gambaran umum

9
Review Desain D.I. Muara Riben LAPORAN PENDAHULUAN BAB II BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK GAMBARAN UMUM PROYEK 2.1.Umum. Secara administrasi lokasi studi atau daerah pengembangan irigasi (DI. Muara Riben terletak di Kelurahan : Penjalang, Lubuk Buntak, Perhau Dipo, Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam. Secara Geografis D.I. Muara Riben terletak di antara 103° 19’ 08” BT -103° 24’ 40” BT dan 3° 55’ 49” LS - 4° 03’ 16’’ LS. Berdasarkan data yang ada, lokasi proyek terletak pada ketinggian 400 sampai 800 m di atas permukaan air laut. 2.2.Studi Perencanaan Terdahulu. Studi perencanaan terdahulu telah dilakukan oleh konsultan PT. Isuda Parama – Bandung. Tahap 1 pada tahun anggaran 1990/1991 yaitu pekerjaan perencanaan Jaringan Utama 3.000 Ha. Tahap 2 pada tahun anggaran 1991/1992 yaitu pekerjaan perencanaan Jaringan Tersier 3.000 Ha. 2.2.1. Analisa Hidrologi A. Kondisi Sungai . (1) Umum. Luas daerah aliran sungai (catchman area) Pasemah dan Endikat masing-masing adalah 42,12 km² dan 19,85 km². Di sepanjang sungai sampai saat ini belum terdapat pencatatan debit aliran. Untuk keperluan perencanaan debit banjir rancangan, debit andalan dan kebutuhan air untuk tanaman diperlukan pendekatan dari stasiun pencatatan hujan terdekat. (2) Debit Aliran. Dengan mengamati tinggi muka air serta kecepatan alirannya, maka besarnya debit pada suatu profil melintang sungai dapat dihitung. Mengingat belum terdapat hasil pengamatan debit sungai, maka untuk menentukan ketersediaan air dilakukan dengan menggunakan cara F.J. Mock dan SMEC. Evapotranspirasi PT. DEKA PENTRA II - 1

Upload: zaenal-arifin

Post on 25-Nov-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

halaman awal

Review Desain D.I. Muara Riben

LAPORAN PENDAHULUAN

BAB II

GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1.Umum.Secara administrasi lokasi studi atau daerah pengembangan irigasi (DI. Muara Riben terletak di Kelurahan : Penjalang, Lubuk Buntak, Perhau Dipo, Kance Diwe, Kecamatan Dempo Selatan, Kota Pagar Alam.

Secara Geografis D.I. Muara Riben terletak di antara 103 19 08 BT -103 24 40 BT dan 3 55 49 LS - 4 03 16 LS. Berdasarkan data yang ada, lokasi proyek terletak pada ketinggian 400 sampai 800 m di atas permukaan air laut.

2.2. Studi Perencanaan Terdahulu.Studi perencanaan terdahulu telah dilakukan oleh konsultan PT. Isuda Parama Bandung. Tahap 1 pada tahun anggaran 1990/1991 yaitu pekerjaan perencanaan Jaringan Utama 3.000 Ha. Tahap 2 pada tahun anggaran 1991/1992 yaitu pekerjaan perencanaan Jaringan Tersier 3.000 Ha.

2.2.1. Analisa Hidrologi

A. Kondisi Sungai.

(1) Umum.

Luas daerah aliran sungai (catchman area) Pasemah dan Endikat masing-masing adalah 42,12 km dan 19,85 km.Di sepanjang sungai sampai saat ini belum terdapat pencatatan debit aliran.

Untuk keperluan perencanaan debit banjir rancangan, debit andalan dan kebutuhan air untuk tanaman diperlukan pendekatan dari stasiun pencatatan hujan terdekat.

(2) Debit Aliran.

Dengan mengamati tinggi muka air serta kecepatan alirannya, maka besarnya debit pada suatu profil melintang sungai dapat dihitung. Mengingat belum terdapat hasil pengamatan debit sungai, maka untuk menentukan ketersediaan air dilakukan dengan menggunakan cara F.J. Mock dan SMEC. Evapotranspirasi dihitung dengan rumus Penman yang telah dimodifikasierdasarkan data-data meteorologi setempat.(3) Konsentrasi kadar suspensi sedimen.

Contoh sampel yang diambil dari sungai Pasemah dan sungai Endikat yang digunakan dalam analisa ini mempunyai kadar suspensi yang terukur sebesar 17 dan 22 mg/l pada keadaan debit 4,2 m/dt dan 2,1 m/dt atau menunjukkan sedimen transport sebesar 6,134 ton/hari dan 3,992 ton/hari.

(4) Kualitas Air.Dari sampel yang diambil pada lokasi, ternyata menunjukkan bahwa kualitas air sungai Pasemah dan sungai Endikat adalah cukup memenuhi persyaratan untuk air irigasi (menurut klasifikasi Schofield)B. Iklim dan Curah HujanData curah hujan diambil dari : Stasiun Pagar Alam No.208 (900 DPL)

Stasiun Lahat No.203 (100 DPL)

Stasiun Pulau Panggung No.221 (811 DPL)Data diambil 15 tahun terakhir yaitu : 1951-53-56-57-58-59-60-61-65-72-73-77-78-80-1981.

Data iklim dari stasiun Tg. Tebat diambil 5 tahun terakhir yaitu 1975-76-77-78-79.

(1) Kecepatan Angin rata-rata (knot)

TahunJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNopDes

19794,03,03,03,02,03,03,03,03,03,02,03,0

19784,03,03,03,03,03,03,03,03,03,03,04,0

19775,05,05,03,02,03,03,05,05,05,03,04,0

19767,06,05,05,06,06,06,06,04,04,04,04,0

19756,06,06,05,05,06,06,06,05,05,05,06,0

Jml26,023,022,019,019,021,022,023,022,020,017,021,0

Rata25,24,64,43,83,84,24,44,64,44,03,44,2

(2) Temperatur udara rata-rata (C)

TahunJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNopDes

197924,324,524,725,025,225,024,624,624,424,624,824,0

197824,424,624,824,725,224,824,825,224,324,824,524,3

197723,924,024,824,724,824,424,424,724,525,625,224,7

197623,524,124,124,524,724,7-24,324,824,924,524,2

197524,124,225,125,525,724,524,524,524,524,924,724,8

Jml120,2121,4123,5124,4125,6124,698,3123,3122,5124,8123,7122,0

Rata224,024,324,724,925,124,924,624,724,525,024,724,4

(3) Penyinaran Matahari rata-rata (%)

TahunJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNopDes

197920,029,039,036,044,0------25,0

197832,030,039,053,051,046,038,039,040,034,037,025,0

197727,026,032,046,059,053,059,054,049,060,045,026,0

197614,037,035,045,062,055,0-55,044,044,040,035,0

197524,028,024,034,049,041,053,083,043,043,044,0-

Jml117,0150,0169,0214,0265,0195,0150,0231,0176,0182,0122,0111,0

Rata223,430,033,842,853,039,050,057,844,045,540,727,8

C. Perhitungan Neraca Air.

(1) Kebutuhan Air Irigasi

Kebutuhan Air untuk tanaman (lt/dt/ha)

KetJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNopDes

Gol. I0,200,590,040,091,031,030,880000,620,95

Gol. II0,520,230,480,971,061,270,310001,060,56

Pola Tata Tanam

KetNopDesJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOkt

Gol. I

Gol. II

(2) Ketersediaan Air

Ketersediaan Air Sungai PasemahBULANSMEC

Q (m3/dt)FJ. MOCK

Q (m3/dt)RATA-RATA

Q (m3/dt)

Januari3,603,793,70

Februari2,573,703,14

Maret3,103,603,35

April2,943,603,27

Mei1,612,442,03

Juni1,061,511,29

Juli0,680,690,69

Agustus1,461,221,34

September1,180,881,03

Oktober1,511,051,28

Nopember2,912,732,82

Desember2,712,932,82

Ketersediaan Air Sungai Endikat

BULANSMEC

Q (m3/dt)FJ. MOCK

Q (m3/dt)RATA-RATA

Q (m3/dt)

Januari1,701,791,75

Februari1,211,741,48

Maret1,501,691,60

April1,391,691,54

Mei0,761,150,96

Juni0,500,710,61

Juli0,320,330,33

Agustus0,690,570,63

September0,560,410,49

Oktober0,710,500,61

Nopember1,371,291,33

Desember1,281,381,33

Debit Andalan D.I. Muara Riben (S. Pasemah + S. Endikat)KetJanFebMarAprMeiJunJulAgtSepOktNopDes

m/dt5,454,625,004,812,991,901,021,971,521,894,154,15

(3) Neraca Air

Luas areal yang dapat diairi tergantung dari debit andalan yang tersedia serta kebutuhan air irigasi pada saat yang bersamaan.Apabila air yang tersedia tidak mencukupi untuk mengairi luas areal irigasi yang ada, maka ada 3 alterenatif yang perlu dipertimbangkan :

Luas daerah irigasi dikurangi.

Bagian tertentu dari daerah irigasi yang bisa diairi, tidak diairi.

-Melaksanakan modifikasi Pola tata tanam.

Dapat diadakan perubahan dalam pemilihan tanaman atau waktu tanam, sehingga air irigasi yang ada dapat mengairi areal yang lebih luas.

-Rotasi teknis/Golongan.Untuk mengurangi kebutuhan puncak irigasi dapat dilakukan dengan sistim golongan atau rotasi, namun hal ini akan mengakibatkan sistim eksploitasi yang kompleks. Luas areal yang bisa ditanami untuk pengembangan Daerah Irigasi dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Pada tanam pertama : Luas tanaman padi 6.000 Ha, dengan catatan pada bulan Nopember, Desember diadakan pemberian air secara rotasi kuarter.b. Pada tanam kedua : Luas tanaman padi 2.500 Ha dan palawija 3.500 Ha, dengan catatan pada bulan Juni dan Juli diadakan pemberian air secara rotasi tersier.c. Pada tanam ketiga : Luas tanaman palawija 6.000 Ha. Lahan yang digunakan untuk pengembangan areal irigasi seluas 6.000 Ha.D. Debit Banjir rancangan..

Debit Banjir rancangan S. Pasemah dan S. EndikatNO.PERIODE ULANGSUNGAI PASEMAH

HASPER WEDUWEN CHEZYSUNGAI ENDIKAT

HASPER WEDUWEN CHEZY

12169,4098,59163,5095,36

25223,25143,16213,23137,58

325304,12217,59212,94285,79203,89203,74

450337,39250,23315,23233,08

5100370,67283,90344,06262,45

Dalam perencanaan diambil

Q = 280 m3/dtDalam perencanaan diambil

Q = 200 m3/dt

2.2.2. Peta Petak dan Skema Jaringan.Luas area potensial D.I. Muara Riben adalah 6.558 Ha, dapat dilayani dari intake kiri seluas 4.763 Ha dan intake kanan seluas 1.795 Ha.Pembagian peta petak D.I. Muara Riben sebagai berikut :

No.Nama SaluranJumlah Petak TersierLuas Area (Ha)Keterangan

1S.I. Muara Riben Kiri7217

2S.S. Muara Sindang7341

3S.S Tebing Tinggi11459

4S.S. Simpang Buntak17689Belum Desain 425 Ha

5S.S. Talang693.057Belum Desain

6S.S. Muara Riben Kanan19722

7S.S. Pasemah6202

8S.S. Bandar21871

Jumlah1576.558

Peta lay out dan skema jaringan dapat dilihat pada lampiran.2.2.3. Sumber Air dan Bangunan Utama.

Sumber air D.I. Muara Riben diambil dari Sungai Pasemah dan suplesi dari Sungai Endikat (berjarak 16 km dari bangunan utama).

Bangunan utama berupa bendung tetap dilengkapi dengan intake kiri dan intake kanan. Intake kiri direncanakan dapat mengairi sawah seluas 4.763 Ha, sedangkan Intake kanan direncanakan dapat mengairi sawah seluas 1.795 Ha. Data Bendung Pasemah :

Tipe Bucket

Q 100 = 280 m3/dt

B

= 24,00 m

Penguras kiri = B = 2 x 1,00 m

Penguras kanan = B = 1 x 1,00 m

Tinggi mercu = 3,00 m

Intake kiri= B = 2 x 1,50 m

Intake kanan= B = 1 x 1,25 m

Data Bendung Endikat (suplesi) : Tipe Tyroll

Q 100 = 200 m3/dt

Q andalan = 1,75 m3/dt

B

= 19,20 m

B sal. Penangkap = 1,20 m

I sal. Penangkap = 0,0342.2.4. Saluran dan Bangunan.

Desain saluran dan bangunan D.I. Muara Riben, sebagai berikut :

No.Nama SaluranPanjang (km)Bangunan Bagi/SadapBangunan Pelengkap

1S.I. Muara Riben Kiri4.270412

2S.S. Muara Sindang3.948217

3S.S Tebing Tinggi4.548627

4S.S. Simpang Buntak3.882433

5S.S. Talang---

6S.S. Muara Riben Kanan12.6431038

7S.S. Pasemah2.689215

8S.S. Bandar12.6971069

Jumlah44.67738211

2.2.5. Identifikasi Permasalahan.

Beberapa permasalahan yang berhasil diidentifikasi, dari hasil peninjauan lapangan dan wawancara dengan masyarakat tani setempat adalah :1.Debit air suplesi bendung Endikat ke sungai Pasemah masih kurang mencukupi. Air yang masuk ke sal. Penangkap tidak sesuai rencana.

2.Adanya pengambilan air (antara Suplesi Endikat dan Bendung Pasemah) untuk mengairi sawah di areal bangunan sadap BMRKa.4/5

3.Dari point 1 dan 2 tersebut menyebabkan debit air yang terdapat di Bendung Pasemah menjadi kecil.

4. Adanya pembagian air di bangunan bagi/sadap (yang ada) tidak proporsional. Sebagian petani berlebihan menggunakan air, sementara sebagian lagi sangat kekurangan air. Jadi pembagian debit air tidak sesuai dengan luas sawah yang diairi.5. Belum berfungsi/berperan aktif kelompok P3A, sehingga sering terjadi perselisihan dalam masalah pembagian air yang adil.

PADI I

PADI II

PALAWIJA

PADI I

PADI II

PALAWIJA

2PT. DEKA PENTRA

II - 1