gangguan ansietas perpisahan

16
SEPARATION ANXIETY DISORDER (GANGGUAN ANSIETAS PERPISAHAN)

Upload: aeland-prilaksana-kalimantara

Post on 10-Sep-2015

290 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

gangguan anxietas perpisahan

TRANSCRIPT

  • SEPARATION ANXIETY DISORDER (GANGGUAN ANSIETAS PERPISAHAN)

  • BATASANANSIETAS PERPISAHAN adalah:Ansietas berlebihan yg terfokus dan berkaitan dg perpisahan dari tokoh yg akrab/lekat hubungannya dg si anak (biasanya orang tuanya).

  • ETIOLOGI Kondisi dibawah ini kecenderungan mengalami ansietas perpisahan :Anak-anak usia muda, imatur, ketergantungan pada ibunya (mothering figure.)Anak-anak yg bertemperamen pemalu atau menarik diri thd situasi yg asing baginya.Anak-anak yg mempunyai ibu juga mengalami gg kecemasan dan sering menunjukkan kelekatan yg tdk wajar dg anak. Anak sering menjadi pusat kekhawatiran ortuanya Adanya stress kehidupan yg menyertai (kematian keluarga, anak sakit, perubahan lingkungan anak, sekolah atau tetangga baru).Ansietas dikomunikasikan dr ortu kpd anaknya (learning factor).Mempunyai keluarga yg menderita ggn ansietas (genetic factor).

  • EPIDEMIOLOGIPrevalensi kira-kira 4% dr anak anak & remaja muda.Lebih banyak terjadi pd anak-anak daripada remaja (1%).Ana = .Dpt terjadi pd usia prasekolah tapi paling sering pd usia 7 8 thn.Pd usia sekolah frekuensi ansietas umum 3%. sosial-fobia 1%. simple-fobia 2.4%.Pd usia remaja ansietas umum 3.7%. gangguan panik 0.6%.

  • PEMERIKSAAN Meliputi:Anamnesis yg teliti ttg riwayat psikososial dan tingkah laku anak (saat berpisah/akan berpisah).Riwayat hubungan anak dan pengasuh (yg lekat dg anak, biasanya ibunya) dan riwayat kecemasan yg diderita ibunya.Laporan guru ttg keadaan anak saat di sekolah.Pemeriksaan psikologik untuk mengetahui tingkat intelegensi dan kondisi psikologi anak.Pemeriksaan fisik untuk menyingkirkan kemungkinan kelainan fisik pd anak.

  • GEJALA KLINIK DAN DIAGNOSAMenurut DSM IV-TR. Untuk mendiagnosa gangguan ansietas perpisahan paling tdk harus ada 3 gejala yg menyangkut ansietas yg berlebihan berkaitan dg perpisahan dari tokoh yg lekat/akrab hubungannya dg anak( biasanya dg orang tuanya).

  • Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosa Gangguan Jiwa III (PPDGJ III), diagnosis dibuat atas dasar gejala-gejala klinik yg memenuhi kriteria diagnostik Gangguan Ansietas Perpisahan masa kanak yaitu:Ansietas berlebihan yg berkaitan dg perpisahan dari tokoh yg akrab hubungannya dg si anak (biasanya ortu), yg terbukti dg paling sedikit tiga dari gejala berikut:1. Kekhawatiran yg tdk realistik dan menetap ttg kemungkinan terjadinya bencana pd tokoh yg lekat dg dirinya atau kekhawatiran ortunya pergi dan tdk kembali lagi.2. Kekhawatiran tdk realistik dan mendalam akan terjadinya peristiwa buruk, misal anak akan kesasar, diculik atau terbunuh yg akan memisahkan dr tokoh yg lekat dg dirinya.3. Terus menerus enggan atau menolak masuk sekolah, semata-mata krn takut akan perpisahan, bukan kekhawatiran mengenai peristiwa di sekolah.

  • 4. Terus menerus enggan atau menolak untuk tidur tanpa ditemani atau didampingi oleh tokoh kesayangannya.5. Terus menerus takut yg tak wajar utk ditinggalkan seorang diri atau tanpa ditemani orang yg akrab di rmh pd siang hari.6. Berulang mimpi buruk ttg perpisahan.7. Sering timbul gejala fisik (rasa mual, sakit perut, sakit kepala, muntah-muntah, dsb.) pd peristiwa perpisahan dengan tokoh yang akrab dengan dirinya saat keluar rumah untuk pergi ke sekolah

  • B. Lama gangguan berlangsung paling sedikit empat minggu.

    C. Onset sebelum usia 18 th (jarang pd remaja).

    D. Gangguan ini berakhir pd masalah sosial, akademik atau fungsi lain yg penting.

    E. Gangguan ini tdk terjadi bersamaan dg gangguan panik dg agorafobia, gangguan perkembangan pervasif, skizofrenia atau gangguan psikotik lain pd remaja.

  • DIAGNOSA BANDINGAnsietas normal yg sering terjadi pd anak.Ggn ansietas umum tdk terkait pd perpisahan dg figur tertentu.Ansietas pd ggn perkembangan pervasive dan Skizofrenia.Ggn depresi pd anak sering bersamaan dg ggn ansietas apabila kriterianya memenuhi maka diagnosa ggn ansietas kecemasan juga hrs ditegakkan.Penolakan sekolah sering merupakan gejala dari gangguan ansietas perpisahan namun tdk selalu. Bisa juga krn ggn lainnya misalnya ggn fobia onset pd usia lbh tua dan gejala lbh parah.Pd ggn tingkah laku sering terjadi membolos sekolah (truancy) tapi anak tdk tinggal di rmh dan tdk ada gejala ansietas terkait perpisahan.Ggn ansietas sosial masa kanak-kanak: Rasa takut dan mungkin dari orang yg tak dikenal.

  • PENYULIT1. Kegagalan sekolah.2. Penghindaran hubungan sosial.3. Neurosis cemas.

    PENATALAKSANAAN

  • PENATALAKSANAANI. Psikoterapi : a. Psikoterapi Individual utk meningkatkan rasa otonomi dan rasa percaya diri anak. b. Terapi perilaku : desensitisasi. Ada 2 cara yaitu: 1. Pelan-pelan dilakukan pemisahan anak dg ibunya tanpa menimbulkan ketegangan pd anak. 2. Dg cara melakukan relaksasi otot-otot dg disertai bernafas panjang bila timbul ketegangan. c. Terapi bermain. d. Terapi keluarga : reorganisasi keluarga yakni mengembangkan peran yg jelas dr ortu dan menambah kemampuan ortu utk meningkatkan pendidikan dan pengasuhan anak.

  • II. Farmako terapi. First line: SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitor). termasuk : Fluoxetine, fluvoxamine, sertraline, paroxetine dan citalopram. Diberikan 0,05 mg/kg BB/hr. per oral 1x /hr malam hari. selama max. 6 bln. Tricyclic sdh tdk dianjurkan lagi sbg first line krn efek sampingnya thd jantung.

  • Diphenhydramine mungkin bisa dipakai dlm jangka waktu singkat untuk mengontrol gangguan tidur anak. Aprazolam, benzodiazepin bisa diberikan untuk mengontrol gejala ansietas.

    Clonazepam bisa mengontrol gejala panik atau gejala ansietas lainnya.

  • PROGNOSISPrognosis ansietas perpisahan adalah bervariasi tergantung :Usia waktu onset.Lamanya gejala.Timbulnya gangguan ansietas dan depresi yg menyertai.Tetap bertahan masuk sekolah atau tidak.

  • Follow up Study selama 3 tahun pd anak dan remaja dg gangguan ansietas didapati : 82% tdk lagi memenuhi kriteria ansietas. 96% dari ansietas perpisahan mengalami remisi. hampir dr sampel mengalami ggn psikiatrik lain. 50% mengalami gangguan ansietas lainnya.

    Dilaporkan adanya tumpang tindih yg bermakna antara gangguan ansietas perpisahan dg ggn depresi hati-hati!!!