persepsi masyarakat terhadap pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/skripsi tanpa bab...

78
Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung (Skripsi) Oleh DANTI EKA WAHYUNI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 23-Jul-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu

RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa

Bandar Lampung

(Skripsi)

Oleh

DANTI EKA WAHYUNI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

ABSTRAK

Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS

(rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

Oleh

Danti Eka Wahyuni

Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan Persepsi Masyarakat Terhadap

Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu kasih sayang) Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 48 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan

angket dan analisis data menggunakan interval presentase.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa kurangnya

pemahaman masyarakat secara konseptual mengakibatkan kurang berjalannya

praktek kegiatan pelayanan kesehatan lansia yang dilaksanakan di Posyandu Lansia

RKS Nadila kelurahan Rajabasa, namun pada indikator tanggapan masyarakat telah

menyadari pentingnya program Posyandu lansia ini dan pada indikator harapan

masyarakat setuju terhadap pelaksanaan program posyandu lansia, pelayanan yang

dilakukan secara berkala sangat dibutuhkan agar tujuan program ini dapat tercapai

yaitu meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang

sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat.

Kata kunci : Masyarakat, Lansia, Posyandu.

Page 3: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu

RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa

Bandar Lampung

Oleh:

DANTI EKA WAHYUNI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 4: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu
Page 5: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

e

Page 6: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu
Page 7: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 10 Mei 1996.

Penulis adalah anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak Asli

Wahyudi dan Ibu Masnoni.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis antara lain :

1. Sekolah Dasar (SD) di SDS Al-kautsar yang diselesaikan pada tahun 2008

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 22 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2011

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 14 Bandar Lampung yang

diselesaikan pada tahun 2014

Pada tahun 2014 penulis diterima di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program

Studi (S1) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan melalui Seleksi Bersama

Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Pada bulan Juli 2017, penulis mengikuti Program

Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Program Profesi Kependidikan (PPK) selama tujuh

puluh hari di Desa Umpu Bhakti Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way

Kanan .

Page 8: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

MOTTO

Jangan Pernah Membandingkan Diri Sendiri Dengan Kesuksesan Orang Lain, Seperti Roda Yang Berputar Pada Akhirnya Kita Akan Berada Diatas, Hanya

Waktunya Saja Yang Berbeda. Sementara Itu Kita Hanya Perlu Fokus Dan Berusaha Agar Tidak Keluar Dari Roda Yang Terus Berputar.

(Ria SW)

Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah

(Seo Hok Gie)

Page 9: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT Atas segala kemudahan, limpahan rahmat dan karunia-Nya,

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti Dan kecintaanku kepada :

Ibu Kusayang Masnoni dan Ayah Kusayang Asli Wahyudi yang selalu memberikan kasih sayang, mendidik, mendoakan, memberikan motivasi dan melakukan

pengorbanan yang tiada terkira nilainya dari segi apapun untuk keberhasilanku.

Seluruh Dosen yang telah dengan sabar membimbing dan mengarahkan aku hingga aku berhasil

Teman-teman PPKn 2014 yang selalu memberikan semangat dan motivasi akan keberhasilanku

Serta.. Almamaterku tercinta Universitas Lampung

Page 10: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung”. Skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pedidikan di Universitas

Lampung. Terselesaikannya penulisan skripsi ini tidak terlepas dari hambatan yang

datang baik dari luar maupun dalam diri penulis. Berkat bimbingan, saran serta

bantuan baik moral maupun spiritual serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak

sehingga segala kesulitan dapat terlewati dengan baik. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Adelina Hasyim,

M.Pd selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing I, dan Ibu Yunisca

Nurmalisa, S.Pd., M.Pd. selaku Pembimbing II serta semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini sehingga bisa terlesaikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Dr.H.Muhammad Fuad, M.Hum. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr.Abdurrahman, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan

Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs.Hi.Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan

Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung,

Page 11: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

5. Bapak Drs.Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lampung.

6. Bapak Hermi Yanzi, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi PPKn

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung serta sebagai

Pembahas I atas saran dan masukannya.

7. Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd., selaku pembahas II terimakasih atas saran dan

masukannya.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung terimakasih atas segala

ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang

diberikan.

9. Terimakasih kepada bapak Deki Elman selaku Lurah Rajabasa yang telah

memberikan izin penelitian untuk penulisan skripsi ini.

10. Kepada Staf Kelurahan Rajabasa yang telah memberikan bantuan dalam

melaksanakan penelitian untuk penulisan skripsi ini.

11. Terimakasih untuk semua masyarakat Rajabasa yang telah bersedia membantu

penulis dalam mengadakan penelitian.

12. Terimakasih untuk kedua orang tuaku tercinta, kakakku Hardiansyah Eka

Putra dan Dewinta Mila sari, serta keluarga besarku, terimaksih atas

keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, serta ketulusan yang telah

diberikan selama ini demi keberhasilanku.

Page 12: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

13. Terimakasih untuk sahabat-sahabat terbaikku Inten Putri Resmi Zaini, Nur

Afni Destia Fani, Dara Hayfa Dita, Nadia Adista Putri, Alfi Astusi, Dian

Naharani S.Pd., Dian Permatasari S.Pd., Vera yulianti terimakasih atas doa

dan dukungannya.

14. Teman-teman Seperjuangan PPK SMPN 2 Blambangan Umpu dan KKN

Desa Umpu Bhakti Kabupaten Way Kanan tahun 2017, Meriyati, Hanani

Munaatifa, Siswati Arningtyas, Rizky Irfan Muklis, Septiyan Wicaksono,

Hartoyo Adi Saputra, Dirga, dan Fuad yang telah memberikan pengalaman

dan pembelajaran baru selama masa KKN serta doa dan dukungan atas

terselesaikannya skripsi ini.

15. Teman-teman terbaikku Alisa Fitri, Anggun Novianti, Arini Rahman, Yoko

Aditya, dan dian yura terima kasih atas dukungan dan motivasinya dalam

terselesaikannya skripsi ini.

16. Keluarga Civic Education angkatan 2014 semuanya tanpa terkecuali

terimakasih telah memberikan cerita baru dalam perjalanan hidup ini. Semoga

akhir perkuliahan ini bukan menjadi akhir dari pertemanan dan kebersamaan

kita.

17. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Page 13: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

Semoga ketulusan bapak, ibu serta rekan-rekan mendapatkan pahala dari

Allah SWT. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kemajuan

dunia pendidikan kita khususnya Pendidikan Kewarganegaraan.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis

Danti Eka Wahyuni

Page 14: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

HALAMAN ABSTRAK ............................................................................ ii

COVER DALAM ....................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iv

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... v

SURAT PERNYATAAN ........................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................... vii

MOTO ......................................................................................................... viii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... ix

SANWACANA ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ............................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR.... ............................................................................. xiix

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 7

C. Pembatasan Masalah ..................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ........................................................................ 7

E. Tujuan Penelitian .......................................................................... 8

F. Kegunaan Penelitian. .................................................................... 8

G. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 9

1. Ruang Lingkup Materi ........................................................... 9

2. Objek Penilitian .................................................................... 9

3. Subjek Penelitian .................................................................... 9

4. Wilayah Penilitian .................................................................. 9

5. Waktu Penelitian .................................................................... 9

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teoritis .......................................................................... 10

1. Persepsi..................................................................................... 10

a.Pengertian Persepsi ............................................................... 10

b. Syarat-syarat Persepsi .......................................................... 12

c. Faktor–Faktor Persepi ......................................................... 13

2. Tinjauan Tentang Masyarakat .................................................. 14

a. Pengertian Masyarakat ....................................................... 14

Page 15: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

b. Ciri-ciri Masyarakat ........................................................... 16

c. Pengertian Persepsi Masyarakat ......................................... 17

3. Lanjut usia ................................................................................ 18

a. Pengertian Lansia ............................................................... 18

b. Karakteristik Orang Lanjut Usia ........................................ 19

c. Teori Harga Diri ................................................................. 20

4. Pelayanan Kesehatan ................................................................ 21

a. Pengertian Pelayanan ......................................................... 21

b. Pelayanan Kesehatan .......................................................... 22

c. Macam-macam Pelayanan Kesehatan ................................ 24

d. Teori Pelayanan Prima ....................................................... 24

e. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan ................................... 25

5.Posyandu Lansia......................................................................... 27

a. Pengertian Posyandu ............................................................ 27

b. Posyandu Lansia ................................................................... 28

c. Tujuan ................................................................................... 32

d. Dasar Hukum........................................................................ 32

B. Kajian Penelitian yang Relevan ..................................................... 33

C. Kerangka Pikir ............................................................................... 34

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian .......................................................................... 36

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 37

1. Populasi ................................................................................ 37

2. Sampel .................................................................................. 37

C. Variabel Penelitian ......................................................................... 38

D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional............................... 39

1. Definisi Konseptual .................................................................. 39

2. Definisi Operasional ................................................................. 39

E.RencanaPengukuranVariabel............................................................ 40

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41

a.Teknik Pokok......................................................................... 41

b. Teknik Penunjang. ................................................................ 42

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................................... 42

1.Uji Validitas. ......................................................................... 42

2.Uji Reliabilitas....................................................................... 43

H. Pelaksanaan Uji Coba Angket ......................................................... 44

1. Analisis Validitas Angket ......................................................... 44

2. Analisis Uji Reliabilitas Angket................................................ 44

I. Teknik Analisis Data. ...................................................................... 50

J. Langkah-Langkah Penelitian .......................................................... 51

1. Pengajuan Judul ........................................................................ 51

2. Penelitian Pendahuluan ............................................................. 52

3. Pengajuan Rencana Penelitian .................................................. 52

4. Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 53

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 55

Page 16: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

1. Profil Kelurahan Rajabasa ...................................................... 55

2. Keadaan Demografi ................................................................ 59

3. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ........................... 60

4. Keadaan Penduduk Menurut Usia .......................................... 61

5. Keadaan Penduduk Menurut Agama ...................................... 61

6. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .................. 62

7. Posyandu Lansia RKS (rindu kasih sayang) Nadila ............... 63

B. Analisis Data .................................................................................. 66

1. Pengumpulan data ................................................................... 66

2. Penyajian Data ........................................................................ 66

C. Pembahasan .................................................................................... 79

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN ...................................................................................... 96

B. SARAN ............................................................................................. 97

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Lansia Di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar

Lampung .............................................................................................. …... 4

2. Data Jumlah Masyarakat Yang Ada Di Lingkungan Posyandu Lansia RKS

Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung ............................................. 37

3. Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian ........................................................ 38

4. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden Diluar Sampel

Untuk Item Ganjil(X) ................................................................................... 45

5. Hasil Uji Coba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden Diluar Sampel

Untuk Item Genap(Y) .................................................................................. 46

6. Distribusi Antara Item Ganjil (X) Dan Item Genap (Y) Mengenai Persepsi

Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia Di Posyandu RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung ......................................................... 47

7. Data Persoalan/ Aparat Kelurahan Rajabasa Kecamatan Rajabasa

Bandar Lampung ......................................................................................... 58

8. Pegawai Seksi-Seksi Kantor Kelurahan Rajabasa Rajabasa ....................... 59

9. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Pada Tahun 2017 ...................... 60

10. Jumlah Penduduk Menurut Usia Pada Tahun 2017 ..................................... 61

11. Jumlah Penduduk Menurut Agama Pada Tahun 2017 ................................. 62

12. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Pada Tahun 2017 ............. 63

13. Pengurus Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar

Lampung ...................................................................................................... 65

14. Distribusi Hasil Angket Indikator Pemahaman ........................................... 67

15. Distribusi Frekuensi Indikator Pemahaman ................................................. 69

16. Distribusi Hasil Angket Indikator Tanggapan ............................................. 71

17. Distribusi Frekuensi Indikator Tanggapan ................................................... 73

18. Distribusi Hasil Angket Indikator Harapan ................................................. 74

19. Distribusi FrekuensiIndikator Harapan ........................................................ 77

20. Hasil Presentase Indikator Pemahaman, Tanggapan, Dan Harapan ............ 78

Page 18: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir ....................................................................................... 35

Page 19: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keterangan Rencana Judul

2. Surat Keterangan Dekan Fkip Unila

3. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

4. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian Pendahuluan

5. Lembar Persetujuan Seminar Proposal

6. Surat Keterangan Telah Melakukan Seminar Proposal

7. Kartu Perbaikan Seminar Proposal

8. Surat Rekomendasi

9. Lembar Persetujuan Seminar Hasil

10. Surat Keterangan Telah Melakukan Seminar Hasil

11. Kartu Perbaikan Seminar

12. Suratre Komendasi

13. Surat Izin Penelitian

14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

15. Kisi-Kisi Angket

16. Angket Penelitian

Page 20: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berbudi luhur mempunyai ikatan

kekeluargaan yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya bangsa,

yaitu menghormati serta menghargai peran dan kedudukan lanjut usia yang

memiliki kebijakan dan kearifan serta pengalaman berharga yang dapat

diteladani oleh generasi penerusnya. Perwujudan nilai-nilai keagamaan dan

budaya bangsa tersebut harus tetap dipelihara, dipertahankan dan

dikembangkan. Upaya memelihara, mempertahankan, dan mengembangkan

nilai-nilai budaya tersebut dilaksanakan antara lain melalui upaya peningkatan

kesejahteraan sosial lanjut usia yang bertujuan mewujudkan kemandirian dan

kesejahteraan para lanjut usia.

Perwujudan cita-cita nasional yang bertujuan mewujudkan mayarakat adil dan

makmur berdasarkan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, telah

menghasilkan kondisi sosial masyarakat yang makin membaik dan usia

harapan hidup makin meningkat, sehingga jumlah lanjut usia makin bertambah.

Walaupun banyak diantara lanjut usia yang masih produktif dan mampu

berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,

Page 21: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

2

namun karena faktor usianya akan banyak menghadapi keterbatasan sehingga

memerlukan bantuan peningkatan kesejahteraan sosialnya.

Upaya meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia dapat dilaksanakan secara

berdaya guna dan berhasil serta menyeluruh dan berkesinambungan, undang-

undang sebagai landasan hukum yang kuat demi tercapainya upaya

peningkatan kesejahteraan lanjut usia yaitu Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, pada BAB V

perihal Pemberdayaan pada pasal 11 menyebutkan:

Upaya peningkatan kesejahteraan sosial bagi lanjut usia potensial meliputi :

a. pelayanan keagamaan dan mental spiritual

b. pelayanan kesehatan c. pelayanan kesempatan kerja

d. pelayanan pendidikan dan pelatihan

e. pelayanan untuk mendapatkan kemudahan dalam penggunaan fasilitas,

sarana, dan prasarana umum

f. pemberian kemudahan dalam layanan dan bantuan hokum g. bantuan sosial.

Salah satu upaya pemerintah untuk menjamin kesejahteraan lanjut usia ialah

memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat usia lanjut. Lanjut usia

sendiri adalah fase akhir dari rentang kehidupan, menurut Undang-Undang

No.13 tahun 1998 dikatakan bahwa usia lanjut adalah “seseorang yang telah

mencapai usia 60 (enam puluh) tahun keatas. Dalam Undang-Undang No. 23

Tahun 1992 tentang Kesehatan pada pasal 19 bahwa kesehatan manusia usia

lanjut diarahkan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dan

kemampuannya agar tetap produktif, serta pemerintah membantu

penyelenggaraan upaya kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas

Page 22: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

3

hidupnya secara optimal”. Salah satu bentuk kegiatan yang perlu digalakan

adalah mendorong pembentukan dan pemberdayaan usia lanjut seperti

Kelompok Usia Lanjut. Adapun tujuan kegiatan para lansia untuk

meningkatkan kesejahteraan usia lanjut melalui Kelompok Lansia yang

mandiri. Lebih dari itu untuk meningkatkan kemudahan Usia Lanjut dalam

mendapatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, meningkatnya cakupan

dan kualitas pelayanan kesehatan usia lanjut, khususnya aspek peningkatan dan

pencegahan tanpa mengabaikan aspek pengobatan dan pemulihan serta

meningkatnya kualitas pelaksanaan pelayanan bagi lanjut usia.

Kesehatan berdasarkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 bahwa

“kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial

dan ekonomi”. Sedangkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan

atau masyarakat. Menurut Levey dan Loomba dalam Azwar (1996:35)

“pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau

secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta

memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun

masyarakat.”

Azwar (1996:38–39) menyebutkan syarat pokok pelayanan kesehatan yaitu:

a. Tersedia dan berkesinambungan

b. Dapat diterima dan bersifat wajar dikalangan masyarakat

c. Mudah dicapai

d. Mudah dijangkau

e. Bermutu.

Page 23: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

4

Pos pelayanan terpadu (Posyandu) lanjut usia merupakan suatu wadah

pelayanan kepada masyarakat lanjut usia yang proses pembentukan dan

pelaksanaanya dilakukan oleh masyarakat bersama lembaga swadaya

masyarakat (LSM). Selama ini kegiatan pos pelayanan terpadu (Posyandu)

dikenal untuk melayani kesehatan ibu dan anak. Padahal dalam pelayanan

kesehatan di puskesmas, ada juga jenis program posyandu lansia, yang

ditujukan untuk melayani kesehatan para masyarakat lanjut usia.

Salah satu posyandu lansia yang terdapat di keluarahan rajabasa kota bandar

lampung yaitu Posyandu Lansia RKS (rindu kasih sayang) Nadila, posyandu

ini dibentuk oleh mahasiswa PKL kebidanan Nadila dan Adila pada tahun 2012

yang kini telah menjadi posyandu binaan, posyandu lansia RKS Nadila

memiliki 5 orang kader yang membantu masyarakat lansia untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan, kelima orang kader ini merupakan masyarakat rajabasa.

Dalam pelaksanaannya posyandu lansia RKS Nadila diatur untuk melayani

sebagian dari masyarakat kelurahan Rajabasa yaitu hanya masyarakat lansia

LK I RT 01 dan 03, LK II RT 01.

Table 1 Jumlah Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung

No. LK/RT Laki-laki Perempuan Jumlah Lansia

1. LK I/RT 01 24 30 54 jiwa

2. LK I/RT 03 22 28 50 jiwa

3. LK II/RT 01 18 29 47 jiwa

Jumlah 64 87 151 jiwa

Sumber: Ketua Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

Page 24: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

5

Berdasarkan data tersebut jumlah lansia di posyandu lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa berjumlah 151 jiwa. Jumlah masyarakat lansia di

posyandu lansia RKS Nadila cukup padat sehingga kepadatan jumlah

masyarakat lansia ini mempengaruhi pelayanan yang diberikan karena kualitas

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat lansia masih rendah.

Berdasarkan fakta yang penulis dapatkan saat melakukan wawancara pada 27

November 2017 pukul 16.30 WIB kepada ketua posyandu Lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung Ibu Nur Saadah, penulis

mempertanyakan kondisi tempat dan ketersediaan alat-alat yang menunjang

pelayanan kesehatan bagi masyarakat lansia, ia mengatakan bahwa saat ini

posyandu lansia dikelurahan rajabasa belum memiliki lokasi tetap untuk

mengadakan posyandu lansia, sehingga kegiatan posyandu dilakukan ditempat

yang berbeda tergantung ketersediaan tempat yang ada, lalu ia juga

mengatakan hal tersebut berpengaruh pada jadwal yang kegiatan posyandu

yang dapat berubah-ubah. Akibatnya masyarakat lansia di kelurahan rajabasa

kurang berpartisipasi dalam kegiatan posyandu lansia, terlihat dari data yang

menunjukan jumlah peserta setiap bulannya rata-rata hanya 23 orang atau 34%

dari total 151 orang jumlah masyarakat lansia yang ada di kelurahan rajabasa.

Perihal ketersediaan alat-alat penunjang pelayanan kesehatan yang dimiliki

posyandu lansia RKS Nadila didapat dari puskesmas rajabasa, dan alat-alat

penunjang lainnya didapat saat petugas kesehatan datang untuk memberi

pelayanan dan cek kesehatan.

Page 25: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

6

Berdasarkan Hasil Observasi tersebut penulis melihat belum maksimalnya

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat lansia selama ini dan

rendahnya partisipasi masyarakat lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu

lansia, oleh karena itu penelitian ini sangat penting mengingat bagaimana

kualitas pelayanan kesehatan yang ada di posyandu lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa ini masih rendah.

Dalam kegiatan posyandu lansia ini diharapkan para lanjut usia tidak hanya

mendapatkan pelayanan kesehatan berupa pelayanan promotif dan preventif

serta kuratif dan rehabiliatif sederhana, tetapi juga dapat berinteraksi dengan

peer group yaitu kelompok sebaya (sesama lanjut usia). Dalam peer group,

seseorang individu merasa lebih leluasa untuk memberikan rasa peduli kepada

sesama teman, dan lebih nyaman untuk membahas berbagai permasalahan, ide-

ide, pikiran-pikiran yang dimiliki.

Posyandu lansia sebagai salah satu upaya kegiatan untuk meningkatkan derajat

kesehatan lanjut usia untuk mencapai lanjut usia yang sehat, mandiri, aktif,

produktif, dan berdayaguna bagi keluarga dan masyarakat. Peran masyarakat

sendiri sangat dibutuhkan, mengingat kesehatan lansia merupakan hal yang

penting dan harus diperhatikan serta menjadi tanggung jawab semua pihak dan

kalangan. Sangat dibutuhkan peran serta dan pemeberdayaan keluarga dan

masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan lanjut usia, guna mewujudkan

uaya pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia untuk

mencapai lanjut usia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan berdayaguna

bagi keluarga dan masyarakat.

Page 26: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

7

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan

Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu kasih sayang) Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat diangkat masalah yang

berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lansia di

posyandu RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa adalah:

1. Pemahaman lansia tentang pentingnya memelihara kesehatan

2. Pemahan masyarakat tentang posyandu lansia

3. Rendahnya partisipasi masyarakat dalam mengikuti kegiatan posyandu

lansia

4. Pelayanan kesehatan yang belum optimal

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan dan masalah, maka masalah yang akan diangkat

pada penelitian ini dibatasi pada persepsi masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan lansia di Posyandu RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan

masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 27: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

8

“Bagaimana persepsi masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lansia di

posyandu RKS (rindu kasih sayang) Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar

Lampung”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis persepsi

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lansia di Posyandu RKS (rindu kasih

sayang) Nadila kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

F. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Secara Teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menerapkan teori, konsep,

prinsip dan prosedur ilmu pendidikan khususnya PPKn wilayah kajian

Hukum dan Kemasyarakatan karena membahas pelaksanaan pelayanan

kesehatan bagi masyarakat lansia di posyandu lansia RKS Nadila kelurahan

rajabasa.

2. Kegunaan Praktis

Secara Praktis, penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat lansia agar dapat

memahami pentingnya ikut serta dalam posyandu lansia, serta dapat

mengetahui hak-haknya dalam mendapat pelayanan kesehatan. Manfaat

bagi kader posyandu lansia dan pihak-pihak yang ikut serta dalam

pemberian pelayanan kesehatan posyandu lansia agar dapat meningkatkan

pengetahuan dan pelayanannya pada peserta posyandu lansia. Manfaat bagi

lingkungan masyarakat lansia seperti keluarga, kerabat, dan tetangga dapat

memberikan dukungan dan memantau jalannya kegiatan posyandu lansia.

Page 28: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

9

G. Ruang Lingkup Penelitian

Batasan ruang lingkup pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ruang Lingkup Materi

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah menerapkan pengembangan

ilmu pendidikan, khususnya pendidikan kewarganegaraan dalam kajian

tentang hukum dan kemasyarakatan.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Kegiatan Posyandu Lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Masyarakat Lanjut Usia Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung

4. Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini adalah Posyandu Lansia RKS (rindu kasih sayang)

Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

5. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dimulai sejak dikeluarkannya surat izin penelitian

pendahuluan oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung pada tanggal 10 November 2017 dengan Nomor

8624/UN26.13/PN.01.2017 sampai dengan penelitian ini selesai.

Page 29: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

Dalam deskripsi teori berisi tentang uraian teori yang menjelaskan variabel

yang akan diteliti dengan cara mendeskripsikan variabel tersebut melalui

pendefinisian, dan menguraikan secara lengkap dari berbagai referensi yang

aktual sehingga dapat memperkuat penelitian ini.

1. Persepsi

a. Pengertian Persepsi

Persepsi adalah merupakan suatu proses seseoran untuk mengorganisir

dalam pikirannya, menafsirkan, mengalami, serta mengolah pertanda

atau segala sesuatu yang terjadi di lingkungannya. Bagaimana segala

sesuatu tersebut mempengaruhi persepsi seseorang pada gilirannya akan

mempengaruhi perilaku yang akan dipilihnya. Danid Kreach dalam

Argyo Demartoto (2006:44) mengatakan “Persepsi adalah proses kognitif

yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang

lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan,

perasaan dan penciuman”.

Menurut Sunaryo (2005:242) menjelaskan persepsi merupakan proses

akhir dari pengamatan yang diawali oleh penginderaan, yaitu proses

diterimanya stimulus oleh alat indera, kemudian individu ada

perhatian dan diteruskan ke otak, selanjutnya individu menyadari

Page 30: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

11

tentang adanya sesuatu. ,melalui persepsi individu menyadari dan

dapat mengerti tentang keadaan lingkungan yang ada disekitarnya

maupun tentang hal-hal yang ada dalam diri individu yang

bersangkutan.

Menurut Miftah Thoha (2007:141) persepsi pada hakikatnya adalah

proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami

informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran,

penghayatan, perasaan, dan penciuman. Kunci untuk memahami

bahwa persepsi adalah terletakpada pengenalan bahwa persepsi itu

merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi, dan bukanya

suatu tatanan yang benar terhadap situasi.

Menurut Marliani (2010:93) dalam bahasa Inggris, persepsi adalah

“perception, yaitu cara pandang tehadap sesuatu atau mengutarakan

pemahaman hasil olahan daya pikir, artinya persepsi berkaitan

dengan faktor-faktor eksternalyang direspons melalui pancaindra, daya

ingat, daya jiwa”.

David Matsumoto (2008:59) Persepsi adalah tentang memahami

bagaimana kita menerima stimulus dari lingkungan dan bagaimana

kita memproses stimulus tersebut. Persepsi biasanya dimengerti

sebagai bagaimana informasi yang berasal dari organ yang

terstimulasi diproses, termasuk bagaimana informasi tersebut

diseleksi, ditata dan ditafsirkan.

Berdasarkan beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan persepsi adalah

suatu proses seseorang untuk mengorganisir dalam pikirannya,

menafsirkan, mengalami serta mengolah pertanda atau segala sesuatu

yang terjadi di lingkungannya. Serta aktivitas terintegrasi dalam diri

individu karena perasaan, kemampuan berpikir, menyeleksi, dan

Page 31: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

12

mengatur stimulus yang datang dari luar dan dapat memberi makna hasil

persepsi mungkin akan berbeda antara individu satu dengan yang lain.

b. Syarat-syarat Persepsi

Setiap orang yang akan melakukan persepsi harus memenuhi beberapa

syarat:

1. Perhatian

Biasanya sesorang tidak akan menangkap seluruh rangsangan yang

ada disekitarnya sekaligus,tetapi akan memfokuskan perhatiannyapada

suatu atau dua objek. Perbedaan fokus akan menyebabkan perbedaan

persepsi.

2. Set

Harapan seseorang akan rangsangan yang timbul, misalnya seseorang

pelari akan melakukan start terhadap set akan terdengar bunyi pistol,

dan di saat itu ia harus mulai berlari.

3. Kebutuhan

Kebutuhan sesaat maupun mentap kepada diri sesorang akan

mempengaruhi persepsi orang tersebut.

4. Sistem Nilai

Sistem yang berlku pada suatu masyratakat.juga berpengaruh pada

persepsi

5. Ciri Kepribadian

Misalnya a dan b bekerja disebuah kantor,si a seseorang yang penakut

akan mempersepsikan atasanny saebagai tokoh yang menakutkan,

Page 32: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

13

sedangkan si b yang penuh percaya diri menganggap atasannya

sebagai orang yang bisa diajak brgaul seperti orang yang lain.

6. Gangguan kejiwaan

Hal ini akan menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut dengan

halusinasi.

Berdasarkan dengan diketahuinya syarta-syarat yang mempengaruhi

persepsi seseorang, sangat ditentukan dari kepribadian, keadaan jiwa, dan

harapan dalam melakukan persepsi. Persepsi yang positif mengakibatkan

motivasi yang tepat bagi seseorang sedangkan persepsi negatif

mengakibatkan motivasi seseorang berkurang atau tidak baik.

c. Faktor-Faktor Persepsi

David Krech dan Richard.S dalam Djalalludin Rahmat (2009:59)

menjelaskan bahwa ada dua hal yang mempengaruhi persepsi

seseorang,yaitu:

1. Faktor Fungsional

Faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan

hal lain yang termasuk dalam faktor personal yang menentukan

persepsi bukan jenis stimulan tapi karakteristik seseorang yang

memberikan respon pada stimulan itu, faktor ini terdiri atas:

a. Kebutuhan, kebutuhan sesaat dan kebutuhan menetap pada

seseorang akan mempengaruhi atau menentukan persepsi

seseorang, dengan demikian perbedaan kebutuhan akan

menimbulakan perbedaan persepsi.

Page 33: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

14

b. Kesiapan mental

c. Suasana Emosi seperti pada saat senang,sedh,gelisah,marah

akan mempengaruhi persepsi.

d. Latar Belakang Budaya

2. Faktor Struktural

Faktor ini berasal dari sifat stimulasi fisik dan sistem saraf

individu, yang meliputi:

a. Kemampuan berpikir

b. Daya tangkap duniawi

c. Saluran daya tangkap yang ada pada manusia.

Berdasarkan Faktor-Faktor di atas maka dapat simpulkan pada

umumnya persepsi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, latar

belakang budaya, pendidikan, pengalaman masa lalu, latar belakang

dimana tersebut berada sehingga akan menghasilkan persepsi yang

bermacam-macam seperti setuju, netral, tidak setuju terhadap suatu objek

yang diteliti.

2. Tinjauan Tentang Masyarakat

a. Pengertian Masyarakat

Manusia merupakan makhluk yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa,

dan makhluk yang selalu mempunyai keinginan untuk hidup bersama dan

menyatu dengan sesamanya serta alam lingkungan sekitar. Dengan adanya

naluri, pikiran, hasrat, perasaan, dan keinginan, manusia memberi reaksi dan

Page 34: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

15

pola kehidupan dengan linkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh

hubungan yang berkesinambungan dalam suatu masyarakat.

Pengertian masyarakat menurut maclever dan page dalam Soejono Soekanto

(2009: 22) menyebutkan bahwa “masyarakat adalah suatu system dari

kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai

kelompok dan pergolongan dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-

kebebasan manusia”.

Sedangkan menurut Auguste Comte dalam Abdulsyani (2007: 31)

menyatakan bahwa “masyarakat merupakan kelompok-kelompok mahkluk

hidup dengan realitas-realitas baru yang berkembang menurut hokum-

hukumnya sendiri dan berkembang menurut pola perkembang yang

tersendiri.

Menurut J.L. Gilin dan J.P. Gilin dalam Abdulsyani (2012: 32) mengatakan

bahwa “masyarakat merupakan kelompok manusia yang terbesar dan

mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan persatuan yang sama”.

Maka dapat disimpulkan dari pengertian para ahli bahwa masyarakat

merupakan makhluk individu yang hidup bersama disuatu wilayah tertentu

dengan adanya kontak social yang saling mempengaruhi satu sama lain

yang memiliki kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan bersama.

Page 35: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

16

b. Ciri-ciri dan Syarat Masyarakat

Definisi masyarakat menimbulkan adanya syarat-syarat tertentu sehingga

dapat disebut dengan masyarakat. Yaitu dengan adanya pengalaman hidup

bersama dan dalam jangku waktu yang lama dan dengan adanya kerja sama

antara anggota kelompak, dan dengan adanya pikiran dan perasaan bersama

dan dalam jangka waktu yang lama maka menimbulkan kerjasama, dan

interaksi terhadap pola tingkah laku kelompok.

Menurut Soejono Soekanto (2012: 32) mengatakan bahwa masyarakat

mempunyai ciri-ciri pokok yaitu:

a. Manusia merupakan menusia yang hidup bersama.

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama.

c. Mereka sadar sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan.

d. Mereka merupakan suatu system hidup bersama.

Pendapat lain menurut Abu Ahmadi dala Abdulsyani (2007: 32)

mengatakan bahwa masyarakat harus mempunyai syarat-syarat tertentu

seperti:

a. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak, bukan pengumpulan

binatang

b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama disuatu daerah tertentu.

c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur mereka untuk

kepentingan dan tujuan yang sma.

Page 36: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

17

Maka dapat ditarik kesimpulan dari ciri-ciri dan syarat masyarakat diatas

bahwa, masyarakat bukan hanya sekumpulan manusia belaka, tetapi

diantara mereka yang berkumpul itu harus ditandai dengan adanya

hubungan tertentu.

c. Pengertian Persepsi Masyarakat

Adapun pengertian masyarakat menurut Selo Samardjan dalam Soejono

Soekono (2009: 22), mengemukakan bahwa “masyarakat adalah orang yang

hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan”. Sedangkan pendapat lain

menurut Ralp Linton dalam soejono Soekanto (2009: 22) menyatakan

“masyarakat adalah setia kelompok yang telah hidup dan bekerjasama cuku

lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap dari

mereka sebagai suatu ketentuan social dengan batasan-batasan yang telah

dirumuskan dengan jelas”.

Sedangkan menurut irwanto (1996: 71) menyatakan bahwa “persepsi adalah

diterimanya rangsangan (obyek, kualitas, hubungan antara gejala maupun

peristiwa sampai disadari dan dimengerti”.

Berdasarkan pendapat para ahli maka oleh sebab itu penulis dapat

menyimpulkan bahwa persepsi masyarakat adalah cara pandang atau

melihat sesorang yang hidup bersama dalam suatu tempat tertentu, dan

memberikan kesimpulan dalam suatu obyek berdasarkan pada suatu

pandangan yang mereka lihat, dan mereka ketahui, dan mereka amati

sehingga masyarakat satu dengan yang lainnya akan menghasilkan pendapat

yang berbeda walaupun ditempat yang sama.

Page 37: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

18

3. Lanjut Usia

Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, akan tetapi berkembang dari

bayi, anak-anak, dewasa, dan akhirnya menjadi tua. Hal ini norma, dengan

perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada

semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan

kronologis tertentu. Lansia merupakan suatu proses alami yang ditentukan

oleh Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang akan mengalami proses menjadi

tua dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir.

a. Pengertian Lansia

Proses menjadi tua merupakan suatu kondisi yang wajar dan tidak dapat

dihindarkan sebagai suatu fase kehidupan manusia. Menurut keputusan

Menteri Sosial No. HUK.3-1-50/107 Tahun 1971, seorang dapat dinyatakan

sebagai jompo setelah yang bersangkutan mencapai usia 55 tahun, tidak

mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan

hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain.

Menurut Undang-Undang RI No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan

Lanjut Usia dengan tegas dinyatakan bahwa yang disebut “lansia adalah

laki-laki ataupun perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih.” Dalam usia

ini, kemampuan fisik dan kognitif manusia sangat menurun. Hal itu

nantinya juga berakibat pada berkurangnya tingkat produktivitas manusia.

Menurut Elizabeth B. Huriock dalam Argyo demartoto (2006:13). “lanjut

usia adalah orang yang kira-kira mulai terjadi pada usia 60 tahun ditandai

dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang cenderung

Page 38: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

19

mengarah ke penyesuaian diri yang buruk dan hidupnya tidak bahagia.” Di

Indonesia usia 55 tahun dan 60 tahun merupakan usia pensiun, karena

dianggap telah memasuki masa tua.

Mengenai usia lanjut WHO dalam Azizah (2011:2) juga memberikan

patokan pembagian rentang usia sebagai berikut:

1. Usia Pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45-55

tahun

2. Usia Lanjut (elderly), antara 60-74 tahun

3. Tua (old), antara 75-90 tahun

4. Sangat Tua (very old), di atas 90 tahun.

b. Karakteristik Orang Lanjut Usia

Menurut Marry Buckly dalam Argyo Demartoto (2006:15-17) karakteristik

usia lanjut adalah sebagai berikut:

1. Usia

seseorang dikatakan usia lanjut apabila orang tersebut berusia tua

dan orang tersebut ha7rus mengerti serta dihayati sebagai orang

tua. Pada umumnya usia lanjut memiliki pengertian psikologis dan

kultural yang berbeda-beda di dalam masyarakat. Masyarkat

menganggap bahwa usia lanjut adalah sesuatu yang

mengkhawatirkan dan menakutkan. Demikian pula usia lanjtu itu

sendiri merasakan bahwa penolakan masyarakat terhadap usia tua

yang dialaminya dan pada gilirannya menyebabkan orang usia

lanjut secara emosional merasa tidak tentram dalam kehidupannya.

Usia sebagai suatu faktor sekaligus merupakan tantangan dan pusat

perhatian. Hal inin terjadi karena pengambilalihan sikap-sika dari

luar (sikap masyarakat terhadap orang usia lanjut) menjadi sikap

yang dimiliki oleh usia lanjut merupakan salah satu factor

kepribadian manusia. Masalah-masalah emosional (perasaan)

dialami oleh usia lanjut itu sendiri tetapi berkaitan dengan

kekcewaan-kekecewaan berisikan anggapan bahwa orang usia

lanjut adalah tidak berguna dan tidak diinginkannya. Kenyataan ini

mengakibatkan sulitnya memahami dengan tepat tekanan-tekanan

yang dialami oleh orang usia lanjutapakah bersifat dari dala atau

dari luar. Oleh karena itu perlu dimengerti keadaan jiwa dan reaksi-

reaksi usia lanjut terhadap usia tua.

2. Kematian

Page 39: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

20

Kematian merupakan fakta kehidupan bagi semua orang tetapi

kematian sebagai ancaman yang tidak dapat dihindarkan. Semakin

orang lanjut usia semakin dekat dengan kematian dan itu

merupakan fakta yang dirasakan dan ditanggapi secara berbeda-

beda oleh usia lanjut. Usia lanjut adalah orang yang berangsur-

angsur kehidupan dunianya semakin sempit. Secara statistic

menunjukkan bahwa kematian orang usia lanjut disebabkan oleh

penyakit jantung, kanker, serangan terhadap otak dan kecelakaan

merupakan empat penyebab kematian yang paling umum.

Kehidupan yang semakin hari semakin menyempit, banyak orang

usia lanjut yang merasa khawatir akan kekuatan-kekuatan yang

semakin menurun dan menghadapi kematian yang setiap hari

datang semakin dekat.

3. Intensifikasi (peningkatan)

Pada umumnya orang usia lanjut menjadi lebih egosentris. Mereka

kurang bertenggang rasa dengan yang lainnya tetapi sibuk

memikirkan atau merenungkan tentang kematian, agama, dirinya

sendiri dan keadaan jasmaninya. Kondisi ini merupakan perilaku

orang usia lanjut yang bersifat alamiah yang merupakan reaksi

pertahanan diri orang usia lanjut terhadap penolakan masyarakat

terhadap dirinya.

4. Penyakit

Orang usia lanjut pada umumnya dikelilingi oleh penyakit

sehingga mereka biasanya dalam keadaan sakit. Dan yang perlu

diperhatikan dan dipahami adalah akibat-akibat emosional dari

penyakit terhadap semangat dan kekuatan orang usia lanjut.

5. Kesepian dan Keterasingan

Sebagian besar orang usia lanjut berada dalam situsi kesepian

sebagai akibat kehilangan berbagai aspek dalam kehidupannya.

Seperti kehilangan sahabat, anak , istri, atau suami.

c. Teori Harga Diri (Self Esteem)

Self Esteem atau harga diri adalah evaluasi diri yang dibuat oleh setiap

individu, sikap seseorang terhadap dirinya sendiri dalam rentang dimensi

positif negative (Baron dan Byrne, 2004). Harga diri (Self Esteem)

merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan perilaku individu.

Setiap orang menginginkan penghargaan yang positif. Penghargaan yang

positif akan membuat seseorang merasa bahwa dirinya berharga, berhasil,

dan berguna (berarti). Meskipun dirinya mempunyai kekurangan baik

Page 40: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

21

secara fisik dan psikis, terpenuhinya harga diri (Self Esteem) akan

menghasilkan sikap optimis dan percaya diri. (Antika, 2012) Menurut

Suliswati, (Ikhsan, 2010) “Harga diri (Self Esteem) adalah penilaian

pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh

memenuhi ideal diri”. Menurut Klass dan Hodge (Buwono, 2007)

menyatakan bahwa “harga diri (Self Esteem) merupakan evaluasi yang

dibuat dan dipertahankan oleh individu yang diperoleh dari hasil interaksi

individu dengan lingkungan, penerimaan, penghargaan dan perlakuan

orang lain terhadap individu tersebut”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa harga diri (Self

Esteem) adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri dalam rentang

dimensi positif negatif yang diekspresikan melalui sikap terhadap dirinya

dan menggambarkan sejauh mana individu tersebut menilai dirinya

sebagai orang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan

kompeten.

4. Pelayanan Kesehatan

a. Pengertian Pelayanan

Pelayanan berasal dari kata “layan” yang berarti menolong, menyajikan,

membalas, menghidangkan, menanggapi, membantu, memuaskan,

menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan atau diperhatikan orang

(pihak) lain. Pelayanan menurut Sedarmayanti (2009:243) berarti

“melayani suatu jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam segala

bidang. Pada dasarnya pelayanan dapat didefinisikan sebagai aktivitas

Page 41: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

22

seseorang, sekelompok dan organisasi baik langsung maupun tidak

langsung untuk memenuhi kebutuhan”. Albrecht dalam Lovelock (1992)

dalam Sedarmayanti (2009:243) mengatakan “pelayanan adalah suatu

pendekatan organisasi total yang menjadi kualitas pelayanan yang

diterima pengguna jasa sebagai kekuatan penggerak utama dalam

pengoprasian bisnis”.

Menurut Kasmir (2006:15) “Pelayanan adalah tindakan atau perbuatan

seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan pada pelanggan

atau nasabah. Tindakan yang dilakukan guna memenuhi keinginan

pelanggan akan sesuatu produk atau jasa”. Menurut Gronroos dalam

Winarsih dan Ratminto (2005:2) “pelayanan adalah suatu aktivitas yang

bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi akibat adanya

interaksi antara konsumen dan karyawan atau hal-hal lain yang

disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk

memecahkan permasalahan konsumen atau pelanggan”.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pelayanan maka dapat disimpulkan

pelayanan adalah usaha seseorang atau kelompok untuk membantu,

menyediakan, serta memenuhi kebutuhan orang (pihak) lain baik itu dalam

bentuk produk ataupun jasa.

b. Pelayanan Kesehatan

Menurut Depkes RI (2009), “pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang

diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

untuk memelihara dan meningkatan kesehatan, mencegah dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga,

kelompok, dan ataupun masyarakat.”

Menurut Notoadmodjo (2010:5–6) bahwa “pelayanan kesehatan adalah

tempat atau sarana yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya

Page 42: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

23

kesehatan”. Dilihat dari sifat upaya penyelenggaraan pelayanan

kesehatan, umumnya dibedakan oleh:

a. Sarana pelayanan kesehatan primer (Primary Care)

Sarana atau pelayanan kesehatan bagi kasus-kasus atau penyakit-

penyakit ringan. Sarana kesehatan primer ini adalah yang paling dekat

bagi masyarakat, artinya pelayanan kesehatan yang paling pertama

menyentuh masalah kesehatan di masyarakat. Misalnya: Puskesmas,

Poliklinik, dokter praktik swasta dan sebagainya.

b. Sarana pelayanan kesehatan tingkat dua (Secondary Care)

Sarana atau pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus atau penyakit-

penyakit dari pelayanan kesehatan primer, karena peralatan atau

keahliannya belum ada. Misalnya: Puskesmas dengan rawat inap

(Puskesmas RI), Rumah Sakit Kabupaten, Rumah Sakit tipe D dan C dan

Rumah bersalin.

c. Sarana pelayanan kesehatan tingkat tiga (Tertiary Care)

Sarana pelayanan kesehatan rujukan bagi kasus-kasus yang tidak dapat

ditangani oleh sarana-sarana pelayanan kesehatan primer seperti

disebutkan diatas. Misalnya: Rumah Sakit Provinsi, Rumah Sakit tipe B

atau A.

Sedangkan Notoadmodjo (2010:109) mengemukakan bahwa pada

prinsipnya ada dua kategori pelayanan kesehatan berdasarkan sasaran dan

orientasinya, yakni:

a. Kategori berorientasi publik (Masyarakat)

Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kategori publik terdiri dari

sanitasi lingkungan (air bersih, sarana pembuangan limbah,

Imunisasi,dll), pelayanan kesehatan masyarakat lebih diarahkan

langsung kearah publik ketimbang kearah individu-individu khusus.

Orientasi pelayanan publik ini adalah pencegahan dan peningkatan.

b. Kategori yang berorientasi pada perorangan (pribadi)

Pelayanan kesehatan pribadi adalah langsung kearah individu yang pada

umumnya mengalami masalah kesehatan ataupun penyakit. Orientasi

Page 43: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

24

pelayanan individu ini adalah penyembuhan dan pengobatan, dan

pemulihan ditujukan langsung pada pemakai pribadi.

c. Macam-macam Pelayanan Kesehatan

Menurut Azwar (1996:36) Sekalipun bentuk dan jenis pelayanan kesehatan

banyak macamnya, namun jika disederhanakan secara umum dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Pelayanan Kedokteran (Medical Service) Yaitu pelayanan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan

cara perseorangan yang dapat bersifat sendiri, tujuan utamanya adalah

mengobati penyakit dan memulihkan, serta sasaran utamanya adalah

untuk perseorangan. 2. Pelayanan Kedokteran (Medical Service)

Yaitu pelayanan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan

cara perseorangan yang dapat bersifat sendiri, tujuan utamanya adalah

mengobati penyakit dan memulihkan, serta sasaran utamanya adalah

untuk perseorangan.

d. Teori Pelayanan Prima

Barata (2004: 31) mengemukaan sebuah teori pelayanan prima (service

excellent) terdiri dari enam unsur pokok, antara lain sebagai berikut:

“Kemampuan (ability), sikap (attitude), penampilan (appearance),

perhatian (attention), tindakan (action), tanggung jawab (accountability)”.

Sedangkan menurut Tjiptono (2002: 58) “pelayanan prima (service

excellent) terdiri dari empat unsur pokok antara lain sebagai berikut

Kecepatan, Ketepatan, Keramahan, Kenyamanan.”

Berdasarkan pendapat diatas maka pelayanan prima adalah usaha yang

dilakukan pemberi pelayanan kepada pelanggan untuk memberikan tindak

terbaik sesuai operasional.

Page 44: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

25

e. Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Azwar (1996:38–39) mengungkapkan sekalipun pelayanan

kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun dapat

disebut suatu pelayanan yang baik dan keduanya haruslah memiliki

berbagai persyaratan yang terdiri atas 5 macam yaitu:

1. Tersedia dan Berkesinambungan

Syarat pokok pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan

kesehatan tersebut harus tersedia di masyarakat (available) serta bersifat

berkesinambungan (continous). Artinya semua jenis pelayanan

kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat tidak sulit ditemukan, serta

keberadaannya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang

dibutuhkan.

2. Dapat diterima dan Wajar

Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah yang dapat

diterima dengan wajar. Artinya pelayanan kesehatan tersebut tidak

bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan adat istiadat,

kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak

wajar bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik.

3. Mudah dicapai

Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah

dicapai (accessible) oleh masyarakat. Pengertian ketercapaian yang

dimaksudkan disini terutama dari sudut lokasi, dengan demikian untuk

dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan

Page 45: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

26

distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Pelayanan yang

terlalu terkonsentrasi di daerah perkotaan saja dan sementara itu tidak

ditemukan didaerah pedesaan, bukanlah pelayanan kesehatan yang baik.

4. Mudah dijangkau

Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah yang

mudah dijangkau (affordable) oleh masyarakat. Pengertian

keterjangkauan disini terutama dari sudut biaya, untuk dapat

mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya

pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal dan karena itu hanya

mungkin dinikmati oleh sebagian kecil masyarakat saja, bukanlah

pelayanan kesehatan yang baik.

5. Bermutu

Syarat pokok kelima pelayanan kesehatan yang baik adalah yang

bermutu (quality). Pengertian mutu yang dimaksudkan disini adalah

menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang

diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa

pelayanan, dan dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan

kode etik serta standar yang telah ditetapkan.

Page 46: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

27

5. POSYANDU LANSIA

a. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu wadah komunikasi tekhnologi dalam pelayanan

kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan

dukungan pelayanan serta pembinaan tekhnis dari petugas kesehatan.

Posyandu merupakan unit kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat dengan

pembimbing dari tenaga kesehatan dari Puskesmas yang bertujuan untuk

mencapai derajat kesehatan yang optimal (DepKes RI, 2000).

Pos pelayanan keluarga berencana kesehatan terpadu (Posyandu) adalah

kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari, oleh dan untuk

masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan. Oleh karena itu Posyandu

merupakan kegiatan swadaya dari masyarakat di bidang kesehatan dengan

penanggung jawab kepala desa. A.A. Gde Muninjaya (2002:169)

mengatakan: ”pelayanan kesehatan terpadu (yandu) adalah suatu wilayah

kerja puskesmas. Tempat pelaksanaan pelayanan program terpadu di balai

dusun, balai kelurahan, RW, dan sebagainya disebut dengan Pos pelayanan

terpadu (Posyandu)”. Konsep posyandu berkaitan erat dengan keterpaduan.

Keterpaduan yang dimaksud meliputi keterpaduan dalam aspek sasaran,

aspek lokasi kegiatan, aspek petugas penyelenggaraan, aspek dana dan lain

sebagainya. (Departemen kesehatan, 1987:10).

Posyandu dimulai terutama untuk melayani balita (imunisasi, timbang berat

badan) dan orang lanjut usia (Posyandu Lansia), dan lahir melalui suatu

surat keputusan bersama antara Menteri Dalam Negeri RI (Mendagri),

Page 47: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

28

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Kepala badan Koordinasi keluarga

Berencana Nasional (BKKBN) dan ketua tim penggerak (TP) pembinaan

kesejahteraan keluarga (PKK) dan dicanangkan pada sekitar tahun 1986.

b. Posyandu Lansia

Salah satu bentuk pelayanan kesehatan dari puskesmas yang baru lahir

sehubungan dengan lansia yaitu posyandu lansia. Posyandu lansia sebagai

pelayanan kesehatan paripurna yang solid dan bertanggung jawab

mempunyai upaya kesehatan paripurna dasar yaitu upaya menyeluruh pada

lanjut usia meliputi peningkatan, pencegahan, pengobatan, dan pemulihan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya posyandu dapat dikatakan

posyandu adalah suatu kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan

kesehatan.

Posyandu lansia merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya

kesehatan pada lanjut usia. Posyandu sebagai suatu wadah kegiatan yang

bernuansa pemberdayaan masyarakat, akan berjalan baik dan optimal

apabila proses kepemimpinan, terjadi proses pengorganisasian, adanya

anggota kelompok dan kader serta tersedianya pendanaan. Azizah

(2011:105-106)

Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia merupakan suatu forum komunikasi,

alih tehnologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk

masyarakat yang mempunyai nilai stategis untuk pengembangan sumber

daya manusia, khususnya Lanjut Usia (DepKes, 2001). Posyandu ini untuk

masyarakat usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang

Page 48: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

29

digerakkan oleh masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan

kesehatan Posyandu lansia merupakan pengembangan dari kebijakan

pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang

penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran

serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam

penyelenggaraannya (Erfandi, 2008 ).

a. Tujuan Dan Sasaran Pembinaan:

1) Tujuan Umum

Meningkatakan derajat kesehatan dan mutu kehidupan untuk mencapai

masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan

masyakat sesuai dengan keberadaannya dalam strata kemasyarakatan.

2) Tujuan Khusus

a) Meningkatkan kesadaran pada usia lanjut untuk membina sendiri

kesehatannya.

b) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat termasuk

keluarganya dalam menghayati dan mengatasi kesehatan usia lanjut

c) Meningkatkan jenis dan jangkauan kesehatan.

d) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

3) Sasaran pembinaan Secara Langsung usia lanjut

a) Kelompok usia menjelang usia lanjut ( 45 -54 tahun ) atau dalam

virilitas dalam keluarga maupun masyarakat luas.

b) Kelompok usia lanjut dalam masa prasenium (55 -64 tahun) dalam

keluarga, organisasi masyarakat usia lanjut dan masyarakat umumnya.

Page 49: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

30

c) Kelompok usia lanjut dalam masa senescens (lebih dari 65 tahun) dan

usia lanjut dengan resiko tinggi (lebih dari 70 tahun) hidup sendiri,

terpencil, hidup dalam panti,penderita penyakit berat, cacat dan lain-

lain.

4) Sasaran Pembinaan Tidak Langsung

a) Keluarga dimana usia lanjut berada.

b) Organisasi sosial yang bergerak didalam pembinaan kesehatan usia

lanjut.

c) Masyarakat luas. Azizah (2011 : 106-107)

b. Pelayanan di Posyandu

Pelayanan Kesehatan di Posyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan

Kesehatan fisik dan mental emosional yang dicatat dan dipantau dengan

Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang

diderita (deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi. Jenis

Pelayanan Kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut di Posyandu Lansia

menurut Azizah (2011:107) adalah:

1) Pemeriksaan aktivitas kegiatan sehari-hari meliputi kegiatan dasar dalam

kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik

turun tempat tidur, buang air besar/kecil dan sebagainya.

2) Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental

emosional dengan menggunakan pedoman metode 2 (dua) menit.

Page 50: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

31

3) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan

pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik indeks masa tubuh

(IMT).

4) Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop serta

penghitungan denyut nadi selama satu menit.

5) Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau cuprisulfat.

6) Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal adanya

penyakit gula (diabetes mellitus)

7) Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni sebagai

deteksi awal adanya penyakit ginjal.

8) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bilamana ada rujukan

9) Penyuluhan Kesehatan, kegiatan lain yang dapat dilakukan sesuai

kebutuhan dan kondisi setempat

10) Kunjungan rumah oleh kader disertai petugas bagi kelompok usia lanjut

yang tidak datang, dalam rangka kegiatan perawatan kesehatan

masyarakat.

11) pemberian makanan tambahan (PMT) dan Penyuluhan conth menu

makanan

12) kegiatan olahraga seperti senam lanjut usia dan jalan santai

Tujuan bahwa program usia lanjut adalah untuk meningkatkan derajat

kesehatan lanjut usia agar tetap sehat, mandiri dan berdaya guna sehingga tidak

Page 51: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

32

menjadi beban begi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Aspek-aspek

yang dikembangkan adalah dengan memperlambat proses menua (degeneratif).

Bagi mereka yang merasa tua perlu dipulihkan (rehabilitatif) agar tetap mampu

mengerjakan kehidupan sehari-hari secara mandiri.

c. Tujuan

Tujuan umum adalah meningkatkan kesejahteraan lansia melalui kegiatan

posyandu lansia yang mandiri dalam masyarakat. Tujuan khususnya, meliputi:

1) meningkatnya kemudahan bagi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan

dasar dan rujukan, 2) meningkatnya cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan

lansia, khususnya aspek peningkatan dan pencegahan tanpa mengabaikan

aspek pengobatan dan pemulihan, 3) berkembangnya posyandu lansia yang

aktif melaksanakan kegiatan dengan kualitas yang baik secara

berkesinambungan (Depkes RI, 2003).

d. Dasar Hukum

Pembinaan usia lanjut di Indonesia dilaksanakan berdasarkan beberapa

undang-undang dan peraturan sebagai dasar dalam menentukan kebijaksanaan

pembinaan. Dasar hukum/ketentuan perundangan dan peraturan dimaksud

adalah: 1) UU No. 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan, 2) UU

No. 36 tahun 2009 pasal 138 tantang kesehatan usia lanjut, 3) UU No. 13 tahun

1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pasal 14, 4) UU No. 22 tahun 1999

tentang pemerintahan daerah, 5) UU No.25 tahun 1999 tentang perimbangan

keuangan pusat dan daerah, 6) peraturan pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang

Page 52: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

33

kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai daerah otonomi

(Depkes RI, 2003).

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Tingkat Lokal

Penelitian dilakukan oleh Aina Fayanti, program study Pendidikan PKN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan judul

penelitian “Implementasi Peraturan Menteri No.24 Tahun 2010 Dalam

Upaya Pemberdayaan Perempuan Lanjut Usia Di Desa Taman Cari

Kecamatan Purbolinggo Kabupaten Lampung Timur”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif

kualitatif dengan subjek penelitian Dinas Pemberdayaan Perempuan dan

Pengendalian Penduduk, Aparatur Desa, Ketua Bina Keluarga Lansia,

Lanjut Usia, Keluarga Lansia dan Bidan Desa. Teknik pengumpulan data

menggunakan pedoman wawancara, pedoman observasi dan pedoman

dokumentasi sedangkan analisis data menggunakan uji kredibilitas dengan

perpanjangan waktu dan triangulasi.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian tersebut jelas berbeda pada

objek penelitian dimana objek dalam penelitian yang penulis teliti yaitu

pelayanan kesehatan di posyandu lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa

Bandar Lampung.

Page 53: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

34

2. Tingkat Nasional

Penelitian dilakukan oleh Hesthi wahono, program study Keperawatan

Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan judul

penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan

Posyandu Lansia Di Gantungan Makamhaji”.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik

sampling yaitu simple random sampling, dengan subjek penelitian posyandu

lansia di desa Gantungan Makamhaji Sukoharjo, dimana dalam penelitian

ini terfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan posyandu

lansia di Desa Gantungan Makamhaji.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian tersebut sangat terlihat dari

objek penelitian yang digunakan dimana dalam penelitian penulis terfokus

pada hubungan partisipasi dengan tingkat kesehatan lansia di Posyandu

Lansia RKS nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung, sedangkan

penelitian tersebut terfokus pada analisis factor-faktor yang mempengaruhi

pemanfaatan posyandu lansia di Dantungan Makamhaji.

C. Kerangka Pikir

Pos Pelayanan Terpadu Lanjut Usia merupakan suatu forum komunikasi, alih

tehnologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat

yang mempunyai nilai stategis untuk pengembangan sumber daya manusia,

khususnya Lanjut Usia (DepKes, 2001). Posyandu ini untuk masyarakat usia

Page 54: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

35

lanjut di suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh

masyarakat dimana mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Menurut undang-undang No.23 tahun 1992 sehat adalah keadaan sejahtera dari

badan (jasmani), jiwa(rohani), dan social yang memungkinkan setiap orang

hidup produktif secara social dan ekonomi.

Berdasarkan hal tersebut penulis hendak melihat persepsi masyarakat lansia

terhadap pelayanan kesehatan lansia yang ada pada posyandu lansia RKS

Nadila di kelurahan rajabasa, apakah pelayanan yang diberikan sudah optimal

atau belum optimal.

Berikut ini bagan kerangka pikir :

Gambar 1 Kerangka Pikir

Persepsi Masyarakat

(X)

Indikator:

1. Pemahaman

2. Tanggapan

3. Harapan

Pelayanan Kesehatan(Y)

Indikator:

1. Keramahan Petugas

2. Kemudahan Akses

3. Kepuasan

4. Biaya Pelayanan

Page 55: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

36

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 2) metode penelitian pada dasarnya merupakan cara

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan

berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yaitu:

1. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-

ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

2. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara

masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia.

3. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan untuk dapat diamati oleh

indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui

cara-cara yang digunakan.

4. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian tersebut

menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.

Penelitian ini tergolong kedalam penelitian deskriptif. Bungin (2010: 36)

menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif ini adalah penelitian yang bertujuan

untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi, atau berbagai

variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian”. Melalui

pendekatan kuantitatif sederhana, dengan dibantu tabel tunggal atau tabel

silang. Peneliti menggunakan metode ini karena dalam penelitian ini berkaitan

erat dengan persepsi lansia yaitu mengukur persepsi lansia terhadap pelayanan

kesehatan di posyandu lansia.

Page 56: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

37

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsimi Arikunto,

(2010: 173). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 61). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasinya adalah masyarakat kelurahan rajabasa bandar lampung terutama

yang memiliki anggota kelurga lanjut usia.

Table 2 Data Jumlah Masyarakat yang ada di lingkungan

posyandu lansia RKS Nadila kelurahan Rajabasa Bandar

Lampung

NO. Usia Laki-laki Perempuan JUMLAH

POPULASI

1. 17-24 tahun 64 83 147

2. 25-54 tahun 176 156 332

JUMLAH 479

Sumber: data diolah Kantor Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

2. Sampel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 107), menyatakan “apabila subjek

kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih dari

100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih.

Page 57: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

38

Berdasarkan pendapat diatas karena populasi lebih dari seratus maka

sampel yang diadalam penelitian ini ialah sebanyak 10% dari 479 orang

Masyarakat kelurahan rajabasa.

Table 3 Perhitungan Jumlah Sampel Penelitian

No. Usia Laki-Laki Perempuan Jumlah

Populasi

Jumlah Sampel

1. 17-24 tahun 64 83 147 147x 10%= 15

2. 25-54 tahun 176 156 332 332x 10%= 33

Jumlah 48 orang

Sumber: data di olah Kantor Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

Sesuai dengan tabel tersebut, dengan taraf kesalahan 10% dan N 479 , maka

diperoleh angka 48. Sehingga untuk sampel yang diambil dalam penelitian ini

sebanyak 48 dari 479 orang masyarakat kelurahan rajabasa yang ada

dilingkungan posyandu lansia RKS Nadila kelurahan rajabasa. Dalam

pengambilan sampel, teknik yang digunakan secara acak sederhana (simple

random sampling), yang dibagi berdasarkan usia yaitu 17-24 tahun sebanyak

24 orang, dan usia 25-54 tahun sebanyak 24 orang.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 03). Variabel independen

(bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Sedangkan variabel

Page 58: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

39

dependent merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu:

1. Variabel Bebas (independent variable), dalam penelitian ini adalah Persepsi

Masyarakat (X).

2. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah Pelayanan

Kesehatan Lansia (Y).

D. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional

1. Definisi Konseptual

a. Persepsi Masyarakat

Persepsi masyarakat adalah cara pandang atau melihat sesorang yang

hidup bersama dalam suatu tempat tertentu, dan memberikan kesimpulan

dalam suatu obyek berdasarkan pada suatu pandangan yang mereka lihat,

dan mereka ketahui, dan mereka amati sehingga masyrakat satu dengan

yang lainnya akan menghasilkan pendapat yang berbeda walaupun

ditempat yang sama.Pelayanan Kesehatan

b. Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia

Pelayanan kesehatan lanjut usia adalah upaya kesehatan yang

diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu wadah

dan merupakan upaya preventif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif bagi

lanjut usia.

2. Definisi Operasional

Untuk memahami obyek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas,

maka diperlukan variabel operasional.

Page 59: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

40

a. Dalam penelitian ini untuk mengukur persepsi masyarakat dapat dilihat

dari indikator:

1. Pemahaman. Indikator ini diukur dari tingkat pemahaman masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan di posyandu lansia.

2. Tanggapan. Indikator ini diukur dari tanggapan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan di posyandu lansia.

3. Harapan. Indikator ini diukur dari harapan masyarakat terhadap

pelayanan kesehatan di posyandu lansia.

b. Pelayanan Kesehatan Lansia adalah adalah upaya kesehatan yang

diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu wadah dan

merupakan upaya preventif, promotif, kuratif, serta rehabilitatif bagi lanjut

usia. Dapat dilihat dari indikator:

1. Ramah

2. Cepat dan mudah

3. Mudah dijangkau

4. Kepuasan

5. Murah

E. Rencana Pengukuran Variabel

Rencana pengukuran variable persepsi masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan lansia di posyandu lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar

Lampung diukur dengan mengunakan angket yang berisikan indikator dari

perepsi masyarakat. Angket tersebut berisikan pertanyaan dengan maksud

menyimpulkan data. Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket

Page 60: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

41

tertutup adalah angket yang jawaban dan pertanyaan telah disediakan

kemungkinan pilihannya. Rencana pengukuran variabel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Variabel X

P ersepsi Masyarakat:

1. Pemahaman

2. Tanggapan

3. Harapan

b. Variabel Y

Pelayanan Kesehatan Lansia :

1. Sangat optimal

2. Optimal

3. Kurang optimal

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang terpercaya digunakan berbagai macam teknik

pengumpulan data, data peneliti ini menggunakan teknik pengumpulan data

yang terbagi dalam dua golongan besar yaitu:

1. Teknik Pokok

a. Angket

Teknik angket atau kuisioner merupakan suatu teknik pengumpulan data

yang cara membuat sejumlah pertanyaan yang diajukan keresponden.

Dengan maksud menjaring data dan informasi langsung dari responden

yang bersangkutan. Angket yang berisi data item-item pertanyaan yang

berkaitan dengan penelitian. Sasaran angket adalah masyarakat rajabasa

Page 61: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

42

yang terdapat pada wilayah cakupan posyandu lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung, yaitu serta memiliki anggota

keluarga lanjut usia.

2. Teknik Penunjang

a. Wawancara

Teknik pokok dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

wawancara. Dengan wawancara inilah penulis memperoleh informasi

yang diinginkan secara langsung melalui tanya jawab dan bertatap muka

dengan informan sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih jelas.

b. Dokumentasi

Dalam penelitian ini penggunaan dokumentasi adalah sebagai bukti yang

mendukung keterangan-keterangan dan fakta-fakta yang berhubungan

dengan objek.

G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu bentuk ukuran yang mengajukan validnya suatu data

tertentu. “Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Suharsimi

Arikunto (2010:168). Penelitian ini menggunakan Logical Validity yaitu

dikonsultasikan dengan dosen pembimbing. Berdasarkan konsultasi tersebut

maka dilakukan perbaikan. Setelah dinyatakan valid, baru digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

Page 62: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

43

2. Uji Reliabilitas

Jika validitas terkait dengan ketepatan objek yang tidak lain adalah data

tidak menyimpang dari keadaan, maka konsep reliabilitas terkait dengan

pemotretan berkali-kali. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat

dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Uji reliabilitas

menghasilkan instrumen yang cukup dapat dipercaya sebagai alat

pengumpulan data yang terpercaya. Maka sebelum uji coba, langkah yang

dapat dilakukan adalah:

1. melakukan uji coba angket diluar responden

2. hasil uji coba dikelompokkan dalam item genap dan ganjil

3. hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan product moment

( )( )

√{ ( )

}{

( )

}

Keterangan:

rxy = Koefisiensi korelasi antara variabel x dan bariabel y

xy = Produk dari gejala x dan y

N = Jumlah populasi

4. Kemudian untuk mengetahui reliabilitas seluruh quisioner digunakan

rumus Spearman Brown sebagai berikut:

( )

Page 63: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

44

Keterangan :

rxy = koefisien reliabilitas seluruh item

rgg = koefisien korelasi item ganjil dan genap

5. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas, dengan

kriteria sebagai berikut:

Antara 0,90-1,00 = reliabilitas tinggi

Antara 0,50-0,89 = reliabilitas sedang

Antara 0,00-0,49 = reliabilitas rendah

H. Pelaksanaan Uji Coba Angket

1. Analisis Validitas Angket

Sebelum melakukan uji coba angket untuk mengetahui validitas

angket peneliti melakukan konsultasi dengan beberapa dosen ahli

dalam penelitian ini di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung khususnya dengan dosen

pembimbing I dan dosen pembimbing II. Setelah dinyatakan valid

maka angket tersebut dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul

data dalam penelitian ini

2. Analisis Uji Reliabilitas Angket

Sebuah alat ukur akan dapat dinyatakan baik apabila mempunyai

reliabilitas yang baik pula, yaitu ketepatan suatu alat ukur. Hal ini

dimaksudkan bahwa ketepatan alat ukur ini akan sangat berpengaruh

Page 64: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

45

dalam menentukan layak tidaknya suatu alat ukur untuk

dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Untuk mengetahui

reliabilitas angket yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka

peneliti mengadakan uji coba angket kepada 10 orang masyarakat di

luar responden.

Adapun langkah-langkah yang peneliti lakukan dalam upaya untuk

menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1) Mengadakan uji coba angket kepada 10 orang masyarakat di luar

responden.

2) Dari hasil uji coba angket tersebut dikelompokkan kedalam item

ganjil dan item genap, dimana hasil uji coba angket tersebut akan

kita lihat pada tabel berikut ini.

Berikut adalah hasil ujicoba angket yang telah dilakukan:

Table 4 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang Responden

Diluar Sampel Untuk Item Ganjil (X)

No.

Res

Nomor Item Ganjil Skor

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21

1. 3 3 2 3 3 1 3 2 2 1 2 25

2. 1 3 3 3 3 2 3 3 2 1 2 26

3. 1 3 3 2 2 1 1 3 3 2 1 22

4. 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

5. 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

6. 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 32

7. 1 1 2 3 2 2 3 3 3 2 3 25

8. 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 26

9. 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 26

10. 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 26

Jumlah 268

Sumber: Analisis Data Ujicoba Angket

Page 65: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

46

Dari data table 3.3 diketahui ƩX = 268 yang merupakan hasil dari

penjumlahan skor uji coba angket kepada 10 orang diluar responden

dengan indikator item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan dipakai

dalam table kerja hasil ujicoba angket antara item ganjil (X) dengan

item genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilits kevalidan

instrument penelitian.

Table 5 Hasil Ujicoba Angket Kepada Sepuluh Orang

Responden Diluar Sampel Untuk Item Genap (Y)

Sumber: Analisis Data Ujicoba Angket

Dari data tabel 3.4 diketahui ƩY = 263 yang merupakan hasil

penjumlahan dari skor ujicoba angket kepada 10 orang diluar

responden dengan indikator item ganjil. Hasil penjumlahan ini akan

dipakai dalam table kerja hasil ujicoba angket antara item ganjil (X)

dengan item genap (Y) untuk mengetahui besar reliabilits kevalidan

instrument penelitian. Selanjutnya dapat dilihat pada tabel 3.5.

No.

Res

Nomor Item Genap Skor

2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22

1. 1 1 2 3 3 2 3 2 1 3 2 23

2. 3 3 3 3 3 1 3 1 1 2 3 26

3. 3 3 3 1 3 3 1 1 1 3 3 25

4. 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 29

5. 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 1 29

6. 3 3 2 3 3 2 3 1 2 3 2 27

7. 3 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 27

8. 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 25

9. 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 27

10. 3 3 2 2 2 3 2 1 2 2 3 25

Jumlah 263

Page 66: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

47

Table 6 Distribusi Antara Item Ganjil (X) Denan Item Genap (Y)

Mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan

Kesehatan Lansia Di Posyandu RKS (Rindu Kasih Sayang)

Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung

No X Y X2

Y2

XY

1. 25 23 625 529 575

2. 26 26 676 676 676

3. 22 25 484 625 550

4. 30 29 900 841 870

5. 30 29 900 841 870

6. 32 27 1024 729 864

7. 25 27 625 729 675

8. 26 25 676 625 650

9. 26 27 676 729 702

10. 26 25 676 625 650

Jumlah

Ʃ

268 263 7262 6949 7082

Sumber:analisis data primer

Data tabel tersebut merupakan hasil dari penggabungan hasil skor ujicoba

angket kepada 10 orang diluar responden dengan indikator item ganjil

(X) dengan genap (Y). hasil keseluruhan dari tabel kerja ujicoba angket

antara item ganjil (X) dengan genap (Y) akan dikorelasikan

menggunakan rumus Product Moment untuk mengetahui besarnya

koefisien korelasi instrument penelitian.

Page 67: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

48

Berdasarkan data yang diperoleh diatas, maka untuk mengetahui

reliabilitas selanjutnya dikorelasikan dan diolah dengan rumus

Product Moment sebagai berikut:

( )( )

√{ ( )

} { ( )

}

Diketahui:

Ʃ X = 268 Ʃ Y2

= 6949

Ʃ Y = 263 Ʃ XY = 7082

Ʃ X2= 7262 N = 10

Dengan mengacu rumus diatas, maka data yang ada dibuktikan

dengan hasil sebagai berikut:

( )( )

√{ ( )

} { ( )

}

√{ } {

}

√* +* +

√* +* +

√* +

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien reliabilitasnya digunakan

rumus sperman brown, sebagai berikut:

Page 68: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

49

( )

( )

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas

dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

Antara 0,80-1,00 = reliabilitas sangat tinggi

Antara 0,60-0,80 = reliabilitas tinggi

Antara 0,40-0,60 = reliabilitas cukup

Antara 0,20-0,40 = reliabilitas rendah

Antara 0,00-0,20 = reliabilitas sangat rendah

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui rxy= 0,79.

Selanjutnya dikonsultasikan indeks reliabilitas yaitu reliabilitas 0,60-

0,80 termasuk dalam kategori tinggi berarti angket yang digunakan

dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi. Dengan demikian

angket mengenai Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan

Kesehatan Lansia Di Posyandu RKS (Rindu Kasih Sayang) Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung dapat digunakan dalam

penelitian ini atau memenuhi syarat.

Page 69: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

50

I. Teknik Analisis Data

Setelah data yang diperoleh dari penyebaran angket, maka langkah

selanjutnya adalah melakukan analisis data. Maka penelitian ini digunakan

analisis data kuantitatif yaitu untuk memecahkan masalah sekarang dengan

cara mengumpulkan data, klasifikasi data, guna menggambarkan suatu

keadaan secara objektif. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut:

Untuk menentukan klasifikasi skor (nilai tinggi, sedang, atau rendah),

maka digunakanlah rumus interval, yaitu:

Keterangan :

I = interval

NT = Nilai tertinggi

NR = Nilai terendah

K = Kategori

Setelah itu maka faktor-faktor yang akan diteliti dikelompokkan

menggunakan rumus presentasi, sebagai berikut:

Keterangan :

P = presentase

Page 70: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

51

F = frekuensi pada klasifikasi atau kategori variabel yang berasangkutan

N = Jumlah frekuensi dari seluruh klasifikasi kategori variabel.

Dalam menafsirkan banyaknya presentase yang diperoleh maka digunakan

kriteria sebagai berikut:

76% - 100% = Baik

56% - 75% = Cukup

40% - 55% = Kurang Baik

0% - 39% = Tidak Baik

J. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah awal dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk usaha

persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis melalui

perencanaan, prosedur dan teknis pelaksanaan yang benar dilapangan. Hal

ini dilakukan dengan tujuan agar penelitian berjalan sesuai dengan rencana

yang telah disusun dan yang diharapkan. Adapun langkah-langkah

penelitian yang peneliti lakukan secara garis depan dapat dideskripsikan

sebagai berikut:

1. Pengajuan Judul

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan permasalahan guna

pengajuan judul. Setelah menemukan masalah maka pada tanggal 16

Oktober 2017 peneliti mengajukan dua alternatif judul kepada dosen

Page 71: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

52

pembimbing akademik dan Ketua Program Studi Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan. Pilihan judul pertama kemudian

disetujui dan sekaligus ditentukan dosen pembimbing utama yaitu

Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. serta pembimbing kedua Yunisca

Nurmalisa, S.Pd.,

2. Penelitian Pendahuluan

Setelah judul penelitian disetujui oleh pembimbing akademik dan

ketua program studi PPKn, dan peneliti mendapatkan surat izin

penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung dengan No.

8624/UN26.13/PN.01.00/2017 maka peneliti mulai melaksanakan

penelitian pendahuluan di Posyandu lansia RKS Nadila kelurahan

rajabasa kecamatan rajabasa Bandar lampung.

Penelitian pendahuluan ini dimaksudkan untuk mengetahui lokasi, dan

keadaan tempat penelitian untuk mendapatkan data-data serta

gambaran secara umum tentang berbagai masalah yang akan diteliti

dalam rangka penyusunan proposal penelitian ini yang berjudul

“Hubungan Partisipasi Dengan Tingkat Kesehatan Lansia Di

Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung”

yang ditunjang dengan beberapa literatur serta arahan yang diberikan

oleh dosen pembimbing kepada peneliti.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

Rencana penelitian diajukan untuk mendapatkan persetujuan setelah

dilaksanakan seminar proposal. Setelah melakukan proses konsultasi

Page 72: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

53

dan perbaikan-perbaikan proposal skripsi dari dosen pembimbing I

dan II maka seminar proposal dilakukan pada tanggal 14 Februari

2018. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah perbaikan dengan

proposal skripsi dengan konsultasi pembimbing, komisi pembahas.

Setelah dilakukan seminar proposal atas saran dari Pembahas dan

persetujuan dari pembimbing I dan II untuk mengganti variabel judul

Skripsi.

4. Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Berdasarkan surat izin Penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan nomor

2472/UN26.13/PN.01.00/2018 tanggal 2April 2018 yang ditujukan

kepada Lurah Rajabasa Kecamatan Rajabasa dan persiapan

kelengkapan peneliti telah diuji coba, maka merencanakan tanggal

dan hari bersama responden untuk mengadakan penelitian.

b. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan alat pengumpul data yang akan dipergunakan dalam

penelitian ini, maka peneliti mempersiapkan angket yang akan

diberikan kepada responen berjumlah 48 responden dengan jumlah

22 soal item pertanyaan angket yang terdiri tiga alternatif jawaban.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket ini adalah

sebagai berikut:

Page 73: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

54

1. Membuat kisi-kisi angket mengenai persepsi masyarakat

terhadap pelayanan kesehatan lansia di posyandu RKS Nadila

keluaraha Rajabasa Bandar Lampung.

2. Mengkonsultasikan angket kepada pembimbing I dan II.

3. Setelah angket tersebut disetujui oleh pembimbing I dan

Pembimbing II peneliti mengadakan uji coba angket kepada

sepuluh responden di luar populasi sebenarnya.

Page 74: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

96

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat

disimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadap Pelayanan

Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung adalah suatu hal yang diharapakan

meskipun masyarakat cenderung kurang paham dengan adanya

program ini.

Berdasarkan hasil penelitian persepsi masyarakat terhadap

Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila

Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung itu sendiri terlihat dari

hasil angket. Pada indikator pemahaman terhadap Pelayanan

Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung dalam hal ini responden cenderung

kurang paham tentang pelaksanaan program posyandu lansia,

sehingga dalam menjalankan program posyandu lansia responden

kurang memahami maksud dan tujuan adanya program posyandu

lansia. Pada indikator tanggapan hal ini menyatakan bahwa

responden setuju dengan adanya pelaksanaan Pelayanan

Page 75: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

97

Kesehatan Lansia di Posyandu Lansia RKS Nadila Kelurahan

Rajabasa Bandar Lampung yang merupakan upaya untuk

memberikan jaminan kesehatan serta meningkatkan derajat

kesehatan lanjut usia. Pada indikator harapan responden

menyatakan setuju terhadap pelaksanaan program kegiatan

posyandu lansia dengan harapan melalui kegiatan tersebut

mampu menjadikan masyarakat lanjut usia di kelurhan rajabasa

yang lebih sehat, mandiri, aktif dan produktif dalam keluarga

maupun bermasyarakat.

B. SARAN

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan di atas, maka saran

yang dapat penulis berikan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Kepada masyarakat lansia agar dapat memanfaatkan dengan

baik adanya kegiatan posyandu lansia ini untuk sama-sama

menjaga kesehatan dan mulai kembali produktif.

2. Kepada masyarakat agar dapat lebih mendampingi,

memahami dan memantau pelaksanan kegiatan posyandu

lansia sehingga masyarakat lansia dapat merasakan manfaat

dari kegiatan posyandu lansia ini.

3. Kepada kader dan pihak pusksesmas agar dapat memeberikan

dukungan dan lebih meningkatkan pelayanan kepada

Page 76: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

98

masyarakat, sehingga pelayanan yang diberikan dapat merata

dan mencakup seluruh wilayah kelurahan rajabasa.

4. Kepada pemerintah terutama pihak kelurahan dapat

mensosialisasikan pentingnya program posyandu lansia

dengan cara menginformasikan dalam rapat RT baik secara

lisan maupun tertlis kemudian dengan memberikan surat

edaran pada setiap rumah sehingga masyarakat secara umum

dapat mengetahui tentang kegiatan posyandu lansia yang akan

dilaksanakan agar semua pihak dapat ikut menjalankan

tugasnya sesuai dengan yang diharapakan.

Page 77: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Azizah, Lilik Ma'rifatul. 2011. Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Azrul, Azwar. 1996. Menuju pelayanan Kesehatan yang Lebih Bermutu. Jakarta:

Pustaka sinar harapan

Demartoto, Drs. Argyo, M.si. 2006. Pelayanan sosial non panti bagi lansia suatu

kajian sosiologi. Surakarta: Sebelas maret university press.

Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2011. Desentralisasi dan Partisipsi Masyarakat dalam

Pendidikan. jakarta:Pustaka Pelajar

Hutagalung, Dr. inge, M.Si. 2015. Teori-teori komunikasi dalam pengaruh psikologi.

Jakarta: PT Indeks.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Koentjoro, Tjahjono. 2011. Regulasi Kesehatan di Indonesia. Yogyakarta: C.V ANDI

OFFSET

Marliani, Rosleny. 2010. Psikologi Perkembangan. Bandung: Pustaka Setia.

Matsumoto, David. 2008. Pengantar psikologi lintas budaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka

Cipta.

Rahmad, Djalalludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. RemajaRosdakarya

Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. 2012. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Page 78: Persepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan …digilib.unila.ac.id/32843/2/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPersepsi Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Lansia di Posyandu RKS (rindu

Pontoh, Idham, SKM., M.kes. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Kesehatan. Jakarta. in media.

S.Tamher, Noorkasiani. 2011. Kesehatan usia lanjut dengan pendekatan asuyhan

keperawatan. Jakarta : salemba medika.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV.

Mandar Maju

Undang-undang Republik Indonesia Nnomor 13 Tahun 1998 Tentang Kesejahteraan

Lansia

Widjaja, prof. drs. H.A.W. 2000. Ilmu komunikasi pengantar studi. Cet. 2. Jakarta:

PT Rinea Cipta.

Wahid dan Nurul. 2009. Ilmu kesehatan masyarakat: teori dan aplikasi. Jakarta.

Salemba medika.

Toha. Miftah. 2007 . Perilaku Oganisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Pt

Raja Grafindo Persada