gearbox

Upload: ferycitarsa

Post on 08-Jul-2015

130 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1. Roda gigi (Gear box) 1. 1. Transmisi daya ( Power transmission) Transmisi daya adalah upaya untuk menyalurkan/memindahkan daya dari sumber daya (motor diesel,bensin,turbin gas, motor listrik dll) ke mesin yang membutuhkan daya ( mesin bubut, pumpa, kompresor, mesin produksi dll). Ada dua klasifikasi pada transmisi daya : 1. Transmisi daya dengan gesekan ( transmission of friction) : a. Direct transmission: roda gesek dll. b. Indirect transmission : belt (ban mesin) 2. Transmisi dengan gerigi ( transmission of mesh) : a. Direct transmission : gear b. Indirect transmission : rantai, timing belt dll. Transmisi daya dengan roda gigi mempunyai keuntungan, diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering adanya slip juga menguntungkan, misalnya pada ban mesin (belt), karena slip merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak. Apabila putaran keluaran (output) lebih rendah dari masukan (input) maka transmisi disebut : reduksi ( reduction gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada masukan maka disebut : inkrisi ( increaser gear). Perbandingan input dan output disebut : perbandingan putaran transmisi (speed ratio), dinyatakan dalam notasi : i . Speed ratio : i = n1 / n2 = d2 / d1 = z2 / z1 Apabila:i < 1 i > 1 = transmisi roda gigi inkrisi = transmisi roda gigi reduksi

Dalam aplikasi, speed ratio roda gigi mempunyai nilai tidak bilangan utuh, misalnya : 2,4, 6, dll, tetapi berupa bilangan tertentu, misal: 2,9991 ; 1,666 dll. Hal tersebut terjadi karena perancang transmisi roda gigi menginginkan , bahwa setiap gigi diharapkan bertemu dengan setiap gigi dari roda gigi yang lain, misalnya: design : i = 2 maka jumlah gigi pinion= 20 (min) dan rodagigi wheel= 40 , maka gigi nomor satu akan selalu bertemu dengan gigi nomor satu

roda gigi lain, apabila terjadi ketidak homogenan material maka bagian tersebut mungkin akan aus tidak merata, oleh sebab itu dicari cara yang mudah, yaitu dengan menambah satu gigi pada wheel misalnya. Jadi : i = 41 / 20 = 2,0500 dll Macam roda gigi : 1. Roda gigi payung ( bevel gear) Roda gigi payung atau roda gigi trapesium digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyudut 900. Bentuk gigi yang biasa dipakai pada roda gigi payung : a. b.c.

Bentuk gigi lurus atau radial Bentuk gigi miring atau helical Bentuk gigi melengkung atau spherical.

Gambar 1. Roda gigi payung 2. Roda gigi cacing ( worm gear) Roda gigi cacing (worm) digunakan apabila diinginkan antara sumbu input dan sumbu output menyilang tegak lurus. Roda gigi cacing mempunyai karakteristik yang khas, yaitu input dan output tidak dapat dipertukarkan. Jadi input selalu dari roda cacingnya (worm).

Gambar 2. Roda gigi cacing

2. System Pengereman (Brake System) Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar dugaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya : overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus, karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar. Macam sistem pengereman :1. Pengereman dinamis menggunakan resistor.

Pengereman turbin angin ukuran kecil dapat dilakukan oleh dengan membuang tenaga listrik dari generator ke dalam resistor, mengubah energi kinetik rotasi turbin menjadi panas. Metode ini berguna jika beban kinetik pada generator tiba-tiba berkurang atau terlalu kecil untuk menjaga kecepatan turbin dalam batas yang diperbolehkan. Dengan cara ini, putaran turbin dapat dijaga pada kecepatan yang aman dalam kondisi kecepatan angin yang tinggi sekaligus tetap menjaga besaran daya keluaran pada nominalnya. Metode ini biasanya tidak diterapkan pada turbin angin ukuran besar.2. Pengereman mekanis

Suatu rem mekanis biasanya digunakan untuk mengerem turbin pada saat diistirahatkan untuk pemeliharaan. Rem tersebut biasanya diterapkan setelah pengereman dinamis telah mengurangi kecepatan turbin, karena rem mekanis akan menjadi aus dengan cepat jika digunakan untuk mengerem turbin dari kecepatan penuh.

Gambar 2.a Pengereman dinamis menggunakan resistor.

Gambar 2.b Pengereman mekanis 3. Generator Ini adalah salah satu komponen terpenting dalam pembuatan sistem turbin angin. Generator ini dapat mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Prinsip kerjanya dapat dipelajari dengan menggunakan teori medan elektromagnetik. Singkatnya, (mengacu pada salah satu cara kerja generator) poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu disekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan

oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC(alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal.