gambaran perilaku mahasiswa yang bergabung dalam ...repository.utu.ac.id/761/1/bab i_v.pdf ·...

52
GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ORGANISASI KAMPUS TERHADAP NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF PADA FAKULTASKESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR SKRIPSI LEVITA ARIANIH NIM :10C10104016 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH 2014

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG

DALAM ORGANISASI KAMPUS TERHADAP

NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF

PADA FAKULTASKESEHATAN

MASYARAKAT UNIVERSITAS

TEUKU UMAR

SKRIPSI

LEVITA ARIANIH

NIM :10C10104016

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2014

Page 2: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG

DALAM ORGANISASI KAMPUS TERHADAP

NILAI INDEKS PRESTASI KUMULATIF

PADA FAKULTAS KESEHATAN

MASYARAKAT UNIVERSITAS

TEUKU UMAR

SKRIPSI

LEVITA ARIANIH

NIM :10C10104016

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar sarjana Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TEUKU UMAR

MEULABOH

2014

i

Page 3: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi adalah sebuah sistem (wadah) yang terdiri dari sekelompok

individu yang terstruktur dan sistematis, yang saling berinteraksi, memanfaatkan

sumber daya dan memiliki harapan dan kepentingan bersama untuk mencapai

tujuan bersama (Indah dkk, 2013).Dengan organisasi seorang mahasiswa selain

mendapatkan pengalaman sosialisasi tambahan juga mendapatkan ilmu mengenai

tanggung jawab yang sepatutnya dimiliki oleh seorang mahasiwa.

Mahasiswa diltuntut untuk saling bersaing atau berkompetisi dalam

memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan, yang dalam ini sebagai tolak

ukurnya adalah indeks prestasi.Di bangku kuliah ini sering kita temui materi -

materi perkuliahan yang belum kita pahami saat belajar, bahkan terkadang ada

beberapa dosen yang kurang berkompeten dalam bidang yang harus diajarkan, hal

yang tidak kalah pentingnya ialah waktu belajar di kelas yang terbatas.Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) itu penting , namun di balik kepentingannya itu masih

ada yang jauh lebih prioritas. Karena Indeks Prstasi Kumulatif (IPK) tinggi tidak

menjamin seorang mahasiswa bisa sukses atau tidak.Indeks Prestasi Kumulatif

(IPK) tinggi tidak bisa dijadikan ukuran atas keberhasilan seseorang di bangku

perkuliahan.Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hanyalah ukuran fisik dalam sebuah

kapasitas pendidikan seseorang di pendidikan tinggi.Nilai Indeks Prestasi adalah

tingkat keberhasilan studi yang dicapai oleh mahasiswa dari semua kegiatan

Page 4: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

2

akademik yang diikuti mahasiswa dalam jangka tertentu, yang dinyatakan dalam

bentuk bilangan.Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) hanya standar yang tidak bisa

dijadikan sebagai acuan dalam mengambil keputusan atas kemampuan seseorang.

Keberhasilan hanya dalam bidang hardskill sesungguhnya adalah kegagalan

dalam pencapaian atas label mahasiswa sejati. Sebab mahasiswa sejati adalah

mahasiswa yang handal dalam bidang hardskill maupun softskill (Indah dkk,

2013).

Berdasarkan penelitian dari Marantika (2007) dalam Kumalasari (2010)

dengan sampel mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

didapatkan bahwa keaktifan mahasiswa dalam organisasi dapat menurunkan

prestasi belajar sedangkan menurut penelitian dari Nugroho (2006) dalam

Kumalasari (2010) dengan sampel mahasiswa Penjaskes jurusan Pendidikan

Olahraga Kesehatan (POK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Perilaku

(FKIP)Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) didapatkan bahwa keaktifan

mahasiswa dalam organisasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

Hasil penelitian Salim (2012) dalam Mualimin (2013) menunjukkan

bahwa motivasi berorganisasi dan keaktifan berorganisasi pada Unit Kegiatan

Mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Hasil observasi

awal terhadap 15 mahasiswa Bidikmisi Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan

Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Semarang (Unnes) pada

semester ganjil tahun 2012 menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa yang

ditunjukkan melalui Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tergolong baik. Sebanyak 5

Page 5: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

3

mahasiswa memperoleh IPK 3,51-4,00; 9 mahasiswa memperoleh IPK 3,01-3,50;

dan sebanyak 1 mahasiswa memperoleh IPK 2,75-3,00.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh Rahmi (2012) di

bagian akademik Prodi D-III Jurusan Kebidanan Banda Aceh Politeknik

Kesehatan (POLTEKKES)Kementerian Kesehatan (KEMENKES)Nanggroe Aceh

Darussalam (NAD) tahun ajaran 2010/2011 didapatkan data prestasi belajar

mahasiswa semester ganjil yang diukur dengan Indeks Prestasi sebagai berikut :

mahasiswa tingkat I sebanyak 0,8 % mahasiswa mendapat IP dibawah 2,00, 30,4

% mahasiwa mendapat IP 2,00 sampai 2,74 dan 51,2 % mahasiswa mendapat IP

2,75 sampai 3,50, 17,6 % mendapat IP diatas 3,50. Sedangkan pada semester

genap tahun ajaran 2010/2011 tingkat I mengalami penurunan prestasi belajar

yang drastis yaitu sebanyak 2,4 %mahasiswa mendapat IP dibawah 2,00, 66,4 %

mahasiwa mendapat IP 2,00 sampai 2,74, 28,8 % mahasiswa mendapat IP 2,75

sampai 3,50, dan 2,4 % mahasiswa mendapat IP diatas 3,50.

Universitas Teuku Umar merupakan salah satu universitas yang terletak di

wilayah barat selatan tepatnya di Kabupaten Aceh Barat Kecamatan Meureubo

Alue Penyareng.Universitas Teuku Umar memiliki dua bentuk organisasi

kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada

penelitian ini, peneliti fokus pada organisasi intra kampus berdasarkan ruang

lingkup satu fakultas atau organisasi tingkat fakultas.Dalam hal ini yang ingin

dilakukan penelitian adalah di organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)pada Tahun 2013/2014. Organisasi tingkat

Page 6: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

4

fakultas di Universitas Teuku Umar disebut dengan Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) fakultas, dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) fakultas. Badan

Eksekutif Mahasiwa (BEM) fakultas salah satu organisasi kemahasiswaan yang

memiliki banyak program kerja, sehingga anggotanya yang terdiri dari beberapa

devisi memiliki kegiatan organisasi sesuai dengan program kerjanya.Sedangkan

Dewan Perwakilan Mahasiwa (DPM) fakultas salah satu organisasi

kemahasiswaan yang bertugas untuk mngontrol kinerja dari Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM) .

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti, ditemukan

bahwa ada sebagian mahasiswa yang tidak ingin ikut dalam sebuah organisasi,

termasuk organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas, salah satu alasanya yaitu

karena takut nilai prestasi akademik mahasiswa akan turun dan mahasiswa juga

berpendapat bahwa kegiatan organisasi akan menyita banyak waktu.

Semua itu bisa dilihat dari data awal peneliti yang mana jumlah

mahasiswa/i yang aktif pada tahun 2014 yaitu 607 orang. Sedangkan yang

bergabung dalam sebuah organisasi khususnya organisasi tingkat fakultas hanya

berjumlah 64 orang dari 2 organisasi yaitu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas

(BEMF) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas (DPMF). Dimana yang aktif

hanya sekitar 40 orang, sisa yang lainnya ada sebagian keluar, ada yang hanya

terdaftar saja dalam anggota organisasi.

Disini terlihat jelas bahwa, kurangnya minat mahasiswa untuk bergabung

dalam sebuah organisasi khususnya organisasi tingkat fakultas. Ditambah lagi

Page 7: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

5

mahasiswa yang aktif dalam organisasi memberikan contoh yang tidak baik

kepada mahasiswa yang belum bergabung lagi ke dalam sebuah organisasi

khususnya organisasi tingkat fakultas.

Mahasiswa yang aktif dalam sebuah organisasi khususnya organisasi

tingkat fakultas, sering menunda tugas yang diberikan dari akademik,

mendapatkan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang rendah, dan selesai

kuliahpun terlambat, tatapi sebaliknya.

Seharusnya mahasiswa yang aktif dalam sebuah organisasi khususnya

organisasi tingkat fakultas bisa memberikan contoh yang baik. Walaupun aktif

dalam sebuah organisasi, namun tidak menunda tugas kuliah, mendapatkan Indeks

Prestasi Kumulatif (IPK) yang bagus, kuliahpun selesai pada waktunya.

Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah, jika ia tidak hanya

sibuk dengan nilai akademis tetapi juga aktif berorganisasi karena dengan

berorganisasi seseorang akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a

team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan

manajemen (work with management). Kemampuan tersebut sangat dibutuhkaan

ketika memasuki dunia yang sebenarnya.Terkadang seorang mahasiswa aktivis

menemui kendala dalam membagi waktu (Firdaus, 2008 dalam Ahmaini, 2010).

Mahasiswa tersebut, pasti akan menghadapinya. Namun semua itu bisa

dihadapi dengan baik, dengan melihat hal mana yang harus diprioritaskan antara

tugas organisasi dan tugas akademik.Mahasiswa yang aktif berorganisasi tidak

menyia – nyiakan waktu.Walaupun terkadang dihadapi antara dua pilihan, yang

Page 8: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

6

harus dipilih salah satunya. Itu adalah bagian dari kosekuensi yang harus

diterima mahasiswa yang bergabung dalam sebuah organisasi, dan aktif di

dalamnya.

Jadi, bisa dikatakan bahwasanya rendahnya indeks prestasi seseorang itu

bukanlah disebabkan karena dia aktif/bergabung dalam sebuah organisasi,

khususnya organisasi tingkat fakultas, melainkan bagaimana perilaku mahasiswa

dalam mengikuti organisasi.Sehingga indeks prestasinya tetap bagus, walaupun

aktif dalam sebuah organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimanakahgambaran perilaku mahasiswa yang bergabung

dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif yang ada pada

fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahuiGambaran Perilaku Mahasiswa yang Bergabung dalam

Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks Prestasi kumulatif pada Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014.

Page 9: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

7

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran Pengetahuan Mahasiswa yang Bergabung

dalam Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014.

2. Untuk mengetahui gambaran SikapMahasiswa yang Bergabung dalam

Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014.

3. Untuk mengetahuigambaran TindakanMahasiswa yang Bergabung dalam

Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Hasil penelitian ini digunakan untuk bahan acuan dalam proses

pengembangan keilmuan.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan dalam rangka

menambah wacana keilmuan di dunia pendidikan.

3. Untuk menambah wawasan di kalangan mahasiswa/i tentang organisasi

terhadap nilai indeks prestasi.

4. Penambahan pengetahuan dalam mengembangkan wawasan berfikir

penulis dalam mengaplikasikan teori dengan kenyataan serta

menggunakan cara pengkajian ilmiah dalam menyikapi permasalahan

Page 10: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

8

tentang mahasiswa/i yang bergabung dalam organisasi terhadap nilai

indeks prestasi.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Informasi kepada mahasiswa/i fakultas kesehatan masyarakatuntuk

proaktif terhadap sebuah organisasi.

2. Masukan kepada dekan fakultas kesehatan beserta jajarannya, dosen dan

berbagai pihak terkait dalam penelitian ini. Khususnya mahasiswa/i

fakultas kesehatan masyarakat yang bergabung dalam sebuah organisasi,

dan yang belum bergabung dalam sebuah organisasi.

Page 11: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku Organisasi

2.1.1 Pengertian Perilaku

Menurut Kholid (2012) Perilaku dari aspek biologis diartikan sebagai

suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang

bersangkutan.Aktivitas tersebut ada yang dapat diamati secara langsung dan tidak

langsung.

Perilaku manusia merupakan hasil dari segala macam pengalaman serta

interaksi manusia dan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan,

sikap, dan tindakan.Perilaku merupakan respon atau reaksi individu terhadap

stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya.Respon ini bersifat

fasif (tanpa tindakan) maupun aktif disertai tindakan (Notoatmodjo dalam

Andriani, 2013).

2.1.2 Pengertian Perilaku Organisasi

Perilaku organisasi adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang

dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi,

yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan

keefektifan suatu organisasi (Robbins dkk, 2008).

Page 12: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

10

2.2Pengelompokan Perilaku

Menurut Kholid (2012), Perilaku manusia dapat dikelompokan menjadi 2

(dua) :

1. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih

belum dapat diamati oleh orang lain (dari luar) secara jelas.

2. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Perilaku terbuka terjadi bila responden terhadap stimulus tersebut sudah

berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati oleh orang lain dari atau

observable behavior.

Sebagian besar perilaku manusia adalah operant response.Oleh sebab itu

untuk membentuk jenis respons atau perilaku perlu diciptakan adanya suatu

kondisi tertentu yang disebut operans conditioning. Prosedur pembentukan

perilaku dalam operans conditioning ini menurut Skiner dalam Notoatmodjo

(2012) adalah sebagai berikut :

a. Melakukan identifikasi tentang hal – hal yang merupakan penguat atau

reinforcer berupa hadiah – hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan

dibentuk.

b. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen – komponen kecil yang

membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen – komponen

9

Page 13: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

11

tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya

perilaku yang dimaksud.

c. Menggunakan secara urut komponen – komponen itu sebagai tujuan sementara,

mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing – masing komponen

tersebut.

d. Melakukan pembentukan perilaku dengan menggunakan urutan komponen

yang telah tersusun. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka

hadiahnya diberikan. Hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku

(tindakan) tersebut cenderung akan sering dilakukan.Kalau ini sudah terbentuk

maka dilakukan komponen (perilaku) yang kedua yang kemudian diberi hadiah

(komponen pertama tidak memerlukan hadiah lagi). Demikian berulang –

ulang sampai komponen kedua terbentuk. Setelah itu dilanjutkan dengan

komponen ketiga, keempat, dan selanjutnya sampai seluruh perilaku yang

diharapkan terbentuk.

2.3 Domain Perilaku

Perilakuadalah merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas seseorang,

yang merupakan hasil bersama atau resultante antara berbaagai faktor, baik faktor

internal maupun eksternal (Notoatmodjo, 2012).

Benyamin Bloom (1908) dalam Fitriani (2011) seorang ahli psikologi

pendidikan membagi perilaku manusia itu dalam 3 (tiga) domain ranah atau

kawasan yakni :

Page 14: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

12

1. Kognitif (cognitive) yaitu, aspek yang menitikberatkan pada aspek intektual,

berfikir, dan hubungannya dengan aspek ingatan seseorang.

2. Afektif (affektive) yaitu, mencakup tujuan – tujuan yang berhubungan dengan

perubahan sikap seseorang maupun yang berkaitan dengan nilai, perasaan,

serta minat dan bakat.

3. Psikomotor (psychomotor) yaitu, tujuan – tujuan yang berhubungan dengan

manipulasi dan kemampuan gerak motorik. Saat ini lebih dikenal dengan

kemampuan keterampilan.

Dalam perkembangannya, teori Bloom ini dimodifikasi untuk pengukuran

hasil pendidikan kesehatan yakni:pengetahuan (kwoledge), sikap (attitude), dan

praktek atau tindakan.

2.3.1 Pengetahuan (Knowledge)

Menurut Fitriani (2011) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu.Pernginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan

diperoleh melalui mata dan telinga.

Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam Fitriani (2011) mengungkapkan

bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri

orang tersebut terjadi proses yang berurutan yakni;

Page 15: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

13

a. Awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui

stimulus (objek) terlebih dahulu.

b. Interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus.

c. Evaluation (menimbang – nimbang baik tidaknya stimulustersebut bagi

dirinya). Hal ini sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, orang sudah mencoba perilaku baru.

e. Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran,

dan sikapnya terhadap stimulus.

Contohnya mahasiswa/i yang bergabung dalam sebuah organisasi, karena ikut

– ikutan tanpa mengetahui makna dan tujuan dari organisasi, maka mereka

akan segera keluar dari keikutsertaannya dalam organisasi setelah beberapa

lama bergabung di dalamnya.

Menurut Kholid (2012) tingkat pengetahuan seseorang secara rinci terdiri

dari enam tingkatan, yaitu:

1. Tahu (know) diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya termasuk mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik

dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Tahu

merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (comprehension) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi secara benar.

Page 16: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

14

3. Aplikasi (application) diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya) ialah

dapat menggunakan rumus – rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam

situasi yang lain, misalnya dapat menggunakan prinsip – prinsip siklus

pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang telah diberikan.

4. Analisis (analysis) adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya suatu

dengan yang lain.

5. Sintesis (synthesis) menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian- bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru.

6. Evaluasi (evaluation) ini berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian – penilaian itu didasarkan

pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria –

kriteria yang telah ada.

2.3.2 Sikap (Attitude)

Menurut Fitriani (2011) Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih

tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum

merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi

tindakan suatu perilaku.

Dari Azwar dalam Kholid (2012) menyatakan sikap merupakan kesiapan

untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu, bentuk reaksinya

Page 17: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

15

dengan positif dan negatif sikap meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati dan

menghindari situasi, benda, orang, kelompok, dan kebijaksanaan sosial.

Dari Newcomb dalam Fitriani (2011) salah seorang ahli psikologi sosial,

menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak,

dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu.Sikap merupakan kesiapan

untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan

terhadap objek.

Dalam bagian lain Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2012) menjelaskan

bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu :

1. Kepercaayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Ketiga komponen ini secara bersama – sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,

keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

Menurut Fitriani (2011) Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini

terdiri dari berbagai tingkatan.

1. Menerima (receiving) diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

2. Merespon (respondingi) memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan,

dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

Page 18: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

16

3. Menghargai (valuing) mengajak orang lain untuk mengerjakan atau

mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

4. Bertanggungjawab (responsible) bertanggungjawab atas segala sesuatu yang

telah dipilihnya dengan segala resiko yang paling tinggi.

2.3.3 Tindakan (Practice)

Menurut Notoatmodjo (2012) Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam

suatu tindakan (over behavior). Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu

perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang

memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga

diperlukaan faktor dukungan (support) dari pihak lain.

Menurut Fitriani (2011) Praktik mempunyai beberapa tingkatan, yaitu:

1. Persepsi (perseption) mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2. Respon terpimpin (guied response) dapat melakukan sesuatu sesuai dengan

urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator

praktik tingkat dua.

3. Mekanisme (mecanism) apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia

sudah mencapai praktik tingkat tiga.

4. Adopsi (adoption) adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Page 19: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

17

2.4 Pengertian Mahasiswa

Mahasiswa adalah orang yang belajar diperguruan tinggi, baik di

universitas, institusi atau akademi.Mereka yang terdaftar sebagai murid di

perguruan tinggi dapat disebut sebagai mahasiswa (Takwin, 2008 dalam Ahmaini,

2010).

Masa mahasiswa meliputi rentang umur 18/19 tahun sampai 24/25 tahun,

yaitu mahasiswa ini masih dapat dibagi atas periode 18/19 tahun sampai 20/21

tahun, yaitu mahasiswa dari semester 1 sampai dengan IV, dan periode 21/22

tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa semester V sampai dengan semester

VIII (Winkel,1997 dalam Ahmaini, 2010).

2.4.1 Peran dan Fungsi Mahasiswa

Sebagai mahasiswaberbagai macam label pun disandang, ada beberapa

macam label yang melekat pada diri mahasiswa, misalnya :

1. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan langsung karena

Smber Daya Manusia (SDM) nya yang banyak.

2. Agent Of Change, mahasiswa agent perubahan, maksudnya sumber daya

manusia – sumber daya manusia untuk melakukan perubahan.

3. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak pernah akan habis.

4. Moral Force, mahasiswa itu kumpulan orang yang memiliki moral yang baik.

Page 20: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

18

5. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan social, contoh mengontrol

kehidupan sosial yang dilakukan masyarakat.

Namun secara garis besar setidaknya ada 3 peran dan fungsi yang sangat

penting bagi mahasiswa, yaitu :

1. Peranan moral, dunia kampus merupakan dunia dimana setiap mahasiswa

dengan bebas memilih kehidupan yang mereka mau. Disinilah dituntut suatu

tanggung jawab moral terhadap diri masing – masing sebagai individu untuk

dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab dan sesuai dengan

moral yang hidup dalam masyarakat.

2. Peranan sosial. Selain tanggung jawab individu, mahasiswa juga memiliki

peranan sosial, yaitu bahwa keberadaan dan segala perbuatannya tidak hanya

bermanfaat untuk dirinyasendiri tetapi juga harus membawa manfaat bagi

lingkungan sekitarnya.

3. Peranan intelektual. Mahasiwa sebagai orang yang disebut – sebut sebagai

insan intelek haruslah dapat mewujudkan status tersebut dalam ranah

kehidupan nyata.

Dalam arti menyadari betul bahwa fungsi dasar mahasiswa adalah bergelut

dengan ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik dengan

intelektualitas yang ia miliki selama menjalani pendidikan (Takwin, 2008 dalam

Ahmaini, 2010).

2.5 Pengertian Organisasi

Page 21: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

19

Menurut Satrianegara dkk (2009) Organisasi berasal dari kata organon,

dalam bahasa Yunani bearti alat. Dengan demikian pengertian organisasi adalah

sarana untuk melakukan kerja sama antara orang – orang dalam rangka mencapai

tujuan bersama dengan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki.

2.6 Bentuk Organisasi

Pada saat ini, dikenal dua macam organisasi mahasiswa As’ari (2007)

dalam Ahmaini (2010) yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra

kampus.Organisasi intra kampus yaitu organisasi yang berada di dalam kampus,

yang ruang lingkup dan anggotanya hanya terbatas pada mahasiswa yang ada di

kampus tersebut atau sewaktu – waktu melibatkan peserta dari luar.Organisasi

intra ini terbagi dalam dua bagian, yaitu pertama, berdasarkan ruang lingkupnya

yang terdiri dari organisasi tingkat jurusan (ruang lingkupnya satu jurusan),

organisasi tingkat fakultas (ruang lingkupnya satu fakultas) dan Organisasi tingkat

universitas (ruang lingkupnya tingkat universitas).Kedua, organisasi berdasarkan

minat dan bakat atau lebih dikenal dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

dengan ruang lingkupnya ada yang setingkat fakultas dan yang lebih banyak

setingkat Universitas.Organisasi ekstra kampus merupakan organisasi yang berada

di luar kampus, di mana ruang lingkup dan anggotanya adalah mahasiswa

seperguruan tinggi atau lintas perguruan tinggi.

Page 22: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

20

2.7 Minat Berorganisasi

2.7.1 Pengertian dan aspek – aspek minat

Minat adalah kecenderungan seseorang untuk memberikan perhatian,

mencari, dan mengarahkan diri kepada suatu obyek tertentu yang

diekspresikanmelalui kesukaan terhadap suatu hal daripada hal lainnya dan dapat

puladimanifestasikan melalui partisipasi suatu aktivitas (Slameto 2010;

Sardiman2011 dalam Mualimin, 2013).

Jadi, ketika seseorang ingin bergabung dalam sebuah organisasi

mahasiswa harus mengetahui terlebih dahulu minat apa yang akan di ambil.

Sehingga mahasiswa tersebut, bisa mengekspresikan kesukaannya dalam suatu

aktivitas.

Menurut Jefkins (1996) dalam Mualimin (2013) minat merupakan salah

satu dari beberapa segitingkah laku yang memiliki beberapa aspek, diantaranya

adalah perhatian,ketertarikan, keinginan, keyakinan, dan tindakan yang akan

dijelaskan sebagaiberikut:

1. Perhatian (attention)

Perhatian merupakan pemusatan dari individu pada satu atau lebih

objekyang menurut individu tersebut menarik.

2. Ketertarikan (interest)

Page 23: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

21

Rasa ketertarikan merupakan bentuk adanya perhatian seseorang mengenai

segala sesuatu yang berkaitan dengan objek tersebut.

3. Keinginan (desire)

Keinginan merupakan dorongan untuk mengetahui secara lebih

mendalamdan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan objek tersebut.

4. Keyakinan (conviction)

Keyakinan muncul setelah individu mempunyai informasi yang

cukupterhadap suatu objek sehingga merasa yakin bahwa hal yang berhubungan

denganobjek tersebut layak dilakukan dan akan memberikan kepuasan.

5. Tindakan (action)

Keyakinan yang cukup kuat pada individu untuk mengikuti apa

yangmenjadi keinginannya, maka individu membuat suatu keputusan yang

kemudiandiwujudkan melalui perilaku yang diharapkan.

2.7.2 Organisasi dan minat berorganisasi

Menurut Mualimin (2013) Minat mengarahkan seseorang dalam memilih

sesuatu, termasuk dalam hal memilih berorganisasi.Minat berorganisasi

mahasiswa adalah suatu ketertarikan pada diri seorang mahasiswa untuk

mengikuti dan memilih aktif dalam suatu organisasi yang membuat seorang

mahasiswa memiliki kecenderungan untuk memberikan perhatian terhadap

kegiatan organisasi yang dipilihnya.

Organisasi kemahasiswaan merupakan kelengkapan non struktural yang

terdapat pada masing-masing perguruan tinggi, termasuk Universitas Teuku Umar

Page 24: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

22

(UTU). Banyak organisasi kemahasiswaan di Universitas Teuku Umar (UTU)

yang bisa dipilih mahasiswa untuk meningkatkan soft skill, life skill, atau prestasi

belajar mereka antara lain:

1. Organisasi tingkat universitas, seperti: Pemerintahan Mahasiswa

(PEMA),Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM), dan Unit Kegiatan Mahasiswa

(UKM). Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Teuku

Umar (UTU) terdiri dari beberapa UKM antara lain:

1) UKM Pramuka (dewan waracana)

2) UKM KSR (korps suka relawan)

3) UKM Seni

4) UKM Olahraga

5) UKM MAPALA (mahasiswa pencinta alam)

6) UKM MENWA (resimen mahasiswa)

7) UKM LDK (lembaga dakwah kampus)

2. Organisasi tingkat fakultas, seperti: Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas

(DPMF), Badan EksekutifMahasiswa Fakultas (BEMF), dan Unit Kegiatan

Mahasiswa Fakultas (UKMF).

3. Organisasi tingkat jurusan, seperti: Persatuan antar jurusan (UMJ)

(Bidang Kemahasiswaan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku

Umar Tahun2014).

2.8 Keaktifan Dalam Organisasi

Page 25: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

23

Berdasarkan data penelitian, ditemukan bahwa motivasi seseorang ikut

serta dalam organisasi untuk mendapatkan kecakapan yang tidak mungkin di

bangku pekuliahan. Kecakapan tesebut meliputi, kecakapan mengatur waktu,

kecakapan birokrasi, kecakapan surat – menyurat, dan kecakapan lainnya.

Nampak jelas bahwa kecakapan – kecakapan tersebut jarang didapatkan dari

bangku kuliah (Sentosa, 2008 dalam Ahmaini, 2010).

Selain itu, motivasi lain untuk ikut dalam organisasi adalah untuk

memperoleh eksistensi dan aktualisasi diri dalam lingkungan dimana mereka

berada. Eksistensi ini terkait dengan keinginan dan ego yang ada dalam diri

mahasiswa untuk lebih dikenal oleh mahasisiwa – mahasiswa lainnya.Bahkan

lingkup tersebut sampai pada keinginan untuk lebih dikenal oleh para dosen di

lingkungan fakultas atau program studinya.Motivasi eksistensi ini menjadi bagian

yang tak terpisahkan ketika mahasiswa ikut serta dalam suatu organisasi (Sentosa,

2008 dalam Ahmaini, 2010).

Melalui organisasi, mahasiswa percaya bahwa potensi tersebut dapat

diolah dan dikembangkan secara kreatif sehingga memberikan kelebihan

tersendiri bagi mahasiswa.Kelebihan yang tidak atau belum tentu dimiliki oleh

mahasiswa lainnya yang tidak aktif dalam organisasi (Sentosa, 2008 dalam

Ahmaini, 2010).

Selain untuk mengembangkan potensi, motivasi lain yang mendasari untuk

berorganisasi adalah untuk mencapi sebuah prestasi. Bagi mahasiswa yang aktif

beorganisasi, prestasi akademik maupun nonakademik menjadi sebuah

Page 26: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

24

kebanggaan tersendiri karena ia memiliki kemampuan yang tidak hanya di ukur

dari aspek kognitif saja tetapi ia juga bisa membuktikan kemampuan tersebut

secara aplikatif dan praktis. Inilah capain yang ingin dimiliki oleh mahasiswa

yang tidak hanya berorientasi kuliah tetapi juga organisasi, suatu kelebihan

tersendiri yang membedakan dengan mahasiswa yang berorientasi pada kuliah

saja (Sentosa, 2008 dalam Ahmaini, 2010).Jadi, seseorang yang bergabung dalam

sebuah organisasi tiadaklah menghalangi mahasiswa tersebut dalam mendapatkan

nilai prestasi yang bagus.

Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah, jika ia tidak hanya

sibuk dengan nilai akademis tetapi juga aktif berorganisasi karena dengan

berorganisasi seseorang akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a

team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan

manajemen (work with management). Kemampuan tersebut sangat dibutuhkaan

ketika memasuki dunia yang sebenarnya.Terkadang seorang mahasiswa aktivis

menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi (Firdaus,

2008 dalam Ahmaini, 2010).

2.9 Pengertian Kampus

Kampus secara harfiah adalah lapangan atau tegal. Ini diambi dari bahasa

latin yaitu “campus” yang memiliki arti lapangan. Kemudian diterjemahkan

menjadi daerah lingkungan bangunan utama perguruan tinggi (universitas,

Page 27: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

25

akademik) tempat semua kegiatan belajar – mengajar dan administrasi

berlangsung (Mualimin, 2013).

2.10 Nilai indeks perstasi

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai

peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu

baikberupa perubahan tingkah laku, keterampilan atau pengetahuan yang

kemudianakan diukur dan dinilai serta diwujudkan dalam angka atau

pernyataan(Nurkencana, 2005 dalam Mualimin, 2013).

Orang yang berorganisasi akan merasakan perubahan tingkah laku,

keterampilan, dan memiliki pengetahuan yang tinggi. Sehingga mahasiswa

tersebut mampu dalam membagikan waktu dengan baik dalam hal belajar dengan

organisasi.Seperti beberapa mahasiswa katakan, bahwa dengan bergabung dalam

sebuah organisasi mahasiswa tersebut merasakan suatu perubahan yang baik pada

dirinya, yaitu mahasiwa itu mendapatkan nilai prestasi yang baik, dari nilai yang

didapatkan sebelum mahasiswa tersebut mulai bergabung dalam sebuah

organisasi.

Nilai prestasi itu didapatkan tidak hanya menyibukan dirinya dalam hal

organisasi saja, tetapi juga sangat memperhatikan tugas – tugas kampus yang ada,

yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa.Karena sebagai seorang mahasiswa kita

harus terikat dengan peraturan – peraturan yang ada di kampus tersebut, dan

Page 28: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

26

menjalankan semua hal- hal itu dengan baik, dan benar.Misalnya ketika seorang

mahasiswa diberikan tugas yang harus segera diselesaikan, dan dikumpulkan

dengan segera, maka mahasiswa itu harus mengerjakan dan mengumpulkannya.

Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yangmemperlihatkan

nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkanpengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh peserta didik.Tes digunakan untukmengukur

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik yangdiwujudkan

dalam nilai atau skor.Hasil tes yang berupa nilai inilah yangmenunjukkan keadaan

tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh peserta didik(Suryabrata, 2008 dalam

Mualimin, 2013).

Indeks Prestasi (IP) adalah angka yang menunjukkan nilai rata-rata yang

diperoleh mahasiswa setelah menempuh sejumlah mata kuliah pada satu semester,

sedangkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) merupakan angka yang menunjukkan

prestasi atau kemajuan belajar mahasiswa secara kumulatif mulai dari semester

pertama sampai dengan semester paling akhir yang telah ditempuh (BAAK

Unikom 2010 dalam Mualimin, 2013).

Indeks prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Indeks

Presatasi Kumulatif (IPK). IPK dinyatakan dalam rentang angka 0,00 – 4,00 (

Mualimin, 2013 ).

2.11 Organisasi kampus terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Page 29: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

27

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam Cahyandaru

(2013) Kegiatan - kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler

merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain

di kampus/sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.

Menurut pendapat Amal A.A dalam Cahyandaru (2013)kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang

tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi

pelajaran lainnya, dan dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi

pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan bagian penting dari kurikulum.

Keaktifan berorganisasi sering berpengaruh terhadap prestasi belajar

seseorang. Organisasi mahasiswa berperan besar dalam membangun budaya dan

atmosfer prestatif.Hasil penelitian Salim (2012) dalam Mualimin (2013)

menunjukkan bahwa motivasi berorganisasi dan keakifan berorganisasi pada Unit

Kegiatan Mahasiswa berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa. Organisasi

mahasiswa dapat menjadi sarana yang efektif dalam membantu mahasiswa

menemukan kesadaran dan motivasi untuk berprestasi karena ia berada pada

lingkungan pergaulan yang mendukung seorang mahasiswa mencapai prestasinya.

2.12 FakultasKesehatan Masyarakat

2.12.1 Fakultas

Fakultas adalah bagian perguruan tinggi tempat mempelajari suatu bidang

ilmu yang terdiri atas beberapa jurusan.

Page 30: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

28

2.12.2 Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat (Public Health) adalah ilmu dan seni : mencegah

penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan, melalui “ Usaha –

usaha Pengorganisasian masyarakat ” untuk : (Notoatmodjo, 2011)

1. Perbaikan sanitasi lingkungan

2. Pemberantasan penyakit – penyakit menular

3. Pendidikan kebersihan perorangan

4. Pengorganisasian pelayanan – pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis

dini dan pengobatan.

5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi

kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Page 31: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

29

2.13 Kerangka Teori

Berdasarkan Teori para ahli kerangka teoritis dapat di gambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.1 Kerangka teori

Perilaku

Kholid (2012)

- Pengetahuan

- Sikap

Notoatmodjo ( 2012)

- Pengetahuan

- Sikap

- Tindakan

Benyamin Bloom

dalam Fitriani (2011)

- Pengetahuan

- Sikap

- Tindakan

Nilai Indeks Prestasi

Kumulatif

Page 32: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

30

2.14 Kerangka Konsep

Berdasarkan Kerangka teoritis maka kerangka konsep dapat digambarkan

sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan

Sikap

Tindakan

Nilai Indeks Prestasi

Kumulatif

Page 33: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

31

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian

Jenispenelitian yang dilakukanpenulisbersifatdeskriptifdengandesaincross-

sectional, yaituinginmelihatgambaranperilakumahasiswayang

bergabungdalamorganisasikampusterhadapnilaiindeksprestasi.Data

diperolehmelaluiwawancara, denganmahasiswa yang

bergabungdalamorganisasikampusterhadapnilaiindeksprestasikumulatifpadafakult

askesehatanmasyarakatUniversitasTeukuUmar tahun 2014 (Notoatmodjo, 2010).

3.2 LokasidanWaktuPenelitian

Penelitianinidilakukanpadamahasiswayang

bergabungdalamorganisasikampuspadafakultaskesehatanmasyarakatUniversitasTe

uku Umartahun 2014.Waktupenelitiandilakukanpadatanggal

29Agustussampaidengan 1 September.

3.3 PopulasidanSampel

3.3.1 Populasi

MenurutNotoatmodjo (2010),

Populasiadalahkeseluruhanobjekpenelitianatauobjek yang diteliti.

31

Page 34: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

32

Populasidalampenelitianiniadalahsemuamahasiswayang

aktifdalamorganisasipadafakultaskesehatanmasyarakatUniversitasTeuku

UmarTahun2013/2014 yang berjumlah40 orang.

3.3.2 Sampel

MenurutNotoatmodjo (2010), Sampeladalahobjek yang

ditelitidandianggapmewakiliseluruhpopulasi.

SehubungandenganTeknik total sampling denganpopulasi yang

relatifkecilmakaseluruhpopulasi di jadikansampeldalampenelitianini,

padafakultaskesehatanmasyarakatUniversitasTeuku Umar Tahun 2014, yaitu yang

berjumlah40 orang dari 2 organisasiBadanEksekutifMahasiswa (BEM)

danDewanPerwakilanMahasiswa (DPM).

3.4 MetodePengumpulanData

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan Data

dilakukansecarawawancaralangsungdenganmenggunakankuesionertentanggambar

anperilakumahasiswayang

bergabungdalamorganisasikampusterhadapnilaiindeksprestasipadafakultaskesehat

anmasyarakatUniversitasTeuku Umar Tahun 2014.

3.4.2 Data Sekunder

Data yang bersumberdarihasil media internet danInstansi – instansi lain.

Page 35: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

33

3.5 DefinisiOperasional

VariabelBebas (Independen)

No Variabel Definisi Cara Ukur AlatUkur HasilUkur Skala

1. Pengetahuan Pemikiran Wawancara kuesioner Baik Ordinal

hasilsuatu Kurangbaik

pengalaman

akibatpengaruh

penginderaan

terhadapsuatu

objekmelalui

penglihatan,

penginderaan,rasa

penciumandanrabaoleh

pancainderamanusia

2. Sikap Reaksi Wawancara Kuesioner Positif Ordinal

ataurespon Negatif

yangmasih

tertutupterhadap

stimulant atauobjek

dalamsetiapaktivitas

3. Tindakan Suatu Wawancara Kuesioner Baik Ordinal

perbuatan Kurangbaik

yang dilakukan

mahasiswa

dalam

berorganisasi

VariabelTerikat(Dependen)

4. NilaiIndeks Angka yang Wawancara Kuesioner Tinggi Ordinal

Pretasi menunjukkan Rendah

Kumulatif prestasiatau

Kemajuanbelajar

Mahasiswasecara

Page 36: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

34

Kumulatif

3.6 AspekPengukuranVariabel

3.6.1 Pengetahuan

Untuktingkatpengetahuanrespondenadalah :

a. UntuktingkatpengetahuanBaikjikanilaiskorresponden>5

b. UntuktingkatpengetahuanKurangbaikjikanilaiskorresponden ≤ 5

3.6.2 Sikap

Ukuranpenilaiansikapadalah :

a. Untuksikappositifjikanilaiskorresponden>5

b. Untuksikapnegatifjikanilaiskorresponden ≤ 5

3.6.3 Tindakan

Untukpenelitiantindakanadalah :

a. Untuktindakanbaikjikanilairesponden>5

b. Untuktindakankurangjikanilairesponden ≤ 5

3.6.4 NilaiIndeksPrestasiKumulatif

Untukpenilaiannilaiindeksprestasikumulatifadalah :

a. UntuknilaiindeksprestasikumulatifTinggijikanilaiskorresponden> 2,76 –

4,00.

b. UntuknilaiindeksprestasikumulatifRendahjikanilaiskorresponden ≤

2,00 – 2,75

Page 37: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

35

3.7 MetodeAnalisis Data

3.7.1 MetodeAnalisaUnivariat

Analisisunivariatadalahanalisis yang dilakukanuntuksatuvariabelatau per

variabel.Tujuannyaadalahuntukmelihatseberapabesarfrekuensivariabel yang

ditelitidandisajikandalambentuktabeldistribusifrekuensi.Analisisunivariatdilakuka

nuntukmenggambarkanataumenjelaskanmasing –

masingvariabelindependendalambentukdistribusifrekuensidarisetiapvariabelindep

enden.

Analisisinijugadigunakanuntukmendapatkangambaranperilaku orang yang

berorganisasi yang ditentukanolehPengetahuan, Sikap, danTindakandari orang

yang

berorganisasi.Untukmelihatgambaranantaravariabelindependendenganvariabeldep

enden, disajikandalambentuktabelsilang

2x2.DenganmenggunakanrumuspersendariArikonto (2010), yaitu :

P = f

nx 100 %

Keterangan :

P :Persentasi

f :Frekuensi

n :Jumlahsampel

Page 38: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1.1 Sejarah Fakultas Kesehatan Masyarakat

Kelahiran Universitas Teuku Umar merupakan perubahan bentuk dari

Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) YPRM Meulaboh. Dimana STIP YPRM

didirikan pada tahun 1983, atas inisiatif beberapa tokoh Aceh Barat, terbentuklah

sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Teungku Dirundeng

Meulaboh (YPRM) dengan akte pendrian No. 45 tanggal 28 Agustus 1984 Notaris

Hamonangan Silitonga Banda Aceh dan akte perubahan No. 32 tanggal 16

Agustus 1986 dengan Notaris Munir, SH.

Kesehatan menyangkut semua kehidupan, baik di masa lalu, sekarang

maupun dimasa yang akandatang, ruang lingkup dengan jangkauan yang sangat

luas. Arti dan kedudukan pembangunan kesehatan dalam kehiduan nasional dapat

dilihat dari peranannya dalam memelihara dan meningkatkan deraajat kesehatan

masyarakat, serta membentuk generasi bangsa yang sehat dan cerdas serta

memiliki integritas kepribadian yang tinggi dan mampu bersaing secara global,

mampu bersikap terbuka, tanggap terhadap perubahan ilmu teknologi, khususnya

dalam bidang kesehatan melalui upaya promotif, protektif, dan preventif.

Terbentuknya Fakultas Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan melalui

lembaga Pendidikan Teuku Umar. Dimana sejak T.A. 2002/2003 telah melalui

Page 39: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

37

proses pendidikan berdasarkan dari pendirian dan Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 1318/D2/2002 tanggal 25 Juli

2002, serta penerimaan mahasiswa berdasarkan surat keterangan Bupati Aceh

Barat Nomor : 122 Tahun 2002 tanggal 10 September 2002.

Fakultas Kesehatan Masyarakat melalui SK nomor 2125/D/T/k-1/2009

telah memperoleh perpanjangan izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan

Masyarakat S-1 pada Universitas Teuku Umar Meulaboh sampai dengan April

2013.

Pada tanggal 28 Januari 2011 Fakultas telah terakreditasi oleh Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi melalui surat Keputusan BAN-PT Nomor.

043/BAN-PT/Ak-XIII/S1/I/2011 menyatakan bahwa Program Studi Sarjana

Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Meulaboh telah terakreditasi dan

berlaku sampai dengan 28 Januari 2016.

4.1.2 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk satu variable atau per

variable.Tujuannya untuk melihat seberapa besar frekuensi variable yang diteliti

dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Page 40: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

38

4.1.2.1Pengetahuan Orang yang Berorganisasi

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Mahasiswa yang

Bergabung dalam Organisasi Kampus pada Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014

No Pengetahuan Frekuensi %

1 Baik 40 100

2 Kurang Baik 0 0

Total 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.1 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar semuanya memiliki

pengetahuan yang tinggi yaitu 40 orang (100%).

4.1.2.2 Sikap Orang yang Berorganisasi

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap Mahasiswa yang

Bergabung dalam Organisasi Kampus pada Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun 2014

No Sikap Frekuensi %

1 Positif 37 92,5

2 Negatif 3 7,5

Total 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukakan bahwa responden Mahasiswa yang

bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif pada

fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yang memiliki sikap

positif yaitu 37 orang (92,5%) dan responden yang memiliki sikap negatif yaitu 3

orang (7,5%).

Page 41: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

39

4.1.2.3 Tindakan Orang yang Berorganisasi

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan Mahasiswa yang

Bergabung dalam Organisasi Kampus pada Fakultas kesehatan

Masyarakat Universitas Teuku Umar tahun 2014

No Tindakan Frekuensi %

1 Baik 36 90

2 Kurang Baik 4 10

Total 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yang memiliki

tindakan baik yaitu 36 orang (90%) dan responden yang memiliki tindakan

kurang baik yaitu 4 orang (10%).

4.1.2.4 Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Mahasiswa yang Bergabung dalam Organisasi Kampus pada

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar Tahun

2014

No Nilai Indeks Prestasi Frekuensi %

1 Tinggi 34 85

2 Rendah 6 15

Total 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yang memiliki nilai

indeks prestasi kumulatif tinggi yaitu 34 orang (85%) dan responden yang

memiliki nilai indeks prestasi rendah yaitu 6 orang (15%).

Page 42: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

40

4.1.2.5 Pengetahuan terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan yang Bergabung

dalam Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks

PrestasiKumulatif pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar Tahun 2014

Pengetahuan

Nilai Indeks Prestasi Kumulatif Total

Tinggi Rendah

f % f % f %

Baik 34 85 6 15 40 100

Kurang Baik 0 0 0 0 0 0

Total 34 85 6 15 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yaitu34 orang (85

%) yang memiliki pengetahuan baik dengan nilai indeksnya tinggi.

4.1.2.6 Sikap Orang yang Berorganisasi terhadap Nilai Indeks Prestasi

Kumulatif

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap yang Bergabung dalam

Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks PrestasiKumulatif

pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Teuku Umar

Tahun 2014

Sikap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Total Tinggi Rendah

f % f % f %

Positif 33 82,5 4 10 37 92,5

Negatif 1 2,5 2 5 3 7,5

Total 34 85 6 15 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

Page 43: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

41

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yaitu 33 orang (82,5

%) yang memiliki sikap positif dengan nilai indeksnya tinggi. 2 orang (5 %) yang

memiliki sikap negatif dengan nilai indeksnya rendah.

4.1.2.7Tindakan Orang yang Berorganisasi terhadap Nilai Indeks Prestasi

Kumulatif

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tindakan yang Bergabung

dalam Organisasi Kampus terhadap Nilai Indeks

PrestasiKumulatif pada Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Teuku Umar Tahun 2014

Tindakan

Nilai Indeks Prestasi Kumulatif Total

Tinggi Rendah

f % f % f %

Baik 34 85 2 5 36 90

Kurang Baik 0 0 4 10 4 10

Total 34 85 6 15 40 100

Sumber : Data Primer (diolah 2014)

Berdasarkan tabel 4.7 di atas menunjukakan bahwa responden Mahasiswa

yang bergabung dalam organisasi kampus terhadap nilai indeks prestasi kumulatif

pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku Umar yaitu 34 orang (85

%) yang memiliki tindakan baik dengan nilai indeksnya tinggi. Sedangkan 4

orang (10 %) yang memiliki tindakan kurang baik dengan nilai indeksnya rendah.

4.2 Pembahasan

4.2.1 DistribusiPengetahuan terhadap Nilai Indeks Prestasi Kumulatif

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, menunjukkan 85 % yang

memiliki pengetahuan baik dengan nilai indeksnya tinggi. Inilah gambaran

pengetahuan dengan nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang bergabung

Page 44: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

42

dalam organisasi kampus pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku

Umar periode 2013/2014.

Dari hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa mahasiswa yang

bergabung dalam organisasi kampus memiliki pengetahuan baikdengan nilai

indeks prestasi yang tinggi.Sama halnya dengan penelitian dari Nugroho (2006)

dalam Kumalasari (2010) dengan sampel mahasiswa Penjaskes jurusan

Pendidikan Olahraga Kesehatan (POK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Perilaku

(FKIP) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) didapatkan bahwa keaktifan

mahasiswa dalam organisasi dapat meningkatkan prestasi belajar.

Menurut Fitriani (2011) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini

terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek

tertentu.Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendenganran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar pengetahuan

diperoleh melalui mata dan telinga.

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai

peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu

baikberupa perubahan tingkah laku, keterampilan atau pengetahuan yang

kemudianakan diukur dan dinilai serta diwujudkan dalam angka atau

pernyataan(Nurkencana, 2005 dalam Mualimin, 2013).

Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yangmemperlihatkan

nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkanpengetahuan dan

keterampilan yang diperoleh peserta didik.Tes digunakan untukmengukur

Page 45: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

43

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik yangdiwujudkan

dalam nilai atau skor.Hasil tes yang berupa nilai inilah yangmenunjukkan keadaan

tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh peserta didik(Suryabrata, 2008 dalam

Mualimin, 2013).

4.2.2 DistribusiSikap Orang yang Berorganisasi terhadap Nilai Indeks

Prestasi Kumulatif

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, menunjukkan 82,5 % yang

memiliki sikap positif dengan nilai indeks prestasi tinggi. Sedangakan 5 % yang

memiliki sikap negatif dengan nilai indeks prestasi rendah.Inilah gambaran

pengetahuan dengan nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang bergabung

dalam organisasi kampus pada fakultas kesehatan masyarakat Universitas Teuku

Umar periode 2013/2014.

Dari hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa mahasiswa yang

bergabung dalam organisasi kampus lebih dominan memiliki sikap positif dengan

nilai indeks prestasi yang tinggi, walaupun ada sebagian yang memiliki sikap

negatif dengan nilai indeks prestasi yang rendah.Sama halnya dengan hasil

penelitian Cahyandaru (2013) menunjukkan bahwa Keaktifan Siswa dalam

Kegiatan Ekstrakulikuler mempunyai nilai yang positif terhadap prestasi belajar

Siswa MAN Yogyakarta II.

Dari Azwar dalam Kholid (2012) menyatakan sikap merupakan kesiapan

untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara tertentu, bentuk reaksinya

Page 46: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

44

dengan positif dan negatif sikap meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati dan

menghindari situasi, benda, orang, kelompok, dan kebijaksanaan sosial.

Dalam bagian lain Allport (1954) dalam Notoatmodjo (2012) menjelaskan

bahwa sikap itu mempunyai tiga komponen pokok, yaitu :

1. Kepercaayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek.

2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

3. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Ketiga komponen ini secara bersama – sama membentuk sikap yang utuh

(total attitude). Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran,

keyakinan, dan emosi memegang peranan penting.

Bagi mahasiswa yang aktif beorganisasi, prestasi akademik maupun

nonakademik menjadi sebuah kebanggaan tersendiri karena ia memiliki

kemampuan yang tidak hanya di ukur dari aspek kognitif saja tetapi ia juga bisa

membuktikan kemampuan tersebut secara aplikatif dan praktis. Inilah capain yang

ingin dimiliki oleh mahasiswa yang tidak hanya berorientasi kuliah tetapi juga

organisasi, suatu kelebihan tersendiri yang membedakan dengan mahasiswa yang

berorientasi pada kuliah saja (Sentosa, 2008 dalam Ahmaini, 2010).Jadi,

seseorang yang bergabung dalam sebuah organisasi tiadaklah menghalangi

mahasiswa tersebut dalam mendapatkan nilai prestasi yang bagus.

Seorang mahasiswa akan memperoleh nilai tambah, jika ia tidak hanya

sibuk dengan nilai akademis tetapi juga aktif berorganisasi karena dengan

berorganisasi seseorang akan terbiasa bekerjasama dengan orang lain (work as a

Page 47: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

45

team), memiliki jiwa kepemimpinan (work as a leader), terbiasa bekerja dengan

manajemen (work with management). Kemampuan tersebut sangat dibutuhkaan

ketika memasuki dunia yang sebenarnya.Terkadang seorang mahasiswa aktivis

menemui kendala dalam membagi waktu antara kuliah dan organisasi (Firdaus,

2008 dalam Ahmaini, 2010).

4.2.3 DistribusiTindakan Orang yang Berorganisasi terhadap Nilai Indeks

Prestasi Kumulatif

Berdasarkan hasil penelitian yangdilakukan, menunjukkan 85 % yang

memiliki tindakan baik dengan nilai indeks prestasi tinggi.Sedangkan 10 % yang

memiliki tindakan kurang baik dengan nilai indeks prestasikumulatif rendah.Inilah

gambaran pengetahuan dengan nilai indeks prestasi kumulatif mahasiswa yang

bergabung dalam organisasi kampus pada fakultas kesehatan masyarakat

Universitas Teuku Umar periode 2013/2014.

Dari hasil penelitian ini dapat diasumsikan bahwa mahasiswa yang

bergabung dalam organisasi kampus hampir seluruhnya memiliki tindakan yang

baik dengan nilai indeks prestasi yang tinggi.Keaktifan berorganisasi sering

berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang. Organisasi mahasiswa berperan

besar dalam membangun budaya dan atmosfer prestatif.Hasil penelitian Salim

(2012) dalam Mualimin (2013) menunjukkan bahwa motivasi berorganisasi dan

keakifan berorganisasi pada Unit Kegiatan Mahasiswa berpengaruh terhadap

prestasi belajar mahasiswa. Organisasi mahasiswa dapat menjadi sarana yang

efektif dalam membantu mahasiswa menemukan kesadaran dan motivasi untuk

Page 48: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

46

berprestasi karena ia berada pada lingkungan pergaulan yang mendukung seorang

mahasiswa mencapai prestasinya.

Menurut Fitriani (2011) Praktik mempunyai beberapa tingkatan, yaitu:

1. Persepsi (perseption) mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan

dengan tindakan yang akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

2. Respon terpimpin (guied response) dapat melakukan sesuatu sesuai dengan

urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah merupakan indikator

praktik tingkat dua.

3. Mekanisme (mecanism) apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan

benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia

sudah mencapai praktik tingkat tiga.

4. Adopsi (adoption) adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang

dengan baik. Artinya tindakan itu sudah dimodifikasikannya tanpa mengurangi

kebenaran tindakan tersebut.

Suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang akan terarah dengan benar

bila faktor pendukung yang telah disebutkan diatas terlaksana. Begitu juga dengan

mahasiswa yang bergabung dalam organisasi kampus tindakan yang dilakukan

sudah baik karena faktor-faktor tersebut dilakukan dan tidak diabaikan begitu saja.

Walaupun ada sebagian mahasiswa yang begabung dalam organisasi kampus

tindakan yang dilakukan kurang baik.

Melalui organisasi, mahasiswa percaya bahwa potensi tersebut dapat

diolah dan dikembangkan secara kreatif sehingga memberikan kelebihan

Page 49: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

47

tersendiri bagi mahasiswa.Kelebihan yang tidak atau belum tentu dimiliki oleh

mahasiswa lainnya yang tidak aktif dalam organisasi (Sentosa, 2008 dalam

Ahmaini, 2010).

Page 50: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkanhasilpenelitianmakadapatdiambilkesimpulansebagaiberikut:

1. Pengetahuanbaikdengannilaiindeksprestasikumulatiftinggi 34 orang (85 %).

2. Sikappositifdengannilaiindeksprestasikumulatiftinggi 33 orang (82,5 %).

Sedangkansikapnegatifdengannilaiindeksprestasikumulatifrendah 2 orang (5

%).

3. Tindakanbaikdengannilaiindeksprestasikumulatiftinggi 34 orang (85 %).

Sedangkantindakannegatifdengannilaiindeksprestasikumulatifrendah 4 orang

(10 %).

5.2 Saran

1. KepadaMahasiswa yang telahbergabungdalamorganisasikampus agar

tetapmempertahankannilaiakademiknya agar tetaptinggi,

walaupunaktifdalamorganisasikampus.

2. KepadaMahasiswa yang

belumbergabungdalamoraganisasikampusmariikutbergabung,

karenadenganmahasiswabergabungdalamorganisasikampusakanmendapatkan

nilaitambahyaitumudahbekerjasamadengan orang lain,

memilikijiwakepemimpinan, danterbiasabekerjadenganmanajemen.

Page 51: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Ahmaini, D., 2010.PerbedaanProkrastinasiAkademikAntaraMahasiswa yang

Aktifdengan yang TidakAktifdalamOrganisasiKemahasiswaan PEMA

USU. Universitas Sumatra Utara : Medan.

Andriani, R., 2013. GambaranPerilakuPenjualPeptisida

diDesaUjongBarohKecamatan Johan PahlawanKabupaten Aceh

Barat.UniversitasTeukuUmar :Meulaboh.

Arikonto, 2010.ProsedurPenelitianSuatuPendekatan. RinekaCipta : Jakarta.

BidangKemahasiswaanFakultasKesehatanMasyarakatUniversitasTeuku Umar

(FKM-UTU) Tahun 2014.

Cahyandaru, H.,

2013.PengaruhKeaktifanSiswadalamEkstrakurikulerterhadapPrestasiBelaj

arSiswaKelas Xi Man. UniversitasNegeriYogyakarta : Yogyakarta.

Fitriani, S., 2011.PromosiKesehatan. GrahaIlmu : Jakarta.

Indah, N.S., and Yastia, D.A.,

2013.PerbedaanNilaiIndeksPrestasiMahasiswaStaterkom yang

AktifdalamOrganisasidantidakAktifdalamOrganisasi.UniversitasNegeriSe

marang : Semarang.

Kholid, A., 2012.PromosiKesehatandenganPendekatanTeoriPerilaku, Media,

danAplikasinya.RajawaliPres : Jakarta.

Kumalasari, M.L.F., 2010.PerbedaanPrestasiBelajarBerdasar

TingkatAktivitasdalamOrganisasiEkstrakurikulerpadaMahasiswaDIvKebid

ananUns.UniversitasSebelasMaretSurakarta : Surakarta.

Mualimin,

2013.KorelasiMotivasiBerprestasidanMinatBerorganisasiterhadapIndeksPr

estasiBelajarMahasiswaBidikmisiJurusanBiologi FMIPA

UNNES.UniversitasNegeriSemarang : Semarang.

Notoatmodjo, S., 2011.KesehatanMasyarakatIlmudanSeni.RinekaCipta : Jakarta.

, 2010.MetodologiPenelitianKesehatan. RinekaCipta : Jakarta.

, 2012. PromosiKesehatandanPerilakuKesehatan.RinekaCipta :

Jakarta.

Page 52: GAMBARAN PERILAKU MAHASISWA YANG BERGABUNG DALAM ...repository.utu.ac.id/761/1/BAB I_V.pdf · kemahasiswaan, yaitu organisasi intra kampus dan organisasi ekstra kampus.Pada penelitian

Rahmi, N., 2012.Hubungan Tingkat StresdenganPrestasiBelajarMahasiswa

Tingkat II Prodi D-III Kebidanan Banda Aceh JurusnKebidanan

POLTEKKES KEMENKES NAD.STIKesU’Budiyah Banda Aceh : Banda

Aceh.

Robbins, S.T., and Judge, T.A., 2008. PerilakuOrganisasi, Organizational

Behavior.SalembaEmpat : Jakarta.

Satrianegara, M.F., and Saleha, S., 2009. Buku Ajar

OrganisasidanManajemenPelayanKesehatansertaKebidanan.SalembaMedi

ka : Jakarta.