gambaran pola asuh ibu pada anak usia sekolah dasar...

107
Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan Retardasi Mental Di SD Negeri Luar Biasa Semarang SKRIPSI “Untuk memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan” Oleh: HAFIZH QALBI 22020110141076 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2017

Upload: hoangtuyen

Post on 12-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan

Retardasi Mental Di SD Negeri Luar Biasa Semarang

SKRIPSI

“Untuk memenuhi Persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan”

Oleh:

HAFIZH QALBI

22020110141076

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2017

Page 2: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

ii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji bagi Allah SWT atas segala petunjuk dan bimbinganNya

sehingga skripsi ini bisa diselesaikan

Hadiah karya terindah yang saya berikan kepada:

Bapak, Bp. Nanang Hilal sebagai sosok bapak yang menjadi panutan

anaknya tiada henti memberikan dukungan dan semangat serta selalu

mendoakan anak-anaknya

Ibu, Ibu Supati sosok ibu yang lembut dan penyayang selalu

memberikan dukungan moral maupun spiritual kepada anak-anaknya.

Kakak saya Are Well Arifianto & Antik Angganis yang sangat saya

sayangi dan selalu menjadi motivasi saya.

Serta dukungan Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu

persatu terima kasih atas segala bentuk dukungan maupun semangat

yang telah kalian berikan kepada saya

“Tidak ada kata terlambat untuk memulai ataupun

menyelesaikan segala sesuatu, Selesaikanlah kewajibanmu

sebelum menuntut hakmu, dan sebelum semua terlambat”

Page 3: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

iii

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa penelitian yang saya lakukan adalah

hasil karya sendiri. Tidak ada karya ilmiah atau sejenisnya yang diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan atau sejenisnya di Perguruan Tinggi manapun

seperti karya ilmiah yang saya susun.

Sepengetahuan saya juga, tidak ada karya ilmiah atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah karya ilmiah yang saya susun ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

Apabila pernyataan tersebut terbukti tidak benar, maka saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku

Semarang, januari 2017

Hafizh Qalbi

NIM 22020110141076

Page 4: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

iv

LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul :

GAMBARAN POLA ASUH IBU PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

DENGAN RETARDASI MENTAL DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

NEGERI SEMARANG

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Nama : Hafizh Qalbi

NIM : 22020110141076

Telah disetujui dan dapat dipertahankan dihadapan Tim Penguji

Pembimbing,

Ns. Zubaidah, S.Kep,M.Kep.Sp.Kep.An

NIP. 197310202006042001

Page 5: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

v

Page 6: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Gambaran Pola Asuh Ibu Pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan Retardasi

Mental di Sekolah Dasar Luar Biasa Negri Semarang” dalam rangka untuk

memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan di Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti mendapat bimbingan dan dukungan

dari berbagai pihak.Oleh karena itu peneliti menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Ns. Zubaidah, S.Kep,M.Kep.Sp.Kep.An selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan selalu

memberikan dukungan dalam proses penyusunan skripsi keperawatan

ini.

2. Bapak Dr. Untung Sujianto, S.Kep., M.Kes selaku Kepala Departemen

Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

3. Ibu Sarah Ulliya, S.Kp.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

4. Ibu Ns. Elsa Naviati,M.Kep.Sp.Kep.An selaku penguji I dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Ns. Diyan Yuli Wijayati, S.Kep.,M.Kep selaku penguji II dalam

penyusunan skripsi ini.

Page 7: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

vii

6. Pihak SLB N Semarang yang telah memberikan ijin untuk melakukan

penelitian skripsi.

7. bapak, ibu, kakak serta keluarga besar yang selalu mendoakan dan

memberikan semangat.

8. Sahabatku Jefri Adimas N, Garendra Graha S, Supar, Zendi Agta P,

Joni A, Singgih S, Rizkya, Ananda Arifin Z, Ade Purnawan yang

selalu memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman kos mr.Monday dan semua teman di bengkel Chris Custom

yang selalu memotivasi untuk rajin konsul.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

demi perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat

memberikan inspirasi dan bermanfaat bagi para pembaca untuk

melakukan hal yang lebih baik lagi

Semarang, Januari 2017

Peneliti

Page 8: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................

i

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. ii

SURAT PERNYATAAN......................................................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................................. vii

DAFTAR ISI........................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ xii

ABSTRAK............................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian................................................................................. 8

D. Manfaat penelitian............................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 10

A. Konsep Dasar...................................................................................... 10

1. Retardasi Mental............................................................................ 10

2. Polas Asuh Orang Tua................................................................... 14

B. Kerangka Teori.................................................................................... 20

Page 9: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

ix

C. Pertanyaan Penelitian.......................................................................... 21

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................... 22

A. Kerangka Konsep............................................................................... 22

B. Jenis dan Rancangan Penelitian.......................................................... 22

C. Populasi............................................................................................... 23

D. Sampel Penelitian................................................................................ 23

E. Kriteria Sampel.................................................................................... 24

F. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................. 25

G. Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran...... 25

H. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data............................. 27

I. Pengolahan dan Analisa Data.............................................................. 31

J. Etika Penelitian.................................................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................................... 36

A. Karakteristik Demografi Responden................................................... 36

B. Pola Asuh Ibu...................................................................................... 38

BAB V PEMBAHASAN......................................................................................... 41

A. Karakteristik Responden..................................................................... 41

B. Gambaran Pola Asuh ibu.................................................................... 45

Page 10: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

x

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................. 51

A. Kesimpulan......................................................................................... 51

B. Saran.................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

xi

DAFTAR TABEL

Nomer Tabel Judul Tabel Halaman

3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional,

dan Skala Pengukuran

26

4.1 Distribusi Frekuensi Responden

Berdasarkan Usia ibu Anak Retardasi

Mental Kelas 1-6 Di SD LB Negeri

Semarang

36

4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu

Anak Retardasi Mental Kelas 1-6 Di SD

LB Negeri Semarang

37

4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Anak

Retardasi Mental Kelas 1-6 Di SD LB

Negeri Semarang

37

4.4 Distribusi Frekuensi Pola Asuh Yang

Diterapkan Oleh Ibu Anak Retarasi

Mental Kelas 1-6 Di SD LB Negeri

Semarang

38

4.5 Distribusi frekuensi pernyataan

responden mengenai pola asuh pada anak

usia sekolah dasar dengan retardasi

mental di SD LB Negeri Semarang

38

Page 12: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

xii

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Judul Gambar Halaman

2.1 Kerangka Teori 20

3.1 Kerangka Konsep 22

Page 13: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Keterangan

Lampiran 1

Lampiran 2

Lampiran 3

Lampiran 4

Lampiran 5

Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8

Lampiran 9

Lampiran 10

Lampiran 11

Lampiran 12

Lampiran 13

Lampiran 14

Lampiran 15

Permohonan Ijin Pengambilan Data

Permohonan Ijin Penggunaan Kuesioner

Surat Balasan Ijin Penggunaan Kuesioner

Permohonan Ijin Ethical Clearence (EC)

Sertifikat Ethical Clearence (EC)

Permohonan Ijin Penelitian

Surat Balasan Ijin Penenlitian

Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lembar Permohonan Sebagai Responden

Lembar Persetujuan Sebagai Responden

Lembar Kuesioner

Data Demografi

Hasil Distribusi Frekuensi Kuesioner Pola Asuh

Hasil Uji Normalitas Data Kuesioner Pola Asuh

Jadwal Konsultasi

Page 14: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

xiv

Jurusan Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro

Semarang, januari 2017

ABSTRAK

Hafizh Qalbi

“Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Umur Sekolah Dasar dengan

Retardasi Mental di SD LB Negeri Semarang”

52 halaman+6 tabel+2 gambar+17 lampiran

Retardasi mental berkaitan erat dengan keluarga atau orang tua. Peran ibu dalam

mengasuh anak dengan redartasi mental merupakan hal yang penting untuk

perkembangan anak. Di Semarang jumlah anak penyandang retardasi mental

sekitar 636 anak pada tahun 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola

asuh yang diterapkan oleh ibu pada anak dengan retardasi mental usia sekolah

dasar di SD LB Negeri Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah

deskriptif survey. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Teknik

sampel yang digunakan adalah consecutive sampling yang melibatkan 120

responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa 74,2% responden berusia 26-35

tahun, 65,8% responden berpendidikan terakhir SMU, dan sebanyak 79,2%

responden bekerja. Hasil penelitian sebanyak 45% responden menerapkan pola

asuh otoritatif, 31,7% responden menerapkan pola asuh otoriter dan 23,3%

responden menerapkan pola asuh permisif. Hasil penelitian menunjukan bahwa

mayoritas orang tua yang menerapkan pola asuh otoritatif. Diharapkan peran

perawat mampu memberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan mengenai

pola asuh orang tua yang tepat, sehingga mampu memberikan dampak positif bagi

proses perkembangan anak dengan retardasi mental.

Kata Kunci: Retardasi mental, usia sekolah dasar, pola asuh.

Daftar Pustaka: 49 (1953-2016)

Page 15: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

xv

Nursing Department

Medical Faculty

Diponegoro University

Semarang, January 2017

ABSTRACT

Hafizh Qalbi

“Overview Mother Parenting in Primary School Age Children with Mental

Retardation in Public Elementary School LB Semarang”

52 pages+6 tables+2 pictures+ 17 appendixes

Mental retardation is closely related to the family or parents. The role of mothers

in caring for children with mental redartasi is important for a child's development.

In Semarang, the number of children with mental retardation is around 636

children in 2012. This study aims to determine parenting adopted by mother of

children with mental retardation of primary school age in Public Elementary

School LB Semarang. This method research uses descriptive survey method. This

type of research is quantitative. Sampling technique use consecutive sampling that

involve 120 respondents. The research results show 74.2% of respondents is 26-

35 years old, 65.8% of respondents graduated from Senior High School, and

79.2% of respondents worked. The research results also show 45% of respondents

apply authoritative parenting, 31.7% of respondents apply authoritarian parenting

and 23.3% of respondents apply permissive parenting. The research results show

the majority of parents apply authoritative parenting. Expected role of nurses able

to provide right parents parenting health education or counseling, so it can give

positive impact for the development of children with mental retardation.

Keywords: Mental retardation, primary school age, parenting.

References: 49 (1953-2016)

Page 16: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Anak merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Orang tua

seharusnya bersyukur dapat mendapatkan anak dengan keadaan

bagaimanapun karena anak merupakan sebuah titipan Tuhan. Tidak semua

orang tua mempunyai anak yang sempurna dari kecacatan fisik maupun

mental. Orang tua akan merasa sedih ataupun kecewa ketika memiliki anak

yang mengalami retardasi mental.

Retardasi mental atau keterbelakangan mental adalah suatu kelainan

atau keterbatasan kemampuan secara klinis maupun sosial yang di akibatkan

oleh suatu gangguan dalam intelegensi yang kurang yang terjadi pada anak-

anak dari lahir dan perilaku adaptif yang dialami (penyesuaian diri)(1).

Adapun dalam bahasa jawa anak dengan retardasi mental di istilahkan dengan

tuna grahita yang artinya ketidakmampuan dalam memahami atau berpikir(1).

Keterbelakangan mental atau anak dengan retardasi mental merupakan

keterbatasan dalam fungsi intelektual dibawah rata-rata, dan dapat

berpengaruh dalam keterbatasan keterampilan adaptif seperti merawat diri,

keterampilan sosial, kesehatan dan keamanan, dan komunikasi dirinya

sendiri(2).

Penyandang retardasi mental dapat ditemui di negara maju maupun

negara berkembang. Angka kejadian retardasi mental diperkirakan 1% dari

populasi dunia (3). Retardasi mental sedikit lebih banyak dialami anak laki-

Page 17: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

2

laki daripada anak perempuan. Diperkirakan sekitar 19 per 1000 kelahiran

hidup mengalami retardasi mental, sekitar 120 juta orang di dunia menderita

cacat ini (3). Angka kejadian retardasi mental di negara maju sekitar 1-3%, di

negara berkembang sekitar 4,6. Angka tersebut lebih tinggi di negara-negara

berkembang karena tingginya insiden cidera dan anoksia selama kelahiran

dan infeksi pada anak usia dini(4). Prevalensi retardasi mental di Amerika

Serikat diperkirakan sekitar 1% dalam populasi. Prevalensi retardasi mental

di Hong Kong diperkirakan sekitar 0,9-1,3% dari populasi umum(4).

Prevalensi retardasi mental di negara berkembang seperti india diperkirakan

sekitar 5,8 % dari populasi umum. Di Jamaica 17 dari 1000. Insiden tertinggi

pada masa anak sekolah dengan puncak umur 6 sampai 17 tahun(5).

Angka kejadian retardasi mental di Indonesia diperkirakan sekitar 1-3

% dari jumlah penduduk(6). Penyandang retardasi mental ringan sekitar 80%,

retardasi sedang sekitar 12% dan retardasi mental berat sekitar 8%. Di Jawa

Tengah penyandang retardasi mental sekitar 8.066 anak pada tahun 2008-

2010(6). Sedangkan di Semarang jumlah anak penyandang retardasi mental

sekitar 636 anak pada tahun 2012(7).

Anak tuna grahita usia sekolah adalah anak dengan kemampuan

intelektualnya di bawah rata-rata(1). Hal ini ditandai dengan keterbatasan

kemampuan intelegensinya dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial berada

di sekolah baik sekolah umum maupun sekolah khusus(1). Periode usia

sekolah, merupakan periode yang dimulainya masuknya anak ke lingkungan

sekolah yang memiliki dampak signifikan dalam perkembangan dan

Page 18: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

3

hubungan anak dengan orang lain(8). Pada anak yang tidak memiliki kelainan

anak akan mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya

masa kanak-kanak dan bergabung ke dalam kelompok sebayanya, yang

menjadi hubungan dekat pertama di luar keluarga(9). Berbeda dengan tumbuh

kembang anak dengan retardasi mental. Penelitian yang dilakukan oleh Emck

et al (10) anak dengan gangguan perkembangan baik mental, emosional, dan

perilaku akan mengalami atau memperlihatkan kemampuan motorik kasar

yang buruk dan mengalami masalah dengan persepsi diri terkait dengan

kemampuan motoriknya sesuai dengan indikasi dan spesifik karakteristik

gangguan perkembangan yang dialami anak.

Pada anak dengan gangguan perkembangan emosional maka anak

akan bermasalah dalam kesimbangan persepsi diri terhadap motorik. Anak

dengan gangguan perilaku memperlihatkan kemampuan dengan bola yang

kurang dan cenderuung dalam menilai kemampuannya(11). Sedangkan anak

dengan gangguan pervasif (contoh=autisme) akan memperlihatkan motorik

yang buruk dan tidak mampu meminimalisasi kemampuan motorik yang

dimiliki(11). Ciri-ciri anak tuna grahita secara fisik adalah penampilan fisik

yang tidak seimbang, pada masa pertumbuhan tidak mampu mengurus dirinya

sendiri, terlambat dalam perkembangan bicara dan bahasa, tidak perhatian

terhadap lingkungannya, koordinasi gerakan kurang, dan hipersalivasi(12).

Retardasi mental tidak dapat dipisahkan dari tumbuh kembang

seorang anak(13). Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak

secara garis besar yaitu faktor genetik/heredoonstitusional yang menentukan

Page 19: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

4

sifat bawaan anak tersebut(13). Faktor yang kedua yang mempengaruhi yaitu

faktor lingkungan pada anak(12). Pada konteks tumbuh kembang lingkungan

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi. Hal ini dikarenakan lingkungan

merupakan suasana yang mempengaruh anak tersebut berada(12). Dalam hal

ini lingkungan sendiri berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak

untuk tumbuh kembang(13).

Lingkungan dalam arti keluarga dalam hal ini merupakan perananan

penting bagi tumbuh kembang anak dengan retardasi mental(13). Pola asuh

yang benar akan membentuk tumbuh kembang anak dengan retardasi mental

menjadi lebih baik karena keluarga merupakan lingkungan yang pertama kali

menerima kehadiran anak(14). Pola asuh orang tua merupakan interaksi

antara anak dan orang tua selama mengadakan kegiatan pengasuhan(14).

Pengasuhan ini orang tua mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta

melindungi anak untuk mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma

yang ada dalam masyarakat(14).

Ibu merupakan peran utama yang memberikan pengasuhan kepada

anak(15). Peran ibu memiliki dampak terhadap anak, karena terdapat ikatan

batin antara anak dan ibu dari dalam kandungan(15). Ibu lebih

memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh anak. Mulai dari

soal gosok gigi, ganti baju, menaruh sepatu di rak, dan makan sepulang

sekolah. Jadi, ibulah yang lebih banyak peranannya dalam menanamkan

segala tindakan yang nyata sehari-hari, termasuk juga cuci tangan sebelum

makan, cuci kaki sebelum tidur, dan kebiasaan lain(14). Peran ibu adalah

Page 20: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

5

sebagai istri, ibu dari anak-anaknya, mengurus rumah tangga, sebagai

pengasuh, pendidik anak-anaknya, dan sebagai salah satu kelompok dari

peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya(14).

Pola asuh yang diterapkan oleh ibu banyak macamnya, karena berbeda

budaya berbeda juga karakter dalam mengasuh anaknya (15). Pola asuh ibu

meliputi pola asuh otoriter, pola asuh otoritatif (demokratis), dan pola asuh

permisif(16). Pola asuh permisif lebih memanjakan anaknya sehingga semua

kemauan dan kebutuhan anak akan dituruti mengakibatkan anak akan

tergantung pada orang lain(15). Berbeda dengan ibu tipe pola asuh yang

demokratis yang mendorong anak untuk mandiri tetapi orang tua tetap

menentukan batas dan kontrol sehingga akan menumbuhkan sikap

kepercayaan diri dan kemandirian pada anaknya (16). Sedangkan untuk pola

asuh otoriter cenderung memaksakan aturan secara ketata kepada anaknya

dan tak jarang juga dengan amarah yang mengakibatkan anak tidak bahagia,

ketakutan, minder, dan kemampuan komunikasi yang lemah (16).

Pola asuh yang diterapkan oleh ibu akan memberikan dampak kepada

anak(13). Faktor penerimaan kepada anak dengan pola asuh sangat

berhubungan(13). Orang tua yang tidak menerima anaknya mengalami tuna

grahita akan mempengaruhi faktor psikologis ibu. Ibu yang merasa stres

memiliki anak penyandang tuna grahita akan berdampak dengan perilaku

pada anak(15). Ibu juga memiliki peranan penting dalam perkembangan

emosi dan rasa simpati pada anaknya, apabila pola asuh yang diberikan salah

Page 21: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

6

akan memberikan dampak perasaan anak untuk hidup bermasyarakat akan

kurang sehingga anak akan mengalami rasa percaya diri yang kurang(16).

Pola asuh demokratis dianggap lebih cocok untuk mengasuh anak

dengan retardasi mental, karena pola asuh demokrasis dapat mendorong anak

untuk mandiri dan orang tua tetap menentukan batas dan kontrol sehingga

dapat menambahkan kepercayaan pada anak(16). Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (17) menunjukan hasil bahwa

adanya hubungan pola asuh demokratis dengan perkembangan sosial anak

dengan retardasi mental.

Hasil studi pendahuluan yang didapatkan dengan melakukan wawancara

kepada 7 orang tua murid dan guru sekolah mendapat hasil bahwa 2 orang tua

yang mengatakan mendidik anak dengan keras, dia tidak segan segan

memarahi anaknya jika anaknya melakukan hal yang menurut orang tua

kurang baik seperti anaknya tidak mau ditinggal pada saat di kelas sehingga

ibu memarahi anaknya. Orang tua juga memarahinya jika anak sulit

diperintah dalam memenuhi kebutuhan sehari harinya dirumah, seperti mandi

dan makan. 2 orang tua mengatakan mendidik anaknya dengan cara biasa

saja karena anaknya memang sangat susah diatur dan jarang sekali

mendengar nasehat dari orang tua, saat di rumah anak selalu usil dengan ayah

dan saudara kandungnya dan tidak mau mengalah. Anak terlihat bandel dan

usil terhadap teman kelasnya saat proses belajar mengajar berlangsung, 3

Orang tua mengatakan dia sangat memanjakan anaknya, apapun mau anak

selalu dia turuti bahkan sang suami pernah menasehati ibu untuk tidak terlalu

Page 22: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

7

memanjakan anak, tapi tetap ibu tidak tega untuk tidak menuruti apa yang

anaknya inginkan. Dia selalu menuruti apa yang anaknya mau, saat di sekitar

rumah ada pedagang keliling apapun yang lewat, anak selalu meminta orang

tua membelinya. Hal tersebut juga terlihat selama anaknya bersekolah, ibu

menunggu sampai anak pulang. Anak tersebut terlihat rewel dikelas dan

sering meminta hal yang tidak perlu kepada guru, seperti minta dituliskan,

minta melihat ibu dari jendela, minta keluar kelas, bahkan sering minta

pulang.

Hasil wawancara dengan Guru didapatkan data bahwa mayoritas dari

murid SD N LB Semarang masih ditunggui orang tua namun ada beberapa

yang ditinggal karena kedua orang tuanya bekerja dan anak tidak rewel ketika

ditinggal oleh orang tuanya. Ada beberapa murid juga yang ditunggu oleh

neneknya dan tidak mau ditinggal, dan sering menangis jika tidak ditunggui

nenek. Selain itu juga terdapat beberapa murid yang dititipkan ketetangganya,

dikarenakan orang tua murid sibuk bekerja dan murid tersebut terkadang

bersikap tidak baik dengan teman. Namun ada juga beberapa murid yang

pintar dan beberapa menjuarai lomba, tidak rewel, dan tidak ditunggui orang

tuanya.

B. RUMUSAN MASALAH

Retardasi mental ialah keadaan dengan inteligensi kurang (abnormal)

sejak masa perekembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kanan) atau

keadaan kekurangan inteligensi sehingga daya guna sosial dan dalam

pekerjaan seseorang menjadi terganggu. Masalah retardasi mental berkaitan

erat dengan keluarga atau orang tua. Peran orang tua dalam mengasuh anak

Page 23: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

8

dengan redartasi mental merupakan hal yang penting untuk perkembangan

anak. Pola asuh yang berbeda akan membentuk latar belakang anak yang

berbeda.

Hasil studi pendahuluan yang didapatkan dengan cara melakukan

wawancara kepada 7 orang tua muri dan guru sekolah. Ada 2 orang tua yang

mengatakan mendidik anak dengan keras, dia tidak segan segan memarahi

anaknya jika anaknya melakukan kesalahan. Ada juga 2 orang tua yang

mengatakan mendidik anaknya dengan cara biasa saja karena sudah mengerti

anaknya susah untuk diatur. 3 Orang tua mengatakan dia sangat memanjakan

anaknya, apapun mau anak selalu dia turuti.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu bagaimana gambaran pola asuh ibu dengan anak usia sekolah

yang mengalami retardasi mental di Sekolah Negeri Luar Biasa Semarang.

C. TUJUAN

1. Tujuan umum :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gambaran

pola asuh ibu dengan anak retardasi mental di SD LB Negeri

Semarang

2. Tujuan khusus :

a. Mengidentifikasi karakteristik dengan ibu anak retardasi mental di

SD Luar Biasa Negeri Semarang

b. Mengidentifikasi gambaran pola asuh yang diterapkan oleh orang

tua pada anak usia sekolah dasar di SD Luar Biasa Negeri

Semarang.

Page 24: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

9

D. MANFAAT

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang pola

asuh ibu dengan anak retardasi mental yang terdapat di SD Luar Biasa

Negeri Semarang sehingga dapat memberikan informasi gambaran pola

asuh ibu.

2. Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini diharap dapat memberikan informasi kepada perawat

keluarga maupun perawat anak tentang gambaran pola asuh ibu terhadap

anak dengan retardasi mental sehingga dapat menambah wawasan bagi

seorang perawat untuk memberikan pendidikan kesehatan dan konseling

mengenai pola asuh pada orang tua dalam upaya peningkatan merawat

anak.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai referensi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang

sejenis, tentang hubungan pola asuh ibu dengan kemandirian anak

retardasi mental.

Page 25: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar

1. Retardasi Mental

a. Pengertian retardasi mental

Retardasi mental adalah suatu keadaan dengan

intelegensia yang kurang sejak masa perkembangan (sejak lahir

atau sejak masa anak-anak). Biasanya terdapat perekembangan

mental yang kurang secara keseluruhannya, tetapi gejala utama

adalah intelegensia yang terbelakang. Retardasi mental disebut juga

oligofrenia (oligo: kurang atau sedikit dan frenia: jiwa) atau tuna

mental. Keadaan tersebut ditandai dengan fungsi kecerdasan umum

yang berada dibawah rata-rata dan disertai dengan berkurangnya

kemapuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif(18).

Retardasi mental atau keterbelakangan mental adalah suatu

keadaan ketidak sempurnaan perkembangan kemampuan mental

yang mengakibatkan keterlambatan perkembangan gerak (motorik),

bicara, dan keterbatasan menyesuaikan diri dengan lingkungan(8).

Pengertian retardasi mental juga didefinisikan suatu

kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah yang

menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan

beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang

dianggap normal. Anak tidak mampu belajar dan beradaptasi

Page 26: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

11

karena intelegensi yang rendah, biasanya IQ dibawah 70. Anak

akan mengalami gangguan perilaku adaptasi sosial. Yaitu anak

akan mengalami kesulitan menyesuaikan diri dengan masyarakat

sekitarnya, tingkah laku kekanak-kanakan tidak sesuai

umurnya(12).

b. Penyebab Retardasi mental

Secara garis besar faktor yang penyebab retardasi mental

dapat dibagi empat golongan, yaitu: (12)

1) Faktor genetik

Faktor genetik ini meliputi akibat adanya kelainan

kromosom, kelainan jumlah kromosom dan kelainan bentuk

kromosom.

2) Faktor prenatal

Yang dimaksud dalam faktor ini adalah keadaan

tertentu yang telah diketahui ada sebelum atau pada saat

kelahiran tetapi tidak dapat dipastikan sebabnya.

3) Faktor perinatal

Faktor perinatal ini meliputi faktor proses kelahiran

yang lama misalnya plasenta previa, rupture tali umbilicus,

posisi janin yang abnormal seperti letak bokong atau

melintang, abnormal uterus dan kelaian bentuk jalan lahir serta

kecelakaan pada waktu lahir dan distress fetal

Page 27: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

12

4) Faktor pascanatal

Yang dimaksud factor pascanatal adalah akibat infeksi

(meningitis,ensefalitis, meningoensefalitis dan infeksi), trauma

dan tumor otak, adanya kelaian tulang tengkorak, dan terdapat

kelainan endokrin dan metabolik, keracunan pada otak, serta

faktor sosio-budaya.

c. Tingkatan retardasi mental

Mental retardasi berdasarkan The ICD-10 Classification of

Mental and Behavioural Disorder, WHO, Geneva tahun 1994

dibagi menjadi 4 golongan yaitu: (11)

1) Mild retardation (retardasi mental ringan), IQ 50-69

Retardasi mental ringan dikategorikan sebagai

retardasi mental dapat dididik (educable). Anak mengalami

gangguan bahasa tetapi masih mampu menguasainya untuk

keperluan bicara sehari-hari dan untuk mengurus diri sendiri

secara independen (makan, mencuci, memakai baju,

mengontrol saluran cerna dan kandung kemih), meskipun

tingkat perkembangannya sedikit lebih lambat dari ukuran

normal. Kesulitan utama biaanya terlihat pada pekerjaan

akademik sekolah, dan banyak yang bermasalah dalam

membaca maupun menulis. Dalam konteks sosiokultural yang

memerlukan sedikit kemampuan akademik, mereka tidak ada

masalah. Tetapi jika ternyata timbul masalah emosional dan

Page 28: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

13

sosial, akan terlihat bahwa mereka mengalami gangguan, misal

tidak mampu menguasai masalah perkawinan atau mengasuh

anak, atau kesulitan menyesuaikan diri dengan tradisi budaya

2) Moderate retardation (retardasi mental sedang), IQ 35-49

Retardasi mental sedang dikategorikan sebagai

retardasi mental dapat dilatih (trainable). Pada kelompok ini

anak mengalami keterlambatan perkembangan pemahaman

dan penggunaan bahasa, serta pencapaian akhirnya terbatas.

Pencapaian kemampuan mengurus diri sendiri dan ketrampilan

motor juga mengalami keterlambatan, dan beberapa

diantaranya membutuhkan pengawasan sepanjang hidupnya.

Kemajuan di sekolah terbatas, sebagian masih bisa belajar

dasar-dasar membaca, menulis dan berhitung

3) Severe retardation (retardasi mental berat), IQ 20-34

Kelompok retardasi mental berat ini hampir sama

dengan retardasi mental sedang dalam hal gambaran klinis,

penyebab organik, dan keadaan-keadaan yang terkait.

Perbedaan utama adalah pada retardasi mental berat ini

biasanya mengalami kerusakan motor yang bermakna atau

adanya defisit neurologis

4) Profound retardation (retardasi mental sangat berat), IQ <20

Retardasi mental sangat berat berarti secara praktis

anak sangat terbatas kemampuannya dalam mengerti dan

Page 29: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

14

menuruti permintaan atau instruksi. Umumnya anak sangat

terbatas dalam hal mobilitas, dan hanya mampu pada bentuk

komunikasi nonverbal yang sangat elementer

d. Tanda dan gejala retardasi mental

Penundaan pencapaian peristiwa-peristiwa perkembangan

merupakan gejala utama retardasi mental. Walaupun anak kecil

dengan gangguan berat menunjukan keterlambatan kemampuan

psikomotor yang nyata pada umur tahun pertamanya, namun anak

dengan retardasi mental sedang yang khas, perkembangan

motoriknya tampak normal dan datang dengan kemampuan bicara

dan berbahasa yang terlambat pada masa anak belajar berjalan-

jalan. Sebaliknya, anak retardasi mental ringan, mungkin tidak

dicurigai sampai sesudah masuk sekolah, meskipun peran serta

pada sekolah taman kanak-kanak atau program perawatan anak

menunjukan ketidaksesuaian dalam kemapuan anak prasekolah

dengan kemampuan yang jelas di bawah rata-rata(19).

2. Pola asuh orang tua

a. Definisi pola asuh

Pola asuh adalah suatu model atau cara mendidik anak yang

merupakan suatu kewajiban dari setiap orang tua dalam usaha

membentuk pribadi anak yang sesuai dengan harapan masyarakat

pada umumnya(20). Gunarso (2000) mengemukakan bahwa pola

asuh tidak lain merupakan metode atau cara yang dipilih pendidik

Page 30: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

15

dalam mendidik anak-anaknya yang meliputi bagaimana pendidik

memperlakukan anak didiknya(21).

Pola pengasuhan anak sangat bergantung pada nilai-nilai

yang ada di dalam keluarga(22). Pengasuhan orang tua kepada

anaknya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan fisik, dan

meningkatkan kesehatan anak, memfasilitasi perkembangan anak

sesuai dengan tahap perkembangan dan mendorong anak dalam

peningkatan kemapuan perilaku sesuai dengan nilai agama dan

budaya yang diyakini(22).

b. Macam-macam pola asuh

Menurut Baumrin dalam Santrock (2002), gaya pengasuhan orang

tua terdiri dari(23).

1) pengasuhan otoritatif (demokratis)

Gaya pengasuhan otoritatif mendorong anak untuk

mandiri namun masih menerapkan batas dan kendali pada

tindakan mereka. Orang tua yang menerapkan gaya

pengasuhan otoritatif akan lebih hangat dan penyayang kepada

anaknya, dan tindakan verbal yang ditunjukan oleh orang tua

dengan gaya pengasuhan ini adalah memberi dan menerima.

Orang tua yang otoritatif menunjukan kesenangan dan

dukungan sebagai respons terhadap perilaku konstruktif anak.

Orang tua mengharapkan perilaku anak yang dewasa, mandiri,

dan berorientasi pada prestasi anaknya.

Page 31: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

16

2) Pengasuhan otoritarian (otoriter)

Pengasuhan otoritarian merupakan gaya pengasuhan

yang membatasi dan menghukum, dimana orang tua mendesak

atau memaksa anak untuk menuruti arahan mereka dan

menghormati pekerjaan dan upaya mereka. Orang tua yang

memiliki gaya pengasuhan otoritarian menerapkan batas dan

kendali yang tegas pada anak dan meminimalisir perdebatan

verbal.

Orang tua yang otoritarian cenderung memaksakan

aturan yang kaku tanpa menjelaskan kepada anak dan

terkadang juga menunjukan amarah kepada anaknya. Anak

dari orang tua yang menerapkan pola pengasuhan otoritarian

sering kali tidak bahagia, ketakutan, minder ketika

membandingkan diri dengan orang lain, tidak mampu memulai

aktifitas, dan memiliki kemampuan kominikasi yang lemah.

3) Pola asuh permisif

Pola asuh permisif merupakan gaya pengasuhan dimana

orang tua sangat terlibat dengan anak, namun sedikit sekali

menuntut atau mengendalikan anak. Orang tua yang permisif

memanjakan dan mengijinkan anak melakukan apa saja yang

mereka inginkan.

Page 32: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

17

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pola asuh(22,24)

1) Usia orang tua

Usia yang terlalu muda atau tertalu tua, mungkin tidak

dapat menjalankan peran pengasuhan secara optimal karena

dalam hal ini diperlukan kekuatan fisik dan psikososial. Usia

orang tua yang memiliki anak usia sekolah dapat dibedakan

menjadi 3 yaitu usia dewasa awal (18-24 tahun), dewasa

pertengahan (25-38 tahun), dan usia dewasa akhir (39-65

tahun).

2) Keterlibatan ayah

Kedekatan hubungan ayah dan anak sama pentingnya

dengan kedekatan ibu dengan anak karena hal ini berhubungan

dengan mendidik dan mengasuh anak. Ayah dapat dilibatkan

dalam pengasuhan anak sedini mungkin agar tercipta kedekatan

hubungan dengan baik antara anak dan orang tua di masa

depan. Ayah dapat dilibatkan dalam pengasuhan anak saat bayi

seperti mengganti popok maupun mengajak bermain anak.

3) Pendidikan orang tua

Pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan

anak akan mempengaruhi kesiapan orang tua dalam

menjalankan peran pengasuhan. Upaya yang dapat dilakukan

untuk lebih siap dalam menjalankan peran orang tua adalah

dengan terlibat aktif dalam setiap upaya pendidikan anak,

Page 33: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

18

mengamati segala sesuatu yang berorientasi pada masalah

anak, menjaga kesehatan anak dengan mencari pelayanan

imunisasi, memberikan nutrisi yang adekuat dan selalu

berupaya menyediakan waktu untuk anak.

4) Pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak

Orang tua yang telah mempunyai pengalaman

sebelumnya dalam merawat anak akan lebih siap menjalankan

peran pengasuhan dan lebih rileks. Orang tua juga akan labih

mampu mengamati tanda-tanda pertumbuhan dan

perkembangan anak yang normal.

5) Stress orang tua

Stress yang dialami oleh ayah atau ibu atau oleh

keduanya akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam

menjalankan peran pengasuhan. Terutama dalam kaitannya

dengan strategi koping yang dimiliki dalam menghadapi

permasahan anak. Meskipun demikian, kondisi anak juga dapat

menyebabkan stress pada orang tua, misalnya anak dengan

temperamen yang sulit atau anak dengan masalah

keterbelakangan mental.

6) Hubungan suami-istri

Hubungan yang kurang harmonis antara suami dan istri

akan berdampak pada kemampuan mereka dalam menjalankan

perannya sebagai orang tua dan merawat serta mengasuh anak

Page 34: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

19

dengan penuh rasa bangga karena satu sama lain dapat saling

memberi dukungan dan menghadapi segala masalah dengan

koping positif

Page 35: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

20

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka teori(11,12,22,23)

Pola asuh

1. Pola asuh

demokratis/otoritatif

2. Pola asuh otoriter

3. Pola asuh

permisif/memanjakan

Faktor yang mempengaruhi pola

asuh

1. Usia orang tua

2. Keterlibatan ayah

3. Pendidikan orang tua

4. Pengalaman dalam

mengasuh anak

5. Stress orang tua

6. Hubungan suami istri

Retardasi Mental

1. Retardasi mental ringan

2. Retardasi mental sedang

3. Retardasi mental berat

4. Retardasi mental sangat

berat

Faktor-faktor menyebabkan

retardasi mental

1. Faktor genetik

2. Faktor prenatal

3. Faktor perinatal

4. Faktor pascanatal

Page 36: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

21

C. Pertanyaan penelitian

Bagaimana gambaran pola asuh orang tua kepada anak usia sekolah

dasar dengan retardasi mental di SD N LB Semarang?

Page 37: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi dan hal-hal

khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi maka konsep tidak dapat

langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui

konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Variabel adalah simbol

atau lambang yang menunjukan nilai atau bilangan dari konsep. Variabel adalah

sesuatu yang bervariasi.

Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pola asuh orang

tua pada anak dengan retardasi mental di SD LB Negeri semarang

Skema 3.1

Kerangka Konsep

B. Jenis dan rancangan penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimen. Desain

yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan melakukan deskripsi

mengenai fenomena atau seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat itu, baik

Pola asuh orang tua kepada anak dengan retardasi

mental

Page 38: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

23

yang berupa faktor resiko, efek atau hasil.(24,25) Metode penelitian ini

membuat gambaran suatu keadaan secara objektif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey,

merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan obyek

yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tetentu.(26) Metode ini

mengumpulkan informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,

pendapat, perilaku, nilai. Metode yang digunakan dalam pengumpulan survei

salah satunya yaitu dengan penyebaran kuesioner.(27)

C. Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.(28)

Populasi merupakan seluruh subjek yang akan diteliti.(29)

Populasi dalam

penelitian ini adalah orang tua murid yang anaknya mengalami retardasi mental

kelas 1-6 di SD LB N Semarang.

D. Sampel Penelitian

Sampel adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan

kemampuan mewakili.(27) Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk

mengambil sampel dalam populasi.(27) Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah consecutive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu sesuai yang dikehendaki peneliti.(27)

Untuk menentukan

jumlah sampel penelitian adalah dengan menggunakan rumus metode penelitian

deskriptif.(27) :

Page 39: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

24

Keterangan :

n : Besar sampel

N: Besar populasi

d : Tingkat kepercayaan yang diinginkan

n = 108,02 = 108 orang n’= = 120 orang

Jadi besar sampel minimal setelah dihitung dengan rumus metode

penelitian deskriptif adalah sebesar 108 orang. Jumlah sampel untuk antisipasi

drop out ditambah sebesar 10% dari jumlah sampel minimal sehingga didapatkan

hasil besar sampel dari populasi 148dengan signifikasi kesalahan 5% + drop out

menjadi 120 orang.

Page 40: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

25

E. Kriteria sampel

Supaya hasil penelitian ini mencapai tujuan, maka penentuan sampel yang

dikehendaki harus sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti.

Penentuan sampel dilakukan dengan memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi.

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian dalam

suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.(28)

Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

Ibu dengan anak retaradasi mental dan sebagai pengasuh utama di SD LB N

Semarang.

Bisa membaca dan menulis

Kriteria eksklusi merupakan kriteria untuk menghilangkan atau mengeluarkan

subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab.(28)

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah:

Orang tua yang sakit saat penelitian

F. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD LB N Semarang. Waktu penelitian

dilakukan setelah mendapat ijin dari tempat yang dituju untuk penelitian. Proses

penelitian ini dilakukan bulan November 2016.

G. Variabel penelitian, Definisi Operasional dan Skala pengukuran

1. Variabel Penelitian

Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh

anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki anggota

Page 41: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

26

lain. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pola

asuh Ibu kepada anak usia sekolah dasar dengan retardasi mental.(31)

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang menjelaskan

bagaimana caranya menentukan variabel dan mengukur suatu variabel,

sehingga definisi operasional ini merupakan suatu informasi ilmiah yang akan

membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama.(31)

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala

1

2

Pola asuh ibu

Tingkat

Pendidikan

Upaya

dalam

merawat,

mengasuh,

dan

mendidik

anak sesuai

tingkatan

usia,

pendidikan

dan

pekerjaan

orang tua

Jenjang

sekolah

formal

terakhir

yang

ditempuh

sampai

responden

tamat/lulus

Kuisoner pola

asuh dalam

bentuk multiple

choice (a,b,c)

yang mewakili

pernyataan jenis

pola asuh

manakah yang

diterapkan ibu

apakah pola

asuh otoritatif,

otoriter dan

permisif dengan

total 29

pertanyaan.

Kuesioner

karakteristik

demografi

Pengkategorian pola asuh:

(30)

Hasil terdistribusi normal

dengan nilai 1,425 (nilai

maximum : 87 dan nilai

minimum : 78), nilai mean

83,38 :

1. Pola asuh permisif :

Skor <82

2. Pola asuh Otoriter :

skor 85> x >82

3. Pola asuh otoritatif :

skor >85

4.

Digolonglan menjadi 7,

yaitu:

1. Tidak sekolah

2. Lulus SD

3. Lulus SMP /SLTP

4. Lulus SMA/ SLTA

5. Lulus Diploma/D3

6. Lulus S1

7. Lulus S2 atau S3

Ordinal

Ordinal

Page 42: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

27

3

4

Usia

responden

Pekerjaan

responden

Periode

dalam tahun

berdasarkan

ulang tahun

terakhir.

Responden

berdasarkan

jenis

pekerjaan

utama saat

ini

Kuesioner

karakteristik

demografi

Kuesioner

karakteristik

demografi

Usia responden

digolongkan menjadi 5,

yaitu(35):

1. Remaja akhir (17-25)

2. Dewasa awal (26 – 35)

3. Dewasa akhir (36 – 45)

4. Lansia awal (46-55)

5. Lansia akhir (56-65)

Digolongkan menjadi 2:

1. Bekerja: PNS,

Karyawan swasta,

wiraswasta, petani,

pedagang, pekerjaan

lain)

2. Tidak Bekerja: Ibu

rumah tangga dan

Pensiunan

Ordinal

Nominal

H. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Penenlitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner dan alat tulis.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 2 kuesioner yang terdiri

dari:

a. Kuesioner I

Kuesioner I meliputi data demografi. Kuesioner ini digunakan untuk

mengetahui karakteristik responden yang mempunyai anak retardasi mental

yang terdiri dari: usia ibu, tingkat pendidikan, pekerjaan.

Page 43: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

28

b. Kuesioner II

Kuesioner II yaitu kusioner pola asuh orang tua. Kuesioner ini

digunakan untuk menentukan jenis pola asuh orang tua yang memiliki anak

retardasi mental. Kuesioner ini menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang

mewakili pola asuh yang diterapkan oleh orang tua pada anak tunagrahita

yaitu otoritatif (demokratis), otoritarian (otoriter), dan permisif dengan

jumlah pertanyan 29 item yang dibuat oleh Supar pada tahun 2014 pada

penelitiannya tentang hubungan pola asuh orang tua dengan tingkat

kemandirian anak dengan retardasi mental. Peneliti sudah mendapatkan ijin

penggunaan dari peneliti sebelumnya. Setiap 1 pertanyaan terdapat 3 pilihan

jawaban multiple choice (a,b,c) yang mewakili tipe pola asuh orang tua.

2. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Instrumen penelitian atau kuesioner yang telah dibuat, perlu dilakukan

uji validitas dan reabilitasnya untuk mendapatkan data yang valid dan

reliabel. Instrumen yang telah valid dan reliabel dalam pengumpulan data

diharapkan mendapat data yang valid, reliabel dan objektif.

a) Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam

suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.

Page 44: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

29

Uji Validitas kuesioner dikatakan valid jika nilai thitung > ttabel atau rhitung >

rtabel maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid, sedangkan apabila thitung <

ttabel atau rhitung < rtabel berarti pertanyaannya tidak valid.

Hasil olah data kuesioner ini setelah dilakukan uji validitas oleh Supar(34)

pada tahun 2014 didapatkan hasil uji validitas kepada 30 responden dengan

besar rhitung 0,413-0,885, dan dari 30 item pertanyaan yang telah dibuat

oleh supar, didapatkan 29 item pertnyaan yang valid.

b) Uji reliabilitas

Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan

konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan

konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan

disusun dalam suatu bentuk kuesioner.

Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh

butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel, namun sebaiknya uji

reliabilitas sebaliknya dilakukan pada masing-masing variabel pada lembar

kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui konstruk variabel mana yang

tidak reliabel.

Adapun kriteria yang didapat dalam uji reliabilitas yang telah dilakukan

pada kuisioner yang telah dibuat pada 2014, yaitu suatu instrumen

dinyatakan reliabel dan dapat digunakan dalam penelitian jika nilai

Cronbach’s Alpha lebih ≥ konstanta (0,6). Apabila nilai Cronbach’s Alpha

< konstanta (0,6) maka instrumen tidak reliabel.(28)

Page 45: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

30

Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dari proses analisa data yang

dilakukan oleh Supar(34) menggunakan Cronbach’s Alpha nilai dari

kuesioner pola asuh orang tua adalah 0.952 yang artinya kuesioner ini

dinyatakan reliabel karena nilai α > 0.6.

3. Cara Pengumpulan Data

a. Peneliti mengajukan permohonan ethical clearance di Komisi Etik

Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

b. Setelah mendapat sertifikat Ethical Clearance, Peneliti mengajukan

permohonan izin ke Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Universitas Diponegoro untuk melakukan penelitian di SD LB N Semarang.

c. Peneliti meminta ijin untuk mengambil data jumlah siswa SD dari kelas 1-6

di SD LB N Semarang.

d. Pengajuan ijin penelitian ke SD LB N Semarang

e. Peneliti menentukan responden dengan melihat catatan daftar siswa

retardasi mental yang sekolah di SD LB N Semarang yang sesuai kriteria

inklusi yang sudah ditentukan.

f. Peneliti meminta ijin untuk penelitian kepada SD LB N Semarang untuk

mengambil data tentang pola asuh orang tua dengan anak retardasi mental

dari kelas 1-6.

g. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan persamaan persepsi

terkait dengan materi dan prosedur pengisian kuesioner kepada asisten

penelitian yang membantu pembagian kuesioner berjumlah dua orang.

Page 46: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

31

h. Peneliti dibantu oleh 2 orang asisten penelitian dalam menjelaskan tujuan,

manfaat, dan prosedur pengisian kuesioner dari penelitian ini dan meminta

orang tua ikut berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani

lembar persetujuan.

i. Peneliti melakukan pengambilan data tentang pola asuh orang tua dari kelas

1-6 dengan membagikan kuesioner kepada orang tua.

j. Setelah pengisian kuesioner yang dipandu peneliti selesai dilakukan,

kuesioner dicek kembali dan apabila belum lengkap maka responden

diminta untuk melengkapinya.

I. Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan data

Data yang terkumpul diolah terlebih dahulu dengan menggunakan

bantuan komputer. Tujuannya untuk menyedarhanakan seluruh data yang

terkumpul, menyajikan data dengan susunan yang baik dan rapi. Pengolahan

data menggunakan teknik skoring.(32) Pengolahan data merupakan proses

untuk memperoleh data atau ringkasan data dari sekelompok data mentah

dengan menggunakan rumus tertentu untuk memperoleh data yang diperlikan.

Proses pengolahan data terdapat 5 tahapan, yaitu

a. Editing (memeriksa data)

Proses editing dilakukan setelah data dikumpulkan kepada peneliti dan

kemudian peneliti melakukan pengecekan terhadap kuesioner dari responden,

memastikan apakah responden telah memberikan jawaban sesuai dengan

Page 47: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

32

jumlah pernyataan, kemudian memastikan jawaban responden relevan antara

pernyataan yang diajukan dengan jawaban yang tertulis.

b. Coding

Coding merupakan suatu proses pemberian tanda atau kode pada setiap

jawaban dengan menggunakan angka pada hasil penelitian untuk memudahkan

saat proses analisa data. Pemberian kode pada penelitian ini yaitu:

1) Pemberian koding pada kuesioner data demografi

Usia orang tua:

17-25 tahun diberi kode 1

26-35 tahun diberi kode 2

36-45 tahun diberi kode 3

46-55 tahun diberi kode 4

56-65 tahun diberi kode 5

Jenis kelamin anak:

Laki-laki diberi kode 1, perempuan diberi kode 2

Pendidikan:

Tidak tamat diberi kode 1, SD diberi kode 2, SMP diberi kode 3, SMU

diberi kode 4, Akademi/PT Diploma diberi kode 5, S1 diberi kode 6, S2

atau S3 diberi kode 7.

Pekerjaan:

Bekerja (PNS, karyawan swasta, wiraswasta, petani, pedagang, pekerjaan

lain) diberi kode 1, tidak bekerja (Ibu rumah dan pensiunan) diberi kode 2

Page 48: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

33

2) Pemberian kode pada kuesioner pola asuh

Kategori pola asuh orang tua dibagi menjadi tiga yaitu pola asuh otoritatif,

pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif.

Untuk jawaban nomor 1-29

a) Pernyataan pola asuh permisif diberi kode 1

b) Pernyataan pola asuh otoriter diberi kode 2

c) Pernyataan pola asuh otoritatif diberi kode 3

c. Tabulating

Tabulating adalah hasil dari kuesioner dimasukan ke dalam suatu tabel

sesuai dengan jenis pertanyaannya, untuk mengetahui jumlah jawaban pada

setiap kategori pertanyaan.

d. Entry

Entri data jawaban yang sudah diberi kode katagori kemudian

dimasukkan dalam tabel dengan cara menghitung frekuensi data. Memasukkan

data melalui pengolahan di komputer

e. Cleaning

Melakkan pengecekan kembali data yang sudah di entry, apakah sudah

benar atau belum. Peneliti memeriksa kembali data yang sudah di entry dan

mengoreksi data bila ditemukan penomoran yang salah atau ada huruf-huruf

yang kurang jelas.

Page 49: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

34

2. Analisa Data

Analis data dalam penelitian ini yaitu Analisa univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variable penelitian.

Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya.. Pada umumnya dalam

analisa ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap

variable.(33)

Distribusi frekuensi terdiri atas pola asuh orang tua (pola asuh otoritatif,

pola asuh otoriter, dan pola asuh permisif), dan karakteristik responden ( usia

bapak/ibu, jenis kelamin anak, pendidikan, dan pekerjaan) yang disajikan

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

J. Etika Penelitian

Penelitin ini telah mendapatkan persetujuan dari Komisi Etik Penelitian

Kesehatan (KEPK) Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dan RSUP dr

Kariadi Semarang dengan nomer surat 1.005/EC/FK-RSDK/XI/2016.

memperhatikan beberapa aspek etika penelitian dalam keperawatan, diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Informed consent

Peneliti memberikan lembar informed consent sebelum pengambilan data

dilakukan. Tujuan informed consent yaitu supaya subjek penelitian mengerti

maksud dan tujuan penelitian. Bila responden tidak bersedia, maka peneliti

harus menghormati hak responden.(32)

Page 50: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

35

2. Anonimity (tanpa nama)

Peneliti memberikan jaminan kepada responden dengan tidak

mencantumkan nama responden secara terang pada lembar alat ukur dan hanya

mencantumkan kode tertentu pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Peneliti memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi

maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan

dijamin kerahasiaannya oleh peneliti dengan cara data disajikan dalam bentuk

pdf dan dilindungi dengan kode sehingga hanya peneliti yang bisa melihat hasil

penelitiannya.(26)

Page 51: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan tanggal 30 November- 1 Desember 2016 di SD

LB Negeri Semarang. Responden dalam penelitian ini adalah ibu dari siswa kelas

1-6 yang mengalami retardasi mental yang berjumlah 120 orang dan memenuhi

kriteria inklusi peneliti. Data diperoleh dengan cara peneliti menyebarkan

kuesioner kepada ibu siswa di SD LB Negeri Semarang dan ada yang dilakukan di

rumah responden.

A. Karakteristik demografi responden

1. Usia

Tabel 4.1.

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ibu Anak Retardasi

Mental Kelas 1-6 Di SD LB Negeri Semarang, Bulan November Tahun

2016 (n=120

Usia Ibu Frekuensi Persentase

Remaja akhir (17-25 Tahun)

Dewasa awal (26-35 Tahun)

Dewasa akhir (36-45 Tahun)

20

89

11

16,7%

74,2%

9,2%

Total 120 100 %

Tabel 4.1. menunjukan bahwa mayoritas usia ibu murid adalah 26-

35 tahun (74,2%)

Page 52: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

37

2. Pendidikan

Tabel 4.2.

Distribusi Frekuensi Pendidikan Ibu Anak Retardasi Mental Kelas 1-6 Di

SD LB Negeri Semarang, Bulan November Tahun 2016 (n=120)

Pendikan Frekuensi Persentase

SMP

SMU

Akademik / D3

S1

27

79

6

8

22,5%

65,8%

5,0%

6,7%

Total 120 100%

Tabel 4.2 menunjukan bahwa sebagian besar pendidikan ibu

murid paling bayak yaitu SMU (65,8%) dan tidak ada yang tidak tamat

sekolah.

3. Pekerjaan

Tabel 4.3.

Distribusi Frekuensi Pekerjaan Ibu Anak Retardasi Mental Kelas 1-6 Di

SD LB Negeri Semarang, Bulan November Tahun 2016 (n=120)

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Bekerja

Tidak Bekerja

95

25

79,2%

20,8%

Total 120 100%

Tabel 4.3 menunjukan bahwa sebagian besar ibu murid memiliki

status pekerjaan, presentasenya adalah (79,2%).

Page 53: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

38

B. Pola asuh ibu

Tabel 4.4.

Distribusi Frekuensi Pola Asuh Yang Diterapkan Oleh Ibu Anak Retarasi

Mental Kelas 1-6 Di SD LB Negeri Semarang, Bulan Novsember Tahun 2016

(n=120)

Pola asuh Frekuensi Persentase

Pola asuh otoritatif

Pola asuh otoriter

Pola asuh Permisif

54

38

28

45,0%

31,7%

23,3%

Total 120 100%

Dari Tabel 4.4 hasil distribusi frekuensi jawaban responden per item

diatas dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu menerapkan pola asuh

otoritatif.

Tabel 4.5

Distribusi frekuensi pernyataan responden mengenai pola asuh pada anak

usia sekolah dasar dengan retardasi mental di SD LB Negeri Semarang.

Bulan November 2016 (n=120)

Pernyataan Membiarkan Memarahi Menasehati

Personal Sosial dan Kemandirian

Ketika anak tidak mau mandi 4 (3,3%) 24 (2%) 92 (76,7%)

Ketika anak tidak mau sikat gigi 2 (1,7%) 13 (10,8%) 105 (87,5%)

Ketika anak mengompol 2 (1,7%) 16 (13,3%) 102 (85%)

Ketika rambut anak berantakan 5 (4,2%) 12 (10%) 103 (85,8%)

Ketika anak ditemani BAB 1 (0,8%) 12 (10%) 107 (89,2%)

Ketika anak tidak mau makan sendiri 1 (0,8%) 14 (11,7%) 105 (87,5%)

Ketika anak tidak mau minum sendiri 1 (0,8%) 12 (10%) 107 (89,2%)

Ketika anak makan berantakan 1 (0,8%) 14 (11,7%) 105 (87,5%)

Ketika anak makan tidak dihabiskan 1 (0,8%) 15 (12,5%) 104 (86,7%)

Ketika kamar anak berantakan 5 (4,2%) 4 (3,3%) 111 (92,5%)

Ketika mainan anak berantakan 6 (5%) 10 (8,3%) 104 (86,7%)

Ketika anak tidak bisa menyapu lantai 1 (0,8%) 5 (4,2%) 114 (95%)

Ketika anak bertengkar dengan

temannya

1 (0,8%) 8 (6,7%) 111 (92,5%)

Bicara dan Bahasa

Ketika anak berkata kotor 4 (3,3%) 10 (8,3%) 106 (88,3%)

Page 54: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

39

Pernyataan Memberi

hadiah

Membiarkan Memuji

Personal Sosial dan Kemandirian

Ketika anak mampu pulang sendiri 2 (1,7%) 3 (2,5%) 115 (95,8%)

Ketika anak mampu membantu

menyediakan makanan bagi anggota

keluarga lain

1 (0,8%) 12 (10%) 107 (89,2%)

Ketika anak mampu berpergian ke

tempat umum sendiri

9 (7,5%) 5 (4,2%) 106 (88,3%)

Ketika anak mampu pergi ke warung

terdekat

7 (5,8%) 10 (8,3%) 103 (85,8)

Bicara dan Bahasa

Ketika anak dapat membaca 2 (1,7%) 2 (1,7%) 116 (96,7%)

Motorik Halus

Ketika anak dapat menulis 1 (0,8%) 1 (0,8%) 118 (98,3%)

Ketika anak mampu memegang alat

makan sendiri

2 (1,7%) 12 (10%) 106 (88,3%)

Pernyataan Memakaikan Memarahi Mengajari

Personal Sosial dan Kemandirian

Ketika anak tidak mampu memakai

baju

3 (2,5%) 5 (4,2%) 112 (93,3%)

Ketika anak tidak bisa mengancing

baju

3 (2,5%) 1 (0,8%) 116 (96,7%)

Ketika anak tidak bisa memakai celana

sendiri

4 (3,3%) 5 (4,2%) 111 (92,5%)

Ketika anak tidak bisa memakai sepatu 3 (2,5%) 1 (0,8%) 116 (96,7%)

Ketika anak tidak bisa melepaskan

pakaiannya sendiri

3 (2,5%) 19 (15,8%) 98 (81,7%)

Ketika anak tidak bisa mencuci piring 1 (0,8%) 9 (7,5%) 110 (91,7%)

Bicara dan Bahasa

Ketika anak kesusahan

mengungkapkan kata – kata

1 (0,8%) 9 (7,5%) 110 (91,7%)

Ketika anak salah menyebutkan kata 3 (2,5%) 10 (8,3%) 107 (89,2%)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa berdasarkan pernyataan yang telah

dijawab oleh ibu yang menerapkan pola asuh otoritatif kepada anak dapat

dilihat pada pernyataan yang masuk pada kelompok aspek perkembangan

personal sosial dan kemandirian, yaitu ketika anak tidak bisa memakai sepatu

sendiri, ibu mengajari cara memakai sepatu sebanyak 116 (96,7%).

Page 55: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

40

Adapun pernyataan dimana ibu menerapkan pola asuh otoriter

pada pernyataan ketika anak tidak bisa melepaskan pakaiannya sendiri, ada

19 (15,8%) ibu memarahi anak. Hasil jawaban lain menunjukkan ibu

menerapkan pola asuh permisif yaitu pada item pernyataan ketika mainan

anak berantakan, ibu yang membiarkannya sebanyak 6 (5%).

Dari hasil distribusi frekuensi jawaban responden per item diatas

dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu menerapkan pola asuh otoritatif,

namun ada bebeerapa ibu yang menerapkan pola asuh lain (pola asuh permisif

dan otoriter) pada item- item pernyataan tertentu.

Page 56: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

41

BAB V

PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

1. Umur Responden

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang tua

(responden) berada pada rentang usia 26-35 tahun yang merupakan

masa dewasa awal. Fase dewasa awal merupakan tahap awal dalam

membangun sebuah keluarga, masa produktif untuk bekerja dan

hubungan sosial yang luas.(15) Masa dewasa awal ini biasanya individu

mulai matang dalam berfikir dan bersikap. (36)

Dewasa awal adalah masa peralihan dari ketergantungan kemasa

mandiri, baik dari segi ekonomi, kebebasan menentukan diri sendiri, dan

pandangan tentang masa depan sudah lebih realistis.(36) Sikap yang

mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus

dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga

yang baru. Belajar mengasuh anak-anak. (45)

Adapun tugas perkembangan dewasa awal setelah menikah,

mereka akan saling menerima dan memahami pasangan masing-masing,

saling menerima kekurangan dan saling membantu membangun rumah

tangga. Terkadang terdapat permasalahan yang tidak bisa diselesaikan,

sehingga berakibat pada perceraian. Ini terjadi pada beberapa orang tua

usia dewasa awal yang belum memiliki kesiapan atau ketidak dewasaan

Page 57: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

42

dalam menanggapi masalah yang dihadapi bersama.(45)

Pada tugas perkembangan masa dewasa awal setelah berumah

tangga, seseorang akan berusaha mengelolah rumah tangganya, dia akan

berusaha membentuk, membina, dan mengembangkan kehidupan rumah

tangga dengan sebaik-baiknya agar dapat mencapai kebahagiaan hidup.

Pada dewasa awal mereka akan menyesuaikan diri dan bekerja sama

dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga dapat melahirkan,

membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam keluarga.

Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua

ataupun saudara-saudaranya yang lain.(45)

2. Pendidikan Terakhir Responden

Mayoritas pendidikan orang tua adalah SMU(65,8%). Orang tua

dengan pendidikan terakhir SMU secara teori sudah memiliki pergaulan dan

tingkat pendidikan yang cukup baik.(38) Latar belakang pendidikan orang

tua dapat mempengaruhi pola pikir orang tua baik formal maupun non

formal kemudian juga berpengaruh pada aspirasi atau harapan orang tua

kepada anaknya. (46) Orang tua yang mempunyai latar belakang pendidikan

yang baik cenderung mempunyai peranan yang baik dalam pengasuhan anak

karena dengan keterlibatan aktif dalam upaya mendidik anaknya.(24)

Pendidikan berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan

dengan sengaja terhadap anak didik oleh orang dewasa agar anak menjadi

dewasa.(46) Pendidikan dan pengalaman orang tua juga mempengaruhi

kesiapan orang tua dalam merawat anaknya, sehingga semakin tinggi

Page 58: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

43

pendidikan semakin bertambah pengetahuannya, karena pengatahuan didapat

salah satunya dari pendidikan terakhir yang telah ditempuh.(44)

3. Pekerjaan Responden

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data 79,2% ibu yang

bekerja, dan 20,8% Ibu yang tidak bekerja. Biasanya dalam keluarga

jika ibu ikut serta mencari nafkah untuk membantu perkonomian

keluarga terdapat kesepakatan dengan suami, seperti penelitian yang

sudah dilakukan adi wibowo dalam penelitian tentang pengasuhan ibu

bekerja. ibu membuat kesepakatan dengan suami untuk saling berbagi

tugas tanpa mengabaikan pekerjaan. Sehingga meskipun disibukkan

dengan pekerjaan tetap tidak mengabaikan aktivitas pengasuhan yang

menjadi prioritas utama. (47)

Pekerjaan dianggap sebagai mata pencaharian bagi setiap

individu, maka bila orang tua merasa sukses dalam suatu

pekerjaannya ia akan menunjukkan reinforcement (penguat) yang

baik, salah satunya ditunjukkan dalam penerapan pola asuh, misalnya

dengan memberikan keleluasaan penuh kepada anak.(43) Sebaliknya,

bila orang tua merasa tidak sukses dalam pekerjaannya biasanya akan

menunjukkan reinforcement yang kurang baik pula diantaranya

dengan menunjukkan sikap yang sewenang-wenang kepada anak.(14)

Adapun orang tua dengan status ekonomi yang tinggi lebih cenderung

memanjakan anaknya.(39) Sebaliknya dengan orang tua yang merasa

tidak sukses dalam pekerjaannya maka orang tua cenderung berbuat

Page 59: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

44

sewenang-wenang. (39) Ibu bekerja juga dapat memberikan rasa aman

dan kasih sayang terhadap anak. Sejalan dengan hal tersebut, ibu memiliki

harapan dan tindakan yang sesuai untuk mendidik anak hingga mereka

dapat mencapai cita-cita yang diinginkan.(47)

Pada orang tua dengan anak berkebutuhan khusus tentu akan

melakukan beberapa penyesuaian, dikarenakan orang tua dengan anak

berkebutuhan khusus akan mengalami krisis psikologi dan krisis

kesejahteraan hidup. Untuk penyesuaian dengan adanya krisis

kesejahteraan hidup salah satunya adalah keikut sertaan ibu membantu

suami dalam mencari nafkah(48). Pada penyesuaian krisis psikologi orang

tua juga membutuhkan penyesuaian. Melakukan pekerjaan dan melakukan

aktifitas akan menjadikan active coping, dan akan mengurangi stres,

Seperti penelitian yang telah dilakukan Rini mengenai hubungan antara

active coping dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki anak

retardasi mental, disebutkan bahwa orang tua yang mempunyai anak

retardasi mental akan mengalami stres. Oleh karena itu dibutuhkan active

coping untuk mengurangi stres yang dialami orang tua. (49)

Page 60: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

45

B. Pola Asuh Orang Tua

Hasil penelitian menunjukkan ibu yang menerapkan pola asuh

otoritatif terhadap anaknya sebanyak 45% responden, yang menerapkan

pola asuh otoriter terhadap anaknya sebanyak 31,7% responden dan

sebanyak 23,3% responden menerapkan pola asuh permisif kepada

anaknya. Hal tersebut dibuktikan dengan jawaban ibu pada kuisioner yang

telah dibagikan.

Sebanyak 31,7% responden menerapkan pola asuh otoriter, dapat

dilihat dari hasil pengisian kuesioner bahwa ibu cenderung memarahi

ketika anak berbuat salah dan mengangap anak bisa melakukan sendiri

setiap aktifitasnya. Adapun pernyataan dimana ibu menerapkan pola

asuh otoriter atau cenderug memarahi anak, yaitu pada item pernyataan

ketika anak mengompol, ada 16 (13,3%) ibu yang memarahi anaknya.

Pada pernyataan ketika anak mampu membantu menyediakan makanan

bagi anggota keluarga lain, orang tua mebiarkan saja tanpa melakukan

pujian atau memberinya hadiah sebanyak 12 (10%), dan pada pernyataan

ketika anak tidak bisa melepaskan pakaiannya sendiri, ada 19 (15,8%) ibu

memarahi anak. Dari pernyataan diatas juga dapat disimpulkan tingginya

presentase orang tua bersikap tegas dan cenderung memarahi pada 3

pernyataan dalam aspek perkembangan personal sosial dan kemandirian

anak,

Page 61: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

46

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh wijayaningrum

mengenai pola asuh ibu dengan anak yang tidak berkebutuhan khusus,

pola asuh otoriter hanya mendapat prosentase 3,2 %.(14) Pada penelitian

ini presentase pola asuh otoriter pada anak dengan retardasi mental

terbilang tinggi yaitu mencapai 31,7 %. Hal ini bisa disebabkan karena

stress orang tua, stress yang dialami oleh ayah atau ibu atau oleh keduanya

akan mempengaruhi kemampuan orang tua dalam menjalankan peran

pengasuhan.(22) Terutama dalam kaitannya dengan strategi koping yang

dimiliki dalam menghadapi permasahan anak.(22) Meskipun demikian,

kondisi anak juga dapat menyebabkan stress pada orang tua, misalnya

anak dengan temperamen yang sulit atau anak dengan masalah

keterbelakangan mental. (24)

Pada penelitian yang telah dilakukan Rini mengenai hubungan

antara active coping dengan stres pengasuhan pada ibu yang memiliki

anak retardasi mental, Semakin tinggi active coping maka stres

pengasuhan ibu yang memiliki anak retardasi mental akan semakin rendah,

sebaliknya semakin rendah active coping maka stres pengasuhan ibu yang

memiliki anak retardasi mental akan semakin tinggi.(49)

Pola asuh otoriter merupakan gaya pengasuhan yang membatasi

dan menghukum, dimana orang tua mendesak atau memaksa anak untuk

menuruti aturan orang tua.(22) Orang tua cenderung tidak memberikan

kesempatan anak untuk berargumen atau berdebat dengan orang tua.

Orang tua lebih meberikan aturan yang ketat kepada anaknya, sehingga

Page 62: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

47

ketika anak berbuat salah langsung memarahi anak.(23) orang tua

menghukum secara paksa ketika anak tidak sesuai dengan aturan orang

tua. Hukuman tidak harus berupa hukuman fisik tetapi mungkin bisa

berupa penarikan diri dari kasih sayang ataupun penghargaan. Penerapan

pola asuh ini akan berdampak pada anak mereka yang cenderung menjadi

sensitif, pemalu,menyadari diri sendiri, cepat lelah, tunduk, sopan, jujur

dan dapat diandalkan tetapi mudah dikontrol.(24)

Pada penelitian ini juga di dapatkan hasil 23,3% orang tua pada

penelitian ini menerapkan pola asuh permisif. Hal tersebut dapat

dibuktikan dengan banyaknya ibu yang menyatakan, ketika mainan anak

berantakan, ibu yang membiarkannya sebanyak 6 (5%). Pada pernyataan

ketika anak mampu berpergian ke tempat umum sendiri, ibu yang

memanjakannya anak dengan memberikan hadiah sebanyak 9 (7,5%), pada

pernyataan ketika anak tidak bisa memakai celana sendiri, ada 4 (3,3%)

ibu yang memanjakan anak dengan memakaikannya. Pada ketiga

pernyataan diatas juga masuk pada aspek perkembangan personal sosial

dan kemandirian anak, seharusnya orang tua lebih demokratis dalam

menerapkan pola asuh. Karena pola asuh demokratis dapat meningkatnak

kemandirian anak. (34)

Pola asuh permisif yaitu gaya pengasuhan dimana orang tua sangat

terlibat dengan anak, namun sedikit sekali menuntut atau mengendalikan

anak. (23) Orang tua dengan pola asuh permisif lebih memanjakan

anaknya serta cenderung menuruti kemauan anak. Orang tua lebih

Page 63: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

48

memberlakukan kebebasan dalam bertindak, kurang bisa mendisiplinkan

anak, serta tidak memberikan alasan-alasan atau aturan - aturan mengapa

anak tersebut boleh atau tidak melakukan sesuatu, sehingga anak tidak bisa

bertanggung jawab dan tidak menghormati dan secara umum tidak

mematuhi aturan karena orang tua tidak menjadi role model bagi anak.(24)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Teviana dan Yusiana bahwa orang

tua yang menerapkan pola asuh permisif cenderung tingkat kreatifitas anak

rendah karena anak akan menjadi cenderug nakal, manja, lemah dan

tergantung pada orang lain.(43)

Ibu yang menerapkan pola asuh otoritatif kepada anak dapat dilihat

dari pernyataan ketika anak bertengkar dengan temannya, ibu yang

menasehati anaknya sebanyak 111 (92,5%). Pada pernyataan ketika anak

dapat menulis ibu yang memuji anaknya sebanyak 118 (98,3%), dan pada

pernyataan ketika anak tidak bisa memakai sepatu sendiri, ibu mengajari

cara memakai sepatu sebanyak 116 (96,7%).

Ada 2 pernyataan yang masuk dalam aspek perkembangan personal

sosial dan kemandirian yaitu ketika anak bertengkar dengan temannya dan

ketika anak tidak dapat memakai sepatu. Pola asuh otoritatif sangat tepat

diterapkan, karena pola asuh otoritatif dapan meningkatkan hubungan

sosial. (16) Pada satu pernyataan diatas masuk pada aspek perkembangan

motorik halus, pola asuh otoritatif juga dapat meningkatkan emotional

quotient (eq). (17)

Page 64: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

49

Pada pola asuh otoritatif orang tua lebih menggabungkan antara

pola asuh otoriter dan permisif, karena orang tua tidak memberikan aturan

yang mutlak kepada anak yang harus dipenuhi tetapi tetap memperhatikan

kontrol yang kuat kepada anaknya. Orang tua lebih mengarahan anaknya,

mendengarkan alasan dan pikiran anak. (24) Pada penelitian yang telah

dilakukan oleh farid mengenai pola asuh orang tua terhadap anak

bekebutuhan khusus di dapatkan hasil presentase tertinggi adalah pola

asuh otoritatif. Karena pola asuh otoritatif memberikan efek yang baik

untuk tumbuh kembang anak, juga berhubungan dengan tingkat

kemandirian anak.(44)

Pola asuh otoritatif ini lebih menekankan rasio dan pemikiran yang

diharapkan anak lebih saling memahami. Orang tua dan anak saling

menghormati setiap pendapat perbedaan ataupun menyuarakan

keberatannya terhadap standar atau peraturan keluarga. Standar realistis

orang tua dan harapan yang masuk akal akan membuat anak mempunyai

harga diri yang lebih tinggi, dan sangat interaktif dengan orang lain. (24)

Seperti pada penelitian yang telah dilakukan oleh supar tentang skripsinya

mengenai hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat kemandirian

anak, didapatkan hasil presentase tertinggi adalah pola asuh otoritatif

dengan presentase 80,3% dengan banyaknya orang tua yang menerapkan

pola asuh otoritatif tingkat kemandirian anak juga lebih tinggi, yang

presentase tingkat kemandirian anak adalah 52,5. (34) Pada penelitian

supar juga menyimpulkan terdapat hubungan antara pola asuh orang tua

Page 65: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

50

dengan tingkat kemandirian anak dengan retardasi mental sedang.(34)

Hasil penelitian ini dipengaruhi juga oleh tingkat pendidikan

orang tua. Penelitian Galih menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

sangat kuat antara tingkat pendidikan orang tua dengan pola asuh anak.

Orang tua dengan tingkat pendidikan yang rendah lebih memilih tipe

pola asuh otoriter untuk diterapkan kepada anak, sedangkan orang tua

dengan tingkat pendidikan yang tinggi lebih memilih tipe pola asuh

demokratis atau ororitatif.(37)

Penelitian Kharmina juga menyebutkan bahwa terdapat hasil yang

positif dan signifikan pada tingkat pendidikan orang tua terhadap pola

asuh pada anak. Tingkat pendidikan yang baik pada orang tua akan

menghasilkan pola asuh yang lebih baik pula terhadap anak, dan prosentase

tertinggi pola asuh yang sangat baik ada pada orang tua dengan pendidikan

terakhir SMU.(37)

Selain tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua juga

berpengaruh pada pola asuh kepada anaknya, namun hasil penelitian Putra

menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan pola asuh antara ibu bekerja

dan ibu yang tidak bekerja pada pertumbuhan anak.(41) Berdasarkan

hasil penelitian Ahsan didapatkan data bahwa pola asuh orang tua (ibu)

yang bekerja sebanyak 75% termasuk dalam pola asuh baik, Penelitian ini

dilakukan pada responden yang 55% memiliki 2 anak. Orang tua yang

mempunyai 2 anak termasuk orang tua yang ideal, karena bisa

memikirkan tingkat perekonomian yang semakin sulit, sebagian besar

Page 66: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

51

orang tua memprogramkan cukup memiliki 2 anak. Harapannya supaya

tidak ada masalah tumbuh kembang pada anak mereka.(43) Penelitian

Purba menunjukkan bahwa ibu yang bekerja cenderung lebih

demokratis, sedangkan ibu yang tidak bekerja cenderung lebih otoriter

dan permisif daripada ibu yang bekerja.(42)

Keseimbangan yang tepat antara kendali dan otonomi, akan

memberikan anak kesempatan untuk membentuk kemandirian. Orang tua

yang otoritatif cenderung melibatkan anak dalam kegiatan memberi dan

menerima secara verbal dan memperbolehkan anak mengutarakan

pandangan mereka.(22) Adanya diskusi dalam keluarga membantu anak

memahami hubungan sosial dan apa yang dibutuhkan untuk menjadi

orang yang kompeten secara sosial. Kehangatan dan keterlibatan orang tua

yang diberikan oleh orang tua yang otoritatif membuat anak lebih bisa

menerima pengaruh orang tua.(23)

Page 67: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

52

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Gambaran Pola Asuh Ibu

pada Anak Usia Sekolah Dasar dengan Retardasi Mental di SD LB Negeri

Semarang”, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Usia responden mayoritas ada pada rentang usia 26-35 tahun

yaitu sebanyak 74,2% responden.

2. Pendidikan terakhir yang ditempuh responden yaitu mayoritas

berpendidikan terakhir SMU sebanyak 65,8 % responden.

3. Status pekerjaan responden yaitu bekerja sebanyak 79,2%

responden.

4. Mayoritas responden (orang tua) dalam penelitian ini menerapkan

pola asuh otoritatif terhadap anak.

Page 68: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

53

B. Saran

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas orang tua

menerapkan pola asuh otoritatif. Tetapi ada beberapa orang tua yang

menerapkan pola asuh otoriter dan permisif. Saran yang dapat diberikan

oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Orang Tua

Bagi ibu yang masih menerapkan pola asuh otoriter dan

permisif sebaiknya mulai belajar mengganti pola

pengasuhannya dengan pola asuh otoritatif. Ibu dengan pola

asuh otoritatif membuat proses tumbuh kembang anak

khususnya dengan retardasi mental akan jauh lebih baik.

Adapun dampak pada anak dari pola asuh otoritatif jauh lebih

banyak dampak positifnya, Seperti anak menjadi lebih mandiri

dan kreatif, Karena sebenarnya pola asuh otoritatif adalah

perpaduan dari pola asuh otoriter dan permisif

2. Bagi Ilmu Keperawatan

Hasil dari penelitian ini di harapkan bisa menjadi acuan

data dalam melakukan sosialisasi atau pendidikan kesehatan

terkait dengan pola asuh. Khususnya pada anak dengan

retardasi mental.

Page 69: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

54

3. Peneliti Selanjutnya

Saran peneliti untuk peneliti yang lain adalah hasil

penelitian ini bisa di buat untuk acuan dalam melakukan

penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

sehingga gambaran pola asuh disajikan dalam bentuk

pernyataan yang ada di dalam kuesioner. Peneliti yang lain bisa

menggunakan metode yang lain seperti melakuan wawancara

langsung kepada responden untuk penelitian, dengan

menggunakan metode tersebut mungkin bisa lebih baik lagi

dalam menggambarkan pola asuh orang tua kepada anak.

Page 70: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

DAFTAR PUSTAKA

1. Tassé MJ, Thomson, JR, Mclaughin C. Practice guidelines in working

with individuals who have developmental disabilities. Concord, NC: PBH.

2006

2. Soedjatmiko, Kadim M, Madiyono B, Said M. Behavior and emotional

problem in children with mental retardation. Paediatrica Indonesiana

;44:5-6. 2004

3. Koirala, NR, Kumar A, Dhas, Bhagat SK. The prevalence of mental

retardation by gender, age, and age of diagnosis at Nobel Medical College,

Biratnagar. Journal of Nobel Medical College;1:77-81. 2012

4. Tang KM, Chen TY, Lau VW, Wu MM. Clinical profile of young children

with mental retardation and developmental delay in hong kong. Hong

Kong Med J;14(2):97-102. 2008

5. Kumar SG, Das A, Kotian MS. Prevalence and pattern of mental disability

using Indian disability evaluation assessment scale in a rural community of

Karnataka. Indian J Psychiatry. 2008 Jan-Mar; 50(1): 21-23. 2008

6. Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Data penyandang masalah

kesejahteraan sosial 2010. Diunduh pada tanggal 24 Mei 2016 di

www.jatengprov.go.id

7. TKPK Povinsi Jawa Tengah. Series wilayah menurut indicator

kesejahteraan sosial: cacat mental retardasi (Tuna Grahita) [Online].

Diakses pada tanggal 24 Mei 2016 di http://tkpkjateng.com

8. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Hal. 185. Jakarta: EGC. 2004

Page 71: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

9. Rosnawati A. Pendidikan anak berkebutuhan khusus tunagrahita. Jakarta:

Luxima. 2013

10. Emck C, Bosscher R, Beek P, Doreleijers T. Gross motor perfomance

and self perceived moto competence ini children with emotional,

behavioral and pervasive developmental disorder. A revie. Developmental

Medicine & Child Neurology, 51 :501-527.2009

11. Muttaqin A. Buku ajar keperawatan klien dengan gangguan system

persarafan. Jakarta: Salemba Medika. 2008

12. Sularyo TS, Kadim M. Retardasi mental. Seri Pediatri; 2(3):170-7;2000

13. Tandry N. Menganal tahap tumbuh kembang anak & permasalahannya.

Jakarta: Libri. 2011

14. Wijayaningrum NB. Gambaran pola asuh orang tua pada anak usia

prasekolah di tk melati putih banyumanik. PSIK FK UNDIP. 2013

15. Ika FA, Latifah L, Husdayani DN. Hubungan tipe pola asuh orang tua

dengan emotional quotient (eq) pada anak usia prasekolah (3-5 tahun) di tk

islam al-fattah sumampir purwokerto utara. Jurnal Keperawatan

Soederman;5(1). 2010

16. Suriyani S. Hubungan pola asuh orang tua terhadap tingkat prestasi anak

retardasi mental ringan di sekolah luar biasa c (slb-c) Sumber Dharma

Malang. 2011 di akses tanggal 9 desember 2013

17. Wahyuni S, Mato R. Hubungan pola asuh orang tua terhadap

perkembangan sosial anak retardasi mental di slb (c) ypplb Cendrawasih

Makasar. 2012;1(C); 1-9

Page 72: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

18. Siti S. Retardasi mental. Fakultas kedokteran gigi Universitas Sumatera

utara medan.2010. http://www.google.com

19. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu kesehatan anak Nelson.

Vol. 1. Ed. 15. Jakarta: EGC; 1999

20. Bimo W. Bimbingan konseling (Studi dan karir). Yogyakarta: Andi; 2010

21. Gunarso YSY. Azas psikologi keluarga idaman. hlm 44.Jakarta; BPR

Gunung Mulia; 2000

22. Supartini Y. Buku ajar konsep dasar keperawatan anak. Jakarta: EGC;

2004

23. Santrock W. Life-span Development: Perkembangan masa hidup. Edisi 5.

Volume 1. Jakarta: Erlangga; 2002

24. Wong DL, Eaton, MH, Wilson, D, Winkelstein, ML, Schwartz, P. Buku

ajar keperawatan pediatrik. Edisi 6. Volume 1. Jakarta: EGC; 2009

25. Sastroasmoro S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Jakarta:

Sagung Seto. 2002

26. Hidayat AA. Riset keperawatan dan teknik penulisan Ilmiah Ed. 2. Jakarta

: Salemba Medika. 2007

27. Setiadi. Konsep dan penulisan riset keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2007

28. Nursalam. Konsep dan penerapan metodologi penelitian Ilmu

keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.2008

29. Wasis. Pedoman riset praktis untuk profesi keperawatan. Jakarta: EGC.

2008

Page 73: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

30. Riwidikdo H. Statistika kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendekia. 2008

31. Thoha T. Kapita selekta pendidikan islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

1997

32. Arikunto S. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT

Asdi Mahasatya. 2006

33. Notoatmojo S. Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta : Rineka. 2010

34. Supar. Hubungan antara pola asuh orang tua dengan tingkat kemandirian

pada anak retardasi mental sedang kelas 1-6 di SLB Yayasan Pendidikan

Anak Cacat (YPAC) Semarang. 2014

35. DEPKES RI. Kategori umur. 2009. Diunduh pada tanggal 24 April 2013

di www.scribd.com

36. Potter AG, Perry AG, Patricia A. Buku ajar fundamental keperawatan

.Vol. 1. Ed. 4. Alih Bahasa : Yasmin Asih dkk. Jakarta: EGC. 2005.

37. Galih J. Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap pola asuh anak

pada masyarakat Desa Capurejo Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. 2009.

38. Kharmina N. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan

orientasi pola asuh anak di Desa Losari Kidul Kecamatan Losari

Kabupaten Brebes. Undergraduate thesis. Universitas Semarang. 2011.

39. Hanif. Perbedaan tingkat agresivitas pada Siswa SMU Muhammadiyah I

Yogyakarta berdasarkan pada pola asuh dan jenis pekerjaan orang tua.

Jurnal Penelitian Humaniora. Vol. 6. No. 2. 2009.

Page 74: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

40. Putra HP. Perbedaan pola asuh Ibu bekerja dan Ibu tidak bekerja dalam

pencapaian tumbuh kembang anak usia 4-6 Tahun di TK Al-Azhar

Yogyakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. 2007.

41. Purba HI. Perbedaan pola asuh anak oleh ibu yang bekerja dan ibu yang

tidak bekerja pada Suku Jawa di Desa Kedai Damar Kecamatan Tebing

Tinggi. 2011. Diakses tanggal 5 Juni 2013.

42. Teviana F, Yusiana, MA. Pola asuh orang tua terhadap tingkat kreatifitas

anak. Jurnal STIKES Juli 2012.

43. Ahsan A, Dian S, Adisantika A, Ayu RA. Hubungan antara pola asuh

orang tua (ibu) yang bekerja dengan tingkat kecerdasan moral anak usia

prasekolah (4-5) tahun di TK Mutiara Indonesia Kedungkandang Malang.

Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya. 2016.

44. Farid AFR. Pola asuh orang tua terhadap anak berkebutuhan khusus

bergabung di Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2015.

45. Robert JH. Human development and education. 1953

46. Hurlock EB. Perkembangan anak (child development) jilid 2. Jakarta:

PT. Erlangga. 1997.

47. Adi W. Proses pengasuhan ibu bekerja. Jurnal UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta. 2012.

48. Nurul H. Dukungan sosial bagi keluarga anak berkebutuhan khusus.

Fakultas Psikologi Universitas Muhamadiyah Gresik. 2011

Page 75: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

49. Rini P. Hubungan antara active coping dengan stres pengasuhan pada ibu

yang memiliki anak retardasi mental. Fakultas Psikologi UII Yogyakarta.

2007

Page 76: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 1 : Permohonan Ijin Pengambilan Data

Page 77: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 2 : Permohonan Ijin Penggunaan Kuesioner

Page 78: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 3 : Surat Balasan Ijin Penggunaan Kuesioner

Page 79: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 4 : Permohonan Ijin Ethical Clearence (EC)

Page 80: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 5 : Sertifikat Ethical Clearence (EC)

Page 81: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 6 : Permohonan Ijin Penelitian

Page 82: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 7 : Surat Balasan Ijin Penenlitian

Page 83: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 8 : Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 84: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 9 : Lembar Permohonan Sebagai Responden

Kepada :

Yth. Calon Responden

Di Semarang

Dengan hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Jurusan Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang :

Nama : Hafizh Qalbi

NIM : 22020110141076

Akan mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran pola asuh ibu

pada anak usia sekolah dasar dengan retardasi mental di SD LB N

Semarang”. Penelitian ini tidak berakibat negatif pada responden dan informasi

yang diberikan akan dirahasiakan untuk kepentingan penelitian.

Apabila saudara menyetujui maka saya mohon saudara untuk bersedia

menandatangani lembar persetujuan. Peran serta saudara merupakan sumbangan

yang berarti dalam dunia ilmu pengetahuan.

Tanpa partisipasi saudara, penelitian ini tidak akan berhasil sesuai

harapan. Atas segala bantuannya kami ucapkan terimakasih.

Peneliti

(Hafizh Qalbi)

Page 85: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 10 : Lembar Persetujuan Sebagai Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk

menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Jurusan Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang bernama Hafizh

Qalbi dengan judul “Gambaran pola asuh ibu pada anak usia sekolah dasar

dengan retardasi mental di SD LB N Semarang”.

Saya memahami bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif

terhadap saya. Oleh karena itu saya bersedia menjadi responden pada penelitian

ini.

Semarang , 2016

Responden

( . . . . . . . . .. . . . . . . )

(tanpa nama)

Page 86: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 11 : Lembar Kuesioner

KUESIONER

GAMBARAN POLA IBU PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

DENGAN RETARDASI MENTAL KELAS 1-6 DI SLB NEGERI

SEMARANG

No. Responden: (Diisi oleh peneliti)

KUESIONER I

DATA DEMOGRAFI RESPONDEN

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda Cek ( √ ) pada jawaban

yang dianggap paling sesuai

1. Usia Bapak/Ibu : tahun

2. Usia anak : tahun

3. Jenis kelamin anak : Laki-laki Perempuan

4. Pendidikan : SD SMP SMU

Diploma Sarjana S1 Sarjana S2

Sarjana S3 Tidak tamat

5. Pekerjaan : PNS Swasta

Wiraswasta Pedagang

Ibu rumah tangga Petugas kesehatan

Guru Lain-lain sebutkan: ….

Page 87: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

KUESIONER II

POLA ASUH ORANG TUA

Petunjuk Pengisian

Berilah tanda silang ( X ) pada pilihan jawaban yang dipilih

Setiap pertanyaan hanya diisi dengan satu jawaban

Jawablah semua pertanyaan yang tersedia

Jawablah semua pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan anda.

1. Ketika anak tidak mau mandi

a. Saya menasehati untuk mandi

b. Saya membiarkan saja

c. Saya memarahi anak saya

2. Ketika anak tidak mau sikat gigi

a. Saya membiarkan saja

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya menasehati untuk sikat gigi

3. Ketika anak mengompol

a. Saya menasehati anak saya

b. Saya membiarkan, karena wajar jika anak-anak mengompol

c. Saya memarahi anak saya

Page 88: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

4. Ketika rambut anak berantakan

a. Saya membiarkan saja

b. Saya memarahi

c. Saya menasehati agar menyisir rambutnya sendiri

5. Ketika anak minta ditemani BAB

a. Saya menasehati agar BAB sendiri

b. Saya menuruti anak saya

c. Saya mengatakan tidak

6. Ketika anak tidak mau makan sendiri

a. Saya menyuapi anak saya

b. Saya memarahi

c. Saya menasehati untuk makan sendiri

7. Ketika anak tidak mau minum sendiri

a. Saya menasehati agar minum sendiri

b. Saya meminumkan anak saya

c. Saya memarahi anak saya

8. Ketika anak makan berantakan

a. Saya membiarkan saja, karena itu wajar

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya menasehati anak saya

9. Ketika anak saya makan tidak dihabiskan

a. Saya menasehati untuk menghabiskan makanannya dengan mencoba

menyuapinya

Page 89: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

b. Saya membiarkan saja

c. Saya memarahi anak saya

10. Ketika anak saya mampu memegang alat makan sendiri

a. Saya memberikan hadiah

b. Saya pikir itu wajar

c. Saya memuji anak saya

11. Ketika anak saya tidak bisa memakai baju

a. Saya mengajari/membimbingnya

b. Saya memakaikan baju

c. Saya memarahi anak saya

12. Ketika anak saya tidak bisa mengancingkan baju

a. Saya mengancingkan baju anak saya

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya mengajari/membimbingnya

13. Ketika anak saya tidak bisa memakai celana sendiri

a. Saya mengajari/membimbingnya

b. Saya mamakaikan celana ke anak saya

c. Saya memarahi anak saya

14. Ketika anak saya tidak bisa memakai sepatu

a. Saya memakaikan sepatu ke anak saya

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya mengajari/membimbing anak saya

Page 90: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

15. Ketika anak saya tidak bisa melepaskan pakaiannya sendiri

a. Saya mengajarinya/membimbinganya

b. Saya melepaskan pakaian anak saya

c. Saya memarahi anak saya

16. Ketika anak saya kesusahan mengungkapkan kata-kata

a. Saya membiarkan saja

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya mengajari/membimbing anak saya

17. Ketika anak saya salah menyebutkan kata

a. Saya mengajari/membimbing anak saya

b. Saya membiarkan saja

c. Saya memarahi anak saya

18. Ketika anak saya berkata kotor

a. Saya membiarkan saja

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya menasehati anak saya untuk tidak berkata kotor

19. Ketika anak saya dapat membaca

a. Saya memuji anak saya

b. Saya memberikan hadiah

c. Saya membiarkan saja, karena itu sudah seharusnya

20. Ketika anak saya dapat menulis

a. Saya memberikan hadiah

b. Saya membiarkan saja, karena itu sudah seharusnya

Page 91: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

c. Saya memuji anak saya

21. Ketika anak saya bertengkar dengan temannya

a. Saya menasehati anak saya

b. Saya langsung mengajak anak saya pulang

c. Saya memarahi anak saya

22. Ketika anak mampu pergi ke warung terdekat

a. Saya memberikan hadiah

b. Saya berfikir itu wajar karena sudah seharusnya

c. Saya memuji anak saya

23. Ketika anak saya mampu pulang sendiri

a. Saya memuji anak saya

b. Saya memberikan hadiah

c. Saya berfikir itu wajar karena sudah seharusnya

24. Ketika kamar anak saya berantakan

a. Saya selalu membereskan

b. Saya memarahi dan membiarkan anak saya berusaha sendiri

c. Saya menasehati untuk membereskannya

25. Ketika mainan anak saya berantakan

a. Saya menasehati untuk membereskannya

b. Saya membereskannya

c. Saya memarahi anak saya

Page 92: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

26. Ketika anak saya tidak bisa menyapu lantai

a. Saya membiarkan saja

b. Saya memarahi anak saya

c. Saya tidak pernah menyuruh menyapu lantai karena saya tahu

keterbatasan anak saya

27. Ketika anak saya tidak bisa mencuci piring

a. Saya mengajari anak saya

b. Saya selalu mencuci piring anak saya

c. Saya memarahi anak saya

28. Ketika anak saya mampu membantu menyediakan makanan bagi anggota

keluarga yang lain

a. Saya memberikan hadiah

b. Saya berfikir itu wajar karena sudah seharusnya

c. Saya memuji anak saya

29. Ketika anak mampu bepergian ke tempat umum sendiri

a. Saya memuji anak saya

b. Saya memberikan hadiah

c. Saya berfikir itu wajar karena itu sudah seharusnya

TERIMAKASIH BANYAK ATAS PARTISIPASINYA….

Page 93: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 12 : Data Demografi

Usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 17-25 20 16.7 16.7 16.7

26-35 89 74.2 74.2 90.8

36-45 11 9.2 9.2 100.0

Total 120 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SMP 27 22.5 22.5 22.5

SMA 79 65.8 65.8 88.3

D3 6 5.0 5.0 93.3

S1 8 6.7 6.7 100.0

Total 120 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Bekerja 95 79.2 79.2 79.2

Tidak Bekerja 25 20.8 20.8 100.0

Total 120 100.0 100.0

Page 94: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 13 : Hasil Distribusi Frekuensi Kuesioner Pola Asuh

Frequency Table

P1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 4 3.3 3.3 3.3

otoriter 24 20.0 20.0 23.3

otoritatif 92 76.7 76.7 73.4

Total 120 100.0 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 2 1.7 1.7 1.7

otoriter 13 10.8 10.8 12.5

otoritatif 105 87.5 87.5 85.8

Total 120 100.0 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 2 1.7 1.7 1.7

otoriter 16 13.3 13.3 15.0

otoritatif 102 85.0 85.0 83.3

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 95: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 5 4.2 4.2 4.2

otoriter 12 10.0 10.0 14.2

otoritatif 103 85.8 85.8 81.6

Total 120 100.0 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 12 10.0 10.0 10.8

otoritatif 107 89.2 89.2 88.4

Total 120 100.0 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif

otoriter

1

15

0.8

12.5

0.8

12.5

0.8

12.5

otoritatif 105 87.5 87.5 86.7

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 96: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 12 10.0 10.0 10.8

otoritatif 107 89.2 89.2 88.4

Total 120 100.0 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 14 11.7 11.7 12.5

otoritatif 105 87.5 87.5 86.7

Total 120 100.0 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif

otoriter

1

16

0.8

13.3

0.8

13.3

0.8

13.3

otoritatif 104 86.7 86.7 85.9

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 97: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 2 1.7 1.7 1.7

otoriter 12 10.0 10.0 11.7

otoritatif 106 88.3 88.3 86.6

Total 120 100.0 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 3 2.5 2.5 2.5

otoriter 5 4.2 4.2 6.7

otoritatif 112 93.3 93.3 90.8

Total 120 100.0 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 3 2.5 2.5 2.5

otoriter 1 0.8 0.8 3.3

otoritatif 116 96.7 96.7 94.2

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 98: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P13

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 4 3.3 3.3 3.3

otoriter 5 4.2 4.2 7.5

otoritatif 111 92.5 92.5 89.2

Total 120 100.0 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 3 2.5 2.5 2.5

otoriter 1 .8 .8 3.3

otoritatif 116 96.7 96.7 94.2

Total 120 100.0 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 3 2.5 2.5 2.5

otoriter 19 15.8 15.8 18.3

otoritatif 98 81.7 81.7 79.2

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 99: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P16

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 9 7.5 7.5 8.3

otoritatif 110 91.7 91.7 90.9

Total 120 100.0 100.0 100.0

P17

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 3 2.5 2.5 2.5

otoriter 10 8.3 8.3 10.8

otoritatif 107 89.2 89.2 86.7

Total 120 100.0 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 4 3.3 3.3 3.3

otoriter 10 8.3 8.3 11.7

otoritatif 106 88.3 88.3 85.0

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 100: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P19

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 2 1.7 1.7 1.7

otoriter 2 1.7 1.7 3.3

otoritatif 116 96.7 96.7 95.0

Total 120 100.0 100.0 100.0

P20

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 1 0.8 0.8 1.7

otoritatif 118 98.3 98.3 97.5

Total 120 100.0 100.0 100.0

P21

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 1 0.8 0.8 0.8

otoriter 8 6.7 6.7 7.5

otoritatif 111 92.5 92.5 91.7

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 101: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P22

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 7 5.8 5.8 5.8

otoriter 10 8.3 8.3 14.2

otoritatif 103 85.8 85.8 80.0

Total 120 100.0 100.0 100.0

P23

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 2 1.7 1.7 1.7

otoriter 3 2.5 2.5 4.2

otoritatif 115 95.8 95.8 94.1

Total 120 100.0 100.0 100.0

P24

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 5 4.2 4.2 4.2

otoriter 4 3.3 3.3 7.5

otoritatif 111 92.5 92.5 88.3

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 102: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P25

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 6 5.0 5.0 5.0

otoriter 10 8.3 8.3 13.3

otoritatif 104 86.7 86.7 81.7

Total 120 100.0 100.0 100.0

P26

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif

otoriter

1

6

0.8

5.0

0.8

5.0

0.8

5.0

otoritatif 114 95.0 95.0 94.2

Total 120 100.0 100.0 100.0

P27

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif

otoriter

1

10

0.8

8.3

0.8

8.3

0.8

8.3

otoritatif 110 91.7 91.7 90.9

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 103: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

P28

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif

otoriter

1

13

0.8

10.8

0.8

10.8

0.8

10.8

otoritatif 107 89.2 89.2 88.4

Total 120 100.0 100.0 100.0

P29

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid permisif 9 7.5 7.5 7.5

otoriter 5 4.2 4.2 11.7

otoritatif 106 88.3 88.3 80.8

Total 120 100.0 100.0 100.0

Page 104: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 14 : Hasil Uji Normalitas Data Kuesioner Pola Asuh

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

TOTAL

N 120

Normal Parametersa Mean 83.3814

Std. Deviation 1.42532

Most Extreme Differences Absolute .180

Positive .083

Negative -.180

Kolmogorov-Smirnov Z 1.769

Asymp. Sig. (2-tailed) .067

a. Test distribution is Normal.

Page 105: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

Lampiran 15 : Jadwal Konsltasi

No. Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan

1 15

Desember

2015

Konsul Judul Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

2 22

Desember

2015

Konsul Judul Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Acc

3 6 Janari

2016

Konsul Bab I Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

4 15 Januari

2016

Konsul Bab I Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

5 8 februari

2016

Konsul Bab I Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

6 17 Mei

2016

Konsul Bab I Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

7 15 Juni

2016

Konsul Bab I Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Lanjut Bab II

8 17 Juni

2016

Konsul Bab II Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

9 22 Juni

2016

Konsul Bab II Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

10 24 Juni

2016

Konsul Bab II Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Lanjut Bab III

11 26 Juni

2016

Konsul Bab III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

12 1 Juli

2016

Konsul Bab III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

13 6 Juli

2016

Konsul Bab III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

14 21 Juli

2016

Konsul Bab III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

Page 106: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

15 28 Juli

2016

Konsul Bab III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Lanjut

Menggabungkan

Bab I,II,III

16 16

Agustus

2016

Konsul Bab I,II,III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

17 19

Agustus

2016

Konsul Bab I,II,III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

18 7

September

2016

Konsul Bab I,II,III Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Acc Seminar

Proposal

19 23

September

2016

Konsul Revisian Seminar Ns. Elsa Naviati,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

20 29

September

2016

Konsul Revisian Seminar Ns. Elsa Naviati,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Acc

21 29

September

2016

Konsul Revisian Seminar Ns. Diyan Yuli

Wijayati,

S.Kep.,M.Kep

Revisi

22 4 Oktober

2016

Konsul Revisian Seminar Ns. Diyan Yuli

Wijayati,

S.Kep.,M.Kep

Acc

23 12

Oktober

2016

Menyerahkan

Permohonan Ethical

clearance

Prof. Dr. dr.

Suprihati, M.Sc,

Sp.THT-KL(K)

Diterima

24 19

Oktober

2016

Konsul Ethical clearance Prof. Dr. dr.

Suprihati, M.Sc,

Sp.THT-KL(K)

Revisi

25 14

November

2016

Konsul Ethical clearance Prof. Dr. dr.

Suprihati, M.Sc,

Sp.THT-KL(K)

Revisi

26 21

November

2016

Konsul Ethical clearance Prof. Dr. dr.

Suprihati, M.Sc,

Sp.THT-KL(K)

Acc

27 14

Desember

2016

Konsul Bab III dan IV Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

28 24

Desember

2016

Konsul Bab III dan IV Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Acc Bab III,

revisi Bab

IV,Lanjut Bab V

dan VI

Page 107: Gambaran Pola Asuh Ibu pada Anak Usia Sekolah Dasar …eprints.undip.ac.id/52699/1/SKRIPSI_HAFIZH_QALBI.pdf · ridho-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

29 25

Desember

2016

Konsul Bab IV,V dan VI Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

30 28

Desember

2016

Konsul Bab IV,V dan VI Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

31 3 Januari

2017

Konsul Bab IV,V dan VI Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Revisi

32 5 Januari

2017

Konsul Bab IV,V dan VI Ns. Zubaidah,

S.Kep.,

M.Kep.Sp.Kep.An

Acc