fungsi dan makna bunga krisanthemum (kiku) dalam kehidupan

61
FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG NIHON SHAKAI NO SEIKATSU NI OKERU KIKU HANA NO IMI TO KINOU SKRIPSI Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang Oleh : NISAUSSHALIHAH RIFIANDA 130708009 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

1

FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

NIHON SHAKAI NO SEIKATSU NI OKERU KIKU HANA NO IMI TO

KINOU

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat

ujian sarjana dalam Bidang Ilmu Sastra Jepang

Oleh :

NISAUSSHALIHAH RIFIANDA

130708009

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 2: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

2

FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

NIHON SHAKAI NO SEIKATSU NI OKERU KIKU HANA NO IMI TO

KINOU

SKRIPSI

Skripsi ini ditujukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat

ujian sarjana dalam bidang Ilmu Sasta Jepang

Oleh:

NISAUSSHALIHAH RIFIANDA

130708009

Pembimbing I

Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D

NIP. 19580704 198412 1 001

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2017

Universitas Sumatera Utara

Page 3: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

3

Disetujui Oleh

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan,

Program Studi Sastra Jepang

Ketua

Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D

NIP. 19580704 198412 1 001

Universitas Sumatera Utara

Page 4: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat

dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Usaha diiringi

doa merupakan dua hal yang memampukan penulis untuk menyelesaikan skripsi

ini.

Skripsi yang berjudul “Fungsi dan Makna Bunga Krisanthemum (Kiku)

dalam Kehidupan Masyarakat Jepang” ini penulis susun sebagai salah satu

syarat untuk meraih gelar Sarjana Sastra pada jurusan Sastra Jepang Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan selama pembuatan

skripsi ini, dari awal hingga akhir. Adapun ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada :

1. Bapak Dr. Drs. Budi Agustono, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatra Utara.

2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, MS.,Ph.D selaku Ketua Program Studi

Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan yang

juga selaku Dosen Penasehat Akademik dan selaku Dosen Pembimbing I,

yang banyak memberikan waktu dan tenaga untuk membimbing penulis dan

memberikan pengarahan dengan sabar dalam penyusunan skripsi ini hingga

selesai.

Universitas Sumatera Utara

Page 5: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

ii

3. Seluruh staff pengajar Program Studi Sastra Jepang Universitas Sumatera

Utara Medan yang telah membagikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya

kepada penulis dan para mahasiswa/mahasiswi program studi Sastra Jepang.

Semoga ilmu yang telah didapat menjadi bekal yang berguna untuk penulis

dalam menghadapi masa depan khususnya dalam memasuki dunia kerja.

4. Kepada kedua Orang tua penulis, Ayahanda Alfian HSB, M.Pd dan Ibunda

Linda Sukmi, yang selalu mendoakan dan mendukung agar penulis selalu

sehat dan semangat, dan telah banyak memberikan dukungan moral dan

material yang tidak terhingga sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini,

menyelesaikan perkulihan dan mendapatkan gelar sarjana seperti yang telah

dicita-citakan, dan tanpa kedua Orang tua penulis, penulis tidak akan muntuk

menjadi seperti sekarang ini.

5. Kepada ketiga adikku, Firjatullah Rafianda, Suci Rahmadhani Rifianda, dan

Naylatul Husna Rifianda yang telah mendukung dan memberi semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada para sahabat penulis Estrhelyta, Nindya Faradilla, Novetria Indria

Putri, Likha Wulandari, sahabat Olfellix, keluarga IMIB 13, dan rekan

seperjuangan AOTAKE 13 yang telah mendukung dan memberi semangat

kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Senior dan Junior di Depertemen Sastra Jepang yang mendukung

penyelesaian skripsi ini. Dan kepada semua pihak yang telah banyak

membantu dan memberi dukungan kepada penulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 6: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

iii

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, untuk itu penulis sengat mengharapkan kritik dan saran yang

membangun agar dapat memperbaiki kesalahan pada masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap kiranya skripsi ini bermanfaat bagi penulis

sendiri dan khususnya pada pembaca.

Medan, Juli 2017

Penulis

Nisausshalihah Rifianda

Universitas Sumatera Utara

Page 7: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGATAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latarbelakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 5

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan ..................................................... 6

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori ....................................... 7

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. 14

1.6 Metode Penelitian ....................................................................... 15

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BUNGA KRISANTHEMUM

DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG ................... 16

2.1 Sejarah Bunga Krisanthemum .................................................... 16

2.1.1 Bunga Krisanthemum dalam Budaya dan Simbol

Internasional ....................................................................... 18

2.1.2 Bunga Krisanthemum di Jepang ......................................... 18

2.2 Jenis-jenis Bunga Krisanthemum ............................................... 19

2.2.1 Jenis Bunga Krisanthemum Berdasarkan Golongan ........... 19

2.2.2 Jenis Bunga Krisanthemum Berdasarkan Bentuk ............... 21

2.3 Festival Bunga Krisanthemum .................................................... 23

2.3.1 Pengertian Festival .............................................................. 23

Universitas Sumatera Utara

Page 8: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

v

2.3.2 Festival Bunga Krisanthemum di Jepang ............................ 24

BAB III ANALISA FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM

DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG ................. 28

3.1 Fungsi Bunga Krisanthemum ..................................................... 28

3.1.1 Dalam Kehidupan sehari-hari .............................................. 28

3.1.2 Sebagai Monshou Bunga Krisanthemum bagi Masyarakat

Jepang .................................................................................. 30

3.2 Makna Bunga Krisanthemum ...................................................... 41

3.2.1 Makna Berdasarkan Warna ................................................. 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 44

4.1 Kesimpulan ................................................................................. 44

4.2 Saran ........................................................................................... 45

DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK

Universitas Sumatera Utara

Page 9: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Negeri Matahari Terbit adalah nama julukan untuk Kepulauan Jepang.

Bangsa Jepang sendirilah yang memberi julukan yang demikian karena rasa

bangga mereka terhadap keindahan Jepang yang tidak pernah kehilangan sinar

matahari sepanjang tahun. Matahari itu terbit di timur. Bangsa Jepang

menganggap, merekalah bangsa yang tinggal di wilayah paling timur Benua

Asia. Dari sana sang surya muncul memancarkan warna merah pertama kali,

merah yang berubah menjadi warna keemasan, dan dunia akhirnya

diselamatkan dari kegelapan.

Warna merah pertama kali ketika sang surya muncul di langit timur,

dijadikan lambang kebangsaan mereka. Bendera Jepang yang disebut

Hinomaru merupakan perlambang bulatan matahari merah di tengah-tengah

warna putih. Lambang matahari memang sangat didewa-dewakan oleh bangsa

Jepang.

Di Jepang Matahari dijadikan lambang negara mereka, karena bangsa

Jepang bahwa mereka adalah keturunan dewi matahari. Selain lambang negara

mereka juga mempunyai lambang atau simbol untuk setiap keluarga yang

disebut kamon. Stuart Terashita yang merupakan seorang Japanese American

Genealogy menerangkan bahwa kira-kira sudah ada sekitar 12.000 kamon

Universitas Sumatera Utara

Page 10: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

2

yang digunakan di Jepang di antara lambang-lambang tersebut sudah ada sejak

zaman Heian (794-1185)

Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu

hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan

sifat dan keadaan). Simbol atau lambang sejak zaman dahulu digunakan

sebagai identitas diri maupun golongan. Misalnya pada setiap negara, masing-

masing negara mempunyai lambang. Sebagai identitas negara.

Bunga seruni diintroksikan dari daratan Cina ke Jepang pada zaman Nara.

Di Daratan Cina seruni sudah dibudidayakan sejak 3000 tahun yang lalu.

Sejak zaman kuno di Cina, ume, anggrek, bambu, dan seruni disebut empat

tanaman raja. Ume adalah lambang kebangsawanan, anggrek lambang

kesucian, bambu lambang kesetiaan, dan seruni adalah lambang kelembutan.

Bunga seruni tidak disebut dalam antologi puisi tertua Jepang, Manyoushuu,

tetapi terdapat di dalam Kokin Wakashuu dan Hikayat Genji.

Sejak awal Zaman Heian, bulan September di kalender Jepang disebut

bulan seruni (kikuzuki), tanggal 9 bulan September disebut chouyou no sekku

atau kiku no sekku. Bulan September kalender lama adalah musim mekarnya

bunga seruni. Pada awal Zaman Heian, seruni adalah bunga langka yang baru

saja didatangkan dari daratan Cina.

Di istana, kalangan bangsawan mengadakan acara apresiasi bunga seruni.

Mereka meminum sake rendaman bunga seruni sambil membaca puisi,

sekaligus mendoakan agar panjang umur. Seruni adalah bunga mahal lambang

bangsawan terhormat sehingga minum sake bunga seruni dipercaya membuat

Universitas Sumatera Utara

Page 11: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

3

peminumnya panjang umur dan dijauhi kedengkian. Motif bunga seruni

disukai orang Jepang karena dianggap sebagai motif pembawa keuntungan,

dan dipakai sebagai ornamen kimono zaman Heian.

Pada Zaman Kamakura, Kaisar Go-Toba dikenal sangat menyukai bunga

seruni dan menggunakan gambar bunga seruni sebagai stempel kekaisaran.

Tradisi menggunakan gambar bunga seruni sebagai stempel diteruskan oleh

Kaisar Go-Fukakusa, Kaisar Kameyama, dan Kaisar Go-Uda. Lambang bunga

seruni lalu melekat sebagai lambang istana kekaisaran, khususnya tampak

depan bunga seruni bersusun 16 daun mahkota.

Pada Zaman Edo, Keshougunan Tokugawa dengan lambangnya yang

disebut mitsuba aoi sangat berpengaruh dan ditakuti rakyat. Lambang mitsuba

aoi hanya boleh dipakai Keshogunan Tokugawa. Sebaliknya, lambang bunga

seruni sudah benar-benar kehilangan pengaruhnya, dan penggunaan lambang

bunga seruni meluas ke kalangan rakyat biasa. Motif bunga seruni lalu banyak

dipakai sebagai lambang keluarga aktor kabuki, merek dagang toko, motif

wagashi dan ornamen perlengkapan sembahyang. Lambang bunga seruni

kembali dihormati rakyat Jepang pada Zaman Meiji setelah kekuasaan

pemerintahan berada kembali di tangan kaisar. Kekuasaan Kaisar Meiji

menjadi absolut, dan lambang bunga seruni sebagai simbol istana kekaisaran

kembali menjadi lambang yang sangat dihormati.

Lambang bunga seruni 16 daun mahkota lambang khusus istana

kekaisaran yang dilarang digunakan di luar rumah tangga kekaisaran.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

4

Larangan pemakaian lambang bunga seruni 16 daun mahkota berlaku hingga

berakhir Perang Dunia II.

Mengikuti pemakaian lambang bunga seruni oleh istana kekaisaran, kuil

Shinto banyak memakai bunga seruni sebagai lambang kuil. Lambang bunga

seruni misalnya dipakai oleh Kuil Takachiho di Prefektur Miyazaki yang

konon berada di tempat Kaisar Jimmu memberangkatkan tentara ekspedisi ke

timur.

Variasi desain lambang bunga seruni begitu banyak karena selain dipakai

sebagai lambang keluarga samurai dan kaum bangsawan, lambang bunga

seruni juga dipakai sebagai lambang toko dan merek dagang. Di kalangan

rakyat biasa, motif bunga seruni yang populer adalah desain bunga seruni 10

daun mahkota (juukiku) atau 12 daun mahkota (juunikiku). Variasi motif

bunga seruni yang juga populer adalah bunga seruni tampak bawah dengan

kelopak bunga (urakiku), siluet bunga seruni (kagekiku), dan setengah bunga

seruni (hankiku). Motif bunga seruni dengan air mengalir di bawahnya disebut

Kikusui.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

membahas bunga krisanthenum dalam pembahasan skripsi ini, sehingga

penulis memilih judul skripsinya adalah “Fungsi dan Makna Bunga

Krisanthenum Dalam Kehidupan Masyarakat Jepang”

1.2 Rumusan Masalah

Bunga krisanhtemum adalah sejenis tumbuhan berbunga yang sering

ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Bunga krisan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

5

adalah bagian dari tumbuhan suku kenikir-kenikiran atau asteracrae yang

mencangkup bermacam-macam jenis Chrysanthemum. Bunga nasional Jepang

ini dalam bahasa Jepang disebut sebagai キク (kiku). Karena aromanya yang

wangi, bunga ini sering ditambahkan ke dalam teh agar lebih wangi dan

nikmat.

Selama bertahun-tahun, bunga krisan dilambangkan sebagai suatu

kekaguman dan pujian. Di Cina, bunga krisan memiliki posisi tertinggi, yaitu

simbol kebangsawanan. Sementara di Jepang, bunga krisan dipercaya dapat

memanjangkan umur seseorang. Hanya dengan menempatkan krisan tunggal

bolinskom dalam gelas anggur, maka akan menjamin hidup sehat, dan bunga

ini juga dilambangkan sebagai matahari di Jepang.

Bunga krisan pada awalnya berwarna keemasan, meskipun warna

kemudian bervariasi mulai dari merah yang memiliki arti cinta, putih yang

memiliki arti kejujuran, kuning yang memiliki arti cinta yang bertepuk sebelah

tangan, dan ungu yang memiliki arti keinginan kuat untuk sehat. Konfusius

menganggap krisan sebagai objek meditasi. Di Jepang proses mekarnya

kelopak bunga diyakini mencerminkan kesempurnaan. Pada tahun 400 M,

biksu Buddha membawa bunga ini ke Jepang. Saking kagumnya terhadap

krisan, tahta kaisar sering dihiasi dengan bunga ini. Jepang merayakan krisan

sebagai simbol kerajaan dan kehormatan selama Festival of Happiness atau

Festival Bunga Krisanthemum , sebuah festival untuk merayakan bunga krisan

ini.

Universitas Sumatera Utara

Page 14: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

6

Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah berdasarkan uraian latar

belakang sebagai berikut.

1. Bagaimana fungsi bunga krisanthemum dalam kehidupan masyarakat

Jepang?

2. Bagaimana makna bunga krisanthemum berdasarkan warna bagi

kehidupan masyarakat Jepang?

1.3 Ruang Lingkup Permasalahan

Agar masalah yang dibahas lebih terarah, penulis membatasi ruang lingkup

pembahasan, sehingga dapat memudahkan dalam menganalisa topik

permasalahan.

Di dalam penelitian ini, pembahasan akan di fokuskan pada makna dan

fungsi bunga krisanthemum bagi kehidupan masyarakat Jepang dan penerapan

lambang bunga krisanthemum dalam kehidupan masyarakat Jepang. Untuk

mendukung pembahasan pada Bab II akan dikemukakan juga tentang sejarah

dan bunga krisanthemum di Jepang, jenis-jenis bunga krisanthemum di

Jepang, dan festival bunga krisanthemum di Jepang.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai

tanaman yang disebut bunga Krisanthemum atau Kiku di dalam bahasa

Jepang. Pada bagian ini penulis akan mendeskripsikan bunga krisanthemum

baik secara umum, maupun sejarah dari bunga ini di Jepang. Bunga

Universitas Sumatera Utara

Page 15: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

7

Krisanthemum, seperti tertulis di dalam buku Encyclopedia of Cultivated

Plants (2013;266-268), dinamai oleh seorang peneliti asal Swedia bernama

Carl Linnaeus. Bunga krisanthemum dalam bahasa Latin dikenal dengan

nama Chrysanthemum indicum L., yang berasal dari kata berbahasa Yunani

“chrysos” yang berarti emas dan kata “anthemon” yang berarti bunga.

Bunga Krisanthemum memiliki kelopak-kelopak yang berbentuk seperti

daun dengan ujung yang bervariasi; walaupun bunga Krisanthemum lebih

sering memiliki ujung kelopak yang bergerigi, namun tidak jarang juga bunga

Krisanthemum memiliki ujung kelopak yang halus. Di dalam satu kelompok

terdapat beberapa kepala bunga, namun dalam beberapa kasus sering juga

ditemui hanya satu kepala bunga dalam satu kelompok. Bagian dasar bunga

tertutup dalam lapisan yang bernama filaria. Warna bunga yang cenderung

dijumpai adalah warna putih, kuning atau merah, namun beberapa peneliti

mencoba mengembangkan warna-warna bunga Krisanthemum selain yang

telah disebutkan di atas.

Pada awalnya bunga Krisanthemum berasal dari daratan China, dan

pertama kali dipanen pada abad ke-15 SM. Di negara-negara Asia Timur

seperti China, Jepang, dan Korea, bunga Krisanthemum banyak dipakai

sebagai karya seni, dan dianggap sebagai satu dari Four Gentlemen, bersama

dengan bunga Anggrek, Plum dan Bambu, yang melambangkan keempat

musim; bunga Krisanthemum melambangkan musim gugur.

2. Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara

Page 16: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

8

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan semiotik. Menurut

Pradopo (2003: 72) semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu ini

menganggap bahwa fenomena sosial atau masyarakat dan kebudayaan itu

merupakan tanda-tanda. Semiotik itu mempelajari sistem-sistem, aturan-

aturan, dan konvensi-konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut

mempunyai arti.

Eco juga berpendapat dalam buku nya A Theory of Semiotics (1976)

bahwa teori semiotik secara umum seharusnya tidak hanya memuat teori

tentang bagaimana sebuah kode dapat membuat aturan mengenai signifikasi,

tetapi juga peraturan akan bagaimana sebuah tanda dapat dibuat dan

diinterpretasikan . Sebuah teori kode mungkin dapat menjelaskan aspek dari

‘signifikasi’, sementara teori dalam pembuatan suatu tanda dapat menjelaskan

aspek dari ‘komunikasi’. Menurut Eco, signifikasi adalah suatu keadaan

semiotik sementara sebuah tanda mendefinisikan sesuatu. Beliau juga

menjelaskan ‘komunikasi’ sebagai transmisi informasi dari sebuah sumber

sampai ke tujuannya. Komunikasi dapat menjadi mungkin dengan keberadaan

sebuah kode, atau sebuah sistem signifikasi. Tanpa kode atau sistem

signifikasi tersebut, tidak akan ada aturan untuk menentukan bagaimana

sebuah tanda dapat disinambungkan dengan maknanya. Pengunaan kode atau

sistem signifikasi untuk menghubungkan korelasi antara ekspresi dan makna

tanda sangat dibutuhkan untuk berkomunikasi dalam bentuk apapun.

Simbol adalah sebuah objek yang merepresentasikan, menggantikan atau

mengacu kepada baik sebuah pemikiran, visualisasi dari sebuah gambar,

Universitas Sumatera Utara

Page 17: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

9

kepercayaan, tindakan maupun sebuah material. Simbol dapat berupa apa saja,

seperti kata-kata, suara, gerakan ataupun gambar. Dari media-media yang

telah disebutkan di atas maka simbol dapat menyampaikan hasil pemikiran

yang dimaksud.

Menurut Marcel Danesi (dalam Florentina M. Setiawan; 2014)

menjelaskan sebagai berikut:

A sign is anything – a color, a gesture, a wink, an object, amathematical

equation, etc. – that stands for something other than itself. The word ‘red’, as

we saw, qualifies as a sign because it does not stand for the sound ‘r-e-d’ that

comprise it, but rather for a certain kind of color and other things.

Terjemahan:

Sebuah tanda dapat menjadi apa saja – warna, gerakan, kedipan, objek,

rumus matematika dan sebagainya, sesuatu yang mewakili suatu yang lain

selain dirinya sendiri. Sebuah kata ‘merah’, seperti yang dapat kita lihat,

dapat bertindak sebagai sebuah tanda karena dia tidak mewakili bunyi-bunyi

huruf ‘m-e-r-a-h’ sebagaimana dia terbentuk, melainkan kata tersebut

mewakili suatu warna dan hal-hal lainnya.

Sementara Peirce dalam Eco (1979:14), Charles Peirce mengemukakan

bahwa sebuah tanda adalah sesuatu yang berdiri untuk suatu yang lain sebagai

suatu penghormatan atau kapasitas. Yang dimaksud dalam kapasitas di sini

adalah kebisaan atau kemampuan objek tersebut dalam mewakili dan

Universitas Sumatera Utara

Page 18: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

10

merepresentasikan objek sehingga tanda tersebut akan langsung diartikan

oleh orang yang melihatnya sebagai sesuatu yang lain.

Kata “simbol” berasal dari kata bahasa Yunani “simbolon” yang berarti

“tanda mata” atau “semboyan”. Kata “simbolon” sendiri sebenanya

merupakan gabungan dari dua kata: “syn” yang berarti bersama-sama dan

“ballein” yang berarti melempar. Gabungan dari dua kata ini membuat makna

asalnya menjadi “sebuah tanda yang digunakan sebagai perbandingan akan

keaslian sesuatu”. Etimologi ini mencirikan bahwa kata-kata dapat digabung

untuk menjelaskan korespondensi dengan suatu gagasan atau keadaan ilmiah.

Di dalam sejarah filosofis, kata simbol dapat secara eksklusif diaplikasikan

pada ucapan lisan, naskah tertulis ataupun juga hasil budaya yang

dipergunakan untuk tujuan representasional. Hasil-hasil budaya yang

dimaksud di sini mencakup jimat, upacara ritual, peralatan keagamaan,

lambang-lambang militer serta kata-kata, baik lisan maupun tertulis. Hasil-

hasil budaya ini juga termasuk bentuk-bentuk hasil budaya lainnya yang tidak

terhitung banyaknya.

Makna kata simbol pertama kali ditemukan oleh Edmund Spenser dalam

buku nya “Faerie Queene” (1590); dalam buku tersebut Spenser mengartikan

makna kata simbol sebagai “sesuatu yang mengacu pada suatu yang lain”.

Definisi ini pada akhirnya mengacu pada makna dari simbol, dan maka dari

itu, definisi itu juga menjadi makna dari ilmu semiotic.

Dalam bukunya yang berjudul The Symbol without Meaning (2002),

Joseph Campbell berpendapat :

Universitas Sumatera Utara

Page 19: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

11

“a symbol, like everything else, shows a double aspect. We must

distinguish, therefore, between the ‘sense’ and the ‘meaning’ of the symbol. It

seems to me perfectly clear that all the great and little symbolical systems of

the past functioned simultaneously on three levels: the corporeal of waking

consciousness, the spiritual of dream and the ineffable of the absolutely

unknowable. The term ‘meaning’ can refer only to the first two, but there,

today, are the charge of science- which is the province as we have said, not of

symbols but of signs. The ineffable, the absolutely unknowable, can be only

sensed. It is the province of art which is not ‘expression’ merely, or even

primarily, but a quest for, and formulation of, experience evoking; energy-

waking images; yielding what Sir Herbert Read has aptly termed a ‘sensuous

apprehension of being’”

Terjemahan:

“Sebuah simbol, seperti hal lainnya , menunjukkan aspek yang berbeda-

beda. Oleh karena itu, kita harus dapat membedakan aspek ‘indra’ dan

‘makna’ dari simbol tersebut. Sangatlah jelas bagiku bahwa seluruh simbol,

baik besar maupun kecil, berfungsi secara berkesinambungan pada tiga

tingkatan: dalam bentuk jasmani pada alam sadar, dalam bentuk spiritual pada

mimpi dan yang tidak diketahui. Kata ‘makna’ hanya dapat mengacu pada

dua tingkatan yang pertama, tapi ini pun pada hari ini dikuasai oleh sains-

yaitu merupakan bidang dari sign (tanda), bukan simbol, seperti yang tadi

telah disebutkan. Simbol juga merupakan bidang dari seni, yang tidak hanya

Universitas Sumatera Utara

Page 20: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

12

merupakan ‘ekspresi’ belaka, bukan juga sebagai yang utama, namun sebagai

sebuah pencarian , dan juga perumusan, untuk pengalaman, gambar yang

membangkitkan semangat; atau seperti yang dikatakan oleh Sir Herbert Read

‘sebuah pengertian tentang keberadaan sesuatu melalui seluruh panca

indera’”

Perbedaan dari simbol dan tanda adalah simbol merupakan cara

berkomunikasi yang lebih kompleks, karena makna yang tertuang dalam

suatu simbol terkadang bisa memiliki beberapa arti, sementara sebuah tanda

hanya memiliki sebuah artian saja.

Pengertian fungsi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995:456)

merupakan kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.

Fungsi dapat diartikan sebagai jabatan atau pekerjaan yang dilakukan. Dalam

kehidupan sehari-hari fungsi sering diartikan sebagai dampak yang dapat

diberikan oleh suatu hal atau benda. Begitu pula dalam penulisan skripsi ini,

fungsi yang dimaksud adalah kegunaan atau dampak baik, yang diperoleh

oleh masyarakat dari benda-benda yang diyakini sebagai simbol

keberuntungan, bagi masyarakat Jepang itu sendiri.

Malinowski (Koentjaraningrat, 1980:162) mengajukan sebuah orientasi

teori yang dinamakan fungsionalisme, yang beranggapan atau berasumsi

bahwa semua unsur kebudayaan bermanfaat bagi masyarakat dimana unsur

itu terdapat. Dengan kata lain, pandangan fungsionalisme terhadap

kebudayaan mempertahankan bahwa setiap pola kelakuan yang sudah

menjadi kebiasaan. Setiap kepercayaan dan sikap yang merupakan bagian

Universitas Sumatera Utara

Page 21: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

13

dari kebudayaan dalam suatu masyarakat memenuhi beberapa fungsi

mendasar dalam suatu unsur kebudayaan bersangkutan. Menurut Malinowski

fungsi dari suatu unsur budaya adalah kemampuan untuk memenuhi beberapa

kebutuhan dasar atau beberapa kebutuhan yang timbul dari kebutuhan dasar

yaitu kebutuhan sekunder dari para warga suatu masyarakat. Kebutuhan

pokok adalah seperti makanan, reproduksi (melahirkan keturunan), merasa

enak badan (bodily comfort ), keamanan , kesantaian, gerak dan pertumbuhan.

Malinowski percaya, bahwa pendekatan yang fungsional mempunyai suatu

nilai praktis yang penting. Pengertian akan hal tersebut diatas dapat

dimanfaatkan oleh mereka yang bergaul dengan masyarakat primitif.

Malinowsky menerangkan sebgai berikut “nilai yang praktis dari teori

tersebut adalah bahwa teori ini mengajarkan kita tentang kepentingan relative

dari berbagai kebiasaan yang beragam-ragam itu; bagaimana kebiasaan-

kebiasaan itu tergantung satu dengan yang lainnya. Teori fungsionalisme

dapat secara bermanfaat diterapkan dalam analisa mekanisme-mekanisme

kebudayaan-kebudayaan secara tersendiri, namun teori ini tidak

mengemukakan dalil-dalil sendiri untuk menerangkan mengapa kebudayaan

yang berbeda-beda memiliki unsure-unsur budaya yang berbeda dan mengapa

terjadi perubahan dalam kebudayaan.

Dalam penulisan ini, penulis juga menggunakan konsep pendekatan religi.

Konsep Religi menurut Koentjaraningrat (1974: 137) adalah sistem

kepercayaan yang mengandung keyakinan dan bertujuan mencari hubungan

Universitas Sumatera Utara

Page 22: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

14

antara manusia dengan Tuhan, dewa-dewa, atau makhluk halus yang

mendiami alam gaib.

Dan menurut Robert N. Bellah (1992: 79), fungsi sosial utama dari religi

adalah untuk memberikan kerangka makna bagi nilai-nilai dasar dalam

masyarakat dan untuk menjawab tantangan nilai-nilai tersebut yang berasal

dari frustasi-frustasi dasar kemanusiaan. Kedua fungsi dasar tersebut

menuntut adanya satu sistem maha tinggi yang bersifat mendasar.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan makna bunga krisanthenum berdasarkan

warna bagi kehidupan masyarakat Jepang.

2. Untuk mendeskripsikan apa saja fungsi bunga krisanthenum dalam

kehidupan masyarakat Jepang.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan mengenai bunga krisanthemum, terutama makna

bunga krisanthemum berdasarkan warna bagi kehidupan masyarakat

Jepang.

2. Menambah pengetahuan mengenai fungsi bunga krisanthemum dalam

kehidupan masyarakat Jepang.

1.6 Metode Penelitian

Universitas Sumatera Utara

Page 23: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

15

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode deskriptif

analisis melalui studi kepustakaan. Metode deskriptif membicarakan

kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan cara

mengumpulkan data, menganalisa, dan menginterpretasikannya (Surakhmad,

1982: 147). Menurut Koentjaraningrat (1976: 30) penelitian yang bersifat

deskriptif yaitu yang memberikan gambaran secara secermat mungkin

mengenai suatu individu, keadaan, gejala, atau kelompok tertentu.

Teknik penelitian dalam penelitian ini adalah metode kepustakaan. Metode

kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan

penelitian (Mestika Zed, 2004: 3). Dalam metode kepustakaan, penulis

mencari data melalui berbagai buku yang memiliki kaitannya terhadap objek

penelitian.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

16

BAB II

TINJAUAN UMUM TENTANG BUNGA KRISANTHEMUM

DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

2.1 Sejarah Bunga Krisanthemum

Krisan merupakan tanaman bunga hias berupa perdu dengan sebutan lain

seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal dari dataran Cina.

Krisan kuning berasal dari dataran Cina dikenal dengan Chrysanthemum

indicum (kuning), Chrysanthemum morifolium (ungu dan pink) dan daisy

(bulat pompom). Jepang pada abad ke-4 mulai membudidayakan krisan dan

tahun 1797 bunga krisan dijadikan sebagai symbol kekaisaran Jepang dengan

sebutan Queen of The East.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

17

Tanaman Krisan dari Cina dan Jepang menyebar ke kawasan Eropa dan

Prancis tahun 1795. Tahun 1808 M Colvil dari Chelsea mengembangkan 8

varietas krisan di Inggris. Pada abad ke-17 krisan mulai masuk ke Indonesia,

sejak tahun 1940 krisan dikembangkan secara komersial.

Menurut Rukmana dan Mulyana (1997), terdapat 1000 varietas krisan

yang tumbuh didunia. Beberapa varietas krisan yang dikenal antara lain

adalah C. daisy, C. indicum, C. coccineum, C. frustescens, C. maximum, C.

hornorum dan C. parthenium. Varietas krisan yang banyak ditanam di

Indonesia umumnya diintroduksi dari luar negeri terutama dari Belanda,

Amerika Serikat dan Jepang.

Bunga krisan sangat populer dimasyarakat karena banyaknya jenis, bentuk

dan warna bunga. Selain bentuk mahkota dan jumlah bunga dalam tangkai,

warna, bunga juga menjadi pilihan konsumen. Pada umumnya konsumen

lebih menyukai warna merah, putih dan kuning, sebagai warna dasar krisan

namun sekarang terdapat berbagai macam warna yang merupakan hasil

persilangan diantara warna dasar tadi.

Kedudukan tanaman krisan atau seruni dalam taksonomi tumbuhan adalah

sebagai berikut:

Divisi : Spermathophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Famili : Asteraceae

Genus : Chrysanthemum

Universitas Sumatera Utara

Page 26: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

18

Species : C. morifolium Ramat, C. indicum, C. daisy dll

Bunga krisan merupakan bunga majemuk di dalam satu bonggol bunga

terdapat bunga cakram yang berbentuk tabung dan bunga tepi yang berbentuk

pita. Bunga tabung dapat berkembang dengan warna yang sama atau berbeda

dengan bunga pita. Dengan bentuk dan warna bunga krisan yang

beranekaragam memungkinkan banyak pilihan bagi konsumen.

2.1.1. Bunga Krisanthemum dalam Budaya dan Simbol Internasional

Di beberapa negara-negara Eropa, bunga Krisanthemum dianggap sebagai

simbol kematian dan hanya digunakan pada saat sedang berduka atau

pemakaman. Hal yang serupa juga terjadi di negara-negara Asia Timur yang

menganggap bunga Krisanthemum, terutama yang berwarna putih,

merupakan simbol dari kesedihan dan dijadikan lambang belasungkawa.

Berbeda dengan Eropa dan Asia Timur, negara seperti Amerika Serikat

menganggap bunga Krisanthemum sebagai lambang kejujuran. Di negara

tersebut bunga tersebut biasanya diberikan sebagai hadiah dengan perasaan

tulus dan bahagia; satu-satu nya pengecualian adalah di New Orleans.

2.1.2. Bunga Krisanthemum di Jepang

Bunga Krisanthemum dibawa masuk ke Jepang dari daratan China pada

sekitar abad ke-8, sekitar seabad sebelum bunga Krisanthemum diadopsi

sebagai monshou keluarga kerajaan Jepang sebagai lambang kekaisaran.

Monshou bunga Krisanthemum dapat ditemui di berbagai tempat di Jepang,

seperti passport warga negara Jepang dan dalam mata uang koin 50 Yen.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

19

Penghargaan paling tinggi di negara Jepang hanya bisa diberikan oleh

Kaisar kepada orang-orang yang dinilai sangat berjasa bagi bangsa dan

negara Jepang; penghargaan tersebut disebut “Supreme Order of The

Chrysanthemum”, diambil dari simbolisasi bunga Krisanthemum dengan

Kaisar.

Bunga Krisanthemum di Jepang tidak hanya dilihat sebagai simbol

kerajaan saja, namun juga sebagai lambang kebahagiaan dan panjang umur.

Ini merupakan alasan mengapa bunga Krisanthemum dirayakan setiap

tahunnya pada festival yang dinamai Festival Kebahagiaan atau sering disebut

sebagai Festival Bunga Krisanthemum, yang biasanya diadakan di bulan

September, dimana pada saat itu juga bunga Krisanthemum akan bermekaran.

Salah satu kota di Jepang yang bernama Nihonmatsu merayakan acara

Ekshibisi Boneka Krisanthemum Nihonmatsu, bertempat di puing-puing

bersejarah bernama Istana Nihonmatsu.

2.2 Jenis-jenis Bunga Krisanthemum

Bunga krisanthemum sangat diminati banyak orang karena bentuk dan

variasi warnanya yang sangat indah dan eksotis. Bunga ini sering dirangkai

menjadi penghias untuk berbagai acara besar, dan juga sering dijadikan bunga

papan untuk ucapan selamat atau pengesahan geedung perkantoran, hotel,

maupun restaurant.

2.2.1 Jenis Bunga Krisanthemum Berdasarkan Golongan

Bunga krisanthemum dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Page 28: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

20

1. Jenis spray, yakni dapat menghasilkan 10-20 kuntum bunga berukuran

kecil dalam satu tangkai bunga.

2. Jenis standard, yakni dapat menghasilkan satu kuntum bunga yang besar

dalam satu tangkai.

Ada beberapa jenis bunga krisanthemum yang paling digemari, yaitu :

1. Chrysanthemum Segetum

Jenis krisan ini memiliki tinggi sekitar 50cm. Bunga-bunga muncul pada

umur 3 bulan sesudah disemaikan. Lamanya bunga bertahan pada pohon

hingga 2 bulan. Bentuk bunganya adalah cakram dengan warna kuning dan di

tengahnya berwarna gelap. Tanaman krisan ini dapat diperbanyak melalui biji,

setek batang atau setek umbi akar. Jika bijinya disimpan dalam tempat kering

dapat bertahan hingga beberapa tahun tanpa mengurangi kemampuan

tumbuhnya.

2. Chrysanthemum Inodorum

Jenis krisan ini mempunyai tinggi sekitar 35cm dan mulai bermunculan

bunga pada bulan ke 3 setelah disemaikan. Lamanya berbunga hingga 2 bulan.

Jika diperbanyak melalui biji, krisan tumbuh 2 minggu setelah disemaikan.

Jika bijinya disimpan dalam tempat kering dapat bertahan hingga beberapa

tahun tanpa mengurangi kemampuan tumbuhnya.

3. Chrysanthemum Carinatum

Universitas Sumatera Utara

Page 29: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

21

Bunga krisan ini berbentuk cakram yang memiliki tiga warna melingkar

dengan pusatnya berwarna gelap. Warna bunganya beragam. Perbanyakan

melalui biji dapat tumbuh rata-rata 2 minggu setelah disemaikan.

4. Chrysanthemum Maximum

Jenis krisan ini bertipe lockenpopf. Tinggi krisan ini mencapai 1 meter.

Bunganya bertangkai panjang dan tegas bentuk cakram berwarna putih.

Tanaman ini digunakan sebagai penghias kebun atau taman, penghias

pinggiran pagar tembok maupun bunga potong.

5. Jenis-jenis Chrysanthemum Bercabang

Krisan yang mempunyai banyak cabang dan ranting. Akibatnya, akan

berbentuk rangkaian bunga yang membulat. Bunganya beraneka ragam dan

berbentuk cakram atau bersusun. Contohnya Chrysanthemum Koreanum.

6. Chrysanthemum Bloemen

7. Chrysanthemum Achileifolium

8. Chrysanthemum Coronarium

9. Chrysanthemum Nankinensis

10. Chrysanthemum Leucoanthemum

11. Chrysanthemum Paludosum

12. Chrysanthemum Pacifium Nakai

13. Chrysanthemum Japonense Nakai Var

14. Asizuriense Kitam

15. Chrysanthemum Oxeye Daisy

16. Chrysanthemum Siwogiku Kitam

Universitas Sumatera Utara

Page 30: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

22

2.2.2 Jenis Bunga Krisanthemum Berdasarkan Bentuk

Bunga Krisanthemum memiliki berbagai macam bentuk yang sama-sama

memiliki genus Chrysanthemum namun spesiesnya berbeda. Ada 4 macam

bentuk bunga krisanthemum, yaitu:

1. Bunga Krisanthemum Tunggal

Jenis bunga krisan ini adalah yang paling sederhana. Di beberapa tempat,

bunga krisan tunggal dinamakan dengan bunga kertas karena memang

mahkota bunga hanya terdiri dari satu lapis saja, setipis kertas. Dalam satu

batang krisan tunggal hanya terdapat satu buah bunga, namun satu pohon

dapat memiliki beberapa cabang sekaligus. Piringan mahkota berukuran

sedang, paling banyak ditemukan dalam warna putih dan pink.

2. Bunga Krisanthemum Anemone

Jenis bunga krisan ini sangat mirip dengan bunga krisan tunggal, memiliki

mahkota bunga yang terdiri dari satu lapis saja. Namun, bedanya bunga krisan

ini mahkota terlihat memiliki sedikit jarak antara satu dan lainnya, juga

mahkota per helainya relatif lebih panjang dibandingkan dengan seruni

tunggal.

3. Bunga Krisanthemum Pompon

Lain lagi dengan bunga krisan bentuk pompon (seperti bola). Kelopaknya

berlapis-lapis dalam ukuraan yang teratur sehinnga membentuk bola dan

terlihat sangat penuh mahkotanya jika dibandingkan dengan krisan tunggal

atau anemone. Diameter bunga lebih besar dari 10 cm, kuntum bunga tampak

membulat.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

23

4. Bunga Krissanthemum Besar (Large/Exhibition Incurve)

Seperti bunga krisan pompon, namun ukurannya 2-3 kali lebih besar,

diameter mahkota bunga dapat mencapai ukuran 10 cm. Mahkota juga

berlapis-lapis dan ada yang menekuk ke dalam, lurus, atau menekuk ke luar

sehingga tampilannya sangat cantik.

2.3 Festival Bunga Krisanthemum

2.3.1 Pengertian Festival

Matsuri adalah sebuah tradisi yang sakral yang masih dipertahankan

masyarakat jepang sampai sekarang ini. Myake (2009:53) Matsuri adalah

suatu yang paling penting dalam sistem kepercayaan Jepang. Matsuri

berfungsi sebagai “ yang memantapkan keyakinan seseorang mengenai

dunia” dunia nyata dan dunia gaib, menjadi penghubung antara dunia nyata

dan dunia gaib yang akan dicapai, membuat kenyataan-kenyataan dan gejala-

gejala menjadi simbol-simbol dan metafora yang keberadaannya dinyatakan

sebagai nyata ada dalam suatu ketururunan. Keyakinan terhadap simbol-

simbol menciptakan motivasi dan membentuk suasana hati seseorang untuk

meraih satu tujuan di dalam kehidupan (Geertz, 1985).

Festival di Jepang merupakan acara tradisional yang berhubungan dengan

perayaan tertentu. Beberapa festival mempunyai asal-usul dari festival yang

juga awalnya ada di Cina tetapi telah mengalami perubahan dramatis dengan

tradisi lokal. Beberapa bahkan berbeda, yang tidak memiliki kemiripan

dengan festival aslinya walaupun memiliki nama dan waktu yang sama.

Universitas Sumatera Utara

Page 32: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

24

Negara Jepang memang negeri festival. Hampir setiap setiap musim di

Jepng mengadakan festival yang terkait dengan alam dan kehidupan manusia.

Pada musim gugur yang berlangsung selama tiga bulan, yaitu bulan

September, Oktober, November. Pada bulan-bulan tersebut terdapat

serangkaian aneka festival seni budaya tradisional Jepang. Festival-

festivalnya bersifat nasional, yang berlangsung dengan corak yang hampir

sama, namun ada pula yang bersifat lokal dan sangat populer. Dengan adanya

festival yang diselenggarakan akan mendukung terlestarinya seni tradisional

Negara Jepang, karena sebuah festival merupakan hasil dari gotong-royong

rakyat setempat yang diikuti dan dinikmati secara beramai-ramai, baik itu

masyarakat setempat maupun wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang.

2.3.2 Festival Bunga Krisanthemum di Jepang

Krisanthemum adalah bunga yang sering digunakan oleh masyarakat

Jepang sebagai symbol kebahagiaan, kemakmuran dan keberkahan panjang

umur untuk sebuah keluarga. Festival Bunga Krisanthemum diselenggarakan

setiap tahun di musim gugur, sekitar bulan Oktober sampai pertengahan

November yang dirayakan oleh seluruh kuil, candi dan kebun bunga di

Jepang. Festival ini sudah ada sejak periode 1603-1867, dimulai ketika

masyarakat Jepang mulai gemar menanam bunga krisanthemum di halaman

rumah mereka.

Pada saat perayaan festival, seluruh masyarakat pecinta krisanthemum

yang terbagi dalam kelompok maupun secara individual menunjukkan

tanaman krisanthemum mereka. Ada lebih dari 5.000 bunga krisan yang

Universitas Sumatera Utara

Page 33: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

25

dipamerkan dalam festival ini. Biasanya, dalam festival ini akan dipilih bunga

dengan kualitas terbaik untuk diberikan penghargaan yang berasal dari

Perdana Menteri dan Gubernur setempat. Dalam festival yang tidak dipungut

biaya sepersenpun dan dibuka untuk umum ini, pengunjung dapat melihat-

lihat berbagai jenis bunga krisanthemum yang sengaja dipamerkan oleh para

pecinta krisan. Tema yang kerap digunakan dalam festival ini adalah tema

cascade, yang sering disebut dengan senrinzaki dan kenganzukuri yang

memiliki arti seribu bunga. Serizaki adalah cara perkembangbiakan bunga

yang terkenal dalam istilah perkebunan, yaitu dengan cara membuat satu

tanaman bunga tunggal berkembangbiak menjadi seribu tanaman bunga di

atas suatu bidang datar.

Display yang sangat unik dalam festival ini adalah kiku ningyo, yaitu

sebuah boneka yang mengenakan pakaian yang terbuat dari bunga

krisanthemum. Boneka yang dipilih untuk dijadikan display biasanya adalah

boneka yang mewakili tokoh-tokoh sejarah atau karakter legendaris yang

berasal dari cerita sejarah yang terkenal di Jepang. Selama festival, selain

penilaian krisanthemum, diselenggarakan pula pertunjukkan budaya

tradisional Jepang dan seni seperti tari Jepang dan koto (alat musik

tradisional) di panggung. Saat ini perayaan Festival Bunga Krisanthemum

tidak semeriah dahulu.

Beberapa tempat festival bunga krisanthemum yang terkenal di Jepang,

yaitu :

1. Sapporo Kiku Festival

Universitas Sumatera Utara

Page 34: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

26

Sapporo Kiku Festival atau Sapporo Krisanthemum Festival dimulai pada

tahun 1963 dimana bunga krisanthemum yang terdapat di Hokkaido

dikumpulkan dan ditampilkan di jalan bawah tanah yang menghubungkan

stasiun kereta bawah tanah Odori dan Sapporo, biasanya antara akhir Oktober

dan awal November. Bunga krisanthemum adalah bunga yang sangat tangguh,

yang dapat tumbuh dalam kondisi yang keras. Secara historis, bunga ini

secara signifikan ditampilkan dalam budaya tradisional Jepang dan sangat

penting karena keluarga kerajaan menggunakannya sebagai lambang

kekaisaran mereka.

2. Kitami Kiku Festival

Kitami Kiku Festival adalah festival bunga krisanthemum yang tertua dan

terbesar di Hokkaido. Selain menampilkan sekitar 15.000 pot bunga krisan

untuk membentuk sebuah taman bunga, para pengunjung juga dapat melihat

1.500 lainya yang menampilkan bunga musim gugur ini dimana merupakan

bagian kompetisi. Salah satu fitur dari festival ini adalah bahwa mereka

menggunakan bunga krisan untuk menghias boneka sejalan dengan drama

NHK Taiga berjalan.

3. Benteng Matsumoto

Pameran krisanthemum ini terletak di bagian utara lapangan Benteng

Matsumoto. Hal ini sangat jarang bisa ditemukan festival bunga

krisanthemum di kuil, candi atau tempat bersejarah lainnya selama bulan-

bulan musim gugur. Bunga krisanthemum atau kiku dalam bahasa Jepang,

adalah bunga yang mewakili di musim gugur da nada hubungannya dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 35: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

27

keluarga dan kerajaan (yang puncaknya adalah kelopak bunga krisanthemum).

Benteng Matsumoto merupakan gambaran bunga krisanthemum pada musim

gugur yang khas dengan fokus pada miniature atau jenis bonsai bunga

krisanthemum. Efeknya cukup menakjubkan, terutama ketika tanaman kecil

dibandingkan dengan tanaman yang lebih besar dari sisi berlawanan dari

pameran.

BAB III

ANALISA FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHENUM DALAM

KEHIDUPAN MASYARAKAT JEPANG

3.1 Fungsi Bunga Krisanthemum

3.1.1 Dalam Kehidupan Sehari-hari

Universitas Sumatera Utara

Page 36: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

28

a. Bagi Kesehatan

Seperti yang diketahui, Jepang merupakan salah satu Negara yang

memiliki penduduk dengan kreatifitas yang tinggi. Bangsa Jepang juga

dikenal dengan budaya disiplinnya yang tidak diragukan lagi. Menurut

penelitian, masyarakat Jepang memiliki angka harapan hidup yang lebih

baik dibandingkan dengan masyarakat di Negara-negara lain, terutama di

Asia. Selain budayanya warga Jepang juga sangat sehat. Di Jepang

sangat jarang terjadi kasus seperti penyakit jantung ataupun semacamnya,

hal ini dikarenakan masyarakat Jepang memiliki kebiasaan hidup yang

sehat. Seperti yang telah di jelaskan pada bab sebelumnya, menurut

masyarakat Jepang, bunga krisanthemum dipercaya dapat memberikan

umur panjang dan kesehatan bagi orang yang mengonsumsinya secara

berkala.

b. Keindahan dan Tanaman Hias

Krisanthemum merupakan salah satu bunga yang sangat popular di

kalangan masyarakat luas karena keindahan dan kecantikan bentuk dan

warna bunganya. Krisanthemum dikenal juga dengan sebutan bunga aster

atau seruni. Sebagai tumbuhan dengan bunga yang beragam bentuk, rupa,

warna bunga krisanthemum telah lama digemari sebagai tanaman hias.

Keberadaan krisanthemum sebagai tanaman hias penghasil bunga potong

komersial semakin popular di berbagai Negara. Warna-warni bunganya

sangat beragam sehingga dapat disusun dalam rangkaian dengan

kombinasi yang serasi. Banyak potensi biologis dari bunga krisanthemum

Universitas Sumatera Utara

Page 37: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

29

yang dapat dikembangkan dan bermanfaat bagi manusia, tak hanya

sebagai tanaman hias, bunga krisanthemum juga dipercaya memiliki

manfaat sebagai tumbuhan obat dan sebagai bahan parfum.

c. Insektisida Alamiah

Jenis tanaman krisan Chrysanthemum cinerariaefolium VS

mengandung zat pyrethrin yang sangat beracun bagi aneka macam

serangga, tetapi tidak merupakan racun bagi hewan berdarah panas. Oleh

karena itu zat pyrethrin dapat digunakan antara lain sebagai campuran

bahan pembuat obat nyamuk.

Bonggol bunganya mengandung bahan beracun yang disebut piretrin

yang memiliki sifat mengusir dan membunuh nyamuk atau serangga

sehingga dapat dijadikan insektisida nabati. Bahan aktif piretrin telah

digunakan dalam berbagai bentuk, antara lain aerosol untuk anti nyamuk

semprot, insektisida untuk 1.

3.1.2 Sebagai Monshou Bunga Krisanthemum

a. Sejarah Monshou Bunga Krisanthemum

Menurut 広辞苑 (Koujien) (1955: 633) mon (紋), yang juga dikenal

sebagai monshou (紋章), monshou (紋所), dan kamon (家紋), adalah

emblem atau lambang yang digunakan oleh keluarga-keluarga yang

memiliki pengaruh di Jepang pada jaman dahulu, walaupun sekarang

fungsinya telah berubah menjadi lambang keluarga, tanpa memandang

bila keluarga tersebut merupakan keluarga yang berpengaruh atau tidak.

Fungsi dari monshou adalah sebagai alat identifikasi kepada salah

Universitas Sumatera Utara

Page 38: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

30

seorang dari anggota keluarga yang lambangnya mewakili nama keluarga

tersebut. Mon sendiri adalah definisi dari simbol keluarga, demikian juga

halnya dengan kamon dan monshou.

Kamon pada awalnya dibuat pada secarik kain untuk

mengidentifikasikan masing-masing individu dari suatu klan tertentu;

menggantikan sistem sebelumnya yang menggunakan kain warna putih

untuk mengidentifikasi klan Minamoto dan kain warna merah untuk

mengidentifikasikan klan Taira. Pada abad ke-12, seseorang dapat

mendapatkan informasi mengenai pangkat, identitas dan peranannya

dalam medan perang cukup dengan melihat monshou yang dikibarkan.

Konsep mengenai Monshou ini adalah konsep asli yang diambil dari

dalam budaya Jepang. Mon (紋), yang juga dikenal sebagai monshou (紋

章), monshou (紋所), dan kamon (家紋), adalah emblem atau lambang

yang digunakan oleh keluarga-keluarga yang memiliki pengaruh di

Jepang pada jaman dahulu, walaupun sekarang fungsinya telah berubah

menjadi lambang keluarga, tanpa memandang bila keluarga tersebut

merupakan keluarga yang berpengaruh atau tidak. Fungsi dari monshou

adalah sebagai alat identifikasi kepada salah seorang dari anggota

keluarga yang lambangnya mewakili nama keluarga tersebut. Mon adalah

definisi dari simbol keluarga, demikian juga halnya dengan kamon dan

monshou.

Universitas Sumatera Utara

Page 39: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

31

Ada sekitar 5.116 monshou keluarga yang tercatat di Jepang, yang

dimasukkan ke dalam 241 kategori oleh sebuah organisasi yang

bertanggung jawab untuk mendata monshou-monshou keluarga tersebut.

Monshou pada awalnya hanya boleh dipakai oleh keluarga-keluarga

bangsawan saja, namun lama kelamaan konsep monshou juga diadopsi

oleh keluarga-keluarga pedagang, pengrajin, kuil dan aktor teater, yang

seringkali menggunakan produk yang mereka hasilkan sebagai monshou.

Monshou bahkan juga digunakan oleh keluarga dan organisasi yakuza.

Monshou berguna bagi masyarakat yang tuna aksara karena monshou

dapat memberikan mereka informasi mengenai siapa pemakai monshou

tersebut dan seberapa tinggi tingkatan sang pemakai monshou.

Menurut buku 日本の文様 (Nihon no Bunyou) yang telah disebutkan

sebelumnya, monshou bunga Krisanthemum pertama kali dipakai oleh

keluarga kerajaan pada abad ke-12, pada masa pemerintahan Kaisar Go-

Toba (1183-1198), yang menggunakan monshou bunga Krisanthemum

sebagai lambang pribadinya, menggantikan lambang kerajaan pada masa

itu, yaitu monshou bulan dan matahari. Diceritakan bahwa Kaisar Go-

Toba sangat menyukai bunga Krisanthemum karena bunga itu berasal

dari China (pada masa itu segala hal yang berkaitan dengan bangsa China

dianggap lebih maju), dan kepercayaan bahwa bunga tersebut

melambangkan umur panjang dan kebahagiaan

Monshou bunga Krisanthemum dipakai sebagai monshou pribadi sang

Kaisar sejak Kaisar Go-Toba memilih bunga Krisanthemum berkelopak

Universitas Sumatera Utara

Page 40: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

32

16 sebagai lambang pribadinya, namun pemakaian monshou bunga

Krisanthemum pada masa itu tidak eksklusif sehingga banyak keluarga-

keluarga bangsawan yang turut mengadopsi kikukamonshou sebagai

monshou keluarga miliknya. Contoh popular penggunaan monshou

bunga Krisanthemum selain keluarga kerajaan Jepang adalah monshou

motif Kikusui milik klan Kusunoki

Pakaian Jepang formal tradisional pada umumnya menunjukkan mon

keluarga sang pemakai. Rakyat biasa yang tidak memiliki mon keluarga

mereka sendiri biasanya memakai mon milik keluarga yang

mempekerjakan mereka atau mon milik organisasi dimana mereka telah

terdaftar menjadi anggota. Dalam kasus-kasus dimana sang pemakai

tidak diperkenankan untuk memakai mon milik keluarga nya atau

tuannya, mereka akan menggunakan mon yang dinilai “vulgar” di mata

masyarakat, atau mereka akan menciptakan sendiri mon keluarga yang

mereka inginkan, dan akan diwarisi ke keturunan-keturunan sang

pemakai.

Peraturan yang meregulasi pemilihan dan penggunaan mon sangatlah

terbatas, walaupun pemilihan motif mon biasanya ditentukan melalui

sistem sosial. Penggunaan mon yang diketahui telah dimiliki oleh orang

lain dianggap tidak pantas, dan bila mon tersebut adalah milik orang

yang berkedudukan tinggi akan dianggap sebagai pelecehan.

Ketika suatu mon menjadi suatu konflik kepemilikan karena motif nya

ternyata sama, maka orang yang kedudukan nya lebih rendah akan

Universitas Sumatera Utara

Page 41: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

33

mengganti mon miliknya supaya tidak dianggap sebagai penghinaan

terhadap orang yang kedudukannya lebih tinggi.

Mon milik keluarga penguasa di Jepang, seperti keluarga Kekaisaran

dengan motif bunga seruni, atau keluarga Tokugawa dengan motif bunga

hollyhock dilindungi oleh hukum untuk mencegah penggunaan mon yang

sama oleh keluarga-keluarga lain. Monshou lain yang dilindungi undang-

undang untuk mencegah pemakaian oleh keluarga lain adalah monshou

bunga paulownia milik Perdana Menteri Jepang. Monshou paulownia

dipakai oleh semua orang yang menduduki jabatan Perdana Menteri;

penggunaan monshou ini tidak terikat dengan keluarga sang Perdana

Menteri tersebut.

b. Monshou Bunga Krisanthemum menurut Legenda Lady White

dan Lady Yellow

Menurut Hadland F. Davis dalam bukunya Myths and Legends of

Japan, terdapat suatu legenda Jepang yang berjudul Lady White and Lady

Yellow (Putri Putih dan Putri Kuning). Di dalam legenda Lady White

dan Lady Yellow, diceritakan bahwa monshou bunga krisanthemum

berkelopak-16 berasal dari bunga krisanthemum berwarna putih yang

telah ditinggalkan sendirian oleh saudarinya sang bunga krisanthemum

berwarna kuning di padang rumput yang luas. Di dalam legenda itu pula

disebutkan bahwa bunga krisanthemum kuning memiliki paras yang

cantik sementara bunga yang berwarna putih diceritakan tidak seindah

saudarinya yang berwarna kuning

Universitas Sumatera Utara

Page 42: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

34

Kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dari legenda ini adalah

bahwa tokoh sang kepala desa berpendapat bahwa kecantikan sebuah

bunga itu bukanlah dinilai dari bagaimana lembut dia dibesarkan, namun

bagaimana dia dapat bertumbuh di tengah kesukaran yang dihadapi dan

tetap kuat menjalani hidupnya.Tokoh kepala desa berpendapat bahwa

Lady Yellow memang cantik, namun jika dia menghadapi sebuah

masalah maka dia tidak akan sanggup menghadapinya dan akhirnya

disiasiakan, sementara Lady White tumbuh besar dalam kesusahan dan

kesedihan, dan bunga yang tumbuh di dalam kesukaran akan menjadi

lebih indah dan kuat dibandingkan bunga yang terawat dengan baik. Oleh

karena itu, kepala desa menganggap bahwa bunga yang telah kuat

melalui hidup yang sukar itulah yang pantas dijadikan simbol sang

daimyo tuannya.

c. Monshou dan Kaisar Go-Toba

Di dalam buku Tennou no Rekishi, Kaisar Go-Toba (imina: Takahira),

yang lahir pada tanggal 6 Agustus 1180, adalah kaisar ke-82 yang pernah

duduk di Takhta Krisanthemum. Ayahnya adalah Kaisar Takakura yang

memerintah pada tahun 1168-1180, ibunya adalah seorang selir dari

keluarga Fujiwara. Penerus Go-Toba adalah Kaisar Tsuchimikado

yang memerintah pada tahun 1195-1231. Kaisar Go-Toba paling dikenal

atas usahanya untuk mengembalikan kekuasaan kepada keluarga kerajaan,

namun pada akhirnya usaha tersebut malah menjadikan istana harus

tunduk kepada klan Hojo.

Universitas Sumatera Utara

Page 43: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

35

Kaisar Go-Toba dikenal sebagai salah satu kaisar yang paling pintar

dan berbakat dari kaisar-kaisar Jepang yang pernah memerintah, dan

salah satu yang paling aktif. Pada masanya memerintah, dia merupakan

salah satu pencetus karya-karya sastra dan kesenian, serta seorang

pujangga berbakat di antara penggemarnya di istana. Tujuan awal kaisar

Go-Toba adalah untuk memerintah sekaligus menguasai dalam baik

bidang budaya maupun politik; hal ini menjadikannya sebanding dengan

kaisar-kaisar berbakat lainnya yang diidealisasikan olehnya, seperti

Daigo (885-930) dan Murakami (926-967) kendati usianya yang masih

muda.

Sebelum masa pemerintahan Kaisar Go-Toba, monshou keluarga

kerajaan adalah lambang bulan dan matahari. Lambang bulan merupakan

penghormatan kepada dewa Tsukuyomi, yang memerintah bulan dan

malam hari, sementara lambang matahari merupakan penghormatan

terhadap dewi Amaterasu, yang adalah penguasa matahari dan siang hari.

Pada masa pemerintahannya, Kaisar Go-Toba memutuskan untuk

mengganti monshou keluarga kerajaan menjadi bunga Krisanthemum

berkelopak-16. Ditulis di dalam buku日本の文様 hal 172, bahwa Kaisar

Go-Toba pada jaman Heian sangat menyukai bunga Krisanthemum

sehingga dia mengubah lambang kekaisaran yang sebelumnya berupa

bulan dan matahari menjadi bunga krisanthemum berkelopak-16.

Monshou ini dicantumkan pada semua barang kepunyaannya, seperti

pada jubah, kereta kerbau, baju zirah dan sebagainya

Universitas Sumatera Utara

Page 44: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

36

Namun barang kepunyaan Kaisar Go-Toba yang diimbuhi monshou

krisanthemum adalah pedang miliknya. Kaisar Go-Toba selain dikenal

sangat berbakat dalam kesenian, dia juga sangat menyukai ilmu

pembuatan pedang. Setelah Go-Toba mengundurkan diri, dia memanggil

12 orang ahli pedang untuk mengajarinya metode pembuatan pedang,

dan setelah mereka selesai mengajarinya, Kaisar Go-Toba memiliki 13

bilah pedang yang ditempanya sendiri dengan bantuan ahli-ahli pedang

tersebut; masing-masing dari ketiga belas bilah pedang tersebut memiliki

monshou pribadi sang Kaisar di atasnya.

Penggunaan monshou bunga krisanthemum diteruskan oleh ketiga

penerusnya, yaitu Tsuchimikado, Juntoku dan Chukyo (Family Crests of

Japan; 2007:46), yang menjadikan monshou bunga krisanthemum resmi

digunakan oleh Kaisar-Kaisar Jepang yang menduduki takhta

Krisanthemum serta keluarga-keluarganya.

Alasan dari penggunaan monshou krisanthemum yang dimulai dari

Kaisar Go-Toba ini disebabkan karena bunga tersebut berasal dari

daratan China. Pada Zaman Heian, segala sesuatu yang berasal dari

China dianggap lebih maju dan beradab dibandingkan sesuatu yang

berasal dari daratan Jepang sendiri. Di daratan China, bunga itu sendiri

dipercaya dapat mendatangkan umur panjang dan kebahagiaan bagi

mereka yang secara teratur mengonsumsi bunga tersebut. Jadi dapat kita

analisa bahwa dengan memilih monshou bunga krisanthemum ini Kaisar

Universitas Sumatera Utara

Page 45: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

37

Go-Toba mempercayai dirinya dapat memperoleh umur panjang dan

kebahagiaan.

d. Monshou Bunga Krisanthemum bagi Masyarakat Jepang

Bunga Krisanthemum di dalam masyarakat Jepang memiliki nilai-

nilai tersendiri. Bunga krisanthemum yang dikonsumsi secara teratur

dipercaya dapat memberikan bagi orang yang memakannya umur

panjang dan kebahagiaan. Kepercayaan ini adalah salah satu kepercayaan

yang dibawa bersama bunga Krisanthemum dari China. Kepercayaan ini

didasari juga oleh F. Hadland Davis di dalam buku yang sama yang

memuat cerita Lady White dan Lady Yellow, Myths and Legends of

Japan. Di dalam buku tersebut terdapat legenda mengenai seorang yang

berasal dari China bernama Hozo. Hozo diceritakan telah hidup selama

lebih dari 800 tahun karena kebiasaannya meminum embun dari kelopak

bunga krisanthemum setiap paginya.

Bunga Krisanthemum yang sedang mekar sepenuhnya dianggap oleh

masyarakat Jepang sebagai lambang kesempurnaan. Sama seperti

keluarga kerajaan dan Kaisar Go-Toba, masyarakat Jepang menganggap

bunga Krisanthemum merupakan simbolisasi dari matahari, sehingga

bunga krisanthemum dijadikan monshou bagi keluarga kerajaan Jepang.

Monshou bunga krisanthemum juga diangkat menjadi lambang

nasional Jepang, dan digunakan dalam dewan perwakilan rakyat. Pin

bunga krisanthemum berkelopak 16 dipasang pada anggota pemerintahan.

Monshou krisanthemum dengan 16 kelopak bunga juga dipakai untuk

Universitas Sumatera Utara

Page 46: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

38

menyatakan kewarganegaraan Jepang, karena di sampul buku paspor

warga negara Jepang mencantumkan lambang bunga krisanthemum

dengan 16 kelopak. Penggunaan atribut bunga krisanthemum berkelopak

16 ini menegaskan otoritas Kaisar Jepang.

Walaupun penggunaan monshou bunga krisanthemum dalam versi

apapun dilarang bagi mereka yang bukan keluarga kerajaan Jepang,

masyarakat Jepang tetap menganggap bunga krisanthemum sebagai

bunga yang penting bagi mereka. Bersama dengan bunga sakura, bunga

krisanthemum dianggap sebagai bunga yang melambangkan negeri

Jepang. Bunga krisanthemum, yang tumbuh pada musim gugur,

dirayakan oleh masyarakat Jepang setiap bulan September; seperti halnya

bunga sakura yang dirayakan setiap bulan April.

Di dalam komunitas seniman Jepang, bunga krisanthemum bersama

dengan bambu, anggrek dan bunga plum dikenal sebagai satu dari empat

bersaudara, masing-masing dari tanaman ini menggambarkan satu musim.

Keempat tanaman ini seringkali dijadikan lukisan, dan biasanya muncul

secara individual namun digabung menjadi suatu set lukisan. Bunga

krisanthemum sering dipakai sebagai desain kimono, tas, kipas dan

aksesoris yang menggambarkan keindahan dan kesempurnaan. Gambar

bunga krisanthemum juga dapat ditemui pada koin 500 yen Jepang

Kuil-kuil Shinto, walaupun tidak secara resmi, juga mengadopsi

lambang bunga krisanthemum berkelopak 16, terutama kuil-kuil yang

didirikan pada awalnya oleh anggota keluarga kekaisaran atau sang

Universitas Sumatera Utara

Page 47: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

39

Kaisar itu sendiri. Contoh kuil Shinto yang paling terkenal yang

memasang lambang bunga krisanthemum berkelopak 16 adalah Kuil

Yasukuni di Tokyo. Lambang bunga krisanthemum di kuil Yasukuni

tidak mungkin terlewati karena terpasang di gerbang pintu masuk ke

dalam kuil ini.

e. Monshou dalam Kehidupan Modern

Hampir seluruh keluarga Jepang pada jaman modern memiliki mon,

namun tidak terlalu dipakai seperti pada jaman Meiji. Pada acara-acara

khusus yang mengharuskan partisipannya menggunakan mon, mereka

dapat mencari mon keluarganya di kuil-kuil tempat kelahiran atau

kampung halaman mereka. Pencarian mon juga dapat dilakukan secara

online, dan banyak jasa-jasa seperti wedding organizer, pengurus

pemakaman, dan atau orang pintar juga dapat mencarikan mon keluarga

yang bersangkutan.

Biasanya keluarga pedagang atau pengrajin akan memilih motif mon

sesuai dengan produk yang mereka hasilkan atau jual. Bila seorang

wanita ber-profesi sebagai seorang geisha, maka besar kemungkinan

wanita tersebut akan memakai mon bermotif kipas sebagai identitas

dirinya. Seorang wanita yang telah berkeluarga juga diperbolehkan untuk

memakai mon miliknya sendiri dan mewarisi mon miliknya itu kepada

anak perempuannya; seorang wanita tidak diharuskan untuk memakai

mon milik suaminya atau ayahnya

Universitas Sumatera Utara

Page 48: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

40

Penggunaan mon pada kimono memberikan kesan formal. Sebuah

kimono dapat menyandang lebih dari satu mon, namun dengan

persyaratan bahwa mon yang disandang berjumlah ganjil, yaitu 1, 3, atau

5 buah mon dalam sebuah kimono yang sama. Mon itu sendiri sifatnya

netral. Artian netral disini berarti formalitas dari sebuah mon tergantung

dari formalitas kimono yang dikenakan. Kimono yang bersifat lebih

formal biasanya menampilkan jumlah mon yang lebih banyak, dan

disandang dengan cara yang sedemikian rupa sehingga membuat mon

tersebut dapat lebih mudah untuk dikenali. Pada kimono yang dikenakan

oleh seseorang yang memiliki kedudukan, mon biasanya dibubuhkan

pada 5 bagian kimononya, yaitu di sisi kiri dan kanan dada, di kedua

lengan dan di tengah-tengah punggungnya. Mon juga biasanya

dibubuhkan di tenda, kipas dan benda-benda penting lainnya.

Hingga masa kini, pembuatan mon tidak didasari oleh hukum, dengan

beberapa pengecualian seperti Bunga Seruni milik Kekaisaran, yang juga

berfungsi sebagai lambang nasional, dan bunga paulownia milik Perdana

Menteri yang juga berfungsi sebagai lambang cabinet dan pemerintahan.

Beberapa pemerintahan daerah juga menggunakan mon sebagai logo

mereka, dan juga mendapat perlindungan tradisionalnya, walaupun mon

tidak diakui secara hukum.

3.2 Makna Bunga Krisanthemum

Matahari adalah emblem dari negara Jepang, seperti halnya juga seperti

bunga krisanthemum, yang menjadi emblem Keluarga Kerajaan Jepang

Universitas Sumatera Utara

Page 49: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

41

karena bentuk kelopak bunga nya yang menyerupai cahaya matahari,

sehingga membuat bunga krisanthemum menjadi simbolisasi atas matahari itu

sendiri. Bunga Krisanthemum dibawa masuk ke Jepang dari daratan China

pada sekitar abad ke-8, sekitar seabad sebelum bunga Krisanthemum diadopsi

sebagai monshou keluarga kerajaan Jepang sebagai lambang kekaisaran.

Monshou bunga Krisanthemum dapat ditemui di berbagai tempat di Jepang,

seperti passport warga negara Jepang dan dalam mata uang koin 50 Yen.

3.2.1 Makna Berdasarkan Warna

Selama bertahun-tahun, krisanthemum menandakan pujian dan

kekaguman. Bunga krisanthemum dianggap sebagai seorang bangsawan

bunga dari kelas bangsawan Cina. Di jepang menganggap bunga

krisanthemum sebagai lambang matahari. Mereka juga percaya bahwa

kelopak krisanthemum tunggal bolinksom ditempatkan dalam sebuah

gelas anggur akan menjamin hidup panjang dan sehat. Arti umum dari

bunga krisanthemum adalah kegembiraan, kasih sayang, persahabatan

dan rahasia. Selain menyimbolkan suatu kebahagiaan dan harapan,

ternyata di beberapa Negara Eropa seperti Belgia dan Austria, bunga

krisanthemum ini digunakan pada saat pemakaman sebagai simbol

kematian.

Makna bunga krisanthemum berdasarkan warna, yaitu:

a. Krisanthemum perak, warna ini memiliki makna cinta kepada sahabat

b. Krisanthemum merah, warna ini memiliki makna cinta kepada lawan

jenis

Universitas Sumatera Utara

Page 50: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

42

c. Krisanthemum kuning, warna ini memiliki makna cinta bertepuk

sebelah tangan

d. Krisanthemum putih, warna ini memiliki makna kejujuran dan

kesetiaan.

e. Krisanthemum ungu, warna ini memiliki makna keinginan kuat untuk

sehat.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

43

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Melihat dari uraian sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Bunga Krisanthemum merupakan tanaman bunga hias berupa perdu

dengan sebutan lain seruni atau bunga emas (Golden Flower) yang berasal

dari dataran Cina. Krisan kuning berasal dari dataran Cina dikenal dengan

Chrysanthemum indicum (kuning), Chrysanthemum morifolium (ungu

dan pink) dan daisy (bulat pompom). Jepang pada abad ke-4 mulai

membudidayakan krisan dan tahun 1797 bunga krisan dijadikan sebagai

simbol kekaisaran Jepang dengan sebutan Queen of The East.

2. Bunga Krisanthemum di Jepang tidak hanya dilihat sebagai simbol

kerajaan saja, namun juga sebagai lambang kebahagiaan dan panjang

umur. Ini merupakan alasan mengapa bunga Krisanthemum dirayakan

setiap tahunnya pada festival yang dinamai Festival Kebahagiaan atau

sering disebut sebagai Festival Bunga Krisanthemum (kiku ningyo), yang

biasanya diadakan di bulan September

3. Bunga krisanthemum memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-

hari khususnya masyarakat Jepang, misalnya untuk kesehatan bagi yang

meminum rendaman bunga krisanthemum, sebagai tanaman hias dan

keindahan, sebagai insektisida alamiah, dan sebagai monshou keluarga

kerajaan di Jepang.

Universitas Sumatera Utara

Page 52: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

44

4. Bunga krisanthemum memiliki makna yang berbeda pada setiap warna

bunganya tergantung maksud yang ingin disampaikan oleh pemberi bunga

tersebut.

4.2 Saran

1. Bagi para pembaca diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai

budaya-budaya di Jepang

2. Bagi para pembaca yang ingin meneliti mengenai budaya Jepang

disarankan agar memahami konsep budaya dengan baik dan benar serta

melakukan peninjauan terhadap data-data yang akurat agar dapat

menghasilkan penelitian yang lebih baik.

3. Bagi para pembaca, Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi bahan

referensi bagi pembacanya untuk menambah wawasan tentang fungsi dan

makna bunga krisanthemum dalam kehidupan masyarakat Jepang.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

45

LAMPIRAN

Lambang bunga seruni di gerbang kuil Shinto

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Lambang Kekaisaran Jepang

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Universitas Sumatera Utara

Page 54: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

46

Bendera kekaisaran

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bendera_Jepang#Desain

Seruni 10 daun mahkota (十菊, juukiku)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Universitas Sumatera Utara

Page 55: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

47

Seruni 16 daun mahkota tampak bawah (十六裏菊, juuroku uragiku)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Seruni air mengalir (菊水, kikusui)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Universitas Sumatera Utara

Page 56: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

48

Seruni dan angka 1 (菊に一文字, kiku ni ichimonji)

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni

Universitas Sumatera Utara

Page 57: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

49

DAFTAR PUSTAKA

Ann, Denise. 2014. Analisa Semiotik Makna Bentuk Monshou Bunga

Krisanthemum Pada Keluarga Kerajaan Jepang. Thesis. Universitas Bina

Nusantara, Jakarta (Diakses pada tanggal 16 Juni 2017)

Bellah, Robert N. 1992. Religi Tokugawa Akar-Akar Budaya Jepang. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama

Campbell, Joseph. 2002. The Symbol without Meaning. Joseph Campbell

Foundation; California

Danesi, Marcel. 2004. Pesan, Tanda, dan Makna: Buku Teks Besar Mengenai

Semiotika dan Teori Komunikasi. Yogyakarta: Jalasutra

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka

Eco, Umberto. 1976. A Theory of Semiotics. Indiana University Press;

Bloomington.

Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan. Jakarta:

Gramedia

Koentjaraningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama

Koentjaraningrat. 1980. Sejarah Antropologi I. Jakarta: Universitas Indonesia.

Lawanda, Ike Iswari. 2004. Matsuri:Upacara Sosial Masyarakat Jepang. Jakarta:

Wetama Widya Sastra

Mulyana, A E dan Rukmana, 1997. Krisan. Yogyakarta: Kanisius

Pateda, Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Jakarta: Rineka Cipta

Universitas Sumatera Utara

Page 58: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

50

Pradopo, Rachmat D. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Jabrohim, Ed. 2003.

Yogyakarta: Hanindita Graha Widjaya.

Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Interaksi Belajar Mengajar, Dasar dan

Teknik Metodologi Pengajaran. Bandung: Tarsito.

Zed, Mestika. 2004. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia

http://anibee.tv/news/id/japan-food-travel-/6162/ (diakses pada tanggal 1 Juli

2017)

http://caratanam.com/bunga-krisan/ (diakses pada tanggal 4 Juli 2017)

http://caritadunya.blogspot.co.id/2013/11/bunga-krisan-dan-arti-dari-

setiap_24.html (diakses pada tanggal 30 Januari 2017)

http://gate-jp.com/festival-bunga-krisan-jepang/ di akses pada tanggal 1 Juli

2017

http://journal.20fit.co.id/healyh/kebiasaan-sehat-orang-jepang/ (diakses pada

tanggal 4 Juli 2017)

http://tanamanbunga.com/varietas-jenis-bunga-krisan-yang-eksotis.html (diakses

pada tanggal 4 Juli 2017)

http://www.kebunbunga.net/bunga-krisan/ (diakses pada tanggal 18 Juni 2017)

http:www.sapporo.travel/event/autumn/chrysanthemum-festival/?lang=id

(diakses pada tanggal 1 Juli 22017)

https://books.google.co.id/ (diakses pada tanggal 3 Juli 2017)

https://id.japantravel.com/fukushima/acara-boneka-tohoku-chrysanthemum/24374

(diakses pada tanggal 1 Juli 2017)

Universitas Sumatera Utara

Page 59: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

51

https://id.japantravel.com/nagano/pameranbonsai-krisan/24118 (diakses pada

tanggal 1 Juli 2017)

https://id.wikipedia.org/wiki/Lambang_bunga_seruni (diakses pada tanggal 17

Desember 2016)

https://japanesestation.com/kiku-ningyo-seni-membuat-boneka-jepang-dari-

bunga-krisan-yang-masih-tumbuh/ (diakses pada tanggal 29 Juni 2017)

https://www.amazine.co/37756/makna-dan-simbolisme-yang-diwakili-bunga-

krisan/ (diakses pada tanggal 30 Januari 2017)

www.goecities.com (diakses pada tanggal 30 Januari 2017)

Universitas Sumatera Utara

Page 60: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

52

ABSTRAK

Bunga Krisanthemum dibawa masuk ke Jepang dari daratan China sekitar

abad ke-8, sekitar seabad sebelum bunga Krisanthemum diadopsi sebagai

monshou keluarga kerajaan Jepang sebagai lambang kekaisaran. Monshou bunga

Krisanthemum dapat ditemui di berbagai tempat di Jepang. Lambang bunga seruni

atau lambang bunga krisanthemum (kikuka monshou) adalah desain lambang

keluarga Jepang yang bermotifkan bunga seruni. Lambang Kekaisaran Jepang

adalah lambang bunga seruni 16 daun mahkota.

Mengikuti pemakaian lambang bunga seruni oleh istana kekaisaran, kuil

Shinto banyak memakai bunga seruni sebagai lambang kuil. Variasi desain

lambang bunga seruni begitu banyak karena selain dipakai sebagai lambang

keluarga samurai dan kaum bangsawan, lambang bunga seruni juga dipakai

sebagai lambang toko dan merek dagang. Konfusius menganggap krisan sebagai

objek meditasi. Di Jepang proses mekarnya kelopak bunga diyakini

mencerminkan kesempurnaan. Jepang merayakan krisan sebagai simbol kerajaan

dan kehormatan selama Festival of Happiness atau Festival Bunga krisanthemum ,

sebuah festival untuk merayakan bunga krisan ini.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna bunga krisanthemum

berdasarkan warna dan fungsi bunga krisanthemum dalam kehidupan masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Page 61: FUNGSI DAN MAKNA BUNGA KRISANTHEMUM (KIKU) DALAM KEHIDUPAN

53

Jepang. Metode penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis melalui studi

kepustakaan. Data didapatkan dari berbagai sumber seperti internet, berbagai

referensi buku, beberapa jurnal dan tesis.

Dalam skripsi ini dapat diperoleh kesimpulan makna dan fungsi bunga

krisanthemum dalam masyarakat Jepang. Bunga krisanthemum memiliki beberapa

fungsi seperti, untuk kesehataan, sebagai tanaman hias dan keindahan, sebagai

insektisida alamiah, dan sebagai lambang monshou bagi masyarakat Jepang

terutama bagi keluarga kerajaan Jepang. Makna bunga krisanthemum berbeda

setiap warnanya, krisanthemum perak memiliki makna cinta kepada sahabat,

krisanthemum merah memiliki makna cinta kepada lawan jenis, krisanthemum

kuning memiliki makna cinta bertepuk sebelah tangan, krisanthemum putih

memiliki makna kejujuran dan kesetiaan, krisanthemum ungu memiliki makna

keinginan kuat untuk sehat.

Universitas Sumatera Utara