gambaran umum pusap final

Upload: jennifer-park

Post on 30-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Corporate 2 Template

GAMBARAN UMUMPEDOMAN UMUUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN(PMK 238/PMK.05/2011)

2SISTEM AKUNTANSILap. Keuangan- LRA- Neraca- LAK- CaLKProses Akuntansi- Analisa Transaksi- Jurnal / Entries- PostingTransaksi- Keuangan- Kekayaan- Kewajiban

RelevanAndalDpt dibandingkanDpt dipahamiInputProcessOutputFormulasiProsedurTransaksiBaganAkunStandarPengaturanKelembagaanHardwareDan SoftwarePersonilTerampilStandar Akuntansi

HUBUNGAN STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSISistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah disusun dengan mengacu pada pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan. Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan tersebut diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri.PUSAP(PASAL 6)PMK No 238/PMK.05/2011TentangPEDOMAN UMUM SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN

PMK 238/2011 - PUSAPPedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan disusun dalam rangka mewujudkan konsolidasi fiskal dan statistik keuangan Pemerintah secara nasional.Laporan keuangan disusun dan disajikan sesuai dengan SAP.Laporan keuangan disusun melalui suatu sistem akuntansi pemerintahan yang mengacu pada pedoman umum sistem akuntansi pemerintahan.

PMK 238/2011 - PUSAPPemerintah pusat menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBN.Pemerintah daerah menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD.Laporan keuangan dari:Laporan Realisasi AnggaranLaporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih NeracaLaporan OperasionalLaporan Arus KasLaporan Perubahan EkuitasCatatan atas Laporan Keuangan

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHANMenteri Keuangan menyusun sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat yang mengacu pada Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.Sistem akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.Gubernur/bupati/walikota menyusun sistem akuntansi pemerintah daerah yang mengacu pada Pedoman umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.Sistem akuntansi pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota.Sistem akuntansi pemerintah daerah mengacu pada peraturan daerah dan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan daerah.PUSAPPUSAP merupakan lampiran dari PMK 238/2011

Berlaku sejak tanggal ditetapkan

PUSAPPENDAHULUANLAPORAN KEUANGANBAGAN AKUN STANDARPENDAHULUANKLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORANPEDOMAN UMUM BAGAN AKUN STANDAR BERBASIS AKRUALBAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH PUSATBAGAN AKUN STANDAR PEMERINTAH DAERAHBAGAN AKUN STANDAR UNTUK KONSOLIDASIKERANGKA STATISTIK KEUANGAN PEMERINTAH

LATAR BELAKANG DAN DASAR HUKUMUU 17 Tahun 2003 : Pengakuan dan pengukuran dengan basis akrualbentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai dengan SAPPP no 71 TAHUN 2010 Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah Lampiran I tentang SAP berbasis akrual dan harus dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2015. Sistem Akuntansi Pemerintahan pada Pemerintah Pusat dan Sistem Akuntansi Pemerintah daerah disusun dengan mengacu pada Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan.

TUJUAN PUSAPMenjadi acuan yang harus dipenuhi oleh para penyusun dan pengembang sistem akuntansi baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Namun keseragaman penyajian sebagaimana diatur dalam Pedoman Umum tidak menghalangi masing-masing entitas pelaporan keuangan pemerintah untuk memberikan informasi yang relevan bagi pengguna laporan keuangan sesuai kondisi masing-masing entitasMenciptakan keseragaman dalam penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan, sehingga meningkatkan daya banding di antara laporan keuangan entitas pemerintah.

RUANG LINGKUPPUSAP berlaku untuk penyusunan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan :pemerintah pusat pemerintah daerahkonsolidasian.

ACUAN PENYUSUNAN PUSAPKerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (ISAP).Ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah di bidang akuntansi dan pelaporan keuangan.Peraturan perundang-undangan yang relevan dengan laporan keuangan.Jika PSAP memberikan pilihan atas perlakuan akuntansi, maka diwajibkan untuk mengikuti ketentuan pemerintah.

GAMBARAN UMUM PUSAPPUSAP merupakan landasan bagi pemerintah di dalam menetapkan sistem akuntansi pemerintahan khususnya BAS baik di lingkungan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sistem akuntansi pusat diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.Sistem akuntansi di lingkungan pemerintah daerah diatur dengan Peraturan Gubernur/Bupati/Walikota.

KETENTUAN LAIN-LAINPUSAP secara periodik akan dievaluasi dan disesuaikan dengan:Perkembangan proses bisnisKetentuan PSAPKetentuan pemerintahan, danketentuan lainnya yang terkait dengan akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah.

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGANKERANGKA DASARTujuan laporan keuanganTanggung jawab laporan keuanganKomponen laporan keuangan 7, arus kas hanya dibuat oleh unit yang mempunyai perbendaharaanBahasa laporan keuangan - IndonesiaMata uang pelaporanKebijakan akuntansiPenyajianKonsistensiMaterialitas dan agregasiPeriode PelaporanInformasi komparatif tahun sebelumnyaLaporan keuangan internimLaporan keuangan konsolidasi

KEBIJAKAN AKUNTANSIKebijakan tersebut harus mencerminkan prinsip kehati-hatian dan mencakup semua hal yang material dan sesuai dengan ketentuan dalam PSAP. Apabila PSAP belum, maka pemerintah harus menetapkan kebijakan untuk memastikan bahwa laporan keuangan menyajikan informasi:Relevan terhadap kebutuhan para pengguna laporan untuk pengambilan keputusan; danDapat diandalkan, dengan pengertian:mencerminkan kejujuran, menggambarkan substansi ekonomi dari dan tidak semata-mata bentuk hukumnya; netral, yaitu bebas dari keberpihakan; dapat diverifikasi; mencerminkan kehati-hatian; dan mencakup semua hal yang material.

KEBIJAKAN AKUNTANSIPemerintah menggunakan pertimbangannya untuk menetapkan kebijakan akuntansi yang memberikan informasi bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan. Dalam melakukan pertimbangan tersebut pemerintah memperhatikan:persyaratan dan pedoman PSAP yang mengatur hal-hal yang mirip dengan masalah terkait;definisi, kriteria pengakuan dan pengukuran aset, kewajiban, pendapatan-LO, beban, pendapatan-LRA, belanja, dan penerimaan/pengeluaran pembiayaan yang ditetapkan dalam Kerangka Konseptual Standar Akuntansi Pemerintahan dan PSAP; danperaturan perundangan terkait pengelolaan keuangan pemerintah pusat/daerah sepanjang konsisten dengan huruf a dan b.

PENYAJIANLaporan keuangan harus menyajikan secara wajarAset disajikan berdasarkan karakteristiknya menurut urutan likuiditas, sedangkan kewajiban menurut urutan jatuh temponyaLaporan Operasional menggambarkan pendapatan dan beban yang dipisahkan menurut karakteristiknya dari kegiatan utama/operasional entitas dan kegiatan yang bukan tugas dan fungsinya.Catatan atas laporan keuangan disajikan secara sistematis dengan urutan penyajian sesuai komponen utamanya dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuanganMenjelasan atas pos-pos laporan keuangan tidak diperkenankan menggunakan ukuran kualitatif.Perubahan akuntansi wajib memperhatikan perubahan estimasi akuntansi, perubahan estimasi dan kesalahan mendasar Pada setiap lembar LK harus diberi pernyataan bahwa catatan atas laporan keuangan merupakan bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan.

FORMAT UMUM LAPORAN KEUANGANFormat laporan keuangan untuk pemerintah pusat mengikuti ketentuan yang diatur Menteri Keuangan.Format laporan keuangan pemerintah daerah mengikuti ketentuan yang diatur Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri.Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Menteri Dalam yang mengatur mengenai format laporan keuangan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan dan ketentuan perundangan yang berlaku tentang pengelolaan keuangan pemerintah pusat dan daerah

NERACANeraca merupakan komponen laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentuFORMAT ketentuan umumPemerintah pusat mengikuti ketentuan yang diatur Menteri Keuangan.Pemerintah daerah mengikuti ketentuan yang diatur Menteri Dalam Negeri dan Peraturan Menteri Dalam Negeri.Format Neraca mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan

LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)LRA menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit LRA dan pembiayaan suatu entitas diperbandingkan dengan anggarannya.Informasi ini berguna untuk mengevaluasi alokasi sumber daya ekonomi, akuntabilitas dan ketaatan terhadap anggaran

FORMATPendapatan-LRA;Belanja;Transfer;surplus/Defisit-LRA;Penerimaan pembiayaan;Pengeluaran pembiayaan;Pembiayaan neto;Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA).

LAPORAN OPERASIONALLO menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.FORMATPendapatan-LO;Beban;Surplus/Defisit dari operasi;Kegiatan Non Operasional;Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa;Pos Luar Biasa;Surplus/Defisit-LO.

LAPORAN ARUS KAS (LAK)LAK memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Informasi ini disajikan untuk pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan.Bagian dari laporan financial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan dan trnsitoris

FORMAT ketentuan umum

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (LPE)LPE menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos ekuitas awal, surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan; koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, dan ekuitas akhir.FORMATEkuitas awal;Surplus/defisit LO pada periode bersangkutan;Koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, Koreksi kesalahan mendasar dari persediaan yang terjadi pada periode-periode sebelumnya;Perubahan nilai aset tetap karena revaluasi aset tetap.Ekuitas akhir.

LAPORAN PERUBAHAN SAL (LPSAL)PSAL menyajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya pos-pos berikut Saldo AnggaranFORMATSaldo Anggaran Lebih Awal;Penggunaan Saldo Anggaran Lebih;Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun berjalan;Koreksi kesalahan Pembukuan Tahun Sebelumnya;Lain-Lain;Saldo Anggaran Lebih Akhir.

LAPORAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (CALK)LO meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam lapaoran keuangan.Penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.

FORMATPenjelasan UmumPenjelasan Atas Pos-Pos LRAPenjelasan Atas Pos-Pos NeracaPenjelasan Atas Pos-Pos Laporan Arus KasPenjelasan Atas Pos-Pos Laporan OperasionalPenjelasan Atas Laporan Perubahan EkuitasPenjelasan Atas Laporan Perubahan SAL

BAGAN AKUN STANDARBagan akun standar (BAS) sebagai pedoman dalam menyusun perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, pertanggungjawaban dan pelaproran keuangan perintah.BAS yang efektif dapat mengakomodasi hal-hal berikut:Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan dan laporan manajerialMerupakan jantung dari sistem di mana modul dan interface mengalirMendukung disiplin anggaran melalui pengaturan klasifikasi anggaran dan framing kepada struktur pelaporan.Membantu proses peneambilan keuangan yang efektifKLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 1Klasifikasi berdasarkan organisasiPusat berdasarkan struktur organisasi kementerian/lembagaDaerah berdasarkan struktur organisasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Klasifikasi tidak bersifat permanen dan dapat disesuaikan dengan perubahan yang terjadi.

KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 2Klasifikasi Fungsi dan urusanFungsi adalah perwujudan tugas kepemerintahan di bidang tertentu yang dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan.Klasifikasi berdasar 11 fungsi utama : pelayanan umum, pertahanan, ketretiban dan keamanan, ekonomi, lingkungan hidup, perumahan dan fasilitas umum, kesehatan, pariwisata dan budaya, agama, pendidikan dan perlindungan sosial.Pemerintah daerah pembagian didasarkan pada urusan wajib dan urusan pilihan sesuai UU Pemerintah Daerah

KLASIFIKASI ANGGARAN DAN PELAPORAN 3Klasifikasi ekonomi (jenis belanja)Menekankan pada jenis belanja sesuai regulasi yang adaBelanja daerah : belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial dan belanja tak terduga.Belanja dalam BAS merupakan struktur akun yang digunakan oleh entitas untuk melakukan perencanaan / penganggaran, perekaman transaksi dan pelaporan keuangan

BAGAN AKUN STANDARPengelolaan keuangan negara digambarkan dalam siklus :: perencanaan penganggaran pelaksanaan anggaran akuntansi pelaporan auditSiklus dijabarkan dalam prosedur dan kewenanganDiperlukan integrasi dan komunikasi data.BAS kode perkiraan buku besar akuntansi yang digunakan untuk membuat jurnal, buku besar dan menyusun laporan.BAS tools untuk mensinkronkan proses perencanaan dan penganggaran dengan proses akuntansi dan pelaporan.Standardisasi BAS untuk keseragaman dalam pemakaianPERTIMBANGAN BAS PertimbanganMemungkinkan adanya analisis multi dimensional level dalam penyusunan BAS.Menghasilkan pelaporan keuangan dan manajerial yang bermanfaatMenyederhanakan proses manual sehingga dapat menjadi lebih banyak waktu untuk melakukan review analitis dan pengembangan / perbaikan proses bisnis.Kombinasi yang tepat antara orang, proses dan teknologi.TUJUAN BAS Tujuan pembakuan BAS adalah mengakomodasi proses manajemen keuangan dengan anggaran berbasis kinerja sehingga diperoleh:Perencanaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan secara proporsional, transparan dan profesional;Pelaksanaan anggaran berbasis kinerja dilakukan secara lebih akuntabel.LK mengakomodasi secara baik pengendalian anggaran, pengukuran kinerja keuangan dalam Laporan Keuangan

PEDOMAN BAS BAS dibedakan menjadi:BAS untuk pemerintah pusatBAS untuk pemerintah daerahBAS untuk konsolidasiBAS disusun sampai dengan tiga (3) level.Pengembangan detail BAS pemerintah pusat ditetapkan Menteri KeuanganPengembangan detail BAS pemerintah daerah ditetapkan Menteri Dalam NegeriBAS memberikan keseragaman pada tingkat tertentu sekaligus memberikan fleksibilitas untuk mengembangkannya sesuai kebutuhan pemerintah pusat dan daerah

BAS DAERAH - NERACAAset adalah :sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemda Akibat dari peristiwa masa laluManfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh baik oleh pemda maupun masyarakat.Dapat diukur dalam satuan uang.Termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umumSumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.ASETBAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN1Aset11Aset LancarDiharpakan segera untuk dapat direalisasikan untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan111Kas112Investasi Jangka Pendek113Piutang Pendapatan114Piutang Lainnya115Penyisihan Piutan116Beban Dibayar Dimuka117Persediaan119Aset Untuk Dikonsolidasikan (reciprokal)ASETBAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN12Investasi Jangka PanjangAset non Lancar berupa investasi yang diadakan dengan maskud untuk mendapatkan manfaat ekonomi dan manfaat sosial dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi121Investasi Jangka Panjang Non Permanen122Investasi Jangka Panjang PermanenASET

BAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN13Aset TetapAset yang mermpunyai manfaat ekonomi lebih dari 12 bulan dan dipergunakan untuk operasional pemerintahan atau untuk dimanfaatkan oleh masyarakat.131Tanah132Peralatan dan Mesni133Gedung dan Bangunan134Jalan, Irigasi dan Jaringan135Aset Tetap Lainnya136Konstruksi Dalam Pengerjaan137Akumulasi PenyusutanASETBAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN14Dana CadanganDana yang disishkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran141Dana Cadangan15Aset LainnyaKelompok aset yant tidak termasuk dalam kategori sebelumnya151Tagihan Jangka Panjang152Kemitraan dengan Pihak Ketiga153Aset Tidak Berwujud154Aset Lain-lainASET

BAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN2Kewajiban21Kewajiban Jangka PendekKelompok kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu kurang dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan211Utang Perhitungan Pihak Ketiga212Utang Bunga213Bagian Lancar Utang Jangka Panjang214Pendapatan Diterima Dimuka215Utang Beban216Utang Jangka Pendek LainnyaKEWAJIBANKewajiban adalah utang yang timbul dan peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya mengakibatkan aliran sumber daya ekonomi pemerintah.BAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN22Kewajiban Jangka PanjangKewajiban yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan221Utang Dalam Negeri222Utang Luar Negeri223Utang Luar Negeri224Utang Jangka Panjang LainnyaKEWAJIBAN

BAS DAERAH - NERACAKODEURAIAN AKUN3Ekuitas31EkuitasKekayaan bersih Pemda yang merupakan selisih antara aset daeraj dan kewajiban Pemda ada tanggal laporan311Ekuitas312Ekuitas SAL313Ekuitas untuk DikonsolidasikanEKUITASEkuitas merupakan kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah pada tanggal Laporan. BAS DAERAH - LRAPENDAPATAN LRASemua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemdadan tidak perlu dibayar kembali oleh Pemda

BAS DAERAH - LRAKODEURAIAN AKUN4Pendapatan LRA41Pendapatan Asli Daerah (PAD) LRAPendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan411Pendapatan Pajak Daerah LRA412Pendapatan Retribusi Daerah LRA413Pendapatan Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan LRA419Lain-Lain PAD yang sah - LRAPENDAPATAN LRABAS DAERAH - LRAKODEURAIAN AKUN42Pendapatan Transfer LRAPenerimaan uang yang berasal dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perumbangan dari pusat dan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi421Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat422Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya423Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya424Bantuan Keuangan43Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LRAKelompok pendpatan lain yang tidak termasuk dalam kategori pendapatan sebelumnya431Pendapatan Hibah432Pendapatan LainnyaPENDAPATAN LRABAS DAERAH - LRABELANJASemua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang tidak diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah

BAS DAERAH - LRAKODEURAIAN AKUN5Belanja51Belanja OperasiPengeluaran Anggaran untuk kegiatan sehari-hari Pemda yang memberi manfaat jangka pendek.511Belanja Pegawai512Belanja Barang dan Jasa513Belanja Bunga514Belanja Subsidi515Belanja Hibah516Belanja Bantuan SosialBELANJABAS DAERAH - LRAKODEURAIAN AKUN52Belanja ModalPengeluaran anggaran yang digunakan dalam rangka menambah aset tetap dan aset lainnya yang memberikan manfaat lebih dari satu periode serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset yang ditetapkan oleh Pemda.Aset Tetap dipergunakan untuk operasional kegiatan sehati-hari suatu satuan kerja atau untuk dimanfaatkan masyarakat521Belanja Modal Tanah522Belanja Modal Peralatan dan Mesin523Belanja Modal Gedung dan Bangunan524Belanja Modal Jaringan, Jalan dan Irigasi525Belanja Modal Aset Tetap LainnyaBELANJABAS DAERAH - LRAKODEURAIAN AKUN53Belanja Tak TerdugaPengeluaranBelanja pemerintah daerah yang sifat pengeluarannya tidak dapat diklasifikasikan dalam pos-pos pengeluaran jenis belanja di atas.Pengeluaran ini bersifat tidak biasa dan tidak diharapkan berulang yang dikategorikan untuk keperluan mendesak dan keadaan darurat seperti penanggulangan bencana alam, bencana sosial, wabah penyakit, da pengeluaran tak terduga lainnya yang sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah daerahBELANJA

BAS DAERAH - LRATRANSFER - LRAPengeluaran uang dari suatu entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain.KODEURAIAN AKUN6Transfer61Transfer Bagi Hasil PendapatanDana yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka prosentase tertentu untuk mendanai kebutuhan daerah dari suatu pemerintah daerah ke pemerintah daerah yang lebih rendah611Transfer Bagi Hasil Pajak612Transfer Bagi Hasil Pendapatan LainnyaBAS DAERAH - LRATRANSFER - LRAKODEURAIAN AKUN62Transfer Bantuan KeuanganDana yang diberikan kepada pemerintah daerah lainnya yang digunakan untuk pemerataan atau peningkatan kemampuan keuangan baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus termasuk bantuan keuangan kepada Partai Politik621Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya622Transfer Bantuan Keuangan ke Desa623Transfer Bantuan Keuangan LainnyaBAS DAERAH - LRASURPLUS / DEFISITSurplus / Defisit adalah selisih lebih/kurang antara pendapatan LRA dan belanja selama satu periode.Perhitungan Surplus/Defisit tidak memberikan kode akun tersendiri.Angka ini merupakan selisih lebih/kurang antara Total Pendapatan dikurangi dengan total belanja plus transfer.S/D = Pendapatan ( Belanja + Transfer)

BAS DAERAH - LRAPEMBIAYAANPembiayaan adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima, yang dalam penganggaran pemerintah darah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran

BAS DAERAH - LRAPENERIMAAN PEMBIAYAANSemua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang dimaksudkan untuk menutup defisitKODEURAIAN AKUN7Pembiayaan71Penerimaan Pembiayaan711Penggunaan SILPA712Pencairan Cadangan713Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan714Pinjaman Dalam Negeri715Penerimaan Kembali Piutang716Penerimaan Kembali Investasi Dana BergulirBAS DAERAH - LRAPENGELUARAN PEMBIAYAANSemua pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah yang dimaksudkan untuk memanfaatkan surplus anggaranKODEURAIAN AKUN72Pengeluaran Pembiayan721Pembentukan Cadangan721Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah723Pmbayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri724Pemberian Pinjama DaerahBAS DAERAH - LRASILPA / SIKPASisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran (SilPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan belanja serta penerimaan dan pengeluaran pembiayan dalam APBD selama satu periode pelaporan

BAS DAERAH - LOPENDAPATAN LRAHak Pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali

BAS DAERAH - LOKODEURAIAN AKUN8Pendapatan LO81Pendapatan Asli Daerah (PAD) LOPendapatan yang diperoleh Daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan811Pendapatan Pajak Daerah LO812Pendapatan Retribusi Daerah LO813Pendapatan Hasil Pengeloaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan LO819Lain-Lain PAD yang sah - LOPENDAPATAN LOBAS DAERAH - LOKODEURAIAN AKUN82Pendapatan Transfer LOPenerimaan uang yang berasal dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perumbangan dari pusat dan dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi821Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat822Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya823Pendapatan Transfer Pemerintah Daerah Lainnya824Bantuan KeuanganPENDAPATAN LO

BAS DAERAH - LOKODEURAIAN AKUN83Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LOKelompok pendpatan lain yang tidak termasuk dalam kategori pendapatan sebelumnya831Pendapatan Hibah832Pendapatan Lainnya84Pendapatan Non Operasional LoPendapatan Non Oprasional mencakup antara lain: Surplus Penjualan Aset Nonlancar, Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Surplus dari Kegiatan non Operasional Lainnya.85Pos Luar BiasaUntuk mencatat pendapatan yang terjadi karena kejadian atau transaksi yang bukan operasi biasa, tidak sering terjadi/rutin dan berada di luar kendali atau pengaruh entitas bersangkutanPENDAPATAN LOBAS DAERAH - LOBEBANBeban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi / jenis bebanBAS DAERAH - LOKODEURAIAN AKUN9Beban91Beban OperasiPengeluaran untuk kegiatan sehari-hari Pemda yang memberi manfaat jangka pendek.911Belanja Pegawai912Beban Barang dan Jasa913Beban Bunga914Beban Subsidi915Beban Hibah916Beban Bantuan Sosial917Beban Penyusutan918Beban Penyisihan Piutang919Beban Lain-LainBeban OperasiBAS DAERAH - LRABeban Transfer - LOBeban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan peundang-undanganKODEURAIAN AKUN92Beban Transfer921Bagi Hasil Pajak922Bagi Hasil Pendapatan Lainnya923Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainnya924Transfer Bantuan Keuangan ke Desa925Transfer Bantuan Keuangan LainnyaBAS DAERAH - LOBeban Non Operasional - LOBeban Non operasional merupakan beban yang sifatnya tidak rutinKODEURAIAN AKUN93Beban Non OperasionalMencakup antara lain Defisit Penjualan Aset Nonlancar, Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Defisit dari Kegiatan Non Operasional LainnyaBAS DAERAH - LOBeban Luar Biasa - LOBeban yang sifatnya tidak rutinKODEURAIAN AKUN94Beban Luar BiasaDigunakan untuk mencatat kejadian luar biasa, yakni kejadian yang Tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggarantidak diharapkan terjadi berulang-ulangKejadian diluar kendali entitas pemerintahAKUN KONSOLIDASIDigunakan dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasi Pusat dan DaerahAkun resiprokal ditutup :Hibah antar pemerintahTransfer antar pemerintahPemberian pinjaman atau penerusan pinjaman kepada pemerintah daerahPenerimaan pembiayaan dari pemerintah pusatPendapatan dana perimbangan

AKUN GFSGFS = Government Financial StatisticLaporan keuangan antar negara yang seragam membutuhkan kesesuaian akun laporan antara negara.Laporan keuangan disajikan dalam format GFS.Mapping dan penggabungan akun sesuai dengan format GFS sehingga diperoleh GFS Indonesia

TERIMA KASIHDwi MartaniDepartemen Akuntansi [email protected] atau [email protected]://staff.blog.ui.ac.id/martanihttp://staff.ui.ac.id/martani08161932935 atau 081318227080