gambaran tingkat kecemasan pasien

Upload: vania-lumenta

Post on 08-Oct-2015

119 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

departemen jiwa-maternitas

TRANSCRIPT

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PASIENPRE OPERASI SECTIO CAESAREASEBELUM DAN SETELAH DILAKUKANINFORMED CONSENTDI RUANG MAWAR RSUD Dr. M. YUNUS BENGKULU TAHUN 2010Jubaidi, Dian NovisenAkademi Kesehatan Sapta Bakti BengkuluAccording to Barbara (1996) as section caesaria surgery is one form of a planned medical intervention that usually lasts longer, and require respiratory control, making it very risk to the safety of ones soul and to the patient and family became worried. Anxiety is related to whether the operation is successful or not caesarea and whether their baby will be born with perpect or not so opten excessive anxiety will inhibit the delivery process caesarea anxiety can be reduced in the intervention or one of them by giving informed consent prior to pre-surgery. This study aimed to determine the patients anxiety level description of Bengkulu in 2010, this study was descriptive, population is women who will undergo surgery caesarea section 2010, the sample totaled 35 people(accinetal sampling)data were collected using structured interviews. The results of this study showed that most of the anxiety level before giving informed consent is anxious medium (80%), and after informed consent into anxiety (71,4 %) is expected to nurse who are in RSUD Dr. M.Yunus to imformed consent is properly before taking action to enhance nursing knowledge and reduce patient anxiety.Key word: Informed consentTujuan pembangunan kesehatan 2010-2014 adalah masyarakat sehat secara mandiri dan berkeadilan yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh wilayah Republik Indonesia yang dapat diukur melalui indikator mortalitas, morbiditas dan status gizi. Indikator mortalitas mencakup angka kematian bayi, kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, angka harapan hidup waktu lahir dan angka kematian ibu melahirkan (Depkes,2009).Dalam rangka menurunkan Angka kematian Ibu (AKI) di Indonesia, pada tahun 2000 pemerintah merancangMaking Pregnancy Safer(MPS) dimana diharapkan kehamilan dan persalinan di Indonesia dapat berlangsung aman serta bayi yang dilahirkan hidup sehat salah satunya melalui persalinan operasi sectio caesarea (Depkes, 2009).Menurut (Pelita, 2002). Operasi sectio caesarea adalah tindakan medis untuk membantu menurunkan angka mortalitas. Banyak kasus yang ditemukan yang menghambat persalinan normal sehingga menjadi indikasi bagi ibu untuk menjalani operasi sectio caesarea. Dalam menghadapi operasi ini faktor psikis dalam menghadapi persalinan merupakan faktor yang juga sangat mempengaruhi lancar tidaknya proses persalinan.Menurut Barbara (1996) tindakan operasi seperti sectio caesarea merupakan salah satu bentuk intervensi medis terencana yang biasanya berlangsung lama, dan memerlukan pengendalian pernafasan, sehingga sangat beresiko terhadap keselamatan jiwa seseorang dan dapat membuat pasien maupun keluarga cemas. Dalam situasi cemas kemampuan seseorang dalam mempersepsikan stimulus yang berasal dari individu akan mengalami penyempitan bahkan terjadi penyimpangan pada tingkat kecemasan panik (Sundeen,1995). Akibat dari kondisi kecemasan berat dan panik, hal-hal yang harus dilakukan pasien sebelum dilakukan operasi dipersepsikan dengan tidak baik oleh pasien bahkan terjadi penyimpangan. Hal ini dapat mengakibatkan terhambatnya rencana proses persalinan ataupun proses pemulihan pasca operasi persalinan. Menurut Kasdu (2003) masalah keperawatan yang sering timbul pada pasien pre operasi cesarea adalah kecemasan.Hal ini didukung oleh pendapat Keliat (1996),bahwa respon psikologis pasien yang akan menjalani tindakan operasi adalah reaksi cemas terhadap proses yang akan dijalani, hal ini dipengaruhi oleh beberapa sebab seperti pengetahuan tentang penyakit, pengalaman masa lalu tentang penyakit, harapan pemulihan atau suksesnya tindakan operasi yang akan dijalani serta persepsi dan pandangan terhadap diri nantinya setelah dilakukan operasi.Pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea tentunya juga memiliki tingkat kecemasan yang besarannya berbeda dan mekanisme koping yang relative berbeda pula pada setiap orang, sesuai dengan tingkat pengetahuan, besaran informasi yang diperoleh dan pemahaman akan sesuatu yang diperoleh baik dari tenaga kesehatan dll (Kozier dan Erb,1998). Menurut Ramaiah (2003) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea adalah umur, pendidikan, emosi yang ditahan, herediter, tempat tinggal dan informasi operasi. Kecemasan tersebut dikaitkan dengan apakah operasi caesarea tersebut berhasil atau tidak dan apakah bayi mereka akan lahir dengan sempurna atau tidak sehingga seringkali kecemasan yang berlebihan akan menghambat proses persalinan cesarea. Kecemasan tersebut dapat diintervensi atau dikurangi salah satunya dengan pemberian informed consent sebelum pre operasi.Kurangnya informasi yang diberikan oleh tenaga medis saat informed consent atau saat dilakukan pendidikan kesehatan sebelum operasi tentang kenapa harus dilakukan operasi sectio caesarea menambah kecemasan pasien dalam menjalani operasi pembedahan sehingga dapat memperburuk proses tindakan dan pemulihan setelah menjalani persalinan. (Ingram,2001). Sedangkan Menurut Pemungkas ( 2008 ) bahwa sebanyak 10% pasien pre operasi sectio caesarea di RS.Surakarta mengalami kecemasan yang mengakibatkan adanya peningkatan tekanan darah .sehingga tindakan anastesi atau pembedahan ditunda.Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr.M.Yunus Bengkulu, pada tahun 2008 jumlah persalinan sebanyak 1657 yang terdiri dari 1199 dengan partus normal dan menjalani operasi sectio caesarea sebanyak 631, tahun 2009 berjumlah 2129 yang terdiri dari 1795 dengan partus normal, operasi seksio berjumlah 658 orang dan pada bulan januari s.d maret 2010 berjumlah 446 orang yang terdiri dari 310 partus normal dan dengan operasi sectio berjumlah 139 orang.Berdasarkan data dari RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu di ruangan Mawar bahwa sebanyak 15% pasien oprasi sectio caesarea mengalami kecemasan yang mengakibatkan adanya peningkatan tekanan darah.sehingga anastesi atau pembedahan ditunda sementara. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 18 s.d 20 Maret 2010 pada 6 pasien pre operasi sectio caesarea didapatkan data bahwa 4 orang mengatakan cemas menghadapi operasi karena takut tidak dapat melahirkan dengan selamat dengan alasan belum pernah menjalani pembedahan sebelumnya walaupun telah diberikan informasi oleh bidan tentang operasi sectio caesarea, 2 orang mengatakan cemas sebelum diberikan informasi oleh tenaga kesehatan tentang keuntungan dan kerugian dari operasi tersebut, tetapi setelah diberikan informasi yang lengkap kecemasan pasien berkurang karena yakin dengan kemampuan tenaga kesehatan yang ada dan fasilitas yang dimiliki Rumah Sakit.METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini merupakan suatu penelitian dengan menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan demikian penelitian ini dimaksudkan untuk melihat gambaran tingkat kecemasan pada pasien pre operasi seksio sesaria sebelum dan setelah dilakukan informed concern di ruang mawar RSUD. Dr.M.Yunus Bengkulu tahun 2010Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti (Notoatmojo,1993). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang akan menjalani operasi Sectio caesaria di ruang Mawar RSUD.Dr.M.Yunus Bengkulu Dari bulan Januari-Maret 2010 yang berjumlah 139 orang.Sampel adalah sebahagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo,1993). Pemilihan sampel yang digunakan yaitu Accidental Sampling yaitu pasien yang akan menjalani operasi sectio caesarea di ruang Mawar RSUD.Dr.M.Yunus Bengkulu pada bulan Mei 2010.Waktu penelitian ini dilakukan dari tangal 1 s.d 30 mei tahun 2010. Tempat Penelitian ini dilakukan di Ruang Mawar RSUD Dr.M.Yunus BengkuluHASIL PENELITIANHasil penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi seperti yang tertera dibawah ini :Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Sectio caesareaSebelum Dilakukan Informed ConsentDi Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2010.No.Tingkat KecemasanFrekuensi (F)Persentase (%)

1.Kecemasan Ringan720

2.Kecemasan Sedang2880

3.Kecemasan Berat00

Jumlah35100

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa tingkat Kecemasan Ibu hamil dalam enghadapi persalinan Sectio caesarea sebelum dilakukan Informed consent di ruang mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebagian besar 80 % mengalami kecemasan sedang.Tabel 4.2Distribusi Frekuensi Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Pre Sectio caesareaSetelah Dilakukan Informed ConsentDi Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2010.No.Tingkat KecemasanFrekuensi (F)Persentase (%)

1.Kecemasan Ringan2571,4

2.Kecemasan Sedang1028,6

3.Kecemasan Berat00

Jumlah35100

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa tingkat Kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio caesarea setelah dilakukan Informed consent di ruang mmawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebagian besar 71,4 % mengalami kecemasan ringanPEMBAHASANBerdasarkan peneliti akan membahas hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 responden yang ada di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu yang membahas tentang tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio caesarea sebelum dan setelah dilakukan informed concern.Tingkat Kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio caesareaSebelum dilakukan Informed consentDari hasil pengolahan data yang peneliti lakukan ternyata dari 35 orang ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio caearea di Ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebelum dilakukan informed consent sebagian besar mengalami tingkat kecemsan sedang yaitu sebanyak (80%), . Hal ini karena adanya tekanan psikologis seperti adanya rasa takut, dan bingung yang dihadapi oleh ibu hamil ketika adanya rencana operasi pembedahan dan saat akan masuk ruang operasi dimana sang ibu hamil sendirian menghadapi ruangan yang penuh dengan alat- alat operasi yang selama ini belum pernah dilihatnya.Sesuai dengan pendapat Barbara (1996) bahwa kecemasan adalah respon psikologik seperti perasaan takut atau tidak tenang yang sumbernya tidak dikenal dan terjadi ketika seseorang merasa terancam baik secara fisik atau psikologik. Dimana tingkat kecemasan ini terdiri dari kecemasan ringan,kecemasan sedang dan kecemasan berat dari hasil penelitian 80% kecemasan sedang dengan ditandai Individu berfokus pada dirinya (penyakitnya), menurunnya perhatian, kesulitan berkonsentrasi. pernafasan dan denyut nadi meningkat,tremor,bergetarKecemasan yang di alami ibu hamil dimungkinkan karena faktor ketidaktahuan ibu hamil terhadap pembedahan yang akan dijalani,kecemasan ini tidak akanterjadi apabila petugas kesehatan memberikan informed consent kepada ibu hamil tentang apa yang akan dihadapi. Menurut Ramaiah (2003) salah satu faktor yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami peningkatan kecemasan sebelum dilakukan pembedahan adalah karena faktor informed consent, dimana gangguan kecemasan akan meningkat apabila penjelasan tentang prosedur suatu tindakan tidak atau kurang jelas diterima oleh klien dan keluarga. Hal ini terjadi bila suatu keterangan atau penjelasan yang sederhana tidak diberikan oleh petugas kesehatan yang berkompentensi atau tidak menjelaskan maksud dan tujuan pembedahan atau dijelaskan tapi menggunakan istilah yang tidak dimengerti oleh klien dan keluargaSelain itu faktor kecemasan juga dikarnakan ibu hamil yang akan bersalin pada kehamilanya mengalami gangguan mekanisme fisik seperti letak bayi yang sumsang, atau pinggul ibu hamil yang kecil sehingga tidak memungkinkan ibu hamil untuk bersalin secara normal. Hal ini sesuai dengan pendapat (Ilyas, 1995) bahwa salah satu faktor kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan adalah keadaan plasenta, keadaan tali pusat dan keadaan jalan lahir terdapat kelainan atau abnormalitas pada jalan lahir (panggul sempit).Tingkat kecemasan Ibu Hamil dalam menghadapi persalinan Sectio caesareaSetelah dilakukan Informed consentdi Ruang mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2010.Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio caesarea setelah dilakukan informed consent mengalami penurunan menjadi cemas ringan (71,4%). tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio sangat dipengaruhi oleh informasi yang benar dan jelas yang diberikan oleh tenaga kesehatan tentang operasi yang akan dijalani. Hal ini sesuai dengan pendapat Sagrestano (1999) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa pengetahuan dapat memberikan efek yang bermanfaat pada kesenhatan fisik dan mental pada ibu hamil.Bila dilakukan analisis dari 73 item gejala kecemasan yang diobservasi pada responden didapatkan data bahwa sebelum dilakukan informed consent sebagian besar responden mengalami gejala kecemasan seperti ; adanya perasaan cemas, menjadi mudah tersinggung, merasa tegang, perasaan lesu, menjadi mudah terkejut, gampang gemetar, mulut terasa kering, gelisah menghadapi persalinan, perasaan tidak tenang, napas bila diukur tampak pendek dan cepat .sedangkan setelah dilakukan informed consent gejala kecemasan tersebut mulai berkurang dimana yang ditemukan sebagian besar gejala-gejalanya hanya gelisah akan menghadapi waktu persalinan, kadang ada perasaan tidak tenang dan wajah tampak agak mengkerut.Menurut Ramaiah (2003) bahwa penurunan kecemasan sangat dipengaruhi oleh Informed consent operasi yang benar dimana gangguan kecemasan akan meningkat apabila penjelasan tentang prosedur suatu tindakan tidak atau kurang jelas diterima oleh klien dan keluarga. Hal ini terjadi bila suatu keterangan atau penjelasan yang sederhana tidak diberikan oleh petugas kesehatan yang berkomentensi atau tidak menjelaskan maksud dan tujuan atau dijelaskan tapi menggunakan istilah yang tidak dimengerti oleh klien dan keluargaHal ini juga didukung oleh pendapat mochtar ( 2000 ) bahwa informed consent diperlukan untuk memastikan pasien mengerti dengan apa yang telah dijelaskan kepadanya. Pasien telah menerima resiko-resiko dari tindakan yang akan dilakukan serta mengizinkan dilakukannya tindakan tersebut.KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian tentang gambaran tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan sectio sebelum dan setelah dilakukan informedconsent diruang mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu, peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :1. Tingkat Kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pre section caesarea di ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu sebelum dilakukan informed consent sebagian besar dalam kategori kecemasan sedang yaitu (80%).2. Tingkat Kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan pre sectio caesarea di ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu setelah dilakukan informed consent sebagian besar dalam kategori kecemasan ringan yaitu (71,4%).Berdasarkan dari kesimpulan hasil penelitian gambaran tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan pre sectio caesarea sebelum dan setelah dilaksanakan informed consent yang telah dilaksanakan di ruang Mawar RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu Tahun 2010, maka peneliti memberikan saran Bagi Pihak Rumah Sakit Kepada perawat dan bidan di Ruang Mawar agar selalu melaksanakan informed consent sesuai standar karena sangat berguna bagi ibu hamil untuk mengurangi kecemasan yang timbul dalam menghadapi persalinan beresiko dengan pembedahan di Rumah SakitDAFTAR PUSTAKAArikunto, S.1998.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Rineka Cipta:Jakarta.Alimul Aziz, 2002.Riset keperawatan Teknis Penulisan Ilmiah, BengkuluBobak, 2005.Keperawatan Maternitas,EGC : Jakarta.C. Long, Barbara, 1996.Perawatan Medical Pembedahan Jilid I. Bandung : Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran.Cunningham, 1995.Obstetri Operatif. EGC : Jakarta.Departemen Kesehatan RI, 2002.Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakarta.Kaplan dan Saddok, 1997.Senopsis Psikiater Jilid I. Jakarta : Benarupa Renenika.Natoatmojo, 2001,Metode Penelitian Kesehatan, Renika Cipta : Jakarta.__________, 2003,Pendidikan dan Prilaku Kesehatan, Renika Cipta : Jakarta.Pris, Robet, 1999,Stress dan Depresi.Jakarta : Renika.Peter, Peni, 2006,Perawatan Klien Pre Operasi.Jakarta.