gaky

11

Click here to load reader

Upload: juniie-hanny

Post on 24-Jun-2015

1.480 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAKY

I. PENDAHULUAN

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia. GAKY diketahui mempunyai kaitan erat dengan gangguan perkembangan mental dan kecerdasan. Oleh karena itu, semakin besar angka prevalensi masalah GAKY, akan semakin menurunkan potensi sumberdaya manusia. Apabila di suatu wilayah dijumpai penderita gondok lebih dari 5% maka daerah itu dinyatakan daerah GAKY dan harus dilakaukan tindakan penanggulangan GAKY.

Dewasa ini prevalensi GAKY di Indonesia relatif masih tinggi, pada tahun 1994 diperkirakan 42 juta penduduk berada di daerah risiko kekurangan Yodium. Diantara jumlah tersebut, 750.000-900.000 orang menderita kretin endemik, penderita gondok diperkirakan 10 juta orang, sedangkan penderita GAKY lainnya sekitar 3,5 juta orang.

Upaya pemerintah dalam rangka penanggulangan masalah ini meliputi upaya jangka panjang dan jangka pendek.

Upaya jangka panjang berupa peningkatan konsumsi garam beryodium dan Yodisasi air minum (dibeberapa provinsi) sedangkan upaya jangka pendek berupa pemberian kapsul minyak beryodium, di daerah GAKY sedang dan berat.

Untuk mempercepat penurunan prevalensi GAKY, pemerintah terus berupaya dengan berbagai cara. Hal ini dilakukan agar pada tahun 2000 tidak ditemukan lagi bayi baru lahir dalam keadaan kretin. Upaya pemerintah melalui Proyek Intensifikasi Penanggulangan GAKY yang dirancang untuk 5 tahun mendatang, salah satu sasarannya adalah meningkatkan distribusi kapsul minyak beryodium kepada kelompok sasaran yang lebih tajam dan terarah, yaitu kelompok wanita usia subur, termasuk ibu hamil dan ibu nifas.

II. TUJUAN DAN BATASAN ISTILAH

A. Tujuan Pemberian Kapsul Minyak Beryodium

Tujuan pemberian kapsul minyak beryodium adalah untuk mencegah timbulnya bayi lahir dengan kretin, akibat kekurangan yodium.

B. Batasan Istilah

1. Gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur Yodium secara terus menerus, dalam jangka waktu yang cukup lama.

Page 2: GAKY

2. Daerah Kekurangan Yodium (Iodine deficient) adalah suatu wilayah yang tanah dan airnya sangat kekurangan yodium sehingga tanaman, hewan, dan manusia yang hidup dan tinggal di daerah tersebut akan selalu kekurangan yodium.

3. Total Goitre Rate (TGR) adalah angka prevalensi gondok yang dihitung berdasarkan seluruh stadium pembesaran kelenjar gondok, baik yang teraba (palpable) maupun yang terlihat (visible). TGR digunakan untuk menentukan tingkat endemisitas GAKY.

4. Daerah Endemik GAKY (selanjutnya disebut Daerah GAKY) adalah daerah dimana penduduknya mengalami pembesaran kelenjar gondok, dengan klasifikasi sebagai berikut :a. Daerah GAKY berat, bila TGR >= 30%b. Daerah GAKY sedang, bila TGR 20.0 - 29.9%c. Daerah GAKY ringan, bila TGR 5.0 - 19.9%

5. Wanita Usia Subur adalah penduduk sasaran yang tinggal di daerah GAKY berat dan sedang, yang harus mendapatkan kapsul minyak beryodium, meliputi :a. Wanita Usia Subur 15-49 tahun yang tidak hamil.b. Ibu hamil, danc. Ibu nifas

6. Crude Birth Rate (CBR) adalah angka kelahiran kasar, yaitu jumlah kelahiran per 1000 penduduk dalam satu tahun, dapat digunakan untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil atau ibu nifas pada tahun yang akan datang.

7. Kapsul minyak beryodium adalah larutan yodium dalam minyak berbentuk kapsul lunak, mengandung 200 mg yodium, diberikan hanya 1 kali setahun.

8. Kretin Endemik adalah salah satu dampak dari kekurangan yodium tingkat berat yang terjadi sejak dalam kandungan, dengan gejala-gejala antara lain :a. Gangguan operkembangan mental.b. Gangguan pendengaran (bisa sampai tuli)c. Gangguan syaraf penggerak (cara berjalan khas).d. Gangguan fungsi bicara (bisa sampai bisu).Gangguan fungsi seperti tersebut diatas, tidak dapat dipulihkan.

III. TATA LAKSANA DISTRIBUSI

A. Penentuan Sasaran

1. Lokasi sasaran

Lokasi yang menjadi prioritas distribusi kapsul minyak beryodium adalah seluruh desa di kecamatan yang tergolong daerah GAKY berat dan sedang. Untuk menentukan tingkat endemisitas GAKY dilakukan pemetaan prevalensi TGR.

Page 3: GAKY

2. Penduduk Sasaran

Dalam rangka intensifikasi penanggulangan GAKY, penduduk yang menjadi sasaran pemberian kapsul minyak beryodium adalah :a. Wanita usia 15-49 tahun tidak hamilb. Ibu hamilc. Ibu nifas.

Kelompok sasaran ini dianggap yang paling berperan untuk :a). Mencegah timbulnya kasus kretin baru.b). Meningkatkan kualitas bayi/anak sebagai potensi sumberdaya manusia.

3. Perhitungan Penduduk Sasaran

Perhitungan penduduk sasaran dapat dilakukan melalui Registrasi, dan Penghitungan Perkiraan. Registrasi penduduk sasaran dilakukan melalui pencatatan pada kartu registrasi kapsul minyak beryodium. Perhitungan perkiraan penduduk sasaran dilakukan untuk kepentingan perencanaan logistik. Langkah-langkah perhitungan berikut ini merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah penduduk sasaran distribusi kapsul dan perencanaan logistik.

a. Wanita usia Subur

1). Menghubungi kantor Statistik/mantri Statistik untuk mendapatkan data penduduk kecamatan.

2). Dari data tersebut, hitung jumlah wanita yang termasuk kelompok umur 15-49 tahun.

b. Ibu hamil

Untuk mendapatkan perkiraan jumlah ibu hamil dalam setahun, dapat dilakukan dengan mernggunakan rumus sebagai berikut :

1,1 x CBR x Jumlah Penduduk

Biasanya angka CBR Kecamatan sulit diperoleh, untuk itu gunakan angka CBR Kabupaten. Bila CBR Kabupaten tidak ada, gunakan CBR untuk Provinsi yang bersangkutan.

Page 4: GAKY

c. Ibu Nifas

Untuk mendapatkan perkiraan jumlah ibu nifas dalam setahun, bisa digunakan rumus sebagai berikut :

1,05 x CBR x Jumlah Penduduk

Contoh perhitungan (lihat lampiran ) :

Misalkan di kecamatan Samigaluh, Kulon Progo, dari Mantri Statistik diperoleh angka :Jumlah penduduk = 30.288 jiwaJumlah wanita = 15.295. jiwaJumlah WUS diperkirakan 54% dari jumlah wanita.Angka CBR untuk Provinsi = 29,3

Dari angka contoh di kecamatan Samigaluh tersebut, dapat dihitung perkiraan penduduk sasaran sebagai berikut :

WUS = 8.260 jiwa

* Ibu hamil =

1,1 x 29,3/1000 x 30.288 = 843 jiwa

* Ibu Nifas =

1,05 x 29,3/1000 x 30.288 = 805 jiwa

4. Dosis Pemberian Kapsul Minyak Beryodium

Ketiga kelompok sasaran mendapatkan jumlah kapsul minyak beryodium dalam dosis yang berbeda, yaitu :WUS = 2 kapsulIbu hamil = 1 kapsulIbu nifas = 1 kapsul

5. Kebutuhan Kapsul Minyak Beryodium

Page 5: GAKY

Kapsul minyak beryodium hanya diberikan 1 kali dalam setahun. Dari contoh kasus diatas, dapat dihitung kebutuhan kapsul minyak beryodium dalam setahun sebagai berikut :

WUS = 8.260 x 2 kapsul = 16.520 kapsulBumil = 843 x 1 kapsul = 843 kapsulNifas = 805 x 1 kapsul = 805 kapsul

------------------------------------------ Jumlah = 18.168 kapsul

Data dari kecamtan Samigaluh selanjutnya digabung dengan data kecamatan lainnya, sehingga diperoleh data Kabupaten Kulon Progo. Hasil perhitungan ini merupakan rencana kebutuhan, yang selanjutnya dikoordinasikan dengan Gudang Farmasi Kabupaten.

B. Mekanisme Pelaksanaan

1. Persiapan

Tahap persiapan sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Beberapa tahapan persiapan yang penting yaitu :

a. Pemetaan LokasiUntuk mengatur jadwal operasional, sebaiknya dibuat Peta lokasi. Peta lokasi adalah peta kecamatan yang dinyatakan sebagai daerah GAKY berat dan sedang. Jika suatu kecamatan sudah ditatapkan sebagai daerah GAKY berat dan sedang seluruh desa di wilayah tersebut merupakan lokasi distribusi kapsul minyak beryodium. Dalam peta ini termuat beberapa hal penting, seperti

1) Jalur transportasi dan jarak tempuh.2) Tempat-tempat tertentu yang penting (seperti posyandu, Pos Obat Desa,

Mesjid, dll).3) Jumlah penduduk sasaran (WUS)4) Perkiraan jumlah kapsul minyak beryodium5) Petugas.

b. Persiapan Logistik

Logistik dalam hal ini adalah kapsul minyak beryodium beserta perlengkapan lain yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan operasional distribusi kapsul, misalnya : tas/tool-box, kartu registrasi, buku pencatatan, dan lain-lain. Dalam mempersiapkan kapsul minyak beryodium, beberapa pihak terkait perlu saling berkomunikasi, yaitu :

Page 6: GAKY

1) Direktorat Bina Gizi masyarakat2) PT. Kimia Farma3) Dinas Kesehatan Propinsi4) Dinas Kesehatan Kabupaten/kota5) Gudang Farmasi kabupaten6) Puskesmas

Aktifnya jaringan komunikasi antar institusi tersebut diperlukan dalam rangka saling koreksi untuk menyediakan kapsul minyak beryodium yang tepat waktu dengan jumlah yang cukup.

2. Pelaksanaan

a. Registrasi Penduduk Sasaran

Setelah lokasi ditetapkan, selanjutnya adalah melakaukan registrasi penduduk sasaran.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk :1) Mengidentifikasi penduduk sasaran yang memerlukan lapsul minyak

beryodium.2) Mengetahui jumlah kapsul minyak beryodium yang diperlukan

(perencanaan logistik).3) Mencegah seseorang mendapat kapsul minyak beryodium lebih dari sekali

dalam setahun, serta untuk mengetahui anggota keluarga yang belum mendapat kapsul.

4) Menjelaskan tujuan pemberian kapsul minyak beryodium kepada keluarga sasaran.

Untuk itu maka perlu dilakukan tata cara registrasi antara lain :1) Dilaksanakan oleh petugas yang ditunjuk2) Dilakukan sebelum pelaksanaan pemberian kapsul minyak beryodium3) Menggunakan daftar isian R1/GAKY, dan dilakukan melalui kunjungan

rumah dengan satuan Rumah Taangga (satu formulir untuk satu KK).4) Pengisian formulir dilakukan selengkap mungkin.

Tata cara registrasi dapat disesuaikan dengan situasi yang ada menurut kesepakatan tim setempat.

b. Operasional Pemberian Kapsul Minyak beryodium

Untuk menjangkau sasaran Ibu hamil, pencatatan dapat dilakukan melalui kerja sama dengan pelayanan Ante Natal K1 oleh Puskesmas. Pencatatan sasaran Ibu Nifas dapat diintegrasikan dengan pelayanan Neonatal KN1.

Page 7: GAKY

Sasaran WUS yang tidak hamil/nifas, dapat diajngkau melalui berbagai jalur registrasi/pencatatan. Diantara institusi yang pencatatannya dapat diintegrasikan yaitu :

· BKKBN/PLKB/Pos KB Desa· Puskesmas/bidan Desa· Tim Penggerak PKK· Kelurahan/Desa

Untuk kelompok remaja puteri, pencatatan dapat diintegrasikan melalui :

· Sekolah menengah/Kejuruan· Karang Taruna· Pramuka, utamanya Saka Bakti Husada· Pengajian/Pesantren· Dan lain-lain

Sasaran Calon pengantin dapat diintegrasikan dengan pencatatan KUA, Pegawai Pencatat Nikah, P4S, P4H, P4B, atau kantor catatan Sipil. Mengingat bahwa kapsul minyak beryodium hanya diberikan 1 kali dalam setahun, maka operasional pemberian kapsul minyak beryodium diupayakan serentak. Bila cara serentak belum dapat menjangkau seluruh sasaran, dapat dilakukan pola pelayanan lain, yaitu :

Pelayanan Posyandu, danPola sweeping.

1). Pola serentak

Yang dimaksud dengan pola serentak adalah pelayanan pemberian kapsul yang dilakukan secara serentak pada hari/bulan yang telah ditetapkan. Pola serentak ini dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian kapsul vitamin A. selain memudahkan manajemen operasional distribusi kapsul minyak beryodium, pola ini juga memudahkan masyarakat untuk mengingat. Untuk efesiensi, penetapan bulan pemberian kapsul minyak beryodium dapat dilakukan di dati II.

2). Melalui Posyanduuntuk melengkapai kekurangan pada saat pelaksanaan serentak (bila sasaran pada saat itu tidak dapat datang atau tidak ada ditempat atau belum dapat diberikan karena sebab lain seperti diare, atau ibu hamil baru), pemberian kapsul minyak beryodium dapat dilakukan terintegrasi dengan pelaksanaan Posyandu. Pemberian di Posyandu dilaksanakan oleh kader posyandu.

3). Pola Sweeping

Page 8: GAKY

Diluar pola serentak dan melalui Posyandu, dapat dilakukan pemberian dengan pola sweeping. Yang dimaksud dengan pola sweeping adalah cara pemberian yang dilakukan dari rumah ke rumah dalam periode tertentu, untuk menjangkau sasaran yang belum mendapatkankapsul minyak beryodium pada saat pemberian serentak ataupun melalui posyandu.

Kegiatan sweeping dilaksanakan oleh satuan tugas khusus yang dibentuk di tingkat kecamatan. Komposisi keanggotaan disesuaikan dengan kesepakatan setempat. Unsur-unsur yang ada didalamnya dapat terdiri dari : Pemda, Kesehatan, Dikbud, PKK, Pramuka dan Kelompok potensial lainnya.