gambaran inspeksi sanitasi sarana air bersih di …

56
i GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI KELURAHAN PARAK LAWEH PULAU AIR WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG TAHUN 2014 Karya Tulis Ilmiah Diajukan ke Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang Oleh : FRENKI HALOHO 101114256 JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG TAHUN 2014

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

16 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

i

GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI KELURAHAN PARAK LAWEH PULAU AIR WILAYAH

KERJA PUSKESMAS LUBUK BEGALUNG TAHUN 2014

Karya Tulis Ilmiah

Diajukan ke Program Studi D-III Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang sebagai Persyaratan dalam Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang

Oleh :

FRENKI HALOHO 101114256

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2014

Page 2: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

ii

Page 3: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

iii

Page 4: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

iv

Jangan pernah menyerah untuk menuju sukses, tetap

semangat dan beranilah untuk mencoba hal baru, jangan takut

gagal. Karena jika kita tidak berani untuk mencoba kita tidak akan

tau sampai mana batas kemampuan kita, dan kita juga tidak pernah

tau dimana letak kesuksesan kita. “ So keep spirit and always

trying “

Terima kasih kepada kedua orang tua ku yang selalu sabar

selama 5 tahun menunggu sampai aku selesai pendidikan Diploma

III Kesehatan Lingkungan di Poltekkes Kemenkes ini. Maafkan

aku paa maa karenaudah buat papa mama lama menunggu aku

untuk mencapai gelar Amd, KL. Dan terima kasih juga mama papa

yang selalu memberikan aku support dan nasehat, mungkin tanpa

mama dan papa aku sudah menyerah menyelesaikan pendidikan

ini. Tapi karena mama dan papa lah aku bisa bertahan sampai saat

ini.

Terima kasih juga buat kedua pembimbing KTI aku yang

selalu sabar membimbing aku untuk menyelesaikan KTI aku

sampai selesai. Tanpa beliau aku mungkin tidak akan pernah bisa

menyelesaikan KTI aku. Terima kasih banyak pak.

Dan juga buat dosen – dosen dan staff di Poltekkes

Kemenkes Padang yang juga udah membantu aku sampai selesai.

Terutama buat papi Dr. Wijayantono, SKM, M.Kes yang sudah

aku anggap sebagai orang tua aku dikampus ini, terima kasih papi

udah banyak mengingatkan aku untuk tetap semangat walaupun

aku telat wisuda, dan banyak membantu aku menyelesaikan studi

Diploma III Kesehatan Lingkungan. Aku senang bisa kenal dengan

Page 5: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

v

papi, semoga papi bisa terus menjadi orang tua angkat aku sampai

kapanpun.

Terima kasih juga buat teman – teman yang selama ini yang

sudah mendukung dan membantu aku menyelesaikanpendidikan

Diploma III Kesehatan Lingkungan ini. ( Mahasiswa Poltekkes

Kemenkes Padang )

Terima kasih buat sahabat – sahabat ku ( Alfi Khairi, Amd.GZ,

Vero Dosandy, Amd.KL, Irfan Yunanda, Amd.Kep, Randy

Nofrian, Tito Nispuanda, Amd.GZ yang selalu mengingatkan aku

untuk tidak bermalas – malasan lagi, untuk tetap semangat

mencapai gelar Amd.KL di Poltekkes Kemenkes Padang ini. Gw

sayang sama kalian sahabatku, tanpa kalian gw gak ada apa –

apanya.

Buat adik – adik gw ( Sakti Setiadi, Adeslan Sandi, Hermon

Lubis, Rifki Syaifa, Mirantika.R.H, Puja Sukma Prayeka ) yang

sudah banyak membantu dalam perkuliahan, dan selalu ada saat gw

perlu pertolongan kalian. Thank you my brother and Sister. Gw

sayang sama kalian, gw bakalan rindu masa – masa bersama kalian

dikampus tercinta ini. Rajin – rajinlah kalian kuliah, jangan pernah

malas – malasan dan dapatkanlah nilai yang bagus agar orang tua

kalian bangga sama kalian.

Dan tak lupa buat someone special Annisa Dian Sukma, Amd.Kep.

Makasih banyak sayang udah banyak menolong aku

dalam menyelesaikan KTI, dan juga udah selalu menyemangati aku

dan memarahi aku kalau aku malas.

Aku bangga bisa memilikimu.

Page 6: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

vi

Dengan hadirnya kamu dikehidupanku membuat hari – hariku

lebih berwarna dan membuat aku lebih semangat

untuk cepat – cepat menyelesaikan studi D III Kesehatan

Lingkungan di Poltekkes Kemenkes Padang ini.

Terima kasih banyak ya sayang, aku sayang banget sama kamu.

“ I love you my wife Annisa Dian Sukma “

Love You All

Sule’ 10

Page 7: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

vii

POLITEKNIK KESEHATAN PADANG PROGRAM STUDI KESEHATAN LINGKUNGAN Karya Tulis Ilmiah, Juli 2014 FRENKY HALOHO

Gambaran Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung

vi + 29 halaman + 3 tabel + 11 lampiran

ABSTRAK

Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik, fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Faktor yang penting dan dominan dalam penentuan derajat kesehatan masyarakat adalah keadaaan lingkungan. Komponen lingkungan yang mempunyai peranan besar dalam kehidupan adalah air. Jumlah yang menggunakan sarana air bersih yang memenuhi kualitas fisik baru mencapai 57%, sedangkan cakupan pelayanan air bersih diperkotaan harus mencapai 80%. Sedangkan untuk data diare dilaporkan bahwa pada tahun 2010 terdapat 337 orang yang menderita diare, pada tahun 2011 turun menjadi 287 orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 395 orang dan pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan menjadi 451 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sarana air bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2015.

Desain penelitian deskriptif dengan populasi seluruh KK dan sampelnya berjumlah 63 KK sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Data dikumpulkan melalui observasi dengan menggunakan kuesioner, waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni – Juli 2014. Setelah data diperoleh selanjutnya diolah dengan menggunakan komputerisasi dan dianalisis dengan menggunakan statistic deskriptif berupa distribusi frekuensi dan persentase.

Hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja puskesmas Lubuk Begalung didapatkan lebih dari separo (70.83 %) sumur gali beresiko tercemar, lebih dari setengah (60 %) sumur pompa beresiko tercemar, setengah (50 %) sumur ledeng beresiko tercemar.

Diharapkan kepada masyarakat agar dapat memenuhi criteria dan persyaratan dalam membuat sumur agar sumur menjadi tidak tercemar dan terciptanya sarana air bersih bagi masyarakat.

Kata Kunci : Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih Daftar Bacaan : 8 (2007-2012)

Page 8: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

viii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : FRENKI HALOHO

Tempat / Tanggal Lahir : Medan 22 September 1991

Negeri Asal : Medan

Agama : Kristen

Alamat : Bulakan Balai Kandi Koto Nan IV Payakumbuh

Riwayat Pendidikan

NO Pendidikan Tamat Tahun 1 TK Pius Payakumbuh 1998 2 SD Pius Payakumbuh 2004 3 SMP Fidelis Payakumbuh 2007 4 SMA Negeri 2 Payakumbuh 2010 5 Politeknik Kesehatan Padang Prodi

Kesehatan Lingkungan 2015

Page 9: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah Penelitian yang berjudul ”Gambaran Inspeksi Sanitasi Sarana Air

Bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk

Begalung Tahun 2014”

Penyusunan dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan suatu rangkaian

dari proses pendidikan secara menyeluruh di Program Studi D-III Kesehatan

Lingkungan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang, dan sebagai persyaratan

dalam menyelesaikan pendidikan D-III Kesehatan Lingkungan pada masa akhir

pendidikan.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mengalami

hambatan dan kesulitan baik dari segi penulisan maupun referensinya. Tapi berkat

bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak, hambatan itu dapat diatasi. Oleh

sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak

yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk membimbing dan

memberikan arahan serta saran kepada penulis sampai selesai Karya Tulis Ilmiah ini.

Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada :

1. Bapak Sejati, SKM, M.Kes selaku Pembimbing I.

2. Bapak Dr. Wijayantono, SKM, M,Kes selaku Pembimbing II.

3. Bapak H.Sunardi, SKM.M,Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Padang.

4. Bapak Dr. Burhan Muslim, SKM,M.Si selaku Ketua Jurusan

Kesehatan Lingkungan

Page 10: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

x

5. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes

Kemenkes Padang.

6. Teristimewa untuk Papa, Mama, kakak dan Adik yang telah

memberikan dukungan, semangat dan kekuatan moril serta do’a

sehingga penulis bisa mendapatkan apa yang dicita-citakan.

7. Dan tak lupa pula untuk teman-teman seperjuangan Kesling 10 yang

telah memberikan masukan dan saran dalam menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah Penelitian ini masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, dengan tangan terbuka penulis menerima

saran dan kritikan dari berbagai pihak yang terkait yang sifatnya membangun

demi terciptanya kesempurnaan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini. Dan diharapkan

semoga pada masa akan datang Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak, khususnya bagi tenaga Sanitarian. Amin

Padang, Juni 2014

Penulis

Page 11: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

xi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN PERSETUJUAN KATA PENGANTAR .................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ......................................................................................... v DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

1. Tujuan Umum ................................................................................ 4 2. Tujuan Khusus ............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 E. Ruang Lingkup ..................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Inspeksi Sanitasi ................................................................................... 6 B. Air Bersi .............................................................................................7 C. Syarat-syarat Air Bersih ......................................................................8 D. Sarana Air Bersih ................................................................................9

1. Air Hujan .......................................................................................9 2. Air Permukaan ................................................................................. 9 3. Air Tanah .......................................................................................10

E. Sarana Penyediaan Air Baersih...........................................................12 1. Sumur Gali ....................................................................................11 2. Penampungan Air Hujan.................................................................11 3. Sumur Pompa Tangan.....................................................................11 4. PDAM.............................................................................................12

F. Alur Penelitian........ .................................................................. .........12 G. Defenisi Operasional.............................................................. .............12

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 14 B. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................. 14 C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 14 D. Objek Penelitian ................................................................................... 17 E. Cara Pengumpulan Data ....................................................................... 17

1. Data Primer ................................................................................... 17 2. Data Sekunder ............................................................................... 17

F. Teknik Pengolahan Data ...................................................................... 17 G. Analisis Data ........................................................................................ 18

Page 12: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 19 B. Pembahasan .......................................................................................... 21

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .......................................................................................... 28 B. Saran ..................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 13: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Alur Pikir.............................................................................. 11

Tabel 2. Definisi Operrasional. .......................................................... 11

Tabel 3. Daftar frekuensi responden sumur gali .................................. ..18

Tabel 4. Daftar frekuensi responden sumur pompa ...................................18

Tabel 5. Daftar frekuensi responden perpipaan/PDAM .............................19

Page 14: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Inspeksi Sarana Air Bersih Sumur Gali

Lampiran B : Inspeksi Sarana Air Bersih Sumur Pompa Tangan

Lampiran C : Inspeksi Sarana Air Bersih PDAM

Lampiran D : Surat Mohon Izin Melakukan Penelitian

Lampiran E : Surat Telah Melakukan Penelitian

Lampiran F : Kartu Kontak Pembimbing I

Lampiran G : Kartu Kontak Pembimbing II

Lampiran H : Analisis Intem Inspeksi Sarana Air Bersih Sumur Gali

Lampiran I : Analisis Intem Inspeksi Sarana Air Bersih Sumur Pompa Tangan

Lampiran J : Analisis Intem Inspeksi Sarana Air Bersih PDAM

Lampiran K : Master Tabel

Page 15: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

15

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas

lingkungan yang sehat, baik, fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.1

Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kemajuan

suatu masyarakat. Faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat

diantaranya tingkat ekonomi, pendidikan, keadaan lingkungan dan kehidupan

sosial budaya. Faktor yang penting dan dominan dalam penentuan derajat

kesehatan masyarakat adalah keadaaan lingkungan. Salah satu komponen

lingkungan yang mempunyai peranan besar dalam kehidupan adalah air. 2

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar

bagi perikehidupan di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat

berlangsung. Oleh karena itu penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan

utama bagi manusia untuk kelangsungan hidup dan menjadi faktor penentu

dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia. 2

Air merupakan salah satu diantara pembawa penyakit yang berasal dari

tinja untuk sampai pada manusia. Agar air yang masuk ke tubuh manusia baik

berupa minuman ataupun makanan, tidak menyebabkan/merupakan pembawa

bibit penyakit maka pengelolaan air baik berasal dari sumber, jaringan

transmisi atau distribusi adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya

kontak antara tinja sebagai sumber penyakit dengan air yang sangat

diperlukan tersebut.3

Page 16: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

16

Di Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 200

juta orang, sekitar 109 juta orang penduduk Indonesia belum terakses dengan

kesehatan lingkungan dan air bersih. Sehingga ini menimbulkan persoalan

bagi pemerintah dan masyarakat yang harus segera diselesaikan.4

Pada dekade sebelumnya, Indonesia telah menunjukkan kemajuan

signifikan dalam meningkatkan akses terhadap persediaan air bersih dan

pelayanan sanitasi. Air bersih dan sanitasi merupakan sasaran Tujuan

Pembangunan Milenium (MDGS) yang ketujuh dan pada tahun 2014

diharapkan sampai dengan setengah jumlah penduduk yang tanpa akses ke air

bersih yang layak minum dan sanitasi dasar dapat berkurang. Bagi Indonesia,

ini berarti Indonesia perlu mencapai angka peningkatan akses air bersih

hingga 68,9 persen dan 62,4 persen, untuk sanitasi.5

Saat ini, Indonesia tidak berada pada arah yang tepat untuk mencapai

target MDGS untuk masalah air bersih MDGS pada tahun 2014. Perhitungan

dengan menggunakan kriteria MDGS nasional Indonesia untuk air bersih dan

data dari sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa Indonesia harus mencapai

tambahan 56,8 juta orang dengan persediaan air bersih pada tahun 2014.

Di sisi lain, jika kriteria Program Pemantauan Bersama WHO-UNICEF

(JMP) untuk air bersih akan digunakan, Indonesia harus mencapai tambahan

36,3 juta orang pada tahun 2014. Saat ini, bahkan di provinsi-provinsi yang

berkinerja lebih baik (Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), sekitar satu dari tiga

rumah tangga tidak memiliki akses air bersih.5

Page 17: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

17

Perbandingan dengan tahun 2007 menunjukkan akses air bersih pada

tahun 2010 telah mengalami penurunan kira-kira sebesar tujuh persen.

Kondisi terbalik ini pada umumnya disebabkan oleh penurunan di daerah

perkotaan (sebesar 23 persen sejak tahun 2007). Akses ke air bersih di Jakarta

telah mengalami penurunan dari 63 persen pada 2010 menjadi 28 persen pada

tahun 2007, menurut Riskesdas.

Yang mengherankan, dua kelompok tertinggi juga mengalami penurunan

akses terhadap air bersih masing-masing sebesar 8 dan 32 persen

dibandingkan dengan tahun 2007. Mereka yang berasal dari kelompok

mampu membeli air minum kemasan atau botol: sepertiga rumah tangga

perkotaan di Indonesia melakukannya pada tahun 2010.5

Sejak tahun 1993, Indonesia telah menunjukkan peningkatan dua kali

lipat prosentase rumah tangga dengan akses kefasilitas sanitasi yang lebih

baik, tetapi masih berada pada arah yang belum tepat untuk mencapai target

sanitasi MDGS 2014. Untuk mencapai target sanitasi nasional MDGS,

diperlukan pencapaian tambahan 26 juta orang dengan sanitasi yang lebih

baik pada tahun 2014. Perencanaan pada jangka panjang memerlukan

pencapaian angka-angka yang lebih besar: Data Riskesdas 2010 menunjukkan

bahwa secara keseluruhan, kira-kira 116 juta orang masih kekurangan sanitasi

yang memadai.5

Menurut data yang didapat di Puskesmas Lubuk Begalung, Jumlah

sarana air bersih yang ada yaitu sebanyak 6697 sarana yang terdiri dari 2800

sarana SGL, 1166 sarana SPT dan 2731 sarana PDAM. Jumlah yang

menggunakan sarana air bersih yang memenuhi kualitas fisik baru mencapai

Page 18: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

18

57 %, sedangkan cakupan pelayanan air bersih diperkotaan harus mencapai

80 %. Sedangkan untuk data diare dilaporkan bahwa pada tahun 2010

terdapat 337 orang yang menderita diare, pada tahun 2011 turun menjadi 287

orang, pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 395 orang dan pada

tahun 2013 juga mengalami peningkatan menjadi 451 orang,pada tahun 2014

terjadi penurunan kasus menjadi 413 orang.

Oleh karena itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang

gambaran inspeksi sanitasi sarana air bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau

Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kondisi

sarana air bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Untuk mengetahui kondisi sarana air bersih di Kelurahan Parak

Laweh Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang

tahun 2014.

b. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sumber air bersih dari

sumur gali di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

Page 19: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

19

b. Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sumber air bersih dari

sumur pompa di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja

Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

c. Untuk mengetahui tingkat resiko pencemaran sumber air bersih dari

PDAM di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

D. Manfaat Penelitian

a Sebagai pengembangan ilmu dan penambahan wawasan bagi penulis

tentang sarana air bersih

b Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas dalam penyampaian penyuluhan

tentang kesehatan lingkungan, khususnya dalam penyediaan air bersih

masyarakat

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada inspeksi sanitasi terhadap kondisi sarana air bersih yang dimiliki oleh masing – masing rumah rumah tangga di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang tahun 2014.

Page 20: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Inspeksi Sanitasi

Inspeksi sanitasi merupakan salah satu elemen pokok dalam program

pengawasan dan surveilans kualitas air yang efektif. Berdasarkan inpeksi

sanitasi kita dapat menentukan apakah suatu sarana air bersih perlu diambil

sampel airnya atau tidak.7

Untuk menyelenggarakan pengawasan kualitas air tersebut dibutuhkan

kegiatan surveilans. Yang dimaksud dengan surveilans adalah perlindungan

kesehatan masyarakat yang terus-menerus dan mengamati keamanan dan

penerimaan air bersih oleh mayarakat.7

Program surveilans kualitas air bersih dengan kegiatan adalah inspeksi

sanitasi. Pengertian inspeksi sanitasi adalah penelitian pada semua faktor

yang berkaitan dengan pengadaan air, yaitu; kondisi sumur, kondisi sarana

fisik konstruksi berdasarkan syarat kesehatan dan keadaan sanitasi

lingkungan.7

Maksud dan tujuan inspeksi sanitasi adalah mendapatkan informasidan

gambaran keadaan yang berpotensi dapat menimbulkan pencemaran atau

berkaitan dengan kualitas air bersih disuatuwilayah dengan memperkirakan

bagian-bagian mana dari sistim penyediaan air bersih yang merupakan

penyebab timbulnya masalah air.7

Page 21: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

21

B. Air Bersih

Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan unsur dasar

bagi semua perikehidupan dimuka bumi. Tanpa air berbagai proses kehidupan

tidak dapat berlangsung. Air termasuk sumber daya alam yang dapat

dipengaruhi oleh alam, sedangkan air bersih adalah air yang digunakan untuk

kebutuhan sehari-hari yang kuantitas dan kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan dan dapat diminum apabila setelah dimasak terlebih dahulu, hal ini

dinamakan air bersih dan sehat.8

Penyediaan air bersih merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki

derajat kesehatan masyarakat sebagai mana dijelaskan dalam UU No.36

Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dinyatakan bahwa kesehatan lingkungan

diselenggarakan untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, yaitu keadaan

yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan hidup manusia.

Sedangkan kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air, yakni

pengamatan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan

kehidupan manusia. Dengan demikian seharusnya air minum yang

dipergunakan untuk keperluan sehari-hari selain memenuhi atau mencukupi

dalam arti kuantitas juga harus memenuhi kualitas yang telah diterapkan.

Pentingnya air berkualitas baik perlu disediakan untuk memenuhi

kebutuhan dasar terutama didasarkan atas kenyataan akan adanya penyebaran

penyakit menular serta mikrobiologis dan biologis.8

Page 22: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

22

C. Syarat-Syarat Sarana Air Bersih

Persyaratan air bersih untuk kesehatan di Indonesia diatur dalam

peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416/MENKES/PER/IX/1990,

diantaranya sebagai berikut :

1. Syarat Fisik

Dalam hal ini air harus bebas dari pencemaran dalam arti warna, rasa

dan bau. Jadi air harus jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak

berbau.

2. Syarat Kimia

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sifat-sifat kimia air minum

adalah :

a. Dalam air minum tidak diperbolehkan mengandung zat-zat atau unsur

kimia yang bersifat racun

b. Dalam air minum tidak boleh mengandung zat-zat yang dapat

menimbulkan gangguan kesehatan

c. Tidak mengandung zat mineral yang kadarnya melebihi batas-batas

tertentu

3. Syarat Biologis

Air yang digunakan sebagai air minum ataupun untuk masak harus

bebas dari kuman-kuman penyakit. Dimana termasuk didalamnya bakteri,

protozoa, virus, cacing dan jamur. Beberapa organisme yang dapat

menyebabkan penyakit pada manusia berasal dari kotoran manusia yang

Page 23: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

23

menderita penyakit. Jadi perlu adanya pengawasan terhadap pencemaran

air atau tempat-tempat pengolahan air.

Cara yang mudah untuk mengetahui tingkat pencemaran dari air

tersebut adalah dengan menghitung jumlah bakteri dari golongan Coli atau

lebih specific lagi adalah Escherichia coli.

Escherichia coli dijadikan standar karena bakteri ini selalu terdapat

pada tinja manusia karena hidup pada saluran pencemaran manusia, tinja

merupakan media penyebaran beberapa jenis bakteri pathogen terutama

bila tinja berasal carier penyakit tertentu dan E.coli paling tahan terhadap

pemanasan biasa.

D. Sarana Air Bersih

Sarana air yang dapat dimanfaatkan manusia adalah antara lain

(Kusnoputranto, 2000) :

1. Air Hujan

Air hujan merupakan penyublinan awan uap air menjadi air murni

yang ketika turun dan melalui udara akan melarutkan benda-benda yang

terdapat diudara diantaranya gas (O2, CO2, H2 dan lain-lain), jasad-jasad

renik dan debu. Jadi setelah sampai dipermukaan bumi air hujan itu bukan

lagi merupakan air murni dan apabila akan digunakan untuk air minum

harus direbus terlebih dahulu.4

2. Air Permukaan

Yang dimaksud dalam kelompok air permukaan adalah air yang

berasal dari sungai, selokan, rawa, parit, danau, laut dan bendungan. Air

permukaan merupakan salah satu sumber yang dapat dipakai sebagai

Page 24: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

24

sumber bahan baku air bersih. Tetapi permukaan merupakan badan air

yang mudah sekali dicemari oleh kegiatan manusia, keadaan ini terutama

bagi tempat-tempat yang dekat dengan tempat tinggal penduduk. 4

3. Air Tanah

Air tanah dapat berupa lapisan (layer water) yaitu air terdapat

didalam ruang antara butir-butir tanah dan air celah (fissure water) yang

terdapat diretakan-retakan batuan didalam tanah. Jenis ini dapat

dimanfaatkan manusia untuk keperluan sehari-hari sebagai air bersih

dengan cara membuat sumur (baik sumur dangkal maupun sumur dalam)

atau diambil dengan pompa air. Di Indonesia, sumber air untuk keperluan

rumah tangga kebanyakan adalah sumur, yaitu kira-kira 45% (Sukarni,

1994). Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai air keperluan

rumah tangga, maka air sumur harus dilindungi dari pencemaran. 4

E. Sarana Penyediaan Air Bersih

Sarana penyedian air bersih adalah bangunan beserta peralatan dan

perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan mendistribusikan air

tersebut kepada masyarakat. Ada berbagai jenis sarana penyediaan air bersih

yang digunakan masyarakat untuk menampung atau untuk mendapatkan air

bagi kebutuhan sehari-hari. Air yang diperoleh melalui sarana-sarana tersebut

sebenarnya berasal dari tiga sumber air yang ada di alam, yaitu air

permukaan, air tanah, dan air hujan

Sarana air bersih yang sering digunakan untuk keperluan hidup sehari-

hari antara lain :

Page 25: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

25

1. Sumur Gali (SGL)

Sumur gali adalah merupakan sarana penyediaan air bersih yang

mudah dijumpai di masyarakat karena merupakan sarana air bersih yang

mudah sekali dalam pembuatannya, walaupun demikian sumur gali harus

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Jaraknya paling sedikit 10 meter dari sumber pencemaran (TPS,

tempat penampungan tinja, tempat tergenangnya air kotoran)

b. Dinding sumur sedalam 3 meter dari permukaan tanah harus di

tembok atau kedap air.

c. Harus ada saluran pembuangan air limbah.

d. Lantai harus kedap air dengan radius 1 meter dari dinding sumur

e. Mempunyai dinding sumur setinggi ± 80 cm

f. Tali dan timba tidak terletak di lantai

2. Penampungan Air Hujan (PAH)

Penampungan air hujan (PAH) adalah sarana penyediaan air bersih

yang digunakan untuk menampung air hujan sebagai persediaan air

bersih dan pengadaan air bersih.

3. Sumur Pompa

Sumur pompa adalah sarana penyediaan air bersih yang digunakan

untuk menaikkan air dari sumur dengan menggunakan pompa air, baik

itu pompa tangan maupun pompa listrik. Ada beberapa jenis sumur

pompa,antara lain :

a. Sumur pompa tangan dangkal (SPTDK) yaitu sumur yang dilengkapi

dengan pompa tangan, kedalaman sumur 7 meter.

Page 26: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

26

b. Sumur pompa tangan yaitu sumur yang dilengkapi dengan pompa

tangan, kedalaman sumur 7-20 meter .

c. Sumur pompa tangan dalam yaitu sumur yang dilengkapi dengan

pompa, dengan kedalaman sumur 20-30 meter

d. Sumur Pompa Listrik

Sumur pompa listrik adalah sarana penyediaan air bersih yang untuk

menaikkan air dari sumur dengan menggunakan pompa air listrik.

4. PDAM

PDAM adalah sarana penyediaan air bersih yang menggunakan

jaringan pipa

F. Alur Penelitian

Alur penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Penyediaan Sarana

Air Bersih

Inspeksi Sanitasi

Air Bersih

Page 27: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

27

G. Definisi Operasional Tabel 2.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

1 Jenis Sarana Air Bersih

Bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan mendistribisikan air ke rumah responden.

Observasi Checklist 1. Sumur Gali

2. Sumur Pompa Tangan

3. Perpipaan

Nominal

2 Kondisi Sarana Air Bersih

Hasil penilaian inspeksi sanitasi dari sarana air bersih yang dimiliki oleh responden.

Observasi Checklist 0. Tidak Berisiko, jika hasil inspeksi sanitasi < 3

1. Berisiko, jika hasil inspeksi sanitasi ≥ 3

Ordinal

3 InspeksiSanitasiSarana Air Bersih

Kegiatan menilai sanitasi sarana air bersih yang dimiliki oleh masyarakat dengan form penilaian yang telah ditetapkan

Observasi Checklist 0. Tidak beresiko jika hasil inspeksi <3

1. Beresiko jika hasil inspeksi >3

Ordinal

Page 28: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif yang meliputi

pengamatan dan gambaran inspeksi sarana air bersih di Kelurahan Parak

Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2014.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah

kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang pada tanggal 21 sampai 28

Juli tahun 2014.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh KK di Kelurahan Parak

Laweh Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang

yang berjumlah 413 KK.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah anggota keluarga dari KK Sampel yang selalu berada

di rumah untuk mewakili populasi. Dalam perhitungan sampel digunakan

rumus sebagai berikut: (Notoatmodjo, 2010)

𝑑2

𝑍𝑐2 = 𝑃𝑥𝑞 (𝑁−𝑛)

𝑛 (𝑁−1)

0,12

1,962 = 0,2942 𝑥 0,7058 (353−𝑛)

𝑛(353−1)

0,01

3,8416 =

0,20764636 (353 –𝑛)

𝑛(353)

Page 29: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

29

0,01

3,8416 =

73.29916508 −0,20764636 𝑛

353 𝑛

0,01 𝑥 353 𝑛 = (73.29916508 − 0,20764636 𝑛) 3,8416

3,53 𝑛 = 281,58607257133 −

0,797694256576 𝑛

3,53 𝑛 + 0,797694256576 𝑛 = 281,58607257133

4,327694256576 𝑛 = 281,58607257133

𝑛= 281,58607257133

4,327694256576

𝑛 = 62,85

𝑛 ≈ 63

Keterangan

n = jumlah sampel

Zc = derajat kepercayaan yang diinginkan (95 % = 1,96)

p = proporsi kejadian pada populasi yang sukses (dapat digunakan dari

data prevalensi sarana air bersih di wilayah kerja puskesmas Lubuk

Begalung Kota Padang % (0,29)

q = proporsi kejadian pada populasi yang gagal (1 – p)

d = presisi mutlak/ kesalahan penelitian(5 %)

N = populasi

Jadi, besarnya sampel yang akan diambil yaitu 63 KK. Tiap KK

akan diwakilkan oleh satu orang anggota keluarga yang selalu berada di

rumah. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random

sampling (probability samples) dengan teknik simple random sampling.

Page 30: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

30

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kriteria sampel

yakni kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. (Notoatmodjo, 2010: 130)

1. Kriteria Inklusi

a. KK yang tinggal di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah

kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang sekurang –

kurangnya 1 tahun.

b. Anggota keluarga tiap KK yang memahami bahasa Indonesia.

c. Anggota keluarga tiap KK yang selalu berada di rumah.

d. Anggota keluarga tiap KK yang sehat jasmani dan rohani.

e. Anggota keluarga tiap KK yang mau diwawancarai.

f. Anggota keluarga tiap KK yang memiliki umur 18 – 55 tahun.

2. Kriteria Eksklusi

a. Anggota KK yang tinggal di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air

wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Kota Padang kurang

dari 1 tahun.

b. Anggota keluarga tiap KK yang tidak memahami bahasa

Indonesia.

c. Anggota keluarga tiap KKyang tidak berhasil ditemui setelah tiga

kali kunjungan.

d. Anggota keluarga tiap KK yang sedang sakit.

e. Anggota keluarga tiap KK yang tidak mau diwawancarai.

f. Anggota keluarga tiap KK yang memiliki umur kurang dari 18

dan lebih dari 60 tahun.

Page 31: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

31

D. Objek Penelitan

Objek penelitian adalah Sarana Air Bersih yang dimiliki oleh KK

sampel. Sarana Air Bersih tersebut diobservasi kondisinya berdasarkan form

inspeksi sanitasi sarana air bersih, yaitu berupa PDAM, sumur gali, maupun

sumur ledeng.

E. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer

Wawancara langsung oleh peneliti dengan anggota keluarga yang

mewakili setiap KK, yang selalu berada di rumah dan dijadikan sampel

dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui variabel – variabel

yang akan diteliti (variabel independen dan variabel dependen) dalam

penelitian ini.

2. Data Sekunder

1. Puskesmas Lubuk Begalung (prevalensi kejadian penyakit diare dan

data sarana air bersih yang dimiliki oleh masyarakat)

2. Kantor Kecamatan Lubuk BegalungKota Padang (jumlah penduduk,

jumlah rumah, dan profil wilayah)

F. Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data maka dilakukan pengolahan data dengan

komputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:

1. Editing, yaitu pada tahap ini diperiksa semua kuesioner untuk memastikan

data yang di ambil lengkap, relevan dan dapat dibaca.

2. Coding, yaitu pemberian kode dalam bentuk angka terhadap jawaban dari

responden.

Page 32: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

32

3. Entry, yaitu dengan memasukan data yang diolah ke dalam komputer.

4. Cleaning, pada tahap ini dilakukan pembersihan data dari kesalahan dan

pengecekan kembali data yang telah di-entry apakah ada yang salah atau

tidak.

5. Processing, yaitu proses mengolah data dengan menggunakan aplikasi

program SPSS.

G. Analisa Data

1. Analisa Data Univariat

Analisa ini untuk mendapatkan gambaran distribusi frekuensi karakteristik responden dari masing – masing variable penelitian yang diteliti baik variable independen maupun variable dependen

Page 33: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian tentang Gambaran Inspeksi Sanitasi Sarana Air Bersih di

Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Kelurahan Parak Laweh Pulau Air

Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Begalung pada tanggal 21 sampai 28 Juli

tahun 2014 terhadap 63 responden yang memenuhi kriteria sampel.

Hasil Penelitian ini dianalisis dengan analisa univariat maka didapat kan hasil

sebagai berikut;

1. Sarana Air Bersih SumurGali

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan inspeksi sarana air bersih di

daerah kelurahan parak laweh pulau air didapatkan hasil yang memenuhi

syarat dan tidak memenuhi syarat (lihat di lampiran H)

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Resiko

Pencemaran Air Bersih Dari Sumur Gali di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Begalung Tahun 2014

No. Sumur Gali Frekuensi Persentase (%)

1 Beresiko 34 70.83 2 Tidak Beresiko 14 29.16

Jumlah 48 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lebih dari setengah (70.83 %)

sumur gali di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja

puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar.

2. Sarana Air Bersih Sumur Pompa Tangan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan inspeksi sarana air

bersih di daerah kelurahan parak laweh pulau air didapatkan hasil yang

memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat ( lihat di lampiran I )

Page 34: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

34

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Resiko Pencemaran Air Bersih Dari Sumur Pompa di Kelurahan

Parak Laweh Pulau Air Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2014

No. Sumur Pompa Frekuensi Persentase (%)

1 Beresiko 3 60 2 Tidak Beresiko 2 40

Jumlah 5 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa lebih dari setengah (60

%) sumur pompa di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja

puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar.

3. Sarana Air Bersih PDAM

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan inspeksi sarana air

bersih di daerah kelurahan parak laweh pulau air didapatkan hasil yang

memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat ( lihat di lampiran J).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Tingkat Resiko

Pencemaran Air Bersih Dari PDAM di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah kerja Puskesmas

Lubuk Begalung Tahun 2014

No. PDAM Frekuensi Persentase (%) 1 Beresiko 5 50 2 Tidak Beresiko 5 50

Jumlah 10 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa setengah (50 %) PDAM

di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah kerja puskesmas Lubuk

Begalung beresiko tercemar.

Page 35: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

35

A. Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian didapatkan data atas pertanyaan yang ada dalam

kuesioner. Maka dapat diketahui gambaran umum kondisi sarana air bersih

sebagai berikut:

1. Sarana Air Bersih SumurGali

Lebih dari setengah (70.83 %) sumur gali di wilayah kerja puskesmas

Lubuk Begalung beresiko tercemar.

Hal ini disebab kan karna warga yang memiliki rumah tidak mempunyai

tanah yang luas, sehingga jarak jamban mereka tidak memenuhi syarat yaitu

berjarak radius 10 m. dan warga juga mempunyaii kebiasaan buruk dengan

membuang sampah sembarangan disekitar sumur, serta memelihara ternak

yang kandangnya terletak dekat dengan sumur.

Sumur gali harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

a. Jaraknya paling sedikit 10 meter dari sumber pencemaran (TPS,

tempat penampungan tinja, tempat tergenangnya air kotoran)

b. Dinding sumur sedalam 3 meter dari permukaan tanah harus di

tembok atau kedap air.

c. Harus ada saluran pembuangan air limbah.

d. Lantai harus kedap air dengan radius 1 meter dari dinding sumur

e. Mempunyai dinding sumur setinggi ± 80 cm

f. Tali dan timba tidak terletak di lantai.

Page 36: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

36

Sementara hasil yang didapatkan dari penelitiaan tentang sarana air bersih

sumur gali di kelurahan parak laweh wilayah kerja puskesmas lubuk begalung

kota padang tahun 2014 banyak yang tidak memenuhi syarat.

Hal ini dapat dilihat diantaranya : ada jamban pada radius 10 m disekitar

sumur 41,66 %, ada sumur pencemar lain pada radius 10 m disekitar sumur 29,16

%, ada/sewaktu-waktu ada genangan air pada jarak 2 meter 52,08 %, saluran

pembuangan air limbah rusak/tidak ada 31,25 %, lantai semen yang mengitari

sumur mempunyai radius kurang dari 1 meter 39,58 %, ada/sewaktu-waktu ada

genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur 47,91 %, didaerah hulu intake

digunakan sebagai tempat limpahan air dari hasil kegiatan peternakan 20,83 %,

ember dan tali timba diletakkan sedemikian rupa 45,83 %, bibir sumur tidak

sempurna 27,08 %, dinding semen sedalam 3 meter dari atas permukaan tanah

tidak diplester cukup rapat 29,16 %.

Dan dari hasil penelitian yang didapatkan persentase penyebab resiko

pencemaran paling tinggi yaitu tingginya angka genangan air pada jarak 2 (dua)

meter sekitar sumur, (lihat pada lampiran H).

Untuk mengatasi masalah diataas peneliti merekomendasikan kepada pemilik

sarana air bersih agar menutup tempat genangan air pada radius 2 m disekitar

sumur dengan cara menambahkan timbunan di tempat genangan air laludi plester.

Dan untuk jamban yang berjarak radus 10 m diharuskan untuk memasak air

dengan baik dan benar sebelum diminum untuk membunuh bakteri E.coli yang

terkandung pada air tersebut, dan juga disarankan kepada pemilik sarana air bersih

sumur gali agar mengantung timba setelah dipakai untuk mengurangi

pencemaraan, sebaiknya saluran pembuangan yang rusak agar dilakukan

Page 37: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

37

perbaikaan supaya pembuangaan air / limbah nya berjalan baik utuk menghindari

pencemaran terhadap badan air.

2. Sarana Air Bersih Sumur Pompa Tangan (SPT)

Lebih dari setengah (60 %) sumur pompa di Kelurahan Parak Laweh

Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar. Hal

ini dapat dilihat dari kondisi sumur pompa responden yang tidak memenuhi

syarat.

Hal ini dapat dilihat dari adanya jamban, kotoran hewan

ternak,sampah,dan genangan air disekitar sumur pada radius 10 m. Dan pada

jarak 2 m disekitar sumur juga didapatkan genangan air.

Dan ada juga hal yang menyebabkan tidak memenuhi syarat seperti, pada

radius 1 meter sumur tidak dilantai,lalu adanya keretakan pada lantai sumur

lalu dudukan pompa tangan yang berbatasan dengan lantai kurang rapat/lepas

sehingga memungkinkan air merembes masuk kedalam sumur pompa.

Sumur pompa ini masih cukup banyak dipergunakan oleh masyarakat,

walaupun trend jumlah pemakainya cenderung menurun.Persyaratan sumur

pompa tangan sebagai berikut :

a. Saringan atau pipa-pipa yang berlubang berada di dalam lapisan

tanah yang mengandung air.

b. Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan

sekurang-kurang 3 m.

c. Lantai sumur yang kedap air ditinggikan 20 cm dari permukaan

tanah dan lebarnya ± 1½ m sekeliling pompa.

Page 38: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

38

d. Saluran pembuangan air limbah harus ditembok kedap air, minimal

10 m panjangnya.

e. Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa

listrik.

Dan hasil yang didapatkan dari observasi terhadap sumur pompa tangan

dikelurahan parak laweh pula air wilayah kerja puskesmas lubuk begalung sebagai

berikut: dengan rincian : ada jamban pada radius 10 meter disekitar sumur 20 %,

ada sumur pencemar lain pada radius 10 meter disekitar SPT 40 %, ada/sewaktu-

waktu ada genangan air pada jarak 2 meter sekitar sumur pompa 80 %, saluran

pembuangan air limbah rusak/tidak ada 40 %, lantai semen yang mengitari SPT

mempunyai radius kurang dari 1 meter 40 %, ada/sewaktu-waktu ada genangan

air diatas lantai semen sekeliling sumur 80 %, ada keretakan pada lantai semen

disekeliling pompa tangan 20 %, dan dudukan pompa tangan yang berbatasan

dengan lantai kurang rapat/lepas 40 %.

Dari hasil penelitian yang didapatkan persentase penyebab resiko

pencemaran paling tinggi yaitu tingginya angka genangan air pada jarak 2 (dua)

meter sekitar sumur dan ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur,

(lihat pada lampiran I).

Untuk mengatasi tingkat resiko pencemaraan sarana air bersh sumur

pompa tangan peneliti merekomendasikan kepada pemilik sarana air bersih sumur

pompa tangan untuk mengurangi terjadinya genangaan air disekitar sumur pompa

pada radius 2 m yaitu dengan melakukan pembenahan pada lantai disekitar sumur

pompa yang menyebabkan terjadinya genangan air dengan meratakan lantai /

menutup lobang tempat genanggan air tersebut agar tidak ada lagi genanggan air

Page 39: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

39

yang dapat mencemarii sumur pompa tangan tersebut. san juga untuk saluran

pembuangaan juga perlu dibenahi agarn saluran pembuangannya bejalan lancar

dan tidak tersumbat.

3. Sarana Air Bersih PDAM

Setengah (50 %) PDAM di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air wilayah

kerja puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar..

Dari penelitian didapatkan ada beberapa KK yang menggunakan air yang

bukan berasal dari sambungan rumah sendiri,seperti menggunakan kran

umum.Dan ada juga hal yang menyebabkan tercemar yaitu air yang

dipergunakan sehari-hari diperoleh tanpa melalui sarana penyaluran sehinga

adanya pencemaran saat pengangkutan. Lalu,keadaaan tendon yang tidak

memenuhi syarat yang memungkinkan terjadi pencemaran.

Menurut Depkes RI (1995), salah satu upaya untuk mengetahui kualitas

sarana penyediaan air bersih, diantaranya dengan cara melakukan

pengawasan atau inspeksi terhadap kualitas sumber air. Tujuan inspeksi ini

antara lain untuk mengidentifikasi sumber-sumber yang berpotensi

menyebabkan terjadinya pencemaran. Menurut Depkes RI (2005),

berapasumber air yang menghasilkan air bersih dan umumnya digunakan

masyarakat di Indonesia diantaranya adalah sumur gali, sumur pompa tangan,

perlindungan air hujan, perlindungan mata air, system perpipaan, dan

terminal air:

Air bersifat universal dalam pengertian bahwa air mampu melarutkan

zat-zat yang alamiah dan buatan manusia.Untuk menggarap air alam,

meningkatkan mutunya sesuai tujuan, pertama kali harus diketahui dahulu

Page 40: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

40

kotoran dan kontaminan yang terlarut di dalamnya.Pada umumnya kadar

kotoran tersebut tidak begitu besar.

Dengan berlakunya baku mutu air untuk badan air, air limbah dan air bersih,

maka dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan. Di

Indonesia ketentuan mengenai standar kualitas air bersih mengacu pada Peraturan

Pemerintah No. 416 tahun 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas

Air Bersih. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan 1990 Kriteria penentuan standar

baku mutu air dibagi dalam tiga bagian yaitu:

a. Persyaratan kualitas air untuk air minum.

b. Persyaratan kualitas air untuk air bersih.

c. Persyaratan kualitas air untuk limbah cair bagi kegiatan yang telah

beroperasi.

Mengingat betapa pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka

kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:

a. Syarat fisik, antara lain:

1) Air harus bersih dan tidak keruh.

2) Tidak berwarna

3) Tidak berasa

4) Tidak berbau

5) Suhu antara 10o-25 o C (sejuk)

6) Syarat kimiawi, antara lain:

a) Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung

racun.

b) Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.

Page 41: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

41

c) Cukup yodium.

d) pH air antara 6,5 – 9,2.

e) Syarat bakteriologi, antara lain:

Tidak mengandung kuman-kuman penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan

bakteri pathogen penyebab penyakit.

Hasil observasi yang didatkan untuk sarana air bersih PDAM di kelurahan

parak laweh pulau air wilayah kerja puskesmas lbuk begalung tahun 2014 yang

menyebabkan lebih dari setengah bersiko tercemar diantarany: air yang

dipergunakan berasal bukan dari sambungan rumah sendiri 50 %, air yang

dipergunakan dari sambungan rumah sendiri 60 %, air yang dipergunakan untuk

keperluan sehari-hari berasal dari kran umum 40 %, air diperoleh tanpa melalui

sarana penyaluran 50 %, air yang diambil dari tendon yang mudah terkena

pencemaran 30 %, dan tempat pencemaran air dalam keadaan tidak memenuhi

syarat 30 %

Dari hasil penelitian yang didapatkan persentase penyebab resiko pencemaran

paling tinggi yaitu air yang dipergunakan dari sambungan rumah sendiri, adanya

kemungkinan terjadi cross-connection pada jaringan perpipaan disekitar rumah,

(lihat pada lampiran J).

Page 42: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentangGambaran Inspeksi Sanitasi Sarana

Air Bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas

Lubuk Begalungyang telah dilakukan, peneliti dapat menarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Lebih dari setengah (70.83 %) sumur gali di Kelurahan Parak Laweh

Pulau Air wilayah kerja puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar.

2. Lebih dari setengah (60 %) sumur pompa di Kelurahan Parak Laweh

Pulau Air wilayah kerja Puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar.

3. Setengah (50 %) sumur ledeng di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air

wilayah kerja puskesmas Lubuk Begalung beresiko tercemar.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian tentangGambaran Inspeksi Sanitasi Sarana

Air Bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas

Lubuk Begalungdan melihat hasil yang didapatkan, maka pada kesempatan

ini peneliti menyarankan:

1. Bagi masyarakat untuk dapat memenuhi kriteria dan persyaratan dalam

membuat sumur agar sumur menjadi tidak tercemar dan terciptanya

sarana air bersih bagi masyarakat.

2. Penelitian ini hanya melihat Gambaran Inspeksi Sanitasi Sarana Air

Bersih di Kelurahan Parak Laweh Pulau Air Wilayah Kerja Puskesmas

Lubuk Begalung, kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melihat

faktor- faktor yang berhubungan dengan sanitasi sarana air bersih.

Page 43: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

43

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang – Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Depkes RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan . 2007 . Revisi Buku Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (Pedoman Epidemiologi Penyakit). Jakarta : Depkes RI.

3. UNICEF. 2012. Ringkasan Kajian Air Bersih, Sanitasi, dan Kebersihan. Dari: http://www.unicef.org/indonesia/id/A8B_Ringkasan_Kajian_Air_Bersih.pdf

4. Haryoto Kusnoputranto. 2011. Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Universitas Indonesia

5. Data Riset Kesehatan Dasar. 2010. Laporan Tahunan. Dari : http://dinkeskotapadang1.wordpress.com/laporan-tahunan/

6. Laporan Klinik Sanitasi Puskesmas Lubuk Begalung Tahun 2013

7. Waspola Facility. 2012. Panduan Pengolahan Data Air Minum &

Penyehatan Lingkungan Di Daerah. Jakarta : Wapola Facility

8. Soekijo Notoatmodjo. 2010 . Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Page 44: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

44

LAMPIRAN A

INSPEKSI SARANA AIR BERSIH JENIS SARANA SUMUR GALI

I. Keterangan Umum

1. Nomor Responden : 2. Lokasi : 3. Pemilik sarana :

II. Diagnosa Khusus

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur ? 2 Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m

disekitar sumur, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air, dll ?

3 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air pada jarak 2 (dua) meter sekitar sumur ?

4 Apakah saluran pembuangan air limbah rusak/tidak ada?

5 Apakah lantai semen yang mengitari sumur mempunyai radius kurang dari 1 (satu) meter ?

6 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur ?

7 Apakah didaerah hulu intake digunakan sebagai tempat limpahan air dari hasil kegiatan peternakan (sapi perah, ayam, dan lain-lain) ?

8 Apakah ember dan tali timba diletakkan sedemikian rupa sehingga memungkan pencemaran ?

9 Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air merembes kedalam sumur ?

10 Apakah dinding semen sedalam 3 (tiga) meter dari atas permukaan tanah tidak diplester cukup rapat/tidak sempurna ?

JUMLAH

Keterangan : Skor resiko pencemaran 0 – 2 : Tidak Berisiko 3 – 10 : Berisiko

Page 45: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

45

LAMPIRAN B

INSPEKSI SARANA AIR BERSIH

JENIS SARANA SUMUR POMPA TANGAN DALAM/ DANGKAL I. Keterangan Umum

1. Nomor Responden : 2. Lokasi : 3. Pemilik sarana :

II. Diagnosa Khusus

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur ? 2 Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m

disekitar SPT, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air, dll ?

3 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air pada jarak 2 (dua) meter sekitar sumur pompa tangan?

4 Apakah saluran pembuangan air limbah rusak/tidak ada?

5 Apakah lantai semen yang mengitari SPT mempunyai radius kurang dari 1 (satu) meter ?

6 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur ?

7 Apakah ada keretakan pada lantai semen disekeliling pompa tangan?

8 Apakah dudukan pompa tangan yang berbatasan dengan lantai kurang rapat/lepas, yang memungkinkan air merembas masuk kedalam sumur pompa tangan ?

JUMLAH

Keterangan : Skor resiko pencemaran 0 – 2 : Tidak Berisiko 3– 8 : Berisiko

Page 46: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

46

LAMPIRAN C

INPEKSI SARANA AIR BERSIH JENIS SARANA PERPIPAAN/ PDAM

I. Keterangan Umum

1. Nomor Responden : 2. Lokasi : 3. Pemilik sarana :

II. Diagnosa Khusus

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah air yang dipergunakan berasal bukan dari

sambungan rumah sendiri ?

2 Bila air yang dipergunakan dari sambungan rumah sendiri, adakah kemungkinan terjadi cross-connection pada jaringan perpipaan disekitar rumah ?

3 Bila air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari berasal dari kran umum, adakah kemungkinan terjadi pencemaran pada kran umum tersebut ?

4 Bilamana air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari diperoleh tanpa melalui sarana penyaluran apakah pencemaran berasal dari alat pengangkutan ?

5 Apakah air yang diambil dari tendon yang mudah terkena pencemaran ?

6 Apakah tempat pencemaran air (tandon) dalam keadaan tidak memenuhi syarat ?

JUMLAH

Keterangan : Skor resiko pencemaran 0 – 2 : Tidak Berisiko 3 – 6 : Berisiko

Page 47: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

47

Page 48: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

48

Page 49: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

49

Page 50: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

50

Page 51: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

51

Lampiran H

Analisis Item Inspeksi Sarana Air Bersih Sumur Gali

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur ? 41,66% 58,34% 2 Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m

disekitar sumur, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air, dll ?

29,16% 70,84%

3 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air pada jarak 2 (dua) meter sekitar sumur ?

52,08% 47,92%

4 Apakah saluran pembuangan air limbah rusak/tidak ada?

31,25% 68,75%

5 Apakah lantai semen yang mengitari sumur mempunyai radius kurang dari 1 (satu) meter ?

39,58% 60,42%

6 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur ?

47,91% 52,09%

7 Apakah didaerah hulu intake digunakan sebagai tempat limpahan air dari hasil kegiatan peternakan (sapi perah, ayam, dan lain-lain) ?

20,83% 79,17%

8 Apakah ember dan tali timba diletakkan sedemikian rupa sehingga memungkan pencemaran ?

45,83% 54,17%

9 Apakah bibir sumur (cincin) tidak sempurna sehingga memungkinkan air merembes kedalam sumur ?

27,08% 72,92%

10 Apakah dinding semen sedalam 3 (tiga) meter dari atas permukaan tanah tidak diplester cukup rapat/tidak sempurna ?

29,16% 70,84%

JUMLAH

Page 52: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

52

Lampiran I

Analisis Item Inspeksi Sara Air Bersih Sumur Pompa Tangan

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah ada jamban pada radius 10 m disekitar sumur ? 20% 80% 2 Apakah ada sumur pencemar lain pada radius 10 m

disekitar SPT, misalnya kotoran hewan, sampah, genangan air, dll ?

40% 60%

3 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air pada jarak 2 (dua) meter sekitar sumur pompa tangan?

80% 20%

4 Apakah saluran pembuangan air limbah rusak/tidak ada?

40% 60%

5 Apakah lantai semen yang mengitari SPT mempunyai radius kurang dari 1 (satu) meter ?

40% 60%

6 Apakah ada/sewaktu-waktu ada genangan air diatas lantai semen sekeliling sumur ?

80% 20%

7 Apakah ada keretakan pada lantai semen disekeliling pompa tangan?

20% 80%

8 Apakah dudukan pompa tangan yang berbatasan dengan lantai kurang rapat/lepas, yang memungkinkan air merembas masuk kedalam sumur pompa tangan ?

40% 60%

JUMLAH

Page 53: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

53

Lampiran J

Analisis Item Inspeksi Sarana Air Bersih PDAM

No Pengamatan Ya (1) Tidak (0) 1 Apakah air yang dipergunakan berasal bukan dari

sambungan rumah sendiri ? 50% 50%

2 Bila air yang dipergunakan dari sambungan rumah sendiri, adakah kemungkinan terjadi cross-connection pada jaringan perpipaan disekitar rumah ?

60% 40%

3 Bila air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari berasal dari kran umum, adakah kemungkinan terjadi pencemaran pada kran umum tersebut ?

40% 60%

4 Bilamana air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari diperoleh tanpa melalui sarana penyaluran apakah pencemaran berasal dari alat pengangkutan ?

50% 50%

5 Apakah air yang diambil dari tendon yang mudah terkena pencemaran ?

30% 70%

6 Apakah tempat pencemaran air (tandon) dalam keadaan tidak memenuhi syarat ?

30% 70%

JUMLAH

Page 54: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

54

Page 55: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

55

Page 56: GAMBARAN INSPEKSI SANITASI SARANA AIR BERSIH DI …

56