gaya-gaya ikat pada pencelupan

Upload: nur-fatimah

Post on 06-Apr-2018

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/3/2019 Gaya-Gaya Ikat Pada Pencelupan

    1/3

    H O H

    H O H O

    H

    H

    Gaya Gaya Ikat Pada Pencelupan

    Supaya pencelupan dan hasil celupan baik dan tahan cuci, maka gaya gaya ikat

    antara zat warna dan serat harus lebih besar daripada gaya gaya yang bekerja antara zat

    warna dan air. Hal tersebut dapat tercapai apabila molekul zat warna mempunyai susunan

    atom atom yang tertentu, sehingga akan memberikan daya tembus yang baik terhadap serat

    dan memberi ikatan yang kuat.

    Pada dasarnya, dalam pencelupan terdapat empat jenis gaya ikat yang menyababkan

    adanya daya tembus atau tahan cuci suatu zat warna pada serat, yaitu :

    ikatan hidrogen

    gaya gaya yang bersifat ion atau elektrovalen

    gaya gaya Van der Waals atau yang sejenis

    ikatan kovalen

    Ikatan Hidrogen

    Ikatan hidrogen merupakan ikatan sekunder yang terbentuk karena atom hidrogen

    pada gugusan hidroksi atau amina mengadakan ikatan yang lemah terhadap atom lainnya,

    misalnya molekul molekul air yang mendidih pada suhu yang jauh lebih tinggi daripada

    molekul molekul senyawa alkana dengan berat molekul yang sama.

    Pada umumnya, molekul molekul zat warna dan serat mengandung gugusan gugusan

    yang memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen.

    Ikatan Elektrovalen

    Ikatan antara zat warna dan serat yang kedua merupakan ikatan yang timbul karena

    gaya tarik menarik antara muatan yang berlawanan. Dalam air serat serat bermuatan

    negatif, sedangkan pada umumnya zat warna yang larut merupakan suatu anion sehingga

    penetrasi akan terhalang. Oleh karena itu perlu penambahan zat zat yang berfungsi

    menghilangkan atau mengurangi sifat negatif dari serat atau zat warna, sehingga zat warna

  • 8/3/2019 Gaya-Gaya Ikat Pada Pencelupan

    2/3

    W NH3+

    -OOC W

    HX

    HOOC WW NH3+

    NaZw

    HOOC WW NH3+

    Zw-

    dan serat dapat lebih saling mendekat dan gaya gaya non polar dapat bekerja lebih baik.

    Maka pada pencelupan serat serat selulosa perlu penambahan elektrolit, misalnya garam

    dapur atau garam glauber dan pada pencelupan serat wol atau poliamida perlu penambahan

    asam. Untuk pencelupan serat wol dapat digambarkan sebagai berikut :

    Keterangan : W = serat wol

    HX = molekul asam

    NaZw = molekul zat warna

    Gugusan amina dan karboksil pada serat wol didalam larutan akan terionisasi. Bila

    kedalamnya ditambahkan suatu asam maka ion hidrogen langsung diserap oleh wol dan

    menetralkan ion karboksilat sehingga serat wol akan bermuatan positif yang kemudian

    langsung menyerap anion asam. Pada tahap selanjutnya anion zat warna yang bergerak lebih

    lambat karena molekulnya lebih besar akan masuk kedalam serat dan mengganti kedudukan

    asam. Hal tersebut mungkin sekali terjadi karena selain penarikan oleh muatan yang

    berlawanan juga terjadi gaya gaya non polar.

    Gaya gaya Non Polar

    Pada umumnya terdapat kecenderungan bahwa atom atom atau molekul molekul

    satu dan lainnya saling tarik menarik. Pada proses pencelupan, daya tarik antara zat warna

    dan serat akan bekerja lebih sempurna bila molekul molekul zat warna tersebut berbentuk

    memanjang dan datar, atau antara molekul zat warna dan serat mempunyai gugusan

    hidrokarbon yang sesuai sehingga waktu pencelupan zat warna ingin lepas dari air dan

    bergabung dengan serat. Gaya gaya tersebut sering disebut gaya gaya Var der Waals yang

    mungkin merupakan gaya gaya dispersi, London, ataupun ikatan hidrofob.

    Ikatan Kovalen

  • 8/3/2019 Gaya-Gaya Ikat Pada Pencelupan

    3/3

    Zat warna reaktif terikat pada serat dengan ikatan kovalen yang sifatnya lebih kuat

    daripada ikatan ikatan lainnya sehingga sulit dilunturkan. Meskipun demikian, dengan

    pengerjaan larutan asam atau alkali yang kuat beberapa celupan zat warna reaktif akan

    meluntur.