fungsi media dalam pembelajaran

26
FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN Disusun kembali : ISMAIL

Upload: ismail-fizh

Post on 28-Nov-2014

7.814 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Disusun kembali :ISMAIL

TUJUAN PEMBELAJARAN1. Dapat menjelaskan definisi media pembelajaran

menurut beberapa ahli.2. Dapat menjelaskan 5 fungsi media pembelajaran.3. Dapat menjelaskan peran media dalam

pembelajaran4. Dapat menjelaskan prinsip pengembangan media

dalam pembelajaran5. Menjelaskan sejarah perkembangan dan

pemanfaatan media dalam pembelajaran6. Menjelaskan pengembangan strategi pembelajaran

Kesalahan komunikasi dapat terjadi karena:

1. Guru sebagai komunikator kurang mampu dalam cara penyampaian pesan.

2. Adanya perbedaan daya tangkap para siswa sebagai komunikan.

3. Jumlah siswa yang besar.

MEDIA PEMBELAJARAN

DR.DWIJANTO.MS 3

DEFINISI MEDIA PEMBELAJARAN

1. Hamalik menyatakan bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah. (Hamalik. Media Pendidikan. Bandung : Sinar Baru. 1994. Hlm 12)

2. Danim menyatakan bahwa media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa dengan peserta didik. (Sudarman, Danim. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara,. 1995. Hlm 97)

3. Heinich dkk mengatakan bahwa medium sebagai perantara mengantarkan informasi antara sumber dan penerima pesan. (Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja grafindo Persada. 2002. Hlm 4)

4. Lislie. J. Briggs menjelaskan bahwa media adalah sarana fisik untuk menyampaikan materi atau isi pengajaran, seperti buku, film, slide dan lain-lain. (Soetomo. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya : Usaha Nasional. 1993. Hlm 197)

MENGAPA MEMANFAATKAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Perhatikan perkembangan tahapan berfikir anak menurut Peaget :

•Periode sensorimotor (usia 0–2 tahun)•Periode praoperasional (usia 2–7 tahun)•Periode operasional konkrit (usia 7–11 tahun)•Periode operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa)

a.    Refleks (umur 0-1 bulan)• spontan tidak sengaja, dan tidak terbedakan.• Contoh: refleks menangis, mengisap,

menggerakkan tangan dan kepala, mengisap benda didekatnya, dan lain-lain.

b.    Kebiasaan (umur 1-4 bulan)• Kebiasaan dibuat dengan dengan mencoba-coba

dan mengulang-ulang suatu tindakan.• Contoh: Awalnya ia tidak dapat mengangkat

tangannya ke mulut, lalu pelan-pelan mencoba dan akhirnya bisa. Setelah itu menjadi lebih cepat melkukan kembali. Maka itu, terjadilah suatu kebiasaan mengisap ibu jari.

c.  Reproduksi kejadian yang menarik (4-8 bulan)• Pada periode ini, seorang bayi mulai menyentuh dan

memanipulasi objek apapun yang ada di sekitarnya.• Misal, diatas ranjang seorang bayi diletakkan mainan

yang akan berbunyi jika talinya dipegang. Suatu saat ia main-main dan menarik tali itu. Ia mendengar bunyi yang bagus dan ia senang. Maka, ia akan menarik tali itu agar muncul bunyi yang sama.

d.     koordinasi skemata (8-12 bulan)• Seorang bayi mulai membedakan antara sarana dan

hasil tindakannya.• Contoh: seorang bayi diberi mainan tetapi letakknya

jauh. Di dekatnya terdapat tongkat kecil dan dia akan menggunakannya untuk menggapai mainan tersebut.

e.    eksperimen (12-18 bulan)• Mulainya anak mengembangkancara-cara baru

untuk mencapai tujuan dengan eksperimen.• Contoh: anak diberi makanan yang diletakkan di

meja. Ia akan mencoba menjatuhkan makanan itu dan memakannya.

f.  Representasi (18-24 bulan)• Seorang anak sudah mulai menemukan cara-cara

baru yang tidak hanya berdasarkan rabaan fisis dan eksternal tetapi juga dengan koordinasi internal dalam gambarannya.

2. Masa Pra-Operasional (2-7 tahun)• Ciri khas masa ini adalah kemampuan anak

menggunakan simbol yang mewakili suatu konsep. Misal, seseorang anak yang pernah melihat dokter berpraktek, akan dapat bermain “dokter-dokteran”

TAHAPAN OPERASIONAL KONKRET1. Pengurutan : kemampuan untuk mengurutan objek menurut

ukuran, bentuk, atau ciri lainnya2. Klasifikasi : kemampuan untuk memberi nama dan

mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain

3. Decentering : mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu

permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.

4. Reversibility : anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda

dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.

5. Konservasi : memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-

benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.

6. Penghilangan egosentrisme : kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang

orang lain kecil yang tinggi.

4. Tahap Operasional Formal• Tahap ini mereka sudah dapat berpikir logis,

berpikir dengan pemikiran teoretis formal berdasarkan proposisi-proposisi dan hipotesis, dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang diamati saat itu.

• Contoh: Kalau mobil A lebih mahal daripada mobil B, sedang mobil C lebih murah daripada mobil B, maka ia dapat menyimpulkan mobil mana yang paling mahal dan yang mana yang paling murah.

Kerucut Pengalaman menurut Edgar Dale

FUNGSI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN *)

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga

dan daya indra. 3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih

langsung antara murid dengan sumber belajar. 4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai

dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

*) DR.DWIJANTO.MS

PERAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN *)

1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar

2. Pembelajaran dapat lebih menarik 3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan

menerapkan teori belajar 4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek 5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan 6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun

dan dimanapun diperlukan 7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran

serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan 8. Peran guru berubahan kearah yang positif

*) DR.DWIJANTO.MS

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

V ISIBLE : Mudah DilihatI NTERESTING : MenarikS IMPLE : SederhanaU SEFUL : Isinya berguna/ bermanfaatA CCURATE : Benar (dpt

dapat dipertanggungjawabkan)L EGITIMATE : Masuk akal

S TRUCTURED : Terstruktur/ Tersusun dengan baik

SEJARAH PEMANFAATAN MEDIA1. Awal abad 20 : • Gerakan pendidikan visual yang ditandai

dengan didirikannya museum sekolah.• Dibuat film khusus untuk pembelajaran

2.PD II• Digunakan untuk mengajari strategi perang

bagi para tentara.• Pada masa ini dihasilkan banyak film (457

bersuara, 432 film bisu, panduan Indtruktur)

3. Tahun 1960• Didirikannya berbagai pusat pengembangan

media pembelajaran di perguruan tinggi.• Mulai diintegrasikannya media dengan kurikulum

pembelajaran.• Khusus di Indonesia, secara informal sudah

dimulai awal abad 20 (Ki Hajar Dewantara 1928) “ permainan anak itulah pendidikan)

4. 1973-1976* UNESCO melatih para guru dengan siaran radio

sebagai medianya.

JENIS MEDIA

1. Media yang di desain secara khusus (by design)- Secara sengaja dan terencana dikembangkan untuk

mencapai tujuan pembelajaran tertentu.- Dapat dinilai kesesuaiannya dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai.

2. Media yang sudah tersedia (by utilization)- Dirancang oleh orang lain (perorangan/industri).- Perhatikan kesesuaian antara tujuan yang akan dicapai

dengan alat yang akan digunakan.

KENDALA YANG DIHADAPI

1. Rendahnya kesadaran guru dalam memanfaatkan media

2. Belum terbentuknya budaya belajar mandiri pada guru dan siswa

3. Kurangnya kebijakan oleh sekolah untuk mendorong tenaga pengajarnya memanfaatkan media dalam pembelajaran

4. Terbatasnya sarana prasarana.

HAL PENTING SEBELUM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ?

1. Mengembangkan strategi pembelajaran (urutan kegiatan pembelajaran)

2. Metode pembelajaran3. Media pembelajaran4. Waktu pelaksanaan pembelajaran

PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

1. PENGUMPULAN DATA AWAL :Berisi informasi tentang masalah yg dihadapi siswa

selama ini dalam mencapai tujuan pembelajaran2. MENENTUKAN KEMAMPUAN AWAL :Memastikan letak kelemahan yang terjadi untuk

dilakukan perbaikan. Bisa dilakukan dengan tes awal

3. PENENTUAN TUJUANDigunakan untuk menentukan kompetensi mana yg

harus diajarkan berdasar kompetensi yg belum terkuasai oleh siswa

4. PROSEDUR PEMILIHAN METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Dilakukan setelah kita memahami kompetensi yang akan disampaikan, serta karakteristik siswa.

Pilihlah metode dan media yg sesuai5. IMPLEMENTASI, EVALUASI, REVISISetelah dilaksanakan proses pembelajaran, evaluasi

dan penilaian , perhatikan hasil capaiannya. Jika belum seperti yg diharapkan, silahkan evaluasi dan lakukan perbaikan.