gambaransingkatperkembanganterkinirepublikfilipina ... bilateral ri-rp... · 2 faktasingkat...

12
1 GAMBARAN SINGKAT PERKEMBANGAN TERKINI REPUBLIK FILIPINA DAN HUBUNGAN BILATERAL RI – REPUBLIK FILIPINA - PETA NEGARA On World Map In Asia

Upload: duongnga

Post on 07-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

GAMBARAN SINGKAT PERKEMBANGAN TERKINI REPUBLIK FILIPINADAN HUBUNGAN BILATERAL RI – REPUBLIK FILIPINA

- PETA NEGARA

On World Map

In Asia

2

FAKTA SINGKATNama Negara Republik FilipinaIbu Kota ManilaSistem Politik PresidensilKepala Negara/Kepala Pemerintahan

H.E. Rodrigo Roa Duterte (Pelantikan 30 Juni 2016)

Menteri Luar Negeri H.E. Teodoro Locsin (sejak 12 Oktober 2018)Duta Besar Filipina H.E. Lee Hiong Tan Wee (sejak 13 Agustus 2018)Duta Besar RI H.E. Dr. Sinyo Harry Sarundajang (sejak 28 May 2018)Hubungan Diplomatik 24 November 1949Bahasa Resmi Inggris, TagalogHari Nasional 12 Juni (1898)Luas Wilayah 343.448 km2Populasi 104.9 juta orang

(Philippine Statistic Authority, 2017)GDP US$ 348,593 milyar (2017)

*Sumber:World BankGDP per kapita US$ 8.223 (2017)

*Sumber:World BankCadangan Devisa US$ 80,666 milyar

(World Bank, 2016)Foreign Direct Investment US$ 6,2 milyar

(Philippine Statistic Authority, 2016)Pertumbuhan Ekonomi 6,9%

(Philippine Statistic Authority, 2017)Inflasi 2,5%

(Philippine Statistic Authority, 2016)Industri Unggulan Elektronik, termasuk semi konduktor dan Integrated Circuits; komputer;

produk makanan dan minuman; pakaian; alas kaki; tembakau; minyakdan batu bara untuk pembangkit tenaga listrik; bahan kimia untuk obat-obatan dan produk perawatan pribadi; peralatan kantor; besi; baja;jagung; kelapa dan minyak kelapa; gula; unggas dan ternak.

Komoditas Ekspor Utama Elektronik, barang-barang manufaktur, produk-produk mineral, produkpertanian (gula, kelapa, dll.).

Tujuan Ekspor Utama Jepang (20,3%), AS (15,9%), RRT (10,2%), Singapura (9,3%), HongKong (9,2%)

Komoditas Impor Utama Elektronik, bahan bakar mineral, mesin dan alat transportasi, besi danbaja, bahan tekstil, biji-bijian, bahan kimia, dan plastik.

Asal Impor Utama RRT (13%), Jepang (11%), AS (10%), Korea Selatan (8.9%), dan NegaraAsia Lainnya (6.7%)

3

Free Trade Agreement a. Japan-Philippines Economic Partnership Agreement (2008);b. ASEAN-[Republic of] Korea Comprehensive Economic Cooperation

Agreement (2007);c. ASEAN-People's Republic of China Comprehensive Economic

Cooperation Agreement (2005);d. ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (2008);e. ASEAN-India Comprehensive Economic Cooperation Agreement

(2010);f. ASEAN-Australia and New Zealand Free Trade Agreement (2010);g. ASEAN Free Trade Area (1993).

Keanggotaan Filipina padaOrganisasi/ForumRegional/Internasional

Asian Development Bank (ADB); Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC); Asia-Pacific Telecommunity (APT); ASEAN Regional Forum (ARF); Association of Southeast Asian Nations (ASEAN); Bank for International Settlement (BIS); Conference on Disarmament (CD); Conference on Interaction and Confidence-Building Measures in Asia(CICA) sebagai observer;

Colombo Plan (CP); East Asia Summit (EAS); Food and Agriculture Organization (FAO); Group of 24 (G-24); Group of 77 (G-77); International Atomic Energy Agency (IAEA); International Bank for Reconstruction and Development (IBRD); International Civil Aviation Organization (ICAO); International Chamber of Commerce (ICC) sebagai nationalcommittees;

International Red Cross and Red Cresscent Movement (ICRM); International Development Association (IDA); International Fund for Agricultural Development (IFAD); International Finance Corporation (IFC); International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies(IFRCS);

International Hydrographic Organization (IHO); International Labour Organization (ILO); International Monetary Fund (IMF); International Maritime Organization (IMO); International Mobile Satellite Organization (IMSO); International Criminal Police Organization (Interpol); International Olympic Organization (IOC); International Organization for Migration (IOM); Inter-Parliamentary Union (IPU); International Organization for Standardization (ISO); International Telecommunications Satellite Organization (ITSO); International Telecommunication Union (ITU); Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA); United Nation Stabilisation Mission in Haiti (MINUSTAH);

4

Non-Alligned Movement (NAM); Organization of American States (OAS) sebagai observer; Organization for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW); Permanent Court of Arbitration (PCA); Pacific Island Forum (PIF) sebagai partner; United Nation (UN); United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD); United Nation Disengagemnet Observer Force (UNDOF); United Nations Educational, Scienctific, and Cultural Organization(UNESCO);

United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR); United NationsIndustrial Development Organization (UNIDO); Union Latina (UL); United Nations Interim Security Force for Abye (UNISFA); United Nations Mission in Liberia (UNMIL); United Nation Mission in South Sudan (UNMISS); United Nation Mssion in Timor-Leste (UNMIT); United Nations Military Observer Group in India and Pakistan(UNMOGIP);

United Nations Operation in Côte d’Ivoire (UNOCI); United Nation World Tourism Organization (UNWTO); Universal Postal Union (UPU); World Customs Unions (WCO); World Health Organization (WHO); World Intellectual Property Organization (WIPO); World Meteorological Organization (WMO); World Trade Organization (WTO).

Keanggotaan Filipina padaOrganisasi Non-Pemerintah (NGOs)

International Trade Union Confederation (ITUC); World Federation of Trade Unions (WFTU).

HUBUNGAN BILATERAL RI-FILIPINAKerja Sama Prioritas Kerja sama pengamanan perbatasan RI-Filipina.

Peningkatan perdagangan dan investasi. Kerja sama penanggulangan terorisme dan kejahatan lintas negaraterorganisir lainnya.

Kerja sama kekonsuleran.Forum Bilateral Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC):

- WG on Political, Security and Border Issues;- WG on Economic Issues;- WG on Socio-Cultural Issues.

Philindo Military Cooperation, meliputi:- Philindo Army Working Group;- Philindo Navy to Navy Cooperation; dan- Philindo Air force to Air force Talk.

Joint Defence Security Cooperation Committee Meeting (JDSCC). Joint Border Committee (JBC). Republic Indonesia – Republic of Philippine Border Committee (RI-RPBC).

5

Philippine-Indonesia Joint Consular Consultation Meeting (JCCM).Dokumen Strategis Record of Discussion 1st Philippine-Indonesia Joint Consular

Consultation Meeting (20 Maret 2016). Agreement between the Government of the Republic of Indonesia andthe Republic of the Philippines Concerning the Maritime BoundaryDelimitation of the Exclusive Economic Zone (23 Mei 2014).

Plan of Action (PoA) RI-Filipina 2014-2016 (24 Februari 2014). Memorandung of Understanding (MoU) on Mandatory ConsularNotification (24 Februari 2014).

Pertemuan Tingkat KepalaNegara Terakhir

Kunjungan Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte ke Indonesia untukmenghadiri Informal ASEAN Leaders’ Meeting di Bali, 11 Oktober 2018.

Kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipina untukmenghadiri the 31st ASEAN Summit dan the 12th East Asia Summit diPasay City, 12-14 November 2017.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipinauntuk peluncuran konektivitas laut Ro-ro Davao-General Santos-Bitungdi Sasa Port, Panacan, Davao City, 30 April 2017 dan untuk menghadirithe 30th ASEAN Summit di Manila, 28-29 April 2017.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte keIndonesia, 9 September 2016.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipina, 8-9 Februari 2015.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Susilo BambangYudhoyono ke Filipina untuk menghadiri World Economic Forum onEast Asia di Manila, 22 – 23 Mei 2014.

Kunjungan Kenegaraan/KunjunganKerja/Kunjungan Resmi

Kunjungan Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte ke Indonesia untukmenghadiri Informal ASEAN Leaders’ Meeting di Bali, 11 Oktober 2018.

Kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipina untukmenghadiri the 31st ASEAN Summit dan the 12th East Asia Summit diPasay City, 12-14 November 2017.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipinauntuk peluncuran konektivitas laut Ro-ro Davao-General Santos-Bitungdi Sasa Port, Panacan, Davao City, 30 April 2017 dan untuk menghadirithe 30th ASEAN Summit di Manila, 28-29 April 2017.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Filipina Rodrigo R. Duterte keIndonesia, 8-9 September 2016.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Joko Widodo ke Filipina, 8-9 Februari 2015.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Susilo BambangYudhoyono ke Filipina untuk menghadiri World Economic Forum onEast Asia di Manila, 22 – 23 Mei 2014.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Susilo BambangYudhoyono ke Filipina untuk menghadiri the 12th ASEAN Summit danthe 2nd East Asia Summit di Mandaue, Januari 2007.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Susilo BambangYudhoyono ke Filipina untuk membahas kerja sama counter-terrorismdengan Presiden Filipina Gloria Macapagal-Arroyo, 20-21 Juni 2005.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri keFilipina, 21 Agustus 2001.

Kunjungan Kerja Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid ke Filipina,29 Juni 2001.

Kunjungan Presiden Indonesia Soeharto ke Filipina untuk menghadiriAPEC Economic Leaders’ Meeting di Manila dan Subic Bay,24-26 November 1996.

6

Kunjungan Presiden Indonesia Soeharto ke Filipina untuk menghadirithe 3rd ASEAN Summit, 14-15 Desember 1987.

Kunjungan Kerja Presiden Indonesia Soeharto ke Filipina, 17 Juli 1979. Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Soeharto ke Filipina, 13-15Februari 1972.

Kunjungan Kerja Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina, 5 Mei 1964dalam rangka transit kunjungan ke Tokyo.

Kunjungan Resmi Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina, 6-11Januari 1964.

Kunjungan Kerja Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina, 23 Mei1963.

Kunjungan Kerja Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina,22 September 1960 dalam rangka transit kunjungan ke New York City.

Kunjungan Kenegaraan Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina,14-16 Mei 1956.

Kunjungan Resmi Presiden Indonesia Soekarno ke Filipina, 28Januari – 3 Februari 1951.

Kunjungan/PertemuanTingkat Menlu Terakhir

Kunjungan Menlu RI ke Davao City, Filipina untuk peluncuran KerjaSama Pendidikan Islam dan pemberian Paspor RI kepada WNIKeturunan di Filipina Selatan, 3 Januari 2018.

Pertemuan Informal Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina di Manila, 12November 2017.

Pertemuan Trilateral Indonesia-Malaysia-Filipina di Manila, 22 Juni2017.

Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Filipina di Boracay,21 Februari 2017.

Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Filipina di Manila, 1 Juli 2016. Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Filipina di Jakarta, 4 Mei 2016. Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Filipina di Kota Kinabalu, 28Januari 2015.

Pertemuan Bilateral Menlu RI dan Menlu Filipina di Jakarta, 15 Juli2014.

Pertemuan ke-6 JCBC RI – Filipina di Jakarta, 24 Februari 2014.WNI di Filipina 3.397 orang di wilayah kerja KBRI Manila (as of Maret 2017);

Tercatat sebanyak 8.745 Warga Keturunan Indonesia berada di FilipinaSelatan, yang merupakan wilayah kerja KJRI Davao City. Dari jumlahtersebut, sebanyak 2.399 orang telah diberikan Surat PenegasanKewarganegaraan Indonesia (SPKI) oleh KJRI Davao City pada tahun2016.

Pelajar RI di Filipina 406 orang (2016)Jumlah wisatawan Filipinake Indonesia

149.490 orang (2016)133.168 orang (2015)

NERACA PERDAGANGAN RI- FILIPINA(Nilai: Ribu US$)

Uraian 2015 2016Trend(%)20122016

Jan-Des Perub.(%)2017/20162016 2017

TOTAL 4.604.760,0 6.092.678,9 6,24 6.092.678,9 7.486.524,5 22,88

7

PERDAGANGAN

MIGAS 7.734,0 15.630,4 -18,98 15.630,4 29.621,5 89,51

NON MIGAS 4.597.026,0 6.077.048,5 6,34 6.077.048,5 7.456.903,0 22,71

EKSPOR 3.921.676,8 5.270.872,7 7,58 5.270.872,7 6.627.221,7 25,73

MIGAS 4.654,5 14.009,7 -18,55 14.009,7 29.621,5 111,44

NON MIGAS 3.917.022,3 5.256.863,0 7,68 5.256.863,0 6.597.600,2 25,50

IMPOR 683.083,2 821.806,2 -0,75 821.806,2 859.302,8 4,56

MIGAS 3.079,5 1.620,7 -26,83 1.620,7 0,0 -100,00

NON MIGAS 680.003,7 820.185,5 -0,61 820.185,5 859.302,8 4,77

NERACAPERDAGANGAN 3.238.593,6 4.449.066,5 9,57 4.449.066,5 5.767.918,9 29,64

MIGAS 1.574,9 12.389,0 0,00 12.389,0 29.621,5 139,10

NON MIGAS 3.237.018,6 4.436.677,5 9,65 4.436.677,5 5.738.297,3 29,34

Komoditas Ekspor UtamaRI ke Filipina

Batubara, konsentrat tembaga, mobil dengan kapasitas silinder 2.500cc, suku cadang dan aksesoris kendaraan bermotor, kopi dan tehinstan, petroleum terkondensasi, insektisida, dan ban

Komoditas Impor UtamaRI dari Filipina

Suku cadang dan aksesoris kendaraan, kabel insulasi, alat kesehatanatau medis, kopra, lensa, prisma, kaca dan elemen optikal lainnya,alat-alat listirk, kapasitor listrik, mesin-mesin percetakan, kotak gearkendaraan, gula sentrifugal, bubuk susu dan krim, bagian mesin listrik,amonium nitrat, dan peralatan semi konduktor.

Data Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Indonesia – Filipina

Tahun Nilai Perdagangan Jumlah Pengunjung Nilai investasi

2018 USD 7,48 milyarRI surplus USD 5,7 milyar

Dari Indonesia: n/aDari Filipina: 217 ribu

Dari Indonesia: n/aDari Filipina: USD 13,9 juta

2016 USD 6,09 milyarRI surplus USD 4,4 milyar

Dari Indonesia: 45.000 orangDari Filipina: 137.180 orang

Dari Indonesia: USD 22 jutaDari Filipina: USD 22,4 juta

2015 USD 4,6 milyarRI surplus USD 3,2 milyar

Dari Indonesia: 48.178 orangDari Filipina: 66.456 orang

Dari Indonesia: USD 46 jutaDari Filipina: USD 22,2 juta

Kunjungan Menlu RI ke Davao City pada 3 Januari 2018

• Pada 3 Januari 2018, Menlu RI telah mengunjungi Davao City dengan guna memberikan pasporkepada Keturunan Indonesia yang selama ini tinggal di Filipina terutama di bagian selatan (Mindanao)Filipina. Saat ini terdapat sekitar 12 ribu Keturunan Indonesia di wilayah Mindanao.

8

Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Filipina dan UNHCR sejak tahun 2011 sepakat untukmemulai proses penentuan status.

a. Beberapa Keturuan Indonesia tersebut mengalami kesulitan akses terhadap pendidikan, hakhaksipil dan fasilitas kesehatan.

b. Kesulitan tersebut akibat ketidakjelasan status dan kemiskinan yang mereka alami.c. Dari jumlah tersebut, 8.745 orang telah diverifikasi, dimana 2.435 orang diantaranya telah

diberikan Surat Penegasan Kewarganegaraan Indonesia oleh Kementerian Hukum dan HAM RI.Sisanya adalah WN Filipina dan mereka yang masih memiliki kewarganegaraan ganda karenaberusia di bawah 18 tahun.

d. Dengan bekerja sama dengan Pemerintah Filipina dan UNHCR, KJRI dan Kantor ImigrasiDavao telah melakukan pendataan biometrik terhadap 300 Keturunan Indonesia.

• Sehubungan dengan hal tersebut, pada tanggal 3 Januari 2018 Menlu RI telah memberikan pasporterhadap 291 Keturunan Indonesia dimaksud yang menghadiri pertemuan di Konsulat Jenderal RI.

Mandatory Consular Notification Agreement

• Untuk memfasilitasi kerja sama kedua negara di bidang kekonsuleran, Indonesia telah mengajukandraft Persetujuan Mandatory Consular Notification (MCN) Agreement kepada pihak Filipina pada 7Desember 2011. Sebagaimana disampaikan pada Pertemuan ke-5 JCBC di Manila, Desember 2011,kedua belah pihak sepakat akan pentingnya persetujuan ini.

• Pada 24 Februari 2014, MCN telah ditandatangani kedua negara saat pertemuan Joint Commissionfor Bilateral Cooperation ke-6 yang dilaksanakan di Jakarta. Di bawah perjanjian MCN, kedua negarasepakat untuk bekerja sama dan menjalin komunikasi dalam rangka untuk memberikan perlindunganhak-hak kepada warga negara masing-masing. Kedua pihak menggarisbawahi pentingnyamemperkuat kerja sama dalam menghadapi masalah pendatang ilegal di wilayah perbatasan keduanegara. Dalam kaitan ini, kedua negara sepakat untuk melakukan survey bersama di daerahperbatasan sebagai langkah awal pendokumentasian bagi para pendatang ilegal di di daerah yangberbatasan.

• Pertemuan Joint Consular Consultation ke-3 akan diselenggarakan di Yogyakarta pada 21-23 Maret2018. Kendala yang sering dikeluhkan pihak Filipina bahwa mereka tidak diberikan akses menemuipara tahanan WN Filipina yang berada fasilitas TNI AL, sementara mereka mempunya MCNAgreement tersebut.

Pertemuan Preparatory Consular Consultation antara Pemri dengan Pemerintah Filipina, di Bali,24-25 November 2014

1. Pada 24-25 November 2014, telah diselenggarakan Preparatory Consular Consultation yangmerupakan tindak lanjut dari penandatanganan Agreement on Consular Notification and Assistance(ACNA) yang ditandatangani oleh Menlu kedua negara pada 24 Februari 2014 di Jakarta.

2. Hal-hal yang menjadi pembahasan:• Pemerintah Filipina masih dalam proses ratifikasi ACNA.• Indonesia menyambut baik usul Pemerintah Filipina untuk membentuk Perjanjian Bebas Visa bagi

Pemegang Paspor Diplomatik dan Dinas kedua negara dan menyadari perlunya percepatanproses ini.

• Kedua delegasi sepakat pentingnya upaya pencegahan dan pemberantasan aktivitas illegalfishing melalui kerja sama antara instansi terkait kedua negara.

9

• Akses kekonsuleran bagi WNI yang ditahan di Filipina melalui Bureau of Jail Management andPenology.

• Kedua delegasi saling tukar informasi mengenai mekanisme notifikasi atas kewatian warga negaraasing, serta aturan dan mekanisme pendeportasian dan repatriasi di kedua negara.

• Sepakat untuk merevisi Perjanjian Lintas Batas (Border Crossing Agreement 1975) mengingatpermasalahan lintas batas yang semakin meningkat.

• Kedua delegasi sepakat untuk mengadakan pertemuan pertama Konsultasi KekonsuleranIndonesia-Filipina pada tahun 2015 di Filipina setelah proses ratifikasi ACNA rampung.

• Terkait status kewarganegaraan Persons of Indonesia Descent yang berjumlah sekitar 4260 orang(905 KK) di Filipina Selatan, Pemerintah Filipina, UNHCR dan LSM Filipina “Pasali” telahmelakukan langkah-langkah awal pemetaan status kewarganegaraan mereka.

Peran dan Dukungan Indonesia dalam Perdamaian di Filipina Selatan

34. Terkait dengan upaya perdamaian di Filipina Selatan, Indonesia senantiasa mendukung melaluiberbagai mekanisme, terkait tugas sebagai observer di lapangan maupun dalam halpengembangan SDM masyarakat Mindanao. Partisipasi aktif Indonesia sebagai Ketua OIC-PCSPsejak tahun 2007 hingga 2013 dan anggota International Monitoring Team (IMT) di Mindanao sejaktahun 2012 hingga saat ini merupakan wujud nyata komitmen Indonesia tersebut.

35. Pada akhir Maret 2017, Pemerintah Filipina dan Moro Islamic Liberation Front (MILF) kembalimemperpanjang mandat Indonesia dalam IMT hingga tahun 2018. Selain itu, pemberian beasiswakepada mahasiswa maupun pelajar Mindanao untuk belajar di Indonesia juga merupakan bentukdukungan Indonesia bagi kemajuan Filipina Selatan. Hingga tahun 2016 tercatat setidaknya 45mahasiswa dari Mindanao sedang belajar di Universitas Muhammadiyah di Malang, Surabaya danYogyakarta melalui beasiswa dari PP Muhammadiyah, serta lebih dari 30 pelajar sedang belajar diSekolah Yayasan Sukma di Aceh.

Tim Pengamat Indonesia (TPI) dalam International Monitoring Team (IMT)

36. Indonesia, pada 9 Desember 2009, telah menerima undangan dari Pemerintah Filipina/ GPH danpihak Moro Islamic Liberation Front (MILF) untuk bergabung dalam International Monitoring Team(IMT) di Filipina Selatan.

37. Adapun misi utama IMT adalah untuk memantau implementasi perjanjian damai antara GPH-MILF,dan tindak lanjut pelaksanaan pedoman aspek-aspek keamanan, kemanusiaan, rehabilitasi danpembangunan, serta bantuan sosial ekonomi dan komponen perlindungan sipil. 4 perjanjian damaiGPH – MILF yang dimonitor implementasinya adalah:

a. Agreement on Peace between GPH – MILF (22 Juni 2001).b. Implementing Guidelines on Security Aspect (7 Agustus 2001)c. Implementing Guidelines on the Humanitarian, Rehabilitation and Aspects (7 Mei 2002).d. Agreement on the Civilian Protection Component IMT (27 Oktober 2009)

38. Presiden RI telah menyampaikan kesediaan Indonesia untuk bergabung dalam IMT di FilipinaSelatan yang disampaikan pada saat kunjungan Presiden Filipina ke Indonesia pada 7-9 Maret 2011.Dalam rangka menindaklanjuti komitmen Pemri, Presiden RI juga telah menandatangani PeraturanPresiden No. 47 tahun 2012 tertanggal 24 April 2012 tentang Tim Pengamat Indonesia dalam IMT diFilipina Selatan. Disamping itu telah diterbitkan Permenlu No. 6 tahun 2012 tertanggal 18 Desember2012 tentang Pedoman, Penyiapan, Pengiriman, Penarikan dan Pengawasan TPI-IMT di FilipinaSelatan.

10

39. Pada 27 Juni 2012, Kementerian Luar Negeri telah melepas TPI tahap pertama. TPI tahap pertamatelah menjalankan tugasnya selama 6 bulan, dan telah kembali ke Indonesia pada 30 Desember2012. Selanjutnya, pada tanggal 3 Januari 2013 Direktur Jenderal Multilateral telah melepas TPIunsur sipil tahap kedua. TPI tahap pertama dan kedua masing-masing berjumlah 15 (lima belas)personil. Personil terdiri dari 5 orang unsur sipil dan 10 orang unsur militer (ditugaskan untuk 1 tahun)yang tergabung dalam IMT dan ditempatkan pada kelima IMT-Team Site (TS), yaitu: 1 orang di TS-1Cotabato city, 3 orang di TS-2 Iligan city, 3 orang di TS-3 Zamboanga city, 2 orang di TS-4 GeneralSantos city dan 6 orang di TS-5 Davao city. Tugas TPI IMT (pertama untuk pengamat militer dankedua untuk pengamat sipil) telah berakhir pada akhir Juni 2013. Pada awal Juli 2013, Pemri telahkembali mengirimkan 15 pengamat IMT yang terdiri dari 10 pengamat militer dan 5 pengamat sipil.

40. IMT terdiri dari 6 negara dengan kekuatan 55 personil, yaitu Malaysia (19 orang), Indonesia (15orang), Brunei (15 orang), EU (2 orang), Jepang (2 orang), dan Norwegia (2 orang).

41. TPI – IMT terakhir, yaitu tahap ke-3 untuk unsur militer dan tahap ke-5 untuk sipil telah tiba di Manilapada 4 Juli 2014. TPI-IMT kali ini berjumlah 9 (sembilan) orang, yaitu 6 (enam) dari unsur militer dan3 (tiga) lainnya unsur sipil. TPI – IMT tersebut telah melakukan handing over ceremony pada 7 Juli2014 di headquarter IMT di Cotabato City. Pengurangan jumlah personil TPI IMT Indonesia tidakterlepas dari permintaan Pemerintah Filipina melalui Nota Verbal Departemen Luar Negeri Filipinatertanggal 3 Maret 2014 yang intinya adalah Pemerintah Filipina dan MILF telah memperbaharuiTerms of Reference dari IMT yang berlaku sampai dengan Maret 2015. Disampaikan pula bahwaGPH Panel Chair, Professor Miriam Coronel-Ferrer dan MILF Panel Chair, Mohagher Iqbal memintaIndonesia untuk melanjutkan misi IMT dan menyampaikan pengurangan jumlah anggota IMTmenjadi 36 personil serta penggabungan Team Site 4 dan 5.

42. Sementara itu, pada 12-14 Juni 2014 telah diselenggarakan pertemuan informal BangsamoroCoordinating Forum (BCF) antara MNLF dan MILF di Jeddah. Dari MNLF hadir Ust. AbdulbakiAbubakar, Muslimin SEma dan Bong Parcasio sebagai Juru Runding MNLF, Sementara MILFdipimpin oleh Mohagher Iqbal dengan difasilitasi oleh Sekretariat OIC Pemerintah Mesir.

Pertemuan ini ditujukan untuk mendapatkan unified position antara faksi-faksi MNLF serta untukmengetahui pandangan dan posisi MNLF dan MILF terhadap mekanisme penyatuan dua kelompoktersebut.

43. Beberapa hasil yang dicapai dalam BCF tersebut di atas:a. MNLF tetap menginginkan dilanjutkannya Tripartite Implementation Review Process, dengan

merujuk pada Jeddah Formula;b. MNLF (Faksi Sema) menginginkan agar MNLF dan MILF berkolaborasi menyusun one commondraft Bill yang akan diajukan ke Konggres. Terhadap usulan ini, MILF mengindikasikanpersetujuannya.

39. Terhadap hasil pertemuan BCF tersebut, faksi Nur Misuari melalui Juru Bicaranya, EmmanuelFontanilla menyatakan menolak integrasi Comprehensive Agreement on the Bangsamoro (CAB)dengan Final Pecae Agreement 1996. Di lain pihak, MNLF menyatakan BCF merupakan upaya untukmenyatukan Bangsamoro, namun seharusnya bukan MNLF yang bergabung dengan MILF, namunsebaliknya karena MILF adalah pecahan dari kelompok MNLF. Faksi Nur Misuari jugamengindikasikan keinginannya untuk tetap mendapat dukungan Indonesia sebagai honest peacebroker di Mindanao.

40. Empat pengusaha asal Bangsamoro telah melakukan kunjungan ke Jakarta pada 23-30 Januari 2015dengan dipimpin oleh Ms. Baeling Mantawil, putri tokoh pejuang Bangsamoro. Selain bertemudengan pengusaha Indonesia, rombongan juga bertemu dengan Muhammadiyah. Dalam pertemuan,pengusaha Bangsamoro menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan Pemri untukproses perdamaian dengan pemerintah Filipina. Pihak Muhammadiyah berjanji akan mendorong para

11

pebisnis anggota Muhammadiyah untuk menjalin hubungan kerjasama perdagangan dan investasi diberbagai bidang untuk membantu pembangunan ekonomi Bangsamoro. Muhammadiyah juga berjanjiakan berkoordinasi dengan Kemendikbud dan Kemlu terkait pemberian beasiswa pendidikan bagicalon mahasiswa Bangsamoro dimana tingkat SMK dan S1 dapat diprioritaskan selain S2 dan S3.

41. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan Kemlu pada 19-23 Maret 2015menunjukkan bahwa peristiwa Mamasapano yang menewaskan 44 orang Philipippines NationalPolice (PNP) telah menyebabkan kondisi keamanan di Mindanao menjadi kurang kondusif danpembahasan draft Bangsamoro Basic Law (BBL) di Parlemen Filipina menjadi tertunda. Olehkarenanya, IMT dinilai masih dibutuhkan oleh Pemerintah Filipina-MILF khususnya untukmemjembatani komunikasi antara kedua belah pihak. Pemerintah Indonesia memutuskan partispasiTim Pengamat Indonesia (TPI) pada IMT di Mindanao diperpanjang hingga mandat IMT berakhir yaitupada Maret 2016.

42. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2015, Kementerian Luar Negeri telah melepas sebanyak 61 personilTPI-IMT yaitu unsur sipil tahap pertama hingga tahap ketujuh (29 personil) dan TPI-IMT unsur militertahap pertama hingga keempat (32 personil). Jangka waktu penugasan TPI-IMT unsur sipil adalah 6bulan dan unsur militer 1 tahun. TPI-IMT unsur sipil tahap tujuh dan unsur militer tahap keempat saatini sedang melaksanakan tugasnya di Filipina Selatan. TPI unsur sipil tahap ketujuh akan berakhirmasa tugasnya pada akhir Desember 2015 dan akan digantikan oleh TPI unsur sipil tahap ke-8 yaituSdr. Aris Garinto, Sdr. Muhamad Sahrul Murajjab dan Sdr. Raksa Permana Ibrahim

43. IMT dipimpin oleh Mayjen Datuk Samad bin Haji Yaakub dan Wakil Komandan IMT Brigjen Roshaimibin Zakaria, RMAF yang keduanya berkebangsaan Malaysia. Personil TPI-IMT ditempatkan pada HQIMT dan keempat IMT-Team Site (TS), yaitu: HQ Cotabato City, TS-1 Cotabato City, TS-2 Iligan City,TS-3 Zamboanga City, dan TS-4 General Santos City. IMT terdiri dari 6 negara dengan kekuatan 37personil.

44. Negara-negara anggota IMT setelah adanya pengurangan pada bulan Maret 2014:

a. Malaysia, 16 personil, semula 19 personil.b. Brunei Darussalam, 9 personil (militer), semula 15 personil.c. Jepang, 1 personil sipil.d. Norwegia, 2 personil sipil, (mulai Oktober 2010).e. Indonesia, 9 personil (6 militer, 3 sipil), semula 15 personil.Total: 37 personil

45. Kemlu bersama Kementerian Pertahanan secara rutin melaksanakan kegiatan monitoring danevaluasi pelaksanaan tugas TPI-IMT di Filipina Selatan. Kegiatan monitoring dan evaluasi terakhirdilakukan oleh Tim Kementerian Luar Negeri pada 27 November-1 Desember 2015.

46. Per Maret 2017, Pemerintah Filipina (GPH) dan Moro Islamic Liberation Front (MILF) telahmemperbaharui mandat IMT di Mindanao sampai dengan tahun 2018.

47. IMT memiliki peran yang cukup signifikan dalam mendukung penciptaan proses perdamaian diFilipina Selatan. Hal tersebut ditujukan dengan menurunnya ceasefire violation setelah dibentuknyaIMT di Mindanao pada tahun 2004. Pada tahun 2002 jumlah ceasefire violation sebanyak 698kejadian dan tahun 2003 sebanyak 569 kejadian. Setelah pembentukan IMT pada tahun 2004, jumlahceasefire violation sebanyak 16 kejadian, tahun 2005 sebanyak 10 kejadian, tahun 2006 sebanyak 13kejadian, tahun 007 sebanyak 8 kejadian, tahun 2008 sebanyak 218 kejadian, tahun 2009 sebanyak115 kejadian, tahun 2010 sebanyak 1 kejadian, tahun 2011 sebanyak 4 kejadian, tahun 2012 tidakterdapat ceasefire violation, tahun 2013 sebanyak 2 kejadian, tahun 2014 sebanyak 5 kejadian, dantahun 2015 sebanyak 2 kejadian.

12

48. Pengiriman Tim Pengamat Indonesia ini dilandasi oleh beberapa pertimbangan penting, yangmerupakan perwujudan dari politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif, antara lain sebagaiberikut:

a. Pertama, merupakan wujud nyata komitmen Indonesia untuk terus memajukan dan memperkuathubungan Indonesia dengan Filipina. Sejak tahun 1991, Indonesia selalu mendukung upayaproses perdamaian yang dilakukan Pemerintah Filipina.

b. Kedua, partisipasi Indonesia dilandasi komitmen Indonesia untuk mendorong terciptanya situasikawasan yang aman, stabil dan damai. Dengan semangat ini, Indonesia meyakini bahwaperdamaian di Filipina akan memberikan kontribusi penting dalam menciptakan perdamaian dikawasan.

c. Ketiga, partisipasi Indonesia dalam IMT merupakan salah satu bentuk nyata upaya Indonesiadalam menyebarluaskan nilai-nilai dialog dan perdamaian di tingkat internasional.

Pelepasan Tim Pengamat Indonesia (TPI) dalam International Monitoring Team (IMT) di FilipinaSelatan, 5 Januari 2016

a. Pada 5 Januari 2016, telah dilaksanakan acara pelepasan Tim Pengamat Indonesia (TPI) unsursipil tahap kedelapan dalam International Monitoring Team (IMT) ke Filipina Selatan dalamkerangka proses perdamaian pemerinta Filipina-Moro Islamic Liberation Front (MILF). Acara inijuga sekaligus menyambut kembalinya TPI IMT unsur sipil tahap ketujuh ke tanah air.

b. Dalam konteks yang lebih luas, Komandan PMPP-TNI mengharapkan kiranya Kemlu dapatkembali mengirimkan personelnya dalam penugasa misi perdamaian di berbagai negara.

c. Sejak tahun 2012 hingga tahun 2015, Kementrian Luar Negeri telah melepas sebanyak 61personil TPI-IMT yaitu unsur sipil tahap pertama hingga tahap ketujuh dan TPI-IMT unsur militertahap pertama hingga keempat.

d. Selain berperan aktif dalam kerangka IMT yang mengawasi perdamaian antara pemerintahFilipna dan MILF, Indonesia juga telah aktif berpartisipasi dalam proses perdamaian antarapemerintah Filipina dan MNLF dengan menjadi Ketua Komite OKI untuk Perdamaian di FilipinaSelatan (OIC-PCSP) periode 2012-2014.

---oo0oo---

Direktorat Asia TenggaraKementerian Luar Negeri

2018