehat, berpengetahuan luas dan berpikiran bebas serta berkhidmat kepada masyarakat; 3). Mengajarakan ilmu pengetahuan agama dan umum secara seimbang menuju pembentukan ulama yang intelek; dan 4). Mempersiapkan generasi yang unggul dan berkualitas, menguasai bahasa Inggris dan Arab.

Pesantren Terpadu Al-Mujaddid memiliki dua jenjang pendidikan, yaitu jenjang sekolah menengah pertama (SMP) dan jenjang menengah atas (SMA) yang terintegrasi dalam sistem pendidikan KMI (Kulliyatul Muallimin Al-Islamiyah). Kurikulum KMI yang diintergrasikan tersebut terdiri dari Dirasah Islamiyah dan Akhlak (meliputi Tauhid, fiqh, hadist, tafsir, ilmu hadist, faraid dan mahfudhaz), dirasah Lughawiyah (meliputi tamrinul lughah, nahwu, saraf, balaghah, dan bahasa asing), serta dirasah kauniyah yang meliputi matematikan, fisika, kimia dan ekonomi.

Dalam rangka peningkatan kemampuan dan kualitas para santri dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya, gerakan tabkir (‘gerakan disiplin’), pengawasan kelas dan asrama siswa, Al-ta‘allum al-muwajjah

(‘tutorial learning’), insya’ Usbu‘i dan tamrinat, bimbingan rutin ketua kelas, fathul Kutub (‘Kajian Kitab turast/kitab kuning’), evaluasi kebersihan kelas, kelas Olimpiade. Sementara untuk peningakatan kualitas guru ditempuh melalui kegiatan Supervisi RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), naqdu al- tadris (‘evaluasi mengajar’), ta’hil dan taujih ( Bimbingan Khusus), intensifikasi pengoreksian hasil ulangan umum, penataran guru baru, menyusun rancangan pembelajaran, penentuan wali kelas, workshop KTSP dan rekrutmen Guru.

Kegiatan ekstrakurikuler difokuskan pada beberapa program diantaranya pro-gram bahasa, olah raga, pramuka, nisaiyyah (keputrian) dan pembangunan ospm, pro-gram ini dilakukan untuk mendukung santri dalam peningkatan kualitasnya. Menyadari pentingnya bahasa, Al-Mujaddid menerap-kan bahasa Inggris dan Arab menjadi bahasa keseharian di lingkungan Pesantren, serta menggunakannya menjadi bahasa pengantar dalam setiap proses pembelajaran.

Untuk lebih meningkatkan kualitas santri, Al-Mujaddid menerapkan pengasuh-an santri yang dilakukan dengan cara

>>DAYAH

Page 39: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

39SantunanJuni 2013

Motto :Berbudi Tinggi

Berbadan SehatBerpengetahuan luas

Berpikir bebas

Pesantren hijau merupakan salah satu upaya yang dilakukan

Al-Mujaddid untuk menjadikan lingkungan

pesantren yang nyaman dan asri, bahkan Al-

Mujaddid menjadi juara pertama Sekolah Hijau

seluruh Aceh yang dilaksanakan dalam

rangka peringatan hari lingkungan Hidup Tahun

2013 tingkat Provinsi pada tanggal 10 Juni

2013, sedangkan pada tahun sebelumnya

hanya memperoleh juara empat

melakukan pengawas jalanya disiplin santri, mengadakan koordinasi dengan staf KMI dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran santri, memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi santri siswa kelas V dan VI. Kegiatan santri dibagi dalam dua kegiatan, yaitu harian dan mingguan. Untuk pemantapan Al-Qur’an, Al, Pesatren Terpadu Al-Mujaddid melakukan kegiatan tahsin Al-Qur’an yang dilakukan melalui program ta’mir mesjid.

Sesuai dengan namanya, Al-Mujaddid terus melakukan berbagai inovasi mening-kat kan kualitasnya menjadi pesantren yang mampu mengintergrasikan ilmu penge-tahuan agama dan umum dalam satu kesatuan utuh, komperhensif dan dapat menjangkau seluruh ranah pengembangan kepribadian santri, baik segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan sistem Asrama (Boarding school), diharapkan santri dapat sepenuhnya mendalami perpaduan pengetahuan yang diawasi 24 jam oleh para ustadz dan ustadzah. Sampai saat ini jumlah santri Pondok Pesantren Al-Mujaddid berjumlah 152 santri, dan diasuh oleh 23 orang Guru. [zarkasyi yusuf]

DAYAH<<

Page 40: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

40 SantunanJuni 2013

Seakan IniRamadhan TerakhirMuzakkir, S.Pd.I, Guru MIN Paya Bujok Kota Langsa

Beberapa hari lagi insya Allah, Sya’ban bulan yang mulia itu telah meninggalkan kita, saat Sya’ban akan menutup lembaran

harinya, cahaya Ramadhan akan terbit ke tengah persada Allah ini membawa sejuta keagungan dan kemuliaan yang sarat dengan barakah untuk umat manusia.

Pada suatu hari Rasul SAW berkhutbah dengan sabdanya, “Wahai manusia sungguh telah datang kepada kami bulan yang mulia, bulan yang penuh berkah…. Bulan Ramadhan itu awalnya rahmah, pertengahannya maghfirah, dan akhirnya melepaskan diri dari sulutan api neraka.” (Al-Hadist).

Puasa bukanlah suatu hal yang bernostalgia mengulang ibadah rutin yang dari tahun ke tahun begitu saja, serta hanya mengenang sistem ibadah yang lahir di dalam nukilan sejarah masa lampau, tidak sama sekali.

Mengerjakan ibadah dan mengerjakan puasa, sesungguhnya perbincangan masalah iman, sebab hanya orang yang berimanlah yang akan sanggup mengerjakan ibadah dan Allah jelas menyeru puasa itu bagi orang mukmin

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).

Dari rangkaian firman Allah di atas, jelas bagi kita bahwa puasa hanyalah miliknya orang yang beriman. Kenapa demikian? Karena puasa walaupun kelihatannya pekerjaan lahir dalam artian tidak makan dan tidak minum, akan tetapi pada hakikatnya merupakan pekerjaan bathin dan panggilan jiwa, tidak seorang pun yang tahu bahwa kita puasa kecuali kita sendiri.

Seorang nelayan di tengah laut berpirau melawan arus, bergelut dengan gelombang, berhadapan dengan terpaan angin yang kencang, panas menyengat, saat itu perut pun terasa lapar, kerongkongan terasa haus dan dahaga karena dia berpuasa. Tak ada yang dapat menghalanginya untuk menyuap nasi, meneguk air, sebab orang di sekeliling sepi dan sunyi, sekali lagi tidak ada yang menghalanginya pada suasana itu kecuali panggilan imannya.

Demikian pula dengan seorang petani yang sedang berada di tengah sawah, perutnya melilit, tenggorokan kering, haus dan lapar. Abang-abang becak umpamanya; tidak sedikit yang sanggup terus bertahan lapar dan dahaga berpacu bersama dayungnya dijalanan yang cukup terik, dengan sabar menunggu tenggelamnya matahari, barulah ia berbuka, hanya dengan segelas air dan sebungkus nasi.

Padahal kalau bukan panggilan iman dan ketahanan jiwa takwa yang menuju ridha tuhannya, tak satu tanganpun yang bisa menahan jangkauannya mengambil penganan di kios-kios kecil yang biasa tempat mangkalnya.

, apa yang harus kita lakukan untuk memasuki gerbang Ramadhan agar masuk nominasi “Menang” mendapat martabat gelar muttaqin?

Biasanya, saat Sya’ban akan beristirahat, menyongsong Ramadhan tiba, tidak sedikit diantara kita berziarah ke makam para keluarganya. Meski berziarah dituntut bukan hanya hendak

Ramadhan, tetapi itupun ada baiknya. Sebab Rasul SAW pernah bersabda, “Yang sangat menyenangkan orang mati dalam kubur, bila dia diziarahi kekasihnya di dunia.” (Al-Hadist). Namun suatu hal yang perlu disadari, bahwa adab berziarah harus pula kita ikuti, jangan hanya karena mentang-mentang hanya ziarah, kita datang hanya menutup kepala tanpa menutup aurat lainnya.

Tidak hanya sekedar menyiram dan menabur bunga di atas pusara, sebab akan sangat boleh jadi ϖϖsiraman air dan taburan bunga hanya sebatas bumi yang menerimanya. Tetapi siramlah mereka dengan do’a, apalagi do’a itu berasal dari anak shaleh.

Rabbighfirli zunubi waliwalidayya warhamhuma kamaa rabbayanii shagiran.

Artinya: ”Wahai Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra’: 24).

Sebelum berpuasa setidaknya terlebih dahulu membersihkan diri dari karat-karat dosa yang pernah terlakukan sebelas bulan sebelumnya dengan memperbanyak taubat dengan “istighfar” dengan sepenuh harap agar kita menjadi suci ketika masuk kepada bulan yang suci itu.

Hanya dengan istighfar memohon ampun kepada Allah dan berjanji tidak akan mau mengulangi lagi kesalahan yang sama dan tidak akan melakukan kejahatan baru, akan menjadi pencucinya. Selain itu melakukan muhasabah annafs, membaca kitab-kitab dan banyak menulis rangkaian kelalaian dan berjanji dalam diri akan “Membakar” seluruh catatan amal buruk pada ramadhan ini, sebab kata ramadh (an) sesuai dengan makna hafiahnya adalah membakar.

Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena panggilan iman dengan keyakinan yang telah teguh kepada Allah dengan penuh keikhlasan, niscaya Allah akan mengampuni dosanya yang telah terdahulu.” (Al-Hadist).

Peganglah sifat ikhlas untuk berpuasa, dan yakinlah diri bila puasa dikerjakan dengan penuh keikhlasan akan mampu membakar noda dan dosa seseorang, walaupun dia tidak harus ikut-ikutan untuk membakar petasan dan menyulut meriam bambu, sebab dentuman petasan dan meriam bambu hanyalah menyuarakan kemuziran bahkan tanpa suara mercunpun suasana ramadhan akan marak dan semarak.

Betulkan niat, sebab nawaitu-lah yang akan menentukan hasil. Berniatlah bahwa puasa yang dikerjakan hanyalah semata-mata lillahi ta’ala, bukan takut istri/suami dan bukan pula karena segan pada mertua atau sekedar ikut-ikutan orang lain berpuasa. Jika hal itu diperhatikan, insya Allah akan terasalah betapa agungnya Ramadhan yang datang dengan pilar-pilar keindahan. Bagaimana bisa, seakan-akan ini Ramadhan terakhir kita.

Kalau kita kita hendak menghitung manfaat, banyak sungguh hikmah dan makna yang terkandung dalam Ramadhan, bahkan sabda Rasul SAW, “Jika umatku tahu apa yang tersembunyi dalam bulan Ramadhan, pasti mereka mengharap seluruh bulan didalam setahun menjadi bulan Ramadhan.” (Al-Hadist).

>>OPINI

Page 41: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

41SantunanJuni 2013

Salah satu nilai yang terkandung Ramadhan mewariskan keharmonisan dalam sebuah rumah tangga dan bertetangga. Lihatlah kebiasaan ketika mentari mulai rebah ke barat, isteripun berpacu memburu waktu menyiapkan penganan santapan berbuka, sedangkan suami dan anak-anak sudah duduk manis dalam penantian sehingga beduk berbunyi dan serentak berucap: Allahumma laka shumtu wabika amantu wa’ala rizkika....

Puasa juga mendidik orang menjadi sabar. Kesabaran yang paling mendasar terlihat saat orang dalam penantian detik-detik berbuka. Mereka menunggu dengan penuh sabar dan disiplin, padahal kalau bukan karena adanya aturan main, tangan-tangan dari benua lapar itu akan secepat kilat menyambar apa yang ada di hadapannya.

Puasa adalah pendidikan disiplin dan kesabaran. Orang mungkin bisa sabar pada saat tidak ada dan tidak mampu, tapi merupakan cobaan berat bagi orang yang mampu namun tidak bisa bebas menurutkan nafsu.

Demikian juga saat fajar akan muncul, imsak pun akan datang, seluruh lingkungan keluarga membentuk lingkaran di meja makan, sahur bersama-sama dan suasana tersebut terlihat indah bagaikan penganan yang tidak terpisahkan, sehingga dengan itu mereka tidak perlu lagi ikut-ikutan trend gandengan tangan bersama asmara subuh.

Keharmonisan makan bersama ini agaknya sudah jarang terlakukan sementara keluarga di luar Ramadhan. Bukanlah itu suatu keindahan yang tak pernah terlukiskan ?

Ramadhan juga membawa tarawih shalat sunat yang tidak akan dijumpai pada bulan yang lain. Usai berbuka, para shaimpun berduyun-duyun datang ketempat ibadah, kaki bagaikan tidak

tertahan ketika mendengar Shubhanal malikil ma’bud. Menggema sejak dari langgar, mushalla, hingga ke masjid-masjid. Hanya barang kali orang yang setengah-setengah hatinya berpuasa, bagaikan lupa jalan ke mesjid karena sudah tertutup mangkok canggruk dan banyaknya makanan serta tingginya gelas kopi yang disantap ketika berbuka puasa. Shubhanallah, tsumma shubhanallah. Lepas tarawih bertadarruslah, mengaji Al-Qur’an mengagungkan kitab-Nya baik sendiri maupun berjama’ah. Mengaji hendaknya bukan hanya sekedar membaca, tapi lebih dari itu. Kita harus mengkaji apalagi Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadhan.

Ramadhan banyak membawa hikmah dan manfaat kesehatan fisik serta prioritas nilai pahala ibadah. Dalam hal ini Rasul SAW bersabda: “Siapa yang mendekat kepada Allah dengan berbuat kebajikan (ibadah sunnah), di bulan Ramadhan maka nilainya sama dengan mengerjakan fardhu dan siapa yang mengerjakan amal fardhu (wajib) maka nilainya sama dengan 70 fardhu dibulan yang lain.” (Al-Hadist). Namun, puasa bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga, tapi juga punya syarat dan pantang larang yang harus dihindari sesuai dengan tuntutan syariat. Kalau tidak kata Rasulullah SAW bersabda “Betapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapat apa-apa dari puasanya, kecuali lapar dan dahaga saja”. (Al-Hadist).

Karena itu wajar pulalah kita menerima kehadiran bulan suci Ramadhan 1431 H/2010 sambil mengharapkan Allah akan memberikan ganjaran tempat yang indah di kemudian hari. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang senang hatinya menyambut ramadhan, Allah mengharamkan jasadnya dari sulutan api neraka.” (Al-Hadist). Selamat menunaikan, dan menyambut Idul Fitri. []

OPINI>>

Page 42: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

42 SantunanJuni 2013

Mesin Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mulai hidup, bergerak dan

berjalan kencang. Kendati starnya, baru dimulai 18 Januari 2013 yang baru lalu. Hal ini ditandai dengan dilangsungkannya kegiatan perdana berupa sosialisasi kelahiran bidang PAIS, 15 Februari 2013, bertempat di Restoran Pak Muku, Banda Aceh. Kendati kegiatan tersebut dilangsungkan secara sederhana, namun semua stakeholder pendidikan dan bahkan lembaga swadaya masyarakat yang diundang, ikut hadir. Semua peserta amat antusias dengan kelahiran bidang baru tersebut.

Berbagai stakeholder yang hadir saat itu antara lain Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Ketua Komisi E DPR Aceh, Ketua Majelis Pendidikan Daerah, Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Aceh, Ketua DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Aceh, Ketua KOBAR GB, Ketua IGTK, Ketua KKG SD Banda Aceh, Ketua MGMP SMP Banda Aceh, Ketua MGMP SMA/SMK Banda Aceh, seluruh kepala bidang pada Kanwil Kementerian Agama Aceh, seluruh Kepala Bidang pada Dinas Pendidikan Aceh, semua kasi pada Bidang PAIS dan berbagai tokoh masyarakat lainnya.

Salah satu isu yang amat menarik di angkat saat itu adalah penyeragaman jam mengajar PAI di Aceh. Isu tersebut disampaikan oleh Korp Barisan Guru Bersatu (KOBAR GB) Aceh yang dinahodai Sayuti Aulia. “Jumlah jam pembelajaran PAI di antara satu satuan pendidikan dengan satuan pendidikan lainnya di Aceh tidak sama. Bahkan antar sesama jenjang satuan pendidikan pun terdapat perbedaan. Karenanya, bidang PAIS diharapkan dapat menyeragamkan jam mengajar PAI di Aceh”, ujar Sayuti Aulia dengan amat bersemangat.

Apa yang dikemukakan ketua KOBAR GB Aceh tersebut menurut pemantauan penulis benar adanya. Isu yang dikemukakan tersebut bukanlah asal ngomong. Saya berkeyakinan, Sayuti punya data dan berbagai laporan guru tentang itu.

Saya telah membuktikannya sendiri. Bahkan di dalam satu kabupaten saja pun terdapat perbedaan jumlah jam pembelajaran PAI yang diajarkan di sekolah. Tidak perlu terlalu jauh, baru-baru ini saya diundang sebagai fasilitator MGMP SMP di Kabupaten Aceh Timur. Saya ketika itu menyampaikan materi tentang Model Pembelajaran Quantum Hypnoteaching pada mata pelajaran PAI yang dikembangkan dari perpaduan model SQ dengan quantum teaching. Kepada para peserta saya tanyakan, berapa jumlah jam pembelajaran PAI yang ada di sekolah mereka masing-masing. Ternyata, jawaban guru sangat mencengangkan. Ada yang menjawab 2 jam, 3 jam, 5 jam, 6 jam dan ada yang 7 jam. Padahal semua peserta yang hadir saat itu homogen, yakni berasal dari guru PAI SMP dalam Kabupaten Aceh Timur.

Perbedaan bisa jadi akan lebih mencolok, jika dikembangkan lagi ke seluruh kabupaten/ kota di Aceh. Opsi jawabannya tidak hanya lima, bahkan bisa bertambah. Ini menunjukkan betapa tajam dan mencolok perbedaan jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah-sekolah di Aceh. Padahal semestinya ini tidak boleh terjadi.

Isu penyeragaman jumlah jam pembelajaran PAI di Aceh nampaknya perlu ditindaklanjuti sesegera mungkin. Penyeragaman jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah-sekolah di Aceh adalah langkah emergency. Tidak bisa ditunda-tunda lagi. Jika demikian, berapa jumlah jam pembelajaran PAI yang ideal di sekolah-sekolah di Aceh?

Penyeragaman Jam Mengajar PAI di AcehMardin M. Nur, Kasi pada Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh

>>OPINI

Mengacu pada struktur kurikulum PAI baru, yang direncanakan akan dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mulai Juli 2013 ini, jumlah jam pembelajaran PAI SD/SDLB 4 jam pelajaran, SMP/SMPLB 3 jam, SMA/SMALB 3 jam dan SMK 2 jam pelajaran. Ini berarti, secara nasional terjadi penambahan jumlah jam pembelajaran PAI yang amat signifikan. Untuk SD/SDLB bertambah 100 %, SMP/SMPLB dan SMA/SMALB 50 %. Sedangkan SMK, tidak terjadi penambahan sama sekali.

Apa yang telah dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tersebut sesungguhnya adalah sebuah langkah berani dan radikal. Mengubah struktur kurikulum yang telah berjalan selama 62 tahun silam. Langkah ini juga beranjak dari keprihatinan yang amat mendalam terhadap berbagai dekadensi moral yang banyak terjadi di kalangan para peserta didik sejak dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi.

Dilihat dari sisi sejarah, perhatian pemerintah terhadap pelaksanaan pembelajaran PAI diawali dari didirikannya Kementerian Agama sejak masa orde lama. Sebelum Indonesia merdeka, urusan keagamaan dan pendidikan agama ditangani oleh kantor agama yang masa penjajahan Belanda diberi nama resmi Kantor voor Inlandshe Zaken. Lalu pada masa penjajahan Jepang diberi nama “Shumuka”. Setelah Indonesia merdeka berubah nama menjadi Kementerian Agama dan diresmikan pada 3 Januari 1946 (Abuddin Nata, 2011: 318).

Sejak berdirinya, Kementerian Agama juga mengurusi bidang pendidikan yang berhubungan dengan agama. Di samping itu, pemerintah juga mendirikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akibatnya, menimbulkan pendidikan yang dikotomis, selanjutnya berdampak buruk terhadap nasib pendidikan agama. Puncaknya yaitu perlakuan yang diskriminatif dari pemerintah terhadap pemberian anggaran pendidikan agama, sumber daya manusia dan sarana prasarana.

Keadaan yang diskriminatif itu sampai saat ini belum sepenuhnya dapat diatasi. Integrasi dalam bidang peraturan perundang-undangan, ketenagaan, pengakuan dan anggaran memang telah dilakukan. Namun dalam realisasinya baik di pusat maupun di daerah masih mengalami hambatan.

Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah orde lama pernah mengeluarkan peraturan bersama antara kedua kementerian tersebut. Namun kebijakan ini baru menyentuh tentang eksistensi muatan pendidikan agama dan belum menyentuh aspek-aspek pendidikan agama lainnya.

Salah satu produk orde lama yang berhubungan dengan pendidikan agama adalah Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950. Undang-undang tersebut mengatur tentang pendidikan agama di sekolah negeri baik di lingkungan Kementerian Agama maupun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pada Bab XII Pasal 20 undang-undang ini dinyatakan, di sekolah-sekolah negeri diadakan pelajaran agama. Orang tua murid menetapkan apakah anaknya akan mengikuti pelajaran tersebut atau tidak. Dalam undang-undang ini juga dijelaskan tentang penyelenggaraan pengajaran agama di sekolah negeri yang diatur dalam peraturan yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan bersama Menteri Agama (Hasbullah, 1995: 223-232).

Selanjutnya, khusus pengelolaan pendidikan agama di sekolah umum, pada bulan Desember 1946 dikeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) dua menteri. SKB tersebut ditandatangani oleh Menteri pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (PP dan K) dan Menteri

Page 43: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

43SantunanJuni 2013

OPINI>>

Agama. Isinya antara lain mengatur tentang pelaksanaan pendidikan agama di sekolah umum baik negeri maupun swasta yang berada di bawah Kementerian PP dan K.

Menindaklanjuti hal itu, pada 20 Januari 1951 ditandatangani kembali Peraturan Bersama (PB) Menteri PP dan K Nomor K/652 dengan Menteri Agama Nomor 1432. PB tersebut berisi antara lain, pasal 1, di tiap sekolah rendah dan sekolah lanjutan (umum dan kejuruan) diberi pendidikan agama. Pasal 2, di sekolah rendah, pendidikan agama dinilai pada kelas IV, banyaknya 2 jam dalam satu minggu. Di lingkungan yang istimewa, pendidikan agama dapat dimulai pada kelas I dan jamnya dapat ditambah menurut kebutuhan, tetapi tidak melebihi 4 jam seminggu. Dengan ketentuan bahwa mutu pengetahuan umum bagi sekolah rendah tidak boleh dikurangi dibandingkan dengan sekolah-sekolah rendah di lingkungan yang lain. Pasal 3, bahwa di sekolah-sekolah lanjutan pertama dan tingkat atas baik di sekolah-sekolah umum maupun kejuruan diberikan pendidikan agama sebanyak 2 jam dalam setiap minggu. Selanjutnya dalam Pasal 4 dinyatakan, butir 1 pendidikan agama diberikan menurut agama murid masing-masing. Butir 2, pendidikan agama baru diberikan pada suatu kelas yang mempunyai murid sekurang-kurangnya 10 orang menurut satu macam agama. Butir 3, murid dalam satu kelas yang menganut agama lain dari agama yang sedang diajarkan pada satu waktu, boleh meninggalkan kelasnya selama pelajaran berlangsung (Abuddin Nata, 2011: 319-321).

Dalam bidang kurikulum, pendidikan agama diusahakan penyempurnaan. Untuk itu dibentuk suatu kepanitiaan yang dipimpin oleh K.H. Imam Zarkasyi dari Pesantren Gontor Ponorogo yang selanjutnya disahkan oleh Menteri Agama pada tahun 1952.

Tidak hanya itu, perhatian pemerintah orde lama terhadap pendidikan agama dapat dicermati dari Keputusan Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada bulan Desember 1960, delapan tahun setelah tersusunnya kurikulum. Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa dalam rangka melaksanakan Manipol Usdek di bidang mental, agama dan kebudayaan, setiap warga negara dapat mengembangkan kepribadiannya dan kebangsaan Indonesia serta menolak pengaruh buruk budaya asing. Selain itu, dinyatakan juga bahwa agama menjadi mata pelajaran di sekolah umum mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dengan ketentuan bahwa murid berhak ikut serta dalam pendidikan agama jika wali murid atau murid dewasa menyatakan tidak keberatan.

Ketentuan jumlah jam pembelajaran PAI sebagaimana disinggung di atas, terus berlangsung sejak masa orde lama, orde baru, orde reformasi dan sampai hari ini. Baru ke depan, mulai tahun pelajaran 2013/2014, terjadi perubahan struktur kurikulum PAI yang signifikan sebagaimana disampaikan di awal secara nasional. Jumlah jam pembelajaran PAI SD/SDLB 4 jam pelajaran, SMP/SMPLB 3 jam, SMA/SMALB 3 jam dan SMK 2 jam pelajaran.

Kendati telah direncanakan pusat, Aceh yang memiliki otonomi khusus harus mendesainnya sendiri. Konon lagi dalam rangka menyokong pemberlakuan syariat Islam di Aceh. Kantor Wilayah Kementerian Agama harus mendesainnya dengan Dinas Pendidikan Aceh dan pihak terkait lainnya. Kedua lembaga ini harus menetapkan standar minimal jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah-sekolah umum di seluruh Aceh baik PAUD, TK, SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK. Sekolah juga tentu diberi kewenangan melakukan penambahan jam dan pengembangan pembelajaran PAI di sekolah masing-masing melebihi dari standar minimal yang ditetapkan. Tindakan yang diharamkan adalah mengurangi dari standar minimal yang ditetapkan.

Apa yang dialami dunia pendidikan Aceh saat ini adalah sebuah kepiluan mendalam. Aceh sampai hari ini, belum menetapkan standar minimal pembelajaran PAI di sekolah-sekolah umum sehingga terjadi deviasi yang cukup mencolok. Bagi kepala sekolah yang kreatif

syukurlah. Namun bagi yang tidak, tentu tidak akan ada penambahan jam dan pengembangan pembelajaran PAI. Perlu diingat, kepala sekolah model terakhir ini amat banyak jumlahnya. Melebihi 75 %, dari totalitas kepala sekolah yang ada di Aceh. Kondisi ini tentu amat menyedihkan dan mengkawatirkan.

Berapa standar minimal jumlah jam pembelajaran PAI yang ideal di Aceh? Menurut hemat penulis, standar minimal jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah-sekolah umum di Aceh baik SD/SDLB, SMP/SMPLB, SMA/SMALB dan SMK sebanyak delapan jam pelajaran. Rinciannya, 2 jam Al-Quran-Hadits, 2 jam Aqidah-Akhlak, 2 jam Fiqh dan 2 jam Sejarah Kebudayaan Islam. Agar peserta didik lebih serius belajar, struktur kurikulumnya dan penulisan pada buku laporan pendidikan sebaiknya dipisah sebagaimana di madrasah. Kendati pelajarannya tetap berada pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia. Selain itu, untuk memperkuat pembelajaran PAI diperlukan penambahan 2 jam bahasa Arab.

Bagaimana dengan Qanun Pendidikan Aceh? Dalam Qanun Nomor 5 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Pendidikan, tidak disebutkan secara spesifik berapa jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah-sekolah umum di Aceh. Penentuannya diserahkan kepada institusi pembina. Qanun tersebut hanya menjelaskan apa saja mata pelajaran yang wajib diajarkan di setiap sekolah. Di antaranya pada Bab VIII, Pasal 35, butir 3 disebutkan: “Kurikulum sekolah/madrasah pada semua jenis dan jenjang pendidikan wajib memuat mata pelajaran Aqidah, Fiqh, Al-Qur’an dan Al-Hadits, Akhlaq dan budi pekerti, Pendidikan Kewarganegaraan, Matematika/Berhitung, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ketrampilan, Teknologi informasi dan komunikasi, Bahasa dan Sastra Indonesia, Seni dan Budaya, Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Pada butir 4 dijelaskan, “Kurikulum sekolah/madrasah pada semua jenis dan jenjang pendidikan yang dimaksud dapat menambah muatan lokal sesuai kebutuhan daerah”. Pada butir 5 dilanjutkan “Kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, kalender pendidikan dan kompetensinya diatur lebih lanjut oleh masing-masing Institusi Pembina.”

Harus diakui, selama ini terjadinya perbedaan jumlah jam pembelajaran PAI di sekolah karena belum adanya penetapan standar minimal oleh institusi pembina. Telah empat tahun lamanya sejak lahirnya qanun pendidikan, hal ini belum terpikirkan. Sekolah selama ini melakukan ijtihadnya masing-masing. Wajar saja terjadi perbedaan penetapan jumlah jam pembelajaran PAI di seluruh kabupaten / kota. Padahal sesuai dengan butir lima qanun di atas, kerangka dasar, struktur kurikulum dan beban belajar, diatur lebih lanjut oleh masing-masing institusi pembina. Sekarang telah lahir Bidang PAIS, tidak ada alasan lagi untuk menundanya.

Ini adalah langkah emergency. Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh selaku instutusi pembina sebagaimana yang diamanahkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 perlu melakukan langkah nyata. Bekerjasama dengan Dinas Pendidikan provinsi perlu melakukan penyusunan kerangka dasar, struktur kurikulum dan beban belajar mata pelajaran PAI. Selain itu juga penyusunan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sosialisasi ke kabupaten/kota serta melakukan penerapan. Karenanya, diupayakan dalam waktu dekat ini telah selesai disusun sehingga pada tahun pelajaran 2013/2014 atau paling lambat tahun pelajaran 2014/2015 dapat direalisasikan di semua sekolah di Aceh.

Harus diakui, pekerjaan ini bukanlah pekerjaan mudah. Harus ada keseriusan, kerja keras yang luar biasa dan kerjasama semua pihak. Dengan cara itu, penulis yakin semua ini akan berhasil dilaksanakan sehingga berbagai tundingan miris terhadap berbagai tindakan dekadensi moral yang dilakukan peserta didik selama ini dapat diatasi. Dengan cara ini pula, Aceh ke depan akan dapat dijadikan sebagai model pembelajaran PAI di Indonesia. Semoga saja berhasil dan sukses, amin. []

Page 44: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

44 SantunanJuni 2013

Restorasi Paradigma Perpustakaan MadrasahMuktasim Jailani, MA, Guru pada MIS Krueng Seukeuk Kec. Tangse Pidie, Staf Pengajar STAI Al-Aziziyah Samalanga

Siapa yang tidak kenal dengan perpustakaan? Pasti semua kita kenal yang namanya perpustakaan, bahkan akrab, apalagi ketika studi dengan beragam tanggung jawab akademik yang harus diselesaikan di perpustakaan. Kesan yang muncul ketika mendengar dan melihat perpustakaan adalah gudang buku. Kenapa tidak? Memang perpustakaan banyak menyimpan pelbagai buku, bahkan yang tak layak pakaipun masih menjadi bagian dari buku-buku perpustakaan.

Fenomena di beberapa madrasah kita (baca: Aceh) yang mengganggap perpustakaan sebagai gudang buku, ada benarnya. Karena perpustakaan difungsikan hanya sebagai tempat atau wadah yang menyimpan buku, kumuh, dan tak terurus. Bahkan petugas perpustakaan sebagai label nama jabatan yang tidak berfungsi optimal dalam pengelolaan perpustakaan.

Lebih parah lagi, madrasah-madrasah yang memiliki banyak buku, apalagi dengan pengadaannya melalui pengelolaan dana BOS, setiap tiga bulan sekali mengadakan banyak buku untuk mencapai rasio 1:1 (satu buku: satu siswa) atau lebih, dengan ruangan yang relatif tersedia, tidak berupaya menyelenggarakan perpustakaan madrasah. Namun, sebagai pengelolanya jelas terpampang nama dengan jabatan kepala perpustakaan, pustakawan, dan pranata perpustakaan pada struktur organisasi. Buku yang menjadi koleksi utama perpustakaan madrasah tak terurus, seperti habis manis sepah dibuang.

Filosofis Perpustakaan MadrasahSecara filosofis, perpustakaan merupakan perwujudan dari

proses lanjutan pesan Al-Qur’an untuk membaca. Perintah membaca merupakan perintah pertama dalam Al-Qur’an menjadi tonggak awal membumikan ajaran Islam (al-‘Alaq: 1-5). Ini menandakan bahwa Islam menomorsatukan membaca yang dapat membawa manusia untuk memahami Tuhan-nya, agamanya dan tanggung jawabnya di bumi. Secara mafhum, Islam juga sangat mementingkan usaha dan upaya melestarikan bacaan -termasuk buku dan bahan bacaan lainnya-, dan aktifitas keilmuan lainnya yang beroritansi kepada pelestarian keilmuan kepada generasi selanjutnya. Di sinilah perpustakaan diposisikan sebagai wadah keilmuan dan pendidikan.

Di samping itu, Khafaturrasul berupaya melestarikan bacaan Al-Qur’an melalui ide cemerlang Umar Ibn Khathab sehingga dibentuklah tim pekerja pengumpulan Al-Qur’an yang tercatat di berbagai media, seperti pelepah kurma, lempengan batu, papan tipis, kulit atau daun kayu, pelana, dan potongan tulang binatang; akhirnya lahirlah mushaf seperti sekarang kita kenal dengan nama mushaf Usmany (Al-Qaththan, Syaikh Manna’: 2006, 159). Ini, menjadi bagi pemerhati pendidikan dan keilmuan sebagai pesan moral untuk melestarikan setiap bacaan sehingga nantinya akan menjadi warisan yang bernilai bagi generasi selanjutnya.

Sejarah terlah mencatat betapa perpustakaan berperan penting dalam kemajuan Islam tempoe doeloe. Kita dapat melihat bagaimana eksistensi perpustakaan di masa lalu telah membangkitkan Islam

sebagai adidaya dunia dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang -tak terbantahkan- menjadi daya dorong munculnya renaisance dunia barat. Baitul Hikmah dikenal sebagai perpustakaan umum yang berfungsi sebagai laboratorium, pusat penterjemahan dan aktifitas ilmiah lainnya. Perpustakaan ini menyimpan ribuan buku-buku yang dikelola oleh pemerintah (kekhalifahan) saat itu; juga tidak sedikit berdiri perpustakaan pribadi yang bangun atas prakarsa dan isinitif pribadi; dengan mempekerjakan orang-orang pilihan dan memberikan pelayanan kepada peminat ilmu pengetahuan dengan penyediaan sarana dan akomodasi sebagi tips meningkatkan kunjungannya.

Melalui pendekatan filosofis-historis perpustakan dapat dimaknai sebagai wadah yang menyelenggarakan aktifitas pendidikan dan keilmuan, baik dengan membaca buku, mengkaji, menyadur, menterjemahkan, menulis dan aktifitas-aktifitas keilmuan lainya. Di sini, esensi perpustakaan bukan sebagai sarana pendukung yang hanya menjadi pendamping lembaga induk sebagai “majikan” dan “pelayan”. Namun, posisi pepustakaan sangat strategis bagi kelangsungan pengembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Dalam konteks kekinian, sebagai bagian dari perjalanan sejarah, perpustakaan di lembaga pendidikan merupakan sarana pendukung yang ikut memberikan kontribusi terhadap optimalisasi program, proses pelaksanaan, dan hasil yang ingin dicapai. Khususnya di madrasah, perpustakaan menjadi “jantung” sekolah (baca: madrasah). Sebagaimana fungsi jantung dalam tubuh, perpustakaan sangat menentukan sehat tidaknya sistem pendidikan madrasah. Apabila jantung tidak berfungsi, akan mengakibatkan kelumpuhan, dan apabila madrasah tidak memiliki perpustakaan, sama seperti tubuh yang tidak memiliki jantung alias tidak memiliki daya hidup” (Suherman: 2009, 18).

Kenapa perpustakaan madrasah diposisikan sebagai jantung dalam proses pendidikan? Ini karena fungsi strategis perpustakaan yang secara konseptual menjadi wadah edukasi, yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan dan pembelajaran; wadah informasi, yang akan memberikan jawaban-jawaban informasi terhadap pertanyaan penggunanya; wadah dokumentasi, yang menyimpan beragam koleksi bahan pustaka yang kaya dengan ilmu pengetahuan, informasi, dan data-data; wadah rekreasi, sebagai tempat yang memungkinkan penggunanya memperoleh hiburan-hiburan segar dan Islamis melalui bahan tercetak dan terekam; wadah literasi, yang memungkinkan penggunanya mencari dan menemukan dimana sumber informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat; wadah tradisi (cultural), sebagai tempat yang memungkinkan untuk mengembangkan budaya dan tradisi; wadah riset, sebagai tempat yang memungkinkan dijadikan penelitian sehingga kreatifitas siswa akan terwujud dalam pendidikan dan pembelajaran.

Mengembalikan Substansial Madrasah yang nota benenya adalah institusi pendidikan

yang berbasis keagamaan dengan logo Ikhlas Beramal (semata-

>>OPINI

Page 45: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

45SantunanJuni 2013

mata karena Allah swt), dituntut untuk melihat perpustakaan madrasah sebagai unit yang secara integreted dan bersama-sama sebagai penyelenggarakan dan pembelajaran, sehingga eksistensi perpustakaan menjadi menyeimbang dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebaliknya dengan memarginalkan substansi perpustakaan tentunya pendidikan akan mengalami ketimpangan dan tujuan yang diharapkan relatif tidak tercapai dengan optimal.

Banyak pertanyaan yang belum terjawab dalam melihat fenom-ena dan fakta eksistensi perpustakaan di madrasah. Sejauhman-akah madrasah memaknai substansi perpustakaan? Apakah per-pustakaan ikut andil dan memberi kontribusi terhadap kemajuan pendidikan? Apakah perpustakaan terbina sesuai dengan substan-sial sebuah perpustakaan, atau hanya sekedar label nama yang tidak berfungsi layaknya perpustakaan. Ataukah, perpustakaan dianggap belum mampu memberi andil kontribusi positif terhadap peningkatan mutu pendidikan, atau perpustakaan dimarginalkan dalam eksistensinya di madrasah dengan penempatannya pada ru-ang-ruang yang relatif “tak terpakai” dan penempatan petugasnya dari guru-guru yang tidak lagi produktif dalam mengajar?

Mensikapi fakta ini yang relatif masih melihat negatif perpustakaan dan sebagai sarana “kedua atau ketiga dan selanjutnya” yang termarginalkan dalam proses pendidikan, hemat penulis diperlukan beberapa alternatif solusi.

Pertama, paradigma dan pemaknaan eksistensi perpustakaan di madrasah harus dilihat dengan kacamata pendidikan sebagai bagian yang secara integreted dengan sarana lainnya ikut memberikan kontribusi terhadap mutu pendidikan. Disinilah, perpustakaan madrasah diposisikan sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan peserta didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir, dan berkomunikasi (Darmono: 1997, 3). Para pihak insitusi madrasah: kepala dan guru, dituntut memahami dan menginformasikan makna yang tepat terhadap perpustakaan dalam menyelenggarakan pendidikan. Beitu juga, paradigma yang selama ini dilabelkan sebagai sarana “kedua” tidak dikembangkan yang merugikan pendidikan kita (baca: madrasah).

Kedua, fungsionalisasi perpustakaan sesuai dengan stantarnya dibutuhkan kebijakan yang oriented perpustakaan, yakni kebijakan-kebijakan dalam aktifitas pendidikan di madrasah disinergikan dengan perpustakaan. Begitu juga, anggaran yang memiliki prioritas tersendiri terhadap pemberdayaan dan optimalisasi wadah ini. Tanpa kebijakan yang pro perpustakaan, fungsi perpustakaan sesuai dengan harapan hanya isapan jempol belaka. Tidak cukup dengan sekedar menunjuk orang atau guru yang kurang produkstif mengajar sebagai pustakawan, tanpa

diberikan kewenangan dan anggaran juga dukungan kebijakan yang memungkinkan perpustakaan “muncul” ke depan. Seperti kebijakan pekan waqaf buku per-siswa pasca UN, sanksi-sanksi kedisplinan dalam bentuk infaq buku atau membukan resuma isi buku, dan lain-lain. Jadi sini political will pimpinan sangat dituntut dalam upaya fungsionalisasi perpustakaan madrasah.

Ketiga, dibutuhkan kreatifitas dan kemauan yang kuat dari unsur pustakawan. Pustakawan dalam eksistensinya sebagai ujung tombak yang menjadi eksekutor dalam menyelenggarakan perpustakaan, dalam dinamika dan problematika yang termarginalkan dan diskriminatif, perlu “bangun” dan memberikan pemahaman tentang subsansial perpustakaan. Pustakawan tidak dituntut untuk menggurui guru -ceramah tentang substansi perpustakaan-, namun dengan aktifitas kerja dan publisi informasi secara kontinyue terus digalakkan. Bahkan ide dan gagasan kreatif sesekali diajukan secara prosedural kepada pimpinan madrasah, yang menawarkan program-program kegaiatan dengan anggaran dan target yang relatif dapat dicapai. Mungkin saja dengan cara ini secara perlahan akan muncul paradigma dan pemahaman subsstansi dan fungsi perpustakaan sesuai harapan.

Keempat, dalam lingkup yang lebih luas untuk membentuk kultur perpustakaan, paradigma yang tepat yang berorientasi pada optimalisasi perpustakaan madrasah dibutuhkan kebijakan-kebijakan di tingkat gugus, wilayah, kabupaten dan daerah. Misalnya dalam bentuk program pemberdayaan, kebijakan penggunaan anggaran, pemberian penghargaan terhadap perpustakaan, pustakawan dan pemustaka dalam berbagai event dan kegiatan. Dengan adanya keterpaduan berbagai elemen dalam insitusi pendidikan, yang peduli dengan eksistensi perpustakaan sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan pendidikan; juga eksistensinya ikut memberikan kontribusi terhadap mutu pendidikan dan juga secara langsung “terlibat” menentukan optimalisasi pencapaian harapan (baca: tujuan) pendidikan, perpustakaan akan menjelma dalam makna yang sesungguhnya sesuai dengan substansi eksistensinya.

Dengan terbentuknya pengertian dan pemahaman filosofis perpustakaan dan substansinya, di setiap madrasah akan terselenggara perpustakaan sesuai dengan harapan. Paradigma yang selama ini terbentuk oleh realitas dan kebijakan otoritas pimpinan yang agak keliru, dapat kembali kepada idealitasnya sebuah perpustakaan madrasah. Kalaupun tidak -mungkin- kembali ke masa kejayaannya, minimal memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan pendidikan Islam, sehingga secara perlahan pendidikan Islam dalam konteks Aceh dapat “berbicara” banyak di kancah nasional, regional dan internasional. Amin! []

OPINI>>

Page 46: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

46 SantunanJuni 2013

Potret IdealPendidikan Islamdi Aceh(Studi Analisa Kiprah YPI Al-Aziziyah Samalanga)

Mukhlisudddin Marzuki, SHI, MA, Dosen STAI Al Aziziyah Samalanga, Penyuluh Agama Islam Fungsional di Kemenag Kab. Pidie Jaya

Cita-cita pendidikan Islami di Aceh, masih jauh dari harapan, setidaknya begitulan rasa kekecewaan yang muncul

dari berbagai kalangan pemerhati pendidikan. Hingga kini perbincangan tentang perkembangan pendidikan di Aceh masih menjadi isu hangat untuk dibicarakan oleh para pihak dari berbagai kalangan. Berbagai kritik dan hujatan ditujukan kepada pemerintah baik provinsi maupun kabupaten sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan di Aceh. Pemerintah “Zikir” dipandang belum mampu mewujudkan cita-cita atau visi pendidikan Aceh yang Islami.

Sebenarnya, hubungan antara pendidikan dengan pelaksanaan syariat Islam begitu erat dan merupakan salah satu instrumen dari pelaksanaan syariat Islam. Tahun 2002 secara formal ditetapkan berlakunya syariat Islam di Aceh, segera pula diikuti dengan komitmen untuk melaksanakan sistem pendidikan Islami sebagaimana tercantum dalam Qanun Nomor 23 Tahun 2002. Namun, kesempatan dan dukungan regulasi belum mampu mendukung pelaksanaan pendidikan Islami. sehingga tidak heran apabila krisis moral terus merajarela di bumi bersyariat.

Konsep Pendidikan Islam Pendidikan Aceh yang Islami adalah konsep ideal bagi Aceh

untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan pendidikan yang berilmu dan berakhlak islami. Artinya, penerapan pendidikan Aceh yang Islami, juga diartikan merubah iklim di lembaga-lembaga pendidikan formal dan non formal menjadi Islami dengan menjalan prinsip amar makruf nahi mungkar. Pendidikan Aceh yang Islami bukan dengan hanya merubah nama atau mengutamakan simbul-simbul keislaman yang tidak membumi, akan tetapi benar-benar diamalkan dan dilaksanakan dalam semua proses kehidupan nyata.

Standar konsep ideal Pendidikan Islam adalah dilihat dari standar mutu, materi dan kurikulum yang Islami, alumni yang senantiasa menjalankan etika-etika Islam dalam kesehariannya, terbebasnya aliran dan pemikiran dari paham pluralisme, sekulerisme dan liberalisme yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, serta peserta didik yang bermoral dan etika Islam.

Al-Aziziyah, Potret Ideal Pendidikan IslamRealita saat ini, masyarakat butuh dengan peradaban baru

konsep pendidikan Islam di Aceh, YPI Al-Aziziyah bangkit dengan konsep pendidikan Islami yang ditawarkan melalui Dayah serta Sekolah Tinggi Agama Islam Al Aziziyah yang menawarkan konsep pendidikan Islam, para mahasiswa disantrikan di dayah dan selanjutnya mahasiswa akan mengikuti pendidikan kuliah di kampus pada sore harinya, setelah pagi dan malam mereka mengikuti pengajian agama di dayah, keseharian mereka berada

di bawah kontrol Al-Aziziyah dalam hal peribadatan, interaksi kemasyarakatan, kebersihan hingga pendidikan, para santriwati/mahasiswi menggunakan hijab/cadar untuk lebih menjaga aurat, adanya pemisahan ruang belajar antar mahasiswa dan mahasiswi, dosen pengajar dipilih dengan seselektif mungkin untuk mengantisipasi tidak tersusupnya pemikiran-pemikiran liberal, sekuler dan prularisme.

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang ternama di Aceh yang membawahi Dayah terbesar di Aceh Dayah MUDI Mesjid Raya dan Kampus STAI Al Aziziyah, Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah hingga sekarang telah mampu menjadi cerminan keberhasilan konsep pendidikan Islam dengan mensinergikan perpaduan tradisional dan modern bagi santrinya.

Faktor keberhasilan Al-Aziziyah adalah masih kuatnya kekuatan dayah yang sanggup meyakinkan para orang tua calon santri dan mahasiswa untuk menyantrikan anaknya di Al-Aziziyah, hal ini tidak luput dari peran dayah sebagai pusat pendidikan Islam (the central of religius learning), serta peran alumni dayah yang bisa menjadi agen perubahan (agent of change) dalam masyarakat serta tidak membutuhkan biaya besar untuk bisa mengecap pendidikan di dayah, hal ini tentu berbeda jauh dengan sekolah dan kampus lain di Aceh, inilah yang menjadi faktor alternatif bagi masyarakat yang secara ekonomi tergolong tidak mampu. Umumnya dayah-dayah tidak membebankan murid-muridnya untuk membayar uang pendidikan, bagi murid-fakir miskin dayah dengan sendirinya menyediakan makanan, yang diberikan oleh teungku (pimpinan dayah) atau dari masyarakat yang selalu siap membantu.

Mahasiswa Al-Aziziyah diajarkan tatakrama dalam pergaulan sesama santri dan mahasiswa, tatapergaulan dengan guru dan orang tua. Mereka juga diajarkan tentang tatacara beribadah sesuai dengan tuntunan agama, mereka diajarkan tauhid dengan berpacu pada I’tiqad Ahlu Sunnah wal Jamaah, selain itu di Al-Aziziyah para santri dan mahasiswa juga diajarkan ilmu umum lainnya, seperti tatacara peradilan, kepengacaraan, sistem evaluasi pendidikan, manajemen pendidikan, strategi komunikasi, dan berbagai life-skill sebagai penunjang hidup di saat mereka sudah meninggalkan Al-Aziziyah dan semuanya diatur dalam konsep pendidikan Islami.

Melalui opini singkat ini, realita di atas menjadi gambaran tentang betapa pentingnya pendidikan Islam di Aceh, dan betapa jauhnya harapan yang telah digantungkan oleh masyarakat Aceh di lembaga pendidikan yang ada di Nanggroe Aceh dan sekarang ini, YPI Al-Aziziyah telah membuka “peradaban baru” dan bangkit sembari menawarkan konsep peradaban pendidikan Islam yang ideal sebagai sebuah potret pendidikan Islam di Aceh dengan berbagai hal dan program kerja yang diterapkan, semoga.... []

>>OPINI

Page 47: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

47SantunanJuni 2013

Haji ItuSekali Saja!H. Akhyar, M.Ag, Humas Kanwil Kemenag Aceh

Tidak terasa bahwa musim haji tahun 2013/1434 sudah di depan mata, sesuai dengan rencana perjalanan ibadah

haji (RPH) yang dikeluarkan Kementrian Agama tahun 1434H/2013M tepatnya pada tanggal 9 September atau 3 zulqaidah calon jamaah haji masuk Asrama dan pada tanggal 10 September/4 Zulqaidah merupakan awal pemberangkatan jamaah haji gelombang pertama menuju Arab Saudi.

Pemerintah dalam hal ini Kementrian Agama setiap tahun berusaha sekuat tenaga agar pelaksanaan ibadah Haji dari tahun ke tahun mengalami peningkat, memang tidak mudah untuk mewujudkan cita-cita murni ini. Terlebih untuk haji tahun 2013 kita di kejutkan oleh kebijakan Arab Saudi yang mengurangi 20 % jamaah haji seluruh dunia tidak terkecuali Indonesia. Jadi 20 % dari jumlah kuota haji Indonesia 211.000 artinya ada pengurangan hingga 42.200 jamaah. Alasan yang di sampai Kementerian Haji dan Wakaf Arab Saudi adalah Karena renovasi besar besaran Masjidil Haram terutama di tempat tawaf yang seharusnya dapat menampung jamaah 48.000 jamaah/jam. Namun sekarang hanya mampu menampung 22.000 jamaah/perjam. Demi alasan keselamatan tamu Allah SWT, maka Arab Saudia terpaksa mengambil kebijak tersebut.

Pemerintah RI memang sulit menerima keputusan ini, karena hampir seluruh tahapan pelaksanaan haji mulai dari pelunasan BPIH, pelatihan petugas hingga kontrak rumah di Arab Saudi sudah dilakukan. Namun pemerintah tidak ambil diam langsung melakukan koordinasi baik yang sifatnya internal menyiapkan opsi-opsi bila kebijakan ini berlaku dan eksternal dengan mengupayan lobi G to G dengan pemerintah Arab Saudi, Menteri Agama telah berada di Arab Saudi untuk membawa surat khusus Presiden RI agar Indonesia tidak mendapat pengurangan kuota mengingat hubungan baik kedua negara dan mayoritas muslim terbesar dunia. Kita berdoa kepada Allah SWT agar upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah mendapat keridhaan Allah. Amin.

Haji sekaliDalam catatan sejarah, meskipun Rasulullah berkesempatan

untuk beribadah haji sampai tiga kali, beliau hanya beribadah haji satu kali. Sementara kita umat Islam, khususnya yang mampu, ingin beribadah haji setiap tahun. Rasulullah juga punya kesempatan untuk beribadah umrah sunnah ratusan bahkan mungkin ribuan kali, namun beliau beribadah sunnah hanya dua kali. Sementara kita ummat Islam Indonesia, ingin beribadah umrah setiap bulan. Rasulullah beribadah haji hanya dua kali. Bukan karena beliau tidak hanya punya uang, melainkan uang beliau diinfakkan untuk ibadah sosial.

Setelah Rasul menetap di Madinah banyak terjadi peperangan (Jihad Fi Sabilillah). Perang memerlukan dana maka uang Rasul diinfaqkan untuk mendanai jihad fi sabilillah, Akibat, perang gugur para syuhada, maka bermunculan janda-janda, anak yatim. Rasul menyantuni para janda dan anak-anak yatim. Dalam saat yang sama banyak penuntut ilmu yang belajar

kepada Rasulullah, mereka tidak punya apa-apa kecuali badan mereka sendiri saja. Mereka tinggal di ruangan yang disebut shuffah, karenanya mereka disebut ahlu shuffah, makan mereka diransum oleh Rasulullah dan para sahabat.

Praktek ibadah haji dan umrah yang dilakukan oleh Rasul tersebut dikarenakan dalam Islam ada dua macam ibadah, yaitu ibadah qashirah dan ibadah muta’addiyah. Ibadah qashirah atau ibadah yang mamfaatnya hanya akan kembali kepada pelakunya saja, seperti shalat, puasa, iktikaf, haji, dan umrah dan ibadah ini sering disebut dengan ibadah individu.

Sedangkan ibadah muta’addiyah adalah ibadah yang mamfaatnya tidak hanya kembali kepada pelakunya, tetapi juga kepada orang lain, seperi infaq, wakaf, menyantuni anak yatim, orang miskin, mengobati orang yang sakit dan memberi bantuan kepada orang yang tertimpa musibah/bencana , ibadah ini disebut ibadah sosial.

Di dalam Al qur’an banyak sekali ayat yang memerintahkan untuk beribadah qashirah (ibadah individu) kemudian diiringi perintah untuk beribadah muta’adiyyah (ibadah sosial). Sebagai contoh, Allah SWT berfirman; “ Kerjakanlah sholat dan tunaikan zakat,” (QS al Baqarah 2:43). Bahkan, "Orang-orang yang masuk neraka, nanti mereka akan ditanya oleh malaikat, mengapa kamu masuk neraka Saqar? Mereka menjawab. ”Kami tidak menjalankan shalat dan tidak memberi makanan kepada orang miskin.“

Dalam posisi penting ibadah sosial dibandingkan dengan ibadah individual dapat kita pelajari ketika Rasulullah dihadapkan pada dua pilihan, antara ibadah sosial dan ibadah indivual, apabila keduanya merupakan ibadah sunnah (tidak wajib). Rasulullah akan memilih ibadah sosial. Oleh karenanya, para ulama membuat suatu kaidah hukum Islam, yaitu ibadah sosial lebih unggul daripada ibadah individual.Adapun kelebihan ibadah sosial diantaranya adalah: Pahala lebih tinggi, Allah menyatakan keberpihakan-Nya kepada kaum lemah, manfaatnya dirasakan oleh banyak orang dan pahala ibadah sosial secara umum akan berlanjut bagi pelakunya selama perbuatan yang dia lakukan itu tetap digunakan sepanjang masa.Sedangkan ibadah individual akan berakhir dengan berakhirnya perbuatan ibadah itu sendiri.

Dari penjelasan tersebut maka sudah sangat jelas dan terang benderang, bahwa orang-orang yang pergi haji berkali-kali kecuali pembimbing dan petugas haji adalah orang-orang yang mementingkan dirinya sendiri dan memperturutkan hawa nafsu dan itulah yang dikehendaki setan karena tidak ada satu ayat pun yang menyuruh kita untuk melaksanakan haji berkali-kali. Sebagai bentuk realisasi ibadah muta’adiyyah untuk kita menahan diri agar tidak terus mendaftar haji bagi yang mampu karena jumlah waiting list per 18 Juni 2013 yaitu 53.482 orang. Namun kita bisa mewujudkan rezeki yang Allah titipkan dengan membantu fakir miskin,anak yatim yang masih akrab dan banyak di sekeliling kita semua sekaligus mengurangi waiting list yang sangat luar biasa. Wallahu A’lam Bisshawab. []

OPINI<<

Page 48: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

48 SantunanJuni 2013

Page 49: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

49SantunanJuni 2013

TRIMS; Aplikasi Ampuh Mengukur CapaianSPM Madrasah

TRIMS (Tool for Reporting Information Management by Schools) adalah aplikasi sederhana tetapi informatif berbasis Microsoft Excel untuk membantu sekolah dalam mengelola data dan informasi serta pelaporan guna mendukung implementsi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Aplikasi ini secara otomatis menghasilkan informasi profil dan kinerja sekolah yang bermanfaat untuk proses perencanaan, melakukan pengawasan dan membuat keputusan secara partisipatif dan terinformasi dalam rangka meningkatkan kinerja sekolah

Mengapa TRIMS?Madrasah sebagai satuan pendidikan

selalu berupaya untuk mengumpulkan data tanpa pernah menggunakan data. Dengan adanya aplikasi TRIMS akan mengubah paradigma madrasah yang selama ini sebagai pengumpul data terdorong untuk menjadi pengguna dan pemanfaat data.

Di samping itu, TRIMS mampu menyediakan data yang akurat bagi sekolah/madrasah dalam penyusunan RKT dan RKS, keuangan serta monitoring dan evaluasi pencapaian SPM.

Hal terpenting dari aplikasi TRIMS yang menurut penulis sangat istimewa adalah kemampuannya untuk mengevaluasi ketercapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada satuan pendidikan. Sebagaimana diketahui bahwa Standar Pelayanan Minimal yang menjadi tanggungjawab satuan pendidikan meliputi 1) Setiap SD dan MI menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah. 2) Setiap SMP dan MTS menyediakan buku teks yang sudah disertifikasi oleh Pemerintah. 3) Setiap SD dan MI menyediakan satu

set peraga IPA dan bahan. 4) Setiap SD dan MI memiliki 100 judul buku pengayaan dan 10 buku referensi, dan setiap SMP dan MTs memiliki 200 judul buku pengayaan dan 20 buku referensi. 5) setiap guru tetap bekerja 37,5 jam per minggu pada satuan pendidikan.

6) Satuan pendidikan menyeleng-garakan proses pembelajaran selama 34 minggu per tahun. 7) Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 8) Setiap guru menerap-kan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 9) Setiap guru mengembangkan dan menerapkan program penilaian un-tuk membantu meningkatkan kemam-puan belajar peserta didik. 10) Kepala sekolah melakukan supervisi kelas dan memberikan umpan balik. 11) Setiap guru menyampaikan laporan hasil evalu-asi mata pelajaran serta hasil penilaian setiap peserta didik. 12) Kepala Sekolah atau Madrasah menyampaikan laporan hasil UAS, UKK serta Ujian Akhir (US/UN). Dan, 13) Setiap satuan pendidikan menerapkan prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

TRIMS juga memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan dalam pencapaian pelaksanaan standar pendidikan walaupun tidak mencakup keseluruhan. Pencapaian pelaksanaan standar pendidikan yang dideteksi oleh TRIMS meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pembiayaan, Standar Pengelolaan, dan Standar Penilaian Pendidikan.

Manfaat TRIMS bagi MadrasahTRIMS nantinya akan membutuhkan

data madrasah. Manfaat yang diambil

dari data madrasah ini yakni pengelola madrasah akan dapat mengidentifikasi apa-apa saja yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh madrasah sehingga akan terwujud keputusan-keputusan yang tepat dalam rangka mengembangkan profil madrasah yang dinamis dan dapat diperbaharui dalam setiap waktu tertentu.

Selain manfaat di atas, output TRIMS sangat bagus digunakan sebagai materi komunikasi dan interaksi para pemangku kepentingan. Dapat dipergunakan sebagai bahan diskusi antar staf dalam madrasah, dapat juga dijadikan bahan komunikasi tentang keadaan madrasah kepada komite madrasah serta kepada Kantor Kementeri-an Agama dan dinas pendidikan setempat.

Dengan adanya data dan informasi keluaran dari TRIMS ini dapat juga memberi manfaat kepada pengelola madrasah untuk memproyeksikan kebutuhan madrasah ke depan. Dengan kata lain, output TRIMS dapat dijadikan bahan dalam penyusunan Rencana Pengembangan Madrasah (RPM) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT).

Manfaat lainnya adalah terjadinya proses pengelolaan madrasah yang lebih efektif dan efisien sehingga akan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan madrasah dan tentunya akan meningkatkan kinerja madrasah yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

PenutupTRIMS adalah aplikasi sederhana yang

dapat dioperasikan dengan praktis dan mudah dengan menggunakan program Microsoft Excel versi 2003 atau 2007. Walaupun secara kelembagaan TRIMS bukan merupakan aplikasi utama pendataan madrasah (karena sudah ada EMIS) namun aplikasi ini sangat membantu pengelola satuan pendidikan dalam mengevaluasi pencapaian SPM disamping sebagai bahan dalam menyusun Rencana Pengembangan Madrasah dan Rencana Kerja Tahunan. Semoga bermanfaat. []

Ahmad Thahir, S.Pd.I,Guru MIN Jongar

Kab. Aceh Tenggara

SAINS<<

Page 50: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

50 SantunanJuni 2013

Bahasa di Aceh Juni 2013

Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai.

Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary/Satria, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman/Firman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang Hulu-Lukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, Bahasa Haloban-Ikhsan.

Padanan kata untuk edisi berikutnya: Rusak, Pecah, Hangus, Terbakar, Patah, Tumbuh, Hilang, Dulu, Sekarang, Nanti (masa depan), Mimpi, Tidur, Lahir (bayi), Sembunyi, Takut, Mandi, Minum, Layu , daun/bunga), Segar, Siram.

>>BAHASA ACEH

No Bahasa Indonesia

Bahasa Aceh

Bahasa Gayo

Bahasa Aneuk Jamee

Bahasa Alas

Bahasa Lamamek Simeulue

Bahasa Devayan Simeulue

Bahasa Singkil

Bahasa Pak-pak Boang Singkil

Bahasa Tamiang Hulu

Bahasa Kluet

Bahasa Haloban

1 Angguk Anggok Angguk Angguak Ngangguk Hangguk Angguk Endek Endeq Angguk Ngangguk Angguk

2 Geleng Asek Geneng Geleng Nguwekh Liling Lengleng Geleng Eleng Ngeleng Ngeleng Leleng

3 Injak cacah Lengat/perjak

Injak Dedoh Tala Rekdet Ducak Lucaq Pijak Dedoh Redet

4 Sentil Geutie Lepes Jantiak Gamit Tolek Sdo/to'o Kuik Jentiq Sentil Suning Sender

5 Tergores Meugareuh Mutekus Tagaruih Megakhis Akhelet Maharet Mgokhes Megukhis Tegagheh Megaris Makheket

6 Coret Ceue Coreng Coriang Cokheng Tulis-tulis Coreng Cokhet Cokhet Cogheh Mecoreng Coreng

7 Pegang Mat Amat/mal Pagang Gelem Ohe Radak Gleum Gelem Jabek Gelom Radak

8 Tersentuh Teupeh Musentur Tacukeh Tedenges Tolek Taruhu Tsentung Tesentung Tesentoh Degos Resek

9 Genggam Geupai Kemul Ganggam Khanggem Lakhub Hengkem Kupul Kupul Genggam Rangom Khengkem

10 Remas Ramah Ramas Remeh Khames Fie e Homoik Rames Khames Ramegh Ramos Picik

11 Cubit Cutiet Gecep Cubik Cibit Embing Befet Getuk Getuq Kubik Getuk Khito

12 tendang Troem Tipak Sipak Tepak Sipak Tennang Tepak Tepaq Tipak Tendang Tara

13 Telapak Tapak Tapak Tapak Tapak Lalua Tapak Tapang Tapaq Tapak Tapak Tapak

14 Tampar Tampa Gues Tampa Tampakh Tampar Tampar Pakhap Dempakh Tampogh Tampar Tampar

15 Pukul Poh Dere Camuak Popok Entuk Entuk Hampok Gupaq Pukul Pokpok Lotar

16 Langkah Langkah Langkah Langkah Langkah Bejngang sansangi Jingkang Langkah Langkah Langkah Langka

17 Senggol Sigong Sengkul Senggol Senggol Doro Buro Senggol Singkul Senggol Senggol Londar

18 Melotot Bliee Mujontor Tabalalang Mendil Khoela Maleding Mbilak Mberekhmata Bendel Segui Akhara

19 kedip Klep Kedep Kijok Kidep Pipit Malefot/mahamot

Kijok Kengkekhdepi Kedik Mekidop Kijok

20 Hirup Huep Seluk/isep Isok Siruk Agu Sorok Sengkuk Anggoh/siuq Ighup Nyiruk Angke

Page 51: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

51SantunanJuni 2013

BAHASA ARAB>>Diasuh oleh Muzakkir, S.Ag

Page 52: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

52 SantunanJuni 2013

Ramadan is the ninth month of the Islamic lunar calen-dar. Every day during this month, Muslims around the world spend the daylight hours in a complete fast. Dur-ing the blessed month of Ramadan, Muslims all over the world abstain from food, drink, and other physical needs during the daylight hours. As a time to purify the soul, refocus attention on God, and practice self-sacrifice, Ra-madan is much more than just not eating and drinking.

During Ramadan, every part of the body must be restrained. The tongue must be restrained from backbit-ing and gossip. The eyes must restrain themselves from looking at unlawful things. The hand must not touch or take anything that does not belong to it. The ears must refrain from listening to idle talk or obscene words. The feet must refrain from going to sinful places. In such a way, every part of the body observes the fast.

Ramadan is a month of self-regulation and self-train-ing, with the hope that this training will last beyond the end of Ramadan. If the lessons learned during Ramadan, whether in terms of dietary intake or righteousness, are carried on after Ramadan, it is beneficial for one’s entire life. Moreover, the type of food taken during Ramadan does not have any selective criteria of crash diets such as those which are protein only or fruit only type di-ets. Everything that is permissible is taken in moderate quantities.

Therefore, fasting is not merely physical, but is rather the total commitment of the person’s body and soul to the spirit of the fast. Ramadan is a time to prac-tice self-restraint; a time to cleanse the body and soul from impurities and re-focus one’s self on the worship of God.

Ramadan asRe-evaluate Self

abstain (v) : menjauhkan diripurify (v) : membersihkanrestrained (v) : menahan backbiting (v) : memfitnahrefrain (n) : menahan diri

Written by:Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum

idle talk (n) : omong kosongobscene word (n) : kata kotorsinful (n) : berdosarighteousness (adj) : berbudiimpurities (n) : kekotoran

Glossary

>>BAHASA INGGRIS

Page 53: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

53SantunanJuni 2013

Mendatar1. salah satu tonggak sejarah

Indonesia yang terjadi di bulan ramadhan

2. kajian tentang benda mati dari aspek wujud dengan perubahan yang bersifat sementara

5. bantuan uang dsb kpd yayasan, perkumpulan, dsb (biasanya dr pihak pemerintah)

8. Salah satu perang Nabi yang terjadi di bulan ramadhan

10. Tenis meja11. perasaan nyaman atau perasaan

gembira yg berlebihan13. Salah satu bahan pengawet yang

berbahaya bagi tubuh (biasa dipakai utk mengawetkan mayat)

17. Jasa boga (English)20. suatu kumpulan pengetahuan

yang berguna dan praktis dan suatu metode untuk memperoleh pengetahuan

21. Tidak ingat22. kelompok23. Salah satu bulan hijriyyah yang

artinya panas terik

Menurun1. Perbuatan ini identik dengan bulan

ramadhan3. Bulan sebelum ramadhan4. Pengaudit6. makan pagi7. Salah satu hari diharamkan

berpuasa9. Taksiran mengenai penerimaan

dan pengeluaran kas yg diharapkan untuk periode yg akan datang

12. Aneka kegiatan (Arabic)14. Waktu bebas dr bekerja atau masuk

sekolah15. proses penggabungan dua

perusahaan atau lebih menjadi satu nama perusahaan

16. Kebiasaaan yang dilakukan oleh Rasulullah

18. Putri ABu Bakar As-Siddiq19. Istilah ekonominya cost

Pertanyaan TTSEdisi Juni 2013

Jawaban TTS Edisi Februari 2013

TTS<<

Page 54: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

54 SantunanJuni 2013

Akrab dengan Burni Telong dan Weh Pesam

Jam tangan masih menunjukkan pukul 07.00 WIB ketika siswa di kaki gunung api itu, berbondong-bondong menuju madrasahnya. Asap pun masih mengepul dari mulut-mulut para pelajar menantang dingin yang menusuk tulang ketika mereka harus berbaris rapi berjejer mengikuti upacara bendera senin dengan menggunakan atribut islami yang menandakan bahwa mereka adalah calon “bintang” islami masa depan. Sebagaimana juga asap Burni Telong (bahasa Indonesia: Gunung Berapi) di sebelah baratnya.

Hanya Sekitar 10 kilometer dari kaki gunung Burni Telong, terdapat sebuah madrasah yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat. MTsN Simpang Tiga namanya, sesuai nama letaknya tepat ditengah Kota Simpang Tiga Redelong Kabupaten Benar Meriah. Jika ingin mandi air hangat (terutama sore dan malam), di kaki gunung pun, Weh Pesam (bahasa Indonesia: air panas), di Jalan Bireuen - Takengon, Simpang Balek, siap menghangatkan badan, dengan elemen belerangnya.

Di bawah kepemimpinan Bapak Masdi, S.Pd, MTsN Simpang Tiga terus berbenah diri dalam semua aspek manejerial, dari kedisiplinan, ketertiban, kekeluargaan, pengembangan dan pemanfaatan media

berbasis IT dalam proses belajar mengajar (PBM) serta sistem pelaporan administrasi berbasis teknologi.

Pemanfaatan IT dalam dunia pendidikan saat ini merupakan keniscayaan, kita akan semakin tertinggal dalam semua aspek jika tidak bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, kita berharap semoga setiap kelas di Madarsah ini yang sekarang sudah terdapat 3 kelas inti bisa kita lengkapi dengan perangkat IT (kelas berbasis IT).

Dengan fasilitas satu unit komputer, printer, infocus, pustaka kelas, tempat pajangan karya sisswa, dipenser, cermin, rak sepatu, dan lain-lain, dan akan terus dilakukan penambahan fasilitas pendukung lainnya terutama perangkat komputer minimal 5 (lima) unit perkelas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran sekaligus sebagai pustaka digital. Sehingga anak-anak bisa belajar sesuai dengan tuntutan zaman, harapan kita juga bahwa MTsN Simpang Tiga ini bisa menjadi Pilot Project Pendidikan Tingkat Menengah di Kabupaten Bener Meriah.

Program kelas berbasis IT ini direncanakan selesai pada tahun 2016 dengan asumsi pertahunnya hanya dapat direalisasikan 3 (tiga) kelas, yang menjadi

kendala utama adalah keterbatasan dana yang dimiliki madrasah.

Animo masyarakat menyekolahkan anaknya ke Madrasah ini setiap tahun terus menunjukkan peningkatan, semangat tersebut bukan tidak beralasan, orang tua masih menaruh harapan kepada pihak madarsah sebagai lembaga yang meyeimbangkan antara pendidikan umum dan agama, terutama dalam pembinaan akhlak anak remaja yang saat ini menjadi kekhawatiran orang tua, baik itu penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, serta kejahatan sosial lainnya. Hal ini tampak jelas dari pembinaan terhadap siswa untuk senantiasa dekat dengan masjid, ditandai dengan pembinaan siswa-siswi untuk gemar memakmurkan masjid dengan melaksanakan shalat zhuhur secara berjamaah ditunjang dengan jarak madrasah ke Masjid Agung Babussalam hanya 100 meter.

Saat ini jumlah anak-anak yang menimba ilmu pengetahuan di madrasah ini berjumlah 374 siswa, dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 14 lokal. Memang pihak madrasah menyadari betul bahwa untuk mewujudakan kondisi pendidikan yang stabil, kondosifdan efektif merupakan beban yang sangat berat mengingat setiap

MTsN Simpang Tiga Kab. Bener Meriah

>>MADRASAH

Page 55: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

55SantunanJuni 2013

Proram Bagus

Madrasah pun UnggulProgram yang Bapak laksanakan

yang menjadi ciri khas Madrasah?.Madrasah berbasis IT menjadi ciri

utama madrasah ini, ditandai dengan terdapatnya LCD Projector di dalam kelas untuk memudahkan proses bela-jar mengajar, sehingga materi yang dis-ampaikan kepada siswa tidak monoton sebagaimana termaktub dalam buku panduan, akan tetapi pengajar dapat menampilkan secara visual materi lain-nya berikut dengan peragaan-peragaan yang langsung dpat dilihat melalui layar projector.

Program unggulan lainnya......Selain bela diri, bahasa arab dan

inggris, para siswa diwajibkan untuk menghafal 7 ayat setiap minggu den-gan metode menbaca dan mengulang-ulang ke 7 ayat tersebut setiap hari, sehingga ditargetkan dalam satu semes-ter siswa dapat menghafal minimal 90 ayat AlQuran.

Di antara ketrampilan yang digalak-kan pada para siswa?.

Siswa yang terampil adalah siswa yang akan memperoleh keberhasilan di masa depannya, sehingga untuk mendapatkan hasil ini pihak sekolah membuat program kewirausahaan bagi para siswa dibawah binaan para guru dengan cara pembuatan kue sebagai paganan untuk berbuka puasa, kue langsung di buat oleh para siswa untuk kemudian dijual dan hasilnya untuk kepentingan siswa tersebut dan untuk kegiatan siswa di madrasah.

Harapan....?Madrasah secara umum hendaknya

menjadi contoh pendidikan di Bener Meriah maupun di Aceh tentunya dengan peningkatan mutu pendidikan, peninggakatan kualitas guru dan pen-ingkatan kualitas siswa yang dapat dili-hat dari para alumni yang berhasil di masyarakat. [alfirdausputra]

Masdi, S.Pd,Kepala MTsN Simpang Tiga

anak mempunyai latar belakang keluarga yang berbeda ditambah juga dengan kondisi masyarakat di seputaran kota Redelong yang tergolong masih masyarakat homogen, baru-baru ini saja nampak perubahan ke arah heterogen dengan semakin banyaknya penduduk pendatang. Namun demikan Madrasah terus membenahi program-program pendidikan dan pengajaran, salah satunya menumbuhkan semangat kompetitif di kalangan siswa dengan menerapkan sistem penilaian berbasis tugas dan kelas.

Dengan jumlah tenaga pengajar 34 orang dan kualifikasi pendidikan S1 dan S2, Madrasah ini terus berusaha meningkatkan profesionalisme guru dengan berbagai kegiatan pembinaan, seperti Bimbangan IT yang dijadwalkan setiap hari sabtu yang lebih ditekankan pada program pendukung proses pembelajaran. Semangat saling

bantu-membantu menjadi ruh kebersamaan yang terus dibina menunuju MTsN Simpang Tiga sebagai bekal Madrasah Model, tidak berlebihan jika setiap even-even pendidikan dan Pelatihan Guru di sekitar Bener Meriah, MTsN Simpang Tiga selalu menjadi prioritas utama.

Sebagai madrasah yang memiliki sejarah panjang dalam melahirkan alumni yang telah berkiprah di berbagai bidang, sudah sepantasnya harapan semoga Madrasah ini menjadi kebanggaan masyarakat kabupaten Bener Meriah. Tentunya kerjasama pihak madrasah dengan orang tua, dengan pemerintah, serta antar komponen madrasah menjadi keniscayaan, karena madrasah adalah lembaga pendidikan formal yang bercirikan islam yang tidak mungkin bisa berdiri sendiri tanpa adanya dukungan semua pihak. [afp]

1. Juara Favorit Putri Kemah Kampus Pramuka Penggalang Se – Aceh tahun 20122. Juara Umum Porseni Kab. Bener Meriah tahun 20123. Juara Lomba Fashion Show Tk. SMP 20124. Juara I LT.III se Kab. Bener Meriah Tahun 20125. Juara II Pentas Seni Tk. Kab. Bener Meriah tahun 20096. Juara Pidato Bahasa Daerah (Gayo) Tk. Kab. Bener Meriah. 20087. Juara III lomba bercerita Tk. Kab. 20088. Juara III Guru Berprestasi MTs HAB Depag 20089. Juara Tari Tk. SLTP. MTs se Kab. Bener Meriah 2007 dan 200910. Juara 2 Didong Tk. SLTP Se Kab Bener Meriah 2007

MADRASAH>>

Page 56: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

56 SantunanJuni 2013

DIA ROSMALA. SEORANG PEREMPUAN berumur lima puluh tahun. Sekilas bayangannya sangat ringkih. Mungkin, berjalan selangkah saja tidak sanggup. Namun tiap hari ia melangkah ribuah kaki, menapaki hidup yang sudah renta. Sosoknya tidaklah dikenal banyak orang, bahkan hampir sebagian warga Ibu Kota tidak mengenalnya. Hanya kami dan cukup kami yang mengetahui. Karena tidak lama lagi kaki tertatihnya akan terdiam menunggu usai usia di rumah petak tak bercat miliknya.

Rumah itu terletak di pinggiran Kali mati yang katanya akan dibersihkan Pemerintah Kotamadya. Bahkan sampai saat ini, sampah-sampah masih bersemak di Kali sampai membuat banjir jika hujan lebat semalam saja. Rosmala tetap bertahan di sana bersama suami yang sudah pikun dengan cerutu di tangan kanan. Tiap hari suaminya menghabiskan waktu berkeliling rumah dengan tongkat layu. Kadang lupa pulang dan mandi di Kali hanya mengenakan celana dalam. Ada saja yang membawa lelaki renta itu pulang. Kadang siswa sekolah dasar, pemulung depan rumah, atau anak-anak tetangga yang masih mengenalnya sehabis main petak umpat di pinggiran Kali.

Dia menyebut dirinya Rosmala. Nama pemberian Ayah Bundanya enam belas tahun setelah negeri ini menyatakan kemerdekaan. Ros tentu saja berarti bunga diambil dari kata rose. Kata rose banyak orang yang tahu artinya. Dia bertutur kata mala diambil dari bahasa daerah pesisir ujung Sumatra. Dia berpesan jika ada di antara kami yang ke sana, bawakan harum Seulanga untuk mengobati rindu hatinya pada kedua orang tercinta. Mala berarti layu. Dia mengatakan tidak mau layu seperti arti mala. Rosmala bukanlah bunga yang layu. Dia merasa Rosmala merupakan nama istimewa. Wanginya akan seharum Bungong Jeumpa dan kokohnya akan sekuat Monas yang tiap hari ia lewati.

Panggilannya cukup Mala saja. Bukan Ros atau Rosmala. Mala adalah panggilan kesayangannya. Mala juga yang memotivasi

di kelasku. Anggapan kelas bandel dan bodoh sudah melekat pada kelasku. Guru-guru selalu berkata demikian jika masuk kelasku. Apalagi yang aku dan teman-teman banggakan selain bodoh dan bandel? Kabar yang beredar, kami memang sengaja disatukan dalam satu kelas khusus agar bisa berubah menjadi baik.

Berbeda dengan Bu Mala. Suaranya tidak mau kalah dengan reot kruk yang mengantarkannya ke kelasku. Aku yang duduk paling belakang bisa mendengar suara lantang itu. Bukan memaki. Bukan juga membentak. Suaranya jelas terdengar. Dia sedang menanamkan sikap nasionalisme pada kami yang dianggap bodoh. Dia tidak mengatakan kami bodoh secara terang-terangan. Walau lima menit yang lalu kelima sila tidak satu pun dari kami bisa hafal. Dia bahkan tidak menyalahi upacara bendera Senin pagi. Dia hanya berkata kami perlu menghayati, bukan berteriak-teriak kelima sila seperti sering dilakukan dalam upacara bendera.

Jika dalam kelas aku yang paling gaduh, ribut dan jail terhadap guru, kali ini suaraku hilang entah ke mana. Aku begitu terpesona. Mataku bertaut dengan mata teman sebangku, dia lebih parah dariku dengan mulut ternganga. Kulirik samping kiri, balik ke samping kanan, lalu lurus ke depan. Tidak satu pun yang berbicara. Di sekolah ini, yang bisa membuat kelasku diam dan lari terbirit-birit ketakutan tak lain pada kepala sekolah. Tiap berhadapan dengan bapak berjenggot itu kami akan diam, kadang acuh. Nasehat beliau tidak berlaku lagi untuk kami. Kami dikatakan bodoh, tidak punya sopan santun, tidak layak di sekolah ini, tidak pantas disandingkan dengan kelas sebelah yang pintar. Lalu, kenapa jika dalam olahraga kelas kami di kedepankan?

Baiklah. Tidak perlu berdebat untuk itu. Hari ini rasanya berbeda. Di sini tidak ada kepala sekolah. Hanya Bu Mala. Rosmala satu orang saja. Dia sudah menghipnotis seisi kelas. Biasanya kelasku akan ribut dan sibuk sendiri tanpa peduli guru di

dirinya agar dapat bertahan di kerasnya dunia. Mala tidak berhenti berjuang dalam hidupnya. Untuknya, untuk suami, untuk dunia mereka berdua. Anak tidak punya apalagi ingin menimang cucu.

Seperti hari ini. Pagi-pagi sekali Mala sudah berdiri di depan pintu gerbang membawa senyum. Kruk yang menopang kedua kakinya juga sudah tidak muda lagi. Kedua kruk itu kerap menemani dirinya sepuluh tahun terakhir.

Dan kami memanggilnya Bu Mala. Dari jauh sudah terlihat senyumnya di gerbang masuk sekolah. Rutinitas yang dia lakukan tiap pagi. Menyapa siswa-siswi dengan penuh semangat.

Mungkin konyol. Mungkin juga membuat waktu. Saat guru lain memilih bercengkrama dan senda gurau sebelum masuk kelas. Bu Mala memilih berbagi udara pagi dengan kami. Dia tidak bosan melakukan itu, siswa yang terlambat akan dikasih nasehat dan terkadang diminta memungut sampah di halaman sekolah. Di antara kami, ada yang patuh, ada juga yang bandel langsung berlari masuk kelas. Kelompok kedua termasuk aku di dalamnya. Hampir tiap hari aku bertemu Bu Mala. Di jam yang sama. Di gerbang yang sama kokoh. Dan di hukuman yang selalu aku langgar. Aku sudah lupa berapa kali tidak melaksanakan hukumanku karena terlambat sekolah. Namun senyum Bu Mala tidak pernah membuatku kapok. Padahal dia menegur dengar lirikan matanya. Lagi-lagi aku tidak memungut selembar sampah pun di halaman sekolah yang masih berembun.

Pertemuanku dengan Bu Mala ternyata tidak berhenti sampai di pintu gerbang sekolah. Ini hari pertama Bu Mala masuk kelasku, mengajar ilmu kewarganegaraan. Hari pertama yang sangat membosankan untukku dan teman-temanku, di menit-menit pertama Bu Mala di dalam kelas kami. Bahkan, Bu Mala yang sudah kukenal setahun lalu baru masuk kelasku sekarang. Persepsiku setahun lalu salah besar. Aku mengira perempuan tua dengan kedua kaki ditopang kruk ini, akan susah mengajar

RosmalaUbaidillah, S.Pd.I, Guru Honorer pada MAN Suak Timah, MTsN Blang Bale Aceh Barat dan Anggota Forum Lingkar Pena (FLP) Aceh

>>CERPEN

Page 57: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

57SantunanJuni 2013

depan kelas. Kelakukan kami selain datang terlambat ke sekolah, mengabaikan tugas, dan mengabaikan nasehat guru.

Rosmala memang menarik. Mungkin seunik penampilannya yang selalu mengenakan rok panjang sampai sebatas mata kaki. Atau seperti namanya. Walau nama itu bisa dikatakan poluler di kalangan siswa di sini. Umurnya sudah tidak muda lagi. Dia mampu mengajar di kelasku. Padahal banyak guru yang menyerah dan tidak mau masuk lagi kelasku. Keluhan mereka pernah aku dengar, katanya sudah bandel dan tidak mau mendengar guru bodoh pula. Kalau kami bodoh bukannya mereka lebih bodoh lagi tidak bisa mengajarkan kami?

Terlalu banyak pertanyaan. Kita lupakan saja masalah itu.

Semenjak Bu Mala mendadak tenar di kelasku. Kami selalu menunggu kedatangan beliau. Seminggu rasanya sangat lama sekali. Aku tidak cukup puas dengan senyum beliau di pagi hari. Ada Bu Mala di kelas sudah seperti keharusan. Sesuatu yang istimewa.

Bu Mala sudah tua, bahkan guru paling tua di sekolah ini. Aku jadi bingung. Jika Bu Mala di dalam kelas, tidak ada satu pun di antara kami yang ribut dan membandel. Sosok Bu Mala dengan kruk kayu tertatih menuju kelas kami di lantai dua. Raut wajah Bu Mala tidak berubah, tetap tersenyum walau sudah menghitung dua puluh anak tangga. Awalnya aku mengira beliau pernah kecelakaan sehingga harus menggunakan kruk. Prasangkaku meleset. Ketika kaki tua itu melangkah di atas tangga, satu persatu. Sangat lambat. Aku dan mata yang lain, terhenyak, terkesima, iba, haru, kasihan, menyatu dalam hatiku yang tidak pernah menangis. Kali ini hatiku seperti dihinggapi bara api yang sangat panas. Meleleh ke permukaan, ternyata pipiku sudah basah.

bukan hal yang singkat, bertahun-tahun lalu. Hari berlalu begitu cepat, Bu Mala

memang bukan orang terkenal. Dia hanya guru kami di sekolah menengah atas. Sekolah yang tidak terkenal pula. Bukan sekolah favorit. Hanya sekolah dengan ratusan siswa yang ditolak sekolah-sekolah hebat di pusat pemerintahan ini.

Tidak ada yang bisa aku banggakan dari sekolahku. Mungkin sama dengan sekolah lain. Terima siswa baru, belajar selama satu semester sampai setahun, ujian akhir sekolah dan lulus. Namun Bu Mala menjadi pelepas dahaga kami, kelas yang bandel paling tidak bisa teratasi di tangan beliau.

Bu Mala tidak pernah marah-marah di akhir bulan seperti kebanyakan guru kalau uang saku menipis. Bu Mala tidak mengeluh gaji belum diterima. Tidak meratapi kaki pegal dalam berjalan. Hanya menasehati dengan suara khas. Memberi peringatan agar tidak mengulangi kesalahan. Menjadikan kami putra-putri beliau bukan sekedar siswa-siswi di sekolah semata.

Kami dengannya berbeda. Beda usia. Beda karakter. Beda wajah. Beda bentuk tubuh. Beda dalam segala hal. Dengan penyakit polio yang pernah diderita, beliau tetap guru kami. Mengajar yang kami tidak tahu. Mengajar sopan santun. Mengajar menghargai perbedaan.

Aku sudah pernah berbuat salah. Aku merasa sangat sempurna. Tidak cacat sedikit pun. Aku bisa melakukan apa pun sesuka hatiku. Berbuat salah tanpa pikir akibatnya.

Berbuat apa saja!Hadir Bu Mala berpengaruh padaku.

Aku ingin seperti dia, dengan kekurangan, dengan perbedaan dia mampu berdiri tegar.

Aku tidak akan bandel lagi. Tidak mau bodoh lagi! []

Samatiga, 21 September 2011

Sekian tahun, semenjak Bu Mala mengajar di sekolahku. Sejak harus mengajar kelas dua dan tiga di lantai dua. Bu Mala harus memikul beban berat itu. Dengan kaki kanan yang lebih kecil dari kiri, tetap merangkak di tangga licin. Aku tidak salah melihat. Rok abu-abu yang dikenakan tertarik selutut. Terlihat, sebuah rahasia yang belum kami ketahui.

Aku mencari banyak referensi, karena aku tidak tahu banyak hal. Termasuk keadaan Bu Mala yang demikian. Kecelakana jelas tidak mungkin.

Mataku terpejam. Pedih. Membayangkan penderitaan dan perjuangan Rosmala yang kami sayangi. Aku yang dikatakan bodoh oleh banyak orang akhirnya mengerti. Bukan tidak ada sebab. Sangat lama kaki tua itu menderita menopang seluruh tubuh Bu Mala. Aku bahkan kecewa pada diriku sendiri tidak sempat mengetahui hal ini dari awal. Kekurangan Bu Mala, usia tuanya, tidak pernah menjadi halangan mengabdi pada negara. Mengajarkan kami yang – katanya – sudah dibuang guru lain. Mataku berkelebat jauh. Merenungi sesuatu yang berbeda. Aku galau. Pilu.

Sekarang, begitu pagi Jum’at tiba kami berbondong-bondong ke bawah tangga. Menunggu Bu Mala tiba dengan tandu warna abu-abu, warna kesukaan beliau. Kebiasaan kami diikuti kelas lain di lantai dua. Bu Mala yang risih dengan kelakuan kami, tidak bisa berbuat apa-apa. Kami tetap menjemput dan menggantar Bu Mala sampai ke kaki tangga pertama.

Bu Mala jadi panutan penting kami. Ke-las kami jadi perhatian. Setiap Bu Mala di kelas minat belajar kami bertambah. Kami punya banyak kelebihan diberi badan yang sehat, Bu Mala dengan kaki terpincang-pin-cang bisa menjadi guru kami. Dan waktu itu

Bu Mala tidak pernah marah-marah di

akhir bulan seperti kebanyakan guru kalau uang saku menipis. Bu

Mala tidak mengeluh gaji belum diterima. Tidak

meratapi kaki pegal dalam berjalan. Hanya

menasehati dengan suara khas. Memberi peringatan agar tidak

mengulangi kesalahan. Menjadikan kami putra-

putri beliau bukan sekedar siswa-siswi di

sekolah semata

CERPEN<<

Page 58: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

58 SantunanJuni 2013

Pekan kedua Juni 2013, qari Aceh, M. Iqbal, SHI, kembali ke Aceh, dari Persia. Lalu bersama Dewan Hakim lainnya,

mempersiapkan diri ke Kota Subulussalam. Sejak 21 Juni, Iqbal (33 tahun) dan qari qariah Aceh lainnya --ada yang Kontingen, Official, dan Dewan Hakim-- sudah dan sedang ke kawasan yang bertetangga dengan Singkil, Kota Subulussalam itu. Pusat MTQ di Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Subulussalam, Dusun Lae Terutung, Desa Lae Oram, Kecamatan Simpang Kiri.

Kali ini, sebagian para juara, pelantun Kalam Ilahi nan merdu itu, diamanahkan menjadi juri, dalam MTQ (Musabaqah Tilawtil Quran) Provinsi Aceh ke 31, yang dibuka Wagub, Muzakkir Manaf (23/6), dan ditutup Gubernur Aceh, Zaini Abdullah (30/6). Iqbal dan Dewan hakim (116 orang), 'berteduh' di Hotel Khairulsyah, Jalan Sultan Daulat. Selainnya, pejabat juga ada Hermes One Hotel Subulussalam di Jalan Teuku Umar, Penanggalan. Arena Utama 'Sada Kata' di sisi Kator Walikota.

Sebelum pulang, sejak 30 Mei hingga 8 Juni, qari yang piawai dalam cabang qiraah sab'ah itu, ditunjuk sebagai satu-satunya wakil Indonesia untuk ikut MTQ Tingkat Internasional, cabang dewasa, yang berlangsung di Teheran, Iran.

Menurut Ibnu al-Jazari, qira’at adalah pengetahuan tentang cara-cara melafalkan kalimat-kalimat Al-Qur’an dan perbedaan-nya dengan membangsakaanya kepada pe-nukilnya. Perbedaan cara pendefenisian di atas sebenarnya berada pada satu kerangka yang sama, yaitu bahwa ada beberapa cara melafalkan Al-Qur’an walaupun sama-sama berasal dari satu sumber, yaitu Nabi Mu-hammad.

Dari segi kuantitas, qiraah sab’ah (qiraah tujuh) adalah imam-imam qiraat yang tujuh. Selain itu ada qiraat 'asyrah (qiraat sepuluh), dan qiraat arba’at 'asyarh (qiraat empat be-las), dengan menambah dari tujuh pertama. Imam-imam qiraat, misalnya Imam Nafi’, Imam Ibnu Katsir, Imam Abu Amru, Imam Ibnu Amir Asy Syami, Imam Asim, Imam Hamzah, Imam Kisai’, Imam Abu Jaafar, Imam Ya’aqub, dan Imam Kholaf Al Asyir.

Diutusnya abdi negara di Dinas Syariat Islam Aceh --yang sebelumnya sejak 2003

juga sebagai personil Wilayatul Hisbah seperti kami ini-- ke even bergengsi tersebut, karena ia sebelumnya meraih juara II Tilawah Dewasa Qiraah Sab’ah pada MTQ Nasional 2012 di Ambon, Maluku.

Sebelumnya, Iqbal meraih juara I Cabang Syarhil Quran pada MTQ Aceh (1999), juara III Cabang Syarhil Quran MTQ Nasional di Palu, Sulawesi Tengah (2000), Juara II Tilawah Remaja MTQ Aceh (2004), juara Tilawah Dewasa MTQ Aceh (2007), juara I Tilawah Dewasa Qiraah Sab’ah MTQ Aceh (2011), juara IV MTQ Internasional DMDI-II di Malaka, Malaysia (2011), dan sebelum ke Iran, Iqbal juara II Tilawah Dewasa Qiraah Sab’ah pada MTQ Nasional di Maluku, tahun lalu.

Saat di Ambon, selain Iqbal para juara dari Aceh antara lain: kategori dewasa putri: Nursiah; golongan qiraat putri: Hj Fazliana; golongan 10 juz: Aqmarina Asarah. Kita, Aceh hanya urutan ke 11, usai MTQ ditutup Wapres Boediono.

Memang Iqbal, guru qiraat dan qari di Masjid Raya Baiturrahman, ditunjuk Kementerian Agama RI mendadak, namun ia telah melakukan berbagai persiapan dan latihan untuk MTQ yang akan diikuti 176 negara itu. “Siap nggak siap harus siap, tak jadi soal. Karena meskipun tidak ada MTQ selalu ada latihan dan seminggu ini latihan dilakukan lebih intensif,” kata Iqbal.

Pria tampan, kelahiran Banda Aceh, anak dari pasangan M. Hasan Azis dan Aminah ini, memang tidak membawa juara I atau III, tapi juara VII (kabarnya ada ketidakberesan dalam teknis dan rekapitulasi nilai). Namun kesuksesannya di Negara Mullah itu, patut dikasih aplus dan simpati.

Junaidin, salah satu Dewan Hakim dari Indonesia sempat mengkomplain jelang pengumuman, meski berhadapan dengan banyak hakim (20 orang) saat itu yang 'ber-nuansa' Syiah (13 juri dari Iran). Peserta lain pun, ada yang komplain dan menyakini, Iqbal bakal juara. Di sana, seakan ada kepentingan tuan rumah, Iran --yang MTQ sedang jelang pemilu untuk memilih pengganti Presiden Mahmoud Ahmadinedjad itu-- untuk meng-gondol juara umum.

Sebelum tampil ke semifinal, Ustadz Iqbal, ayah empat anak (Azkia Mafaza, M.

Mumtaz Fata, M. Kamil Ghifari, dan Agdhila Khanza Azzahra) ini menduduki peringkat 3 dari 20 qari yang bernilai tinggi. Semuanya yang memasuki semi final, besoknya, peserta dibagi dalam kelompok I dan II --Iqbal kelompok I. Hasilnya, Iqbal (Juara II Dewasa Putra MTQ Ambon, 2012 lalu) menyaingi 10 kawannya, dan peringkat 2 dalam kelompok I itu. Media pun, juga TV di negara tetangga negara Arab itu membidik dan mengulas profil dan 'senyuman' si bungsu dari enam bersaudara ini.

Ada kejanggalan memang pada perangkat dan perangkingan. Semua semifinalis ada cakram rekaman saat tampil ke mimbar tilawah, kecuali Iqbal. Kemungkinan rekaman nanti, jika dia mendapatkannya, akan dijadikan bukti pascakomplain, atau ada peninjauan kembali panitia dan peserta. Keaneahan juga terasa, saat juri umumkan nilai para juara, hampir kesemua finalis orang Iran, padahal seusai semifinal tadi, posisi aman masuk final ada di tangan Iqbal (rangking kedua). Alhasil, qari Iran pula yang meraih juara.

Semoga hasil MTQ, jura terbaik dari MTQ Tingkat Provinsi, di Kota Subulussalam, yang Ustadz Iqbal juga jadi dewan hakim, ditambah pembinaan di Baiturrahman atau di mana saja nanti, bisa menaikkan rangking Aceh, pada MTQ Nasional k 25 tahun 2014, di Kepulauan Riau, atau STQ (Seleksi Tilawatil Quran) Nasional ke depan. [muhammad yakub yahya]

Dari Baiturrahman, ke Teherandan Subulussalam

M. Iqbal Hasan, SHI, Wakil Indonesia pada MTQ Internasional di Iran>>SOSOK

Page 59: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

SIRAH<<

Page 60: Geliat Ramadhanaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan2013/foml1372816466.pdf · CERPEN Rosmala SOSOK ... dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi. ... Ibadah

MAJALAHKANTOR WILAYAHKEMENTERIAN AGAMAPROVINSI ACEH

sungguh tidak dinilai sukses Ramadhan ia yang dekat ke tempat sujud ruku’,

mengendalikan diri, dan suka berbagihanya dalam Ramadhan.

Tapi yang sukses adalah yangmampu melanjutkan spirit puasa

selama sebelas bulan usai Ramadhan

Taqabbalallahu minna wa minkumShiyamanawa shiyamakum