gejala spondilitesis

2
Gambaran klinis spondilolistesis sangat bervariasi dan bergantung pada tipe pergeseran dan usia pasien. Selama masa awal kehidupan, gambaran klinisnya berupa back pain yang biasanya menyebar ke paha bagian dalam dan bokong, terutama selama aktivitas tinggi. Gejala jarang berhubungan dengan derajat pergeseran (slippage), meskipun sangat berkaitan dengan instabilitas segmental yang terjadi. Tanda neurologis berhubungan dengan derajat pergeseran dan mengenai sistem sensoris, motorik dan perubahan ref leks akibat dari pergeseran serabut saraf (biasanya S1). Progresif itas listesis pada individu dewasa muda biasanya terjadi bilateral dan berhubungan dengan gambaran klinis/fisik berupa: Terbatasnya pergerakan tulang belakang. Kekakuan otot hamstring Tidak dapat mengf leksikan panggul dengan lutut yang berekstensi penuh. Hiperlordosis lumbal dan thorakolumbal. Hiperkif osis lumbosacral junction. Pemendekan badan jika terjadi pergeseran komplit (spondiloptosis). Kesulitan berjalan. Pasien dengan spondilolistesis degeneratif biasanya pada orang tua dan muncul dengan nyeri tulang belakang (back pain), radikulopati, klaudikasio neurogenik, atau gabungan beberapa gejala tersebut. Pergeseran tersebut paling sering terjadi pada L4-5 dan jarang terjadi L3-4. Gejala radikuler sering terjadi

Upload: karinadian

Post on 17-Sep-2015

227 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

gejala

TRANSCRIPT

Gambaran klinis spondilolistesis sangat bervariasi dan bergantung pada tipe pergeseran dan usia pasien. Selama masa awal kehidupan, gambaran klinisnya berupa back pain yang biasanya menyebar ke paha bagian dalam dan bokong, terutama selama aktivitas tinggi. Gejala jarang berhubungan dengan derajat pergeseran (slippage), meskipun sangat berkaitan dengan instabilitas segmental yang terjadi. Tanda neurologis berhubungan dengan derajat pergeseran danmengenai sistem sensoris, motorik dan perubahan ref leks akibat dari pergeseran serabut saraf (biasanya S1). Progresif itas listesis pada individu dewasa muda biasanya terjadi bilateral dan berhubungan dengan gambaran klinis/fisik berupa: Terbatasnya pergerakan tulang belakang. Kekakuan otot hamstring Tidak dapat mengf leksikan panggul dengan lutut yang berekstensi penuh. Hiperlordosis lumbal dan thorakolumbal. Hiperkif osis lumbosacral junction. Pemendekan badan jika terjadi pergeseran komplit (spondiloptosis). Kesulitan berjalan.Pasien dengan spondilolistesis degeneratif biasanya pada orang tua dan muncul dengan nyeri tulang belakang (back pain), radikulopati, klaudikasio neurogenik, atau gabungan beberapa gejala tersebut. Pergeseran tersebut paling sering terjadi pada L4-5 dan jarang terjadi L3-4. Gejala radikuler sering terjadi akibat stenosis resesus lateralis dan hipertropi ligamen atau herniasi diskus. Cabang akar saraf L5 sering terkena dan menyebabkan kelemahan otot ekstensor hallucis longus. Penyebab gejala klaudikasio neurogenik selama pergerakan adalah bersifat multifaktorial. Nyeri berkurang ketika pasien memf leksikan tulang belakang dengan duduk. Fleksi memperbesar ukuran kanal/saluran dengan menegangkan ligamentum flavum, mengurangi overriding lamina dan pembesaran foramen. Hal tersebut mengurangi tekanan pada cabang akar saraf , sehingga mengurangi nyeri yang timbul.