gambaran persepsi lansia tentang tugas kader di...

113
GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI POSYANDU LANSIA MAWAR KELURAHAN SUKAMAJU BARU KECAMATAN TAPOS TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh: RIZKINUARY HIDAYAH 1110104000017 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/ 2014 M

Upload: dinhkhanh

Post on 06-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS

KADER DI POSYANDU LANSIA MAWAR

KELURAHAN SUKAMAJU BARU

KECAMATAN TAPOS

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Oleh:

RIZKINUARY HIDAYAH

1110104000017

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435 H/ 2014 M

Page 2: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 3: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 4: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 5: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 6: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizkinuary Hidayah

Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 15 Januari 1993

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jalan Pekapuran, Gang Langgar RT 001 RW 06

No. 19 Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

Kota Depok 16955

Telepon : 0822 275 84 562

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Sukatani VII (1998–2004)

2. SMP Negeri 11 Depok (2004–2007)

3. SMA Negeri 4 Depok (2007– 2010)

4. S1 Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta (2010-Sekarang)

Pengalaman Organisasi

1. Anggota MPK (Majelis Permusyawaratan Kelas) SMA Negeri 4 Depok

Periode 2007 – 2008

2. Anggota Gema Nusantara Budaya SMA Negeri 4 Depok Angkatan IV

3. Anggota BEM PSIK Kementrian Riset dan Teknologi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Periode 2013 – 2014

Page 7: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

vi

Pengalaman Seminar

1. Seminar Kesehatan “Perawatan Pasien Hipertensi dan Diabetes di Rumah”

tahun 2010

2. Seminar Keperawatan “Nursing as Partner Society and Delivering Public

Health” tahun 2011

3. Seminar Nasional Keperawatan “Uji Kompetensi Nasional Perawat:

Meningkatkan Peran dan Mutu Profesi Keperawatan dalam Menghadapi

Tantangan Global” tahun 2012

4. Workhsop Keperawatan “Update Diagnosa NANDA, Aplikasi ISDA dan

Diagnostic Reasoning” tahun 2012

Page 8: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

vii

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi, Juli 2014

Rizkinuary Hidayah, NIM : 1110104000017

Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014

xx + 74 halaman + 16 tabel + 2 bagan + 5 lampiran

ABSTRAK

Posyandu Lansia merupakan wadah pelayanan kepada lansia dan pra

lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik bersama

pemerintah maupun swasta untuk memberikan kemudahan dalam memperoleh

pelayanan kesehatan dasar. Indikator keberhasilan program pelayanan kesehatan

lansia (Posyandu Lansia) salah satunya yaitu 70% lansia melakukan skrining

kesehatan. Akan tetapi jumlah kunjungan di Posyandu Lansia Mawar hanya

sebesar 25% dari total jumlah lansia, hal ini bisa dipengaruhi oleh beberapa

faktor, diantaranya pelaksanaan tugas kader terhadap terlaksananya Program

Posyandu Lansia.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi lansia tentang tugas

kader di Posyandu Lansia Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun

2014. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif

dan pendekatan cross sectional. Data diperoleh melalui wawancara dengan

kuesioner pada 68 responden yang terdiri dari lansia dan pra lansia. Penelitian

dilakukan di wilayah kerja Posyandu Lansia Mawar pada bulan Mei hingga Juni

2014.

Hasil penelitian menunjukkan persepsi lansia dan pra lansia terhadap tugas

kader adalah 76,5% berpersepsi cukup baik, 10,3% berpersepsi baik, dan 13,2%

berpersepsi kurang baik. 76,5% lansia dan pra lansia berpersepsi cukup baik pada

pelaksanaan tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia, 82,4% lansia dan

pra lansia berpersepsi cukup baik pada pelaksanaan tugas kader saat pelaksanaan

Posyandu Lansia, dan 70,0% berpersepsi cukup baik pada pelaksanaan tugas

kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia.

Untuk meningkatkan motivasi lansia dalam memanfaatkan Posyandu

Lansia perlu adanya pelatihan komunikasi maupun konseling untuk para kader

dari Puskesmas, pemberian reward kepada kader dan lansia yang aktif, pengadaan

senam lansia dan pemeriksaan laboratorium sederhana, dan lain-lain di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos.

Kata kunci : Posyandu Lansia, Kader, Persepsi Lansia

Daftar Bacaan : 40 (1997 – 2013)

Page 9: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

viii

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

STATE ISLAMIC UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Undergraduated Thesis, July 2014

Rizkinuary Hidayah, NIM 1110104000017

Description of Elderly’s Perception About Cadre’s Duty at Elderly Posyandu

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos, 2014

xx + 74 pages + 16 tables + 2 charts + 5 attachments

ABSTRACT

Elderly Posyandu is a form of service to elderly in community which its

process is performed by the society itself together with governmennt or private to

give an easier way to get basic health care. One of the succes’ indicator of elderly

health care programme (elderly Posyandu) is 70% of elderly take health screening

in there. But the number of visits at Mawar Elderly Posyandu only 25% from all

total of elderly, this could be caused by many factors, one of them is performance

of cadre’s duties to held Elderly Posyandu programme.

This study is intended to recognize the elderly’s perception of cadre’s duty

at Mawar Elderly Posyandu. This study is a quantitative study with descriptive

design and cross sectional approach. The data is obtained through interview 68

respondents consisting of elderly and pre-elderly using questionnaires in May

until June 2014 at Mawar Elderly Posyandu working area.

The result shows that elderly and pre-elderly’s perception to cadre’s duty

is 76,5% good enough, 10,3% pretty good, and 13,2% is poor. 76,5% of elderly

and pre-elderly’s perception is good enough at cadre’s duty performance before

Elderly Posyandu was held, 82,4% of elderly and pre-elderly’s perception is good

enough at cadre’s duty performance when Elderly Posyandu was held, and 70,0%

of elderly and pre-elderly’s perception is good enough at cadre’s duty

performance after Elderly Posyandu was held.

To increase elderly’s motivation in utilize Elderly Posyandu the cadre

need to establised comunication and conseling coaching from Public Health

Center, provision of reward to active cadre and elderly, held gymnastics for

elderly, provide simple laboratory test or anything at Mawar Elderly Posyandu

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos.

Keywords : Elderly Posyandu, Cadre, Elderly’s Perception

Reading List : 40 (1997 – 2013)

Page 10: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin adalah untaian kata terindah sebagai

ungkapan syukur kehadirat Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, Tuhan Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana, Tuhan Yang Maha

Kuasa dari segala yang ada di langit dan di bumi, atas berkat dan RahmatNya lah

sehingga skripsi yang berjudul “Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader

di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos ” dapat

diselesaikan.

Shalawat dan salam, tidak lupa pula peneliti tujukan kepada junjungan kita

baginda Nabi Besar Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga dan para

sahabat. Salam dan rahmat semoga tetap tercurah kepada beliau beserta keluarga

dan para sahabat dekat serta pengikutnya hingga akhir jaman.

Dengan penuh kerendahan hati peneliti memberikan ucapan terima kasih

atas terselesaikannya skripsi ini kepada:

1. Prof. DR. (hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp. And selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ns. Waras Budi Utomo S. Kep, MKM selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Tien Gartinah, MN., selaku Pembimbing I skripsi, serta kepada Bapak

Karyadi, M.Kep, Ph.D selaku pembimbing II, yang telah meluangkan

waktunya serta dengan sabar membimbing dan memberikan arahan kepada

peneliti.

Page 11: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

x

4. Dosen-dosen yang telah membekali peneliti dengan berbagai ilmu dan

pengetahuan, selama peneliti mengikuti perkuliahan.

5. Seluruh staf karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Segenap Kader Posyandu Lansia Mawar dan Kenanga atas segala kesempatan

dan bantuannya untuk melakukan kegiatan penelitian yang telah diberikan

kepada peneliti.

7. Ibunda, Ibu Wakhidatun yang telah sabar mendidik dan selalu mendoakan

peneliti untuk selalu sukses baik lahir maupun batin, terima kasih. Juga

kepada Ayahanda, Bapak Yahmin yang telah mengamanahkan kepada

peneliti untuk menyelesaikan segala sesuatu yang telah berani dimulai.

Terima kasih juga peneliti ucapkan untuk Adik Galih Fahmi Mustaqim atas

kehadirannya di rumah untuk menemani peneliti dalam menyelesaikan

penelitian ini

8. Faris, sahabat-sahabat Cherry, dan PSIK 2010 yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala perhatian, dukungan, inspirasi

serta bantuan yang telah diberikan.

Tiada gading yang tak retak. Oleh karenanya peneliti dengan penuh kesadaran

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran

yang membangun untuk kokohnya skripsi ini sangat diharapkan. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Amin ya Rabbal’alamin.

Ciputat, Juli 2014

Rizkinuary Hidayah

Page 12: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xi

DAFTAR ISI

JUDUL HALAMAN

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................... iv

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR BAGAN ............................................................................................ xviii

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN ........................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 6

C. Pertanyaan Penelitian ................................................................. 7

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 8

1. Tujuan Umum ...................................................................... 8

2. Tujuan Khusus ..................................................................... 8

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

Page 13: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xii

F. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11

A. Persepsi .................................................................................... 11

1. Definisi Persepsi ................................................................ 11

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi ..................... 12

B. Lanjut Usia (Lansia) ................................................................. 13

1. Definisi Lanjut Usia ........................................................... 13

2. Klasifikasi Lansia ............................................................... 13

C. Pos Pelayanan Terpadu Lansia (Posyandu Lansia) .................. 15

1. Pengertian Posyandu Lansia .............................................. 15

2. Tujuan Posyandu Lansia .................................................... 16

3. Sasaran Posyandu Lansia ................................................... 17

4. Kegiatan Posyandu Lansia ..................................................... 18

5. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan ........................................ 19

D. Kader Posyandu Lansia ................................................................ 20

1. Pengertian Kader ................................................................ 20

2. Kader Posyandu Lansia ...................................................... 20

3. Tugas-Tugas Kader ............................................................ 22

E. Model Pemanfaatan Kesehatan (Utilization Health Care) ...... 23

F. Pemanfaatan Posyandu Lansia ................................................. 25

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu

Lansia ....................................................................................... 26

H. Teori Lawrence Green.............................................................. 29

Page 14: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xiii

I. Kerangka Teori......................................................................... 31

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ... 32

A. Kerangka Konsep ..................................................................... 32

B. Definisi Operasional................................................................. 33

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 37

A. Desain Penelitian ........................................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 37

C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 38

1. Populasi .................................................................................... 38

2. Sampel ...................................................................................... 38

D. Teknik Sampling ............................................................................ 39

E. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 41

1. Jenis Data ................................................................................. 41

2. Instrumen Penelitian ............................................................... 41

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data ........................................ 43

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen..................................... 44

H. Pengolahan Data ............................................................................ 46

I. Analisis Statistik ............................................................................ 47

J. Etika Penelitian .............................................................................. 48

BAB V HASIL PENELITIAN ....................................................................... 49

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian .......................................... 49

Page 15: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xiv

B. Analisis Univariat .......................................................................... 50

1. Karakteristik Responden ........................................................ 50

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ... 50

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin .............................................................................. 50

c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan ......................................................................... 51

d. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama. 52

e. Gambaran Pemanfaatan Posyandu Lansia .................... 52

2. Gambaran Persepsi Responden Tentang Tugas Kader ...... 53

a. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Sebelum

Pelaksanaan Posyandu Lansia ......................................... 55

b. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Saat

Pelaksanaan Posyandu Lansia ......................................... 57

c. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Setelah

Pelaksanaan Posyandu Lansia ......................................... 59

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 61

A. Karakteristik Responden ............................................................... 61

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ...................... 61

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 62

3. Karakteristik Responden BerdasarkanTingkat Pendidikan 63

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama .................... 63

5. Pemanfaatan Posyandu Lansia .............................................. 64

Page 16: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xv

B. Gambaran Persepsi Responden Tentang Tugas Kader ............. 64

1. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Sebelum

Pelaksanaan Posyandu Lansia ............................................... 65

2. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Saat

Pelaksanaan Posyandu Lansia ............................................... 66

3. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Setelah

Pelaksanaan Posyandu Lansia ............................................... 67

C. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 69

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 70

A. Kesimpulan ..................................................................................... 70

B. Saran ................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xvi

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional.................................................................... 33

Tabel 4.1 Jumlah Sampel per RT................................................................ 40

Tabel 4.2 Distribusi Hasil Pernyataan Validitas Tugas Kader.................... 45

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

50

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

51

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014..................

51

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014 ........................................

52

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Lansia di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

52

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Tugas Kader

di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.....................................

54

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

54

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Tugas Kader

Sebelum Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Tahun 2014.....................................................................

55

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

56

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Tugas Kader

Saat Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Mawar

Tahun 2014..................................................................................

57

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Page 18: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xvii

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

58

Tael 5.12 Distribusi Frekuensi Persepsi Lansia tentang Tugas Kader

Setelah Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Tahun 2014.....................................................................

59

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di

Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014.........................................

60

Page 19: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xviii

DAFTAR BAGAN

Nomor Bagan Judul Bagan Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori..............................................................................31

Gambar 3.1 Kerangka Konsep...........................................................................32

Page 20: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xix

DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana

BPS : Badan Pusat Statistik

Depkes : Departemen Kesehatan

DNA : Deoxyribonucleic Acid

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

Komnas : Komisi Nasional

Lansia : Lanjut Usia

Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

Senium : Masa sesudah pasca menopause

Page 21: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

Lampiran 2 Lembar Informed Consent

Lampiran 3 Instrumen Penelitian

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas

Lampiran 5 Output Hasil Analisis Univariat dengan SPSS

Page 22: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin

meningkatnya usia harapan hidup penduduk. Sensus Penduduk di

Indonesia yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2012

menunjukkan jumlah lanjut usia (lansia) mengalami peningkatan yaitu dari

18,96 juta jiwa sekarang menjadi 20,05 juta jiwa atau 7,56% dari

keseluruhan penduduk Indonesia (Kemenkes RI, 2013). Peningkatan

jumlah lansia ini tentunya berdampak pada berbagai aspek kehidupan, baik

sosial, ekonomi, dan terutama kesehatan, karena semakin bertambahnya

usia, fungsi organ tubuh akan semakin menurun. Hal ini dapat terjadi

karena faktor alamiah maupun karena penyakit.

Peningkatan jumlah penduduk lansia ini selain menjadi salah satu

indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan dalam

pembangunan. Bila permasalahan tersebut tidak diantisipasi, maka tidak

tertutup kemungkinan bahwa proses pembangunan akan mengalami

berbagai hambatan. Oleh sebab itu, untuk menjadi lansia yang sehat,

produktif dan mandiri, harus dimulai dengan pola hidup sehat dan

mempersiapkan masa lanjut usia secara lebih baik. Dengan demikiaan,

sasaran dari permasalahan lansia tidak hanya lansia itu sendiri, tetapi juga

penduduk pra lansia (Kemenkes, 2010).

Permasalahan lanjut usia menjadi perhatian baik pemerintah,

lembaga masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. Untuk mengatasi

Page 23: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

2

masalah kesehatan lansia tersebut, perlu upaya pembinaan kelompok

lansia melalui Puskesmas dengan didirikan Posyandu lansia (Kemenkes,

2010). Posyandu khusus lanjut usia (lansia) atau biasa disebut Posyandu

lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut yang

berada di suatu wilayah tertentu. Pelayanan terpadu yang dimaksud yaitu

pelayanan yang sudah disepakati dan digerakkan oleh masyarakat dimana

mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia juga

merupakan kebijakan pemerintah untuk pengembangan pelayanan

kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program

Puskesmas dengan melibatkan peran serta lansia, keluarga, tokoh

masyarakat, dan organisasi sosial (Kemenkes, 2010).

Sasaran langsung dari Posyandu lansia yaitu kelompok pra usia

lanjut 45-59 tahun, kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok

usia lanjut dengan risiko tinggi (70 tahun ke atas). Hal ini sesuai dengan

batasan lansia menurut WHO yaitu meliputi usia pertengahan (middle age)

yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia antara

60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 76 sampai 90

tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun (Depkes,

2003).

Perlunya upaya pelayanan kesehatan terhadap lansia dengan

membentuk Posyandu lansia tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan

No. 36 Tahun 2009 pasal 139 yang mengatakan bahwa pemerintah wajib

menjamin ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan memfasilitasi

kelompok lansia untuk dapat tetap hidup mandiri dan produktif secara

Page 24: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

3

sosial dan ekonomis. Sehingga diharapkan dengan terbentuknya Posyandu

lansia dapat meningkatkan kemudahan bagi para lansia untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan maupun pelayanan lainnya yang

dilaksanakan oleh berbagai unsur terkait. Hal ini mengindikasikan bahwa

pemerintah mengharapkan terjadinya perubahan perilaku kesehatan dari

lansia dengan memanfaatkan pelayanan yang ada (Komnas Lansia, 2010).

Pemanfaatan pelayanan kesehatan bisa dipengaruhi oleh banyak

faktor, menurut Handayani (2012) salah satu faktor yang mempengaruhi

seseorang dalam memanfaatkan Posyandu lansia diantaranya dukungan

keluarga, teman sebaya, peran kader dan petugas kesehatan, undang-

undang, tokoh masyarakat dan lain sebagainya. Hasil dari penelitian yang

dilakukan di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor tersebut menunjukkan

bahwa peran kader merupakan variabel yang paling signifikan terhadap

pemanfaatan posyandu lansia dengan P=0,000. Lansia yang tidak

memanfaatkan Posyandu lansia lebih besar proporsinya pada lansia yang

menyatakan kader tidak berperan (98,8%) dibandingkan dengan lansia

yang menyatakan kader berperan aktif (2,0%).

Kader adalah seseorang atau tim yang berperan sebagai tenaga

pelaksana pelayanan yang berasal dari dan dipilih oleh masyarakat

setempat yang memenuhi ketentuan dan diberi tugas serta tanggung jawab

untuk pelaksanaan, pemantauan, dan memfasilitasi kegiatan lainnya

(Depkes, 2003). Peran kader adalah sebagai motivator atau penyuluh

kesehatan yang membantu para petugas kesehatan untuk meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang perlunya hidup sehat dan memotivasi

Page 25: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

4

mereka untuk melakukan tindakan pencegahan penyakit dengan

menggunakan sarana kesehatan yang ada (Sarwono, 2004).

Kader memiliki tugas yang harus dilakukan dari sebelum, saat dan

setelah dilaksanakan Posyandu lansia diantaranya yaitu menggerakkan

masyarakat untuk datang ke Posyandu (Ariyani, 2011). Kader selain

mempunyai tugas dan fungsinya ia juga harus mampu berkomunikasi

dengan efektif, baik dengan individu, kelompok maupun masyarakat.

Kader juga harus dapat membina kerjasama dengan semua pihak yang

terkait dengan pelaksanaan Posyandu lansia, serta dapat memantau

perkembangan lansia pada hari buka (pelaksanaan) Posyandu lansia yaitu

pendaftaran, penimbangan, pencatatan/pengisian Kartu Menuju Sehat

(KMS), penyuluhan dan pelayanan kesehatan sesuai kewenangannya, dan

pemberian makanan tambahan, serta dapat melakukan rujukan jika

diperlukan (Depkes, 2006).

Sebagai pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat, Posyandu

lansia memiliki arti penting demi meningkatkan derajat kesehatan dan

mutu kehidupan lansia. Tidak terkecuali Posyandu Lansia Mawar yang

berada di Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Kota Depok yang

merupakan salah satu upaya pengembangan pelayanan kesehatan bagi

lansia yang berada di RW 06 Desa Sukamaju Baru. Dari hasil studi

pendahuluan yang telah dilakukan peneliti didapatkan data yaitu rata-rata

kunjungan lansia kurang lebih hanya sebesar 8,5% dari total lansia yang

berada di wilayah cakupan Posyandu lansia tersebut yang berjumlah 406

orang.

Page 26: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

5

Hal ini terlihat dalam daftar kehadiran bulan Januari sebanyak 34

orang, Februari 15 orang dan Maret 19 orang. Sedangkan target cakupan

menurut Depkes RI mencapai 70% dari total jumlah lansia (Kemenkes,

2010). Hasil wawancara terhadap sepuluh orang lansia di RW 06, delapan

diantaranya mengatakan selama ini kader tidak pernah menyarankan atau

memotivasi mereka untuk datang ke Posyandu Lansia. Kader juga tidak

mengingatkan mereka baik itu jadwal maupun dimana tempat pelaksanaan

Posyandu Lansia setiap bulannya. Sehingga, lima dari delapan lansia tadi

mengatakan malas mengunjungi atau memanfaatkan keberadaan Posyandu

lansia, sementara lima diantaranya mengatakan kadang-kadang datang

apabila tidak ada kesibukan di rumah.

Berbeda dengan delapan lansia tadi, dua lansia mengatakan bahwa

mereka setiap bulan mengunjungi atau memanfaatkan pelayanan kesehatan

yang ada di Posyandu lansia karena menurut mereka kader cukup

memotivasi untuk datang ke Posyandu lansia. Motivasi yang diberikan

berupa ajakan untuk datang ke Posyandu Lansia di hari sebelum

pelaksanaan kegiatan Posyandu. Ini membuktikan bahwa sesungguhnya

peran kader dalam memotivasi mereka untuk datang ke Posyandu lansia

yang akan dilaksanakan cukup berpengaruh.

Menurut mereka kader sebenarnya dapat mengingatkan dengan

cara membuat pengumuman dari Masjid atau dengan obrolan ringan antar

tetangga tentang kegiatan yang akan dilakukan saat Posyandu lansia

diselenggarakan. Mengingat kader juga aktif dalam kegiatan pengajian

atau kegiatan lain di lingkungannya. Wawancara lain yang dilakukan

Page 27: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

6

terhadap salah satu kader didapatkan pernyataan bahwa mereka tidak

selalu mengingatkan kembali kapan jadwal Posyandu Lansia karena

menurutnya para lansia di RW 06 telah mengetahui kapan tepatnya

pelaksanaan Posyandu Lansia dan dimana, yaitu setiap tanggal 6 di

Posyandu Lansia Mawar.

Oleh karena belum adanya data secara rinci mengenai bagaimana

peran kader Posyandu Lansia Mawar di Kelurahan Sukamaju Baru, serta

belum pernah ada penelitian mengenai persepsi lansia tentang peran kader

Posyandu Lansia Mawar peneliti merasa perlu melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai “Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di

Posyandu Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Tahun 2014”.

B. Rumusan Masalah

Masalah utama yang paling sering dihadapi oleh lansia adalah

masalah mengenai kesehatannya karena semakin menua, manusia secara

progresif akan kehilangan daya tahan terhadap infeksi dan akan

menumpuk makin banyak distorsi (sampah) metabolik dan struktural yang

disebut “penyakit degeneratif” yang akan menyebabkan meningkatnya

angka kesakitan lansia dan menghadapi akhir hidup dengan episode

terminal yang dramatik (Dharmojo, 2006).

Demi mencegah hal-hal seperti ini pemerintah telah menyediakan

wadah dengan mendirikan Posyandu Lansia di bawah naungan Puskesmas,

salah satu Posyandu Lansia di Kota Depok yang masih aktif hingga saat

ini adalah Posyandu Lansia Mawar yang berada di RW 06 Kelurahan

Page 28: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

7

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos. Indikator keberhasilan program

pelayanan kesehatan lansia salah satunya yaitu 70% lansia melakukan

skrining kesehatan di Posyandu Lansia. Namun, data menunjukkan bahwa

tingkat berkunjung lansia ke Posyandu lansia hanya sebesar 8,5% dari

total jumlah lansia.

Perilaku/tingkat berkunjung lansia tersebut bisa dipengaruhi oleh

beberapa hal, di antaranya yaitu peran kader di Posyandu lansia yang ada

dilakukan sebelum, saat, dan setelah pelaksanaan Posyandu Lansia,

khususnya dalam memotivasi para lansia untuk datang mengunjungi

Posyandu lansia, menginformasikan tentang manfaat maupun kegiatan

yang bisa dilakukan di sana dsb. Berdasarkan uraian di atas, peneliti

merasa perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang “Gambaran

Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia Mawar

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014”.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, pertanyaan penelitian ini adalah:

Bagaimana gambaran persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas kader di

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

tahun 2014?

Page 29: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

8

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas

kader di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru

Kecamatan Tapos tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya gambaran karakteristik responden berdasarkan usia,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan agama di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014.

b. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas

kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014.

c. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pralansia yang

memanfaatkan dan yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia

tentang tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia di

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan

Tapos tahun 2014.

d. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas

kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014.

e. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia pralansia

yang memanfaatkan dan yang kurang memanfaatkan Posyandu

Lansia tentang tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia di

Page 30: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

9

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan

Tapos tahun 2014.

f. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas

kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014.

g. Diketahuinya gambaran persepsi lansia dan pra lansia yang

memanfaatkan dan yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia

tentang tugas kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia di

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan

Tapos tahun 2014.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pendidikan Keperawatan

Meningkatkan kajian keilmuan bagi mahasiswa keperawatan tentang

pelaksanaan Posyandu Lansia dan peran kader di dalamnya. Selain itu,

diharapkan penelitian ini dapat memperkaya dunia kepustakaan

pendidikan keperawatan Indonesia khususnya mata ajar keperawatan

komunitas

2. Bagi Puskesmas dan Posyandu Lansia

Memberikan acuan dan masukan untuk meningkatkan pengembangan

informasi kepada lansia agar program Posyandu lansia berjalan sesuai

kebutuhan lansia di lapangan. Juga dapat sebagai bahan dalam

mengevaluasi tugas kader dalam pelaksanaan Posyandu Lansia.

3. Penelitian Selanjutnya

Page 31: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

10

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal pengembangan

penelitian selanjutnya terkait dengan Posyandu Lansia dan tugas kader

terhadapnya.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswi Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah yang bertujuan untuk memperoleh data yang berkaitan

dengan persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas kader di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014.

Alasan dilakukan penelitian ini adalah belum diketahuinya gambaran

persepsi lansia tentang tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia

di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos.

Sasaran penelitian ini adalah lansia yang berada dalam wilayah

kerja Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan

Tapos. Penelitian dilakukan dengan metode kuantitatif, dengan pendekatan

potong lintang (cross sectional). Metode pengambilan data dengan

menggunakan kuesioner yang valid dan reliabel dengan cara wawancara

langsung yang dimulai dari tanggal 27 Mei sampai dengan 7 Juni 2014.

Page 32: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Persepsi

1. Definisi Persepsi

Menurut Sunaryo (2004) persepsi merupakan proses akhir dari

pengamatan yang diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses

diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada

perhatian, diteruskan ke otak, dan individu menyadari tentang sesuatu.

Dengan persepsi individu menyadari dan dapat mengerti tentang

keadaan lingkungan yang ada di sekitarnya maupun tentang hal yang

ada dalam diri individu yang bersangkutan.

Wahrunsyah (1995) dan Thoha (1995) dalam Sudaryanto (2008)

mengatakan bahwa proses kognitif yang mengawali terjadinya persepsi

seseorang dipengaruhi oleh faktor internal (pribadi) seperti

pengalaman, pengetahuan, proses belajar, wawasan pemikiran,

keinginan, motivasi, dan tujuan, sedangkan faktor eksternalnya

meliputi lingkungan keluarga, fisik dan sosial budaya dimana orang

bertempat.

Persepsi merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu

melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu

tidak begitu saja, melainkan stimulus yang diteruskan dan proses

selanjutnya merupakan proses persepsi (Walgito dalam Nurmeilita,

2010). Selain itu, persepsi merupakan aktivitas yang terintegrasi dalam

diri individu, maka apa yang ada dalam diri individu akan ikut aktif

Page 33: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

12

dalam persepsi sehingga hasil persepsi mungkin akan berbeda antara

individu yang satu dengan yang lain.

Hal ini diperkuat oleh Rahmat (1998) dalam Sudaryanto (2008)

yang mengatakan bahwa persepsi adalah perjalanan tentang obyek,

peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan

informasi dan menafsirkan pesan-pesan. Persepsi merupakan suatu

proses untuk memberikan kesan terhadap pengalaman yang diperoleh

mengenai suatu obyek di lingkungan yang diamati sehingga diperoleh

hasil berupa pengetahuan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Persepsi yang terbentuk pada diri individu berbeda antara satu

orang dengan orang lain. Perbedaan ini disebabkan oleh berbagai

faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Pengalaman, pendidikan,

serta kebudayaan mempengaruhi persepsi individu (Hardjana, 2003).

Faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sebuah

persepsi menurut Baltus (1983) dalam Astuti (2005) yaitu:

a. Kemampuan dan keterbatasan fisik panca indera, dimana faktor ini

dapat mempengaruhi persepsi untuk sementara waktu atau

permanen.

b. Kondisi lingkungan.

c. Pengalaman masa lalu.

Page 34: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

13

d. Kebutuhan dan keinginan. Ketika individu membutuhkan atau

menginginkan sesuatu, maka ia akan terus berfokus pada hal yang

dibutuhkannnya.

B. Lanjut Usia (Lansia)

1. Definisi Lanjut Usia

Lanjut usia (Lansia) merupakan istilah tahap akhir dari proses

penuaan. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 pasal 1 ayat 2,

3 dan 4 tentang kesehatan dikatakan bahwa lansia adalah seseorang

yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun.

Menurut Notoadmodjo (2007) usia lanjut adalah kelompok orang

yang sedang mengalami suatu proses perubahan yang bertahap dalam

jangka waktu beberapa dekade. Penuaan adalah suatu proses alami

yang tidak dapat dihindari, berjalan terus menerus, dan

berkesinambungan. Selanjutnya akan menyebabkan perubahan

anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan

mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan

(Kemenkes, 2010). Jadi, lanjut usia adalah suatu proses yang alami dan

tidak dapat dihindari dan dialami secara alamiah oleh setiap orang

yang akan mencapai tingkat umur tertentu.

2. Klasifikasi Lansia

Kemenkes (2010) mengklasifikasikan lansia menjadi lima yaitu:

a. Pralansia (presenilis)

Page 35: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

14

Seseorang yang berusia 45-59 tahun

b. Lansia

Seseorang yang berusia 60 tahun ke atas

c. Lansia resiko tinggi

Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang

berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah

d. Lansia potensial

Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan

kegiatan/kegiatan yang dapat menghasilkan barang atau jasa

e. Lansia tidak potensial

Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya

bergantung pada bantuan orang lain.

Sementara, batasan umur lansia terbagi menjadi empat, yaitu:

a. Kelompok Pertengahan Umur

Kelompok pertengahan umur adalah kelompok usia dalam

masa virilitas, yaitu masa persiapan usia lanjut, yang

menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54

tahun)

b. Kelompok Usia Lanjut Dini

Kelompok usia lanjut dini adalah kelompok dalam masa

prasenium, yang mulai memasuki usia lanjut (55-64 tahun)

c. Kelompok Usia Lanjut

Page 36: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

15

Kelompok usia lanjut adalah kelompok dalam masa senium (65

tahun ke atas)

d. Kelompok Usia Lanjut dengan Resiko Tinggi

Kelompok usia lanjut dengan risiko tinggi adalah kelompok

yang berusia lebih dari 70 tahun, atau kelompok usia lanjut

yang tinggal sendiri, terencil, tinggal dipanti, menderita

penyakit berat, atau cacat.

Batasan lanjut usia (lansia) menurut WHO meliputi usia

pertengahan (middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut

usia (elderly) yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old)

yaitu usia antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old)

yaitu usia diatas 90 tahun (Depkes, 2003).

Dari batasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Pra lansia yaitu kelompok umur 45-59 tahun

b. Lansia yaitu kelompok umur 60 tahun ke atas

C. Pos Pelayanan Terpadu Lansia (Posyandu Lansia)

1. Pengertian Posyandu lansia

Posyandu lansia merupakan salah satu Upaya Kesehatan

Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan

diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam

upaya pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat

lansia dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan

kesehatan dasar (Depkes, 2003). Posyandu lansia juga merupakan

Page 37: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

16

salah satu program puskesmas dalam mencapai kesehatan masyarakat

lansia yang optimal.

Menurut Komnas Lansia dalam buku Pedoman Pelaksanaan

Posyandu Lansia, Posyandu Lansia adalah suatu wadah pelayanan

kepada lanjut usia di masyarakat yang proses pembentukan dan

pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama Lembaga

Swadaya Masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non

pemerintah, swasta, organisasi sosial dengan menitikberatkan

pelayanan kesehatan pada upaya promotif dan preventif (Komnas

Lansia, 2010).

2. Tujuan Posyandu Lansia

Tujuan Posyandu lansia yaitu untuk meningkatkan kemudahan

bagi para lansia untuk mendapatkan berbagai pelayanan, baik

pelayanan kesehatan maupun pelayanan lainnya yang dilaksanakan

oleh berbagai unsur terkait (Komnas Lansia, 2010). Adapun secara

garis besar tujuan pembentukan Posyandu lansia menurut Kemenkes

(2010) meliputi:

a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di

masyarakat, sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai

dengan kebutuhan lansia.

b. Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta

masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan di samping

meningkatkan komunikasi antara masyarakat lansia.

Page 38: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

17

Sementara itu penilaian keberhasilan upaya pembinaan lansia

melalui kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu lansia dilakukan

dengan menggunakan data pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus

dan penilitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari:

a. Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan

berkembangnya jumlah organisasi masyarakat lansia dengan

berbagai aktivitas pengembangannya.

b. Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah/swasta yang

memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia.

c. Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan pada lembaga.

d. Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia

e. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit pada

lansia (Henniwati, 2008).

3. Sasaran Posyandu Lansia

Sasaran Posyandu lansia terbagi menjadi dua, yaitu:

a. Sasaran langsung, yaitu kelompok pra usia lanjut 45-59 tahun,

kelompok usia lanjut (60 tahun ke atas), dan kelompok usia

lanjut dengan risiko tinggi (70 tahun ke atas).

b. Sasaran tidak langsung, yaitu keluarga dimana lansia berada,

organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan usia lanjut

masyarakat luas (Depkes RI, 2006).

Page 39: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

18

4. Kegiatan Posyandu lansia

Kegiatan Posyandu lansia meliputi kegiatan pelayanan kesehatan

dan kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup

lansia serta mengatasi permasalahan lansia dalam hal biopsikososial

dan ekonomi lansia. Kegiatan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan

fisik dan mental emosional dicatat dan dipantau dengan menggunakan

Kartu Menuju Sehat (KMS) lansia untuk mengetahui lebih awal

(deteksi dini) penyakit atau ancaman kesehatan yang dihadapi lansia

tersebut. Adapun jenis kegiatan menurut Kemenkes (2010) yang dapat

diberikan kepada lansia di Posyandu lansia antara lain:

a. Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari (activity of daily

living), meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan seperti makan,

minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur,

buang air besar/kecil dan sebagainya.

b. Pemeriksaan status mental emosional dengan menggunakan

pedoman 2 menit yang terdapat pada KMS lansia.

c. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan hasilnya dicatat pada grafik Indeks

Masa Tubuh (IMT).

d. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan

stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.

e. Pemeriksaan hemoglobin dengan menggunakan Talquist, Sahli

atau Cuprisulfat.

Page 40: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

19

f. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal

adanya penyakit gula (Diabetes Melitus).

g. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni

sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.

h. Pelaksanaan rujukan ke puskesmas bilamana ada keluhan dan

atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan butir a sampai h.

i. Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok

dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan dan gizi

sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi oleh individu dan

atau kelompok lanjut usia.

j. Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi anggota

kelompok lanjut usia yang tidak datang, dalam rangka kegiatan

perawatan kesehatan masyarakat (Public Health Nursing).

5. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan

Untuk memberikan pelayanan yang prima terhadap lansia

di Posyandu lansia maka sebaiknya menggunakan mekanisme

kegiatan 5 sistem meja yaitu:

a. Tahap pertama

Pendaftaran anggota kelompok lanjut usia sebelum pelaksaan

pelayanan.

b. Tahap kedua

Pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia serta

penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.

Page 41: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

20

c. Tahap ketiga

Pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan dan

pemeriksaan status mental.

d. Tahap keempat

Pemeriksaan laboratorium sederhana.

e. Tahap kelima

Pemberian penyuluhan dan konseling (Depkes RI, 2003)

D. Kader Posyandu Lansia

1. Pengertian Kader

Kader kesehatan adalah tenaga sukarela yang terdidik dan terlatih

dalam bidang tertentu yang tumbuh di tengah-tengah masyarakat dan

merasa berkewajiban untuk melaksanakan meningkatkan dan membina

kesejahteraan masyarakat dengan rasa ikhlas tanpa pamrih dan

didasarkan panggilan jiwa untuk melaksanakan tugas-tugas

kemanusiaan (Depkes, 2003).

2. Kader Posyandu Lansia

Kader sebaiknya berasal dari anggota kelompok sendiri atau

bilamana sulit mencari kader dari anggota kelompok dapat saja

diambil dari anggota masyarakat lainnya yang bersedia menjadi kader

(Depkes, 2003). Kader merupakan seseorang yang dianggap

masyarakat dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan,

terampil dalam memberikan pelayanan di Posyandu, serta memiliki

Page 42: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

21

andil dan peran dalam mendorong keinginan masyarakan untuk datang

ke Posyandu Selain mempunyai tugas dan fungsinya, kader juga harus

mampu berkomunikasi dengan efektif baik dengan individu, kelompok

masyarakat, dapat membina kerjasama dengan semua pihak yang

terkait dengan pelaksanaan Posyandu, serta dapat memantau

pertumbuhan dan perkembangan Lansia (Depkes RI, 2006).

Jumlah kader Posyandu lansia di setiap kelompok tergantung

pada jumlah anggota kelompok, volume dan jenis kegiatan yaitu

sedikitnya 3 orang.

Untuk meningkatkan citra diri kader maka harus diperhatikan:

a. Meningkatkan kualitas diri sebagai orang yang dianggap

masyarakat dapat memberi informasi terkini tentang kesehatan,

b. Melengkapi diri dengan keterampilan yang memadai dalam

pelayanan di Posyandu lansia,

c. Membuat kesan pertama yang baik dan memperhatikan citra

yang positif,

d. Menetapkan dan memutuskan perhatian lebih cermat pada

kebutuhan masyarakat,

e. Menampilkan diri sebagai bagian dari anggota masyarakat itu

sendiri, dan

f. Mendorong keinginan untuk datang ke Posyandu lansia

(Depkes, 2006).

Page 43: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

22

3. Tugas-Tugas Kader

Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut:

a. Tugas sebelum hari buka Posyandu (H – Posyandu) yaitu

berupa tugas-tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada

hari buka Posyandu berjalan dengan baik, meliputi:

i. Menyiapkan alat dan bahan: timbangan, tensimeter,

stetostoskop, KMS, alat peraga, obat-obatan yang

dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-lain.

ii. Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu

memberi tahu para lansia untuk datang ke Posyandu

lansia, serta melakukan pendekatan tokoh yang bisa

membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang

ke Posyandu.

iii. Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu

menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa dan

meminta memastikan apakah petugas sektor bisa hadir

pada hari buka Posyandu.

iv. Melaksanakan pembagian tugas: menentukan pembagian

tugas di antara kader Posyandu baik untuk persiapan

maupun untuk pelaksanaan.

b. Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa

tugas-tugas untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.

c. Tugas sesudah hari buka Posyandu (H + Posyandu) yaitu

berupa tugas-tugas setelah hari Posyandu meliputi:

Page 44: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

23

i. Memindahkan catatan-catatan pada KMS lansia ke dalam

buku register atau buku bantu kader.

ii. Melakukan evaluasi hasil kegiatan dan merencanakan

kegiatan hari posyandu lansia pada bulan berikutnya.

iii. Melakukan diskusi kelompok (Penyuluhan Kelompok)

bersama lansia (Paguyuban Lansia).

iv. Melakukan kunjungan rumah untuk Penyuluhan

Perorangan/sekaligus tindak lanjut untuk mengajak lansia

untuk datang ke Posyandu lansia pada kegiatan bulan

berikutnya.

E. Model Pemanfaatan Kesehatan (Utilization Health Care)

Model ini dikembangkan oleh Andersen (1968) yaitu teori

pemanfaatan terhadap pelayanan kesehatan. Di dalam model Andersen ini

terdapat 3 karakteristik pelayanan kesehatan yaitu:

1. Karakteristik predisposisi (Predisposing characteristics)

Digunakan untuk menggambarkan fakta bahwa setiap individu

mempunyai suatu kecenderungan dalam menggunakan pelayanan

kesehatan yang berbeda-beda. Dikelompokkan dalam 3 kelompok:

a. Ciri-ciri demografi, seperti jenis kelamin dan umur.

b. Struktur sosial, yakni pendidikan, pekerjaan,

kepercayaan/budaya.

Page 45: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

24

c. Manfaat-manfaat kesehatan, seperti keyakinan bahwa

pelayanan kesehatan dapat menolong menyembuhkan suatu

penyakit. Andersen juga percaya bahwa:

i. Setiap orang atau individu mempunyai karakteristik yang

berbeda dan punya tipe, frekuensi penyakit, pola

penggunaan pelayanan kesehatan yang juga berbeda.

ii. Setiap individu mempunyai struktur sosial, gaya hidup yang

juga berbeda yang pada akhirnya juga membuat pola

penggunaan pelayanan kesehatan juga berbeda.

iii. Setiap individu juga mempunyai kepercayaan terhadap

kemanjuran pengobatan di dalam pelayanan kesehatan.

2. Karakteristik pendukung (Enabling characteristic)

Digunakan untuk mencerminkan bahwa penggunaan pelayanan

kesehatan tergantung pada kemampuan konsumen dalam membayar

walaupun ia mempunyai predisposisi dalam menggunakan pelayanan

kesehatan, ia tidak akan bertindak untuk menggunakannya kecuali ia

mampu. Ketersediaan pelayanan kesehatan, jarak pelayanan

kesehatan, jumlah tenaga kesehatan sebagaimana asumsi Andersen

bahwa semakin banyak dan dekat pelayanan kesehatan maka makin

banyak yang memanfaatkan pelayanan kesehatan itu dan makin

sedikit ongkos yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan.

3. Karakteristik kebutuhan (Need characteristic)

Page 46: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

25

Faktor predisposisi dan pemungkin dapat terwujud dalam tindakan

mencari pengobatan apabila itu dirasakan sebagai kebutuhan. Dengan

kata lain kebutuhan merupakan dasar dan stimulus langsung untuk

menggunakan pelayanan kesehatan, bilamana tingkat predisposisi dan

enabling itu tidak ada.

Sementara itu penilaian keberhasilan upaya pembinaan lansia

melalui kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu lansia dilakukan

dengan menggunakan data pencatatan, pelaporan, pengamatan khusus dan

penilitian. Keberhasilan tersebut dapat dilihat dari:

a. Meningkatnya sosialisasi masyarakat lansia dengan

berkembangnya jumlah organisasi masyarakat lansia dengan

berbagai aktivitas pengembangannya.

b. Berkembangnya jumlah lembaga pemerintah/swasta yang

memberikan pelayanan kesehatan bagi lansia.

c. Berkembangnya jenis pelayanan kesehatan pada lembaga.

d. Berkembangnya jangkauan pelayanan kesehatan bagi lansia

e. Penurunan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit pada

lansia (Henniwati, 2008).

F. Pemanfaatan Posyandu Lansia

Pemanfaatan Posyandu Lansia merupakan pernyataan lansia mengenai

kehadirannya dalam kegiatan Posyandu Lansia selama kegiatan terakhir secara

berturut-turut. Lansia dikatakan tidak memanfaatkan keberadaan Posyandu

Lansia apabila ia dalam tiga kegiatan terakhir Posyandu Lansia tidak datang

Page 47: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

26

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Sementara, lansia dikatakan

memanfaatkan apabila ia datang satu hingga tiga kali dalam kegiatan

Posyandu Lansia secara berturut-turut (Depkes RI, 2010 dalam Handayani,

2012). Pemanfaatan Posyandu Lansia dapat dilihat dari frekuensi kunjungan

lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu Lansia (Sari, 2011)

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu Lansia

a. Pendidikan

Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012) menunjukkan bahwa

secara statistik ada hubungan bermakna antara pendidikan dengan

pemanfaatan posyandu lansia (p=0,01) begitu juga dengan penelitian

yang dilakukan oleh Sutanto (2006) dengan p=0,002, OR=10,31 bahwa

lansia yang berpendidikan tinggi akan berpeluang 10,31 kali dalam

pemanfaatan pelayanan posyandu dibandingkan dengan lanjut usia yang

berpendidikan rendah.

b. Pengetahuan

Penelitian Handayani (2012) menunjukkan secara statistik adanya

hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan pemanfaatan

Posyandu Lansia di Kecamatan Ciomas Tahun 2012 (p=0,000), OR= 61,5.

Responden lansia yang mempunyai pengetahuan rendah mempunyai

peluang 61,5 kali dalam hal tidak memanfaatkan posyandu lansia

dibandingkan dengan lansia yang mempunyai pengetahuan tinggi. Begitu

juga penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2005) dengan p=0,000)

Page 48: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

27

menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan

dengan pemanfaatan pelayanan posyandu lansia.

c. Sikap

Penelitian Handayani (2012) menunjukkan ada hubungan bermakna antara

sikap terhadap posyandu lansia dengna pemanfaatan posyandu lansia di

kecamata ciomas dengan p=0,018 dan penelitian yang dilakukan oleh

Lestari (2005) di Puskesmas Kemiri Muka Depok juga menunjukkan ada

hubungan bermakna antara sikap dengan pemanfaatan posyandu lansia

dengan p=0,015.

d. Jarak dan transportasi

Hasil uji statistik pada penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012)

didapatkan nilai p=0,001, OR=3,2 yang menunjukkan bahwa ada

hubungan bermakna antara jarak dengan pemanfaatan posyandu lansia.

responden yang mempunyai jarak jauh mempunyai peluan 3,2 kali tidak

memanfaatkan posyandu lansia dibandingkan dengan lansia yang

mempunyai jarak yang dekat terhadap posyandu lansia. hal ini sesuai

dengan penelitian yang idlakukan oleh Ariyani (2011), Sutanto (2006)

yang menyatakan ada hubungan bermakna antara jarak dengan

pemanfaatan posyandu lansia.

e. Dukungan keluarga

Handayani (2012), Ariyani (2011), Zarniyeti (2011), Sutanto (2006) dan

Lestari (2005) dalam penelitiannya menyatakan ada hubungan yang

bermakna antara dukungan keluarga dengan pemanfaatan posyandu lansia.

f. Peran petugas kesehatan

Page 49: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

28

Handayani (2012) pada penelitiannya didapati kesimpulan bahwa ada

hubungan bermakna antara peran petugas kesehatan dengan pemanfaatan

posyandu lansia di kecamatan Ciomas dengan p=0,000.

g. Kebutuhan

Hasil uji statistik pada penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012)

menunjukkan ada hubungan bermakna antara kebutuhan terhadap

posyandu lansia dengan pemanfaatan posyandu lansia dengan nilai

p=0,000. Responden lansia merasa sangat penting untuk melakukan

pendeteksian dini penyakit, senam lansia, bertemu sesama lansia untuk

menjalin silaturahmi dan ini bisa didapati sengan cara mengikuti kegiatan

yang ada di posyandu lansia.

h. Peran Kader

Kader kesehatan adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita yang

dipandang sebagai orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya, dapat

berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan

kemanusiaan, status sosial ekonomi dan lain sebagainya (Kemenkes,

2010).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012) mendapatkan

responden lansia yang tidak memanfaatkan posyandu lansia lebih besar

proporsinya pada lansia yang menyatakan kader tidak berperan aktif

(98,8%) dibandingkan dengan responden lansia yang menyatakan kader

berperan aktif (2,0%). Hasil uji statistik didapati nilai p=0,000 maka dapat

diambil kesimpulan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran

kader dengan pemanfaatan posyandu lansia. Hal ini diperkuat oleh

Page 50: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

29

penelitian yang dilakukan oleh Ariyani (2011) yang menyatakan ada

hubungan peran kader dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas

Bambanglipuro D.I Yogyakarta tahun 2011.

H. Teori Lawrence Green

Berangkat dari analisis penyebab masalah kesehatan, Green dalam

Kreuter (2005) membedakan ada dua determinan masalah kesehatan

tersebut, yakni Behavioral Factors (faktor perilaku) dan non Behavioral

Factors (faktor non perilaku). Selanjutnya Lawrence Green menganalisis

perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat terbentuk dari tiga faktor

yaitu:

1. Predisposing factor yaitu faktor yang ada dalam diri seseorang atau

faktor yang menjadi dasar/motivasi bagi perilaku dan menyebabkan ia

melakukan sesuatu, yang meliputi pengetahuan, jenis kelamin, usia,

etnis, sikap, persepsi, dll.

2. Enabling factor yaitu faktor pemungkin yang memungkinkan atau

yang memfasilitasi seseorang untuk berperilaku atau melakukan

tindakan tertentu. Seperti: sarana prasarana, fasilitas kesehatan untuk

terjadinya perilaku seperti posyandu, puskesmas, rumah sakit, tempat

pembuangan sampah, keterjangkauan berbagai sumber, daya, biaya,

kesempatan dan jarak.

3. Reinforcing factor yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat

terjadinya perilaku, untuk berperilaku sehat perlu contoh dari tokoh

masyarakat, teman sebaya, atau dari sikap petugas, dukungan

Page 51: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

30

keluarga, serta kebijakan yang ada. Peran kader merupakan salah satu

faktor pendukung yang berperan dalam perilaku kesehatan karena

merupakan faktor penyerta perilaku yang memberikan ganjaran dan

berperan bagi menetap atau lenyapnya perilaku. Hal ini sesuai dengan

penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012) yang mengadopsi

teori Lawrence Green tentang pemanfaatan Posyandu Lansia yang

mengatakan bahwa ada hubungan yang bermakna antara peran kader

dengan pemanfaatan Posyandu Lansia.

Page 52: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

31

I. Kerangka Teori

Keterangan:

Variabel yang diteliti

Sumber: Modifikasi Teori Lawrence Green (1980), Depkes (2006)

Lansia

Perilaku

kesehatan

Persepsi

1. Predisposing

Factor

2. Reinforcing Factor

3. Enabling Factor

Tokoh

masyarakat

Dukungan

Keluarga

Kader

1. Saat pelaksanaan

2. Sebelum

pelaksanaan

3. Setelah

pelaksanaan

Petugas

Kesehatan

Page 53: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

32

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan bahwa lansia

memiliki persepsi tentang tugas kader yang meliputi sebelum pelaksanaan

Posyandu Lansia, saat pelaksanaan Posyandu Lansia, dan setelah pelaksanaan

Posyandu Lansia. Persepsi dibagi atas tiga kategori yaitu baik, cukup dan

kurang. Apabila objek yang dipersepsi sesuai dengan penghayatan dan dapat

diterima secara rasional dan emosional maka manusia akan memersepsikan

baik atau cenderung menyukai dan menanggapi sesuai dengan objek yang

dipersepsi. Sementara apabila tidak sesuai dengan penghayatannya maka

persepsinya kurang atau cenderung menjauhi, menolak dan menanggapi

secara berlawanan terhadap objek persepsi tersebut (Marvianti, 2010).

Persepsi lansia dan pra lansia tentang tugas kader:

Sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia

Saat pelaksanaan Posyandu Lansia

Setelah pelaksanaan Posyandu Lansia

Page 54: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

33

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

No Variabel Sub variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat

Ukur

Hasil Ukur Skala

1.

Persepsi

lansia

tentang peran

kader

Posyandu

lansia

Pernyataan/pemahaman

lansia dan pra lansia

tentang tugas kader

dalam pelaksanaan

program Posyandu

Lansia

Dengan

menghitung

distribusi rata-rata

persepsi lansia

dan pra lansia

terhadap 3 (tiga)

variabel tugas

kader, yaitu

sebelum, saat dan

setelah

pelaksanaan

Posyandu Lansia

Pemberian skor

menggunakan

skala Likert:

Selalu = 3

Kadang-kadang

= 2

Tidak Pernah =

1

Kuesioner Penilaian

1. Baik, jika skor X

≥ mean + SD

2. Cukup, jika skor

mean - SD ≤ X

<mean + SD

3. Kurang, jika skor

X <mean – SD

(Suryabarata,

2008)

Ordinal

Page 55: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

34

Tugas kader sebelum

hari pelaksanaan

Posyandu Lansia

Tanggapan lansia dan

pra lansia tentang tugas

kader di hari sebelum

dilaksanaan program

Posyandu Lansia

(sebelum hari

pelaksanaan)

Dengan

memberikan 6

buah pertanyaan

yang berkaitan

dengan tugas

kader sebelum

hari pelaksanaan

Posyandu Lansia

Kuesioner Penilaian

a. Baik, jika skor

X ≥ mean + SD

b. Cukup, jika

skor mean - SD

≤ X <mean +

SD

c. Kurang, jika

skor X <mean -

SD

Ordinal

Tugas kader di hari

saat pelaksanaan

Posyandu Lansia

Tanggapan lansia dan

pra lansia tentang tugas

kader di hari saat

pelaksanaan Posyandu

Lansia

Dengan

memberikan 10

buah pertanyaan

yang berkaitan

dengan tugas

kader di hari

pelaksanaan

Posyandu Lansia

Kuesioner Penilaian

a. Baik, jika skor

X ≥ mean + SD

b. Cukup, jika

skor mean - SD

≤ X <mean +

SD

c. Kurang, jika

skor X <mean -

SD

Ordinal

Tugas kader setelah

kegiatan Posyandu

Lansia dilaksanakan

Tanggapan lansia dan

pra lansia tentang tugas

kader setelah

dilaksanakan Posyandu

Lansia

Dengan

memberikan 4

buah pertanyaan

yang berkaitan

dengan tugas

kader sebelum

hari pelaksanaan

Posyandu Lansia

Kuesioner Penilaian

a. Baik, jika skor

X ≥ mean + SD

b. Cukup, jika

skor mean - SD

≤ X <mean +

SD

c. Kurang, jika

skor X <mean -

SD

Ordinal

2. Pemanfaatan

Posyandu

Pernyataan lansia dan

pra lansia mengenai

Wawancara Kuesioner a. Kurang

memanfaatkan,

Ordinal

Page 56: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

35

Lansia kehadirannya dalam

kegiatan Posyandu

Lansia selama satu

tahun terakhir

jika responden

tidak hadir

dalam kegiatan

Posyandu Lansia

3 bulan – 1

tahun terakhir.

b. Memanfaatkan,

jika responden

hadir dalam

pelaksanaan

Posyandu Lansia

3 bulan terakhir.

3. Karakteristik

responden

Umur Usia responden pada

saat dilakukan

penelitian

Wawancara Kuesioner 1. 45 – 59 tahun

2. ≥ 60 tahun

Ordinal

Jenis kelamin Ciri yang membedakan

identitas responden

Dilihat dari

penampilan fisik

Kuesioner 0. Laki-laki

1. Perempuan

Nominal

Pendidikan terakhir Jenjang sekolah formal

terkahir yang pernah

ditamatkan oleh

responden

Wawancara Kuesioner 0. Tidak sekolah

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Perguruan

Tinggi

Ordinal

Agama Kepercayaan yang

dianut oleh responden

Wawancara Kuesioner 0. Islam

1. Kristen

Nominal

Page 57: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

37

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi

lansia dan pra lansia tentang tugas kader dalam pelaksanaan program

Posyandu Lansia di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru

Kecamatan Tapos.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos, waktu penelitian ini dilaksanakan pada

bulan Mei sampai dengan Juni 2014. Alasan pemilihan lokasi di Posyandu

Lansia Mawar adalah karena berdasarkan studi pendahuluan terhadap

sepuluh orang lansia di RW 06, delapan diantaranya mengatakan selama

ini kader tidak pernah menyarankan atau memotivasi mereka untuk datang

ke Posyandu Lansia. Kader juga tidak mengingatkan mereka baik jadwal

maupun tempat pelaksanaan Posyandu Lansia setiap bulannya, sehingga,

lima dari delapan lansia tadi mengatakan malas mengunjungi atau

memanfaatkan keberadaan Posyandu lansia.

Berbeda dengan delapan lansia tadi, dua lansia mengatakan bahwa

mereka setiap bulan mengunjungi atau memanfaatkan pelayanan kesehatan

yang ada di Posyandu lansia karena menurut mereka kader cukup

memotivasi untuk datang ke Posyandu lansia. Selain itu, di Posyandu

Page 58: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

38

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos juga belum

pernah dilakukan penelitian mengenai persepsi lansia tentang tugas kader

Posyandu Lansia.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

(Setiadi, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia

yang berada dalam wilayah kerja Posyandu Lansia Mawar RW 06

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos yang berjumlah 406

orang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Setiadi, 2007).

Sampel dalam penelitian ini adalah lanjut usia dengan kriteria:

a. Kesadaran baik

b. Usia 45 – 59 tahun atau ≥ 60 tahun

c. Bersedia menjadi responden

d. Mampu berkomunikasi dengan baik

e. Pernah hadir dalam kegiatan Posyandu Lansia

Dalam menentukan jumlah sampel penelitian dihitung

berdasarkan rumus estimasi proporsi sebagai berikut:

Page 59: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

39

N= Jumlah sampel yang dibutuhkan

p = Proporsi pada populasi (20% yang mengatakan kader cukup

berperan= 0,2)

q = 100% - p → 0,8

Z = Nilai baku distribusi normal pada α tertentu

α = Derajat kepercayaan (5%)

d = Derajat akurasi (presisi yang diinginkan)

Pada penelitian ini digunakan derajat kepercayaan 95% (Z1-α/2=

1,96) dengan presisi mutlak sebesar 10% (d = 0,1). Berdasarkan

populasi tersebut, perhitungan besar sampel pada penelitian ini adalah:

= 61,46 sampel

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh hasil jumlah sampel

yang diperlukan untuk penelitian ini sebanyak 61,46 orang. Kemudian

ditambahkan 10% untuk mengantisipasi adanya kemungkinan

hilangnya data atau ketidaklengkapan pengisian kuesioner, dsb. Maka

total sampel dalam penelitian adalah 67,61 ≈ 68responden.

D. Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan menggunakan

Page 60: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

40

metode probabilitas dengan membagi populasi lansia ke dalam kelompok-

kelompok atau klaster dimana setiap lansia mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian dengan cara lansia

yang akan dijadikan penelitian diambil secara acak di setiap RT yang ada

di wilayah kerja Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru

Kecamatan Tapos sehingga setiap RT memiliki jatah terambil yang sama.

Pengambilan sampel dilakukan setelah semua lansia dibagi menurut

jumlah lansia yang ada di setiap RT dengan menggunakan tabel yang

dibuat di dalam komputer, menggunakan Microsoft Excel kemudian di

random maka didapati jumlah sampel lansia yang menjadi responden,

berikut tabel RT yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Tabel 4.1 Jumlah Sampel per RT

No RT Jumlah Sampel

1. 001 19

2. 002 11

3. 003 8

4 004 16

5. 005 14

Total 68 Orang

Page 61: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

41

E. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data

primer. Data diperoleh dengan cara mengajukan pertanyaan tertutup

melalui kuesioner yang akan dijawab oleh lansia.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data primer adalah

berupa kuesioner atau daftar pertanyaan. Kuesioner adalah daftar

pertanyaan yang telah disusun untuk memperoleh data sesuai yang

diinginkan peneliti (Budiarto, 2008). Dalam penelitian ini

menggunakan kuesioner tertutup terdiri dari beberapa pernyataan yang

berkaitan dengan persepsi lansia tentang tugas kader di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos yang

mana jawaban dari kuesioner tersebut telah disediakan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan beberapa

pertanyaan dan modifikasi skala Likert. Skala model Likert adalah

suatu himpunan butir pertanyaan sikap, pendapat, dan persepsi.

Penentuan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut diambil dari banyak

pertanyaan yang disaring melalui uji coba yang dikenakan pada subjek

uji coba. Dari hasil uji coba dipilih pertanyaan atau pernyataan yang

cukup baik, yang bersifat favorable atau positif maupun unfavorable

atau negatif (Setiadi, 2007).

Page 62: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

42

Penelitian ini menggunakan tiga alternatif jawaban atau tanggapan

atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Subjek yang diteliti memilih salah

satu dari tiga alternatif jawaban yang disediakan. Tiga alternatif yang

dikemukakan serta pembobotannya seperti:

Selalu = 3

Kadang – kadang = 2

Tidak Pernah = 1

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:

1. Kuesioner A berisi pertanyaan tentang identitas responden berupa data

demografi responden.

2. Kuesioner B berisi pertanyaan tentang pemanfaatan Posyandu Lansia

oleh responden.

3. Kuesioner C berisi pertanyaan yang mencakup persepsi lansia tentang

tugas kader Posyandu Lansia terdiri dari 20 pertanyaan positif.

Pertanyaan persepsi diberi skor 3 untuk selalu, kadang-kadang 2, tidak

pernah 1.

Kemudian dikelompokkan menjadi dua kategori dengan

menggunakan standar skor di bawah ini:

Baik, jika skor X ≥ mean + SD

Cukup, jika skor mean - SD ≤ X < mean + SD

Kurang, jika skor X < mean – SD

Page 63: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

43

F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data

Proses-proses dalam pengumpulan data pada penelitian melalui

beberapa tahap yaitu:

1. Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing dan penguji,

peneliti mengajukan surat pengantar permohonan izin penelitian dari

Fakultas dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reabilitas

instrumen penelitian pada lansia dan pra lansia di wilayah kerja

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

pada tanggal 7 Mei 2014.

3. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, peneliti menyeleksi

calon responden yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan

sebelumnya.

4. Memberikan lembar persetujuan (informed consent) untuk

ditandatangani oleh calon responden apabila setuju menjadi subjek

penelitian.

5. Selanjutnya diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner

dan responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan ataupun

pernyataan yang kurang jelas.

6. Memberikan waktu kepada responden untuk mengisi kuesioner. Waktu

pengisian kuesioner selama kurang lebih 15 menit untuk masing-

masing responden.

7. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisis oleh

peneliti.

Page 64: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

44

G. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel maka kuesioner

tersebut harus diuji validitas dan reliabilitas. Sebelum kuesioner digunakan

dalam penelitian, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas dengan

rumus Pearson Product Moment dan dicari reliabilitas dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach.

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu

benar-benar mengukur apa yang diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid

jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Dalam hal ini digunakan

beberapa item pertanyaan yang dapat secara tepat mengungkapkan

variabel yang diukur tersebut. Uji ini dilakukan dengan menghitung

korelasi antara masing-masing skor item pertanyaan dari tiap variabel

dengan total skor variabel tersebut. Uji validitas menggunakan korelasi

Product Moment dari Pearson. Suatu instrumen dikatakan valid

apabilakorelasi tiap butiran memiliki nilai positif dan nilai t hitung > t

tabel (Hidayat, 2007).

Tujuan dari uji coba kuesioner adalah untuk mengetahui apakah

pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner penelitian mudah

dimengerti atau sulit dimengerti oleh responden. Apabila hasil uji coba

kuesioner ini terdapat pertanyaan yang belum memiliki validitas dan

reliabilitas, maka akan dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.

Page 65: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

45

Pada survey awal peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas

dari alat ukur (kuesioner) yang akan digunakan dalam penelitian. Alat

ukur/kuesioner terdiri dari tiga kelompok pertanyaan, meliputi persepsi

lansia tentang tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia, persepsi

lansia tentang tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia, dan persepsi

lansia tentang tugas kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia dengan

jumlah pertanyaan 25 pertanyaan.

Uji coba dilakukan untuk menyempurnakan pertanyaan-pertanyaan

dalam kuesioner, sehingga sesuai dengan kondisi di Posyandu Lansia

Mawar. Uji coba kuesioner dilakukan pada tanggal 7 – 19 Mei 2014. Uji

coba dilakukan terhadap 30 lansia dan pra lansia di wilayah kerja

Posyandu Mawar Kelurahan Sukamaju Baru. Peniliti menggunakan uji

validitas konstruk terhadap instrumen, hasil uji validitas dari 25

pernyataan menunjukkan terdapat 8 pernyataan yang tidak valid.

Pernyataan yang tidak valid yaitu nomor 8, 9, 11, 12, 17, 18, 21, 24.

Distribusi pernyataan kuesioner tugas kader yang valid dan tidak

valid sebagai berikut:

Tabel 4.2 Distribusi Hasil Pernyataan Validitas Tugas Kader

Tugas Kader Nomor Item Jumlah

Sebelum Pelaksanaan

Posyandu Lansia

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 7

Saat Pelaksanaan

Posyandu Lansia

(8), (9), 10, (11), (12),

13, 14, 15, 16 9

Setelah Pelaksanaan

Posyandu Lansia

(17), (18), 19, 20,

(21), 22, 23, (24), 25 9

Jumlah 25

*(nomor) = item yang tidak valid

Page 66: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

46

Pernyataan yang tidak valid dimodifikasi dengan mengganti

susunan kalimat yang lebih sederhana/lebih mudah dimengerti oleh

responden dan dieliminasi sebagian yaitu item nomor 8, 12, 17, 18, dan

24. Sementara item nomor 9, 11 dan 21 dilakukan modifikasi. Dilakukan

modifikasi karena apabila item-item tersebut hanya dieliminasi semua

tidak dapat mewakili indikator.

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama. Pengukuraan reliabilitas

menggunakan bantuan software komputer dengan rumus Alpha Cronbach.

Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach >

0,70 (Hidayat, 2007).

Dari hasil uji reliabilitas didapatkan nilai Alpha Cronbach dari

variabel tugas kader sebesar 0,884 sebelum item tidak valid dieliminasi

dan dimodifikasi, dan setelah item tidak valid dieliminasi dan dimodifikasi

didapatkan nilai Alpha Cronbach sebesar 0,898 dengan 20 butir

pernyataan.

Page 67: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

47

H. Pengolahan Data

1. Penyuntingan data (Data Editing)

Data yang diperoleh secara manual perlu dilakukan pemeriksaan ulang

terhadap kelengkapan pengisian, konsistensi antara pertanyaan dengan

jawaban serta kesalahan pengisian.

2. Pengkodean data (Coding Data)

Yaitu seluruh jawaban pada kuesioner dikelompokkan per variabel dan

diberi kode tertentu.

3. Pemasukan data (data entry) yaitu memasukkan data ke dalam

program komputer dengan menggunakan program tertentu kemudian

membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan

membuat tabel kontingensi.

4. Melakukan teknik analisis

Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan

menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan

yang hendak dianalisis, apabila penelitiannya deskriptif, maka akan

menggunakan statistika deskriptif, sedangkan analisis analitik akan

menggunakan statistika inferensial (Hidayat, 2007).

I. Analisis Statistik

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan secara deskriptif, yaitu menampilkan

tabel frekuensi tentang karakteristik responden. Variabel dalam

penelitian ini yaitu persepsi tentang tugas kader dalam pelaksanaan

Page 68: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

48

program Posyandu Lansia yang dibagi menjadi 3 aspek yaitu sebelum

dilaksanakan Posyandu Lansia, saat dilaksanakan Posyandu Lansia,

dan setelah dilaksanakan Posyandu Lansia.

J. Etika Penelitian

Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang harus dipahami oleh

peneliti (Hidayat, 2007):

1. Prinsip manfaat

Segala bentuk penelitian yang dilakukan peneliti diharapkan dapat

dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Prinsip ini ditegakkan

dengan membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan

pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi.

2. Prinsip menghormati manusia

Manusia memiliki hak dan merupakan makhluk yang mulia yang harus

dihormati. Manusia berhak menentukan pilihan antara bersedia atau

tidak untuk diikutsertakan menjadi subyek penelitian.

3. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

seperti dengan menghargai hak dan menjaga privasi manusia.

Page 69: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

49

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Posyandu Lansia Mawar berada di RW 06 Kelurahan Sukamaju

Baru Kecamatan Tapos Kota Depok. Posyandu Lansia Mawar

bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat pralansia dan lansia di 5

RT, yaitu RT 001, RT 002, RT 003, RT 004, dan RT 005. Menurut hasil

wawancara dari petugas Puskesmas Sukatani yang membawahi Posyandu

Lansia Mawar dan beberapa Posyandu lain, Posyandu Lansia Mawar

merupakan Posyandu Lansia dengan jumlah target atau sasaran binaan

terbanyak dibandingkan Posyandu Lansia lain yang ada di Kelurahan

Sukamaju Baru. Kader di Posyandu Lansia ini berjumlah 6 orang. Sasaran

yang harus dibina oleh Posyandu Lansia ini yaitu sebanyak 406 orang

yang terdiri dari lansia dan pralansia.

Kegiatan yang selama ini dilakukan oleh pihak Posyandu Lansia

untuk mendukung atau melayani lansia atau pralansia yang datang adalah

pengukuran tekanan darah, pengukuran berat badan, dan langsung

melakukan rujukan kepada petugas Puskesmas yang datang apabila

terdapat hal-hal yang tidak normal (hipertensi, sasaran merasa demam atau

pusing, dsb). Posyandu Lansia Mawar berada dalam satu bangunan dengan

dua lantai. Kegiatan pelayanan dilakukan di lantai satu, sementara lantai

dua difungsikan untuk kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Kegiatan Posyandu Lansia berlangsung setiap tanggal 6 setiap

bulannya. Tidak hanya Posyandu Lansia, tapi di sana juga ada kegiatan

Page 70: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

50

Posyandu untuk anak. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan hanya pada

Posyandu Lansia.

B. Analisis Univariat

1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang diteliti terdiri dari umur, jenis

kelamin, tingkat pendidikan, dan agama. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat distribusi satu persatu variabel tersebut sebagai berikut:

a. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

Distribusi responden lansia Posyandu Lansia Mawar

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos berdasarkan umur

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur

di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Variabel Jumlah Persentase

(%)

Umur 45-59 tahun 49 72,1

Umur ≥ 60 tahun 19 27,9

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 5.1, tampak bahwa responden terbanyak

adalah kelompok umur 45-59 tahun dengan jumlah 49 orang

(72,3%) dan kelompok umur ≥ 60 tahun dengan jumlah 19 orang

(27,9%).

b. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Distribusi responden Posyandu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 5.2.

Page 71: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

51

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Variabel Jumlah Persentase

(%)

Laki-laki 8 11,8

Perempuan 60 88,2

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 5.2, tampak bahwa responden terbanyak adalah

perempuan dengan jumlah 60 orang (88,2%) dan responden laki-

laki sebanyak 8 orang (11,8%)

c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan

Distribusi responden Posyandu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos berdasarkan tingkat pendidikan

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Tingkat Pendidikan di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Variabel Jumlah Persentase

(%)

Tidak Sekolah 8 11,8

SD 27 39,7

SMP 13 19,1

SMA 19 27,9

Perguruan Tinggi 1 1,5

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 5.3, tampak bahwa sebagian besar pendidikan

responden adalah SD sebanyak 27 orang (39,7%), dan SMA 19

orang (27,9). Sementara tingkat SMP 13 orng (19,1%), tidak

sekolah 8 orang (11,8%) dan perguruan tinggi hanya 1 orang

(1,5%).

Page 72: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

52

d. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama

Distribusi responden Posyandu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos berdasarkan agama dapat dilihat

pada tabel 5.4.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Agama

di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Variabel Jumlah Persentase

(%)

Islam 51 75

Kristen 17 25

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 5.4, tampak bahwa sebagian besar responden

beragama Islam yaitu sebanyak 51 orang (75%) dan yang

beragama Kristen sebanyak 17 orang (25%).

e. Gambaran Pemanfaatan Posyandu Lansia

Gambaran pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Posyandu Lansia

di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Pemanfaatan

Posyandu Lansia

Jumlah Persentase

(%)

Memanfaatkan 20 29,4

Kurang memanfaatkan 48 70,6

Jumlah 68 100

Berdasarkan tabel 5.5, tampak bahwa sebagian besar responden

tidak memanfaatkan Posyandu Lansia yaitu sebanyak 48 orang

(70,6%) dan yang memanfaatkan Posyandu Lansia hanya sebesar

20 orang (29,4%).

Page 73: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

53

2. Gambaran Persepsi Responden Terhadap Tugas Kader

Persepsi responden terhadap tugas kader di Posyandu Mawar

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos, Kota Depok

digambarkan dengan memberikan penilaian baik, cukup dan kurang

disesuaikan dengan pertanyaan dan variabel tugas kader. Jumlah

responden yang memberikan penilaian melalui pengisian kuesioner

adalah sebanyak 68 responden.

Persepsi responden terhadap tugas kader di Posyandu Lansia

Mawar terdiri dari 3 (tiga) variabel penilaian, yaitu: persepsi responden

terhadap tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia, persepsi

responden terhadap tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia,

dan persepsi responden terhadap tugas kader setelah pelaksanaan

Posyandu Lansia.

Distribusi persepsi responden terhadap tugas kader di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos adalah

sebagai berikut:

Page 74: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

54

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Tugas

Kader di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Pelaksanaan Tugas

Kader

Jumlah Persen

tase

(%)

Baik 7 10,3

Cukup 52 76,5

Kurang 9 13,2

Jumlah 68 100

Berdasarkan hasil penelitian dari keseluruhan responden dapat

diketahui bahwa 9 orang (13,2%) memiliki persepsi bahwa kader

masih kurang baik dalam menjalankan tugasnya dan 52 orang (76,5%)

memiliki persepsi bahwa kader cukup baik dalam menjalankan

tugasnya, kemudian 7 orang (10,3%) berpersepsi bahwa kader sudah

baik dalam menjalankan tugasnya untuk pelaksanaan Posyandu Lansia.

Sedangkan distribusi frekuensi persepsi responden tentang

tugas kader menurut pemanfaatan terhadap Posyandu Lansia dapat

dilihat pada tabel berikut 5.7.

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di Posyandu

Lansia Mawar Tahun 2014

Pemanfaatan Posyandu Lansia

Pelaksanaan Tugas

Kader

Memanfaatkan

N (%)

Kurang

Memanfaatkan

N (%)

Baik 3 (15,0%) 4 (8,3%)

Cukup 12 (60,0%) 37 (77,1%)

Kurang 5 (25,0%) 7 (14,6%)

Jumlah 20 48

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 5 responden

(25,0%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

Page 75: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

55

melaksanakan tugasnya, 12 responden (60,0%) memiliki persepsi

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 3

lansia (15,0%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

kurang memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 7

responden (14,6%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik

dalam melaksanakan tugasnya, 37 responden (77,1%) memiliki

persepsi bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan

tugasnya, dan 4 lansia (8,3%) berpersepsi bahwa kader dalam

menjalankan tugasnya sudah baik.

a. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Sebelum Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Persepsi lansia tentang tugas kader maksudnya adalah tanggapan

responden terhadap tugas kader yang dilaksanakan di hari sebelum

pelaksanaan Posyandu Lansia. Persepsi lansia dibagi menjadi tiga

kategori, yaitu pelaksanaan tugas baik, cukup dan kurang. Kategori

pelaksanaan tugas kader dapat dilihat pada tabel 5.8.

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang Tugas

Kader Sebelum Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Tahun 2014

Pelaksanaan Tugas

Kader

Jumlah Persenta

se (%)

Baik 5 7,4

Cukup 52 76,5

Kurang 11 16,2

Jumlah 68 100

Page 76: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

56

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 11 lansia

(16,2%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 52 lansia (76,5%) memiliki persepsi bahwa

kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 5 lansia

(7,4%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya sudah

baik.

Sedangkan distribusi frekuensi persepsi responden tentang

tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia menurut

pemanfaatan terhadap Posyandu Lansia dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pemanfaatan

Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas Kader di Posyandu

Lansia Mawar Tahun 2014

Pemanfaatan Posyandu Lansia

Sebelum Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Memanfaatkan

N (%)

Kurang

Memanfaatkan

N (%)

Baik 4 (20,0%) 0 (0,0%)

Cukup 14 (70,0%) 41 (85,4%)

Kurang 2 (10,0%) 7 (14,6%)

Jumlah 20 48

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 2 responden

(10,0%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 14 responden (14,0%) memiliki persepsi

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 4

lansia (20,0%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

Page 77: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

57

Sedangkan berdasarkan hasil penelitian terhadap responden

yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 7

responden (14,6%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik

dalam melaksanakan tugasnya, 41 responden (85,4%) memiliki

persepsi bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya,

dan 0 responden (0,0%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan

tugasnya sudah baik.

b. Persepsi Responden tentang Tugas Kader Saat Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Persepsi responden tentang tugas kader yang dimaksud adalah

tanggapan responden mengenai tugas kader yang dilaksanakan saat

berlangsungnya kegiatan Posyandu Lansia. Persepsi lansia tentang

tugas kader dibagi menjadi 3 kategori, yaitu dilaksanakan dengan baik,

cukup dan kurang. Kategori pelaksanaan tugas kader dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Persepsi Responden Tentang

Tugas Kader Saat Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

2014

Pelaksanaan Tugas

Kader

Jumlah Persentase

(%)

Baik 5 7,4

Cukup 56 82,4

Kurang 7 10,3

Jumlah 68 100

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 7 lansia

(10,3%) memiliki persepsi bahwa kader kurang baik dalam

Page 78: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

58

melaksanakan tugas, 56 lansia (82,4%) memiliki persepsi bahwa kader

sudah melaksanakan tugasnya dengan cukup baik, dan 5 lansia (7,4%)

berpersepsi bahwa kader dalam melaksanakan tugasnya sudah baik.

Sedangkan distribusi frekuensi persepsi responden tentang

tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia menurut pemanfaatan

terhadap Posyandu Lansia dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Menurut

Pemanfaatan Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas

Kader di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Pemanfaatan Posyandu Lansia

Saat Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Memanfaatkan

N (%)

Kurang

Memanfaatkan

N (%)

Baik 1 (5,0%) 7 (14,6%)

Cukup 16 (80,0%) 35 (72,9%)

Kurang 3 (15,0%) 6 (12,5%)

Jumlah 20 48

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 3 responden

(15,0%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 16 responden (80,0%) memiliki persepsi

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 1

lansia (5,0%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

Sedangkan distribusi frekuensi persepsi lansia dan pra lansia

yang kurang memanfaatkan posyandu lansia tentang tugas kader saat

pelaksanaan Posyandu dapat diketahui bahwa 6 responden (12,5%)

memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 35 responden (72,9%) memiliki persepsi

Page 79: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

59

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 7

lansia (14,6%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

c. Persepsi Lansia tentang Tugas Kader Setelah Pelaksanaan

Kegiatan Posyandu Lansia

Persepsi lansia tentang tugas kader yang dimaksud yaitu

tanggapan responden terhadap pelaksanaan tugas kader yang dilakukan

setelah pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia. Persepsi lansia tentang

tugas kader dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pelaksanaan tugas baik,

cukup dan kurang. Kategori pelaksanaan tugas kader dapat dilihat pada

tabel 5.12.

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Persepsi Lansia tentang Tugas

Kader Setelah Pelaksanaan Posyandu Lansia di Posyandu Lansia

Mawar Tahun 2014

Pelaksanaan Tugas

Kader

Jumlah Persentase

(%)

Baik 13 19,1

Cukup 36 52,9

Kurang 19 27,9

Jumlah 68 100

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa 19 lansia

(27,9%) memiliki persepsi kurang dalam melaksanakan tugas, 36

lansia (52,9%) memiliki persepsi cukup dalam melaksanakan tugas,

dan 13 lansia (19,1%) berpersepsi bahwa kader melaksanakan tugas

dengan baik.

Sedangkan distribusi frekuensi persepsi responden tentang

tugas kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia menurut

Page 80: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

60

pemanfaatan terhadap Posyandu Lansia dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Menurut

Pemanfaatan Posyandu Lansia dan Persepsi Tentang Tugas

Kader di Posyandu Lansia Mawar Tahun 2014

Pemanfaatan Posyandu Lansia

Setelah Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Memanfaatkan

N (%)

Kurang

Memanfaatkan

N (%)

Baik 3 (15,0%) 7 (6,3%)

Cukup 14 (70,0%) 38 (79,2%)

Kurang 3 (15,0%) 3 (6,3%)

Jumlah 20 48

Berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 3 responden

(15,0%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 14 responden (70,0%) memiliki persepsi

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 3

lansia (15,0%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

Sementara berdasarkan hasil penelitian terhadap responden yang

kurang memanfaatkan Posyandu Lansia dapat diketahui bahwa 3

responden (6,3%) memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik

dalam melaksanakan tugasnya, 38 responden (79,2%) memiliki persepsi

bahwa kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 7

lansia (6,3%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya

sudah baik.

Page 81: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

61

BAB VI

PEMBAHASAN

Penelitian ini akan membahas mengenai persepsi lansia tentang

tugas kader dalam pelaksanaan Posyandu Lansia. Responden terdiri dari

68 orang yaitu lansia yang berada di RW 06 atau yang merupakan target

dari Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan

Tapos.Persepsi lansia tentang tugas kader dalam pelaksanaan Posyandu

Lansia mencakup tugas kader yang dilakukan sebelum, saat dan setelah

pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia.

Persepsi lansia dalam menilai tugas kader kemungkinan masih

dipengaruhi oleh budaya timur, sehingga lansia enggan menyatakan

persepsi yang sebenarnya, karena lansia merasa harus menjaga hubungan

baik dengan kader mengingat bahwa kader juga merupakan anggota

masyarakat (tetangga) sekitar.

A. Karakteristik Responden

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Batasan lansia menurut WHO yaitu meliputi usia pertengahan

(middle age) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly)

yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia

antara 76 sampai 90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia

diatas 90 tahun (Depkes, 2003). Oleh karena itu, dalam penelitian ini

yang dijadikan responden mulai dari pra lansia (45-59 tahun).

Page 82: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

62

Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden adalah

kelompok umur 45-59 tahun yaitu sebesar 72,1%. Kelompok umur

tersebut termasuk usia pralansia yang masih bisa disebut golongan usia

produktif yang berpotensi mendapatkan risiko penyakit dari

pekerjaannya serta mengalami proses yang mengubah keadaan sehat

menjadi berangsur-angsur lemah. Berdasarkan profil penduduk di RW

06 Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014, kelompok

umur usia 45-59 merupakan kelompok umur mayoritas, yaitu

mencapai 78,58%.

Hal ini sesuai dengan persentase penduduk di Indonesia tahun

2012 yaitu kelompok usia produktif berada pada angka 59,72%,

sementara penduduk lansia (60 tahun ke atas) berada pada angka

7,56% (Kemenkes, 2013). Akan tetapi, berbeda dengan hasil penelitian

Handayani (2012) tentang pemanfaatan Posyandu Lansia yang

menunjukkan bahwa umur rata-rata responden di Kecamatan Ciomas

yaitu 63 tahun.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Sebagian besar responden dalam penelitian ini adalah perempuan

(88,2%). US. Cencus Bureau International Data Base mengatakan

karena usia harapan hidup perempuan lebih panjang dibandingkan

laki-laki, maka jumlah penduduk lansia perempuan lebih banyak

dibanding laki-laki (11,29 juta jiwa berbanding 9,26 juta jiwa)

(Kemenkes 2013). Hal ini sesuai dengan sensus penduduk yang

Page 83: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

63

dilakukan oleh BPS (2012) jumlah penduduk lansia yang paling

banyak adalah perempuan yaitu 82% dari total penduduk lansia.

Sudaryanto (2008) dalam penelitiannya tentang persepsi lansia

terhadap kegiatan Posyandu Lansia di Kecamatan Prambanan juga

menyatakan bahwa jumlah lansia perempuan lebih tinggi dibandingkan

jumlah lansia laki-laki yaitu sebesar 71 orang dari 100 lansia.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sebagian besar tingkat pendidikan responden dalam penelitian ini

adalah Sekolah Dasar (SD) (39,7%). Hal ini hampir sama dengan

persentase penduduk lansia menurut pendidikan di Indonesia yaitu

bahwa tingkat pendidikan lansia tertinggi yaitu berada pada tingkat

tidak/belum pernah sekolah atau tidak tamat SD sebesar 26,84%,

kemudian baru SD yaitu sebesar 32,32% (BPS, 2012). Akan tetapi

hasil penelitian yang dilakukan Sudaryanto (2008) mengatakan bahwa

sebagian besar tingkat pendidikan lansia yaitu tidak tamat SD sebesar

60% dari total lansia di Kecamatan Prambanan.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Agama

Sebagian besar agama responden dalam penelitian ini adalah Islam

(75%). Hal ini sesuai dengan hasil sensus tahun 2010 di Indonesia

bahwa 87,18% total penduduk Indonesia beragama Islam (BPS, 2012).

Page 84: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

64

5. Pemanfaatan Posyandu Lansia

Hasil analisis terhadap pemanfaatan Posyandu Lansia di Posyandu

Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun

2014 didapatkan hasil dari 68 responden yang memanfaatkan

posyandu lansia sebesar 29,4% dan 70,6% kurang memanfaatkan

Posyandu Lansia. Hasil observasi memberikan informasi bahwa alasan

terbesar responden kurang memanfaatkan Posyandu Lansia

diantaranya tidak terlalu tertarik dengan kegiatan yang ada di

Posyandu Lansia, serta lebih memilih untuk mengerjakan pekerjaan

rumah tangga bagi lansia perempuan.

Hasil penelitian ini sama dengan hasil penelitian yang dilakukan

oleh Handayani (2012) tentang pemanfaatan Posyandu Lansia di

Kecamatan Ciomas yang mengatakan bahwa sebagian besar lansia

(74,61%) di sana tidak memanfaatkan Posyandu Lansia yang ada.

B. Gambaran Persepsi Responden Tentang Tugas Kader

Kader kesehatan adalah orang dewasa, baik pria maupun wanita yang

dipandang sebagai orang yang memiliki kelebihan di masyarakatnya,

dapat berupa keberhasilan dalam kegiatan, keluwesan dalam hubungan

kemanusiaan, status sosial ekonomi dan sebagainya (Kemenkes, 2010).

Lawrence Green (dalam Handayani, 2012) dalam teorinya tentang

perilaku kesehatan mengatakan bahwa salah satu faktor pendukung yang

berperan dalam terwujudnya perilaku kesehatan yaitu adanya faktor

penyerta perilaku yang memberikan ganjaran dan berperan bagi menetap

Page 85: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

65

atau lenyapnya perilaku. Hal ini dapat ditemukan dalam diri seorang kader

(Henniwati, 2008). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2012)

sesuai dengan teori Lawrence Green mengatakan bahwa responden yang

tidak memanfaatkan posyandu lansia lebih besar proporsinya pada lansia

yang menyatakan kader tidak berperan (98,8%) dibandingkan dengan

responden yang menyatakan kader berperan aktif (2,0%).

Akan tetapi hal ini berbeda dengan hasil penelitian ini yaitu secara

umum persepsi responden terhadap tugas kader adalah 13,2% berpersepsi

kurang baik, 76,5% memiliki persepsi cukup baik, dan 10,3% berpersepsi

bahwa kader sudah baik dalam menjalankan tugasnya untuk pelaksanaan

Posyandu Lansia. Sebagian besar responden yang memanfaatkan

Posyandu Lansia berpersepsi cukup baik (60,0%), begitu pula persepsi

responden yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia cukup baik

(77,1%) atau dengan kata lain tidak ada perbedan persepsi responden

tentang tugas kader baik oleh responden yang memanfaatkan maupu yang

kurang memanfaatkan Posyandu Lansia.

1. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Sebelum Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui 11 lansia (16,2%)

memiliki persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam

melaksanakan tugasnya, 52 lansia (76,5%) memiliki persepsi bahwa

kader sudah cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 5 lansia

(7,4%) berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya sebelum

Page 86: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

66

pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia sudah baik. Hal ini berarti

bahwa sebagian besar dari lansia memiliki persepsi bahwa kader dalam

menjalankan tugasnya sudah cukup baik, dimana lansia pelaksanaan

tugas kader yang dimaksud adalah pelaksanaan tugas kader yang

dilakukan sebelum berlangsungnya kegiatan Posyandu Lansia. Ini

dapat dilihat dari motivasi yang diberikan oleh kader berupa informasi

tentang jadwal, tempat dan manfaat dari pelaksanaan Posyandu Lansia,

serta sarana dan prasarana yang telah siap untuk digunakan demi

menunjang kegiatan yang ada di Posyandu Lansia.

Motivasi, persepsi, pembentukan sikap, dan integrasi terjadi di

saat sebelum kegiatan Posyandu Lansia yang seharusnya dibentuk oleh

kader. Hal ini terlihat dalam tugas kader menurut DepKes RI (2006)

sebelum pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia yaitu memotivasi

sasaran Posyandu Lansia untuk datang, memberikan informasi terkait

Posyandu Lansia (manfaat, jadwal, tempat, kegiatan, dsb) sehingga

timbul penilaian yang baik dari lansia dan mencerminkan sikap suka

(mau datang) terhadap Posyandu Lansia.

2. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Saat Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui 7 lansia (10,3%) memiliki

persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam melaksanakan

tugasnya, 56 lansia (82,4%) memiliki persepsi bahwa kader sudah

cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 5 lansia (7,4%)

Page 87: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

67

berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya saat

pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia sudah baik. Hal ini berarti

bahwa sebagian besar dari lansia memiliki persepsi bahwa kader dalam

menjalankan tugasnya sudah cukup baik, dimana lansia memandang

pelaksanaan tugas kader yang dilakukan saat berlangsungnya kegiatan

Posyandu Lansia sudah cukup baik. Ini dapat dilihat dari terlaksananya

sistem 5 meja walaupun dengan sarana dan prasarana yang seadanya.

Walaupun sebagian besar lansia berpersepsi cukup baik terhadap

tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia, akan tetapi jumlah

kunjungan di Posyandu masih sangat rendah yaitu sekitar 8,5% dari

jumlah total sasaran lansia binaan di Posyandu Lansia Mawar. Hasil

wawancara yang didapat yaitu beberapa lansia mengatakan,

“Tugas kader sudah (cukup) baik kalo lagi ada Posyandu, tapi

acara (pelayanan) yang ada di Posyandu cuma begitu-begitu aja,

periksa gula (darah) aja ga ada..”

Hal ini membuktikan bahwa perlu adanya inovasi-inovasi

kegiatan atau pelayanan yang diberikan oleh kader. Baik itu

pemeriksaan laboratorium sederhana, atau pemberian penyuluhan

menggunakan media yang menarik bagi masyarakat.

3. Persepsi Responden Tentang Tugas Kader Setelah Pelaksanaan

Posyandu Lansia

Berdasarkan hasil penelitian diketahui 19 lansia (27,9%) memiliki

persepsi bahwa kader masih kurang baik dalam melaksanakan

tugasnya, 36 lansia (52,9%) memiliki persepsi bahwa kader sudah

Page 88: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

68

cukup baik dalam melaksanakan tugasnya, dan 13 lansia (19,1%)

berpersepsi bahwa kader dalam menjalankan tugasnya saat

pelaksanaan kegiatan Posyandu Lansia sudah baik. Hal ini berarti

bahwa sebagian besar dari lansia memiliki persepsi bahwa kader dalam

menjalankan tugasnya sudah cukup baik, dimana lansia memandang

pelaksanaan tugas kader yang dilakukan setelah berlangsungnya

kegiatan Posyandu Lansia sudah cukup baik. Maksud dari setelah

berlangsungnya kegiatanPosyandu Lansia disini yaitu setelah lansia

menjalani pelayanan sistem 5 meja.

Tugas kader setelah kegiatan Posyandu Lansia terhadap lansia

yaitu melakukan follow up (menindaklanjut/tindak lanjut) terkait

pelaksanaan Posyandu Lansia, diantaranya menganjurkan untuk

menjaga kesehatan, menganjurkan untuk datang kembali pada

pelaksanaan Posyandu Lansia selanjutnya, datang pertemuan rutin di

masyarakat (pengajian, dsb), atau bisa dengan minimal memberikan

makanan tambahan untuk lansia.

Menurut hasil pengamatan peneliti, hal tersebut memang telah

dilakukan oleh kader, akan tetapi menurut wawancara dengan

responden seharusnya makanan tambahan yang diberikan oleh kader

tidak hanya yang itu-itu saja, mungkin akan lebih menarik apabila

selain diberikan makanan tambahan diberikan juga vitamin demi

menjaga stamina para lansia dan pra lansia.

Page 89: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

69

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini,

keterbatasan peneliti tersebut adalah sebagai berikut:

1. Desain yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kuantitatif, jadi hanya menggambarkan persepsi lansia tentang tugas

kader dalam kegiatan Posyandu Lansia sehingga diharapkan pada

penelitian selanjutnya dapat melanjutkan penelitian ini secara

mendalam.

2. Kuesioner tentunya masih belum sempurna, meskipun telah disusun

sebaik mungkin dan sebelum dilakukan penelitian telah dilakukan uji

validitas dan reliabilitas.

Page 90: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

70

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai persepsi lansia dan pra

lansia tentang tugas kader di Posyandu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos tahun 2014, diperoleh berbagai temuan

sebagai berikut:

1. Gambaran karakteristik lansia di Posyandu Mawar, adalah sebagai

berikut:

a. Responden yang termasuk kedalam klasifikasi pralansia (45-59

tahun) sebesar 72,1% dan yang termasuk ke dalam lansia (≥ 60

tahun) sebesar 27,9%.

b. Responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 88,2% dan

responden yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 11,8%.

c. Responden yang tidak tamat SD/tidak sekolah adalah sebesar

11,8%, berpendidikan SD sebesar 27%, berpendidikan SMP

sebesar 19,1%, berpendidikan SMA sebesar 27,9%, dan

berpendidikan perguruan tinggi sebesar 1,5%.

d. Responden yang beragama Islam sebesar 75% dan responden yang

beragama Kristen sebesar 25%.

2. Persepsi lansia tentang keseluruhan tugas kader Posyandu Lansia di

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

adalah sebagai berikut: 13,2% lansia memiliki persepsi bahwa kader

masih kurang baik dalam menjalankan tugasnya, 76,5% lansia

Page 91: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

71

memiliki persepsi cukup baik, dan 10,3% lansia berpersepsi baik.

Sebagian besar responden yang memanfaatkan Posyandu Lansia

mempunyai persepsi cukup baik yaitu sebesar 70,0%, begitu pula

responden yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia berpersepsi

cukup baik terhadap pelaksaan tugas kader sebelum pelaksanaan

Posyandu Lansia yaitu sebesar 85,4%.

3. Persepsi lansia tentang tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu

Lansia di Posyandu Mawar adalah sebagai berikut: 7,4% berpersepsi

bahwa kader dalam menjalankan tugasnya sudah baik, 76,5% memiliki

persepsi cukup baik, dan 16,2% memiliki persepsi kurang baik.

Sebagian besar responden yang memanfaatkan Posyandu Lansia

mempunyai persepsi cukup baik (60,0%), begitu pula responden yang

kurang memanfaatkan Posyandu Lansia berpersepsi cukup baik

terhadap pelaksaan tugas kader sebelum pelaksanaan Posyandu Lansia

(77,1%).

4. Persepsi lansia tentang tugas kader saat pelaksanaan Posyandu Lansia

di Posyandu Lansia Mawar adalah sebagai berikut: 10,3% memiliki

persepsi bahwa kader kurang baik dalam melaksanakan tugasnya,

82,4% lansia memiliki persepsi cukup baik, dan 7,4% lansia

berpersepsi baik. Sebagian besar responden yang memanfaatkan

Posyandu Lansia mempunyai persepsi cukup baik (80,0%), begitu pula

responden yang kurang memanfaatkan Posyandu Lansia berpersepsi

cukup baik terhadap pelaksaan tugas kader saat pelaksanaan Posyandu

Lansia (72,9%).

Page 92: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

72

5. Persepsi lansia tentang tugas kader setelah pelaksanaan Posyandu

Lansia di Posyandu Lansia Mawar adalah sebagai berikut: 27,9%

lansia memiliki persepsi bahwa kader kurang baik dalam

melaksanakan tugas, 52,9% lansia memiliki persepsi cukup baik, dan

19,1% lansia berpersepsi bahwa kader melaksanakan tugas dengan

baik. Sebagian besar responden yang memanfaatkan Posyandu Lansia

mempunyai persepsi cukup baik (70,0%), begitu pula responden yang

kurang memanfaatkan Posyandu Lansia berpersepsi cukup baik

terhadap pelaksaan tugas kader setelah pelaksanaan Posyandu Lansia

(79,2%).

Dengan demikian penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi

lansia pada tugas kader di Posyadu Lansia Mawar Kelurahan

Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014 sebagian besar adalah

cukup baik.

B. Saran

Dari hasil penelitian tentang persepsi lansia tentang tugas kader di

Posyandu Lansia Mawar Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos

Tahun 2014, peneliti mengajukan berbagai saran untuk perbaikan dalam

pelaksanaan tugas kader demi tercapainya tujuan dari Posyandu Lansia

sebagai berikut:

1. Untuk Pendidikan Keperawatan

a. Diharapkan peran perawat khususnya perawat komunitas sebagai

health educator dan advocator untuk melakukan penyuluhan

Page 93: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

73

tentang pola hidup bersih dan sehat dan membantu mengadvokasi

masyarakat terhadap dinas kesehatan maupun Puskesmas untuk

upaya kelengkapan sarana dan prasarana Posyandu Lansia

(menyediakan pemeriksaan laboratorium sederhana, mengadakan

senam lansia dsb).

b. Diharapkan pada praktik keperawatan komunitas, mahasiswa dapat

membantu pengembangan program Posyandu Lansia yang ada di

sekitar institusi.

2. Untuk Puskesmas Sukatani dan Posyandu Mawar

a. Sebaiknya membuat kebijakan dan anggaran untuk peningkatan

pemberian informasi dengan mengadakan pelatihan komunikasi

efektif dan konseling. Mengingat bahwa pertemuan kader

Posyandu dengan pihak Puskesmas hanya sekedar rapat evaluasi

atau laporan per Posyandu tanpa adanya pelatihan terhadap kader

untuk peningkatan kualitas pelayanan Posyandu Lansia.

b. Sebaiknya dibuat suatu kebijakan untuk pemberian reward bagi

kader yang aktif serta memberikan reward atau hadiah kepada

lansia yang mampu mempertahankan kesehatannya apabila ia telah

berkunjung ke Posyandu Lansia minimal 3-5 kali baik itu berupa

bahan pangan atau dalam bentuk lain, atau bisa dengan jadwal

Posyandu Lansia diadakan bersama dengan kegiatan yang banyak

diminati masyarakat sekitar (pengajian ibu-ibu).

Page 94: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

74

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

a. Perlu kiranya melakukan penelitian lebih lanjut tentang persepsi

lansia terhadap tugas kader dengan pendekatan yang berbeda

(kualitatif) sehingga persepsi lansia dapat tergali lebih dalam lagi.

Page 95: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Desi Suci. 2013. Hubungan Antara Kinerja Kader Posyandu Lansia

Terhadap Kepuasan Lansia di Kelurahan Rempoa Wilayah Binaan Kerja

Puskesmas Ciputat Timur. Skripsi : UIN Jakarta

Astuti, Sri. 2005. Sekilas Tentang Layanan Sirkulasi di UPT Perpustakaan

Universitas Sriwijaya. www.ojs.lib.unair.ac.id diakses 20 Desember

2013 pukul 16.17 WIB

Ariyani, Tri. 2011. Identifikasi Faktor Perilaku dalam Pemanfaatan Posyandu

Lansia di Puskesmas Bambanglipuro Kabupaten Bantul D. I. Yogyakarta

Tahun 2011. Skripsi. Depok: FKM UI

BKKBN. 2012. Tuk Berdayakan Lansia, BKKBN Belajar Sampai ke Negeri

Cina,. http://www.bkkbn.go.id/ViewBerita.aspx?BeritaID=519 diakses

17 November 2013 pukul 19.17 WIB

BPS (Badan Pusat Statistik). 2012. Sensus Penduduk Indonesia. Jakarta

Budiarto, Eko. 2008. Metodologi Penelitian Kedokteran Sebuah Pengantar.

Jakarta: EGC

Dharmojo, Boedhi. 2009. Geriatri Ilmu Kesehatan Lanjut Usia. Edisi 3. Jakarta:

FIK UI

Departemen Kesehatan. 2003. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan

Kabupaten/Kota (Kepmenkes RI nomor 1457/Menjes/SK/X/2003).

Jakarta: Kementrian Kesehatan

_________. 2006. Saya Bangga Menjadi Kader Posyandu. Jakarta: Kementrian

Kesehatan

Handayani, Dewi E. 2012. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu oleh Lanjut

Usia di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Tahun 2012 dan Faktor

yang Berhubungan. Skripsi. Depok: FKM UI

Hastono, S. P. 2007. Modul Analisis Data Kesehatan. Depok: FKM UI

Hardjana, Agus. M. 2003. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius

Henniwati. 2008. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan

Posyandu Lanjut Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Aceh

Timur. Tesis: USU

Hidayat, A. Aziz. Alimul. 2007. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis

Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Hutahuruk, Agustina. 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan

Posyandu Lanjut Usia. Medan: Tesis Program Administrasi dan

Kebijakan Kesehatan Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara

Page 96: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Kementrian Kesehatan RI, 2010 (A). Pedoman Pembinaan Kesehatan Lanjut

Usia Bagi Petugas Kesehatan, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan

Komunitas

__________, 2010 (B). Pedoman Puskesmas Santun Lanjut Usia Bagi Petugas

Kesehatan, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat

__________, 2010 (C). Pedoman Pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok

Lanjut Usia, Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat

Kementrian Kesehatan RI, 2013. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan,

Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI

Komnas Lansia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia. Jakarta:

Komnas Lansia

Lemeshow, S., Hosmer Jr., dan D.W. Lwanga. S. K. 1997. Besar Sampel dalam

Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: UGM Press

Lestari, Arum. 2005. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Pelayanan Kesehatan di Posbindu pada Pra Lansia dan Lansia di

Wilayah Binaan Puskesmas Kemiri Muka. Skripsi. FKM UI

Marshall, W. Kreuter. Health Program Planning An Educational and Ecological

Approach. 2005. Rollins School of Public Health of Emory University

Maryam, R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta:

Salemba Medika

Marvianti. 2010. Gambaran Persepsi Ibu Hamil Tentang Partisipasi Suami dalam

Antenatal Care di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Tahun

2010. Skripsi. UIN Jakarta

Notoadmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:

Rineka Cipta

Nurmeilita. 2010. Persepsi Masyarakat Miskin Terhadap Pelayanan Kesehatan

untuk Masyarakat Miskin di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Skripsi: UIN Jakarta

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta: Salemba Medika

Rakhmat, J. 2003. Psikologi Komunikasi; Edisi Revisi Cetakan 2. Bandung: PT

Remaja Rosda Karya

Sari, Yohana. 2011. Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Posyandu di Desa.

http://posyandu.org/posyandu/posyandu-lansia/526-faktor-yang-

mempengaruhi-pemanfaatan-posyandu-lansia-didesa.html diakses 17

Juli 2014 pukul 00.48 WIB

Page 97: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Sarwono, Solita. 2004. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Gajah Mada University

Press

Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran

EGC

Sudaryanto, Agus, Irdawati. 2008. Persepsi Lansia Terhadap Kegiatan

Pembinaan Kesehatan Lansa di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas

Prambanan 1 Yogyakarta. Jurnal Kesehatan ISSN 1979-7621, Vol. 1,

No. 1.

Suryabarata, Sumadi. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers

Sutanto, A. Vita. 2006. Faktor-faktor yang Berhuungan dengan Pemanfaatan

Program Pos Pembinaan Terpadu pada Lansia di Wilayah Binaan

Puskesmas Pancoran Mas Depok Tahun 2006. Skripsi. FKM UI

Stanley, Mickey. 2006. Gerontological Nursing Second Edition. Philadelphia: F.A

Thoha, Miftah. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta: CV Rajawali

Walgito, B, 2002. Pengantar Psikologi Umum. Edisi Refisi, Andi Offset,

Yogyakarta

Zarniyeti. 2011. Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan

Posyandu lansia oleh Lanjut Usia (> 60 tahun) di wilayah Kota

pariaman Sumatera Barat tahun 201. Skripsi. FKM UI

Page 98: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya, Rizkinuary Hidayah Mahasiswi S1 Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir. Adapun judul penelitian saya

yaitu:

“Gambaran Persepsi Lansia Tentang Tugas Kader di Posyandu Lansia Mawar

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos Tahun 2014”

Dengan ini saya membutuhkan bantuan Bapak/Ibu untuk dapat mengisi

kuesioner yang telah saya berikan kepada Bapak/Ibu untuk mendapatkan data mengenai

tugas kader dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan di Posyandu Lansia Mawar

Kelurahan Sukamaju Baru Kecamatan Tapos ini.

Data Bapak/Ibu seperti nama dan jawaban yang Bapak/Ibu berikan kepada saya

akan dirahasiakan sehingga tidak akan diketahui oleh siapapun. Data yang didapatkan

akan digunakan untuk kepentingan pendidikan/akademis semata.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela dan saya menyadari

waktu yang Bapak/Ibu berikan kepada saya sangat berharga dan terbatas, namun saya

berharap Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya karena

pendapat Bapak/Ibu sangat penting dalam penelitian ini.

Demikian surat persetujuan ini saya sampaikan, atas kesediaan bapak/ibu

berpartisipasi dalam penelitian ini saya mengucapkan banyak terimakasih.

Menyetujui, Hormat Saya

Nama:..................................... Rizkinuary Hidayah

Page 99: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI POSYANDU

LANSIA MAWAR KELURAHAN SUKAMAJU BARU

KECAMATAN TAPOS TAHUN 2014

Hari/Tanggal :

PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

Pertanyaan berikut ini dapat dijawab dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan

jawaban yang tersedia atau mengisi pada tempat yang telah disediakan

I. KARAKTERISTIK LANSIA

1. Umur :

2. Jenis kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

3. Pendidikan terakhir : a. SD b. SMP

c. SMU d. Perguruan Tinggi

e. Lain-lain (tidak tamat SD, tidak sekolah,

dsb)

4. Agama : a. Islam b. Kristen

c. Hindu d. Budha

e. Lain-lain (Konghucu, Atheis, dsb)

II. PEMANFAATAN PELAYANAN POSYANDU LANSIA

1. Apakah Bapak/Ibu pernah hadir di Posyandu Lansia dalam 1 tahun

terakhir (Juni 2013 – Mei 2014)?

Page 100: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu pernah hadir di Posyandu Lansia dalam 3 bulan

terakhir (April – Juni 2014)?

a. Ya

b. Tidak

III. PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER POSYANDU

LANSIA

Berilah tanda silang (X) pada pilihan Anda

Nomor Pernyataan Jawaban

Selalu Kadang-

kadang

Tidak

Pernah

SEBELUM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA

1. Kader mengajak saya dan lansia lainnya

untuk datang ke Posyandu lansia.

2. Kader memberi tahu jadwal pelaksanaan

Posyandu kepada saya dan lansia lainnya.

3. Kader memberi tahu tempat pelaksanaan

posyandu lansia kepada saya dan lansia

lainnya.

4. Kader memberi informasi tentang kegiatan

yang ada Posyandu kepada saya dan lansia

lainnya.

Page 101: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

5. Kader memberi informasi tentang manfaat

dari Posyandu kepada saya dan lansia

lainnya.

6. Sarana dan prasarana yang diperlukan

(timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS,

alat peraga, obat-obatan yang dibutuhkan,

bahan/materi penyuluhan) telah siap

sebelum kegiatan Posyandu dilaksanakan.

SAAT PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA

7. Kader mengatur saya dan lansia lainnya

selama kegiatan Posyandu berlangsung

(dimana tempat menunggu, alur

pemeriksaan, dsb).

8. Kader melakukan pendaftaran terhadap

saya dan lansia lainnya.

9. Kader menanyakan kondisi dan keluhan

kesehatan yang dirasakan oleh saya dan

lansia lainnya.

10. Kader melakukan penimbangan berat badan

saya dan lansia lainnya.

11. Kader melakukan pengukuran tinggi badan

saya dan lansia lainnya.

12. Kader melakukan pengukuran tekanan

darah saya dan lansia lainnya.

Page 102: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

13. Kader mencatat hasil penimbangan berat

badan dan pengukuran tinggi badan saya ke

dalam KMS (Kartu Menuju Sehat) atau

buku catatan lainnya.

14. Kader melakukan pemeriksaan

laboratorium sederhana seperti kadar gula

darah, asam urat, dan kolesterol kepada

saya dan lansia lainnya.

15. Kader melakukan penyuluhan baik itu

tentang

kesehatan/gizi/sosial/ekonomi/agama

kepada saya dan lansia lainnya.

16. Kader melakukan kegiatan aktivitas

fisik/senam bersama saya dan lansia

lainnya.

SETELAH PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU LANSIA

17. Di akhir kunjungan, kader menganjurkan

saya dan lansia lainnya untuk datang lagi

ke Posyandu bulan depan.

18. Kader menganjurkan saya dan lansia

lainnya untuk menjaga kesehatan.

19. Kader menjemput ke rumah saya jika tidak

datang ke Posyandu.

20. Kader melakukan kunjungan tatap muka ke

Page 103: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

tokoh masyarakat, dan menghadiri

pertemuan rutin kelompok masyarakat atau

organisasi keagamaan (pengajian, dsb).

*** Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu mengisi kuesioner ini ***

Page 104: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 105: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik
Page 106: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

umur_1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 45-59 tahun 49 72.1 72.1 72.1

lebih dari 60 tahun 19 27.9 27.9 100.0

Total 68 100.0 100.0

jk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Laki-laki 8 11.8 11.8 11.8

Perempuan 60 88.2 88.2 100.0

Total 68 100.0 100.0

agama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Islam 51 75.0 75.0 75.0

Kristen 17 25.0 25.0 100.0

Total 68 100.0 100.0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Sekolah 8 11.8 11.8 11.8

SD 27 39.7 39.7 51.5

SMP 13 19.1 19.1 70.6

SMA 19 27.9 27.9 98.5

Perguruan Tinggi 1 1.5 1.5 100.0

Page 107: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Sekolah 8 11.8 11.8 11.8

SD 27 39.7 39.7 51.5

SMP 13 19.1 19.1 70.6

SMA 19 27.9 27.9 98.5

Perguruan Tinggi 1 1.5 1.5 100.0

Total 68 100.0 100.0

Pemanfaatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Memanfaatkan 48 70.6 70.6 70.6

Memanfaatkan 20 29.4 29.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

persepsi_kader_sebelum

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 11 16.2 16.2 16.2

cukup 52 76.5 76.5 92.6

baik 5 7.4 7.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

persepsi_kader_saat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 108: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Valid kurang 7 10.3 10.3 10.3

cukup 56 82.4 82.4 92.6

baik 5 7.4 7.4 100.0

Total 68 100.0 100.0

persepsi_kader_setelah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 19 27.9 27.9 27.9

cukup 36 52.9 52.9 80.9

baik 13 19.1 19.1 100.0

Total 68 100.0 100.0

Page 109: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

persepsi_tugas_kader

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid kurang 9 13.2 13.2 13.2

cukup 52 76.5 76.5 89.7

baik 7 10.3 10.3 100.0

Total 68 100.0 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.898 20

Page 110: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

score_

total

P1 Pearson

Correlation

1 .648*

*

.466*

*

.355 .348 .163 -.007 .221 .107 .144 .094 .113 .083 .040 .280 .209 .185 .210 .121 .012 .409*

Sig. (2-

tailed)

.000 .009 .054 .059 .390 .972 .241 .574 .449 .620 .553 .662 .834 .134 .267 .327 .265 .523 .949 .025

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2 Pearson

Correlation

.648*

*

1 .841*

*

.462* .658

*

*

.275 .399* .289 .275 .209 .430

* .176 .214 .404

* .394

* .309 .272 .436

* .223 .408

* .701

**

Sig. (2-

tailed)

.000

.000 .010 .000 .141 .029 .121 .141 .267 .018 .352 .255 .027 .031 .096 .145 .016 .237 .025 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P3 Pearson

Correlation

.466*

*

.841*

*

1 .729*

*

.710*

*

.204 .388* .174 .204 .227 .414

* .216 .316 .415

* .198 .186 .120 .477

*

*

.242 .383* .662

**

Sig. (2-

tailed)

.009 .000

.000 .000 .279 .034 .359 .279 .228 .023 .252 .089 .022 .294 .326 .527 .008 .197 .037 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P4 Pearson

Correlation

.355 .462* .729

*

*

1 .631*

*

.153 .185 .077 .027 .072 .192 .029 .155 .278 .043 .070 .073 .304 .056 .146 .414*

Sig. (2-

tailed)

.054 .010 .000

.000 .420 .328 .685 .886 .705 .309 .880 .414 .137 .823 .712 .700 .103 .770 .440 .023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P5 Pearson

Correlation

.348 .658*

*

.710*

*

.631*

*

1 .090 .320 .190 .090 .112 .382* -.029 .000 .286 .212 .166 .116 .405

* .071 .315 .499

**

Sig. (2-

tailed)

.059 .000 .000 .000

.638 .085 .314 .638 .554 .037 .880 1.00

0

.125 .262 .380 .541 .026 .709 .090 .005

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P6 Pearson

Correlation

.163 .275 .204 .153 .090 1 .380* .425

* .578

*

*

.396* .234 -.002 .234 .430

* .824

*

*

.545*

*

.927*

*

.251 -.108 .292 .620**

Sig. (2-

tailed)

.390 .141 .279 .420 .638

.038 .019 .001 .030 .214 .992 .213 .018 .000 .002 .000 .181 .570 .117 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P7 Pearson

Correlation

-.007 .399* .388

* .185 .320 .380

* 1 .286 .317 .338 .859

*

*

.200 .409* .898

*

*

.346 .137 .333 .825*

*

.134 .911*

*

.709**

Page 111: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Sig. (2-

tailed)

.972 .029 .034 .328 .085 .038

.125 .088 .068 .000 .289 .025 .000 .061 .470 .072 .000 .479 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P8 Pearson

Correlation

.221 .289 .174 .077 .190 .425* .286 1 .425

* .305 .246 .117 .279 .303 .540

*

*

.318 .418* .328 .143 .238 .533

**

Sig. (2-

tailed)

.241 .121 .359 .685 .314 .019 .125

.019 .102 .190 .537 .136 .103 .002 .087 .021 .077 .452 .205 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P9 Pearson

Correlation

.107 .275 .204 .027 .090 .578*

*

.317 .425* 1 .279 .166 -.058 .130 .242 .585

*

*

.449* .547

*

*

.251 -.020 .407* .514

**

Sig. (2-

tailed)

.574 .141 .279 .886 .638 .001 .088 .019

.135 .381 .762 .494 .198 .001 .013 .002 .181 .915 .025 .004

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

0

Pearson

Correlation

.144 .209 .227 .072 .112 .396* .338 .305 .279 1 .305 .419

* .549

*

*

.213 .438* .296 .390

* .374

* .376

* .286 .577

**

Sig. (2-

tailed)

.449 .267 .228 .705 .554 .030 .068 .102 .135

.101 .021 .002 .258 .016 .112 .033 .041 .040 .125 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

1

Pearson

Correlation

.094 .430* .414

* .192 .382

* .234 .859

*

*

.246 .166 .305 1 .319 .302 .787*

*

.278 .386* .290 .887

*

*

.400* .829

*

*

.730**

Sig. (2-

tailed)

.620 .018 .023 .309 .037 .214 .000 .190 .381 .101

.086 .104 .000 .138 .035 .120 .000 .029 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

2

Pearson

Correlation

.113 .176 .216 .029 -.029 -.002 .200 .117 -.058 .419* .319 1 .852

*

*

.057 .050 .221 .061 .265 .905*

*

.187 .457*

Sig. (2-

tailed)

.553 .352 .252 .880 .880 .992 .289 .537 .762 .021 .086

.000 .763 .791 .240 .748 .157 .000 .323 .011

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

3

Pearson

Correlation

.083 .214 .316 .155 .000 .234 .409* .279 .130 .549

*

*

.302 .852*

*

1 .309 .177 .024 .161 .365* .648

*

*

.341 .566**

Sig. (2-

tailed)

.662 .255 .089 .414 1.00

0

.213 .025 .136 .494 .002 .104 .000

.097 .351 .901 .396 .047 .000 .065 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

4

Pearson

Correlation

.040 .404* .415

* .278 .286 .430

* .898

*

*

.303 .242 .213 .787*

*

.057 .309 1 .298 .027 .340 .751*

*

-.045 .771*

*

.631**

Page 112: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

Sig. (2-

tailed)

.834 .027 .022 .137 .125 .018 .000 .103 .198 .258 .000 .763 .097

.110 .889 .066 .000 .813 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

5

Pearson

Correlation

.280 .394* .198 .043 .212 .824

*

*

.346 .540*

*

.585*

*

.438* .278 .050 .177 .298 1 .662

*

*

.886*

*

.307 .060 .287 .673**

Sig. (2-

tailed)

.134 .031 .294 .823 .262 .000 .061 .002 .001 .016 .138 .791 .351 .110

.000 .000 .099 .755 .124 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

6

Pearson

Correlation

.209 .309 .186 .070 .166 .545*

*

.137 .318 .449* .296 .386

* .221 .024 .027 .662

*

*

1 .704*

*

.295 .443* .224 .588

**

Sig. (2-

tailed)

.267 .096 .326 .712 .380 .002 .470 .087 .013 .112 .035 .240 .901 .889 .000

.000 .113 .014 .235 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

7

Pearson

Correlation

.185 .272 .120 .073 .116 .927*

*

.333 .418* .547

*

*

.390* .290 .061 .161 .340 .886

*

*

.704*

*

1 .246 .042 .230 .631**

Sig. (2-

tailed)

.327 .145 .527 .700 .541 .000 .072 .021 .002 .033 .120 .748 .396 .066 .000 .000

.191 .825 .222 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

8

Pearson

Correlation

.210 .436* .477

*

*

.304 .405* .251 .825

*

*

.328 .251 .374* .887

*

*

.265 .365* .751

*

*

.307 .295 .246 1 .304 .800*

*

.750**

Sig. (2-

tailed)

.265 .016 .008 .103 .026 .181 .000 .077 .181 .041 .000 .157 .047 .000 .099 .113 .191

.102 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P1

9

Pearson

Correlation

.121 .223 .242 .056 .071 -.108 .134 .143 -.020 .376* .400

* .905

*

*

.648*

*

-.045 .060 .443* .042 .304 1 .188 .467

**

Sig. (2-

tailed)

.523 .237 .197 .770 .709 .570 .479 .452 .915 .040 .029 .000 .000 .813 .755 .014 .825 .102

.319 .009

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

P2

0

Pearson

Correlation

.012 .408* .383

* .146 .315 .292 .911

*

*

.238 .407* .286 .829

*

*

.187 .341 .771*

*

.287 .224 .230 .800*

*

.188 1 .680**

Sig. (2-

tailed)

.949 .025 .037 .440 .090 .117 .000 .205 .025 .125 .000 .323 .065 .000 .124 .235 .222 .000 .319

.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

sc

or

Pearson

Correlation

.409* .701

*

*

.662*

*

.414* .499

*

*

.620*

*

.709*

*

.533*

*

.514*

*

.577*

*

.730*

*

.457* .566

*

*

.631*

*

.673*

*

.588*

*

.631*

*

.750*

*

.467*

*

.680*

*

1

Page 113: GAMBARAN PERSEPSI LANSIA TENTANG TUGAS KADER DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25603/1... · lansia di masyarakat yang prosesnya dilakukan oleh masyarakat baik

e_t

or

al

Sig. (2-

tailed)

.025 .000 .000 .023 .005 .000 .000 .002 .004 .001 .000 .011 .001 .000 .000 .001 .000 .000 .009 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).