gcg roadmap 2010-2015

112
GCG Roadmap 2010-2015

Upload: miller

Post on 11-Jan-2016

178 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

GCG Roadmap 2010-2015. Agenda. Pendahuluan Kondisi Sekarang Agenda Penerapan GCG Strategi Pencapaian Penutup. 3. Inti Permasalahan. Etika dan Perilaku, Bad Governance, Law Enforcement; Quick win: Perlu membangun sistem yang dapat merubah etika dan perilaku; - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: GCG Roadmap 2010-2015

GCG Roadmap2010-2015

Page 2: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda

1. Pendahuluan2. Kondisi Sekarang3. Agenda Penerapan GCG4. Strategi Pencapaian5. Penutup

Page 3: GCG Roadmap 2010-2015

3

Page 4: GCG Roadmap 2010-2015

Inti Permasalahan Etika dan Perilaku, Bad Governance, Law

Enforcement;Quick win: Perlu membangun sistem yang dapat

merubah etika dan perilaku;Untuk Indonesia, pendekatan awal melalui

dorongan peraturan, tanpa harus mengabaikan dorongan pasar dan etika;

Perlu penelitian porsi yang tepat apa yang menjadi bagian pengaturan, mekanisme pasar, dan edukasi etika dan perilaku.

Page 5: GCG Roadmap 2010-2015

Delapan Isu Strategis Pembenahan Governance

Penerapan GCG pada dunia usaha Reformasi birokrasi pelayanan publik;

Pencegahan & pembrantasan korupsi/suap; Peraturan perundangan & penegakannya;

Reformasi sistem peradilan; Governance otonomi daerah;

Etika & perilaku penyelenggara negara; Governance partai politik;

Page 6: GCG Roadmap 2010-2015

Membangun Roadmap• Pembenahan CG dunia usaha sangat terkait dengan isu-isu

strategis lainnya.• Pendekatan harus holistik mencakup semua isu strategis; • Petakan kondisi saat ini dan targetkan pencapaian pada akhir

tahun 2015 untuk setiap isu;• Susun Roadmap GCG untuk mencapai target berdasarkan

pendekatan sistem pareto;• Pilih program ‘Quick Win’ pencapaian target jangka pendek;• Solusi harus menyentuh akar masalah yakni etika (benturan

kepentingan), governance, dan law enforcement.• Jika tidak menyentuh akar masalah, persoalan tidak akan

pernah tuntas terselesaikan.

Page 7: GCG Roadmap 2010-2015

• Pemahaman terhadap konsep Corporate Governance (CG) dapat dibagi dalam empat kelompok besar. – Kelompok pertama: CG merupakan sistem untuk

mengarahkan bisnis perusahaan. – Kelompok kedua: CG merupakan suatu mekanisme

untuk melindungi investor minoritas terhadap tindakan-tindakan pengambilalihan yang dapat dilakukan oleh pihak-pihak yang mengendalikan perusahaan.

– Kelompok ketiga: CG terkait dengan proses dan struktur yang terdapat di dalam organisasi perusahaan.

– Kelompok keempat: CG terkait dengan hubungan di antara berbagai partisipan (pemangku kepentingan atau stakeholder) dalam menentukan arah dan kinerja perusahaan.

Pendahuluan

Page 8: GCG Roadmap 2010-2015

Corporate governance dapat didefinisikan sebagai sistem yang terdiri atas proses dan struktur (mekanisme) yang dikoordinasikan untuk mengarahkan dan mengendalikan bisnis perusahaan, sehingga jalannya bisnis perusahaan tidak menyebabkan kepentingan masing-masing partisipan (stakeholder) terganggu.

• Proses digunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas bisnis yang direncanakan, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, menyelaraskan perilaku perusahaan dengan ekspektasi dari masyarakat serta mempertahankan akuntabilitas perusahaan kepada pemegang saham.

• Struktur akan menspesifikasikan pendistribusian hak-hak dan tanggung jawab di antara berbagai partisipan dalam perusahaan seperti dewan komisaris, direksi, manajer, pemegang saham serta stakeholder lainnya dan menyelaraskan aturan-aturan maupun prosedur-prosedur untuk pengambilan kebijakan perusahaan.

Pendahuluan

Page 9: GCG Roadmap 2010-2015

• Terdapat beberapa versi yang menyangkut prinsip-prinsip CG, namun pada dasarnya prinsip-prinsip tersebut mempunyai banyak kesamaan;

• Menurut laporan Cadbury, 1992 prinsip utama CG adalah keterbukaan, integritas dan akuntabilitas;

• Organization for Economic Corporation and Development (OECD) telah mengembangkan seperangkat prinsip good corporate governance yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi di masing-masing negara

Pendahuluan

Page 10: GCG Roadmap 2010-2015

• Prinsip-prinsip dasar dari OECD adalah: Fairness, Transparency, Accountability & Responsibility yang mencakup 5 aspek:–Perlindungan hak-hak pemegang saham, –Perlakuan adil terhadap seluruh pemegang saham, –Peranan stakeholders dalam corporate goveranance,–Keterbukaan dan transparansi, –Peranan board didalam perusahaan.Sesuai Pedoman GCG yang diterbitkan KNKG, untuk kondisi Indonesia, asas yang dibutuhkan adalah: Transparansi,Akuntabilitas,Responsibilitas,Independesiserta Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness).

Pendahuluan

Page 11: GCG Roadmap 2010-2015

© Leo J.Susilo 11

Ruang lingkup berbagai pedoman penerapan GCG:

Pedoman Umum GCG (GCG Manual); Pedoman Direksi dan Dewan Komisaris (Board Manual); Piagam Komite-komite Dewan Komisaris (Committees’

Charters); Pedoman Auditor Internal (Internal Audit Charter); Pedoman Etika Perusahaan (Code of Conducts); Berbagai pedoman lainnya yang dianggap perlu karena

keunikan bisnis perusahaan.

Pendahuluan

Page 12: GCG Roadmap 2010-2015

Pendahuluan• Pengertian penerapan GCG terkait dengan sasaran pada 3

aspek yaitu:– Peningkatan kinerja perusahaan (performance);– Kepatuhan pada peraturan perundangan yang berlaku (compliance),

dan;– Kesesuaian pada norma dan etika masyarakat (conformance)

• Ketiga hal di atas harus dilaksanakan bersamaan dan secara proporsional, sesuai dengan tuntutan pasar (performance), regulator (compliance) dan juga masyarakat luas (conformance).

Page 13: GCG Roadmap 2010-2015

Pendahuluan

CITA-CITA

KINI• Lingkungan makro• Lingkungan mikro• Pemahaman pengusaha

BAGAIMANA:• Grand Strategy ORGANIZATION• Functional Initiatives

CITA-CITA:• Situasi kondusif untuk

investasi;• Lingkungan usaha yg etis &

bertanggung jawab;• Ketahanan ekonomi nasional.

PENDEKATAN PENYUSUNAN ROADMAP GCG

Page 14: GCG Roadmap 2010-2015

GCG ENFORCEMENT

Private Sector Enforcement

Public Sector Enforcement

Internal Enforcement

INVESTOR / PEMEGANG

SAHAM /RUPS

DEWAN KOMISARIS,

KOMITE AUDIT & KOMITE LAINNYA

DIREKSI , INTERNAL AUDIT DAN MANAJEMEN

KARYAWAN

PEMERINTAH PUSAT & DAERAH

REGULATOR

AUDITOR EKSTERNAL

PASAR MODAL

KREDITOR & PEMASOK

MEDIA MASSA

KEKUATAN PASAR

SERIKAT PEKERJA

INSTITUSI PELAYANAN PUBLIK LAIN

ASOSIASIINDUSTRI

Page 15: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

No Country 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2007

1. Singapore 75 74 74 77 75 70 652. Hongkong 71 68 72 73 67 69 673. India 56 54 59 66 62 61 564. Malaysia 32 37 47 55 60 56 495. Korea 52 38 47 55 58 52 496. Taiwan 57 55 58 58 55 50 547. Thailand 28 37 38 46 53 50 478. Philippine 29 33 36 37 50 46 419. China 36 34 39 43 48 44 45

10. Indonesia 29 32 29 32 40 37 37

GCG Perception Index in Asia

Page 16: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi SekarangPolitical & Economic Risk Consultancy (PERC) – Hongkong 2006

The Trend of Corruption in Asia over the Past Decade

1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

Singapore 1.05 1.43 1.55 0.71 0.83 0.9 0.38 0.5 0.65 1.3

Japan 4.6 5 4.25 3.9 2.5 3.25 4.5 3 3.46 3.01

Hong Kong 3.03 2.74 4.06 2.49 3.77 3.33 3.61 3.6 3.5 3.13

Macao N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 4.78

South Korea 7.71 7.12 8.2 8.33 7 5.75 5.5 6.67 6.5 5.44

Taiwan 5.96 5.2 6.92 6.89 6 5.83 6.33 6.1 6.15 5.91

Malaysia 5.8 5.38 7.5 5.5 6 5.71 6 7.33 6.8 6.13

India 8.2 7.4 9.17 9.5 9.25 9.17 9.3 8.9 8.63 6.76

China 8.06 6.97 9 9.11 7.88 7 8.33 7.48 7.68 7.58

Thailand 7.49 8.29 7.57 8.2 8.55 8.89 8.75 7.8 7.2 7.64

Philippines 6.5 7.17 6.71 8.67 9 8 7.67 8.33 8.8 7.8

Vietnam 8 8.25 8.5 9.2 9.75 8.25 8.83 8.71 8.65 7.91

Indonesia 8.67 8.95 9.91 9.88 9.67 9.92 9.33 9.25 9.1 8.16

Scoring: 0 no corruption; 10 the most corrupt

Page 17: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi SekarangTransparency International – Corruption Perception Index

1 2 3 4 50

0.5

1

1.5

2

2.5

3

2.4 2.3

2004 2005 2006 2007 2008

2.02.2

2.6

Score persepsi indeks korupsi Indonesia selama 5 tahun terakhir menurut Transparency International. Score 0 paling korup, dan 10 paling tidak korup

Page 18: GCG Roadmap 2010-2015

PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA SEBERAPA CEPAT?

1 9 9 9 2 0 0 0 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0

Berapa Target IPK Indonesia Tahun 2010?

A?B?C?D? atau E?

Malaysia, Tunisia

SingapuraFinlandia9.7

9.3

5.0

1.7 1.7 1.7 1.9 1.9 2.0Indonesia

A: 4.0 (2004: Latvia, Slovakia)B: 3.6 (2004: Ghana, Mexico, Thailand)C: 3.5 (2004: Kroasia, Peru, Srilanka, Polandia)D: 3.0 (2004: Mongolia, Senegal)E: 2.5 (2004: Albania, Argentina, Lybia, Pakistan)

Page 19: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

Kondisi penerapan GCG : Internal enforcement

19

Pemahaman penerapan GCG: Hanya semata-mata mengejar keuntungan; Hanya semata-mata pelaksanaan kepatuhan Penerapan Etika Bisnis masih merupakan wacana;

Penerapan GCG belum terasa mendesak, atau masih dapat ditunda;

Masih banyak perusahaan dan asosiasi industri yang belum faham betul apa, mengapa dan bagaimana GCG.

Page 20: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

Kesadaran dan penghargaan para pelaku pasar terhadap penerapan GCG masih rendah.

Dampak dari rendahnya kesadaran internal enforcement dari masing-masing perusahaan tercermin pada kesadaran pasar atas penerapan GCG Dampak pasar rating CGPI (Corporate Governance

Perception Index) belum “terasa” Jumlah peserta CGPI yang “stagnan” Dampak pasar rating ARA (Annual Report Award) juga

masih serupa

Kondisi penerapan GCG : Market enforcement

Page 21: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

21

Kondisi penerapan GCG : Market enforcement

Masih belum terdapat tuntutan pasar yang tinggi terhadap integritas dan transparansi pelaporan. Semua ini masih mengandalkan peran regulator;

Aturan atau standard internal semacam code of conduct, masih belum menjadi kebiasaan, bila sudah ada, sering kali tidak dilengkapi dengan mekanisme penegakannya secara tegas dan jelas;

Secara umum market enforcement GCG masih sangat lemah.

Page 22: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

Kondisi penerapan GCG : Public enforcement

22

Di luar perbankan belum ada peraturan perundangan yang mewajibkan penerapan GCG secara tegas.

Belum optimalnya lembaga yang secara konsisten mengawasi penerapan GCG dengan batasan yurisdiksi yang jelas untuk setiap sektor industri ataupun bentuk usaha.;

Belum efektifnya proses pemantauan yang transparan terhadap penerapan GCG dan juga mekanisme penegakannya.

Page 23: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi SekarangKondisi penerapan GCG : Public enforcement

Contoh kejelasan public enforcement di sektor perbankan: UU No. 7/1992 . No. 10/1998 tentang Perbankan; Peraturan:

PBI No. 8/14 th 2006 tentang Penerapan GCG pada Bank Umum;

SEBI No.9/12 th 2007 tentang Self-Assessment dan Pelaporan Berkala Penerapan GCG pada Bank

Otoritas pengawasan: Bank Indonesia; Sanksi pelanggaran: tercantum dengan jelas dalam Undang-

undang dan peraturan Bank Indonesia.

Page 24: GCG Roadmap 2010-2015

Kondisi Sekarang

Kondisi penerapan GCG : Public enforcement

24

Aspek lain public enforcement yang kurang menunjang penerapan GCG: Pemahaman peran penerapan GCG dalam membangun ketahanan

ekonomi nasional yang masih kurang di kalangan birokrasi baik di pusat maupun di daerah;

Rendahnya kemampuan pelayanan publik, khususnya dalam pengurusan perijinan;

Masih tingginya pungli dan persepsi korupsi di Indonesia, serta mekanisme kerja birokrasi yang masih belum sederhana;

Kepastian hukum, dan transparansi peraturan yang belum sesuai dengan kebutuhan pasar.

Page 25: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda Penerapan GCGCita-cita normatif kualitatif:

Terciptanya situasi yang kondusif untuk investasi: Kepastian hukum dan transparansi peraturan; Pelayanan publik dengan didukung birokrasi yang efisien dan

responsif; Terciptanya lingkungan usaha yang etis dan bertanggung

jawab: GCG sudah menjadi bagian dari “budaya” perusahaan; Penerapan etika bisnis sudah menjadi keseharian praktik bisnis; Integritas dan transparansi laporan keuangan sudah menjadi

norma umum. Meningkatnya ketahanan perekonomian nasional secara

keseluruhan.

Page 26: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda Penerapan GCGSasaran 2015:

Sasaran jangka panjang: Terciptanya situasi yang kondusif untuk investasi: Dijabarkan menjadi sasaran 2015: Mendorong reformasi birokrasi melalui penerbitan UU Kode Etik

Penyelenggara Negara dan pelaksanaan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

Penguatan struktur KPK dan Tipikor serta peningkatan peran dan struktur Ombudsman keseluruh provinsi;

Mendorong terbitnya UU tentang Whistle Blowing; Mendorong pencapaian indeks persepsi korupsi TI dari nilai 2.6

pada 2008 menjadi nilai 6 pada 2015.

Page 27: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda Penerapan GCGSasaran kuantitatif 2015:

Sasaran jangka panjang: Terciptanya lingkungan usaha yang etis dan bertanggung

jawab: Dijabarkan menjadi sasaran 2015: Terlaksananya penyusunan, publikasi dan sosialisasi pedoman etika bisnis bagi

para pengusaha Indonesia dan penerapan Pakta Integritas secara konsisten di kalangan pelaku usaha;

Terlaksananya ketentuan yang mengharuskan pelaporan penerapan GCG secara bertahap baik melalui self-assessment maupun assessment oleh pihak ketiga pada industri yang terdaftar di pasar modal, industri keuangan, sumber daya alam, dan BUMN serta penerbitan GCG Sectoral Code.

penerapan GCG pada peringkat penilaian ACGA (Association of Corporate Governance in Asia) dari nilai 37 pada tahun 2007 menjadi nilai 45 pada 2015. Semua perusahaan anggota pengurus KADIN, KADINDA dan Asosiasi Industri telah menerapkan GCG.

Page 28: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda Penerapan GCGSasaran 2015:

Sasaran jangka panjang: Meningkatnya ketahanan perekonomian nasional secara

keseluruhan. Dijabarkan menjadi sasaran 2015: Menjadikan KADIN dan Asosiasi Industri sebagai mitra proaktif

pemerintah dalam setiap perumusan kebijakan ekonomi melalui monitoring, kajian, komunikasi berkala dan usulan perumusan kebijakan yang diperlukan;

Sasaran di atas masih perlu dikuantifisir sesuai kemampuan KADIN dan Asosiasi Industri.

Page 29: GCG Roadmap 2010-2015

RENSTRA KAJANG BTP 2003-2015

Koperasi BUMS

BUMN

ASOSI-ASI

HIMPUNANPilar lembaga Internasional

Pilar Dunia Pendidikan

Pilar Masyarakat

SipilPilar Media

Massa

Pilar Kepolisian

Pilar LSM

Pilar Parpol

Pilar Auditor Negara Pilar

Kejaksaan Agung

Pilar Mahkamah

Agung

Pilar Eksekutif

Pilar Legilslatif

2003-2004KAMPANYE NASIONAL ANTI SUAP

(TAHAP SOSIALISASI)

KADINDA

INDONESIA 2002Dalam Peringkat Dunia:1. Peringkat Daya Saing ke 49

dari 49 negara2. Peringkat pengembangan

SDM, ke 102 dari 120 negara (indeks SDM = 0.677)

3. Pendapatan perkapita = US$ 700

4. Indeks Persepsi korupsi (IPK) 1,9 = urut paling korup ke 96 dari 102 negara

2005-2015GERAKAN NASIONAL ANTI SUAP

(TAHAP IMPLEMENTASI)

INDONESIAYANG BTP

BERSIH TRANSPARAN PROFESIONAL

TARGET BTP 2015

Dalam peringkat dunia:1. Peringkat Daya Saing,

ke 20 dari 49 negara (=Norwegia 2001)

2. Peringkat Pengembangan SDM, ke-50 dari 120 negara (= latvia 2001, indeks SDM 0.791)

3. Pendapatan per Kapita = US$ 9000

4. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 6.0 = urutan korup ke 27 dari 102 negara (= posisi Slovenia 2002)

Masukan dari dan ajakan kepada pilar-pilar lain

Elemen-elemen bangsa Bersinergi Secara Kondusif Memerangi Suap Masyarak

at Sipil Anti Suap

Dunia Pendidikan Anti Suap

Dunia Usaha Anti

Suap

Legislatif/ Anti Suap

Eksekutif Anti Suap

Mahkamah Agung Anti

Suap

Kejaksaan Agung Anti

Suap

Auditor Negara Anti

Suap

PARPOL Anti Suap

Media Massa Anti

Suap

Polisi Anti Suap

LSM Anti Suap

BTP Tahap 2

BTP Tahap 3

Pilar Dunia Usaha Tanpa

Suap

Page 30: GCG Roadmap 2010-2015

Agenda Penerapan GCGSasaran kuantitatif jangka panjang:

Mendorong pencapaian indeks persepsi korupsi TI menjadi 7,5 pada tahun 2030;

Nilai pencapaian penerapan GCG pada peringkat penilaian ACGA menjadi nilai 55 pada th 2020; nilai 70 pada th. 2025 dan nilai 75 pada th. 2030

Penerapan GCG pada masing-masing sektor Industri minimal mencapai 10% pada th. 2020; mencapai 15% pada th. 2025 dan mencapai 20% pada th. 2030. Pencapaian ini ditandai dengan telah dilakukannya self-assessment.

Page 31: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianPendekatan yang digunakan:

ROADMAP GCG KADIN MASALAH

SUMBER MASALAH

KEMUNGKINAN

SASARANPENERAPAN

GCG

DAMPAK

Melakukan identifikasi terhadap hal-hal yang dapat menggagalkan tercapainya sasaran penerapan Roadmap GCG KADIN dan melakukan mitigasi terhadap hal-hal tersebut, khususnya terhadap sumber masalah tersebut

Page 32: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianPendekatan yang digunakan:

INTERNAL ENFORCEMENT

PRIVATE ENFORCEMENT

PUBLIC ENFORCEMENT

SASARANPENERAPAN GCG

Identifikasi kesenjangan antara kondisi KINI dengan CITA-CITA; Rumuskan kegiatan pencapaian melalui tiga jalur enforcement yaitu

internal, private sector dan public sector; Identifikasi hal-hal yang dapat menggagalkan pelaksanaan

enforcement tersebut; Lakukan mitigasi atas hal-hal tersebut.

Page 33: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianPendekatan yang digunakan:

No Enforcement Masalah

1. Internal Direksi dan Dewan Komisaris tidak yakin penerapan GCG bermanfaat dan menguntungkan perusahaan;

Tidak terdapat sanksi dan insentif penerapannya baik di sektor swasta maupun sektor publik

2. Sektor Swasta • Masih banyak Asosiasi Industri yang belum faham apa, mengapa dan bagaimana GCG itu;

• Tidak ada aturan dan sanksi dari pengawas pasar (KPPU, Bapepam-LK, SRO) terhadap penegakan penerapan GCG;

• Masih kurang dipahami manfaat GCG dalam mewujudkan pelaku pasar yang etis dan bertanggung jawab

Identifikasi masalah secara sederhana:

Page 34: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianPendekatan yang digunakan

No Enforcement Masalah

1. Sektor Publik Kurangnya pemahaman para birokrat pelaksana bahwa mewujudkan good governance di sektor publik akan sangat berdampak positif dalam pengembangan investasi dan bisnis;

Masih kuatnya rent seeking mentality di kalangan mereka;

Belum tersedia peraturan perundangan, sistem dan mekanisme birokrasi yang mendorong penegakan penerapan GCG;

Good governance, perlu dijabarkan menjadi action plan yang jelas bagi penyelenggara Negara.

Identifikasi masalah secara sederhana:

Page 35: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianPosition Audit:Bagaimanakah peta penerapan GCG di Indonesia?Bagaimanakah posisi KADIN?Siapakah mitra kerja KADIN untuk melaksanakan

Roadmap Penerapan GCG 2015?Siapakah target group penerapan GCG Roadmap

KADIN ini?Bagaimanakah pembiayaan program ini?

Page 36: GCG Roadmap 2010-2015

Penjaga Nilai-nilaiGood Governance

Aktor Pelaksana Nilai-nilaiGood Governance

Sektor PublikSektor Privat KNKG

KPPU

BI /Bank Sentral

BPK KPK

Komisi Yudisial

Komisi Kejaksaan

BK-DPR

Komisi Kepolisian

Bapepam – LKPPATK

DAI

Asosiasi IndustriAsosiasi

IndustriAsosiasi IndustriAsosiasi

Industri

KADIN

Pelaku UsahaPelaku Usaha

Pelaku Usaha

Pelaku UsahaPelaku Usaha

Pelaku Usaha

CGO’s

Asosiasi ProfesiAsosiasi Profesi

Asosiasi Profesi

Kementerian PAN

Lembaga Kepolisian

Lembaga Pengadilan

Lembaga Kejaksaan

Lembaga Pelayanan Publik

Penyelenggara NegaraPenyelenggara Negara

Penyelenggara Negara

Partai PolitikPartai Politik

Partai Politik

PETA PENERAPAN GOOD GOVERNANCE DI INDONESIA

KADINDAKADINDA

KADINDA

K A D I N

Perg. Tinggi

Page 37: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianKADIN Grand Strategy:Mendorong pelaksanaan 3 macam GCG enforcement (internal, private & public) secara simultan;Membangun kerja sama yang intens dengan para pelaku GCG dan penjaga nilai-nilai GCG dalam mewujudkan Roadmap GCG KADIN

INTERNAL ENFORCEMENT

PRIVATE ENFORCEMENT

PUBLIC ENFORCEMENT

SASARAN PENERAPAN

GCG

Page 38: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Internal Enforcement

Mitra kerja KADIN: KNKG (Komite Nasional Kebijakan Governance) dan LKDI (Lembaga

Komisaris dan Direktur Indonesia) Lembaga lain yg sejenis (IICG, IICD, FCGI, ISICOM, IKAI), Perguruan

Tinggi dan konsultan penerapan GCG Target Group dan sasaran 2015:

Perusahaan-perusahaan pengurus KADIN, KADINDA, dan Asosiasi Industri anggota KADIN;

Sasaran penerapan 100% dan dinyatakan dengan adanya asesmen terhadap penerapan GCG tersebut;

Untuk setiap sektor industri ditargetkan 5%.

Page 39: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

39

Functional strategy: Internal Enforcement

Kegiatan KADIN: Melaksanakan Training of Trainers “Penerapan GCG dan Etika Bisnis”

untuk KADINDA dan Asosiasi Industri; Membentuk dan menyediakan Help Desk penerapan GCG pada

Kantor KADIN Indonesia dan Kantor KADINDA; Memantau secara berkala penerapan GCG pada target group;

Kegiatan Target Group : Melaksanakan penerapan GCG sesuai Roadmap GCG KADIN

Pembiayaan: Pembiayaan mandiri (self financing) oleh peserta

Page 40: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Internal Enforcement

Roadmap GCG:

Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berhubungan dgn GCG (wajib dan sukarela)

Mematuhi semua hukum dan peraturan yang berhubungan dgn GCG (wajib dan sukarela)

Pengoperasian yang dikendalikan dengan baik melalui internal control yang wajar dan implementasi manajemen risiko

Pengoperasian yang dikendalikan dengan baik melalui internal control yang wajar dan implementasi manajemen risiko

Menjadi perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Menjadi perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik melalui implementasi tanggung jawab sosial perusahaan

Perbaikan yang berkelanjutan

PERS

IAPA

N IM

PLEM

ENTA

SI

GCG

GOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAIGOVERNANCE PERUSAHAAN YANG BAIK & PENCIPTAAN NILAI-NILAI

GGCPerusahaan yang terkelola dengan baik (Good governed corporation)

GCCPerusahaan yang berwarga

masyarakat yang baik (Good corporate citizen)

GCGGovernance perusahaan yang baik

(Good corporate governance)

Page 41: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

PERSIAPAN:• Proyek Implementasi GCG tidak hanya membutuhkan dukungan dari

manajemen puncak, tetapi juga membutuhkan keterlibatan dalam proses;• Proyek GCG adalah proyek jangka panjang, karena penerapan GCG pada

dasarnya merupakan proses yang terus berlanjut dan tidak pernah berhenti;

• Aktivitas persiapannya terdiri dari:• Pembentukan tim proyek• Menciptakan program pembentukan kesadaran untuk implementasi

GCG• Melakukan penilaian implementasi GCG terkini sebagai awal dari

implementasi.

Functional strategy: Internal Enforcement

Page 42: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Internal Enforcement

TUJUAN AKTIVITAS INDIKATOR HASIL

Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku (kewajiban dan sukarela)

1. Menjalankan penilaian GCG untuk mendapatkan status implementasi GCG

2. Merumuskan dan menetapkan GCG manuals:

• GCG code• Board Manual• Committee’s Charters

(Audit Committee, GCG Committee, etc.)

• Code of Conducts• GCG Self-assessment

3.Sosialisasi dan memulai implementasi.

1.Semua GCG manuals telah selesai

2.Meningkatkan kesadaran dari GCG

3.Mematuhi kepada peraturan dan hukum yang berlaku telah meningkat

4.Struktur internal control mulai dibentuk.

Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik yang menghasilkan peningkatan kinerja.

GCG GGC GCC

Page 43: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Internal Enforcement

GCG GGC GCC

TUJUAN AKTIVITAS INDIKATOR HASIL

Untuk membentuk manajemen internal control yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif melalui manajemen risiko yang tepat

1. Sosialisasi GCG yang Intensif dan ekstensif dan juga penilaian yang berkala

2. Aplikasi prinsip-prinsip GCG ke dalam proses bisnis SOP

3. Membentuk kerangka sistem internal control yang terintegrasi dan program manajement risiko

4. Membentuk program etika dan kepatuhan

1. Semua SOPs adalah berdasarkan risiko dan prinsip-prinsip yang berdasarkan GCG .

2. Operasi bisnis dikendalikan secara efektif.

3. Budaya risiko mulai ditimbulkan.

Kinerja perusahaan meningkat dan juga rating credit meningkat

Page 44: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Internal Enforcement

GCG GGC GCC

TUJUAN AKTIVITAS INDIKATOR HASIL

Mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yang baik.

1. Membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conducts sebagai bagian dari kehidupan perusahaan sehari-hari.

2. Menjalankan Stratejik Perusahan yang bertanggung jawab sosial secara efektif

3. Mengimplementasi “Sistem Operasi Perusahaan Hijau”.

4. Menyesuaikan semua sistem and prosedur yang sesuai. Membangun sistem manajemen yang unik

1. Dikenal sebagai perusahaan yang beretika

2. Kontribusi yang nyata dan dapat diukur pada kesejahteraan:• Komunitas lokal• Negara• Dunia

3. Memberi perhatian dan peduli terhadap lingkungan

Diakui sebagai:• Perusahaan

Blue chip• Tempat yang

sangat diinginkan untuk bekerja

• Menerima banyak penghargaan

Page 45: GCG Roadmap 2010-2015

45

GCGAssessment

Marketing &

Sales

BusinessProcesses &

Control

HumanResources

Manufacturing& Supply

Chain

ProductPortfolio

FinancialStrategy

Total Business Review • Verification of the Financial Figures• Review of the business fundamentals• Sustainable vs Short Term Performance• Reduces effect of market downturn • Identify Potential Improvements• Provide guidance for Improvements• GCG and CSR assessment.

SUCCESSFUL EXECUTION REQUIRES MULTI DISCIPLINE EXPERTS FROM INDUSTRY

Sustainable Business: Beyond Financial Figures

• Identify problems and opportunities require Total Business Review

Page 46: GCG Roadmap 2010-2015

Merubah Paradigma Berpikir

• Keuntungan = Harga – Biaya• Maximizing profit.

*Keuntungan = Penghargaan dari masyarakat atas prestasi yang diberikan oleh perusahaan dalam bentuk produk dan/atau jasa*Maximizing sustainable profit.

SDM adalah faktor produksi darisuatu perusahaan

SDM adalah aset terpenting perusahaanMembangun dan membina SDM sebelummemproduksi barang atau jasa

• Fokus pada maksimalisasi pemenuh han kepentingan pemegang saham semata;

• Orientasi bisnis jangka pendek (short-term profit);

• Tidak mempertimbangkan eksternalitas negatif korporasi yang harus ditanggung pihak lain.

• Fokus pada keseimbangan kepentingan seluruh stakeholder melalui aktivitas dan proses bisnis berdasarkan prinsip TARIF;

• Orientasi bisnis jangka panjang (sustainable profit);

• Berupaya untuk menjadi good corporate citizen.

[ Konsep Shareholder ] [ Konsep Stakeholder ]

[ Persepsi Pengembangan SDM]

[ Persepsi Keuntungan ]

Page 47: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

47

Functional strategy: Private Enforcement

Mitra kerja KADIN: Regulator terkait, KPPU, SRO, Asosiasi Industri, Ikatan Profesi, dll. KNKG, LKDI, IICG, IICD, FCGI, ISICOM, IKAI, Perguruan Tinggi, dan konsultan GCG.

Target Group: Pelaku pasar sektor industri tertentu dan emiten.

Sasaran 2015: Terbentuknya kantor KPPU di setiap ibu kota provinsi yang sekaligus juga

bertindak sebagai Ombudsman kegiatan bisnis; Mendorong terbitnya peraturan dari regulator Perbankan, Lembaga

Keuangan non Bank, Pasar Modal, BUMN, Pertambangan & Energi, Perkebunan & Kehutanan, untuk mewajibkan penerapan GCG dan melaporkannya secara berkala dengan didukung hasil asesmen pihak ketiga.

Page 48: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

48

Functional strategy: Private Enforcement

Sasaran 2015:

Mendorong penyusunan, publikasi dan sosialisasi Pedoman Etika Bisnis bagi para pengusaha Indonesia;

Mendorong penerapan Pakta Integritas secara konsisten melalui: Kesepakatan untuk melakukan bisnis tanpa suap dan menghindari praktik

persaingan usaha yang tidak sehat; Penerapan Pakta Integritas bagi pejabat pemangku anggaran secara

konsisten dan konsekuen; Mengupayakan terlaksananya program Anugerah Integritas (Integrity

Award) baik untuk penyelenggara negara maupun pelaku usaha.

Page 49: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

49

Functional strategy: Private Enforcement

Private enforcement penerapan GCG sektor tertentu: Membentuk kelompok kerja untuk penyusunan, publikasi dan sosialisasi

Pedoman Etika Bisnis bagi para pengusaha Indonesia, sekaligus mendorong penerapan Pakta Integritas.

Membentuk kelompok kerja dengan KNKG dan Asosiasi Industri terkait untuk menyusun Pedoman GCG untuk Sektor Industri tertentu (GCG sectoral Code);

Membentuk kelompok kerja dengan KNKG dan Asosiasi Industri terkait untuk menyusun konsep Peraturan para Regulator untuk mewajibkan pelaksanaan GCG;

Pembiayaan mandiri dari KADIN dan Asosiasi Industri terkait.

Page 50: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi Pencapaian

50

Functional strategy: Public Enforcement Mitra kerja KADIN:

KPK, Kementerian PAN, Ombudsman, dll. KNKG, LSM, Perg. Tinggi, Asosiasi Industri, dll.

Target Group: Pelaku pasar, regulator, birokrasi, institusi pelayanan publik

Sasaran 2015: Mendorong terlaksananya reformasi birokrasi terkait dengan peraturan

perundangan di bidang investasi; Mendorong pelaksanaan UU.No.25/2009 tentang Pelayanan Publik secara

konsisten; Mendorong terbitnya Kode Etik Penyelenggara Negara; Mendorong terbentuknya KPK dan Pengadilan Tipikor serta Komisi Ombudsman

Nasional di setiap ibu kota provinsi; Mendorong terbitnya UU tentang Whistle Blowing.

Page 51: GCG Roadmap 2010-2015

Strategi PencapaianFunctional strategy: Public Enforcement

Kegiatan KADIN: Membentuk kelompok kerja dengan para mitra kerja untuk menyusun

kajian dan naskah akademis guna mendorong tercapainya sasaran-sasaran public enforcement yang telah disepakati;

Membentuk kelompok kerja yang melakukan monitoring kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan penerapan governance.

Page 52: GCG Roadmap 2010-2015

Penutup

Roadmap yang disampaikan masih dalam bentuk garis besar;

Masih diperlukan penjabarannya dalam bentuk sasaran antara dan tahapan (milestone) untuk setiap tahunnya hingga tahun 2015;

Sangat diharapkan masukkan dari masing-masing bidang, untuk menjadi Roadmap Penerapan GCG KADIN 2010-2015 yang merupakan bagian dari Roadmap Ekonomi KADIN 2010-2015.

52

Page 53: GCG Roadmap 2010-2015

• Dalam pengelolaan perusahaan yang baik dikenal prinsip “GCG”( Good Corporate Governance) , dengan memperhatikan prinsip-prinsip bisnis : prinsip fairness, prinsip transparancy, prinsip accountability, prinsip responsibility.

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 53

Page 54: GCG Roadmap 2010-2015

54

PENGERTIAN CORPORATE GOVERNANCE

Sebagai suatu sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengtur hubungan antar berbagai pihak yang berkepentingan(stakeholders) .Dalam arti sempit hubungan antara pemegang saham, dewan komosaris,dan dewan direksi demi tercapainya tujuan organisasi.

Menurut FORUM for CORPORATE GOVERNANCEPengertian Perusahaan (FCGI): …seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antar pemegang, pengurus,/pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentinganinternal dan ekternal lainnya yang berkaitan denagnhak-hak dan kewajiban meraka atau suatu sistem yang mengedalikan perusahaan

Menurut Organization for Economic Cooperation and Development(OECD) Struktur yang oleh pemegang saham,komosaris,dan manajer menyusuntujuan-tujuan perusahaandan sarana untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dan mengawasi kinerja.

Page 55: GCG Roadmap 2010-2015

55

Prinsip-prinsip

GCG(OECD)Organization for

Economic Corporation and

Development

Transparansi:yaitu ketebukaan dalam melaksanakan prosespengambilan keputusan dalam mengemukakan informasi materriil dan relevan mengenai perusahaan.

Kemandirian, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa bentruran kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak ,manapun yang i manapun yang tidak sesuai denag peraturan perundan-undangan yang berlaku dan prinsip-prisip koporasi yang sehatAkuntabilitas yaitu kejelasan fungsi,pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelola prsh terlaksana secara efektif.

Pertanggungjawaban, yaitu kesesuain di dalam pengelolaan prsh terhadap peraturan per-uu-an yang berlaku.

Kewajaran, yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peratutan per-uu-an yang berlaku.

Page 56: GCG Roadmap 2010-2015

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 56

Prinsip etika bisnis pada umumnya melihat juga bagaimana budaya yang ada disekitarnya atau lingkungannya turut mewarisi budaya perusahaan. Seperti halnya pada bangsa Jepang dengan budaya “Bashido” dan bisnis yang bermula/berasal dari team work keluarga yang terus melekat pada budaya perusahaan.Semangat” Bashido” dilandasi; kejujuran, keberanian, keadilan, kesetiaan, kedermawanan dan pengendalian diri.

Permasalahan yang sering kita temukan dalam kehidupan bisnis yaitu apabila terjadi penyimpangan etika bisnis yang sudah mendarah daging, sangat sulit diatasi dalam waktu singkat, seperti halnya budaya sogok, suap, dan sebagainya. Oleh karena itu peranan dan penegakkan hukum sangat penting dan diperlukan, sebagai sarana yang tepat untuk mendorong ditaatinya nilai etis tertentu dalam bisnis.

Page 57: GCG Roadmap 2010-2015

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 57

Masalah yang sering terjadi dalam kegiatan berbisnis misalnya :

• Bidang periklanan yang dilihat dari persepektif etika bisnis :

apakah ada unsur kebohongan/penipuan; Pernyataan yang menyesatkan; bertentangan dengan moral/etika.

• pelanggaran terhadap HAKI (hak Cipta. Merk, Paten, Disain

Industri, Rahsia Dagang, dan sebagainya)

• menjalin usaha yang ilegal.

• Persaingan tidak sehat.

• Membangun bisnis untuk usaha besar, tanpa memperhitungkan faktor/dampak lingkungan (fisik, non fisik) dan tanpa prosedur yang benar

• Untuk memperbesar keuntungan sehingga menurunkan kualitas produksinya.

• Bisnis yang hanya memfokuskan pada bagian efisiensi (biaya/cost, overhead) dan rasionalisasi tanpa memperhatikan unsur moral.

Page 58: GCG Roadmap 2010-2015

Permasalahan yang sering dihadapi adalah dalam penegakan hukum dan etika yang memang menjadi pusat permasalahan, serta perlunya reformasi moral melalui pemberdayaan hukum dan upaya-upaya yang dapat dilaksanakan di bidang hukum antara lain pemberian atau penegakan sanksi, perlindungan di bidang HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual seperti Hak Cipta, hak Paten, Merk, Perlidungan Tahasia Dagang, Desain Industri), perlindungan hukum bagi tenaga kerja di bidang hukum ketenagakerjaan, perlindungan konsumen dan persaingan usaha tidak sehat, dan sebagainya).

Hj. Suarny Amran, SH.MH. 58

Page 59: GCG Roadmap 2010-2015

JAT JAT WIRIJADINATA 59

KEPEMERINTAHAN YANG BAIK

(GOOD GOVERNANCE)

LATAR BELAKANG,KONSEP KEPEMERINTAHA, KONSEP GOOD GOVERNANCE

Page 60: GCG Roadmap 2010-2015

60

LATAR BELAKANG

1. ADANYA PERKEMBANGAN INTERAKSI SOSIAL POLITIK

PEMERINTAH DAN MASYARAKAT

2.ADANYA DINAMIKA SISTEM SOSIAL POLITIK

PERLU STRATEJI BARU

1. ADANYA PERGESERAN SOSPOLDIMANA PERAN SEKTOR SWASTA DAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT MENINGKAT, SEBELUMNYA PERAN PEMERINTAH LEBIH DOMINAN2. KONDISI MAKIN SULIT , KOMPLEKS, DINAMIS, BERANEKA RAGAM, SESUAI DENGAN PERKEMBANGANKEBUTUHAN MANUSIA3. KETERBATASAN KAPASITAS APARATUR PEMERINTAHUNTUK MENAKOMODASIKAN KONDISI DIATAS.4. ADANYA KOLABORASI PEMERINTAH, SWASTA , MASYARAKAT5. Globalisasi, perkemb iptek, dan liberalisasi persaingan bebas kompetensi meningkat6. . IPTEK merubah manajemen sektor publik & bisnis arus informasi menembus batas ruang & waktu7Demokratisasi, HAM, pelestarian lingkungan hidup jadi tuntutan dunia yg mendesak8. Internal Indonesia; krisi multidimensi (situasi politik tak stabil, ancaman disintegrasi, kepercayaan masyarakat menurun, penegakan hukum lemah, penanganan KKN lemah, pemulihan ekonomi lambat, pengangguran dan kemiskinan meningkat, daya saing turun

.

1 Internal Indonesia; krisi multidimensi (situasi politik tak stabil, ancaman disintegrasi, kepercayaan masyarakat menurun, penegakan hukum lemah, penanganan KKN lemah, pemulihan ekonomi lambat, pengangguran dan kemiskinan meningkat, daya saing turun.2. Gerakan mahasiswa kekuatan reformasi ORBA tumbang3 Multipartai menjelang Pemilu 19994. Perlu memahami jenis interaksi sosial-politik; 1) interferences (gangguan/saling pengaruhi); 2) interplays (keterlibatan); intervensions (campur tangan) .

Page 61: GCG Roadmap 2010-2015

61

KOMPLEKSITAS

SISTEM SOSIAL POLITIK, MELIPUTI:

PERLU DICARIKAN ALTERNATIF PEMECAHAN DAN PEMILIHAN YANG TERBAIK

SELEKSIDAN

REDUKSI

STRUKTUR OPERASIONAL

DARIPENDEKATAN BERAGAM,BIROKRASI KAKU, HIERARKHIS, OTORITER,:

MENJADI:KEPEMERINTAHAN MODEREN YANG:DINMIS, JARINGAN KOMPLEKSTETAPI HUBUNGAN SEDERHANA,., KEANEKARAGAMAN TINDAKANDAN KEBIJAKAN, SESUAI DENGANSITUASI DAN KUALITAS INTERAKSISOSIAL POLITIK

IMPLIKASINYA TERHADAPPEMERINTAHAN:

Page 62: GCG Roadmap 2010-2015

62

KONSEPSI KEPEMERINTAHAN

GOVERNMENTPEMERINTAH

CHANGE AGENT AGENT OF DEVELOPMENT, PEMERINTAHAN NEGARA & PENYELENGGARAPEMBANGUNAN & PELAYANAN PUBLIK

GOODGOVERNANCE

GOVERNING

PROSES KOORDINASI,PENGENDALIAN/STEERING, PEMBERIAN

PENGARUH/INFLUENCING DAN PENYEIMBANG SETIAP

HUBUNGANINTERAKSI SOSIAL POLITIK

ANTARA PEMERINTAH, SWASTA DAN MASYARAKAT.

GOVERNANCE (WORLD BANK)

KEPEMERINTAHAN ADALAH CARA BAGAIMANA KEKUASAAN NEGARA

DIGUNAKAN UNTUK MENGELOLA SUMBERDAYA EKONOMI DAN SOSIAL

GUNA PEMBANGUNAN MASYARAKAT(THE WAY STATE POWER IS USED IN MANAGING

ECONOMIC AND SOCIAL RESOURCES FOR THE DEVELOPMENT OF THE SOCIETY)

GOVERNANCE (UNDP)

PELAKSANAAN KEWENANGAN POLITIK, EKONOMI,DAN ADMINISTRATIF UNTUK MENGELOLA

MASALAH-MASALAH NASIONAL PADA SEMUA INGKATAN

( THE EXERCISE OF POLITICAL,ECONOMIC, ND ADMINISTRATIVE AUTHORITY

TO MANAGE NATION’S AFFAIR AT ALL LEELS)

PENGERTIAN GOODDALAM GG:

A NILAI-NILAI YANGDIJUNJUNG

TINGGIB.ASPEK-ASPEK FUNGSIONAL PEMERINTAHAN YANG EFEKTIF

DAN EFISIEN DALAM

PENCAPAIAN TUJUAN

Page 63: GCG Roadmap 2010-2015

63

POLAPEMERINTAHAN

KOORDINATIFDALAMMENGHADAPIKOMPLEKSITAS

MENGATUR//MENGENDALIKANDALAMMENGHAFAPI DINAMIKA

MENGATUR, MENGINTEGRASIKAN,MENCIPTAKAN KETERPADUAN DALAMMENGHADAPI KEANEKARAGAMAN

Page 64: GCG Roadmap 2010-2015

64

“GOOD” dlm GOOD GOVERNANCEB. ASPEK-ASPEK FUNGSIONALPEMERINTAHAN YANGEFEKTIF DAN EFISIENDALAM PENCAPAIANTUJUAN

A.NILAI-NILAIYANGDIJUNJUMGTINGGI

KEINGINAN/KEHENDAKRAKYAT

PENINGKATANKEMAMPUANRAKYAT YANGBERTUJUANNASIONALUNTUK:

PEMBANGUNANBERKELANJUTAN

KEMANDIRIAN

KEADILANSOSIAL

Page 65: GCG Roadmap 2010-2015

65

ORIENTASI GOOD GOVERNANCE

PENCAPAIAN TUJUAN NASIONAL

MENGACU PADA DEMOKRASI

DALAM KEHIDUPAN BERNEGARA

DENGAN ELEMEN –ELEMEN SBB.:

PELAKSANAANFUNGSI YANGEFEKTIF DANEFISIEN DALAMMENCAPAITUJUANNASIONAL

ACCOUNTABILITY

SECURING OFHUMAN RIGHTSAUTONOMY &DEVOLUTION OFPOWER

ASSURANCE OFCIVIL CONTROL

LEGITIMACY

Page 66: GCG Roadmap 2010-2015

66

PRINSIP GOVERNANCE MENURUT

WORLD BANK , UNDP

UNDP

WORLD BANK

THE WAY STATE POWER IN MANAGING ECONOMIC& SOCIAL RESOURCES FOR DEVELOPMENTOF SOCIETY

THE EXERCISE OF:

POLITICAL ECONOMICADMINISTRATIVEAUTHORITY

TO MANAGE

NATION’S AFFAIR AT ALLLEVEL

Page 67: GCG Roadmap 2010-2015

67

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE

MENURUT OECF & WORLD BANK

PENYELENGGARAANMANAJEMEN PEMBANGUNAN YANGSOLID DAN BERTANGGUNGJAWAB SEJALAN DENGAN:

2.PASAR YANG EFISIEN

1DEMOKRASI

4PENCEGAHAN KORUPSI SECARA POLITIKDAN ADMINISTRASI

3.HINDARI SALAH ALOKASIDANA INVESTASIYANG LANGKA

5MENJALANKAN DISIPLINANGGARAN

6.MENCIPTAKAN LEGAL& POLITICAL FRAME WORK BAGI TUMBUHNYA AKTIVITASKEWIRAUSAHAAN

Page 68: GCG Roadmap 2010-2015

68

PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE UNDP A.

HUBUNGAN SINEGIS & KONSTRUKTIFANTARA:

B.KARAKTERISTIKSALING MEMPERKUAT DAN TIDAK PARSIAL

PRIVATE

STATE

COMMUNITY

3.TRANSPARANCY

1PARTICIPATION

5.EQUITY

4RESPONSIVENESS

2.RULE OFLAW

7EFFECTIVENESSAND EFFICIENCY

6CONCENSUSORIENTATION

9STRATEGICVISION8

ACCOUNTABILITY

Page 69: GCG Roadmap 2010-2015

15A 69

TIGA DOMAIN GOOD GOVERNANCE

S TATE (Pemerintah): Ciptakan POLITIK & HUKUM yg kondusif

P RIVATE (Swasta): Ciptakan PEKERJAAN dan PENDAPATAN

COMMUNITY (Masyarakat): Peran aktif & positip dlm kegiatan EKONOMI POLITIK SOSIAL

Page 70: GCG Roadmap 2010-2015

70

THE THREE LEGS OF GOVERNANCE

ECONOMI C

GOVERNMENT

a. AKTIVITAS EKON.

b. DLM NEGERI

c. INTERAKSI

PENYEL. KONOMI

d. IMPLEMENTASI (EQUITY, QUALITY, POVERTY OF LIFE

ADMINISTRATIVE

GOVERNMENT

SISTEM PROSES

KEBIJAKAN

POLITICAL GOV

PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN UNTUKFORMULASIKEBIJAKAN

Page 71: GCG Roadmap 2010-2015

71

GOOD GOVERNANCE Aspek Pemerintahan

CDESENTRALISASI REGIONAL & DEKONSENTRASIDALAM DEPARTEMEN

A.ADMINISTRATIVE COMPETENCE $ TRANSPARANCY(PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, EFISIENSI, PENYEDERHANAAN ORGANISASI, IKLIM DISIPLIN,MODEL ADMINISTRASI, INFORMASI)

BHUKUM KEBIJAKAN( PERLINDUNGAN KEBEBASAN SOSIAL-POLITIK-EKONOMI)

DCIPTAKAN PASAR YANG KOMPETITIF(MEKANISME PASAR, PENINGKATAN PERANAN PENGUSAHA MENENGAH DAN KECIL SEKTOR SWASTA,DEREGULASI,KEMAMPUAN PEMERINTAH MENGELOLA EKONOMI MAKRO)

Page 72: GCG Roadmap 2010-2015

72

GOOD GOVERNANCE Indikator Keberhasilan

ASECARA UMIUM

B.SECARA KHUSUS : INDONESIABERDASARKAN TUJUAN REFORMASI (TAP MPR 8/98)

TUJUANPEMBANGUNAN(QUALITY OF LIFE0TERCAPAI

3PENEGAKANHUKUMDAN HAM

2.TERPENUHINYAKEDAULATANRAKYAT:

1MENGATASIKRISIS EKONOMI(STABILITAS MONETERTERCAPAI)

4MELETAKANDASARKERANGKAAGENDAREF.-BANG.

A).SELURUHSENDIKEHIDUPANMASYARAKAT

B)BERBANGSA,BERNEGARA,PARTISIPASIPOLITIKRAKYAT---STABILITAS POLITIK

Page 73: GCG Roadmap 2010-2015

73

Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE

PERKEMBANGAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN

MASA HINDIA BELANDA:

ILMU PEMERINTAH(SEMUA DIATUR PEMERINTAH)

TAHUN 1950-AN:

ILMU ADMINISTRASI NEGARA(KEPEMIMPINANPADA APARATUR:PERUMUSAN KEBIJAKANKEBUDAYAAN, SDMAPARATUR, KETATA-LAKSANAAN)

AKHIR 1960-AN:

ILMU NEGARA DAN PEMBANGUNAN(KETATALAKSANAAN,AGENT OF CHANGE, PERENC. PEMBANG.KEBIJAKAN PEMBANGUNAN,PELAKSANAAN &PENGENDALIANPEMBANGUNAN

Page 74: GCG Roadmap 2010-2015

74

Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCEPERKEMBANGAN MAMNAJEMEN PEMERINTAHAN &

PEMBANGUNAN d. Awal 1980an: Reinventing Government :

1.CATALYTICGOVERNMENT:STEERING RATHER THANROWING

2COMMUNITY OWNED GOVERNMNT:EMPOWERING THAN SERVING

4MISSION DRIVEN GOVERNMENT:TRANSFORMING RULE-DRIVENORGANIZATION

5.RESSULT ORIENTED GOVERNMENTFUNDING OUTCOME, NOTINPUT

3. COMPETITIVE GOVERNMENT:INJECTING COMPETITIONINTO SERVICES

Page 75: GCG Roadmap 2010-2015

75

Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCEPERKEMBANGAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN & PEMBANGUNAN

d. AWAL 1980an: REINVENTING GOVERNMENT

6,6.CUSTOMER DRIVENGOVERNMENTMEETING THE NEED OF CUSTOMER, NOT BUREAUCRACY

7ENTERPRISINGGOVERNMENT:EARNING RATHER THAN SPENDING

8.ANTICIPATORY GOVERNMENT:PREVENTINGRATHER THANCURE

9.DECENTRALIZED GOVERNMENT FROM HIERARCHY TO PARTICIPATIONAND TEAM WORK

10MARKETORIENTEDGOVERNMENT: LEVERAGINGCHANGETHROUGHMARKET

Page 76: GCG Roadmap 2010-2015

76

Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE

Perkembangan Manajemen Pemerintahan & Pembang

e. Awal 1990an: Banishing Bureaucracy (Five’s C) YANG TERDIRI ATAS:

1 THE CORE STRATEGYKEJELASAN KEGUNAANDAN TUJUAN

2. THE CONSEQUENCES STRATEGY:KONSEKUENSI KINERJA

3. THE CUSTOMER STRATEGYPELANGGAN SEBAGAIPENGENDALI

4. THE CONTROLL STRATEGYKONTROL DARI ATASKETENGAH

5. THECULTURE STRATEGYMENDORONG BUDAYA KEWIRAUSAHAAN,INOVATIF, KREATIF

Page 77: GCG Roadmap 2010-2015

77

Pergeseran GOVERNMENT ke GOVERNANCE

Perkembangan Manajemen Pemerintahan & Pembang

f. Akhir 1990an: Good Governanace

Sejalan perkemb. Demokrasi dan Pasar Bebas tumbuh kebersamaan 3 unsur partnership dalam GOVERNANCE

COMMUNITY

PRIVATESECTOR

STATE

Page 78: GCG Roadmap 2010-2015

78

POSISI INDONESIA

Pembajak Software Microsoft ke- 3 setelah China dan Vietnam (88% software bajakan)

Terkorup ke-6 di dunia dari 142 negara atau ke-2 setelah Myanmar di Asia Tenggara (International Transfarancy: 2005)

Peringkat 102 Kebebasan Pers (Worldwide Press Freedom, 2005)

Page 79: GCG Roadmap 2010-2015

79

POSISI INDONESIA

Indeks Kinerja Foreign Direct Invesment : ranking 138 dari 140 negara (diatas Gabon dan Suriname) World Invesment Report 2003

Human Development Report 2006 (UNDP): 118 dari 175 negara (dibawah Filipina, China dan Vietnam)

Country Risk : 150 dari 185 negara (dibawah Afganistan, Burundi, dan Somalia) (Economist Intelligence Unit, World Market Research Center, Moodys Investor Service, Standard & Poors

Page 80: GCG Roadmap 2010-2015

80

BRAND IMAGE

1.Membangun daya tarik bagi pelanggan

2.Memasarkan dan menawarkan produk/layanan

3.Menjual ide dan pelayanan kepada pelanggan melalui BRANDING

4.Memberi jalan bagi semua pihak untuk mendapatkan pengakuan dan reputasi melalui proceived value dari pelanggan

5.Brand adalah aset stratejik

Page 81: GCG Roadmap 2010-2015

81

BRAND IMAGE

NEGARA YANG BERHASIL MEMBANGUN BRAND IMAGE (CITRA DIRI)

1. Jerman : Bidang precision engineering

2.Jepang : Produsen elektronik rumah tangga

3.Singapura : Pemerintah yang sangat probisnis

4.Thailand : Produsen buah-buahan

5. China: Produk murah

6. USA : Polisi dunia

7. Indonesia?? KULI, //TKW KORUP PEMBAJAKMISKIN

Page 82: GCG Roadmap 2010-2015

82

Page 83: GCG Roadmap 2010-2015

83

PERUBAHAN DUNIA

1.DYNAMIC

2. TURBULENT

PRAHALAD:

IF YOU DON’T LEARN, YOU DON’T CHANGE

IF YOU DON’T CHANGE, YOU DIE

LEARN OR DIE

Page 84: GCG Roadmap 2010-2015

84

PERKEMBANGAN LOKAL DAN INTERNASIONAL

1.PEMERINTAHAN MULTI-PARTAI

2.DESENTRALISASI PEMERINTAHAN

3.PERUBAHAN PARADIGMA KEPEMERINTAHAN YANG BAIK (GOOD GOVERNANCE)

4.PERGESERAN POWER (DARI POSISI KE KOMPETENSI)

5.GLOBALISASI DAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI

6.EVOLUSI PERKEMBANGAN ORGANISASI

Page 85: GCG Roadmap 2010-2015

85

PERSAINGAN: PEREBUTAN PANGSA PASAR PANGSA PELUANG

KEGAGALAN ORGANISASI BERSAING

1. GAGAL KELUAR DARI KUNGKUNGAN MASA LALU

sulit meninggalkan paradigma lama dalam menyiasati strateji organisasi saat ini

2. GAGAL MEMPREDIKSI MASA DEPAN

gagal mengembangkan proses pembelajaran kolektif untuk mengintegrasikan kompetensi inti sebagai bagian dalam menciptakan masa depan

Page 86: GCG Roadmap 2010-2015

86

PROFESINALISME SDM

CIRI-CIRI:

• MEMILIKI WAWASAN YANG LUAS DAN DAPAT MEMANDANG MASA DEPAN

• MEMILIKI KOMPETENSI DI BIDANGNYA

• MEMILIKI JIWA KOMPETISI/BERSAING SECARA JUJUR DAN SPORTIF

• MENJUNJUNG TINGGI ETIKA PROFESI

• SINERGI INTELLIGENT-EMOSIONAL- SPIRITUAL QUOTIENT

Page 87: GCG Roadmap 2010-2015

87

KEUNGGULAN BERSAING SUATU PRODUK

1.KETEPATAN WAKTU DAN PEMANFAATAN TEKNOLOGI (TIMING AND KNOW HOW)

2.BIAYA DAN KUALITAS (COST AND QUALITY)

3.KEKUATAN ORGANISASI UNTUK MENGHALANGI PESAING (STRONG HOLDS)

4.KEKUATAN MODAL (DEEP POKETS)

Page 88: GCG Roadmap 2010-2015

88

KEUNGGULAN BERSAING PELAYANAN

1. KUALITAS PELAYANAN

2.KETEPATAN WAKTU

3. KERAMAHAN DALAM PELAYANAN

4.PEMANFAATAN TEKNOLOGI

5.TRANSPARAN (BIAYA; PROSEDUR)

Page 89: GCG Roadmap 2010-2015

89

TRANSFORMASI MANAJEMEN

VISIAPA YANG INGINDICAPAI?

MISIBAGAIMANA MENCAPAIVISI ?

KOMPETENSIBAGAIMANAMENINGKATKANNYA ?

BAGAIMANAMAMPUBERKOMPTISI ?

KINERJA: BAGAIMANA HASIL, MANFAAT, DAMPAK YANG DIHARAPKANDAPAT TERWUJUD ?

PERUBAHANBAGAIMANAMENGATASINYA ?

Page 90: GCG Roadmap 2010-2015

90

DIMENSI DASAR KUALITAS PELAYANAN JASA

RESPONSIVENESS

KESEDIAAN MEMBANTUPELANGGAN DANMELAYANI TEPAT WAKTU

EMPATHY

MEMBERIKAN PERHATIANPENUH KEPADA PELANGGAN

ASSURANCE

JAMINAN , KEPERCAYAAN, MEYAKINKAN, KEMAMPUAN, KEAMANAN KERAMAHAN,PROFESIONALISME, PEMBERI LAYANAN.

TANGIBLE

PENAMPILAN FISIK, PERLENGKAPANPERSONIL, ALAT KOMUNIKASI DSB,

RELIABILITY

KEMAMPUAN MENYEDIAKAN/MELAKUKAN PELAAYANANSECARA HANDAL

Page 91: GCG Roadmap 2010-2015

91

REENGINEERING CORPORATION

DAHULU:

PASAR MILIK PRODUSENPRODUK SEPERTI APAPUN AKAN TERSERAP,PELANGGAN TIDAK MEMILIKI ALTERNATIF LAIN

SEKARANGADA 3 KEKUATAN:

CUSTOMERS

COMPETITION

CHANGE

PRODUSEN HARUS MEMPERHATIKAN PERMINTAAN

Page 92: GCG Roadmap 2010-2015

92

REENGINEERING BIROKRASI

DAHULU:

PELAYANAN MILIK BIROKRASIPELAYANAN SEPERTI APAPUN DITERIMA,PELANGGAN TIDAK MEMILIKI KEKUATAN

SEKARANGADA 3 KEKUATAN:

CUSTOMERS

COMPETITION

CHANGE

BIROKRASI HARUS MEMPERHATIKAN KEPUASAN PELANGGAN

Page 93: GCG Roadmap 2010-2015

93

EKSPEKTASI PELANGGAN

LAYANANYANGDIHARAPKANPELANGGAN

PENILAIANPELANGGANTERHADAPLAYANANYANGDIBERIKAN

TINGKATLAYANANYANGDIBUTUHKANUNTUKME`MENUHI EKSPEKTASIPELANGGAN

Page 94: GCG Roadmap 2010-2015

94

BUDAYA ORGANISASI

SEBAGAI MEKANISME DINAMIS YANGMENGARAHKAN SELURUH ANGGOTA

ORGANISASI DALAM MEMBANGUNMASA DEPAN YANG MENJANJIKAN

A.L.:

BERPENAMPILAN

MENGAMBILKEPUTUSAN

MENYELESAIKANMASAALAH

BERSIKAP

MEMBANGUN VISI

Page 95: GCG Roadmap 2010-2015

95

REKAYASA BUDAYA ORGANISASI

BUDAYAORGANISASI

SEBAGAI BAGIAN STRATEJIORGANISASIUNTUK MERAIH TUJUAN

TERKAIT ERAT DENGAN STRUKTURDAN STRATEJI ORGANISASIAGAR DICAPAI HASIL MAKSIMAL

STRATEJI ORGANISASIMENCAPAITUJUAN

STRUKTUR ORGANISASIYANG MENDUKUNGPENCAPAIANORGANISASI

KULTURTINDAKAN YANG BENARUNTUK MENCAPAITUJUAN

Page 96: GCG Roadmap 2010-2015

96

SIKAP DAN PERILAKU DALAMMEMBANGUN BUDAYA ORGANISASI

1. MENUMBUHKAN:- BUDAYA KUALITAS

- -DAN KESADARAN BIAYA

- -SERTA KETEPATAN WAKTU

2. MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN PELANGGAN

3. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SDM

4. MEMUPUK KEPEDULIAN LINGKUNGAN SEKITAR

Page 97: GCG Roadmap 2010-2015

97

BUDAYA ORGANISASI AKUNTABILITAS

1. MENGGAMBARKAN PRESYASI KERJA ORTGANISASI

2. SEBAGAI BAGIAN PERTANGGUNGJAWABAN BAIK KEDALAM MAUPUN KELUAR

3. DIBUTUHKAN UNTUK PENILAIAN DAN AKREDITASI OLEH MASYARAKAT

4. SEBAGAI BASIS KOMPETENSIDALAM MERAIH PELUANG (LOKAL, RAEGIONAL, DAN INTERNASIONAL)

Page 98: GCG Roadmap 2010-2015

98

AKUNTABILITAS PENGUKURAN KINERJA

1.PERENCANAAN STRATEJIK

2.MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA

3.PENGEMBANGAN SISTEM PENGUMPULAN DATA

4.PENYEMPURNAAN TINGKAT KEBERHASILAN KINERJA

5.PENGINTEGRASIAN DENGAN PROSES MANAJEMEN

Page 99: GCG Roadmap 2010-2015

99

ORGANISASI BERKINERJA TINGGI

PERSYARATAN

- TETAPKAN KEBIJAKAN UNTUK MEMUASKAN STAKEHOLDERS (PELANGGAN, KARYAWAN, PEMASOH, DISTRIBUTOR, DAN PEMEGANG SAHAM)

- SEMPURNAKAN PROSES BISNIS INTI (CORE BISNIS)

- ATUR KETERSEDIAAN SUMBERDAYA YANG PALING MENGUNTUNGKAN

- ATUR ORGANISASI /PERUSAHAAN BAIK DARI SEGI STRUKTUR, KEBIJAKAN, DAN BUDAYANYA.

Page 100: GCG Roadmap 2010-2015

100

PRINSIP PEMERINTAHAN/ORGANISASI MODERN

-

KEPUTUSANDIDISKUSIKAN

PELAKSANAAN KEPUTUSANDIDESENTRALISAIKAN

MASYARAKATMODEREN

PEMERINTAHAN/ORGANISASI

PROSESINTERAKSISOSIAL

MASYARAKAT/ANGGOTA DENGAN PEMERINTAH/ORGAN

ELEMEN MASYARAKAT/ANGGOTA ORGANISASI

EKUILIBRIUMKEPENTINGANANTARA:

PERSOALANPEMERINTAHAN/ORGANISASI

Page 101: GCG Roadmap 2010-2015

101

KOMITMEN DAN KONSISTENSI

KEADILANDAN

KESEJAHTERAAN

VISI DAN MISI

PENEGAKAN ATURAN/HUKUM

KOMITMEN

AKUNTABILITAS

KONSISTENSI

KOMITMEN

Page 102: GCG Roadmap 2010-2015

102

ASPEK PENGHAMBAT KOMPETISI

KOMPETISI INTERNAL BEDA AWAL START

KEGEMARAN MULAI DARI “PERBEDAAN” (PERSAMAAN?)

TIDAK MEMILIKI MODAL & TEKNOLOGI

FUNGSI PEMERINTAHAN/ORGANISASI BELUM OPTIMAL

POLITIK DIANGGAP IDENTIK DENGAN KOLEKSI KEKUASAAN,

PADAHAL SEHARUSNYA KEKUASAAN DIMANFAATKAN UNTUK KEBAIKAN PUBLIK

KOMPETISI DIANGGAP MENYAPU BERSIH LAWAN-LAWAN l

Page 103: GCG Roadmap 2010-2015

103

KEGAGALAN KOMPETISI

ORANG YANG BERPIKIR

TETAPI

TIDAK PERNAH BERBUAT

ORANG YANG BERBUAT

TETAPI

TIDAK PERNAH BERPIKIR

Page 104: GCG Roadmap 2010-2015

104

PERBEDAAN ORANG SUKSES VS ORANG GAGAL

BAGAI MEMBACA BUKU

ORANGA SUKSES

MEMBACA BUKU

SETIAP HALAMAN TANPA BERHENTI

MAKA DITEMUKAN YANG DI CARINYA

ORANG GAGAL

BERHENTI MEMBACA BUKU

PADA LEMBARAN BERIKUTNYA

SEBELUM DITEMUKAN YANG DICARINYA

Page 105: GCG Roadmap 2010-2015

105

ORANG GAGAL (THOMAS EDISON)

KEBANYAKAN ORANG GAGAL

ADALAH ORANG YANG TIDAK MENYADARI

BETAPA DEKATNYA MEREKA

KE TITIK SUKSES

SAAT MEREKA

MEMUTUSKAN UNTUK MENYERAH

Page 106: GCG Roadmap 2010-2015

106

SUKSES

VISI / CITA-CITA (+ DO’A)

+

ACTION

Page 107: GCG Roadmap 2010-2015

107

KEGAGALAN

VISI / CITA-CITA (+ DO’A) tanpa ACTION

Atau

ACTION tanpa VISI / CITI-CITA (+DO’A)

Page 108: GCG Roadmap 2010-2015

108

SUKSES

AKUNTABILITAS

KOMPETENSI KOMPETISI

RENSTRA

SUKSES ORGANISASI

Page 109: GCG Roadmap 2010-2015

109

Page 110: GCG Roadmap 2010-2015

110

Page 111: GCG Roadmap 2010-2015

111

Page 112: GCG Roadmap 2010-2015