full page photo - mpr.go.id filetugas pokok dan fungsi, sasaran strategis serta pencapaian kinerja...
TRANSCRIPT
i
KATA PENGANTAR
Penyusunan LAKIP ini merupakan perwujudan salah satu indikator
dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good
governance), dan berkaitan dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dalam memberikan pelayanan prima serta menyampaikan
pertanggungjawaban kinerja kepada pemerintah dan masyarakat pada
umumnya.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini secara garis besar berisikan
informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja yang telah
dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2016 yang mengacu kepada Rencana
Strategis Sekretariat Jenderal MPR RI Tahun 2015-2019.
Secara yuridis formal Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disusun
sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan (AKIP) dengan berpedoman pada
Permenpan dan RB Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan AKIP.
Laporan Akuntabilitas Kinerja Biro Keuangan ini meliputi Visi, Misi,
Tugas Pokok dan Fungsi, Sasaran Strategis serta Pencapaian Kinerja nya.
Selain itu, dalam LAKIP Biro Keuangan ini juga diungkapkan kendala-
kendala yang menjadi catatan Biro Keuangan agar di tahun anggaran yang
akan datang dapat diperbaiki dan ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya.
ii
Biro Keuangan telah berupaya secara optimal dan sebaik mungkin
dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas Tingkat Eselon II ini. Namun kami
menyadari bahwa dalam penyusunan LAKIP ini masih jauh dari sempurna
dan belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka, masukan dan saran yang
konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan serta penyempurnaan
kinerja serta penyusunan laporan Biro Keuangan di tahun yang akan
datang.
Jakarta, Januari 2017
KEPALA BIRO KEUANGAN
SURYANI, S.H.NIP. 19590126 198802 2 001
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................... ... i
DAFTAR ISI ..................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... iv
IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................... v
BAB I . PENDAHULUAN ........................................................ .......... 1
1.1.Latar Belakang ................................................................ 1
1.2.Organisasi, Tugas dan Fungsi Biro Keuangan ..................... 2
1.3.Sumber Daya Manusia ..................................................... 3
1.4.Dukungan Anggaran ........................................................ 4
BAB II. PERENCANAAN KINERJA BIRO KEUANGAN ...................... 5
2.1.Rencana Strategis 2015 – 2019 ....................................... 5
A. Visi .............................................................................. 5
B. Misi ............................................................................. 7
C. Tujuan ........................................................................ 7
D. Sasaran ....................................................................... 7
E. IKU dan IKK Tahun 2016 .............................................. 8
2.2.Perjanjian Kinerja Tahun 2016 .......................................... 9
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA BIRO KEUANGAN.................... 11
3.1.Pencapaian Kinerja Tahun 2016 ........................................ 11
A. Analisis Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2016 ...... 11
B. Capaian Realisasi Anggaran Biro Keuangan ................... 17
BAB IV. RENCANA AKKSI TINDAK LANJUT .................................... 29
BAB V. PENUTUP ............................................................................ 31
iv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Biro Keuangan
2. Penetapan Kinerja Biro Keuangan Tahun 2016
3. Dokumentasi Foto Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan
TA 2015
4. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan TA 2015
5. Piagam Penghargaan atas Kontribusi dalam Penglolaan PNBP TA 2016
6. Piagam Penghargaan Wajib Pajak Bendahara Berkinerja Baik dalam
Pelaporan Perpajakan TA 2015 untuk Satuan Kerja Majelis (000021)
7. Piagam Penghargaan Wajib Pajak Bendahara Berkinerja Baik dalam
Pelaporan Perpajakan TA 2015 untuk Satuan Kerja Sekretariat
Jenderal (000017)
8. Dokumentasi Foto Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran TA 2016
terkait Remunerasi Sekretariat Jenderal MPR RI Tahun 2016
9. Dokumentasi Foto Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran TA 2016
terkait Pembayaran BPJS PPNPN TA 2016
10. Dokumentasi Foto Menerima Kunjungan Kerja dari Setjen DPD RI
Terkait Studi Banding SOP Pelaksanaan Anggaran TA 2016 di
Setjen MPR RI
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tersusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) Biro Keuangan Tahun 2016 adalah merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban Pengukuran Kinerja di Tingkat Eselon II dalam
memberikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Lembaganya selama kurun waktu
1 (satu) tahun berjalan.
Adapun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini
pada intinya adalah melaporkan pencapaian kinerja (Performance Result)
selama tahun 2016 yang dibandingkan dengan Rencana Kinerja
(Performance Plan) tahun 2016 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana
Strategis (Strategic Plan) Sekretariat Jenderal MPR RI Tahun 2015-2019.
Dalam akuntabilitas keuangan Biro Keuangan menetapkan 2 (dua)
besaran kegiatan yang terdapat pada Satuan Kerja Majelis dan Satuan Kerja
Sekretariat Jenderal.
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan
DIPA Tahun Anggaran 2016, MPR memperoleh pagu anggaran sebesar
Rp.855.830.897.000,-. (Delapan ratus lima puluh lima milyar delapan ratus
tiga puluh juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) yang terdiri
dari:
1. Anggaran Satuan Kerja Sekretariat Jenderal Rp.122.263.395.000,-
(Seratus dua puluh dua milyar dua ratus enam puluh tiga juta tiga ratus
sembilan puluh lima ribu rupiah).
2. Anggaran Satuan Kerja Majelis Rp. 733.567.502.000,-. (Tujuh ratus tiga
puluh tiga milyar lima ratus enam puluh tujuh juta lima ratus dua ribu
rupiah).
Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa pencapaian hasil
kinerja Biro Keuangan selama kurun waktu tahun 2016 telah berusaha
memenuhi /mencapai 2 (dua) kegiatan tersebut, yang pengukurannya
dengan melihat sasaran, indikator, target yang diinginkan, realisasi,
pencapaian target.
vi
Salah satu tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan adalah
melaksanakan administrasi keuangan Anggota MPR RI dan pegawai
Sekretariat Jenderal.
Biro Keuangan selalu berusaha meningkatkan kinerja secara
keseluruhan dalam rangka turut serta memberikan pelayanan bagi Anggota
MPR RI dan pegawai Sekretariat Jenderal walaupun terdapat beberapa
kendala khususnya dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia baik secara
kualitas dan kuantitas.
Realisasi anggaran tahun 2016 secara keseluruhan yang dikelola
Sekretariat Jenderal melalui Biro Keuangan adalah sebagai berikut :
No Program / Kegiatan / SubKegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
ProsentaseRealisasiAnggaran
SATKER MAJELIS1 Program :
Pelaksanaan Tugas KonstitusionalMPR dan Alat Kelengkapannya
733.567.502.000 639.404.857.044 87.16%
SATKER SETJEN1 Program :
Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya MPR
86.179.447.000 75.268.120.186 87.34%
2 Program :Peningkatan Sarana danPrasarana Aparatur MPR
36.083.948.000 34.579.163.950 95.83%
Realisasi anggaran Tahun 2016 yang dikelola oleh internal Biro
Keuangan adalah sebagai berikut:
No Program / Kegiatan / SubKegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
ProsentaseRealisasiAnggaran
1 Program :Pelaksanaan TugasKonstitusional MPR dan AlatKelengkapannyaKegiatan :Layanan Perkantoran
31.149.500.000 27.610.071.424 88.64%
vii
No Program / Kegiatan / SubKegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp)
ProsentaseRealisasiAnggaran
2 Program :Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas TeknisLainnya MPRKegiatan :Pengelolaan AdministrasiKeuangan Sekretariat Jenderal
62.847.435.000 56.837.888.298 90.44%
LAKIP Biro Keuangan Tahun 2016 ini juga membandingkan capaian
kinerja dan capaian realisasi keuangan selama 3 (tiga) tahun berturut-turut
yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 berikut alasan
peningkatan dan penurunannya, sehingga LAKIP tahun 2016 ini diharapkan
dapat menyampaikan data yang lengkap guna pengambilan keputusan dan
perbaikan kinerja di tahun-tahun berikutnya.
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan
bentuk pertanggungjawaban kinerja instansi/lembaga pemerintah dalam
satu tahun anggaran. Penyusunan LAKIP sebagai alat kendali dan penilaian
kualitas kinerja organisasi perlu dilakukan secara berkala agar dapat
dijadikan tolok ukur keberhasilan suatu lembaga/instansi pemerintah dalam
mewujudkan capaian kinerja sesuai yang direncanakan. LAKIP disusun tidak
hanya sebagai alat pendorong terwujudnya good governance tetapi juga
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pengelolaan anggaran dan
pertanggungjawaban keuangan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Biro Keuangan sebagai salah satu
unit kerja di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR, mempunyai kewajiban
untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja di tingkat Eselon II. Laporan
Akuntabilitas Kinerja yang disusun oleh Biro Keuangan ini akan menjadi
bagian integral dari penyusunan LAKIP Sekretariat Jenderal MPR RI
bersama-sama dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja dari biro-biro
dilingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI.
Laporan Akuntabilitas Kinerja ini disampaikan Biro Keuangan guna
memberikan gambaran pelaksanaan dan capaian kegiatan yang telah
dilaksanakan pada tahun anggaran 2016, sehingga tingkat keberhasilan
kegiatan tersebut dapat diketahui dan dijadikan bahan evaluasi untuk
kegiatan tahun anggaran yang akan datang.
Pada tahun anggaran 2016, Biro Keuangansebagai unit pendukung
dari Biro-biro lain dilingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI, masih
menitikberatkan pada kegiatan penyediaan, penyiapan, verifikasi,
pembukuan dan pelayanan pembayaran terhadap hak-hak bagi Pimpinan
MPR RI, Alat kelengkapan Majelis, Anggota MPR RI dan Pegawai Sekretariat
2
Jenderal MPR RI serta penyiapan dan penyediaan data untuk mendukung
kegiatan-kegiatan Majelis yang telah dianggarkan.
Selain kegiatan tersebut, dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan
fungsinya, Biro Keuangan juga melakukan koordinasi dengan Mitra kerja
antara lain KPPN, Dirjen Anggaran, Dirjen Perbendaharaan dan Dirjen Pajak
berkaitan dengan pengelolaan anggaran agar terjadi harmonisasi dan
menghindari penyimpangan penggunaan anggaran.
1.2 Organisasi, Tugas dan Fungsi Biro Keuangan
Organisasi, tugas pokok dan fungsi Biro Keuangan seperti diatur dalam
Keputusan Sekretaris Jenderal MPR RI No 2 Tahun 2013 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Sekretaris Jenderal MPR RI No 1 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Organisasi
Biro Keuangan adalah unit kerja yang kedudukannya dibawah
Sekretaris Jenderal.
Biro Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Biro Keuangan yang
berada di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR RI dan
bertanggungjawab kepada Sekretaris Jenderal.
2. Tugas
Biro Keuangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana, pengelolaan perbendaharaan Majelis dan Sekretariat Jenderal
MPR, perumusan pengelolaan administrasi keuangansatuan kerja Majelis
dan Sekretariat Jenderal, serta tugas kedinasan lain yang diperintahkan
oleh Sekretaris Jenderal MPR RI;
3. Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya, Biro Keuangan mempunyai fungsi:
a. Menyusun rencana pengelolaan anggaran perbendaharaan Majelis dan
Sekretariat Jenderal MPR;
b. Pengelolaan administrasi gaji dan tunjangan serta perjalanan dinas;
3
c. Pengelolaan akuntansi, pelaporan dan verifikasi dan;
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Sekretaris
Jenderal MPR.
1.3 Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Biro Keuangan didukung
oleh unit kerja setingkat Eselon III, Unit Kerja Biro Keuangan terdiri atas:
1. Bagian Perbendaharaan;
2. Bagian Akuntansi dan Verifikasi;
3. Bagian Administrasi Gaji, Tunjangan dan Perjalanan Dinas.
Gambaran mengenai Struktur Organisasi Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana
dalam Lampiran 2.
Biro Keuangan didukung oleh 36 (tiga puluh enam) Aparatur Sipil
Negara dengan berbagai macam latar belakang pendidikan dan keahlian.
Saat ini komposisi di Biro Keuangan terdiri dari 1 (satu) orang pimpinan
tinggi pratama, 3 (tiga) orang administrator, 6 (enam) orang pengawas dan
sebanyak 26 (dua puluh enam) orang tenaga fungsional dan pelaksana
(non struktural).
Sedangkan komposisi ASN di Biro Keuangan berdasarkan jenjang
pendidikan adalah sebagai berikut:
4
1.4 Dukungan Anggaran
Pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berdasarkan
DIPA Tahun Anggaran 2016 memperoleh pagu anggaran sebesar Rp.
855.830.897.000,-. (Delapan ratus lima puluh lima milyar delapan ratus tiga
puluh juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu rupiah) yang terdiri dari:
3. Anggaran Satuan Kerja Sekretariat Jenderal Rp.122.263.395.000,-
(Seratus dua puluh dua milyar dua ratus enam puluh tiga juta tiga ratus
sembilan puluh lima ribu rupiah).
4. Anggaran Satuan Kerja Majelis Rp. 733.567.502.000,- (Tujuh ratus tiga
puluh tiga milyar lima ratus enam puluh tujuh juta lima ratus dua ribu
rupiah).
Realisasi anggaran Tahun 2016 yang dikelola oleh internal Biro
Keuangan adalah sebagai berikut:
No Program / Kegiatan / Sub Kegiatan Pagu (Rp) Realisasi (Rp)ProsentaseRealisasiAnggaran
1 Program :Pelaksanaan Tugas KonstitusionalMPR dan Alat KelengkapannyaKegiatan :Layanan Perkantoran 31.149.500.000 27.610.071.424 88.64%
2 Program :Dukungan Manajemen danPelaksanaan Tugas Teknis LainnyaMPRKegiatan :Pengelolaan Administrasi KeuanganSekretariat Jenderal
62.847.435.000 56.837.888.298 90.44%
5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA BIRO KEUANGAN
2.1 Rencana Strategis 2015 – 2019
Rencana Strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5
(lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan
memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang
mungkin timbul dan selanjutnya dirumuskan ke dalam visi, misi, tujuan,
sasaran, kebijakan dan program.
Penyusunan perencanaan strategis tahun 2015 – 2019 Biro Keuangan
ini merupakan langkah awal dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang disusun berdasarkan perencanaan masing-masing
unit kerja Biro Keuangan yang dikemas dan dipadukan menjadi sebuah
perencanaan yang komprehensif dan strategis sebagai komitmen bersama
dalam mewujudkan tujuan masa depan yang diinginkan.
Rencana Strategis Biro Keuangan Tahun 2015– 2019 tidak terlepas
dari Visi Sekretriat Jenderal MPR “Terwujudnya Sekretariat Jenderal
yang Profesional dan Akuntabel dalam melayani MPR”. Sehingga
Profesional dan akuntabilitas Biro Keuangan dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya terkait profesional dalam memberikan pelayanan penyediaan
anggaran, pembiayaan rutin, penyusunan pertanggungjawaban keuangan
serta pembayaran, pembukuan dan administrasi perjalanan dinas Pimpinan
MPR dan pegawai Sekretariat Jenderal mutlak diperlukan.
A. Visi
Visi berkaitan dengan pandangan kedepan mengenai kemana
instansi pemerintah harus dibawa dan diarahkan agar dapat berkarya
secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan
masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi
6
pemerintah. Rumusan visi mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah
organisasi, memberikan arah dan fokus stratejik yang jelas, mampu
menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan stratejik yang
terdapat dalam sebuah organisasi, memiliki orientasi terhadap masa
depan sehingga segenap jajaran harus berperan dalam mendefinisikan
dan membentuk masa depan organisasinya, mampu menumbuhkan
komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi, dan mampu
menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta menjawab
tantangan masa depan, Biro Keungan Sekretariat Jenderal MPR
mempunyai visi yang harus dicapai sampai tahun 2016 adalah:
Profesional adalah setiap pegawai memiliki kemampuan yang
handal, kreatif, dan inovatif dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan bidang tugasnya secara cepat, tepat, dan akurat.
Akuntabel adalah semua kegiatan dilakukan secara tranparan
dapat dipertanggungjawab.
Pelayanan adalah dukungan dibidang teknis dan administratif
kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Sekretariat Jenderal MPR.
Tata kelola administrasi keuangan adalah pengelolaan administrasi
keuangan dilakukan secara tertib dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
PROFESIONAL DAN AKUNTABEL DALAM PELAYANAN, TATA KELOLAADMINISTRASI KEUANGAN KEPADA MAJELIS
DAN SEKRETARIAT JENDERAL
7
B. Misi
Sejalan dengan visi tersebut di atas, maka misi Biro Keuangan
Sekretariat Jenderal MPR adalah:
Kejelasan misi organisasi merupakan prasyarat bagi keberhasilan
suatu organisasi. Aspek pengelolaaan administrasi keuangan
menunjukkan bahwa perhatian Biro Keuangan terfokus pada
pengelolaan administrasi yang tertib dan tentunya harus didukung
dengan penerapan teknologi informasi sehingga Laporan Keuangan
yang Akuntabel dapat tersaji sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP).
C. Tujuan
Sesuai dengan visi dan misi Sekretariat Jenderal MPR, maka tujuan
yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 tahun (2015-2019) adalah :
D. Sasaran
Sasaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan strategis
yang teridentifikasi dengan jelas dan terukur mengenai sesuatu yang
ingin dicapai. Sasaran hendaknya terfokus pada penyusunan kegiatan
yang bersifat lebih spesifik, rinci/detail, terukur dan dapat dicapai.
Pengelolaan Administrasi Keuangan sesuai Peraturan YangBerlaku
Menerapkan Teknologi Informasi pada PengelolaanAdministrasi Keuangan dan Pelayanan Hak – hak KeuanganPimpinan, Anggota serta Pegawai
Menyajikan Laporan Keuangan yang Akuntabel SesuaiStandar Akuntansi Pemerintahan
Mewujudkan tata kelola keuangan dan administrasi keuanganyang tertib sesuai peraturan yang berlaku
8
Sejalan dengan tujuan strategis biro keuangan maka sasaran biro
keuangan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya dukungan pelayanan keuangan kepada Pimpinan dan
Anggota Majelis
2. Meningkatnya tata kelola organisasi Sekretariat Jenderal
3. Meningkatnya dukungan pelayanan keuangan kepada pegawai
E. Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan Tahun
2016
Pentingnya indikator kinerja adalah sebagai tolok ukur kinerja bagi
pelaksana maupun pihak lain yang berkepentingan untuk melakukan
penilaian terhadap sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Biro Keuangan mengidentifikasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) adalah sebagai berikut :
No.Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK)
Komponen
Kegiatan Target
a. Tingkat kepuasanPimpinan dan Anggotaterhadap dukunganteknis, administrasi dansubstantif
- Tingkat kecepatan danketepatan waktupembayaran gaji dantunjangan Pimpinan danAnggota Majelis sesuaidengan aturan yangberlaku
PembayaranGaji danTunjangan
Memuaskan
(12 bulan)
- Ketepatan penggunaanuang operasionalpimpinan
Penyelenggaraan OperasionaldanPemeliharaanPerkantoran
Memuaskan
(12 bulan)
b. Opini BPK atas LaporanKeuangan
- Laporan pengelolaanadministrasi keuanganyang tepat, cepat danakurat
Penatausahaan,verifikasi,pembukuan danpelaporananggaran
68 laporan
Pelaksanaananggaran danmonitoringrealisasianggaran
50 laporan
9
No.Indikator Kinerja
Utama (IKU)
Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK)
Komponen
Kegiatan Target
Pelaksanaan unitimplementasiSAI Pemerintah
2 laporan
- Tingkat kecepatan danketepatan waktupembayaran gaji dantunjangan pegawaisesuai dengan aturanyang berlaku
Pembayaran gajidan tunjangan
12 bulan
- Tingkat kecepatan danketepatan waktupembayaran hak-hakkeuangan pengelolaAPBN
Penyelenggaraan operasionaldanpemeliharaanperkantoran
12 bulan
2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan
terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Ini tertuang dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Berdasarkan ketentuan Undang – undang Nomor 17 Tahun 2014
tentang Susunan dan kedudukan MPR, DPR, DPD dan DPRD RI pada pasal
6 ayat (3), disebutkan bahwa Anggaran MPR dikelola oleh Sekretariat
Jenderal MPR sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Biro Keuangan telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2016 secara
hierarki sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang menjadi tolok
ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016.
Ringkasan penetapan kinerja tahun 2016 Biro Keungan dapat dilihat
pada pada lampiran 2.
11
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
BIRO KEUANGAN
3.1 Pencapaian Kinerja Tahun 2016
Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan
dalam mewujudkan visi, misi dan strategi Sekretariat Jenderal MPR
khususnya Biro Keuangan. Proses ini dimaksudkan untuk menilai
pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang
keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya
dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka
mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam
rencana strategis.Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi
dan misi.
Pada umumnya, capaian kinerja pada masing-masing sasaran dapat
dikatakan mencapai tingkat keberhasilan.Namun juga ada beberapa
kegiatan yang kurang optimal tingkat berhasilannya atau kurang
diwujudkan secara optimal pada tahun 2016. Untuk dapat merealisasikan
dan memperbaiki kinerja tersebut, Biro Keuangan telah melakukan analisis
dan evaluasi agar dapat dilakukan perbaikan untuk masa yang akan datang.
A. Analisis Capaian Kinerja Biro Keuangan Tahun 2016
Analisis capaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
capaian dari kegiatan-kegiatan yang sudah ditetapkan pada awal tahun
12
anggaran 2016. Adapun analisis capaian kinerja Biro Keuangan Tahun
2016 yang digambarkan berdasarkan program sebagai berikut :
1. Program Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan Alat
Kelengkapannya. Pada pelaksanaan program ini, biro keuangan
memiliki 2 (dua) komponen kegiatan yaitu:
a. Pembayaran gaji dan tunjangan
Meningkatnya DukunganPelayanan Keuangankepada Pimpinan,Anggota, Badan-Badandan Alat KelengakapanMajelis
Tingkat kecepatan danketepatan pembayarangaji dan tunjanganPimpinan, Anggota,Badan-Badan dan AlatkelengkapanMajelissesuai aturan yangberlaku
Bulan 12 12 100
Capaian kinerja Tahun 2016untuk komponen kegiatan
pembayaran gaji dan tunjangan telah terealisasi seluruhnya yaitu
terbayarnya 12 bulan gaji, honor dan tunjangan, serta2 bulan gaji
ke-13 dan gaji ke-14 sehingga capaian kinerjanya 100%.
Adapun perbandingan capain kinerja selama 3 (tiga) tahun
terakhir 2014-2016 untuk komponen kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
TAHUN TARGET (Bulan)REALISASI
(Bulan)CAPAIAN (%)
2014 12 12 100
2015 12 12 100
2016 12 12 100
b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET
REALISASI CAPAIAN(%)
Meningkatnya DukunganPelayanan Keuangankepada Pimpinan Majelis
Ketepatanpenggunaan uangoperasional pimpinan
Bulan 12 12 100
13
Capaian kinerja Tahun 2016 untuk komponen kegiatan
penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran telah
dibayarkan tepat pada waktunya dan terealisasi seluruhnya yaitu
terbayarnya 12 bulan operasional pimpinan dengan capaian 100%.
Adapun perbandingan capain kinerja selama 3 (tiga) tahun
terakhir 2014-2016 untuk komponen kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
TAHUN TARGET (Bulan)REALISASI
(Bulan)CAPAIAN (%)
2014 12 12 100
2015 12 12 100
2016 12 12 100
2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis
Lainnya MPR. Program ini memiliki 2 (dua) kegiatan yaitu:
a. Pengelolaan administrasi keuangan MPR dan Sekretariat
Jenderal
SASARAN STRATEGIS INDIKATORKINERJA KEGIATAN
SATUAN TARGET REALISASICAPAIAN
(%)
Meningkatnya TataKelola OrganisasiSekretariat Jenderal
Laporan pengelolaanadministrasi keuanganSekretariat Jenderalyang cepat, tepat danakurat
Laporan 120 120 100
Komponen kegiatan pengelolaan administrasi keuangan MPR
dan Sekretariat Jenderal terdiri dari:
1) Pelaksanaan Anggaran dan Monitoring Realisasi Anggaran
Pada tahun 2016 telah terealisasi sebanyak 50 laporan
yang terdiri dari:
Laporan Pertanggungjawaban Bendahara (12 laporan x 2
satker= 24 laporan)
Laporan Monitoring Realisasi Anggaran (12 laporan x 2 satker
= 24 laporan)
14
Buku Kas Umum (BKU) Satker Majelis sebanyak 1 buku
Buku Kas Umum (BKU) Satker Setjen sebanyak 1 buku
2) Penatausahaan, Verifikasi, Pembukuan dan Pelaporan
Anggaran.
Selama tahun 2016 telah terealisasi sebanyak 68 laporan
yang terdiri dari:
Laporan Realisasi Belanja (LRB) bulanan (12 bulan x 2 satker
= 24 laporan)
Laporan Realisasi Belanja (LRB) triwulanan ( 4 laporan x 2
satker = 8 laporan)
Laporan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) (4 laporan x
2satker = 8 laporan)
Berita Acara Rekonsiliasi Bulanan (12 bulan x 2 satker = 24
laporan)
Berita Acara Rekonsiliasi Semesteran 2 laporan
Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Semesteran 1
laporan
Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga Tahunan 1 Laporan.
3) Pelaksanaan Unit Implementasi SAI Pemerintah
Pada tahun 2016 terealisasi sebanyak 2 (dua) laporan
yaitu:
Laporan Keuangan K/L Tahun 2015Auditied sebanyak 1
laporan
Laporan Keuangan K/L Tahun 2015 merupakan
pertanggungjawaban terhadap pengelolaan anggaran dan
belanja selama tahun anggaran 2015. Laporan Keuangan K/L
Tahun 2015 dibuat setelah tahun anggaran berakhir yang
kemudian dilakukan audit atau pemeriksaan oleh BPK untuk
menghasilkan Laporan Keuangan Auditied.
15
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)/Opini BPK atas kewajaran
penyajian Laporan Keuangan K/L Tahun 2015
Opini BPK atas laporan keuangan Sekretariat Jenderal
MPR adalah salah satu indikator untuk mengukur bahwa
pengelolaan keuangan dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan tidak merugikan keuangan negara.
Capaian opini WTP menjadi target utama karena ini
merupakan predikat tertinggi yang diberikan BPK terhadap
pengelolaan keuangan MPR.
Untuk Laporan Keuangan K/L Tahun 2015, MPR
mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.
Predikat WTP menunjukkan bahwa laporan keuangan MPR
telah memenuhi kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, kesesuaian dengan Standar Akuntansi
Pemerintah, kecukupan pengungkapan, dan efektivitas
sistem pengendalian internal telah terpenuhi.
Adapun perbandingan capain kinerja selama 3 (tiga)
tahun terakhir 2012-2016 untuk komponen kegiatan ini
adalah sebagai berikut:
TAHUNTARGET
(Laporan)
REALISASI
(Laporan)
CAPAIAN
(%)
2014 120 120 100
2015 120 120 100
2016 120 120 100
16
b. Layanan Perkantoran
Kegiatan layanan perkantoran memiliki 2 (dua) komponen
kegiatan yaitu:
1) Pembayaran gaji dan tunjangan
SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
REALISASI CAPAIAN(%)
Meningkatnyadukungan pelayanankeuangan kepadaPegawai
Tingkat kecepatandan ketepatanwaktu pembayarangaji dan tunjanganpegawai sesuaidengan peraturanyang berlaku
Bulan 12 12 100
Pembayaran gaji dan tunjangan pegawai Sekretariat Jenderal
MPR tahun 2016 telah terlaksana 100% yaitu terbayarnya 12 bulan
dan 2 bulan gaji ke-13 dan gaji ke-14 sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Adapun perbandingan capain kinerja selama 3 (tiga) tahun
terakhir 2014-2016 untuk komponen kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
TAHUNTARGET
(Bulan)
REALISASI
(Bulan)CAPAIAN (%)
2014 12 12 100
2015 12 12 100
2016 12 12 100
17
2) Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
SASARANSTRATEGIS
INDIKATORKINERJA SATUAN TARGET
REALISASI CAPAIAN(%)
Meningkatnyadukungan pelayanankeuangan kepadaPegawai
Tingkat kecepatandan ketepatanpembayaran hak-hak keuanganpengelola APBN
Bulan 12 12 100
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
telah terlaksana 100%, yaitu pembayaran honor pengelola APBN
telah dilaksanakan tepat waktu selama 12 bulan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Adapun perbandingan capain kinerja selama 3 (tiga) tahun
terakhir 2014-2016 untuk komponen kegiatan ini adalah sebagai
berikut:
TAHUNTARGET
(Bulan)
REALISASI
(Bulan)CAPAIAN (%)
2014 12 12 100
2015 12 12 100
2016 12 12 100
B. Capaian Realisasi Anggaran Biro Keuangan Tahun 2016
Capaian kinerja dalam penganggaran Biro Keuangan Sekretariat
Jenderal MPR RI pada Tahun Anggaran 2016 adalah menyiapkan,
menyediakan dan membayarkan Anggaran yang dikelola Oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat yang terbagi dalam dua Satuan Kerja (Satker)
yaitu :
1. Satker Majelis (000021)
Satker Majelis dengan pagu anggaran sebesar Rp.
733.567.502.000,- (Tujuh ratus tiga puluh tiga milyar lima ratus
enam puluh tujuh juta lima ratus dua ribu rupiah). Yaitu untuk
18
melaksanakan Program Pelaksanaan tugas konstitusional MPR dan
Alat Kelengkapannya dengan melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
a. Pelaksanaan Tugas Pimpinan MPR;
b. Pelaksanaan Sosialisasi Melalui Media Masa/Kegiatan Publikasi
Peliputan;
c. Pelaksanaan Sosialisasi dengan berbagai Metode/Sosialisasi 4
Pilar MPR;
d. Pengkajian Kemajelisan;
e. Penganggaran MPR;
f. Pengelolaan Administrasi Keuangan MPR
2. Satker Sekretariat Jenderal (000017)
Satker Sekretariat Jenderal dengan Pagu Anggaran sebesar
Rp.122.263.395.000,- (Seratus dua puluh dua milyar dua ratus
enam puluh tiga juta tiga ratus sembilan puluh lima ribu rupiah).
Untuk melaksanakan 2 (dua) yaitu: Program Dukungan Manajemen
dan Pelaksanaan Tugas Teknis lainnya MPR dengan Pagu anggaran
sebesar Rp. 86.179.447.000,- (Delapan puluh enam milyar seratus
tujuh puluh sembilan juta empat ratus empat puluh tujuh ribu
rupiah) untuk melaksanakan 6 (enam) kegiatan sebagai berikut :
a. Pengelolaan Administrasi MPR dan Sekretariat Jenderal;
b. Penyelenggaraan kehumasan;
c. Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekretariat Jenderal;
d. Dukungan Teknis dan administrasi Persidangan MPR dan Alat
Kelengkapannya;
e. Pelaksanaan tugas Kesekretariatan Pimpinan;
f. Dukungan Pengkajian Kemajelisan.
Dan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
MPR dengan pagu anggaran sebesar Rp. 36.083.948.000,- (Tiga
puluh enam milyar delapan puluh tiga juta sembilan ratus empat
19
puluh delapan ribu rupiah) untuk melaksanakan kegiatan
Pembangunan, Pengadaan, peningkatan dan pengelolaan Sarana
dan Prasarana MPR.
Sedangkan Capaian Kinerja pada alokasi pagu dan realisasi
anggaran yang dikelola secara langsung Biro Keuangan pada tahun
2016 berdasarkan komponen kegiatan adalah sebagai berikut:
No Indikator KinerjaKegiatan
KomponenKegiatan
Pagu RealisasiProsentaseRealisasiAnggaran
1 Tingkat kecepatandan ketepatanpembayaran gaji dantunjangan Pimpinan,Anggota, Badan-Badan dan AlatkelengkapanMajelissesuai aturan yangberlaku
Pembayaran gajidan tunjanganPimpinan MPR
22.869.500.000 19.504.893.528 85.29%
2. Tingkat kecepatandan ketepatanpembayaranoperasional pimpinan
Penyelenggaraanoperasional danpemeliharaanperkantoran(OperasionalPimpinan MPR)
8.280.000.000 8.105.177.896 97.89%
3. Laporan pengelolaanadministrasikeuangan yang cepat,tepat dan akurat
Pengelolaanadministrasi keuanganSekretariat Jenderal
893.380.000 870.658.592 97.46%
Pelaksanaananggaran danmonitoring realisasianggaran
271.260.000 264.556.250 97.53%
Penatausahaan,verifikasi, pembukuandan pelaporananggaran
322.560.000 310.803.867 96.36%
Pelaksanaan unitimplementasi SAIPemerintah
299.560.000 295.298.475 98.58%
4. Tingkat kecepatandan ketepatan waktupembayaran gaji dantunjangan pegawaisesuai dengan aturanyang berlaku
Pembayaran gaji dantunjangan Pegawai
55.364.775.000 50.213.495.581 90.70%
5. Tingkat kecepatandan ketepatanpembayaran hak-hakkeuangan pengelolaAPBN
Penyelenggaraanoperasional danpemeliharaanperkantoran
6.589.280.000 5.753.734.125 87.32%
20
Dari tabel diatas dapat kami jelaskan capaian realisasi
anggarantahun 2016 Biro Keuangan sebagai berikut :
a. Program pelaksanaan tugas konstitusional MPR dan alat
kelengkapannya
1) Pembayaran gaji dan tunjangan
Pelaksanaan pembayaran gaji dan tunjangan Pimpinan MPR
tahun 2016 telah terlaksana 100% yaitu terbayarnya 12 bulan
dan 2 bulan gaji ke-13 dan gaji ke-14.Adapun capaian realisasi
anggaran sebesar Rp19.504.893.258,- atau 85,29% dari pagu
sebesar Rp 22.869.500.000,-hal ini antara lain karena adanya
belanja yang tidak terealisasi (Realisasi 0%) yaitu belanja
tunjangan lain uang duka pejabat Negara dan belanja pegawai
transito.
Capaian kinerja anggaran dari kegiatan ini pada tahun 2016
dapat dilihat pada grafik berikut:
-
5,000,000,000
10,000,000,000
15,000,000,000
20,000,000,000
25,000,000,000
PAGU REALISASI SISA
22,869,500,00019,504,893,258
3,364,606,742
21
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
TahunProgram/
KegiatanPagu Realisasi
Capaian
(%)
2014 Pembayaran Gaji
dan Tunjangan
Pimpinan MPR
10.073.957.000 8.928.053.826 88.63
2015 Pembayaran Gaji
dan Tunjangan
Pimpinan MPR
13.433.051.000 12.335.759.246 91.83
2016 Pembayaran Gaji
dan Tunjangan
Pimpinan MPR
22.869.500.000 19.504.893.258 85.29
Dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, terdapat
peningkatan pagu anggaran dan realisasi anggaran seiring
dengan meningkatnya kegiatan Pimpinan MPR.
2) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan
perkantoran pada program ini diperuntukkan untuk pembayaran
operasional pimpinan. Pada tahun 2016, komponen kegiatan ini
terealisasi sebesar 97,89% atau Rp. 8.105.177.896,- dari pagu
anggaran sebesar Rp 8.280.000.000,-. Sisa anggaran dari
kompenen kegiatan ini sebesar Rp 174.822.104,- atau 2,11%
dikarenakan ada beberapa kegiatan pimpinan yang biayanya
sudah tertampung pada kegiatan lainnya.
Capaian kinerja anggaran dari kegiatan ini dapat dilihat
pada grafik berikut ini:
22
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
8,000,000,000
9,000,000,000
PAGU REALISASI SISA
8,280,000,000 8,105,177,896
174,822,104
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
TahunProgram/
KegiatanPagu Realisasi
Capaian
(%)
2014 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
8.280.000.000 6.881.312.391 83.11
2015 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
8.280.000.000 7.307.841.350 88.26
2016 Penyelenggaraan
Operasional dan
Pemeliharaan
Perkantoran
8.280.000.000 8.105.177.896 97.89
Dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016, terdapat
peningkatan realisasi anggaran seiring dengan meningkatnya
kegiatan operasional Pimpinan MPR.
23
b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
1) Pengelolaan administrasi keuangan Sekretariat Jenderal
Komponen dari kegiatan ini adalah:
a) Pelaksanaan Anggaran dan Monitoring Realisasi Anggaran
Realisasi anggaran dari komponen ini adalah sebesar Rp.
264.556.250,- atau sebesar 97,53% dari pagu anggaran
sebesar Rp. 271.260.000,-. Sisa anggaran sebesar Rp.
6.703.750,- atau 2,47 % tidak terealisasi antara lain
dikarenakan honor output kegiatan yang tidak terealisasi
sepenuhnya.
Capaian kinerja anggaran dari kegiatan ini dapat dilihat
pada grafik berikut:
-
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
PAGU REALISASI SISA
271,260,000 264,556,250
6,703,750
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tahun Program/Kegiatan Pagu RealisasiCapaian
(%)
2014 Pelaksanaan
Anggaran dan
Monitoring Realisasi
Anggaran
503.520.000 471.662.760 93.67
2015 Pelaksanaan
Anggaran dan
Monitoring Realisasi
497.389.000 461.225.500 92.73
24
Anggaran
2016 Pelaksanaan
Anggaran dan
Monitoring Realisasi
Anggaran
271.260.000 264.556.250 97.46
Pagu anggaran untuk kegiatan ini mengalami penurunan
dari tahun-tahun sebelumnya dikarenakan adanya
pengurangan belanja honor dan belanja perjalanan dinas
dalam kota, secara realisasi anggaran, terjadi kenaikan
penyerapan anggaran di tahun 2016.
b) Penatausahaan, Verifikasi, Pembukuan dan Pelaporan
Anggaran
Realisasi anggaran dari komponen ini adalah sebesar Rp.
310.803.867,- atau sebesar 96,36% dari pagu yang
dianggarkan sebesar Rp. 322.560.000,-. Sisa anggaran
sebesar Rp. 11.756.133 atau 4,64% tidak terealisasi antara
lain karena anggaran honor output kegiatan yang tidak
terealisasi sepenuhnya.
Capaian kinerja anggaran dari kegiatan ini dapat dilihat
pada grafik berikut :
-
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
350,000,000
PAGU REALISASI SISA
322,560,000 310,803,867
11,756,133
25
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tahun Program/Kegiatan Pagu RealisasiCapaian
(%)
2014 Penatausahaan,
verifikasi,
pembukuan dan
pelaporan anggaran
413.420.000 324.640.100 78.53
2015 Penatausahaan,
verifikasi,
pembukuan dan
pelaporan anggaran
383.460.000 318.729.600 83.12
2016 Penatausahaan,
verifikasi,
pembukuan dan
pelaporan anggaran
322.560.000 310.803.867 96.36
Pagu anggaran dari tahun 2014 sampai dengan tahun
2016 mengalami penurunan dikarenakan adanya penurunan
honor output kegiatan dan belanja perjalanan dinas dalam
kota. Capaianrealisasi anggaran untuk kegiatan ini mengalami
kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
c) Pelaksanaan Unit Implementasi SAI Pemerintah
Komponen ini memiliki pagu anggaran sebesar Rp.
299.560.000,-. Realisasi pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.
295.298.475,- atau sebesar 98,58%. Sisa anggaran sebesar
Rp. 4.261.525,- tidak terealisasi dikarenakan antara lain
karena belanja jasa profesi dan honor output kegiatan yang
tidak terealisasi sepenuhnya.
Capaian kinerja dari komponen kegiatan ini dapat dilihat
pada grafik berikut.
26
-
50,000,000
100,000,000
150,000,000
200,000,000
250,000,000
300,000,000
PAGU REALISASI SISA
299,560,000
295,298,475
4,261,525
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tahun Program/Kegiatan Pagu RealisasiCapaian
(%)
2014 Pelaksanaan Unit
Implementasi SAI
Pemerintahan
299.600.000 242.736.938 81.02
2015 Pelaksanaan Unit
Implementasi SAI
Pemerintahan
378.460.000 273.132.855 72.18
2016 Pelaksanaan Unit
Implementasi SAI
Pemerintahan
299.560.000 295.298.475 98.58
Capaian anggaran untuk kegiatan ini mengalami
kenaikan dari tahun-tahun sebelumnya.
2) Layanan Perkantoran
Komponen dari kegiatan ini adalah:
a) Pembayaran gaji dan tunjangan
Anggaran pembayaran gaji dan tunjangan untuk tahun
2016 adalah sebesar Rp. 55.364.775.000,- dan terealisasi
sebesar Rp. 50.213.495.581,- atau 90,70%. Anggaran ini
diperuntukkan untuk pembayaran gaji dan tunjangan pegawai
pada tahun 2016. Sisa anggaran sebesar Rp. 5.151.279.419,-
27
atau sebesar 9,30% dikarenakan belanja transito yang
digunakan sebagai cadangan jika terjadi kenaikan gaji pegawai
atau penambahan jumlah pegawai tidak terealisasi dan juga
belanja uang duka yang tidak terealisasi dikarenakan pada
tahun 2016 tidak ada pegawai yang meninggal dunia.
Capaian kinerja dari komponen ini dapat dilihat pada
grafik berikut:
-
10,000,000,000
20,000,000,000
30,000,000,000
40,000,000,000
50,000,000,000
60,000,000,000
PAGU REALISASI SISA
55,364,775,00050,213,495,581
5,151,279,419
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
TahunProgram/
KegiatanPagu Realisasi
Capaian
(%)
2014 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
16.354.156.000 14.880.362.815 90.99
2015 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
19.878.851.000 17.453.285.627 87.80
2016 Pembayaran Gaji dan
Tunjangan
55.364.775.000 50.213.495.581 90.70
Dari tahun 2014, pagu anggaran untuk kegiatan
pembayaran gaji dan tunjangan mengalami kenaikan
dikarenakan bertambahnya jumlah pegawai dan adanya
pembayaran tunjangan kinerja pegawai dan tambahan gaji ke-
14 di tahun 2016.
28
b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran
(Pengelola APBN)
Tahun 2016, kegiatan ini mendapatkan anggaran sebesar
Rp. 6.589.280.000,- dengan realisasi anggaran Rp.
5.753.734.125,- atau sebesar 87,32%. Sisa anggaran sebesar
Rp. 835.545.875,- atau 13,68% antara lain dikarenakan
belanja barang operasional lainnya tidak terealisasi
sepenuhnya.
Capaian kinerja anggaran dari kegiatan ini dapat dilihat
dalam grafik berikut ini:
-
1,000,000,000
2,000,000,000
3,000,000,000
4,000,000,000
5,000,000,000
6,000,000,000
7,000,000,000
PAGU REALISASI SISA
6,589,280,000
5,753,734,125
835,545,875
Capaian anggaran 3 (tiga) tahun terakhir dari tahun 2014
sampai dengan tahun 2016 adalah sebagai berikut:
Tahun Program/Kegiatan Pagu RealisasiCapaian
(%)
2014 Penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran
5.608.450.000 4.395.780.050 78.38
2015 Penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran
6.366.719.000 4.923.662.005 77.33
2016 Penyelenggaraan operasional
dan pemeliharaan perkantoran
6.589.280.000 5.753.734.125 87.32
Pagu anggaran untuk kegiatan ini dari tahun anggaran
2014 mengalami kenaikan disertai kenaikan realisasi dan
capaian kegiatan.
29
BAB IV
RENCANA AKSI TINDAK LANJUT
Biro Keuangan mengharapkan penilaian atas akuntabilitas ini dapat
lebih disempurnakan. Selain itu juga perlu adanya pengendalian atas setiap
pelaksanaan kegiatan tidak hanya kegiatan yang ada di Biro Keuangan juga
kegiatan yang dilaksanakan oleh unit kerja lain yang ada di lingkungan
Sekretariat Jenderal MPR RI. Biro Keuangan setelah menganalisis hal yang
berkaitan peningkatan akuntabiltas ke depan, maka merekomendasikan hal-
hal sebagai berikut :
1. Perlu ditingkatkannya pengawasan pelaksanaan kegiatan yang menjadi
tanggung jawab masing-masing PPK kepada para pegawai yang
diberikan tugas agar segera membuat pertanggungjawaban sebelum
melaksanakan tugas berikut, hal ini guna kelancaran arus penggunaan
uang persediaan;
2. Guna kesiapan penyediaan anggaran untuk membiayai kegiatan, maka
diharapkan kepada pelaksana kegiatan terlebih dahulu mengajukan
permohonan 5 (lima hari) kerja sebelum pelaksanaan;
3. Perlu ditingkatkannya koordinasi yang intensif antara PPK selaku
penanggung jawab kegiatan dengan Biro Keuangan terutama terkait
dengan realisasi anggaran terutama untuk menghindari adanya
anggaran yang minus.
4. Perlu dioptimalkan Staf PPK sebagaimana amanat dari UU No 17 Tahun
2013 tentang Keuangan Negara karena telah diberlakukan pencatatan
realisasi anggaran berbasis akrual, sehingga Staf PPK agar lebih
profesional dalam sistem pencatatan realisasi berbasis akrual.
5. Perlu adanya alat ukur untuk mengetahui tingkat kepuasan sebagai
pemberi dukungan layanan keuangan para Pimpinan MPR RI, Anggota
MPR dan Pegawai Setjen MPR serta dari mitra kerja para instansi
terkait;
30
6. Perlu dibuatkan Aplikasi yang berbasis jaringan android untuk
mempermudah pemantauan para penggunaan anggaran yaitu PPK
selaku pengelola anggaran dan kegiatan yang tidak terhalang dengan
tempat (di luar kantor).
31
BAB V
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Biro Keuangan Tahun 2016 ini,
diharapkan dapat memberikan gambaran tentang capaian kinerja.Laporan
ini merupakan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas Biro Keuangan
dalam melaksanakan berbagai kewajiban dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi.
Adapun apabila masih terdapat kegiatan yang dianggap belum
tercapai secara optimal pada tahun anggaran 2016, ini menjadi bahan
evaluasi dan sebagai pekerjaan rumah agenda kedepan pada tahun
anggaran 2016untuk ditingkatkan dan dioptimalkan, sehingga dapat
menjadi pemberi dukungan pelayanan yang diharapkan oleh para Pimpinan
MPR RI, Anggota MPR dan Pegawai Setjen MPR.
STRUKTUR ORGANISASI
Lam
pira
n 1.
ST
RU
KT
UR
OR
GA
NIS
AS
I B
IRO
KE
UA
NG
AN
PK TINGKAT K/L TAHUN 2016
Lampiran 2. Penetapan Kinerja Biro Keuangan Tahun 2016
PENETAPAN KINERJATINGKAT KEMENTERIAN / LEMBAGA
TAHUN 2016
UNIT ORGANISASI :BIRO KEUANGAN
SASARANSTRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET(1) (2) (3)Mencapai tata kelolaSekretariat Jenderalyang baik melaluiReformasi Birokrasibidang kelembagaan,ketatalaksanaan dansumber dayaaparatur
1.1Tercapainya hasil opini BPK WTP1.2Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 60 %
PAGU : Rp.31.149.500.000,-PROGRAM : Pelaksanaan Tugas Konstitusional MPR dan AlatKelengkapannyaKEGIATAN : Pengelolaan Administrasi Keuangan MPR
PAGU : Rp. 62.847.435.000,-PROGRAM : Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaMPRKEGIATAN :Pengelolaan Administrasi Keuangan Sekretariat Jenderal
Sekretaris Jenderal,
MA’RUF CAHYONO,S.H., M.H.NIP. 19670429 199503 1 001
Jakarta, Desember 2015Kepala Biro Keuangan,
SURYANI, S.H.NIP. 19590126 198802 2 001
FOTO – FOTO KEGIATANDAN
PIAGAM PENGHARGAAN
Lampiran 3. Penyerahan Hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan TA 2015
Sekretaris Jenderal MPR RI pada tanggal 29 Juni 2016 menerima LaporanHasil Pemeriksaan Laporan Keuangan TA 2015
Lampiran 4. Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan TA2015
Lampiran 5. Penghargaan atas Kontribusi dalam Penglolaan PNBP TA 2016
Lampiran 6. Piagam Penghargaan Wajib Pajak Bendahara Berkinerja Baikdalam Pelaporan Perpajakan TA 2015 untuk Satuan KerjaMajelis (000021)
Lampiran 7. Piagam Penghargaan Wajib Pajak Bendahara Berkinerja Baikdalam Pelaporan Perpajakan TA 2015 untuk Satuan KerjaSekretariat Jenderal (000017)
Lampiran 8. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran TA 2016 terkaitRemunerasi Sekretariat Jenderal MPR RI Tahun 2016
Lampiran 10. Rapat Koordinasi Pelaksanaan Anggaran TA 2016 terkaitPembayaran BPJS PPNPN TA 2016
Lampiran 11. Menerima Kunjungan Kerja dari Setjen DPD RI Terkait StudiBanding SOP Pelaksanaan Anggaran TA 2016 di Setjen MPR RI