gangguan alam perasaan

22
GANGGUAN ALAM PERASAAN ( DEPRESI ) I. Landasan Teori A. Pengertian Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang. Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresif sebagian atau penuh, selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas sehari-hari dan rekreasi. B. Psikodinamik Gangguan alam perasaan depresi dapat terjadi karena ketidakseimbangan elektrolit, yaitu perubahan natriun dan kalium didalam neuron (Gibbson dikutip dari Towsend , M C, 1995). Perubahan biokimia (noreefinefrin, dopamine dan serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosional individu. Rendahnya kadar noreefinefrin dan dopamine mengakibatkan individu berada dalam episode depresi dan sebaliknya meningkatkan kadar norefinefrin dan dopamine didalam otak mengakibatkan perilaku maniak.

Upload: mega-pratiwi

Post on 24-Jul-2015

86 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Alam Perasaan

GANGGUAN ALAM PERASAAN

( DEPRESI )

I. Landasan Teori

A. Pengertian

Alam perasaan adalah keadaan emosional yang berkepanjangan yang

mempengaruhi seluruh keperibadiaan dan fungsi kehidupan seseorang.

Gangguan alam perasaan ditandai oleh syndrom depresif sebagian atau penuh,

selain itu juga ditandai oleh kehilangan minat atau kesenangan dalam aktifitas

sehari-hari dan rekreasi.

A. Psikodinamik

Gangguan alam perasaan depresi dapat terjadi karena ketidakseimbangan

elektrolit, yaitu perubahan natriun dan kalium didalam neuron (Gibbson

dikutip dari Towsend , M C, 1995). Perubahan biokimia (noreefinefrin,

dopamine dan serotonin) juga mempengaruhi keadaan emosional individu.

Rendahnya kadar noreefinefrin dan dopamine mengakibatkan individu berada

dalam episode depresi dan sebaliknya meningkatkan kadar norefinefrin dan

dopamine didalam otak mengakibatkan perilaku maniak.

B. Rentang Respon Emosinal

Rentang respon emosi individu dapat berfluktuasi dari respon emosi adaftif

sampai respon maladaftif, seperti pada gambar dibawah.

Gambar 1. Rentang Respon Emosi

1

Resposif Reaksi Kehilangan Yang Wajar

Supresi Reaksi Kehilangan

Yang Menunjang

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Mania/ depresi

Page 2: Gangguan Alam Perasaan

Responsif adalah respon emosional yang terbuka dan sadar akan perasaannya.

Pada rentang ini individu dapat berpartisipi dengan dunia eksternal dan

internal.

Reaksi kehilangan yang wajar merupakan posisi rentang yang normal dialami

oleh individu yang mengalami kehilangan dan mengalami proses kehilangan

misalnya bersedih, berfokus pada diri sendiri, berhenti melakukan kegiatan

sehari-hari. Reaksi kehilangan tersebut tidak brerlangsung lama.

Supresi merupakan tahap awal respon emosional yang maladaptive, individu

menyangkal, menekan atau menginternalisasi semua aspek perasaan tentang

lingkungan.

Reaksi berduka yang memanjang merupakan penyangkalan yang menetap dan

memanjang, tetapi tidak nampak reaksi emosional terhadap kehilangan.

Reaksi berduka yag menajang ini dapat terjadi beberapa tahun.

Mania adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan adanya

alam perasaan yang meningkat, meluas atau keadaan emosional yang mudah

tersinggung dan terangsang. Kondisi ini dapat diiringi dengan perilaku berupa

peningkatan kegiatan, banyak bicara, ide-ide yang meloncat, senda gurau,

tertawa berlebihan, penyimpangan seksual.

Depresi adalah sutu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan

sedih dan berduka yang berlebihan dan berkepanjangan. Depresi dapat juga

digunakan untuk menunjukkan berbagai fenomena : tanda, gejala, keadaan

emosi, reaksi penyakit atau kondisi klinis secara menyeluruh.

2

Page 3: Gangguan Alam Perasaan

II. Proses Keperawatan

A. Pengkajian.

1. Faktor predisposisi

a. Faktor genetic, mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan

diteruskan melalui garis keturunan.

b. Teori agresi berbalik pada diri sendiri, mengemukakan bahwa

depresi diakibatkan oleh perasaan marah yang yang dialihkan pada

diri sendiri. Freud mengatakan bahwa kehilangan obyek/orang,

ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat berbalik menjadi

perasaan menyalahkan diri sendiri.

c. Teori kehilangan, berhubungan dengan factor perkembangan

misalnya kehilangan orang tua pada masa anak, perpisahan yang

bersifat traumatis denagn orang yang sangat dicintai, individu tidak

berdaya mengatasi kehilangan.

d. Teori kognitif, mengemukakan bahwa depresi terjadi sebagai

akibat gangguan perkembangan terhadap penilaian diri, yaitu

penilaian negatif terhadap diri, sehingga terjadi gangguan proses

pikir. Individu menjadi pesimis dan memandang dirinya tidak

adekuat dan tidak berharga serta hidup sebagai tidak harapan.

e. Model belajar ketidakberdayaan, mengemukakan bahwa depresi

terjadi karena individu mempunyai pengalaman kegagalan-

kegagalan, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi

masalah. Akhirnya timbul keyakinan individu akan

ketidakmampuannya mengendalikan kehidupannya sehingga ia

tidak berupaya mengembangkan respons yang adaptif.

f. Model perilaku, mengemukakan bahwa depresi terjadi karena

kurangnya penguatan positif selama bereaksi dengan lingkungan.

g. Model biologis, mengemukakan bahwa pada keadaan depresi

terjadi perubahan kimiawi, yaitu defisiensi katekolamin, tidak

berfungsinya endokrin dan hipersekresi kortisol.

3

Page 4: Gangguan Alam Perasaan

2. Faktor presipitasi

Ada lima stressor yang dapat menyebabkan gangguan alam perasaan:

a. Kehilangan kasih sayang secara nyata atau bayangan, termasuk

kehilangan cinta seseorang, fungsi tubuh, status atau harga diri.

b. Kejadian penting dalam kehidupan seseorang sebagai keadaan

yang mendahului episode depresi dan mempunyai dampak pada

masalah saat ini dan kemampuan individu untuk menyelesaikan

masalah

c. Banyaknya peran dan komplik peran, dilaporkan mempengaruhi

berkembangnya depresi, terutama pada wanita.

d. Sumber koping termasuk status social ekonomi, keluarga,

hubungan inter personal dan organisasi kemasyarakatan.

Kurangnya sumber pendukung social, menambah stress individu.

e. Ketidak seimbangan metabolisme dapat menimbulkan gangguan

alam perasaan. Khususnya obat-obatan anti hipertensi dan

gangguan zat adiktif. Kebanyakan penyakit kronis yang

melemahkan sering disertai depresi. Depresi pada usia lanjut akan

menjadi komplek jika disertai kerusakan organic dan gejala depresi

secara klinik.

3. Mekanisme koping

Mekanisme koping yang digunakan pada reaksi kehilangan yang

memanjang adalah denial dan supresi, hal ini dilakukan untuk

menghindari tekanan yang hebat. Pada depresi mekanisme koping

yang digunakan adalah represi, supresi, mengingkari dan disosiasi.

Tingkah laku mania merupakan mekanisme pertahanan terhadap

depresi yang diakibatkan karena kurang efektifnya koping dalam

menghadapi kehilangan.

4. Perilaku

Perilaku yang berhubungan dengan mania dan depresi bervariasi.

Gambaran utama dari mania adalah perbedaan intensitas psikologikal

4

Page 5: Gangguan Alam Perasaan

yang tinggi. Pada keadaan depresi kesedihan dan kelambanan dapat

menonjol atau dapat terjadi agitasi.

Perilaku yang berhubungan dengan depresi (Stuart & Sundeen, 1995 hal. 215)

Afektif Sedih, cemas apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah,

perasaan ditolak, perasaan bersalah, meras tidak berdaya, putus

asa, merasa sendirian, merasa rendah diri, merasa tak berharga.

Kognitif Ambivalence, bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi,

hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran

merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.

Fisik Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan,

konstipasi, lemah, lesu, nyeri kepal, pusing, insomnia, nyeri

dada, over acting, perubahan berat badan, gangguan selera

makan, gangguan menstruasi, impoten, tidak berespon terhadap

seksual.

Tingkah laku Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktivitas,

kemunduran psikomotor, menarik diri, isolasi social, irritable,

berkesan menyedihkan, kurang spontan, gangguan kebersihan.

B. Masalah Keperawatan

Masalah keperawatan yang berhubungan dengan respon emosional adalah

1. Ketidakberdayaan

2. Berduka disfungsional

3. Keputusasaan

4. Resiko tinggi terhadap cedera

5. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh

6. Defisit perawatan diri

7. Gangguan pola tidur

8. Resiko mencedrai diri

5

Page 6: Gangguan Alam Perasaan

C. Diagnosa Keperawatan

1. Resiko tinggi mencedrai diri berhubungan dengan harga diri rendah,

koping individu tidak efektif.

2. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

gangguan selera makan.

C. Perencanaan

No

Tujuan Umum :

Setelah tindakan perawatan diterapkan, klien dapat berespon emosional

yang adaptif dan meningkatkan rasa puas serta senang yang dapat diterima

oleh lingkungan.

Tujuan Khusus Rasionalisasi Tindakan

1 Klien terlindungi dari

dari upaya

mencederai diri

sendiri atau bunuh

diri.

Klien dengan gangguan

alam perasaan berat berada

dalam resiko tinggi untuk

melakukan bunuh diri

Rawat klien

dirumah sakit bila

ada resiko bunuh

diri yang tinggi

2 Klien mampu

mengembangkan diri

Perubahan lingkungan

dapat melindungi klien,

mengurangi stress dan

memberikan sumber

pengembangan baru

Secara terus

menerus evaluasi

klien terhadap

kemungkinan

melakukan bunuh

diri

Bantu klien untuk

dapat beradptasi

dengan

lingkungan

barunya.

3 Klien mampu

membina hubungan

terapeutik dengan

Klien depresi biasanya

enggan terlibat dalam

hubungan terapeutik.

Lakukan

pendekatan yang

hangat, menerima

6

Page 7: Gangguan Alam Perasaan

perawat . Diperlukan cara agar klien

dapat menerima dan

bertahan dalam hubungan

terapeutik.

klien apa adanya

dan bersifat

empati

Mawas diri dan

dapat

mengendalikan

perasaan dan

reaksi diri

perawat sendiri

(misalnya rasa

marah, frustasi

dan empat)

4 Klien mampu

mengenali dan

mengekspresikan

emosinya

Klien depresi mempunyai

kesul;itan dalam

mengidentifikasi dan

mengekspresikan

perasaannya.

Tunjukkan respon

emosinal dan

menerima klien

Gunakan

kemampuan

berkomunikasi.

Berikan respon

empati dengan

berfokus pada

perasaan bukan

pada kenyataan

yang terjadi.

Mengaku

kesedihan klien

dan berikan

harapan

Bantu klien untuk

mengekspresikan

perasaannya.

Bantu klien untuk

7

Page 8: Gangguan Alam Perasaan

mengekspresikan

perasaan

marahnya dengan

tepat

Bantu klien untuk

menurunkan

tingkat

kecemasannya :

1. Sediakan

waktu untuk

berdiskusi dan

bina hubungan

yang sifatnya

supportif.

2. Beri waktu

untuk klien

berespon.

3. Beri

perawatan

individu

sebagai

manusia

layaknya.

5 Klien mampu

memodifikasi pola

kognitif yang negatif

Memodifi memodifikasi

pola kognitif yang negatif

akan membantu

meningkatkan

pengendalian diri, tingkah

laku dan perubahan harga

diri

Diskusikan

tentang masalah

yang dihadapi

klien tanpa

memintanya

untuk

menyimpulkanny

a.

8

Page 9: Gangguan Alam Perasaan

Identifikasi

pemikiran yang

negatif dan Bantu

untuk

menurunkannya

melalui interupsi

atau substitusi.

Bantu klien untuk

meningkatkan

pemikiran yang

positif.

Evaluasi

ketepatan persepsi

klien, logika dan

kesimpulan yang

dibuat klien.

Identifikasi

persepsi klien

yang tidak tepat,

penyimpangan

dan pendapatnya

yang tidak

rasional

Bantu klien untuk

dapat merubah

tujuan yang tidak

realistis ketujuan

yang realistis.

Kurangi tujuan-

tujuan yang tidak

mungkin dicapai.

Kurangi penilaian

9

Page 10: Gangguan Alam Perasaan

klien yang negatif

terhadap dirinya.

Bantu klien untuk

menyadari nilai

yang dimilikinya

atau perilakunya

dan perubahan

yang terjadi.

6 Klien mampu untuk

aktif mencapai tujuan

yang realistik

Penampilan prilaku yang

baik akan

mengurangi/menghilangkan

perasaan tak berdaya dan

putus asa.

Beri tanggung

jawab untuk

melakukan terapi

tindakan yang

terorientasi.

Beri dorongan

kepada klien

untuk melakukan

kegiatan secara

teratur atau beri

kebebasan

melakukan

kegiatan sehingga

energi klien

dapat disalurkan.

Persiapkan

program yang

dapat dilakukan

dengan baik.

Tetapkan tujuan

yang realistis,

relevan dengan

kebutuhan klien

dan minatnya

10

Page 11: Gangguan Alam Perasaan

serta difokuskan

pada kegiatan

yang positif.

Fokuskan

kegiatan pada saat

ini, bukan

kegiatan pada

masa lalu atau

masa dating

Beri pujian jika

klien berhasil

melakukan

kegiatan atau

penampilannya

bagus

Pertahankan

penampilan atau

kegiatan jika

mungkin.

Buat jadwal

exercise fisik

dalam rencana

keperawatan.

7 Klien mampu untuk

melakukan hubungan

interpersonal

Sosialisasi akan

mengurangi kesempatan

untuk menarik diri dan

akan meningkatkan harga

diri, melalui pemanfaatan

dari dukungan lingkunagn

yang tepat dan menerima.

Kaji kemampuan

klien untuk

bersosialisasi dan

dukungan yang

diperlukan serta

minat klien

Diskusikan

sumber social

yang ada dan

11

Page 12: Gangguan Alam Perasaan

dapat digunaka.

Tunjukkan

kemampuan

bersosialisi yang

efektif.

Gunakan role

play dalam

melakukan

interaksi social.

Beri umpan balik

dan pujian

terhadap

kemampuan klien

dalam melakukan

hubungan

interpersonal

yang efektif.

Beri dorongan

kepada klien

untuk

meningkatkan

hubungan

sosialnya dalam

lingkungan yang

lebih luas.

Beri dorongan

dengan penuh

kekeluargaan

terhadap respon

emosional klien

yang adaptif.

Beri dukungan

12

Page 13: Gangguan Alam Perasaan

dan libatkan

dalam terapi

keluarga dan

terapi kelompok

jika diperlukan.

8 Klien mampu

meningkatkan

kesehatan fisik dan

kesejahteraannya.

Perawatan fisik dan terapi

somatic diperlukan untuk

mengatasi perubahan fisik

yang terjadi karena

gangguan alam perasaan

Lengkapi

pengkajian

tentang kesehatan

fisiologi klien.

Bantu klien untuk

memenuhi

kebutuhan

perawatan diri

terutam

kebutuhan nutrisi,

dan kebersihan

diri.

Anjurkan klien

untuk dapat

melakukan

pemenuhan

kebutuhan

perawatan diri

secara mandiri

jika

memungkinkan.

Berikan terapi

pengobatan.

D. Evaluasi

1. Semua sumber pencetus stress dan persepsi klien dapat digali.

13

Page 14: Gangguan Alam Perasaan

2. Masalah klien mengenai konsep diri, rasa marah dan hubungan

interpersonal dapat digali.

3. Perubahan pola tingkah laku dan respon klien tersebut tampak.

4. Riwayat individu klien dan keluarganya sebelum fase depresi dapat

dievaluasi sepenuhnya.

5. Tindakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya bunuh diri telah

dilakukan.

6. Tindakan keperawatan telah mencakup semua aspek dunia klien.

7. Reaksi perubahan klien dapat diidentifikasi dan dilalui dengan baik oleh

klien.

14