gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi...

121
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA MAKANAN DAN MINUMAN YANG DIJUAL OLEH PENJUAL DI KELURAHAN MUSTIKA JAYA BEKASI TAHUN 2017 Skripsi Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh : Inayah Robbaniyah NIM 1113101000083 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018 M / 1439 H

Upload: trinhnga

Post on 15-Mar-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

1

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA MAKANAN DAN

MINUMAN YANG DIJUAL OLEH PENJUAL DI KELURAHAN

MUSTIKA JAYA BEKASI TAHUN 2017

Skripsi

Disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

Inayah Robbaniyah

NIM 1113101000083

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M / 1439 H

Page 2: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di
Page 3: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

ii

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Skripsi, November 2017

Inayah Robbaniyah, NIM : 1113101000083

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENGGUNAAN ZAT WARNA RHODAMIN B PADA MAKANAN DAN

MINUMAN YANG DIJUAL OLEH PENJUAL DI KELURAHAN

MUSTIKA JAYA BEKASI TAHUN 2017

( xv + 80 halaman, 13 tabel, 2 bagan, 6 lampiran)

ABSTRAK

Kemananan pangan merupakan masalah yang sangat penting dan perlu

mendapatkan perhatian utama dalam pengawasan khususnya di Indonesia. Salah

satunya, yaitu penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP). Hasil studi

pendahuluan yang dilakukan di sekitar area bermain outdoor anak di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya dengan 10 sampel makanan didapatkan hasil sebanyak 3

sampel positif mengandung Rhodamin B. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan zat warna

Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross

sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 hingga September 2017.

Sampel responden dalam penelitian ini adalah semua penjual makanan dan

minuman berwarna merah di Kelurahan Mustika Jaya yang berjumlah 33 orang.

Sampel makanan dan minuman dipilih dengan metode non-probability sampling.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat.

Hasil penelitian ini menunjukan 15,2% makanan dan minuman

mengandung Rhodamin B. Sebagian besar responden yang tidak menggunakan

Rhodamin B memiliki pengetahuan kategori sedang, sikap positif, pendidikan

tamat SMA dan sumber informasi melalui media dan teman. Sebagian besar

responden yang menggunakan Rhodamin B memiliki pengetahuan kategori

kurang, sikap negatif, pendidikan tamat SD dan sumber informasi melalui teman

Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi untuk mengadakan inspeksi

berkelanjutan di tempat-tempat umum yang menjadi tempat strategis bagi para

penjual makanan dan minuman, melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada

produsen pewarna pangan dan penjual makanan dan minuman.

Kata Kunci : Rhodamin B, Makanan dan Minuman, Pengetahuan, Sikap

Daftar Bacaan : 80 (1985-2017)

Page 4: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

iii

ISLAMIC STATE UNIVERSITY OF SYARIF HIDAYATULLAH

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

MAJOR OF PUBLIC HEALTH

DEPARTEMENT OF ENVIRONMENTAL HEALTH

Undergraduate Thesis, November 2017

Inayah Robbaniyah, NIM : 1113101000083

AN OVERVIEW OF FACTORS AFFECTING THE USE OF RHODAMIN

B COLOR OFFICES ON FOOD AND BEVERAGE SOLD BY THE

SELLER IN MUSTIKA JAYA VILLAGE, BEKASI IN 2017

( xv + 80 pages, 13 tables, 2 charts, 6 attachments)

ABSTRACT

Food safety is a very important issue and needs to get the main attention in

supervision, particularly in Indonesia. One of them is the use of Food

Supplemental Materials (FSM). Preliminary study conducted around children's

outdoor play area in Mustika Jaya village with 10 food samples obtained result of

3 positive samples containing Rhodamin B. This research aims to know the

overview of factors affecting the use of rhodamin b color offices on food and

beverage sold by the seller in mustika jaya village, Bekasi in 2017

This is a quantitative research with cross sectional study design. This

research was conducted in July 2017 until September 2017. The respondents in

this study were all red food and drink sellers in Mustika Jaya village which

amounted to 33 people. Food and beverage samples were selected by non-

probability sampling method. Data analysis was done by using univariate.

The results of this study showed that 15.2% of food and beverages

containing Rhodamine B. Most respondents who did not use Rhodamine B had

knowledge of moderate categories, positive attitudes, high school education and

information sources through media and friends. Most of the respondents who used

Rhodamin B had less knowledge, negative attitudes, primary school education and

information sources through friends. It is recommended to the Public Health

Office of Bekasi City to hold the sustainable inspection in public places which

become the strategic place for food and beverage sellers, to socialize and train the

food coloring producers, food and beverage sellers.

Keywords : Rhodamine B, Food and beverage, Knowledge, Attitude

References : 80 (1985-2017)

Page 5: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di
Page 6: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di
Page 7: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Name : Inayah Robbaniyah

Gender : Female

Birthday : February 1995

Religion : Islam

Nationality : Indonesia

Phone Number : 085716856070

Email : [email protected]

Formal Education

Islamic State University of Syarif Hidayatullah

(Major of Public Health )

2013-present

1 Tambun Selatan Public Senior High School 2010-2013

Al-Kahfi Islamic Boarding School 2007-2010

Thariq Bin Ziyad Islamic Elementary School 2001-2007

Page 8: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan laporan skripsi dengan judul “Gambaran Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penggunaan Zat Warna Rhodamin B Pada Makanan Dan

Minuman Yang Dijual Oleh Penjual Di Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun

2017”.

Laporan Skripsi ini di susun sebagai salah satu syarat guna mendapatkan

gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat pada Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta

guna menerapkan dan mengembangkan ilmu yang penulis peroleh selama masa

kuliah.

Penulis telah berusaha untuk menyajikan tulisan ilmiah yang rapih dan

sistematik sehingga dapat memudahkan pembaca memahaminya. Penulis

menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyajian laporan skripsi ini.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan bagi

penulis guna menyempurnakan laporan skripsi ini.

Dalam penulisan laporan skripsi ini, penulis menyampaikan penulis

ucapan terima kasih atas segala bantuan dan dukungan dari segala pihak sehingga

dapat menyelesaikan laporan penelitian, khususnya kepada:

Page 9: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

viii

1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, SKM M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan

Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Ibu Dr. Ela Laelasari, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing yang juga telah

memberikan saran dan masukan dalam proses penyusunan laporan skripsi ini.

4. Orang tua saya yang telah memberikan dukungan doa, waktu, material dan

moral yang sangat banyak membantu penulis dalam penyelesaian laporan

skripsi ini.

5. Teman-teman peminatan kesehatan lingkungan 2013 yang selalu mendoakan

dan memberikan dukungan.

Semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan

pemikiran serta pencerahan khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang

diharapkan dapat tercapai, aamiin.

Page 10: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT .......................................................................................................... iii

PERNYATAAN PERSETUJUAN ...................................................................... iv

PANITIA SIDANG UJIAN SKRIPSI ................................................................. v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR BAGAN .............................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5

1.3 Pertanyaan Penelitian ............................................................................................ 5

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 6

1.4.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 6

1.4.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 6

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 7

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................................... 7

Page 11: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

x

BAB II .................................................................................................................... 9

TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 9

2.1 Pengertian Keamanan Pangan............................................................................... 9

2.2 Pengertian Pangan .................................................................................................. 9

2.3 Zat Pewarna ........................................................................................................... 10

2.3.1 Pengertian Zat Pewarna ........................................................................ 10

2.3.2 Tujuan Penambahan Zat Pewarna......................................................... 10

2.3.3 Klasifikasi Zat Pewarna ........................................................................ 11

2.3.4 Peraturan Pemakaian Zat Pewarna untuk Makanan ............................ 12

2.3.5 Jenis-Jenis Pewarna Sintetik ................................................................ 13

2.4 Dampak Kesehatan yang disebabkan oleh Pewarna Sintetik Rhodamin B .. 14

2.5 Definisi Penjual Makanan ................................................................................. 16

2.6 Perilaku ............................................................................................................... 17

2.6.1 Pengertian Perilaku ............................................................................... 17

2.6.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku ......................................... 18

2.6.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Rhodamin B ............... 24

BAB III ................................................................................................................. 28

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ........................... 28

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................................. 28

3.2 Definisi Operasional ............................................................................................. 29

BAB IV ................................................................................................................. 32

METODE PENELITIAN ................................................................................... 32

4.1 Desain Penelitian ................................................................................................ 32

Page 12: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

xi

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................... 32

4.3 Populasi Sampel ................................................................................................. 32

4.3.1 Populasi ................................................................................................. 32

4.3.2 Sampel .................................................................................................. 33

4.4 Sumber Data Penelitian ...................................................................................... 35

4.5 Instrumen Penelitian ............................................................................................. 35

4.6 Cara Pengumpulan Data ..................................................................................... 38

4.7 Manajemen Data .................................................................................................. 39

4.8 Analisis Data ......................................................................................................... 42

BAB V ................................................................................................................... 43

HASIL PENELITIAN ........................................................................................ 43

5.1. Penggunaan Rhodamin B ................................................................................... 43

5.2 Pengetahuan .......................................................................................................... 43

5.3 Sikap ....................................................................................................................... 47

5.4 Pendidikan ............................................................................................................. 50

5.5 Sumber Informasi ................................................................................................. 51

BAB VI ................................................................................................................. 52

PEMBAHASAN .................................................................................................. 52

6.1 Keterbatasan Penelitian ....................................................................................... 52

6.2 Penggunaan Rhodamin B .................................................................................... 52

6.3 Pengetahuan Penjual Makanan dan Minuman .................................................. 56

6.4 Sikap Penjual Makanan dan Minuman .............................................................. 60

6.6 Pendidikan Penjual Makanan dan Minuman .................................................... 63

Page 13: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

xii

6.7 Sumber Informasi ................................................................................................. 65

BAB VII ............................................................................................................... 68

SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 68

7.1 Simpulan ................................................................................................................ 68

7.2 Saran ....................................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 71

LAMPIRAN ......................................................................................................... 80

Page 14: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jenis Pewarna Sintetik yang diizinkan di Indonesia ............................. 13

Tabel 1.2 Jenis Pewarna Sintetik yang Tidak diizinkan di Indonesia ................... 14

Tabel 3.1 Definisi Operasional ............................................................................ 29

Tabel 4.1 Sampel Makanan dan Minuman ........................................................... 34

Tabel 4.2 Variabel Pertanyaan .............................................................................. 37

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner ............................................................... 38

Tabel 4.4 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner .............................................................. 39

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Rhodamin B di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017 ......................................................................... 44

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017 ......................................................................... 45

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di wilayah Kelurahan Mustika

Jaya Bekasi Tahun 2017........................................................................................ 47

Table 5.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017 ......................................................................... 50

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017 ........................................................ 51

Page 15: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

xiv

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori……………………………………………………….28

Bagan 3.1 Kerangka Konsep…………………………………………………….29

Page 16: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Analisis Kandungan Rhodamin B

Lampiran 3 Dokumentasi

Lampiran 4 Output SPSS Validitas dan Reabilitas Kuesioner

Lampiran 5 Output SPSS Hasil Penelitian

Lampiran 6 Surat Peminjaman dan bekerja di Laboratorium

Page 17: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemananan pangan merupakan masalah yang sangat penting dan

perlu mendapatkan perhatian utama dalam pengawasan khususnya di

Indonesia. Banyak penyakit-penyakit yang beredar bersumber dari makanan

dimana konsumen kurang menyadari makanan yang biasa dikonsumsi

kemungkinan tidak higienis atau tidak sehat. Kurangnya perhatian terhadap

hal ini sering berdampak pada kesehatan. Salah satunya, yaitu penggunaan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang melebihi batas maksimal dan pola

konsumsi yang tidak seimbang juga berdampak buruk bagi kesehatan

(BPOM, 2011).

Di Indonesia penyalahgunaan pemakaian BTM yang terkandung di

dalam makanan terdapat 72.08% yang positif memakai BTM yang tidak

diizinkan dari survei oleh BPOM dilakukan di 6 ibukota, yaitu DKI Jakarta,

Serang, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya, pada tahun 2008-

2010 menunjukkan bahwa 17.26-25.15% kasus ini terjadi di Indonesia

dengan meningkatnya penggunaan BTM yang tidak diizinkan (Sumantri,

2007)

Dalam empat tahun terakhir, sejak tahun 2011 – 2014, hasil

intensifikasi pengawasan pangan jelang dan selama ramadhan menunjukkan

pangan Tanpa Izin Edar (TIE) menjadi temuan paling banyak. Pada tahun

2015 ini tren temuan masih menunjukkan hal yang sama. Hasil pengawasan

Page 18: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

2

takjil pada tahun 2015 dari 7.806 sampel diketahui 7.126 sampel (91,29%)

memenuhi syarat dan 680 sampel (8,71%) tidak memenuhi syarat. Hasil

pengawasan menunjukkan bahwa pewarna tekstil Rhodamin B menjadi bahan

berbahaya yang paling banyak disalahgunakan dalam pangan. Secara rinci,

285 sampel pangan ditemukan mengandung Rhodamin B, 211 sampel pangan

mengandung Formalin, 162 sampel pangan mengandung Boraks dan 5

sampel pangan mengandung Methanil Yellow (BPOM, 2015)

Di Kota Bekasi, berdasarkan penuturan dari Kepala Surveilens Dinas

Kesehatan Kota Bekasi, Bapak Sardi menjelaskan bahwa masih

ditemukannya sebagian makanan dan minuman yang mengandung tambahan

zat adiktif, berupa Rhodamin B dan Metanil Yellow. Rhodamin B adalah

salah satu zat pewarna sintetik yang biasa digunakan pada industri tekstil dan

kertas. Namun, penggunaan Rhodamin B dalam makanan masih banyak

ditemukan dilapangan.

Berdasarkan Profil Kota Bekasi tahun 2016, Kota Bekasi dikatakan

sebagai penyangga DKI Jakarta sebelah timur. Salah satu Kecamatan terluas

di Kota Bekasi adalah Kecamatan Mustika Jaya dengan luas 2.473 hektar.

atau 11,75 persen luas wilayah Kota Bekasi. Kelurahan Mustika Jaya sendiri

merupakan pusat dari Kecamatan Mustika jaya. Di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi didominasi dengan komplek perumahan, area bermain

outdoor anak serta area hiburan yang setiap hari dikunjungi oleh anak-anak

dan orang tua sehingga hal ini membuat area di sekitar tempat tersebut

menjadi tempat yang strategis untuk penjual makanan dan minuman

Page 19: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

3

menjajakkan dagangannya. Banyaknya makanan dan minuman yang dijual

dikhawatirkan dapat mengandung Rhodamin B sehingga hal ini dapat

membahayakan para konsumen terutama adalah anak-anak.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti pada bulan

April tahun 2017 di wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi. Makanan dan

minuman yang dijual di area tersebut antara lain gulali, harum manis, sosis,

saos, kue basah, kerupuk serta minuman berwarna maupun es dimana

beberapa makanan dan minuman tersebut mungkin menggunakan pewarna

sintetik berbahaya. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekitar area

bermain outdoor anak di wilayah Kelurahan Mustika Jaya dengan 10 sampel

makanan didapatkan hasil sebanyak 3 sampel positif mengandung Rhodamin

B yang dilarang penggunaannya. Sampel yang positif mengandung Rhodamin

B, yaitu gulali, kerupuk berwarna pink dan saos makanan.

Penggunaan bahan tambahan makanan (BTM), zat pewarna sintetik

khususnya yang illegal, seperti Rhodamin B (pewarna merah pada tekstil)

dapat terakumulasi pada tubuh manusia dan bersifat karsinogenik yang dalam

jangka panjang menyebabkan kelainan-kelainan pada organ tubuh manusia.

Rhodamin B (pewarna merah berbahaya) bila tertelan dapat mengakibatkan

iritasi saluran pencernaan, gangguan fungsi hati dan kanker hati (Elfansha,

2006) Perlu diketahui pula bahwa Rhodamin B juga dapat menimbulkan efek

akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB yang merupakan dosis toksiknya.

Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran cerna (BPOM, 2015)

Page 20: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

4

Makanan dan minuman yang mengandung bahan tambahan berbahaya

tidak lepas dari perilaku pedagang dalam mengolah atau menjual makanan

dan minuman. Pedagang memiliki peranan yang penting dalam menyediakan

makanan yang sehat dan bergizi (Yasmin dkk, 2010). Menurut Maulana

(2009) perilaku positif dapat terbentuk jika dipengaruhi oleh pengetahuan dan

sikap positif. Namun, secara minimal jika didasari pengetahuan yang cukup

perilaku positif juga dapat terbentuk.

Menurut Susanna dan Hartono (2003) penyalahgunaan bahan kimia

berbahaya, seperti formalin dan Rhodamin B oleh produsen pangan jajanan

adalah salah satu contoh rendahnya tingkat pengetahuan produsen mengenai

keamanan pangan jajanan. Hal ini dapat juga disebabkan karena pendidikan

pedagang makanan sebagian besar berpendidikan tamat SMA yang minim

informasi tentang kesehatan. Fasilitas sanitasi sebagian besar belum

memenuhi persyaratan kesehatan. Namun, ternyata masih ada produsen yang

sengaja menambahkan zat warna Rhodamin B untuk produknya walaupun

telah dilarang penggunaannya.

Selain itu, Sugiyatmi (2006) menyatakan pedagang yang memiliki

pengetahuan dan sikap dengan kategori kurang kebanyakan melakukan

praktek pembuatan pangan jajanan dengan kategori kurang. Hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Novita dan Retno (2013) menunjukkan

mayoritas penjual berpengetahuan kurang 53,8%, memiliki sikap yang baik

53,8% dan pada sampel jajanan tidak ditemukan pemakaian Rhodamin B.

Page 21: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di sekitar area

bermain outdoor anak di wilayah Kelurahan Mustika Jaya dengan 10 sampel

makanan didapatkan hasil sebanyak 3 sampel positif mengandung Rhodamin

B yang dilarang penggunaannya. Sampel yang positif mengandung

Rhodamin B, yaitu gulali, kerupuk berwarna pink dan saos makanan.

Penggunaan pewarna sintesik oleh penjual makanan dan minuman harus

diimbangi dengan pengetahuan dan sikap dari para penjual makanan dan

minuman terhadap dampak penggunaan pewarna Rhodamin B itu sendiri.

Belum adanya penelitian yang terpublikasi di jurnal kimia dan makanan.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti gambaran faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan zat warna Rhodamin B pada makanan dan

minuman yang dijual oleh penjual di wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi

tahun 2017.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran penggunaan Rhodamin B pada makanan dan

minuman yang dijual oleh penjual makanan dan minuman di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi ?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan penjual makanan dan minuman di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan

Rhodamin B ?

3. Bagaimana gambaran sikap penjual makanan dan minuman di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan Rhodamin B ?

Page 22: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

6

4. Bagaimana gambaran pendidikan penjual makanan dan minuman di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan

Rhodamin B?

5. Bagaimana gambaran sumber informasi penjual makanan dan minuman di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan

Rhodamin B ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan zat warna

Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran penggunaan Rhodamin B dalam makanan dan

minuman yang dijual penjual makanan di wilayah Kelurahan Mustika

Jaya Bekasi

2. Mengetahui gambaran pengetahuan penjual makanan di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan Rhodamin B

3. Mengetahui gambaran sikap penjual makanan di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan Rhodamin B

4. Mengetahui gambaran pendidikan penjual makanan di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan Rhodamin B

Page 23: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

7

5. Mengetahui gambaran sumber informasi penjual makanan di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi berdasarkan penggunaan Rhodamin B

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi Dinas Kesehatan Kota Bekasi

Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan untuk mengambil

kebijakan terhadap pengawasan keamanan pangan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan

referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai gambaran

faktor-faktor lain yang mempengaruhi penggunaan Rhodamin B pada

makanan dan minuman.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor

yang mempengaruhi penggunaan zat warna Rhodamin B pada makanan dan

minuman yang dijual oleh penjual di wilayah Kelurahan Mustika Jaya

Bekasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2017 hingga September

2017. Variabel yang diteliti yaitu penggunaan Rhodamin B, pengetahuan,

sikap, pendidikan dan sumber informasi. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi dalam penelitian ini

adalah penjual makanan dan minuman berwarna merah di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi yang berjumlah 33 orang. Sampel responden dalam

penelitian ini adalah semua penjual makanan dan minuman berwarna merah

di Kelurahan Mustika Jaya yang berjumlah 33 orang. Sampel makanan dan

Page 24: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

8

minuman dipilih dengan metode non-probability sampling. Sumber data

dihasilkan dari data hasil uji laboratorium tentang penggunaan zat pewarna

Rhodamin B dan data hasil kuesioner. Analisis data dilakukan dengan cara

univariat.

Page 25: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Keamanan Pangan

Kemananan pangan merupakan masalah yang sangat penting dan

perlu mendapatkan perhatian utama dalam pengawasan khususnya di

Indonesia. Banyak penyakit-penyakit yang beredar bersumber dari makanan

dimana konsumen kurang menyadari makanan yang biasa dikonsumsi

kemungkinan tidak higienis atau tidak sehat. Kurangnya perhatian terhadap

hal ini sering berdampak pada kesehatan, contohnya adalah keracuan

makanan akibat tidak higienisnya proses pengolahan sampai dengan

penyajiannya dan penggunaan bahan kimia berbahaya yang beresiko

menimbulkan penyakit bahkan membuat kematian. Selain itu, penggunaan

Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang melebihi batas maksimal penggunaan

dan pola konsumsi yang tidak seimbang juga berdampak buruk bagi

kesehatan (BPOM, 2011).

2.2 Pengertian Pangan

Pangan yang dijual oleh pedagang kaki lima atau dalam bahasa

inggris disebut Street food menurut Food and Agriculture Organization

didefinisikan sebagai makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual

oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat keramaian umum

lain yang langsung dimakan dan dikonsumsi tanpa persiapan atau pengolahan

lebih lanjut (Judarwanto, 2009). Dalam Pasal 1 UU No.7/1996, disebutkan

bahwa pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,

Page 26: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

10

baik yang diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi

konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan,

bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau

pembuatan makanan atau minuman.

2.3 Zat Pewarna

2.3.1 Pengertian Zat Pewarna

Zat pewarna makanan merupakan suatu benda berwarna yang

memiliki afinitas kimia terhadap benda yang diwarnainya (Lee et al,

2005). Warna merupakan kriteria dasar untuk menentukan kualitas

makanan. Warna juga dapat memberi petunjuk mengenai perubahan

kimia dalam makanan, seperti pencoklatan. Warna dari suatu produk

makanan ataupun minuman merupakan salah satu ciri yang sangat

penting (deMan, 1997).

2.3.2 Tujuan Penambahan Zat Pewarna

Adapun tujuan dari penambahan zat pewarna makanan menurut

Winarno (2002), yaitu:

1. Memberikan kesan menarik bagi konsumen

2. Menyeragamkan dan menstabilkan warna makanan

3. Menutupi perubahan warna akibat proses pengolahan dan

penyimpanan

Warna makanan memegang peranan utama dalam penampilan

makanan karena meskipun makanan tersebut lezat, tetapi

Page 27: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

11

penampilannya tidak menarik waktu disajikan akan mengakibatkan

selera orang yang memakannya menjadi hilang (Moehyl, 2000).

2.3.3 Klasifikasi Zat Pewarna

1. Zat Pewarna Tambahan Alami

Zat pewarna yang termasuk dalam uncertified color ini adalah zat

pewarna alami yang berasal dari (ekstrak pigmen dari tumbuh-

tumbuhan) dan zat pewarna mineral, walaupun ada juga beberapa

zat pewarna, seperti jff-karoten dan kantaxantin yang telah dapat

dibuat secara sintetik. Zat pewarna alami juga menghasilkan

karakteristik warna yang lebih pudar dan kurang stabil bila

dibandingkan dengan zat pewarna sintetik. Oleh karena itu, zat ini

tidak digunakan sesering zat pewarna sintetik. Contoh : daun suji

untuk warna hijau, daun jambu/daun jati untuk warna merah dan

kunyit untuk warna kuning. Satu-satunya zat pewarna uncertified

yang penggunaannya masih bersifat sementara adalah Carbon

Black. Secara kuantitas, dibutuhkan zat pewarna alami yang lebih

banyak daripada zat pewarna sintetik untuk menghasilkan tingkat

pewarnaan yang sama. Pada kondisi tersebut, dapat terjadi

perubahan yang tidak terduga pada tekstur dan aroma makanan.

(Winarno, 2002).

2. Zat Pewarna Tambahan Sintetik

Seiring semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, zat

warna hasil rekayasa teknologi pun semakin berkembang. Oleh

Page 28: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

12

karena itu, berbagai zat warna sintetik diciptakan untuk berbagai

jenis keperluan misalnya untuk tekstil, kulit, peralatan rumah tangga

dan sebagainya (Djalil dkk, 2005). Karakteristik dari zat pewarna

sintetik adalah warnanya lebih cerah, lebih homogen dan memiliki

variasi warna yang lebih banyak bila dibandingkan dengan zat

pewarna alami. Di samping itu, penggunaan zat pewarna sintetik

pada makanan bila dihitung berdasarkan harga per unit dan efisiensi

produksi akan jauh lebih murah bila dibandingkan dengan zat

pewarna alami. Contohnya : Rhodamin B, Methanil Yellow

(Winarno, 2002).

2.3.4 Peraturan Pemakaian Zat Pewarna untuk Makanan

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Kesehatan RI telah

mengeluarkan surat keputusan tentang jenis pewarna alami dan sintetik

yang diizinkan serta yang dilarang digunakan dalam makanan pada

tanggal 1 Juni 1979 No. 235/Menkes/Per/VI/79. Kemudian disusul

dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI tanggal 1 Mei 1985

No. 293/Menkes/Per/V/85 yang berisikan jenis pewarna yang dilarang

serta yang terakhir telah dikeluarkan pula Surat Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor 722/Menkes/Per/IX/88, yang mengatur batas

maksimum penggunaan dan pewarna yang diizinkan di Indonesia.

Selanjutnya akan diuraikan jenis-jenis zat pewarna yang

diizinkan oleh pemerintah dan yang sudah dilarang penggunaannya

menurut Peraturan Menkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

Page 29: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

13

2.3.5 Jenis-Jenis Pewarna Sintetik

Tabel 2.1 Jenis Zat Warna Sintetik yang diizinkan di Indonesia

Pewarna Nomor Indeks Warna

(C.I,N0)

Amaran Amaranth : CI food

Red 9

16185

Biru Berlian Briliant blue FCF

:CI

42090

Eritrosin Food red 2 45430

Hijau FCF Erithrosin :CI 42053

Hijau s Food red 14 Fast

green CFC

44090

Indigotin Food Green 73015

Ponceau 4R Green 4 Indigotin :

CI Food

16255

Kuning Blue I Ponceau 4R:

CI Food red 7

74005

Kuinelin Quineline yellow

Yellow FCF CI.

Food Yellow 3

15980

Kuning CFC Sunset yellow FCF

CI. Food Yellow 3

-

Riboflavin Riboflavina 19140

Tartrazine Tartrazine -

Sumber : Peraturan Menkes RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

Page 30: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

14

Tabel 1.2 Jenis Pewarna Sintetik yang Tidak diizinkan di

Indonesia

Bahan Pewarna Nomor Indeks

Warna (C.I. No)

Citrus red No. 2 12156

Ponceau 3R (Red G) 16155

Ponceau SX (Food Red No. 1) 14700

Rhodamin B (Food Red No. 5) 45170

Guinea Green B (Acid Green No. 3) 42085

Magenta (Basic Violet No. 14) 42510

Chrysoidine (Basic Orange No. 2) 11270

Butter Yellow (Solvent yellow No.

2)

11020

Sudan I (Food yellow No. 2) 12055

Methanil Yellow (Food yellow No. 14) 13065

Auramine (Ext. D&C Yellow

No. 1)

41000

Oil Oranges SS (Basic Yellow N0. 2) 12100

Oil Oranges XO (Solvent Oranges No.

7)

12140

Oil yellow B (Solvent Oranges No.

5)

11380

Oil yellow OB (Solvent Oranges No.

6)

11390

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

2.4 Dampak Kesehatan yang disebabkan oleh Pewarna Sintetik Rhodamin B

Rhodamin B adalah zat warna sintetik berbentuk serbuk kristal

berwarna kehijauan, berwarna merah keunguan dalam bentuk terlarut pada

konsentrasi tinggi dan berwarna merah terang pada konsentrasi rendah

(Trestiati, 2003). Rhodamin B dibuat dari meta-dietilaminofenol dan ftalik

Page 31: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

15

anhidrid. Kedua bahan baku ini bukanlah bahan yang boleh dimakan

(Sihombing, 1985). Rhodamin B dapat digunakan untuk pewarna kulit,

kapas, wool, serat kulit kayu, nilon, serat asetat, kertas, tinta dan vernis,

sabun dan bulu (Merck Index dalam Utami dan Andi, 2009).

Penggunaan zat pewarna ini dilarang di Eropa mulai 1984 karena

Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab kanker) yang kuat. Uji

toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap mencit dan tikus telah

membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut (BPOM, 2015). Hasil suatu

penelitian menyebutkan bahwa pada uji terhadap mencit, Rhodamin B

menyebabkan terjadinya perubahan sel hati dari normal menjadi nekrosis

dan jaringan di sekitarnya mengalami disintegrasi. Kerusakan pada jaringan

hati ditandai dengan adanya piknotik (sel yang melakukan pinositosis) dan

hiperkromatik dari nukleus, degenerasi lemak dan sitolisis dari sitoplasma

(Cahyadi, 2006).

Hasil Penelitian Budiarso dkk (1983), diacu dalam Muchtadi &

Nienaber, (1997) juga menunjukkan bahwa Rhodamin B bersifat toksik,

dengan bukti bahwa Rhodamin B dapat menghambat pertumbuhan hewan

percobaan (mencit dan tikus). Penggunaan Rhodamin B pada makanan

dalam jangka waktu yang lama akan dapat mengakibatkan gangguan fungsi

hati maupun kanker. Menurut (Vries, 1996) pewarna sintetik dan produk

metabolitnya jika dikonsumsi dalam jumlah yang besar memungkinkan

toksik dan menyebabkan kanker, deformasi dan lain-lain.

Page 32: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

16

Pada umumnya, bahaya akibat pengonsumsian Rhodamin B akan

muncul jika zat warna ini dikonsumsi dalam jangka panjang, tetapi perlu

diketahui pula bahwa Rhodamin B juga dapat menimbulkan efek akut jika

tertelan sebanyak 500 mg/kg BB yang merupakan dosis toksiknya. Efek

toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran cerna (BPOM, 2015).

Selain itu, bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu

singkat akan terjadi gejala akut keracunan Rhodamin B. Apabila Rhodamin

B tersebut masuk melalui makanan maka akan mengakibatkan iritasi pada

saluran pencernaan dan mengakibatkan gejala keracunan dengan ditandai

urin yang berwarna merah ataupun merah muda. Apabila menghirup

Rhodamin B dapat mengakibatkan gangguan kesehatan berupa terjadinya

iritasi pada saluran pernafasan. Demikian pula, apabila zat kimia ini

mengenai kulit maka kulit pun akan mengalami iritasi. Mata yang terkena

Rhodamin B juga kan mengalami iritasi yg ditandai dengan mata kemerahan

dan timbunan cairan atau edema pada mata (Cahyadi, 2006).

2.5 Definisi Penjual Makanan

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1098 tahun 2003 tentang

persyaratan higiene sanitasi rumah makan dan restoran, penjual makanan

adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan

peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan,

pengangkutan, sampai penyajian. Dalam proses pengolahan makanan, peran

dari penjual makanan sangatlah besar peranannya.

Page 33: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

17

2.6 Perilaku

2.6.1 Pengertian Perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam

pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang

terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata

lain, perilaku merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap

stimulus yang berasal dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini

dapat bersifat pasif (tanpa tindakan : berpikir, berpendapat, bersikap)

maupun aktif (melakukan tindakan). Sesuai dengan batasan ini,

perilaku kesehatan dapat di rumuskan sebagai bentuk pengalaman dan

interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya yang

menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan. Perilaku aktif

dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif tidak tampak, seperti

pengetahuan, persepsi, atau motivasi. Beberapa ahli membedakan

bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain, yaitu pengetahuan,

sikap dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah knowledge,

attitude dan practice (Sarwono, 2004).

Perilaku dibedakan antara perilaku tertutup (covert) dan

perilaku terbuka (overt), tetapi sebenernya perilaku adalah totalitas

yang terjadi pada orang yang bersangkutan. Dengan kata lain,

perilaku adalah keseluruhan (totalitas) pemahaman dan aktivitas

seseorang yang merupakan hasil bersama antara faktor internal dan

eksternal. Benyamin Bloom (1908) membedakan adanya 3 area

Page 34: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

18

wilayah, ranah atau domain perilaku, yaitu kognitif, afektif dan

psikomotor atau peri cipta, peri rasa dan peri tindak (Notoatmodjo,

2010).

2.6.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku

Perilaku adalah unik dan individual. Setiap individu memiliki

perilakunya sendiri yang berbeda dengan individu lain, termasuk

termasuk pada kembar identik sekalipun. Perilaku tidak selalu

mengikuti urutan tertentu sehingga terbentuknya perilaku positif tidak

selalu dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap positif. Namun, secara

minimal jika didasari pengetahuan yang cukup, perilaku positif yang

terbentuk relatif lebih lama. Menurut Green (1980) ia menyatakan

bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh ketiga faktor. Faktor

tersebut, yaitu faktor predisposisi, faktor pendorong dan faktor

penguat (Maulana, 2009). Menurut Notoatmodjo (2003) perilaku

seseorang akan lebih baik dan dapat bertahan lebih lama apabila

didasari oleh tingkat pengetahuan yang baik. Pengetahuan juga akan

berpengaruh terhadap pembentukan sikap. Pengetahuan dan sikap

merupakan faktor yang mendasari terjadinya perubahan perilaku

seseorang

Piaget (dalam Santrock, 2007) menyatakan bahwa dalam

otak manusia terdapat tahap pemrosesan informasi yang berbentuk

tingkah laku sebagai hasil akhirnya. Hal tersebut memiliki arti bahwa

terdapat model pemrosesan informasi dalam konsep perkembangan

Page 35: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

19

kognitif. Pendekatan tersebut merumuskan bahwa kognitif manusia

merupakan sistem yang terdiri dari tiga bagian yakni input, proses dan

output. Sumber informasi pada dasarnya dapat mempengaruhi

perilaku seseorang karena setiap informasi yang diterima akan

diproses dalam otak sehingga mempengaruhi aspek

kognitif/pengetahuan seseorang yang pada akhirnya akan berdampak

pula pada perilaku seseorang.

Menurut Purwanto (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku sebagai berikut :

A. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat

dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor

internal yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis

kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-

faktor tersebut sebagai berikut :

1) Jenis Ras/ Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah

laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras,

karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid

antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol

dalam kegiatan olah raga. Ras Mongolid mempunyai ciri

ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan

Page 36: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

20

sering mengadakan upacara ritual. Demikian pula beberapa ras

lain memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.

2) Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara

lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan

pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan

karena faktor hormonal, struktur fisik maupun norma

pembagian tugas. Wanita seringkali berperilaku berdasarkan

perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderung berperilaku atau

bertindak atas pertimbangan rasional.

3) Sifat Fisik

Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku

seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang

pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis.

Orang dengan ciri demikian dikatakan senang bergaul,

humoris, ramah dan banyak teman.

4) Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia

yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi

serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang

datang dari dalam dirinya maupun dari lingkungannya,

sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan

Page 37: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

21

fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian

tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh

terhadap perilaku sehari-harinya.

5) Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu

untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik

tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat

dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi

oleh intelegensia adalah tingkah laku intelegen di mana

seseorang dapat bertindak secara cepat, tepat, dan mudah

terutama dalam mengambil keputusan.

6) Bakat

Bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang

memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai

suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus,

misalnya berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah

raga, dan sebagainya.

B. Faktor Eksternal

1) Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar

mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah

seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan

sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang.

Page 38: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

22

Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya

dengan orang yang berpendidikan rendah.

2) Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah laku

sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang

diyakininya.

3) Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat

atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam

kebudayaan tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup

pada kebudayaan lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa

dengan tingkah laku orang Papua.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

Lingkungan berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku

individu karena lingkungan itu dapat merupakan lawan atau

tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu terus

berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan

dapat dikuasainya.

5) Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan

tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan

Page 39: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

23

tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan

mempengaruhi perilaku seseorang.

Menurut Rakhmat (2003) terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi perilaku seseorang, yaitu :

A. Faktor Personal :

1. Faktor Biologis

Faktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan manusia,

bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis.

Menurut Wilson, perilaku social dibimbing oleh aturan-aturan

yang sudah deprogram secara genetis dalam jiwa manusia.

2. Faktor Sosiopsikologis

a. Komponen Afektif : Aspek emosional dari faktor

sosiopsikologis, didahulukan karena erat kaitannya

dengan faktor biologis.

b. Komponen Kognitif : Aspek intelektual yang berkaitan

dengan apa yang diketahui manusia.

c. Komponen Konatif : Aspek volisional yang

berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan

bertindak.

B. Faktor Situsional :

Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia

adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku

Page 40: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

24

manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor

situasional ini berupa :

a. Faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang.

b. Faktor temporal, misal keadaan emosi.

c. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara

d. Teknologi.

e. Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan

karakteristik sosial individu.

f. Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap

lingkungannya.

g. Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.

2.6.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Rhodamin B

1. Pengetahuan

Susanna dan Hartono (2003) menyatakan penyalahgunaan bahan

kimia berbahaya, seperti formalin dan Rhodamin B oleh produsen

pangan jajanan adalah salah satu contoh rendahnya tingkat

pengetahuan produsen mengenai keamanan pangan jajanan.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Astuti dkk (2010) menyatakan

produsen yang mempunyai pengetahuan baik tentang larangan

penggunaan Rhodamin B serta bahayanya cenderung tidak

menggunakan zat warna Rhodamin B dalam terasi yang

diproduksinya. Sebaliknya, produsen yang mempunyai

pengetahuan kurang tentang Rhodamin B menggunakan zat warna

Page 41: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

25

Rhodamin B dalam terasi yang diproduksinya. Sejalan dengan

penelitian Handayani, dkk (2009) pengetahuan mempengaruhi

penggunaan pewarna sintetis berbahaya.

2. Sikap

Sugiyatmi (2006) menyatakan 68,8% dari pembuat pangan

memiliki sikap terhadap penggunaan pewarna terlarang dalam

kategori kurang. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Novita dan Retno (2013) menunjukkan mayoritas penjual memiliki

sikap yang baik 53,8% dan pada sampel jajanan tidak ditemukan

pemakaian Rhodamin B. Pramastuty (2016) menyatakan ada

hubungan antara sikap penjual makanan dan jajanan dengan

keberadaan zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan

jajanan.

3. Pendidikan

Menurut Pujiastuti (2002) tingkat pendidikan merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi perilaku terhadap penggunaan zat

pewarna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Pramastuty

(2016) ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan keberadaan

zat pewarna dan pengawet terlarang pada makanan jajanan.

Menurut Mubarak dan Cahyati (2009) seseorang akan lebih

rasional dan terbuka mengakses informasi dari luar apabila

semakin tinggi pendidikan yang dicapai di bangku sekolah,

meskipun informasi terkait bahan kimia berbahaya, seperti

Page 42: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

26

Rhodamin B, boraks dan formalin mungkin tidak diajarkan di

setiap tingkat pendidikan formal. Hasil penelitian Hidayah dkk

(2017) menunjukkan bahwa responden penelitian sebagian besar

memiliki tingkat pendidikan rendah (93,5%). Penjual makanan

jajanan biasanya adalah masyarakat yang tingkat pendidikannya

rendah, sehingga kurang memperhatikan tingkat keamanan pangan

yang dibuat dan dijualnya (Sugiyatmi, 2006). Penggunaan bahan

pewarna dan pengawet terlarang banyak dilakukan oleh responden

yang berpendidikan tidak tamat SMA. Analisis dengan pengujian

Chi-square menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara

tingkat pendidikan dengan keberadaan zat pewarna dan pengawet

terlarang pada makanan jajanan yang dijual di pasar-pasar

tradisional Kota Semarang (p= 0,005) (Pramastuty, 2007).

4. Sumber Informasi

Responden akan mengerti tentang bahan tambahan makanan

berbahaya apabila pernah mendapat informasi tersebut dan

responden tidak akan paham tentang bahan tambahan makanan

berbahaya apabila tidak pernah mendapat informasi tersebut.

Sebanyak 42,9% responden mendapatkan informasi terkait bahan

tambahan makanan berbahaya dari media cetak dan elektronik,

responden lainnya mengatakan memperoleh informasi bahan

tambahan makanan berbahaya dari keluarga dan tenaga kesehatan

maupun teman. Menurut Pujiastuti (2002) hanya 16 % yang pernah

Page 43: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

27

mendapatkan informasi dari kabupaten, kelurahan, sekolah dan

perindustrian serta 5% lainnya mendapat informasi dari teman dan

keluarga dan masih terdapat lebih dari 50% responden yang belum

pernah mendapatkan informasi mengenai bahan tambahan pangan

secara khusus.

2.7 Kerangka Teori

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Penggunaan Rhodamin

B pada makanan dan

minuman

Keterangan

Diteliti

Tidak diteliti

Dampak Terhadap

Kesehatan

Kanker

Pada Hati

- Pengetahuan

- Sikap

- Pendidikan

- Sumber

Informasi

Iritasi

Pada Hati

Iritasi Pada

Saluran

Pencernaan

Iritasi Pada

Saluran

Pernafasan

Page 44: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

28

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 Kerangka Konsep

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-

faktor yang mempengaruhi penggunaan zat warna Rhodamin B pada

makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi namun tidak melihat hubungan dari kedua variabel

tersebut. Variabel yang diteliti terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku yaitu terdiri dari pengetahuan, sikap, pendidikan dan sumber

informasi penjual makanan dan minuman.

Bagan 3.1 Kerangka Konsep

Pengetahuan

Penggunaan zat

warna Rhodamin

B pada makanan

dan minuman

Sikap

Pendidikan

Sumber Informasi

Page 45: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

29

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1. Penggunaan

Rhodamin B pada

makanan dan

minuman

Keberadaan secara kualitatif

Rhodamin B pada makanan

dan minuman

Uji

Laboratorium

(kualitatif)

Tes Kit

Rhodamin B

(Reagent )

1. Ya

2. Tidak Ordinal

2. Pengetahuan Kemampuan penjual makanan

dan minuman dalam menjawab

pertanyaan yang terkait dengan

zat pewarna dan dampak

penggunaan zat pewarna sintetik

Wawancara Kuesioner 0. Kurang =

prosentase

jawaban benar

<55%

1. Sedang =

prosentase

jawaban benar

56-74%

Ordinal

Page 46: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

30

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

2. Baik =

prosentase

jawaban benar

75-100%

(Nursalam, 2007)

3. Sikap Pernyataan yang menunjukkan

persetujuan/ tidak

persetujuannya terhadap

penggunaan pewarna sintetik

yang berbahaya pada makanan

dan minuman

Wawancara Kuesioner 1. Sikap Negatif =

skor T < nilai

mean/median

2. Sikap Positif =

skor T ≥ nilai

mean/median

(Azwar, 2011)

Ordinal

4. Pendidikan Status pendidikan akhir yang

ditempuh responden

Wawancara Kuesioner 1.Tidak Tamat SD

2.Tamat SD

3.Tamat SMP

4. Tamat SMA

Ordinal

Page 47: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

31

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

5. Sumber

Informasi

Akses informasi terkait

penggunaan pewarna

Wawancara Kuesioner 1.Teman

2.Media

3.Orang tua

Nominal

Page 48: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

32

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi

cross sectional. Dalam penelitian ini akan dipelajari gambaran faktor-faktor

yang mempengaruhi penggunaan zat warna Rhodamin B pada makanan dan

minuman yang dijual oleh penjual di wilayah Kelurahan Mustika Jaya

Bekasi.

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada penjual makanan yang berjualan di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi, kemudian pemeriksaan zat warna

makanan dan minuman dilakukan di Pusat Laboratorium Terpadu UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dengan waktu penelitian pada bulan Juli-

September tahun 2017.

4.3 Populasi Sampel

4.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2014) populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah penjual makanan dan minuman berwarna merah

di wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi yang berjumlah 33 orang.

Page 49: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

33

4.3.2 Sampel

1. Sampel responden

Penjual makanan dan minuman yang akan dijadikan sebagai sampel

responden dalam penelitian ini akan ditentukan dengan cara

estimasi (Lameshow dkk, 1997)

n =

Keterangan :

n = besar sampel minimum

= nilai distribusi normal baku pada tertentu (95% = 1,96)

P = nilai proporsi populasi (0,50)

d = derajat penyimpangan terhadap populasi (15% = 0,15)

N = besar populasi ( 33 penjual)

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut diperoleh besar

sampel minimum adalah 13 penjual namun karena jumlahnya yang

relatif kecil maka sampel dipilih dengan metode sampel jenuh yaitu

teknik penentuan sampel apabila semua anggota populasi dijadikan

sampel (Sugiyono, 2001). Sampel dalam penelitian ini adalah semua

penjual makanan dan minuman berwarna merah di Kelurahan

Mustika Jaya yang berjumlah 33 orang. Pengambilan sampel

menggunakan total sampling.

Page 50: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

34

2. Sampel makanan dan minuman

Sampel makanan dan minuman dipilih dengan metode non-

probability sampling adalah teknik yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Purposive sampling adalah

teknik pengambilan sampel dengan didasarkan pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti,

berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Notoatmodjo, 2005). Sampel makanan nonlabel yang

diduga mengandung Rhodamin B sehingga diambil sampel dengan

ciri-ciri berwarna merah, berasa manis, atau berwarna merah dan

manis.

Tabel 2.1 Sampel Makanan dan Minuman

Responden Makanan dan Minuman

1 Es doger 1

2 Es susu I

3 Es susu II

4 Kue bolu kukus I

5 Kue bolu lapis

6 Es doger II

7 Es susu III

8 Harum manis

9 Kue bakpau

10 Saos siomay I

11 Saos pentol korek

12 Saos baso ayam

13 Saos cilung

14 Saos siomay II

15 Es salju I

16 Es kopyor

17 Saos bakso unyil

Page 51: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

35

Responden Makanan dan Minuman

18 Gulali I

keripik gulali I

19 Es susu IV

20 Agar –agar

21 Saos siomay III

22 Saos cilok

23 Saos bakso tusuk

24 Gulali II

Kerupuk gulali II

25 Saos bakso ayam II

26 Mie

27 Es doger III

28 Kue bolu kukus II

29 Kue telur

Astor

30 Es dawet

31 Es susu

32 Saos cilok II

33 Es salju II

4.4 Sumber Data Penelitian

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari data hasil uji

laboratorium tentang penggunaan zat pewarna Rhodamin B dan data hasil

kuesioner tentang pengetahuan, sikap, pendidikan dan sumber informasi

penjual makanan dan minuman.

4.5 Instrumen Penelitian

1. Kuesioner

Kuesioner yang digunakan sebagai instrumen untuk variabel pengetahuan

dan sikap penjual terkait penggunaan pewarna pada makanan dan

Page 52: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

36

minuman. Kuesioner ini mengacu pada Sugiyatmi (2006) dalam tesisnya

yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Resiko Pencemaran Bahan Toksik

Boraks dan Pewarna Pada Pangan Jajanan Tradisional Yang Dijual Di

Pasar-Pasar Kota Semarang”.

Tabel 4.2 Variabel Pertanyaan

Variabel Pertanyaan

Pendidikan A1

Sumber Informasi A2

Pengetahuan B1-B10

Sikap C1-C10

a. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan rumus korelasi bivariat pearson. Hasil

pengujian validitas dapat dilihat pada kolom corrected item-total

correlation dimana nilai r hitung yang terdapat pada kolom tersebut

dibandingkan dengan nilai R tabel. Item kuesioner dalam uji validitas

dikatakan valid jika nilai R hitung > R tabel pada signifikasi 5%.

Sebaliknya, dikatakan tidak valid jika nilai R tabel > R hitung pada

signifikasi 5%. Item yang tidak valid dapat diperbaiki atau dapat dibuang

(Hastono, 2006). Adapun hasil uji validitas sebagaimana data dalam

tabel berikut :

Page 53: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

37

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Kuesioner

Nomor

Item

Rhitung Rtabel 5%

(N=15)

Keterangan

B1 0,581 0,514 Valid

B2 0,754 0,514 Valid

B3 0,701 0,514 Valid

B4 0,648 0,514 Valid

B5 0,625 0,514 Valid

B6 0,648 0,514 Valid

B7 0,701 0,514 Valid

B8 0,581 0,514 Valid

B9 0,648 0,514 Valid

B10 0,814 0,514 Valid

C1 0,616 0,514 Valid

C2 0,606 0,514 Valid

C3 0,586 0,514 Valid

C4 0.750 0,514 Valid

C5 0,707 0,514 Valid

C6 0,539 0,514 Valid

C7 0,651 0,514 Valid

C8 0,616 0,514 Valid

C9 0,524 0,514 Valid

C10 0,659 0,514 Valid

Hasil perhitungan uji validitas sebagaimana tabel di atas

menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan dalam kuesioner penelitian ini

valid dan dapat digunakan sebagai instrumen penelitian karena nilai

Rhitung > Rtabel pada signifikasi 5%.

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus alpha. Hasil

pengujian reliabilitas dapat dilihat pada kolom Cronbach’s alpha.

Instrumen dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih besar dari R

tabel ( Hastono, 2006).

Page 54: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

38

Table 4.4 Hasil Uji Reabilitas Kuesioner

Rhitung Rtabel 5%

(N=15)

Keterangan

0,737 0,514 Reliabel

Hasil uji reabilitas diperoleh nilai koefisien reabilitas sebesar

0,737. Berdasarkan nilai koefisien reabilitas tersebut dapat disimpulkan

bahwa kuesioner dalam penelitian reliabel sehingga dapat digunakan

sebagai instrumen penelitian.

2. Lembar hasil analisis kandungan Rhodamin B pada makanan dan minuman.

3. Seperangkat alat dan bahan analisis kimia untuk mengidentifikasi

kandungan pewarna Rhodamin B pada makanan dan minuman.

4.6 Cara Pengumpulan Data

4.6.1 Wawancara

Wawancara digunakan untuk menggali data tentang pengetahuan,

sikap, pendidikan dan sumber informasi penjual makanan dan minuman

terhadap penggunaan Rhodamin B pada makanan dan minuman.

4.6.2 Uji Laboratorium

Uji laboratorium pada penelitian ini digunakan untuk

memperoleh data ada atau tidaknya pewarna Rhodamin B pada

makanan dan minuman. Analisis kandungan Rhodamin B dilakukan

dengan penggunaan Reagent.

1. Alat dan Bahan

- Sendok Makan (1 buah)

Page 55: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

39

- Sendok Teh (1 buah)

- Batang Pengaduk

- Tabung Uji Reaksi/Botol (2 Buah)

- Gelas Becker

- Pipet tetes

- Reagent A, B, B2

- Air Mendidih (10 ml)

- Sampel makanan dan minuman

2. Cara Kerja

a. Jika bahan uji berupa cairan, ambil 5 ml (1 sendok makan) untuk

pengujian.

b. Tambahkan 1 tetes reagent A dan reagent B, dan 4 tetes Reagent

B2 ke botol uji atau tabung reaksi yang sudah berisi campuran

reagent.

c. Masukkan 1 sendok makan (± 5 ml) cairan uji ke dalam botol uji

atau tabung reaksi yang sudah berisi campuran reagent.

d. Kocok sebentar dan diamkan campuran sekitar 10-20 menit.

e. Bila warna cairan uji berubah menjadi ungu berarti cairan uji

positif megandung pewarna sintesis merah (Rhodamin B).

4.7 Manajemen Data

Data hasil penelitian akan diolah menggunakan SPSS (Statistic Pacakge for

Social Science). Tahapan pengolahan data yang akan dilakukan adalah

sebagai berikut :

Page 56: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

40

1. Penyuntingan (editing)

Dalam tahap penyuntingan ini dilakukan pemeriksaan antara lain

kesesuaian jawaban dan kelengkapan pengisian. Dalam proses

penyuntingan tidak dilakukan penggantian atau penafsiran jawaban.

2. Pemberian Skor (Scoring)

- Pengetahuan : Apabila menjawab benar mendapat skor 1 dan apabila

menjawab salah mendapat skor 0, setelah itu total skor dibandingkan

dengan prosentase jawaban benar.

- Sikap : Sangat Setuju = 1, Setuju = 2, Netral = 3, Tidak Setuju = 4,

Sangat Tidak Setuju = 5, Setelah itu total skor dibandingkan dengan

nilai mean/median.

3. Pengkodean (coding)

Peneliti akan mengklasifikasi jawaban yang ada menurut macamnya.

Berikut adalah pengkodean dari masing-masing variabel :

No Variabel Pengkodean

1. Penggunaan Rhodamin B oleh

penjual makanan dan minuman

“Ya”=”[0]” dan “Tidak”=”[1]”.

2. Pengetahuan penjual makanan

dan minuman

“Kurang” = ”[0]” jika prosentase

jawaban benar 75-100%;

No Variabel Pengkodean

“Sedang” = “[1]” jika prosentase

jawaban benar 56-74%

“Baik” = “[2]” jika prosentase

Page 57: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

41

jawaban benar <55%.

3. Sikap penjual makanan dan

minuman

“Negatif” = “[0]; “Positif” =

“[1]” jika jumlah skor responden

≥ mean/median

5. Pendidikan penjual makanan

dan minuman

“Tidak Tamat SD” = “[1]”;

“Tamat SD” = “[2]”, “Tamat

SMP” = “[3]”, “Tamat SMA” =

“[4]”

Sumber Informasi penjual

makanan dan minuman

“Teman” = “[1]”; “Media” =

“[2]”; “Orang tua” = “[3]”.

4. Entry

Setelah itu, memasukkan data yang telah diolah sesuai kebutuhan

analisanya.

5. Cleaning

Membersihkan data dan memeriksa data yang di entry kedalam komputer.

Dengan mengacu pada kuesioner yang telah diisi maka dilakukan

pemilihan variabel yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Kemudian

variabel-variabel tersebut diberi kode tertentu sesuai dengan analisa. Pada

tahp ini dilakukan pengecekan ulang data yang telah dimasukkan agar

tidak terjadi kesalahan, yaitu dengan mengetahui missing data, variasi data

dan konsistensi data. Cleaning data dibantu dengan software statistik pada

Page 58: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

42

komputer dan perhitungan secara manual dengan menggunakan kertas

pensil.

4.8 Analisis Data

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi

masing-masing variabel, yang kemudian disajikan dalam tabel dan

narasi. Kelompok variabel disajikan dalam bentuk tabel penggunaan

Rhodamin B, pengetahuan, sikap, pendidikan, sumber informasi penjual

makanan dan minuman, Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk

tabel distribusi dan persentase.

Page 59: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

43

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Penggunaan Rhodamin B

Distribusi penggunaan Rhodamin B pada makanan dan minuman

di wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi ditunjukkan, seperti pada

Tabel 5.1

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Penggunaan Rhodamin B di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Ya 5 15,2

Tidak 28 84,8

Total 33 100

Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa sampel yang mengandung

Rhodamin B lebih sedikit dibandingkan dengan sampel yang tidak

menggunakan Rhodamin B. Adapun sampel mengandung Rhodamin B,

yaitu harum manis, kerupuk gulali, saos pentol korek, es salju dan kue

kering telur berwarna merah muda.

5.2 Pengetahuan

Distribusi pengetahuan responden di wilayah Kelurahan Mustika

Jaya Bekasi ditunjukkan, seperti pada Tabel 5.2

Page 60: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

44

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017

Kategori

Penggunaan Rhodamin B

Tidak (n=28) Ya (n=5)

Persentase (%) Persentase (%)

Kurang 17,9 60,0

Sedang 46,4 20,0

Baik 35,7 20,0

Total 100 100

Berdasarkan tabel 5.2 diketahui bahwa sebagian besar

responden yang tidak menggunakan Rhodamin B, yaitu sebanyak 13

orang (46,4%) memiliki pengetahuan tentang pewarna dalam kategori

sedang, sedangkan sebagian besar responden yang menggunakan

Rhodamin B, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki pengetahuan

tentang pewarna dalam kategori kurang.

Pengetahuan Menjawab benar tentang

pengetahuan

Tidak

menggunakan

Rhodamin B

Menggunakan

Rhodamin B

Jenis pewarna yang dapat

digunakan untuk makanan dan

minuman

82,1% 40%

Dalam pembuatan makanan dan

minuman, bolehkah menggunakan

pewarna

64,3% 20%

Pewarna yang paling baik

digunakan dalam pembuatan

makanan dan minuman

78,6% 80%

Page 61: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

45

Pengetahuan Menjawab benar tentang

pengetahuan

Tidak

Menggunakan

Rhodamin B

Menggunakan

Rhodamin B

Pewarna yang membahayakan

kesehatan

75,0% 80%

Bolehkah zat warna Rhodamin B

ditambahkan didalam makanan dan

minuman

64,3% 20%

Bolehkah pewarna buatan

ditambahkan dalam pembuatan

makanan dan minuman

82,1% 80%

Efek penggunaan pewarna yang

tidak diperbolehkan bagi kesehatan

71,4% 40%

Rhodamin B merupakan zat warna

yang dilarang atau tidak

57,1% 20%

Rhodamin B merupakan pewarna

untuk makanan atau tidak

60,7% 40%

Rhodamin B merupakan jenis

pewarna berbahaya atau tidak

71,4% 40%

Sebagian besar responden yang tidak menggunakan Rhodamin

B telah menjawab pertanyaan dengan benar bahwa cap kupu-kupu

merupakan jenis pewarna yang dapat digunakan untuk makanan dan

minuman, pewarna alami merupakan pewarna yang paling baik

digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman, pewarna-

pewarna tertentu saja yang membahayakan kesehatan, Rhodamin B

merupakan pewarna yang tidak boleh ditambahkan ke dalam

pembuatan makanan dan minuman, pewarna buatan boleh

Page 62: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

46

ditambahkan dalam pembuatan makanan dan minuman tetapi bukan

merupakan pewarna yang dilarang dan tidak berlebihan

penggunaannya serta penggunaan pewarna yang tidak diperbolehkan

dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, Rhodamin B

merupakan pewarna yang dilarang untuk makanan dan minuman,

Rhodamin B bukan pewarna untuk makanan dan minuman serta

Rhodamin B merupakan pewarna berbahaya bagi kesehatan apabila

digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman.

Sebagian besar responden yang menggunakan Rhodamin B

masih menjawab pertanyaan dengan salah bahwa pewarna sumba dan

pewarna Rhodamin B merupakan jenis pewarna untuk makanan dan

minuman, dalam pembuatan makanan dan minuman boleh

ditambahkan pewarna asal sedikit tanpa melihat apakah pewarna

tersebut dilarang atau tidak, tidak ada pewarna yang membahayakan

kesehatan, Rhodamin B merupakan pewarna yang boleh ditambahkan

dalam pembuatan makanan dan minuman, efek penggunaan pewarna

yang tidak diperbolehkan tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan,

Rhodamin B merupakan pewarna yang tidak dilarang untuk pembuatan

makanan dan minuman, Rhodamin B merupakan pewarna untuk

makanan dan minuman serta pewarna Rhodamin B tidak berbahaya

apabila digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman.

Page 63: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

47

5.3 Sikap

Distribusi sikap responden di wilayah Kelurahan Mustika Jaya

Bekasi ditunjukkan, seperti pada Tabel 5.3

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017

Kategori

Penggunaan Rhodamin B

Tidak (n=28) Ya (n=5)

Persentase (%) Persentase (%)

Negatif 46,4 60,0

Positif 53,6 40,0

Total 100,0 100

Berdasarkan tabel 5.3 diketahui bahwa sebagian besar

responden yang tidak menggunakan Rhodamin B, yaitu sebanyak 15

orang (53,6%) memiliki sikap tentang penggunaan pewarna dalam

kategori positif, sedangkan sebagian besar responden yang

menggunakan Rhodamin B, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki

sikap tentang penggunaan pewarna dalam kategori negatif.

Sikap Menjawab tidak setuju

Tidak

menggunakan

Rhodamin B

Menggunakan

Rhodamin B

Penggunaan pewarna terlarang pada

makanan dan minuman tidak

berbahaya bagi kesehatan

71,4% 80%

Apabila ada pewarna yang lebih

murah dan lebih mahal maka akan

menggunakan pewarna yang lebih

murah

64,3% 40%

Page 64: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

48

Sikap Menjawab Tidak Setuju

Tidak

Menggunakan

Rhodamin B

Menggunakan

Rhodamin B

Dalam pembuatan makanan dan

minuman boleh menggunakan

sembarang pewarna

92,9% 100%

Pewarna merah mencolok tidak

berbahaya apabila digunakan dalam

makanan dan minuman

67,9% 40%

Dalam pembuatan makanan dan

minuman boleh menggunakan

pewarna berlebihan

75,0% 100%

Pewarna mencolok baik digunakan di

dalam pembuatan makanan dan

minuman

75,0% 40%

Rhodamin B pewarna yang baik

digunakan dalam makanan dan

minuman mencolok

71,4% 40%

Apabila saya mengetahui penggunaan

Rhodamin B, saya akan tetap

menggunakan pewarna tersebut

89,3% 100%

Penggunaan pewarna pada makanan

dan minuman dilakukan supaya

pembeli lebih tertarik jadi wajar kalau

pakai pewarna berlebihan

53,6% 20%

Pewarna yang berlebihan dalam

pembuatan makanan dan minuman

tidak dapat berdampak buruk bagi

kesehatan

89,3% 80%

Page 65: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

49

Sebagian besar responden yang tidak menggunakan Rhodamin

B telah memiliki sikap bahwa penggunaan pewarna terlarang pada

makanan dan minuman dapat berbahaya bagi kesehatan, penjual akan

lebih memilih pewarna yang lebih mahal dibandingkan dengan

pewarna yang lebih murah untuk pembuatan makanan dan

minumannya, dalam pembuatan makanan dan minuman tidak boleh

menggunakan sembarang pewarna, pewarna merah mencolok apabila

digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman dapat

membahayakan kesehatan, pewarna mencolok tidak baik digunakan

dalam pembuatan makanan dan minuman, Rhodamin B merupakan zat

pewarna mencolok yang tidak baik digunakan dalam pembuatan

makanan dan minuman, penjual tidak akan menggunakan Rhodamin B

setelah mengetahui bahaya dari penggunaan pewarna tersebut, tidak

wajar menggunakan pewarna yang berlebihan supaya menarik minat

pembeli serta menghindari penggunaan pewarna berlebihan sebab

dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Sebagian besar responden yang menggunakan Rhodamin B

masih memiliki sikap bahwa akan lebih memilih pewarna yang lebih

murah untuk digunakan dalam pembuatan makanan dan minumannya

apabila terdapat pewarna yang lebih murah dan lebih mahal,

penggunaan pewarna merah mencolok dalam pembuatan makanan dan

minuman tidak membahayakan kesehatan, pewarna yang mencolok

merupakan pewarna yang baik digunakan di dalam pembuatan

Page 66: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

50

makanan dan minuman, Rhodamin B merupakan pewarna yang

mencolok yang baik digunakan dalam pembuatan makanan dan

minuman serta penggunaan pewarna yang berlebihan wajar digunakan

karena untuk membuat pembeli lebih tertarik.

5.4 Pendidikan

Distribusi pendidikan responden di wilayah Kelurahan Mustika

Jaya Bekasi ditunjukkan, seperti pada Tabel 5.4

Table 5.4 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017

Kategori

Penggunaan Rhodamin B

Tidak (n=28) Ya (n=5)

Persentase (%) Persentase (%)

Tidak Tamat SD 14,3 -

Tamat SD 28,6 60,0

Tamat SMP 21,4 20,0

Tamat SMA 35,7 20,0

Total 100 100

Berdasarkan tabel 5.4 diketahui bahwa mayoritas pendidikan

responden yang tidak menggunakan Rhodamin B adalah tamat SMA,

yaitu sebanyak 10 orang (35,7%) dan minoritas pendidikan responden

yang tidak menggunakan Rhodamin B adalah tidak tamat SD, yaitu

sebanyak 4 orang (14,3%), sedangkan mayoritas pendidikan

responden yang menggunakan Rhodamin B adalah tamat SD, yaitu

sebanyak 3 orang (60,0%).

Page 67: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

51

5.5 Sumber Informasi

Distribusi sumber informasi responden di wilayah Kelurahan

Mustika Jaya Bekasi terkait penggunaan pewarna pada makanan dan

minuman ditunjukkan, seperti pada Tabel 5.5

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Responden di

wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017

Kategori

Penggunaan Rhodamin B

Tidak (n=28) Ya (n=5)

Persentase (%) Persentase (%)

Teman 46,4 60,0

Media 46,4 40,0

Orang Tua 7,1 -

Total 100 100

Berdasarkan tabel 5.5 diketahui bahwa mayoritas sumber

informasi responden yang tidak menggunakan Rhodamin B terkait

penggunaan pewarna didapatkan dari teman dan media, yaitu

sebanyak 13 orang (46,4%) dan minoritas sumber informasi

didapatkan dari orang tua, yaitu sebanyak 2 orang (7,1%), sedangkan

mayoritas sumber informasi responden yang menggunakan

Rhodamin B terkait penggunaan pewarna didapatkan dari teman,

yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) dan minoritas sumber informasi

didapatkan dari media, yaitu sebanyak 2 orang (40,0%).

Page 68: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

52

BAB VI

PEMBAHASAN

5.1 Keterbatasan Penelitian

1. Hasil penelitian ini dipengaruhi oleh sensitivitas alat uji Rapid Test kit

yang digunakan.

2. Hasil penelitian sangat dipengaruhi kejujuran responden dalam menjawab

kusioner dan jawaban responden yang tergantung pada pemahaman

resonden terhadap pertanyaan pada kuesioner.

6.2 Penggunaan Rhodamin B

Penggunaan Rhodamin B di Indonesia ke dalam suatu makanan

dilarang oleh pemerintah karena Rhodamin B merupakan salah satu pewarna

sintetis yang dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan serta pewarna

yang sebenarnya digunakan untuk kertas dan tekstil. Rhodamin B

Berdasarkan lampiran II Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat Dan

Makanan Nomor : 00386/C/SK/ II/90 ada beberapa zat warna yang dilarang

digunakan dalam makanan, obat ataupun pada kosmetik (Badan POM, 2012).

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.1 dari 33 responden

diketahui bahwa 15,2% makanan dan minuman yang dijual di wilayah

Kelurahan Mustika Jaya menggunakan Rhodamin B. Pada tahun 2011-2013,

BPOM masih menemukan pewarna bukan untuk pangan salah satunya

adalah Rhodamin B. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pewarna sintetik

berbahaya masih sering ditemukan penggunaannya oleh penjual makanan dan

minuman. Penelitian yang dilakukan oleh Utami dan Andi (2009)

Page 69: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

53

menghasilkan 15 dari 41 jajanan yang di jual di Kecamatan Laweyan

Kotamadya Surakarta positif mengandung Rhodamin B. Penelitian yang

sama dilakukan oleh Paratmanitya dan Veriani (2016) dari 15 sampel yang

diuji kandungan Rhodamin B, terdapat 7 sampel (46,7%) positif mengandung

Rhodamin B, yaitu makanan dan minuman jenis jelly dan es. Sementara

penelitian yang dilakukan di Sumatera Utara menunjukkan bahwa 3 dari 28

sampel mengandung Rhodamin B (Silalahi dan Fathur, 2011). Penelitian

yang dilakukan Akbar (2012) di Jakarta Pusat juga memberikan hasil yang

hampir sama, yaitu 2 dari 20 sampel yang diuji (10%) dinyatakan positif

mengandung Rhodamin B.

Zat pewarna Rhodamin B sangat berbahaya bagi kesehatan.

Penggunaan Rhodamin B pada makanan dalam waktu yang lama dapat

mengakibatkan gangguan fungsi hati maupun kanker (Yuliarti, 2017). Pada

umumnya, bahaya akibat pengonsumsian Rhodamin B akan muncul jika zat

warna ini dikonsumsi dalam jangka panjang, tetapi perlu diketahui pula

bahwa Rhodamin B juga dapat menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak

500 mg/kg BB yang merupakan dosis toksiknya. Efek toksik yang mungkin

terjadi adalah iritasi saluran cerna. Penggunaan zat pewarna ini dilarang di

Eropa mulai 1984 karena Rhodamin B termasuk bahan karsinogen (penyebab

kanker) yang kuat. Uji toksisitas Rhodamin B yang dilakukan terhadap

mencit dan tikus telah membuktikan adanya efek karsinogenik tersebut

(BPOM, 2015). Hasil suatu penelitian menyebutkan bahwa pada uji terhadap

mencit, Rhodamin B menyebabkan terjadinya perubahan sel hati dari normal

Page 70: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

54

menjadi nekrosis dan jaringan di sekitarnya mengalami disintegrasi.

Kerusakan pada jaringan hati ditandai dengan adanya piknotik (sel yang

melakukan pinositosis) dan hiperkromatik dari nukleus, degenerasi lemak dan

sitolisis dari sitoplasma (Cahyadi, 2006).

Rhodamin B merupakan pewarna yang bersifat karsinogen dan

dilarang penggunaannya oleh pemerintah untuk makanan dan minuman

sehingga dapat dilakukan analisis laboratorium secara kualitatif sederhana

saja dan tidak perlu melakukan analisis secara kuantitatif karena

keberadaannya pada makanan dan minuman yang dilarang oleh pemerintah

serta dapat menjadi pemicu kanker. Terlepas apakah seseorang yang

mengonsumsi Rhodamin B tersebut beberapa tahun kedepan akan mengalami

kanker atau tidak. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

722/Menkes/Per/IX/88 Rhodamin B termasuk kedalam jenis pewarna sintetik

yang tidak diizinkan penggunaannya di Indonesia. Penyediaan dan

penggunaan peralatan Uji Cepat (Rapid Test Kit) oleh semua pihak untuk

mengetahui kandungan bahan kimia berbahaya pada pangan menjadi salah

satu cara yang dianjurkan BPOM untuk mencegah meluasnya penggunaan

bahan tambahan non pangan (BPOM RI & 30 Balai Besar / Balai POM,

2009).

Menurut Astuti dan Wulandari (2010) masih ditemukannnya

penggunaan pewarna sintetik berbahaya pada produk berwarna dikarenakan

lebih menarik dan lebih murah serta 86% produsen menyatakan penggunaan

pewarna karena permintaan konsumen. Banyak produsen memakai

Page 71: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

55

Rhodamin B karena harganya murah dan warnanya mencolok sehingga

membuat pembeli lebih tertarik (Pujiastuti, 2002). Nuraini (2007)

mengatakan adanya peran psikologis pada warna sehingga membuat anak-

anak akan memilih produk pangan tersebut.

Pada umumnya, seperti pewarna tekstil dan bahan kimia berbahaya

yang dijual di pasaran baik yang berbentuk bubuk ataupun liquid tidak

memiliki petunjuk ukuran penggunaannya sehingga membuat produsen

pangan hanya mengira-ngira dalam pemakaiannya (Rahayu dkk, 2012).

Rhodamin B pada saat ini banyak digunakan sebagai pewarna

makanan dikarenakan umumnya mempunyai warna yang lebih cerah, lebih

stabil dalam penyimpanan, harganya lebih murah dan produsen pangan

belum menyadari bahaya dari pewarna tersebut (Listiana, 2009). Bahan

pewarna yang banyak digunakan dalam pembuatan makanan jajanan pada

umumnya berupa sumba. Bahan pewarna ini mudah diperoleh dan murah

harganya. Pembuat makanan jajanan tradisional pada umumnya tidak

mengetahui jenis pewarna yang terdapat di dalam sumba. Para pembuat

makanan mengetahui sumba merupakan pewarna makanan, dapat memberi

warna yang menarik pada makanan, murah, dan banyak dijual di warung-

warung dan toko-toko. Ketidaktahuan mereka telah menggunakan beberapa

bahan pewarna yang dilarang untuk digunakan dalam makanan (Sugiyatmi,

2006).

Agar penggunaan bahan pewarna berbahaya tidak semakin meluas

maka diharapkan pemerintah dapat melakukan peningkatan pengawasan

Page 72: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

56

terhadap produk makanan yang dijual di wilayah tersebut serta melakukan

peningkatan intensifikasi pengawasan pangan tidak hanya di sekolah-sekolah.

Namun, juga di tempat-tempat umum yang menjadi tempat strategis bagi para

penjual pangan untuk menjual makanan dan minumannya. Selain itu,

memberikan edukasi tentang gizi dan keamanan pangan serta penggunaan

BTP pada pangan, memberikan pembinaan mengenai keamanan pangan dan

penggunaan BTP kepada penjual makanan serta pengawasan terhadap toko-

toko dan warung- warung yang menjual pewarna makanan. Dampak negatif

penggunaan pewarna perlu disosialisasikan kepada masyarakat.

6.3 Pengetahuan Penjual Makanan dan Minuman

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan merupakan hasil dari tahu

untuk terbentuknya tindakan seseorang yang mencakup kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik. Pengetahuan yang dilihat dari kemampuan kognitif

seseorang mencakup kemampuan untuk mengetahui, memahami,

mengaplikasi, menganalisis, mensintesis dan mengevaluasi suatu hal.

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.2 dari 28 responden yang

tidak menggunakan Rhodamin B diketahui bahwa sebagian besar, yaitu

sebanyak 13 orang (46,4%) memiliki pengetahuan dalam kategori sedang,

sedangkan untuk penjual makanan dan minuman yang menggunakan

Rhodamin B dari 5 responden diketahui bahwa sebagian besar penjual

makanan dan minuman, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki

pengetahuan kategori kurang. Hal ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan (Astuti, dkk 2010) pengetahuan responden tentang Rhodamin B

Page 73: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

57

sebagian besar dikategorikan sedang sebanyak 13 orang (43,3%), sedangkan

hasil penelitian Novita dan Retno (2013) menunjukkan mayoritas penjual

berpengetahuan kurang 53,8%. Dari hasil skor total dalam menjawab

kuesioner 61,9% responden memiliki tingkat pengetahuan kurang mengenai

Rhodamin B, formalin dan boraks (Irawan dan Luh Seri, 2016).

Perbandingan antara pengetahuan penjual makanan dan minuman yang

tidak menggunakan Rhodamin B dengan yang menggunakan Rhodamin B

akan terlihat. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan dan sikap merupakan

faktor yang mendasari terjadinya perubahan perilaku seseorang. Penjual

makanan dan minuman yang tidak menggunakan Rhodamin B sebagian besar

memiliki pengetahuan dalam kategori sedang. Hal ini menjadi salah satu

faktor penjual tersebut tidak menggunakan Rhodamin B karena para penjual

sudah mengetahui jenis pewarna apa yang dapat digunakan untuk pembuatan

makanan dan minuman, Rhodamin B bukan merupakan pewarna yang boleh

digunakan untuk pembuatan makanan dan minuman serta penggunaan

pewarna yang berlebihan harus dihindari sebab dapat berdampak buruk bagi

kesehatan, meskipun masih terdapat penjual makanan dan minuman yang

memiliki pengetahuan dalam kategori sedang dan baik tetapi menggunakan

Rhodamin B karena menurut Aminah dan Hidayah (2012) para pedagang

memperoleh pengetahuan keamanan pangan dari informasi mulut ke mulut.

Namun, dalam hal pengaplikasiannya sulit dilakukan. Hal ini terjadi

dikarenakan produsen ingin menampilkan dagangannya tetap menarik dengan

cita rasa dan biaya yang rendah.

Page 74: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

58

Selain itu, pengetahuan tidak terlepas dari pendidikan. Pendidikan

secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka

melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. Utami dan Andi

(2009) mengatakan pendidikan merupakan salah satu hal yang mempengaruhi

rendahnya pengetahuan pedagang tentang pewarna alami dan sintetik serta

pewarna yang tidak diizinkan. Demikian juga pada penelitian ini, sebagian

besar penjual makanan dan minuman yang menggunakan Rhodamin B

memiliki pendidikan tamat SD sehingga hal ini juga mempengaruhi

rendahnya pengetahuan penjual makanan dan minuman akan penggunaan

Rhodamin B dan pewarna sintetik lainnya.

Ketersediaan informasi dan tingkat pendidikan penjual makanan dan

minuman yang masih rendah juga dapat mempengaruhi pengetahuan penjual

makanan dan minuman akan zat warna yang diperbolehkan. Selain itu,

penjual makanan dan minuman yang menggunakan Rhodamin B sebagian

besar memiliki pengetahuan dalam kategori kurang sehingga mempengaruhi

penggunaan Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijualnya. Para

penjual mengetahui bahwa pewarna sumba dan Rhodamin B merupakan

pewarna yang dapat digunakan untuk makanan dan minuman, pewarna boleh

digunakan dalam makanan dan minuman tanpa melihat apakah pewarna

tersebut dilarang atau tidak, Rhodamin B merupakan pewarna yang boleh

digunakan untuk pembuatan makanan dan minuman, efek dari penggunaan

pewarna yang berlebihan tidak berdampak bagi kesehatan serta Rhodamin B

Page 75: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

59

merupakan pewarna yang tidak dilarang dan tidak berbahaya apabila

digunakan di dalam makanan dan minuman. Hal ini diperkuat dengan

penyataan Sugiyami (2006) para pembuat makanan mengetahui sumba

merupakan pewarna makanan, dapat memberi warna yang menarik pada

makanan, murah, dan banyak dijual di warung-warung dan toko-toko.

Ketidaktahuan mereka telah menggunakan beberapa bahan pewarna yang

dilarang untuk digunakan dalam makanan. Selain pengetahuan yang rendah

terhadap bahan tambahan pangan dan bahan berbahaya, menurut Purtiantini

(2010) pengetahuan selain didapatkan secara eksternal, tetapi juga didapatkan

secara internal, yaitu berasal dari dirinya sendiri berdasarkan pengalaman

hidup. Pengetahuan juga dipengaruhi oleh lingkungan, seperti ketika

seseorang bergaul dengan yang temannya yang memiliki pengetahuan yang

kurang maka akan cenderung mengikuti dan akhirnya memiliki pengetahuan

yang kurang juga. Hal ini disebabkan karena lingkungan merupakan seluruh

kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang ada disekitar

manusia serta pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan serta

perilaku orang atau kelompok (Wawan A dan Dewi, 2010).

Menurut Sugiyatmi (2006) adanya kemungkinan faktor lain yang

mempengaruhi, yaitu ketersediaan zat warna di toko-toko terdekat. Dalam

hal ini, penjual bahan kimia juga menjadi prioritas utama. Penjual zat warna

perlu mendapatkan informasi yang benar mengenai zat warna yang

diperbolehkan untuk pangan karena dianggap lebih mengetahui oleh

produsen, dengan ini penjual berkewajiban memberikan informasi yang

Page 76: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

60

sebenarnya mengenai zat warna yang boleh digunakan. Hal ini menunjukkan

pembinaan terhadap penjual makanan dan minuman dan sosialisasi mengenai

bahan tambahan pangan (BTP) seperti penggunaan bahan pewarna pada

makanan dan minuman masih diperlukan. Materi mengenai bahan tambahan

pangan (BTP) cukup banyak serta terus berkembang sesuai kemajuan ilmu

dan teknologi sehingga pembinaan maupun penyuluhan diserta penyampaian

informasi mengenai perkembangan bahan tambahan pangan khususnya ilmu

teknologi pangan umumnya harus dilakukan secara terus menerus dan

pembinaan serta pemberian edukasi tidak hanya kepada penjual makanan dan

minuman tetapi juga kepada para penjual pewarna.

6.4 Sikap Penjual Makanan dan Minuman

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.3 dari 28 responden

yang tidak menggunakan Rhodamin B diketahui bahwa sebagian besar, yaitu

sebanyak 15 orang (53,6%) memiliki sikap tentang penggunaan pewarna

dalam kategori positif, sedangkan untuk penjual makanan dan minuman yang

menggunakan Rhodamin B dari 5 responden diketahui bahwa sebagian besar

penjual makanan dan minuman, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki

sikap tentang penggunaan pewarna dalam kategori negatif.

Hal yang sama ditunjukkan Novita dan Retno (2013) sebagian besar

pedagang memiliki sikap yang baik 53,8%. Hasil yang sama juga didapatkan

Asmarani (2013) sebagian besar responden telah memiliki sikap yang baik

(65,7%), sedangkan Sugiyatmi (2006) menyatakan 68,8% dari pembuat

pangan memiliki sikap terhadap penggunaan pewarna terlarang dalam

Page 77: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

61

kategori kurang. Menurut Newcomb dalam Notoatmodjo (2003) sikap bukan

merupakan pelaksanaan motif tertentu melainkan kesiapan atau kesediaan

dalam bertindak. Sikap masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan

reaksi terbuka. Menurut Notoatmodjo (2007) sikap responden pada setiap

pernyataan sudah baik apabila nilai pada rentang skala likert berada pada

rentang setuju atau sangat setuju.

Menurut Astuti dan Wulandari (2010) salah satu yang menjadi

pertimbangan sikap produsen yang masih negatif adalah pewarna Rhodamin

B yang lebih tahan lama dibandingkan dengan zat pewarna alami sehingga

lebih menarik bagi para pembeli dan harga Rhodamin B yang relatif lebih

murah dibandingkan dengan zat warna alami sehingga akan lebih

menguntungkan bagi para produsen. Demikian juga pada penelitian ini,

sebagian besar penjual makanan dan minuman yang memiliki sikap yang

negatif menganggap bahwa pewarna mencolok baik digunakan dalam

pembuatan makanan dan minuman, Rhodamin B merupakan pewarna

mencolok yang baik digunakan dalam pembuatan makanan dan minuman,

para penjual lebih memilih menggunakan pewarna yang lebih murah

dibandingkan dengan pewarna yang lebih mahal dan para penjual

menganggap bahwa penggunaan pewarna yang berlebihan wajar digunakan

karena untuk menarik minat pembeli.

Sikap juga mencerminkan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang

terhadap sesuatu. Sikap berasal dari pengalaman, atau dari orang yang dekat

dengan kita. Orang-orang yang berada disekitar kita akan membuat kita

Page 78: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

62

menerima atau menolak sesuatu (Contento 2007), meskipun penjual makanan

dan minuman yang menggunakan Rhodamin B mayoritas memiliki sikap

negatif namun terdapat pula yang memiliki sikap positif tidak menutup

kemungkinan untuk memiliki sikap positif karena adanya pengaruh dari

media elektronik maupun massa serta pengaruh dari teman yang memiliki

pengetahuan baik tentang pemilihan zat warna yang diperbolehkan

menimbulkan responden yang memiliki pengetahuan kurang tersebut

mengikuti sikap yang dimiliki oleh temannya dan lama kelamaan responden

yang memiliki pengetahuan yang kurang tersebut akan memiliki sikap yang

positif, seperti temannya yang berpengetahuan baik.

Pengetahuan produsen yang masih rendah tentang pewarna yang

diperbolehkan maupun dilarang menjadi kemungkinan penyebab sikap dan

perilaku yang masih tidak konsisten. Dengan kata lain, adanya kemauan

menggunakan zat warna yang tidak berbahaya bagi kesehatan (zat warna

yang diperbolehkan) oleh produsen. Akan tetapi, produsen tidak memiliki

kemampuan untuk membedakan zat warna yang diperbolehkan dan dilarang

sehingga perlu ada perlu ada peningkatan pengetahuan untuk produsen

(Pujiatuti, 2002). Menurut Purwanto (2012) pengetahuan mengenai suatu

objek baru menjadi sikap apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk

bertindak sesuai dengan pengetahuan terhadap objek tersebut sehingga dapat

dikatakan pengetahuan saja belum menjadi penggerak.

Dari hasil wawancara Astuti dkk (2010) diketahui bahwa produsen

memiliki kemauan untuk menggunakan zat warna yang diperbolehkan untuk

Page 79: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

63

makanan, tetapi harga yang lebih mahal menjadi alasan mereka untuk tetap

menggunakan zat warna yang tidak diperbolehkan. Selain itu, zat warna

untuk makanan mempunyai warna yang kurang menarik/ mudah memudar

sehingga konsumen tidak menyukainya, meskipun demikian mereka memiliki

keinginan untuk menggunakannya dengan syarat hal ini harus dilakukan oleh

semua. Hal ini menunjukkan pembinaan kepada penjual makanan dan

minuman serta praktek penggunaan bahan tambahan pangan (BTP) masih

diperlukan karena masih ditemukannya penggunaan Rhodamin B oleh

penjual makanan dan minuman yang dapat dikatakan memiliki sikap yang

positif.

6.5 Pendidikan Penjual Makanan dan Minuman

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.4 dari 28 responden

yang tidak menggunakan Rhodamin B diketahui bahwa mayoritas pendidikan

responden yang tidak menggunakan Rhodamin B adalah tamat SMA, yaitu

sebanyak 10 orang (35,7%), sedangkan untuk penjual makanan dan minuman

yang menggunakan Rhodamin B dari 5 responden diketahui bahwa mayoritas

pendidikan responden yang menggunakan Rhodamin B adalah tamat SD, yaitu

sebanyak 3 orang (60,0%). Penelitian yang dilakukan oleh Hidayah (2017)

sebagian besar penjual memiliki tingkat pendidikan rendah (93,5%).

Sehingga dapat terlihat perbandingan antara mayoritas pendidikan

penjual makanan dan minuman yang tidak menggunakan Rhodamin B dengan

yang menggunakan Rhodamin B. Menurut Pujiastuti (2002) tingkat

pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku

Page 80: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

64

terhadap penggunaan zat pewarna. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan

Purwanto (1999) inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar.

Hasil dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan perilaku.

Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap perilaku

seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi akan berbeda perilakunya

dengan orang yang berpendidikan rendah.

Menurut Susanna dan Hartono (2003) pendidikan pedagang makanan

yang sebagian besar berpendidikan rendah yang minim informasi kesehatan

dapat menjadi salah satu penyebab masih terdapat penyalahgunaan terhadap

bahan kimia berbahaya, seperti formalin dan Rhodamin B. Menurut Mubarak

dan Cahyati (2009) seseorang akan lebih rasional dan terbuka mengakses

informasi dari luar apabila semakin tinggi pendidikan yang dicapai di bangku

sekolah, meskipun informasi terkait bahan kimia berbahaya, seperti Rhodamin

B, boraks dan formalin mungkin tidak diajarkan di setiap tingkat pendidikan

formal. Sejalan dalam penelitian ini mayoritas pendidikan penjual makanan

dan minuman yang menggunakan Rhodamin B tamat SD sehingga informasi

yang didapatkan juga hanya sedikit, sedangkan penjual makanan dan

minuman yang memiliki pendidikan tamat SMA akan lebih terbuka dan

mudah untuk menyerap informasi terkait penggunaan bahan kimia berbahaya.

Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi kemampuan yang

diperoleh. Sebaliknya, makin rendah pendidikan seseorang makin sedikit

kemampuan yang diperoleh. Adanya kemampuan yang tinggi memungkinkan

seseorang dapat mengembangkan pengetahuan, sikap dan praktik yang mereka

Page 81: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

65

lakukan (Sugiyatmi, 2006). Makin tinggi pendidikan penjual makanan dan

minuman maka penjual tersebut akan lebih mengetahui bahaya penggunaan

Rhodamin B dan mempraktikkannya untuk tidak menggunakan Rhodamin B

di dalam makanan dan minuman yang dijualnya. Menurut Notoadmodjo

(2003) pendidikan merupakan salah satu faktor yang bisa mempengaruhi

persepsi seseorang untuk menerima ide-ide baru. Semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang, maka orang tersebut akan mudah untuk menerima

informasi. Sejalan dalam penelitian ini pendidikan penjual makanan dan

minuman yang hanya tamat SD mempengaruhi pula persepsinya akan

penggunaan Rhodamin B sehingga dalam praktiknya menggunakan Rhodamin

B pada makanan dan minuman yang dijualnya. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Pramastuty (2007) Penggunaan bahan pewarna dan pengawet

terlarang banyak dilakukan oleh responden yang berpendidikan tidak tamat

SMA.

6.6 Sumber Informasi

Berdasarkan hasil analisis univariat pada tabel 5.5 dari 28 responden

yang tidak menggunakan Rhodamin B diketahui bahwa mayoritas sumber

informasi responden yang tidak menggunakan Rhodamin B terkait

penggunaan pewarna didapatkan dari teman dan media, yaitu sebanyak 13

orang (46,4%), sedangkan untuk penjual makanan dan minuman yang

menggunakan Rhodamin B dari 5 responden diketahui bahwa mayoritas

sumber informasi responden yang menggunakan Rhodamin B terkait

penggunaan pewarna didapatkan dari teman, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%).

Page 82: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

66

Penjual yang tidak menggunakan Rhodamin B mendapatkan sumber

informasi yang berasal dari media dan teman. Menurut Muliadi N (2008)

media cetak dan elektronik merupakan sumber informasi yang dapat

dipertanggung jawabkan sebagai hasil publikasi resmi. Hal ini yang menjadi

salah satu faktor penjual makanan dan minuman mayoritas tidak

menggunakan Rhodamin B karena akses informasi yang didapatkan utuh dan

dapat dipertanggung jawabkan. Selain, karena media massa merupakan

sumber informasi yang dapat dipertanggung jawabkan tetapi hal ini diperkuat

dengan pernyataan Glanz, dkk (2007) cues to action atau isyarat untuk

bertindak dapat diartikan sebagai segala hal baik kejadian, orang maupun

benda yang dapat membuat seorang individu bergerak untuk melakukan suatu

perubahan misalnya laporan media, saran dari orang lain seperti tenaga

kesehatan maupun kampanye kesehatan dari media massa sehingga

mempengaruhi perilaku penjual makanan dan minuman untuk tidak

menggunakan Rhodamin B, sedangkan untuk penjual makanan dan minuman

yang menggunakan Rhodamin B mayoritas mendapatkan sumber informasi

dari teman.

Pengaruh dari teman menjadi hal yang sangat penting karena teman

yang menggunakan pewarna yang tidak diperbolehkan atau teman yang

memiliki pengetahuan yang kurang akan penggunaan zat warna dapat

mempengaruhi responden sehingga responden tersebut mengikuti perilaku

yang dimiliki oleh temannya dan lama kelamaan responden yang

mendapatkan informasi dari temannya tersebut akan memiliki perilaku yang

Page 83: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

67

negatif juga karena informasi yang didapatkan hanya dari mulut ke mulut.

Menurut Aminah dan Hidayah (2012) para pedagang memperoleh sumber

informasi keamanan pangan dari informasi mulut ke mulut dan dalam

pengaplikasiannya tetap menggunakan bahan pewarna berbahaya.

Sejalan dengan yang dikemukakan Wawan dan Dewi (2010) bahwa

hal ini disebabkan karena lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang ada disekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok (Wawan A dan Dewi, 2010). Pengaruh informasi yang tidak

benar dapat memberikan dampak buruk bila tidak diimbangi dengan informasi

yang tepat dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan ( Santrock, 2007).

Adanya informasi yang salah membuat responden menggunakan Rhodamin B

pada makanan dan minuman yang dijualnya. Adanya pengaruh informasi yang

tidak tepat dari sumber yang tidak dapat dipertanggung jawabkan akan

membuat responden terpengaruh untuk meniru kebiasaan – kebiasaan yang

tidak baik seperti menggunakan Rhodamin B pada makanan dan minuman

yang dijualnya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Glanz, dkk (2008) sumber

informasi merupakan bagian dari variabel cues to action sehingga sumber

informasi merupakan salah satu komponen kecil yang mempengaruhi

perilaku.

Page 84: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

68

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Simpulan

1. Makanan dan minuman yang dijual oleh Penjual Makanan dan minuman

di wilayah Kelurahan Mustika Jaya yang menggunakan Rhodamin B

sebesar 15,2% (kerupuk gulali, saos pentol korek, harum manis, es salju

dan kue kering telur berwarna merah muda).

2. Sebagian besar responden yang tidak menggunakan Rhodamin B, yaitu

sebanyak 13 orang (46,4%) memiliki pengetahuan tentang pewarna dalam

kategori sedang, sedangkan sebagian besar responden yang menggunakan

Rhodamin B, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki pengetahuan

tentang pewarna dalam kategori kurang.

3. Sebagian besar responden yang tidak menggunakan Rhodamin B, yaitu

sebanyak 15 orang (53,6%) memiliki sikap tentang penggunaan pewarna

dalam kategori positif, sedangkan sebagian besar responden yang

menggunakan Rhodamin B, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%) memiliki

sikap tentang penggunaan pewarna dalam kategori negatif.

4. Mayoritas pendidikan responden yang tidak menggunakan Rhodamin B

adalah tamat SMA, yaitu sebanyak 10 orang (35,7%), sedangkan

mayoritas pendidikan responden yang menggunakan Rhodamin B adalah

tamat SD, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%).

5. Mayoritas sumber informasi responden yang tidak menggunakan

Rhodamin B terkait penggunaan pewarna didapatkan dari Teman dan

Page 85: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

69

Media, yaitu sebanyak 13 orang (46,4%), sedangkan mayoritas sumber

informasi responden yang menggunakan Rhodamin B terkait penggunaan

pewarna didapatkan dari teman, yaitu sebanyak 3 orang (60,0%)

7.2 Saran

1. Untuk Dinas Kesehatan Kota Bekasi

a. Dinas Kesehatan dapat terus mengadakan inspeksi secara

berkelanjutan tidak hanya di sekolah-sekolah, tetapi juga di

tempat-tempat umum yang menjadi tempat yang strategis bagi

penjual makanan dan minuman untuk berjualan.

b. Memberikan edukasi kepada para penjual makanan dan minuman

mengenai kegunaan, ciri dan jenis makanan yang mengandung

Rhodamin B serta bahaya konsumsi zat tersebut bagi kesehatan.

c. Melakukan sosialisasi dan pembinaan tidak hanya kepada penjual

makanan dan minuman, tetapi juga kepada para penjual bahan

pewarna tentang macam-macam pewarna yang dilarang dan

bahayanya bagi kesehatan.

d. Melakukan pengawasan terhadap penggunaan pewarna terlarang,

termasuk pengawasan terhadap pewarna sumba dan pewarna

berbahaya lainnya yang dijual di warung-warung atau toko-toko.

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian lebih lanjut

untuk mendapatkan informasi lebih dalam lagi alasan penjual makanan

dan minuman yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik dan sikap

Page 86: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

70

positif, tetapi masih menggunakan Rhodamin B pada makanan dan

minuman yang dijualnya serta dapat melakukan penelitian lebih lanjut

terkait faktor-faktor lain yang mempengaruhi penggunaan Rhodamin B.

Page 87: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

71

DAFTAR PUSTAKA

Agristika, A. (2015). Hubungan Pengatahuan dan Sikap Pedagang Jajanan Anak

Sekolah Dasar Negeri Terhadap Perilaku Penggunaan Pewarna Rhodamin

B di Kecamatan Sukarame Bandar Lampung Tahun 2015.

Ainurrohmah, S. (2011). Hubungan Antara Pengetahuan dan Sikap dengan

Praktik Mengkonsumsi Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan

Makanan di MI Miftakhul Akhlaqiyah Kecamatan Ngaliyan Semarang

Tahun 2011. Program S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian

Nuswantoro.

Akbari, I. (2012). Identifikasi Jajanan Anak Sekolah Dasar Kencana Jakarta Pusat

yang Mengandung Rhodamin B dan Methanil Yellow Tahun 2012.

Skripsi. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT

Rineke Cipta.

Asmarani. (2013). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan dengan

Penggunaan Bahan Pewarna Sintesis pada Jajanan Anak Sekolah di

Beberapa Sekolah Dasar di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.

Astuti, R dkk. (2010). Penggunaan Zat Warna Rhodamin B pada Terasi

Berdasarkan Pengetahuan dan Sikap Produsen Terasi di Desa Bonang

Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang. Jurnal Litbang Universitas

Muhammadiyah Semarang. Vol 6 No. 2 .

Azwar, S. (2005). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2011). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Page 88: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

72

Babu, S. and S. Shenolikar. (1995). Health and Nutritional Implications of Food

Colours. Ind. J. Med. Res., 102:245-249.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia dan 30 Balai

Besar/Balai POM. (2009). Food Watch : Sistem Keamanan Pangan

Terpadu Pangan Jajanan Anak Sekolah (Vol.1). Direktorat Surveilan dan

Penyuluhan Keamanan Pangan. Deputi Bidang Pengawasan Keamanan

Pangan dan Bahan Berbahaya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2011). Pentingnya Promosi

Keamanan Pangan di Sekolah untuk Menyelamatkan Generasi Penerus.

Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). (2011).

Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik

Indonesia.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM). (2012).

Laporan Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). (2012) . Bahaya Rhodamin B

sebagai Pewarna pada Makanan . Online.

http://ik.pom.go.idwpcontentuploads20111Bahaya- Rhodamin-B-sebagai-

Pewarna-padaMakanan.pdf . Diakses pada 23 Februari 2017

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia ( BPOM). 2013. Laporan

Tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2015). Intensifikasi Pengawasan

Ramadhan Badan POM 2015 : Temuan di dominasi Pangan Ilegal, Pangan

Mengandung Bahan Berbahaya Menurun. Deputi Bidang Pengawasan

Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya

Page 89: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

73

Cahyadi. (2006). Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Pangan. Jakarta : PT.

Bumi Aksara.

Contento, I.R. (2007). Nutrition Education : Linking Research, Theory, and

Practice, Sudbury : Jones and Barlett Publishers

deMan. (1997). Kimia Makanan. Terjemahan Hadi Purnomo. Bandung : Penerbit

ITB.

Djalil, dkk. (2005). Identifikasi Zat Warna Kuning Metanil (Methanyl Yellow)

dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) pada Berbagai

Komposisi Larutan Pengembang, Jurnal Farmasi Indonesia Fakultas

Farmasi UMP, Purwokerto (Vol. 3 No 2) hal 28-29

Depdiknas (2003). Pembelajaran Cooperative Learning. Jakarta : Kementrian

Pendidikan Nasional

Februhantaty, J dan Iswarawanti. ( 2004). Amankah Makanan Jajanan Anak

Sekolah Indonesia. Diakses pada tanggal 21 Desember 2017 melalui

http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid097726693,98302

Fitriani dan Septian A. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap

Anak Usia Sekolah Akhir (10-12 Tahun) Tentang Makanan Jajanan di SD

Negeri II Tagog Apu Padalarang Kabupaten Bandung Barat Tahun 2015.

Glanz, K., Rimer, B., Viswanath, K. (2008). Health Behavior and

Health Education: Theory, Research, and Practice. 4 th Edition. USA:

Jossey- Bass

Hastono, Sutanto P. (2006). Analisis Data. Jakarta : Universitas Indonesia, Hal 60

dan 62.

Hidayah, dkk. (2017). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Penjual Es

Campur Tentang Zat Pewarna Berbahaya dengan Kandungan Rhodamin B

Page 90: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

74

dalam Buah Kolang Kaling di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Universitas

Andalas

Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor: 00386/C/

200 Jurnal Promkes, Vol. 1, No. 2 Desember 2013: 192–200 SK/II/90

tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri Kesehatan Nomor :

239/Menkes/Per/V/85 tentang Zat Warna Tertentu yang Dinyatakan

Sebagai Bahan Berbahaya.

Iqbal, M dkk. (2007). Promosi Kesehatan : Sebuah Pengantar Proses Belajar

Mengajar dalm Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Irawan dan Luh S. (2016). Prevalensi Kandungan Rhodamin B, Formalin dan

Boraks Pada Jajanan Kantin Serta Gambaran Pengetahuan Pedagang

Kantin di Sekolah Dasar Kecamatan Susut Kabupaten Bangli. E-Jurnal

Medika Universitas Udayana (Vol. 5 No. 11).

Judarwanto, W. (2009). Perilaku Makan Anak Sekolah. Direktorat Bina Gizi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Online.

http://www.pdpersi.co.id. Diakses pada 20 Februari 2017.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098 Tahun 2003

Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

Laraswati,Y. (2006). Keamanan Terasi ditinjau dari Penggunaan Bahan

Tambahan Pewarna dan Pengawet. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Karya

Husada Semarang.

Lee H, et al. (2005). B-Carotene inhibits inflammatory gene expression in

lipopolysaccharide-stimulated macrophages by suppressing redox-based

NF-kB activation. Experiment Mol Med. 37 (4): 322- 34.

Page 91: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

75

Listiana, W. (2009). Pemakaian Zat Pewarna Makanan Pada Makanan. Online.

http://www.kedokteranhewan-uwks.co.cc/2009/07/. Diakses pada 2 Maret

2017

Maulana. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Meliono, I. (2007). MPKTI Modul I. Jakarta : Lembaga Penerbitan FE UI.

Moehyl, S. (2000). Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta :

Bharata.

Moleong, Lexy. J. (2004). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja

Rosdakarya.

Mubarak, I.W. dan Cahyati N. (2009). Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan

Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.

Muchtadi, D dan N.L.P.Nienaber, (1997). Toksisitas Bahan Terlarang untuk

digunakan dalam Makanan dan Minuman. Makalah disampaikan pada

Temu Karya Penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM) oleh Industri

pangan. 25 Februari. FATETA-IPB. Kerjasama Kantor Menteri Negara

Urusan Pangan dengan Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi., Jakarta

Mujianto. (2010). Pola kebiasaan Jajan Murid Sekolah Dasar dan Ketersediaan

Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah di Propinsi Jawa

Tengah dan D.I Yogyakarta. Widyakarya Nasional Khasiat Makanan

Tradisional. Jakarta: Kantor Menteri Negara Urusan Pangan Republik

Indonesia.

Nasution. (2003). Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Noriko, dkk. (2011). Studi Kasus Terhadap Zat Pewarna , Pemanis Buatan dan

Formalin pada Jajanan Anak di SDN Telaga Murni 03 dan Tambun 04

Kabupaten Bekasi. Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi

Universitas (Vol 1. No 2).

Page 92: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

76

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.Rineka

Cipta.

Notoatmodjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : PT Rineka

Cipta.

Notoatmodjo. (2010). Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta

: PT Rineka Cipta.

Novita, S dan Retno Adriyani. (2013). Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pedagang

Jajanan Tentang Pemakaian dan Natrium Siklamat Rhodamin B . Jurnal

Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga. Jurnal Promkes (Vol. 1 No. 2) hal 192-200.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Octaviana, A. (2011). Pengetahuan, Sikap dan Praktek Gizi Siswa Sekolah

Menengah Pertama Terhadap Penggunaan Bahan Tambahan Pangan

(BTP) Pada Makanan Jajanan. Departemen Gizi Masyarakat Institut

Pertanian Bogor.

Pramastuty, dkk (2017). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberadaan Zat

Pewarna dan Pengawet Terlarang Pada Makanan Jajanan di Pasar-Pasar

Tradisional Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat.

Paratmanitya, Yhona dan Veriani Aprilia. (2016). Kandungan Bahan Tambahan

Pangan Berbahaya pada Makanan Jajanan Anak Sekolah Dasar di

Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Vol. 4 No 1), hal

49-55.

Page 93: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

77

Pemerintah Kota Bekasi. (2014). Profil Kelurahan Mustika Jaya. Online.

https://mustikajaya.bekasikota.go.id/read/334/profil-kelurahan-

mustikajaya#.WWBnpRWGPIU. Diakses pada 17 Mei 2017.

Pemerintah Kota Bekasi. (2016). Profil Kota Bekasi. Online.

https://bekasikota.go.id. Diakses pada 17 Mei 2017.

Pujiastuti, Z. (2002). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Pemakaian

Bahan Tambahan Pangan (BTP) Pada Produk Kerupuk di Kecamatan

Kaliwungu, Kabupaten Kendal. Tesis Program Studi Magister Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

Purtiantini. (2010). Hubungan Pengetahuan dan Sikap mengenai Pemilihan

Makanan Jajanan dengan Perilaku Anak Memilih Makanan di SDIT

Muhammadiyah Al Kautsar Gumpang Kartasura. Universitas

Muhammadiyah Surakarta.

Purwanto. (2012). Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. Jakarta :

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Rahayu, dkk. (2012). Keamanan Pangan dalam Rangka Peningkatan Daya Saing

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Untuk Penguatan Ekonomi Nasional.

Disampaikan pada Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 20-21

November.

Rakhmat, Jalaludin (2008). Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya

Republik Indonesia, (2004). Peraturan Pemerintah Menteri Republik Indonesia

Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Kamanan, Mutu dan Gizi Pangan.

Republik Indonesia, (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tamabahan Pangan yang

diperbolehkan.

Santrock, John W. (2010). Remaja. Edisi 11. Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Page 94: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

78

Saifuddin. (2008). Food Aditives. Malang : Angkasa Putra.

Sarwono. (2004). Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Sihombing. (1985). Observasi Penggunaan Dua Pewarna Sintetik dalam Panganan

di Jakarta. Jakarta : Majalah Kesehatan Indonesia Tahun XVI No. 2.

Singarimbun, M dan Sofyan. (2009). Metode Penelitian Survei. Jakarta : PT.

Pustaka LP3S.

Silalahi, J dan Fathur R. (2011). Analisis Rhodamin B pada Jajanan Anak Sekolah

Dasar di Kabupaten Labuhan Batu Selatan, Sumatera Utara. J Indon Med

Assoc. 2011;61:293–8.

Siregar, dkk. (2013). Analisis Kandungan Rhodamin B dan Pemanis Buatan

(Sakarin) Pada Buah Semangka ( Citrullus Lanatus) yang di Jual di Pasar

Tradisional dan Pasar Moderen Kota Medan Tahun 2013. Universitas

Sumatera Utara.

Soekanto. (2002). Sosiologi Sebagai Pengantar. Jakarta : CV Rajawali.

Sugiyatmi, Sri. (2006). Analisis Faktor-Faktor Resiko Pencemaran Bahan Toksik

Boraks dan Pewarna Pada Pangan Jajanan Tradisional Yang Dijual Di

Pasar-Pasar Kota Semarang. Tesis. Program Pasca Sarjana, magister

Kesehatan Lingkungan, Universitas Diponegoro.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alphabeta

Sumantrirohmah, A. (2007). Analisis Makanan. Yogyakarta : Gadjahmada

University Press.

Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Susanna, Dewi dan Budi Hartono. (2003). Sanitasi dan Higiene. Surabaya : SIC.

Page 95: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

79

Sutopo, H. 2006. Metode Penelitian Kualitatif : Dasar Teori dan Terapannya

dalam Peneltian. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Trestiati. (2003). Analisis Rhodamin B Pada Makanan dan Minuman Jajanan

Anak SD (Studi Kasus: sekolah Dasar di Kecamatan Margaasih

Kabupaten Bandung). Departemen Teknik Lingkungan.

Utami, Wahyu dan Andi Suhendi. (2009). Analisis Rhodamin B dalam Jajanan

Pasar dengan Metode Kromatografi Lapis Tipis. Jurnal Penelitian Sains

dan Teknologi (Vol. 10, No. 2), hal 148-155.

Vries, J. (1996). Food Safety and Toxicity. London : CRC.

Walgito. (2009). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Wawan dan Dewi. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan

Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Winarno. (2002). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Page 96: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

80

LAMPIRAN

Page 97: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

81

Lampiran 1

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Inayah Robbaniyah

NIM : 1113101000083

Saya adalah mahasiswi Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

“Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Zat Warna

Rhodamin B Pada Makanan Dan Minuman Yang Dijual Oleh Penjual Di

Kelurahan Mustika Jaya Bekasi Tahun 2017”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui penggunaan Rhodamin B pada makanan dan minuman berdasarkan

pengetahuan dan sikap penjual makanan mengenai penggunaan pewarna pada

makanan di wilayah Kelurahan Mustika Jaya Bekasi. Untuk terlaksananya

penelitian ini saya mengharapkan kepada anda sebagai responden dalam

penelitian ini dengan menjawab pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jujur.

Informasi yang ada berikan akan dijaga kerahasiaannya. Penelitian ini

hanya akan dipergunakan untuk kepentingan pendidikan serta pengembangan

ilmu pengetahuan. Atas bantuan dan kerja samanya, saya ucapkan terima kasih.

Tangerang selatan, Juni 2017

Peneliti Responden

(Inayah Robbaniyah) ( )

Page 98: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

82

LEMBAR KUESIONER PENELITIAN

A. Identitas Responden (Diisi oleh

peneliti)

A1 Nama Responden [ ]

A2 Pendidikan Terakhir

1. Tidak tamat SD

2. Tamat SD

3. Tamat SMP

4. Tamat SMA

[ ]

A3 Sumber informasi

1. Teman

2. Media ( cetak/elektronik)

3. Orang tua

[ ]

B. Pengetahuan Mengenai Pewarna Sintetik

B1 Jenis pewarna apa yang dapat digunakan dalam

pembuatan makanan dan minuman? (sambil

menunjukkan beberapa jenis pewarna)

1. pewarna 1

2. pewarna 2

3. pewarna 3

[ ]

B2 Dalam pembuatan makanan dan minuman, bolehkah

menggunakan pewarna?

1. Tidak boleh

2. Boleh asal sedikit

3. Boleh asal bukan yang dilarang dan tidak berlebihan

[ ]

B3 Manakah diantara pewarna-pewarna ini yang paling

baik dalam pembuatan makanan dan minuman?

1. Pewarna kain

2. Pewarna sintetik

3. Pewarna alami

[ ]

Page 99: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

83

B4 Adakah pewarna yang membahayakan kesehatan ?

1. Tidak ada pewarna yang membahayakan kesehatan

2. Pewarna-pewarna tertentu membahayakan kesehatan

3. Semua pewarna membahayakan kesehatan

[ ]

B5 Bolehkah dalam pembuatan makanan dan minuman

ditambahkan zat warna ini? (sambil menunjukkan zat

warna Rhodamin B)

1. Tidak boleh

2. Boleh

[ ]

B6 Bolehkah pewarna buatan ditambahkan dalam

pembuatan makanan dan minuman?

1. Tidak boleh

2. Boleh

3. Boleh asal bukan yang dilarang dan tidak berlebihan

[ ]

B7 Bagaimana efek penggunaan pewarna yang tidak

diperbolehkan bagi kesehatan?

1. Baik bagi kesehatan

2. Tidak ada pengaruhnya bagi kesehatan

3. Buruk bagi kesehatan

[ ]

B8 Menurut Bapak/Ibu apakah zat warna ini dilarang atau

tidak? (sambil menunjukkan zat warna Rhodamin B)

1. Ya

2. Tidak

[ ]

B9 Menurut Bapak/Ibu, pewarna ini untuk makanan atau

tidak? (sambil menunjukkan zat warna Rhodamin B)

1. Ya

2. Tidak

[ ]

B10 Menurut Bapak/Ibu jenis pewarna ini berbahaya atau

tidak jika digunakan dalam makananan dan minuman?

(sambil menunjukkan zat warna Rhodamin B)

1. Berbahaya

[ ]

Page 100: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

84

2. Tidak berbahaya

C. Sikap Terhadap Penggunaan Pewarna Sintetik pada Makanan dan

Minuman

Pilihlah salah satu jawaban dari pernyataan-pernyataan di bawah ini

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

N = Netral

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S N TS STS

C1 Penggunaan pewarna

terlarang pada makanan dan

minuman tidak berbahaya

bagi kesehatan

[ ]

C2 Apabila ada pewarna yang

lebih murah dan lebih mahal,

maka saya akan

menggunakan pewarna yang

lebih murah

[ ]

C3 Dalam pembuatan makanan

kita boleh menggunakan

sembarang pewarna

[ ]

C4 Pewarna merah mencolok

apabila digunakan dalam

pembuatan makanan dan

minuman dapat

membahayakan kesehatan

[ ]

C5 Dalam pembuatan makanan

dan minuman boleh

menggunakan pewarna

berlebihan

[ ]

Page 101: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

85

C6 Pewarna mencolok baik

digunakan di dalam

pembuatan makanan dan

minuman

[ ]

C7 Rhodamin B zat pewarna

mencolok yang baik di

gunakan dalam makanan dan

minuman mencolok

[ ]

C8 Apabila saya mengetahui

bahaya penggunaan

Rhodamin B, saya akan tetap

menggunakan pewarna

tersebut

[ ]

C9 Penggunaan pewarna pada

makanan dan minuman

dilakukan supaya pembeli

lebih tertarik untuk membeli

jadi, wajar kalo pakai

pewarna berlebihan

[ ]

C10 Pewarna yang berlebihan

tidak perlu dihindari dalam

pembuatan makanan dan

minuman sebab tidak

berdampak buruk bagi

kesehatan

[ ]

Page 102: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

86

Lampiran 2

Hasil Analisis Kandungan Rhodamin B

( Uji Test Kit Rhodamin B)

Responden Makanan dan Minuman Hasil

1 Es doger 1 -

2 Es susu I -

3 Es susu II -

4 Kue bolu kukus I -

5 Kue bolu lapis -

6 Es doger II -

7 Es susu III -

8 Harum manis +

9 Kue bakpau -

10 Saos siomay I -

11 Saos pentol korek +

12 Saos baso ayam -

13 Saos cilung -

14 Saos siomay II -

15 Es salju I +

16 Es kopyor -

17 Saos bakso unyil -

18 Gulali I

keripik gulali I

-

-

19 Es susu IV -

20 Agar –agar -

21 Saos siomay III -

22 Saos cilok -

23 Saos bakso tusuk -

24 Gulali II -

Kerupuk gulali II +

25 Saos bakso ayam II -

26 Mie -

27 Es doger III -

28 Kue bolu kukus II -

29 Kue telur

Astor

+

-

Page 103: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

87

30 Es dawet -

31 Es susu -

32 Saos cilok II -

33 Es salju II -

Page 104: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

88

Lampiran 3

Dokumentasi

Suasana area

bermain outdoor

anak

Suasana area

bermain outdoor

anak

Suasana Penjualan

Makanan dan

Minuman

Suasana

Penjualan

Makanan dan

Minuman

Alat dan Bahan

Cara Kerja Metode

Kualitatif

Cara Kerja

Metode Kualitatif

Sampel Sampel Sampel Sampel

Sampel Sampel Sampel

Page 105: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

89

Contoh Perubahan Warna

Contoh Perubahan Warna

Contoh Perubahan Warna

Contoh Perubahan

Warna

Sampel Cara Kerja

Metode Kualitatif

Page 106: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

90

Lampiran 4

Page 107: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

91

Page 108: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

92

Lampiran 5

Tidak Menggunakan Rhodamin B

Page 109: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

93

Menggunakan Rhodamin B

Page 110: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

94

Tidak menggunakan Rhodamin B

Page 111: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

95

B8

B9

B10

Page 112: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

96

C1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 20 71.4 71.4 71.4

Setuju 8 28.6 28.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

C2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 18 64.3 64.3 64.3

Setuju 10 35.7 35.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

C3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 26 92.9 92.9 92.9

Setuju 2 7.1 7.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

C4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 19 67.9 67.9 67.9

Setuju 9 32.1 32.1 100.0

Total 28 100.0 100.0

Page 113: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

97

C5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 21 75.0 75.0 75.0

Setuju 7 25.0 25.0 100.0

Total 28 100.0 100.0

C6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 21 75.0 75.0 75.0

Setuju 7 25.0 25.0 100.0

Total 28 100.0 100.0

C7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 20 71.4 71.4 71.4

Setuju 8 28.6 28.6 100.0

Total 28 100.0 100.0

C8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 25 89.3 89.3 89.3

Setuju 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Page 114: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

98

C9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 15 53.6 53.6 53.6

Setuju 13 46.4 46.4 100.0

Total 28 100.0 100.0

C10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 25 89.3 89.3 89.3

Setuju 3 10.7 10.7 100.0

Total 28 100.0 100.0

Menggunakan Rhodamin B

Page 115: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

99

Page 116: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

100

B8

B9

B10

C1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 80.0 80.0 80.0

Setuju 1 20.0 20.0 20.0

Total 5 100.0 100.0

Page 117: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

101

C2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 40.0 40.0 40.0

Setuju 3 60.0 60.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

C3

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 5 100.0 100.0 100.0

C4

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 40.0 40.0 40.0

Setuju 3 60.0 60.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

C5

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 5 100.0 100.0 100.0

C6

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 40.0 40.0 40.0

Setuju 3 60.0 60.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Page 118: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

102

C7

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 40.0 40.0 40.0

Setuju 3 60.0 60.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

C8

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 5 100.0 100.0 100.0

C9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 20.0 20.0 20.0

Setuju 4 80.0 80.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

C10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 4 80.0 80.0 80.0

Setuju 1 20.0 20.0 100.0

Total 5 100.0 100.0

Page 119: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

103

Lampiran 6

Page 120: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

104

Page 121: GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38170/1/INAYAH... · Rhodamin B pada makanan dan minuman yang dijual oleh penjual di

105