gangguan kecemasan

45
Gangguan Kecemasan

Upload: dessy-vinoricka-andriyana

Post on 24-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

gangguan kecemasan

TRANSCRIPT

PLENO

Gangguan Kecemasan Definisi suatu sinyal yang menyadarkan, yang memperingatkan adanya bahaya yang mengancam dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi ancaman , dimana ancaman tersebut sumbernya tidak diketahui, internal, samar-samar atau konfliktual.Etiologi

Teori psikologisPsikoanalitikPerilakuEksistensialTeori biologisSistem Saraf OtonomNeurotransmiterNeuroanatomi

GEJALA UMUM ANXIETASGejala PsikologikKetegangan, kekuatiran, panik, perasaan tak nyata, takut mati , takut gila, takut kehilangan kontrol dan sebagainya.

Gejala FisikGemetar, berkeringat, jantung berdebar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, baal, diare, gelisah, rasa gatal, gangguan di lambung dan lain-lain

anxietas kronik seperti: rasa sesak nafas; rasa sakit dada; jantung berdebar; mual; vertigo; tremor; kaki dan tangan merasa kesemutan; kaki dan tangan tidak dapat diam ada perasaan harus bergerak terus menerus; kaki merasa lemah, sehingga berjalan dirasakan berat; kadang- kadang ada gagap.GANGGUAN KECEMASAN UMUM/ MENYELURUHEtiologi

Faktor BiologisManfaat terapeutik benzodiazepine dan azapirone sebagai contoh, buspirone telah memusatakan usaha penelitian biologis pada sistem neurotransmiter, gama aminovutiric acid dan seretonin. Benzodiazepine diketahui menurunkan kecemasan sedangkan flumazenile dan beta karboline menginduksi kecemasan ,

Faktor Psikososial

Dua bidang pikiran utama tentang faktor psikososial yang menyebabkan perkembangan gangguan kecemasan umum dan bidang psikoanalitik. Bidang kognitif prilaku menhipotesiskan bahwa pasien dengan gangguan kecemasan umum adalah berespon secara tidak tepat.

Kriteria diagnosisKecemasan atau kekhawatiran yang lebih banyak dibandingkan tidak terjadi selama 6 bulan, tentang sejumlah kejadian atau aktifitas ( seperti pekerjaan dan prestasi sekolah ) Orang yang merasa sulit mengendalikan ketakutan

Kecemasan dan kekhawatiran adalah disertai oleh 3 ( atau lebih) dari ^ gejala berikut ini : Kegelisah atau perasaan bersemgnat Merasa mudah lelah Sulit berkonsentrasiIritabilitasKetegangan ototGangguan tidur Kecemasan, kekhatiran atau gejala fisik yang menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan pada fungsi sosial Gangguan bukan karena efek psikoilogis langsung dari suatu zat

Terapi

Neurotransmiter utama terhadap gangguan kecemasan dengan melihat hasil laboratorium dengan mencheck peningkatan norepinefrin, serotonin dan gamma aminobutryc acid (GABA). Dengan positron emission tomography (PET) juga ditemukan kelainan (disregulasi) pembuluh darah serebral.Biasanya untuk kecemasan dokter menganjurkan penggunaan obat psikoleptik, yaitu benzodiazepines dalam dosis rendah. Jenis obat-obat ini adalah Diazepam, Klordiazepoksid, Lorazepam, Klobazam, Bromazepam, Oksazolam, Klorazepat, Alprazolam atau Prazepam.

Psikoterapicognitive-behavioural therapy (CBT). Pada CBT diberikan teknik pelatihan pernafasan atau meditasi ketika kecemasan muncul, teknik ini diberikan untuk penderita kecemasan yang disertai dengan serangan panik.Support group juga diberikan dalam CBT, individu ditempatkan dalam group support yang mendukung proses treatment. Group support dapat berupa sekelompok orang yang memang telah dipersiapkan oleh konselor/terapis untuk mendukung proses terapi atau keluarga juga dapat diambil sebagai group support ini.

Mencegah Kemunculan Gangguan KecemasanKontrol pernafasan yang baikMelakukan RelaksasiPendekatan agamaIntervensi kognitifPendekatan keluargaOlahraga

Fobia sosialFobia sosial merupakan gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya kecemasan ketika berhadapan dengan situasi sosial atau melakukan performa di depan umum.kecemasan muncul ketika menjadi pusat perhatian orang lain atau ada rasa takut akan dinilai atau bertingkah laku memalukan.

Gejala fobia sosial takut berbicara di depan umum atau di kelompok kecil , takut makan di restoran, menulis di depan umum, berbicara dengan orang asing atau baru, bergabung dengan kelompok sosial.Fobia sosial biasanya disertai dengan harga diri yang rendah dan takut akan dikritik.Keluhan dapat berupa rasa malu (wajah merah), tangan gemetar, mual, atau ingin buang air kecil, bila berhadapan dengan kelompok sosial.

Penatalaksanaan

Saat ini tersedia RIMA (reversible inhibitor of monoamine oxidase A) yaitu obat yang juga memblok MAO tetapi bersifat reversibel. Moclobemide (Aurorix) merupakan contoh golongan RIMA atau antidepresan yang efektif untuk fobia sosial.

Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI) Golongan SSRI seperti citalopram (40 mg per hari),fluoxetine (40 mg), fluvoxamine (50 mg per hari), paroxetine (36,6 mg) , sertraline, menjadi pilihan alternatif untuk fobia sosial; sebagian klinikus menyatakan bahwa SSRI merupakan obat pilihan pertamaFobia SpesifikFobia spesifik merupakan penyakit kecemasan yang paling sering terjadi. Beberapa fobia spesifik (misalnya takut binatang, kegelapan atau orang asing) mulai timbul pada masa kanak-kaanak. banyak fobia yang menghilang setelah penderita beranjak dewasa.

EtiologiFobia spesifik dapat disebabkan dari pemasangan (pairing) objek atau situasi tertentu dengan emosi ketakutan dan paniksuatu kecendrungan tidak spesifik untuk mengalami kecemasan dan ketakutan membentuk kelompok latar (backgroup)Faktor genetika, Fobia spesifik cenderung berada di dalam keluarga. Tipe darah, injeksi, cedera cenderung memiliki kecendrungan keluarga yang tinggi.

Temuan utama pada pemeriksaan status mental adalah adanya ketakutan yang irasional dan egodistonik terhadap situasi, aktivitas, atau objek tertentu; pasien mampu untuk menggambarkan bagaimana mereka menghindari kontak dengan situasi fobik. Depresi sering kali ditemukan pada pemeriksaan status mental dan mungkin ditemukan pada sebanyak sepertiga dari semua pasien fobik

Penatalaksanaanterapi pemaparan (exposure therapy), suatu tipe terapi perilaku. Ahli terapi mendesensitasi pasien, dengan menggunakan pemaparan stimulus fobik yang serial, bertahap, dan dipacu diri sendiri. Ahli terapi mengajari pasien tentang berbagai teknik untuk menghadapi kecemasan, termasuk relaksasi, kontrol pernapasan, dan pendekatan kognitif terhadap gangguan.GANGGUAN PANIK

Karakteristik dari panic disorder ini adalah serangan panik yang tiba-tiba dan diluar dugaan.

KRITERIA DIAGNOSIS DSM-IV-TRAdanya kekhawatiran yang persisten selama 1 bulan akan :Akan mengalami serangan lagiKonsekuensi dari tiap seranganPerubahan perilaku yang signifikan yang berhubungan dengan serangan tersebut

Gejala dari serangan panik :

Palpitasi, jantung berdebar-debar, heart rate meningkatBerkeringatGemetaranPasien merasa napasnya pendekRasa tercekikNyeri dada atau rasa tidak nyaman pada dadaMual atau tidak nyaman pada perut

Rasa pusing, kepala terasa ringan, kehilangan keseimbangan, atau bahkan pingsanDerealisasi dan depersonalisasiKetakutan akan kehilangan kendali atau menjadi gilaTakut matiRasa kaku pada sekujur tubuhRasa kedinginan atau kepanasan yang tidak wajarBiasanya panic disorder disertai dengan agoraphobia, atau juga bisa tanpa adanya agoraphobia.

PATOFISIOLOGI

Ada banyak teori mengenai terjadinya panic disorder, diantaranya yaitu :Dicurigai disebabkan oleh reseptor serotonin post sinaptik yang menurun sensitivitasnya, sehingga efek serotonin yang seharusnya tidak dihasilkan.Hipersensitivitas reseptor presinaptik alfa-2.Adanya aktivitas dari locus ceruleus yang berakibat mengubah aksis hipotalamio-pituitari-adrenal.

Adanya kelainan metabolisme laktat.Menurunnya sensitivitas reseptor inhibitor, sehingga efek amin inhibitorik menurun.Serangan dimediasi oleh pusat takut yang berada di amigdala, hipotalamus dan batang otak. Lebih spesifik lagi, sistem corticostriatalthalamocortical (CSTC) yang merupakan pusat kekhawatiran, berinteraksi dengan pusat takut di amigdala dan menyebabkan panic disorder. Amigdala berproyeksi pada hipotalamus dan kemudian menyebabkan gangguan pada fisik.

SSRIs:

Fluoxetine (Prozac)Dosis :dewasa : 20-60 mg PO qd, dimulai dari dosis 10 mg (bila tanpa benzodiazepine) atau 20 mg (bila dengan benzodiazepin).

Paroxetine (Paxil)Dosis :Dewasa :10-40 mg PO qhs

Penggunaan MAOIs

Intermediate-acting benzodiazepinesLorazepam (Ativan)Dosis :Dewasa : 0,5-1 mg IV/IM atau 1-2 mg PO bid/tid. Untuk pasien lansia berikan setengah dari dosis diatas

Clonazepam (Klonopin)Dosis :Dewasa : 0,5-2 mg PO bid/tid

Psikoterapi (Cognitive dan behavioral)Dapat dilakukan bersamaan dengan farmakoterapi atau tanpa farmakoterapi (hanya psikoterapi saja). Terapi kognitif akan membantu pasien untuk menyadari bahwa ketakutannya selama ini tidak beralasan. Juga agar pasien mengubah cara pikir atau pemahamannya yang salah sehingga menyebabkan dirinya panik.GANGGUAN KECEMASAN OBSESIF-KOMPULSIF

kondisi dimana individu tidak mampu mengontrol dari pikiran-pikirannya yang menjadi obsesi yang sebenarnya tidak diharapkannya dan mengulang beberapa kali perbuatan tertentu untuk dapat mengontrol pikirannya tersebut untuk menurunkan tingkat kecemasannya.

Mandi dan menggosok badannya secara berkali-kali dengan sabun disinfektan (cemas akan bakteri atau kuman yang dapat membuatnya terinfeksi)Mengulang pekerjaannya berkali-kali apakah sudah bagus (kecemasan perfeksionis)Memeriksa mobilnya berkali-kali selama perjalanan (kecemasan untuk tidak melukai orang lain)Menyisir berkali-kali di depan cermin (cemas akan penampilan tidak rapi)

Temuan fisik (Gejala)

Gejala ditandai dengan pengulangan (repetatif) pikiran dan tindakan sedikitnya 4 kali untuk satu kompulsi dalam sehari dan berlangsung selama 1 sampai 2 minggu selanjutnyaFAKTOR RESIKOIndividu yang beresiko mengalami gangguan obsesif-kompulsif adalah;Individu yang mengalami permasalahan dalam keluarga dari broken home, kesalahan atau kehilangan masa kanak-kanaknya. (teori ini masih dianggap lemah namun masih dapat diperhitungkan)Faktor neurobilogi dapat berupa kerusakan pada lobus frontalis, ganglia basalis dan singulumIndividu yang memilki intensitas stress yang tinggiRiwayat gangguan kecemasanDepresiIndividu yang mengalami gangguan seksual

TATALAKSANAPsikoterapiCognitive-behavioural therapy (CBT) adalah terapi yang sering digunakan dalam pemberian treatment berbagai gangguan kecemasan termasuk OCD. Dalam CBT penderita OCD pada perilaku mencuci tangan diatur waktu kapan ia mesti mencuci tangannya secara bertahapFarmakoterapi

Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs) , jenis obat SSRIs ini adalah Fluoxetine (Prozac), sertraline (Zoloft), escitalopram (Lexapro), paroxetine (Paxil), dan citalopram (Celexa).Trisiklik (Tricyclics). Obat jenis trisiklik berupa clomipramine (Anafranil). Pemberian obat ini dimulai dengan dosis rendah. Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs). Jenis obat ini adalah phenelzine (Nardil), tranylcypromine (Parnate) dan isocarboxazid (Marplan.

Gangguan stress pasca traumasebagai keadaan yang melemahkan fisik dan mental secara ekstrim yang timbul setelah seseorang melihat, mendengar, atau mengalami suatu kejadian trauma yang hebat dan atau kejadian yang mengancam kehidupannya. Keadaan ini ditandai dengan suasana perasaan murung, sedih, kurangnya semangat dalam melakukan kegiatan ,kadang-kadang disertai dengan waham dan bila sudah berat dapat menimbulkan gangguan dalam fungsi peran dan kehidupan sosial.

ETIOLOGI Stresor adalah penyebab utama dalam perkembangan gangguan stress pasca faktor biologis individual,faktor psikososial sebelumnya dan peristiwa yang terjadi setelah trauma. Faktor kerentanan yang merupakan predisposisi tampaknya memainkan peranan penting dalam menentukan apakah gangguan akan berkembang

Faktor Psikodinamikaorang yang terkena stress pascatraumatik tidak mampu memproses atau merasionalkan trauma yang mencetuskan gangguan.gangguan memiliki dua fase dalam perkembangannya. Pertama, trauma (stimulus yang tidak dibiasakan) adalah dipasangkan, melalui pembiasaan klasik dengan stimulus yang dibiasakan (pengingat fisik atau mental terhadap trauma). Kedua, melalui pelajaran instrumental, pasien mengambarkan pola penghindaran terhadap stimulusFaktor Biologis

Peningkatan aktivitas dan responsivitas sistem saraf otonom, seperti yang dibuktikan oleh peninggian kecepatan denyut jantung dan pembacaan tekanan darah, dan arsitektur tidur yang abnormalGejala penyerta yang sering dari gangguan stress pascatraumatik adalah depresi, kecemasan dan gangguan kognitif. Di dalam DSM-IV, lama gejala minimal untuk gangguan stress pasca traumatik adalah 1 bulanManifestasi klinis

kembalinya pengalaman menyakitkan yang terus menerus dalam pikiran pasien, pola penghindaran terutama terhadap hal-hal yang mengingatkan korban pada pengalaman traumatisnya, dan tumpulnya emosi.. Perasaan bersalah, penghindaran, dan rasa dipermalukan kadang-kadang dapat ditemukan dalam anamnesis psikiatri. Adanya penghindaran dan tumpulnya emosi merupakan hal yang penting dalam diagnosis menurut DSM-IV. Gejala kecemasan patologis antara lain: rasa was-was yang berlebihan, ketakutan, penarikan diri dari masyarakat dan lingkungan, kesukaran konsentrasi dan berfikir, gejala-gejala somatik seperti tremor, panas dingin, berkeringat, sesak napas, jantung berdebar, serta dapat pula ditemui gejala gangguan persepsi seperti depersonalisasi, derealisasi dan mungkin terdapat gejala yang lain.

Gejala menetap adanya peningkatan kesadaran yang ditunjukkan oleh dua (atau lebih) berikut : Kesulitan untuk tidur atau tetap tidurIritabilitas atau ledakan kemarahanSulit berkonsentrasiKewaspadaan berlebihanRespon kejut yang berlebihanLama gangguan lebih dari satu bulanGangguan menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam fungsi sosial, pekerjaan atau fungsi penting lain.

Sebutkan jika : Akut : jika lama gejala adalah kurang dari 3 bulan Kronis : jika lama gejala adalah 3 bulan atau lebih Sebutkan jika : Dengan onset lambat : onset gejala sekurangnya enam bulan setelah stressor

PENATALAKSANAAN

PsikoterapiPsikoterapi harus dilakukan secara individual, karena beberapa pasien ketakutan akan pengalaman ulang trauma. Intervensi psikodinamika untuk gangguan stres pascatraumatik adalah terapi perilaku, terapi kognitif dan hypnosis. Farmakologi

Trycyclic and monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRIs) Fluvoxamine tampaknya lebih efektif. Digunakan pula paroxetine sampai 60 mg untuk 12 minggu. Disamping itu dapat pula dicoba dengan Trazodone, dosis sampai 400 mg/hari.

Benzodiazepin meresepkan benzodiazepin untuk suatu periode terbatas, selama mana pendekatan terapetik psikososial diterapkan.

Obat-obat lainnya Propanolol dan Clonidin