gangguan konsep diri-1

Apr 17, 2023Eyet Hidayat 1

Eyet Hidayat, SPd, SKp.Eyet Hidayat, SPd, SKp.


Pengertian Konsep diri :

semua ide, pikiran, kepercayaan dan keyakinan yang diketahui individu tentang dirinya, mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart, Sundeen 1991 : 372).


Pengertian Konsep diri :

Cara individu memandang dirinya secara utuh baik aspek fisik, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. (Beck Wiliam dan Rawlin, 1986 )


Konsep diri tdk dibawa sejak lahir

Konsep diri dipelajari mel kontak sosial & pengalaman berhubungan dg org lain


Konsep diri berkembang dengan baik apabila : budaya dan pengalaman keluarga dapat memberikan perasaan positif, memperoleh kemampuan yang berarti bagi individu / lingkungan dan dapat beraktualisasi, sehingga individu menyadari potensinya


Rentang Respon Konsep Diri

Adaptif Maladaptif

Aktualisasi diri

Konsep diri +

Harga diri rendah

Kekacauan Identitas

Depersonalisasi


Gangguan konsep diri

Gg pikiran, kepercayaan & keyakinan yg diketahui ttg dirinya, ditandai dg perasaan tdk realistik & asing thd diri sendiri yg berhub dg kecemasan, kepanikan serta tdk dpt membedakan diri sendiri dg org lain.


Rentang Respon Mal AdaptifHarga diri rendah

Penilaian thd diri sendiri yg rendah, ditandai dg mengkritik diri, produktifitas menurun, rasa bersalah, dll.

Kerancuan identitas

Kegagalan utk mengintegrasikan berbagai identifikasi masa kanak-kanak ke dl kepribadian psikososial org dewasa yg harmonis ditandai dg : tdk mengindahkan moral, hub interpesonal menurun, kekosongan perasaan ttg diri ber-ubah2, identitas seksual kacau.


Rentang Respon Mal Adaptif

Depersonalisasi

Perasaan tdk realistis, keasingan diri sendiri, ind kesulitan utk membedakan diri sendiri dg org lain, merasa asing dg dirinya, tdk yakin dg jenis kelaminnya, disorientasi waktu, daya ingat dan nilai terganggu.


Komponen konsep diri

A. Citra tubuh / gambaran diri / body image

B. Ideal diri

C. Harga diri / self esteem

D. Penampilan peran

E. Identitas diri


Citra tubuh / gambaran diri / Citra tubuh / gambaran diri / body imagebody image

Pandangan seseorang tentang tubuhnya, disadari/ tdk disadari, termasuk persepsi, perasaan masa lalu dan sekarang tentang ukuran tubuh, bentuk, struktur, fungsi, penampilan, keterbatasan, makna dan objek yg kontak terus menerus ( anting, make up, lensa kontak, pakaian, kursi roda, dll )

Pengertian


Gangguan citra tubuh adalah

perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek yang sering kontak dengan tubuh.


Perubahan citra tubuh/ gambaran diri sangat mungkin terjadi pada klien yang dirawat di rumah sakit umum :

1. Perubahan ukuran tubuh : berat badan yang turun akibat penyakit

2. Perubahan struktur : tindakan invasif, seperti operasi, suntikan, daerah pemasangan infus.

3. Perubahan struktur : sama dengan perubahan bentuk tubuh disertai dengan pemasangan alat di dalam tubuh.

4. Perubahan fungsi : berbagai penyakit yang dpat merubah sistem tubuh

5. Keterbatasan : gerak, makan dan kegiatan

6. Makna dan obyek yang sering kontak : penampilan dan dandanan berubah, pemasangan alat pada tubuh klien ( infus, traksi, respirator, suntikan, pemeriksaan tanda vital, dll )


Tanda dan gejala gg citra tubuh

• Menolak malihat / menyentuh bag tubuh yg berubah

• Tdk menerima perubahan tubuh yg akan / telah terjadi

• Menolak penjelasan perubahan tubuh

• Persepsi negatif pd tubuh

• Mengungkapkan keputusasaan

• Mengungkapkan ketakutan


Masalah citra tubuh yg mungkin timbul

• Gangguan citra tubuh

• Harga diri rendah

• Keputusasaan

• Katidakberdayaan

• Kerusakan penyesuaian


Ideal diri

Ideal diri : persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau nilai yang ditetapkan.

Ideal diri sering disebut sama dengan cita-cita, keinginan, harapan tentang diri sendiri.


Gangguan ideal diri

• adalah ideal diri yang terlalu tinggi, sukar dicapai dan tidak realistik.

• Pada klien yang dirawat di rumah sakit ideal dirinya dapat terganggu, terlalu tinggi, menuntut dan sukar dicapai.


Tanda / gejala yg dpt dikaji

• Mengungkapkan keptusasaan :

mis : saya tdk bisa jadi peragawati krn ada bekas op di muka, saya tdk bisa ikut ujian krn peny saya tidak sembuh2.

• Mengungkapkan keinginan yg terlalu tinggi : saya pasti sembuh (padahal peny tdk dpt diobati), saya pasti bisa jadi Jendral (padahal tingginya kurang).


Masalah yang mungkin muncul :

• Ideal diri tidak realistik

• Harga diri rendah situasional / kronis

• Ketidakberdayaan

• Keputusasaan


Identitas Identitas diri diri ((Self Self Identity) :Identity) :

Penilaian individu terhadap dirinya sebagai satu kesatuan yang utuh, berlanjut, konsisten dan unik.


Identitas diri yg adaptif ditandai :

• Kemampuan memandang diri berbeda dg org lain

• Mempunyai percaya diri

• Dapat mengontrol diri (otonomi)

• Mempunyai persepsi positif ttg peran & citra diri


Gangguan identitas diri

Kekaburan / ketdkpastian memandang diri, penuh keraguan, sukar menetapkan keinginan, tdk mempu mengambil keputusan.


Gg identitas diri pd k’ yg dirawat di RSU :• Tubuh dikontrol org lain : pem fisik tanpa

ijin (persetujuan k’) / penjelasan.

• Ketergantungan kpd org lain, mis : self care dibantu – otonomi / kemandirian terganggu.

• Perubahan peran – fungsi : k’ tdk dpt melakukan perannya di rumah.



Tdk percaya diri

Sukar mengambil keputusan

Ketergantungan

Masalah dl hub interpersonal

Ragu / tdk yakin thd keinginan

Proyeksi (menyalahkan org lain)


Masalah keperawatan

• Gg identitas personal

• Perubahan penampilan peran

• Ketdkberdayaan

• Keputusasaan


Penampilan Peran

Peran (Role Performance) : seperangkat perilaku yang diharapkan dari seseorang scr sosial yg berhub dg fungsinya pd berbagai klp sosial


Gangguan penampilan peran

Berubah atau berhenti fungsi peran yang disebabkan oleh penyakit, proses menua, putus sekolah, putus hubungan kerja, dll


Faktor yang mempengaruhi dalam penyesuaian peran, yaitu :

a. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran

b. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran individu

c. Keseimbangan dan kesusaian antara peran yang dilakukan

d. Keselarasan harapan dan budaya dengan peran

e. Kesesuaian yang dapat mendukung pelaksanaan peran



• Mengingkari ketdkmampuan menjalankan peran

• Ktdkpuasan peran

• Kegagalan menjalankan peran yg baru

• Ketegangan menjalankan peran yg baru

• Kurang bertanggung jawab

• Apatis, bosan, jenuh, putus asa.


Masalah yg dpt dikaji

• Perubahan penampilan peran

• Harga diri rendah

• Keputusasaan

• Ketdkberdayaan


Harga diri (Self Esteem)

Adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa kesesuaian perilaku dengan ideal diri.

Pencapaian idela diri/ cita-cita langsung menghasilkan perasaan berharga.


• Harga diri yang tinggi berakar dari penerimaan diri sendiri tanpa syarat, sebagai individu yang berarti dan penting, walaupun salah, gagal atau kalah.

• Harga diri diperoleh dari penghargaan diri sendiri dan orang lain. Faktor yang mempengaruhi perasaan diterima, dicintai, dihormati serta frekuensi kesuksesan.


Gangguan harga diri

Perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.


Gangguan harga diri dapat terjadi secara :a. Situasional

Situasional, yaitu seperti terjadi trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi, kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan malu karena sesuatu yang terjadi ( korban perkosaan, dituduh korupsi, dipenjara tiba-tiba ).

b. Kronis

perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama yaitu sebelum dirawat/ sakit. Klien mempunyai cara berpikir yang negatif, kejaidian sakit dan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap dirinya


Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :

Privacy yang kurang diperhatikan

Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena dirawat/ sakit/ penyakit

Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai seperti berbagai pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa persetujuan



1. Perasaan malu terhadap diri sendiri, akibat peny/tind, mis : malu krn botak akibat cemotherapy

2. Rasa bersalah thd diri sendiri, menyalahkan, mengejek, mengkritik diri sendiri, mis : tdk akan begini klu aku tdk meninggalkannya.

3. Merendahkan martabat : sy tdk bisa, sy bodoh, sy tdk tahu apa2, sy tdk mampu.

4. Gg hub sosial, spt : isolasi sosial.

5. Percaya diri <, sukar mengambil keputusan

6. Mecederai diri → HDR + harapan suram → ingin mengakiri hidup.



Mengkritik diri sendiri atau orang lain, Produktifitas menurun, Destruksi pada orang lain, Gangguan berhubungan, Merasa diri lebih penting, Merasa tidak layak, Rasa bersalah, Mudah marah, tersingung, Perasaan negatif terhadap diri sendiri, Pandangan hidup pesimis, Keluhan-keluhan fisik, Pandangan hidup terpolarisasi, Mengingkari kemampuan diri, Mengejek diri sendiri, Menciderai diri sendiri, Isolasi sosial, Penyalahgunaan zat, Menarik diri dari realitas, Khawatir, Ketegangan peran


Masalah keperawatan

• Harga diri rendah situasional / kronis

• Keputusasaan

• Isolasi sosial

• Perilaku kekerasan (PK) / Resiko PK

• Resiko mencederai diri sendiri / org lain


Contoh Pohon masalah :

Isolasi sosial

Harga diri rendah

Perubahan citra tubuh


Diagnosis Keperawatan :


Rencana Intervensi / Nursing Care Plan (NCP)

NCP dengan masalah utama / diagnosis :

Harga diri rendah kronis

Atau

Isolasi sosial menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah kronis.


Tujuan Khusus

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang msh dpt dilaksanakan

4. Klien dapat (menetapkakan) merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya

6. Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada


1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip komunikasi terapeutik :

1.1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal

1.2. Perkenalkan diri dengan sopan

1.3.Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai klien

1.4.Jelaskan tujuan pertemuan

1.5. Jujur dan menepati janji

1.6.Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya

1.7.Beri perhatian kepada dan perhatikan kebutuhan dasar klien


2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

2.1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien dan buat daftarnya jika klien tidak mampu mengidentifikasi maka dimulai oleh perawat untuk memberi pujian pada aspek positif yang dimiliki klien

2.2. Setiap bertemu klien hindarkan memberi penilaian negative

2.3. Utamakan memberi pujian yang realistis


3. Klien dapat menilai kemampuan yang msh dpt dilaksanakan

3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat dilaksanakan selama sakit.

3.2. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya


4. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki

4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuang.

- kegiatan mandiri

- kegiatan dengan bantuan sebagian

- kegiatan yang membutuhkan bantuan total.

4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan.


5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya

5.1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan.

5.2. Beri pujian atas keberhasilan klien.

5.3. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang.


6. Klien dapat memanfaatkan system

pendukung yang ada

6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah.

6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat.

6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah.

gangguan konsep diri-1

Documents