fungsi hormon tumb
TRANSCRIPT
1. RESEP PEMBUATAN MEDIA KULTUR JARINGAN TUMBUHAN:
Media MS
Bahan:
Makronutrien:
- NH4NO3 ( Amonium Nitrat) 1650 mg/L
- KNO3 (Potasium Nitrat) 1900 mg/L
- CaCl2.H2O ( Calcium Chloride, Anhydrous) 332.2 mg/L
- MgSO4.H2O (Magnesium Sulfate, Anhydrous) 180.7 mg/L
- KH2PO4 (Potassium phosphate, monobasic) 170 mg/L
- FeSO4.7H2O (Ferrous Sulfate.7H2O) 27.8 mg/L
- Na2EDTA.2H2O 37.26 mg/L
Mikronutrient:
- MnSO4.H2O (Manganese Sulfate.H2O) 16,9 mg/L
- ZnSO4.7H2O (Zinc Sulfate.7H2O) 8.6 mg/L
- H3BO3(Boric Acid) 6.2 mg/L
- KI (Potassium Iodide) 0,83 mg/L
- Na2MoO4.H2O (Molibdic Acid/ Sodium Salt. 2H2O) 0.25 mg/L
- CoCl.6H2O (Cobalt Chloride.6H2O) 0.025 mg/L
- CuSO4.5H2O (Cupri Sulfate. 5H2O) 0.0025 mg/L
Vitamin:
- Mio Inositol 100 mg/L
- Thiamin 0.1 mg/L
- Nikotinik Acid 0.5 mg/L
- Piridoksin.HCL 0,5 mg/L
- Giycine. HCl 2 mg/L
Cara Pembuatan:
1. Menuangkan 700-800 ml air ke dalam beaker glass
2. Menambahkan 30 gram sukrosa ke dalam beaker glass dan mengaduknya dengan
stirer
3. Membuat larutan stok:
1) Larutan Stok Hara Makro
a) Larutan stok A untuk persenyawaan NH4NO3
b) Larutan stok B untuk persenyawaan KNO3
c) Larutan stok C untuk persenyawaan CaCl2.2H2O
d) Larutan stok D untuk persenyawaan MgSo4.7H2O
e) Larutan stok E untuk persenyawaan KH2PO4
2) Larutan Stok Hara Mikro
Stok campuran ini disebut stok F yang terdiri dari:
a) MnSo4.4H2O
b) ZnSO4.7H2O
c) H3BO3
d) KI
e) Na2MoO4.2H2O
f) CoCl2.6H2O
g) CuSO4.5H2O
3) Larutan Stok Vitamin
Komponen larutan stok vitamin terdiri dari:
a) Thiamine-HCl
b) Nicotinic acid
c) Pyridoxine-HCl
d) Glycine
4) Larutan Stok Zat Pengatur Tumbuh
Biasanya larutan stok zat pengatur tumbuh dibuat dengan kepekatan 1 -10
mg/l.
4. Menuangkan larutan stok pada larutan sukrosa yang telah dibuat, masing-masing
pada beaker glass yang berbeda.
5. Memindahkan campuran larutan media dari labu ukur ke dalam beacker glass 1500
ml, kemudian menetapkan pH larutan menjadi 5.8-6.0 dengan menambahkan HCl
atau NaOH, selanjutnya panaskan dengan hot palte magnetic stirrer, sambil
memasukan agar powder (Saat menjelang titik didih tercapai, pemanasan dihentikan)
6. Memindahkan larutan media ke dalam botol kultur yang telah dibariskan sesuai
dengan volume yang dibutuhkan, selamjutnya menutup botol kultur dengan
menggunakan almunium foil
Media VW
Bahan:
Cara Pembuatan:
1. Mencampur bahan- bahan : KNO3 (Potasium Nitrat), KH2PO4 (Potasium
Phosphat), (NH4)2SO4 (Amonium Sulfat), MgSO4.7H2O (Magnesium Sulfat), dan
MnSO4.2H2O (Mangan Sulfat). Kemudian melarutkan campuran bahan-bahan
tersebut pada aquadest 100 ml. Volume Larutan stok yang digunakan untuk 1 liter
media adalah 10 ml. (Sebut sebagai larutan A)
Makronutrien:
- Ca3(PO4)2 (Trikalsium Fosfat) 0,20 g /L
- KNO3 (Potasium Nitrat) 0,525 g/L
- KH2PO4 (Potasium Phosphate ) 0,525 g/L
- (NH4)2SO4 (Amonium Sulfat) 0,50 g/L
- MgSO4.7H2O (Magnesium Sulfat) 0,25 g/L
- Fe EDTA 0,028 g/L
Mikronutrien:
- MnSO4.2H2O (Mangan Sulfat) 0,0075 g/L
Vitamin:
- Thiamin. HCL 0.0001 g/L
- Asam Nikotinat 0.0005 g/L
- Pyridoksin. HCL 0.0001 g/L
Bahan lain:
- Sukrosa/gula 20,0 g/L
- Agar 8 g/L
- Air kelapa 150 ml
- Aquadest 850 ml
2. Melarutkan Ca3(PO4)2 dengan HCl 1 N beberapa tetes, dan melarutkan Fe EDTA
dengan NaOH 1 N beberapa tetes. Kemudian Masing-masing dilarutkan dengan
aquadest hingga 100 ml. Volume larutan stok yang digunakan untuk 1 liter media
adalah 10 ml.(Sebut sebagai larutan B)
3. Menambahkan larutan A dan Larutan B ke dalam 250 ml aquadest, kemudian
tambahkan air kelapa, sukrosa, dan agar2.
4. Mengatur pH larutan menjadi 5,2-5,5, lalu memasukkannya ke dalam beaker glass
5. Melakukan sterilisasi dengan autoclave pada tekanan 15 lbs/1150 C selama 15 menit.
2. FUNGSI HORMON-HORMON TUMBUHAN:
A. Auksin
Auksin merupakan hormone yang diproduksi dalam tubuh tumbuhan terutama pada
bagian embrio biji, meristem tunas apikal, dan daun-daun muda. Dalam bentuk alami
merupakan senyawa asam indolasetat( IAA).
Secara umum Auksin berfungsi untuk :
1. Merangsang pemanjangan batang (menginduksi pembelahan sel kambium pembuluh
dan mempengaruhi diferensiasi xilem sekunder )
2. Merangsang pertumbuhan, diferensiasi, dan percabangan akar.
3. Berperan dalam perkembangan buah,
4. Merangsang dominansi apikal.
5. Berperan dalam fototropisme dan gravitropisme
Selain itu auksin juga banyak digunakan dalam kerja kultur jaringan, terutama berfungsi:
1. Merangsang pertumbuhan kalus
2. Merangsang pembesaran sel dan memicu pertumbuhan akar eksplan
3. Mengatur morfogenesis terutama berinteraksi dengan sitokinin.
B. Sitokinin
Sitokinin merupakan hormon yang diproduksi pada bagian akar tumbuhan. cukup
penting dalam mengatur pertumbuhan dan morfogenesis pada kultur jaringan. Sitokinin
mengandung campuran adenin yang sangat berperan dalam merangsang pembelahan sel.
Sitokinin memiliki fungsi umum untuk :
1. Bersama dengan auksin, memacu pembelahan dan pertumbuhan sel.
2. Membantu perkecambahan biji.
3. Mengurangi pembentukan daerah pengguguran pada tangkai daun dan buah.
4. Mengatur transport auksin.
5. Membantu gibberelin untuk aktif dengan jalan menghalangi pembentukkan daerah
pengguguran.
6. Menunda senescen (penuaan daun) dengan jalan menghalangi penguraian klorofil,
protein, asam nukleat yang ada dalam daun.
7. Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar.
C. Giberelin
Giberelin didapat dari jaringan tanaman terutama pada tunas apikal dan akar, daun-
daun muda, serta embrio; yang mempunyai banyak aktivitas biologi. Ada dua atau tiga zat
aktif yang sering digunakan untuk kultur jaringan yaitu Gibberelic acid (GA3).
Fungsi Giberelin adalah sebagai berikut:
1. Mempercepat perkecambahan biji dan kuncup tunas,
2. Mempercepat pertumbuhan batang dan pertumbuhan daun (merangsang pemanjangan
dan pembelahan sel)
3. Merangsang pembungaan dan perkembangan buah
4. Mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi akar
5. Bersama auksin berperan dalam perkembangan buah.
D. Asam Absisat (ABA)
Hormon ini dihasilkan pada bagian tumbuhan yaitu daun, batang, akar, dan buah hijau.
Berfungsi untuk:
1. Menghambat pertumbuhan(menghambat pembelahan sel kambium pembuluh)
2. Merangsang penutupan stomata selama kekurangan air
3. Menghambat pemutusan dormansi