fungsi manajemen pelaksanaan milla.docx

56
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN Oleh: Haslizen Hoesin Pendahuluan Terdapat beberapa fungsi-fungsi menejemen yang dikemukakan para pakar, Fungsi fungsi manajemen menurut beberapa parapakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebelum membaca Fungsi-funfsi Manajemen, sebaiknya baca dulu Manajemen sebagai pembuka wawasan, klik disini http://lizenhs.wordpress.com/2011/06/23/manajemen/ Fungsi-funngsi Manajemen Dari Beberapa Pakar Fungsi-fungsi manajemen berkembang terus menjadi melebihi empat buah (banyak). Luther Gullick: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Pengawasan; Anggaran. George Terry: Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak (Actuating); Pengawasan. James Stone: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan. Kootz dan Donnel: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai), Pembinaan kerja; Pengawasan. Richard Griffin: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan. Earnest Dale: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (penyusunan pegawai) Presentasi; Pengawasan. Hendry Foyal: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan. Lyndall Urwick: Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Pemberikomando; Pengkoordinasian; pelaporan; Pengawasan. Fungsi-fungsi manajemen dari yang dikemukakan para pakar

Upload: laksamana-indra

Post on 25-Nov-2015

274 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

FUNGSI-FUNGSI MANAJEMENOleh: Haslizen HoesinPendahuluanTerdapat beberapa fungsi-fungsi menejemen yang dikemukakan para pakar, Fungsi fungsi manajemen menurut beberapa parapakar adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan mengikuti suatu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pendapat lain bahwa fungsi Manajemen ialah berbagai jenis tugas atau kegiatan manajemen yang mempunyai peranan khas dan bersifat saling menunjang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebelum membaca Fungsi-funfsi Manajemen, sebaiknya baca dulu Manajemen sebagai pembuka wawasan, klik disini http://lizenhs.wordpress.com/2011/06/23/manajemen/Fungsi-funngsi Manajemen Dari Beberapa PakarFungsi-fungsi manajemen berkembang terus menjadi melebihi empat buah (banyak).Luther Gullick: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Pengawasan; Anggaran.George Terry: Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak (Actuating); Pengawasan.James Stone: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.Kootz dan Donnel: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (Penyusunan pegawai), Pembinaan kerja; Pengawasan.Richard Griffin: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.Earnest Dale: Perencanaan; Pengorganisasian; Staf (penyusunan pegawai) Presentasi; Pengawasan.Hendry Foyal: Perencanaan; Pengorganisasian; Pimpinan; Pengawasan.Lyndall Urwick: Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Pemberikomando; Pengkoordinasian; pelaporan; Pengawasan.Fungsi-fungsi manajemen dari yang dikemukakan para pakar itu bila di rekapitulasi adalah sebagai berikut: Peramalan; Perencanaan; Pengorganisasian; Penggerak; Pimpinan; Pemberikomando; Staf (Penyusunan pegawai); Pembinaan kerja; Pengkoordinasian; Pelaporan; Presentasi; Pengawasan; Anggaran.Uraian ringkas fungsi-fungsi manajemenBerikut paparan mengenai fungsi-fungsi manajemen secara ringkas sebagai berikut:Peramalan/Perkiraan (Forecasting)Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan perkiraaan/ taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.Perencanaan (Planning)Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnyaBerbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana, merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencanaan merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :1) Tindakan apa yang harus dikerjakan ?2) Mengapa tindakan itu harus dikerjakan ?3) Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?4) Kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?5) Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?6) Bagaimana cara melaksanakan tindakan itu ?Menurut Stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.Organisasi (Organizing)Organisasi (Organizing) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Bila di tinjau dari proses, maka proses itu adalah proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif.Pengorganisasian atau Organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.Pengorganisasian bertujuan membagi satu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.Aktual (Actuating) MenggerakkanMengerakkan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendiri atau penuh kesadaran secara brsama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal in yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)Pimpinan (Leading)Pekerjaan leading meliputi empat kegiatan yaitu: 1) Mengambil keputusan. 2) Mengadakan komunikasi agar terjadi saling pengertian antara manajer dan bawahan. 3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak. 4) Mengkoordinasi kegiatanPengarahan (Directing/Commanding)Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasinya.Motivasi (Motivating)Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, inovasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.Inovasi (Inovation)Inovasi adalah Proses atau hasil pengembangan atau pemanfaatan/mobi-lesasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).Koordinasi (Coordinating)Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.Kendali (Controlling)Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkanLaporan (Reporting)Adalah suatu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pimpinan yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis. Tentu yang terbaik adalah tertulisStaf (Staffing)Staf merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.Fungsi Operasional ManajemenPada pelaksanaannya, fungsi-fungsi manajemen yang dijalankan menurut tahapan tertentu akan sangat berbeda jika didasarkan pada fungsi operasionalnya. Operasional adalah proses penentuan pengamatan kegiatan yang dapat diamati, berarti apa yang dilakukan/diamati.Secara opersional, fungsi perencanaan untuk sumber daya manusia akan sangat berbeda dengan fungsi perencanaan untuk sumber daya alam. Demikian pula jika dilihat dari jenis organisasinya.Dalam manajemen organisasi kegiatan/usaha (bisnis), dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut: 1) Manajemen Sumber Daya Manusia. 2) Manajemen Produksi. 3) Manajemen Pemasaran dan 4) Manajemen KeuanganManajemen Sumber Daya Manusia pada pelaksanaan usaha adalah yang mengelola pelaksana/pekerja (orang).Manajemen Produksi pada pelaksanaan usaha adalah yang mengelola kegiatan memproduksi produkManajemen Pemasaran pada pelaksanaan usaha adalah yang mengelola, mendata dan mencari pembeli/pelanggan.Manajemen Keuangan pada pelaksanaan usaha adalah yang mengelola uang usaha yang diperoleh dari penjualan produk atau pinjaman dari badan lain dalam pelaksanaan kegiatan usaha.Lingkaran SpiralAktifitas fungsi-fungsi manajemen menurut Islam, merupakan sesuatu yang berulang-ulang, menyerupai lingkaran (siklus) atau berbentuk seperti lingkaran ulir atau spiral maju kedepan yang selalu mengarah kepada perbaikan. Kejadian ini dijelaskan pada surat Alam Nasyrah [94] 5 sampai 7.Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (5). Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (6). Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (7).Berulang perkataan sesudah kesulitan itu ada kemudahan (ayat 5 dan 6). Ini berarti suatu siklus. Satu siklus dikerjakan dengan sungguh-sungguh, kemudian dikerjakan pula siklus kedua dengan sungguh-sungguh (ayat 7).Pada surat ini jelas terlihat penting melakukan pekerjaan dengan berulang-ulang dan sungguh-sungguh, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dari pengalaman pekerjaan pertama begitulah seterusnya. Artinya untuk jenis produk yang sama tentu didapatkan kesulitan, kemudian dilakukan perbaikan dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh diproleh hasil yang lebih baik begitulah seterusnya. Hasil perbaikan akan menghilangkan beban, memberikan kemudahan, kelapangan dan meningkatkan mutu produk karena pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh dari menyelesaikan kesulitan dari produk tersebut.Perhatikan aktifitas fungsi-fungsi manajemen yang terkenal adalah POAK. Telihat merupakan sesuatu yang berulang-ulang, menyerupai lingkaran (siklus) yaitu POAK-evaluasi (perbaikan)-POAK-evaluasi (perbaikan)-POAK dan seterusnya maka terjadi berbentuk seperti lingkaran ulir atau spiral maju kedepan yang selalu mengarah kepada perbaikan.Kejadian ini bila diperhatikan mengikuti ayat-ayat Al Quran surat Alam Nasyrah [94] ayat 5 sampai 7 dilengkapi dengan langkah Dan hanya kepada Tuhan mulah hendaknya kamu berharap (8). Langkah ini tidak terdapat pada POAK.Mudah-mudahan paparan diatas dapat menjadi masukan dalam menjalankan Usaha/Orgabisasi/bisnis.Baca juga:Manajemen http://lizenhs.wordpress.com/2011/06/23/manajemen/ pada kategori: Ber usaha Yok, sebagai pembuka/dasar memahami fungsi-fungsi manajemenPenerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Kasus: Pelaksanaan Qurban http://lizenhs.wordpress.com/2013/06/11/penerapan-fungsi-fungsi-manajemen-kasus-pelaksanaan-qurban/

Disusun :Ai MunawarohIP 1 B

Dosen Mata Kuliah : Drs. Rizal Saiful- Haq, MA

Jurusan Ilmu Perpustakaan dan InformasiFakultas Adab dan HumanioraUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2012

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan penelitian yang berjudul Pelaksanaan Fungsi Manajemen di Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tepat pada waktunya. Penulisan laporan penelitian ini dilakukan dalam rangka tugas akhir semester satu mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan penelitian ini masih banyak kekurangan, dan penulisan ini tidak luput dari jasa baik semua pihak yang dengan penuh keikhlasan hati membantu penulis, maka layaklah penulis mengucapkan terima kasih kepada:1. Bapak Drs. Rizal Saiful- Haq, MA selaku Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Perpustakaan.2. Kepala Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Serta Kepala Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora beserta staf yang telah berkenan memberikan pelayanan jasa perpustakaan dengan baik.3. Kepala Urusan Perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah jakarta Bapak Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum. yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.4. Kedua orang tua penulis, yang dengan penuh kesabaran, ketulusan serta keikhlasan dalam mendidik penulis sejak kecil hingga saat ini serta doa-doa mereka.5. Teman- teman IP B yang telah banyak memberikan masukan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.Penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga laporan penelitian ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu perpustakaan dan informasi.Tangerang Selatan, Desember 2012

Ai Munawaroh

iiDAFTAR ISIJudul penelitian iKata pengantariiDaftar Isiiii1. Pendahuluan1.1 Latar Belakang11.2 Perumusan Masalah12. Pembahasan1.1 Definisi manajemen11.2 Sejarah berdirinya perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta21.3 Struktur Organisasi31.4 Visi dan Misi perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta31.5 Pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di perpustakaan FEB UINSyarif Hidayatullah Jakarta.33. Penutup1.1 Kesimpulan 51.2 Saran 51.3 Daftar pustaka5

iiiBAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perpustakaan merupakan salah satu penunjang akademik suatu lembaga pendidikan. oleh karena itu perpustakaan sangat penting dibangun disetiap lembaga pendidikan salah satunya yaitu di perguruan tinggi. Di uin mempunyai banyak perpustakaan. Disetiap fakultas mempunyai perpustakaan sendiri. Dan tidak hanya disetiap fakultas didirikan perpustakaan tapi uin juga mempunyai perpustakaan umum penunjang tambahan akademik bagi seluruh mahasiswa uin.Laporan penelitian ini akan membahas tentang penerapan fungsi-fungsi manajemen diperpustakaan fakultas ekonomi dan bisnis uin syarif hidayatullah jakarta. yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), penganggaran (budgeting), pengawasan (controlling).2. Rumusan MasalahApakah manajemen perpustakaan FEB sudah berjalan sesuai fungsi-fungsinya yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), penganggaran (budgeting), dan pengawasan (controling) ?BAB IIPEMBAHASAN1. Definisi ManajemenAda banyak pernyataan atau pendapat yang berkaitan dengan definisi manajemen. Definisi umum, Manajemen adalah melakukan sesuatu pekerjaan melalui orang-orang lain. definisi lain, Manajemen adalah proses pembentukan dan pemeliharaan lingkungan dimana para individu bekerja bersama-sama dalam kelompok, melaksanakan beberapa tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara efisien.Definisi manajemen menurut pendapat para pakar diantaranya :a. John M. PfiffnerManajemen berhubungan dengan pengarahan orang dan fungsi-fungsinya untuk mencapai tujuan 1yang telah ditetapkan (manajemen is concerned with the direction of these individuals and function to achieve ends previolusly determined)b. George R. Terry Manajemen adalah pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. c. Harold Koontz dan Ceryll ODonellManajemen adalah penyelesaian pekerjaan melalui orang lain (manajemen is getting things done through other people).d. Howard M. CarlisleManajemen adalah proses pengintegrasian, pengkoordinasian, atu pemanfaatan elemen-elemen suatu kelompok untuk mencapai tujuan secara efisien (manajemen is the process by which the element of a group are integrated, coordinated, and eficiently achieve objective).

2. Sejarah Perpustakaan FEBPerpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan seiring berdirinya Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang pada waktu itu (tahun akademik 2000-2001) masih berupa program Studi Akuntansi dan Manajemen dibawah program konversi UIN bersama program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika. Pada awal berdirinya, perpustakaan program konversi dikelola oleh Bpk. Basir dan Khatim. Kemudian pada tahun 2001, perpustakaan ini dipimpin oleh Drs. M. Djuhro dengan menempati gedung baru dan jumlah koleksi sekitar 2000 eksemplar. Pada tahun 2002, melalui SK Presiden No. 31 tanggal 20 Mei 2002, status program konversi berubah menjadi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Jakarta. Dengan disyahkannya status IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka status diperpustakaan ini berubah menjadi perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial (FEIS). Fungsi perpustakaan ini adalah sebagai perpustakaan kerja (Working Library) sesuai dengan Rencana Induk Pengembanan (RIP) IAIN Jakarta tahun 1999. Pembinaan perpustakaan fakultas ini langsung dibawah Pembantu Dekan I dan koordinasi dengan perpustakaan utama sebagai Main Library.Berdasarkan Surat Tugas Nomer EE.KIK/OT.Kp.01.4/320/XII/2005 Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menugaskan Sdr. Seandy Irawan, S.Ip sebagai PJS Perpustakaan FEB Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, setelah Kepala Urusan Drs. M. Djuhro mengakhiri masa tambahan pensiunan. Kemudian pada tanggal 7 April 2010, berdasarka SK Rektor 2No. Un.01/R/KP.07.6/115/2010, kepemimpinan perpustakaan FEB dialihkan kepada Sdr. Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum. sebagai kepala urusan yang baru.

3. Struktur Organisasi :Kepala Perpustakaan : Ade Abdul Hak, S.Ag., S.S., M.Hum.Bagian Layanan Teknis: Yulia Handayani, A.MdBagian Layanan Pemakai: Ali Nasrun, A.Md

4. Visi dan Misi Perpustakaan FEB UIN Syarif Hidayatullah JakartaVISIMenyediakan sumber informasi dan pengetahuan bidang ekonomi dan bisnis, serta wawasan keislaman yang berkualitas bagi civitas akademik.MISI1. Melakukan pengolahan, pelayanan, penyebaran dan perawatan sumber-sumber informasi dan pengetahuan yang berkualitas guna disediakan civitas akademik.2. Mengembangkan sumber informasi terintegrasi bidang ekonomi dan bisnis.3. Mengembangkan layanan informasi berbasis WEB bagi civitas akademik.4. Mengembangkan Sumber Daya Pustakawan dan pengguna perpustakaan.Pelaksanaan Fungsi Manajemen di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah JakartaPerpustakaan sebagai lembaga pendidikan dan lembaga penyedia informasi akan memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen yang memadai, sehingga seluruh aktivitaslembaga akan mengarah para upaya pencapaian tujuan yang telah dicanangkan.Untuk mengelola sebuah perpustakaan diperlukan kemampuan manajemen yang baik, agar arah kegiatan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Kemampuan manajemen itu juga diperlukan untuk menjaga keseimbangan tujuan-tujuan yang berbeda dan mampu dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengetahuan dasar dalam mengelola perpustakaan agar berjalan denganbaik adalahilmu manajemen, karena manajemen sangat diperlukan 3dalam berbagai kehidupan untuk mengatur langkah-langkah yang harus dilaksanakan oleh seluruh elemen dalam suatu perpustakaan. Oleh karena itu dalam proses manajemen diperlukan adanya proses perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leadership), dan pengendalian (controlling). Di samping itu, manajemen juga dimaksudkan agar elemen yang terlibat dalam perpustakaanmampu melakukan tugas dan pekerjaannya dengan baik dan benar.Manajemen diperpustakaan feb ini dilaksanakan sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen perpustakaan yaitu :1. Perencanaan (Planning)Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting. Tanpa perencanaan setiap organisasi atau perpustakaan tidak akan berjalan sesuai fungsinya. Perpustakaan tanpa perencanaan yang jelas tidak akan tercapai sesuai tujuannya. Perencanaan diperpustakaan feb ini telah tercatat dengan jelas didalam visi dan misi perpustakaan. Dengan adanya perencanaan ini diharapkan dapat menjadikan acuan bagi setiap organisasi atau pun perpustakaan untuk lebih memajukan perpustakaan mereka.2. Penyusunan struktur atau pengorganisasian (organizing)Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan tertentu, dengan mempertimbangkan sumber-sumber sarana dan prasarana yang dimiliki dan pengaruh lingkungannya. Perpustakaan feb telah membuat struktur organisasi perpustakaan itu sendiri dengan bapak Ade Abdul Hak sebagai kepala urusan di perpustakaan feb.3. Penyusunan staf (staffing)Staffing sesungguhnya adalah bagian dari pengorganisasian (organizing) dan merupakan salah satu fungsi manajemen yang terkait dalam hal perekrutan, penempatan dan pembinaan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Perpustakaan feb ini telah mempunyai susunan staf yang terdiri dari beberapa bagian yaitu bagian layanan pemakai dan bagian layanan teknis.4. Pengarahan (directing)Pengarahan adalah salah satu fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau intruksi dan pemberian petunjuk, kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Bapak ade sebagai kepala urusan perpus feb juga mempunyai fungsi tersendiri salah satunya adalah memberi pengarahan kepada para staff perpustakaan feb agar bisa menjalankan fungsi mereka masing-masing sesuai dengan bagian-bagian mereka.

45. Penganggaran (budgeting)Tanpa penganggaran sebuah organisasi ataupun perpustakaan tidak dapat berkembang dengan baik. Maka dalam setiap organisasi atau pun perpustakaan dibutuhkan penganggaran untuk mendukung proses pengembangan perpustakaan dan juga untuk memenuhi kebutuhan perpustakaan terutama dalam hal pembelian bahan pustaka. Diperpustakaan feb ini penganggaran sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan perpustakaan. Anggaran dana perpustakaan ini berasal dari universitas dan perpustakaan ini juga mendapat sumbangan bahan pustaka yang berasal dari mahasiswa feb itu sendiri.6. Pengawasan (controlling)Perpustakaan ini berada dibawah pengawasan dekan feb. Kepala urusan juga mempunyai peran dalam melaksanakan pengawasan terhadap perpustakaan yang telah ia kelola bersama para stafnya agar perpustakaan tersebut dapat berjalan sesuai dengan fungsinya.

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan :Kesimpulan dari penelitian ini bahwa perpustakaan feb telah menjalankan organisasi sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen perpustakaan yaitu perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan staf (staffing), pengarahan (directing), penganggaran (budgeting), pengawasan (controlling).Saran :Saran untuk perpustakaan dan semua staf perpustakaan feb agar tetap mempertahankan fungsi-fungsi manajemen diperpustakaannya dan lebih meningkatkan lagi kinerja dan layanannya agar para pemustaka merasa nyaman dan puas .Daftar Pustaka : http://libfeis-uinjkt.ac.id

ACTUATING DALAM MANAJEMEN Actuating1. Pengertian (Pengarahan / Pergerakan)Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : 1. Merasa yakin akan mampu mengerjakan, 2. Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, 3. Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting,atau mendesak, 4. Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan 5. Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.

Fungsi-fungsi manajemen menurut George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggerakan),controlling (pengendalian). Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa, Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut. Jadi actuating adalah usaha menggerakkan seluruh orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar. Actuating merupakan fungsi yang paling fundamental dalam manajemen, karena merupakan pengupayaan berbagai jenis tindakan itu sendiri, agar semua anggota kelompok mulai dari tingkat teratas sampai terbawah, berusaha mencapai sasaran organisasi sesuai rencana yang telah ditetapkan semula, dengan cara terbaik dan benar. Memang diakui bahwa usaha-usaha perencanaan dan pengorganisasian bersifat vital, tetapi tidak akan ada output konkrit yang akan dihasilkan sampai kita mengimplementasi aktivitas-aktivitas yang diusahakan dan yang diorganisasi. Untuk maksud itu maka diperlukan tindakan penggerakan (actuating) atau usaha untuk menimbulkan action. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penggerakan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis. B.Fungsi dan Peranan Actuating (Penggerakan)Pertama, adalah melakukan pengarahan (commanding), bimbingan (directing) dan komunikasi (communication) (Nawawi, 2000:95). Dijelaskan pula bahwa pengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan, memelihara, menjaga/mempertahankan dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi (Nawawi, 2000 : 95). Kedua, penggerakan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.

sumber:Mulyono. 2008. Manajemen administrasi dan pendidikan. Yogyakarta: ar-ruzz media.Bennis, Warren, Menjadi Pemimpin Efektif (On Becoming a Leader), Alih bahasa Anna W.Bangun, Elex Media Komputindo, 1994Covey, Stepehen R, The 7 Habits of Highly Effective People (7 Kebiasaan Manusia yang sangat efektif), edisi revisi, alih bahasa Drs, Budijanto, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997Jones, Gareth R. Organizational Theory : Text and Cases, Addison Wesley, 1995Robbins, Stepehen P. Managing Today, 2nd Ed, Prentice Hall, 2000Stoner, James A.F., et al., Management, 6th Ed., Prentice Hall Inc, Englewood Cliffs, 1995 Diposkan oleh Choirun Nisa Wijayanti di Selasa, Oktober 29, 2013 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Pelaksanaan Dalam Fungsi Management Suatu Manajemen pasti terdapat fungsi-fungsi manajemen yang memang terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat yang terkait disebuah dungi managemen . fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk mendapatkan hasil manajemen yang maksimal. Semua memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing dan setiap bawahan yang menerima pendeligasian itu untuk berkomitmen dan berdedikasi menjalankan tugas dan kewajiban yang dipercayakan oleh atasan kepadanya. Kita sebagai manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangan yang kita punya , tidak mungkin seseorang dapat melakukan sesuatu diluar kemampuannya. Untuk itu diadakanlah organisasi dengan jajaran-jajaran yang tersusun rapi untuk mencapai hasil usaha sebaik, seefektif, dan seefisien mungkin . Hal ini tentu guna agar kita bisa dapat menyelesaikan segala sesuatu dengan baik untuk mencapai sebuah hasil yang sangat kita inginkan . Semua pasti dilakukan dalam sebuah kerja yang mendidik para pekerja lainnya yang mungkin dapat berkomunikasi satu sama lain dengan baik . Fungsi ini memang sangat penting dalam segala hal yang ada . Maka untuk itu lakukanlah dengan berbagai yang sudah kita terapkan karena semua akan memiliki akhir dengan proses yang mudah tentunya .

Perencanaan, Pengorganisasi, Pelaksanaan, Pengarahan, dan Supervisi pada Fungsi ManajemenSecara umum, terdapat empat fungsi manajemen yang sering orang menyebutnya POAC, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Menurut Azwar (1996), fungsi administrasi terbagi atas empat kategori, antara lain (1) fungsi perencanaan termasuk penyusunan angggaran belanja, (2) fungsi pengorganisasian termasuk penyusunan staf, (3) fungsi pelaksanaan yang termasuk pengarahan, pengkordinasian, bimbingan, penggerakan dan pengawasan, serta (4) fungsi penilaian yang di dalamnya termasuk penyusunan laporan. Sementara menurut Terry, Management is a distenete process consiting of planning, organizing, actualiting, and controling performed to determine and accomplish state objectives by the use of human being and other resurshes. Berikut uraian tentang berbagai fungsi managemen diatas: PerencanaanMenurut Koontz, et, al, (1984), perencanaan merupakan salah satu fungsi fundamental dari manajemen yang sangat menentukan, karena di dalamnya termuat apa yang diinginkan oleh suatu organisasi serta langkah-langkah akan perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Perencanaan harus mempertimbangan kebutuhan fleksibelitas agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Dalam perencanaan, manejer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya dan siapa yang melakukan. Perencanaan yang baik dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang sedalammana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Perencanaan merupakan pekerjaan yang menyangkut penyusunan konsep serta kegiatan yang telah ditetapkan demi masa depan yang lebih baik. Selain itu, perencanaan menganut beberapa upaya yang menjabarkan cara penyelesaian masalah yang telah ditetapkan ke dalam unsur-unsur rencana yang lengkap serta saling terkait dan terpadu hingga dapat dipakai sebagai pedoman dalam melaksanakan dan cara menyelesaikan masalah.Menurut pendapat Handoko (2000), ada empat tahap kegiatan perencanaan antara lain meliputi penetapkan tujuan atau serangkai tujuan, merumuskan keadaan saat ini, mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan. Pengorganisasi.Pengorganisasi merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi dan tersedianya sumberdaya (tenaga, keuangan, prasarana dan sarana) dalam organisasi. Terdapat dua aspek penting dalam kegiatan pengorganisasian menurut Azwar (1996), yaitu pembagian kerja dan departemensasi. Pembagian tugas yang dimaksud adalah penyesuaian tugas pekerjaan agar setiap petugas dalam organisasi bertanggung jawab melaksanakan sekumpulan kegiatan yang terbatas. Hasil dari pekerjaan pengorganisasian adalah terbentuknya wadah (entity) atau satuan organisasi yang didalamnya ada perangkat organisasi agar tugas-tugas yang dipercayakan kepada pendukung dapat terlaksana. PelaksanaanMenurut Nawawi (2000) pelaksanaan atau penggerakan (actuating) yang dilakukan setelah organisasi memiliki perencanaan dan melakukan pengorganisasian dengan memiliki struktur organisasi termasuk tersedianya personil sebagai pelaksana sesuai dengan kebutuhan unit atau satuan kerja yang dibentuk. Di antara kegiatan pelaksanaan adalah melakukan pengarahan, bimbingan dan komunikasi termasuk koordinasi. Koordinasi sebagai proses pengintegrasian tujuan dan kegiatan pada satuan kerja yang terpisah suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tanpa koordinasi, individu dan departemen-departemen akan kehilangan pegangan atas peranan mereka dalam organisasi. Mereka mulai mengejar kepentingan diri sendiri yang sering merugikan pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. Kebutuhan akan koordinasi tergatung pada sifat dan kebutuhan komunikasi dalam pelaksanaan tugas dan derajat saling ketergantungan bermacammacam satuan pelaksanaan. Apabila tugas tersebut memerlukan informasi antar satuan, derajat koordinasi yang tinggi adalah yang paling baik. Koordinasi sangat dibutuhkan bagi organisasi yang menetapkan tujuan tinggi. Pengarahan dan BimbinganPengarahan dan bimbingan adalah kegiatan menciptakan, memelihara, menjaga atau mempertahankan dan memajukan organisasi melalui setiap personil, baik secara struktural maupun fungsional, agar langkah-langkah operasionalnya tidak keluar dari usaha mencapai tujuan organisasi. Sementara menurut Handoko (2000), pada dasarnya fungsi pengarahan adalah membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa saja diinginkan dan harus mereka lakukan. Pembinaan atau supervisiMenurut Terry (1974), supervisi berasal dari kata super yang berarti dari atas dan visi yang berarti seni untuk melihat objek tertentu. Sementara Siagian (1993) mengemukakan, bahwa supervisi adalah suatu proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Pembinaan adalah suatu upaya pengarahan dengan memberikan petunjuk serta saran, setelah menemukan alasan dan keluhan pelaksanaan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Sedangkan pengertian supervisi berdasarkan Total Quality Management (TQM) adalah proses pengendalian untuk menemukan kesenjangan terhadap standar dan melakukan koreksi atau perbaikan. Supervisi adalah kegiatan mengamati, menilai dan membantu sumber daya manusia (SDM) agar bekerja secara efektif dan efisien, merupakan salah satu kegiatan perilaku organisasi, yang bertujuan untuk terus menerus memperbaiki, meningkatkan dan menyempurnakan keterampilan dalam bekerja. Sesuai dengan pengertiannya, kegiatan supervisi yang baik harus dijalankan dengan cara yang tidak menekan dan tidak bersipat mencari kesalahan (Nawawi, 2000). Menurut Depkes RI (2002), tujuan dari pembinaan atau supervisi adalah untuk meningkatkan kinerja petugas melalui suatu proses yang sistematis dengan peningkatan pengetahuan petugas, peningkatan keterampilan petugas, perbai kan sikap petugas dalam bekerja dan peningkatan motivasi petugas. Di samping tujuan tersebut, pembinaan atau supervisi juga mempunyai tujuan untuk memotivasi petugas dan mengendalikan suatu kegiatan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Kegiatan diatas dilakukan sebagai upaya untuk menemukan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan, memberikan bimbingan teknis untuk meluruskan apabila terdapat penyimpangan, memberikan semangat dan umpan balik kepada petugas pelaksana. Refference, antara lain : Azwar. S.1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Pustaka Pelajar; Depkes RI. 2002. Modul Dasar Penyuluhan Kesehatan Masyarakat; Handoko, H. T. 2000. Manajemen. BPEE-YK & LMP3M AM P-YKPN; Koonzt, H, et al. 1984. Manajement A System and Cantingensy Analysis of Managerial; Nawawi, H. 2000. Manajemen Strategik Organisasi Non-Propit Bidang Pemerintahan. UGM. Yogyakarta.

KONSEP DAN PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN DI LEMBAGA PENDIDIKAN

BAB IPENDAHULUANPendidikan di Indonesia menganut konsep pendidikan seumur hidup. Oleh sebab itu pendidikan menjadi tanggungjawab pemerintah, keluarga, dan masyarakat. Agar tujuan pendidikan nasional dapat terwujud, maka pendidikan itu sendiri membutuhkan pengelolaan secara baik. Pengelolaan pendidikan baik oleh pemerintah dan swasta untuk jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah pada setiap jenis dan jenjang pendidikan sangat diperlukan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional.Satuan pendidikan yang didirikan oleh pemerintah diselenggarakan oleh Mendikbud atau menteri lain, sedang satuan pendidikan yag didirikan oleh masyarakat diselenggarakan oleh yayasan atau badan yang bersifat sosial. Kepala sekolah pada tingkat pendidikan dasar dan menengah, rektor pada tingkat uninversitas /institut, ketua pada tingkat akademi/sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.Dalam kontek manajemen pendidikan, agar pimpinan atau kepala sekolah dan kinerja guru dalam aplikasinya di lembaga persekolahan agar dapat mencapai standar tertentu, maka dibutuhkan suatu manajemen kinerja (performance management). Di lembaga pendidikan selain praktisi pendidikan (perencana) pendidikan, maka ujung tombak yang mampu mengangkat keberhasilan pendidikan adalah para guru, termasuk di dalamnya adalah guru yang bertindak sebagai kepala sekolah (manajer pendidikan).Dengan mengacu pada penerapan fungsi manajemen di atas, di bawah ini akan dibicarakan tentang manajemen pendidikan di sekolah. Dalam mengembangkan manajemen kinerja guru, didalamnya harus dapat membangun harapan yang jelas serta pemahaman tentang fungsi-fungsi manajemen di atas dapat diaplikasikan dalam program kegiatan kependidikan. Kepala sekolah dan guru dalam tugasnya sebagai pemimpin pendidikan, dalam hal ini secara esensial yang diharapkan mampu melakukan proses manajerial secara utuh. Ukuran keterlibatan secara optimal seorang kepala sekolah dan guru dapat dilihat dari:1. Seberapa besar kontribusi pekerjaan kepala sekolah dan guru bagi pencapaian tujuan pendidikan di sekolah melakukan pekerjaan dengan baik2. Bagaimana guru dan kepala sekolah bekerja sama untuk mempertahankan, memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja guru yang sudah ada sekarang.3. Bagaimana prestasi kerja akan diukur.4. Mengenali berbagai hambatan kinerja dan berupaya menyingkirkannya.Dalam konsep ini pimpinan dan guru dalam lembaga pendidikan mmpunyai kemampuan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi kesulitan atau persoalan. Evaluasi dalam fungsi manajenen adalah salah satu bagian dari manajemen pendidikan, yang merupakan proses di mana kepala sekolah dan guru secara perseorangan dinilai dan dievaluasi. Ini dipakai untuk menjawab pertanyaan, Seberapa baikkah kinerja seorang kepala sekolah dan guru pada suatu periode tertentu dalam penerapan konsep dan fungsi manajemen pendidikan tersebut?Bertitik tolak dari hal tersebut penulis mencoba untuk mengadakan penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam makalah yang berjudul: Konsep dan Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar.Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka batasan masalah dalam penulisan makalah ini agar lebih terarah penulis hanya menfokuskan pada masalah-masalah pokok bagaimana karakteristik MIN Sungai Tabuk Kab. Banjar untuk menjawab dari fokus atau persoalan pokok tersebut, maka pertanyaan yang perlu dicari jawabannya sebagai berikut:Bagaimana peran kepala madrasah dalam penerapan konsep dan fungsi manajemen pendidikian dalam hal perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengerahan (actuating), pengawasan (controlling) pendidikan di Madrasah Ibtidayah Negeri Sungai Lulut Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar ?BAB IITINJAUAN TEORITIS TENTANG KONSEP DAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKANA. Konsep Manajemen PendidikanPendidikan merupakan suatu dimensi pembangunan. Proses pendidikan terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan di bidang ekonomi, yang saling menunjang satu dengan yang lainnya dalam upaya mencapai tujuan pembangunan nasional.Proses pendidikan berkenaan dengan semua upaya untuk mengembangkan mutu sumber daya manusia, sedangkan manusia yang bermutu itu pada hakikatnya telah dijabarkan dan dirumuskan secara jelas dalam rumusan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan itu sendiri searah dengan tujuan pembangunan secara keseluruhan.Untuk memahami konsep pendidikan secara umum, maka dapat diajukan berbagai pertanyaan sebagai berikut.1. Apa: Apa yang dimaksud dengan pendidikan? pertanyaan ini menuntut jawaban mengenai definisi pendidikan.2. Mengapa: Pertanyaan tentang apa tujuan pendidikan yang hendak dicapai? Jawaban atas pertanyaan ini adalah rumusan berbagai aspek tujuan pendidiakn yang telah dirumuska dalam tujuan pendidikan nasioanal.3. Untuk apa: Pertanyaan ini berkenaan dengan siapa yang menjadi sasaran pendidikan? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah pemahaman mengenai tenaga kependidikan.4. Bagaimana: Pertanyaan ini berkenaan dengan cara dan prosedur yang ditempuh dalam proses pendidikan. Jawaban atas pertanyaan ini adalah pemahaman tentang konsep kurikulum, pembelajaran dan belajar.1. Pengertian Manajemen PendidikanManajemen pendidikan terdiri dari dua istilah, yaitu manajemen dan pendidikan. Sebelum mengartikan istilah manajemen pendidikan, terlebih dahulu dikemukakan pengertian manajemen dan pengertian pendidikan.Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah member arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pikiran-pikiran ahli tentang definisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien.Dalam buku Kapita Selekta Administrasi Dan Manajemen Pendidikan oleh Husnul Yaqin disebutkan Manajemen berasal dari kata manage atau managiare yang berarti melatih kuda dalam melangkahkan kakinya, karena kuda mempunyai daya mampu yang hebat.Dari segi bahasa manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan terjemahan langsung dari kata management yang berarti pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M. Echols dan Hasan Shadily (1995: 372) management berasal dari akar kata to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola, dan memperlakukan.Menurut Stoner sebagaimana dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Sementara manajemen menurut istilah adalah proses mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang lain (Robbin dan Coulter, 2007:8).Istilah manajemen mengacu kepada proses pelaksanaan aktivitas yang diselesaikan secara efesien dengan dan melalui pendayagunaan orang lain. Siagian (1978) menyebutkan manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatankegiatan orang lain. Sedangkan Hersey dan Blanchard (1988:144) menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu proses bagaimana pencapaian sasaran organisasi melalui kepemimpinan.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan suatu proses kontinu yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan maupan bersama orang lain dalam mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif, dan efesien.Selanjutnya definisi tentang pendidikan banyak dikemukakan oleh para ahli dalam rumusan yang beraneka ragam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994: 232). Sementara Ahmad D. marimba memberikan definisi, Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.(Marimba, 1980: 19).Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.Dari pengertian manajemen dan pendidikan di atas, maka manajemen pendidikan bisa di artikan sebagai suatu proses yang mengandung fungsi-fungsi yang harus dijalankan dalam penyelenggaraan pendidikan sehingga pendidikan itu dapat berjalan secara efektif dan efesien menghasilkan peserta didik yang mempunyai pengetahuan, kepribadian dan keterampilan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien untuk mencapai tujuan secara efektif. Mengadaptasi pengertian manajemen dari para ahli dapat dikemukakan bahwa manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.Secara khusus dalam konteks pendidikan, Djaman Satori memberikan pengertian manajemen pendidikan dengan menggunakan istilah administrasi pendidikan yang diartikan sebagai keseluruhan proses kerja sama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.Sedangkan Hadari Nawawi mengemukakan bahwa Administrasi pendidikan sebagai rangkaian kegiatan atau keseluruhan proses pengendalian usaha kerjasama sejumlah orang untuk mencapai tujuan pendidikan secara sistematis yang diselenggarakan di lingkungan tertentu terutama berupa lembaga pendidikan formal. Secara esensial dapat ditarik benang merah tentang pengertian manajemen pendidikan:a. Manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatanb. Manajemen pendidikan memanfaatkan berbagai sumber dayac. Manajemen pendidikan berupaya untuk mencapai tujuan tertentu2. Tujuan Manajemen PendidikanDilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan dapat dievaluasi secara benar, akurat dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efesien.a. Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output) dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas.b. Kualitas menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian atau penghargaan yang diberikan atau dikenakan kepada barang (products) dan/atau jasa (services) tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerjanya (Pfeffer end Coote, 1991).c. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi.d. Efesiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul (doing things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right things) atau efektivitas adalah perbandingan antara rencana tujuan yang dicapai, efesiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input/sumber daya dengan output. Efesiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan memiliki tingkat efesiensi waktu, biaya, tenaga dan sarana.3. Prinsip ManajemenDouglas (1963: 13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai berikut:a. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.b. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.c. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat dan kemampuannya.d. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.e. Relativitas nilai-nilai.Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai-nilai. Hal ini hampir selaras dengan apa yang dikemukakan Fattah (1996: 33) yang mengklasifikasikan prinsip manajemen ke dalam tiga ranah yaitu:a. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran: bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi.b. Prinsip manajemen berdasarkan orang; adalah suatu aktivitas manajemen yang diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia.c. Prinsip manajemen berdasarkan informasi; adalah aktivitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara cepat, lengkap dan akurat.B. Fungsi Manajemen PendidikanManajemen pendidikan mempunyai fungsi yang terpadu dengan proses pendidikan khususnya dengan pengelolaan proses pembelajaran. Dalam hubungan ini, terdapat beberapa fungsi manajemen pendidikan. Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, H. Siagian (1977) mengungkapkan pandangan dari beberapa ahli, sebagai berikut:Menurut G.R. Terry terdapat empat fungsi manajemen, yaitu :1. Planning (perencanaan);2. Organizing (pengorganisasian);3. Actuating (pelaksanaan); dan4. Controlling (pengawasan).Henry Fayol terdapat lima fungsi manajemen, meliputi :1. Planning (perencanaan);2. Organizing (pengorganisasian);3. Commanding (pengaturan);4. Coordinating (pengkoordinasian); dan5. Controlling (pengawasan).Harold Koontz dan Cyril O Donnel mengemukakan lima fungsi manajemen, mencakup:1. Planning (perencanaan);2. Organizing (pengorganisasian);3. Staffing (penentuan staf);4. Directing (pengarahan); dan5. Controlling (pengawasan).L. Gullick mengemukakan tujuh fungsi manajemen, yaitu:1. Planning (perencanaan);2. Organizing (pengorganisasian);3. Staffing (penentuan staf);4. Directing (pengarahan);5. Coordinating (pengkoordinasian);6. Reporting (pelaporan); dan7. Budgeting (penganggaran).Untuk memahami lebih jauh tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan, di bawah akan dipaparkan tentang fungsi-fungsi manajemen pendidikan dalam perspektif persekolahan, dengan merujuk kepada pemikiran G.R. Terry, meliputi :1. Perencanaan (planning)Perencanaan tidak lain merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebagaimana disampaikan oleh Louise E. Boone dan David L. Kurtz (1984) bahwa: planning may be defined as the proses by which manager set objective, asses the future, and develop course of action designed to accomplish these objective. Sedangkan T. Hani Handoko (1995) mengemukakan bahwa : Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif mungkin. T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa perencanaan:a. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan;b. Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama; Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran;c. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat;d. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi;e. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasif. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami;g. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti; danh. Menghemat waktu, usaha dan dana.Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan langkah-langkah pokok dalam perencanaan, yaitu :a. Penentuan tujuan dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) menggunakan kata-kata yang sederhana, 2) mempunyai sifat fleksibel, 3)mempunyai sifat stabilitas, 4) ada dalam perimbangan sumber daya, dan 5)meliputi semua tindakan yang diperlukan.b. Pendefinisian gabungan situasi secara baik, yang meliputi unsur sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya modal.c. Merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan secara jelas dan tegas.Hal senada dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko (1995) bahwa terdapat empat tahap dalam perencanaan, yaitu :a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan;b. Merumuskan keadaan saat ini;c. Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan;d. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuanPada bagian lain, Indriyo Gito Sudarmo dan Agus Mulyono (1996) mengemukakan bahwa atas dasar luasnya cakupan masalah serta jangkauan yang terkandung dalam suatu perencanaan, maka perencanaan dapat dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu : 1) rencana global yang merupakan penentuan tujuan secara menyeluruh dan jangka panjang, 2) rencana strategis merupakan rencana yang disusun guna menentukan tujuan-tujuan kegiatan atau tugas yang mempunyai arti strategis dan mempunyai dimensi jangka panjang, dan 3) rencana operasional yang merupakan rencana kegiatan-kegiatan yang berjangka pendek guna menopang pencapaian tujuan jangka panjang, baik dalam perencanaan global maupun perencanaan strategis.Perencanaan strategik akhir-akhir ini menjadi sangat penting sejalan dengan perkembangan lingkungan yang sangat pesat dan sangat sulit diprediksikan, seperti perkembangan teknologi yang sangat pesat, pekerjaan manajerial yang semakin kompleks, dan percepatan perubahan lingkungan eksternal lainnya.Pada bagian lain lagi, T. Hani Handoko memaparkan secara ringkas tentang langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan strategik, sebagai berikut:a. Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan umum tentang misi, falsafah dan tujuan. Perumusan misi dan tujuan ini merupakan tanggung jawab kunci manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah sosial dan etika, atau masalah-masalah umum seperti macam produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian perusahaan.b. Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan dan merupakan hasil analisis internal untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber daya -sumber daya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan menunjukkan kesuksesan perusahaan di masa lalu dan kemampuannya untuk mendukung pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di masa yang akan datang.c. Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-cara dan dalam apa perubahan-perubahan lingkungan dapat mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan lebih khusus, seperti para penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga kerja dan lembaga-lembaga keuangan, di mana kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.Meski pendapat di atas lebih menggambarkan perencanaan strategik dalam konteks bisnis, namun secara esensial konsep perencanaan strategik ini dapat diterapkan pula dalam konteks pendidikan, khususnya pada tingkat persekolahan, karena memang pendidikan di Indonesia dewasa ini sedang menghadapi berbagai tantangan internal maupun eksternal, sehingga membutuhkan perencanaan yang benar-benar dapat menjamin sustanabilitas pendidikan itu sendiri.2. Pengorganisasian (organizing)Fungsi manajemen berikutnya adalah pengorganisasian (organizing). George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa : Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.Lousie E. Boone dan David L. Kurtz (1984) mengartikan pengorganisasian : as the act of planning and implementing organization structure. It is the process of arranging people and physical resources to carry out plans and acommplishment organizational obtective. Dari kedua pendapat di atas, dapat dipahami bahwa pengorganisasian pada dasarnya merupakan upaya untuk melengkapi rencana-rencana yang telah dibuat dengan susunan organisasi pelaksananya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pengorganisasian adalah bahwa setiap kegiatan harus jelas siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan, dan apa targetnya.Berkenaan dengan pengorganisasian ini, Hadari Nawawi (1992) mengemukakan beberapa asas dalam organisasi, diantaranya adalah : (a) organisasi harus profesional, yaitu dengan pembagian satuan kerja yang sesuai dengan kebutuhan; (b) pengelompokan satuan kerja harus menggambarkan pembagian kerja; (c) organisasi harus mengatur pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; (d) organisasi harus mencerminkan rentangan kontrol; (e) organisasi harus mengandung kesatuan perintah; dan (f) organisasi harus fleksibel dan seimbang.Ernest Dale seperti dikutip oleh T. Hani Handoko mengemukakan tiga langkah dalam proses pengorganisasian, yaitu : (a) pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi; (b) pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang logik dapat dilaksanakan oleh satu orang; dan (c) pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.3. Pelaksanaan/Penggerakkan (actuating)Dari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi.Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.4. Pengawasan (controlling)Pengawasan (controlling) merupakan fungsi manajemen yang tidak kalah pentingnya dalam suatu organisasi. Semua fungsi terdahulu, tidak akan efektif tanpa disertai fungsi pengawasan. Dalam hal ini, Louis E. Boone dan David L. Kurtz (1984) memberikan rumusan tentang pengawasan sebagai : the process by which manager determine wether actual operation are consistent with plans.Sementara itu, Robert J. Mocker sebagaimana disampaikan oleh T. Hani Handoko (1995) mengemukakan definisi pengawasan yang di dalamnya memuat unsur esensial proses pengawasan, bahwa : Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.Selanjutnya dikemukakan pula oleh T. Hani Handoko bahwa proses pengawasan memiliki lima tahapan, yaitu:a. Penetapan standar pelaksanaan; Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan;b. Pengukuran pelaksanaan kegiatan nyata;c. Pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan penganalisaan penyimpangan-penyimpangan; dand. Pengambilan tindakan koreksi, bila diperlukan.Mengadopsi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan planning, organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating, motivating, innovating), reporting, controlling. Namun demikian dalam operasionalisasinya dapat dibagi dua yaitu fungsi manajemen pada tingkat/level makro/masso seperti departemen dan dinas dengan melakukan fungsi manajemen secara umum dan pada level institusi pendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating, controlling.Demikian juga yang terdapat dalam buku Kapita Selekta Administrasi Dan Manajemen Pendidikan oleh Husnul Yaqin disebutkan paling tidak ada lima unsur pentng yang harus ada dalam manajemen pendidikan yang kita coba lihat isyarat-isyaratnya dalam al-Quran yang meliputi:1) Planning (perencanaan)2) Organizing (pengorganisasian)3) Actuating (penggerakan)4) Communication (komunikasi)5) Controlling (pengawasan)Fungsi-fungsi manajemen ini berjalan saling berinteraksi dan saling kait mengkait antara satu dengan lainnya, sehingga menghasilkan apa yang disebut dengan proses manajemen. Dengan demikian, proses manajemen sebenarnya merupakan proses interaksi antara berbagai fungsi manajemen.Dalam perspektif persekolahan, agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik, boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.DAFTAR PUSTAKAEngkoswara, H. dan Komariah, Aan, (2011), Administrasi Pendidikan, Bandung: Alfabeta.Hamalik, Oemar, (2006), Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Marno dan Supriyatno, Triyo, (2008), Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, Bandung: PT. Refika Aditama.Robbin and Coulter, (2007), Manajemen (edisi kedelapan), Jakarta: PT Indeks.Sudrajat, Akhmad, Konsep Manajemen sekolah, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/03/konsep-manajemen-sekolah/, accessed 16 Februari 2012.Syaddad, farhan, Manajemen Pendidikan Islam, http://farhansyaddad.wordpress.com/2009/10/30/manajemen-pendidikan-islam/, Accessed 16 Februari 2012.Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, (2009), Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, (2006), Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Penerbit Fokusmedia.Yaqin, Husnul, (2011), Kapita Selekta Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, Banjarmasin: Antasari Press.http://nayukpuspita-ap.blogspot.com/2011/01/penerapan-fungsi-manajemen-dalam.html, accessed 16 Februari 2012http://www.tokoblog.net/2010/08/manajemen-pendidikan.html, accessed 16 Februari 2012.

Actuating BAB IPENDAHULUAN

1.1. latar Belakangpengetahuan tentang actuating (pergerakan) dikalangan para remaja zaman sekarang harus ditingkatkan. Pengetahuan tentang actuating pun penting untuk diketahui dan dipelajari. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan kita mengenai penjelasan tentang actuating.1.2. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini antara lain: Untuk mengetahui pengertian actuating Untuk mengetahui Directing Untuk mengetahuiModel Motivasi Manusia Untuk mengetahui Beberapa hal yang tercakupdala actuating1.3. Rumusan MasalahPerumusan Masalah Apa pengertian actuating? Apa pengertian Directing? Bagaimana Model Motivasi Manusia? Apa saja yang tercakup dalam Actuating?

BAB IIISI2.1. Pengertian ActuatingDari seluruh rangkaian proses manajemen, pelaksanaan (actuating) merupakan fungsi manajemen yang paling utama. Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak berhubungan dengan aspek-aspek abstrak proses manajemen, sedangkan fungsi actuating justru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasiDalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya. Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan (actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk mengerjakan sesuatu jika : (1) Merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) Yakin bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) Tidak sedang dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau mendesak, (4) Tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan (5) Hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.2.2. Directing atau CommandingDirecting atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnyaFungsi Pengarahan dan Implementasi

proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi. Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan ImplementasiMengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan Adapun cara yang biasa dikenal adalah sebagai berikut :Pengarahkan dilakukan dengan cara memberikan informasi yang di perlukan terutama yang berhubungna denga masalah yagn dihadapi karyawan. Pengarahan semacam ini biasanya dilakukan untuk mengangani karyawan karywayan yang barusaja diterima sebagai karyawan baru di perusahaan. Adapun pengarahan tersebut bisa mencakup tugas yang harus dilakukan, cara cara yang digunakan, hubungan antar sesame karyawan, tugas melaksanakan kegiatan dan seaagainyaPengarahan dengan cara memberikan perintah yang harus dilakukan oleh bawahan. Perintah tersebut dapat dilakukan dengan cara tertulis ataupun lisan dimana perintah tersebut perlu untuk dimengerti secara baik oleh atasan. Jadi atasan harus dapat menyesuaikan kapan atasan memberikan perintah secara pormal atau tertulis maupun perintah secara lisan dan kapan atasan harus memberikan perintah yang harus dilakukan seluruh bawahan (umum) maupun hanya bagian tertentu saja (khusus)2.3. Beberapa hal yang tercakup dalan Actuating yaitu :1. Komunikasi organisasiKomunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok.Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan formal untuk mencapai tujuannya.

Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.2. CoordinatingCoordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.3. MotivatingMotivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.4. LeadingIstilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allen yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2) mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan, 3) memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.2.4. Fungsi actuating dalam perusahaanFungsi fundamental dalam perusahaan setelah menata perencanaan dan pengorganisasian adalah bagaimana cara menggerakan manusia secara sukarela untuk melakukan aktiftas personal yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Menggerakan merupakan usaha untuk menggerakan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan yang bersangkutan dan anggota perusahaan tersebut oleh karena anggota itu ingin mencapai sasaran tersebut (Terry:2006:313)

2.5. Premis dasarMenurut McGregor berpendpat bahwa ada premis dasar yang merupakan pandangan yang berlawanan dalam bentuk teori x dan teori y dengan Ciri-ciri teori X adalah berasumsi :kebanyakan pekerja yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sedikit mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan. kebanyakan pekerja harus dibujuk, diberikan penghargaan, diuhukum dan diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan organisasi.kebanyakan pekerja ingin diberikn pengarahan oleh seorang manajer formal dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindri tnggungjawab.2.6. Ciri-ciri teori Y adalah berasumsi :kebanyakan pegawai perusahaan tidaklah secara inheren membenci pekerjaankebanyak pegawai memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakanya harus membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut. kebanyakan pegawai ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasi diri sendiri.2.7. Teori dasar motivasiDari premis dasar diatas dikenallah Motivasi yang berasal dari movere artinya menggerakan, didalamnya ada beberapa teori dasar untuk menggerakan manusia antara motivasi, kepemimpinan, komunikasi, evaluasi.Motivasi mewakili proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan ke arah tujuan tertentu (Mitchel, 1982:81) Motivasi adalah keinginan yang terdapat pada seseorang individu yang merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan (Terry, 2006:328)Motivasi adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapi tujuan organisasi yang dikondisi oleh kemampuan, upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Robbin,et.al, 1999:50)Motivasi berhubungan dengan jiwa manusia dan pola prilaku manusia seutuhnya dan berbicara manusia selalu berhubungan dengan sebuah kebutuhan. Maslow berpendapat kebutuhan manusia berhirarkhi antara lain meliputi : 1). kebutuhan psikologis, 2). kebutuhan akan keamanan, 3). kebutuhan akan apeksi, 4). kebutuhan akan pandangan masyarakat dan 5). kebutuhan akan aktualisasi diri sendiri. Herzberg beranggapan bahwa manusia memiliki dua macam kebutuhan fundamental yaitu 1). kebutuhan akan pertumbuhan psikologis 2). kebutuhan untuk menghindari perasaan sakit dan discomport.

2.8. Fungsi Actuating dalam organisasiFungsi pundamental ketiga dari fungsi manajerial adalah menggerakan orang untuk melaksanakan aktifitas organisasi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menggerakan jelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan dinamis, sehingga membutuhkan adanya sinkronisasi. Sehingga bisa dikatakan fungsi actuating jauh lebih rumit oleh karena harus berhadapan langsung sehingga fungsi leadershif begitu kentara sekali dibutuhkan sekalipun semuanya melalui proses planning dan pengorganisasian terlebih dulu. Premis yang begitu fenomenal diungkapkan Doghlas McGregor bahwa seorang karyawan selalu diasumsikan negatif dan positif :1. Teori X yang menganggapKebanyakan karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan bekerja sesedikit mungkin dan mereka umumnya menentang perubahan, Kebanyakan karyawan harus dibujuk.dipersuasi, diberikan penghargaan, diuhkum dan diawasi untuk mengubah kelakuan mereka agar sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan organisasi. Kebanyakan karyawan ingin diberikan pengarahan oleh seorang menejer formal dan dimana ada kesempatan mereka berusaha untuk menghindari tanggungjawab2. Teori Y menyatakan :Kebanyakan karyawan memiliki kapasitas untuk menerima tanggungjawab dan potensi untuk pengembangan tetapi manajemen melalui tindakan-tindakannya harus membuat mereka sadar tentang sifat-sifat tersebut. Kebanyakan karyawan ingin memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial, kebutuhan akan pengahrgaan dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sendiri2.9. MotivasiMotivasi sebagai proses psikologikal yang yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela yang diarahkan kearah tujuan tertentu (Mitchell, 1982:81)Motivasi sebagai kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Robbins et.al, 1999:50)Motivasi adalah hasil proses-proses yang bersifat internal atau eksternal bagi seorang individu yang menimbulkan sikap entusias dan persistensi untuk mengikuti arah tindakan tindakan tertentu (Gray, 1984:69)

1. teori MotivasiMenurut Landy & Becker (1987) teori motivasi dikategorikan dalam 5 macam yaitu : teori kebutuhan (need theory), teori keadilan (equity theory), teori ekpektansi (expectancy theory) dan teori penetapan tujuan (goal-setting theory)a. Teori kebutuhanTeori hirarkhi kebutuhan Abraham Maslow yang mengungkapkan Motivasi manusia berhubungan dengan 5 macam kebutuhan yang berhirarkhi yaitu :Kebutuhan psikologisKebutuhan akan keamananKebutuhan akan apeksiKebutuhan akan pandangan masyarakatKebutuhan akan aktualisasi diri sendiriTeori Erg dari Clayton P. Alderifer (1972) yaitu terkenal dengan teori (ERG yaitu Existence needs=E, Relatedness needs = R dan Growth needs = G)Teori kebutuhan mencapai prestasi dan McClelland (1940) (motivasi berbeda-beda sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasiTeori Higiene motivator dari Frederick Herzberg (1959) yang berpendapat bahwa motivasi merupakan dampak langsung dari kepuasan kerja dimana didalamnya ada motivator kerja dan ada faktor higiene dalam bekerja.b. Teori keadilan (Kreitner et.al., 1989yang berpendapat orang-orang berupaya mendapatkan kelayakan dan keadilan dalam pertukaran-pertukaran sosial atau hubngan memberi dan menerima. Tendensi keadilan dan ketidakadilan :Seorang individu akan berupaya untuk memaksimalisasi jumlah hasil positif yang diterima olehnya.Orang-orang menolak untuk memperbesar masukan-masukan apabila hal tersebut memerlukan upaya atau biaya besar. Orang menolak perubahan behavioral atau kognitif dalam masukan-masukan yang penting bagi konsep diri mereka atau harga diri mereka. Daripada mengubah kognisi tentang diri sendiri seorang individu cenderung mengubah kognisi tentang perbandingan mengenai masukan dan hasil pihak lain.Meninggalkan lapangan ahanya akan dilakukan apabila ketidak adilan hebat, tidak dapat diatas dengan metode lain.

c. Teori ekpektansiOrang-orang termotivasi untuk berprilaku dengan cara-cara menimbulkan kombinasi-kombinasi hasil-hasil yang diekpektansikan yang didalamnya ada prinsip hedonisme. Teori ekpektansi Victor Vroom (1964) :kekuatan motivasi tergantung pada ekpektansi (keyakinan sendiri untuk melakukan sesuatu) sesorang dengan konsep pokok ekpektansi (apakah kiranya saya dapat mencapai tingkat kinerja tugas yang diinginkan), instrumentalis (hasil kerja apakah akan saya peroleh sebagai hasil kinerja saja) dan valensi (bagaimankah penilaian saya tentag hasil-hasil kerja) dengan membuat persamaan bahwa motivasi merupakan hasil dari ekpektansi kali instrumentalitas kali valensi. Teori ekpektansi memprediksi bahwa motivasi untuk bekerja keras untuk kenaikan upah akan rendah apabila :Ekpektansi rendah-seseorang merasa bahwa ia tidak mampu mencapai tingkat kenerja yang diperlukan. Instrumentalis rendah-orang yang bersangkutan tidak yakin bahwa sutau tingkat kinerja tugas akan menyebabkan kenaikan dalam imbalanValensi rendah-orang yang bersangkutan kurang menghargai kenaikan dalam imbalanSetiap kombinasi dari ketiga macam kemungkinan, mungkin terjadi.e. Teori pencapaian tujuan (Edwin A.Locke)Teori ini diaplikasikan dalam teknik manajemen berdasarkan sasaran (Management by Objective) dan Locke berpendapat kinerja cenderung meningkat sewaktu tujuan menjadi semakin sulit dicapai tetapi hal tersebut akan berlangsung hingga titik tertentu, spesifikasi tujuan secara menyeluruh yang disertai kesulitan-kesulitan ternyata sangat kuat berkaitan dengan kinerja tugas. dimana penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional sebagai berikut :1.Tujuan mengarahkan perhatian2.Tujuan mengatur upaya3.Tujuan meningkatkan persistensi4.Tujuan menunjang strategi dan rencana kegiatan

BAB IIIKesimpulan

Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.Directing atau Commanding merupakan fungsi manajemen yang dapat berfungsi bukan saja agar pegawai melaksanakan atau tidak melaksanakan suatu kegiatan, tetapi dapat pula berfungsi mengkoordinasikan kegiatan berbagai unsur organisasi agar efektif tertuju kepada realisasi tujuan yang ditetapkan sebelumnya Diposkan oleh machdans di 22.42