full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/skripsi asmara adhi.pdf · 2020. 10. 23. · akwila, yohanes...

88

Upload: others

Post on 02-Apr-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian
Page 2: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian
Page 3: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian
Page 4: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

atas berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Perjuanganku adalah perjuangan kita sebab dalam proses perjuangan aku tidak

sendirian, kita selalu senantiasa berbagi saat susah dan senangku, suka dan dukaku,

tawa dan tangisku. Kalian adalah penopang terhebatku karena kalian telah

menjadi bagian dari proses perjalanan hidupku demi meraih cita-cita menuju hari

esok yang lebih baik. Untuk itu saya persembahkan skripsi ini untuk semua orang

yang berarti dalam perjalanan saya dalam menulis skripsi ini. Skripsi ini

kupersembahkan kepada.

1. Kedua orang tua saya, Bapak tercinta Pandri Anton. S dan Ibunda tercinta Rini.

Bapak dan Ibu terima kasih atas doa, kasih sayang, dukungan, dan

motivasinya selama ini. Serta untuk adek-adek ku yang tercinta, Harry Arimba,

Putri Utami, dan Dio Nicholas.

2. Untuk Almamater, STPMD”APMD” Yogyakarta, yang telah memberikan

didikan dan dinamika belajar dengan ketulusan dan keikhlasan.

3. Untuk sahabat-sahabat terkasih saya, George Ronaldo Rumaropen, Hamila,

Apsalon iba, paska, Berli, Kanda, Gandik, Hilaria Komanlias, Oktavianus

Bello, Erika, Renata, Apreda, Simon, Anjani, Yefta, Yudi, Andre Marselinus,

bung Yandi, bung Aslam, bung Topik, bung Ano, bung Denny, bung Riko,

bung Orri, Diana, Ari Surida, Mumun, bung Verlin, bung Taufik, Serta

teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

4. Untuk sahabat terkasih KKN Kelompok 12 Padukuhan Cempluk, Serlly

Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi

Bernalukita, dan Christian Kawau Runga.

5. Untuk Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Guno Tri Tjahjoko, MA, Terima

kasih sudah membimbing kami serta menjadi dosen terbaik dihati kami.

Kebaikan bapak akan selalu kami ingat. dan semoga Allah SWT membalas

semua kebaikan bapak.

Page 5: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

v

6. Untuk Komisariat GMNI STPMD”APMD’ Yogyakarta, terima kasih sudah

menjadi rumah kedua bagi saya, sangat banyak pengalaman dan ilmu yang

saya dapat. Semoga jaya selalu, dan semoga selalu mencetak kader-kader yang

militan dan revolusioner. Terutama kader-kader angkatan 2016 yang sudah

berdinamika bersama dalam perjuangan. Merdeka

7. Untuk seluruh teman-teman Angkatan 2016 Prodi Ilmu Pemerintahan, terima

kasih sudah berdinamika selama 3 tahun lebih, semoga kita semua menjadi

orang yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Page 6: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

vi

MOTTO

“ Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi

(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui

sedang kamu tidak mengetahui “

(QS. Al-Baqarah : 216)

“Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

Derajat. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan”

(Qs.Al-Mujadilah: 11)

“Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi jalan dan

dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah”

(Abu Bakar Sibli).

“Gapailah ambisi Anda setinggi langit! Mimpikan ambisi Anda itu setinggi langit!

Karena jika Anda jatuh, Anda akan jatuh di antara bintang-bintang!!”

(Ir. Soekarno)

“Seorang pemimpin membawa orang lain ke tempat yang mereka inginkan.

Seorang pemimpin yang hebat membawa orang lain ke tempat yang barangkali

tidak mereka inginkan, namun sebenarnya mereka harus berada di sana.”

(Rosalynn Carte)

Page 7: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha

Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Atas berkat dialah

penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan lebih tinggi untuk lebih

menambah pengetahuan dan pengalangan di sebuah Universitas. Terima kasih

atas nikmat iman, nikmat ilmu, nikmat kesehatan, nikmat kasih sayang dan begitu

banyak nikmat Allah swt. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada

Junjungan kami Muhammad saw, keluarga dan para sahabatnya.

Selama menuntut ilmu di Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa

STPMD “APMD” Yogyakarta, tak henti-hentinya Allah swt melimpahkan

beragam nikmatnya dan dibawah bimbingan para pendidik sehingga akhirnya

penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk meraih

gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan, penulis menyampaikan

ucapan dan terima kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa , atas segala karunia dan penyertaan-Nya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto, M.Si selaku Ketua STPMD”APMD”

Yogyakarta

3. Bapak Gregorius Sahdan S.IP., M.A. selaku ketua program studi Ilmu

Pemerintahan serta selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membimbing dan mengarahkan dalam penulisan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh Staf Pengajar STPMD”APMD”

Yogyakarta khususnya pada jurusan Ilmu Pemerintahan yang selama ini telah

memberikan banyak ilmu kepada penulis.

5. Kepala Desa, Sekretaris Desa, seluruh perangkat Desa serta seluruh Lembaga

Desa di Desa Sumbermulyo yang telah memberikan ijin dalam pelaksanan

penelitian serta telah membantu dalam proses pengambilan data.

Page 8: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

viii

6. Teman-teman seperjuangan mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan

STPMD”APMD” Yogyakarta yang sudah bersama-sama berjuang dan

membantu semasa proses perkuliahan hingga proses pengerjaan tugas akhir.

7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang sudah

membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata,, besar harapan penulis agar karya yang tak seberapa ini dapat

berguna bagi semua orang, serta dapat memberikan sedikit sumbangan ilmu

penegtahuan dalam hasil penelitian ini. Mohon maaf jika dalam penulisan terdapat

kekurangan ataupun kesalahan dalam penyajian.

Yogyakarta, 10 Juni 2020

Penulis

Asmara Adhi

16520167

Page 9: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN....................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN MOTTO ................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

INTISARI ..................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................... 14

C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian ................................................................... 14

E. Kerangka Teori ........................................................................ 16

1. Teori Kekuasaan menurut Marx Weber ............................. 16

2. Nilai kearifan perempuan jawa ........................................... 23

3. Kepala Desa Perempuan..................................................... 31

F. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 35

G. Metode Penelitian .................................................................... 36

1. Jenis Penelitian .................................................................. 36

Page 10: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

x

2. Unit Analisis ...................................................................... 36

3. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 38

4. Teknik Pemilihan Informan ................................................ 40

5. Teknik Analisis Data .......................................................... 41

BAB II PROFIL DESA SUMBERMULYO KECAMATAN

BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL PROVINSI

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA...................................... 44

A. Deskripsi Wilayah ................................................................... 44

1. Sejarah Desa ...................................................................... 44

2. Keadaan Wilayah ............................................................... 45

3. Keadaan Demografi ........................................................... 48

4. Sarana dan Prasarana ......................................................... 52

5. Lembaga Pemerintahan ...................................................... 54

BAB III ANALISIS KEKUASAAN PEREMPUAN: STUDI TERHADAP

KEPEMIMPINAN DI DESA SUMBERMULYO, KECAMATAN

BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL ........................... 70

A. Analisis Kekuasaan Politik Perempuan .................................... 70

3.1 Cara Perempuan Dalam Mencapai Kekuasaan .................... 73

3.2 Cara Perempuan Dalam Mempertahankan Kekuasaan ........ 78

3.3 Cara Perempuan Merawat Kekuasaan ................................ 84

3.4 Cara Perempuan Mendistribusikan Sumberdaya Kekuasaan 90

Page 11: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

xi

BAB IV PENUTUP..................................................................................... 96

A. Kesimpulan ............................................................................. 96

B. Saran ....................................................................................... 103

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Deskripsi Informan .................................................................... 38

Tabel II.1 Jumlah Penduduk....................................................................... 48

Tabel II.2 Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia ................................ 49

Tabel II.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 50

Tabel II.4 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan ........................................ 51

Table II.5 Jumlah Penduduk Menurut Agama ............................................ 52

Table II.6 Sarana dan Prasarana Kesehatan ................................................ 53

Table II.7 Sarana dan Prasarana Peribadatan .............................................. 53

Table II.8 Sarana dan Prasarana Peribadatan .............................................. 54

Table II.9 Sarana dan Prasarana Umum ..................................................... 54

Table II.10 Data Personil ............................................................................. 56

Table II.11 Staf Desa ................................................................................... 56

Table II.12 Kepala Dukuh ............................................................................ 57

Table II.13 Tenaga Honorer ......................................................................... 57

Table II.14 Kepengurusan BPD Desa Sumbermulyo Masa Jabatan 2018-

2024 .......................................................................................... 64

Page 13: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

xiii

INTISARI

Budaya patriarki yang mengakar dan sistem politik yang didominasi oleh laki-laki memiliki dampak negatif yang besar bagi upaya perempuan untuk mendapatkan hak dalam partisipasi politiknya. Hubungan patriarki tidak hanya terjadi dalam lingkup kekerabatan saja, tetapi juga dalam semua aspek kehidupan manusia seperti ekonomi, politik, sosial, dan keagamaan, bahkan seksualitas. Tetapi pada era demokrasi ini, pemerintah memberikan ruang aksesibilitas yang luas bagi perempuan untuk menjadi pemimpin diberbagai posisi pengambilan keputusan baik di pemerintahan maupun kemasyarakatan. Terlebih lagi perempuan yang ingin menjadi Kepala Desa di tingkat perdesaan memerlukan modalitas yang cukup memadai baik kapasitas intelektual, modal sosial dan ekonomi serta dukungan politik dari masyarakat perdesaan sebagai pemilihnya. Salah satunya ialah figur kepala desa perempuan yang berhasil menjalankan tugasnya. hilangnya kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam hal pengambilan akses, peran dan kontrol serta dapat meningkatkan partisipasi dalam penguasaan terhadap pengambilan keputusan dalam sumber daya pembangunan. Salah satu dampak nyata nya adalah lahirnya sosok pemimpin perempuan di ranah publik. Sehingga penulis ingin menggambarkan bagaimana kepemimpinan perempuan dalam mempertahankan, merawat serta mendistribusikan sumberdaya kekuasaan Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Obyek penelitian ini adalah kekuasaan Kepala Desa perempuan. Lokasi penelitian di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Teknik pemilihan subyek penelitian adalah teknik purposive, dengan informan sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model triangulasi yang terdiri dari 3 tahap yaitu reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, cara kepala desa perempuan mencapai kekuasaan melalui membangun modal sosial, memperluas jaringan, dan membangun citra diri yang baik kepada masyarakat. Serta kepala desa perempuan harus memiliki Intelektual, emosional dan keterampilan yang baik. Kedua, cara kepala desa perempuan mempertahankan kekuasaan adalah dalam mempertahankan legitimasinya melakukan berbagai cara di antaranya melakukan transparansi, akuntabilitas, serta responsifitas dalam pemerintahannya. Serta mempertahankan tradisi yang baik yang ada di masyarakat. Ketiga, cara kepala desa perempuan merawat kekuasaan adalah dengan mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan, serta pemerintah desa berupaya untuk mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan masyarakat. Keempat, cara Kepala Desa perempuan mendistribusikan sumberdaya kekuasaan melalui perekrutan perangkat desa dilakukan dengan cara transparan dengan tidak menyembunyikan keputusan serta kemudahan informasi terkait peserta yang lulus seleksi. Perangkat desa di bentuk karena untuk mewujudkan desa yang berkualitas dengan adanya pelayanan administrasi. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kekuasaaan, Kepala Desa, Perempuan.

Page 14: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Konsep mengenai kekuasaan perempuan yang berbeda dengan

kekuasaan laki-laki yang selama ini menjadi acuan semua pihak. baik dalam

hal mencapai kekuasaan, merawat, mendistribusikan, maupun dalam hal,

mempertahan kekuasaan. Sebagian besar masyarakat memandang bahwa

seorang perempuan yang menjadi pemimpin tidak layak karena mendahului

kaum laki-laki, dan di lain pihak juga banyak yang juga menentang karena

permasalahan gender. kaum perempuan tidak mendapat tempat yang berarti,

bahkan termarginalkan. Diakui atau tidak, domain yang disediakan oleh

pelaku politik, misalnya tentang lembaga-lembaga pemerintahan, perwakilan,

kementerian dan sebagainya. Tampaknya lebih akrab dengan aktivitas laki-

laki dibandingkan dengan aktivitas perempuan. Persoalan kepemimpinan

adalah persoalan yang sangat penting dan strategis, karena sangat menentukan

sebuah keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Kekuasaan dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat

dipisahkan. Dimana politik adalah salah satu bentuk untuk memperoleh

kekuasaan ―how to get the power‖. Ketika kita membicarakan politik maka

sebenarnya kita membicarakan suatu strategi bagaimana mendapatkan

kekuasaan. Kekuasaan adalah energi yang dimiliki oleh seseorang atau

kelompok untuk memuluskan tujuan yang ingin dicapainya. Kekuasaan dalam

Page 15: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

2

politik artinya menghimpun dan menempatkan energi setiap orang dalam

kelompok untuk memperoleh kekuatan dalam memuluskan dan mencapai

tujuan yang hendak dicapainya. Kekuasaan dalam politik kadang kelihatannya

sangat ―kotor‖, karena strategi seseorang atau kelompok dalam berpolitik

memungkinkan menggunakan berbagai cara yang pada akhirnya harus

mengorbankan seseorang atau kelompok lainnya.

Kemunculan perempuan dalam ranah politik merupakan sebuah

kewajaran sebab telah termanifestasi pada ketentuan-ketentuan yuridis. Di

semua lingkup dimensi, baik itu nasional bahkan internasional tak terkecuali

pada wilayah lokal yang terkadang dominasi patrirarki sangat kuat berkat

warisan sejarah. Reformasi demokrasi di era ini, telah membuka keran bagi

perempuan untuk ikut berkompetisi dan bertransmisi dalam dunia politik.

Tidak hanya pada tataran legislatif, perempuan di Indonesia sudah sangat

berpeluang untuk menduduki posisi eksekutif.

Jika dikaitkan dengan maraknya fenomena figur perempuan yang

kemudian hadir dan mengisi jabatan publik sebagai sosok pemimpin.

Tentunya hal ini menimbulkan paradigma yang jika dipandang memiliki dua

sisi. Dimana tentunya terjadi pro dan kontra. Namun, nyatanya banyak juga

kaum perempuann yang kemudiaan mendobrak stigma tersebut. Salah satunya

adalah Diah Permata Megawati Setiawati Soekarnoputri atau yang akrab

disebut Megawati Soekarnoputri merupakan putri pertama dan anak kedua

dari Presiden Soekarno sang Proklamator Indonesia. Beliau lahir di

Yogyakarta pada 23 Januari 1947. Ibunya adalah Fatmawati, salah satu dari

Page 16: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

3

sembilan istri Soekarno. Megawati Soekarnoputri sempat berkuliah di

Universitas Padjadjaran di Bandung untuk belajar pertanian.

Megawati Soekarnoputri merupakan presiden wanita pertama

Indonesia. Beliau terpilih sebagai Presiden setelah MPR mengadakan Sidang

Istimewa pada tahun 2001. Sidang Istimewa MPR tersebut diadakan sebagai

dampak dari kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid yang membekukan

lembaga MPR/DPR dan Partai Golkar. Megawati Soekarnoputri dilantik pada

tanggal 23 Juli 2001, di mana sebelumnya dari tahun 1999-2001, beliau

menjabat sebagai Wakil Presiden. Setelah masa jabatannya sebagai Presiden

Republik Indonesia telah habis, Megawati Soekarnoputri memberanikan diri

untuk kembali mendaftar sebagai calon Presiden dalam pemilihan Presiden

langsung pada 20 September 2004. Namun sayangnya beliau dikalahkan oleh

Susilo Bambang Yudhoyono yang akhirnya menjadi Presiden Republik

Indonesia yang ke-6.

Masa kepemimpinan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden

Republik Indonesia dari tahun 2001 ternyata tidak banyak membuahkan hasil

yang signifikan. Megawati Soekarnoputri dalam memimpin tidak mewarisi

karisma dari sang ayah, Presiden Soekarno. Beliau dinilai tidak terlalu

kompeten dalam berbagai urusan administrasi dan kepemimpinan serta

memiliki sikap yang pasif dan tertutup. Suaminya, Taufik Kiemas dipandang

sebagai dalang di balik pemerintahan yang ia jalankan, di mana sang suami

dikenal sebagai seorang praktisi politik dan fasilitator keuangan yang handal.

Namun demikian, beliau merupakan presiden pertama yang meletakkan dasar

Page 17: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

4

pemerintahan ke arah kehidupan demokrasi. Meskipun kebanyakan masalah

Indonesia dalam masa kepemimpinannya mewarisi berbagai masalah krisis

ekonomi dan penegakan hukum dari masa Orde Baru, Megawati

Soekarnoputri dapat melakukan berbagai langkah pembaharuan yang sebagian

besar dilakukan di bidang ekonomi dan politik

Selanjutnya Dr. (H.C) Ir. Tri Rismaharini M.T atau yang akrab

dipanggil Risma ini merupakan walikota Surabaya. Beliau lahir di Kediri,

Jawa Timur, 20 November 1961. Beliau menjabat sebagai Walikota Surabaya

2 periode yaitu sejak pada 28 september 2010 hingga 28 september 2015 dan

terpilih kembali menjabat menjadi Walikota Surabaya pada 17 Februari 2016-

2021 mendatang. Melalui pemilihan langsung, Risma menggantikan Bambang

Dwi Hartono yang kemudian menjabat sebagai wakilnya. Pada periode

pertama masa jabatan, Tri Rismaharini harus merelakan wakilnya untuk maju

dalam pemilihan calon Gubernur Jawa Timur pada pilkada Jawa Timur,

Risma menjabat sebagai walikota dalam periode 2010-2015. Risma

juga menjadi salah satu nominasi walikota terbaik di dunia, 2012 World

Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih

karena segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai

Walikota Surabaya. Di bawah kepemimpinannya, Risma dinilai berhasil

menata Kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu

buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman

tersebut tidak layak disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi

taman terbesar dan terkenal di Kota Surabaya. Selain itu, ia juga telah

Page 18: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

5

berperan besar dalam membangun pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep

modern di sepanjang Jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga

Jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Dalam surat kabar di

internet, Profil Merdeka dikatakan ―Risma menjadi kandidat walikota terbaik

dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur Sulawesi

Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Walikota Solo Joko Widodo.

Serta Kepala Desa Perempuan Desa Mukti karya juga terbukti objektif

dalam memperlakukan bawahannya. Objektif disini lebih memiliki artian

bahwa apabila bawahan melakukan pekerjaan dengan baik dan benar, pujian

akan diberikan. Namun, apabila pekerjaan bawahannya masih terdapat

kekurangan atau kesalahan, beliau akan menegur, tanpa mengkritik dan

mengarahkan bagaimana seharusnya. Kaitannya dengan gaya kepemimpinan

hal tersebut merupakan tipe kepemimpinan demokratis, yaitu pemimpin

bersikap objektif dalam pujian dan ktritik terhadap bawahannya dimana

pemimpin terjun langsug dan berbaur dengan anggota organisasi namun, tanpa

terlampau melakukan banyak pekerjaan bawahannya.

Visi dan misi yang diemban oleh seorang Kepala Desa dalam

kapasitasnya sebagai pemimpin adalah meningkatkan pelayanan publik, dan

pengelolaan pembangunan. Hal ini dapat dicapai dengan mengoptimalkan

potensi desa yang ada serta memperhatikan masyarakat sesuai dengan Sumber

Daya Manusia yang ada. Tentunya hal tersebut tidaklah mudah, apalagi bagi

seorang pemimpin perempuan. Tentunya hal ini dapat diciptkan suasana yang

harmonis dengan lingkungan masyarakat yang dipimpin dan harus mempunyai

Page 19: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

6

langkah-langkah strategis dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

masyarakat.

Secara umum pelayanan yang dilaksanakan Bu Nanik Warsini kepada

masyarakat sudah cukup memuaskan hal tersebut berarti bahwa kinerja beliau

sebagai Kepala Desa Mukti Karya patut diapresiasi. Lebih lanjut, menurut

salah satu warga desa Mukti Karya, Kepala Desa Mukti Karya dengan dibantu

perangkat desa memberikan pelayanan pengurusan administrasi

kependudukan, pertahanan dan lain-lain dikerjakan dengan cepat dan dilayani

selama 24 jam, baik pelayanan pada jam kerja di kantor desa atau Balai Desa

maupun diluar jam kerja dirumah Kepala Desa, sekretaris desa atau perangkat

desa lainnya. Pelayanan tersebut tentunya dengan ditunjang adanya sarana dan

prasarana yang cukup memadai jadi lebih memudahkan Kepala Desa dan

perangkat desa untuk melakukan pelayanan publik kepada masyarakat..

Keberhasilan sebuah pemerintahan tidak lepas dari peran serta

pemimpin. Kinerja pemimpin akan mempengaruhi keberhasilan pemerintahan

dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di tengah gejolak persaingan

politik sekarang ini, masyarakat mengalami krisis kepercayaan terhadap calon

pemimpin yang akan mewakili aspirasi mereka di dalam pemerintahan.

Pemerintahan yang bersih sangat diharapkan oleh masyarakat. Pemimpin

diharapkan bekerja dengan produktif, lebih baik dan lebih dapat dipercaya

guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan

yang sekarang ini selalu dipandang sebelah mata.

Page 20: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

7

Prestasi dan keterampilan yang tinggi yang ditunjukkan oleh kaum

wanita, telah berhasil membuktikan bahwa wanita memiliki banyak persamaan

dengan laki-laki. Dengan kemampuannya tersebut wanita dapat memiliki

peran ganda, yaitu menjadi wanita sukses (wanita karier) dengan tanpa

meninggalkan kodrat kewanitaannya sebagai ibu rumah tangga yang menjadi

tanggung jawabnya. Salah satu kesuksesan wanita di luar dunianya, dapat

dilihaat dari kepemimpinan seorang wanita. Bahkan, kemampuan, ambisi, dan

keberhasilan wanita dalam kepemimpinan dapaat melebihi laki-laki, karena

pada wanita tersimpan kekuatan berupa ketegasan, ketegaraan, dan

kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat.

Kepemimpinan seorang perempuan sekarang ini bukan menjadi suatu

hal yang aneh karena di Indonesia pemimpin bukan hanya diperuntukkan

untuk laki-laki saja namun perempuan juga memiliki hak yang sama seperti

laki-laki untuk memimpin dan dipimpin. Kepemimpinan seorang perempuan

sekarang ini bisa disejajarkan dengan kepemimpinan seorang laki-laki baik

dalam kinerja maupun dalam melayani masyarakat. Perempuan yang mulanya

hanya dipadang sebelah mata dan diragukan dalam memipin sekarang

dipandangan positif oleh masyarakat. Terjun ke dunia politik bagi perempuan

bukan berarti harus menjadi anggota legislatif, bupati, walikota atau presiden.

Namun berperan aktif di ranah politik merupakan pembuktian kemampuan

intelegensia sekaligus aktualisasi diri bagi kaum Hawa. Keterlibatan

perempuan dengan politik berarti membukakan akses bagi perempuan untuk

ikut menentukan kebijakan publik. Sebab masalah yang dihadapi masyarakat

Page 21: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

8

selama ini juga merupakan masalah perempuan. Sebaliknya, masalah

perempuan juga persoalan masyarakat. Untuk itulah perempuan wajib

menentukan sikap dalam pengambilan keputusan tersebut dan melakukan

kontrol atas keputusan politik itu sendiri.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 pada pasal 27

ayat 1 dan 2 yang berbunyi:

1) Setiap warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan

pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak

ada kecualinya.

2) Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang

layak bagi kemanusian.

Berdasarkan ketentuan didalam Undang-Undang Dasar Negara

Republik Indonesia 1945 pasal 27 ayat 1 dan 2 tersebut bahwa setiap warga

Negara semua sama dimata hukum tidak ada pengecualian antara kaum laki-

laki maupun kaum perempuan dan semua warga Negara berhak mendapatkan

hak-hak nya tidak ada perbedaan antara kaum laki-laki dan kaum perempuan,

Dengan adanya kesetaraan tersebut pemerintah mencanangkan adanya

keterwakilan perempuan di legislatif seperti yang telah diatur dalam Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 2017 Pasal 245:

Daftar bakal calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 243 memuat

keterwakilan perempuan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dengan

adanya keterwakilan perempuan dilegislatif pemerintah berpikir guna untuk

mendongkrak eksistensi perempuan dikalangan politik.

Page 22: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

9

Beberapa fenomena diatas juga didukung dengan adanya UU Desa dan

keberpihakan terhadap kaum perempuan UU Desa Nomor 6 Tahun 2014.

Secara khusus di atur dalam pasal 54 UU Desa, menempatkan asas partisipasi,

kesetaraan, dan pemberdayaan. ketiga asas sebagai fondasi pembangunan

yang inklusif, yang mengakomodasi nilai kesetaraan gender melalui partisipasi

dan pemberdayaan perempuan. Mengkoordinasikan kegiatan pembangunan

Desa yang dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa

seperti tercantum dalam ayat 1 pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan mempertimbangkan

keadilan gender. UU Desa Nomor 6 sebagai bagian keberpihakan dan

pengakuan terhadap peran perempuan sehingga mengakomodasi nilai

kesetaraan gender melalui partisipasi dan pemberdayaan perempuan.

Pilkades merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang

merakyat.pemilu tingkat desa ini merupakan ajang kompetisi politik yang

dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat, khususnya

bagi perempuan. Pada Pilkades ini, masyarakat yang akan menentukan siapa

pemimpin desa ke depannya. Sehingga, perlu ketelitian dari setiap calon

pemilih dalam menilai calon pemimpin yang akan dipilinya. Namun pilkades

terasa lebih spesifik dari pemilu-pemilu di atasnya, yaitu adanya kedekatan

dan keterkaitan secara langsung antara pemilih dan para calon. Sehingga, suhu

politik di lokasi sering kali terasa dari pada saat pemilu lain. Para bakal calon

biasanya sudah banyak dikenal oleh setiap anggota masyarakat yang akan

memilih, namun demikian sosialisasi program atau visi misi sering kali tidak

Page 23: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

10

dijadikaan sebagai media kampanye atau pendidikan politik yang baik.

Kedekatan peribadi sering kali banyak dipakai oleh masyarakat untuk

menentukan pilihannya, dalam hal ini pendidikan politik perlu dikembangkan

apalagi bagi kaum perempuan. Seringkali kaum perempuan kurang paham

dengan politik, sehingga mereka selalu pasrah dengan keputusan yang dibuat

oleh laki-laki dan hal ini menimbulkan pemikiran bahwa kodrat seorang

perempuan hanyalah dirumah mengurus rumah tangga tanpa perlu terlibat

dalam aktivitas publik.

Dengan mengembangkan keterwakilan perempuan, perempuan dapat

menjadi politikus yang andal, politikus yang tidak akan menyakiti hati lawan

politiknya apapun alasannya, politikus yang tidak akan menggunakan intrik

politik sebagaimana biasa digunakan oleh laki-laki karena politikus

perempuan dapat mengasah sifat keibuannya yang selalu tanggap terhadap

kebutuhan orang lain untuk menyelesaikan agenda politiknya. Perempuan juga

mempunyai hak yang setara untuk berkiprah dalam politik, karena itu

keterwakilan perempuan dalam lembaga politik sangat perlukan. Pemerintah

dalam hal ini kementrian dalam negeri menaruh konsen terhadap pemenuhan

keterwakilan perempuan didalam lembaga politik sekaligus mendorong

partisipasi kaum perempuan untuk ikut andil di lembaga politik dengan

melalui program pendidikan politik. Agar keterwakilan perempuan dapat

dimaksimalkan perlu adanya keikutsetaan pemerintah untuk memberikan

pengaruh positif terhadap warga Negara Indonesia khususnya perempuan

sangat berperan penting, tetapi untuk hal itu saja dirasa belum cukup

Page 24: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

11

sempurna bilamana masih minim sekali kesadaran pribadi perempuan untuk

dapat ikut andil didalam kancah politik khusunya dilembaga politik.

Selama ini, perempuan yang berperan dalam politik sangat kecil,

sehingga usulan yang dibuat menghadapi ketentuan dan hambatan, terutama

untuk memperjuangkan kepentingan perempuan. Deskriminasi perempuan

membuat sebagian perempuan trauma untuk memberikan peluang bagi dirinya

untuk menempuh jalur kekuasaan. Peran politik perempuan dalam

menentukan arah kebijakan selalu terbungkam dan kalah oleh dominasi

kekuasaan dan kepentingan laki-laki. Artinya, dalam social masyarakat

perempuan dinilai tidak mampu memimpin dan membuat kebijakan.

Perempuan dianggap sebagai sosok yang lebih mengutamakan perasaan

dibandingkan rasionalitas. Konstruksi yang demikian membuat masyarakat

berpikir bahwa perempuan adalah makhluk lemah yang tak berdaya dalam

menguasai sesuatu, termasuk dalam hal berpolitik. Hal tersebut merupakan

akibat dari penyalah artian konsep gender.

Membicarakan citra perempuan, khususnya perempuan jawa, erat

kaitannya dengan segudang tata karma yang menyertainya. Pandangan bahwa

perempuan haruslah menjadi seorang penurut, setia, serta lembut telah

tertanam dalam kehidupan. Pandangan ini diperkuat karena budaya priyayi

yang diadopsi oleh kebanyakan keluarga jawa dari golongan kelas atas

(kraton), khususnya masyarakat berada di wilayah sekitar keraton. Budaya dan

tata nilai dalam masyarakat telah yang telah dibentuk seddemikian rupa,

membuat terjadinya pembagian peran antara kaum laki-laki dan perempuan.

Page 25: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

12

Dimana, peran public dimainkan oleh laki-laki sedangkan peran domestic

dimainkan oleh perempuan. Warisan budaya yang dipelihara dalam

masyarakat, sering memposisikan perempuan sebagai pelengkap, membuat

perempaun takut untuk menyuarakan hak-hak yang sepatutnya didapatkan

oleh perempuan. Pemikiran-pemikiran dangkal seperti itulah yang

menyebabkan patriarki tersebut.

Sistem patriarkhis yang telah menjadi budaya di hampir seluruh

lapisan masyarakat Indonesia membuat kaum laki-laki mempunyai dominasi

di berbagai sektor kehidupan. Sistem patriarkhi mengakibatkan terdapatnya

pendikotomian nilai dan peran gender yang merupakan gambaran dari

konstruksi sosial antara hubungan laki-laki dan perempuan. Dikotomi yang

muncul dalam masyarakat mengakibatkan ketidakadilan pembagian peran

yang diterima oleh laki-laki dan perempuan. Peran publik dianggapnya

sesuatu yang dianggap peran laki-laki dan peran domestik (rumah tangga)

adalah peran yang harus ditanggung oleh kaum perempuan. Hal ini

terusmenerus disosialisasikan, diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya

sehingga terciptalah konstruksi budaya yang seolah-olah menjadi kodrat

bahwa perempuan itu harus di sektor domestik dan sektor publik menjadi

monopoli laki-laki.

Kepemimpinan kepala desa perempuan menjadi hal yang menarik

untuk di pelajari. Pengaturan dalam semua undang-undang tentang pemerintah

desa telah meletakkan peranan kepala Desa sangat strategis. Kepala Desa juga

merupakan komponen signifikan bagi keberhasilan pembangunan nasional dan

Page 26: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

13

merupakan figure yang menentukan efektifitas tujuan organisasi Pemerintah

Desa. Kepala Desa adalah sosok penting yang harus bisa membawa nilai-nilai

perubahan dalam suatu organisasi publik agar bisa menjadi sebuah organisasi

yang professional, akuntabel, transparan, dan dapat menghadapi tantangan-

tantangan dimasa depan.

Jika dikaitkan dengan maraknya fenomena figur perempuan yang

kemudian hadir dan mengisi jabatan publik sebagai sosok pemimpin.

Tentunya hal ini menimbulkan paradigma yang jika dipandang memiliki dua

sisi. Dimana tentunya terjadi pro dan kontra. Sebab secara pandang agama dan

kodrati kaum perempuan dianggap belum mampu menjadi sosok pemimpin

dimasyarakat. Terlebih lagi, banyak stigma gender yang menyatakan bahwa

perempuan tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk mejadi seorang

pemimpin. Namun kenyataanya banyak juga kaum perempuan yang kemudian

mendobrak stigma tersebut. salah satunya adalah Ibu Ani Widayanti, yang

berhasil memangku jabatan sebagai Kepala Desa Sumbermulyo Kecamatan

Bambanglipuro Kabupaten Bantul. Oleh karena itu beranjak dari

permasalahan tersebut Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan

penelitian yang berjudul ―Kekuasaan Perempuan studi terhadap

kepemimpinan di Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten

Bantul‖.

Page 27: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

14

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk memberikan batasan

dalam proses penelitian maka penulis memilih beberapa rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana kekuasaan perempuan dalam memimpin desa di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.?

2. Bagaimana kepemimpinan perempuan dalam mempertahankan, merawat

serta mendistribusikan sumberdaya kekuasaan Desa Sumbermulyo

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menggambarkan bagaimana kekuasaaan perempuan dalam memimpin

desa di Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipiro Kabupaten Bantul.

2. Menggambarkan Bagaimana kepemimpinan perempuan dalam

mempertahankan, merawat serta mendistribusikan sumberdaya kekuasaan

Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul.

D. Manfaat Penelitian

Kegunaan yang diharapkan penulis dari penelitian antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu Pemerintahan di

STPMD‖APMD‖ Yogyakarta.

Page 28: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

15

b. Diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kekuasaan

perempuan di Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro

Kabupaten Bantul.

c. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pembendaharaan,

pengetahuan dan menambah cakrawala dalam melihat kekuasaan

seorang perempuan dalam menjabat. Serta memberikan gambaran

tentang kepemimpinan perempuan yang memiliki pengaruh dalam

memimpin desa.

d. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan terhadap

perempuan untuk ikut serta berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang

di selenggarakan Desa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, diharapkan dapat menjadi penunjang untuk melatih

kemampuan berfikir dan bersikap ilmiah dalam mencari penjelasan

dari fenomena politik perempuan baik di tingkat lokal, nasional,

maupun internasional. Serta Hasil penelitian ini diharapkan dapat

berguna untuk memberi tambahan informasi, referensi dan sebagai

acuan bagi yang membutuhkan dan dapat berguna untuk memberikan

sumbangan pemikiran bagi akademika yang akan melakukan penelitian

selanjutnya.

b. Bagi Universitas dan masyarakat pada umumnya, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi informasi dan wacana baru serta

memasukkan dalam upaya meningkatkan partisipasi politik perempuan

Page 29: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

16

guna mendukung kehidupan politik yang lebih demokratis,

bertanggung jawab, dan bermartabat. Serta Hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi bahan masukkan serta evaluasi bagi

Pemerintah Desa untuk meningkatka partisipasi perempuan.

E. Kerangka Teori

1. Teori Kekuasaan

Kekuasaan adalah kemampuan seseorang atau sekelompok

manusia untuk mempengaruhi tingkah-lakunya seseorang atau kelompok

lain sedemikian rupa sehingga tingkah-laku itu menjadi sesuai dengan

keinginan dan tujuan dari orang yang mempunyai kekuasaan itu.

Kekuasaan Politik adalah ―kemampuan untuk mempengaruhi

kebijaksanaan umum (pemerintah) baik terbentuknya maupun akibat-

akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan sendiri‖.

Jenis-jenis kekuasaan yang kita ketahui pada umumnya sekiranya

dapat dibagi beberapa jenis kekuasaan sebagai berikut: (a) kekuasaan

eksekutif, yaitu yang dikenal dengan kekuasaan pemerintahan dimana

mereka secara teknis menjalankan roda pemerintahan, (b) kekuasaan

legislatif, yaitu sesuatu yang berwenang membuat, dan mengesahkan

perundang-undangan sekaligus mengawasi roda pemerintahan, (c)

kekuasaan yudikatif, yaitu sesuatu kekuasaan penyelesaian hukum, yang

didukung oleh kekuasaan kepolisian, demi menjamin law enforcement/

pelaksanaan hukum.

Page 30: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

17

Unsur-unsur kekuasaan, ada tiga komponen dalam rangkaian

kekuasaan yang akan mempengaruhi penguasa atau pemimpin dalam

menjalankan kekuasaannya. Komponen ini harus diikuti, dipelajari, karena

saling terkait didalam roda kehidupan penguasa. Tiga komponen ini adalah

pemimpin (pemilik atau pengendali kekuasaan), pengikut dan situasi.

Pemimpin, sebagai pemilik kekuasaan, bisa mempengaruhi pengikutnya.

Bahkan menciptakan pengikut, menggiring pengikut, menjadi provokator

pengikut, sehingga kepengikutan si pengikut akan membabi buta, tidak

rasional lagi. Pengikut sebaliknya juga bisa mempengaruhi pemimpin, bisa

memberikan bisikan kepada pemimpin, bisa menyuruh untuk

mempertahankan kekuasaan dan bahkan bisa menjatuhkan kekuasaannya.

Pemimpin juga bisa menciptakan suatu situasi, merekayasa situasi. Akan

tetapi perlu diketahui bahwa dari situasi itu juga maka sang pemimpin bisa

mujur, bisa untung dan karena situasi itu pula sang pemimpin pada

akhirnya akan jatuh dan menghabiskan riwayat kekuasaannya sendiri.

Dalam hal ini dibutuhkan figur pemimpin yang benar-benar cerdas dalam

memperhitungkan situasi yang diciptakannya.

Dari gerak tiga komponen diatas, maka kekuasaan juga mempunyai

unsur influence, yakni menyakinkan sambil beragumentasi, sehingga bisa

mengubah tingkah laku. Kekuasaan juga mempunyai unsur persuation,

yaitu kemampuan untuk menyakinkan orang dengan cara sosialisasi atau

persuasi (bujukan atau rayuan) baik yang positif maupun negatif, sehingga

bisa timbul unsur manipulasi, dan pada akhirnya bisa berakibat pada unsur

Page 31: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

18

coersion, yang berarti mengambil tindakan desakan, kekuatan, kalau perlu

disertai kekuasaan unsur force atau kekuatan massa, termasuk dengan

kekuatan militer. Dengan begitu penjelasan tentang kekuasaan diatas para

kandidat bisa menggunakan tiga komponen yaitu diantara influence,

persuation, dan coercion.

Dalam kekuasaan ini, menggunakan teori kekuasaan Max Weber

dan teori fungsional struktural talcoot parsons. weber mendefinisikan

kekuasaan sebagai kemungkinan bagi seseorang untuk memaksakan

orang-orang lain berperilaku sesuai dengan kehendaknya. Politik demikian

dapat kita simpulkan pada instansi pertama berkenaan dengan pertarungan

untuk kekuasaan.

Max weber mengemukakan beberapa bentuk wewenang manusia

yang menyangkut juga kepada hubungan kekuasaan. Yang

dimaksudkannya dengan wewenang (authority) adalah kemampuan untuk

mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diterima secara formal oleh anggota–

anggota masyarakat. Jenis authority yang disebutnya dengan rational legal

authority sebagai bentuk hierarki wewenang yang berkembang didalam

kehidupan masyarakat modern. Wewenang sedemikian ini dibangun atas

dasar legitimasi (keabsahan) yang menurut pihak yang berkuasa

merupakan haknya.

Dalam politik kekuasaan diperlukan untuk mendukung dan

menjamin jalannya sebuah keputusan politik dalam kehidupan masyarakat.

Keterkaitan logis antara politik dan kekuasaan menjadikan setiap

Page 32: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

19

pembahasan tentang politik, selalu melibatkan kekuasaannya didalamnya.

Itulah sebabnya membahas sekularisasi kekuasaan. Sekularisasi politik

secara implisit bertujuan untuk mendesakralisasi kekuasaan untuk tidak

dilegimitasi sebagai sesuatu yang bersifat sakral atau suci. Kekuasaan

sebagai aktivitas politik harus dipahami sebagai kegiatan manusiawi yang

diraih, dipertahankan sekaligus direproduksikan secara terus menerus.

Kekuasaan (power) digambarkan dengan berbagai cara kekuasaan

diartikan sebagai kemungkinan mempengaruhi tingkah laku orang–orang

lain sesuai dengan tujuan–tujuan sang actor. Politik tanpa kegunaan

kekuasaan tidak masuk akal, yaitu selama manusia menganut pendirian

politik yang berbeda–beda, apabila hendak diwujudkan dan dilaksanakan

suatu kebijakan pemerintah, maka usaha mempengaruhi tingkah laku

orang lain dengan pertimbangan yang baik. Kekuasaan senantiasa ada

didalam setiap masyarakat baik masih bersahaja maupun yang sudah besar

dan rumit susunannya. Akan tetapi selalu ada kekuasaan tidak dapat dibagi

rata kepada semua anggota masyarakat.

Kekuasaan adalah kemampuan untuk melakukan atau

mempengaruhi sesuatu atau apapun. Kekuasaan dalam konteks ini

berhubungan dengan agency, bahawa hal itu untuk kemampuan seseorang

melakukan perubahan/perbedaan di dunia. Kekuasaan adalah kemampuan

yang legal, kapasitas atau kewenangan untuk bertindak, khususnya pada

proses mendelegasikan kewenangan. Kekuasaan dalam pemahaman ini

merujuk pada kewenangan atau hak yang oleh sebahagian orang harus

Page 33: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

20

mendapatkan pihak lain untuk melakukan segala yang mereka anggap

sebagai wewenang.

Max Weber mengatakan, kekuasaan (power) adalah kesempatan

seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan

kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap

tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan

tertentu. Kekuasaan harus membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan

bukan mendatangkan dominasi yang mengakibatkan ketidakadilan dan

diskriminasi politik bagi masyarakat. Hak milik kebendaan dan kedudukan

adalah sumber kekuasaan. Birokrasi juga merupakan salah satu sumber

kekuasaan, disamping kemampuan khusus dalam bidang ilmu-ilmu

pengetahuan ataupun atas dasar peraturan-peraturan hukum yang tertentu.

Jadi kekuasaan terdapat dimana-mana, dalam hubungan sosial maupun

didalam organisasi-organisasi sosial.

Terkait dengan kekuasaan dalam pemerintahan desa, Max Weber

membagi kekuasaan dalam tiga tipe, yaitu;

a. Kekuasaan tradisional, yaitu kekuasaan yang bersumber dari tradisi

masyarakat yang berbentuk kerajaan dimana status dan hak para

pemimpin juga sangat ditentukan oleh adat kebiasaan. Tipe jenis ini

melembaga dan diyakini memberi manfaat ketentraman pada warga.

b. Kekuasaan kharismatik. Tipe yang keabsahannya berdasarkan

pengakuan terhadap kualitas istimewa dan kesetiaan kepada individu

tertentu serta komunita bentukkannya, tipe ini di miliki oleh seseorang

Page 34: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

21

karena kharisma kepribadiannya. Kekuasaan tipe ini akan hilang atau

berkurang apabila yang bersangkutan melakukan kesalahan fatal. Selain

itu, juga dapat hilang apabila pandangan atau paham masyarakat

berubah.

c. Kekuasaan rasional-legal, yaitu kekuasaan yang berlandaskan sistem

yang berlaku. Bahwa semua peraturan ditulis dengan jelas dan

diundangkan dengan tegas serta batas wewenang para pejabat atau

penguasa ditentukan oleh aturan main. Kepatuhan serta kesetian tidak

ditujukan kepada pribadi pemimpin, melainkan kepada lembaga yang

bersifat impersonal. Dalam masyarakat demokratis kedudukan

wewenang berupa sistem birokrasi, dan ditetapkan untuk jangka waktu

terbatas (periode). Hal ini untuk mencegah peluang yang berkuasa

menyalahgunakan kekuasaannya sekaligus menjamin kepentingan

masyarakat atas kewenangan legal tersebut.

Ketiga tipe kekuasaan tersebut menurut Weber salah satunya

terdapat di setiap masyarakat. Pemerintahan Desa dalam konteks ini

memiliki kekuasaan paling dekat pada poin ketiga yaitu tipe rasional legal,

tetapi dalam aplikasinya mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan konsep

ideal Weber.

Foucault mengemukakan teorinya mengenai wacana sebagai

pengetahuan yang terstruktur: aturan, praktik yang menghasilkan

pernyataan bermakna pada satu rentang historis tertentu. Ia berpendapat

bahwa konsep kekuasaan telah berubah dibandingkan dengan abad ke-19.

Page 35: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

22

Ciri kekuasaan pada saat itu, ada yang cenderung brutal, dioperasikan

secara terus-menerus, menekankan ketaatan pada tata cara dan penuh

dengan simbolisme, dan yang terakhir berada di ruang publik. Kekuasaan,

menurut Foucault, bukan milik siapa pun, kekuasaan ada di mana-mana

kekuasaan merupakan strategi. Kekuasaan adalah praktik yang terjadi

dalam suatu ruang lingkup tertentu ada banyak posisi yang secara strategis

berkaitan satu dengan yang lain dan senantiasa mengalami pergeseran.

Kekuasaan menentukan susunan, aturan, dan hubungan dari dalam.

Kekuasaan bertautan dengan pengetahuan yang berasal dari relasi-relasi

kekuasaan yang menandai subjek. Karena Foucault menguatkan kekuasaan

dengan pengetahuan sehingga kekuasaan memproduksi pengetahuan,

pengetahuan yang menyediakan kekuasaan, ia mengatakan bahwa

kekuasaan tidak selalu bekerja melalui penindasan dan represi, melainkan

juga normalisasi dan regulasi.

Jadi kesimpulan dari penjelasaan di atas adalah secara umum

kekuasaan ialah suatu kemampuan untuk dapat mempengaruhi perilaku.

dan kekuasaan yang dirumuskan secara umum sebagai kemampuan dari

seseorang pelaku agar dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku dari

seseorang hingga bisa sesuai ataupun persis dengan keinginan dari pelaku

yang mempunyai kekuasaan. sebuah kemampuan didalam suatu hubungan

sosial didalam melaksanakan kemauan sendiri walaupun mengalami

sebuah perlawanan dan juga apapun dasar dari kemampuan tersebut.

kesimpulannya adalah sebuah keegoisan didalam suatu kelompok meski

Page 36: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

23

begitu keegoisan itu mempunyai pertentangan, akan tetapi tidak mampu

melawan dikarenakan adanya sebuah kekuasaan tersebut.

2. Nilai Kearifan Perempuan Jawa

Feminisme sebagai sebuah gerakan kemanusiaan sebuah fenomena

global yang tidak dapat ditolak. Di satu sisi terdapat keinginan untuk

mendudukan perempuan sejajar dengan laki-laki, inilah pengaruh

Feminisme Liberal yang menekankan penghormatan terhadap hak-hak

individual dan kodrati yang dimiliki manusia sejak lahir. Di sisi lain

terdapat kenyataan lain, bahwa budaya-budaya lokal yang ada di dunia,

mempunyai cara tersendiri dalam melihat dan mensikapi posisi dan peran

perempuan dalam budaya tersebut, inilah tema yang diusung oleh

Feminisme Multikultural. Keragaman latar belakang budaya, cara berpikir

serta kearifan perempuan akan sangat mempengaruhi cara perempuan

mensiasati dan menghadapi kettidakadilan yang dialami. Dalam hal ini

keunikan dan subjektivitas setiap perempuan sangat dihargai dan diberi

tempat yang lebih leluasa.yang dimiliki perempuan selama ini. kesejajaran

dan keadilan terhadap perempuan, merupakan satu hal yang tidak dapat

ditolak. Hal ini merupakan dampak kemajuan ilmu dan kemajuan tata pikir

manusia, namun demikian di lain pihak terdapat nilai-nilai budaya yang

mengatur kehidupan manusia dan telah beribu-ribu tahun hidup dan

mengakar kuat, mengatur kehidupan manusia dalam budaya tersebut.

Berkaitan dengan perempuan Jawa. Fakta memperlihatkan bahwa

gagasan Feminisme Liberal telah berpengaruh lama pada pemikiran

Page 37: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

24

perempuan Jawa. Ini dapat dilihat pada sosok Kartini, yang pada waktu itu

telah berpikir untuk memberikan pendidikan kepada kaumnya. Konsep

kesejajaran inilah yang pada akhirnya berkembang demikian pesat hingga

awal tahun 2000. Perempuan Jawa telah menunjukkan diri, bahwa dirinya

mampu berperan sejajar dengan laki-laki. Namun demikian, di sisi lain

perempuan Jawa dengan Kejawaannya selalu dituntut untuk selalu

menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan sebagai manusia Jawa. Nilai-nilai

tersebut saat ini mulai dipertanyakan, apakah masih relevan untuk

dipegang dan dianut oleh perempuan Jawa, mengingat nilai-nilai tersebut

merupakan hasil budaya patriarkhi, yang tentu saja lebih banyak

merugikan perempuan. Berdasarkan hal tersebut, penting kiranya untuk

melakukan reinterpretasi terhadap nilai-nilai kearifan perempuan Jawa

tersebut. Hal ini penting mengingat hingga saat ini nila-nilai tersebut

masih ada, hidup dan berkembang di kalang perempuan Jawa.

Melihat sekilas nilai-nilai kearifan Jawa seperti kerukunan,

penghormatan, pengendalian diri, nrima, sabar dan sumarah, tampak

bahwa nilai-nilai tersebut tidak relevan untuk diterapkan pada kondisi saat

ini. Kehidupan yang demikian materialis penuh kompetisi sangat

berlawanan dengan nilai-nilai tersebut.

a. Kekuatan Dimensi Feminin

Budaya Jawa seperti halnya budaya timur yang lain,

membedakan secara tegas prinsip kelaki-lakian (maskulinitas) dan

keperempuanan (feminitas) yang ada di alam semesta. Selanjutnya

Page 38: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

25

prinsip-prinsip tersebut, menjalar dalam semua aspek kehidupan

manusia, termasuk dalam konteks peran dan kedudukan jenis manusia.

Dalam budaya Jawa, kedudukan dan peran perempuan cenderung

berhubungan dengan hal-hal yang menekankan aspek feminin yang

dimiliki terutama terkait dengan fungsi perasaan (afeksi). Sebagai

contoh yaitu peran sebagai ibu yang mengedepankan aspek

pengasuhan, keibuan, kelemahlembutan, kasih saying dan memelihara.

Peran sebagai istri yang menekankan aspek kehalusan, cinta kasih dan

kesabaran. Dengan berbagai ajaran dan petuah yang diberikan kepada

perempuan Jawa maka mereka terlatih untuk mengembangkan dimensi

feminine yang dimiliki, seperti kekuatan untuk berempati, berintuisi

dan merasa.

Berkaitan dengan kearifan manusia Jawa secara umum yaitu

selalu berusaha mempertahankan keseimbangan batin, menunjukkan

diri selalu tenang, halus dan terkontrol maka tampak jelas bahwa

manusia Jawa sesungguhnya lebih menonjolkan dimensi feminin yang

dimiliki. Nilai-nilai kearifan seperti pengendalian diri, nrima, sabar,

rila dan sumarah merupakan nilai yang sarat dengan dimensi feminin.

Nilai-nilai tersebut bukan hanya milik perempuan Jawa, tetapi nilai-

nilai tersebut dimiliki dan dikembangkan oleh manusia Jawa baik laki-

laki maupun perempuan. Contoh lain adalah konsep menang tanpa

ngasorake dalam strategi diplomasi Jawa. Jika ditilik lebih lanjut,

konsep tersebut sesungguhnyas arat dengan nilai feminin. Dalam

Page 39: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

26

konsep tersebut, diplomasi yang dilakukan sangat halus, tidak terlihat,

penuh dengan simbol. Hal ini berbeda dengan diplomasi yang

menekankan nilai maskulin seperti win win solution yang dilakukan

dengan proses negosiasi dan tawar menawar.

Salah satu nilai yang menonjol dari dimensi feminine ini adalah

kepasifan dan ketenangan, tidak menunjukkan gejolak, pemberontakan

demi terciptanya harmoni. Perempuan Jawa tidak perlu menggunakan

nilai-nilai maskulin seperti kekerasan untuk mendapatkan peran dan

penghargaan.

b. Nilai-nilai Kearifan sebagai Nilai Kerokhanian

Lorens Bagus (1996:713) mengemukakan bahwa nilai sangat

berhubungan dengan kebaikan di dalam sesuatu sehingga

menimbulkan daya tarik bagi kehendak, hasrat, keinginan dan

dorongan bagi manusia untuk melakukan aktivitas. Nilai pada akhirnya

menjadi pendorong manusia untuk menghendaki ataupun melakukan

sesuatu, oleh sebab itu, nilai selalu bertitik tolak dari manusia dan

kesadarannya akan dirinya sendiri. Berkaitan dengan nilai-nilai

kearifan perempuan Jawa diantaranya kerukunan, penghormatan,

pengendalian diri, nrima, sabar, rila dan sumarah, maka dapat

direfleksikan bahwa nilai-nilai tersebut bertitik tolak dari kesadaran

perempuan yang berusaha untuk mencapai harmoni dalam semua

aspek kehidupan.

Page 40: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

27

Nilai-nilai kearifan tersebut merupakan prinsip hidup yang

sangat berpengaruh terhadap tindakannya. Dalam hal ini, nilai dapat

dimengerti sebagai norma atau patokan yang selalu mengarahkan

manusia kepada perbuatan-perbuatan yang luhur untuk memperoleh

kebahagiaan di dalam kehidupannya.

Dengan merujuk pada pandangan Notonagoro tentang nilai,

maka dapatlah disimpulkan bahwa nilai-nilai kearifan perempuan Jawa

termasuk kategori nilai kerokhanian khususnya kebaikan moral, karena

menyangkut aspek internal dalam diri manusia yang bersumber pada

kehendak (will) manusia untuk mewujudkan harmoni (keseimbangan,

keserasian dan keselarasan) (Notonagoro, 1995:64).

Dari pandangan di atas peneliti menyimpulak bahwa nilai-nilai

kearifan perempuan Jawa yang masih ada dan dipegang teguh oleh

perempuan Jawa hingga saat ini adalah nilai kerukunan,

penghormatan, pengendalian diri, nrima, sabar, rila dan sumarah.

Nilai-nilai tersebut muncul dan berkembang berdasar prinsip harmoni,

keselarasan dan keseimbangan dalam hubungan antara makrokosmos

yang berpusat pada Tuhan dan mikrokosmos yang berpusat pada diri

sendiri. Nilai-nilai kearifan seperti pengendalian diri, nrima, sabar, rila

dan sumarah merupakan nilai yang sarat dengan prinsip feminin. Nilai-

nilai tersebut bukan hanya milik perempuan Jawa, tetapi nilai-nilai

tersebut dimiliki dan dikembangkan oleh manusia Jawa baik laki-laki

maupun perempuan.

Page 41: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

28

c. Teori Politik

1) Menurut Andrew Heywood, politik adalah kegiatan suatu bangsa

yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan

mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur

kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik

dan kerjasama.

2) Menurut F. Isjwara, Politik ialah salah satu perjuangan untuk

memperoleh kekuasaan atau sebagai tekhnik menjalankan

kekuasaankekuasaan.

3) Menurut Kartini Kartono, Politik dapat diartikan sebagai aktivitas

perilaku atau proses yang menggunakan kekuasaan untuk

menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yang

sah berlaku di tengah masyarakat.

Dari pendapat tersebut saya simpulkan bahwa politik

merupakan sebuah sarana memperjuangankan kekuasaan serta

mempertahankan kekuasaan itu demi tujuan yang ingin dicapai.

Dengan demikian aturan-aturan dan keputusan yang tadi ditetapkan

serta dilaksanakan oleh pemerintah ditengah keadaan sosial yag

dipengaruhi oleh kemajemukan/ kebhinekaan, perbedaan kontroversi,

ketegangan dan konflik oleh karena itu perlunya di tegakkan tata tertib

sehingga dapat diharapkan dengan penegakan tata tertib tersebut tidak

akan terjadi perpecahan antar masyarakat .

d. Konsep-Konsep Demokrasi

Page 42: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

29

Konsep demokrasi sebenarnya identik dengan konsep

kedaulatan rakyat, dalam hal ini rakyat merupakan sumber dari

kekuasaan suatu negara. Sehingga tujuan utama dari demokrasi adalah

untuk memberikan kebahagiaan sebesar-besarnya kepada rakyat. Jika

ada pelaksanaan suatu demokrasi yang ternyata merugikan rakyat

banyak, tetapi hanya menguntungkan untuk orangorang tertentu saja,

maka hal tersebut sebenarnya merupakan pelaksanaan dari demokrasi

yang salah arah. Kedaulatan rakyat dalam suatu sistem demokrasi

tercermin dari ungkapan bahwa demokrasi adalah suatu sistem

pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat (goverment of

the people, by the people for the people).

Sistem pemerintahan ―dari rakyat‖ (goverment of the people)

adalah bahwa suatu sistem pemerintahan dimana kekuasaan berasal

dari rakyat dan para pelaksana pemerintahan dipilih dari dan oleh

rakyat melalui suatu pemilihan umum. Dalam hal ini, dengan adanya

pemerintahan yang dipilih oleh dari rakyat tersebut terbentuk suatu

legitimasi terhadap kekuasaan pemerintahan yang bersangkutan.

Sistem pemerintahan ―oleh rakyat‖ (goverment by the people),

yang dimaksudkan adalah bahwa suaatu pemerintahan dijalankan atas

nama rakyat, bukan atas nama pribadi atau atas nama dorongan pribadi

para elit pemegang kekuasaan. Selain itu, pemerintahan ―oleh rakyat‖

juga mempunyai arti bahwa setiap pembuatan dan perubahan UUD dan

undang-undang juga dilakukan oleh rakyat baik dilakukan secara

Page 43: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

30

langsung (misalnya melalui sistem referendum), ataupun melalui

wakil-wakil rakyat yang ada di parlemen yang sebelumnya telah

dipilih oleh rakyat melalui suatu pemilihan umum.

e. Model-model Demokrasi

Menurut Inu Kencana ada dua model demokrasi jika dilihat

dari segi pelaksanaan, yaitu demokrasi langsung (direct democracy)

dan demokrasi tidak langsung (indirect democracy). Demokrasi

langsung terjadi bila rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatu

negara dilakukan secara langsung, artinya hak rakyat untuk membuat

keputusan-keputusan politik dijalankan secara langsung oleh seluruh

warga negara yang bertindak berdasarkan prosedur mayoritas.

Pada demokrasi langsung lembaga legislatif hanya berfungsi

sebagai lembaga pengawas jalannya pemerintahan, sedangkan

pemilihan pejabat eksekutif (presiden, wakil presiden, gubernur,

bupati, dan walikota) dilakukan rakyat secara langsung. Begitu juga

pemilihan anggota parlemen atau legislatif (DPR, DPD, DPRD)

dilakukan rakyat secara langsung.

Demokrasi tidak langsung terjadi bila untuk mewujudkan

kedaulatannya rakyat tidak secara langsung berhadapan dengan pihak

eksekutif, melainkan melalui lembaga perwakilan. Pada demokrasi

tidak langsung, lembaga parlemen dituntut kepekaannya terhadap

berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dalam

Page 44: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

31

hubungannya dengan pemerintah atau negara. Demokrasi tidak

langsung disebut juga dengan demokrasi perwakilan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan demokrasi

adalah suatu sistem atau tatanan pemerintahan yang memberikan

kekuasaaan kepada rakyat. Kekuasaan pemerintahan di tangan rakyat,

meliputi pemerintahan dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, dan

pemerintahan untuk rakyat. Demokrasi yang berjalan di Indonesia

adalah demokrasi Pancasila di mana nilai-nilai dalam pancasila

digunakan sebagai sumber dalam menjalankan pemerintahan.

3. Kepala Desa Perempuan

Keterlibatan perempuan dalam lembaga politik, telah

mengambarkan perempuan mampu terjun dan aktif di bidang politik.

Fakih (2001:80) aliran fungsionalisme struktural atau sering disebut aliran

fungsioalisme, adalah mazhab arus utama (mainstream) dalam ilmu sosial

yang dikembangkan oleh Robert Merton dan Talcott Parsons. Teori ini

memang tidak secara langsung menyingung masalah kaum perempuan.

Pengaruh fungsionalisme tersebut dapat kita temui dalam pemikiran

Feminisme Liberal. Aliran ini muncul sebagai kritik terhadap teori praktek

liberal yang pada umumnya menjunjung tinggi nilai moral serta kebebasan

individu, namun pada saat yang sama dianggap mendiskriminasi

perempuan.

Munculnya aliran feminisme tersebut mulai mengangkat peran

perempuan. Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama dalam kaca

Page 45: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

32

mata hukum. Kepemimpinan kini tidak lagi hanya di kekuasai oleh laki-

laki, namun perempuan juga memiliki hak yang sama untuk menjadi

pemimpin. Indonesia, mencatat perah memiliki presiden perempuan yakni

Mega Wati Soekarno Putri, presiden ke V Indonesia, beliau adalah putri

dari Ir. Sekarno bapak proklamator Indonesia. terlepas dari hal tersebut,

kepala desa umumnya dipimpin oleh laki-laki, yang dianggap arif,

bijaksana, dan tegas. Perempuan pun juga masih memiliki celah peluang

untuk dapat menduduki kursi kepala desa. Khusus dalam hal

kepemimpinan ini, perlu dipertanyakan; sampai mana ada peluang bagi

pemimpin wanita di tingkat paling bawah (pemimpin lokal atau seringkali

dikenal sebagai kader-kader karena pemimpin wanita ditingkat desa

biasanya bertindak sebagai ―pemaung atau pembina‖) untuk lebih tampil

dalam masyarakat.

Asumsinya sampai berapa jauh pemimpin-peminpin lokal ini

dibenarkan (oleh kebudayaan dalam masyarakat) untuk tampil kedepan

membantu wanita lain yang membutuhkannya. Meningkatkan peluang

bagi pemimpin wanita ditingkat lokal khususnya dan di tingkat desa pada

umumnya (Sajogjo, 1985:257).

Dalam kepemimpinan perempuan menurut Carol A. O’Cannor

memiliki kelebihan dan kelemahan dalam memimpin bawahannya yaitu

sebagai berikut:

Page 46: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

33

a. Kelebihan dan Kelemahan

Kelebihan Kelebihan yang dimiliki oleh seorang pemimpin

perempuan adalah sebagai berikut:

1. Perempuan identik dengan sifat kelembutan, ketenangan, dan

kerendahan hati.

Sifat yang dimilki perempuan tentu berbeda dengan sifat

yang dimiliki laki-laki, hal ini yang dapat menjadikan ciri

perempuan dalam memimpin bawahannya yakni kerendahan hati

yang dimilki akan meimbulkan kesan nyaman terhadap

bawahannya yang dipimpinnya karena pemimpin tersebut dapat

menempatkan diri di mana pun berada dan tidak merasa ada

perbedaan antara bawahan dengan atasan, ketenangan dalam

berfikir dan menyelesaikan persoalan dapat menjadi salah satu

kelebihan seorang pemimpin perempuan setiap persoalan tidak

akan pernah selesai jika tidak ditanggapi dengan ketenangan

berpikir, sifat lembut yang dimiliki perempuan pada umumnya

dapat menimbulkan suasana kerja yang kondusif karena perintah-

perintah yang diberikan dan saran yang diberikan untuk

bawahannya selalu disampaikan dengan tutur kata yang halus.

2. Memiliki Sifat Analisis dan Hati-Hati

Bersifat hati-hati dalam mengambil keputusan yang

nantinya digunakan sebagai kebijakan desa maupun untuk masa

depan desa yang dipimpinnya, menganalisis setiap persoalan yang

Page 47: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

34

dihadapi bawahannya maupun masalah pribadi dalam

kehidupannya sebelum mengambil keputusan menjadi salah satu

tolok ukur kepemimpinannya.

3. Lebih memahami dan mengerti apa yang diinginkan bawahannya.

Saran dan kritik yang diberikan bawahan pada atasannya

harus selalu diterima dengan lapang dada dan diberi umpan balik

guna memotivasi kinerja bawahan. Mengerti dan memahami apa

yang diinginkan bawahan pada saat bekerja, misalnya seorang

bawahan menginginkan atasan lebih bersikap responsif terhadap

kinerja yang dilakukan guru maka pemimpin harus memahami hal

tersebut.

b. Kelemahan

Adapun kelemahan yang dimiliki oleh seorang pemimpin

perempuan antara lain sebagai berikut:

1. Kepercayaan diri yang cenderung kurang Dukungan dari bawahan

juga sangat penting untuk kemajuan seorang pemimpin karena

bawahan lebih tahu bagaimana sifat dan cara memimpinnya, oleh

karena itu tidak jarang seorang pemimpin kurang percaya diri

dalam memimpin suatu lembaga karena kurangnya

support/dukungan dari bawahan untuk kemajuan organisasi yang

dipimpinnya tersebut dan hal ini dapat berakibat baruk untuk

perkembangan bawahan dalam bekerja dan untuk organisasi yang

dipimpin tersebut. Hal ini ternyata menjadi salah satu kelemahan

Page 48: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

35

seorang perempuan dalam memimpin sebuah lembaga

pendidikan/sekolah.

2. Kurang Berani/Kurang Tegas dalam Mengambil Keputusan

Sifat analisis dan hati-hati dalam mengambil setiap

keputusan bisa menjadi salah satu kelebihan seorang pemimpin

perempuan namun analisis yang sudah tepat dipilihnya tersebut

kurang tegas diucapkan di hadapan bawahannya, pengambilan

keputusan yang tegas dapat mencerminkan seorang pemimpin akan

kewibawaan yang dimilikinya.

3. Kadang Muncul Sifat Otoriter

Sifat otoriter dan mendikte kadang busa muncul dalam

sebuah organisasi kepemimpinan karena seorang bawahan tidak

semuanya bisa mengikuti jalan pikiran atasannya oleh karena itu

ada juga bawahan yang tidak patuh terhadap perintah atasa, hal

inilah yang menimbulkan sifat otoriter seorang pemimpin kadang

muncul dan mendikte tiap tugas yang dilakukan bawahannya

karena ketidakpatuhan bawahan terhadap atasan.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan kerangka teori maka Ruang lingkup dalam penelitian ini

adalah mengenai Kekuasaan politik perempuan di Desa Sumbermulyo

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, maka dapat diukur

menggunakan indikator sebagai berikut:

1. Cara Perempuan dalam Mencapai Kekuasaan.

Page 49: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

36

2. Cara Perempuan dalam Mempertahankan Kekuasaan.

3. Cara Perempuan Merawat Kekuasaan.

4. Cara Perempuan Mendistribusikan Sumberdaya Kekuasan.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Deskriptif

Kualitatif, ada pun penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif

kualitatif di karenakan jenis penelitian ini menekankan pada observasi dan

wawancara mendalam di lapangan dan datanya dianalisis dengan cara non-

statistik (Mulyadi Muhammad 2012:10). Deskriptif kualitatif dalam suatu

penelitian kualitatif berguna untuk mengembangkan teori yang telah

dibangun dari data yang sudah didapatkan di lapangan. Metode penelitian

kualitatif pada tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan,

kemudian dilakukan pengumpulan data sampai mendalam, mulai dari

observasi hingga penyusunan laporan.

2. Unit Analisis

a. Obyek Penelitian

Agar dapat terfokus dalam pelaksanaan penelitian ini, dan

sesuai dengan lokasi yang tepat maka, obyek penelitian ini sendiri

adalah Kekuasaan Politik Perempuan di Desa Sumbermulyo

Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul

Page 50: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

37

b. Subjek Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini agar terfokus untuk

memperoleh data yang akurat sesuai dengan yang menjadi tujuan

dalam penelitian ini yakni Kekuasaan Politik Perempuan di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul, oleh

karenanya peneliti menetapkan yang menjadi informan/narasumber,

Subjek penelitian yang di ambil adalah:

a) Kepala Desa Sumbermulyo : 1 orang

b) Kaur Pemerintahan Desa Sumbermulyo : 1 orang

c) Kepala Dusun : 6 orang

d) Ketua BPD : 1 orang

e) Ketua LPMD : 1 orang

Dengan total seluruh informan sebanyak 10 orang

Informan dalam penelitian ini dipilih melalui teknik purposive.

Teknik purposive dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan

didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas

adanya tujuan tertentu (Arikunto, 2006: 231).

Page 51: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

38

Tabel I.1

Deskripsi Informan

No Nama Jabatan Pendidikan

1 Dra. Ani Widayani, M.IP Lurah Pasca Sarjana/S2

2 Watana Dukuh Samen SMU/SMA

3 Rubono BPD Sarjana/S1

4 Andi Kurniawan, SPD Dukuh Tangkilan Sarjana/S1

5 H. Purwanto Dukuh Sinten SMU/SMA

6 Wagino Tejo Suwarno Dukuh Kutu SMU/SMA

7 Saliya Dukuh Gunungan SMU/SMA

8 Triyono Dukuh Kintelan SMU/SMA

9 Agus Sunaryo Dukuh Bondaalem SMU/SMA

10 R. Rantaya Dukuh Caben SMU/SMA

Sumber: Data Primer 2020

Berdasarkan uraian pada tabel di atas dapat diketahui bahwa

informan dalam penelitian ini adalah pihak yang mengetahui secara

langsung terkait dengan penelitian yang penulis lakukan. data tersebut di

atas dapaat diketahui bahwa tingkat pendidikan informan dalam penelitian

ini paling banyak adalah tingkat pendidikan SMU/SMK serta Sarjana/S1

yang masing-masing berjumlah 6 orang dan 2 orang. Tingkat pendidikan

yang dimiliki oleh informan tersebut telah menunjukkan kemampuan yang

baik untuk dapat menjawab pertanyaan terkait dengan pokok

permasalahan yang penulis teliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Teknik observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

peneliti melakukan pengamatan secara langsung dilapangan. Metode

observasi merupakan metode pengumpulan datayang dilakukan dengan

Page 52: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

39

cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala-gejala yang

diselidiki (Supardi, 2006: 88).

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu

sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi

memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah. Beberapa

yang dapat diperoleh dari hasil observasi adalah Tempat, Pelaku,

Kegiatan, Objek, Perbuatan, Peristiwa. Alasan peneliti melakukan

observasi dahulu untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau

kejadian.

Observasi dilakukan di Desa Sumbermulyo Kecamatan

Bambanglipuro Kabupaten Bantul.

b. Wawancara Mendalam

Metode wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian

yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih

bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi

atau keterangan-keterangan (Supardi, 2006: 99). Wawancara yang juga

dikenal dengan interview adalah pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada

narasumber dan jawaban narasumber dicatat atau direkam.

Narasumber yang dimaksud adalah Kepala Desa Sumbermulyo,

Sekretari Desa, Perangkat Desa, , Badan Permusyawaratan Desa, dan

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Page 53: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

40

c. Dokumentasi

Menurut Hamidi (2004: 72), metode dokumentasi adalah

informasi yang berasal dari catatan penting baik dari lembaga atau

organisasi maupun perorangan. Dokumentasi peneliti ini merupakan

pengambilan gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian.

Dokumen yang dimaksut adalah catatan, agenda, buku, serta yang

berhubungan dengan Desa Sumbermulyo seperti visi-misi Desa, fropil

Desa, foto kegiatan di lokasi, Demografi Desa, Anggaran Pendapatan

dan Belanja Desa.

Dalam penelitian ini, dokumentasi meliputi:

1. Data Desa Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro

a. Profil Desa

b. Sarana dan prasarana

c. Demografi Desa

2. Data Narasumber

a. Indentitas Narasumber

b. Aktifitas Narasumber

4. Teknik Pemilihan Informan

Teknik pemilihan informan dalam penelitian perlu, karena dapat

memfokuskan dan mendapatkan informasi-informasi yang akurat maka

Teknik yang digunakan adalah teknik purposive sampling dimana peneliti

cenderung memilih informan yang dianggap mengerti dan dipercaya

Page 54: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

41

sebagai sumber data yang mantap dan mengetahui masalahnya sesuai yang

dikatakan oleh Sutopo (1998:21-22)

5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan model triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Menurut pendapat

M. Djunaidi Ghoni & Almanshur Fauzan (2012: 323) bahwa:

Triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan adanya

perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks studi sewaktu

peneliti mengumpulkan data tentang berbagai kejadian atau peristiwa dan

hubungan dari berbagai pendapat. Dengan triangulasi peneliti kualitatif

dapat melakukan chek and recheck hasil temuannya dengan jalan

membanding-bandingkan berbagai sumber, metode, dan teori.

Adapun teknik triangulasi menurut Moleong (1997: 178) yang

dilakukan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber, yang

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa

yang dikatakannya sendiri

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Page 55: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

42

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang

berpendidikan menengah atau tinggi, orang pemerintahan, dan

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang

berkaitan.

Akan tetapi tidak semua teknik triangulasi tersebut digunakan,

dalam penelitian ini yang digunakan adalah membandingkan data hasil

wawancara yang dilakukan informan. Serta membandingkan hasil

wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, dalam hal ini

dikaitkan atau dibandingkan dengan prefensi yang sesuai dengan terkait

judul penelitian.

a. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak,

untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Makin lama peneliti

ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan

rumit. Untuk itu, perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi

data. Mereduksi data bearti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang jelas, dan mempermudah

untuk pengumpulan data selanjutnya, dan mencari bila diperlukan.

Page 56: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

43

b. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Kalau dalam penelitian kualitatif, penyajian data

bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar

kategori, flowchart dan sejenisnya.

c. Verifikasi/Kesimpulan

Langkah yang terakhir dalam analisis data kualitatif adalah

penarikan kesimpulan dan verifikasi. Walaupun kesimpulan yang

dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap awal,

didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 57: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

44

BAB II

PROFIL DESA SUMBERMULYO KECAMATAN BAMBANGLIPURO

KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

A. Deskripsi Wilayah

1. Sejarah Desa

Desa Sumbermulyo dahulu merupakan gabungan dari empat

Kelurahan yaitu Kelurahan Lipuro, Kelurahan Gondanglipuro, Kelurahan

Gersik dan Kelurahan Bondalem. Pada tahun 1946, ke empat Kalurahan

ini digabung menjadi satu Kalurahan dengan nama Kelurahan

Sumbermulyo, yang diresmikan langsung oleh Sri Paduka Sultan

Hamengkubuana IX selaku Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta pada

tanggal 8 Oktober 1946. Dengan menyerahkan Surat Keputusan Gubernur

DIY tentang Penggabungan empat Kelurahan tersebut, sedangkan pamong

kelurahan Sumbermulyo yang dillantik langsung oleh Sri Paduka Sultan

Hamengkubuana IX adalah :

a. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode I (1946-1966): Harjo

Sudarmo

b. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode II (1966-1970): Broto

Harsoyo

c. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode III (1971-1995): T. Prawata

d. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode IV (1996-2004): Sukardi

Page 58: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

45

e. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode V (2005-2015): Dra. Ani

Widayani

f. Pamong Kalurahan Sumbermulyo Periode VI (2016-2022): Dra. Ani

Widayani

2. Keadaan Wilayah

Letak dan keadaan lingkungan alam suatu wilayah merupakan

salah satu factor utama penentu baik kondisi social, ekonomi, budaya,

kesehatan, maupun kelembagaan bagi masyarakat. Bermacam-macam

karakter dan kebudayaan menunjukkan kearifan local manusia sebagai

individu maupun sebagai kesatuan masyarakat terhadap lingkungan

sekitar. Desa Sumbermulyo dengan luas wilayah 819.932,00 Ha

merupakan sebuah wilayah yang terletak di Kecamatan Bambanglipuro,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan potensi

pertanian yang dimiliki, kegiatan pertanian menjadi mata pencaharian

utama masyarakat Desa Sumbermulyo. Desa Sumbermulyo berada di

dataran rendah dan berada pada ketinggian 25m di atas permukaan laut.

Desa Sumbermulyo beriklim tropis, dengan cuaca panas sebagai ciri

khasnya. Suhu udara di daerah ini rata-rata 32°C dengan suhu terendah

23°C. Bentangan wilayah desa 99,5% berupa daerah datar hingga

berombak dan 0,5% berupa daerah berombak sampai berbukit :

a. Letak dan Batas Wilayah

Desa Sumbermulyo memiliki letak yang strategis sehingga

menuju ibu kota Kecamatan, ibu kota Kabupaten dan ibu kota Provinsi

Page 59: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

46

dapat ditepuh dengan waktu yang relative singkat. Secara administratif

Desa Sumbermulyo memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut :

1) Sebelah Utara : Desa Palbapang dan Desa Trirenggo, Kec. Bantul

2) Sebelah Timur : Desa Patalan, Kec. Jetis dan Desa Srihardono Kec.

Pundong

3) Sebelah Selatan: Desa Mulyodadi, Kecamatan Bambanglipuro

4) Sebelah Barat: Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak

b. Orbitasi (Jarak dari pusat pemerintahan) :

1) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kecamatan : 4,00 Km

2) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kota : 6,00 Km

3) Jarak dari Pusat Pemerintahan Kabupaten : 6,00 Km

4) Jarak darui Ibu Kota Provinsi : 16,00 Km

c. Luas Wilayah

Luas wilayah Desa Sumbermulyo yaitu 819.932,00 Ha. Secara

administratif Desa Sumbermulyo terbagi menjadi 4 Distrik dengan 16

Pedukuhan yaitu:

1. Distrik Lipuro terdiri dari 5 Pedukuhan :

a. Pedukuhan Kanutan

b. Pedukuhan Tangkilan

c. Pedukuhan Kutu

d. Pedukuhan Kedon

e. Pedukuhan Siten

Page 60: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

47

2. Distrik Kaligondang terdiri dari 4 Pedukuhan :

a. Pedukuhan Kaligondang

b. Pedukuhan Gendogan

c. Pedukuhan Gunungan

d. Pedukuhan jogodayoh

3. Distrik Gersik terdiri dari 4 Pedukuhan :

a. Pedukuhan Plumbungan

b. Pedukuhan Caben

c. Pedukuhan Samen

d. Pedukuhan Gersik

4. Distrik Bondalem terdiri dari 3 Pedukuhan :

a. Pedukuhan Bondalem

b. Pedukuhan Kintelan

c. Pedukuhan Cepoko

d. Data Tanah

Menurut data profil Desa, tanah di Desa Sumbermulyo terdiri

dari tanah Bengkok/Pelungguh 56.8035 Ha dan tanah kas Desa

37.8774 Ha sehingga keseluruhan nya adalah 94.6809 Ha. Adapun

peruntukannya sebagai berikut :

a. Jalan : 6.6795 Ha

b. Sawah dan Ladang : 496.4275 Ha

c. Pemukiman/perumahan : 264.4415 Ha

d. Kuburan : 5.5375 Ha

Page 61: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

48

e. Sungai : 46.8460 Ha

f. Perkantoran : 13.4510 Ha

3. Keadaan Demografi

a. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data mengenai kependudukan di Desa

Sumbermulyo terdapat 13.728 jiwa. Yang kemudian terbagi kedalam

7.706 Kepala Keluarga (KK). Kemudian terdiri dari jumlah penduduk

laki-laki sebanyak 6.829 jiwa dan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 6.899 jiwa.

Tabel II. 1

Jumlah penduduk

No Jenis Kelamin Jumlah Penduduk Persentase (%)

1 Laki-Laki 6.825 jiwa 49,75

2 Perempuan 6.899 jiwa 50,25

Jumlah 13.728 jiwa 100%

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Berdasarkan data yang terdapat dari tabel II. 1 mengenai

Jumlah Penduduk di Desa Sumbermulyo berdasarkan jenis kelamin

adalah dapat dikatakan mayoritas penduduk di Desa Sumbermulyo

adalah berjenis kelmin perempuan sebanyak 6.899 jiwa atau 50,25%.

Tetapi antara jumlah penduduk yang berjenis kelamin laki-laki dan

perempuan secara persebaran tidak terlalu jauh anatar jumlah laki-laki

dan perempuan di Desa Sumbermulyo.

Page 62: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

49

b. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia

Di Desa Sumbermulyo sendiri memiliki penduduk yang terdiri

dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Seperti data yang terdapat

mengenai jumlah penduduk berdasarkan golongan usia seperti yang

disajikan di tabel berikut ini :

Tabel II.2

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Usia

No Golongan Usia (Tahun) Jumlah Jiwa Persentase (%)

1 0-15 2.621 jiwa 19,92

2 15-65 9.388 jiwa 68,38

3 66 ke atas 1.616 jiwa 11,70

Jumlah 13.728 jiwa 100%

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Berdasarkan dari data yang terdapat pada tabel II.2 tersebut,

maka dapat dikatakan tingkat persebaran penduduk menurut golongan

usia oleh penduduk yang berusia produktif 15 sampai 65 tahun dengan

jumlah 9.388 jiwa atau 68,38%.

c. Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan

Desa Sumbermulyo sendiri juga memiliki data mengenai

jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan yang dimana

berdasarkan data tersebut tingkat pendidikan penduduk di Desa

Sumbermulyo tersebut ke dalam beberapa bagian seperti yang terdapat

di dalam tabel berikut :

Page 63: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

50

Tabel II.3

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Orang Persentase (%)

1 Taman Kanak-Kanak 1.119 Orang 8,51

2 Sekolah Dasar/Sederajat 3.379 Orang 24,61

3 SMP 2.345 Orang 17,81

4 SMU/SMA 4.765 Orang 34,71

5 Akademi/D1-D3 481 Orang 3,53

6 Sarjana 808 Orang 5,88

7 Pascasarjana

S2: 4 Orang/

S3 : 7 Orang

0,34

Jumlah 13.728 Orang 100%

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Berdasarkan jumlah kependudukan menurut tingkat pendidikan

di Desa Sumbermulyo, berdasarkan dari data tabel II.3 tersebut, maka

dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di Desa Sumbermulyo

mayoritas berada pada tingkat SMU/SMA dengan jumlah 4.765 Orang

atau 34,71%. Dari uraian di atas maka untuk pendidikan tingkat

SMU/SMA sudah sepenuhnya menuntaskan program wajib belajar 12

tahun.

d. Jumlah penduduk Menurut Pekerjaan

Berdasarkan dari data yang di dapat di Desa Sumbermulyo, di

dalam tingkat pekerjaan penduduk di Desa Sumbermulyo sendiri

sebenarnya tersebar ke dalam beberapa jenis pekerjaan. Masing-

masing seperti diterangkan di dalam tabel berikut ini :

Page 64: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

51

Tabel II.4

Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan

No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase (%)

1 Pegawai Negeri Sipil 366 4,86

2 TNI/Polri 124 1,64

3 Swasta 1.025 13,62

4 Wiraswasta/Pedagang 959 12,74

5 Petani 1.034 13,74

6 Tukang 507 6,74

7 Buruh Tani 1.176 15,63

8 Pensiunan 347 4,61

9 Jasa 154 2,47

10 Pengrajin 45 0,59

11 Lainnya 1.195 15,88

12 Tidak berkerja 1.040 13,82

Jumlah 7.522 100%

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Berdasarkan dari tabel II.4 di atas, maka dapat dilihat

bagaimana tingkat persebaran penduduk menurut jenis pekerjan

tersebar ke dalam beberapa jenis pekerjaan dan membuat jenis

pekerjaan di Desa Sumbermulyo lebih bervariatif. Namun tingkat

persebaran penduduk berdasarkan jenis pekerjaan di dominasi oleh

pekerjaan lainnya dengan 1.195 Jiwa atau 15,88%, setelah itu disusul

oleh pekerjaan Buruh Tani dengan 1.176 Jiwa atau 15,63. Maka dapat

disimpulkan bahwa mayoritas pekerjaan penduduk di Desa

Sumbermulyo adalah bergerak pada bidang pertanian.

e. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Berdasarkan data yang berhasil didapat dari Desa

Sumbermulyo, berikut ini merupakan tabel dari persebaran penduduk

menurut agama yang dianut adalah sebagai berikut :

Page 65: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

52

Tabel II.5

Jumlah Penduduk Menurut Agama

No Agama Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Islam 6458 6533 12991

2 Kristen 61 60 121

3 Katholik 1336 1452 2788

4 Hindu 3 5 8

Total 7858 7863 7866

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Berdasarkan data tahun 2019 tentang jumlah penduduk dilihat

dari agama yang dianut, di Desa Sumbermulyo jumlah penduduk

beragama Islam adalah yang tertinggi dengan jumlah 12991 jiwa, serta

agama Khatolik dengan jumlah 2788 jiwa. Dengan demikian agama

Islam dan Khatolik merupakan agama mayoritas di Desa

Sumbermulyo.

4. Sarana dan Prasarana

a. Kantor Desa: Permanen

b. Prasarana Kesehatan

Penyediaan sarana dan prasarana menjadi sebuah instrument penting

dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat setempat, selain

itu juga masyarakat akan semkain muda untuk menjangkau dan

mendapatkan pelayanan dalam meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat. Keberadaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Desa

Sumbermulyo dapat di lihat dalam tabel berikut:

Page 66: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

53

Tabel II. 6

Sarana dan Prasarana Kesehatan

No Sarana Dan Prasarana Kesehatan Keterangan

1 Puskesmas Ada

2 Poskesdes -

3 UKBM (Posyandu/Polindes) 16 Buah

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

c. Sarana Pendidikan

Keberadaan sarana dan prasarana menjadi instrument penting

dalam ikut menentukan mutu pendidikan serta mencapai sebuah tujuan

yang di kehendaki dalam hal mengejar prestasi.

Tabel II.7

Sarana dan Prasarana Pendidikan

No Prasarana Pendidikan Keterangan

1 Perpustakaan Desa 1 Buah

2 Gedung Sekolah PAUD Ada

3 Gedung Sekolah TK 11 Buah

4 Gedung Sekolah SD 7 Buah

5 Gedung Sekolah SMP 3 Buah

6 Gedung Sekolah SMA 3 Buah

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

d. Prasarana Peribadatan

Desa Sumbermulyo memiliki saran dan prasarana berupa

Masjid 30 buah, Mushola 28 buah, dan Gereja 1 buah. Adapun rincian

selengkapnya dapat di lihat pada tabel berikut:

Page 67: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

54

Tabel II.8

Sarana dan Prasarana Peribadatan

No Prasarana Peribadatan Keterangan

1 Masjid 30 Buah

2 Mushola 28 Buah

3 Gereja 1 Buah

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

e. Prasarana Umum

Menjadi salah satu bagian penting yang tidak terlepas dari

aktifitas keseharian masyarakat pada umumnya, serta dijadikan sebagai

wadah untuk berkumpul bersama.

Tabel II.9

Sarana dan Prasarana Umum

No Prasarana Umum Keterangan

1 Olaraga 1 Buah

2 Kesenian/Budaya 22 Buah

3 Balai Pertemuan 12 Buah

4 Pasar Desa 1 Buah

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

5. Lembaga Pemerintahan

a. Pemerintahan Desa

Pemerintah Desa adalah Penyelenggara urusan pemerintahan

oleh Pemeribntah Desa dan BPD dalam mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul dan adat

istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem

pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kepala Desa

adalah pemimpin Desa yang dipilih langsung oleh penduduk Desa dan

berwenang untuk menyelenggarakan urusan yang berkaitan dengan

Page 68: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

55

pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat dan

pemberdayaan masyarakat dan dibantu oleh pembantunya yang terdiri

dari unsure staf, unsur pelaksana, dan unsure wilayah.

Disamping itu, Kepala Desa sebagai penyelenggara dan

penanggung jawab di bidang pemerintahan, keuangan, pembangunan

dan kemasyarakatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku serta mengembang tumbuhkan jiwa kegotong royongan dalam

melaksanakan pembangunan pemerintahan Desa.

Di Desa Sumbermulyo terbagi kedalam Enam belas (16)

Pedukuhan dan juga memiliki aparat pemerintahan sebanyak 34 orang

yang terdiri dari Kepala Desa Sumbermulyo, Sekretaris Desa,Ka. Sie

Pemerintahan, Kaur Tata Usaha dan Umum, Kaur Keuangan, Ka. Sie

Kesejahteraan, Ka. Sie Pelayanan, Kaur Perencanaan, Dukuh, Staf dan

Tenaga Honorer.

Kemudian untuk melihat lebih jelas mengenai aparat

pemerintahan di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro,

Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Page 69: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

56

Tabel II.10

Data Personil

No Nama Jabatan Jenis

Kelamin

Pendidikan

Terakhir

1 Dra. Ani Widayani,

M.IP

Kepala Desa/Lurah Perempuan Pasca Sarjana

S2

2 Totok Dwi Hermawan Sekretaris Desa Laki-Laki Sarjana/S1

3 Astriyono, S.H Ka. Sie Pemerintahan Laki-Laki SMU/SMK

4 Drs. Agus Sunaryo Ka. Sie TU dan Umum Laki-Laki Sarjana/S1

5 Suwajiyana Kaur Keuangan Perempuan SMP

6 Heni Nursanti, Dra Ka. Sie Kesejahteraan Perempuan Sarjana/S1

7 Busra, A.Md. E Ka. Sie Pelayanan Laki-Laki D3

8 Drs. Subandriyo Kaur Perencanaan Laki-Laki Sarjana/S1

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Tabel II.11

Staf Desa

No Nama Jabatan Jenis

Kelamin

Pendidkan

Terakhir

1 Marjiati, S.Kom Staf Desa Perempuan Sarjana/S1

2 Sundari Staf Desa Laki-Laki SMU/SMK

3 Sulistyo Joko Sembodo Staf Desa Laki-Laki SMU/SMK

4 Heru Sutarja Staf Desa Laki-Laki SMU/SMK

5 Andiyanto Staf Desa Laki-Laki SMU/SMK

6 Ismail Staf Desa Laki-Laki SMU/SMK

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Page 70: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

57

Tabel II.12

Kepala Dukuh

No Nama Jabatan Jenis

Kelamin

Pendidikan

Terakhir

1 Hardiyanto Dukuh Jogodayoh Laki-Laki SMU/SMK

2 Triyono Dukuh Kinten Laki-Laki SMU/SMK

3 Maryata Dukuh Kedon Laki-Laki SMU/SMK

4 Andi Kurniawan, SPD Dukuh Tangkilan Laki-Laki Sarjana/S1

5 H. Purwanto Dukuh Siten Laki-Laki SMU/SMK

6 Mikael Nunung

Trihatma

Dukuh Kanutan Laki-Laki SMU/SMK

7 Watama Dukuh Samen Laki-Laki SMU/SMK

8 Supriyanto Dukuh Kaligondang Laki-Laki SMP

9 Amikir Dukuh Cepoko Laki-Laki SMU/SMK

10 Widiyanto, AMD Dukuh Gersik Laki-Laki D3

11 Wagino Tejo Suwarno Dukuh Kutu Laki-Laki SMU/SMK

12 Saliya Dukuh Gunungan Laki-Laki SMU/SMK

13 Titik Hidayati Dukuh Gedongan Perempuan SMU/SMK

14 Drs. Prawata Dukuh Plumbungan Laki-Laki Sarjana/S1

15 R. Rantaya Dukuh Cabean Laki-Laki SMU/SMK

16 Agus Sunaryo Dukuh Bondalem Laki-Laki SMU/SMK

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

Tabel II.13

Tenaga Honorer

No Nama Jabatan Jenis

Kelamin

Pendidikan

Terakhir

1 Agus Prihanto Tenaga Honorer Laki-Laki Sarjana/S1

2 Aziz Maulana Tenaga Honorer Laki-Laki SMU/SMK

3 Burhan Susilo, SPD Tenaga Honorer Laki-Laki Sarjana/S1

4 Yudi Wahyudiana, ST Tenaga Honorer Laki-Laki Sarjana/S1

5 Anang Wisnu Pribadi, S. PSI Tenaga Honorer Laki-Laki Sarjana/S1

6 Sayidina Tenaga Honorer Laki-Laki SD

7 Sri Wuryani. SH Tenaga Honorer Perempuan Sarjana/S1

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

b. Urusan Pemerintah Desa

Urusan yang menjadi kewenangan Pemeintah Desa meliputi:

1) Bidang Pemerintahan

Page 71: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

58

2) Bidang Penyelenggaraan Pembangunan

3) Bidang Pembinaan Masyarakat

4) Bidang Pemberdayaan Kemasyarakatan.

c. Visi dan Misi Desa Sumbermulyo

a. Visi Desa Sumbermulyo

Visi Desa Sumbermulyo adalah Sumbermulyo yang Harmonis,

Sehat, Sejahtera, Dan Lestari

b. Misi Desa Sumbermulyo

Dalam RPJM 2017-2022 Misi Desa Sumbermulyo dirumuskan

sebagai berikut:

1) Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang indah baik menyangkut

lingkungan dasar perumhaan permukiman, persawahan maupun

lingkungan hubungan personal masyarakat, ormas, lembaga

dan pemerintahan yang bersinergis secara harmonis serta

nyaman dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

2) Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang sehat baik lingkungan

warga masyarakat maupun pemerintah Desa baik secara

jasmani maupun rohani, serta administrasi yang nyaman bagi

pengguna maupun pelakunya.

3) Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang sejahtera,

meningkatkan perekonomian warga maupun pendapatan Desa,

sehingga terjadi pengurangan angka kemiskinan dan

pengangguran.

Page 72: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

59

4) Mewujudkan Desa Sumbermulyo yang Lestari dengan

membuat program yang berkelanjutan sehingga memunculkan

program pelestarian dalam pengelolaan, pengolahan maupun

distribusi yang mengacu pada Sumbermulyo Lestari ―Lestari

alamku lestari Desaku‖

c. Arah Kebijakan dan Strategi

1. Arah Kebijakan

Arah Kebijakan Pembangunan Desa Sumbermulyo Pada Tahun

2017-2022 sebagai Implementasi dari misi pembangunan desa

sebagai berikut:

a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan

masyarakat pedesaan yang modern, sehingga dapat

dicukupi kebutuhan dasar dengan prioritas kecerdasan dan

kesehatan masyarakat meningkat dilandasi dengan tata

social yang berbudi pekerti luhur serta keberagamaaan yang

baik.

b. Meingkatkan pemerataan pembangunan dan peran sertaa

masyarakat dalam proses pembangunan.

c. Meningkatkan kwalitas hidup dan kesejahteraan social

masyarakat dengan memberdayakan masyarakat atau

lembaga dengan semangat gotong-royong untuk

penanggulangan kemiskinan.

Page 73: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

60

d. Meningkatkan pengelolaan lingkungan dan pemanfaatan

potensinya yang berwawasan lingkungan yang lestari.

e. Meningkatkan tata pemerintaahan yang baik dan bersih

serta menata kelemaabagaan desa yang mendukung kinerja

pemerintahan yang professional, efektif dan efisien`

f. Meningkatkan sistem pengawasan yang efektif serta

menciptakan ketertiban, ketentraman dan keamanan.

2. Strategi

Strategi yang di maksud adalah strategi untuk mencapai

sasaran sehingga tercipta tujuan pembangunan Desa :

a. Merumuskan perencanaan pembangunan tiga dimensi

(Tridaya) kehidupan masyarakat (Fisik, Sosial, Ekonomi)

dimulai dari tingkat basis komunitas RT, Dukuh, Kalangan

Profesi, Pelajar, Pegawai Negeri/Swasta, Dunia Usaha,

Perempuan, Difabel, Gakin, Lembaga, dan lain-lain, dalam

arti pelibatan masyarakat yang maksimal untuk

merumuskan program.

b. Mengumpulkan dan menggerakkan kalangan peduli

dimulai dari tingkat basis, komunitas masyarakat sebagai

bentuk propaganda dalam melaksanakan dan

merealisasikan rumusan perencanaan yang sudah di

tetapkan dengan membentuk dan menggerakkan forum-

forum peduli disemua lembaga.

Page 74: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

61

c. Meningkatkan program-program yang direncanakan

menjadi sebuah isu publik dan konsumsi publik sehingga

dapat diwacanakan pembangunan kedepan bagi masyarakat

dan lembaga disemua kalangan melalui sarana-sarana yang

memadai.

d. Mendorong terbentuknya tim-tim lobi dan chanelling untuk

mengantar suksesnya realisasi program dari berbagai unsur.

e. Mengalokasikan anggaran khusus bagi komunitas/panitia,

lembaga, forum-forum yang mampu merealisasikan

program-program kemitraan atau memberikan penghargaan

bagi mereka yang menjadi pahlawan pembangunan yang

bermanfaat bagi masyarakat.

f. Setiap lembaga Desa yang dioptimalkan fungsinya dengan

pendampingan dana yang proporsional agar mereka mampu

melakukan aktifitas program secara sistematik dengan

regulasi yang meningkat untuk merealisasikan program.

g. Obsesi dan pemikiran komunitas masyarakat perlu adanya

stimulasi positif agar konsisten dalam mendukung dan

melaksanakan program yang telah dirumuskan, melalui

berbagai kesempatan dengan fasilitasi Pemerintahan Desa

dari tingkat RT sampai Kelurahan.

Page 75: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

62

d. Sasaran Pembangunan Desa

Sasarn pembangunan Desa Sumbermulyo pada Tahun

2017-2022 implementasi dari misi sebagai berikut :

1) Tersedinya peningkatan Tata Sosial kehidupan masyarakat

yang berbudi pekerti luhur serta tingkat keberagamaan yang

baik.

2) Lingkungan hidup dan Sumber Daya Alam dengan baik antara

lain: Rehabilitasi lahan kritis, Peningkatan kelestarian

lingkungan untuk mendukung pembangunan yang

berkelanjutan, Tingkat kerusakan tanah akibat bahan/obat

kimia menurun.

3) Infrastruktur meningkat baik,, seperti : Jalan, Saluran Irigasi,

Sarana Pendidikan dan Kesehatan, Perumahan dan Pemukiman

dan lain-lain.

4) Pengembangan dunia usaha dan Koperasi.

5) Peran serta masyarakat dan swasta meningkat, Investasi

masyarakat dan swasta dalam pemabngunan naik, Peningkatan

pemberdayaan masyaarakat/lemabag-lembaga dalam

menurangi kemiskinan serta meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam proses pembangunan.

6) Keadilan dan Penegakan Hukum semakin baik, missal :

berkurangnya angka kriminalitas dan penyakit masyarakat serta

turunnya angka pelanggaran hokum.

Page 76: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

63

7) Kapasitas Pemerintah Desa meningkat : Kwalitas Sumber Daya

Manusia aparatur (Kompentensi, Keahlian, Keterampilan)

meningkat, Efisiensi birokrasi (beban kerja/keuangan) naik,

pelayanan pada masyarakat semakin baik termasuk

peneyerapan aspirasi masyarakat naik.

8) Pengembangan pariwisata, seperti : Mengembangkan dan

meningkatkan kwalitas fisik obyek dan daya tarik wisata pada

kesenian tradisional.

e. Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

BPD sebagai Badan Permusyawaratan merupakan paham

untuk melaksanakan denikrasi berdasarkan Pancasila, mmepunyai

kedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja kepala desa baik dalam

menyelenggarakan roda pemerintahan maupun pembangunan desa.

Anggota BPD dipilih dari calon-calon yang diajukan oleh kalangan

adat, agama, organisasi social politik, golongan profesi dan unsur

pemuka masyarakat yang mempunyai persyaratan.

Page 77: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

64

1) Struktur

Tabel II.14

Kepengurusan BPD Desa Sumbermulyo Masa Jabatan 2018-2024

No Nama Jenis

Kelamin Jabatan

1 Rubono, STP L Ketua

2 Sujito, S.Pd L Wakil Ketua

3 Dwi Mugiyanto, S.Pd L Sekretaris

4 Agustinus Sihnugroho L Ketua Bidang Pemerintahan dan

Kemasyarakatan

5 A.Sri Bandono, BSC L Anggota Bidang Pemerintahan dan

Kemasyarakatan

6 Purwanta L Anggota Bidang Pemerintahan dan

Kemasyarakatan

7 Eko Kayadi L Ketua Bidang Pembangunan Dan

Pemberdayaan

8 Sukirdiyanto L Anggota Bidang Pembangunan Dan

Pemberdayaan

9 Padmi Lestari P Anggota Bidang Pembangunan Dan

Pemberdayaan

Sumber Data : Monografi Desa Sumbermulyo Tahun 2019

2) Fungsi

a) Membahas dan Menyepakati Rancangan Peraturan Desa

Bersama Kepala Desa

b) Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat; dan

c) Melakukan pengawasan kinerja Desa

3) Wewenang

a) Membahas rancangan peraturan Desa bersama Kepala Desa

b) Melaksanakan Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan

Desa dan Peraturan Kepala Desa

c) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala

Desa

Page 78: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

65

d) Membentuk Panitia Pemilihan Kepala Desa

e) Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan

menyalurkan aspirasi masyarakat.

f. Lembaga Kemasyarakatan

1) Lembaga Pemberdayaan Mayarakat Desa (LPMD)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD),

adalah lembaga atau wadah yang dibentuk atas prakarsa

masyarakat yang difasilitasi pemerintah desa melalui

musyawarah dan mufakat, dan merupakan mitra pemerintah

desa dalam menampung dan mewujudkan aspirasi serta

kebutuhan masyarakat di bidang pembangunan. LPMD

dibentuk dengan maksud untuk membantu Pemerintah Desa

dalam memberdayakan masyarakat desa pada berbagai aspek

pembangunan. Sedangkan tujuan dibentuknya LPMD itu

sendiri adalah untuk mewujudkan lembaga teknis yang

merupakan mitra Pemerintah Desa dalam hal

menyelenggarakan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

kegiatan pemberdayaan masyarakat di bidang pembangunan.

2) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

PKK atau Pendidikan Kesejahteraan Keluarga di Desa

dengan ketuanya adalah Ibu Kepala Desa sendiri. PKK

memiliki kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan

keluarga. Kegiatan itu berkaitan langsung dengan ibu-ibu dan

Page 79: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

66

anakanak, diantaranya adalah posyandu balita dan posyandu

lansia.

3) Karang Taruna

Karang taruna merupakan organisasi kemasyarakatan

yang menaungi pemuda-pemudi. Bertujuan untuk membantu,

membina, menyalurkan segala kegiatan yang berurusan dengan

kepemudaan. Mencakup dalam lingkup pendidikan,

kesejahteraan sosial, kerohanian, olahraga dan sebagainya.

4) RW/RT

Rukun Warga (RW) adalah istilah pembagian wilayah di

bawah . Rukun Warga (RW) adalah Lembaga Masyarakat yang

dibentuk melalui musyawarah pengurus () di wilayah kerjanya

dalam rangka pelayanan pemerintah dan masyarakat yang

diakui dan dibina oleh Pemerintah Daerah yang ditetapkan oleh

Lurah. Rukun Warga (RW) merupakan Lembaga Masyarakat

yang diakui dan dibina oleh pemerintah Rukun Tetangga (RT)

adalah pembagian wilayah di di bawah . Rukun Tetangga

bukanlah termasuk pembagian pemerintahan, dan

pembentukannya adalah melalui masyarakat setempat dalam

rangka pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh atau

Rukun Tetangga dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh

warganya. Sebuah RT terdiri atas sejumlah rumah atau KK

(kepala keluarga). Dalam sistem birokrasi di Indonesia,

Page 80: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

67

biasanya RT (Rukun Tetangga) berada di bawah (Rukun

Warga).

5) Kelompok Tani

Kelompok tani itu terbentuk karena banyak dari pendudk

Desa Sumbermulyo bermatapencaharian sebagai petani.

Kelompok tani yang ada di Desa Sumbermulyo untuk saat ini

berjumlah 17 dari 16 pedukuhan dan istilah dari kelompok tani

yang ada di Desa Sumbermulyo yaitu Gapotan (Gabungan

Kelompok Tani).

6) BUMDes

Badan Usaha Milik Desa atau biasa disingkat dengan

BUMDes dapat didirikan sesuai dengan kebutuhan dan potensi

desa. dan merupakan wahana untuk menjalankan usaha di desa.

Tujuan awal pembentukan Badan Usaha Milik Desa

(BUMDes) dimaksudkan untuk mendorong atau menampung

seluruh kegiatan peningkatan pendapatan masyarakat, baik

yang berkembang menurut adat Istiadat dan budaya setempat,

maupun kegiatan perekonomian yang diserah kan untuk di

kelola oleh masyarakat melalui program atau proyek

Pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah.

7) Linmas

LinMas yang merupakan singkatan dari Perlindungan

Masyarakat telah mengalami distorsi pengertian sehingga

Page 81: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

68

terjebak dalam anggapan umum yang hanya mengaitkan

dengan sebuah fungsi dalam masyarakat, yaitu fungsi linmas

atau lebih dikenal dengan Pertahanan Sipil atau Hansip.

Menurut kepada kenyataan tersebut maka perlu digali kembali

tentang istilah dan pengertian dari Perlindungan Masyarakat

dan Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) itu sendiri.

Dapat diberi kesimpulan bahwa hubungan dengan

penelitian ini adalah seseorang yang menjadi pemimpin harus

betul-betul kuat dan dapat mengayomi dan melakukan tindakan-

tindakan sebagai pemimpin sehingga menjadi contoh bagi

bawahan dan masyarakat. Dengan ini seorang pemimpin

perempuan di desa dapat menggerakan dan memajukan desanya

agar masyarakat yang ada di desa merasa puas dan memperoleh

apa yang mereka butuhkan nantinya. Kepemimpinan dibutuhkan

masyarakat, karena adanya suatu keterbatasan dan kelebihan-

kelebihan tertentu pada manusia. Disinilah timbulnya kebutuhan

akan pemimpin dan kepemimpinan. Pemimpin dapat

mempengaruhi moral, kepuasan kerja, keamanan, kualitas

kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi.

Kemampuan dan keterampilan dalam pengarahan adalah faktor

penting efektivitas suatu organisasi. Bila organisasi dapat

mengidentifikasikan kualitas-kualitas yang berhubungan dengan

kepemimpinan, kemampuan untuk menyeleksi pemimpin-

Page 82: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

69

pemimpin yang efektif akan meningkat. Pada sebuah organisasi

pemerintahan, kesuksesan atau kegagalan dalam pelaksanaan

pelayanan masyarakat dipengaruhi oleh kepemimpinan, melalui

kepemimpinan dan didukung oleh pemerintahan yang memadai,

maka penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good

Governance) akan terwujud, sebaliknya kelemahan

kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja

birokrasi di Indonesia.

Penyelenggaraan pemerintahan dilakukan oleh pemerintah

desa yang terdiri dari kepala desa yang dibantu oleh perangkat

desa, sedangkan penetapan kebijaksanaan pemerintahan,

pembangunan dan pembinaan masyarakat dilakukan bersama

antara pemerintah desa dengan wakil masyarakat. Kepala desa

adalah pemimpin formal karena ia menerima pengangkatan resmi

dari pemerintah. Penyelenggaraan pemerintahan desa akan lebih

sukses jika pelaksanaannya tidak hanya didasarkan kepada

peraturan-peraturan, tetapi ditunjang pula dengan dasar hubungan

pribadi, hubungan batin dan kepemimpinan. Seorang pemimpin

mempunyai kemampuan untuk memancarkan pengaruhnya

terhadap orang lain sedemikian rupa sehingga orang ini mentaati

pemimpin secara sukarela disertai kesadaran dan tanpa paksaan.

Seni dan pengetahuan kepemimpinan harus dipelajari dan

dikuasai oleh kepala desa dan diterapkan. Dengan demikian

kepala desa menjadi pemimpin informal.

Page 83: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

105

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Nugroho .(2012). ―Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Intellectul capital

Disclousure‖. Accounting Analysis journal . 1 (2)

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rideka Cipta.

Bagus, Lorens, 1996, Kamus Filsafat, Gramedia, Jakarta.

Baumann, P., A.L. Furniss and J.V. Lee.1984b. Genus I. Vibrio. In Krieg and Holt

(Editors), Bergey’s Manual of Systematic Bacteriology, 1st Ed., Vol. 1,

The Williams & Wilkins Co., Baltimore. pp. 518–538.

Christina S. Handayani, 2004, Kuasa Wanita Jawa, Lkis, Yogyakarta.

Djoharwinarlien, Sri. (2012). Dilema kesetaraan gender: refleksi dan respon

spraksis. Yogyakarta: Center for Politics and Government (PolGov)

Fisipol UGM.

Fakih, Mansour. 2001. Analisis Gender & Transformasi Sosial.Pustaka Pelajar.

Yogyakarta.

Garvey James, Karya Filsafat Terbesar, Yogyakarta; Kanisius, 2010.

Ghoni, M Junaidi & Almansur, Fauzan, Metode penelitian kualitatif, Yogyakarta:

Ar-Ruzz Media, 2012.

Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Pres.

Handayani, Trisakti dan Sugiarti. 2008. Konsep dan Teknik Penelitian Gender.

Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

HB Sutopo, 1999, Metode Penelitian Kualitatif, Surakarta: UNS Press.

Imam Hidayat, Teori-Teori Politik, (Malang: SETARA press, 2009), 31.

Max Weber, Essay in Sociology, Oxford Univercity Press, 1946, yang

diterjemahkan oleh Noorkholis dan Tim Penerjemah Promothea,

Sosiologi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Moleong, Lexy. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Mulyadi, Mohammad. 2016. Metode Penelitian Praktis Kualitatif & Kuantitatif.

Jakarta: Publica Press

Page 84: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

106

Murniati, Nunuk P. 2004. Getar Gender: Perempuan Indonesia dalam Perspektif

Sosial, Politik, Ekonomi, Hukum, dan HAM. Indonesiatera, Magelang.

Notonagoro, 1995, Pancasila secara Ilmiah Populer, Bumi Aksara, Jakarta.

O'connor, Carol A. 1996. Kepemimpinan Yang Sukses Dalam Sepekan. Jakarta:

Kesaint Blanc.

Sadli, 2010. Berbeda Tetapi Setara Pemikiran Tentang Kajian Perempuan.

Yogyakarta, PT Kompas Media Nusantara

Samuel P. Huntington, Gelombang Demokratisasi Ketiga, (Jakarta: PT. Midas

Surya Grafindo)

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabetha.

Supardi, M.d, 2006. Metodologi Penelitian. Mataram :Yayasan Cerdas Press.

Tong, Rosemary Putnam. 2010. Feminist Thought: Pengantar Paling

Komprehensif kepada Aliran Utama Pemikiran Feminis. Yogyakarta:

Jalasutra.

Wacana : Ibu Rumini pada Wawancara 20 Mei 2017

Widyatama, Rendra, 2006, Bias Gender, Media Pressindo, Yogyakarta

Peraturan Perundang-Undangan

Undang – Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 pada pasal 27

ayat 1 dan 2

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor

5495.

Undang-UndangNomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum Pasal 245

Jurnal

Jurnal pemberdayaan komunitas, september 2004, volum 3,nomor 3, hal 171 17

Jurnal Komunikasi Malaysian Journal of Communication Jilid 29(1) 2013: 73- 97

Page 85: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

107

Wawancara

Wawancara dengan Dra. Ani Widayani, M.IP (Lurah Desa Sumbermulyo).

Februari, 12, 2020.

Wawancara dengan R. Rantaya (Dukuh Caben). Februari, 13, 2020.

Wawancara dengan Watana (Dukuh Samen). Februari, 13, 2020.

Wawancara dengan Rubono (BPD). Februari, 13, 2020.

Wawancara dengan H. Purwanto (Dukuh Sinten). Februari, 22, 2020.

Wawancara dengan Saliya (Dukuh Gunungan). Februari, 22, 2020.

Wawancara dengan Agus Sunaryo (Dukuh Bondalem). Februari 22, 2020.

Wawancara dengan Triyono (Dukuh Kinten). Februari, 22, 2020.

Wawancara dengan Andi Kurniawan, SPD (Dukuh Tangkilan). Februari, 23,

2020.

Wawancara dengan Wagino Tejo Suwarno (Dukuh Kutu). Februari, 23, 2020.

Page 86: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

108

PEDOMAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan untuk narasumber

Identitas Narasumber

Nama : …………………………………………………………….

Pekerjaaan : …………………………………………………………….

Pendidikan Terakhir : …………………………………………………………….

Umur : …………………………………………………………….

Pelaksanaan Wawancara

Tanggal Wawancara : …………………………………………………………….

Tempat : …………………………………………………………….

Kekuasaan Politik Perempuan:

(Studi Terhadap Kepemimpinan Kepala Desa Dra. Ani Widayani Di Desa

Sumbermulyo Kecamatan Bambanglipuro Kabupaten Bantul)

1. Bagaimana Pemerintahan Desa meningkatkan proses partisispasi terutama

partisipasi perempuan?

2. Bagaimana transparansi Desa dilaksanakan dan dipublikasikan terhadap

masyarakat?

3. Apa saja kendala dalam penyelenggaraan pemerintah?

4. Bagaimana Hubungan kepala Desa dengan BPD di Desa Sumbermulyo?

5. Bagaimana kinerja aparat Desa, terutama dari Sekretaris desa dan juga kaur

yang berada dibawah pemerintahan ibuk?

6. Apa saja keluhan masyarakat kepada Pemerintah Desa?

7. Bagaimana penanganan konflik yang terjadi di dalam masyarakat?

8. Bagaimana pertanggungjawaban Kepala Desa terhadap setiap kebijakan yang

terlah dibuat dan untuk setiap keperluan yang dibutuhkan oleh masyarakat?

Page 87: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Page 88: Full page photorepo.apmd.ac.id/1206/1/SKRIPSI ASMARA ADHI.pdf · 2020. 10. 23. · Akwila, Yohanes Donbosco Woning, Lenny Sarasti, Angela, Xaverius Randi Bernalukita, dan Christian