fungsi keluarga
DESCRIPTION
jnbdefughfuwedjfih4p[iwufTRANSCRIPT
LO 2 : - Diana Agustina RitongaEkal SurantaHasan Chamran
5.2. FUNGSI KELUARGA DALAM MENGATASI PENYAKIT
Keluarga adalah bagian dari masyarakat yang peranannya sangat penting untuk
membangun kebudayaan yang sehat. Sehingga keluarga dijadikan sebagai unit pelayanan karena
masalah kesehatan keluarga saling berkaitan dan saling mempengaruhi antara sesama anggota
keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga-keluarga lain atau bahkan masyarakat yang ada
di sekitarnya. Fungsi keluarga adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan setiap individu yang ada
dalam keluarga .
Makin sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga, serta meningkatnya
angka perceraian. Sikap keluarga yang tidak peduli terhadap kebutuhan tumbuh kembang anak-
anak dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan dan kesehatan anak.
Masalah-masalah kesehatan di atas dapat diatasi jika keluarga dapat menjalankan
tugasnya dalam bidang kesehatan, seperti :
a. Mengenal gangguan perkembangan dan gangguan kesehatan setiap anggotanya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat.
c. Memberikan perawatan kepada yang sakit.
d. Mempertahankan suasana rumah yang harmonis dan menguntungkan untuk
perkembangan kepribadian anggota keluarga.
e. Memanfaatkan dan mempertahankan hubungan yang baik dengan unit pelayanan
kesehatan yang ada.
Dalam interaksi antara keluarga dan status kesehatan anggota keluarga, keluarga
merupakan kunci utama bagi kesehatan serta perilaku sehat sakit (Setiadi, 2008). Oleh karena itu,
keluarga terlibat langsung dalam mengambil keputusan dan terapeutik pada setiap tahap sehat-
sakit anggota keluarga. Fungsi utama keluarga dalam hal ini adalah pemeliharaan kesehatan
keluarga dan saling memelihara.
Fungsi keluarga dalam mencegah dan mengatasi penyakit antara lain:
1. Memberikan ASI pada bayi
2. Pemberian Imunisasi
3. Menjaga kebersihan makanan
4. Membersihkan lingkungan dari kuman
5. Mewaspadai penyebaran kuman penyakit
1
LO 2 : - Diana Agustina RitongaEkal SurantaHasan Chamran
6. Menjaga kebersihan lingkungan
7. Pembuangan limbah dan kotoran
8. Menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari hari
9. Memberikan makanan sehat dan bergizi
10. Memberikan pola asuh yang benar
a. Pola asuh ibu
Agar pola hidup anak bisa sesuai dengan standar kesehatan, disamping harus mengatur
pola makan yang benar juga harus mengatur pola asuh yang benar pula. Pola asuh yang
benar bisa ditempuh dengan memberikan perhatian yang penuh serta kasih sayang pada
anak, memberinya waktu yang cukup untuk menikmati kebersamaan dengan seluruh
anggota keluarga.
Dalam masa pengasuhan, lingkungan pertama yang berhubungan dengan anak adalah
orang tuanya. Anak tumbuh dan berkembang di bawah asuhan dan perawatan orang tua
oleh karena itu orang tua merupakan dasar pertama bagi pembentukan pribadi anak.
Melalui orang tua, anak beradaptasi dengan lingkungannya untuk mengenal dunia
sekitarnya serta pola pergaulan hidup yang berlaku dilingkungannya. Dengan demikian
dasar pengembangan dari seorang individu telah diletakkan oleh orang tua melalui
praktek pengasuhan anak sejak ia masih bayi (Supanto, 1990).
b. Perhatian / Dukungan Ibu terhadap Anak dalam Praktek Pemberian Makanan
Semua orangtua harus memberikan hak anak untuk tumbuh. Semua anak harus
memperoleh yang terbaik agar dapat tumbuh sesuai dengan apa yang mungkin dicapainya
dan sesuai dengan kemampuan tubuhnya. Untuk itu perlu perhatian/dukungan orangtua.
Untuk tumbuh dengan baik tidak cukup dengan memberinya makan, asal memilih menu
makanan dan asal menyuapi anak nasi. Akan tetapi anak membutuhkan sikap
orangtuanya dalam memberi makan. Semasa bayi, anak hanya menelan apa saja yang
diberikan ibunya. Sekalipun yang ditelannya itu tidak cukup dan kurang bergizi. Anak
tidak tahu mana makanan terbaik dan mana makanan yang boleh dimakan. Anak masih
membutuhkan bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar pertumbuhan tidak
terganggu. Bentuk perhatian/dukungan ibu terhadap anak meliputi perhatian ketika
makan, mandi dan sakit.
2
LO 2 : - Diana Agustina RitongaEkal SurantaHasan Chamran
Wanita yang bekerja di luar rumah biasanya dalam hal menyusun menu tidak terlalu
memperhatikan keadaan gizinya, tetapi cenderung menekankan dalam jumlah atau
banyaknya makanan. Sedangkan gizi mempunyai pengaruh yang cukup atau sangat
berperan bagi pertumbuhan dan perkembangan mental maupun fisik anak. Selama
bekerja ibu cenderung mempercayakan anak mereka diawasi oleh anggota keluarga
lainnya yang biasanya adalah nenek, saudara perempuan atau anak yang sudah besar
bahkan orang lain yang diberi tugas untuk mengasuh anaknya .
11. Mengatasi penyakit : misalnya ada anak yang sakit demam tinggi maka sebagai
orangtua / anggota keluarga sebaiknya segera membawa ke rumah sakit atau memanggil
dokter.
Refrensi :
dr.Sasongko, Rahadyan. 2009. Petunjuk Modern Kesehatan Keluarga. Penerbit Panji Pustaka.
Yogyakarta.
Pudjiadi, Solihin. 1990. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20017/5/Chapter%20I.pdf
3