gambaran umum perusahaan pt. mii

11
Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT. Maruki International Indonesia didirikan pada tanggal 3 juli sebagai pemimpin perusahaan ditunjuk Mr. Hidehiro Asano bersama Dr. Ir. urdi Abdullah. Dipilahn!a lokasi pada kelurahan "apasa karena se#ara geogra$is san menguntungkan% akses pelabuhna lautdan &adar 'dara !ang dekat memberi kemudahan dan kelan#aran baik untuk distribusi ekspor% pengadaan bahan baku d mobilitas pendukung produksi lainn!a. Pelaksanaan pembangunan diatas lahan 3%( Ha% dimulai pada bulan Agustus 1997 dengan surat persetujuan Presiden )I dari &P"M omor 3(9*PMA*19 In+estasi !ang ditanamkan dalam pendiriran perusahaan sebesar ',D -%( juta !a bersumber dari perusahaan induk epang. ,etelah diresmikan oleh /ubernur ,ula0esi ,elatan% PT. Maruki Internation Indonesia memulai proses produksin!a !ang ditandai dengan pelaksanaan pening tanggal -3 April 1992 dengan kapasitas produksi sebesar 2. m3*ta 41 . unit*tahun5 kemudian pada tahun 1999 dilakukan ekspor pertama. Produk utama dihasilkan adalah butsudan !aitu jenis furniture !an tradisi agama &udha di epang% sudah digunakan sebagai media untuk berkomunika dengan leluhur% dimana tipe atau jenis &utsudan berbeda untuk setiap daerah. Terdapat berbagai ma#am jenis dan tipe &utsudan% namun umumn!a berbe lemari. &utsudan produksi PT. Maruki International Indonesia berasal dar baku ka!u. "omposisi penggunaan material ka!u import% !akni A$rika 4/abon5% A 4Thailand% 6aos5 dan Amerika 4Me i#o5. Hasil produksi &utsudan han!a di e por epang% karena si$atn!a sebagai produk buda!a epang. ,ejalan dengan perkembangan agama &udha% permintaan akan &utsudan semakin mengkat maka PT. Maruki 8 .6td !ang kedudukan di "!oto epang mendirikan perusahaan. Penghasil &utsudan di beberapa negara salah satu!a PT. Maruki International Indonesia ! berkedudukan di ,ula0esi ,elatan. PT. Maruki International Indonesia !ang sebelumn!abernama PT. Tokai Material Indonesia % penggantian nama perusahaan ini disebabkan oleh adan!a perubahan kepemilikan saham. Maka sejak tanggan 1 :ebruari - 3 P Material Indonesia berubah menjadi PT. Maruki International Indonesia. Perusa ini dipimpin oleh Mr. ;ukihiro "itaga0a selaku Presiden Direktur.PT. Maruki International Indonesia merupakan perusahaan dengan status Penanaman M Asing 4PMA5 epang setelah memperolae surat persetujuan dari presiden )I o < 3-3*Pres*>*1997. Perusahaan berdiri di atas lahan dengan luas area 7 hektar. di kelurahan "apasa "e#amatan Tamalanrea Makassar. Dari sisi ,umber Da!a Manusia 4,DM5% saat ini ter#atat (1( orang kar!a0an Terdiri dari 392 orang laki=laki dan 1- orang perempuan. Di kar!a0an perusah terdapat pen!edian la!anan kesehatan untuk kar!a0an% keluarga kar!a0an dan mas!arakat sekitar perusahaan PT. Maruki International Indonesia !ang dapat diperoleh se#ara gratis% klinik kesehatan ini mengutamakan kar!a0an% manula% dan anak=anak. Adapun VISI dan MISI perusahaan adalah < Visi PT. Maruki International Indonesia ?@ualit! and Moralit! !aitu menjadikan perusahaan !ang mengedepankan peningkatan kualitas produksi

Upload: ahmad-muhaimin

Post on 06-Oct-2015

462 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

tentang perusahaan maruki makassar

TRANSCRIPT

Gaambaran Umum Perusahaan

Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

PT. Maruki International Indonesia didirikan pada tanggal 3 juli 1997 dan sebagai pemimpin perusahaan ditunjuk Mr. Hidehiro Asano bersama Dr. Ir. Nurdin Abdullah. Dipilahnya lokasi pada kelurahan Kapasa karena secara geografis sangat menguntungkan, akses pelabuhna laut dan Badar Udara yang dekat memberi kemudahan dan kelancaran baik untuk distribusi ekspor, pengadaan bahan baku dan mobilitas pendukung produksi lainnya.

Pelaksanaan pembangunan diatas lahan 3,5 Ha, dimulai pada bulan Agustus 1997 dengan surat persetujuan Presiden RI dari BPKM Nomor 359/PMA/1997. Investasi yang ditanamkan dalam pendiriran perusahaan sebesar USD 2,5 juta yang bersumber dari perusahaan induk Jepang.

Setelah diresmikan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, PT. Maruki International Indonesia memulai proses produksinya yang ditandai dengan pelaksanaan Grand Opening tanggal 23 April 1998 dengan kapasitas produksi sebesar 8.000 m3/tahun (10.000 unit/tahun) kemudian pada tahun 1999 dilakukan ekspor pertama.Produk utama dihasilkan adalah butsudan yaitu jenis furniture yang dalam tradisi agama Budha di Jepang, sudah digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dengan leluhur, dimana tipe atau jenis Butsudan berbeda untuk setiap daerah. Terdapat berbagai macam jenis dan tipe Butsudan, namun umumnya berbentuk lemari. Butsudan produksi PT. Maruki International Indonesia berasal dari bahan baku kayu. Komposisi penggunaan material kayu import, yakni Afrika (Gabon), Asia (Thailand, Laos) dan Amerika (Mexico). Hasil produksi Butsudan hanya di export ke Jepang, karena sifatnya sebagai produk budaya Jepang. Sejalan dengan perkembangan agama Budha, permintaan akan Butsudan semakin mengkat maka PT. Maruki CO.Ltd yang kedudukan di Kyoto Jepang mendirikan perusahaan. Penghasil Butsudan di beberapa negara salah satuya PT. Maruki International Indonesia yang berkedudukan di Sulawesi Selatan.PT. Maruki International Indonesia yang sebelumnya bernama PT. Tokai Material Indonesia , penggantian nama perusahaan ini disebabkan oleh adanya perubahan kepemilikan saham. Maka sejak tanggan 14 Februari 2003 PT. Tokai Material Indonesia berubah menjadi PT. Maruki International Indonesia. Perusahaan ini dipimpin oleh Mr. Yukihiro Kitagawa selaku Presiden Direktur.PT. Maruki International Indonesia merupakan perusahaan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang setelah memperolae surat persetujuan dari presiden RI No : B-323/Pres/6/1997. Perusahaan berdiri di atas lahan dengan luas area 7 hektar. Berlokasi di kelurahan Kapasa Kecamatan Tamalanrea Makassar.Dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), saat ini tercatat 515 orang karyawan. Terdiri dari 398 orang laki-laki dan 120 orang perempuan. Di karyawan perusahaan, terdapat penyedian layanan kesehatan untuk karyawan, keluarga karyawan dan masyarakat sekitar perusahaan PT. Maruki International Indonesia yang dapat diperoleh secara gratis, klinik kesehatan ini mengutamakan karyawan, manula, janda dan anak-anak.Adapun VISI dan MISI perusahaan adalah :

Visi PT. Maruki International Indonesia Quality and Morality yaitu menjadikan perusahaan yang mengedepankan peningkatan kualitas produksi dan memperhatikan aspek sosial dan lingkungan serta menjunjung tinggi semangat kerja keras. Sedangkan Misi dari perusahaan adalah melibatkan segenap unsur karyawan yang mengarah kepada proses perbaikan yang berkelanjutan dan berkesinambungan.

2. Struktur Organisasi dan PersonaliaStruktur organisasi menunjukkan hal-hal apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bagian atau komponen yang harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip dan tanggung jawab guna menciptakan efetivitas kerja dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai sasaran yang telah ditentukan atau ditargetkan terlebih dahulu.Untuk mencapai target sasaran tersebut maka pada setiap pengolahan perusahaan harus mempunyai pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini dimaksudkan agar setiap kegiatan yang ada dalam perusahaan dapat dikerjakan dengan lebih terkonsentrasi dan terarah.

Pada perusahaan ini menganut system garis dan staf (line and staff organization mode), sedangkan struktur organisasi PT. Maruki International Indonesia dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 1

Struktur Organisasi PT. Maruki Intenational Indonesia

SUMBER : PT. Maruki International IndonesiaAdapun sumber daya manusia (SDM yang ada di PT. Maruki International Indonesia adalah sebagai berikut :Karyawan PT. Maruki International Indonesia berjumlah 507 orang yang terdiri atas 389 karyawan Laki-laki dan 118 karyawan Perempuan dengan supervisor dan fungsional 2 orang, asisten manager 12 orang, manager 6 orang dan general manager 2 orang.

Jumlah karyawan pada devisi produksi 483 orang yang bekerja di 1 persiapan dan 6 factory. Sedangkan jumlah karyawan non-produksi 24 orang. Rekrutmen tenaga kerja PT. Maruki International Indonesia adalah tenaga kerja yang diambil dari lulusan balai latihan tenaga kerja Makassar dan masyarakat sekitar pabrik yang selanjutnya mengikuti program latihan dan pemagangan di Jepang sekitar 1 (satu) tahun atau lebih, untuk ahli teknologi dalam pembuatan Butsudan sebagai produk utama PT. Maruki International Indonesia. (data Sekunder PT. Maruki International Indonesia tahun 2013)

Fasilitas Perusahaan :a. Klinik (Umum dan Gigi)

b. Bus Karyawan

c. Asurasnsi karyawan (ASKES)

d. Jamsostek

e. Saran ibadah

f. Ruang serba guna (kantin dan ruang makan)

3. Gambar Proses Produksi

Gambar 2

Proses Produksi

Adapun proses produksi sebagai berikut :

a. Persiapan

Material (kayu) terlebih dahulu diseleksi berdasarkan kualitas, jenis maupun ukurannya. Selanjutnya dikeringkanke dalam cleandry yang terdiri atas tiga chamber (kamar) mampu menampung 35 m3 material, lama pengeringan clean dray adalah 1 sampai 2 minggu sampai kadar kayu mencapai 2%. Selanjutnya kayu akan di masukkan ke dalam clean dray untuk selanjutnya dimasukkan ke factory 1.b. Factory 1

Material kayu yang telah diclean draykan dimasukkan ke dalam factory 1 untuk diproses lebih lajut. Factory 1 digunakan sebagai tempat proses pemotongan material dan laminating sesuai dengan kebutuhan ukuran dan jenis kayu serta jadwal produksi. Proses awal akan ditangani oleh unit CUTTING, dimana akan digunakan mesin Planner awal untuk menghaluskan permukaan kayu sesuai dengan kebutuhan proses berikutnya.

Selanjutnya akan dilakukan pemotongan kayu sesuai dengan panjang, lebar dan ketebalan yang diinginkan. Apabila terdapat kayu yang tidak sesuai, maka akan dihaluskan lagi pada mesin finish planner. Kayu yang akan dipotong akan dialirkan ke unit-unit lain dan ada yang langsung ke factory 2 untuk proses lebih lajut untuk mendapatkan kayu dengan pemotongan yang lebih kecil dialirkan ke unit CUT HORIBALI. Potongan-potongan kayu kecil nantinya masuk ke factory 2 dan yang akan dikirim kembali untuk diukir.

Unit HOT PRESS dilakukan proses perekatan (laminating) dimana kayu ditempeli bahan kayu yang berbeda sebagai tulang kayu (untuk menghasilkan kayu yang kuat). Untuk proses ini digunakan mesin laminating dengan suhu yang digunakan adalah 80-120C untuk kayu rosewood san 40-70C untuk kayu ebony, selanjutnya akan dialirkan ke factory 2 dan factory 3 untuk pemotongan bahan anyaman pintu dilakukan pada unit kumiko dan untuk pemotongan elemen-elemen kecil dan tipis dilakukan pada unit kumiko dan pemotongan yang menghasilkan tiang penyangga Butsudan dilakukan pada unit hasira.Selanjutnya, akan dialirkan ke factory 2 unit kumiko dan unit yane guoten. Sedangkan hasil unit hasira akan dialirkan ke factory 3 pada unit panel show akan dilakukan pemotongan playwood, kemudian hasilnya akan dialirkan ke factory 2 dan factory 3 untuk diolah lebih lanjut.c. Factory 2

Factory 2 adalah tempat pembuatan aksesoris butsudan yang terdiri dari ukiran anyaman yang bahannya merupakan hasil dari factory 1. Proses wala pada factory 2 diawali unit microwave, pada proses ini kayu akan dimasukkan pada microwave denga tujuan untuk menyamankan kadar air dalam kayu agar tidak mudah bengkok jika terjadi perubahan cuaca, kemudian kayu akan didinginkan selama 15 menit untuk selanjutnya. Akan dialirkan ke unit laminating, proses laminating sama dengan proses yang dilakukan bahan kayu agar kuat. Unit laminating factory 1 jika terdapat banyak kayu yang akan direkat.

Hasil dari perekatan tersebut akan dialirkan ke unit moulding, dimana pada unit ini akan dibuat dan dicetak alur kayu (profil kayu) dan selanjutnya akan dialirkan ke factory 3. Sedangkan 3 unit lainnyta adalah unit assembling (Kumiko), unit assembling (yane), unit assembling (gouten). Menyatukan dan membentuk kayu hasil pemotongan dari unit yane gouten dan kumiko factory 1. Selanjutnya akan dilahirkan ke factory 3 untuk unit assembling (kumiko) dan ke factory 4 unit assembling (yane), unit assembling (gouten).Unit laboratorium new type dikhususkan untuk membuat ukiran baru dan memperbaiki ukiran dari bali bila terdapat kesalahan.

d. Factory 3Factory 3 adalah tempat pelaksanaan untuk pembentukan masing-masing komponen yang terdapat dalam Butsudan. Proses yang terjadi di factory 3 diawali pada unit Wide Belt Sender (WBS), dimana kayu dan komponen yang berasal dari factory 2 dan factory 1 yang dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan mesin WBS.

Selanjutnya masing-masing kayu dan komponen yang dialirkan pada unit-unit lainnya.

1. Pada unit kazaridan akan dibentuk bagian-bagian Butsudan

2. Pada unit hotate akan dibentuk bagian luar Butsudan termasuk dinding-dindingnya

3. Pada unit Nc Pouter akan dibentuk alur kayu dengan menggunakan Nc Pouter yang akan dikontrol oleh komputer.

4. Pada unit shirin dai akan diprose dan dibentuk bagian kepala dan kaki Butsudan.

5. Pada unit hilidasi akan dibentuk atau dicetak bentuk permukaan kau ebony sehingga menghasilkam keindahan tersendiri pada permukaan kayu.

6. Pada unit cutting 45 akan dibentuk 45 dengan pemotongan khusus sehingga didapatkan sudut yang tepat.

Bagian yang dipotong pada unit 45 adalah bagian batang pintu dalam dan luar. Kemudian semua komponen akan dialirkan kembali ke unit WBSuntuk dihalusan lagi, selanjutnya akan dialihkan ke unit WBS untuk dihaluskan lagi, selanjutnya akan dialihkan ke factory 1 pada unit Hot Press. Setelah proses Hot Press maka komponen-komponen akan dialirkan ke factory 3 untuk pengecekan akhir sebelum dialirkan ke factory 4 dan factory 5.

e. Factory 4Factory 4 adalah tempat yang dikhususkan untuk proses pengamplasan komponen dan pengecatan (painting) Butsudan dengan mode oven (model yang menempatkan alur kayu permukaan Butsudan). Proses awal pada factory 4 adalah pada unit kararingsgida, dimana pada unit ini dilakukan secara manual, kemudian komponen akan dialirkan pada unit finishing kenma A dan unit finishing kenma B, dimana pada unit tersebut akan dilakukan pengamplasan (penghalusan) komponen bagian dalam Butsudan dan unit finishing kenma B dengan menggunakan mesin.

Selanjutnya, komponen-komponen akan dialirkan pada unit chakusouku, dimana dilakukan pewarnaan langsung, pencelupan dan pewarnaan dengan menggunakan mesin insatsu. Selanjutnya akan dialirkan pada unit akan dilakukan penghalusan dan pengecatan permukaan kayu dengan menggunakan warna netral. Kemudian komponen akan dialirkan ke unit shira kenma untuk dulakukan dengan amplas yang lebih halus. Selanjutnya akan dialirkan ke unit kararing furatto 2 untuk penyempurnaan warna selajutnya dialirkan ke unit factory 6 untuk dirakit apabila terdapat kekurangan dan kesalahan, maka akan dikembalikan ke unit kararing furatto 1.

f. Factory 5

Factory 5 adalah tempat yang dikhususkan untuk proses pengamplasan komponen dan pengecetan (painting) Butsudan dengan model kyoumen (model yang tidak menampakkan alur permukaan kayu pada Butsudan). Adapun proses-proses yang terjadi pada factory 5 adalah sama dengan yang terjadi pada factory 4, akan tetapi yang membedakan adalah pada proses unit shira kenma dan unit shira painting dilakukan secara berulang-ulang untuk menutupi alur permukaan kayu. Untuk sementara proses factory 5 ditiadakan karena permintaan terhadap butsudan model kyoumen sehingga factory 5 digunakan untuk membantu aktifitas factory 4.g. Factory 6

Factory 6 adalah tempat yang dikhususkan untuk proses akhir pembuatan Butsudan yaitu proses perakitan akhir dan pengemasan (packing) Butsudan. Komponen-komponen yang akan dirakit di factory 6 sebelumnya akan diperiksa keadaanya oleh bagian quality control, jika terdapat komponen yang cacat maka akan dialirkan ke factory sebeluimnya sesuai dengan kecacatan dari produk yang dihasilkan.

Proses awal yang terjadi di factory 6 adalah unit assembling gedai-cwadai, dimana bagian latar Butsudan akan dirapatkan dengan menggunakan paku kompresor. Begitupun dengan bagian dalam disatukan dan dirapatkan menjadi satu bagian yang kuat, selanjutnya kedua bagian tersebut dastukan. Pada unit akan dilakukan pengecatan terakhir. Selanjutnya akan diproses pada unit finishing painting, pada unit akan dilakukan pengecatan terakhir untuk memberikan kesamaan warna pada setiap komponen Butsudan yang telah selesai dirakit dan dicat akan dikemas pada unit Packing mesin body press untuk kemudian dipaku dengan menggunakan paku kompresor. Bgitupun dengan bagian dalam untuk selajutnya disimpan di gudang penyimpanan.

Setelah rampung perakitannya, kemudian dilakukan pengecatan oleh expert yang didatangkan dari Jepang untuk melihat sudah baik atau masih ada kekurangan. Kemudian Butsudan yang telah selesai dirakit dan dicat akan dikemas pada unit packing untuk selanjutnya disimpan di gudang penyimpanan dan akan segera dikirm ke Jepag untuk dipasarkan.4. Hasil ProduksiHasil produksi adalah hasil akhir dari suatu proses produksi atau sering disebut dengan istilah produk jadi yang dihasilkan oleh produk suatu perusahaan. Adapun hasil produk yang dihasilkan PT. Maruki International Indonesia adalah Butsudan.

5. Mesin ProduksiUntuk mengetahui lebih jauh mengenai mesin peralatan yang dipergunakan dalam proses produksinya, dapat dilihat sebagai berikut :

a. Mesin Pemotong

Digunakan untuk memotong kayu sesuai dengan yang diinginkan.

b. Mesin planner

Mesin yang digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu.

c. Mesin Laminating

Mesin yang digunakan untuk proses perekatan (laminating) dimana kayu ditempeli bahan kayu yang berbeda sebagai tulang kayu (untuk menghasilkan kayu yang kuat).

d. Mesin Insatsu

Dimana dilakukan pewarnaan langsung, pencelupan dan pewarnaan.

e. Mesin Microwave

Mesin ini digunakan untuk menyamankan kadar air dalam kayu agar tidak bengkok jika terjadi perubahan cuaca.

f. Mesin Body Press

Digunakan untuk merapatkan atau merekatkan masing-masing bagian.

g. Mesin Cleandry

Alat yang digunakan untuk mengeringkan kayu.

h. Mesin Expert

Mesin yang didatangkan dari Jepang untuk melihat apakah sudah baik atau masih ada kekurangan.

i. Mesin Horibali

Mesin yang digunakan untuk mengukir kayu.

6. PersediaanAda tiga macam persediaan pada PT. Maruki International Indonesia yaitu :

a. Persediaan bahan baku

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Butsudan jadi adalah kayu, dengan jenis :

1. Kayu rose wood

2. Keyu ebony

3. Kayu jati

b. Persediaan bahan pembantu

Terdiri dari :

1. Paku

2. Obeng

3. Jidar atau mistar

4. Engsel

c. Persediaan barang jadi

Hasil produksi dari PT. Maruki Internationa Indonesia adalah Butsudan.

7. Sistem Penggajian dan Pengupahan

Pembagian gaji dan upah PT. Maruki International Indonesia tidak dibedakan antar karyawan wanita dan pria sehingga hak atas gaji dan upah adalah sama. Walaupun demikian, keterampilan masa kerja juga akan mempengaruhi besar kecil upah yang akan diterima. Karyawan digaji setiap bulan dimana gaji bulanan ini diberikan kepada karyawan tetap dan sistem pembayarannya dibayar sebulan sekali pada waktu akhir bulan, sedangkan upah lembur dibayarkan sesuai waktu lembur karyawan atau dengan kata lain berapa jam lembur karyawan selam 1 bulan.

8. Pembagian Jam Kerja KaryawanDalam sehari, karyawan PT. Maruki International Indonesia bekerja selama 8 jam yaitu 08.00 WITA, sampai 17.00 WITA dengan waktu istirahat selama 1 jam yaitu jam 12.00 WITA sampai 13.00 WITA. Alasan perusahaan menambah waktu istirahat dari 1 jam menjadi 2 jam yaitu untuk memberikan kesempatan beribadah sholat Jumat, berikut pemaparannya :a. Hari Senin Kamis : Jam 08.00 17.00

Istirahat

: Jam 12.00 13.00

b. Hari Jumat

: Jam 08.00 17.00

Istirahat

: Jam 11.30 13.302. Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan berada di Kawasan Industri Makassar (KIMA) dengan luas 6 Ha. Areal perusahaan berdampingan dengan pemukiman penduduk. Oleh karena itu sebagai bagian dari masyarakat, perusahaan sangat memperhatikan kegiatan dan program Coorporate Social Responsibility (CSR) yang sudah berlangsung dan terus berlanjut, diantaranya adalah Program Beasiswa, Penghijauan, Taman baca, Klinik kesehatan untuk masyarakat dan berbagai kegiatan sosial perusahaan ke masyarakat.3. Bagian Produksi dan Manajemen PT. Maruki International IndonesiaBagian Produksi terdiri dari 7 factory. Dimulai dari factory 0 hingga factory 6.

a. Factory 0

Factory 0 dengan jumlah tenaga kerja = 34 orang. Jenis kegiatan antara lain mengangkat, menyusun, memotong kayu dengan berbagai posisi dan sikap karyawan saat bekerja seperti jongkok, membongkok, berdiri dan berjalan dengan modalitas gerak yang dinamis.

b. Factory 1

Factory 1 dengan jumlah tenaga kerja = 41 orang. Jenis aktifitas antara lain mengangkat, memotong menyusun dengan berbagai posisi dan sikap karyawan saat bekerja ada berdiri, mambungkuk yang dilakukan saat mobile.

Terdiri dari beberapa unit kerja diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Cutting

2. Hot Press

3. Hory

4. Panel Saw

5. Hashira/ Hory Balic. Factory 2

Factory 2 dengan jumlah tenaga kerja = 63 orang. Jenis kegiatan mendorong, mengangkat, menyusun dengan posisi, berdiri, membungkuk dalam keadaan statis dan dinamis.Factory 2 terdiri dari beberapa unit kerja diantaranya adalah sebagai berikut

1. Unit Laminating

2. Unit Moulding

3. Unit Komiko / Assembling Komiko

4. Unit Yane / Assembling Yane Gouten

d. Factory 3

Factory 3 dengan jumlah tenaga kerja = 85 orang. Jenis kegiatan mengangkat, mengamplas, mengecat, memotong (mendorong), dengan posisi ada yang berdiri duduk, membungkuk dalam keadaan statis dan dinamis.

Terdiri dari beberapa unit kerja diantarnya adalah sebagai berikut :

1. Hotate

2. Kazaridan

3. Shirindai

4. Hikidashi

5. Nc Router

6. Cutting 45 / WBS

7. WBS

e. Factory 4-5Factory 4-5 dengan jumlah tenaga kerja = 85 orang. Jenis kegiatan mengamplas, Painting vermis dengan posisi dan sikap kerja karyawan ada yang berdiri, duduk secara statis. Terdiri dari beberapa unit kerja diantaranya dalah sebagai berikut :

1. Chokusoku

2. Shira Painting

3. Kararing Furatto

4. Towaku MDF

5. Shira Kenma

6. Cutting Hory

7. New Type (D & D)f. Factory 6

Factory 6 dengan jumlah tenaga kerja = 58 orang. Jenis kegiatan perbaikan pewarnaan, perakitan, mengangkat, mendorong, posisi dan sikap saat kerja karyawan berdiri dan duduk ada yang dinamis ada pula yang statis.

Terdiri dari beberapa unit kerja diantaranya adalah sebagai berikut

1. Assb Gedai dan Uwadai

2. Uwadai

3. Packing Gedai/ Uwadai

4. Unit F-Painting Uwadai/ Gedai

5. Finish Cekker

g. Quality Control / Pak

Jumlah karyawan = 15 orang

h. InventoryJumlah karyawan = 14 orang

i. R & D

Jumlah karyawan = 15 orang

j. Remaking

Jumlah karyawan = 2 orang

k. OFF-2

Jumlah karyawan = 4 orang

l. Pelayanan

Jumlah karyawan = 44 orang

m. Exim

Jumlah karyawan = 3 orang

n. Security

Jumlah karyawan = 22 orang

o. MTC / IT

Jumlah karyawan = 13 orang

p. HRD

Jumlah karyawan = 6 orang

q. KLI

Jumlah karyawan = 2 orang

r. KOP

Jumlah karyawan = 2 orang

s. FIN ACC

Jumlah karyawan = 4 orang

t. CS

Jumlah karyawan = 5 orang

Persiapan

Factory 1

Factory 2

Factory 3

Factory 5

Factory 4

Factory 6

Gudang

Presiden Direktur

Direktur

Interpreter/ Sek Presdir

Komisaris

GM Produksi

GM Umum

Manager HRD & Ga

Manager FIN & ACC

Manager Produksi

Manager Produksi

Manager R&D

Manager PPIC

AST. Manager FIN & ACC

SR. AST. Pengembangan sistem & SDM

AST. Manager Personalia

AST. Manager Pelayanan

AST. Manager Hori

AST. Manager Pengadaan

AST. Manager Pengadaan

AST. Manager INV. Matrerial

AST. Manager INV. Raw Matrerial

AST. Manager Perencanaan & kontrol

AST. Manager Maintenance

AST. Manager Pabrik 6

AST. Manager Pabrik 3

AST. Manager Pabrik 4 & 5

SR. ASR. Manager Pabrik 1& 2